manajemen sarana dan prasarana
Post on 24-Dec-2015
82 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TUGAS PROFESI PENDIDIKAN MAKALAH MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA
KELOMPOK 5
DISUSUN OLEH:TEDY SETIADIPAHRUL ROJI
ZULFA ROSYIDAHTisEN
(PENDIDIKAN JASMANI,KESEHATAN DAN REKREASI)
UNIVERSITAS NEEGERI JAKARTAKampus Universitas Negeri Jakarta,JL. Rawamangun Muka,Jakarta 13220. Telpon / Fax. :
Rektor : (021) 4893854,PR I : 4895130,PR II : 4893918,PR IV : 4893982 BAUK : 4750930, BAAK : 4759091, BAPSI: 4755118, Bag.UHTP4890046
Manajemen sarana dan prasarana 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat yang maha kuasa, atas segala
limpahan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah manajemen sarana
dan prasarana.
Dalam penulisan makalah ini, kami bermaksud untuk membantu masyarakat
umum khususnya mahasiswa dalam mempermudah mengerti apa itu manajemen
sarana dan prasarana.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun mohon
maaf atas kekurangan dari penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran
Penyusun
Page 2
Manajemen sarana dan prasarana 2013
Daftar isi
Kata pengantar ……………………………………………………………………....2
Daftar isi : …………………………………………………………………………….3
BAB I : Pendahuluan
Latar belakang …………………………………………………………………………4
Tujuan …………………………………………………………………………………..4
BAB II : Pembahasan
Pengertian manajemen sarana dan prasarana ……………………………………5
Macam-macam fasilitas ……………………………………………………………...6
Pengelolaan fasilitas …………………………………………………………………9
Penyimpanan sarana dan prasarana ………………………………………………12
Inventarisasi …………………………………………………………………………..16
Penataan sarana dan prasarana …………………………………………………...18
Tanggung jawab kepala sekolah dan guru ………………………………………..29
BAB III : Penutup
Kesimpulan …………………………………………………………………………..30
Daftar pustaka ……………………………………………………………………….31
Page 3
Manajemen sarana dan prasarana 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang kita dituntut kesiapan yang lebih matang
dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk
mempersiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menghadapi
tantangan zaman. Persiapan sumber daya manusia dalam bidang pendidikan
dilakukan sejak dari masa pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Peran sarana
pendidikan sangat penting dalam memperlancar pelaksanaan proses pembelajaran.
Satu sisi harapan yang dibebankan pada dunia pendidikan sangat banyak, tetapi di
sisi lain dunia pendidikan mempunyai banyak masalah yang menghambat dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Salah satu masalah yang dihadapi oleh sekolah adalah masalah sarana
pendidikan. Dalam rangka mengatur substansi fasilitas atau sarana di sekolah di
gunakan suatu pendekatan administratif tertentu yang disebut juga manajemen
sarana pendidikan. Manajemen sendiri merupakan proses pendayagunaan semua
sumber daya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Pendayagunaan melalui tahapan proses yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.
B. Tujuan
Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan
pendidikan dapat berjalan dengan lancer, teratur, efektif, dan efisien.
Page 4
Manajemen sarana dan prasarana 2013
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah keseluruhan proses
perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan yang digunakan untuk
menunjang pendidikan agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan
lancar, teratur, efektif, dan efisien.
Perlengkapan sekolah, atau juga sering disebut dengan fasilitas sekolah, dapat di
kelompokan menjadi sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan
adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, seperti: ruang, buku, perpustakaan,
labolatarium dan sebagainya.Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua
perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang proses
pendidikan di sekolah. Dalam pendidikan misalnnya lokasi atau tempat, bangunan
sekolah, lapangan olahraga, ruang dan sebagainya.
