optimalisasi pemasaran produk giro wadi ah
Post on 26-Nov-2021
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO WADI’AH
DALAM MENARIK MINAT NASABAH PADA BANK BRI
SYARIAH KCP SERPONG
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh :
RIZKY SETIADY
NIM : 11170530000009
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1442H/2021M
i
ABSTRAK
RIZKY SETIADY, NIM: 11170530000009, “Optimalisasi
Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam Menarik Minat
Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP Serpong”, Dosen
Pembimbing Dr. Wahyu Prasetyawan, M.A
BRI Syariah KCP Serpong merupakan salah satu Lembaga
perbankan syariah yang memiliki porduk giro wadi’ah. Produk
giro wadi’ah yaitu giro yang dijalankan berdasarkan akad
wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika
pemiliknya menghendaki. Meski produk giro wadi’ah bermanfaat
untuk nasabah namun masih banyak yang belum berminat untuk
membuka rekening produk giro wadi’ah. Masalah inilah yang
menjadi tantangan besar bagi BRI Syariah KCP Serpong untuk
memasarkan produk giro wadi’ah lebih baik lagi.
Rumusan Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan oleh
Bank BRI Syariah KCP Serpong dan bagaimana optimalisasi
pemasaran produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah
pada Bank BRI Syariah KCP Serpong.
Penelitian ini memakai Bauran Pemasaran (Marketing mix)
yang merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara
terpadu. Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri
dari empat P yaitu Product, Price, Place, Promotion. Sementara
Boom dan Bitner menambahkan dalam analisis dari konsep
bauran pemasaran terdapat tambahan tiga P yaitu People, Phsycal
Eviden, Process jika digabungkan menjadi 7P.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research)
yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dalam
pengumpulan data dengan cara wawancara, dokumentasi. Dan
dalam penelitian ini diawali melalui proses observasi,
mengumpulkan data berdasarkan wawancara dan fakta
dilapangan yang kemudian di dokumentasikan guna melengkapi
dan memberikan informasi dalam proses penelitian.
Hasil dari penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa Bank
BRI Syariah KCP Serpong ini menggunakan Bauran Pemasaran
(Marketing mix), yang dilakukan dengan menggunakan konsep
7P yang sesuai dengan kebutuhan bank.
Kata Kunci : Optimalisasi, Bauran Pemasaran, Konsep 7P
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan Judul “Optimalisasi Pemasaran
Produk Giro Wadi’ah Dalam Menarik Minat Nasabah Pada
Bank BRI Syariah KCP Serpong” dapat terselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Proses penyusunan skripsi ini juga tidak terlepas dari
do’a, bimbingan, bantuan, dukungan dan motivasi dari orang-
orang yang terbaik yang ada disekeliling penulis, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, Lc, M.A. Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta beserta jajarannya.
3. Dr. Siti Napsiyah S.Ag., MSW Wakil Dekan Bidang
Akademik, Dr. Sihabudin Noor, M.Ag Wakil Dekan
Bidang Administrasi Umum, Drs. Cecep Castrawijaya,
M.A Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
4. Drs. Sugiharto, MA., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Dakwah dan Amirudin, M.Si selaku
Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.
iii
5. Bapak Dr. Wahyu Prasetyawan, MA selaku dosen
pembimbing saya dalam penulisan dan penyusunan
skripsi yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,
mengoreksi, menyemangati serta mengarahkan Saya
dalam penulisan skripsi ini.
6. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosah baik Ketua
Sidang, Penguji I/II, Sekretaris dan Dosen Pembimbing.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, terutama dosen-dosen di Program Studi
Manajemen Dakwah yang telah memberikan ilmu dan
nasihatnya bagi penulis.
8. Orang tua saya Ayah Captain Musta’in dan Mama Ani
Kusrena Mulyani yang selalu mendoakan, memberi
semangat, dukungan serta inspirasi ketika penulis merasa
Lelah dan jenuh dalam penulis skripsi
9. Adik kandung saya Auli Chandra Arum dan Dzikri Nur
Cahya yang mendoakan dan menyemangati saya.
10. Keluarga BRI Syariah KCP Serpong dan seluruh staff
yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang sudah
memberikan izin, bantuan, dukungan dan saran kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Aidha Nurfathiha Zulkarnaen, S.Pd, Muhammad Fakhri
Yusuf Zulkarnaen, S.Sos, dan Muhammad Rizky Irawan
yang telah memberikan bantuan, dukungan, dan motivasi
dalam menyelesaikan skripsi.
12. Khairiah Afriza, S.Sos, Guntur Putra Pratama. Raja
Ahmad Arifin, Fuzah Fazriah S.Sos, Annisa Nur Safitri.
iv
Terimakasih telah mendoakan, berbagi pengalaman,
berbagi ilmu, memberikan dukungan, memberi nasehat
dan memberi semangat kepada penulis selama ini.
13. Semua pihak yang telah membantu namun tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk sekecil
apapun doa yang telah diberikan
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penulis perlu kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata,
penulis mengucapkan terimakasih atas kebaikan dan ketulusan
dari beberapa pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi
ini, semoga mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT dan
dihitung sebagai amal ibadah Aamiin Yaarabbaal’alamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, 6 April 2021
Rizky Setiady
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .....................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ............................................ 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 7
D. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8
E. Metodologi Penelitian ........................................................... 9
F. Sistematika Penulisan ......................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI .................................................... 16
A. Pengertian Optimalisasi ...................................................... 16
B. Elemen Permasalahan Optimalisasi .................................... 17
C. Strategi Pemasaran.............................................................. 18
D. Bauran Pemasaran .............................................................. 19
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Menabung ........................................................................... 23
F. Giro Wadi’ah ...................................................................... 24
BAB III GAMBARAN UMUM................................................. 34
A. Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah ................... 34
B. VISI dan MISI BRI Syariah ............................................... 35
C. Produk-produk Bank BRI Syariah di KCP Serpong........... 36
D. Budaya Kerja Bank BRI Syariah KCP Serpong ................. 39
E. Gambaran Kerja Organisasi Bank BRI Syariah KCP
Serpong ............................................................................... 40
vi
F. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Serpong ........ 46
BAB IV DATA DAN TEMUAN ............................................... 47
A. Produk dan Syarat Pembukaan Giro Wadi’ah Pada Bank
BRI Syariah KCP Serpong ................................................. 47
B. Pemasaran Produk Giro Wadi’ah BRI Syariah KCP
Serpong ............................................................................... 49
C. Data Perkembangan Nasabah Produk Giro Wadi’ah pada
Bank BRI Syariah KCP Serpong ....................................... 58
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................... 60
A. Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan
oleh BRI Syariah KCP Serpong ......................................... 60
B. Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam
Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP
Serpong ............................................................................... 74
BAB VI PENUTUP .................................................................... 78
A. Kesimpulan ......................................................................... 78
B. Saran ................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 80
LAMPIRAN ................................................................................ 83
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Al- Wadi’ah Yad Amanah....................................... 27
Gambar 4. 1 Brosur Giro Wadi'ah ............................................... 52
Gambar 5. 1 Brosur Giro Wadi'ah ............................................... 64
Gambar 5. 2 Kegiatan Sosialisasi ................................................ 65
Gambar 5. 3 Kegiatan Sosialisasi Masyarakat ............................. 68
Gambar 5. 4 Kegiatan Sosialisasi Bencana .................................. 69
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Data Perkembangan Nasabah...................................... 58
ix
DAFTAR BAGAN
Bagan 2. 1 Skema Al-wadiah Yad Dhamanah ............................. 28
Bagan 3. 1 Struktur Bank BRI Syariah KCP Serpong ................. 46
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Surat Bimbingan Skripsi ....................................... 91
Lampiran 1. 2 Surat Penelitian Skripsi ........................................ 91
Lampiran 1. 3 Surat Izin Penelitian.............................................. 94
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Optimalisasi merupakan kegiatan pemberdayaan atau
memfungsikan setinggi-tingginya dari sesuatu, baik itu
bersifat jasa (tidak kasat mata) atau produk, sehingga oleh
kegiatan tersebut mampu memberikan hasil yang maksimal.
Namun dalam hal ini proses atau kegiatan tersebut lebih
menitikberatkan kepada proses pemasarannya.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang
harus dilakukan oleh para pelaku usaha dalam upaya
mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan agar
lebih berkembang dan mendapatkan laba yang diinginkan.
Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam merealisasikan
tujuannya tergantung kepada aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan pemasaran.
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa
keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk
memasarkan produknya. Dalam melakukan pemasaran, Bank
memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai.
Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu1 :
1. Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan nasabah.
1Kasmir, Manajemen perbankan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), Ed.
Revisi 9, hal. 172
2
2. Memberikan nilai lebih terhadap produk yang di
tawarkan di bandingkan dengan produk pesaing.
3. Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan
keamanan terhadap produknya.
4. Memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan
nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.
5. Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon
nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkutan.
6. Berusaha menarik konsumen untuk menjadikan nasabah
bank.
7. Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama
dan berusaha mencari nasabah yang baru baik dari segi
jumlah maupun kualitas nasabah.
Di Indonesia terdapat dua sistem perbankan, yakni
perbankan konvensional dan perbankan syariah. Perbankan
konvensional ialah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan
jasa lalu lintas pembayaran secara umum berdasarkan
prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan. Perbankan
syariah ialah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip syariah. Syariah merupakan sebuah jalan
yang telah Allah SWT berikan (aturan) kepada ummat
manusia, sumber hukum syariah berasal dari Al-Qur’an dan
Hadist. Perkembangan awal perbankan syariah di negara-
negara Islam di dunia seperti Pakistan, Mesir, Siprus, Kwait,
Bahrain, Uni Emirats Arab dan Malaysia berpengaruh ke
Indonesia. Sehingga pada tahun 1990 Majelis Ulama
3
Indonesia (MUI) membuat Musyawarah Nasional dan
menghasilkan amanat Munas IV MUI untuk membuat tim
dalam upaya pembentukan Bank Syariah di Indonesia.2
Hingga saat perkembangan perbankan syariah di Indonesia
pasca reformasi adalah diperkenankannya konversi cabang
bank umum konvensional menjadi bank syariah.3
Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008
menyatakan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha
syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara
dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya4.
Bank BRI Syariah merupakan salah satu dari banyaknya
bank-bank syariah yang berkembang pada saat ini. Bank BRI
Syariah didirikan pada tanggal 17 November 2008 dengan
nama PT Bank BRI Syariah dan seluruh kegiatan dilakukan
berdasarkan prinsip syariah dengan niat untuk menghadirkan
bisnis keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip
luhur perbankan syariah.
Bank BRI Syariah berkomitmen untuk memberikan
produk serta layanan terbaik yang menentramkan, BRI
Syariah terus tumbuh secara positif. BRI Syariah fokus
membidik berbagai segmen di masyarakat. Untuk bertahan di
tengah persaingan yang ada, maka Bank BRI Syariah telah
2M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, (Jakarta:Gema
Insan dan Tazkia Cendikia, 2007) hal. 25 3 M.Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari teori ke praktik, (Jakarta:Gema
Insan dan Tazkia Cendikia, 2007) hal. 27 4Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 32
4
menyusun produk-produk sebagai suatu konsep perencanaan
strategi dan mendirikan 1 Kantor Pusat, 57 Kantor Cabang,
215 Kantor Cabang Pembantu, 10 Kantor Kas, 12 Unit
Mikro Syariah, 2.209 Kantor Layanan Syariah.5 Dengan kata
lain bahwa Bank BRI Syariah telah aktif melakukan ekspansi
dan membuka jaringannya, serta berupaya menetapkan
strategi yang tepat untuk menghimpun dana dari masyarakat.
Salah satu cabang Bank BRI Syariah terletak di BRI
Syariah KCP Serpong. BRI Syariah KCP Serpong
menawarkan berbagai macam produk kepada nasabah sesuai
dengan kebutuhannya salah satunya adalah produk giro
wadi’ah. Produk giro wadi’ah merupakan produk jangka
panjang yang di tujukan untuk PT, Yayasan, CV dan Masjid
untuk memenuhi kebutuhan dan persediaan dana di masa
depan, dengan kata lain saat ini Bank BRI Syariah telah
berupaya memposisikan diri sebagai financial planner bagi
nasabahnya.6
Pada tahun 2020 Bank BRI Syariah telah bergabung
dengan Bank Mandiri Syariah dan BNI Syariah menjadi
Bank Syariah Indonesia. Namun dalam pengambilan data
dalam penelitian ini masih bernama BRI Syariah sehingga
dalam penelitian ini akan tetap disebut BRI Syariah.
Giro wadi’ah dilaksanakan dengan akad wadi’ah yakni
titipan yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat sesuai
5Upperline, Media Korporasi Indonesia, profile detail, BRI Syariah
6Wawancara dengan Ibu Anitha Indah Permata Dinny selaku Funding
Relation Officer di bank BRI Syariah kcp serpong pada tgl 17 agustus 2020
5
dengan kehendak pemiliknya. Dalam hal ini, nasabah
bertindak sebagai si penitip yang memberikan hak kepada
Bank BRI Syariah untuk menggunakan atau memanfaatkan
uang atau barang titipannya.
Dengan demikian, prinsip dasar wadi’ah adalah amanah,
Wadi’ah pada dasarnya merupakan akad tabarru, (tolong
menolong), bukan akad tijir. Hukum dan Dalil Wadi’ah Al-
Qur’an, An-Nisa 58:
يأمركمالل إن واالمأن أنسالى بيهأهلهاوإذاحكمتم إلتىتؤد
إو ال تحكمىابالعد ايعظكملل به وعم سميعابصيراكانإو الل
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya
dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-
baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.”7
Produk giro wadi’ah didesain sedemikian rupa untuk
mempermudah para nasabah namun pada kenyataannya
masih banyak masyarakat yang belum memahami dari
konsep giro wadi’ah, sehingga masih sedikit minat
masyarakat menggunakan giro wadi’ah pada Bank BRI
Syariah KCP Serpong. Terhitung pertahun 2020 jumlah
nasabah pengguna giro wadi’ah pada BRI Syariah KCP
Serpong hanya sebanyak 33 rekening. Hal ini menunjukkan
7https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-58 di ambil pada tgl 28 Agustus
2020, 19.30.
