model penilaian pai

Post on 28-May-2015

3.948 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

penilaian

TRANSCRIPT

MODEL PENILAIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(PAI)

Rahayu Kariadinata

Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUniversitas Islam Negeri (UIN) Bandung

1

2

KONSEP PENILAIAN

Penilaian merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran

yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian

kompetensi peserta didik, yang dilakukan selama

dan/atau akhir pembelajaran

3

TUJUAN PENILAIAN Menilai kemampuan individual melalui tagihan dan

tugas tertentu

Menentukan kebutuhan pembelajaran

Membantu dan mendorong peserta didik

Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik

Menentukan strategi pembelajaran

Meningkatkan kualitas pendidikan

4

PENILAIAN ADALAH PROSES SISTEMATIS MELIPUTI PENGUMPULAN

INFORMASI (ANGKA, DESKRIPSI VERBAL), ANALISIS, INTERPRETASI

INFORMASI UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN.

PENGERTIAN PENILAIAN

5

PENGERTIAN-PENGERTIAN Pengujian terdiri dari sejumlah pertanyaan

yang memiliki jawaban benar atau salah

Pengukuran adalah kegiatan yang sistematik untuk menentukan angka pada objek atau gejala

Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar

Evaluasi adalah penentuan nilai suatu program dan penentuan pencapaian tujuan suatu program

6

Fokus Penilaian

Keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai Standar

Kompetensi yang telah ditentukan selanjutnya dijabarkan dalam

Kompetensi Dasar.

Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan

nilai kuantitatif (berupa angka).

7

Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru merupakan ciri dari

pendidik yang profesional

PRINSIP PENILAIAN

ValidObyektif

AdilTerbuka

Menyeluruh dan berkesinambunganSistematis

8

Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;

Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;

Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender;

9

Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;

Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;

10

Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku;

Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan;

11

INSTRUMEN PENILAIAN

Tes - perangkat tes, berisi butir-butir soal (bentuk PG, isian, uraian, praktik)

Observasi – lembar pengamatan Penugasan – lembar tugas Inventori – skala Thurstone, skala Likert,

skala Semantik Penilaian diri – kuesioner Penilaian antarteman - kuesioner

PENYIAPAN BAHAN PENILAIAN

Jenis Penilaian

Penilaian Proses: a. Tes

- Tes Tertulis (kognitif)- Tes Lisan (kognitif dan

affektif )- Tes Perbuatan (Psikomotor,

kognitif): Demonstrasi, Eksperimen

b. Non Tes

Penilaian Produk:- Laporan- Hasil Karya

Individu

Kelompok

13/29

A. Aspek Kognitif – Pengetahuan B. Aspek Psikomotor –

KeterampilanC. Aspek Afektif - Sikap

** ASPEK YANG DIUKURDALAM PENILAIAN

14

Hasil belajar

Ranah kognitif, psikomotor dan afektif

Setiap mata ajar selalu mengandung ketiga ranah tersebut, namun penekanannya selalu

berbeda. Mata ajar praktek lebih menekankan pada ranah psikomotor, sedangkan mata ajar

pemahaman konsep lebih menekankan pada ranah kognitif. Namun kedua ranah tersebut

mengandung ranah afektif

15

RANAH KOGNITIF

Kemampuan berfikir

Kemampuan : menghafal,

memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis ,mengevaluasi

16

EVALUASI

MengkritikMenilaiMenafsirkan

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOMTINGKATAN KEMAMPUAN RANAH KOGNITIF BLOOM

SINTESIS

MerangkaiMerancangMengatur

ANALISIS

MemilahMembedakanMembagi

PENERAPAN

MenghitungMembuktikanMelengkapi

PEMAHAMAN

MenerangkanMenjelaskanMerangkum

PENGETAHUAN

MengingatMenghafalMenyebut

17

Pengetahuan/Ingatan (Knowledge)Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja

Contoh dalam PAI :

1. Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW terjadi pada tanggal

A. Tanggal 25 Desember B. Tanggal 10 Muharam C. Tanggal 27 Rajab D. Tanggal 17 Ramadhan

(Soal ingatan tentang waktu)

18

2. Paman Nabi Muhammad SAW sampai menjelang ajalnya tidak mampu mengucapkan dua kalimah syahadat adalah ... A. Abul HakamB. Abi TholibC. Ummi MaktumD. Abdullah bin Ubay

(Soal ingatan tentang nama)

19

3. Air kencing bayi yang belum makan makanan kecuali ASI disebut najis : A. MugalladohB. MutawasitohC. MuqorronahD. Muchoffafah

(Soal ingatan tentang definisi)

20

4. Sebelum hijrah ke Madinnah, nabi SAW pernah melaksanakan hijrah ke kota : A. ThoifB. BagdadC. YamanD. Tunisia

(Soal ingatan tentang tempat)

21

Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suatu konsep atau prinsip.

