mesin pengering kayu

Post on 26-Jun-2015

3.196 Views

Category:

Business

21 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kiln dry(oven kayu) merupakan mesin pembantu industri kayu yang bisa membuat kayu lebih awet, kuat dan tahan lama. kiln dryer type conventional banyak dipakai pada industri di jawa dengan skala besar dengan berbagai keunggulan pada hasilnya. adapun sumber panas yang dipakai bisa dari boiler dan dapur api

TRANSCRIPT

1

Mengoptimalkan Pengoperasian Ruang Pengeringan Kayu (Oven)

Konvensional Untuk Mengeringkan Kayu Kebutuhan Exsport

Dipersiapkan Oleh:Agus mandori

Dikembangkan Oleh:IFC-PENSA Program Kayu

Berkelanjutan

Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Elspor Indonesia

6-8 Mei 2008

2

Agus Mandori

• Tempat Tgl / lahir : Klaten, Surabaya

• Alamat : Jln. R.E Martadinata 102 jakarta utara

• Mobile : Hp. 081229996154

• Pendidikan : Sarjana Teknik komputer Informatika

• Pengalaman Pekerjaan : Konsultan Quality control kayu Industri Mesin Pengeringan Kayu (15 Th) Aplikasi rekayasa mesin industri (8 Th) Industri boiler (15 thn)

Profil Instruktur (Trainer)

3

Kendala Bahan Baku ? Kayu Jati Kayu Mahoni

Alternatif Bahan BakuAcacia mangium : HTI Tanaman rakyat

Problem : proses pengeringan Tingkat kekeringan Lamanya proses

Industri Mebel (Funiture kayu) UKM Menyerap tenaga kerja Mendatangkan devisa negara

Solusi :Menggunakan proses pengeringan yang tepat

Bahan Baku kayu Alternatif ( Acacia mangium ) Cukup tersedia

Alur Penggunaan Kayu Alternatif (Acacia mangium)

4

• Mengenalkan jenis alternatif bahan baku mebel : Kayu Acacia mangium

• Membahas kendala yang dihadapi khususnya di bidang pengeringan

• Mengenalkan penggunaan mesin Pengeringan & Persyaratannya untuk proses pengeringan yg benar

Maksud dan Tujuan Pelatihan

5

Staf atau kepala Divisi :

Divisi Produksi (Bahan Baku)

Divisi Pengeringan \ Operator

Divisi Pemasaran

Divisi Penelitian dan Pengembangan

Perorangan yang berminat

Peserta Pelatihan (yang diharapkan)

6

Menambah pengetahuan \ wawasan

Mengerti prinsip proses pengeringan kayu

Memahami sistem mesin pengeringan kayu konvensional

Bisa mengoperasikan schedule pengeringan kayu

Bagi operator, mampu menganalisa kondisi dan mengambil tindakan yang tepat

Manfaat & Harapan Pelatihan

7

Hutan / Kebun Kayu log / GelondonganPenggergajian

(Sawmill)

Pengeringan Kayu

Bahan Baku Kayu Kering Produksi Mebel Pemakai : Ekspor / Lokal

Alur Proses Penggunaan Kayu

8

MENGENAL KAYU SECARA UMUM

danKAYU Acacia mangium

9

Kayu adalah suatu bahan yang diperoleh dari pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut setelah di perhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan suatu penggunaan

• Kayu pertukangan : Kusen, pintu, tiang, kuda-kuda, meja, kursi (mebel)

• Kayu industri : seperti Plywood, Flooring, Blockboard dan lain-lain

• Kayu bakar

Mengenal Kayu

10

A. Akar

B. Batang

C. Cabang

D. Ranting

E. Daun

Bagian-bagian Pohon Kayu Acacia mangium

11

A. Kulit Luar

B. Kulit Dalam

C. Kambium

D. Kayu Gubal

E. Kayu Teras

F. Kayu Empulur

G. Jari-jari Kayu

H. Lingkaran Tumbuh

AB

C

D

E

F

G

H

Penampang Melintang Pohon Kayu (Acacia mangium)

12

Berdaun Jarum :

• Bentuk daun seperti Jarum

• Tajuk Berbentuk Kerucut

• Tumbuh cepat dan lurus

• Structure kayu sederhana

• Kayu lebih lunak

Berdaun Lebar :