6
belum optimalnya strategi pemasaran produk giro wadi’ah
pada Bank BRI KCP Serpong.
Dari uraian masalah diatas, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih dalam mengenai optimalisasi pemasaran
produk giro wadi’ah pada BRI Syariah KCP Serpong untuk
memasarkan produk giro wadi’ah dengan judul
“OPTIMALISASI PEMASARAN PRODUK GIRO
WADI’AH DALAM MENARIK MINAT NASABAH
PADA BANK BRI SYARIAH KCP SERPONG”
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan yang
akan di teliti, maka penulis membatasi permasalahan
hanya menekankan pada optimalisasi pemasaran
produkgiro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada
bank BRI Syariah KCP Serpong.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang penulis
lakukan maka dapat dirumuskan permasalahannya pada
penelitian ini adalah:
a. Bagaimana strategi pemasaran produk giro wadi’ah
yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong?
b. Bagaimana optimalisasi pemasaran produk giro
wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada Bank
BRI Syariah KCP Serpong ?
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini
memliki tujuan sebagai berikut:
a. Mengetahui strategi pemasaran produk giro wadi’ah
yang dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong
b. Mengetahui cara optimalisasi pemasaran produk
giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada
BRI Syariah KCP Serpong.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah
dan memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat
dijadikan bahan kajian pustaka bagi peminat jurusan
Manajemen Dakwah, khususnya Manajemen
Lembaga Keuangan Syariah serta dapat menjadi
referensi dan tambahan literatur bagi peneliti
selanjutnya.
b. Secara Praktis
Manfaat penelitian ini secara praktis adalah untuk
menggambarkan optimalisasi pemasaran produk
giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada
bank BRI Syariah KCP Serpong dalam menarik
minat nasabah dan penelitian ini di harapkan
memberikan informasi kepada masyarakat
khususnya yang beragama islam untuk
menggunakan produk-produk bank syariah.
8
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan telaah yang telah penulis lakukan terhadap
beberapa penelitian terdahulu ditemukan masalah yang
hampir sama, akan tetapi dalam pembahasan dan objek yang
berbeda.
Adapun penelitian yang digunakan sebagai bahan telaah
pustaka diantaranya:
1. Skripsi Laila Khoirotun Nisa, IAIN Ponorogo, “Analisis
strategi pemasaran dalam optimalisasi produk
TabunganKu di BRI Syariah KCP Magetan”. Penelitian
tersebut memberikan hasil bahwa TabunganKu
memberikan dampak yang positif bagi nasabah karena
TabunganKu memiliki tujuan untuk mengedukasi
masyarakat agar gemar menabung dengan persyaratan
yang mudah dan pembukaan rekening Ku cukup Rp.
20.000.8
2. Skripsi Muhammad Ainur Rifqi, IAIN Salatiga, “Strategi
pemasaran dan perkembangan produk wadi’ah di bank
Syariah Mandiri KCP Gubug Semarang”. Penelitian
tersebut memberikan hasil yang membuat masyarakat
mengetahui dan berminat untuk mengambil produk
wadi’ah.9
8Laila Khoirotun Nisa Skripsi Sarjana: “Analisis strategi pemasaran
dalam optimalisasi produk Ku di BRI Syariah KCP Magetan” (IAIN Ponorogo
2020), hal. 04. 9Muhammad Ainur Rifqi Skripsi Sarjana: “Strategi pemasaran dan
perkembangan produk wadi’ah di bank syariah mandiri KCP Gudug
semarang” (IAIN Salatiga), hal.02.
9
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metodologi kualitatif dengan menganalisa masalah
secara deskriptif tentang sistem Optimalisasi pemasaran
produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada
BRI Syariah KCP Serpong.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menghasilkan penemuan yang tidak dapat diperoleh
dengan menggunakan prosedur statistik atau cara
kuantitatif lainnya (pengukuran)10
. Untuk memahami
istilah penelitian kualitatif, maka diperlukan suatu teori.
Menurut Bodgan dan Taylor, metode kualitatif diartikan
sebagai prosedur penelitian yang dapat menghasilkan
data deskriptif dari pengamat dalam bahas tertulis atau
lisan11
.
Dengan dipilihnya metode kualitatif ini, penulis
berharap dapat memperoleh data yang lengkap dan
akurat. Dari perspektif sifat representasi data, penulis
menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian
yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan dan
tidak menguji hipotesis atau hasil12
. Selain itu, penelitian
kualitatif dipilih karena metode kualitatif dapat
10
Anslem Staurus dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.
(Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset,2007), hlm.11. 11
Lexi J Moelang, Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,2000), Cet 2, hal. 24. 12
Jalaludin Rahmat, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya, 2000), hal. 24.
10
memberikan detail yang lebih kompleks dibalik
fenomena yang sulit dipahami dan diketahui.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BRI Syariah KCP
Serpong yang beralamat di Komplek Pertokoan Alam
Sutera, Ruko jalur sutera Kav.29 N0.3 Pakualam,
Serpong Utara, Tangerang Selatan 1531. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai
selesai.
3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari data
hasil observasi dan wawancara peneliti dengan pihak
BRI Syariah KCP Serpong. Penulis mewawancarai
tiga pihak bank diantaranya Ibu Anitha Indah Permata
Dinny, S.T pselaku Funding Relation Officer (FRO),
Bapak Chabib Ahyaro selaku pimpinan Kantor
Cabang Pembantu (KCP), Ibu Fitria Syaraazkha
selaku Customer Service.
b. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari
catatan, buku, majalah berupa laporan keuangan
publikasi perusahaan, laporan pemerintah, artikel,
buku-buku sebagai teori, majalah dan lain
sebagainya13
. Data ini biasanya digunakan untuk
melengkapi data primer, mengingat bahwa data
13
Wiratna Sujarweni. Metodologi Penelitian, hlm. 74.
11
primer dapat di katakan sebagai data praktek yang ada
secara langsung dalam praktek di lapangan atau ada
di lapangan karena penerapan suatu teori14
.
Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data
sekunder adalah studi kepustakaan dengan cara
mengunjungi beberapa perpustakaan guna mendapatkan
data dari berbagai macam sumber dan studi literasi dari
ejournal dan situs resmi.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang berkenan dengan
judul penelitian penulis menggunakan jenis
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
Merupakan suatu metode mengkaji data-data
yang diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan
referensi, artikel, brosur dan bahan bacaan lainnya
yang berkaitan dengan pembahasan skripsi ini15
.
b. Wawancara
Wawancara (Interview) adalah percakapan
langsung yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan
maksud tertentu. Yaitu pewawancara (yang
mengajukan pertanyaan) dan yang diwawancarai
(yang memberikan jawaban) atas pertanyaan itu16
.
14
P. Joko Subagyo. Metode Penelitian Dalam Teri Dan Praktik,
hlm.88. 15
Cholid Narbuko dan Abu Ahmad, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2002), hlm.70. 16
Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarta), hal. 135.
12
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data
tentang strategi pemasaran produk dalam
meningkatkan nasabah giro wadi’ah di Bank BRI
Syariah KCP Serpong. Dalam hal ini peneliti akan
melakukan wawancarai dengan Bapak Chabib
Ahyaro (Kepala cabang pembantu BRI Syariah KCP
Serpong), Fitria Syaraazkha selaku (Customer
Service), Ibu Anitha Indah Permata Dinny (Funding
Relation Officer). Berdasarkan penelitian mengenai
Optimalisasi pemasaran produkgiro wadi’ah dalam
menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP
Serpong maka pihak bank menyarankan penulis untuk
mewawancarai tiga narasumber yang sudah
ditetapkan oleh pihak bank, tiga narasumber tersebut
mewakili bagian terkait pemasaran produk giro
wadi’ah diBRI Syariah KCP Serpong.
c. Observasi
Observasi berarti pengamatan dan pencatatan
sistematis terhadap fenomena yang di selidiki17
.
Untuk mencari informasi dan mengumpulkan data
yang di perlukan penulis mendatangi langsung kantor
BRI Syariah KCP Serpong. Observasi yang di amati
yaitu Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah
dalam menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP
Serpong.
17
Sutisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offiset,
1992), hal. 132.
13
d. Dokumentasi
Dokumentasi berupa data tertulis yang
mendukung keterangan dan penjelasan serta
pemikiran tetangfenomena yang akual. Dokumentasi
dalam penelitian ini berupa profil-profil produk-
produk BRI Syariah.
5. Teknik Analisa Data
Metode analisis data ini menggunakan Teknik
kualitatif deskriptif yang bertujuan menggambarkan
secara sistematis mengenai apa yang terjadi di lapangan
kemudian melakukan analisis dari hasil temuan tersebut
dengan menyesuaikan antara temuan dan teori18
.
Penulisan menguraikan dan memberikan gambaran
mengenai semua data yang diperoleh kemudian
membuat analisis komparatif sesuai rumusan masalah
dan tujuan penelitian. Dalam penerapannya, Teknik ini
digunakan untuk menganalisa data tentang fakta konkrit
optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam
menarik minat nasabah pada BRI Syariah KCP Serpong.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang, Masalah, Pembahasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian
dan Sistematika Penelitian.
18
H.M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2005),hlm 89.
14
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang teori-teori yang berkaitan dengan
penulisan ini dan teori-teori ini berguna untuk
menjelaskan masalah secara jelas.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Berisi tentang Sejarah BRI Syariah, Visi dan Misi
BRI Syariah, Produk-produk BRI Syariah, Budaya
kerja BRI Syariah, Tugas-tugas karyawan BRI
Syariah dan Struktur Organisasi BRI Syariah.
BAB IV : DATADAN TEMUAN
Berisi tentang temuan yang penulis temukan pada
penelitian tentang Produk dan syarat pembukaan
giro wadi’ah pada bank BRI Syariah, Pemasaran
produk giro wadi’ah dan data perkembangan
nasabah produk giro wadi’ah pada bank BRI
Syariah KCP Serpong.
BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang pemaparan hasil penelitian tentang
Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang
dilakukan oleh BRI Syariah KCP Serpong dan
Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam
menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP
Serpong.
BAB VI : PENUTUP
Pada bab ini terdiri dari dua bagian kritik dan saran.
Dalam bagian pertama akan disimpulkan hasil
analisis yang akan di lakukan pada bab V.
15
Sedangkan bagian kedua berisikan saran-saran
perbaikan yang mungkin bermanfaat bagi penulis
maupun peneliti selanjutnya.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Optimalisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, optimal adalah
terbaik, tertinggi dan paling menguntungkan. Optimalisasi
adalah upaya pengoptimalan yang artinya proses, cara dan
perbuatan yang menjadikan paling baik.19
Optimalisasi
merupakan proses pencarian solusi yang bisa dicapai jika
tujuan pengoptimalan adalah memaksimalkan keuntungan
atau tidak selalu biaya yang paling kecil yang bisa ditekan
jika tujuan pengoptimalan adalah meminimalisir biaya.20
Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran
dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Winardi (Ali, 2014)
optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya
tujuan jika dipandang dari sudut usaha.
Berdasarkan pengertian diatas maka pengertian
optimalisasi adalah suatu pekerjaan untuk mendapatkan
keuntungan tanpa adanya pengurangan kualitas pekerjaan,
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan profesionalisme
dalam pekerjaan. Selain itu optimalisasi adalah proses
menemukan solusi terbaik, tidak selamanya berpatokan pada
19
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Kamus Besar Indonesia Pengertian Optimalisasi, (Jakarta: Balai Pustaka,
1995), hal. 705. 20
Hotniar Siringoringo, Pemrograman Linier: Seri Teknik Riset
Operasi, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2005),hal.4.
17
kuntungan yang paling tinggi namun memaksimalkan
keuntungan dan meminimalisir biaya.21
B. Elemen Permasalahan Optimalisasi
Terdapat dua elemen permasalahan optimalisasi yang
harus diidentifikasi, yaitu :22
1. Tujuan
Sasaran dari optimalisasi dapat berupa
memaksimalkan atau meminimalisir. Maksimalkan
artinya apabila tujuan optimalisasi berhubungan dengan
kuntungan, penerimaan dan sejenisnya. Sedangkan
meminimalisir artinya apabila tujuan optimalisasi
berhubungan dengan biaya, waktu, jarak dan sejenisnya.
Penentuan tersebut harus disesuaikan dengan apa yang
akan dimaksimalkan atau diminimalisir.
2. Alternatif Keputusan
Alternatif keputusan adalah kegiatan untuk
mencapai sebuah tujuan. Pengambilan alternatif
keputusan juga tidak terlepas dari beberapa pilihan atau
pertimbangan yang sudah dipikirkan dengan matang.
Optimalisasi sangat diperlukan dalam berbagai aktivitas
terlebih lagi optimalisasi yang berkaitan dengan jasa
pelayanan kepada masyarakat. Komponen standar pelayanan
21
Hotniar Siringoringo, Pemograman Linear: Seri Teknik Riset
Operasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), hal. 4. 22
Krisna Amelia Yuniar, Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan Efektifitas
Amil Zakat terhadap Peningkatan Perolehan Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) di
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Tulungagung, (Tulungagung: Skripsi
Tidak Diterbitkan, 2017), hal. 17.
18
sebagai bentuk pengoptimalisasi adalah dasar hukum,
persyaratan, sistem, mekanisme dan prosedur, jangka waktu
penyelesaian, biaya/tarif, produk pelayanan, sarana,
prasarana dan/atau fasilitas, kompetensi pelaksana,
pengawasan internal, penanganan pengaduan, saran dan
masukan, jumlah pelaksanan, jaminan pelayanan yang
memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan, jaminan keamanan dan keselamatan
pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa
aman, bebas dari bahaya dan risiko keraguan, serta evaluasi
kinerja pelaksanan.23
C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh,
terpadu dan menyatu dibidang pemasaran yang memberikan
panduan tentang yang akad dijalankan untuk dapat
tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata
lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan, sasaran,
kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu kewaktu. Pada masing-
masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama
sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan 17 pesaing yang selalu berubah.
Strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting
untuk keberhasilan usaha perusahaan umumnya dan bidang
pemasaran khususnya. Di samping itu strategi pemasaran
23
http://bkd.jogjaprov.go.id/detail/optimalisasi-pelayanan-publik/295,
diakses pada tanggal 08 Mei 2021 pukul 11.14.
19
yang ditetapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai
dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut
(Assauri, 2004;167-168)
D. Bauran Pemasaran
Strategi perusahaan berfokus pada misi perusahaan,
bauran pemasaran dan alokasi-alokasi sumber daya.
Kemudian strategi berfokus pada cara berkompetisi dalam
suatu industri atau sub kelompok strategis dan bagaimana
mencapai keunggulan bersaing. Pada tingkat fungsional,
rencana dan kebijakan yang hendak dijalankan (dengan
marketing, manufaktur, personalia dan sebagainya)
dirancang untuk mengimplementasikan strategi korporasi
dan bisnis agar perusahaan dapat bersaing.
Bauran Pemasaran (Marketing mix) merupakan kegiatan
pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan
ini dilakukan secara bersamaaan di antara elemen-elemen
yang ada di dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen
tidak dapat berjalan sendiri-sendiri tanpa dukungan dari
elemen lainnya.
Penggunaan bauran pemasaran di dunia perbankan
dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep sesuai
dengan kebutuhan bank. Dalam praktiknya konsep bauran
pemasaran terdiri dari bauran pemasaran produk barang
maupun jasa. Khusus untuk produk yang berbentuk barang
jasa diperlakukan konsep yang sedikit berbeda dengan
produk barang.
20
Kotler menyebutkan konsep bauran pemasaran terdiri
dari empat P yaitu Product, Price, Place, Promotion.
Sementara itu, Boom dan Bitner menambah dalam analisis
jasa, bauran pemasaran di samping empat P seperti yang
dikemukakan di atas, terdapat tambahan tiga P, yaitu People,
Phsycal Eviden dan Process. Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan pengguna konsep
bauran pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan
menjadi 7P. Berikut 7P di atas serta penjelasannya (Kasmir,
2008: 223).
a. Produk (product)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah
program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan
jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang
berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta
melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke
pembeli. Sedangkan pengertian jasa menurut Philip
Kotler adalah setiap tindakan atau untuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak yang secara prinsip
intangible dan tidak menyebabkan perpindahan
kepemilikan apapun.
b. Harga (price)
Harga merupakan pengorbanan ekonomis untuk
memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga salah satu
faktor penting konsumen dalam mengambil keputusan
untuk melakukan transaksi atau tidak. Harga dikatakan
mahal, murah atau biasa-biasa saja dari setiap individu
21
tidaklah harus selalu sama, karena tergantung dari
persepsi individu yang dilatar belakangi oleh lingkungan
kehidupan dan kondisi individu. Strategi penentuan
harga sangat signifikan dalam pemberian value (nilai)
kepada konsumen dan mempengaruhi gambaran produk,
serta keputusan konsumen untuk membeli. Pada
prinsipnya, penetapan harga harus disesuaikan dengan
strategi perusahaan secara keseluruhan dalam
menghadapi situasi dan kondisi yang selalu berubah
untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.
c. Promosi (promotion)
Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan
informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak lain
dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan
perilaku. Melalui periklanan suatu perusahaan
mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli
sasaran dan masyarakat melalui media-media yang
disebut dengan media massa seperti koran, majalah,
tabloid, radio, televisi dan direct mail.
Menurut Lupiyoadi (2006), perangkat promosi
mencakup: Aktivitas periklanan, Penjualan perorangan,
Promosi penjualan. Hubungan masyarakat, Informasi
dari mulut ke mulut, Pemasaran langsung dan publikasi.
d. Lokasi/tempat (place)
Lokasi atau saluran distribusi adalah tempat atau
wadah untuk menyampaikan jasa kepada pasar sasaran
adalah dua kunci area keputusan. Hal ini memiliki
22
relevansi yang besar karena jasa tidak bisa disimpan
serta diproduksi dan dikonsumsi di tempat yang sama.
Distribusi jasa terdiri atas :
1) Lokasi dan Saluran distribusi produk dari
perusahaan.
2) Saluran distribusi. Maksudnya adalah penyampaian
jasa juga dapat melalui organisasi maupun orang
lain.
e. Orang (people)
Dalam hubungan ini orang berfungsi sebagai
penyedia berupa aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual. Oleh sebab itu orang/pegawai
merupakan salah satu kunci penting keberhasilan
perusahaan jasa yang langsung memberikan kesan dalam
penyampaian jasa. Untuk mencapai kualitas terbaik
maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya
pekerjaan mereka, yaitu memberikan pelanggan
kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.
Jadi “orang” yang dimaksud disini adalah
penyedia jasa atau pegawai perusahaan. Untuk mencapai
kualitas penyedia jasa, perusahaan dapat memberikan
berbagai dukungan seperti: pelatihan, dukungan
manajemen dan komunikasi interaktif internal, program
perencanaan SDM yang tepat dan efektif serta
mengembangkan budaya jasa. Selain itu membangun
layanan konsumen juga tidak kalah penting.
23
f. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan
bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen
selama melakukan pembelian barang. Proses merupakan
gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan
hal-hal rutin dua cara yaitu: 1) Kompleksitas
(complexity) 2) Keragaman dimana jasa disampaikan
kepada konsumen. Proses dapat dibedakan dalam
(devergence) (Lupiyoadi,2006).
g. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik disini merupakan bukti jasa yang telah
diciptakan yakni berupa bukti transaksi yang terjadi
antara perusahaan asuransi dengan perusahaan
kontraktor sebagai konsumen (Lupiyoadi, 2006: 74)
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah
Menabung
a. Keamanan, artinya menyimpan uang di bank lebih aman
dari pada di rumah
b. Pelayanan, artinya mutu pelayanan merupakan salah satu
faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan bank.
Karena bank tidak akan tumbuh dan makmur dengan
mengorbankan mutu pelayanannya, maka dari itu
pelayanan merupakan salah satu kekayan bank.
c. Kepercayaan, merupakan urat nadi bagi kelancaran
kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai
24
intermediary service. Karena menciptakan kepercayaan
masyarakat terhadap bank merupakan suatu hal yang
sangat penting dalam menjaga kestabilan ekonomi dan
lain pihak.
d. Kualitas produk, merupakan keunikan yang ada dalam
produk tersebut untuk mempengaruhi minat nasabah
dalam menabung.
e. Bagi hasil, merupakan imbalan yang di berikan oleh bank
kepada penyimpannya. Maka dengan itu akan mendorong
masyarakatuntuk menghemat pengeluaran konsumsinya.24
F. Giro Wadi’ah
Giro adalah Simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau
akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan perintah pemindah bukuan.25
Giro
adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menguunakan cek/bilyet giro, sarana perintah
pembayaran lainnya, atau dengan pemindah bukuan.26
Wadi’ah merupakan akad penitipan barang atau uang
antara pihak yang memiliki barang/uang dengan pihak yang
diberi kepercayaan bertujuan untuk keselamatan, keamanan,
24
Dhinar Dwi Lestari, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nasabah
Menabung IB Amanah Bank Jateng Syariah, Semarang: Universitas Islam
Negeri Walisongo, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, 2016. 25
Wiroso, Produk Perbankan Syariah (Dilengkapi UU Perbankan
Syariah & Kodefikasi Produk Bank Indonesia), (Jakarta:LPEE Usakti,2009),
hal.477-481. 26
Rico Elhando Badri,Strategi Pengelolaan Dana Produk Giro
Wadi’ah Pada Bukopin Syariah,(UIN Jakarta 2010).hal. 19.
25
serta keutuhan barang/uang tersebut.27
Al-wadi’ah dapat
diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak kepihak lain,
baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja sipemilik menghendaki.28
Giro wadi’ah adalah giro yang dijalankan berdasarkan
akad wadi’ah, yakni titipan murni yang setiap saat dapat
diambil jika pemiliknya menghendaki. Dengan demikian,
pemilik dana tidak boleh saling menjanjikan untuk
memberikan imbalan atas penggunaan atau pemanfaatan
dana atau barang titipan tersebut.29
Giro wadi’ah (current account) adalah produk rekening
tabungan giro dengan akad wadi’ah yang tertuang dalam
Dewan Syariah Nasional (DSN) Fatwa Nomor 01/DSN-
MUI/IV/2000.30
Dalam Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa
giro adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat.31
Adapun Ketentuan umum giro berdasarkan wadi’ah,
sebagai berikut:
27
Sunarto Zulkifli,Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah,
(Jakarta: Zikrul Hakim 2007),hal.34. 28
Muhamad Syafi’ai Antonio,Bank Syariah dari Teori
Keprakti,(Jakarta: Gema Insani, 2017)hal.85. 29
Adiwarman A Karim,Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),hal. 352. 30
Herman Darmawi, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2012), hal. 45-46. 31
Ahmad Dahlan, Bank Syariah: Teoritik, Praktik, Kritik, (Yogyakarta:
Teras, 2012), hal. 139.
26
a. Bersifat titipan.
b. Titipan bisa diambil kapan saja (on call).
c. Tidak ada imbalan yang disyaratkan, kecuali dalam
bentuk pemberian (athaya) yang bersifat sukarela dari
pihak bank.32
Prinsip wadi’ah diterapkan sebagai produk giro wadi’ah
biasanya diartikan sebagai simpanan dana pihak ketiga baik
rupiah maupun mata uang asing (valas) berdasarkan prinsip
wadi’ah (bersifat titipan) yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan atau penarikan lainnya yang tidak
bertentangan dengan ketentuan dan tidak dipersyaratkan
imbalan kecuali dalam bentuk pemberian sukarela.33
1. Rukun dan Syarat wadi’ah
a. Rukun wadi’ah
1) Orang yang menitipkan (muwaddi)
2) Orang yang dititipi barang (wadii)
b. Syarat wadi’ah
1) Pihak yang berakad
Cakap hukum dansuka rela (ridho), tidak dalam
keadaan dipaksa/terpaksa dibawah tekanan.
32
Wahyu Syarvina,Peranan Dana Pihak Ketiga dalam Kegiatan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah pada Bank Syariah,(At-Tawassuth,Vol.III, No.
1,2018:554-578),hal.561-562. 33
Sulaeman Jajuli,Produk Pendanaan Bank
Syari’ah,(Yogyakarta:Deepublish 2015)hal.79.
27
2) Obyek yang ditetapkan merupakan milik mutlak si
penitip
3) Sighot
Jelas yang dititipkan dantidak mengandung
persyaratan-persyaratan lain.34
Pada pelaksanaannya, wadi’ah terdiri dari dua jenis,
yakni:
a. Wadi’ah yad amanah.
Wadi’ah yad amanah adalah akad penitipan
barang/uang dimana pihak pertama penerima titipan
tidak diperkenankan menggunakan barang/uang yang
dititipkan dan tidak bertanggungjawab atas kerusakan/
kehilangan barang titipan karena bukan akibat kelalaian
dari si penerima titipan.
Gambar 2. 1 Al- Wadi’ah Yad Amanah
b. Wadi’ah yad dhamanah
Wadi’ah yad dhamanah adalah akad penitipan
barang/ uang dimana pihak penerima titipan dapat
memanfaatkan barang/ uang titipan dan harus
bertanggung jawab apabila terjadi kehilangan atau
kerusakan barang/ uang titipan. Semua manfaat dan
34
Institut Bankir Indonesia,Konsep,Produk dan Implementasi
Operasional Bank Syariah,(Jakarta: Djambatan 2015). hal. 59-60.
28
keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan
barang/uang tersebut menjadi hak penerima titipan. Pada
prinsip transaksi ini, pihak yang menitipkan barang/uang
tidak perlu mengeluarkan biaya bahkan pihak yang
menitipkan barang/uang dapat memperoleh bonus atau
hadiah.
Prinsip wadi’ah yad dhamanah ini sudah ada sejak
zaman Nabi, yang diriwayatkan dari Abu Rafi’ bahwa
Rasulullah Saw pernah meminta seseorang untuk
meminjamkannya seekor unta. Maka diberinya unta
qurban (berumur sekitar dua tahun). Setelah selang
beberapa waktu, Rasulullah Saw memerintahkan Abu
Rafi’ untuk mengembalikan unta tersebut kepada
pemiliknya, tetapi Abu Rafi’ kembali kepada Rasulullah
Saw seraya berkata, “Wahai Rasulullah, unta yang
sepadan tidak kami temukan, yang ada hanya unta yang
lebih besar dan berumur empat tahun.” Lalu Rasulullah
Saw berkata, “Berikanlah itu, karena sesungguhnya
Bagan 2. 1 Skema Al-wadiah Yad Dhamanah
29
sebaik-baik kamu adalah yang terbaik ketika
membayar.” (HR. Muslim)
2. Karakteristik giro wadi’ah
Karakteristik dari giro wadi’ah antara lain:
1. Harus dikembalikan utuh seperti semula sehingga
tidak boleh overdarft.
2. Dapat dikenakan biaya titipan.
3. Dapat diberikan syarat tertentu untuk keselamatan
barang titipan misalnya menetapkan saldo minimum.
4. Penarikan giro wadi’ah dilakukan dengan cek dan
bilyet giro sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Jenis dan kelompok rekening sesuai dengan ketentuan
yang berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
syariah.
