masalah-masalah karier yang dialami … yang berjumlah 161 siswa. instrumen yang digunakan adalah...
Post on 10-May-2019
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh : Maria Fransiska Dian Kartika Sari
061114006
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
i
MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA KLASIKAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh : Maria Fransiska Dian Kartika Sari
061114006
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2011
ii
iii
iv
MOTTO
1. Tuhan takkan terlambat, juga tak akan lebih cepat
(Pengkotbah 3: 11a)
2. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23:18)
3. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi
4:13)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Ayah tercinta (alm) FX. Soekarsono
Ibu dan Adikku tercinta
Sr. Benedicte C.B.
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Maret 2011
Penulis
Maria Fransiska Dian Kartika Sari
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Fransiska Dian Kartika Sari
Nomor Mahasiswa : 061114006 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA KLASIKAL beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 16 Maret 2011 Yang menyatakan Maria Fransiska Dian Kartika Sari
vii
ABSTRAK
MASALAH-MASALAH KARIER YANG DIALAMI OLEH PARA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SANTO MIKAEL SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA KLASIKAL
Maria Fransiska Dian Kartika Sari Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah karier yang dialami oleh siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan karier secara klasikal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 161 siswa. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner masalah-masalah karier yang terdiri dari 80 item pernyataan yang mencakup empat bidang masalah karier yaitu: (1) pemahaman diri (2) nilai-nilai (3) pemahaman lingkungan (4) perencanaan masa depan yang disusun oleh peneliti berdasarkan Buku Paket Bimbingan Karier (Depdikbud, 1984). Teknik analisis data yang digunakan adalah Penilaian Acuan Patokan tipe 1 (PAP tipe 1). Tipe ini digunakan sebagai acuan dalam menentukan intensitas masalah karier yang dialami oleh siswa.
Hasil penelitian adalah: (1) Tidak ada aspek bidang karier dalam hal mana siswa merasa sangat bermasalah dan bermasalah; (2) Ada tiga aspek bidang karier dalam hal mana siswa merasa cukup bermasalah; (3) Terdapat beberapa aspek bidang karier dalam hal mana siswa kurang bermasalah; (4) Terdapat berbagai aspek bidang karier dalam hal mana siswa merasa sangat tidak bermasalah. Berdasarkan hasil penelitian disusunlah topik-topik bimbingan karier secara klasikal bagi siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta. Topik-topik bimbingan karier secara klasikal yang diusulkan mengacu pada aspek bidang karier yang dirasa cukup bermasalah dan kurang bermasalah.
viii
ABSTRACT CAREER PROBLEMS FACED BY XI GRADE STUDENTS OF SAINT
MICHAEL VOCATIONAL HIGH SCHOOL ACADEMIC YEAR 2010/2011 AND THEIR IMPLICATIONS FOR TOPICS PROPOSAL OF CLASSICAL
CAREER GUIDANCE Maria Fransiska Dian Kartika Sari
Universitas Sanata Dharma 2011
This research is aimed to recognize the career problems faced by eleventh
graders of Saint Michael Vocational High School academic year 2010/2011 and their implications for topics proposal of classical career guidance.
This research is a descriptive research using the survey method. The subject was 161 eleventh graders of Saint Michael Vocational High School academic year 2010/2011.The instrument used was the questionnaire of career problems. This questionnaire consisted of 80 items including 4 career problems (1) self understanding, (2) values, (3) environment understanding, (4) future plans. The researcher arranged this questionnaire based on Paket Bimbingan Karier (Depdikbud, 1984). Data analysis technique used was Standart Reference Assessment. This type is used as a base to determine the intensity of career problems faced by students.
The research results are (1) There are no career problems faced by students in high complication level level and more complication level; (2) There are three career aspects where students were in complication level, (3) There are some career aspects where students were in low complication level; (4) There are some career aspects where students were in less complication level. Based on this research result, the researcher arranged topics proposal of classical career guidance for eleventh graders of Saint Michael Vocational High School. The topics proposal of classical career guidance referred to career aspect in complication level and low complication level.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahabaik, sebab
dengan berkat dan kasih-Nya yang melimpah, penulis senantiasa diberi kekuatan
untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai
pihak yang senantiasa membimbing, mendampingi dan memotivasi penulis. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Santo Yosef yang selalu menyertai,
memberikan ide, dan semangat bagi penulis.
2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah membimbing
penulis selama menjalani masa studi.
3. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A., selaku pembimbing skripsi yang dengan penuh
kesabaran senantiasa membimbing, memotivasi dan mendampingi penulis selama
penulisan skripsi.
4. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, dan semua dosen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang dengan kesabaran dan ketulusannya
telah membimbing dan mendidik serta membagikan ilmu kepada penulis.
5. Romo T. Agus Sriyono, SJ, M. Hum, M.A. selaku kepala sekolah SMK St.
Mikael Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
x
6. Bapak Margono, S. Pd. selaku koordinator BK dan Bapak Paulus Widyawan
Widhiasta, S.S. selaku guru BK SMK St. Mikael Surakarta yang telah membantu
penulis dalam pelaksanaan uji coba dan pengisian kuesioner.
7. Para Siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta yang rela memberikan waktunya
selama proses uji coba dan pengisian kuesioner.
8. Bapak FX. Soekarsono (alm), yang selalu mendoakan penulis.
9. Ibu FX. Soekarsono dan Andreas Aditya Sigit Pamungkas, orang tua dan adik
tersayang yang tidak pernah lelah untuk mendukung dan mendoakan penulis
sampai saat ini.
10. Om Cep dan Bulek Yati beserta seluruh keluarga besar dari penulis yang sudah
berkenan membantu penulis dengan berbagai cara.
11. Sr. Benedicte C.B. selaku pimpinan Asrama Mahasiswi ”Syantikara” yang
senantiasa membimbing, mendampingi dan membantu penulis selama menjalani
studi di Yogyakarta.
12. Keluarga besar Asrama Mahasiswi ”Syantikara”, yang memberi penulis
kesempatan untuk menikmati kehidupan bersama.
13. Mas Mbong dan keluarga besar PSM ”Cantus Firmus”, atas segala nasihat,
motivasi dan alunan melodi indah yang penulis dapatkan selama penulis
bergabung di PSM.
14. Romo Prof. Dr. Frans Susilo SJ., atas kesempatan bekerja di Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma.
xi
15. Bapak YP. Supriyanto, S.Sos. dan Para Karyawan ”Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma”, atas kepercayaan, bimbingan, dan motivasi yang sudah
diberikan selama penulis bekerja di Perpustakaan Universitas Sanata Dharma.
16. Keluarga besar ”Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma”, dan
”Additional Player Mitra” (Dedek, Arcil, Mas Thomas, Mas Gombloh, Edo), atas
semua kerjasama, kebersamaan, cerita, suka duka, persahabatan dan kekeluargaan
yang penulis alami (kalian semua luar biasa!!).
17. Hanna Dyah Merina, S.Pd., Tiur Nova Ambarita, S.E., Sri Donni A. S.Pd., Yosep
Adhi Prasetya S.E., Agata I. C., Dewi R. S. atas dukungan, semangat, dan
motivasi yang sudah diberikan kepada penulis.
18. Semua teman-teman prodi BK angkatan 2006, serta semua Adik dan Kakak kelas
prodi BK atas pertemanan, kebersamaan dan dukungan yang penulis rasakan
selama menjalani masa kuliah.
19. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 16 Maret 2011 Penulis, Maria Fransiska Dian Kartika Sari
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………......……..............………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………….......…............…… 6
C. Tujuan Penelitian …………………….............…........………….. 6
D. Manfaat Penelitian …………………………........…............….... 6
xiii
E. Batasan Istilah …………………………………..………….. 7
BAB II: KAJIAN PUSTAKA
A. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan ……………………... 9
1. Tujuan Pendidikan ….……………………...……………… 9
2. Kegiatan Belajar Mengajar di SMK ………………….……. 10
3. Kendala yang Dimiliki oleh SMK ……..…………..……….. 12
B. Perkembangan Karier Siswa SMK ………............................... 14
1. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Karier .... 14
2. Sikap Terhadap Pekerjaan di Masa Remaja …………........... 21
C. Masalah Karier Siswa SMK ......................................................... 22
D. Bimbingan Karier di SMK ........................ ................................. 29
1. Bimbingan Karier ............................................................... 29
2. Topik-Topik Bimbingan Karier Secara Klasikal ................... 31
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………...…................…...... 33
B. Populasi Penelitian …………………………...........…......…. 33
C. Instrumen Penelitian …………………...................…......…..... 34
D. Validitas ................................................................................ .... 38
E. Reliabilitas ............................................................................... ... 42
F. Prosedur Penelitian …………................................................ 44
1. Tahap Persiapan ................................................................. 44
2. Tahap Pengisian Kuesioner .................................................. 45
xiv
G. Teknik Analisis Data ............................................................... 47
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Masalah-Masalah Karier yang Dialami oleh Siswa kelas XI
SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011 .................. 49
B. Pembahasan ................................................................................... 55
BAB V : USULAN TOPIK BIMBINGAN KARIER
SECARA KLASIKAL UNTUK SISWA KELAS XI
SMK SANTO MIKAEL SURAKARTA .................................. 60
BAB VI: PENUTUP ............................................................................ .... 65
A. Kesimpulan ............................................................................... 65
B. Saran ...................................................................................... ..... 65
C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 67
LAMPIRAN ........................................................................................... 70
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa Kelas XI
SMK St. Mikael Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011 ……………………….. 34
Tabel 2 : Kisi-Kisi Kuesioner Masalah-Masalah Karier
(yang Diujicoba) ………………………………… 37
Tabel 3 : Rincian Item yang Gugur Setelah Ujicoba ……… 41
Tabel 4 : Kisi-Kisi Kuesioner Final ………………………… 42
Tabel 5 : Kriteria Guilford ..................................................... 43
Tabel 6 : Jadwal Pengisian Kuesioner
dan Jumlah Responden …………………………… 46
Tabel 7 : Penggolongan Masalah Karier Berdasarkan
PAP Tipe 1 ……………………………………….. 47
Tabel 8 : Masalah-Masalah Karier yang Dialami
Oleh Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011 ………………………….. 50
Tabel 9 : Masalah Karier yang Dianggap Cukup
Bermasalah oleh Siswa Kelas XI
SMK St. Mikael Surakarta
xvi
Tahun Ajaran 2010/2011 …………………………… 51
Tabel 10 : Masalah Karier yang Dianggap Kurang Bermasalah
oleh Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011 …………………………… 51
Tabel 11: Masalah Karier yang Dianggap Sangat Tidak Bermasalah
Oleh Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011 …………………………… 52
Tabel 12: Usulan Topik-Topik Bimbingan Karier Secara Klasikal
Bagi Siswa Kelas XI SMK Mikael Surakarta ………… 61
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Kuesioner Masalah-Masalah Karier
(ujicoba) ………………………………… 70
Lampiran 2 : Tabulasi Skor Data Ujicoba …………… 76
Lampiran 3 : Reliabilitas Ujicoba…………………….. 82
Lampiran 4 : Kuesioner Masalah-Masalah
Karier (final) 85
Lampiran 5 : Tabulasi Skor Penelitian ……………. 90
Lampiran 6 : Reliabilitas Penelitian ……………….. 105
Lampiran 7 : Surat Ijin Ujicoba Alat Penelitian …… 111
Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian …………………. 112
Lampiran 9 : Surat Pemberian Ijin Penelitian ……… 113
Lampiran 10 : Surat Keterangan Penelitian ………… 114
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional dari istilah-istilah pokok yang
digunakan dalam penelitian ini.
A. Latar Belakang Masalah
Setiap remaja memiliki tugas perkembangan dalam hidupnya. Salah satu tugas
perkembangan yang perlu dilakukan oleh remaja adalah memilih dan mempersiapkan
diri untuk lapangan pekerjaan (Havigrust dalam Santrock, 2002 ). Remaja perlu
memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dirinya dan mempersiapkan
diri dengan memiliki pengetahuan dan menguasai keterampilan yang diperlukan
untuk memasuki pekerjaan (Yusuf, 2009). Persiapan dalam bidang pengetahuan dan
penguasaan keterampilan tentu dirasakan dan dilaksanakan oleh para siswa di
sekolah menengah kejuruan. Para siswa tentu berharap, mereka akan mendapatkan
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan sesudah mereka lulus.
Siti Rahayu & Monks (2006) mengungkapkan bahwa masa remaja sering
disebut adolensensi yang berarti menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi
dewasa. Para remaja yang berstatus sebagai siswa SMK rata-rata memiliki rentang
usia antara 15-18 tahun. Mereka berada pada masa remaja pertengahan. Pada masa ini
2
mereka belajar untuk semakin memahami dirinya dan memupuk rasa percaya diri
(Santrock, 2002).
Hurlock (2004) beranggapan bahwa pada rentang usia 15-18 remaja
mengalami masa yang sering disebut dengan “masa bermasalah”. Mereka sering
bermasalah dengan orang lain dan juga dengan diri mereka sendiri. Salah satu
masalah yang dialami adalah masalah dalam pemilihan karier. Masalah karier
dirasakan oleh para siswa di Sekolah Menengah Kejuruan karena saat menempuh
pendidikan di SMK mereka diharapkan untuk segera memilih dan menetapkan karier
yang akan mereka jalani. Di usia yang relatif masih muda mereka diminta untuk
mengambil keputusan yang nantinya akan berpengaruh bagi masa depan mereka yaitu
apakah mereka akan bekerja ataukah melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi.
Sesuai dengan definisi dari sekolah menengah kejuruan yang berorientasi
pada persiapan peserta didik untuk memasuki lapangan pekerjaan, sekolah pun
mempersiapkan anak didik mereka melalui berbagai macam teori dan praktek yang
perlu dilakukan agar siswa dapat menentukan karier yang akan mereka pilih dan
jalani. Pihak sekolah berharap saat para siswa menjalani masa sekolah mereka dapat
mengetahui karier yang akan mereka pilih dan menentukan pilihan kariernya. Setelah
lulus, para siswa diharapkan bisa segera bekerja di berbagai bidang pekerjaan seperti
di bidang industri, instansi pemerintah, berwiraswasta ataupun melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3
Pada saat siswa menjalani pendidikan di SMK muncul berbagai pertanyaan
mengenai karier, seperti: Bagaimana saya mendapat pekerjaan yang sesuai?
Bagaimana saya menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang akan saya jalani?
Bagaimana saya menyiapkan diri saya untuk masa depan saya? Pertanyaan-
pertanyaan demikian menunjukkan adanya masalah karier pada diri siswa
(Depdikbud, 1984).
Para siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta merupakan sekelompok
remaja yang rentan terhadap permasalahan dalam hal merencanakan dan memilih
karier karena selama mereka menjalani pendidikan di SMK mereka memiliki
kewajiban untuk menentukan pilihan bekerja ataukah melanjutkan pendidikan.
Apabila mereka memilih untuk bekerja mereka diharuskan untuk memiliki
keterampilan dan keahlian dalam bidang tertentu. Keharusan untuk memiliki
keterampilan dan keahlian dalam bidang tertentu akan berpengaruh saat mereka akan
menentukan pilihan karier dan menjalani karier tersebut. Semakin mereka menguasai
keterampilan yang relevan, semakin mereka siap dan yakin dalam menentukan
pilihan kariernya. Tetapi bila mereka merasa tidak siap dan tidak yakin dengan
kemampuan dan keahlian yang mereka miliki, akan semakin sulitlah mereka dalam
menentukan pilihan kariernya.
Penulis sempat berdialog dengan beberapa siswa kelas XI tahun ajaran
2009/2010 dan terungkap bahwa mereka kurang merasa percaya diri dengan jurusan
yang sedang mereka ambil. Penulis berpendapat bahwa rasa kurang percaya diri itu
4
mungkin muncul antara lain karena siswa belum memahami potensinya dengan tepat.
Terungkap juga bahwa mereka mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan
karier. Dan ada yang menyatakan bahwa mereka kurang mendapat informasi
mengenai gambaran pekerjaan yang akan mereka lakukan, gambaran upah yang akan
mereka dapatkan dan gambaran lingkungan pekerjaan yang ingin mereka jalani.