• Bentuk daun relatif lebar

• Tajuk Berbentuk besar dan bundar

• Tumbuh lebih lambat

• Structure kayu lengkap

• Kayu lebih keras

Hutan Indonesia memiliki

4.000 species kayu

Jenis Kayu komersial : 120 Jenis

Penggolongan Tumbuhan Pohon Kayu

13

Tersusun atas sel-sel kayu (sellulosa, Hemisellulosa, & Lignin)

Higroskopis : Menyerap \ melepas air (uap air)

Anisotropis : Berbeda pada ketiga arah serat

- Arah tangensial

- Arah Radial

- Arah Longitudinal

Sebagian Kayu mudah terserang oleh organisme perusak :

- Jamur

- Rayap

- Kumbang

Sifat Kayu Secara Umum

14

Sifat Fisika kayu: - Kadar Air- Berat Jenis- Keawetan- Kembang susut

Sifat Mekanika kayu: - Lengkung- Tekan- Geser- Belah- Tarik- Kekerasan

Sifat kimia Kayu: - Zat Penyusun Kayu- Zat Ekstraktif

Sifat Kayu Atas Dasar Penggunaan

15

Nama Perdagangan : Mangium

Penyebaran di Indonesia : Pulau Jawa, Sumatera, Kalimatan, Sulawesi

Pada Tahun 1980 : Hutan Tanaman Industri (HTI)

Mampu beradaptasi tumbuh di tanah kurang subur Pertumbuhannya relatif cepat Relatif tahan terhadap Hama dan Penyakit Tanaman Sifat Kayu baik Teknik Silvikulture mudah

Kayu Acacia mangium

16

Awal HTI : Untuk Pulp dan Kertas

Perkembangan Teknologi : Untuk kontruksi ringan, mebel dan

kerajinan

Menciptakan lapangan kerja

Mendatangkan Devisa Negara

UKM

EKSPOR

Kegunaan Kayu Mangium

17

Kayu Teras : Coklat ke abuan sampai coklat tua

Kayu Gubal : Kuning pucat sampai coklat terang

Kadar Air Kayu Segar ( setelah di tebang ) : KA cukup tinggi ( 100% )

Berat Jenis ( 0,4 - 0,5 )

Susut Kayu Tangensial : Rata-rata 5,1%

Radial : Rata-rata 2,4%

Longitudinal : Rata-rata 0,14%

Sifat Kayu Mangium

Warna

18

Acacia mangium Acacia auriculiformis

Perbedaan Bentuk Daun

19

Perbedaan Bentuk Daun

Acacia mangium

Acacia auriculiformis

20

Log kayu Acacia mangium

21

Potongan papan kayu Acacia mangium

22

Tekstur dan Warna kayu Acacia mangium

23

SIFAT-SIFAT KAYU YANG BERHUBUNGAN DENGAN PROSES PENGERINGAN

24

Kadar Air (KA)

Berat Jenis (BJ)

Kembang Susut

KA = Banyaknya air yang terkandung dalam sepotong kayu

KA : Kadar air kayu

BKA : Berat Kayu Awal

BKT : Berat Kayu Kering Tanur → Oven, Suhu ± 103 ˚C → Berat Konstant

Semakin tinggi KA → Semakin Lama Proses Pengeringan

BKA – BKTKA = x 100 BKT

Sifat Kayu Yang Berhubungan Dengan Pengeringan

25

Berat Jenis adalah merupakan perbandingan antara kerapatan

kayu dengan kerapatan air

Kerapatan air = 1 gram/cm3

Semakin rendah BJ kayu Semakin mudah kayu dikeringkan

Berat Kayu (kering tanur) BJ = Volume kayu

26

Higroskopis → Menyerap air → Mengembang

Melepaskan air → Menyusut

Kayu akar menyusut → Setelah dibawah titik jenuh serat (FSP)

Anisotropis → Tangensial : (4,3 – 14,0) % → rata-rata = 10 %

Radial : (2,1 – 8,5)% → rata-rata = 5%

Longitudinal : 0,2%

Kembang Susut Kayu

27

Potongan Penampang Papan / Balok Kayu :▪ Papan Flat Sawn (Tangensial)▪ Papan Quarter Sawn (Radial)▪ Balok Semi Quarter Sawn)

28

Penyusutan Beberapa Jenis Kayu Indonesia

29

Papan kayu : Flatsawn

KA awal : 25%

Dimensi : L=120 mm, T=40 mm

KA akhir : 10 %

Berapa penyusutan arah lebar papan tersebut ?

