mpo matriks
Post on 09-Aug-2015
1.515 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Bukti
ObservasiBAB 6 MANAJEMEN &
PENGGUNAAN OBAT (MPO) Wawancara pasien/ keluarga
Wawancara pimp/ staf RS
· Elemen Penilaian MPO.11. Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain yang mengidentifkasi bagaimana penggunaan obat diorganisir dan dikelola di seluruh rumah sakit
Bagaimana perencanaan dan penggunaan obat dalam RS?
Lihat proses perencanaan obat sampai dgn pemantauan
2. Semua penataan pelayanan dan petugas yang mengelola proses obat dilibatkan dalam struktur organisasi
3. Kebijakan mengarahkan semua tahapan manajemen obat dan penggunaan obat dalam rumah sakit
Bagaimana perencanaan dan penggunaan obat dalam RS?
4. Sekurang-kurangnya ada satu review atas sistem manajemen obat yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir
5. Pelayanan farmasi dan penggunaan obat sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
6. Sumber informasi obat yang tepat selalu tersedia bagi semua yang terlibat dalam penggunaan obat.
Informasi apa yg telah diberikan oleh petugas farmasi ttg obat yang diterima?
Informasi apa yang telah dijelaskan kepada pasien ttg obat yang diserahkan?
1. Seorang petugas yang mempunyai izin, sertifikat dan terlatih mensupervisi semua aktivitas (lihat juga GLD.5, EP 1) 2. Petugas tersebut memberikan supervisi terhadap proses yang diuraikan dalam MPO.2 sampai dengan MPO.5.
Pimpinan : Supervisi apa yang telah diberikan kepada bawahan?
1. Ada daftar obat yang dalam stok obat rumah sakit atau siap tersedia dari sumber luar.
2. Suatu proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan daftar tersebut (kecuali ditetapkan oleh peraturan atau otoritas di luar rumah sakit)
3. Ada proses yang disusun untuk menghadapi bilamana obat tidak tersedia, berikut pemberitahuan kepada pembuat resep serta saran substitusinya.
Bagaimana cara mengatasi bila obat tidak tersedia di RS?
1. Ada metode untuk mengawasi penggunaan obat dalam rumah sakit
2. Obat dilindungi terhadap kehilangan atau pencurian di seluruh rumah sakit 3. Para praktisi pelayanan kesehatan dilibatkan dalam proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan proses monitoring pasien, juga diikut-sertakan dalam mengevaluasi dan menjaga daftar obat
Bagaimana proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan monitoring obat
4. Keputusan untuk menambah atau mengurangi obat dari daftar dipandu dengan kriteria
5. Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam daftar, ada proses atau mekanisme untuk memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD yang tidak diantisipasi
Pimpinan / PFT ; Bagaimana proses atau mekanisme pengadaan obat
6. Daftar ditelaah sekurang-kurangnya setahun sekali berdasarkan atas informasi tentang safety dan efektivitas.1. Ada proses untuk persetujuan dan pengadaan obat yang dibutuhkan tapi tidak ada dalam stok atau yang secara normal tersedia di rumah sakit (lihat juga TKP.3.2.1, EP 1).
2. Ada proses untuk mendapatkan obat pada saat dimana farmasi tutup atau persediaan obat terkunci (lihat juga TKP.3.2.1, EP 2).
3. Staf memahami proses
Bagaimana proses pengadaan obat yg tidak tersedia di RS dan persediaan habis
1. Obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk.
Tanyakan proses penyimpanan obat sesuai dg stabilisasinya
2. Bahan yang terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku
3. Obat-obatan dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat diberi label secara akurat menyebutkan isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan
4. Seluruh tempat pernyimpanan obat diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan rumah sakit untuk memastikan obat disimpan secara benar;
5. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara identifikasi dan penyimpanan obat yang dibawa oleh pasien
Informasi apa yang telah diberikan petugas tentang obat yang dibawa pulang
Informasi apa yang diberikan dalam proses penyerahan obat ke pasien
1. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan yang tepat bagi produk nutrisi
Bagaimana cara menyimpan produk nutrisi
2. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan obat radioaktif, untuk keperluan investigasi dan sejenisnya
Bagaimana cara menyimpan obat radioaktif
3. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara obat sample disimpan dan dikendalikan
Bagaimana cara menyimpan obat sample?
