menulis naskah drama
Post on 21-May-2015
10.910 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Menulis Menulis Naskah Naskah DramaDrama
PELATIHAN TERINTEGRASI BERBASIS PELATIHAN TERINTEGRASI BERBASIS KOMPETENSIKOMPETENSI
harrydfauzi@gmail.com
Unsur-unsur Drama sebagai Unsur-unsur Drama sebagai Karya SastraKarya Sastra
Medium Bahasa
Unsur Tematik
Penokohan dan Karakterisasi
Plot
Setting (Latar)harrydfauzi@gmail.com
Ciri-ciri Naskah DramaCiri-ciri Naskah Drama Drama ditulis untuk dipentaskan, karena itu Drama ditulis untuk dipentaskan, karena itu
drama disusun berdasarkan persyaratan drama disusun berdasarkan persyaratan pentas.pentas.
1.1. Adanya bentuk-bentuk dialog, solilokui, Adanya bentuk-bentuk dialog, solilokui, kadang-kadang ada prolog dan epilog.kadang-kadang ada prolog dan epilog.
2.2. Adanya perintah laku yang ditulis secara Adanya perintah laku yang ditulis secara singkat dan dalam bentuk tulisan yang singkat dan dalam bentuk tulisan yang berbeda dari dialog.berbeda dari dialog.
3.3. Setting (latar) diungkapkan secara singkat Setting (latar) diungkapkan secara singkat dan hanya merupakan petunjuk global bagi dan hanya merupakan petunjuk global bagi pengguna naskah.pengguna naskah.
harrydfauzi@gmail.com
Bentuk Drama mana yang Bentuk Drama mana yang akan Anda tulis?akan Anda tulis?
• Drama PanggungDrama Panggung• Drama RadioDrama Radio• Master SkenarioMaster Skenario• ScreenplayScreenplay• TV Play TV Play
harrydfauzi@gmail.com
Jenis Drama:1. Tragedi2. Komedi3. Tragikomedi4. Melodrama5. Farce
Prosedur:1. Dramatisasi Puisi2. Menyadur dari karya drama asing3. Menulis Drama Sendiri
harrydfauzi@gmail.com
Medium Bahasa dalam Drama
1.1. Bahasa Baku atau Bahasa Bahasa Baku atau Bahasa StandarStandar
2.2. Bahasa Dialek (Betawi, Jawa, Bahasa Dialek (Betawi, Jawa, Sunda, Batak, Padang, dsb.)Sunda, Batak, Padang, dsb.)
3.3. Bahasa Puisi dan Bahasa PuitisBahasa Puisi dan Bahasa Puitis
4.4. Bahasa KeseharianBahasa Keseharian
harrydfauzi@gmail.com
Unsur Tematik dalam DramaUnsur Tematik dalam Drama
?Tema Tema Subject Master Drama Subject Master Drama
Tema Jasmani
Tema MoralTema SosialTema EgoikTema Ketuhanan
-perjuangan-sosial
-percintaan-kejiwaan-metafisik-dakwah
harrydfauzi@gmail.com
Menciptakan TokohMenciptakan Tokoh1. Tokoh Tipikal (tokoh yang memiliki ciri-ciri khas tertentu
yang berbeda baik dari kehidupan manusia sehari-hari maupun tokoh lain dalam keseluruhan cerita)
2. Tokoh Netral (tokoh yang tidak digambarkan sebagai tokoh yang luar biasa, ia merupakan manusia kebanyakan yang digambarkan tidak memiliki ciri-ciri tertentu)
3. Tokoh Karikatural (tokoh yang digambarkan dari sisi kehidupan yang hampir tidak berkaitan dengan kenyataan hidup sehari-hari, berlebihan, kadang-kadang mewakili kelompok masyarakat tertentu)
4. Tokoh Berkembang (karakter tokoh ini berkembang secara terus-menerus sepanjang cerita)
5. Tokoh Bulat atau Tokoh Kompleks (tokoh yang digambarkan seluruh sisi kehidupannya)
6. Tokoh Sederhana atau Tokoh Simpel (tokoh yang hanya ditampilkan dari satu sisi kehidupannya atau bahkan tidak jelas asal-usulnya)
harrydfauzi@gmail.com
Menciptakan Karakterisasi
berdasarkan ciri-ciri fisik berdasarkan ciri-ciri fisik berdasarkan kebiasaan/sifatberdasarkan kebiasaan/sifat berdasarkan pekerjaan/profesiberdasarkan pekerjaan/profesi bberdasarkan asal-usul daeraherdasarkan asal-usul daerah berdasarkan insiden tertentuberdasarkan insiden tertentu
Nama owe mah Pek Ci-
wit
Si Beton namaku, tapi aku lemah-
lembut, lho
harrydfauzi@gmail.com
Plot DramaPlot Drama
Durasi (rolling time)Awal Akhir
Eksposisi Insiden Awal
KlimaksKlimaksAntiklimaks
Peleraian
Konflik
Konflik
Konflik
Konflik
Penurunan Penurunan LakuLaku
harrydfauzi@gmail.com
Terjadinya Konflik
PROTAGONIS ANTAGONIS
KONFLIKMOTIF MOTIF
LAKU LAKU
harrydfauzi@gmail.com
POLA DRAMAPERMULAAN
LAKU
KELANJUTAN LAKU
PENYUDAHAN LAKU
Tumbuhnya permasalahan yang terjadi di dunia atau yang menimpa pada diri protagonis
Pertumbuhan konflik yang menyebabkan munculnya alternatif pemecahan masalah
Berakhirnya segala kekalutan dengan akhir yang bahagia, atau berakhir dengan tragis
harrydfauzi@gmail.com
Irama Tragis Religius Yunani KlasikIrama Tragis Religius Yunani Klasik
Awal (Hybris)
Protagonis menilai dirinya secara keliru berdasarkan norma yang berlaku. Karena kekeliruannya ini, ia kemudian bertindak di luar batas dan semena-mena.
