modul praktikum genetika
Post on 29-Dec-2015
81 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Praktkum Genetika Page 1
KEANEKARAGAMAAN HEWAN
Kompetensi
Mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai variasi pada hewan
Pengantar Materi
Makhluk hidup dalam kehidupannya melakukan adaptasi untuk dapat
bertahan hidup. Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang
menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan yang baru. Adaptasi yang dilakukan oleh hewan dapat
berupa adaptasi fisiologis, morfologis dan tingkah laku. Selain adaptasi, menurut
beberapa para ahli di alam juga terjadi evolusi yang dilakukan makhluk hidup
untuk bertahan hidup. Dalam evolusi yang menjadi dasar terjadinya dibawa oleh
gen yang diwariskan pada keturunan suatu makhluk hidup. Sifat baru dalam
evolusi dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi, transfer gen antar
populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies.
Di alam juga terjadi kevariasian makhluk hidup merujuk pada peristiwa
genetis yang menyebabkan individu atau kelompok spesies tertentu memiliki
karakteristik berbeda satu sama lain. Sedangkan keanekaragaman hayati atau
disebut juda biodiversitas yang terjadi dialam mencakup semua bentuk kehidupan
yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya,
yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta
ekosistem dan proses-proses ekologi.
Alat dan Bahan
Alat tulis
Penggaris/meteran
7 jenis hewan
Praktkum Genetika Page 2
Prosedur Kerja
1. Tentukan bahan yang akan diamati
2. Tentukan variasi sifat yang akan diamati; warna, ukuran, dan ciri khas
lainnya
3. Amatilah sifat tersebut
4. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang tersedia
5. Buatlah foto dari berbagai macam sifat yang telah diamati untuk
memperjelas dan menguatkan hasil pengamatann
Praktkum Genetika Page 3
KEANEKARAGAMAAN TUMBUHAN
Kompetensi
Mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai variasi pada tumbuhan
Pengantar Materi
Keanekaragaman merupakan ungkapan terdapatnya beranekaragam
bentuk, penampilan, densitas dan sifat yang nampak pada berbagai tingkatan
organisasi kehidupan seperti ekosistem, jenis, dan genetik. Nilai keanekaragaman
ditentukan dengan menggunakan angka indeks.
Berikut beberapa sumber variasi Keanekaragaman:
1. Variasi Perkembangan; ini ditentukan secara genetis. Contoh pada tanaman
cocor bebek ( Kalanchoe pinnata) terdapat daun tunggal dan majemuk
menyirip beranak daun tiga pada satu individu tanaman yang sering disebut
heteromorfisme.
2. Variasi yang disebabkan Lingkungan; Tumbuh-tumbuhan keseluruhan
beranekaragam dan banyak jenisnya menyimpang dalam pertumbuhannya,
sebagai respon terhadap lingkungan. Perubahan ini disebabkan karena sinar,
air, makanan, suhu, dan tanah.
Terdapat pula variasi lingkungan yang menyebabkan keanekaragaman
tumbuhan dalam bentuk :
Ketinggian; Perbedaan ketinggian suatu tempat dari garis pantai akan
menyebabkan perbedaan mikro klimat antara lain suhu, kelembaban,
curah hujan, dan lain-lain. Sehingga mengakibatkan sebaran berbagai
jenis tumbuhan berbeda-beda. Ketinggian tempat juga dapat
menyebabkan isolasi jenis.
Letak Geografis; Letak geografis menyebabkan perbedaan makro klimat
yang sangat tajam seperti perbedaan musim, curah hujan, kelembaban,
suhu, dan intensitas cahaya matahari.
3. Variasi Genetika
Mutasi; Mutasi adalah perubahan yang terjadi secara mendadak diteruskan
ke generasi berikutnya yang bersifat kekal. Keturunan yang terjadi
Praktkum Genetika Page 4
berbeda, baik bentuk maupun sifatnya dengan induk. Mutasi dapat terjadi
di alam bebas maupun secara buatan.
Rekombinasi dan Aliran Gen; Gerakan dan perukaran gen-gen di antara
anggota populasi melukiskan perpindahan gen-gen. Rekombinasi adalah
hasil akibat kombinasi baru dari gen yang telah ada. Perpindahan gen dan
rekomendasi melibatkan gen-gen yang ada dari pembawaan.