Salah satu guru mengungkapkan bahwa secara akademik dan kemampuan
bidang teknik industri, para lulusan dari SMK St. Mikael Surakarta sebenarnya sudah
memiliki bekal yang memadai untuk terjun ke dunia kerja. Tetapi, kemampuan
berkomunikasi, rasa tanggung jawab dan kedisiplinan lulusan rasa-rasanya masih
kurang. Tampaknya kemampuan untuk menjalin komunikasi, sikap disiplin dan rasa
tanggungjawab siswa masih perlu ditingkatkan. Menurut pendapat penulis, kurangnya
kemampuan berkomunikasi, kurangnya rasa disiplin dan tanggung jawab merupakan
masalah karier karena bila mereka tidak memiliki kemampuan tersebut, mereka tidak
akan dapat menjalani pilihan kariernya secara optimal. Mungkin saja pada saat
menempuh pendidikan di SMK mereka kurang mendapatkan bimbingan dalam
kemampuan berkomunikasi, dan kesadaran untuk bertanggung jawab dan disiplin
boleh jadi belum sungguh-sungguh diolah. Terdapat kemungkinan, ketika para siswa
sudah mulai bekerja mereka merasa bebas dan terlepas dari segala peraturan yang
ada, sehingga rasa tanggung jawab dan kedisiplinan yang sudah dibina selama
menjalani pendidikan di SMK luntur sedikit demi sedikit.
5
Menurut Donald (dalam Sukardi, 1987:18) istilah karier menunjuk pada
proses yang dilalui orang sepanjang hidupnya, yang berhubungan dengan jenis atau
bidang pekerjaan tertentu. Agar proses memilih dan menentukan lapangan pekerjaan
dapat dilalui dengan baik, diperlukan persiapan yang matang dan terencana sehingga
siswa dapat memilih karier yang benar-benar cocok dan sesuai dengan kondisi
dirinya. Selama menjalani masa persiapan perencanaan karier para siswa perlu
dibantu oleh pihak-pihak lain seperti guru kelas, guru pembimbing dan juga orang tua
untuk mengarahkan siswa pada pilihan karier yang tepat. Dengan adanya persiapan
yang matang diperkecil kemungkinan munculnya masalah karier.
Penulis ingin mengungkap masalah-masalah karier yang dialami oleh para
siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Mengungkap
masalah-masalah karier yang dialami para siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta
penulis menganggap penting karena dengan mengetahui masalah-masalah karier yang
dihadapi oleh para siswa, para guru mata pelajaran dan guru BK khususnya dapat
memberikan bantuan yang sesuai. Salah satu bantuan yang dapat diberikan oleh guru
BK adalah dengan menyajikan topik-topik bimbingan karier yang relevan dengan
masalah siswa.
6
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:
1. Masalah-masalah karier manakah yang dialami oleh siswa kelas XI SMK
St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011?
2. Topik bimbingan karier secara klasikal manakah yang sesuai untuk siswa
kelas XI SMK St. Mikael Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui masalah-masalah karier yang dialami oleh siswa kelas XI
SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011
2. Menyusun topik bimbingan secara klasikal yang relevan untuk siswa kelas
XI SMK St. Mikael Surakarta
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Peneliti
Peneliti dapat mengetahui berbagai macam permasalahan karier yang
dihadapi oleh siswa SMK sehingga dapat turut membantu siswa melalui
usulan topik-topik bimbingan karier yang dapat diberikan oleh guru BK di
7
sekolah yang bersangkutan. Peneliti dapat menambah pengetahuan dan
wawasan dalam bidang karier.
2. Guru BK
Guru BK dapat merencanakan dan melaksanakan layanan bimbingan yang
cocok dan sesuai dengan masalah karier siswa, sehingga siswa benar-
benar merasa terbantu dalam penyelesaian masalah karier mereka.
3. Guru Mata Pelajaran
Guru mata pelajaran dapat mengetahui keadaan siswa, sehingga dapat
turut membantu dan mendampingi siswa melalui pembelajaran di kelas.
E. Batasan Istilah
1. Masalah
Masalah adalah suatu keadaan negatif yang dialami seperti yang
dimaksudkan dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.
2. Karier
Karier adalah suatu proses yang dilalui orang sepanjang hidupnya, yang
berhubungan dengan persiapan dan penyesuaian yang relevan untuk jenis
pekerjaan atau bidang pekerjaan yang ingin dimasuki.
3. Masalah karier
Masalah karier adalah suatu keadaan negatif yang dialami dalam rangka
mempersiapkan diri untuk memilih jenis pekerjaan atau bidang pekerjaan,
8
yang mencakup pemahaman diri, nilai-nilai hidup, pemahaman
lingkungan, dan perencanaan masa depan seperti yang dimaksudkan
dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.
4. Bimbingan karier
Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri, dalam
memilih lapangan pekerjaan atau profesi tertentu, dalam menghadapi
dunia pekerjaan dan dalam membekali diri supaya siap memangku jabatan
yang dicita-citakan.
5. Bimbingan karier secara klasikal
Bimbingan karier secara klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada
peserta didik dalam satu kelas untuk mempersiapkan diri dalam memilih
lapangan pekerjaan atau profesi tertentu, dalam menghadapi dunia
pekerjaan dan dalam membekali diri supaya siap memangku jabatan yang
dicita-citakan.
6. Siswa kelas XI SMK St Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011
Siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah
siswa kelas XI yang bersekolah di SMK ST Mikael Surakarta pada tahun
ajaran 2010/2011. Para siswa tersebut berusia antara 15-18 tahun.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi penjelasan tentang karakteristik SMK, perkembangan karier
siswa SMK, masalah karier siswa SMK, bimbingan karier di SMK.
A. Karakteristik Sekolah Menengah Kejuruan
1. Tujuan Pendidikan
Pendidikan kejuruan disebut juga sebagai “jembatan antara
manusia dan pekerjaan” (Manrihu, 1988). Sebutan tersebut layak diberikan
kepada SMK karena SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya
dapat mengembangkan kinerjanya apabila terjun dalam dunia kerja.
Nolker (1983:80) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan SMK adalah
membimbing siswa agar menjadi orang yang mampu berpikir mandiri
serta mampu mengambil keputusan, serta dapat menjadi pribadi yang
berbudi dan berperasaan, memiliki harga diri, dan mencintai profesi.
Sedangkan Wenrich dan Wenrich (1974:63) menyebutkan bahwa tujuan
pendidikan kejuruan antara lain menghasilkan tenaga kerja yang
diperlukan oleh masyarakat, meningkatkan pilihan pekerjaan yang dapat
diperoleh oleh setiap peserta didik, memberikan motivasi kerja kepada
peserta didik untuk menerapkan berbagai pengetahuan yang diperolehnya.
10
Dalam UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 disebutkan bahwa
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik dapat bekerja dalam bidang tertentu (Majalah Pendidikan “DIDIK”,
2010:6). Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut dapat disimpulkan
bahwa di samping mengemban tugas pendidikan secara umum, pendidikan
kejuruan mengemban misi khusus, yaitu memberikan bekal pengetahuan
dan keterampilan kepada peserta didik untuk memasuki lapangan kerja
dan sekaligus menghasilkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh
masyarakat.
2. Kegiatan Belajar Mengajar di SMK
Kegiatan belajar mengajar di SMK pada umumnya lebih berfokus
pada penguasaan kemampuan siswa dalam melakukan suatu jenis
pekerjaan tertentu. Penguasaan kemampuan tersebut diberikan baik itu
dalam bentuk teori maupun praktek. Sebagian besar waktu belajar siswa di
SMK menuntut mereka untuk berada di laboratorium (praktek) untuk
memperoleh pengalaman kejuruan yang menuntut banyaknya tenaga dan
pikiran yang dikeluarkan (Hamalik, 1990).
Proses belajar yang diselenggarakan di SMK mewajibkan siswa
untuk melakukan kerja praktek di bawah pengawasan pengajar yang
terdidik (Nolker, 1983:111). SMK St. Mikael Surakarta menggunakan
Kurikulum Nasional 2004 (KBK) dan KTSP (kurikulum sekolah).
Kurikulum sekolah (KTSP) untuk mata pelajaran normatif dan adaptif
diambil dari Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
11
sedangkan untuk mata pelajaran produktif menggunakan SKKNI (Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) sesuai dengan program studinya.
Penyusunan kurikulum disusun oleh tim khusus pengembang
kurikulum dan guru mata pelajaran serta melibatkan pihak industri
pasangan. Penyusunan kurikulum ini dilakukan terutama untuk mata
pelajaran produktif. Evaluasi kurikulum dilakukan oleh guru mata
pelajaran. Aspek-aspek yang dinilai meliputi pencapaian standar
kompetensi, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) serta
alokasi waktunya. Evaluasi ini dilakukan tiap tahun dan hasil evaluasi
digunakan untuk perbaikan kurikulum berikutnya. Dengan demikian
kurikulum yang digunakan akan selalu mengikuti perkembangan jaman
dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Dalam Buku Pedoman Siswa SMK St. Mikael Surakarta (2010)
dijelaskan bahwa SMK St. Mikael Surakarta menggunakan dua cara
pembelajaran yaitu pembelajaran teori dan pembelajaran praktik.
Pembelajaran teori dilakukan secara klasikal di dalam kelas dengan
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan siswa. Di
SMK St. Mikael Surakarta pembelajaran mata pelajaran praktek
menggunakan pendekatan production based education training (PBET).
Pembelajaran ini dilakukan di unit produksi. Sistem ini memadukan
praktik dan produksi sehingga dapat memberikan pengalaman produksi
dan aplikasi serta nilai-nilai kerja bagi peserta didik. Sistem ini didukung
oleh unit produksi dengan menerapkan sistem blok secara penuh (total
12
block system) dengan dua shift praktik melalui pengaturan siklus antara
praktek dan teori sehingga pengaturannya menjadi 1 minggu praktik dan 1
minggu teori.
3. Kendala yang Dimiliki oleh SMK
SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
bertanggungjawab untuk menciptakan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian, sehingga lulusannya
dapat mempraktikan kemampuannya apabila terjun dalam dunia kerja.
Menjadi lembaga pendidikan yang dapat menciptakan lulusan yang benar-
benar memiliki keahlian bukanlah hal mudah. Pada bagian ini akan
dijelaskan tiga kendala yang dialami oleh sekolah berkaitan dengan proses
pembelajaran dan penyaluran para siswa yang sudah lulus.
Salah satu kendala yang dimiliki oleh SMK adalah kurangnya
tenaga pelaksana terutama para guru yang memiliki kompetensi yang
sesuai dengan jenis keahlian. Sedikitnya tenaga guru yang memiliki
kompetensi di bidang keahlian tertentu dapat berpengaruh pada
menurunnya kualitas lulusan dari sekolah yang bersangkutan. Penurunan
kualitas ini disebabkan karena kurangnya tenaga pendidik yang benar-
benar memiliki kompetensi di bidangnya.
Kendala yang lainnya adalah banyaknya guru yang mengajar di
lebih dari satu sekolah. Kondisi ini membuat guru yang bersangkutan
menjadi kurang dapat memperhatikan dan memahami murid-muridnya
secara lebih dekat lagi. Padahal perhatian dari guru mutlak diperlukan oleh
13
para murid karena dengan cara itulah guru bisa lebih mengenal dan
memahami apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari siswa sendiri.
Bila guru mengajar di banyak sekolah, tentu saja akan lebih banyak lagi
murid yang harus diperhatikan.
Pemerintah telah berupaya untuk mengajak orang tua untuk
mendaftarkan anak-anaknya ke SMK. Ajakan ini memang diterima oleh
masyarakat. Para orang tua memiliki keinginan untuk memasukan anak-
anaknya ke SMK yang sekarang bermunculan. Namun masih terdapat
keraguan di dalam diri banyak orang tua. Keraguan dari orang tua inilah
yang juga menjadikan kendala tersendiri bagi SMK untuk menjaring lebih
banyak lagi lulusan dari SMP untuk masuk ke SMK. Keraguan yang
dirasakan oleh orang tua bila memasukkan anaknya ke SMK tercermin
melalui munculnya pendapat bahwa bila menempuh pendidikan di SMK
anaknya tidak akan mendapat nilai yang maksimal dan tidak akan dapat
berprestasi secara optimal. Pendapat itu muncul karena menurut
pandangan para orang tua sekolah di SMA jauh lebih baik dari pada di
SMK. Selain itu para orang tua juga belum terlalu mengetahui lebih dalam
tentang SMK. Para orang tua beranggapan bahwa lulusan SMK hanya
mempersiapkan anak-anak mereka sebagai tenaga ahli madya yang dinilai
pengembangan kariernya kurang (Majalah Pendidikan”Didik”, 2010)
sehingga mereka lebih suka bila anak-anaknya melanjutkan pendidikan ke
akademi ataupun ke universitas setamat SMA.
14
Adanya kendala yang dialami oleh SMK membuat SMK harus
berjuang untuk tetap memberikan yang terbaik bagi para siswanya, baik
itu dari segi kualitas pendidik, proses pembelajaran, maupun fasilitas.
Dengan adanya peningkatan dari segi pendidik, proses pembelajaran dan
fasilitas akan semakin diperkecil kemungkinan munculnya kendala yang
dapat mengganggu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan
mengalami masalah karier selama di SMK. Diharapkan semakin kecil
kendala yang dialami oleh SMK, akan semakin matang pemilihan karier
yang dialami oleh para siswa.
B. Perkembangan Karier Siswa SMK
1. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perkembangan Karier
Perkembangan karier selalu dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Dalam buku Bimbingan Karier di Sekolah-Sekolah, Sukardi
(1987:44) mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang
berpengaruh terhadap perkembangan karier, yaitu faktor yang
bersumber pada diri individu dan faktor sosial.
Faktor-faktor yang bersumber pada diri individu antara lain
sebagai berikut:
a. Kemampuan intelegensi
Binet (dalam Winkel, 2004) intelegensi adalah
kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka
mencapai tujuan dan untuk menilai keadaan diri secara
15
kritis dan obyektif. Kemampuan intelegensi yang dimiliki
oleh tiap individu biasanya berbeda. Secara luas diakui
bahwa terdapat perbedaan dalam kecepatan dan
kesempurnaan individu dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan yang dihadapi. Orang yang memiliki taraf
intelegensi yang lebih tinggi lebih cepat memecahkan
persoalan bila dibandingkan dengan orang yang memiliki
taraf intelegensi lebih rendah. Kemampuan intelegensi
memegang peranan penting, dan harus dipertimbangan
dalam memasuki suatu pekerjaan.
b. Bakat
Bakat merupakan suatu kondisi yang dimiliki
individu yang memungkinkan individu untuk berkembang
pada masa mendatang. Bakat merupakan suatu kemampuan
yang menonjol di suatu bidang usaha kognitif, bidang
keterampilan atau kesenian (Winkel, 2004). Bakat-bakat
dapat diketahui melalui tes bakat yang biasanya diadakan
oleh pihak sekolah. Bakat-bakat yang perlu diukur antara
lain: penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran
abstrak, tilikan ruang, penalaran mekanis, kecepatan dan
ketelitian klerikal, pemakaian bahasa, bakat skolastik. Bakat
seseorang perlu diketahui agar pihak sekolah dapat
memberikan bimbingan yang sesuai dengan bakat anak.
16
Dengan memberikan bimbingan yang sesuai akan
dipermudahlah pihak sekolah dalam memprediksi dan
mengarahkan pilihan karier para murid. Program bimbingan
yang dilakukan di sekolah dapat membantu siswa untuk
mengetahui bakat-bakatnya.
c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang agak menetap
pada seseorang untuk merasa tertarik pada suatu bidang
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam kegiatan
yang berkaitan dengan bidang itu. Minat sangat besar
pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu
pekerjaan. Memiliki minat saja tidak menjamin orang akan
berhasil baik dalam bidang jabatan yang dimasuki, karena
harus dilihat pula bekal kualifikasinya yang menyangkut
taraf intelegensi dan profil kemampuan khusus.
Orang yang berminat, tetapi tidak memenuhi
tuntutan kualifikasi dalam hal taraf intelegensi dan profil
kemampuan kemampuan khusus, kiranya tidak dapat
diharapkan akan berhasil baik. Sebaliknya, orang yang
memenuhi kualifikasi dalam hal tertentu, masih dapat
diharapkan cukup berhasil meskipun tidak begitu berminat.
Keadaan yang paling baik ialah bila orang berminat dan
memiliki bekal kualifikasi yang sesuai (Winkel, 2004: 651).
17
Menurut pendapat Strong (Winkel, 2004: 650),
minat masih akan mengalami perubahan antara umur 15-20
tahun, dan akan menjadi lebih stabil antara umur 20-25
tahun. Minat tersebut tidak akan berubah banyak setelah
seseorang mencapai kedewasaan.
d. Sifat-sifat
Sifat merupakan ciri-ciri kepribadian yang
memberikan corak khas pada seseorang seperti riang
gembira, ramah, halus, teliti, terbuka, dan lain-lain.