4. Semua penyimpanan sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
Lihat tempat penyimpanan
1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana akan diperlukan atau dapat terakses segera dalam rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi (lihat juga TKP.3.2.1, EP 1, dan MPO.2.2, EP 1)
2. Kebijakan rumah sakit menetapkan bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat waktu sesuai kebijakan rumah sakit setelah digunakan atau bila kadaluwarsa atau rusak
Bagaimana proses penggantian obat emergency, kadaluarsa atau rusak
1. Ada sistem penarikan obat
2. Kebijakan dan prosedur mengatur setiap penggunaan obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
3. Kebijakan dan prosedur mengatur pemusnahan obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
4. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan /dilaksanakan
Bagaimana proses penarikan obat, penanganan obat kadaluarsa, pemusnahan obat kadaluarsa
1. Kebijakan dan prosedur di rumah sakit mengarahkan peresepan, pemesanan dan pencatatan obat yang aman di rumah sakit (lihat juga PP.2.2, EP 1; AP.3, EP 1, dan Sasaran Keselamatan Pasien II, EP 1)
2. Kebijakan dan prosedur mengatur tindakan yang terkait dengan penulisan resep dan pemesanan yang tidak terbaca
Bagaimana mengahadapi bila pesanan / resep tidak jelas
3. Adanya proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur
4. Staf yang terkait terlatih secara benar untuk praktek-praktek penulisan resep, pemesanan dan pencatatan
5. Rekam medis pasien memuat daftar obat yang sedang dipakai sebelum dirawat inap dan informasi ini tersedia di farmasi dan para praktisi pelayanan kesehatan
6. Order pertama obat dibandingkan dengan daftar obat sebelum masuk rawat inap, sesuai prosedur yang ditetapkan rumah sakit
1. Pesanan obat atau penulisan resep yang akseptabel dijabarkan dan sekurang-kurangnya elemen a) sampai dengan i) diatur dalam kebijakan
2. Pesanan obat atau penulisan resep lengkap sesuai kebijakan rumah sakit
1. Hanya orang yang diijinkan oleh rumah sakit dan badan pemberi lisensi terkait, undang-undang dan peraturan dapat menuliskan resep atau memesan obat
2. Ada proses untuk menetapkan batas bagi petugas, bila perlu, untuk praktek penulisan resep atau pemesanan obat (lihat juga KPS.10, EP 1)
3. Petugas-petugas yang diijinkan untuk menuliskan resep dan memesan obat dikenal oleh unit pelayanan farmasi atau orang lain yang mengeluarkan obat-obat
1. Obat yang diresepkan atau dipesan dicatat untuk setiap pasien
2. Pemberian obat dicatat untuk setiap dosis
3. Informasi obat disimpan dalam rekam medis pasien atau diselipkan kedalam status pasien saat pemulangan atau dipindahkan
1. Obat dipersiapkan dan disalurkan dalam area yang bersih dan aman dengan peralatan dan supplai yang memadai (lihat juga PPI.7, EP 1 dan 2)
2. Persiapan dan penyaluran obat harus memenuhi undang-undang, peraturan dan standar praktek profesional
Bagaimana cara penyiapan dan penyaluran obat
Lihat persiapan dan penyaluran obat
3. Staf yang menyiapkan produk steril dilatih dalam hal teknik aseptik
Bagaimana cara penyiapan produk steril secara aseptik
Lihat proses menyiapkan produk steril secara aseptik
1. Rumah sakit menjabarkan informasi spesifik pasien apa yang dibutuhkan untuk proses penelaahan yang efektif (lihat juga MKI.4, EP 1 dan 3)2. Terlepas dari adanya perkecualian yang ditetapkan pada Maksud dan Tujuan, setiap resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya sebelum dilakukan penyaluran dan pemberian serta meliputi elemen a) sampai dengan g) tersebut dalam Maksud dan Tujuan. Jadi, setiap resep atau pesanan obat dievaluasi untuk ditelaah ketepatannya
Staff : Proses mengidentifikasi kelengkapan resep dan bila ada masalah bagaimana mengatasinya
3. Ada proses untuk menghubungi petugas yang menuliskan resep atau memesan obat bila timbul pertanyaan
Staff : bagaiman cara menghubungi dokter bila resep yang ditulis bermasalah
4. Petugas yang diijinkan untuk menelaah pesanan obat atau resep dinilai kompetensinya untuk tugas ini
5. Penelaahan difasilitasi dengan catatan (profil) dari semua pasien yang menerima obat
6. Bila digunakan software komputer, untuk meng-cross-check obat, untuk interaksi obat dan alergi, harus di-update secara berkala
1. Ada sistem yang seragam di rumah sakit dalam penyaluran dan pendistribusian obat
Staff : Bagaimana cara penyaluran dan pendistribusian obat ?
2. Setelah disiapkan, obat diberi label secara tepat, dengan nama obat, dosis/ konsentrasi, tanggal penyiapan, tanggal kadaluwarsa, dan nama pasien
3. Obat disalurkan dengan bentuk yang-paling-siap-diberikan
4. Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat
5. Sistem mendukung penyaluran obat tepat waktu
Sudah berapa lama proses pelayanan farmasi
1. Rumah sakit mengidentifikasi petugas, melalui uraian jabatannya atau proses pemberian kewenangan, mendapatkan otorisasi untuk memberikan obat
2. Hanya mereka yang mempunyai ijin dari rumah sakit dan pemberi lisensi yang terkait, undang-undang dan peraturan bisa memberikan obat
3. Ada proses untuk menetapkan batasan, bila perlu, terhadap pemberian obat oleh petugas
1. Obat diverifikasi berdasarkan resep atau pesanan
2. Jumlah dosis obat di verifikasi dengan resep atau pesanan obat
3. Route pemberian di verifikasi dengan resep atau pesanan obat
4. Obat diberikan secara tepat waktu
5. Obat diberikan sebagaimana diresepkan dan dicatat dalam status pasien
1. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur penggunaan obat sendiri oleh pasien