Sedangkan menurut keputusan menteri P dan K No.079/1975, sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
1) Bangunan dan perabut sekolah2) Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat peraga dan labolatarium3) Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang menguanakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
Page 5
Manajemen sarana dan prasarana 2013
B. MACAM - MACAM FASILITAS
Fasilitas atau sarana dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu :
1. Fasilitas fisik, yakni segala sesuatu yang berupa benda atau fisik yang dapat
dibendakan, yang mempunyai peranan mempermudah dalam melancarkan suatu
usaha. Fasilitas fisik juga disebut fasilitas materiil.Contoh : kendaraan, alat tulis
kantor, peralatan komunikasi elektronik, dll.
Dalam kegiatan pendidikan yang tergolong dalam fasilitas materiil antara lain:
perabot ruang kelas, perabot ruang TU, perabot laboratorium, perpustakaan dan
ruang praktek.
2. Fasilitas uang, yakni segala sesuatu yang bersifat mempermudah suatu kegiatan
sebagai akibat bekerjanya nilai uang.
3. Fasilitas sumber daya manusia
Agar tujuan-tujuan manajemen perlengkapan bisa tercapai ada beberapa prinsip
yang perlu di perhatikan dalam mengelola perlengkapan di sekolah, prinsip-prinsip
yang dimaksud adalah :
1) Prinsip pencapaian tujuan
2) Prinsip efisiensi
3) Prinsip administratif
4) Prinsip kejelasan tanggung jawab
5) Prinsip kekohesifan
Page 6
Manajemen sarana dan prasarana 2013
1) Prinsip Pencapaian Tujuan
Pada dasarnya manajemen perlengkapan sekolah di lakukan dengan maksud
agar semua fasilitas sekolah dalam keadaan kondisi siap pakai. Oleh sebab itu,
manajemen perlengkapan sekolah dapat di katakan berhasil bilaman fasilitas sekolah
itu selalu siap pakai setiap saat, pada setiap seorang personel sekolah akan
menggunakannya.
2) Prinsip Efisiensi
Dengan prinsip efisiensi semua kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
sekolah di lakukan dengan perencanaan yang hati-hati, sehingga bisa memperoleh
fasilitas yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah. Dengan prinsip efisiensi
berarti bahwa pemakaian semua fasilitas sekolah hendaknya dilakukan dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat mengurangi pemborosan. Maka perlengkapan sekolah
hendaknya di lengkapi dengan petunjuk teknis penggunaan dan pemeliharaannya.
Petunjuk teknis tersebut di komunikasikan kepada semua personil sekolah yang di
perkirakan akan menggunakannya. Selanjutnya, apabila dipandang perlu, dilakukan
pembinaan terhadap semua personel.
3)Prinsif administrative
Di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang berkenaan
dengan sarana dan prarana pendidikan sebagai contoh adalah peraturan tentang
inventarisasi dan penghapusan perlengkapan milik negara. Dengan prinsip administratif
berarti semua perilaku pengelolaan perlengkapan pendidikan di sekolah itu hendaknya
selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, dan pedoman yang telah di
berlakukan oleh pemerintah.
Sebagai upaya penerapannya, setiap penanggung jawab pengelolaan
perlengkapan pendidikan hendaknya memahami semua peraturan perundang-
Page 7
Manajemen sarana dan prasarana 2013
undangan tersebut dan menginformasikan kepada semua personel sekolah yang di
perkirakan akan berpartisipasi dalam pengelolaan perlengkapan pendidikan
4) Prinsip Kejelasan Tanggung Jawab
Di Indonesia tidak sedikit adanya kelembagaan pendidikan yang sangat besar
dan maju. Oleh karena besar, sarana dan prasarananya sangat banyak sehingga
manajemennya melibatkan banyak orang.
Bilamana hal itu terjadi maka perlu adanya pengorganisasian kerja pengelolaan
perlengkapan pendidikan. Dalam pengorganisasiannya, semua tugas dan tanggung
jawab semua orang yang terlibat itu perlu di deskripsikan dengan jelas.