Biasanya, orang akan kurang cocok untuk memegang suatu
jabatan tertentu karena dalam dirinya terdapat sifat-sifat
yang kurang mendukung dirinya untuk bekerja di bidang
yang bersangkutan. Setiap orang memiliki kombinasi dari
sifat baik yang mendukung dalam bekerja dan sifat yang
kurang baik yang menghambat dalam bekerja. Selama masa
remaja semua sifat belumlah terbentuk secara paten. Sifat
dalam diri remaja yang kurang baik masih dapat
mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya umur
dan kedewasaan remaja itu sendiri (Winkel, 2004 :652).
e. Nilai-Nilai
Sukardi (1987:47) menjelaskan bahwa nilai adalah
sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan. Nilai-nilai bagi manusia dipergunakan
18
sebagai patokan dalam melakukan tindakan. Nilai-nilai
yang diyakini oleh seseorang memegang peranan yang
penting dalam keseluruhan perilaku seseorang dan
mempengaruhi seluruh harapan atau aspirasinya, termasuk
bidang pekerjaan yang akan ditekuni. Nilai-nilai yang
dianut oleh individu berpengaruh terhadap prestasi dalam
pekerjaan. Individu yang memiliki nilai moral yang tinggi
akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam
pekerjaannya.
f. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan informasi yang dimiliki
oleh sesorang antara lain tentang bidang-bidang pekerjaan
dan tentang diri sendiri. Pengetahuan yang berhubungan
dengan bidang pekerjaan misalnya: persyaratan dalam
melamar pekerjaan, gaji yang diterima, hak dan kewajiban
selama bekerja, dan gambaran lingkungan pekerjaan yang
akan dihadapi. Pengetahuan tentang diri sendiri meliputi
antara lain: taraf intelegensi, kemampuan khusus, nilai-nilai
kehidupan, minat dan sifat kepribadian. Dengan
bertambahnya umur dan pengalaman hidup, orang akan
mengenal diri sendiri secara lebih akurat dan lebih
menyadari keterbatasannya.
19
g. Keadaan Jasmani
Keadaan jasmani yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki
oleh seseorang seperti tinggi badan, ketajaman penglihatan,
pendengaran, dan jenis kelamin. Hampir semua pekerjaan
yang ada membutuhkan kondisi fisik yang lengkap dan
dapat digunakan secara optimal.
Selain faktor yang terdapat dalam diri individu, terdapat
juga faktor sosial yang terdiri dari kelompok primer dan kelompok
sekunder. Kelompok primer diwarnai oleh bentuk-bentuk
hubungan yang bersifat pribadi, akrab, dan terjadi secara terus
menerus. Keluarga terutama orang tua merupakan lingkungan yang
memberikan pengalaman sosial yang pertama pada anak. Orang tua
ikut berperan dalam menentukan arah pemilihan karir anak
remajanya, walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam
menjalankan karir sangat tergantung pada kecakapan dan
keprofesionalan siswa yang menjalaninya.
Kelompok sekunder didasarkan atas kepentingan-
kepentingan tertentu yang mewarnai aktivitas, gerak-gerik
kelompok. Keberadaan dan aktivitas kelompok sekunder ini tidak
tergantung pada hubungan pribadi secara akrab meskipun
hubungan antar anggota tetap akrab. Kelompok ini memiliki
keinginan untuk mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat secara
bersama-sama.
20
Teori Ginzberg (dalam Santoadi, 2008), titik pijak pilihan
karier adalah teori perkembangan. Kesimpulan teori Ginzberg
adalah pilihan karier merupakan suatu proses perkembangan yang
pada umumnya meliputi sekian tahun dalam kehidupan manusia (6-
10 tahun), dimulai ketika berusia 11 tahun dan berakhir pada usia
17 tahun atau ketika memasuki masa dewasa muda. Ginzberg
membedakan tiga periode atau tahap proses pemilihan:
a. Periode Fantasi (usia kanak-kanak, sebelum 11 tahun): Anak
melakukan aktivitas yang berorientasi murni pada permainan-
permainan. Menjelang akhir fase ini, permainan cenderung
berorientasi pada kerja.
b. Periode Tentatif (usia dewasa awal, 11-17 tahun): Proses
transisi ditandai dengan pengenalan pada tuntutan kerja secara
bertahap, pengenalan pada minat, kemampuan, imbalan yang
diperoleh dari pekerjaan, nilai-nilai, dan kesadaran akan
perspektif waktu (kesadaran akan masa depan).
c. Periode Realistik (usia dewasa tengah, 17 tahun-dewasa muda):
Integrasi berbagai kemampuan dan minat mengalami
perkembangan nilai-nilai lebih mendalam, kristalisasi pilihan
karier, spesifikasi pilihan karier.
Secara ringkas pandangan Ginzberg dirumuskan sebagai
berikut:
21
a. Pilihan karier adalah proses perkembangan dimana pilihan
karier bukan merupakan pilihan sederhana tetapi serangkaian
keputusan yang dibuat melewati tahun-tahun sepanjang hidup.
Setiap tahap dalam proses memiliki kaitan yang sangat berarti
dengan tahap sebelumnya.
b. Proses perkembangan tidak dapat diputar ulang-mundur
kembali. Keputusan karier terikat dengan perkembangan
individu dan usia secara kronologis.
c. Proses pemilihan karier akan berakhir dengan penyesuaian
pada berbagai faktor baik internal maupun eksternal yang
mempengaruhi karier.
2. Sikap Terhadap Pekerjaan di Masa Remaja
Sikap merupakan suatu kesiapan seseorang untuk bertindak
secara tertentu terhadap hal-hal tertentu (Sukardi,1987:46). Sikap
merupakan suatu kecenderungan yang relatif stabil yang dimiliki
individu dalam mereaksi terhadap diri sendiri, orang lain, atau situasi
tertentu. Sikap terhadap pekerjaan dapat diartikan sebagai
kecenderungan remaja dalam melihat arti dari sebuah pekerjaan. Sikap
ini tentu dirasakan oleh para siswa yang menempuh pendidikan di
SMK. Sejak mereka memutuskan untuk masuk ke SMK, mereka
sudah berfokus pada berbagai macam pilihan pekerjaan yang nantinya
akan mereka jalani.
22
Dalam keadaan yang normal, seseorang dapat memilih suatu
pekerjaan yang disenanginya. Dalam hal ini subjektivitas orang akan
nampak. Unsur subjektif remaja masih sangat menguasai sehingga
pilihannya bisa tidak terlalu realistis. Misalnya seseorang ingin
menjadi sopir bis atas dasar pengalamannya yang masih terbatas. Ia
merasa duduk di belakang stir kendaraan yang begitu besar adalah
suatu hal yang menarik. Pilihan pekerjaan yang sungguh-sungguh
bukanlah suatu tindakan sesaat saja, melainkan merupakan hasil suatu
proses pemikiran dan pengalaman tertentu, walaupun hasilnya nanti
mungkin juga dapat bersifat sementara lagi.
C. Masalah Karier Siswa SMK
Hurlock (2004) beranggapan bahwa pada rentang usia 15-18 tahun
remaja mengalami masa yang sering disebut dengan “masa bermasalah”.
Mereka sering bermasalah dengan orang lain dan juga dengan diri mereka
sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia masalah adalah sesuatu
yang harus diselesaikan (2005, 883). Banyak masalah yang dialami oleh
remaja seperti masalah pelajaran, masalah hubungan dengan orang tua dan
saudara-saudara mereka, masalah pergaulan dengan teman sebaya,
masalah kebahagiaan dan keselamatan diri sendiri, masalah penerimaan
orang terhadapnya, masalah kebutuhan finasiil, masalah pekerjaan dan
masalah kesehatan (Surakhmad, 1980).
23
Karier merupakan suatu proses yang dilalui orang sepanjang
hidupnya, yang berhubungan dengan jenis pekerjaan atau bidang
pekerjaan yang ingin dimasuki. Karier merupakan suatu proses dimana
individu membutuhkan banyak waktu untuk menyesuaikan diri dengan
faktor-faktor yang berada di luar maupun di dalam dirinya. Karier lebih
menekankan aspek bahwa seseorang memandang pekerjaanya sebagai
panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikiran, perasaan serta
mewarnai seluruh gaya hidupnya (Winkel, 2004).
Karier merupakan suatu respon terhadap kebutuhan untuk bekerja.
Kebutuhan untuk bekerja itu sendiri merupakan suatu kebutuhan yang
alami dan sosial (Manrihu, 1988). Di masyarakat kita, semua orang
diharapkan dapat bekerja agar semua kebutuhan dapat tercukupi dan
sebagai konsekuensinya lembaga-lembaga pendidikan terutama SMK
bertanggung jawab untuk mempersiapkan anak didiknya untuk siap
bekerja di lingkungan masyarakat.
Masalah karier adalah suatu keadaan negatif yang dialami individu
dalam rangka mempersiapkan diri untuk memilih jenis pekerjaan atau
bidang pekerjaan, yang mencakup pemahaman diri, nilai-nilai hidup,
pemahaman lingkungan, dan perencanaan masa depan. Masalah karier
merupakan masalah yang umum dialami oleh remaja. Masalah karier
timbul karena remaja mendapat hambatan atau merasa frustrasi dalam
memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan tugas perkembangan yang
berhubungan dengan karier.
24
Masalah karier dialami oleh remaja karena mereka sudah mulai
memikirkan cita-cita, yang berkaitan dengan pekerjaan atau karier yang
ingin dijalaninya nanti meskipun belum terbentuk secara jelas dan mantap
(Gunarsa, 2004). Bagi siswa di SMK masalah karier kerap dialami oleh
mereka karena mereka dituntut untuk segera memilih dan menetapkan
karier yang akan mereka jalani nanti setelah mereka lulus.
Williamson (dalam Manrihu, 1988) menggambarkan bahwa
masalah karier dapat digambarkan sebagai: (1) situasi tidak adanya pilihan
bagi individu; (2) individu memiliki kebimbangan atau tidak pasti dalam
pilihan karier; (3) terdapat ketidakmampuan atau individu tidak berminat
dengan karier yang dipilihnya, (4) terdapat ketidaksesuaian antara bakat
dan minat dengan pilihan karier yang diinginkan oleh individu.
Byrne (dalam Manrihu, 1988) menggambarkan masalah karier
sebagai situasi dimana individu berada dalam situasi ketidakmatangan,
kurangnya keterampilan dalam memecahkan masalah, kurangnya
informasi serta wawasan dan kurangnya kepastian. Masalah karier yang
digambarkan oleh Williamson dan Byrne merupakan suatu bentuk adanya
kekurangan dalam diri individu. Idealnya mereka dapat memilih suatu
pekerjaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bakat, minat,
serta berbagai macam informasi yang berkaitan dengan pilihan karier
mereka nantinya.
Sehubungan dengan masalah karier sering timbul pertanyaan
dalam benak seorang remaja seperti (Depdikbud, 1984):
25
1. Bagaimana saya mendapatkan pekerjaan yang sesuai?
2. Bagaimana penyesuaian antara kemampuan diri saya dengan
pekerjaan?
3. Bagaimana saya mengetahui berbagai jenis pekerjaan?
4. Bagaimana saya menyiapkan diri untuk karier dan masa depan
saya?
5. Jenis pendidikan mana yang harus saya tempuh untuk
memperoleh pekerjaan di bidang-bidang yang saya cita-
citakan?
6. Apa hubungan antara kegiatan saya sekarang dengan karier
saya dimasa depan?
Apabila remaja tidak menemukan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan tersebut, remaja akan mengalami kesulitan dalam pemilihan
keputusan kariernya kelak.
Dalam buku paket bimbingan karier (Depdikbud, 1984) tercantum
5 bidang masalah karier yaitu:
1. Pemahaman diri
2. Nilai-nilai
3. Pemahaman lingkungan
4. Hambatan dan mengatasi hambatan
5. Merencanakan masa depan
Topik hambatan yang tercantum dalam buku paket bimbingan
karier tersebut tidak dijadikan sebagai masalah tersendiri, karena
26
hambatan-hambatan dalam bidang karier tentunya merupakan masalah-
masalah karier juga (Depdikbud, 1984). Masalah karier peneliti
kelompokan menjadi 4 bidang masalah yaitu:
1. Pemahaman diri
2. Nilai-nilai
3. Pemahaman lingkungan
4. Perencanaan masa depan
Pemahaman diri mutlak diperlukan oleh individu dalam
merencanakan masa depannya. Siswa perlu memahami sifat-sifat, bakat,
minatnya. Dalam proses pendidikan sejak awal, SMK selalu
memperhatikan kemampuan perorangan, bakat, minat serta ketangguhan
pribadi yang nantinya akan berpengaruh pada produktivitas kerjanya
(Hamalik,1990:20). Pertanyaan yang perlu dipikirkan oleh siswa berkaitan
dengan pemahaman diri yaitu: Saya ini bagaimana dalam kapasitas tenaga
kerja? Apa yang saya miliki? Apa yang dapat saya berikan pada pekerjaan
saya nantinya, apakah pekerjaan saya cocok dengan bakat, minat,
kemampuan dan pendidikan yang saya peroleh (Rifai, 1984). Dengan
memahami diri secara tepat, siswa diharapkan dapat memilih pekerjaan
yang sesuai.
Nilai-nilai menjadi pedoman dan pegangan dalam hidup dan sangat
menentukan bagi gaya hidup seseorang (Winkel, 2004). Melalui nilai-nilai
yang diyakini individu belajar untuk dapat memilih antara yang baik-
buruk, boleh-tidak boleh, sopan-tidak sopan serta berbagai macam
27
peraturan lainnya yang senantiasa akan dihadapi oleh individu dalam
menjalani kehidupan kariernya kelak. Bila individu tidak memahami nilai-
nilai hidup di lingkungannya, individu akan mengalami gangguan dalam
kehidupannya, dan tidak akan dapat berinteraksi dengan baik di
lingkungan masyarakat termasuk lingkungan kerjanya kelak.
Pemahaman lingkungan mencakup informasi tentang berbagai
macam jenis pekerjaan dan berbagai macam jenis perguruan tinggi. Siswa
akan mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang bisa dipilih apabila siswa
memiliki informasi tentang berbagai pekerjaan, syarat-syarat yang
diperlukan untuk dapat memasuki pekerjaan, serta hak dan kewajiban yang
akan didapat oleh siswa saat memilih pekerjaan tersebut. Informasi tentang
jenis-jenis perguruan tinggi juga perlu diketahui oleh siswa SMK karena
terbuka juga kemungkinan bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi yang sesuai dengan kemampuannya. Informasi yang
perlu diketahui oleh siswa antara lain: jenis-jenis perguruan tinggi, bidang
studi pokok yang menunjang untuk memasuki suatu jurusan atau fakultas,
syarat serta biaya yang diperlukan (Depdikbud, 1984).
Merencanakan masa depan diperlukan oleh tiap invidu. Melalui
perencanaan masa depan yang matang, siswa diharapkan dapat mencapai
apa yang menjadi cita-citanya terutama dalam hal pekerjaan yang sesuai.
Perencanaan masa depan yang salah, terutama dalam hal karier akan
membawa konsekuensi yang berat bagi siswa yang bersangkutan yang
akan berakibat pula pada berkurangnya kebahagiaan siswa kelak (Winkel,
28
2004: 646). Perencanaan masa depan dapat dilihat dari faktor pribadi atau
dapat juga disebut sebagai faktor internal, faktor lingkungan atau dapat
juga disebut sebagai faktor eksternal, serta hal-hal yang harus dilakukan.
Larasati (2005) telah melakukan penelitian tentang masalah-
masalah karier yang dialami oleh siswa kelas 2 SMK Bina Dirgantara
Surakarta tahun ajaran 2004/2005. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah Inventori Masalah-Masalah Karier yang disusun sendiri oleh
peneliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah karier yang dialami
oleh mayoritas siswa kelas 1 Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK
Bina Dirgantara Surakarta tahun ajaran 2004/2005 adalah lebih menyadari
kejelekan atau kekurangan daripada kebaikan (18 orang), sulit mengubah
sifat atau kebiasaan yang negatif (29 orang), belum menyadari tugas yang
sesungguhnya (23 orang), kekurangan biaya untuk melanjutkan studi ke
Perguruan Tinggi (18 orang), kurang mengenal seluk beluk perguruan
tinggi (18 orang), kurang mengenal seluk beluk dunia kerja (23 orang),
kurang mendapat informasi tentang prosedur pengiriman tenaga kerja ke
luar negeri (21orang). Sedangkan masalah karier yang dialami oleh
mayoritas siswa kelas II Progran Keahlian Mekanik Otomotif SMK Bina
Dirgantara Surakarta tahun ajaran 2004/2005, yaitu sulit mengubah sifat-
sifat yang negatif (44 orang), kegiatan sehari-hari tidak terjadwal (23
orang), tidak mengetahui cara mengisi waktu luang dengan tepat (30
orang), meragukan kesempatan memperoleh pekerjaan setamat SMK (32
orang).