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur pendokumentasian dan pengelolaan setiap obat yang dibawa ke dalam rumah sakit sakit untuk atau oleh pasien
3. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur ketersediaan dan penggunaan sampel obat
Staff : bagaimana proses obat sample / donasi
1. Efek pengobatan terhadap pasien dimonitor, termasuk efek yang tidak diharapkan (adverse effect) (lihat juga AP.2, EP 1)
2. Proses monitoring dilakukan secara kolaboratif
Apa yang dirasakan setelah penggunaan obat
3. Rumah sakit mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi efek yang tidak diharapkan yang harus dicatat dalam status pasien dan yang harus dilaporkan ke rumah sakit (lihat juga PMKP.6, EP 3)
4. Efek yang tidak diharapkan didokumentasikan dalam status pasien sebagaimana diharuskan oleh kebijakan
5. Efek yang tidak diharapkan dilaporkan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh kebijakan
1. Kesalahan obat dan KNC ditetapkan melalui proses kerjasama (lihat juga PMKP.6, EP 4, dan PMKP.7, EP 1)
2. Kesalahan obat dan KNC dilaporkan tepat waktu menggunakan prosedur baku (lihat juga PMKP.7, EP 2)
3. Mereka yang bertanggungjawab mengambil tindakan untuk pelaporan diidentifikasi
4. Rumah sakit menggunakan informasi pelaporan kesalahan obat dan KNC untuk memperbaiki proses penggunaan obat (lihat juga PMKP.7, EP 3)
Bukti Regulasi
SPO Pedoman Kebijakan/ SK Program KerjaBukti/
Dokumen Pelaksanaan
SPO : seleksi & pengadaan, penyimpan, pemesanan/peresepan & pencatatan persiapan dan penyaluran, pembarian dan pemantauan
Pedoman pelayanan dari seleksi obat sampai pemantauan
Kebijakan pelayanan farmasi
Notulen rapat
Pedoman pengorganisasian didalamnya memuat struktur organisasi dan jobdesk
SPO : seleksi & pengadaan, penyimpan, pemesanan/peresepan & pencatatan persiapan dan penyaluran, pembarian dan pemantauan
Kebijakan pelayanan farmasi
lihat formularium, proses seleksi obat, form persetujuan msk/keluar obat, notulen rapat PFT
Pedoman pelayanan yg memuat evaluasi obat di RS
Laporan narkotik, psikotropik
Panduan penggunaan obat sept ; obat dg konsentrat tinggi, obat tidak tercampurPedoman pelayanan yg didlmnya memuat ttg pengelolaan perbekalan farmasi
Bukti pelaksanaan PIO , Buku - buku farmasi sept : Farmakope, MIMS, dll
Pedoman PIO dan konseling
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Ijazah, sertifikat pelatihan, surat izin kerja
SK pengangkatanPedoman pengorganisasian
Pedoman pengorganisasian : Jobdesk
Formularium, MOU dg pihak luar
SPO: Obat yang tidak tersedia di RS
Kebijakan obat yang tidak tersedia di RS
Lihat dokumen pemesanan
Pedoman pelayanan : pengawasan penggunaan obat di RS
kebijakan pengawasan obat di unit
Pedoman pelayanan : pengawasan penggunaan obat di RS
SPO : Proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan monitoring obat
Pedoman pelayanan : distribusi obat & mekanisme
SK pembentukan PFT serta Jobdesk PFT
Pedoman pelayanan : distribusi obat & mekanisme
form usulan obat baru, daftar obat baru
SPO : penambahan obat dalam daftar obat RS
Pedoman pelayanan : distribusi obat & mekanisme
proses revisi formularium, notulen rapat
Bukti permintaan yang tidak tersedia di RS
SPO : Persediaan obat yang habis
Pedoman pelayanan : proses pengadaan obat
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
SPO : Obat yang tidak tersedia di RS
SPO : penyimpanan obat
Pedoman pelayanan : penyimpanan
Laporan Narkotik & psikotropik
Bukti pengecekan
Formulir Edukasi
SPO : Penyerahan obat
SPO : Penyimpanan produk nutrisi
pedoman pelayanan : penyimpanan produk nutrisi
SPO : Penyimpanan obat radio aktif
pedoman pelayanan : penyimpanan obat radioaktif
SPO : Penyimpanan dan pengendalian sample
pedoman pelayanan : penyimpanan dan pengendalian obat sample
Pedoman pelayanan : penyimpanan
Kebijakan penyimpanan
Panduan : pengelolaan obat emergency
SPO : Penyimpanan obat emergency
Kebijakan penyimpanan
SPO : penggantian dan monnitor obat emergency yg rusak/ kadalursa
SPO : proses penarikan obat
Pedoman pelayanan : penarikan obat
Kebijakan penarikan obat
SPO : Pengelolaan obat kadaluarsa
Pedoman pelayanan : penangan obat kadaluarsa
Kebijakan penyimpanan
SPO : Pemusnahan obat kadaluarsa
Pedoman pelayanan : pemusnahan obat
Medical staff bylow
Medical staff bylow
Brita acara pemusnahan obat kadaluarsa, penarikan obat kadaluarsa
Kebijakan tentang pemesanan dan pencatatan obat
SPO : Proses ketidak jelasan pesanan/ resep
MOU dengan pihak luaradanya rapat koordinasi PFT
Pedoman pelayanan : pemusnahan obat
Pengecekan penulisan resep
SPO : penulisan R/, pemesanan dan pencatatan
Lihat status pasien
Lihat status pasien
Pedoman pelayanan
Lihat status
Lihat status
Lihat status
Pedoman pelayanan
Lihat resep/ FPO
Kebijakan penulisan resep atau FPO
Kebijakan batasan penulisan resep
SK direktur tentang yang berhak menuliskan resep dan yang berhak menulis FPO oleh unit, serta daftar orangnya
Pedoman pelayanan
SPO : penyiapan dan penyaluran obat
SPO : penyiapan produk steril secara aseptik
Lihat proses menyiapkan produk steril secara aseptik
SPO : Pembacaan resep
Panduan penulisan resep oleh dokterPedoman pelayanan : pembacaan dan kelengkapan resep
SPO : Prosedur menghubungi petugas yang menulis atau memesan obat bila timbul pertanyaan
Pedoman pelayanan farmasi memuat pengaturan proses menghubungi petugas yang menuliskan resep atau pesanan obat
Kebijakan pelayanan farmasi menetapkan untuk menghubungi petugas yang menulis resep atau pesanan obat bila timbul pertanyaan