Perhitungan :

Asumsi TJS kayu tersebut = 30%

Laju penyusutan per % perubahan KA = 5,7 : 30 = 0,19%

Perubahan KA = 25% - 10% = 15%

Penyusutan arah lebar 15 x 0,19% = 2,85% ► 3,42 mm

Jadi lebar papan menjadi :(120 – 3,42) mm = 116,58 mm

Contoh Perhitungan Penyusutan Kayu

30

PRINSIP

PENGERINGAN KAYU

31

Pengeringan kayu adalah Suatu proses pengeluaran air dari dalam kayu

sampai mencapai kadar air tertentu

Tujuan → Menstabilkan demensi

→ Tidak mengalami perubahan bentuk di tempat pemakai

Sifat Higroskopis

Local / Ekspor

Harus tahu EMC di negara tujuan

Diluar ruangan : » Amsterdam → EMC (14,8 – 21,3)%» Baghdad → EMC (4,1 – 12,9)%

Prinsip Pengeringan Kayu

32

No DaerahDi Dalam Ruangan

(%)

Di Luar Ruangan

(%)

1 Semarang 13 17

2 Bandung 14 17

3 Yogyakarta 14 16

4 Jombang 12 16

5 Sukabumi 15 18

6 Cirebon 13 16

7 Purwokerto 13 17

Sumber : LPHH Bogor

Tabel EMC Di Beberapa Kota Di Indonesia

33

Kelemahan: ● Tergantung pada Cuaca

● Diperlukan lahan yang luas

● Waktu Relatif lama

● MC Kayu → EMC setempat (17%)

Kelebihan: ● Tidak diperlukan tenaga Ahli

● Biaya relatif murah

Pengeringan Alam

34

Pengendalian Iklim ( Suhu, Kelembaban & Sirkulasi Udara )

di atur oleh mesin

Menurut Sistem: ▪ Dehumidifier

▪ Vaccum Dryer

▪ Konvensional

Pengeringan Buatan

35

Udara panas di sirkulasikan ke dalam ruang pengering

Didalam ruang pengeringKayu terevaporasi menjadi uap

Udara jenuh di hisap oleh mesin untuk di kondensasikan

Terjadi proses pendinginanMemisahkan udara kering & air

Air dibuang lewat pipa ke luar ruangan

Udara kering di sirkulasikan lagi lewat Elemen

Dehumidifier

36

Tekanan di stabilkanAir di keluarkan

Tekanan di Stabilkan dan air di keluarkan

Kayu Kering Kayu di masukan ke dalam Tangki, udara di pompa ke luar terjadi Vacum

Air dalam kayu terhisap, gesekan udara dalam vacum menyebabkan tangki panas

Udara dalam Vacum di pompa keluar lagi menjadi vacum, air dalam kayu terhisap

Air / Uap airAir / Uap air

Vaccum Dryer

37

Udara panas Disirkulasikan

Ke arah tumpukan Kayu, Kelembaban ruangan menjadi

lebih rendah

Sumber panas(Boiler, Elemen, dll.)

Air dalam kayuTerevaporasi Lewat

Permukaan kayuMenjadi uap

Udara di dalam ruang pengering menjadi jenuh

Dengan uap air, harus dibuang ke luar

lewat Damper

Kadar air dalam kayuMenurun secara perlahan

Sampai mencapai K.A tertentu

Uap airKayu kering

Konvensional

38

Di Indonesia: ● Paling banyak dipakai

● Mudah Pengoperasian

● Efisien & Murah

● Manual sampai automatic

● Sederhana sampai lengkap / bagus

Beberapa Bagian: ● Ruang pengering / bangunan

● Kelengkapan mesin

● Pengontrol

Sistem ini akan dibahas lebih lanjut dibelakang

Kiln Dryer Konvensional

39

Kelebihan: ● Waktu relatif singkat

● Tidak tergantung Cuaca

● MC Kayu sesuai yang di inginkan

● Tidak perlu lahan luas

● Kwalitas lebih baik

● Jadwal pengeringan bisa di atur

Kelemahan: ● Diperlukan Investasi cukup besar

● Diperlukan Tenaga Ahli

● Diperlukan perawatan mesin

Kelebihan dan Kekurangan Pengeringan Buatan

40

Mekanisme Keringnya Kayu

41

Air di dalam kayu ► Air bebas ( Rongga Sel )