29
Penelitian tentang masalah karier siswa juga dilakukan oleh
Irmawati (2001) pada siswa kelas II SMU BOPKRI Wonosari tahun ajaran
1999/2000. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Alat Ungkap
Masalah yang disusun oleh Prayitno, dkk (tanpa tahun). Hasil penelitian
menunjukan bahwa masalah dalam bidang karier dan pekerjaan yang
dialami oleh siswa kelas II SMU BOPKRI Wonosari antara lain: cemas
bila menjadi penganggur setamat pendidikan, kurang memiliki
pengetahuan yang luas tentang lapangan pekerjaan dan seluk beluk jenis
pekerjaan, khawatir diperlakukan secara tidak wajar atau tidak adil dalam
mencari atau melamar pekerjaan, ragu apakah setamat pendidikan dapat
bekerja secara mandiri.
D. Bimbingan Karier di SMK
1. Bimbingan Karier
Bimbingan karier dianggap penting untuk dilaksanakan di tiap
jenjang pendidikan, terutama di SMK. Bimbingan karir ialah bimbingan
dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan tertentu serta
membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan yang telah dimasukinya (Winkel,
2004:114). Bimbingan karir juga merupakan suatu proses bantuan
terhadap individu agar individu yang bersangkutan dapat mengenal
dirinya, memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa
30
depannya dengan bentuk kehidupan yang diharapkan sesuai dengan
keadaan dirinya (Gani, 1987).
Tujuan bimbingan karier antara lain (Gani, 1987:12):
a. Memiliki pemahaman diri. b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi
karir yang menunjang kematangan karir. c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan
menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya di masa depan.
e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir. f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan. g. Dapat membentuk pola-pola karir. h. Mengenal kemampuan dan minat. i. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil
keputusan karir.
Bimbingan karier di SMK mempunyai 3 fungsi utama (Depdikbud,
1993) yaitu:
a. Fungsi penyaluran yaitu membimbing calon siswa agar memperoleh pendidikan yang sesuai sehingga dapat berkembang secara optimal.
b. Fungsi penyesuaian yaitu membimbing para siswa dan tamatan agar dapat menyesuaikan diri secara positif dan kreatif dengan kondisi belajar dan bekerja.
c. Fungsi pencegahan yaitu membantu siswa dalam mengantisipasi situasi dan kondisi dari dalam dan dari luar dirinya yang dapat menghambat pengembangan dirinya.
Menurut Buku Paket Bimbingan Karier untuk Sekolah Menengah
Tingkat Atas (Depdikbud, 1984), prinsip pokok bimbingan karier adalah
sebagai berikut:
a. Pemilihan pekerjaan lebih merupakan suatu proses daripada sebagai suatu peristiwa.
b. Pemilihan dan penyesuaian pekerjaan dimulai dengan pengetahuan tentang diri.
31
c. Bimbingan karier haruslah merupakan suatu proses perkembangan konsep diri.
d. Bimbingan karier membantu individu memahami dunia kerja dalam masyarakat.
e. Bimbingan karier memberikan bantuan kepada siswa untuk mengetahui berbagai hambatan yang mungkin muncul.
f. Siswa perlu dibantu dan diajak untuk merencanakan kariernya untuk masa yang akan datang.
Bimbingan karier tidak hanya memberikan respons pada masalah-
masalah yang telah ada, tetapi juga membantu individu untuk
memperoleh pengetahuan, sikap dan juga keterampilan sehingga individu
dapat mengembangkan perilaku yang diperlukan dalam pengambilan
keputusan. Bimbingan karier lebih berorientasi pada masa depan dan
bersifat developmental. Fokus dari bimbingan karier itu sendiri adalah
edukatif karena dimaksudkan untuk memaksimalkan pertumbuhan atau
perkembangan.
2. Topik-Topik Bimbingan Karier Secara Klasikal
Bimbingan karier merupakan bagian integral dari keseluruhan
program pendidikan karier. Bimbingan karier secara klasikal merupakan
suatu proses bantuan yang diberikan pada sekelompok siswa agar mereka
mampu merencanakan karirnya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat
dan kemampuan, pengetahuan dan kepribadian serta faktor-faktor yang
mendukung kemajuan dirinya yang dilakukan dengan cara melayani
sejumlah peserta didik dalam satu kelas (Winkel, 2004).
Bimbingan karier hendaknya disesuaikan dengan keadaan para siswa
di kelas yang bersangkutan, yaitu dengan memperhitungkan tahap
perkembangan karier siswa. Pelayanan bimbingan karier secara klasikal
32
hendaknya dipersiapkan oleh guru BK. Salah satu persiapan yang
dilakukan adalah dengan membuat Satuan Pelayanan Bimbingan yang
merupakan persiapan tertulis. Guru BK dapat menggunakan berbagai jenis
buku yang relevan dengan tema yang ingin diberikan di kelas.
Depdikbud pernah menyusun Buku Paket Bimbingan Karier
(Depdikbud, 1984) untuk Sekolah Menengah Atas. Topik-topik bimbingan
karier dalam paket tersebut mencakup:
a. Pemahaman diri yang mencakup pemahaman tentang bakat,
minat, cita-cita dan gaya hidup.
b. Nilai-nilai yang mencakup pengenalan nilai hidup sendiri,
pengenalan nilai orang lain dan pertentangan nilai
c. Pemahaman lingkungan yang mencangkup informasi
pendidikan, informasi jabatan
d. Hambatan yang mencangkup berbagai halangan yang berasal
dari faktor pribadi, faktor lingkungan, yang muncul saat
pencapaian karier terjadi
e. Merencanakan masa depan, mencangkup membuat rencana
pilihan karier dengan mengelola informasi yang sudah ada
tentang keadaan diri dan lingkungan.
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, populasi penelitian,
instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian deskriptif dengan
survei. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian kepada masalah-
masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan
(Sudjana, 1989). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi tentang masalah-masalah karier yang dialami oleh siswa kelas
XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Selanjutnya
berdasarkan hasil penelitian disusun topik-topik bimbingan karier secara
klasikal.
B. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK St. Mikael
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Jumlah populasi siswa kelas XI SMK
St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah sebanyak 161 siswa
yang terdiri dari 4 kelas, seperti yang disajikan dalam tabel 1. Semua
anggota populasi menjadi subyek penelitian dan tidak ada sampel.
Penelitian ini termasuk penelitian populasi.
34
Terdapat lima alasan peneliti memilih SMK St. Mikael Surakarta
sebagai tempat penelitian yaitu karena SMK St. Mikael Surakarta mudah
dijangkau oleh peneliti, SMK St. Mikael merupakan jenis sekolah yang
bertujuan untuk mempersiapkan anak didiknya menjadi tenaga yang siap
kerja, SMK St. Mikael mempunyai jam khusus bimbingan yang terjadwal
setiap minggunya, SMK St. Mikael memiliki siswa yang cocok dijadikan
sebagai populasi penelitian yaitu remaja dengan rentang usia 15-18 tahun.
Tabel 1
Rincian Jumlah Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011
Kelas Jumlah
XI A 40
XI B 40
XI C 40
XI D 41
Total 161
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Masalah-
Masalah Karier yang disusun sendiri oleh peneliti. Metode yang
digunakan adalah metode skoring yang merupakan modifikasi skala
Likert. Pada skala Likert terdapat 5 kategori jawaban yaitu Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Belum Memutuskan (BM), Tidak Setuju (TS), Sama
sekali Tidak Setuju (STS). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 4
35
alternatif jawaban, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju
(TS), Sama Sekali Tidak Setuju (STS).
Menurut Hadi (1990) modifikasi skala Likert menjadi empat
kategori didasarkan pada 3 alasan. Alasan yang pertama adalah karena
dalam skala Likert 5 alternatif jawaban terdapat pilihan “belum
memutuskan” yang mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat
memutuskan, bisa juga diartikan netral atau bahkan ragu-ragu. Alasan
yang kedua adalah tersedianya jawaban “belum memutuskan” dapat
menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah (central tendency
effect) terutama bagi responden yang masih ragu-ragu dengan jawabannya.
Alasan yang ketiga adalah untuk lebih jelas melihat kecenderungan
pendapat responden ke arah setuju atau ke arah tidak setuju.
Dalam buku paket bimbingan karier (Depdikbud, 1984) tercantum
5 bidang masalah karier yaitu:
1. Pemahaman diri
2. Nilai-nilai
3. Pemahaman lingkungan
4. Hambatan dan mengatasi hambatan
5. Merencanakan masa depan
Topik hambatan yang tercantum dalam buku paket bimbingan
karier (Depdikbud, 1984) tersebut tidak dijadikan sebagai masalah
tersendiri, karena hambatan-hambatan dalam bidang karier sudah tercakup
dalam masalah-masalah karier yang diungkap oleh item-item kuesioner
36
Masalah-Masalah Karier. Pada akhirnya masalah karier peneliti
kelompokan menjadi 4 bidang masalah karier yaitu:
1. Pemahaman diri
2. Nilai-nilai
3. Pemahaman lingkungan
4. Perencanaan masa depan
Kisi-kisi kuesioner Masalah-Masalah Karier didasarkan pada 4
bidang masalah karier seperti yang sudah peneliti susun berdasarkan Buku
Paket Bimbingan Karier. Kisi-kisi kuesioner Masalah-Masalah Karier
yang diujicobakan terdapat pada tabel 2.
37
Tabel 2
Kisi-Kisi Kuesioner Masalah-Masalah Karier (yang Diujicoba)
Pernyataan dalam kuesioner ini terdiri dari 2 kelompok yaitu
pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan negatif atau
unfavorable adalah pernyataan-pernyataan yang menggambarkan adanya
masalah yang berkaitan dengan aspek yang bersangkutan. Pernyataan
Bidang Masalah Karier Indikator Jumlah No Item
Negatif Positif Pemahaman Diri a. Kebiasaan
dalam diri b. Kekurangan
diri c. Bakat
d. Minat
8
12
12
10
39,31,51,5
23,32,42,96,59,3
40,81,97,22,82,106
25,34,87,7,33
21,41,57,1
76,80,58,30,92,2
24,60,77,4,93,98
6,83,61,94,99
Nilai-Nilai a. Nilai-Nilai pegangan hidup sendiri
b. Nilai-nilai yang dimiliki oleh orang lain
6 8
43,52,84
62,85,27,100
26,8,35
88,95,54,9
Pemahaman Lingkungan
a. Pemahaman tentang dunia kerja
b. Pemahaman tentang tempat meneruskan studi
12 8
36,11,63,12,53,28
37,13,45,46
10,44,55,86,102,101
104,91,103,70
Perencanaan Masa Depan
a. Faktor pribadi
b. Faktor lingkungan
c. Hal-hal yang akan dilakukan
6 8
16
64, 14, 56
48,71,49,69
66,72,73,89,19,67,16,79
47,38,29
65,20,17,75
18,74,90,105,78,50,68,15
Total 106 53 53
38
positif atau favorable adalah pernyataan-pernyataan yang menggambarkan
tidak adanya masalah yang berkaitan dengan aspek yang bersangkutan.
Penentuan skor untuk setiap pernyataan dilakukan sebagai berikut:
a. Untuk pernyataan positif: skor untuk jawaban Sangat Setuju
adalah satu, skor untuk jawaban Setuju adalah dua, skor untuk
jawaban Tidak Setuju adalah tiga, skor untuk jawaban Sangat
Tidak Setuju adalah empat.
b. Untuk pernyataan negatif: skor untuk jawaban Sangat Setuju
adalah empat, skor untuk jawaban Setuju adalah tiga, skor
untuk jawaban Tidak Setuju adalah dua, skor untuk jawaban
Sangat Tidak Setuju adalah satu.
Responden diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban
dengan cara memberi tanda centang (√). Skor untuk masing-masing item
dijumlahkan untuk melihat masalah karier yang dialami oleh responden.
Semakin banyak skor yang diperoleh, responden semakin bermasalah.
Sebaliknya, semakin sedikit skor, responden semakin tidak bermasalah.
D. Validitas
Pada penelitian ini, validitas yang diuji adalah validitas isi.
Validitas isi dapat diartikan sebagai ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu memberikan
39
hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran yang
bersangkutan (Azwar, 2001).
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement
(Azwar 2001:45). Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan validitas
isi yang dilakukan lewat professional judgement. Dalam hal ini peneliti
meminta bantuan kepada:
1. Drs. R.H. Dj. Sinurat, M.A. selaku dosen pembimbing skripsi.
Dosen memberikan penilaian berkaitan dengan kesesuaian
antara variabel penelitian, indikator penelitian dan kalimat
pernyataan yang telah disusun oleh peneliti.
2. Paulus Widyawan Widhiasta, S.S. selaku guru BK SMK St.
Mikael Surakarta. Guru BK memberikan penilaian berkaitan
dengan struktur kalimat, dan mudah tidaknya pernyataan
tersebut dipahami oleh siswa.
3. Rondang Sitindaon, S. Psi. seorang lulusan psikologi. Beliau
memberikan evaluasi tentang jumlah item dan mengevaluasi
pernyataan item.
Selain menggunakan professional judgement penelitian ini juga
menggunakan Person Product Moment dengan cara mengkorelasikan
skor-skor item terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan analisis
korelasi dengan rumus:
40
XYr = ( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑∑
−−
−2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
XYr = Korelasi skor butir dengan skor aspek
N = Jumlah subyek
X = Skor item atau butir
Y = Skor total per aspek
Proses penghitungan dilakukan dengan cara memberi skor pada tiap
item dan memasukan ke dalam tabel Excel; kemudian penghitungan
dilakukan dengan SPSS 15.0. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
program SPSS versi 15.0 yang dilakukan terhadap 106 item ternyata ada
47 item yang gugur. Pada tabel 3 disajikan item yang gugur.
41
Tabel 3
Rincian Item Yang Gugur Setelah Ujicoba
Bidang Masalah Karier Indikator Jumlah No Item
Gugur Valid Pemahaman Diri a. Kebiasaan
dalam diri b. Kekurangan
diri c. Bakat
d. Minat
8
12
12
10
3 4 7 3
5
8 5 7
Nilai-Nilai a. Nilai-Nilai pegangan hidup sendiri
b. Nilai-nilai yang dimiliki oleh orang lain
6 8
1 5
5
3
Pemahaman Lingkungan
a. Pemahaman tentang dunia kerja
b. Pemahaman tentang tempat meneruskan studi
12 8
6 3
6
5
Perencanaan Masa Depan
a. Faktor pribadi
b. Faktor lingkungan
c. Hal-hal yang akan dilakukan
6 8
16
4 4 7
2
4
9
Jumlah 106 47 59
Setelah melalui proses uji coba akhirnya diketahui bahwa terdapat 47
item yang gugur. Atas persetujuan dosen pembimbing, peneliti
menurunkan koefisien korelasi dari 0.30 menjadi 0.25 agar dapat
memenuhi jumlah item yang diinginkan. Pada tabel 4 disajikan kisi-kisi
kuesioner final.
42
Tabel 4
Kisi-Kisi Kuesioner Final
E. Reliabilitas
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai
pengukuran yang reliabel. Reliabilitas suatu tes merupakan taraf sampai
mana instrumen mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya,
Bidang Masalah Karier Indikator Jumlah No Item
Negatif Positif Pemahaman Diri a. Kebiasaan
dalam diri b. Kekurangan
diri c. Bakat d. Minat
6
10 8 8
3,13,26
14,29,38,59,67
4,23,40,60 16,51,69,73
1,28,37
2,25,49,66,39
15,30,50,68 31,41,61,79
Nilai-Nilai a. Nilai-Nilai
pegangan hidup sendiri
b. Nilai-nilai yang dimiliki oleh orang lain
6 4
5,32,42
18,43
17,52,70
33,6
Pemahaman Lingkungan
a. Pemahaman tentang dunia kerja
b. Pemahaman tentang tempat meneruskan studi
10 6
7,53,62,71,77
20,35,55
19,34,44,78,54
8,72,76
Perencanaan Masa Depan
a. Faktor pribadi
b. Faktor lingkungan
c. Hal-hal yang akan dilakukan
6 4
12
9,21,64
22,46
11,57,66,74,48,24
36,45,25
10,56
47,80,75,58,27, 12
Total 80 40 40
43
yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo,
1995:209). Sedangkan reliabilitas menurut Arikunto (1991:170)
menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik. Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner
menggunakan program SPSS yang dilakukan dengan menghitung
koefisien korelasi skor item gasal dan skor item genap dengan
menggunakan Product Moment dari Pearson yang kemudian dikoreksi
dengan formula Spearman-Brown sebagai berikut:
ttr = gg
gg
rr
+
×
12
Keterangan :
ttr = koefisien reliabilitas seluruh instrumen
ggr = koefisien korelasi skor belahan gasal-genap
Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh,
dipakai besar koefisien korelasi dalam kriteria Guilford yang terdapat pada
tabel 5 (Masidjo, 1995: 209).