Pedoman pengorginasasian farmasi memuat uraian jabatan tentang kewenangan menelaah pesanan obat atau resep
Kebijakan pelayanan farmasi menetapkan petugas yang berwenang menelaan pesanan obat dan resep
Lihat status pasien dan jadwal penerimaan obat oleh pasien
Lihat sofware komputer
Ada panduan tentang interaksi obat
SPO : Proses penyaluran dan pendistribusian obat
Pedoman pelayanan : sistem penyaluran dan pendistribusian obat
Lihat label yang ditulis setelah disiapkan
Dokumen bukti pengeluaran obat dicatat
Dokumen untuk cek akurasi penyaluran obat
SPO penyaluran obat secara akurat
Pedoman pelayanan farmasi mencantumkan sistem penyaluran obat secara akurat
Kebijakan pelayanan farmasi menetapkan sistem penyaluran obat secara akurat
Laporan indikator mutu waktu pelayanan
Pedoman pelayanan farmasi mencantumkan pengaturan waktu pemberian obat
Kebijakan pelayanan farmasi memuat waktu pelayanan obat
Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja yang memberikan obat memuat uraian jabatan yang lengkap, termasuk kewenangannya dalam memberikan obat
Ijazah, sertfikat pelatihan , surat izin kerja
Dalam kebijakan pelayanan farmasi ditetapkan bahwa hanya staf yang berwenang bisa memberikan obat
Kebijakan pelayanan farmasi memuat batasan pemberian obat oleh petugas sesuai kewenangannya
Pedoman pelayanan : verivikasi obat atau pesanan
Pedoman pelayanan : verivikasi obat atau pesanan berdasarkan jumlah dosis obat
Pedoman pelayanan : verivikasi obat atau pesanan berdasarkan rute pemberian
kebijakan waktu tunggu pelayanan obat
lihat status pasien
Kebijakan tentang pengobatan sendiri oleh pasien
Kebijakan tentang pendokumentasian dan pengelolaan obat yang dibawa ke dalam rumah sakit untuk atau oleh pasien
SPO : Prosedur penggunaan obat sample / donasi
Kibijakan tentang ketersediaan dan penggunaan sample obat
Panduan Keselamatan Pasien menetapkan efek pengobatan sebagai IKP
Laporan KNC
Di dalam Panduan Keselamatan Pasien ditetapkan IKP yang berkaitan dengan pemberian obat kepada pasien
Lihat satus pasien dan laporan IKP/KTD
Panduan Keselamatan Pasien memuat ketentuan IKP/KTD dicatat dalam status pasien dan dilaporkan
Lihat status pasien
Laporan IKP/KTD
Panduan Keselamatan Pasien memuat pengaturan waktu pelaporan
Panduan keselamatan pasien RS memuat IKP yang dipantau
Laporan IKP dari unit kerja/Panitia Keselamatan Pasien
Kebijakan tentang jangka waktu pelaporan KNC
Pedoman pelayanan masing-masing unit kerja
SK Panitia Keselamatan PasienKebijakan tentang prosedur identifikasi KNC
Analisis RCA atau FMEA atas IKP yang terjadi
Skor Rekomendasi
spo belum lengkap, pedoman dan kebijakannya belum ada
notulen sdh ada, struktur dan jobdesk sdh ada namun belum dilaksanakan maksimal
sistem 1 pintu belum diterapkan, belum ada kebijakan resmi
sama sekali belum dilakukan.
laporan narkotik dan psiko sdh dilakukan
pedoman pio dan konseling blm ada, standar informasi dispensing perlu dibuat
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
SIA, SIK dan SK belum ada untu APJ, APAbelum ada pedoman
formularium blm, kontrak tender sdh ada
belum tertulis tapi telah ada upaya selama ini
belum ada format resmi dan pedomannya
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
sebagian sudah
belum maksimal
belum dilakukan
belum dilakukan
belum maksimal
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum maksimal
belum maksimal
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum diperiksa
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum maksimal
belum maksimal
belum maksimal
belum maksimal
belum maksimal
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum maksimal
belum ada
belum ada
belum ada
belum maksimal
belum maksimal
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
belum dilaksanakan
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
belum ada
BAB 6 MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT (MPO)
Bukti/ Dokumen
Pelaksanaan· Elemen Penilaian MPO.1
2. Semua penataan pelayanan dan petugas yang mengelola proses obat dilibatkan dalam struktur organisasi
Notulen rapat
4. Sekurang-kurangnya ada satu review atas sistem manajemen obat yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir
lihat formularium, proses seleksi obat, form persetujuan msk/keluar obat, notulen rapat PFT
5. Pelayanan farmasi dan penggunaan obat sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
Laporan narkotik, psikotropik
6. Sumber informasi obat yang tepat selalu tersedia bagi semua yang terlibat dalam penggunaan obat.
Bukti pelaksanaan PIO , Buku - buku farmasi sept : Farmakope, MIMS, dll
1. Seorang petugas yang mempunyai izin, sertifikat dan terlatih mensupervisi semua aktivitas (lihat juga GLD.5, EP 1)
Ijazah, sertifikat pelatihan, surat izin kerja
1. Ada daftar obat yang dalam stok obat rumah sakit atau siap tersedia dari sumber luar.
Formularium, MOU dg pihak luar
1. Ada metode untuk mengawasi penggunaan obat dalam rumah sakit
Lihat dokumen pemesanan
5. Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam daftar, ada proses atau mekanisme untuk memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD yang tidak diantisipasi
form usulan obat baru, daftar obat baru
6. Daftar ditelaah sekurang-kurangnya setahun sekali berdasarkan atas informasi tentang safety dan efektivitas.
proses revisi formularium, notulen rapat
1. Ada proses untuk persetujuan dan pengadaan obat yang dibutuhkan tapi tidak ada dalam stok atau yang secara normal tersedia di rumah sakit (lihat juga TKP.3.2.1, EP 1).
