mk kasus 2
Post on 09-Jan-2016
16 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Praktikum Manajemen Keuangan IIKasus II Analisis Laporan Keuangan Perusahaan
Disusun Oleh:Vivin Muarifah (2013101603110700Amalia Ferdiantini (201310160311072)Sulviana Bandia (201310160311099)Haidar Nabhan (201310160311108)
LABORATORIUM MANAJEMENJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2015BAB IPENDAHULUAN
I. 1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT Indofarma (Persero), Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Kementerian Negara BUMN, berdiri pada tahun 1918 dengan nama pabrik obat Manggarai. Pada zaman kolonial Belanda perusahaan ini mempunyai kegiatan pembuatan salep dan pemotongan kain kasa pembalut yang dilakukan di Centrale Burgelijke Zienkeninrichring (CBZ), yang sekarang dikenal dengan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Kemudian lokasi pabrik dipindahkan ke Jalan Tambak No.2 Manggarai, Jakarta sehingga dikenal dengan sebutan Pabrik Obat Manggarai.Tanggal 14 Februari 1967, melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No.008/III/Ad.Am/67, nama Pabrik Obat Manggarai diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan ditetapkan sebagai Unit Operatif setingkat Direktorat dibawah Direktur Jenderal Farmasi. Tugas pokok dari pabrik ini adalah memproduksi obat-obatan berdasarkan pesanan dari Departemen Kesehatan RI.Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan RI bertugas membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan, yaitu memproduksi obat-obatan untuk rumah sakit pemerintah dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Obat-obatan yang dimaksud bersifat essensial, artinya obat tersebut banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka didirikan sebuah pabrik sebagai pengganti yang sekaligus untuk memperluas pelayanan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan RI. Pada tahun 1980 mulai dilakukan studi kelayakan untuk pembangunan pabrik farmasi ini. Berdasarkan PP No. 20 tanggal 11 Juli 1981, Pusat Produksi Farmasi diubah menjadi Perusahaan Umum dengan nama Indonesia Farma (Perum Indofarma). Pada tanggal 1 April 1983, pelaksanaan PP tersebut baru direalisasikan. Kemudian pada tahun 1988, mulai dibangun pabrik baru yang modern sesuai dengan konsep dan persyaratan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) seluas 20 hektar yang berlokasi di desa Gandasari, Cibitung, Bekasi dengan bantuan alat dan teknologi dari Pemerintah Italia. Kemudian pada tahun 1990 pembangunan tersebut dapat diselesaikan dan seluruh fasilitas produksi telah menempati lokasi di Cibitung, Jakarta (kecuali sediaan steril). Bulan Mei 2001 PT. Indofarma memperoleh sertifikat ISO 9002. Unit produksi steril yang pada tahun 2002 ditingkatkan lagi menjadi ISO 9001 versi 1994 untuk seluruh unit produksi termasuk unit produksi Herbal Medicine dan Litbang. Kemudian pada produk makanan, memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2000. Sejak tanggal 17 April 2001 untuk seluruh unit produksi termasuk unit Direktorat Produksi, Direktorat Umum, Direktorat Pemasaran dan IT. Selain itu, sejak tanggal 17 April 2001, PT Indofarma, Tbk. mulai melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh saham perseroan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan status PT Indofarma selanjutnya berubah menjadi PT Indofarma (Persero), Tbk.
I.2 Struktur PerusahaanTop of FormBottom of Form
BAB II Pembahasan
Tabel 2.2 : Hasil analisis rasio keuanganPT.IndoFarma PerseroTahun 2011-2012 dengan pendekatan Time Series AnalysisNORasio Keuangan20112012Keterangan
1Rasio lancar = (Al/HL)1, 537210, 25Tinggi
2Perputaran persd= penjualan/persediaan6, 227, 16Tinggi
3Perputaran aset total = penjualan/total aset1, 080, 97Tinggi
4Rasio utang =Utang/aktiva total0, 220, 21Rendah
5Rasio utang-ekuitas=utang jangka panjang/ekuitas saham0.0190.204Rendah
6Margin Keuntungan kotor = Laba kotor/penjualan0, 320, 32Tinggi
7Margin Keuntungan Operasi =laba usaha/penjualan0, 060, 07Tinggi
8Margin keuntungan bersih = laba bersih/penjualan0, 030, 04Tinggi
9Pengembalian atas investasi =Laba bersih /aktiva total0, 030, 03Tinggi
10Pengembalian atas investasi = Laba bersih/ekuitas saham0, 500, 56Tinggi
11Laba perlembar saham = Laba bersih/jumlah saham yang beredar13, 6811, 91Tinggi
12Ekuitas perlembar saham = ekuitas saham /jumlah saham751751Tinggi
13Dividen perlembar saham1, 371, 37Tinggi
14Rasio harga -keuntungan7, 047, 04Tinggi
15Rasio harga pasar-nilai buku 14, 0814, 08Tinggi
16Rasio pembayaran deviden210, 24235, 15Tinggi