Tabel 5
Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91-1,00 Sangat tinggi
2 0,71-0,90 Tinggi
3 0,41-0,70 Cukup
4 0,21-0,40 Rendah
5 Negatif-0,20 Sangat Rendah
44
Dari data hasil uji coba kepada siswa kelas XI SMK St. Mikael
Surakarta diperoleh perhitungan koefisian reliabilitas seluruh instrumen
dengan menggunakan rumus Spearman-Brown yaitu 0,85. Hasil
perhitungan 0,85 dikonsultasikan ke kriteria Guilford. Berdasarkan kriteria
Guilford disimpulkan bahwa hasil perhitungan tersebut termasuk dalam
kategori tinggi.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan yang dilakukan peneliti adalah
a. Menghubungi kepala sekolah dan guru BK SMK St. Mikael
Surakarta untuk meminta ijin mengadakan penelitian di SMK St.
Mikael Surakarta.
b. Membuat kuesioner sebagai alat untuk penelitian.
c. Mengkonsultasikan kuesioner kepada dosen pembimbing skripsi,
kepada koordinator BK, dan kepada rekan peneliti yang merupakan
sarjana psikologi.
d. Melaksanakan uji coba kuesioner
Sebelum melaksanakan uji coba kuesioner, peneliti
menghubungi kepala sekolah BK SMK St. Mikael Surakarta untuk
meminta ijin mengadakan uji coba kuesioner. Selain itu peneliti
juga menghubungi guru BK untuk menentukan jadwal uji coba.
Tujuan ujicoba adalah untuk mengetahui apakah kalimat dalam
45
item pernyataan mudah dan dapat dipahami oleh responden
sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti (Azwar:2008). Reaksi
dari responden baik berupa pertanyaan mengenai kata atau kalimat
yang digunakan dalam kuesioner menunjukkan bahwa maksud atau
tujuan dari kalimat tersebut belum dapat tersampaikan kepada
responden. Apa yang sudah jelas bagi peneliti mungkin saja belum
dapat dimengerti oleh responden.
Uji coba kuesioner dilaksanakan pada tanggal 25
September 2010 pukul 10.15 WIB. Pelaksanaan uji coba diawasi
oleh peneliti sendiri serta didampingi Guru BK. Terdapat 38 siswa
yang menjadi responden pada pelaksanaan uji coba. Waktu yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan uji coba kurang lebih adalah 40
menit.
Berdasarkan pengamatan peneliti, responden mengerjakan
kuesioner dengan tertib dan bersungguh-sungguh. Siswa juga
memahami pernyataan dan petunjuk yang ada. Tidak ada siswa
yang bertanya tentang petunjuk dan pernyataan yang terdapat pada
kuesioner. Hanya saja, ada beberapa siswa yang berpendapat
bahwa jumlah item terlalu banyak.
2. Tahap Pengisian Kuesioner
Pengisian kuesioner dilaksanakan pada tanggal 9 dan 16 Oktober
2010, pukul 10.15 sampai pukul 11.45 WIB. Pengisian kuesioner ini
menggunakan jam BK. Waktu yang digunakan untuk mengisi
46
kuesioner penelitian kurang lebih 30 menit. Jadwal pengisian
kuesioner dan jumlah responden dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6
Jadwal Pengisian Kuesioner dan Jumlah Responden
No Tanggal Kelas Jam Siswa Hadir
Siswa Tidak Hadir
1 9 Oktober 2010 XI B 10.15-11.00 40 - 2 9 Oktober 2010 XI A 11.00-11.45 39 1 3 16 Oktober 2010 XI D 10.15-11.00 41 - 4 16 Oktober 2010 XI C 11.00-11.45 39 1
Jumlah 159 2
Pada awal pertemuan peneliti memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan peneliti datang menemui para siswa. Setelah
perkenalan dan penjelasan singkat, peneliti membagikan lembar
kuesioner dan meminta para siswa untuk membaca petunjuk
pengerjaan. Setelah waktu yang digunakan untuk membaca
petunjuk cukup, peneliti memberikan waktu kepada siswa untuk
mengisi kuesioner. Sebelum kuesioner dikumpulkan, peneliti
meminta siswa untuk mengoreksi kembali hasil pekerjaan agar
tidak ada pernyataan yang terlewatkan. Di akhir pertemuan peneliti
mengucapkan terima kasih kepada para siswa yang telah bersedia
mengisi kuesioner.
Pada saat pengisian kuesioner siswa kelas XI A dan B baru
saja selesai ulangan harian, dan kelas XI C dan D akan segera
menempuh ulangan harian. Boleh jadi situasi ini mempengaruhi
konsentrasi mereka dalam mengisi kuesioner.
47
G. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan Penilaian Acuan Patokan 1 (PAP Tipe 1) sebagai acuan
dalam menentukan banyak sedikitnya masalah karier yang dialami oleh
siswa. PAP adalah suatu penilaian yang membandingkan perolehan skor
individu dengan suatu patokan yang sudah ditetapkan sebelumnya atau
suatu skor yang idealnya dicapai oleh individu (Masidjo,1995:151). PAP
dipilih sebagai dasar untuk menentukan intensitas masalah karier.
Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk menganalisis
data adalah sebagi berikut:
1. Menentukan dan menghitung skor dari setiap alternatif jawaban
yang sudah diberikan oleh responden.
2. Menghitung jumlah skor dari setiap responden.
3. Menggolongkan masalah karier dari seluruh responden dengan
PAP tipe 1 dengan kriteria yang disajikan dalam tabel 7.
Tabel 7
Penggolongan Masalah Karier Berdasarkan PAP Tipe 1
Rumus PAP Tipe 1 Kualifikasi
90%-100% Sangat Bermasalah
80%-89% Bermasalah
65%-79% Cukup Bermasalah
55%-64% Kurang Bermasalah
Di bawah-55% Sangat Tidak
Bermasalah
48
4. Menyimpulkan masalah-masalah karier yang dialami oleh
siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran
2010/2011.
5. Berdasarkan masalah-masalah karier yang dialami oleh siswa
kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011,
peneliti menyusun usulan topik-topik bimbingan karier secara
klasikal untuk siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat jawaban atas masalah penelitian yaitu “Masalah-masalah
karier manakah yang dialami oleh siswa kelas XI SMK St. Mikael Surakarta
tahun ajaran 2010/2011?”. Usulan topik-topik bimbingan karier secara klasikal
sebagai implikasi penelitian diuraikan pada bab V.
A. Masalah-Masalah Karier yang Dialami oleh Siswa kelas XI SMK St. Mikael
Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
Penulis bermaksud melihat masalah-masalah karier yang dialami oleh siswa
kelas XI SMK St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Intensitas masalah
yang dialami digolongkan sebagai berikut: sangat bermasalah, bermasalah,
cukup bermasalah, kurang bermasalah dan sangat tidak bermasalah. Untuk ini
penulis menggunakan perhitungan Penilaian Acuan Patokan. Penilaian Acuan
Patokan (PAP) tipe I digunakan dengan memperbandingkan skor riil dengan skor
yang seharusnya (Masidjo, 1995). Masalah-masalah karier yang dialami disajikan
di tabel 8.
50
Tabel 8
Masalah-Masalah Karier yang Dialami
Oleh Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
Rumus PAP Tipe
1 Intensitas Jumlah
siswa Nomor Item Jumlah Item
90%-100% Sangat bermasalah - - - 80%-89% Bermasalah - - - 65%-79% Cukup bermasalah 4 5, 13,59 3
55%-64% Kurang bermasalah 21 11,17, 23, 38,39, 60,62,65,67 9
Di bawah-55%
Sangat tidak bermasalah 134
1,2,3,4,6,7,8,9,10,12, 14,15,16,18,19,20,21, 22,24,25,26,27,28,29, 30,31,32,33,34,35,36, 37,40,41,42,43,44,45, 46,47,48,49,50,51,52, 53,54,55,56,57,58,61, 63,64,66,68,69,70,71, 72,73,74,75,76,77,78, 79,80
68
Dari tabel 8 nampak bahwa:
1. Tidak ada masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui item-
item kuesioner) dalam hal mana siswa merasa sangat bermasalah atau
bermasalah.
2. Terdapat beberapa masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui
item-item kuesioner) dalam hal mana siswa merasa cukup bermasalah, seperti
yang disajikan dalam tabel 9.
51
Tabel 9 Masalah Karier yang Dianggap Cukup Bermasalah oleh
Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
No Nomor Item Masalah Karier
1. 5 Saya mengalami kesulitan saat memutuskan sesuatu 2. 13 Saya sulit mengubah kebiasaan negatif yang saya miliki 3. 59 Kepercayaan diri saya berkurang saat saya mengetahui
kelemahan yang saya miliki
3. Terdapat beberapa masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui
item-item kuesioner) dalam hal mana siswa kurang bermasalah, seperti yang
disajikan dalam tabel 10.
Tabel 10 Masalah Karier yang Dianggap Kurang Bermasalah oleh
Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
No Nomor Item Masalah Karier 1. 11 Keinginan saya untuk melanjutkan studi terhambat oleh kurangnya
biaya 2. 17 Saya tidak mengalami kesulitan ketika ingin memutuskan sesuatu 3. 23 Bakat-bakat yang saya miliki kurang bisa saya kembangkan secara
luas 4. 38 Saya kesulitan mencari kegiatan yang akan saya lakukan untuk
mengisi waktu luang 5. 39 Saya merasa percaya diri bila berbicara di depan orang banyak 6. 60 Saya bingung dengan bakat yang ada pada diri saya 7. 62 Saya hanya mengetahui sedikit informasi tentang jenis-jenis
pekerjaan yang bisa saya masuki 8. 65 Saya bingung memilih antara melanjutkan pendidikan atau bekerja 9. 67 Saya bingung dengan hal-hal yang perlu saya lakukan untuk
mengatasi kelemahan saya
4. Terdapat masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui item-
item kuesioner) dalam hal mana siswa merasa sangat tidak bermasalah,
seperti yang disajikan dalam tabel 11.
52
Tabel 11 Masalah Karier yang Dianggap Sangat Tidak Bermasalah oleh
Siswa Kelas XI SMK St. Mikael Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
No Nomor Item Masalah Karier
1. 1 Saya merasa senang bila dapat belajar kelompok dengan teman-teman
2. 2 Saya merasa percaya diri walaupun PR yang saya kerjakan salah
3. 3 Jadwal kegiatan yang saya buat, tidak pernah saya jalankan
4. 4 Saya merasa minder karena tidak memiliki bakat khusus 5. 6 Saya menghormati nilai-nilai yang diyakini oleh
masyarakat 6. 7 Saya ragu dapat memenuhi persyaratan dari pekerjaan
yang saya inginkan 7. 8 Saya memiliki gambaran tentang jurusan yang akan saya
ambil setelah lulus 8. 9 Saya merasa ragu, apakah masa depan yang saya
rencanakan dapat terlaksana 9. 10 Orang tua mendukung saya bila saya mau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 10. 12 Saya bersedia bekerja di tempat yang jauh dari keluarga
saya, asal sesuai dengan keahlian atau kemampuan saya 11. 14 Saya merasa malu bila tidak dapat mengerjakan PR saya 12. 15 Meskipun saya tidak memiliki bakat khusus saya merasa
percaya diri 13. 16 Pendidikan yang saya jalani saat ini terasa membosankan
bagi saya 14. 18 Saya acuh tak acuh dengan prinsip-prinsip yang dimiliki
oleh orang lain 15. 19 Persyaratan dari pekerjaan yang saya inginkan dapat saya
penuhi 16. 20 Saya belum memiliki gambaran tentang jurusan yang akan
saya ambil setelah lulus 17. 21 Saya masih bingung dengan tujuan dalam hidup saya 18. 22 Saya merasa, masyarakat di lingkungan tempat tinggal
saya memandang remeh siswa yang belajar di SMK 19. 24 Saya hanya ingin bekerja di tempat-tempat yang dekat
dengan keluarga, biarpun tidak sesuai dengan keahlian dan kemampuan saya
53
No Nomor Item Masalah Karier
20. 25 Saya mau terus berusaha walaupun mengalami kesulitan pada mata pelajaran tertentu
21. 26 Semua kegiatan saya jalani tanpa rencana 22. 27 Saya berencana mengikuti berbagai jenis kursus untuk
meningkatkan kemampuan saya 23. 28 Saya berniat mengubah kebiasaan negatif yang saya miliki 24. 29 Saya menyerah saat mengalami kesulitan pada mata
pelajaran tertentu 25. 30 Saya dapat menerima bakat-bakat yang dimiliki oleh orang
lain 26. 31 Saya menyukai semua mata pelajaran yang saya dapatkan
selama di SMK 27. 32 Saya bingung dalam memilih antara hal yang penting
dengan hal yang tidak penting dalam hidup saya 28. 33 Ketika mengambil keputusan saya memikirkan pendapat
orang lain 29. 34 Setamat SMK saya bisa segera mendapatkan pekerjaan 30. 35 Saya malas mencari tahu informasi tentang jenis-jenis
jurusan di akademi/perguruan tinggi 31. 36 Saya tidak merasa minder dengan predikat “Lulusan
SMK” yang akan saya miliki nantinya 32. 37 Saya melaksanakan aktivitas sesuai dengan jadwal yang
sudah saya buat 33. 40 Saya merasa iri dengan bakat yang dimiliki oleh orang lain 34. 41 Saya tertarik mempelajari bidang teknik 35. 42 Saya mengalami kesulitan untuk membedakan antara hal-
hal yang baik dengan yang buruk 36. 43 Saya menganggap remeh nilai-nilai yang diyakini oleh
masyarakat 37. 44 Saya tidak merasa takut dengan jumlah gaji yang akan
saya terima saat bekerja 38. 45 Saya merasa bahwa rencana masa depan saya realistis
(dapat terlaksana) 39. 46 Sampai saat ini masih ada keluarga besar saya yang
menentang keputusan saya untuk belajar di SMK 40. 47 Bila saya meneruskan ke akademi atau perguruan tinggi,
saya berkeinginan untuk bekerja paruh waktu untuk membantu orang tua
41. 48 Saya malas mengikuti kursus-kursus untuk menambah kemampuan saya
54
No Nomor Item Masalah Karier
42. 49 Saya mempunyai banyak kegiatan yang bisa saya lakukan saat saya mempunyai waktu luang
43. 50 Bakat yang saya miliki mendukung pilihan pekerjaan yang sedang saya pertimbangkan
44. 51 Saya merasa terpaksa mempelajari bidang teknik di sekolah ini
45. 52 Saya dapat memilih antara hal yang penting dengan hal yang tidak penting dalam hidup saya
46. 53 Saya ragu bisa segera mendapatkan pekerjaan setamat SMK
47. 54 Saya mengetahui kegiatan-kegiatan yang perlu saya lakukan dalam bidang pekerjaan yang akan saya masuki
48. 55 Saya bingung, kepada siapa saya harus bertanya bila ingin mengetahui tentang tempat meneruskan studi dan jurusan yang akan saya pilih
49. 56 Saya merasa masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya mendukung saya untuk belajar di SMK
50. 57 Saya sering berbeda pendapat dengan orang tua mengenai kegiatan saya setelah lulus nanti
51. 58 Saya merasa betah belajar di SMK saat ini 52. 61 Saya yakin dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah ini 53. 63 Saya memiliki tujuan yang jelas dalam hidup saya 54. 64 Pendidikan yang saya alami di SMK membuat saya
merasa minder saat bekerja setelah lulus nanti 55. 66 Saya mengetahui kelemahan yang ada pada diri saya 56. 68 Saya memiliki kesempatan yang luas untuk
mengembangkan bakat-bakat saya 57. 69 Saya merasa ragu dapat menyelesaikan pendidikan di
sekolah ini 58. 70 Saya dapat membedakan antara hal-hal yang baik dengan
yang buruk 59. 71 Saya merasa tidak perlu melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu untuk mendukung bidang pekerjaan yang akan saya masuki
60. 72 Saya memiliki inisiatif untuk mencari tahu informasi tentang jenis-jenis jurusan di akademi/perguruan tinggi
61. 73 Saya merasa prestasi saya rendah karena minat saya kurang mendukung
62. 74 Saya berkeinginan menempuh pendidikan di sekolah lain
55
No Nomor Item Masalah Karier
63. 75 Saya merasa bangga di hadapan keluarga saya karena sekolah di SMK
64. 76 Saya mengetahui informasi tentang jenis-jenis pendidikan setelah lulus SMK
65. 77 Menurut saya, sekolah kurang memberikan informasi yang lengkap tentang pekerjaan yang bisa saya masuki setamat sekolah
66. 78 Saya mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang bisa saya masuki
67. 79 Minat yang saya miliki mendukung saya untuk berprestasi dengan baik di sekolah
68. 80 Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk menentukan kegiatan yang akan saya lakukan setelah lulus nanti
B. Pembahasan
Tidak ada masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui item-
item kuesioner) dalam hal mana siswa sangat bermasalah dan bermasalah. Hanya
tiga masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui item-item
kuesioner) yang dianggap cukup bermasalah oleh siswa kelas XI SMK St. Mikael
Surakarta tahun ajaran 2010/2011. Terdapat 9 masalah karier (aspek bidang karier
yang diungkap melalui item-item kuesioner) yang dianggap kurang bermasalah
dan terdapat 68 masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui item-
item kuesioner) yang dianggap sangat tidak bermasalah oleh siswa kelas XI SMK
St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011 .
