matematika s d

Post on 01-Jan-2016

70 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN. MATEMATIKA S D. Oleh : Tim PPPPTK Matematika Yogyakarta. Latar belakang :. pencapaian tujuan pendidikan belum maksimal prestasi belajar siswa masih rendah pembelajaran kurang bervariasi dan terlalu abstrak - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Oleh :

Tim PPPPTK Matematika Yogyakarta

Latar belakang :

• pencapaian tujuan pendidikan belum maksimal

• prestasi belajar siswa masih rendah• pembelajaran kurang bervariasi dan terlalu

abstrak• pembelajaran kurang membangkitkan

motivasi & kreativitas • pergeseran paradigma pendidikan

Mencermati hal tersebut di atas maka sudah saatnya diadakan pembaharuan, inovasi ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional salah satu diantaranya dengan mengupayakan mendesain model pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(PAKEM)

Pengertian strategi :

(2) Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus, sedangkan metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud

(KBBI;1998:203)

Strategi pembelajaran adalah suatu siasat melakukan kegiatan pembelajaran yang bertujuan mengubah satu keadaan pembelajaran kini menjadi keadaan pembelajaran yang diinginkan

(Soedjadi; 1999,101)

• Lebih lanjut Soedjadi menyebutkan :

“ ......untuk mengubah keadaan itu dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan pembelajaran. Kemudian, dalam satu pendekatan dapat dilakukan lebih dari satu metode, dan dalam satu metode dapat digunakan lebih

dari satu teknik “

teknik metode pendekatan strategi

Pengertian Model Pembelajaran

Pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran

(Eggen dan Kauchak, 1988 : 9)

Salah satu tujuan penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar

(Joyce B dan Weil M, 1992 : 2)

Berdasar pengalaman, tanpa model pembelajaran yang nyata, guru seringkali mengembangkan pola pembelajaran yang hanya didasarkan pada pengalaman masa lalu dan intuisinya.

(Kutz ,1991 : 2)

Pemilihan Model Pembelajaran

Materi yg hendak disampaikan Perkembangan kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa Kemampuan guru dlm mengelola sumber

belajar Waktu yang tersedia Sarana/ prasarana

Beberapa Model Pembelajaran: 1. Model Penemuan Terbimbing 2. Model Pemecahan Masalah 3. Model Pembelajaran Kooperatif 4. Model Pembelajaran Kontekstual 5. Model Missouri Mathematics Project 6. Model Pengajaran Langsung

Model Penemuan Terbimbing

Langkah-langkah:1. Guru merumuskan masalah dengan data

secukupnya2. Siswa menyusun, memproses, mengorganisir,

dan menganalisis data3. Siswa menyusun konjektur4. Guru memeriksa konjektur yg dibuat siswa5. Jika sudah benar konjekturnya, verbalisasi

konjektur oleh siswa6. Mengerjakan soal latihan

Model Pemecahan Masalah

Langkah-langkah: 1. Orientasi siswa pd masalah 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individual

/kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses

pemecahan masalah

Beberapa kiat yg digunakan

1. Membuat gambar/diagram 2. Bergerak dari belakang 3. Memperhitungkan setiap kemungkinan 4. Mencoba pd soal yang lebih sederhana 5. Membuat tabel 6. Menemukan pola 7. Memecah tujuan 8. Berpikir logis 9. Mengabaikan hal yang tdk mungkin 10. Mencoba-coba

Model Pembelajaran Kontekstual

Di Belanda dikenal dengan sebutan RME (Realistic Mathematics Education), di AS dikenal dengan istilah CTL (Contextual Teaching and Learning in Mathematics)

Karakteristik Pembelajaran Matematika Kontekstual

1. Diajukannya masalah kontekstual sebagai titik awal pembelajaran

2. Dikembangkannya cara, alat, atau model matematis (gambar, grafik, tabel, dsb) sebagai jawaban informal ( matematisasi horisontal)

3. Terjadi interaksi antara : guru, siswa, atau pakar dalam suasana yang demokratis

4. Ada keseimbangan antara matematisasi vertikal dan horisontal

5. Pembelajaran tidak semata-mata menekankan masalah komputasi dan prosedural, tetapi juga pemahaman konsep dan pemecahan masalah.