Tengah (Tengah (NemesisNemesis))
Protagonis memperoleh peringatan dan tentangan atas perbuatannya yang semena-mena itu dari orang-orang sekitarnya, dari masyarakatnya, dan dari nilai-nilai yang diwakili oleh tokoh agama. Akibat tindakan semena-menanya, protagonis mendapat murka dewata.
Akhir (Dike) Karena murka dewata ini, protagonis mengalami nasib yang tragis dengan atau tanpa penyesalan.
Irama Komis (Komedi)
Survival (penyelamatan)
Protagonis berkehendak atau menginginkan sesuatu. Karena keinginannya ini, ia memperoleh tantangan dan bahaya. Dengan cara yang tak diduga dan (bahkan) lucu, ia mengatasi masalah atau menyelamatkan diri dari keadaan bahaya yang dihadapinya.
Growth (pertumbuhan)
Protagonis memperoleh kedudukan dan status sosial yang lebih baik, biasanya digambarkan dengan pernikahan atau sejenisnya.
harrydfauzi@gmail.com
Pola Mintaraga
Awal
Tengah
Akhir
Sang pahlawan (ksatria) memperoleh panggilan gaib atau panggilan dewata.
Sang pahlwan berangkat menuju dunia lain, dunia di luar kesehariannya. Di sana ia diuji dan setelah lulus ia memperoleh anugerah dewata.
Anugerah ini kemudian ia gunakan untuk menyejahterakan sesamanya.
harrydfauzi@gmail.com
Pola Wishnu Nitis
Awal
Tengah
Akhir
Sang Wisnu turun ke dunia dan menitis pada satu tokoh dan bertugas untuk memerangi angkara murka.
Tokoh yang dititisi Wisnu mencari identitas dirinya secara metafisikal. Kemudian ia memerangi angkara murka yang mengancam dan akan merusak ketenteraman dunia dan kesejahteraan manusia.
Angkara murka dapat diberantas dan keadaan dunia kembali aman sejahtera.
harrydfauzi@gmail.com
Pola Mencari Ayah
Awal
Tengah
Akhir
Salah seorang putra Arjuna di pertapaan kakeknya bertanya tentang siapa sebenarnya ayah kandungnya. Sang Kakek mengatakan bahwa ayahnya adalah Arjuna.
Sang ksatria pun pergi ke Amarta mencari ayahnya. Ia kemudian diuji melalui pelaksanaan dharmanya sebagai ksatria.
Setelah lulus, resmilah ia dakui sebagai putra Arjuna.
harrydfauzi@gmail.com
Trilogi AristotelesTrilogi Aristoteles
Kesatuan Tempat (drama harus terjadi pada satu tempat tertentu)
Kesatuan Waktu (drama harus berlangsung pada waktu tertentu yang merupakan kesatuan utuh)
Kesatuan Kejadian (drama hanya menampilkan peristiwa yang saling berkaitan)
harrydfauzi@gmail.com
Tiga Anasir yang Harus Ada dalam Drama
1.Anasir Kesatuan (kesatuan waktu, kesatuan tempat, dan kesatuan kejadian)
2.Anasir Keharusan Psikis (adanya Protagonis, Antagonis, Tritagonis)
3.Anasir Penghemat (drama hanya menampilkan hal-hal yang penting dari kehidupan manusia dan tidak menampikan seluruh sisi kehidupan manusia secara lengkap)
harrydfauzi@gmail.com
Menciptakan Setting
Setting Waktu:
Setting Tempat:
Topografi (nama daerah, kota, desa, kampung, dsb)
Skeneri (interior dan eksterior)
Historis (zaman Sriwijaya, zaman revolusi, zaman dulu, dsb.)
Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, sianghari, malam hari
harrydfauzi@gmail.com
Bagaimanapun juga ...
Tidak pernah ada teknik menulis karya drama yang paling baik, sebaik-baiknya karya drama yang ditulis adalah karya yang paling orisinal dari segala aspek.
Percayalah bahwa Anda mampu menulis sebaik dramawan dan sastrawan besar jika Anda menulis sesuai dengan hati nurani Anda sendiri.
Imajinasi yang berkembang merupakan modal utama dalam berkarya seni
Terima kasih atas segala perhatian Anda
harrydfauzi@gmail.com
top related