Untuk membatasi pembahasan dan untuk menghindari pengulangan yang
tidak perlu, pembahasan mengenai masalah karier (aspek bidang karier yang
diungkap melalui item-item-kuesioner) yang dirasakan sangat bermasalah dan
56
bermasalah disatukan. Untuk pembahasan mengenai masalah karier (aspek bidang
karier yang diungkap melalui item-item kuesioner) yang dianggap cukup
bermasalah dibahas tersendiri. Pembahasan mengenai masalah karier (yang
diungkap melalui item-item-kuesioner) yang dianggap kurang bermasalah dan
sangat tidak bermasalah disatukan.
Pada awal melakukan penelitian, penulis memiliki dugaan bahwa ada
masalah karier yang dialami atau dirasakan oleh siswa. Ternyata hasil penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada masalah karier yang dialami atau dirasakan
bermasalah atau sangat bermasalah oleh siswa. Terdapat kemungkinan bahwa
maksud item-item pernyataan dalam kuesioner belum terlalu dirasakan atau
dialami oleh para siswa kelas XI karena saat ini mereka masih duduk di kelas XI.
Mereka mungkin belum terlalu memikirkan masalah karier. Misalnya saja item
nomor 57 (“Saya sering berbeda pendapat mengenai kegiatan saya setelah lulus
nanti”) kiranya belum dialami oleh kebanyakan siswa. Banyak siswa yang tidak
menjadikan hal ini sebagai masalah boleh jadi karena orang tua dan siswa sendiri
belum merasa terlalu penting untuk membicarakannya dengan alasan siswa masih
duduk di kelas XI. Kiranya orang tua dan siswa baru akan membicarakan hal
tersebut saat siswa duduk di awal atau pertengahan kelas XII.
Terdapat tiga masalah karier (aspek bidang karier yang diungkap melalui
item-item kuesioner) yang dirasa cukup bermasalah oleh siswa. Masalah tersebut
terdiri dari masalah kepercayaan diri, masalah pengambilan keputusan dan
masalah mengubah kebiasaan diri yang negatif. Ketiga masalah ini masuk dalam
57
salah satu aspek masalah karier yaitu aspek pemahaman diri. Hal ini terjadi boleh
jadi karena mereka merasa kurang dalam hal kepercayaan diri serta masih merasa
kesulitan dalam mengubah kebiasaan negatif dan memutuskan sesuatu sehingga
mereka merasa bahwa hal yang dimaksudkan dengan item tersebut cukup
bermasalah bagi mereka.
Jawaban terhadap pernyataan “Kepercayaan diri saya berkurang saat saya
mengetahui kelemahan yang saya miliki” (item nomor 59), menunjukkan bahwa
mereka masih merasa tidak percaya diri karena mengingat kelemahan yang
mereka miliki. Terdapat kemungkinan bahwa para siswa menganggap
kepercayaan diri sangat penting bagi mereka. Kepercayaan diri dapat bangkit
dengan menyadari kelebihan yang dimiliki misalnya kelebihan dalam hal
berkomunikasi di depan orang banyak. Terdapat kemungkinan bahwa mereka
sadar saat mereka bekerja kelak, mereka diminta untuk presentasi atau berpidato
di depan orang banyak, akan bertemu dengan banyak orang yang latar
belakangnya berbeda sehingga kemampuan berkomunikasi sangat penting agar
mereka bisa menjalin relasi yang baik selama bekerja. Tetapi saat ini mereka
merasa bahwa kemampuan berbicara mereka masih kurang sehingga mereka
merasa tidak percaya diri.
Usaha yang dapat dilakukan oleh guru BK antara lain memberikan bimbingan
untuk meningkatkan rasa percaya diri, untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif. Guru BK juga dapat mendatangkan ahli yang
kompeten dalam peningkatan kepercayaan diri atau mengadakan pelatihan-
58
pelatihan seperti pelatihan untuk mahir berbicara di muka umum (public
speaking).
Item nomor 13 (“Saya sulit mengubah kebiasaan negatif yang saya miliki”)
dianggap sebagai item yang cukup bermasalah oleh siswa. Kebiasaan adalah suatu
kegiatan yang dilaksanakan secara terus-menerus. Ada 2 macam kebiasaan yaitu
kebiasaan positif dan kebiasaan negatif. Kebiasaan negatif yang mungkin dialami
oleh siswa antara lain suka menunda-nunda pekerjaan, malas dalam belajar, boros
dalam hal keuangan. Mereka menyadari bahwa mereka merasakan kerugian bila
terus-menerus melakukan kebiasaan tersebut. Kiranya mereka berkeinginan untuk
merubah kebiasan buruk tersebut dan boleh jadi para siswa tidak mengetahui
caranya dan membutuhkan bantuan untuk bisa merubah kebiasaan negatif itu.
Usaha yang dapat dilakukan guru BK antra lain melakukan bimbingan klasikal
untuk membantu siswa menyadari kebiasaannya yang negatif dan mengubahnya.
Bisa juga diberikan bimbingan kelompok atau konseling kelompok untuk semua
siswa yang memiliki kebiasaan negatif yang sama.
Item nomor 5 (“Saya mengalami kesulitan saat memutuskan sesuatu”)
merupakan pernyataan ketiga yang dianggap cukup bermasalah oleh para siswa.
Memutuskan sesuatu bagi seorang remaja bukanlah perkara yang mudah. Banyak
hal yang perlu dipertimbangkan pada saat ingin mengambil suatu keputusan.
Kesulitan bisa timbul karena terdapat perbedaan antara keinginan dengan
kemampuan mereka sendiri. Misalnya mereka dihadapkan pada pilihan untuk
melanjutkan pendidikan setelah lulus atau akan bekerja. Mereka mungkin
59
menginginkan untuk bekerja tetapi karena mereka merasa keahlian mereka masih
terbatas mereka tidak akan mendapat gaji sesuai dengan keinginan mereka.
Mereka menyadari bahwa kemampuan mereka tidak sebaik yang dimiliki oleh
lulusan yang berasal dari akademi atau perguruan tinggi lain.
Usaha yang dapat dilakukan guru BK antara lain melakukan bimbingan secara
klasikal dengan memberikan topik-topik yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan, cara–cara memutuskan sesuatu dengan tepat, serta berbagai hal yang
perlu dipertimbangkan oleh siswa saat memutuskan sesuatu.
Terdapat beberapa aspek bidang karier (yang diungkap melalui item-item
kuesioner) yang dirasa kurang bermasalah dan sangat tidak bermasalah oleh siswa
karena adanya keterbatasan penulis dalam menyusun item-item pernyataan. Boleh
jadi karena banyak siswa belum menyadari masalah kariernya secara objektif
sehingga mereka tidak memilih item-item tersebut sebagai masalah karier bagi
mereka.
Para siswa perlu ditantang untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya
sehingga saat mereka lulus mereka sudah lebih siap untuk memasuki dunia kerja.
Bimbingan dari pihak sekolah yang memadai akan membawa pengaruh yang
positif bagi siswa. Diharapkan melalui adanya Guru BK dan semua kegiatan
bimbingan yang dilakukan di SMK St. Mikael Surakarta para siswa akan
sungguh-sungguh terbantu.
60
BAB V
USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KARIER SECARA KLASIKAL
UNTUK SISWA KELAS XI SMK ST. MIKAEL SURAKARTA
Setelah mempelajari hasil penelitian, disusunlah usulan topik-topik
bimbingan karier secara klasikal yang sesuai untuk siswa kelas XI SMK ST.
Mikael Surakarta. Usulan topik-topik bimbingan karier secara klasikal
disusun berdasarkan aspek-aspek bidang karier yang dirasakan sebagai cukup
bermasalah dan kurang bermasalah oleh siswa dan disajikan dalam tabel 12.
61
Usulan Topik-Topik Bimbingan Karier Secara Klasikal Bagi Siswa SMK Mikael Surakarta
No Tujuan Pelayanan Topik Sub Topik Alokasi Bidang
Bimbingan Metode Sumber
1. Siswa semakin mampu mengambil keputusan secara tepat
Mengambil Keputusan Secara Tepat
a. Defini Keputusan b. Cara mengambil
keputusan secara tepat
c. Manfaat bila mengambil keputusan secara tepat
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Tanya Jawab, Sharing, Tugas
a. Covey, Sean. 2001. The 7 Habits of Highly Effective Teens. Jakarta: Binarupa Aksara.
2. Siswa semakin mampu untuk mengubah kebiasaan negatif menjadi kebiasaaan positif
Merubah Kebiasaan Negatif
a. Apa itu kebiasaan negatif?
b. Dampak dari melakukan kebiasaan negatif
c. Cara mengubah kebiasaan negative
d. Manfaat yang didapat bila dapat mengubah kebiasaan negatif
2 x 45 menit
Karier Ceramah, diskusi kelompok, experiential learning
a. Lumpkin, Aaron. 2005. You Can Be Positive, Confident, and Courageus. Jakarta: Erlangga.
b. Vincent, Peale Normana, 1997. Anda Pasti Bisa Bila Anda Berfikir Bisa. Jakarta: Professional Books.
3. Siswa semakin menyadari bakat-bakat yang mereka miliki
Mengenal Bakatku
a. Apa itu bakat? b. Cara menemukan
bakat yang ada di dalam diriku
1 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Tugas
a. Eales, Connie M. Mendidik Anak Berbakat. 1986. Yogyakarta: Kanisius.
b. Semiausan Conny. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa. 1984. Jakarta: Gramedia.
62
No Tujuan Pelayanan Topik Sub Topik Alokasi Bidang
Bimbingan Metode Sumber
4. Siswa semakin mampu mengembangkan bakat mereka
Cara Tepat Mengembangkan Bakatku
a. Apa saja bakat yang kumiliki?
b. Cara mengembangkan bakat yang ada pada diriku
c. Manfaat yang bisa kurasakan bila mengembangkan bakat secara tepat
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Melihat video
a. Suzuki, Shinichi. Mengembangkan Bakat Anak Sejak Lahir. 1989. Jakarta: Gramedia.
b. Eales, Connie M. Mendidik Anak Berbakat. 1986. Yogyakarta: Kanisius.
c. Semiausan Conny. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa. 1984. Jakarta: Gramedia.
5. Siswa semakin mantap dalam menetukan pilihan untuk melanjutkan sekolah atau bekerja setelah lulus
Kemana Aku Pergi Setelah Lulus?
a. Mengenal berbagai macam sekolah lanjutan
b. Mengenal berbagai macam pekerjaan
c. Manfaat yang bisa di dapatkan bila melanjutkan sekolah
d. Manfaat yang bisa didapat bila bekerja
e. Mengidentifikasi bakat dan minat
f. Menentukan pilihan untuk sekolah ataukah bekerja
3 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Tugas pribadi, Video tentang sekolah lanjutan, dan Contoh-contoh pekerjaan
a. Drost, J. Menjadi Pribadi Dewasa dan Mandiri. 1993. Yogyakarta. Kanisius.
b. Semiausan, Conny. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa. 1984. Jakarta: Gramedia.
63
No Tujuan Pelayanan Topik Sub Topik Alokasi Bidang
Bimbingan Metode Sumber
6. Siswa semakinmampu mengenaldan memahamiberbagai macamjenis pekerjaandan mengetahuiinformasi tentangpekerjaan tersebut
Mengenal Jenis-Jenis Pekerjaan
a. Pengertian bekerja b. Manfaat dari bekerja c. Berbagai macam
pekerjaan yang terbuka bagi lulusan teknik
d. Gambaran kegiatan yang dilakukan selama bekerja
e.
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Talkshow/ Seminar, Tugas pribadi
a. Sukardi, Dewa Ketut. Panduan Penelusurun Pekerjaan. 1993. Surabaya: Usaha Nasional.
b. Solahudin, Edwin. Kiat Jitu Mendapatkan Pekerjaan. 2008. Jakarta: Exceed.
7. Siswa semakin mampu mencari cara untuk mengatasi kelemahan didalam dirinya
Mengatasi Kelemahanku
a. Identifikasi kelemahanku
b. Cara-Cara mengatasi kelemahan
c. Hal-hal penting yang perlu dilakukan bila ingin mengatasi kelemahan
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Tugas pribadi, Experiential learning
a. http:/www.forumkami. com./forum /cerita-motivasi/35238/-cara-mengatasi-kelemahan-diri.html.
b. http:/id.shvoong.com. social-sciences/1681439- tips-mengatasi-kekurangan-kelemahan/
8. Siswa mampu meningkatkan rasa kepercayaan dirinya
Meningkatkan Rasa Percaya Diri
a. Apa itu percaya diri? b. Cara agar memiliki
kepercayaan diri c. Cara meningkatkan
rasa percaya diri d. Manfaat bila
memiliki rasa percaya diri
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Melihat video
a. Lumpkin, Aaron. 2005. You Can Be Positive, Confident, and Courageus. Jakarta: Erlangga.
b. Hartono, Bambang. 1992. Melatih Anak Percaya Diiri. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
64
No Tujuan Pelayanan Topik Sub Topik Alokasi Bidang
Bimbingan Metode Sumber
9. Siswa semakin berani dan mampu untuk berbicara di hadapan umum/di depan banyak orang
Bicara Di Depan Banyak Orang..Siapa Takut??
a. Mengapa berani berbicara di depan orang banyak itu penting?
b. Cara berbicara yang baik di depan orang banyak
c. Cara agar berani berbicara di depan orang banyak
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Tanya jawab, Praktek berbicara
a. Sirait, Charles Bonar. The Power Of Public Speaking. 2009. Jakarta: Gramedia.
b. Supriyatmoko, Irawan. Mastering Public Speaking. 2010. Yogyakarta. Penerbit Universitas Atma Jaya.
10. Siswa semakin mampu menggunakan waktu luangnya dengan tepat
Punya Waktu Luang, Enaknya Ngapain Ya?
a. Pengertian waktu luang
b. Jenis kegiatan yang bisa dilakukan saat waktu luang
c. Manfaat dari menggunakan waktu luang secara tepat
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Tanya jawab, Tugas pribadi
a. Haynes, Marion. Manajemen Waktu Untuk Diri Sendiri. 1991. Jakarta: Binarupa Aksara.
b. Mulyaningtyas, B Renita. Bimbingan dan Konseling untuk SMA dan MA Kelas XI. 2010. Jakarta: Erlangga.
11. Siswa semakin mampu menyadari pentingnya berkomunikasi
Berkomunikasi secara Efektif
a. Pengertian komunikasi
b. Cara berkomunikasi yang efektif
c. Manfaat dari komunikasi efektif
2 x 45 menit
Karier Ceramah, Sharing, Tanya jawab, Praktek berbicara
a. Tim MG BK. Bahan Dasar Untuk Pelayanan Konseling Pada Satuan Pendidikan Menengah Jilid II. 2010. Jakarta: Grasindo.
65
BAB VI
PENUTUP
Pada bab ini disajikan kesimpulan, saran untuk berbagai pihak, dan
keterbatasan penelitian.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan adalah:
1. Tidak ada masalah karier yang sangat dirasakan oleh siswa kelas XI
SMK ST. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
2. Hanya sedikit masalah karier yang dialami oleh siswa kelas XI SMK
St. Mikael Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
B. Saran
Berikut ini dikemukakan saran bagi beberapa pihak:
1. SMK St. Mikael Surakarta
Guru BK perlu meningkatkan pemberian bimbingan karier terutama
yang temanya tentang cara merubah kebiasaan negatif, cara
mengambil keputusan secara tepat dan peningkatan kepercayaan diri.
66
2. Peneliti Lain
a. Peneliti hendaknya lebih teliti dalam memilih aspek dan
merumuskan indikator dari variabel penelitian agar item
pernyataan lebih berbobot.
b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian hendaknya
dikonsultasikan dengan para ahli di bidangnya, misalnya: psikolog,
ahli bahasa Indonesia, serta ahli bidang Bimbingan dan Konseling,
agar pernyataan dalam kuesioner semakin tepat dan lengkap.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Hal-hal yang mau diungkap dengan kuesioner rasanya belum
sepenuhnya dialami oleh siswa karena saat ini siswa masih duduk di
kelas XI.