Bukti permintaan yang tidak tersedia di RS
2. Bahan yang terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku
Laporan Narkotik & psikotropik
4. Seluruh tempat pernyimpanan obat diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan rumah sakit untuk memastikan obat disimpan secara benar;
Bukti pengecekan
5. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara identifikasi dan penyimpanan obat yang dibawa oleh pasien
Formulir Edukasi
4. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan /dilaksanakan
Brita acara pemusnahan obat kadaluarsa, penarikan obat kadaluarsa
3. Adanya proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur
MOU dengan pihak luaradanya rapat koordinasi PFT
4. Staf yang terkait terlatih secara benar untuk praktek-praktek penulisan resep, pemesanan dan pencatatan
Pengecekan penulisan resep
5. Rekam medis pasien memuat daftar obat yang sedang dipakai sebelum dirawat inap dan informasi ini tersedia di farmasi dan para praktisi pelayanan kesehatan
Lihat status pasien
Lihat status
Lihat status
Lihat status
6. Order pertama obat dibandingkan dengan daftar obat sebelum masuk rawat inap, sesuai prosedur yang ditetapkan rumah sakit
Lihat status pasien
1. Pesanan obat atau penulisan resep yang akseptabel dijabarkan dan sekurang-kurangnya elemen a) sampai dengan i) diatur dalam kebijakan
Lihat resep/ FPO
1. Obat yang diresepkan atau dipesan dicatat untuk setiap pasien
2. Pemberian obat dicatat untuk setiap dosis
3. Informasi obat disimpan dalam rekam medis pasien atau diselipkan kedalam status pasien saat pemulangan atau dipindahkan
5. Penelaahan difasilitasi dengan catatan (profil) dari semua pasien yang menerima obat
Lihat status pasien dan jadwal penerimaan obat oleh pasien
6. Bila digunakan software komputer, untuk meng-cross-check obat, untuk interaksi obat dan alergi, harus di-update secara berkala
Lihat sofware komputer
2. Setelah disiapkan, obat diberi label secara tepat, dengan nama obat, dosis/ konsentrasi, tanggal penyiapan, tanggal kadaluwarsa, dan nama pasien
Lihat label yang ditulis setelah disiapkan
3. Obat disalurkan dengan bentuk yang-paling-siap-diberikan
Dokumen bukti pengeluaran obat dicatat
Laporan KNC
4. Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat
Dokumen untuk cek akurasi penyaluran obat
5. Sistem mendukung penyaluran obat tepat waktu
Laporan indikator mutu waktu pelayanan
2. Hanya mereka yang mempunyai ijin dari rumah sakit dan pemberi lisensi yang terkait, undang-undang dan peraturan bisa memberikan obat
Ijazah, sertfikat pelatihan , surat izin kerja
5. Obat diberikan sebagaimana diresepkan dan dicatat dalam status pasien
lihat status pasien
3. Rumah sakit mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi efek yang tidak diharapkan yang harus dicatat dalam status pasien dan yang harus dilaporkan ke rumah sakit (lihat juga PMKP.6, EP 3)
Lihat satus pasien dan laporan IKP/KTD
4. Efek yang tidak diharapkan didokumentasikan dalam status pasien sebagaimana diharuskan oleh kebijakan
Lihat status pasien
5. Efek yang tidak diharapkan dilaporkan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh kebijakan
Laporan IKP/KTD
1. Kesalahan obat dan KNC ditetapkan melalui proses kerjasama (lihat juga PMKP.6, EP 4, dan PMKP.7, EP 1)
2. Kesalahan obat dan KNC dilaporkan tepat waktu menggunakan prosedur baku (lihat juga PMKP.7, EP 2)
Laporan IKP dari unit kerja/Panitia Keselamatan Pasien
4. Rumah sakit menggunakan informasi pelaporan kesalahan obat dan KNC untuk memperbaiki proses penggunaan obat (lihat juga PMKP.7, EP 3)
Analisis RCA atau FMEA atas IKP yang terjadi
BAB 6 MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT (MPO)
· Elemen Penilaian MPO.1
1. Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain yang mengidentifkasi bagaimana penggunaan obat diorganisir dan dikelola di seluruh rumah sakit
3. Kebijakan mengarahkan semua tahapan manajemen obat dan penggunaan obat dalam rumah sakit
3. Ada proses yang disusun untuk menghadapi bilamana obat tidak tersedia, berikut pemberitahuan kepada pembuat resep serta saran substitusinya.