5) Prinsip Kekohesifan
Dengan prinsip kekohesifan berarti manajemen perlengkapan pendidikan di
sekolah hendaknya terealisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat
kompak. Oleh kerena itu, walaupun semua orang yang terlibat dalam pengelolaan
perlengkapan itu telah memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun
antara satu dengan yang lainnya harus selalu bekerja sama dengan baik.
Manajemen sarana pendidikan meliputi :
1. Perencanaan
2. Penyimpanan
3. Inventarisasi
4. Penataan
5. Pengawasan dan pengendalian
6. Penyaluran
7. Pemeliharaan
8. Rehabilitasi
9. Penghapusan
Page 8
Manajemen sarana dan prasarana 2013
C. PENGELOLAAN FASILITAS PENDIDIKAN
1. Perencanaan sarana pendidikan
Penentuan kebutuhan merupakan perencanaan pengadaan sarana
pendidikan yang diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebelum
mengadakan alat-alat tertentu atau fasilitas pendidikan terlebih dahulu harus
melalui prosedur yang benar, yaitu melihat dan memeriksa kembali keadaan dan
kekayaan yang telah ada, agar tidak terjadi sarana pendidikan yang mubazir,
seperti pengadaan kembali sarana yang masih memadai dari segi kuantitas
maupun kualitas atau pengadaan alat-alat yang tidak diperlukan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Setelah melalui prosedur yang benar, baru bisa
ditentukan jenis sarana yang diperlukan berdasarkan kepentingan pendidikan di
sekolah bersangkutan.
Penentuan sarana pendidikan sekolah juga harus mempertimbangkan
siapa-siapa saja yang memfasilitasi atau membiayai pengadaan sarana tersebut.
Pihak sekolah bisa mengajukan permohonan pengadaan sarana pendidikan
kepada istansi atasan seperti kepada pemerintah melalui Disdikpora provinsi,
kabupaten/kota, bisa juga kepada pihak komite sekolah mengajukan RAPBS
(Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja Sekolah) pada waktu awal tahun
pelajaran atau mungkin sumbangan dari masyarakat. Apabila pengajuan
pengadaan sarana pendidikan tersebut hanya sebagian yang disetujui, maka
harus menentukan sekala prioritas atau sarana yang paling penting dan
mendesak diperlukan dalam penyelenggaraan pendidikan.
Untuk memudahkan mengetahui sarana yang paling penting dan
mendesak dalam keperluan pendidikan, maka pada daftar pengadaan sarana
harus diurut dari nomor terkecil untuk sarana/fasiltas yang paling penting atau
mendesak kemudian diikuti sarana yang lain sesuai dengan tingkat kepentingan.
Page 9
Manajemen sarana dan prasarana 2013
Akhir-akhir ini telah banyak teoritisi mendeskripsikan langkah-langkah perencanaan
perlengkapan pendidikan di sakolah, antara lain adalah seorang teoritisi administrasi
pendidikan, yaitu Jame J. Jones (1969). Jones menegaskan bahwa perencanaan
pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah di awali dengan menganalisis jenis
pengalaman pendidikan yang di berikan di sekolah itu. Janes mendeskripsikan
langkah-langkah perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah sebagai berikut :
a) Menganalisis kebutuhan pendidikan suatu masyarakat dan menetapakan program
untuk masa yang akan datang sebagai dasar untuk mengevaluasi keberadaan fasilitas
dan membuat model perencanaan perlengkapan yang akan datang.
b) Melakuakan survei keseluruh unit sekolah untuk menyususn master plan untuk
jangka waktu tertentu.
c) Memilih kebutuhan utama berdasarkan hasil survei.
d) Mengembangkan educational specification untuk setiap proyek yang terpisah-pisah
dalam usaha master plan.
e) Merancang setiap proyek yang terpisah-pisah sesuai dengan spesifikasi pendidikan
yang diusulkan.
f) Mengembangkan dan menguatkan tawaran atau kontrak dan melaksanakan sesuai
dengan gambaran kerja yang diusulkan.
g) Melenkapi perlengkapan gedung dan meletakannya sehingga siap untuk digunakan.