2. Pemilihan waktu pengisian kuesioner kurang diperhatikan oleh
peneliti. Waktu penelitian bersamaan dengan adanya ulangan sehingga
konsentrasi siswa pada saat mengisi kuesioner bisa jadi kurang
maksimal.
3. Ada beberapa item yang direvisi peneliti tetapi peneliti tidak
mengujicobakannya lagi; seyogianya diujicobakan lagi, supaya
masing-masing item kuesioner valid. Yang ditekankan oleh peneliti
adalah membuat masing-masing item dipahami oleh peneliti.
67
Daftar Pustaka:
Arikunto, Suharsimi. (1991). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Syaifuddin. (2001). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Azwar, Syaifuddin. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Depdikbud. (1984). Buku Paket Bimbingan Karier Untuk Sekolah Menengah Atas.
Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. (1984). Buku Paket Bimbingan Karier Untuk Sekolah Menengah Atas
Petunjuk Guru. Jakarta: Depdikbud. Depdikbud. (1993). Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta: Depdikbud. Gani, Ruslan A. (1987). Bimbingan Karir. Bandung: Angkasa. Gunarsa, Singgih. (1978). Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: BPK. Gunung Mulia. Gunarsa, Singgih. (2004). Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta: BPK. Gunung
Mulia. Hadi, Sutrisno. (1990). Analisis Butir Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai.
Yogyakarta: Andi Offset. Hamalik, Oemar. (1990). Pendidikan Tenaga Kerja Nasional: Kejuruan
Kewirausahaan dan Manajemen. Bandung: Citra Aditya Bakti. Herdiansiska & Wardhani, Ediani Kusuma. (2000). Pertumbuhan dan
Perkembangan. Jakarta: PKBI. Hurlock, E.B. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Irmawati, Hanifah. (2001). Masalah-Masalah yang Banyak Dialami Oleh Mayoritas
Siswa Kelas II SMU Bopkri Wonosari dan Impikasinya Terhadap Program Bimbingan Klasikal. Universitas Sanata Dharma: Skripsi.
Larasati, Risma Indah. (2005). Masalah-Masalah Karier yang Dialami Oleh
Mayoritas Siswa Kelas I dan II Program Keahlian Mekanik Otomotif SMK Bina Dhirgantara Surakarta Tahun Ajaran 2004/2005 Dan Implikasinya Terhadap Usulan Materi Bimbingan Karier Klasikal. Universitas Sanata Dharma: Skripsi.
68
Manrihu, Mohamad Thayeb. (1988). Pengantar Bimbingan Dan Konseling Karier. Jakarta: Bumi Aksara.
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisisus. Monks, FJ & Siti Rahayu Haditono.(2006). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press. Munandir. (1996). Program Bimbingan Karier di Sekolah Menengah Kejuruan.
Jakarta: Depdikbud. Nolker, Helmut. (1983). Pendidikan Kejuruan: Pengajaran, Kurikulum,
Perencanaan. Jakarta: Gramedia. Rifai, Melly. (1984). Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung: Bina Aksara. Santoadi, Fajar. (2008). Bimbingan dan Konseling Karier di Lembaga Pendidikan
(Modul Perkuliahan). Yogyakarta: Tidak Diterbitkan. Santrock, John W. (2002). Life Span Development. Jakarta: Erlangga. Siswanto. (1989). Kurikulum Pendidikan Teknik. Jakarta: Depdikbud. Sudjana, Nana. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Ganesha. Sukamto. (1988). Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum Pendidikan
Kejuruan. Jakarta: Depdikbud. Sukardi D.K. (1987). Bimbingan Karir di Sekolah-Sekolah. Jakarta: Ghalia
Indonesia. Sukardi D.K. (1987). Pendekatan Konseling Karir di Dalam Bimbingan Karir.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Surakhmad, Winarno. (1980). Psikologi Pemuda. Bandung: Jemmars. Tim Penerbit. (2010). Pedoman Siswa SMK Santo Mikael Surakarta. Surakarta:
SMK ST. Mikael. Tim Penerbit. (2010). Majalah Pendidikan ’’DIDIK’’. Surakarta: Ayu Press. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. Wenrich, Ralph C. & Wenrich, William J. (1974). Leadership in Administration of
Vocational Education. Columbus, Ohio: Charles E. Merril Publishing Co.
69
Winkel, W.S. & Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Yusuf, Syamsu dan Juntika Nurihsan. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
70
Lampiran 1
KUESIONER
Pada kesempatan ini, kami mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini.
Informasi yang diperoleh dari kuesioner ini akan diolah untuk dijadikan dasar
pengembangan materi bimbingan karier secara klasikal.
Mengingat kuesioner ini bersifat pribadi dan rahasia, nama Anda tidak usah dituliskan
dan kami mengharapkan anda menjawabnya secara jujur sesuai dengan pengalaman anda
sendiri.
Atas bantuan anda, kami mengucapkan terimakasih.
Identitas Responden:
Umur :
Tanggal pengisian :
Kelas :
Petunjuk:
1. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Kemudian pilihlah salah
satu alternatif jawaban yang sesuai dengan pengalaman anda.
Alternatif jawaban adalah:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
2. Berilah tanda centang (v) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai bagi anda.
3. Anda diminta untuk memberikan jawaban pada semua pernyataan yang tersedia.
4. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan
5. Selamat bekerja
No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing pernyataan yang berikut?
Alternatif Jawaban
SS S TS STS
1 Saya melaksanakan aktivitas sesuai dengan jadwal yang sudah saya buat
2 Saya mengetahui hal-hal yang perlu saya lakukan untuk mengatasi kelemahan saya
71
SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif JawabanSS S TS STS
3 Saya tidak mengetahui hal-hal yang perlu saya lakukan untuk mengatasi kelemahan saya
4 Saya mengetahui bakat saya 5 Saya sulit mengubah kebiasaan negatif yang saya miliki 6 Saya merasa senang dengan pendidikan yang saya jalani
saat ini
7 Prestasi belajar saya rendah karena saya kurang berminat di jurusan saya
8 Saya dapat memilih antara hal yang penting dengan hal yang tidak penting dalam hidup saya
9 Saya menghormati nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat
10 Saya yakin dapat memenuhi persyaratan dari pekerjaan yang saya inginkan
11 Saya ragu bisa segera mendapatkan pekerjaan setamat SMK
12 Saya hanya mengetahui sedikit informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang bisa saya masuki
13 Saya malas mencari tahu informasi tentang jenis-jenis jurusan di akademi/perguruan tinggi
14 Saya belum tahu dengan jelas apa yang menjadi tujuan hidup saya
15 Saya bersedia bekerja di tempat yang jauh dari keluarga saya, asal sesuai dengan keahlian atau kemampuan saya
16 Saya malas mengikuti kursus-kursus untuk menambah kemampuan saya
17 Saya yakin dapat naik ke kelas XII 18 Kalau saya melanjutkan studi ke akademi atau perguruan
tinggi, saya berkeinginan untuk bekerja paruh waktu untuk membantu orang tua
19 Saya ingin pindah dari SMK 20 Pendidikan yang saya alami di SMK dapat meningkatkan
kepercayaan diri saya untuk bekerja setelah lulus
21 Saya merasa senang bila dapat belajar kelompok dengan teman-teman
22 Saya belum mengetahui bakat yan sebenarnya 23 Saya merasa malu bila tidak dapat mengerjakan PR saya
72
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif JawabanSS S TS STS
24 Meskipun saya tidak memiliki bakat khusus saya merasa percaya diri
25 Saya merasa jenuh dengan pendidikan yang saya jalani saat ini
26 Saya tidak mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan
27 Saya acuh tak acuh dengan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh orang lain
28 Menurut saya, sekolah kurang memberikan informasi yang lengkap tentang pekerjaan yang bisa saya masuki setamat sekolah
29 Saya memiliki tujuan yang jelas dalam hidup saya 30 Saya mengetahui kelemahan yang ada pada diri saya 31 Semua kegiatan saya jalani tanpa rencana 32 Saya kesulitan mencari kegiatan yang akan saya lakukan
untuk mengisi waktu luang
33 Meskipun saya tidak memiliki bakat khusus saya merasa percaya diri
34 Saya merasa terpaksa mempelajari bidang teknik di sekolah ini
35 Saya dapat membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk
36 Saya ragu dapat memenuhi persyaratan dari pekerjaan yang saya inginkan
37 Saya belum memiliki gambaran tentang jurusan yang akan saya ambil setelah lulus
38 Saya merasa bahwa rencana masa depan saya realistis (dapat terlaksana)
39 Saya merasa jenuh bila harus belajar sendiri di rumah 40 Saya merasa minder karena tidak memiliki bakat khusus 41 Saya berniat mengubah kebiasaan negatif yang saya
miliki
42 Saya menyerah saat mengalami kesulitan pada mata pelajaran tertentu
43 Saya mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan saya sendiri
44 Setamat SMK saya bisa segera mendapatkan pekerjaan
73
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif JawabanSS S TS STS
45 Informasi yang saya miliki tentang jenis-jenis pendidikan setelah lulus SMK masih sedikit
46 Saya bingung, kepada siapa saya harus bertanya bila ingin mengetahui tentang tempat meneruskan studi dan jurusan yang akan saya pilih
47 Saya tidak merasa minder dengan predikat “Lulusan SMK” yang akan saya miliki nantinya
48 Orang tua keberatan bila saya berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
49 Saya takut tidak naik kelas saat kenaikan kelas XII 50 Saya merasa mantap atau cocok menekuni bidang teknik 51 Jadwal kegiatan yang saya buat, tidak pernah saya
jalankan
52 Saya bingung dalam memilih antara hal yang penting dengan hal yang tidak penting dalam hidup saya
53 Saya merasa tidak perlu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mendukung bidang pekerjaan yang akan saya masuki
54 Saya menghargai prinsip-prinsip yang dimiliki oleh orang lain
55 Saya tidak merasa takut dengan jumlah gaji yang akan saya terima saat bekerja
56 Saya merasa minder dengan predikat “Lulusan SMK” yang akan saya miliki nantinya
57 Saya memiliki jadwal kegiatan harian 58 Saya mempunyai banyak kegiatan yang bisa saya lakukan
saat saya mempunyai waktu luang
59 Saya merasa gugup bila berbicara di depan orang banyak 60 Saya menghargai bakat yang dimiliki oleh orang lain 61 Saya yakin dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah
ini
62 Saya biasanya marah bila orang lain tidak menyetujui pendapat saya
63 Saya takut gaji yang saya terima nanti tidak sesuai dengan pekerjaan yang saya lakukan
64 Saya merasa ragu, apakah rencana masa depan saya dapat terlaksana
65 Orang tua mendukung saya bila saya mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
74
SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif JawabanSS S TS STS
66 Keinginan saya untuk melanjutkan studi terhambat oleh kurangnya biaya
67 Saya merasa kurang cocok belajar di bidang teknik 68 Saya berencana mengikuti berbagai jenis kursus untuk
meningkatkan kemampuan saya
69 Saya merasa, masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya memandang remeh siswa yang belajar di SMK
71 Pendidikan yang saya alami di SMK kuran membekali saya untuk bekerja di bidang yan saya inginkan
70 Saya tahu kemana harus bertanya, bila saya ingin menanyakan informasi tentang tempat melanjutkan studi dan jurusan yang akan saya pilih
72 Saya sering berbeda pendapat dengan oran tua mengenai apa yang akan saya lakukan setelah tamat SMK
73 Saya malu di hadapan keluarga besar saya karena sekolah di SMK
74 Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk menentukan apa yang akan saya lakukan setelah lulus SMK
75 Saya merasa masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya mendukung saya untuk belajar di SMK
76 Saya merasa percaya diri walaupun PR yang saya kerjakan salah
77 Saya merasa sudah mengembangkan semua bakat yang saya miliki
78 Saya merasa betah belajar di SMK saat ini 79 Saya lebih senang bekerja di tempat yang dekat dengan
keluarga saya biarpun pekerjaan itu kurang sesuai dengan keahlian dan kemampuan saya
80 Saya tetap mau berusaha walaupun saya mengalami kesulitan pada mata pelajaran tertentu
81 Saya merasa iri dengan bakat yang dimiliki oleh orang lain
82 Saya merasa bakat saya tidak sejalan dengan pilihan pekerjaan yang saya pertimbangkan
83 Saya tertarik mempelajari bidang teknik 84 Saya mengalami kesulitan untuk membedakan antara
hal-hal yang baik dengan yang buruk
85 Saya mengambil keputusan tanpa memikirkan pendapat orang lain
75
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif JawabanSS S TS STS
86 Saya mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang bisa saya masuki 87 Saya merasa ragu dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah
ini
88 Saya tetap tenang dan bersabar ketika orang lain tidak menyetujui pendapat saya
89 Saya bingung memilih antara melanjutkan pendidikan atau bekerja
90 Saya merasa bangga di hadapan keluarga walaupun saya sekolah di SMK
91 Saya memiliki inisiatif untuk mencari tahu informasi tentang jenis-jenis jurusan di akademi/perguruan tinggi
92 Saya merasa percaya diri bila berbicara di depan orang banyak 93 Bakat yang saya miliki mendukung pilihan pekerjaan yang
sedang saya pertimbangkan
94 Saya mengetahui minat saya 95 Ketika mengambil keputusan saya memikirkan pendapat orang
lain
96 Kelemahan yang ada pada diri saya membuat saya kurang percaya diri
97 Saya belum mengembangkan bakat saya yang sesungguhnya 98 Saya memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan
bakat-bakat saya
99 Minat yang saya miliki mendukung saya untuk berprestasi dengan baik di sekolah
100 Saya kurang memperdulikan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat
101 Sekolah memberikan informasi yang lengkap tentang pekerjaan yang bisa saya masuki setamat sekolah
102 Saya mengetahui kegiatan-kegiatan yang perlu saya lakukan dalam bidang pekerjaan yang akan saya masuki
103 Saya mengetahui informasi tentang jenis-jenis pendidikan setelah lulus SMK
104 Saya memiliki gambaran tentang jurusan yang akan saya ambil setelah lulus
105 Saya memiliki kepastian untuk melanjutkan studi ke akademi atau perguruan tinggi setelah lulus
106 Bakat-bakat yang saya miliki belum saya kembangkan dengan baik
76
Lampiran 2
77
78
79
80
81
82
LAMPIRAN 3 RELIABILITY /VARIABLES=a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 a26 a27 a28 a29 a30 a31 a32 a33 a34 a35 a36 a37 a38 a39 a40 a41 a42 a43 a44 a45 a46 a47 a48 a49 a50 a51 a52 a53 a54 a55 a56 a57 a58 a59 a60 a61 a62 a63 a64 a65 a66 a67 a68 a69 a70 a71 a72 a73 a74 a75 a76 a77 a78 a79 a80 a81 a82 a83 a84 a85 a86 a87 a88 a89 a90 a91 a92 a93 a94 a95 a96 a97 a98 a99 a100 a101 a102 a103 a104 a105 a106 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA /SUMMARY=TOTAL .