1. Ada metode untuk mengawasi penggunaan obat dalam rumah sakit
3. Para praktisi pelayanan kesehatan dilibatkan dalam proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan proses monitoring pasien, juga diikut-sertakan dalam mengevaluasi dan menjaga daftar obat
4. Semua penyimpanan sesuai dengan kebijakan rumah sakit.2. Kebijakan rumah sakit menetapkan bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian1. Ada sistem penarikan obat2. Kebijakan dan prosedur mengatur setiap penggunaan obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
1. Kebijakan dan prosedur di rumah sakit mengarahkan peresepan, pemesanan dan pencatatan obat yang aman di rumah sakit (lihat juga PP.2.2, EP 1; AP.3, EP 1, dan Sasaran Keselamatan Pasien II, EP 1)
1. Hanya orang yang diijinkan oleh rumah sakit dan badan pemberi lisensi terkait, undang-undang dan peraturan dapat menuliskan resep atau memesan obat
2. Ada proses untuk menetapkan batas bagi petugas, bila perlu, untuk praktek penulisan resep atau pemesanan obat (lihat juga KPS.10, EP 1)
3. Petugas-petugas yang diijinkan untuk menuliskan resep dan memesan obat dikenal oleh unit pelayanan farmasi atau orang lain yang mengeluarkan obat-obat
3. Ada proses untuk menghubungi petugas yang menuliskan resep atau memesan obat bila timbul pertanyaan
4. Petugas yang diijinkan untuk menelaah pesanan obat atau resep dinilai kompetensinya untuk tugas ini
4. Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat
5. Sistem mendukung penyaluran obat tepat waktu
2. Hanya mereka yang mempunyai ijin dari rumah sakit dan pemberi lisensi yang terkait, undang-undang dan peraturan bisa memberikan obat
3. Ada proses untuk menetapkan batasan, bila perlu, terhadap pemberian obat oleh petugas
4. Obat diberikan secara tepat waktu
1. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur penggunaan obat sendiri oleh pasien
2. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur pendokumentasian dan pengelolaan setiap obat yang dibawa ke dalam rumah sakit sakit untuk atau oleh pasien
3. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur ketersediaan dan penggunaan sampel obat
2. Kesalahan obat dan KNC dilaporkan tepat waktu menggunakan prosedur baku (lihat juga PMKP.7, EP 2)
3. Mereka yang bertanggungjawab mengambil tindakan untuk pelaporan diidentifikasi
Kebijakan/ SK
Kebijakan pelayanan farmasi
Kebijakan pelayanan farmasi
Kebijakan obat yang tidak tersedia di RS
kebijakan pengawasan obat di unit
SK pembentukan PFT serta Jobdesk PFT
Kebijakan penyimpanan
Kebijakan penyimpanan
Kebijakan penarikan obat
Kebijakan penyimpanan
Kebijakan tentang pemesanan dan pencatatan obat
Kebijakan penulisan resep atau FPO
Kebijakan batasan penulisan resep
SK direktur tentang yang berhak menuliskan resep dan yang berhak menulis FPO oleh unit, serta daftar orangnya
Kebijakan pelayanan farmasi menetapkan untuk menghubungi petugas yang menulis resep atau pesanan obat bila timbul pertanyaan
Kebijakan pelayanan farmasi menetapkan petugas yang berwenang menelaan pesanan obat dan resep
Kebijakan pelayanan farmasi menetapkan sistem penyaluran obat secara akurat
Kebijakan pelayanan farmasi memuat waktu pelayanan obat
kebijakan waktu tunggu pelayanan obat
Kebijakan tentang pengobatan sendiri oleh pasien
Kebijakan tentang jangka waktu pelaporan KNC
Dalam kebijakan pelayanan farmasi ditetapkan bahwa hanya staf yang berwenang bisa memberikan obat
Kebijakan pelayanan farmasi memuat batasan pemberian obat oleh petugas sesuai kewenangannya
Kebijakan tentang pendokumentasian dan pengelolaan obat yang dibawa ke dalam rumah sakit untuk atau oleh pasien
Kibijakan tentang ketersediaan dan penggunaan sample obat
SK Panitia Keselamatan PasienKebijakan tentang prosedur identifikasi KNC
BAB 6 MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT (MPO)
· Elemen Penilaian MPO.1
1. Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain yang mengidentifkasi bagaimana penggunaan obat diorganisir dan dikelola di seluruh rumah sakit
2. Semua penataan pelayanan dan petugas yang mengelola proses obat dilibatkan dalam struktur organisasi
4. Sekurang-kurangnya ada satu review atas sistem manajemen obat yang didokumentasikan selama 12 bulan terakhir
5. Pelayanan farmasi dan penggunaan obat sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku
6. Sumber informasi obat yang tepat selalu tersedia bagi semua yang terlibat dalam penggunaan obat.
1. Seorang petugas yang mempunyai izin, sertifikat dan terlatih mensupervisi semua aktivitas (lihat juga GLD.5, EP 1)
2. Petugas tersebut memberikan supervisi terhadap proses yang diuraikan dalam MPO.2 sampai dengan MPO.5.
1. Ada daftar obat yang dalam stok obat rumah sakit atau siap tersedia dari sumber luar.
2. Suatu proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan daftar tersebut (kecuali ditetapkan oleh peraturan atau otoritas di luar rumah sakit)
3. Ada proses yang disusun untuk menghadapi bilamana obat tidak tersedia, berikut pemberitahuan kepada pembuat resep serta saran substitusinya.
1. Ada metode untuk mengawasi penggunaan obat dalam rumah sakit
2. Obat dilindungi terhadap kehilangan atau pencurian di seluruh rumah sakit
3. Para praktisi pelayanan kesehatan dilibatkan dalam proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan proses monitoring pasien, juga diikut-sertakan dalam mengevaluasi dan menjaga daftar obat
4. Keputusan untuk menambah atau mengurangi obat dari daftar dipandu dengan kriteria
5. Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam daftar, ada proses atau mekanisme untuk memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD yang tidak diantisipasi
1. Ada proses untuk persetujuan dan pengadaan obat yang dibutuhkan tapi tidak ada dalam stok atau yang secara normal tersedia di rumah sakit (lihat juga TKP.3.2.1, EP 1).
1. Obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk.
2. Bahan yang terkontrol dilaporkan secara akurat sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku
3. Obat-obatan dan bahan kimia yang digunakan untuk menyiapkan obat diberi label secara akurat menyebutkan isi, tanggal kadaluwarsa dan peringatan
4. Seluruh tempat pernyimpanan obat diinspeksi secara berkala sesuai kebijakan rumah sakit untuk memastikan obat disimpan secara benar;
5. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara identifikasi dan penyimpanan obat yang dibawa oleh pasien1. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan yang tepat bagi produk nutrisi2. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan obat radioaktif, untuk keperluan investigasi dan sejenisnya
3. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara obat sample disimpan dan dikendalikan
4. Semua penyimpanan sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana akan diperlukan atau dapat terakses segera dalam rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi (lihat juga TKP.3.2.1, EP 1, dan MPO.2.2, EP 1)
1. Ada sistem penarikan obat2. Kebijakan dan prosedur mengatur setiap penggunaan obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
3. Kebijakan dan prosedur mengatur pemusnahan obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
1. Kebijakan dan prosedur di rumah sakit mengarahkan peresepan, pemesanan dan pencatatan obat yang aman di rumah sakit (lihat juga PP.2.2, EP 1; AP.3, EP 1, dan Sasaran Keselamatan Pasien II, EP 1)
3. Adanya proses kerjasama untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur4. Staf yang terkait terlatih secara benar untuk praktek-praktek penulisan resep, pemesanan dan pencatatan
1. Pesanan obat atau penulisan resep yang akseptabel dijabarkan dan sekurang-kurangnya elemen a) sampai dengan i) diatur dalam kebijakan
1. Obat dipersiapkan dan disalurkan dalam area yang bersih dan aman dengan peralatan dan supplai yang memadai (lihat juga PPI.7, EP 1 dan 2)
2. Persiapan dan penyaluran obat harus memenuhi undang-undang, peraturan dan standar praktek profesional
1. Rumah sakit menjabarkan informasi spesifik pasien apa yang dibutuhkan untuk proses penelaahan yang efektif (lihat juga MKI.4, EP 1 dan 3)
2. Terlepas dari adanya perkecualian yang ditetapkan pada Maksud dan Tujuan, setiap resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya sebelum dilakukan penyaluran dan pemberian serta meliputi elemen a) sampai dengan g) tersebut dalam Maksud dan Tujuan. Jadi, setiap resep atau pesanan obat dievaluasi untuk ditelaah ketepatannya
3. Ada proses untuk menghubungi petugas yang menuliskan resep atau memesan obat bila timbul pertanyaan
4. Petugas yang diijinkan untuk menelaah pesanan obat atau resep dinilai kompetensinya untuk tugas ini
6. Bila digunakan software komputer, untuk meng-cross-check obat, untuk interaksi obat dan alergi, harus di-update secara berkala
1. Ada sistem yang seragam di rumah sakit dalam penyaluran dan pendistribusian obat
4. Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat
5. Sistem mendukung penyaluran obat tepat waktu
1. Rumah sakit mengidentifikasi petugas, melalui uraian jabatannya atau proses pemberian kewenangan, mendapatkan otorisasi untuk memberikan obat
1. Obat diverifikasi berdasarkan resep atau pesanan
2. Jumlah dosis obat di verifikasi dengan resep atau pesanan obat
3. Route pemberian di verifikasi dengan resep atau pesanan obat
1. Efek pengobatan terhadap pasien dimonitor, termasuk efek yang tidak diharapkan (adverse effect) (lihat juga AP.2, EP 1)
2. Proses monitoring dilakukan secara kolaboratif
3. Rumah sakit mempunyai kebijakan yang mengidentifikasi efek yang tidak diharapkan yang harus dicatat dalam status pasien dan yang harus dilaporkan ke rumah sakit (lihat juga PMKP.6, EP 3)
4. Efek yang tidak diharapkan didokumentasikan dalam status pasien sebagaimana diharuskan oleh kebijakan
5. Efek yang tidak diharapkan dilaporkan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh kebijakan
1. Kesalahan obat dan KNC ditetapkan melalui proses kerjasama (lihat juga PMKP.6, EP 4, dan PMKP.7, EP 1)3. Mereka yang bertanggungjawab mengambil tindakan untuk pelaporan diidentifikasi
Pedoman
Pedoman pelayanan yg memuat evaluasi obat di RS
Pedoman PIO dan konseling
Pedoman pengorganisasian : Jobdesk
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan : distribusi obat & mekanisme
Pedoman pelayanan : distribusi obat & mekanisme
Pedoman pelayanan : distribusi obat & mekanisme
Pedoman pelayanan : proses pengadaan obat
Pedoman pelayanan : penyimpanan
Pedoman pelayanan dari seleksi obat sampai pemantauan
Pedoman pengorganisasian didalamnya memuat struktur organisasi dan jobdesk
Panduan penggunaan obat sept ; obat dg konsentrat tinggi, obat tidak tercampurPedoman pelayanan yg didlmnya memuat ttg pengelolaan perbekalan farmasi
SK pengangkatanPedoman pengorganisasian
Pedoman pelayanan : pengawasan penggunaan obat di RSPedoman pelayanan : pengawasan penggunaan obat di RS
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
pedoman pelayanan : penyimpanan produk nutrisi
pedoman pelayanan : penyimpanan obat radioaktif
Pedoman pelayanan : penyimpanan
Panduan : pengelolaan obat emergency
Pedoman pelayanan : penarikan obat
Pedoman pelayanan : penangan obat kadaluarsa
Pedoman pelayanan : pemusnahan obat
Medical staff bylow
Pedoman pelayanan : pemusnahan obat
Medical staff bylow
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
Pedoman pelayanan
pedoman pelayanan : penyimpanan dan pengendalian obat sample
Panduan penulisan resep oleh dokterPedoman pelayanan : pembacaan dan kelengkapan resep
Pedoman pelayanan farmasi memuat pengaturan proses menghubungi petugas yang menuliskan resep atau pesanan obat
Pedoman pelayanan : verivikasi obat atau pesanan
Pedoman pengorginasasian farmasi memuat uraian jabatan tentang kewenangan menelaah pesanan obat atau resep
Ada panduan tentang interaksi obat
Pedoman pelayanan : sistem penyaluran dan pendistribusian obat
Pedoman pelayanan farmasi mencantumkan sistem penyaluran obat secara akurat
Pedoman pelayanan farmasi mencantumkan pengaturan waktu pemberian obat
Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja yang memberikan obat memuat uraian jabatan yang lengkap, termasuk kewenangannya dalam memberikan obat
Pedoman pelayanan : verivikasi obat atau pesanan berdasarkan jumlah dosis obat
Pedoman pelayanan : verivikasi obat atau pesanan berdasarkan rute pemberian
Panduan Keselamatan Pasien menetapkan efek pengobatan sebagai IKP
Di dalam Panduan Keselamatan Pasien ditetapkan IKP yang berkaitan dengan pemberian obat kepada pasien
Panduan Keselamatan Pasien memuat ketentuan IKP/KTD dicatat dalam status pasien dan dilaporkan
Panduan Keselamatan Pasien memuat pengaturan waktu pelaporan
Panduan keselamatan pasien RS memuat IKP yang dipantau Pedoman pelayanan masing-masing unit kerja
BAB 6 MANAJEMEN & PENGGUNAAN OBAT (MPO)
· Elemen Penilaian MPO.1
1. Ada perencanaan atau kebijakan atau dokumen lain yang mengidentifkasi bagaimana penggunaan obat diorganisir dan dikelola di seluruh rumah sakit
3. Kebijakan mengarahkan semua tahapan manajemen obat dan penggunaan obat dalam rumah sakit
3. Ada proses yang disusun untuk menghadapi bilamana obat tidak tersedia, berikut pemberitahuan kepada pembuat resep serta saran substitusinya.
