mengapa mengatur tv-radio: uu penyiaran

Post on 05-Dec-2014

2.444 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP UI

TRANSCRIPT

1

Pengaturan Isi Siaran& Struktur Penyiaran

dalam UU 32/2002

Minggu ke-10 PENGANTAR MEDIA TELEVISI

Amelia H. Day, SS. ME25 April 2011

2

DAMPAKTELEVISI & RADIO?

3

4

5

6

7

8

MENGAPA MENGATUR TELEVISI & RADIO?

9

Media massa memiliki tujuan…

• Demokrasi– Hak jawab

• Foto Dipajang Sebagai Teroris, Peppi Piona Klarifikasi ke MetroTV (Detik.com Minggu, 24/04/2011 04:20 WIB)

• Narasumber atau penonton

– Imparsialitas• “Pemerintah Korban Ketidaknetralan Media” … Dr Henry

Subiakto, pengajar Hukum Media di FISIP Unair (Jakarta,Nextindonesia, 26/02/2011) … jangan lupa, Henry juga adalah staf ahli Menkominfo.

– Hak banding• Contoh: protes ke TVOne & TV lain yang menayangkan

detail peristiwa dan korban bom buku Utan Kayu (15/03/2011)

• Biasanya penonton terhadap berita yang tidak nyaman ditonton

10

Media massa memiliki tujuan…

• Budaya & perlindungan konsumen

– Reservasi budaya lokal

– Konsumtivisme positif dari iklan

– Nilai-nilai kebaikan universal

11

Media massa memiliki tujuan…

• Ekonomi– Perjanjian perdagangan global– Produksi lokal– Inovasi dan penggunaan teknologi– Investasi & persaingan usaha

12

MENGAPA MENGATUR TELEVISI & RADIO?

case

13

good reception

www.comreg.ie

14

weak signal

www.comreg.ie

15

two TV signals at the same time.

www.comreg.ie

16a radio operator’s voice may be heard over TV

www.comreg.ie

17

ghosting /

bad reception antenna

18

That’s why TV [signals] are regulated

19

20

Canadian broadcasting allocations in the electromagnetic spectrum

21United States Radio Frequency Allocation

opensourceinstruments.com

22mrski-apecon-2008.wikispaces.com

Lebih lanjut…

23

LALU…APA SAJA

ATURAN UNTUKTELEVISI?

STRUKTUR PENYIARAN

ISI SIARAN

24

Kerangka UU 32/2002 tentang Penyiaran

• Pasal 1: Ketentuan Umum (definisi-definisi)

• Pasal 2-5: Asas, Tujuan, Fungsi, Arah• Pasal 6: Penyelenggaran Penyiaran• Pasal 7-12: KPI

• Pasal 13: Jasa Penyiaran (LPP, LPS, LPK, LPB)

– Radio – TV

• Pasal 14-15: LPP• Pasal 16-20: LPS• Pasal 21-24: LPK• Pasal 25-29: LPB• Pasal 30: LP Asing• Pasal 31: Stasiun Penyiaran dan

Wilayah Jangkauan Siaran• Pasal 32: Rencana Dasar Teknik

Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran

• Pasal 33-34: Perizinan

• Pasal 35-36: Isi Siaran• Pasal 37-39: Bahasa Siaran• Pasal 40-41: Relai dan Siaran Bersama• Pasal 42: Kegiatan Jurnalistik• Pasal 43: Hak Siar• Pasal 44: Ralat Siaran• Pasal 45: Arsip Siaran• Pasal 46: Siaran Iklan• Pasal 47: Sensor Siaran• Pasal 48-51: P3SPS

• Pasal 52: Peran Serta Masyarakat • Pasal 53-54: Pertanggungjawaban

• Pasal 55: Sanksi Administratif• Pasal 56: Penyidikan• Pasal 57-59: Ketentuan Pidana• Pasal 60: Ketentuan Peralihan• Pasal 61-64: Ketentuan Penutup

25

LEBIH DETAIL…

26

• Pasal 1: Ketentuan Umum (definisi-definisi)• Pasal 2-5: Asas, Tujuan, Fungsi, Arah

PASAL 2: Penyiaran diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 dengan asas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum,keamanan, keberagaman, kemitraan, etika, kemandir ian, kebebasan, dan tanggung jaw ab.

PASAL 3: Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya w atak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakw a, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.

PASAL 4: (1) Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial.(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), penyiaran juga mempunyai fungsi ekonomi dan kebudayaan.

PASAL 5: Penyiaran diarahkan untuk :a. menjunjung t inggi pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;b. menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati dir i bangsa;c. meningkatkan kualitas sumber daya manusia;d. menjaga dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa;e. meningkatkan kesadaran ketaatan hukum dan disiplin nasional;f. menyalurkan pendapat umum serta mendorong peran aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan daerah serta melestarikan lingkungan hidup;g. mencegah monopoli kepemilikan dan mendukung persaingan yang sehat di bidang penyiaran;h. mendorong peningkatan kemampuan perekonomian rakyat, mew ujudkan pemerataan, dan memperkuat daya saing bangsa dalam era globalisasi;i. memberikan informasi yang benar, seimbang, dan bertanggung jaw ab;j. memajukan kebudayaan nasional.

Kerangka UU 32/2002 tentang Penyiaran

27

• Pasal 6: Penyelenggaran Penyiaran(1) Penyiaran diselenggarakan dalam satu sistem penyiaran nasional.

(2) Dalam sistem penyiaran nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Negara menguasai spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan penyiaran guna sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

(3) Dalam sistem penyiaran nasional terdapat lembaga penyiaran dan pola jaringan yang adil dan terpadu yang dikembangkan dengan membentuk stasiun jaringan dan stasiun lokal.