Berdasarkan uraian tentang prosedur perencanaan pengadaan di atas dapat
ditegaskan bahwa perencanaan perencanaan perlengkapan sekolah tidaklah mudah.
Perencanaan perlengkapan pendidikan bukan sekedar sebagai upaya mencari ilham,
melainkan upaya memikirkan perlengkapan yang diperlukan di masa yang akan datang
dan bagaimana pengadaannya secara sistematis, rinci, dan teliti berdasarkan informasi
dan realistis tentang kondisi sekolah.
Page 10
Manajemen sarana dan prasarana 2013
Agar prisip-prinsip tersebut betul-betul terpenuhi, semua pihak yang dilibatkan atau
ditunjuk sebagai panitia perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah perlu
mengetahui dan mempertimbangkan program pendidikan, perlengkapan yang sudah
dimiliki, dana yang tersedia, dan harga pasar.
Dalam hubungannya dengan program pendidikan yang perlu di perhatikan adalah
organisasi kurikulum sekolah, metode pengajaran, dan media pengajaran yang di
perlukan.
Ada beberapa karakteristik esensial perencanaan pengadaan perlengkapan sekolah,
yaitu sebagai berikut :
a) Merupakan proses menetapkan dan memikirkan.
b) Objek pikir dalam perencanaan perlengkapan sekolah adalah upaya memenuhi
sarana prasarana pendidikan yang di butuhkan sekolah.
c) Tujuan perencanaan perlengkapan sekolah adalah efektifitas dan efisiensi dalam
pengadaan perlengkapan sekolah.
d) Perencanaan perlengkapan sekolah seherusnya memenuhi prinsip-prinsip sebagai
berikut :
1. Harus betul-betul merupakan proses intelektual
2. Didasarkan pada analisis kebutuhan melalui studi komprehensif menganai
masyarakat sekolah dan kemungkinan pertumbuhannya, serta prediksi populasi
sekolah
3. Harus realistis, sesuai dengan kenyataan anggaran
4. Visualisasi hasil perencanaan perlengkapan sekolah harus jelas dan rinci, baik
jumlah, jenis, merek, dan harganya.
Page 11
Manajemen sarana dan prasarana 2013
D. Penyimpanan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1. Hakikat Penyimpanan Sarana Dan Prasarana
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menampung hasil
pengadaan dan umumnya barang tersebut adalah milik negara pada wadah/tempat
yang telah disediakan. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
menyimpan suatu barang baik berupa perabot, alat tulis kantor, surat-surat maupun
barang elektronik dalam keadaan baru ataupun sudah rusak yang dapat dilakukan oleh
seorang beberapa orang yang ditunjuk atau ditugaskan pada lembaga pendidikan.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan adalah aspek fisik dan
aspek administratif. Aspek fisik dalam penyimpanan adalah wadah yang diperlukan
untuk menampung barang milik negara berasal dari pengadaan.
Aspek ini biasa disebut gudang, yang dapat dibedakan menjadi:
a. Gudang pusat,
yaitu gudang yang diperlukan untuk menampung barang hasil pengadaan yang
terletak pada unit. Biasanya gudang pusat juga digunakan untuk menyimpan barang
yang akan dijadikan stok/persediaan.
b. Gudang penyalur,
yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang sementara sebelum
disalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan.
c. Gudang transit,
yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan barang sementara
sebelumdisalurkan ke unit atau satuan kerja yang membutuhkan.
d. Gudang pemakai,
yaitu gudang yang digunakan untuk meyimpan barang-barang yang akan dan
telah digunakan dalam pelaksanaan kegiatan.
Page 12
Manajemen sarana dan prasarana 2013
Aspek administratif adalah hal-hal yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan dalam penyimpanan seperti: bendaharawan kepala gudang,
urusan tata usaha, urusan penerimaan, urusan penyimpanan, dan pemeliharaan,
urusan pengeluaran. Struktur organisasi penyimpanan.
