neoplasma
Post on 21-Jan-2016
31 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pemicu 2
Serupa tapi tak sama
Refky Juliandri405090149
I. Istilah asing
1. Benjolan : perbesaran atau peningkatan volume pada bagian atau daerah tubuh yang abnormal dan transien yang tidak disebabkan proliferasi
II. Learning Objective
1. Definisi benjolan/tumor2. Etiologi benjolan/tumor3. Neoplasma4. Nematoda Jaringan5. Mycobacterium tuberculosis6. Pemeriksaan laboratorium
LO 1. Definisi benjolan/tumor
• Benjolan : perbesaran atau peningkatan volume pada bagian atau daerah tubuh yang abnormal dan transien yang tidak disebabkan proliferasi
• Sifat-sifat tumor :a. Parasitik : menjadi pesaing sel atau jaringan normal
atas kebutuhan metabolismenya b. Otonom : tumbuh dengan kecepatan yang tidak
terkoordinasi dan fungsi yang sangat tidak tergantung pada pengawasan homeostasis sebagian besar sel tubuh
c. Progresif : pertumbuhan ke arah yabg tidak baik dengan cara menekan kegiatan lain didalam sel
LO 2. Etiologi benjolan/tumor
• Radang :– Infeksi : a). Parasit
b). Bakteri c). Virus
• Non radang :– Trauma fisik– Neoplasma
• Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumora. Jumlah sel tumorb. Produktivitas sel tumorc. Angiogenesis : pasokan darah terhadap jaringan tumord. Progresi : dalam jangka waktu tertentu,
tumor akan menjadi lebih agresif dan keganasannya akan meningkat
LO 3. Neoplasma
• Klasifikasi neoplasma1. Berdasarkan sifat biologik tumor
a. Tumor jinakb. Tumor ganasc. Intermediate
2. Berdasarkan asal sel/jaringana. Sel totipoten : berdiferensiasi ke dalam tiap jenis
sel tubuhb. Sel embrional pluripoten : berdiferensiasi ke
dalam berbagai jenis sel tubuhc. Sel berdiferensiasi
LO 3. Neoplasma
3. Berdasarkan morfologi & histogenesisa. Neoplasma simpleks : tersusun oleh satu
jenis sel neoplasma tunggalb. Neoplasma campur : tersusun oleh lebih dari satu
jenis sel neoplasma, berupa sel multipoten dari satu lapis sel germinativum atau blastoderm
c. Neoplasma gabungan : tersusun oleh lebih dari satu jenis sel neoplasma, berasal sel totipoten lebuh dari satu lapisan sel germinativum atau blastoderm
LO 3. Neoplasma
a. Tumor jinak- Tumor yang berdiferensiasi normal (matang)- Pertumbuhan lambat dan ekspansif
b. Tumor ganas- Struktur tidak teratur dengan diferensiasi sel (kromatin,
nukleus, sitoplasma)
c. Intermediate- Sifat invasif lokal tetapi kemampuan metastasisnya kecil
LO 3. Neoplasma1. Berdasarkan sifat biologik tumor
Tumor jinak Agresif lokal Tumor ganas
Sifat pertumbuhan Lambat Bervariasi cepat
Tumbuh infiltratif Tidak Lokal Infiltratif
Kemampuan metastasis
Tidak ada Rendah/tidak Tinggi
Pengobatan Eksisi Eksisi luas Eksisi luas, pengangkatan KGB regional, pengobatan sistemik (kemoterapi)
Angka kesembuhan setelah operasi
Tinggi Cenderung residitif Buruk, cenderung residitif dan metastasis
LO 3. Neoplasma
• Pertumbuhan neoplasma1. Fase inisiasi : fase dimana sel tubuh berubah menjadi
sel yang peka2. Fase induksi : fase dimana yang sudah peka oleh
karsinogen diubah menjadi sel kanker 3. Fase insitu : fase dimana sel kanker terus tumbuh
tetapi masih pada tempatnya, belum menembus membran basalis
4. Fase invasif : sel kanker telah keluar dari membran basalis dan menginfiltrasi jaringan sekitarnya
LO 3. Neoplasma
• Pertumbuhan neoplasma5. Fase disseminasi : sel kanker telah tumbuh
jauh diluar organnya.