(Wardhani, 2002)

Langkah-langkah dalam Pembelajaran Matematika

Kontekstual

1.Pendahuluan: Mengajukan masalah riil/ kontekstual Masalah terkait dgn tujuan pembelajaran2.Pengembangan : Siswa mengembangkan/menciptakan model

matematis, simbolik Interaksi. Alternatif pemecahan3. Penutup:- Refleksi

Model Missouri Mathematics Project

Urutan langkah dalam Model MMP

Langkah 1 : Review

- meninjau ulang pelajaran yang lalu

- membahas PR

Langkah 2 : Pengembangan

- Penyajian ide baru, perluasan konsep matematika terdahulu

- Penjelasan, diskusi, demonstrasi dengan contoh konkret yang sifatnya piktorial dan simbolik

Langkah 3 : Latihan terkontrol - Siswa merespon soal - Guru mengamati - Belajar kooperatif

Langkah 4 : Seatwork- Siswa bekerja sendiri untuk latihan- atau perluasan konsep pada langkah 2

Langkah 5 : PR- Tugas PR → soal review

Model Pengajaran Langsung

• Untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif.

• Langkah-langkah dalam Pengajaran Langsung :1. Fase Persiapan2. Demonstrasi3. Pelatihan Terbimbing4. Umpan Balik5. Pelatihan lanjut (mandiri).

Model Pembelajaran Kooperatif

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kerja kelompok :

Setiap anggota harus menjadi bagian dari tim dalam pencapaian tujuan

Setiap anggota harus menyadari masalah yang dipecahkan adalah masalah kelompok

Untuk pencapaian tujuan semua siswa harus bicara/diskusi satu sama lain

Kerja individu dalam kelompok mempunyai efek langsung terhadap keberhasilan kelompok

Langkah-langkah dalam Pembelajaran Kooperatif :

1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2. Menyajikan informasi

3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar

5. Evaluasi

6. Memberikan penghargaan

Beberapa jenis Kegiatan Kelompok1. Circle Learning2. Grup Penyelidikan (Investigation

Group)3. Co-op co-op4. Jigsaw5. Number Heads Together (NHT)

6.Student Teams-Achievement Division (STAD)

7.Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated Instruction (TAI)

8.Teams Game-Tournament(TGT)

Kooperatif T.A.I

Belajar (mengerjakan tugas) secara individu

Hasil belajar individu dibawa ke kelompok (belajar secara kelompok)

Di kelompok: membahas hasil kerja tiap individu anggota, antar anggota saling mengoreksi

Cek pemahaman individu (dengan pertanyaan individu/kelompok, kuis individu/kelompok)

(Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated Instruction)

T. A. I

NHT

• Beri informasi terlebih dahulu• Beri kuis individual• Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa

(kemampuan siswa heterogen), beri nomor 1,2,..

• Beri pertanyaan ke kelompok untuk dipecahkan secara bersama (dalam kelompok satu pemahaman bersama)

• Guru mengecek pemahaman siswa dengan menyebut nomor anggota kelompok, nomor yang ditunjuk yang akan menjawab)

• Guru fasilitator/ mengarahkan/ memberikan penegasan/evaluasi

(Number Heads Together)

NHT

Durian

12 3 4 5

Mangga

12 3 4 5

Nanas

12 3 4 5

Salak

12 3 4 5

Melon

12 3 4 5

Circle Learning / Learning Together(Belajar Bersama)

• Bentuk kelompok beranggotakan 5-6 siswa (kemampuan siswa heterogen)

• Beri tugas/permasalahan dalam kelompok untuk dipecahkan secara bersama (siswa bekerja dalam kelompok, saling bantu membantu)

• Beri tes/kuis• Beri penghargaan per kelompok

Circle Learning / Learning Together

(Belajar Bersama)

Co-op co-op• Ada proyek/tugas bersama kelas yang ingin

dipelajari,• Bagi proyek/tugas ke dalam beberapa topik

mini untuk dipelajari oleh kelompok• Bentuk kelompok beranggotakan 5-6 siswa

(kemampuan siswa heterogen)• Beri tugas pada masing-masing anggota

dalam kelompok untuk ambil bagain dalam menyelesaiakan tugas

• Masing-masing kelompok presentasi hasil penyelidikan/penemuannya (laporan)