Pemahaman (Comprehension)

Contoh dalam PAI :

1. Ceritakan peristiwa yang terjadi pada malam Rasullulloh SAW akan hijrah dari Mekkah ke Madinah

(Soal pemahaman tentang menguraikan)

22

2. Jelaskan dengan singkat perbedaan antara Nabi dan Rosul

(Soal pemahaman tentang membandingkan)

3. Apa yang dimaksud dengan akhlak karimah

(Soal pemahaman tentang menjelaskan)

4. Uraikan isi kandungan yang terdapat dalam Surat Al-Ikhlas

(Soal pemahaman tentang menguraikan atau menyusun kembali)

23

Penerapan (Application)

Pada tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk

menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang

baru

24

Contoh dalam PAI :

1. Ahmad dan Aminah mendapat harta warisan dari orangtuanya yang meninggal sebesar Rp. 1.500.000,-. Menurut hukum waris Islam Aminah mendapat :

A. Rp. 250.000,- B. Rp. 500.000,- C. Rp. 750.000,-

D. Rp. 1.000.000,- (Soal penerapan tentang menerapkan)

25

2. Berapa zakat mal yang harus dikeluarkan seorang PNS yang berpenghasilan tiap bulan Rp. 2.000.000,- atau satu tahun Rp. 24.000.000,-

(Soal penerapan tentang menyelesaikan)

3. Urutkan secara sistematis sumber Hukum Islam dalam menentukan suatu masalah

(Soal penerapan tentang memprioritaskan)

26

Pada tingkat analisis, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubungan sebab—akibat.

Analisa (Analysis)

Contoh dalam PAI :1. Kerusakan alam di darat dan di laut

akibat perbuatan manusia. Mengapa Islam menganjurkan manusia untuk menjaga kelestarian alam?

(Soal analisis tentang hubungan)

27

2. Seringkali orang yang durhaka terhadap ibunya mendapat akibat ketika masih hidup. Sebutkan beberapa alasan yang memperkuat pernyataan “surga berada

di telapak kaki ibu” (Soal analisis tentang mengidentifikasi

dan asumsi)

3. Jelaskan mengapa ummat Islam menderita kekalahan dalam perang Uhud ?

(Soal analisis tentang motif)

28

Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita, komposisi, hipotesis atau teorinya sendiri dan mensintesiskan pengetahuannya.

Sintesis (Syntesis)

29

1. Bagaimana upaya yang dilakukan Rosul-rosul ulul azmi dalam menegakkan kebenaran dan keadilan pada zamannya

2. Diantara hikmah zakat adalah menciptakan rasa persaudaraan antara mustahiq dan muzaki. Apa yang terjadi apabila umat Islam yang mampu semuanya berzakat dengan baik dan benar ?

30

Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi seperti bukti, sejarah, editorial, teori-teori yang termasuk di dalamnya judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan.

Evaluasi (Evaluation)

Contoh dalam PAI :

1. Bandingkan mana yang lebih baik akhlak yang bersumber dari agama dengan akhlak yang bersumber dari luar agama

31

2. Pilihlah busana muslim dan muslimah yang baik dan benar itu jika :

A. Jika 1,2, dan 3 benar B. Jika 1 dan 3 benar

C. Jika 2 dan 4 benar D. Jika hanya 4 yang benar

1. Pakaian itu menutup aurat 2. Pakaian itu memiliki keindahan / serasi untuk dipakai

3. Terbuat dari bahan sederhana (tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah)

4. Daya tahan pakaian untuk waktu lama

32

3. Misi Rosul di Mekkah dipandang berhasil, walau orang yang masuk Islam baru sedikit. Bagaimana pendapatmu ?

33

Alat penilaian (soal) dengan formulasi perbandingan sebagai berikut:

1. soal yang menguji tingkat pengetahuan : 40%2. soal yang menguji tingkat pemahaman : 20%3. soal yang menguji tingkat penerapan : 20%4. soal yang menguji tingkat analisis : 10%5. soal yang menguji tingkat sintesis : 5%6. soal yang menguji kemampuan : 5%