Air terikat ( Dinding Sel )

Secara alami air dari dalam kayu akan keluar secara Evaporasi lewat

permukaan kayu, jika kelembaban disekitar kayu lebih rendah daripada kelembaban di permukaan kayu

Pada akhirnya kayu akan mencapai KA tetap pada kondisi

lingkungannya Tersebut ( T & RH )

Kondisi tersebut di sebut : mencapai KA kesetimbangan ( EMC ) Kayu

Mekanisme Keringnya Kayu

42

Mula-mula air yang keluar dari dalam kayu adalah Air Bebas

Kondisi dimana Air Bebas sudah keluar semua dan yang tertinggal adalah Air Terikat di sebut Titik Jenuh Serat ( F S P )

FSP setiap jenis kayu berbeda-beda → (± 30%)

Penurunan KA dari FSP ini, kayu baru akan mengalami penyusutan

▼Berakibat

Cacat pengeringan kayu

Dengan pemilihan skedul pengeringan yang tepat di harapkan meminimkan cacat pengeringan kayu tersebut

Mekanisme Keringnya Kayu…(lanjutan)

43

1. Panas → merupakan energi yang diperlukan oleh molekul air untuk melepaskan diri dari ikatan antara sesama pada air bebas dalam rongga sel atau pada ikatan Hidrogen pada air terikat.

Sumber Panas ► Matahari BoilerElemen listrik

Indikator Panas ► Suhu

Alat Ukur ► Termometer

3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan

44

2. Kelembaban ruangan (RH)

RH adalah sebagai tolak ukur kemampuan udara dalam ruangan untuk menyerap uap air yang dikeluarkan dari dalam kayu

Devinisi RH adalah presentasi jumlah uap air terhadap jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung oleh udara tersebut pada kondisi yang sama.

Evaporasi terjadi jika RH lingkungan < RH dipermukaan kayu

INGAT SIFAT HIGROSKOPIS

3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan (lanjutan)

45

3. Sirkulasi Udara

Akan mempengaruhi kecepatan dan kerataan dalam proses pengeringan

Pada mesin dikendalikan oleh Fan sistem :→ Kecepatan angin : ( 2 - 3 ) m/dtk→ Arah putaran ( 4 jam )

Dari ketiga faktor diatas saling terkait, artinya salah satu faktor tidak terpenuhi, maka proses

pengeringan akan terhambat ( terganggu )

3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengeringan (lanjutan)

46

PENTINGNYA PENGERINGAN KAYUDan

MENGENAL CACAT-CACATPENGERINGAN KAYU DANCARA PENCEGAHANNYA

47

Kayu basah → Berat → KA bisa > 100% Susut → perubahan dimensi → Stabil Mencegah Jamur Memudahkan pengerjaan: → Serut ( Planner )

→ Perekatan→ Pengecatan

Menambah kekuatan dengan menurunnya KA Memudahkan bahan pengawet masuk kedalam kayu Daya hantar listrik berkurang → sebagai Isolasi

Pentingnya Pengeringan Kayu

48

Berdasarkan Penyebabnya, di bagi menjadi 4 golongan:

1. Akibat Penyusutan Yang Tidak Merata

Retak / pecah permukaan Penyebab : ▪ Bagian permukaan mengalami proses pengeringan lebih

cepat ▪ Perbedaan penyusutan antara tangensial dan radial

Pencegahan : memberikan RH yang lebih tinggi pada awal proses

Retak di bagian dalam kayu → Honeycomb Penyebab : ▪ Casehardening yang hebat pada awal proses