17Yield dividen42, 3842, 38Tinggi
Table 2.3 : Hasil analisis rasio keuanganPT.IndofarmaTahun 2012-2013 dengan pendekatan Time Series AnalysisNORasio Keuangan20122013Keterangan
1Rasio lancar = (Al/HL)210, 25126, 48Tinggi
2Perputaran persd= penjualan/persediaan7, 165, 65Tinggi
3Perputaran aset total = penjualan/total aset0, 971, 03Tinggi
4Rasio utang =Utang/aktiva total0, 210, 21Rendah
5Rasio utang-ekuitas=utang jangka panjang/ekuitas saham0.2049, 37Rendah
6Margin Keuntungan kotor = Laba kotor/penjualan0, 320, 25Tinggi
7Margin Keuntungan Operasi =laba usaha/penjualan0, 070, 02Tinggi
8Margin keuntungan bersih = laba bersih/penjualan0, 040, 04Tinggi
9Pengembalian atas investasi =Laba bersih /aktiva total0, 030, 04Tinggi
10Pengembalian atas investasi = Laba bersih/ekuitas saham0, 560, 72Tinggi
11Laba perlembar saham = Laba bersih/jumlah saham yang beredar11, 9117, 5Tinggi
12Ekuitas perlembar saham = ekuitas saham /jumlah saham751751Tinggi
13Dividen perlembar saham1, 371, 37Tinggi
14Rasio harga keuntungan7, 049, 02Tinggi
15Rasio harga pasar-nilai buku 14, 0814, 08Tinggi
16Rasio pembayaran deviden235, 15242, 17Tinggi
17Yield dividen42, 3842, 38Tinggi
Tabel 2.4 : Hasil analisis rasio keuanganPT.IndofarmaTahun 2013 dengan pendekatan Cross Section AnalysisNORasio Keuangan2013Rata-RataKeterangan
1Rasio lancar = (Al/HL)126, 48154.4Tinggi
2Perputaran persd= penjualan/persediaan5, 656.2Tinggi
3Perputaran aset total = penjualan/total aset1, 031.0Tinggi
4Rasio utang =Utang/aktiva total0, 210.2Rendah
5Rasio utang-ekuitas=utang jangka panjang/ekuitas saham9, 376.3Rendah
6Margin Keuntungan kotor = Laba kotor/penjualan0, 250.3Tinggi
7Margin Keuntungan Operasi =laba usaha/penjualan0, 020.0Tinggi
8Margin keuntungan bersih = laba bersih/penjualan0, 040.0Tinggi
9Pengembalian atas investasi =Laba bersih /aktiva total0, 040.0Tinggi
10Pengembalian atas investasi = Laba bersih/ekuitas saham0, 720.7Tinggi
11Laba perlembar saham = Laba bersih/jumlah saham yang beredar17, 515.6Tinggi
12Ekuitas perlembar saham = ekuitas saham /jumlah saham751751.0Tinggi
13Dividen perlembar saham1, 371.4Tinggi
14Rasio harga keuntungan9, 028.4Tinggi
15Rasio harga pasar-nilai buku 14, 0814.1Tinggi
16Rasio pembayaran deviden242, 17239.8Tinggi
17Yield dividen42, 3842.4Tinggi
Tabel 2.5 Menghitung rata-rata industriRatioKelompokJumlah RatioRata - Rata
123456
Rasio Lancar126.482.839.713.98283.930.32427.2671.21
Perputaran Persediaan5.655241.446.484.795.245.375268.97878.16
Perputaran Aset Total1.031.411.071.712.131.108.451.41
Rasio Utang0.210.250.240.270.350.461.780.30
Rasio Utang-ekuitas9.370.020.040.360.020.069.871.64
Margin Keuntungan Kotor0.250.487.880.460.470.6810.211.70
Margin Keuntungan Operasi0.020.126.680.190.120.047.181.20
Margin Keuntungan Bersih0.041.127.420.140.170.038.931.49
Pengembalian Atas Investasi0.040.171.310.250.670.352.800.47
Pengembalian Atas Ekuitas0.720.231.417.830.300.6611.151.86
Laba per Lembar Saham17.500.04141.007832.0050.4011.588052.521342.09
Ekuitas per Lembar751.001.180.981.00447.3058.691260.15210.03
Dividen per Lembar Saham1.376500.006250.0019.0012770.372128.40
Rasio Harga-Keuntungan9.0229761.900.300.1312.0029783.354963.89
Rasio Harga Pasar-Nilai Buku14,080.060.0416.9517.052.84
Rasio Pembayaran Dividen242.1751.000.800.805.21299.9850.00
Yield Dividen42.387.256.250.3756.259.38
BAB IIIKESIMPULAN
Berdasar hasil analisis rasio keuangan pada tabel 2.2,2.3 dan 2.4 kesimpulan secara komperehensif adalah:
Kelemahan yang mungkin muncul dalam hasil analisis rasio keuangan ini adalah: Hasil analisis yang tidak akurat dan belum jelas kebenarannya, karena di analisis oleh orang yang bukan ahli di bidangnya.
REKOMENDASI PADA KEPUTUSAN KEUANGANBerdasarkan hasil analisis dan kesimpulan hasil analisis rasio keuangan pada seksi sebelumnya, implikasi/rekomendasinya ditujukan kepada para stakeholder PT.Indofarma Persero Tbk, terutama manajemen (keputusan investasi dan sumber pembelanjaan),para pemegang saham biasa (berinvestasi pada saham perusahaan atau tidak), kreditor (memberi pinjaman atau tidak),dan para pemasok (memberi kredit bahan baku dan sparepart atau tidak).Bagi pihak manajemen, keputusan keuangan apa yang sebaiknya diambil untuk operasi tahun 2014 dan beri alasan.Keputusan investasi:
Keputusan sumber pembelanjaan:
Bagi para pemegang saham biasa, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan alasannya:
Bagi para kreditur keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan alasannya:
Bagi para pemasok, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan contohnya:
top related