Total formula soal untuk satu kali ujian yaitu: 100%

34

Sebagai bentuk penilaian yang mengatur kemampuan

pengusaan dan keberhasilan kegiatan pendidikan dalam

proses berpikir yang mencakup kegiatan otak. Terdapat kata-kata yang digunakan menurut Puskur Balitbang Depdiknas tahun 2002 hal 8 sebagai

berikut

35

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi

Menyebutkan Mengubah Mengubah Menguraikan Mengkatego-rikan

Membandingkan

Menjelaskan Mempertahankan

Menghitung Membedakan

Mengkombinasikan

Menilai

Menggambar Membedakan Mendemons-trasikan

Mengilustrasi-kan

Mendesain Menyimpulkan

Memasangkan

Menghargai menemukan Menduga Mengorganisasikan

Mengkritik

Menghafal Menjelaskan Memanipulasi Menduga Merekonstruk-sikan

Menginterpretasikan

mendaftar Menyampaikan Menunjukkan Membagi Menulis kembali

Mendukung

Menjodohkan

Memberi contoh

Menggunakan Memilih Meringkas Meringkas

menamai Menduga Menghubungkan

Menentukan Menceritakan Mendiskriminasikan

memilih Menulis kembali

Menyelesaikan Memodifikasi

Tabel . Kata Kerja Operasinal Ranah Kognitif

36

RANAH AFEKTIF

Berhubungan watak - perilaku

sikap, minat,

konsep diri, nilai dan

moral.

37

CHARACTERIZATION

Menjadikan pola hidup

ORGANIZATION

Mengatur diriVALUING

menghargaiRESPONDING

menanggapiRECEIVING

menerima

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH AFEKTIF

( sikap dan nilai ) (KRATHWOHL)

38

Tingkat receivingPada tingkat receiving atau

attending, peserta didik memiliki keinginan memperhatikan suatu fenomena khusus atau stimulus, misalnya kelas, kegiatan, musik,

buku, dan sebagainya.

39

Tingkat responding

Merupakan partisipasi aktif peserta didik, yaitu sebagai bagian dari perilakunya.

Pada tingkat ini peserta didik tidak saja memperhatikan fenomena khusus tetapi ia juga bereaksi.

40

Tingkat valuing

Melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen.

Derajat rentangannya mulai dari menerima suatu nilai, misalnya keinginan untuk meningkatkan keterampilan, sampai pada tingkat komitmen.

41

Tingkat organization

Pada tingkat organization, nilai satu dengan nilai lain dikaitkan, konflik antar nilai diselesaikan, dan mulai membangun sistem nilai internal

yang konsisten.

42

Tingkat characterizationTingkat ranah afektif tertinggi adalah characterization nilai.

Pada tingkat ini peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai pada waktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup.

43

Skala Instrumen Penilaian Afektif

Skala yang sering digunakan dalam instrumen penilaian afektif adalah Skala Likert, Skala Thurstone dan Skala Beda Semantik.

44

Sikap merupakan kecenderungan merespon secara konsisten baik menyukai atau tidak menyukai suatu objek.

Instrumen sikap bertujuan untuk mengetahui sikap peserta didik terhadap suatu objek, misalnya kegiatan sekolah.

Definisi konseptual:

Instrumen Sikap

45

Sikap bisa positif bisa negatif. Definisi operasional: sikap adalah

perasaan positif atau negatif terhadap suatu objek.

Objek bisa berupa kegiatan atau mata pelajaran. Cara yang mudah untuk mengetahui sikap peserta didik adalah melalui kuesioner.

46

Pertanyaan tentang sikap meminta responden menunjukkan perasaan yang positif atau negatif terhadap suatu objek,

atau suatu kebijakan.

Kata-kata yang sering digunakan pada pertanyaan sikap menyatakan arah

perasaan seseorang; menerima-menolak, menyenangi-tidak menyenangi, baik-

buruk, diingini-tidak diingini.

47

Contoh indikator sikap terhadap mata pelajaran PAI misalnya.

Membaca buku pelajaran PAI Mempelajari PAI Melakukan interaksi dengan guru PAI Mengerjakan tugas PAI Melakukan diskusi tentang PAI Memiliki buku pelajaran PAI

 

48

Contoh pernyataan untuk kuesioner :