(4) Untuk penyelenggaraan penyiaran, dibentuk sebuah komisi penyiaran.

• Pasal 7-12: KPIPasal 7: Penjabaran umum

Pasal 8: Fungsi, tugas dan kewajiban

Pasal 9: Anggota dan struktur orgaisasi

Pasal 10: Persyaratan anggota

Pasal 11: Tata cara penghentian anggota

Pasal 12: Tata hubungan KPI Pusat dan KPI Daerah

Kerangka UU 32/2002 tentang Penyiaran

28

• Pasal 13: Jasa Penyiaran (LPP, LPS, LPK, LPB)– Radio – TV

• Pasal 14-15: LPP• Pasal 16-20: LPS• Pasal 21-24: LPK• Pasal 25-29: LPB• Pasal 30: LP Asing

Kerangka UU 32/2002 tentang Penyiaran

29

Kerangka UU 32/2002 tentang Penyiaran

• Pasal 31: Stasiun Penyiaran dan Wilayah Jangkauan Siaran

• Pasal 32: Rencana Dasar Teknik Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran

• Pasal 33-34: PerizinanPASAL 33: (1) Sebelum menyelenggarakan kegiatannya lembaga penyiaran w ajib memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran.(2) Pemohon izin w ajib mencantumkan nama, visi, misi, dan format siaran yang akan diselenggarakan serta memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.(3) Pemberian izin penyelenggaraan penyiaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berdasarkan minat, kepentingan dan kenyamanan publik.(4) Izin dan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran diberikan oleh negara setela memperoleh:

a. masukan dan hasil evaluasi dengar pendapat antara pemohon dan KPI;b. rekomendasi kelayakan penyelenggaraan penyiaran dari KPI;c. hasil kesepakatan dalam forum rapat bersama yang diadakan khusus untuk perizinan antara KPI dan Pemer intah; dand. izin alokasi dan penggunaan spektrum frekuensi radio oleh Pemerintah atas usul KPI.

(5) Atas dasar hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf c, secara administratif izin penyelenggaraan penyiaran diberikan oleh Negara melalui KPI.(6) Izin penyelenggaraan dan perpanjangan izin penyelenggaraan penyiaran w ajib diterbitkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari ker ja setelah ada kesepakatan dari forum rapat bersama sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) huruf c.(7) Lembaga penyiaran w ajib membayar izin penyelenggaraan penyiaran melalui kas negara.(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratan perizinan penyelenggaraan penyiaran disusun oleh KPI bersama Pemerintah.

30

Kerangka UU 32/2002 tentang Penyiaran

• Pasal 35-36: Isi Siaran• Pasal 37-39: Bahasa Siaran• Pasal 40-41: Relai dan Siaran Bersama• Pasal 42: Kegiatan Jurnalistik• Pasal 43: Hak Siar• Pasal 44: Ralat Siaran• Pasal 45: Arsip Siaran• Pasal 46: Siaran Iklan• Pasal 47: Sensor Siaran• Pasal 48-51: P3SPS

31

Kerangka UU 32/2002 tentang Penyiaran

• Pasal 52: Peran Serta Masyarakat • Pasal 53-54: Pertanggungjawaban• Pasal 55: Sanksi Administratif• Pasal 56: Penyidikan• Pasal 57-59: Ketentuan Pidana• Pasal 60: Ketentuan Peralihan• Pasal 61-64: Ketentuan Penutup

32

MENGAPA MENGATUR I S I S I A R A N ?

33

ISI SIARAN: berita

34

ISI SIARAN: drama

TRANS TVHidayahRabu, 5 april 2006Pukul 20.00 WIB

35

Nipplegate or Tittygate at the halftime show of Super Bowl XXXVIII, which was broadcast live on February 1, 2004 from Houston, Texas on the CBS television network in the United States (wikipedia)

Don’t be so quick to walk away (dance with me) I wanna rock your body, please stay (dance with me) You don’t have to admit you wanna play (dance with me) Just let me rock you till the break of day (dance with me)

36

37

Rock Your Body

Justin Timberlake: "Hurry up 'cause you're taking too long... better have you naked by the end of this song."

38

released in the United States on March 30, 2004 by Virgin Records

39

On September 22, 2004, the FCC fined Viacom the maximum $27,500 (US) penalty for each of the twenty CBS-owned television stations (including satellites of WFRV in Green Bay, WCCO in Minneapolis, and KUTV in Salt Lake City; current CBS owned-and-operated station KOVR in Sacramento at the time was owned by Sinclair Broadcast Group) for a total $550,000fine, the largest ever against a television broadcaster at that time.

sumber: wikipedia

40

KDWB allegedly was the first station to have been fined by the Federal Communications Commission. They apparently had to pay $10,000 because of repeated willful violations of nighttime broadcast power restrictions on the AM band. A fire at the station knocked it off the air for a few days later that decade.

sumber: wikipedia

41

Prinsip utama pengaturan isi siaran

• VHS– violence– horror– sex

• Tujuan utama:– Melindungi anak-anak– Melindungi kaum minoritas (pendidikan rendah, cacat

fisik, penduduk desa atau daerah terpencil)

42

MENGAPA MENGATURSTRUKTUR PENYIARAN?

43

• Tujuan teknis:– Frekuensi terbatas– Teknologi terus berkembang– Inovasi teknologi harus terus didukung– Digitalisasi dan konvergensi

• Tujuan nonteknis:– Peminat banyak (demand exceeds supply)– Jaringan lokal vs. nasional

Perihal pengaturan struktur siaran

44

PERENCANAAN FREKUENSI TV SIARAN UHF DI INDONESIADirektorat Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, Ditjen Postel, Departemen Kominfo

Jakarta, Juni 2005

45

WHAT HAPPENS NEXT?

top related