▪ Bagian permukaan mengering terlalu cepat pada RH rendah

Pencegahan: ▪ Diberikan RH cukup tinggi dan suhu rendah pada awal proses

▪ Pengukusan / Spraying secara periodik selama proses

Cacat-Cacat Pengeringan Kayu

49

Honeycom

50

Pecah ujung Penyebab : Keluarnya air yang lebih cepat kearah longitudinal Pencegahan :

▪ ujung kayu di beri cat, lem atau lilin ▪ Penyusunan tumpukan kayu dalam chamber di buat susun

bata

Mata Kayu Lepas Penyebab : perbedaan penyusutan disekitar mata kayu Pencegahan : digunakan skedul yang lunak

Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)

51

Bengkok

Penyebab : perbedaan penyusutan pada arah serat (lingkaran tumbuh, cross grain, spiral grain, kayu reaksi dan kayu muda)

► Bowing (membusur) ► Crooking (Bengkok kearah lebar papan) ► Twisting (memuntir) ► Cuping (memangkok)

Pencegahan : ▪ Memperhatikan arah serat saat membelah ▪ Stacking kayu yang benar ▪ Memberikan beban di atas tumpukan kayu

Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)

52

Pecah Ujung

53

Mata Kayu

54

Pecah Ujung Papan

55

Bowing ( membusur )

56

2. Akibat adanya gaya Kapiler ►Collapse ( bergelombang )

Penyebab : Penyusutan dinding sel yang hebat dan tidak merata → Kayu basah dengan dinding sel tebal → di

keringkan dengan cepat (skedul keras)Pencegahan : memakai skedul pengeringan yang lunak

3. Akibat serangan Jamur

Penyebab : Suhu ruangan terlalu rendah dengan kelembaban cukup tinggi dan sirkulasi udara kurang

Pencegahan : diberikan suhu yang lebih tinggi pada awal proses (±60˚C)

Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)

57

4. Akibat Reaksi Zat Kimia

Penyebab : Terjadinya reaksi antara zat ekstratif kayu dengan benda lain (Sticker dan air Spraying)→bercak / noda di permukaan kayu

Kayu jati → tidak perlu spray

Cacat-Cacat Pengeringan Kayu (lanjutan)

58

Collapse ( bergelombang )

59

Skedul Pengeringan

Kayu Acacia mangium

60

Skedul Pengeringan:Suatu tabel yang memuat pengaturan faktor-faktor pengering pada setiap tahapan proses berdasarkan penurunan Kadar Air.

▪ SUHU▪ RH

Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium

61

Ada 4 tahap dalam proses pengeringan kayu :1. Tahap Heating Up

Ruangan diberikan RH yang cukup tinggi (≥80%) dengan suhu tertentu

Lamanya : 2 jam per 1Cm tebal kayu Membuka pori-pori kayu dan meratakan MC awal

2. Tahap Drying proses Proses pengeringan mulai berjalan, air dari dalam kayu

menguap lewat permukaan kayu secara evaporasi Heating & Damper akan bekerja sesuai kebutuhan,

spraying off Penurunan KA tertentu di ikuti dengan setting suhu & RH

(sesuai Schedule) sampai mencapai KA yang diinginkan

Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium (lanjutan)

62

3. Tahap Conditioning Ruangan diberikan RH yang cukup pada suhu akhir Lamanya : 2 jam per 1cm tebal kayu Berfungsi untuk meratakan MC kayu akhir

4. Tahap Colling Down Menurunkan temperatur didalam ruangan pengering secara perlahan-

lahan sampai mencapai 40˚C ( mendekati suhu di luar ruangan ) Tujuannya untuk menyesuaikan temperatur dan kelembaban di dalam

ruangan dengan di luar ruangan sebelum kayu di keluarkan►Tidak terkejut

Dengan melalui tahapan-tahapan proses pengeringan tersebut diharapkan hasil pengeringan yang meminimkan cacat dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.