6. Dana wadi’ah hanya dapat digunakan seizin penitip
3. Fasilitas Giro Wadi’ah
Beberapa fasilitas giro wadi’ah yang disediakan
bank untuk nasabah, antara lain:
1. Buku cek
2. Bilyet giro
3. Kartu ATM
4. Fasilitas pembayaran
5. Traveller’s cheques
6. Wesel bank
7. Wesel penukaran
8. Kliring dan lainnya.
30
Dalam pengaplikasian ada giro wadi’ah yang
memberikan bonus dan ada giro wadi’ah yang tidak
memberikan bonus. Pada kasus pertama, giro wadi’ah
memberikan bonus karena bank menggunakan dana
simpanan giro ini untuk tujuan produktif dan
menghasilkan keuntungan, sehingga bank dapat
memberikan bonus kepada nasabah deposan. Pada kasus
kedua, giro wadi’ah tidak memberikan bonus karena
bank hanya menggunakan dana simpanan giro ini untuk
menyeimbangkan kebutuhan likuiditas bank dan
transaksi jangka pendek atas tanggung jawab bank yang
tidak menghasilkan keuntungan riil.
Simpanan giro (current account) di Bank Syariah
tidak selalu menggunakan prinsip wadi’ah yad
dhamanah, tetapi secara konsep bisa menggunakan
prinsip wadi’ah yad amanah dan prinsip qardh.
Simpanan giro menggunakan prinsip wadi’ah yad
amanah karena pada dasarnya giro dapat dianggap
sebagai suatu kepercayaan dari nasabah kepada bank
guna menjaga dan mengamankan aset atau dananya.
Dengan prinsip ini nasabah tidak menerima imbalan
apapun dari bank karena aset atau dana yang dititipkan
tidak akan dimanfaatkan untuk tujuan apapun, namun
bank boleh membebankan biaya administrasi penitipan.
Selain itu, simpanan giro dapat menggunakan prinsip
qardh ketika dimana bank dianggap sebagai penerima
pinjaman tanpa bunga dari nasabah deposan. Bank dapat
31
memanfaatkan dana pinjaman untuk kegiatan produktif
(mencari keuntungan) dan nasabah deposan akan
dijamin mendapatkan dananya secara penuh apabila
nasabah sewaktu-waktu ingin menariknya. Bank juga
boleh memberikan imbalan kepada nasabah selama hal
ini tidak disyaratkan di awal perjanjian. Biasanya
simpanan giro seperti ini banyak diterapkan di negara
Iran35
Perhitungan bonus tabungan wadi’ah sama halnya
dengan perhitungan bonus untuk girowadi’ah. Namun
pada umumnya bank syariah memberikan bonus untuk
tabungan lebih tinggi dibandingkan dengan bonus untuk
giro wadi’ah. Hal ini disebabkan karena stabilitas dana
giro lebih labil dibanding dengan tabungan, sehingga
bonusnya lebih kecil.36
Adapun ketentuan umum dari
wadi’ah adalah sebagai berikut:
a. Wadi’ah merupakan yang bersifat titipan murni yang
harus dijaga dan dikembalikan setiap saat (on call)
sesuai kehendak si penitip.
b. Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana atau
pemanfaatan barang menjadi milik atau tanggungan
bank.
c. Bank dimungkinkan memberikan bonus kepada si
pemilik harta selama tidak disyaratkan dimuka.37
35
Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah, (Depok:Rajawali Pers). 36
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2013), hal. 79. 37
Lutfi Zahro Fawziah,Pengaruh Pendapatan Bank, Wadi’ah dan Giro
Wadih terdapat Bonus Wadih yang ada pada Bank Syariah Mandiri,(Skripsi
IAIN Tulunggagung 2017), hal.37.
32
4. Landasan Hukum Wadi’ah
Landasan syariah dan ketentuan tentang sertifikat
wadi’ah bank Indonesiadiatur dalam fatwa dewan
syariah nasional nomor 36/DSNMUI/X/2002 tentang
sertifikat wadi’ah bank Indonesia tanggal 23 oktober
2002, dimana dalam fatwa tersebut sebagau landasan
syariah (himpunan fatwa, edisi kedua, hal 233-236)
adalah sebagai berikut:
a. Al-Quran
1. Landasan Hukum dari Al Quran: a. Firman Allah
SWT QS An -Nisa ayat 58:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
2. Firman Allah SWT, QS Al Baqarah ayat 283:
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah
tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh
seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). Akan
tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang
33
lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa
kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para
saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa
yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia
adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
b. Al- Hadist
1. Dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah Saw bersabda,
“Tunaikanlah amanah (titipan) kepada yang berhak
menerimanya dan janganlah membalas khianat
kepada orang yang telah mengkhianatimu.”(HR.
Abu Dawud, atTirmidzi dan al-Hakim)
2. Dari Ibnu Umar R.A, bahwasanya Rasulullah Saw
bersabda, “Tiada kesempurnaan iman bagi setiap
orang yang tidak beramanah, tiada shalat bagi yang
tidak bersuci.”(HR. Ath-Thabarani).
34
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia Syariah
Sejarah pendirian PT Bank BRI Syariah Tbk tidak lepas
dari akuisisi yang dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember
2007. Setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia
melalui surat no. 10/67/Kep.GBI/ DPG/2008 pada 16
Oktober 2008 BRI Syariah resmi beroperasi pada 17
November 2008 dengan nama PT Bank BRI Syariah dan
seluruh kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah
Islam. Pada 19 Desember 2008, Unit Usaha Syariah PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melebur ke dalam PT Bank
BRI Syariah. Proses spin off tersebut berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2009 dengan penandatanganan yang
dilakukan oleh Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Ventje Rahardjo selaku
Direktur Utama PT Bank BRI Syariah.
BRI Syariah melihat potensi besar pada segmen
perbankan syariah. Dengan niat untuk menghadirkan bisnis
keuangan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip luhur
perbankan syariah, Bank berkomitmen untuk produk serta
layanan terbaik yang menenteramkan, BRI Syariah terus
tumbuh secara positif. BRI Syariah fokus membidik berbagai
segmen di masyarakat. Basis nasabah yang terbentuk secara
luas di seluruh penjuru Indonesia menunjukkan bahwa BRI
35
Syariah memiliki kapabilitas tinggi sebagai bank ritel
modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah.
BRI Syariah terus mengasah diri dalam menghadirkan
yang terbaik bagi nasabah dan seluruh pemangku
kepentingan. BRI Syariah juga senantiasa memastikan
terpenuhinya prinsip- prinsip syariah serta Undang-Undang
yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, BRI Syariah
dapat terus melaju menjadi bank syariah terdepan dengan
jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Pada
tahun 2018, BRI Syariah mengambil langkah lebih pasti lagi
dengan melaksanakan Initial Public Offering pada tanggal 9
Mei 2018 di Bursa Efek Indonesia. IPO ini menjadikan BRI
Syariah sebagai anak usaha BUMN di bidang syariah yang
pertama melaksanakan penawaran umum saham perdana.38
B. VISI dan MISI BRI Syariah
1. Visi Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu:
“Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam
layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan
jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.”
2. Misi Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu:
a) Memahami keragaman individu dan
mengakomodasi beragam kebutuhan finansial
nasabah.
38
Bank Rakyat Indonesia Syariah, profil perusahaan, http://www.BRI
Syariah.co.id
36
b) Menyediakan produk dan layanan yang
mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah.
c) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai
sarana kapan pun dan dimana pun.
d) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan
kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman
pikiran.
C. Produk-produk Bank BRI Syariah di KCP Serpong
1. Produk penghimpun dana (funding)
Bank tidak memberikan imbalan berupa bunga atas
dasar dana yang disimpan oleh nasabah didalam Bank.
Imbalannya diberikan atas dasar prinsip bagi hasil.
Produk-produk penghimpun dana meliputi:
a. Faedah BRI Syariah
Produk simpanan dari BRI Syariah untuk nasabah
perorangan yang menginginkan kemudahan
transaksi keuangan sehari-hari.
b. Faedah Haji BRI Syariah
Merupakan produk simpanan yang menggunakan
akad Bagi Hasil sesuai prinsip syariah Khusus bagi
calon Haji yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).
c. Faedah Impian BRI Syariah
Produk simpanan berjangka dari BRI Syariah untuk
nasabah perorangan yang dirancang untuk
37
mewujudkan impian nasabahnya (kurban,
pendidikan, liburan, belanja) dengan terencana.
d. Simpanan Faedah BRI Syariah
Merupakan simpanan dana pihak ketiga dengan
akad Mudharabah dimana nasabah sebagai pemilik
dana dan bank sebagai pengelola dana, dengan
pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak
berdasarkan nisbah dan jangka waktu yang
disepakati.
e. Simpanan Pelajar (SIMPEL) BRI Syariah
untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh
bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah
dan sederhana serta fitur yang menarik.
f. Giro Faedah Mudharabah BRI Syariah
Merupakan simpanan investasi dana nasabah pada
BRI Syariah dengan menggunakan akad
Mudharabah Mutlaqah yang penarikannya dapat
dilakukan sesuai kesepakatan dengan menggunakan
cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau dengan pemindah buku.
g. Deposito BRI Syariah
Merupakan produk simpanan berjangka
menggunakan Akad Bagi Hasil sesuai prinsip
syariah bagi nasabah perorangan maupun
perusahaan yang memberikan keuntungan optimal.
38
h. Giro Faedah Wadi’ah BRI Syariah
Produk simpanan dari BRI Syariah bagi nasabah
perorangan maupun perusahaan untuk kemudahan
transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan dana
menggunakan cek & bilyet giro.39
2. Produk penyaluran dana (lending)
Adapun produk penyaluran dana yang ditawarkan
oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong berikut :
a. Gadai BRI Syariah iB
Gadai BRI Syariah iB hadir untuk memberikan
solusi memperoleh dana tunai untuk memenuhi
kebutuhan dana mendesak ataupun untuk keperluan
modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman dan
sesuai syariah untuk ketentraman anda. Manfaat:
pilihan tepat, penuh manfaat serta lebih berkah
karena pembiayaan sesuai syariah.
b. KKB BRI Syariah iB
Pembiayaan Kendaraan Bermotor menggunakan
prinsip jual beli (murabahah), adalah akad jual beli
barang dengan menyatakan harga perolehan dan
keuntungan (margin) yang disepakati oleh nasabah
dan Bank.
c. KPR BRI Syariah iB
Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada
perorangan untuk memenuhi sebagian atau
keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan
39
Browser produk di Bank BRI Syariah kcp Serpong,19 Agustus 2020
39
menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana
pembayarannya secara angsuran dengan jumlah
angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar
setiap bulan.
d. KMG BRI Syariah iB
Salah satu produk untuk memenuhi kebutuhan
karyawan khususnya karyawan dari perusahaan
yang bekerjasama dengan PT Bank BRI Syariah
dalam Program Kesejahteraan Karyawan (EmBP),
dimana produk ini dipergunakan untuk berbagai
keperluan karyawan Program Kesejahteraan
Karyawan (EmBP).40
D. Budaya Kerja Bank BRI Syariah KCP Serpong
1. Profesional
Kesungguhan dalam melakukan tugas sesuai dengan
teknis dan etika yang telah ditentukan.
2. Antusias
Semangat atau dorongan untuk berperan aktif dan
mendalam pada setiap aktifitas kerja.
3. Penghargaan terhadap SDM
Menempatkan dan menghargai karyawan sebagai modal
utama perusahaan dengan menjalankan upaya-upaya
yang optimal mulai dari perencanaan, perekrutan,
pengembangan dan pemberdayaan SDM yang
berkualitas, serta memperlakukannya baik sebagai
40
Anitha,Funding Relation Officer Bank BRI Syariah KCP Serpong,
wawancara, BSD,30 November 2020
40
individu maupun kelompok berdasarkan azas saling
percaya, terbuka, adil dan menghargai.
4. Tawakal
Optimisme yang diawali dengan doa yang sungguh-
sungguh, dimanifestasikan dengan upaya yang sungguh-
sungguh dan diakhiri dengan keikhlasan atas hasil yang
dicapai.
5. Integritas
Kesesuaian antara kata dan perbuatan dalam menerapkan
etika kerja, nilai-nilai, kebijakan dan peraturan
organisasi secara konsisten sehingga memegang teguh
etika profesi dan bisnis, meskipun dalam keadaan yang
sulit untuk melakukannya.
6. Berorientasi Bisnis
Tanggapan terdapat perubahan dan peluang, selalu
berpikir dan berbuat untuk menghasilkan nilai tambahan
dalam pekerjaannya.
7. Keputusan Pelanggan
Memiliki kesadaran, sikap serta Tindakan yang
bertujuan memuaskan pelanggan eksternal dan internal
dilingkupan perusahaan.
E. Gambaran Kerja Organisasi Bank BRI Syariah KCP
Serpong
Berikut adalah uraian pembagian tugas masing-masing
jabatan di BRI Syariah KCP Serpong :
1. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab Pimpinan
Kantor Cabang Pembantu adalah sebagai berikut :
41
Merencanakan, mengkoordinir seluruh kegiatan
kantor cabang pembantu yang meliputi kegiatan
pemasaran dan operasional untuk menjamin tercapainya
target yang ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
Bank.
2. Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab Branch
Operation Supervior adalah berikut :
Mengkoordinir pelaksanaan operasional bank untuk
mendukung pertumbuhan bisnis dengan cara
memberikan service dan layanan yang terbaik sehingga
transaksi dari nasabah di kantor cabang pembantu dapat
diselesaikan dengan baik.
3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Customer Service
adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam
memberi informasi produk.
b. Membantu nasabah dalam melakukan proses
pembukaan rekening tabungan dan deposito.
c. Membantu nasabah dalam melakukan proses
penutupan rekening tabungan.
d. Memberikan informasi saldo simpanan nasabah.
e. Menerima berkas pengajuan pembiayaan dari calon
debitur.
f. Menyediakan materai untuk akad pembiayaan
maupun bilyet deposito dan bertanggung jawab atas
pengelolaannya.