2. Prosedur dan tata cara penyimpanan barang
(a). Penerimaan, hal-hal yang dilakukan dalam penerimaan barang antara lain:
1. Menerima pemberitahuan pengiriman barang dari pihak yang menerima
barang. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam penerimaan dan
pemeriksaan barang.
2. Memeriksa barang yang diterima baik fisik maupun kelengkapan administrasi
seperti surat kepemilikan.
3. Membuat berita acara penerimaan dan hasil pemeriksaan barang.
(b). Penyimpanan barang dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam hal ini adalah:
1. Meneliti barang-barang yang akan disimpan
2 .Menyiapkan barang-barang tersebut berdasarkan pengelompokkan-
pengelompokkan tertentu/harga
3. Mencatat barang tersebut ke dalam buku penerimaan, kartu barang dan kartu
stok.
4. Membuat denah lokasi barang-barang yang disimpan agar dapat dikeluarkan
secara tepat.
5. Pengeluaran barang dilakukan berdasarkan Surat Perintah Mengeluarkan
Barang (SPMB).
(c). Penyimpanan sarana dapat dikatakan suatu kegiatan simpan menyimpan suatu
barang baik berupa perabot, alat tulis kantor, surat-surat maupun barang
elektronik dalam keadaan baru maupun rusak dapat dilakukan oleh seorang
beberapa orang yang ditunjuk pada suatu sekolah.
(d). Penyimpanan barang dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Barang-barang yang sudah diterima, dicatat, digudangkan, diatur, dirawat, dan
dijaga secara tertib, rapi dan aman.
2. Menyelenggarakan administrasi penyimpanan dan penggunaan atas semua
barang yang ada dalam ruang atau gudang.
Page 13
Manajemen sarana dan prasarana 2013
3. Secara berkala atau insidental diadakan pengontrolan dan perhitungan barang
persediaan agar diketahui apakah memenuhi kebutuhan.
4. Laporan tentang keadaan penyimpanan dibuat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(e). Kegiatan penyimpanan meliputi menerima, menyimpan, dan mengeluarkan
barang di gudang. Gudang dibedakan menurut bentuknya menjadi:
1. Gudang terbuka adalah gudang yang tidak berdinding dan tidak beratap, tetapi
berlantai dan harus dikeraskan sesuai dengan berat barang-barang yang akan
disimpan.
2. Gudang tertutup adalah gudang berdinding dan beratap yang konstruksinya
disesuaikan dengan fungsi gudang itu.
Barang-barang yang sudah dianggarkan dalam pengadaan barang jika sudah
terealisasi sebaiknya langsung disimpan ke bagian penyimpanan barang,
selanjutnya diterima dan diinventarisasi dan dicatat ketika barang tersebut akan
dikeluarkan agar terlihat tertib dan rapi. Untuk sekolah-sekolah besar biasanya
ada seorang yang ditunjuk sebagai petugas penyimpanan barang di gudang, baik
barang yang baru direncanakan dalam pengadaan barang mapunun yang sudah
tidak dipakai atau rusak. Namun di sekolah yang sedang biasanya dilakukan oleh
beberapa warga sekolah diantaranya penjaga sekolah dan guru.
Cara menyimpan barang yang baik dan benar antara lain:
1) Barang yang sudah diterima, dicatat, digudangkan, diatur, dirawat, dan dijaga
secara tertib, rapi, dan aman.
2) Dibuatkan daftar nama tempat barang penyimpanan agar mudah ditemukan.
3) Barang yang mudah rusak dimasukan ke dalam pelindung (lemari).
4) Barang-barang yang kecil seperti barang ATK disimpan dalam sebuah wadah
yang mudah dijangkau dan ditemukan.
5) Barang-barang yang besar ditempatkan dengan aman dan nyaman.
6) Barang elektronik sebaiknya disimpan di ruangan yang lebih aman seperti besi
teralis.
7) Barang yang terbuat dari kertas diusahakan jauh dari tempat basah, lembab,
dan air.