Skedul Pengeringan Kayu Acacia mangium (lanjutan)

63

Jenis Kayu : Acacia mangium Tebal Kayu : ≤ 30 mm

No. MCKayu Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Cooling Down(%) (̊ C) (̊ C) (%) (%) (̊ C) (̊ C) (%) (%) (̊ C) (̊ C) (%) (%)

1 50 - Up 45 41,5 80 15,0 50 45,0 74 12,5 Tindakan :2 40 - 50 50 44,0 70 11,5 © Tutup Heating3 30 - 40 55 48,0 67 10,5 © Tutup Damper4 25 - 30 60 51,0 61 9,0 © Tutup Spray5 20 - 25 65 53,0 53 7,5 Ọ Fan Tetap Hidup (On)6 15 - 20 70 54,0 44 6,0

7 15 - Final 75 57,0 41 5,5 75 61,0 51 6,5 Tunggu Suhu Ruangan : о Mendekati 50̊ C

Catatan : о Damper dibuka0). Apabila Kondisi MC Kayu Sangat Tinggi ( >70 %), hidupkan Fan selama ± 6 Jam tanpa Panas. о Pintu Kecil dibuka Dengan Kondisi Pintu Utama dibuka1). Selama Proses Pengeringan Berjalan, Apabila Diperlukan, Spray Harus Dalam Kondisi Baik Setelah Suhu Ruangan : (Bisa Mengkabut) ● Mendekati 40̊ C2). Apabila MC Kayu Telah Mendekati 25%, Sebaiknya Dilakukan Spray Ulang Selama ± 2 Jam, ● Matikan Fan (Off) Setelah itu Dilanjutkan Proses Drying Kembali. ● Buka Pintu Utama3). Menjelang Akhir Pengeringan (MC : 15%), Dilakukan Kembali Seperti pada Proses Item no.2). ● Kayu Siap dikeluarkan

Revisi 1 - Kdy / Mei '08

DRYING SCHEDULE

Tahapan Proses PengeringanHeating Up Drying Conditioning

64

Jenis Kayu : Acacia mangium Tebal Kayu : (30 - 60) mm

No. MCKayu Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Tdb Twb Rh Emc Cooling Down(%) (̊ C) (̊ C) (%) (%) (̊ C) (̊ C) (%) (%) (̊ C) (̊ C) (%) (%)

1 50 - Up 45 42,0 83 15,5 50 46,0 79 14,0 Tindakan :2 40 - 50 50 44,0 70 11,5 © Tutup Heating3 30 - 40 55 47,0 67 10,0 © Tutup Damper4 25 - 30 55 45,0 56 8,5 © Tutup Spray5 20 - 25 60 48,0 52 7,5 Ọ Fan Tetap Hidup (On)6 15 - 20 65 51,0 47 7,0

7 15 - Final 70 54,0 44 6,0 70 56,0 50 7,0 Tunggu Suhu Ruangan : о Mendekati 50̊ C

Catatan : о Damper dibuka0). Apabila Kondisi MC Kayu Sangat Tinggi ( >70 %), hidupkan Fan selama ± 8 Jam tanpa Panas. о Pintu Kecil dibuka dengan Kondisi Pintu Utama dibuka.1). Selama Proses Pengeringan Berjalan, Apabila Diperlukan, Spray Harus Dalam Kondisi Baik Setelah Suhu Ruangan : (Bisa Mengkabut) ● Mendekati 40̊ C2). Apabila MC Kayu Telah Mendekati 25%, Sebaiknya Dilakukan Spray Ulang Selama ± 3 Jam ● Matikan Fan (Off) Dengan Cara Bertahap, Setelah itu Dilanjutkan Proses Drying Kembali. ● Buka Pintu Utama3). Menjelang Akhir Pengeringan (MC <15%), Dilakukan Kembali Seperti pada Proses Item no.2). ● Kayu Siap dikeluarkan

Revisi 1 - Kdy / Mei '08

DRYING SCHEDULE

Tahapan Proses PengeringanHeating Up Drying Conditioning

65

SISTEM PENGOPERASIAN SKEDUL PENGERINGAN DENGAN MESIN

KILN DYER KONVENSIONAL

66

1. Sumber Panas ► ● Sinar Matahari● Elemen Listrik● Hot Water Boiler● Steam Boiler● Oil Boiler● Hot Air

Melalui sistem pemipaan keruang pengering kayu

2. Bangunan ruang pengering → Ada 2 tipe ● Masonry → Bangunan dari bata / beton (permanen) ● Prefab → Sistem Knock Down (tidak permanen)