42
g. Bertanggung jawab atas penomeran surat keluar, surat
masuk dan memo internal dan bertanggung jawab
atas pengarsipannya.
h. Menyimpan berkas tabungan dan deposito.
i. Memberikan pelayanan informasi perbankan lainnya
kepada nasabah, terutama dalam menangani
permasalahan transaksi nasabah.
4. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Teller adalah
sebagai berikut :
a. Menerima setoran dari nasabah baik tunai ataupun
non tunai, kemudian memposting di sistem computer
bank.
b. Melakukan pembayaran tunai kepada nasabah yang
berfungsikan tunai di konter bank dan melakukan
postingan di sistem computer bank.
c. Bertanggung jawab terhadap kesesuaian jumlah kas
yang ada disistem dengan kas yang ada di
terminalnya.
5. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Account officer
adalah sebagai berikut :
a. Funding
1) Mencari atau menghubungi nasabah potensial.
2) Memberikan informasi seperti brosur dan
menjelaskan perkembangan hasil usaha perusahaan
kepada nasabah.
43
b. Lending
1) Bertanggung jawab dalam upaya menyalurkan
dana bank dalam bentuk pembiayaan yang
diberikan kepada masyarakat yang dinilai
produktif.
2) Mencari nasabah potensial yang layak diberikan
fasilitas pembiayaan.
3) Melakukan Analisa untuk menentukan layak
tidaknya pengajuan pembiayaan dari masyarakat.
4) Bertanggung jawab atas kelancaran pengembalian
dana yang telah disalurkan.
5) Penangihan, pengawasan dan pembinaan terhadap
nasabah yang telah memperoleh fasilitas
pembiayaan dari bank.
6. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Micro Unit Head
adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pelayanan dan pembinaan kepada
peminjam.
b. Menyusun rencana pembiayaan.
c. Menerima berkas pengajuan pembiayaan.
d. Melakukan analisis pembiayaan mengajukan berkas
pembiayaan hasil analis kepada komisi pembiayaan.
e. Melakukan administrasi pembiayaan.
f. Melakukan pembinaan anggota pembiayaan agar
tidak macet.
g. Membuat laporan perkembangan pembiayaan.
h. Membuat akad pembiayaan.
44
7. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Micro Accoun
Officer adalah sebagai berikut :
a. Menawarkan dan menjual produk kepada nasabah
yang ada dengan sebaik-baiknya.
b. Bertangung jawab secara langsung kepada usaha
terhadap hasil kinerja dan pencapaian target simpanan
(DPK).
c. Melakukan kegiatan pemasaran untuk dana pihak
ketiga (DPK).
d. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan Cros
Selling kepada nasabah untuk mencapai tingkat
kepuasan pelayanan nasabah.
e. Membuat rencana kunjungan kepada nasabah dalam
rangka mencapai dana simpanan atau DPK
f. Menjaga hubungan yang baik (relationship) kepada
nasabah agar dana simpanannya tidak keluar.
g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya sesuai perintah
atasan guna mununjang kegiatan bisnis bank.
8. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Security adalah
sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab menjaga dan mengendalikan
keamanan lingkungan kantor dari segala bentuk
kejahatan, ancaman keamanan atau yang membuat
keonaran lingkungan kantor.
b. Bertanggung jawab menjaga dan memelihara semua
asset yang ada di lingkungan kantor dari ancaman
kejahatan.
45
c. Bertanggung jawab melindungi karyawan, nasabah
dan tamu dari ancaman gangguan keamanan atau
kejahatan.
d. Membantu karyawan kantor BRI Syariah KCP
Serpong melayani customer di saat jam kantor.
e. Memelihara dan menjaga kebersihan serta ketertiban
lingkungan.
f. Mengatur parkiran kendaraan dan mempersilahkan
nasabah yang datang.
g. Membantu mengontrol dan mematikan semua
peralatan kantor, lampu, AC, atau semua peralatan
yang menggunakan listrik saat karyawan selesai
bekerja.
h. Bertanggung jawaab mengunci semua pintu saat jam
kantor selesai dan membukakan kembali saat jam
kerja akan dimulai.
i. Menyerahkan semua kunci kepada penanggung
jawab.
9. Tugas, wewenang dan tanggung jawab PRAMUBAKTI
adalah sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab menjaga kerberhasilan
lingkungan dan merawat alat-alat kantor dan Gedung
kantor.
b. Melayani perintah yang menjadi kebutuhan kantor
dan karyawan.
c. Menyediakan minum untuk tamu dan semua
karyawan kantor.
46
d. Membantu mengoperasikan mesin foto copy jika
dibutuhkan.41
F. Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Serpong
41
Tugas-tugas karyawan Bank BRI Syariah KCP Serpong
Bagan 3. 1 Struktur Bank BRI Syariah KCP Serpong
47
BAB IV
DATA DAN TEMUAN
A. Produk dan Syarat Pembukaan Giro Wadi’ah Pada
Bank BRI Syariah KCP Serpong
Giro Wadi’ah merupakan salah satu produk simpanan
dari Bank BRI Syariah untuk nasabah ataupun perusahaan
yang menampung dana dengan menggunakan akad Wadi’ah.
Giro ini adalah simpanan berdasarkan akad wadi’ah yang
tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, atau dengan pemindah
bukuan.
Hal ini sesuai dengan teori dari Adiwarman, 2014 dalam
bukunya mengatakan “Giro wadi’ah adalah giro yang
dijalankan berdasarkan akad wadi’ah, yakni titipan murni
yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki.
Dengan demikian, pemilik dana tidak boleh saling
menjanjikan untuk memberikan imbalan atas penggunaan
atau pemanfaatan dana atau barang titipan tersebut.
Teori tersebut sesuai dengan pendapat Ibu Fitria
Syaraazkha selaku Customer Service BRI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Serpong “Produk simpanan yang
menggunakan akad Wadi’ah yad dhamanah dari BRI Syariah
bagi nasabah perorangan maupun perusahaan untuk
48
kemudahan transaksi bisnis sehari-hari dimana penarikan
dana menggunakan cek dan bilyet giro”.42
Persyaratan dan karakteristik dalam pembukaan produk giro
wadi’ah :
1. Syarat pembukaan Giro BRI Syariah
a. Perorangan:
KTP Elektronik, NIK yang sudah terdaftar di Dukcapil,
NPWP.
b. Perusahaan:
KTP Elektronik, Akte Pendirian, Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), Surat Persetujuan Pengurus,
NPWP perusahaan & pengurus.
2. Karakteristik Giro BRI Syariah
a. Setoran awal minimum Rp. 2.500.000,- (perorangan)
dan Rp. 5.000.000,- (perusahaan).
b. Saldo minimum Rp. 50.000,- (perorangan) dan Rp.
50.000,- (perusahaan).
c. Biaya administrasi bulanan untuk perorangan
Rp.10.000,- dan untuk perusahaan Rp.10.000,-
d. Biaya tutup rekening Rp. 25.000,-
e. Biaya administrasi buku cek/BG Rp. 125.000,-
42
Hasil wawancara pribadi dengan Fitria Syaraazkha sebagai Customer
Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Serpong, 27 Januari 2021
49
B. Pemasaran Produk Giro Wadi’ah BRI Syariah KCP
Serpong
Persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat begitu
juga dengan persaingan antar perbankan syariah. Dalam
mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha
dibutuhkan strategi pemasaran yang efisien dan sesuai, untuk
itu pemasaran menjadi suatu hal yang terpenting dalam
menjalankan suatu usaha, sehingga tujuan-tujuan dari usaha
tersebut dapat tercapai. Pemasaran juga harus didukung oleh
kerja sama yang baik dari setiap komponen perusahaan
tersebut. Hal inilah yang juga dilakukan oleh BRI Syariah
dalam memasarkan produknya khususnya produk giro
wadi’ah.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Syariah
pada produk giro wadi’ah yaitu dengan menggunakan bauran
pemasaran (marketing mix) dengan rincian sebagai berikut :43
1. Produk (Product)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah
program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan
jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang
berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta
melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke
pembeli.Dalam hal ini semua produk yang dimiliki BRI
Syariah akan dipasarkan secara merata termasuk produk
giro wadi’ah.
43
Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai
marketing bagian Funding BRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.
50
2. Harga (Price)
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan dan pendapatan bagi
perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu
barang atau jasa. Penerapan strategi harga pemasaran
produk dari segi harga dapat dilihat dari pengembalian
modal atau bagi hasil, sistem bagi hasil adalah suatu
sistem yang meliputi tata cara bagi hasil usaha antara
penyedia dana dan pengelola dana, Adapun bagi hasil
yang diterapkan oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong
adalah sistem bagi hasil yang tidak dijanjikan diawal.
Untuk pembukaan rekening giro Wadi’ah
perorangan sebesar Rp. 2.500.000 dan untuk Perusahaan
sebesar Rp. 5.000.000 dengan biaya administrasi sebesar
Rp. 10.000.
3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan cara langsung dan tidak
langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih
suka membeli dan konsumen percaya dan pada akhirnya
timbul keinginan yang mendorong untuk melakukan
pembelian suatu produk barang tertentu.
Dalam menghadapi persaingan BRI Syariah KCP
Serpong juga melakukan promosi dimana pada dasarnya
kegiatan promosi yang dilakukan BRI Syariah KCP
51
Serpong ini sama dengan kegiatan promosi pada produk
dan jasa Lembaga keuangan lainnya.
Promosi disini BRI Syariah menggunakan bauran
pemasaran yang meliputi :
a. Iklan
Iklan merupakan kombinasi non individu dengan
sejumlah biaya melaui berbagai media yang
dilakukan oleh perusahaan. Adapun media yang
digunakan BRI Syariah KCP Serpong adalah dengan
menyebarkan brosur, memasang spanduk, media
elektronik dan menjadikan sponsor pada event-event
tertentu.
52
Gambar 4. 1 Brosur Giro Wadi'ah
b. Penjualan Pribadi (personal selling)
Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung (tatap
muka) antara penjual dan pembeli guna
memperkenalkan suatu produk kepada calon
nnasabah dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk tersebut sehingga calon nasabah
akan mencoba dan membelinya.44
Dalam mempromosikan produk Giro Wadi’ah BRI
Syariah KCP Serpong dengan personal selling
menurut Ibu Fitria Syaraazkha selaku Customer
Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu
44
Amstrong, Gary % Philip Kkotler, 2002, “Dasar-dasar Pemasaran,
jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan”, Jakarta:
Penerbit Prehalindo.
53
Serpong “yang dilakukan dengan tatap muka atau
kontak langsung dengan nasabah yang biasa disebut
dengan kegiatan canvasing. Kegiatan canvasing ini
tidak hanya membantu dalam mempromosikan
produk Giro Wadi’ah tetapi juga berguna untuk
menjalin hubungan yang baik antar pihak BRI
Syariah KCP Serpong dengan nasabahnya. Personal
selling dapat dilakukan oleh seluruh pegawai mulai
dari pimpinan, back office, teller, customer service,
satpam bahkan office boy.”45
Personal Selling yang dilakukan adalah dengan cara
mengujungi yayasan, sekolah maupun beberapa
perusahaan. Tidak hanya itu seluruh pegawai BRI
Syariah KCP Serpong rutin mengunjungi nasabah
guna membangun relasi dan menjalin kedekatan
sehingga nasabah tidak ragu untuk menawarkan
produk yang dimiliki BRI Syariah kepada
masyarakat yang belum menggunakan jasa layanan
perbankan BRI Syariah.
c. Promosi penjualan
BRI Syariah KCP Serpong menjalin kerjasama
dengan berbagai rekanan yang bermanfaat dalam
promosi, beberapa rekanan yang melakukan
kerjasama dengan pihak BRI Syariah untuk menarik
calon nasabah ataupun nasabah BRI Syariah KCP
45
Hasil wawancara pribadi dengan Fitria Syaraazkha sebagai Customer
Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Serpong, 27 Januari 2021.
54
Serpong memberikan diskon administrasi ataupun
mendapat bonus lain seperti kalender, tumblr, jam
dinding, payung dan lain-lain. Dengan adanya
promosi tersebut BRI Syariah KCP Serpong
berharap dapat menarik nasabah untuk
menggunakan produk Giro Wadi’ah.
d. Publitas
Kegiatan publitas ini selain untuk memancing calon
nasabah juga sebagai alat yang dapat meningkatkan
pamor BRI Syariah KCP Serpong yakni sebagai
wujud bukti BRI Syariah kepada nasabah dan
lingkungan sekitar, tidak hanya sebagai sarana
promosi tetapi juga sebagai kepedulian sosial
perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.
Misalnya dengan pameran, sponsorship, door to
door atau grebek pasar dan mendatangi mereka satu
persatu, mendekatkan diri langsung ke calon
nasabah.
4. Tempat (Place)
Lokasi Bank BRI Syariah KCP Serpong yang
beralamat di Komplek Pertokoan Alam Sutera, Ruko
jalur sutera Kav.29 N0.3 Pakualam, Serpong Utara,
Tangerang Selatan 1531. Menurut ibu Anitta Indah
Permata Dinny sebagai marketing bagian Funding “BRI
Syariah diliat dari segi geografis letak BRI Syariah KCP
Serpong berada di tengah-tengah wilayah Alam Sutera
BSD sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dengan
55
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan
umum.”46
Dapat dilihat pada aspek ini BRI Syariah sangat
strategis dalam melaukan produk pemasaran keberbagai
tempat instansi yang akan dituju dalam mencapai target
yang ditentukan oleh pihak Bank BRI Syariah ini
sendiri.
5. Orang (People)
Dalam melakukan pemasaran produk-produk BRI
Syariah, karyawan sebelumnya sudah diikuti pelatihan
dan pendidikan yang sudah difasilitasi oleh kantor pusat
BRI Syariah guna melahirkan karyawan yang unggul
dan berwawasan luas. Selain itu karyawan sudah
mempunyai bagian masing-masing tugas yang berbeda,
tetapi dalam hal ini karyawan mempunyai tugas yang
sama yaitu sebagai marketing. Setiap karyawan harus
bisa menjawab dan juga bisa mempengaruhi presepsi
masyarakat apabila ada nasabah yang menanyakan
tentang produk-produk yang dimiliki oleh Bank BRI
Syariah KCP Serpong. Dan juga karyawan BRI Syariah
KCP Serpong sangat mengedepankan budaya
perusahaan.