Alat dan Bahan
Alat tulis
Penggaris/meteran
7 jenis tumbuhan
Prosedur Kerja
1. Tentukan bahan yang akan diamati
2. Tentukan variasi sifat yang akan diamati; warna, ukuran, dan ciri khas
lainnya
3. Amatilah sifat tersebut
4. Catatlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan yang tersedia
5. Buatlah foto dari berbagai macam sifat yang telah diamati untuk
memperjelas dan menguatkan hasil pengamatann
Praktkum Genetika Page 5
KEANEKARAGAMAAN MANUSIA
Kompetensi
Mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap berbagai variasi pada manusia
Pengantar Materi
Pada manusia adanya keanekaragaman sifat yang nampak (fenotip).
Contohnya bentuk hidung, warna kulit, kemampuan mengguluh lidah, dan bentuk
kaki yang berbeda antara satu individu dengan individu yang lainnya, menunjukan
bahwa manusia yang hidup di dunia sangat beranekaragam. Karakteristik-
karakteristik fungsional dan struktural sel atau organisme yang merupakan
keanekaragaman sifat ini ditentukan oleh sifat-sifat protein yang merupakan
komponen arsitektur dasar sel dan enzim-enzim yang mengarahkan metabolisme.
Aktifitas-aktifitas kompleks dari sel-sel tunggal dan juga dari organisme-
organisme multiseluler dikendalikan dan diarahkan oleh serangkaian gen yang
tersimpan dalam kromosom. Pada dasarnya gen tersebut mengandung informasi
mengenai sintesis protein-protein spesifik.
Alat dan Bahan
Alat tulis
Penggaris
Jangka Sorong
Manusia
Tabel keragaman
Prosedur Kerja
1. Siapkan alat tulis
2. Buatlah tabel berikut
Praktkum Genetika Page 6
No Ciri yang diamati Anggota Kelompok
1. Jenis Kelamin
2. Kemampuan
Menggulung Lidah
3. Lesung Pipi
4. Ibu Jari
5. Tapak Kaki
6. Rambut
7. Cuping Telinga
8. Tinggi Badan
9. Golongan Darah Keterangan:
Jenis kelamin : L/P
Kemampuan menggulung lidah : Dominan (SS), Resesif (ss)
Lesung pipi : Dominan (QQ), Resesif (qq)
Ibu jari : Dominan (CC), Resesif (cc)
Tapak kaki : Ceper (LL), melengkung (ll)
Rambut : Lurus (kk), Keriting (KK), Ikal (Kk)
Cuping telinga : Bebas (MM), Menempel (mm)
Tinggi badan : Tinggi (TT), Pendek (tt)
Golongan darah : A, B, AB, 0
3. Isilah tabel dengan mengamati seluruh anggota badan (sesuai dengan isi tabel)
4. Buatlah Diagram Cakram sesuai dengan tabel yang telah terisi
Praktkum Genetika Page 7
TATA CARA MENANGANI LALAT BUAH (Drosophila melanogester)
Kompetensi
Mahasiswa mengetahui cara pembuatan medium untuk pemeliharaan Drosophila
melanogester
Mahasiswa mampu mengisolasi Drosophila melanogester
Pengantar Praktikum
Dalam pembiakan Drosophila melanogester yang pertama kali dibutuhkan
adalah media. Di dalam pembuatan medium sebaiknya di gunakan air suling. Karena air
suling bebas dari bakteri yang dapat mempercepat proses pembusukan medium biakan.
Keasaman pH medium juga sangat penting bagi pertumbuhan organisme,terutama kerja
enzim yang sangat di pengaruhi oleh pH. Pada saat makan, larva membuat saluran-
saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan
dapat dikatakan baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol
atau pada kertas tissue dalam botoldan disini larva akan meletakkan diri pada tempat
kering dengan cairan seperti lem yang dihasilakn oleh kelenjar ludah dan kemudian
membentuk pupa. Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus
hidup dan lain-lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta
menangani Dorsophila secara benar. Dalam menangani Drosophila, hal penting yang
harus diperhatikan adalah harus dalam keadaan hidup karena bila dtelah mati akan
mengahasilkan kesimpula dan data yang berbeda.