LO 3. Neoplasma• Etiologi neoplasia1. Karsinogenesis kimiawi : ada yang bahan alami, ada
yang bahan sintetik. - Karsinogen alami misalnya : Aflatoksin B (mikotoksin) karsinoma hepatoseluler- Karsinogen sintetik misalnya : Vinilklorida ( bahan industri plastik) angiokarsinoma,
2. Karsinogenesis radiasi : radiasi ultraviolet, terutama UV B. Paparan UV B yang berlebihan menyebabkan kerusakan
LO 3. Neoplasma3. Karsinogenesis Virus : virus dapat menyebabkan kanker
dengan memasukkan materi genetik ke dalam genom sel pejamu, yang kemudian menyebakan aktivasi onkogen atau inaktivasi gen supresor tumor- Saat ini dikenal 4 keluarga virus yang dapat menyebabkan
kanker : • keluarga retrovirus HTLV -1 (Human T-cell leukemia virus
1) yang menginfeksi limfosit T• keluarga hepadna virus, HBV (Hepatitis B virus),• keluarga papiloma virus HPV (Human Papiloma Virus) • EBV( Epstein Barr virus)
4. Faktor yang dapat diturunkan : pada 5-10% kasus kanker ditemukan adanya faktor predisposisi yang diturunkan. Sebuah gen mutan yang diturunkan dalam sel-sel benih (misalnya gen mutan yang merusak gen supresor tumor) meningkatkan resiko terbentuknya tumor
LO 4. Nematoda jaringan
• Beberapa macam parasit (nematoda jaringan) memiliki kelainan khas yaitu timbulnya benjolan di derah aksila. Co: Brugia Malayi/ Brugia Timori
• Menimbulkan penyakit brugiasis/Filariasis Malayi
LO 4. Nematoda jaringan
• Wuchereria bancrofti
LO 4. Nematoda jaringan
• Gejala klinis– Demam– Limfadenitis– Abses yang sering terjadi– Kelainan kelenjar limfe
LO 5. Mycobacterium tuberculosis
• Infeksi sistemik mikrobaTerutama disebabkan oleh infeksi sistemik Mycobacterium tuberculosis . Komplikasi yang timbul oleh infeksi bakteri tuberkulosis yang bsifat kronik biasanya menimbulkan limfadenopati tuberkulosis, sehingga kelenjar-kelenjar limfe regional membesar
LO 5. Mycobacterium tuberculosis
• Penyebaran infeksi Penyebaran melalui saluran-saluran limfe hingga menuju
kelenjar getah bening regional. Bila kuman berhasil masuk Ductus thoracicus maka akan menyebar melalui aliran darah
Penyebaran secara limfohematogen(melalui limfe dan darah) menyebabkan tuberkel-tuberkel pada alat tubuh
Penyebaran melalui saluran alat tubuh: bronchus, ureter, vas deferen
LO 5. Mycobacterium tuberculosis
• Diagnosa Dengan biakan kuman-kuman Mycobacterium
tuberculosis Dengan pengambilan sputum dan diperiksa dengan
pewarnaan Ziehl Nielsen
LO 5. Mycobacterium tuberculosis
• Pewarnaan ziehl nielsena. Sampel yang diperoleh diapus ke kaca obyek. Kemudian
difiksasi melewati nyala api sebanyak 3 kali. b. Kaca obyek yang telah difiksasi diletakkan di atas rak
pewarnaan. c. Pertama-tama, karbol fuchsin diteteskan hingga menutupi
apusan.d. Pada kondisi tersebut, api dilewatkan berkali-kali di bawah
kaca obyek hingga keluar uap. e. Pemanasan dihentikan pada saat uap tersebut keluar dan
didiamkan selama 5 menit.
LO 5. Mycobacterium tuberculosis
• Pewarnaan ziehl nielsenf. Apusan kemudian dicuci dengan air mengalir dan kelebihan
air dibuang dengan cara memiringkan kaca obyek. Selanjutnya, larutan asam alkohol 3% diteteskan hingga warna menjadi pucat dan kemudian dicuci dengan air mengalir
g. Setelah itu dilakukan pewarnaan dengan metilen biru dan dibiarkan selama 10 – 20 detik, dicuci dengan air dan dibiarkan kering di udara
LO 6. Pemeriksaan Laboratorium
• Biopsi : potongan kecil jaringan yang didapat dari penderita untuk menegakkan diagnosa penyakit.
• Pemeriksaan darah : Laboratorium akan melakukan pemeriksaan darah lengkap untuk memeriksa jumlah sel-sel darah.
LO 6. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan histopatologik2. Pemeriksaan darah tepi3. Pemeriksaan mikroba4. Pemeriksaan parasit
LO 6. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan histopatologikTumor – tumor kecil jaringan diperoleh dengan cara eksisi
dan tumor besar dilakukan eksisi percobaan atau biopsi sebagian.
Cara:• Jaringan tumor difiksasi dalam cairan 10%. • Cara klasik: dengan blok paraffin, dan dipulas dg
hematoksilin dan eosin (H.E.). Butuh waktu 24 jam.• Cara cepat: cara potong beku operasi cepat• Jaringan segar/ yg telah difiksasi stlh dibekukan oleh
CO2 dipotong dg mikrotom atau cryostat. Butuh waktu bbrp menit & diagnosis tepat 50 – 95 %
LO 6. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan darah tepi• Isolasi dan menentukan sel – sel tumor pada peredaran
darah. Dicarinya dengan pulasan sedimen (krn sgt sedikit terlihat pada pulasan darah rutin).
• Sel – sel tumor dikumpulkan dg sedimentasi, sentrifugasi darah dalam larutan albumin.
• Penghancuran selektif sel –sel darah merah dg saponin atau enzim – enzim dan sel – sel darah putih dg streptolysin 0, kmdn disaring dan filtrat yang mengandung sel – sel tumor disentriugasi dg kecepatan tinggiuntuk mengendapkan sel - sel tumor yang lebih besar.
• Dapat ditemukan 10 -30 %
LO 6. Pemeriksaan Laboratorium
3. Pemeriksaan mikroba• Dengan biakan kuman-kuman Mycobacterium
tuberculosis• Dengan pengambilan sputum dan diperiksa dengan
pewarnaan Ziehl Nielsen
LO 6. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pemeriksaan parasit• Menemukan mikrofilaria dalam darah tepi (harus
mengetahui periodisitas mikrofilaria)• Deteksi antibodi• Deteksi antigen• Limfosintigrafi• Pemeriksaan darah vena (dgn tekhnik konsentrasi
knott/ tekhnik membran filtrasi)
top related