menjaga pandangan mikologi ramadhan: tunduk dan
Post on 16-Oct-2021
7 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/8/2020 Mikologi Ramadhan: Tunduk dan Menjaga Pandangan - kumparan.com
https://kumparan.com/ivan-permana-putra/mikologi-ramadhan-tunduk-dan-menjaga-pandangan-1tMsMq5t8ao/full 1/4
Tekno & Sains 8 Mei 2020 7:58
Mikologi Ramadhan: Tunduk danMenjaga Pandangan
Ivan Permana PutraKonten kiriman user
Edit Hapus
Mikologiwan/wati dilatih untuk tidak sombong, karena setiap kali berjalan, pandangannya ke bawah. Iya ke bawah. Kenapa? karena mereka senang memperhatikan sesuatu yang kadang terlewat, terinjak, dan terabaikan oleh sebagian banyak orang. Sesuatu yang terkadang hanya bisa ditemukan oleh orang-orang yang sabar dan mau memperhatikan setiap detail apa saja yang berada di sekitarnya. Karena dengan demikianlah manusia akan semakin menyadari adanya eksistensi mahluk-mahluk lain yang punya peran penting, baik secara langsung ataupun tidak pada kehidupan manusia.
Home Trending Video Collection Krispi Opini & Cerita News Entertainment Bola & Sports Fo
Pencarian Create Story
5/8/2020 Mikologi Ramadhan: Tunduk dan Menjaga Pandangan - kumparan.com
https://kumparan.com/ivan-permana-putra/mikologi-ramadhan-tunduk-dan-menjaga-pandangan-1tMsMq5t8ao/full 2/4
ADVERTISEMENT
Dok Pribadi. Jamur mikroskopis/cendawan/kapang/fungi akuatik yang tumbuh pada serangga mati. Benang-benang putih adalah hifa dari jamur (gambar diperbesar 20x dengan mikroskop stereo)
Sore itu di bulan ramadhan, air baru saja menyelesaikan siklusnya, membuat kondisi menjadi sangat dingin di kota hujan. Saya yang saat itu merasa kondisi ATP (adenosine triphosphate, sejenis energi yang diperlukan untuk sel agar bisa bekerja) yang mulai menipis dikarenakan simpanan glikogen yang sudah mulai habis, memutuskan untuk pulang naik bis jemputan, karena memang jam kerja telah berakhir. Sepanjang perjalanan menuju halte, pandangan saya tertuju pada sebuah genangan air yang seolah memanggil untuk didekati. Benar saja, gumpalan hifa berwarna putih hingga krem yang menyelubungi serangga mati, bergoyang tak beraturan karena air pada genangan tersebut saya sentuh. Tak puas mengamati dengan loupe yang selalu saya simpan di tas, saya mengurungkan niat untuk pulang dan mencoba untuk mengobservasi lebih lanjut mahluk yang saya temukan di laboratorium.
Mahluk itulah yang dikenal sebagai cendawan akuatik / fungi akuatik. Seperti halnya sebagian besar jamur lainnya, fungi akuatik tersusun oleh hifa (Jamak: miselium) yang hidup pada hewan ataupun tumbuhan yang berada di air. Jika hewan dan tumbuhan tersebut masih hidup, maka jamur tersebut dikategorikan sebagai parasit, sebagai contoh fungi yang menempel pada ikan yang seringkali menyerang usaha budidaya perikanan ataupun kelompok fungi kitrid yang menyerang larva nyamuk. Namun, jika organisme yang ditumbuhi telah mati, maka fungi tersebut dianggap sebagai dekomposer.
Fungi akuatik merupakan kelompok fungi yang telah terspesialisasi untuk hidup di wilayah perairan, mereka mampu untuk menyelesaikan siklus hidup, memproduksi spora, dan tersebar pada wilayah tersebut untuk mencari substrat lainnya. Mereka terkadang oportunis dan merupakan pengkolonisasi sekunder pada mahluk yang telah terluka ataupun mati. Sebagai dekomposer, fungi bersama organisme pendegradasi lainnya memegang peranan penting dalam siklus nutrien di bumi. Anda bisa membayangkan apa yang terjadi jika mahluk-mahluk tersebut berhenti beraktivitas dan mogok bekerja. Akan ada banyak sekali sampah organik yang terakumulasi di sekitar kita, bertumpuk tanpa ada yang menguraikan.
Home Trending Video Collection Krispi Opini & Cerita News Entertainment Bola & Sports Fo
Pencarian Create Story
5/8/2020 Mikologi Ramadhan: Tunduk dan Menjaga Pandangan - kumparan.com
https://kumparan.com/ivan-permana-putra/mikologi-ramadhan-tunduk-dan-menjaga-pandangan-1tMsMq5t8ao/full 3/4
ADVERTISEMENT
Tulisan ini adalah kiriman dari user, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.Laporkan tulisan
Tidak perlu menjadi mikologiwan/wati untuk mengamati fenomena dan keunikan fungi yang ada di sekitar kita. Namun dengan selalu merasa penasaran dan memiliki curiosity, kita akan terus belajar dan menjadi bagian penting dari perkembangan ilmu pengetahuan. Karena bukan tidak mungkin, ide-ide baru akan muncul ketika terus bertanya mengenai makna dari keberadaan kita dan mereka.
(Ivan Permana Putra SSi, MSi : Dosen Divisi Mikologi, Departemen Biologi, Institut Pertanian Bogor)
Biologi Jamur Ramadhan Belajar Indonesia
Tim Editor
3 0
Baca Lainnya
SPONSORED
Millennial
Raih U.S. Degree di Tengah Pandemi, Bagaimana Caranya?
10 Tipe Orang Berpuasa Selama Bulan Ramadhan
Karja
25/04/20204 1
Tips Menjaga Kesehatan selama Bulan Ramadhan di Tengah Corona
kumparanWOMAN
23/04/20204 1
Besok! Live Corona Update dengan Wamenag: Menjaga KualitasRamadhan saat Pandemi
kumparanNEWS
3
Home Trending Video Collection Krispi Opini & Cerita News Entertainment Bola & Sports Fo
Pencarian Create Story
5/8/2020 Mikologi Ramadhan: Tunduk dan Menjaga Pandangan - kumparan.com
https://kumparan.com/ivan-permana-putra/mikologi-ramadhan-tunduk-dan-menjaga-pandangan-1tMsMq5t8ao/full 4/4
23/04/20203
2020 © PT Dynamo Media Network
Version 1.1.201
Youtube
LINE
Tentang kumparan
Ketentuan & Kebijakan Privasi
Panduan Komunitas
Pedoman Media Siber
Bantuan
Iklan
Karir
Home Trending Video Collection Krispi Opini & Cerita News Entertainment Bola & Sports Fo
Pencarian Create Story
top related