Saya senang membaca buku pelajaran PAI Tidak semua orang harus belajar PAI Saya jarang bertanya pada guru tentang

pelajaran PAI Saya tidak senang pada tugas pelajaran PAI Saya berusaha mengerjakan soal-soal PAI

sebaik-baiknya Memiliki buku pelajaran PAI penting untuk

semua peserta didik 

49

Kisi-kisi Sikap terhadap pelajaran PAI

NoKomponen

SikapIndikator

Nomor Item

Penyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

ISikap siswa

terhadap pelajaran PAI

1. Kesukaan siswa terhadap pembelajaran PAI melalui metode yang diterapkan guru

1,7 13,19

2. Motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran PAI

2,8 14,20

3. Merasakan manfaat belajar PAI 3,9 15,21

II

Sikap siswa terhadap

tugas –tugas PAI

1. Motivasi siswa dalam memahami konsep-konsep PAI

4,10 16,22

2. Merasakan manfaat soal-soal pemahaman dalam menyelesaikan tugas-tugas PAI

5,11 17,23

3. Merasakan manfaat tugas PAI kehidupan sehari-hari

6,12 18,24

50

INSTRUMEN SKALA SIKAPNO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya senang belajar PAI melalui metode yang diterapkan guru

2. Pelajaran PAI sangat menyenangkan

3. Saya sangat merasakan manfaat belajar PAI

4. Saya berusaha untuk memahami konsep-konsep PAI

5. Soal-soal pemahaman sangat menunjang dalam menyelesaikan tugas-tugas PAI

6. Saya merasakan bahwa tugas-tugas PAI yang diberikan guru sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

7. Metode yang diterapkan guru memudahkan saya dalam belajar PAI

8. Motivasi saya meningkat bila belajar PAI

9. Belajar PAI menjadikan saya mahir membaca Al-Qur’an.

10. Konsep-konsep PAI mudah sekali saya pahami

11. Saya merasakan manfaat soal-soal pemahaman dalam menyelesaikan berbagai tugas permasalahan PAI

51

Instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat

peserta didik terhadap suatu mata pelajaran yang selanjutnya digunakan

untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran tersebut.

Instrumen Minat

52

Definisi konseptual:

Minat adalah keinginan yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, konsep, dan keterampilan untuk tujuan mendapatkan perhatian atau penguasaan.

Definisi operasional: Minat adalah keingintahuan seseorang tentang keadaan suatu objek.

53

Contoh indikator minat terhadap pelajaran PAI :

Memiliki catatan pelajaran PAI Berusaha memahami pelajaran PAI

Memiliki buku pelajaran PAI Mengikuti pelajaran PAI

54

Contoh pernyataan untuk kuesioner:

Catatan pelajaran PAI saya lengkap Catatan pelajaran PAI saya terdapat coretan-

coretan tentang hal-hal yang penting Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum

mengikuti pelajaran PAI Saya berusaha memahami mata pelajaran PAI Saya senang mengerjakan soal PAI Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran PAI

55

Contoh Skala Thurstone : Minat terhadap pelajaran PAI

No Pernyataan 7 6 5 4 3 2 1

1 Saya senang belajar PAI

2 Pelajaran PAI sangat bermanfaat

3 Saya berusaha hadir tiap ada jam pelajaran PAI

4 Saya berusaha memiliki buku pelajaran PAI

5 Pelajaran PAI membosankan

Catatan :Skor tertinggi untuk tiap butir 7 dan skor terendah 1. Dengan 5 butir pernyataan rentang skor adalah 5 - 35

 

56

Contoh Skala Beda Semantik terhadap pelajaran PAI

Petunjuk : Berilah tanda pada kolom berikut sesuai dengan pilihanmu terhadap pembelajaran PAI.

Kolom a, b, dan c cenderung mendekati pernyataan di sebelah kiri, sedangkan kolom e, f, dan g cenderung mendekati pernyataan di sebelah kanan.

57

a b c d e f g

Menyenangkan

Membosankan

Sulit MudahBermanfaat Sia-siaMenantang MenjemukanBanyak Sedikit

Skala Beda Semantik

58

Penafsiran hasil pengukuran

Hasil pengukuran berupa skor atau angka. Untuk menafsirkan hasil pengukuran

diperlukan suatu kriteria. Kriteria yang digunakan tergantung pada skala dan

jumlah butir pertanyaan/pernyataan yang digunakan.

Misalkan digunakan skala Likert yang berisi 10 butir pertanyaan/ pernyataan

dengan 4 (empat) pilihan untuk mengukur sikap peserta didik.

59

Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.

(4) (3) (2) (1)

Sebaliknya untuk pertanyaan/pernyataan yang bersifat negatif :

Sangat setuju - Setuju - Tidak setuju - Sangat tidak setuju.

(1) (2) (3) (4)

Skor untuk butir Pertanyaan/pernyataan yang sifatnya positif :

60

Skor tertinggi untuk instrumen tersebut adalah 10 butir x 4 = 40, dan skor terendah 10 butir x 1 = 10.