Plat / Aluminium rangka besi dan Isolasi Glasswool

→ Container 20” → kapasitas (8 – 10)m3

Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer

67

Hot water Boiler

68

Ruang pengering Tipe Masonry

69

Ruang pengering dari Container

70

3. Pintu Utama● Tempat keluar masuk kayu● Terbuat dari plat / Aluminium dan Isolasi

4. Fan Sistem● Mengambil panas dari pipa sirip yang dialiri media panas dari boiler di dalam ruang pengering● Meratakan panas ke seluruh tumpukan kayu● Membantu penguapan air dari permukaan kayu

Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)

71

5. Pemimpaan dan Heating Valve● Mengalirkan dan mengendalikan panas dari sumbernya● Keperluan panas bisa diatur sesuai dengan keinginan (skedul)

6. Spray Sistem● Menambah kelembaban dalam ruangan● Di atur oleh Solenoid Valve sesuai dengan

keperluannya

Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)

72

Axial Fan

73

Heating Valve

74

Solenoid Valve spray

75

7. Damper Sistem● Berfungsi untuk membuang kelembaban (RH)

8. Sensor ● Untuk mendektesi kondisi di dalam ruangan

→ Tdb, Twb, dan MC

Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)

76

9. Controller● Sebagai pengendali jalannya proses pengeringan● Melalui data dari sensor di dalam ruangan yang dikirim, maka controller, akan memerintahkan

kerja daripada komponen pengatur ( Heating Valve, Damper, dan spray ) sesuai dengan setting yang diinginkan oleh Operator

Pada prinsipnya persyaratan kelengkapan mesin Kiln Dryer konvensional adalah memiliki perangkat / kelengkapan mesin yang bisa

untuk mengendalikan iklim ( Suhu, RH, dan sirkulasi Udara ), baik secara manual maupun Automatis

Persyaratan Kelengkapan Mesin Kiln Dryer (lanjutan)

77

Damper sistem

78Sensor MC Kayu

79

Controller

80

PERSIAPAN DAN

PENYUSUNAN KAYU

81

Agar proses pengeringan bisa berjalan lancar, diperlukan persiapan dan pemeriksaan:

● Lantai dibersihkan dari kotoran atau serpihan kayu● Periksa perangkat sistem pengeringan

→ Fan, Heating Valve, Spray dan Damper● Sensor dalam ruangan

→ Tdb, Twb dan MC → pastikan water Trough berisi air → Probe Twb

Persiapan dan Penyusunan Kayu

82

Penyusunan papan kayu (Stacking)● Sortir papan kayu● Papan kayu hendaknya mempunyai ketebalan

yang sama dan MC yang Homogen● Susun papan kayu yang rapih dengan sticker

yang lurus, dalam 1 baris dibuat serapat mungkin

Persiapan dan Penyusunan Kayu (lanjutan)

83

Stacking kayu

84

Stacking kayu

85

Tebal Papan

(mm)

Tebal Sticker

(mm)

Lebar Sticker

(mm)

Jarak Sticker

(mm)

< 30 16 25 400 - 800

30 - 60 25 25 600 - 1000

>60 40 40 800 - 1200

Penumpukan kayu dalam ruangan:● Jarak tumpukan kayu dengan dinding → 60 cm – 100 cm● Antar tumpukan dalam 1 baris dibuat serapat mungkin● Tumpukan antar baris ± 10 cm, disusun seperti susun bata● Tinggi tumpukan ± 25 cm dibawah Sub Ceiling

Ukuran Stiker

86

A. Tebal sticker tidak sama. Hal ini akan berakibat ke hasil pengeringannya, kayu bisa bergelombang ke arah panjang papan. Untuk itu tebal sticker harus selalu di cek ulang karena bisa menyusut.

B. Antar papan dalam satu baris tidak rapat (masih

terdapat rongga). Hal demikian ini untuk jenis-jenis kayu tertentu akan berakibat ke hasil pengeringannya bisa terjadi bengkok ke arah samping kiri dan kanan.Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya susunan papan dalam satu baris dibuat serapat mungkin.

Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu

87

C. Sticker dan ganjal antar tumpukan tidak lurus. Hal ini akan berakibat bergelombang atau bahkan papan bisa patah, karena mendapat beban dari tumpukan kayu diatasnya yang tidak seimbang. Untuk itu perlu diperhatikan dalam penyusunan tumpukan kayu di dalam Kiln, sticker dan ganjal dibuat yang lurus.