3. Para praktisi pelayanan kesehatan dilibatkan dalam proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan proses monitoring pasien, juga diikut-sertakan dalam mengevaluasi dan menjaga daftar obat
5. Bila ada obat yang baru ditambahkan dalam daftar, ada proses atau mekanisme untuk memonitor bagaimana obat digunakan dan KTD yang tidak diantisipasi
1. Ada proses untuk persetujuan dan pengadaan obat yang dibutuhkan tapi tidak ada dalam stok atau yang secara normal tersedia di rumah sakit (lihat juga TKP.3.2.1, EP 1).
2. Ada proses untuk mendapatkan obat pada saat dimana farmasi tutup atau persediaan obat terkunci (lihat juga TKP.3.2.1, EP 2).1. Obat disimpan dalam kondisi yang sesuai bagi stabilitas produk.5. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara identifikasi dan penyimpanan obat yang dibawa oleh pasien
1. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan yang tepat bagi produk nutrisi
2. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara penyimpanan obat radioaktif, untuk keperluan investigasi dan sejenisnya
3. Kebijakan rumah sakit menjabarkan cara obat sample disimpan dan dikendalikan
2. Kebijakan rumah sakit menetapkan bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat waktu sesuai kebijakan rumah sakit setelah digunakan atau bila kadaluwarsa atau rusak1. Ada sistem penarikan obat2. Kebijakan dan prosedur mengatur setiap penggunaan obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
3. Kebijakan dan prosedur mengatur pemusnahan obat yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
2. Kebijakan dan prosedur mengatur tindakan yang terkait dengan penulisan resep dan pemesanan yang tidak terbaca
4. Staf yang terkait terlatih secara benar untuk praktek-praktek penulisan resep, pemesanan dan pencatatan
2. Persiapan dan penyaluran obat harus memenuhi undang-undang, peraturan dan standar praktek profesional3. Staf yang menyiapkan produk steril dilatih dalam hal teknik aseptik
2. Terlepas dari adanya perkecualian yang ditetapkan pada Maksud dan Tujuan, setiap resep atau pesanan obat ditelaah ketepatannya sebelum dilakukan penyaluran dan pemberian serta meliputi elemen a) sampai dengan g) tersebut dalam Maksud dan Tujuan. Jadi, setiap resep atau pesanan obat dievaluasi untuk ditelaah ketepatannya
3. Ada proses untuk menghubungi petugas yang menuliskan resep atau memesan obat bila timbul pertanyaan
1. Ada sistem yang seragam di rumah sakit dalam penyaluran dan pendistribusian obat
4. Sistem mendukung penyaluran obat secara akurat3. Kebijakan dan prosedur diimplementasikan untuk mengatur ketersediaan dan penggunaan sampel obat
Regulasi
SPO
SPO: Obat yang tidak tersedia di RS
SPO : penambahan obat dalam daftar obat RS
SPO : Persediaan obat yang habis
SPO : Obat yang tidak tersedia di RS
SPO : penyimpanan obat
SPO : Penyerahan obat
SPO : Penyimpanan produk nutrisi
SPO : Penyimpanan obat radio aktif
SPO : Penyimpanan dan pengendalian sample
SPO : Penyimpanan obat emergency
SPO : proses penarikan obat
SPO : Pengelolaan obat kadaluarsa
SPO : Pemusnahan obat kadaluarsa
SPO : Proses ketidak jelasan pesanan/ resep
SPO : seleksi & pengadaan, penyimpan, pemesanan/peresepan & pencatatan persiapan dan penyaluran, pembarian dan pemantauan
SPO : Proses pemesanan, penyaluran, pemberian dan monitoring obat
SPO : penggantian dan monnitor obat emergency yg rusak/ kadalursa
SPO : penulisan R/, pemesanan dan pencatatan
SPO : penyiapan dan penyaluran obat
SPO : penyiapan produk steril secara aseptik
SPO : Pembacaan resep
SPO : Proses penyaluran dan pendistribusian obat
SPO : Prosedur penggunaan obat sample / donasi
SPO : Prosedur menghubungi petugas yang menulis atau memesan obat bila timbul pertanyaan
SPO penyaluran obat secara akurat
top related