Alat dan Bahan
Botol Kultur
Timbangan
Lumpang dan Mortir / Blender
Pengaduk
Kompor
Panci / Gelas Kimia
Botol Jam
Sponge
Praktkum Genetika Page 8
Kertas Saring
Sumbat Gabus
Pisang
Gula Merah
Pepaya
Tape Singkong
Air
Natrium Benzoat
Ragi Roti / Fermipan
Prosedur Kerja
1. Buatlah Medium Tape – Pisang (Perbandingan Berat 1:6)
2. Pembuatan Medium Pepaya – Tape (Perbandingn 40%:60)
3. Pembuatan Medium Agar – Pisang – Ragi – Gula Merah
4. Masukan medium tersebut ke dalam botol jam
5. Sumbat mulut botol jam tersebut dengan sponge
6. Biarkan sampai suhu ruang tercapai
7. Masukan Drosophila pada botol jam tersebut
8. Kultur selama1 minggu
Praktkum Genetika Page 9
DETERMINASI Drosophila melanogester
Kompetensi
Mahasiswa mampu membedakan lalat jantan dan betina tipe liar berdasarkan
struktur tubuh dan ciri-ciri morfologi lainnya
Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis Drosophoila melalui struktur
morfologi dengan bantuan kunci determinasi
Pengantar Praktikum
Untuk bisa mengamati secara jelas baik bentuk morfologi, siklus hidup dan lain-
lain tentang Drosophila maka kita perlu mengembang biakkan serta menangani
Dorsophila secara benar.
Drosophila telah digunakan secara bertahun- tahun dalam kajian genetika dan
perilaku hewan. Adapun ciri- ciri Drsophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan
dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil antara 3-5
mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terputus dekat dengan
tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan.
Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat
agak elips dan berwarna merah.
Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil
dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar putih,
sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna
transparent, dan posisi bermula di thoraks. Drosophila memiliki ciri morfologi yang
berbeda antara jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh
yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian
abdomennya dan memiliki sisir kelamin. Sedangkan pada yang betina ukuran relative
lebih besar,memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.
Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap, dan berukuran kecil. Maka dari itu
pengamatan morfologi hewan ini bisa dengan menggunakan alat Bantu seperti kaca
pembesar. Pada drosophila diremuka 4 pasang kromosom.Pada lalat jantan dan lalat
betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada salah satu
kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing.
Praktkum Genetika Page 10
Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk
segmen-segmenabdomen.Abdomen betina mempunyai ujung meruncing dan pola garis-
garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat ditentukan sebagian oleh
kromosom X yang dimiliki individu.Nor,alnya lalat betina akan memiliki 2 kromosom
X.Sedangkan lalat jantan hanya memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y
heterokromatik.Pada lalat buah kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam
penentuan jenis kelamin.Pada kromosom Drosophila hanya sedikit gen aktif.
Alat dan Bahan
Botol pembius
Kuas ukuran 1-3
Luv
Mikroskop stereo dan monokuler
Mikroskop binokuler
Jarum serangga
Cawan embrio/kaca objek berlekuk
Alkohol 70%
Eter
Kultur Drosophila
Prosedur Kerja
1. Pingsan Drosophila yang telah dikultur sebelumnya
2. Pindahkan pada cawan petri, lalu amati dan gambar bagian-bagian berikut
dengan bantuan luv atau mikroskop
Mata; majemuk, bentuk, ukuran dan warna
Mata ocelli; 3 ocellus pada atas kepala
Antenna dan aarista
Kepala
Thorax; warna dasar
Abdomen; garis-garis hitam pada segmen abdomen
Jenis kelamin
Sayap; bentuk, ukuran, relatif lebih besar dengan tubuh, posisi istirahat, pola
venasi
Praktkum Genetika Page 11
PENGAMATAN SIKLUS HIDUP Drosophila melanogaster
Kompetensi
Mahasiswa mengetahui siklus hidup Drosophila melanogaster
Mahasiswa mampu membedakan stadium telur-larva-pupa-imago dalam siklus
hidup Drosophia melanogaster
Pengantar Praktikum
Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua
periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat
larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan
pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan.
Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut
perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan
imago (fase seksual dengan perkembangan pada sayap). Formasi lainnya pada
perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa.
Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan
di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi
lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur
perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. Telur Drosophila dilapisi
oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu
selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua
tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut.
Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan
menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea,
terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior.
Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk
mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan
kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar.
Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan
indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah
pergantian kulit yang kedua, larva (instar ketiga) makan hingga siap untuk membentuk
Praktkum Genetika Page 12
pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayap ke atas permukaan medium
makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada
Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit (molting) yang
berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari
larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.
Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika
terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik.
Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue
dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan
seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk pupa.
Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek,
kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar
4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki.
Puparium (bentuk terluar pupa) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium
pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi
lalat dewasa.
Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan
dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult (sebelum
dewasa) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari
anlagen ke bentuk dewasa.
Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia
sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya
belum terbentang. Sementara itu, lalat betina akan kawin setelah berumur 8 jam dan
akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.
Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam
telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang
dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam
perkembangan jaringan embrio.
Praktkum Genetika Page 13
Alat dan Bahan
Botol Kultur
Sponge
Mikroskop
Media APRG
Kultur Drosophila melanogaster
Prosedur Kerja
1. Buatlah medium APRG
2. Masukan ke dalam botol kultur
3. Tutup dengan sponge
4. Biarkan sampai suhu turun mencapai suhu ruang
5. Masukan satu pasang Drosophila melanogaster
6. Amati perkembangan setiap 2 jam sekali selama 1 minggu
7. Catat hasil pengamatan tersebut
Praktkum Genetika Page 14
MITOSIS AKAR BAWANG
Kompetensi
Mahasiswa memiliki kemampuan squash ujung akar bawang untuk memperlihatkan
proses mitosis
Mahasiswa mengetahui secar visual setiap fase dalam proses mitosis
Pengantar Praktikum
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini
dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan
tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini
meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada
bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa
sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk
duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya,
mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel akan
terpisah menjadi dua. Oleh karena mitosis merupakan peristiwa yang penting bagi
kelangsungan hidup suatu organisme, dalam hal ini adalah tanaman dan juga dapat
bermanfaat untuk berbagai hal. Misalnya untuk melakukan sebuah penelitian
sehubungan dengan pertumbuhan serta perkembangan tanaman.
Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel
yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses
pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk
mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara
berturut-turut (Starr, 1992). Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit
sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-
menerus. Digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang
merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan
mitosis.
Proses mitosis ini terjadi bersama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-
bahan di luar inti sel. Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan
Praktkum Genetika Page 15
dua buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan
yang sama dengan sel iduknya.Urut-urutan terjadinya mitosis adalah sebagai berikut:
Profase: Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan
diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal.
Metafase: Ciri utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan,
gelendong pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini
membentuk kutub-kutb pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.
Anafase: Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan
kromosom.
Telofase: Telofase adalah fase finising, dalam telofase ada dua tahap yaitu
telofase awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang
memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak
sudah benar-benar terpisah.
Waktu yang dibutuhkan pada masing-masing dase dalam siklus sel adalah
berbeda-beda, G1 berlangsung selama 5 jam, S berlangsung selama 7 jam, G2
berlangsung selama 3 jam, mitosis berlangsung selama 1 jam (profase selama 36 menit,
metaphase selama 3 menit, anaphase selama 2 menit dan telofase selama 18 menit).
Padas el akar bawang merah, dalam menyelesaikan 1 siklus selnya diperlukan waktu 16
jam dimana interfase merupakan fase terpanjang dalam siklus sel. Sedangkan mitosis
memiliki waktu yang paling pendek dalam siklus sel.
Alat dan Bahan
Mikroskop
Kaca objek
Kaca penutup
Kaca arloji
Jarum preparat
Pisau/silet
Lampu spirtus
Botol bermulut besar
Akar bawang merah
Praktkum Genetika Page 16
Alkohol 70%
Asam asetat 1 M
Larutan acetocarmine
Proedur Kerja
1. Tanam bawang selama 3-4 hari sebelum praktikum (merangsang pertumbuhan
akar)
2. Ambil 3-4 cm akar bawang tersebut
3. Rendam akar tersebut dilarutan asam asetat selama 30 menit di dalam kaca arloji
4. Pindahkan pada larutan acetocarmine, lalu panaskan pada suhu 60oC
5. Hasilnya akar ditutup lalu dibalikan dan pegang diantara ibu jari dan telunjuk,
kemudian ditekan dan didorong
6. Letakkan di atas kaca objek lalu tutup dengan kaca penutup
7. Amati di bawah mikroskop
8. Gambar penampakan yang terlihat
Praktkum Genetika Page 17
PEWARISAN SIFAT YANG DIKENDALIKAN OLEH GEN MAJEMUK
(POLIGEN)
Kompetensi
Mahasiswa mampu mengidentifikasi pola dan jumlah sulur jari tangan
Mahasiswa mampu menghitung dan menginterpretasikan nila X2 untuk menguji
populasi mahasiswa satu kelas, baik tentang pola sulur maupun jumlah sulur jari
tangan
Pengantar Praktikum
Pada pewarisan sifat, kita dapat menemukan adanya variasi sifat yang
diturunkan. Hal ini disebabkan oleh gen ganda (multiple gen / poligen). Poligen
merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat secara kuantitatif. Dalam hal ini,
pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen pada lokus yang berbeda dalam
kromosom yang sama atau berlainan. Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen
tersebut pertama kali ditemukan pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) oleh J.