D. Letak sticker tidak tegak lurus dengan arah panjang papan. Hal ini akan mempengaruhi sirkulasi udara, yang bisa berakibat ke hasil pengeringannya tidak merata.

Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu (lanjutan)

88

E. Penyusunan tumpukan dalam Kiln masih memungkinkan terjadi aliran udara pendek (Short Circuit).Hal ini bisa berakibat kayu mudah retak ujung. Untuk itu susunan tumpukan kayu antar baris dalam Kiln bisa di buat susun bata (selang seling).

F. Panjang kayu dalam tumpukan arah vertikal tidak sama. Hal ini bisa berakibat tumpukan kayu mudah roboh.

Beberapa Kesalahan Dalam Penyusunan Kayu (lanjutan)

89

PENENTUAN CONTOH PENGAMATAN DAN

PENCATATAN PEMANTAUAN

PROSES PENGERINGAN

90

Contoh Pengamatan dipakai sebagai dasar pengoperasian schedule pengeringan

Pilih minimum 3 contoh pengamatan yang mewakili kelompok kayu yang dikeringkan, yang keras dengan kadar air yang paling tinggi, diletakkan di tumpukan kayu bagian atas, tengah dan bawah

Pasang paku elektroda pada setiap contoh pengamatan, hubungkan dengan kabel MC ke panel Conection. Antar paku tegak lurus arah serat dengan jarak ± 30mm

Penentuan Contoh Pengamatan

91

Pemantauan / pengamatan kadar air di lakukan dari luar ruangan yaitu melalui conection MC pada panel

Pencatatan dilakukan terhadap parameter yang diperlukan, yang berguna untuk menganalisa dan setting lebih lanjut sebaiknya pencatatan dilakukan setip 2 jam sekali.

Penentuan Contoh Pengamatan (lanjutan)

92

93

Alat ukur kadar Air kayu

94

95

PENGOPERASIAN

SKEDUL PENGERINGAN KAYU Acacia mangium

96

Hidupkan Panel dan Controller Lihat catatan contoh pengamatan kadar air kayu rata-

rata dari ketiga contoh Lihat Skedul Acacia mangium

→ Lakukan setting terhadap Tdb dan Twb berdasar hasil pencatatan ketiga contoh kadar air awal

Ikuti tahapan proses pengeringan sesuai Skedul-nya Amati dan lakukan pencatatan selama proses

pengeringan berlangsung setiap 2 jam sekali Apabila terjadi kejanggalan dalam proses, analisa dan

ambil tindakan yang tepat.

Langkah-langkah Pengoperasian Mesin

97

No. Komponen Mesin Tindakan Perawatan Periode

1. Panel dan Kontroller Dijaga Kebersihannya Tiap Hari

2. Sensor (Probe & MC) Bersihkan (alkohol 70%) Tiap Proses

3. Water Trough Pastikan penuh air Tiap Hari

4. Fan Sistem Cek Baut-baut Tiap Proses

5. Piping Sistem Cek Valve & Strainer Tiap Bulan

6. Heat Exchanger Bersihkan Heater Tiap Tahun

7. Spray Sistem Bersihkan Nozle Tiap Proses

8. Damper Sistem Cek baut-baut Tiap Minggu

9. Pompa Sirkulasi Cek Karet Kopling Tiap Bulan

10. Boiler (Sumber Panas) Bersihkan Abu Tiap Minggu

Cleaning Boiler Tiap Tahun

Perawatan Mesin Kiln Dryer

98

No. Komponen Mesin Spare Part Jumlah

1. Fan Sistem Motor & Blade 1 Unit /2 KD

2. Sensor Kabel & Paku MC 1 Set / 1 KD

Probe Temperatur 1 Set / 2 KD

3. Heating Sistem Valve & Actuator 1 Set / 3 KD

4. Damper Sistem Actuator 1 Unit / 3 KD

5. Spray Sistem Solenoid Valve 1 Unit / 3 KD

Nozle Spray 2 Unit / 1 KD

Spare Part Mesin Kiln Dryer

Boiler

99

Installasi boiler

100

101

top related