6. Proses (Process)
Proses merupakan mekanisme atau prosedur dari
BRI Syariah KCP Serpong kepada calon nasabah
46
Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai
marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.
56
ataupun nasabah untuk dapat menggunakan produk Giro
Wadi’ah.
Dalam hal ini BRI Syariah KCP Serpong juga
menawarkan jasa sistem jemput bola, sistem ini
merupakan upaya untuk mempermudah nasabah dalam
menabung maupun melakukan penarikan tabungan.
Berikut beberapa persyartan dan ketentuan untuk
menggunakan produk giro wadi’ah :
a. Pribadi atau Individu
1) Nasabah harus memiliki KTP yang sudah
terdaftar di Dukcapil
2) NPWP
3) Nasabah mengisi formulir
4) Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.
2.500.000
5) Nasabah membayar penerbitan kartu ATM
sebesar Rp. 10.000
b. Perusahaan atau Non Individu
1) KTP dari pengurus badan usaha
2) Fotocopy anggaran dasar
3) Akta pendirian
4) Fotocopy TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
5) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
6) Surat persetujuan Pengurus
7) NPWP perusahaan dan pengurus
8) Nasabah mengisi formulir
57
9) Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.
5.000.000
7. Bukti Fisik (Physical Evindce)
Bukti fisik merupakan sesuatu hal yang dapat
mempengaruhi keputusan nasabah untuk membeli
ataupun menggunakan produk jasa yang ditawarkan.
Untuk meningkatan pelayanan nasabah yang menjadi
perhatian Bank BRI Syariah KCP Serpong untuk
memudahkan transaksi nasabah pada produk Giro
Wadi’ah BRI Syariah KCP Serpong memiliki berbagai
fasilitas pelayanan, diantaranya transaksi tunai, BRIS
Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit, e-
Banking yaitu sebagai BRIS Mobile Bangking, penyalur
zakat, infaq dan sedekah dan lainnya. Pelayanan yang
memuaskan nasabah akan menjadi promosi yang efektif
bagi bank BRI Syariah karena nasabah tersebut dapat
menyampaikan kepada keluarga, kerabat, teman dan
orang lain mengenai pelayanan unggul yang diberikan
oleh pihak bank BRI Syariah KCP Serpong.
58
C. Data Perkembangan Nasabah Produk Giro Wadi’ah pada
Bank BRI Syariah KCP Serpong
Pada tahun 2016 sampai 2017 jumlah nasabah di Bank
BRI Syariah KCP Serpong meningkat 1 nasabah menjadi 3
nasabah ditahun 2017, dikarenakan meningkatnya promosi
pemasaran produk giro wadi’ah dengan cara menyebarkan
brosur produk giro wadi’ah ke sekolah-sekolah islam,
yayasan dan perusahaan. Ditahun 2018 jumlah nasabah terus
meningkat pesat sampai 12 nasabah tetapi ditahun 2019
jumlah nasabah turun dengan sangat dratis hal ini
dikarenakan kurangnya sumber daya manusia dan kurangnya
sosialisasi mengenai produk giro wadi’ah yang dilakukan
BRI Syariah KCP Serpong.
Tabel 4. 1 Data Perkembangan Nasabah
Tahun Nasabah Jumlah
Nasabah
2016 2 Sekolah 2
2017 3 Perusahaan 3
2018 3 Yayasan
9 Perusahaan
12
2019 3 Yayasan
2 Perusahaan
5
2020 9 Perusahaan
1 Yayasan
1 Individu
11
Jumlah 23 Perusahaan
7 Yayasan
2 Sekolah
1 Individu
33
59
Proses terjadinya jumlah nasabah mengalami naik turun
menurut ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai marketing
bagian Funding BRI Syariah mengatakan bahwa “terjadinya
proses naik turun pada data tersebut terjadi karena, adanya
aspek internal dalam melakukan pemasaran yang belum
maksimal sehingga menghasilkan jumlah data yang berubah-
ubah setiap tahunnya.”47
47
Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai
marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.
60
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan
oleh BRI Syariah KCP Serpong
Persaingan dalam dunia perbankan semakin ketat begitu
juga dengan persaingan antar perbankan syariah. Dalam
mempertahankan kelangsungan hidup suatu usaha
dibutuhkan strategi pemasaran yang efisien dan sesuai, untuk
itu pemasaran menjadi suatu hal yang terpenting dalam
menjalankan suatu usaha sehingga tujuan-tujuan dari usaha
tersebut dapat tercapai. Pemasaran juga harus didukung oleh
kerja sama yang baik dari setiap komponen perusahaan
tersebut. Hal inilah yang juga dilakukan oleh BRI Syariah
dalam memasarkan produknya khususnya produk giro
wadi’ah.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh BRI Syariah
pada produk giro wadi’ah yaitu dengan menggunakan bauran
pemasaran (marketing mix) dengan rincian sebagai berikut:
1. Produk (Product)
Produk merupakan elemen penting dalam sebuah
program pemasaran. Produk dapat berupa barang dan
jasa. Pengertian barang adalah suatu produk fisik yang
berwujud dan dapat diberikan pada pembeli serta
melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke
pembeli.
61
Dalam kaitannya dengan produk giro, bank BRI
Syariah menerapkan prinsip wadi’ah yad dhamanah
yakni nasabah bertindak sebagai penitip yang
memberikan hak kepada bank BRI Syariah untuk
menggunakan atau memanfaatkan uang atau barang
titipannya, sedangkan bank BRI Syariah bertindak
sebagai pihak yang dititipi yang disertai hak untuk
mengelola titipan dengan tanpa mempunyai kewajiban
memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan
dana tersebut. Namun demikian, bank BRI Syariah
diperkenankan memberikan insentif berupa bonus
dengan catatan tidak disyaratkan sebelumnya.
Dalam kaitannya dengan produk giro wadi’ah bank
BRI Syariah menerapkan prinsip wadi’ah, yakni nasabah
bertindak sebagai penitip yang memberikan hak kepada
bank syariah untuk menggunakan dan memanfaatkan
uang atau barang titipannya, sedangkan bank syariah
bertindak sebagai pihak yang dititipi disertai hak untuk
mengelola dana titipan tanpa mempunyai kewajiban
memberikan bagi hasil dari keuntungan pengelolaan
dana tersebut. Pada bank BRI Syariah sendiri yang
membedakan dengan bank syariah lain yaitu tidak
adanya sistem pick up service. Pada pick up service yaitu
salah satu keunggulan yang memudahkan nasabah untuk
menabung tanpa harus datang langsung ke lokasi bank
tersebut. Oleh karena itu, BRI Syariah menjadi salah
62
satu unggulan bank bagi parah nasabah pada produk giro
wadi’ah itu sendiri.
Dengan demikian dapat disimpulkan dari penjelasan
di atas bahwa dana wadi’ah dapat digunakan oleh bank
untuk kegiatan komersial dengan syarat bank harus
menjamin pembayaran kembali nominal dana tersebut
dan keuntungan atau kerugian dari penyalur dana
menjadi hak milik atau ditanggung bank, sedangkan
pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan tidak
menanggung kerugian. Bank BRI Syariah dimungkinkan
memberikan bonus kepada pemillik dana sebagai suatu
insentif untuk menarik dana nasabah tapi tidak boleh
diperjanjikan di awal. Kemudian BRI Syariah menjadi
salah satu bank unggulan yang sering digunakan para
nasabah dalam produk giro wadi’ah yang memudahkan
nasabah untuk menabung dengan cara pick up service
yang diberikan BRI Syariah kepada para nasabahnya.
2. Harga (Price)
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan dan pendapatan bagi
perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya
(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan atas penggunaan suatu
barang atau jasa. Penerapan strategi harga pemasaran
produk dari segi harga dapat dilihat dari pengembalian
modal atau bagi hasil, sistem bagi hasil adalah suatu
63
sistem yang meliputi tata cara bagi hasil usaha antara
penyedia dana dan pengelola dana.
Strategi bank BRI Syariah KCP Serpong dalam
menentukan biaya administrasi pada produk giro
wadi’ah sangat kompetitif. Bank BRI Syariah KCP
Serpong memiliki biaya administrasi yang sangat
terjangkau khususnya untuk kalangan masyarakat
bawah. Karena persaingan dunia perbankan khususnya
perbankan syariah cukup tinggi dan merupakan suatu
trend. Seperti pada produk giro wadi’ah dengan setoran
awal perorangan sebesar Rp. 2.500.000 dan untuk
Perusahaan sebesar Rp. 5.000.000 dengan biaya
administrasi sebesar Rp. 10.000.48
Minimal setoran awal perorangan dan perusahaan
ini sudah termasuk yang murah dan dapat bersaing
dengan bank pada umumnya.
3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan cara langsung dan tidak
langsung untuk mempengaruhi konsumen agar lebih
suka membeli dan konsumen percaya dan pada akhirnya
timbul keinginan yang mendorong untuk melakukan
pembelian suatu produk barang tertentu.
Dalam menghadapi persaingan BRI Syariah KCP
Serpong juga melakukan promosi dimana pada dasarnya
kegiatan promosi yang dilakukan BRI Syariah KCP
48
Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai
marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.
64
Serpong ini sama dengan kegiatan promosi pada produk
dan jasa Lembaga keuangan lainnya.
Promosi disini BRI Syariah menggunakan bauran
pemasaran yang meliputi:
a. Periklanan (Advertising)
Iklan merupakan kombinasi non individu
dengan sejumlah biaya melaui berbagai media yang
dilakukan oleh perusahaan. Adapun media yang
digunakan BRI Syariah KCP Serpong adalah
dengan menyebarkan brosur, memasang spanduk,
media elektronik dan menjadikan sponsor pada
event-event tertentu. Adapun contoh media iklan
yang BRI gunakan yaitu sebagai berikut:
Gambar 5. 1 Brosur Giro Wadi'ah
65
b. Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung
(tatap muka) antara penjual dan pembeli guna
memperkenalkan suatu produk kepada calon
nasabah dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk tersebut sehingga calon nasabah
akan mencoba dan membelinya.
Dalam mempromosikan produk Giro Wadi’ah
BRI Syariah KCP Serpong dengan personal selling
menurut Ibu Fitria Syaraazkha selaku Customer
Service BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Serpong “yang dilakukan dengan tatap muka atau
kontak langsung dengan nasabah yang biasa disebut
dengan kegiatan canvasing”. Kegiatan canvasing ini
tidak hanya membantu dalam mempromosikan
Gambar 5. 2 Kegiatan Sosialisasi
66
produk Giro Wadi’ah tetapi juga berguna untuk
menjalin hubungan yang baik antar pihak BRI
Syariah KCP Serpong dengan nasabahnya. Personal
selling dapat dilakukan oleh seluruh pegawai mulai
dari pimpinan, back office, teller, customer service,
satpam bahkan office boy.49
”
Personal Selling yang dilakukan adalah dengan
cara mengujungi yayasan, sekolah maupun beberapa
perusahaan. Tidak hanya itu seluruh pegawai BRI
Syariah KCP Serpong rutin mengunjungi nasabah
guna membangun relasi dan menjalin kedekatan
sehingga nasabah tidak ragu untuk menawarkan
produk yang dimiliki BRI Syariah kepada
masyarakat yang belum menggunakan jasa layanan
perbankan BRI Syariah. Dalam hal berikut
segmentasi yang BRI lakukan untuk mewujudkan
pencapaian target yang dituju dalam produk giro
wadi’ah yang ada didalamnya serta segmentasi ini
dilakukan pada saat sosialisasi atau event yang BRI
Syariah lakukan untuk memasarkan produk giro
wadi’ah.
Pada penjabaran di atas penulis menyimpulkan
pada aspek ini yaitu personal selling merupakan suatu
komunikasi langsung terhadap nasabah yang
digunakan untuk memudahkan pemasaran produk giro
49
Hasil wawancara dengan ibu Fitria Syaraazkha selaku Customer
ServiceBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021.
67
wadi’ah serta menjalin hubungan terhadap nasabah
agar terjadinya suatu kepercayaan antara pihak bank
dengan nasabah. Dengan kata lain pada aspek yang
sudah BRI Syariah lakukan dengan menjalankan
beberapa segmentasi sudah berjalan cukup baik dan
lebih efektif.
c. Promosi penjualan (Sales promotion)
BRI Syariah KCP Serpong menjalin kerjasama
dengan berbagai rekanan yang bermanfaat dalam
promosi, beberapa rekanan yang melakukan
kerjasama dengan pihak BRI Syariah untuk menarik
calon nasabah ataupun nasabah BRI Syariah KCP
Serpong memberikan diskon administrasi ataupun
mendapat bonus lain seperti kalender, tumblr, jam
dinding, payung dan lain-lain. Dengan adanya
promosi tersebut BRI Syariah KCP Serpong
berharap dapat menarik nasabah untuk
menggunakan produk Giro Wadi’ah.
d. Publisitas (Publicity)
Publisitas adalah upaya yang dilakukan oleh
suatu perusahaan agar bisa terlihat lebih dipercaya
dan produknya bisa terus diingat oleh masyarakat
luas. Kegiatan publitas ini selain untuk memancing
calon nasabah juga sebagai alat yang dapat
meningkatkan pamor BRI Syariah KCP Serpong
yakni sebagai wujud bukti BRI Syariah kepada
nasabah dan lingkungan sekitar, tidak hanya sebagai
68
sarana promosi tetapi juga sebagai kepedulian sosial
perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.
Misalnya dengan pameran, sponsorship, bantuan
dana, door to door atau grebek pasar dan
mendatangi mereka satu persatu, mendekatkan diri
langsung ke calon nasabah.