Skor ini dikualifikasikan misalnya menjadi empat kategori sikap atau minat, yaitu sangat tinggi (sangat baik), tinggi (baik), rendah (kurang), dan sangat rendah (sangat kurang).

61

Tabel 2.Kategorisasi sikap atau minat peserta didik untuk 10 butir pernyataan, dengan rentang skor

10 – 40.

NoSkor peserta

didikKategori Sikap atau

Minat

1.Lebih besar dari 35

Sangat tinggi/Sangat baik

2. 28 sampai 35 Tinggi/Baik3. 20 sampai 27 Rendah/Kurang

4. Kurang dari 20Sangat rendah/Sangat kurang

62

Penilaian Psikomotor

Berkaitan dengan psikomotor, Bloom (Depdiknas, 2008) berpendapat bahwa ranah

psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi

yang melibatkan otot dan kekuatan fisik.

63

RANAH PSIKOMOTOR

Berhubungan aktivitas fisik

Kemampuan : menulis,

memukul, melompat

64

Pengukuran hasil belajar ranah psikomotor menggunakan tes unjuk kerja atau tes perbuatan 

Kriteria (Rubrics) Kriteria atau rubrik adalah pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik.

65

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH PSIKOMOTOR

TINGKATAN KEMAMPUAN RANAH PSIKOMOTOR

Melakukan tindakan secara alami (naturalization)

Melakukan dengan baik dan tepat (articulation)

Melakukan dengan prosedur (precision)

Menyusun (manipulating)

Meniru (perception)

66

Contoh Penilaian Aspek Psikomotor :Contoh 1 : Mata Pelajaran PAI ( Shalat)

No Soal 5 4 3 2 1

1.

Dapat melakukan gerakan shalat dengan benar dari takbir sampai tahiyat akhir

a. Gerakan dan Bacaan Takbir

b. Ruku’

67

Kriteria Penilaian :

Jika 5 = Gerakan benar, bacaan benar tajwidnya - (sangat baik)Jika 4 = Gerakan benar, bacaan kurang benar - (baik)Jika 3 = Gerakan dan bacaan kurang benar, - (cukup)Jika 2 = Gerakan dan Bacaan dilakukan tidak benar - (kurang)Jika 1 = Tidak melakukan gerakan maupun bacaan - (sangat kurang) 

68

Contoh 2 : Mata Pelajaran PAI ( Memandikan Mayat)

No KeterampilanSkor

5 4 3 2 11 Terampil dalam menyiapkan alat

2 Tekun dalam bekerja

3 Menggunakan waktu sangat efektif

4 Mampu bekerja sama

5 Bekerja sesuai dengan prosedur

6 Memperhatikan kebersihan

7 Hasilnya rapih

69

Penskoran dan Interpretasi Hasil Penilaian

Untuk contoh “memandikan mayat” yang butirnya ada 7 dengan rentang skor tiap butir 1 sampai dengan 5, maka skor minimalnya 7 dan skor maksimalnya 35 .

Ini berarti bahwa peserta didik yang mendapat skor 7 diartikan gagal total, sedangkan peserta didik yang mendapat skor 35 diartikan berhasil secara sempurna.

Sebagai contoh perhatikan tabel dan penjelasan berikut.

70

No Keterampilan

Skor Skor Butir5 4 3 2 1

1 Terampil dalam menyiapkan alat

4

2 Tekun dalam bekerja 5

3 Menggunakan waktu sangat efektif

3

4 Mampu bekerja sama 4

5 Bekerja sesuai dengan prosedur

2

6 Memperhatikan kebersihan 4

7 Hasilnya rapih 3

Jumlah 25

71

Apabila ditetapkan batas kelulusan 75% dari skor maksimal maka peserta didik yang mendapat skor 26,25 (≈ 26) ke atas dikatakan lulus sedangkan peserta didik yang mendapat skor kurang dari 26 diharuskan mengikuti program remedial.

Dalam contoh ini, karena skor yang dicapai peserta didik adalah 25, maka peserta didik itu masih perlu remedi.

Hasil belajar peserta didik mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

Oleh karena itu laporan hasil belajar peserta didik juga harus mencakup ketiga ranah tersebut. Informasi ranah afektif dapat

diperoleh melalui kuesioner atau pengamatan yang sistematik.

Informasi ranah kognitif dan psikomotor diperoleh dari sistem penilaian yang digunakan untuk mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan

kompetensi dasar.

73

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas (2008). Pengembangan Perangkat Penilaian Afektif. Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Depdiknas (2008).Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Depdiknas : Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Kamil (2008). Model Penilaian Kognitif, Afektif dan Psikomotor Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Depag.

top related