Kolreuter (1760). Saat menyilangkan tanaman dengan dua sifat beda, keturunan yang
didapat pada F1 adalah intermediet, sedangkan F2 terdapat banyak variasi antara kedua
tanaman induknya. Sifat keturunan terlihat berderajat berdasarkan intensitas dari
ekspresi sifat itu.
Pewarisan sifat yang dikendalikan oleh poligen dapat terjadi baik pada
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Contoh poligen pada tumbuhan adalah warna biji
pada tanaman gandum,panjang bunga tembakau serta berat buah tomat. Salah satu
contoh poligen pada manusia adalah perbedaan jumlah rigi dermal.
Galton (1892) mengklasifikasikan pola sulur rigi menjadi 3 kelompok
berdasarkan jumlah triradius yang terdapat pada ujung jari yaitu:
1. Arch, tidak ada triradius. Pola ini paling sedikit ditemukan, paling banyak
ditemukan pada populasi Bushman. Pada pola Arch, jumlah rigi adalah nol.
2. Loop, terdapat satu triradius. Merupakan pola yang paling banyak ditemukan baik
pada populasi orang kulit putih maupun kulit hitam. Loop dibedakan menjadi dua
yaitu,
Loop radial, jika pola sulurnya terbuka ke arah ujung jari atau ke atas.
Praktkum Genetika Page 18
Loop ulnar, jika pola sulurnya terbuka ke arah pangkal jari atau ke bawah.
3. Wohrl, terdapat dua triradius. Banyak ditemukan pada populasi Mongoloid,
penduduk asli Australia, dan Melanesia di Pasifik.
Dalam populasi rata-rata, terdapat pola Arch sebanyak 5%, pola Loop 65 – 75%,
dan pola Wohrl sebanyak 25 – 30%. Frekuensi pola sulur antara laki-laki dan
perempuan juga berbeda. Jumlah rigi rata-rata pada perempuan sebanyak 127,
sedangkan laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak yaitu sebanyak 144. Teknik
penghitungan rigi dilakukan dengan menjumlah rigi pada semua jari tangan (total finger
ridge count).
Alat dan Bahan
Bak Stempel
Kaca Pembesar
Alat Tulis
Tinta Stempel
Kedua Tangan (Jari)
Prosedur Kerja
1. Tempatkan sepuluh jaringan tangan pada bak stempel yang sudaah diberi tinta
(usahakan seluruh bagian permukaan ujung jari terkena tinta)
2. Cetakkan masing-masing ujung jari tangan yang bertinta pada kertas (kertas
dibuat tabel dengan keterangan jenis masing-masing jari tangan, Tabel 1)
3. Amati hasil cetakkan tersebut dengan menggunakan kaca pembesar dan tentukan
tipe pola sulurnya
4. Tuliskan masing-masing tipe sulur pada tabel sesuai jenis jari tangan
5. Hitunglah frekuensi masing-masing pola sulur pada seluruh kelas
6. Masukkan data pada tabel uji (Tabel 2 dan 3)
7. Uji data dengan membandingkannya dengan tabel X2 dengan taraf
signifikansinya 5%
Praktkum Genetika Page 19
Tabel 1.
Jenis
Tangan/ Jari Ibu Jari Telunjuk Jari Tengah Jari Manis Kelingking
Tangan
Kanan
Tangan Kiri
Tabel 2.
Nama Mahasiswa Pola Sulur
Jumlah Arch Whorl Loop
Tabel 3.