Pada aspek pubilitas yang BRI Syariah lakukan
dalam rangka meningkatkan pencapaian produk giro
wadi’ah dan menaikan pamor BRI Syariah KCP
Serpong sendiri melakukan sebuah kegiatan sosial
seperti bantuan dana masyarakat yang membuthkan
ketika mendapat musibah. Pada upaya tersebut dapat
mempengaruhi masyarakat agar lebih percaya
bahwa BRI Syariah tidak hanya mencari profit
belaka, melainkan instansi tersebut juga perduli
terhadap lingkungan sosial masyarakat.
Gambar 5. 3 Kegiatan Sosialisasi Masyarakat
69
4. Tempat (Place)
Lokasi Bank BRI Syariah KCP Serpong yang
beralamat di Komplek Pertokoan Alam Sutera, Ruko
jalur sutera Kav.29 N0.3 Pakualam, Serpong Utara,
Tangerang Selatan 1531. Menurut ibu Anitta Indah
Permata Dinny sebagai marketing bagian Funding “BRI
Syariah Diliat dari segi geografis letak BRI Syariah KCP
Serpong berada di tengah-tengah wilayah Alam Sutera
BSD sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat dengan
menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan
umum.50
”
Dapat dilihat pada aspek ini BRI Syariah sangat
strategis dalam melaukan produk pemasaran keberbagai
50
Hasil wawancara dengan ibu Anitta Indah Permata Dinny sebagai
marketing bagian FundingBRI Syariah pada tanggal 27 Januari 2021
Gambar 5. 4 Kegiatan Sosialisasi Bencana
70
tempat instansi yang akan dituju dalam mencapai target
yang ditentukan oleh pihak Bank BRI Syariah ini
sendiri.
5. Orang (People)
Dalam melakukan pemasaran produk-produk BRI
Syariah KCP Serpong, karyawan sebelumnya sudah
diikuti pelatihan dan pendidikan yang sudah difasilitasi
oleh kantor pusat BRI Syariah guna melahirkan
karyawan yang unggul dan berwawasan luas. Selain itu
karyawan sudah mempunyai bagian masing-masing
tugas yang berbeda, tetapi dalam hal ini karyawan
mempunyai tugas yang sama yaitu sebagai marketing.
Setiap karyawan harus bisa menjawab dan juga bisa
mempengaruhi presepsi masyarakat apabila ada nasabah
yang menanyakan tentang produk-produk yang dimiliki
oleh Bank BRI Syariah KCP Serpong. Dan juga
karyawan BRI Syariah KCP Serpong sangat
mengedepankan budaya perusahaan.
Pelatihan yang dilakukan untuk memfalisitasi
karyawan BRI Syariah agar melahirkan karyawan yang
unggul dan berwawasan luas mempunyai sebuah
kualifikasi yang dapat menyatakan bahwa anggota yang
ikut pelatihan dinyatakan lulus yaitu menurut hasil
wawancara dengan Bapak Chabib Ahyaro selaku
Pimpinan Kantor Cabang Pembantu BRI Syariah KCP
Serpong “setiap karyawan yang yang akan melakukan
pemasaran pada setiap produk, harus melakukan
71
pelatihan yang diadakan oleh BRI Syariah yang
diharuskan mengikut acara pelatihan dari awal sampai
selesai dan mempunyai hasil nilai baik dalam mengikut
pelatihan tersebut dari ujian yang diikuti pada pelatihan
tersebut. Nilai tersebut dilihat dari cara karyawan
berpartisipasi dengan baik pada pelatihan tersebut dari
awal sampai akhir dengan aspek utama pada penilaian
pelatihan tersebut melihat dari karakter karyawan
memahami pembelajaran dalam memasarkan produk dan
mempelajari mempengaruhi persepsi nasabah, serta
dapat bekerja sama dengan baik dari sebuah tim. Apabila
karyawan yang tidak memenuhi syarat pada aspek utama
tersebut, harus mengikuti pelatihan ulang agar karyawan
tersebut boleh menjalankan tugasnya untuk memasarkan
produk kepada masyarakat.”51
6. Proses (Process)
Proses merupakan mekanisme atau prosedur dari
BRI Syariah KCP Serpong kepada calon nasabah
ataupun nasabah untuk dapat menggunakan produk Giro
Wadi’ah.
Dalam hal ini BRI Syariah KCP Serpong juga
menawarkan jasa sistem jemput bola, sistem ini
merupakan upaya untuk mempermudah nasabah dalam
menabung maupun melakukan penarikan tabungan.
51
Hasil wawancara dengan Bapak Chabib Ahyaro sebagai Pimpinan
Kantor Cabang PembantuBRI Syariah pada tanggal 29 Mei 2021
72
Berikut beberapa persyartan dan ketentuan untuk
menggunakan produk giro wadi’ah :
a. Pribadi atau Individu
b. Nasabah harus memiliki KTP yang sudah terdaftar di
Dukcapil
c. NPWP
d. Nasabah mengisi formulir
e. Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.
2.500.000
f. Nasabah membayar penerbitan kartu ATM sebesar
Rp. 10.000
g. Perusahaan atau Non Individu
h. KTP dari pengurus badan usaha
i. Fotocopy anggaran dasar
j. Akta pendirian
k. Fotocopy TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
l. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
m. Surat persetujuan Pengurus
n. NPWP perusahaan dan pengurus
o. Nasabah mengisi formulir
p. Nasabah membayar setoran awal sebesar Rp.
5.000.000
7. Bukti Fisik (Physical Evindce)
Bukti fisik merupakan sesuatu hal yang dapat
mempengaruhi keputusan nasabah untuk membeli
ataupun menggunakan produk jasa yang ditawarkan.
Untuk meningkatan pelayanan nasabah yang menjadi
73
perhatian Bank BRI Syariah KCP Serpong untuk
memudahkan transaksi nasabah pada produk Giro
Wadi’ah BRI Syariah KCP Serpong memiliki berbagai
fasilitas pelayanan, diantaranya transaksi tunai, BRIS
Card yang berfungsi sebagai kartu ATM & debit, e-
Banking yaitu sebagai BRIS Mobile Bangking, penyalur
zakat, infaq dan sedekah dan lainnya. Pelayanan yang
memuaskan nasabah akan menjadi promosi yang efektif
bagi bank BRI Syariah karena nasabah tersebut dapat
menyampaikan kepada keluarga, kerabat, teman dan
orang lain mengenai pelayanan unggul yang diberikan
oleh pihak bank BRI Syariah KCP Serpong.
BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Serpong
sudah terdapat standar pelayanan yaitu memberikan
layanan fasilitas yang terbaik kepada para nasabahnya
dalam melakukan transaksi antara lain :
a. Ruang tunggu yang nyaman, kemudian tersedia
televisi apabila nasabah yang ingin melakukan
transaksi jumlah antreannya terlalu banyak, supaya
tidak jenuh BRI Syariah memfasilitasi dengan
televisi, koran, majalah jadi nasabah bisa menunggu
sambil menonton televisi dan sebagainya.
b. Slip setoran, slip penarikan dan slip angsuran apabila
nasabah ingin melakuan transaksi.
c. Tersedia nomer antrean nasabah, kamar mandi dan
Mushola.
74
B. Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadi’ah Dalam
Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRI Syariah KCP
Serpong
Optimalisasi merupakan proses pencarian solusi yang
bisa dicapai jikatujuan pengoptimalan adalah
memaksimumkan keuntungan atau tidak selalu biaya yang
paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan
adalah meminimumkan biaya.
Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran
dimana semua kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Winardi (Ali, 2014)
optimalisasi adalah ukuran yang menyebabkan tercapainya
tujuan jika dipandang dari sudut usaha. Dalam optimalisasi
terdapat dua elemen permasalahan optimalisasi yang harus
diidentifikasi dalam menarik minat nasabah, yaitu:
1. Tujuan
Untuk mencapai tujuan optimalisasi pemasaran, BRI
Syariah berusaha untuk meminimalisir biaya, waktu,
jarak dan sejenisnya. Dalam hal ini BRI Syariah
berusaha meminimalisir waktu dengan tidak melakukan
pameran, sponsorship, door to door atau grebek pasar
dan mendatangi mereka satu persatu, mendekatkan diri
langsung ke calon nasabah. Hal ini dilakukan karena
situasi yang tengah melanda dunia yaitu pandemi
COVID-19 sehingga tidak memungkinkan untuk
melakukan hal tersebut. Pandemi yang tengah melanda
saat ini berdampak pada penghasilan masyarakat dan
75
juga keuntungan BRI Syariah, oleh sebab itu BRI
Syariah saat ini juga meminimalisir pengeluaran
pembiayaan dengan harapan mendapatkan keuntungan
yang maksimal.
2. Alternatif Keputusan
Dalam situasi sulit ini pihak BRI Syariah berusaha
mencari alternatif lain dalam memasarkan produk giro
wadi’ah. Kegiatan promosi yang biasa dilakukan dengan
tatap muka kini dialihkan dengan promosi melalui
telemarketing maupun aplikasi whatsapp.
Cara alternatif menggunakan telemarketing serta
aplikasi whatsapp merupakan cara alternatif yang sangat
signifikan disaat kondisi saat ini. Karena banyak sekali
lembaga atau instansi yang masih belum beroperasi
secara offline. Dengan cara seperti ini adalah salah satu
cara yang dapat menanggulangi instansi yang masih
beroperasi kerja secara WFH (Work Form Home).
Pada penjabaran diatas penulis dapat menyimpulkan
bahwa cara yang dilakukan oleh BRI Syariah merupakan
cara alternatif yang cukup baik disaat kondisi seperti ini.
Karena jika hanya melakukan cara menjemput bola atau
datang langsung ke instansi yang ingin dipasarkan BRI
Syariah tidak akan mencapai target yang di tetapkannya.
Oleh karena itu, penulis setuju terhadap BRI Syariah
mengenai cara alternatif yang harus dilakukan untuk
memasarkan produk giro wadi’ah tersebut untuk
mencapai target yang diinginkan.
76
Dalam menarik minat nasabah agar membuka
rekening giro wadi’ah di Bank BRI Syariah KCP
Serpong, produk ini memiliki keistimewaan dan
keuntungan diantaranya dalam wawancara dengan Ibu
Anitha Indah Permata Dinny, S.Tp selaku Funding
Relation Officer (FRO) di Bank BRI Syariah KCP
Serpong “Salah satu keistimewaan produk giro wadi’ah
itu mendapatkan fasilitas CMS (Cash Management
System) yang diperuntukkan untuk nasabah perusahaan/
yayasan. Keuntungannya antara lain: dapat bertransaksi
di seluruh jaringan Kantor Cabang BRI Syariah secara
online, cek dan bilyet giro sebagai media penarikan,
mendapatkan bonus sesuai kebijakan Bank, pemotongan
zakat secara otomatis dari bonus yang diterima, dapat
diberikan layanan e-channel berupa Cash Management
System (CMS) yang dapat mempermudah nasabah
perusahan dalam hal pengelolaan cek rekening koran,
transfer, akses e-banking, asuransi gratis dan sistem
keuangan yang aman dan terjamin.
Cash Management System (CMS) juga merupakan
pilihan yang tepat untuk pengusaha yang membutuhkan
pengelolaan keuangan yang terkendali dan tentunya
mudah digunakan dalam pengelola sebuah bisnis,
Layanan CMS dari bank BRI Syariah ini tentunya dapat
memberikan banyak keuntungan dan kemudahan, Selain
mencegah kemungkinan kebocoran keuangan dan telat
melunasi tagihan, layanan ini juga dapat membantu
77
perusahaan untuk melakukan transaksi secara otomatis
serta real time.
Menurut penulis penjabaran yang terpapar di atas
terlihat bahwa cara yang telah dilakukan BRI Syariah
dalam menarik minat nasabah masih belum Optimal,
karena pelaksanaan yang dilakukan Bank BRI syariah
dalam melakukan pemasaran masih kurangnya sumber
daya manusia. Maksudnya yaitu, keseimbangan dalam
melakukan pemasaran masih belum seimbang dan
pelaksanaanya belum cukup optimal. Seharusnya BRI
Syariah KCP Serpong harus mempunyai cara alternatif
dalam menarik minat nasabah selain melakukan
telemarketing atau via whatsapp. Karena jika sumber
daya manusianya masih belum bisa ditanggulangi
walaupun menggunakan cara altenatif seperti tersebut
masih belum optimal dalam memaksimalkan waktu
untuk menarik nasabah supaya nasabah tertarik dalam
menggunakan produk Giro Wadi’ah pada Bank BRI
Syariah KCP Serpong.
78
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan pembahasan optimalisasi pemasaran
produk giro wadi’ah dalam menarik minat nasabah pada
bank BRI Syariah KCP Serpong, penulis menyimpulkan :
1) Strategi pemasaran produk giro wadi’ah yang dilakukan
oleh BRI Syariah KCP Serpong menggunakan Bauran
pemasaran(marketing mix)7P (Product, Price,
Promotion, Place, People, Process, Physical Evindce)
sehingga dengan strategi pemasaran tersebut dapat
mengoptimalkan pemasaran pada bank BRI Syariah
KCP Serpong.
2) Optimalisasi pemasaran produk giro wadi’ah dalam
menarik minat nasabah pada bank BRI Syariah KCP
Serpong masih belum Optimal, karena pelaksanaan yang
dilakukan Bank BRI Syariah dalam melakukan
pemasaran masih kurangnya sumber daya manusia.
Maksudnya yaitu, keseimbangan dalam melakukan
pemasaran masih belum seimbang dan pelaksanaanya
belum cukup optimal.
B. Saran
Penelitian yang telah penulis lakukan pada Bank BRI
Syariah KCP Jakarta Serpong dengan tema “Optimalisasi
pemasaran produkgiro wadi’ah dalam menarik minat
nasabah pada bank BRI Syariah KCP Serpong” ini, maka
79
penulis ingin memberikan beberapa saran kepada pihak
terkait, yaitu diantaranya :
1) Pihak Bank BRI Syariah KCP Serpong harus lebih
meningkatkan SDM supaya bisa memaksimalkan
keseimbangan dalam melakukan pemasaran agar bisa
meningkatkan minat nasabah pada khususnya produk
giro wadi’ah.