Reliability
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Cases Valid 38 100.0
Excluded(a) 0 0
Total 38 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.854 106
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted a1 200.62 647.131 .382 .852a2 200.78 640.396 .638 .850a3 200.41 651.414 .319 .852a4 200.38 657.964 .040 .855a5 199.84 640.473 .415 .851a6 200.97 652.583 .295 .853a7 200.78 646.785 .349 .852a8 200.49 647.146 .470 .851a9 200.73 655.480 .160 .853a10 200.81 650.991 .287 .853a11 200.43 654.530 .125 .854a12 200.03 654.083 .156 .853a13 200.46 641.366 .466 .851a14 200.30 660.826 -.031 .856a15 200.62 653.242 .147 .854
83
a16 200.49 633.979 .618 .849a17 201.19 662.491 -.125 .855a18 201.00 659.778 .004 .855a19 201.19 655.102 .261 .853a20 200.97 654.583 .215 .853a21 200.65 650.290 .304 .852a22 200.00 655.611 .112 .854a23 199.95 663.497 -.079 .857a24 200.76 648.300 .351 .852a25 200.57 650.697 .265 .853a26 200.11 652.377 .212 .853a27 200.24 648.134 .308 .852a28 200.70 648.992 .336 .852a29 200.65 648.790 .327 .852a30 200.57 647.197 .469 .851a31 200.11 649.544 .201 .853a32 200.05 656.275 .084 .854a33 200.70 648.881 .340 .852a34 200.86 641.620 .594 .850a35 200.73 650.869 .326 .852a36 200.51 653.479 .228 .853a37 200.22 652.619 .184 .853a38 200.46 657.366 .047 .855a39 198.84 681.084 -.186 .922a40 200.54 653.533 .146 .854a41 200.89 648.266 .376 .852a42 200.38 636.575 .546 .849a43 200.19 641.991 .456 .851a44 200.68 660.170 -.014 .855a45 199.92 656.132 .084 .854a46 200.14 638.676 .418 .850a47 201.03 653.916 .185 .853a48 200.89 666.044 -.151 .857a49 200.05 656.719 .055 .855a50 200.78 654.008 .163 .853a51 200.30 643.048 .578 .851a52 199.92 639.854 .466 .850a53 200.54 647.200 .404 .852a54 200.78 648.119 .418 .852a55 200.73 650.314 .316 .852a56 200.81 659.602 .006 .855a57 200.11 650.766 .229 .853a58 200.03 643.416 .373 .851a59 199.51 647.201 .240 .853a60 200.81 649.658 .287 .852a61 200.97 644.749 .502 .851
84
a62 200.41 653.914 .152 .854a63 200.19 650.435 .205 .853a64 200.54 635.811 .640 .849a65 201.03 648.805 .322 .852a66 199.97 644.916 .320 .852a67 200.59 654.748 .119 .854a68 200.27 636.980 .517 .850a69 200.30 639.992 .421 .851a70 200.32 645.225 .290 .852a71 200.38 649.575 .312 .852a72 200.16 640.473 .446 .850a73 200.92 648.965 .274 .852a74 200.65 646.623 .329 .852a75 200.59 642.414 .447 .851a76 200.54 641.811 .477 .851a77 200.19 646.880 .298 .852a78 200.89 647.988 .315 .852a79 200.46 635.755 .584 .849a80 200.49 639.479 .531 .850a81 200.22 641.619 .431 .851a82 200.19 652.158 .152 .854a83 200.78 643.452 .537 .851a84 200.41 647.192 .330 .852a85 200.22 649.785 .223 .853a86 200.46 642.255 .467 .851a87 200.68 633.559 .631 .849a88 200.49 655.535 .123 .854a89 199.97 642.583 .306 .852a90 200.97 649.971 .358 .852a91 200.54 642.977 .404 .851a92 199.76 639.300 .444 .850a93 200.43 647.919 .341 .852a94 200.78 656.119 .122 .854a95 200.38 658.020 .038 .855a96 199.89 648.432 .250 .852a97 199.68 648.725 .206 .853a98 200.54 645.366 .430 .851a99 200.68 643.670 .679 .851a100 200.30 639.937 .476 .850a101 200.59 644.470 .471 .851a102 200.32 648.281 .328 .852a103 200.32 640.614 .493 .850a104 200.43 636.919 .593 .849a105 200.27 653.536 .135 .854a106 199.54 646.922 .322 .852
85
Lampiran 4
KUESIONER
Pada kesempatan ini, kami mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini. Informasi yang diperoleh dari kuesioner ini akan diolah untuk dijadikan dasar pengembangan materi bimbingan karier secara klasikal.
Mengingat kuesioner ini bersifat pribadi dan rahasia, nama Anda tidak usah dituliskan dan kami mengharapkan anda menjawabnya secara jujur sesuai dengan pengalaman anda sendiri.
Atas bantuan anda, kami mengucapkan terimakasih.
Petunjuk:
1. Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Kemudian pilihlah salah satu
alternatif jawaban yang sesuai dengan pengalaman anda.
Alternatif jawaban adalah:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
2. Berilah tanda centang (v) pada kolom alternatif jawaban yang sesuai bagi anda.
3. Anda diminta untuk memberikan jawaban pada semua pernyataan yang tersedia.
4. Periksa kembali jawaban anda sebelum dikumpulkan
SELAMAT MENGERJAKAN.
No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing pernyataan yang berikut?
Alternatif Jawaban SS S TS STS
1 Saya merasa senang bila dapat belajar kelompok dengan teman-teman
2 Saya merasa percaya diri walaupun PR yang saya kerjakan salah
3 Jadwal kegiatan yang saya buat, tidak pernah saya jalankan
4 Saya merasa minder karena tidak memiliki bakat khusus 5 Saya mengalami kesulitan saat memutuskan sesuatu
86
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif Jawaban SS S TS STS
6 Saya menghormati nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat
7 Saya ragu dapat memenuhi persyaratan dari pekerjaan yang saya inginkan
8 Saya memiliki gambaran tentang jurusan yang akan saya ambil setelah lulus
9 Saya merasa ragu, apakah masa depan yang saya rencanakan dapat terlaksana
10 Orang tua mendukung saya bila saya mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
11 Keinginan saya untuk melanjutkan studi terhambat oleh kurangnya biaya
12 Saya bersedia bekerja di tempat yang jauh dari keluarga saya, asal sesuai dengan keahlian atau kemampuan saya
13 Saya sulit mengubah kebiasaan negatif yang saya miliki 14 Saya merasa malu bila tidak dapat mengerjakan PR saya 15 Meskipun saya tidak memiliki bakat khusus saya merasa
percaya diri
16 Pendidikan yang saya jalani saat ini terasa membosankan bagi saya
17 Saya tidak mengalami kesulitan ketika ingin memutuskan sesuatu
18 Saya acuh tak acuh dengan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh orang lain
19 Persyaratan dari pekerjaan yang saya inginkan dapat saya penuhi
20 Saya belum memiliki gambaran tentang jurusan yang akan saya ambil setelah lulus
21 Saya masih bingung dengan tujuan dalam hidup saya 22 Saya merasa, masyarakat di lingkungan tempat tinggal
saya memandang remeh siswa yang belajar di SMK
23 Bakat-bakat yang saya miliki kurang bisa saya kembangkan secara luas
24 Saya hanya ingin bekerja di tempat-tempat yang dekat dengan keluarga, biarpun tidak sesuai dengan keahlian dan kemampuan saya
25 Saya mau terus berusaha walaupun mengalami kesulitan pada mata pelajaran tertentu
87
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif Jawaban SS S TS STS
26 Semua kegiatan saya jalani tanpa rencana 27 Saya berencana mengikuti berbagai jenis kursus untuk
meningkatkan kemampuan saya
28 Saya berniat mengubah kebiasaan negatif yang saya miliki
29 Saya menyerah saat mengalami kesulitan pada mata pelajaran tertentu
30 Saya dapat menerima bakat-bakat yang dimiliki oleh orang lain
31 Saya menyukai semua mata pelajaran yang saya dapatkan selama di SMK
32 Saya bingung dalam memilih antara hal yang penting dengan hal yang tidak penting dalam hidup saya
33 Ketika mengambil keputusan saya memikirkan pendapat orang lain
34 Setamat SMK saya bisa segera mendapatkan pekerjaan 35 Saya malas mencari tahu informasi tentang jenis-jenis
jurusan di akademi/perguruan tinggi
36 Saya tidak merasa minder dengan predikat “Lulusan SMK” yang akan saya miliki nantinya
37 Saya melaksanakan aktivitas sesuai dengan jadwal yang sudah saya buat
38 Saya kesulitan mencari kegiatan yang akan saya lakukan untuk mengisi waktu luang
39 Saya merasa percaya diri bila berbicara di depan orang banyak
40 Saya merasa iri dengan bakat yang dimiliki oleh orang lain
41 Saya tertarik mempelajari bidang teknik 42 Saya mengalami kesulitan untuk membedakan antara hal-
hal yang baik dengan yang buruk
43 Saya menganggap remeh nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat
44 Saya tidak merasa takut dengan jumlah gaji yang akan saya terima saat bekerja
45 Saya merasa bahwa rencana masa depan saya realistis (dapat terlaksana)
88
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif Jawaban SS S TS STS
46 Sampai saat ini masih ada keluarga besar saya yang menentang keputusan saya untuk belajar di SMK
47 Bila saya meneruskan ke akademi atau perguruan tinggi, saya berkeinginan untuk bekerja paruh waktu untuk membantu orang tua
48 Saya malas mengikuti kursus-kursus untuk menambah kemampuan saya
49 Saya mempunyai banyak kegiatan yang bisa saya lakukan saat saya mempunyai waktu luang
50 Bakat yang saya miliki mendukung pilihan pekerjaan yang sedang saya pertimbangkan
51 Saya merasa terpaksa mempelajari bidang teknik di sekolah ini
52 Saya dapat memilih antara hal yang penting dengan hal yang tidak penting dalam hidup saya
53 Saya ragu bisa segera mendapatkan pekerjaan setamat SMK
54 Saya mengetahui kegiatan-kegiatan yang perlu saya lakukan dalam bidang pekerjaan yang akan saya masuki
55 Saya bingung, kepada siapa saya harus bertanya bila ingin mengetahui tentang tempat meneruskan studi dan jurusan yang akan saya pilih
56 Saya merasa masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya mendukung saya untuk belajar di SMK
57 Saya sering berbeda pendapat dengan orang tua mengenai kegiatan saya setelah lulus nanti
58 Saya merasa betah belajar di SMK saat ini 59 Kepercayaan diri saya berkurang saat saya mengetahui
kelemahan yang saya miliki
60 Saya bingung dengan bakat yang ada pada diri saya 61 Saya yakin dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah
ini
62 Saya hanya mengetahui sedikit informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang bisa saya masuki
63 Saya memiliki tujuan yang jelas dalam hidup saya 64 Pendidikan yang saya alami di SMK membuat saya
merasa minder saat bekerja setelah lulus nanti
89
TERIMAKASIH
SS : Sangat Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju No Seberapa setuju Anda akan maksud masing-masing
pernyataan yang berikut? Alternatif Jawaban SS S TS STS
65 Saya bingung memilih antara melanjutkan pendidikan atau bekerja
66 Saya mengetahui kelemahan yang ada pada diri saya 67 Saya bingung dengan hal-hal yang perlu saya lakukan
untuk mengatasi kelemahan saya
68 Saya memiliki kesempatan yang luas untuk mengembangkan bakat-bakat saya
69 Saya merasa ragu dapat menyelesaikan pendidikan di sekolah ini
70 Saya dapat membedakan antara hal-hal yang baik dengan yang buruk
71 Saya merasa tidak perlu melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mendukung bidang pekerjaan yang akan saya masuki
72 Saya memiliki inisiatif untuk mencari tahu informasi tentang jenis-jenis jurusan di akademi/perguruan tinggi
73 Saya merasa prestasi saya rendah karena minat saya kurang mendukung
74 Saya berkeinginan menempuh pendidikan di sekolah lain 75 Saya merasa bangga di hadapan keluarga saya karena
sekolah di SMK
76 Saya mengetahui informasi tentang jenis-jenis pendidikan setelah lulus SMK
77 Menurut saya, sekolah kurang memberikan informasi yang lengkap tentang pekerjaan yang bisa saya masuki setamat sekolah
78 Saya mengetahui jenis-jenis pekerjaan yang bisa saya masuki
79 Minat yang saya miliki mendukung saya untuk berprestasi dengan baik di sekolah
80 Orang tua memberikan kebebasan pada saya untuk menentukan kegiatan yang akan saya lakukan setelah lulus nanti
105
Lampiran 6 Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 159 100.0
Excludeda 0 .0
Total 159 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.907 .910 80
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
1 1.67 .545 159
2 2.11 .763 159
3 2.23 .773 159
4 1.89 .827 159
5 2.49 .770 159
6 1.60 .656 159
7 2.13 .772 159
8 1.76 .799 159
9 2.04 .795 159
10 1.42 .639 159
11 2.47 .919 159
12 1.69 .686 159
13 2.74 .797 159
106
14 2.35 .849 159
15 1.75 .746 159
16 1.90 .828 159
17 2.43 .734 159
18 2.06 .709 159
19 1.81 .600 159
20 1.95 .710 159
21 1.99 .811 159
22 1.86 .846 159
23 2.48 .802 159
24 1.79 .666 159
25 1.51 .604 159
26 2.08 .689 159
27 2.19 .799 159
28 1.53 .549 159
29 1.87 .685 159
30 1.83 .608 159
31 2.26 .789 159
32 2.38 .745 159
33 1.89 .612 159
34 1.65 .722 159
35 2.08 .784 159
36 1.58 .844 159
37 2.21 .669 159
38 2.42 .837 159
39 2.58 .758 159
40 2.00 .729 159
41 1.55 .623 159
42 1.92 .771 159
43 1.72 .667 159
44 2.09 .770 159
45 1.65 .636 159
46 1.34 .604 159
47 1.85 .739 159
48 2.11 .824 159
107
49 2.09 .794 159
50 2.02 .611 159
51 1.53 .673 159
52 1.96 .659 159
53 1.65 .729 159
54 1.99 .646 159
55 2.24 .742 159
56 1.74 .724 159
57 2.12 .896 159
58 1.72 .657 159
59 2.52 .892 159
60 2.32 .888 159
61 1.19 .397 159
62 2.39 .754 159
63 1.72 .713 159
64 1.64 .758 159
65 2.33 .897 159
66 1.87 .564 159
67 2.53 .810 159
68 1.76 .707 159
69 1.52 .745 159
70 1.86 .698 159
71 1.96 .645 159
72 1.91 .673 159
73 2.07 .804 159
74 2.02 .971 159
75 1.40 .564 159
76 1.97 .688 159
77 2.14 .846 159
78 2.00 .666 159
79 1.81 .586 159
80 1.53 .736 159
108
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
1 154.72 408.786 .248 . .907
2 154.28 406.341 .248 . .907
3 154.16 402.222 .378 . .906
4 154.50 403.252 .320 . .906
5 153.90 404.838 .294 . .906
6 154.79 405.270 .335 . .906
7 154.26 397.534 .533 . .904
8 154.63 403.551 .322 . .906
9 154.35 402.027 .373 . .906
10 154.97 408.822 .205 . .907
11 153.92 405.285 .227 . .907
12 154.70 411.159 .105 . .908
13 153.65 404.951 .279 . .906
14 154.04 418.966 -.148 . .910
15 154.64 407.269 .223 . .907
16 154.49 401.834 .362 . .906
17 153.96 410.131 .130 . .908
18 154.33 405.019 .316 . .906
19 154.58 405.611 .354 . .906
20 154.44 400.261 .485 . .905
21 154.40 400.634 .408 . .905
22 154.53 401.365 .368 . .906
23 153.91 404.055 .305 . .906
24 154.60 402.723 .425 . .905
25 154.88 401.549 .521 . .905
26 154.31 407.495 .236 . .907
27 154.19 404.069 .306 . .906
28 154.86 407.158 .320 . .906
29 154.52 401.859 .444 . .905
30 154.56 411.311 .116 . .907
31 154.13 407.457 .203 . .907
109
32 154.01 400.133 .465 . .905
33 154.50 411.163 .121 . .907
34 154.74 405.863 .281 . .906
35 154.31 398.381 .497 . .905
36 154.81 405.816 .236 . .907
37 154.18 407.235 .254 . .907
38 153.97 403.949 .294 . .906
39 153.81 409.850 .134 . .908
40 154.39 404.201 .335 . .906
41 154.84 404.273 .394 . .906
42 154.47 399.314 .475 . .905
43 154.67 402.981 .415 . .905
44 154.30 410.729 .103 . .908
45 154.74 404.297 .385 . .906
46 155.05 406.516 .315 . .906
47 154.54 405.782 .276 . .906
48 154.28 401.584 .372 . .906
49 154.30 407.627 .196 . .907
50 154.37 410.032 .167 . .907
51 154.86 401.145 .480 . .905
52 154.43 403.462 .402 . .906
53 154.74 401.373 .433 . .905
54 154.40 410.369 .144 . .907
55 154.15 402.914 .372 . .906
56 154.65 405.899 .278 . .906
57 154.27 399.793 .389 . .905
58 154.67 405.120 .340 . .906
59 153.87 404.027 .271 . .907
60 154.07 401.445 .346 . .906
61 155.19 409.854 .282 . .906
62 154.00 402.127 .392 . .905
63 154.67 403.095 .382 . .906
64 154.75 400.389 .448 . .905
65 154.06 402.604 .310 . .906
66 154.52 410.454 .165 . .907
110
67 153.86 400.057 .427 . .905
68 154.63 401.412 .446 . .905
69 154.87 403.490 .351 . .906
70 154.53 403.618 .372 . .906
71 154.43 407.196 .266 . .906
72 154.48 402.897 .414 . .905
73 154.32 405.042 .273 . .906
74 154.37 407.260 .162 . .908
75 154.99 403.975 .452 . .905
76 154.42 404.612 .342 . .906
77 154.25 402.417 .336 . .906
78 154.39 401.556 .470 . .905
79 154.58 403.410 .458 . .905
80 154.86 404.011 .338 . .906
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item Means 1.955 1.195 2.742 1.547 2.295 .105 80
Item Variances .540 .158 .943 .785 5.968 .021 80
Inter-Item Covariances .059 -.218 .371 .590 -1.703 .004 80
Inter-Item Correlations .112 -.310 .564 .874 -1.819 .012 80
111
Lampiran 7
112
Lampiran 8
113
Lampiran 9
114
Lampiran 10
top related