Arch Whorl Loop Jumlah
O
E 5% 70% 25% 100
D
D2/E
Praktkum Genetika Page 20
GEN – GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN
(SEXINFLUENCED GENES)
Kompetensi
Untuk membuktikan adanya pola ekspresi gen yang dipengaruhi jenis kelamin
Pengantar Praktikum
Gen dominan biasanya memperlihatkan pengaruhnya pada individu laki-
laki/jantan maupun perempuan/betina. Baru dalam keadaan homozigotik resesif,
pengaruh dominan itu tidak akan menempatkan diri dalam fenotip.Ada beberapa sifat
yang dikendalikan oleh gen-gen yang dominansinya bergantung dari jenis kelamin suatu
individu. Salah satu contohnya adalah panjang jari telunjuk. Apabila kita meletakkan
tangan kanan atau kiri kita pada suatu alas dimana terdapat sebuah garis mendatar
demikian rupa sehingga ujung jari manis menyentuh garis tersebut, maka dapat kita
ketahui, apakah jari telunjuk kita akan lebih panjang atu lebih pendek dari pada jari
manis. Kebanyakan orang ujung jari telunjuk tidak akan mencapai garis itu, berarti
bahwa jari telunjuk lebih pendek dari pada jari manis. Jari telunjuk pendek disebabkan
oleh gen yang dominan pada orang laki-laki, tetapi resesif bila pada perempuan.
Kegiatan gen ini menjadi sebagai berikut:
Tabel 1
Genotip Laki-laki Perempuan
TT Telunjuk pendek Telunjuk pendek
Tt Telunjuk pendek Telunjuk panjang
Tt Telunjuk panjang Telunjuk panjang
Alat dan Bahan
Alat Tulis
Kedua Tangan (Jari)
Praktkum Genetika Page 21
Prosedur Kerja
1. Letakkan tangan pada kertas yang telah diberi garis horizontal hingga jari manis
menyinggung garis tersebut
2. Perhatikan panjang relatif jari telunjuk dibaanding dengan jari manis
3. Apabiula jari telunjuk berada dibawah garis maka telunjuk berkategori lebih
pendek, dan apabila jari telunjuk melewati garis tersebut maka telunjuk
berkategori lebih panjang
4. Gambarlah pola jari tersebut
5. Tentukkan genotip jari tangan tersebut berdasarkan tabel 1
6. Catatlah genotip tersebut di bawah gambar
Praktkum Genetika Page 22
DAFTAR PUSTAKA
Anang. 2010. Keanekaragaman Tumbuhan.
<http://meynyeng.wordpress.com/2010/05/01/keanekaragaman-tumbuhan/>
[Tanggal Akses 31 Agustus 2012].
Bim-Hyon-Jong. 2011. Peranan Gen yang Dipengaruhi Seks.
<http://bhimashraf.blogspot.com/2010/07/peranan-gen-yang-dipengaruhi-
seks.html>. [Akses 1 September 2012].
Dayakbloger’s. 2011. Analsis Mitosis Akar BAwang Merah dengan Metode Squash
(Mikroteknik). < http://erandayak.blogspot.com/2011/09/analisis-mitosis-akar-
bawang-merah.html>. [Akses 1 September 2012].
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=PEWARISAN+SIFAT+YANG+DIKEND
ALIKAN+OLEH+GEN+MAJEMUK+&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCA
QFjAA&url=http%3A%2F%2Fteachingteam.files.wordpress.com%2F2010%2F05
%2Flaporan-poligen-kel-1-jam-
ayeuna.doc&ei=WcNCUOyWH4rjrAfdsoG4Cg&usg=AFQjCNGQ4AZVDn3_UO
bcJR-qkPhCsqrCQA
Paramita, Annisa, Anita Yunita, Cucu Nurmalasari, Febi Ryza Rubbani, Nisa Permata
A.K., dan Salinan. 2010. Keanekaragaman Manusia. Universitas Pendidikan
Indonesia; Bandung.
Unjabisnis. 2011. Tata cara menangani Drosophila.
<http://www.unjabisnis.net/drosophila.html>. [Akses 1 September 2012].
Zarzen. 2008. Siklus Hidup Drosophila melanogaster (LAporan Praktikum).
<http://zarzen.wordpress.com/2008/09/27/siklus-hidup-drosophila/>. [Akses 1
September 2012].
top related