• Guru sebagai fasilitator/ mengarahkan/ memberikan penegasan/evaluasi

Co-op co-opAda proyek/tugas bersama kelas yang ingin dipelajariBagi proyek/tugas ke dalam beberapa topik mini

untuk dipelajari oleh kelompokBentuk kelompok beranggotakan 5-6 siswa (kemampuan siswa heterogen)

Beri tugas pada masing-masing anggota dalam kelompok untuk ambil bagain dalam menyelesaiakan tugas

Masing-masing individu/kelompok presentasi hasil penyelidikan/penemuannya (laporan)

Ada kelompok asal yang kemampuannya heterogen

Ada kelompok ahli yang anggotanya terdiri wakil dari tiap kelompok asal

Di tiap kelompok ahli dibahas tentang suatu hal. Topik yang dibahas pada tiap kelompok ahli berbeda

Selesai bekerja di kelompok ahli, setiap siswa kembali ke kelompok asal masing-masing

Di kelompok asal, setiap siswa menularkan apa yang diperoleh atau dipelajari di kelompok ahli

Selesai belajar di kelompok ahli dan kelompok asal diadakan kuis individu dan ada penghargaan kelompok

5 materi/permasalahan

40 siswa

1 2 3 4 5

Kelompok Asal

Kelompok Ahli

Aktivitas kegiatan dalam Jigsaw:

- Membaca

- Diskusi di kelompok ahli

- Laporan ke kelompok asal

- Tes

- Penghargaan kelompok

• Beri informasi secara klasikal• Beri tes awal akan didapat skor awal• Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa

(kemampuan siswa heterogen)• Diskusi kelompok untuk penguatan

pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali)

• Beri tes/kuis individual• Beri skore dari nilai kuis individual• Beri penghargaan pada kelompok yang

memperoleh skor peningkatan paling besar

Student Teams-Achievement

Division

Beri informasi secara klasikal

Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa dan diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali)

Beri tes/kuis individual danBeri skore dari nilai kuis individual tersebut

Beri penghargaan pada kelompok yang memperoleh skor peningkatan paling besar

Contoh Penyekoran Kuis

Skor Kuis

• nilai sempurna

• lebih dari 10 point di atas skor awal

• skor awal s.d. 10 point di atas skor awal

• 1 s.d. 10 point di bawah skor awal

• lebih dari 10 point di bawah skor awal

Nilai Peningkatan

• 30

• 30

• 20

• 10

• 5

Skor Kuis

• nilai sempurna

• lebih dari 10 point di atas skor awal

• skor awal s.d. 10 point di atas skor awal

• 1 s.d. 10 point di bawah skor awal

• lebih dari 10 point di bawah skor awal

Nilai Peningkatan

• 30

• 30

• 20

• 10

• 5

Nama siswa Skor Awal Skor Kuis Nilai Peningkatan

Siswa A 90 100 20

Siswa B 65 82 30

Siswa C 75 76 20

Siswa D 55 46 10

…. 80 67 5

• Beri informasi secara klasikal• Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa

(kemampuan siswa heterogen)• Diskusi kelompok untuk penguatan

pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali)

• Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang)

• Beri soal untuk dilombakan• Beri penghargaan pada kelompok yang

wakilnya dapat maju terus sampai dengan ketentuan yang telah ditetapkan

(Teams Game-Tournament)

Beri informasi secara klasikal

Bentuk kelompok beranggotakan 4-5 siswa dan diskusi kelompok untuk penguatan pemahaman materi yang dikaitkan dengan kuis/latihan yang telah diberikan (mempelajari kembali)

Meja Turnamen

Permainan/turnamen (dalam setiap kelompok diwakili satu orang untuk bertanding)

Beri penghargaan pada kelompok yang memperoleh skor peningkatan paling besar

Team A

Tinggi

SedangKurang

Team B

Team C

Meja Turnamen 1

Meja Turnamen 2

Meja Turnamen 3

Meja Turnamen 4

top related