2) Pihak Bank BRI Syariah KCP Serpong khususnya pada
produk giro wadi’ah dapat meningkatkan kualitas dan
fasilitas yang sudah ada.
80
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Gary &Philip Kkotler. 2002, “Dasar-dasar
Pemasaran, jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan
Benyamin Molan”, Jakarta: Penerbit Prehalindo
Anslem Staurus dan Juliet Corbin. 2007. Dasar-dasar Penelitian
Kualitatif. Surabaya: PT. Bina Ilmu Offset.
Ascarya,Akad dan Produk Bank Syariah, (Depok:Rajawali Pers)
Bank Rakyat Indonesia Syariah, profil perusahaan,
http://www.BRI Syariah.co.id
Browser produk di Bank BRI Syariah kcp Serpong,19
Agustus 2020
Cholid Narbuko dan Abu Ahmad. 2002. Metode Penelitian.
Jakarta:Bumi Aksara.
Dhinar Dwi Lestari. 2016. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Nasabah Menabung IB Amanah Bank Jateng Syariah,
Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
H.M. Subana. 2005.Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Hotniar Siringoringo. 2005.Pemograman Linear: Seri Teknik
Riset Operasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://bkd.jogjaprov.go.id/detail/optimalisasi-pelayanan-
publik/295, diakses pada tanggal 08 Mei 2021 pukul
11.14.
81
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-58 di ambil pada tgl 28 Agustus
2020, 19.30
Institut Bankir Indonesia. 2015.Konsep,Produk dan Implementasi
Operasional Bank Syariah.Jakarta: Djambatan.
Ismail. 2013.Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.
Jalaludin Rahmat. 2000. Metodologi Penelitian Komunikasi.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Kasmir, 2010.Manajemen perbankan. Jakarta: Rajawali Pers.
Krisna Amelia Yuniar. 2017. Optimalisasi Pengelolaan Zakat dan
Efektifitas Amil Zakat terhadap Peningkatan Perolehan
Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) di Badan Amil Zakat
Nasional (BAZNAS) Tulungagung,
Laila Khoirotun Nisa 2020. “Analisis strategi pemasaran dalam
optimalisasi produk Ku di BRI Syariah KCP Magetan”.
IAIN Ponorogo.
Lexi J Moelang. 2000.Metodologi Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya).
Lutfi Zahr Fawziah, 2017. Pengaruh Pendapatan Bank,
Wadi’ah dan Giro Wadih terdapat Bonus Wadih yang ada
pada Bank Syariah Mandiri. Skripsi IAIN Tulunggagung.
M.Syafi’I Antonio. 2007.Bank Syariah dari teori ke praktik.
Jakarta: Gema Insan dan Tazkia Cendikia.
Muhammad Ainur Rifqi Skripsi Sarjana: “Strategi pemasaran
dan perkembangan produk wadi’ah di bank syariah
mandiri KCP Gudug semarang” (IAIN Salatiga).
82
P. Joko Subagyo. 2010Metode Penelitian Dalam Teri Dan
Praktik
Rico Elhando Badri. 2010. Strategi Pengelolaan Dana Produk
Giro Wadi’ah Pada Bukopin Syariah. UIN Jakarta 2010.
Sulaeman Jajuli. 2015 Produk Pendanaan Bank Syari’ah.
Yogyakarta:Deepublish.
Sutisno Hadi. 1992. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi
Offiset.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, 1995.Kamus Besar Indonesia Pengertian
Optimalisasi. Jakarta: Balai Pustaka.
Upperline, Media Korporasi Indonesia, profile detail, BRI
Syariah
Wahyu Syarvina. ,Peranan Dana Pihak Ketiga dalam Kegiatan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada Bank Syariah.
At-Tawassuth,Vol.III, No. 1,2018:554-578.
Wiroso. 2009. Produk Perbankan Syariah (Dilengkapi UU
Perbankan Syariah & Kodefikasi Produk Bank Indonesia).
Jakarta:LPEE Usakti.
83
TEKS WAWANCARA I
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadiah
Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRISyariah
KCP Jakarta Serpong”
Hasil penelitian ini akan di analisis dalam penyusunan skripsi
untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Nama : Chabib Ahyaro
Jabatan : Pimpinan Kantor Cabang Pembantu
Tanggal Wawancara :27 Januari 2021
Tempat :BRI Syariah KCP Jakarta Serpong
1. Bagaimana proses pemasaran produk Giro wadi’ah yang
dilakukan oleh bank BRI Syariah KCP Serpong dalam
menarik minat nasabah ?
Jawaban :
Pemasaran yang kita lakukan melalui Payroll dan
Deposito karena kalau buat Payroll nasabah harus punya
tabungan penampungan giro, kalau Deposito itu harus
wajib membuat tabungan giro.
2. Apakah optimalisasi pemasaran yang sudah dilakukan
mampu menarik minat nasabah untuk memilih produk
Giro wadi’ah ?
Jawaban :
Ya karena kita melakukan mengoptimalisasikan
pemasaran melalui pendekatan terutama pada perusahaan
84
baru, ke yayasan, khususnya yayasan islam karna
kebanyakan yayasan islam itu masih menggunakan giro di
bank konvensional jadi kita mengarahkan si nasabah biar
berahli ke syariah di karenakan yayasan tersebut
berlandasakan islam makanya kita melakukan pendekatan
itu agar yayasan tersebut beralih khususnya yayasan panti
asuhan. Kita juga menawarkan ke sekolah-sekolah
khususnya sekolah islam, gironya itu digunakan untuk
menampung iuaran sekolah dan bisa juga untuk payroll
guru-gurunya.
3. Faktor – faktor apa saja yang membuat nasabah tertarik
dalam membuka rekening produk Giro wadi’ah ?
Jawaban :
Tidak adanya riba, seluruh produk sesuai syariah, Sistem
bagi hasil (tetapi tidak dijanjikan diawal), Pelayanan
produk, Kualitas Produk Kepraktisan nasabah dalam
menggunakan produk khususmya giro wadiah dan adanya
promosi dari pihak bank.
Jakarta, 27 Januari 2021
Chabib Ahyaro
PINCAPEM
85
TEKS WAWANCARA II
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadiah
Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRISyariah
KCP Jakarta Serpong”
Hasil penelitian ini akan di analisis dalam penyusunan skripsi
untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Nama : Anitha Indah Permata Dinny
Jabatan : Funding Relation Officer
Tanggal Wawancara :27 Januari 2021
Tempat :BRI Syariah KCP Jakarta Serpong
1. Apakah aspek-aspek yang paling dominan dalam
meningkatkan minat nasabah ?
Jawaban :
Aspek yang paling dominan dari kita adalah memberikan
penawaran kepada nasabah melalui payroll, deposito, dan
kerjasama misalnya dengan sekolahan, perusahaan, dan
yayasan. Kalau payroll harus memiliki giro, giro itu nanti buat
penampungan dananya yang akan ditransfer ke rekening para
karyawannya sebagai gajian. Kalau untuk sekolah biasanya
gironya itu digunakan untuk penampungan pembayaran
sekolah tetapi bisa juga untuk gajinya guru-guru. Untuk
deposito dan untuk PT itu wajib buka giro, nah dari situ cara
meningkatkan nasabah untuk membuka rekening baru giro
wadiah.
2. Keuntungan apa yang diperoleh oleh nasabah pada produk
Giro wadi’ah ?
86
Jawaban :
Keuntungannya antara lain: dapat bertransaksi di seluruh
jaringan Kantor Cabang BRI Syariah secara online, cek dan
bilyet giro sebagai media penarikan, mendapatkan bonus
sesuai kebijakan Bank, pemotongan zakat secara otomatis dari
bonus yang diterima, dapat diberikan layanan e-channel
berupa Cash Management System (CMS) yang dapat
mempermudah nasabah dalam hal pengelolaan cek rekening
koran, transfer, dan bertransaksi lainnya
3. Bagaimana upaya bank BRI Syariah KCP Serpong dalam
meningkatkan Efisiensi, Produksi dan Distribusi pada produk
Giro wadi’ah dalam meningkatkan minat nasabah ?
Jawaban :
Upaya bank BRI Syariah KCP Serpong dalam meningkatkan
Efisiensi dengan melakukan penawaran proposal melalui
email atau secara langsung melalui nasabah atau melakukan
penawaran melalui telpon. Upaya bank BRI Syraiah KCP
Serpong dalam meningkatkan Produksi pada produk giro
wadiah dalam meningkatkan nasabah dengan cara follow up
nasabah yang sudah dikasih proposal. Untuk meningkatkan
Distribusi pada produk giro wadiah di BRI Syariah KCP
Serpong dengan Open Booth ke PT, Yayasan, Sekolah ataupun
Bazar.
4. Konsep apa yang dipakai oleh bank BRI Syariah KCP Serpong
dalam meningkatkan minat nasabah pada produk Giro
wadi’ah?
Jawaban :
Konsep yang di lakukan oleh pihak bank BRI Syariah KCP
Serpong dengan cara melakukan telfon, mengirim proposal,
selalu follow up.
87
5. Apa keistimewaan produk Giro wadi’ah dibandingkan dengan
produk giro lainnya ?
Jawaban :
Salah satu keistimewaan produk giro wadiah itu mendapatkan
fasilitas CMS (Cash Management System) yang diperuntukkan
untuk nasabah perusahaan/ yayasan.
6. Bagaimana cara bank BRI Syariah KCP Serpong
mempengaruhi nasabah dalam penjualan produk Giro
wadi’ah?
Jawaban :
Kita dalam mempengaruhi nasabah itu dengan cara kerja sama
melalui Payroll, VE, Deposito
7. Upaya apa yang dilakukan bank BRI Syariah KCP Serpong
dalam mempertahankan nasabah setelah berhasil memasarkan
produk Giro wadi’ah ?
Jawaban :
Upaya kita untuk mempertahankan nasabah giro wadiah itu
dengan cara mengoptimalkan pelayanan kenasabah seperti fast
respon kenasabah jika nasabah ada kendala dalam hal rekening
koran jadi kita harus selalu ada untuk nasbah.
Jakarta, 27 Januari 2021
Anitha Indah Permata Dinny
Funding Relation Officer
88
TEKS WAWANCARA III
Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data
tentang “Optimalisasi Pemasaran Produk Giro Wadiah
Dalam Menarik Minat Nasabah Pada Bank BRISyariah
KCP Jakarta Serpong”
Hasil penelitian ini akan di analisis dalam penyusunan skripsi
untuk memenuhi syarat mencapai gelar sarjana sosial di Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Nama : Fitria Syaraazkha
Jabatan : Customer Service
Tanggal Wawancara :27 Januari 2021
Tempat :BRI Syariah KCP Jakarta Serpong
1. Apa yang saudara/saudari ketahui tentang produk Giro
wadi’ah?
Jawaban :
Giro wadiah adalah rekening penampungan dana nasabah
yang melalui akad wadiah.
2. Jelaskan perihal proses membuka rekening produk Giro
wadi’ah perorangan dan perusahaan ?
Jawaban :
Untuk persyaratan membuka rekening Giro Wadiah (Individu)
ialah:
Persyaratan:
KTP Elektronik
Nik sudah terdaftar di Dukcapil.
Filturnya:
Setor awal (Individu) Rp 2,500.000,-
89
Setor minimum selanjutnya Rp 50,000,-
Minimum saldo mengendap Rp 500,000,-
Media pelaporan rekening / Rekening Koran Rp 2,000 /
Lembar
Media penarikan rekening Individu: Cek/Bilyet giro,
Internet Banking
Fasilitas E-Chanel: BRIS Online, CMS, Internet Banking
Biayanya:
Biaya penerbitan kartu ATM platinum (Individu) Rp
10,000,-
Biaya admin bulanan kartu ATM platinum Gratis
Biaya admin bulanan rekening Rp 10,000/Bulan
Biaya di bawah saldo minimum Rp 20,000/Bulan
Biaya rekening Dorman ( Saldo rekening di bawah saldo
minimum & 6 bulan tidak bertransaksi) Rp 5,000/bulan
Biaya penggantian kartu ATM Rp 15,000
Biaya penutupan rekening Rp 25,000
Benefitnya (mendapatkan bonus)
Persyaratan membuka rekening Giro Wadiah (Non Individu)
ialah:
Persyaratan:
E-KTP yang masih berlaku dari pengurus badan usaha /
kuasanya.
Foto copy anggaran dasar & Perubahannya sekurangnya
perubahan terakhir.
Akte pendirian terakhir (jika ada), serta pengesahan Dep
kehakiman (jika belum ada pengesahan maka harus ada
90
surat keterangan dari notaris bahwa sedang dalam proses
pengesahaan.
Foto copy TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat Persetujuan Pengurus
NPWP Perusahaan & Pengurus
Fiturnya:
Setoran awal Rp 5,000,000,-
Saldo minimum selanjutnya Rp 50,000,-
Saldo mengendep Rp 500,000,-
Rekening koran Rp 2000 / Lembar
Media Penarikan: Cek / Bilyet Giro, Kartu ATM (Oprasional)
Fasilitas: CMS
Untuk biaya sama dengan yang Individu, Benefit
(Mendapatkan Bonus)
Jakarta, 27 Januari 2021
Fitria Syaraazkha
Custumer Service
91
LAMPIRAN
Lampiran 1. 1 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 1. 2 Surat Penelitian Skripsi
92
93
94
Lampiran 1. 3 Surat Izin Penelitian
95
Lampiran 1.4 Dokumentasi Wawancara
96
(Sumber hasil dokumentasi penulis)
Gambar :Wawancara dengan Bapak Chabib Ahyaro selaku
Pimpinan Kantor Cabang Pembantu BRI Syariah KCP
Serpong, Ibu Anitha Indah Permata Dinny selaku
Funding Relation Officer dan Ibu Fitria Syaraazkha
selaku Custumer Service.
top related