Page 14
Manajemen sarana dan prasarana 2013
8. Barang yang disimpan dalam lemari sebaiknya sering dibuka untuk
menghindari penjamuran bila lembab.
9. Semua alat-alat dan perlengkapan harus disimpan di tempat yang bebas dari
faktor perusak seperti panas, lembab, dan lapuk.
10. Mudah ditemukan bila sewaktu-waktu diperlukan.
11. Semua penyimpanan harus diadministrasikan menurut ketentuan bahwa
persediaan lama harus lebih dulu digunakan.
12. Harus diadakan inventarisasi secara berkala.
13. Sebaiknya dilakukan kontrol atau service terhadap barang-barang tertentu
agar tidak mudah rusak.
14. Laporan tentang keadaan penyimpanan dibuat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. Tugas dan tanggung jawab dalam penyimpanan dan pendistribusian Tanggung
jawab untuk pelaksanaan yang tepat untuk penyimpanan harus dirumuskan
secara terperinci dan dipahami dengan jelas oleh semua pihak yang
berkepentingan. Pendistribusian perlatan dan perlengkapan pengajaran harus
berada dalam tanggung jawab salah satu anggota staf yang ditunjuk karena
pelaksanaan tanggung jawab ini hanya bersifat ketatausahaan, maka kurang
tepat jika kepala sekolah atau guru sendiri yang langsung melaksanakannya,
yang paling tepat adalah pegawai tata usaha. Administrasi peralatan dan
perlengkapan pengajaran harus senantiasa ditinjau dari segi pelayanan untuk
turut memperlancar pelaksanaan program pengajaran. Kondisi di atas akan
terpenuhi jika administrator mengikutsertakan semua guru dalam perencanaan
seleksi distribusi dan penggunaan, penyimpanan, serta pengawasan peralatan
dan perlengkapan pengajaran yang semuanya mendorong mereka untuk
memikirkan proses paling tepat dalam melayani kebutuhan-kebutuhan mereka.
Page 15
Manajemen sarana dan prasarana 2013
E. Inventarisasi Sarana Prasarana Pendidikan
1. Pengertian inventanrisasi
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan penyelenggaraan,
pengaturan, dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi
milik sekolah yang bersangkutan ke dalam suatu daftar inventaris barang secara teratur
dan menurut ketentuan yang berlaku.
2. Tujuan inventarisasi
a. Tujuan umum
Inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan
pengawasan yang efektif terhadap barang- barang milik negara atau swasta.
b. Tujuan khusus
1) Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi barang milik negara yang dimiliki
oleh suatu organisasi.
2) Untuk menghemat keuangan negara baik dalam pengadaan maupun pemeliharaan
dan penghapusan barang.
3) Bahan/pedoman untuk menghitung kekayaan negara dalam bentuk materiil yang
dapat dinilai dengan uang.
4) Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian barang.
Page 16
Manajemen sarana dan prasarana 2013
3. Fungsi inventarisasi
Inventarisasi juga memberikan masukan yang sangat berharga, analisis kebutuhan,
pengadaan, penyimpanan, pengeluaran, pemeliharaan, rehabilitasi, dan penghapusan.
Daftarbarang inventaris adalah suatu dokumen berisi jenis dan jumlah barang yang
menjadi milik dan dikuasai negara, serta berada dibawah tanggung jawab sekolah.
Daftar inventarisasi barang yang disusun dalam suatu organisasi yang lengkap, teratur,
dan berkelanjutan dapat berfungsi untuk:
a. Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan kebutuhan dan
menyusun rencana kebutuhan barang.
b. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam pengarahan
pengadaan barang.
c. Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam penyaluran
barang.
d. Memberikan data dan infromasi dalam menentukan keadaan barang sebagai dasar
untuk menentukan penghapusannya.
e. Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan
pengendalian barang.
4. Ketentuan pelaksanaan inventarisasi
Tiap kantor/satuan kerja organisasi yang merupakan satu kesatuan administrasi
tersendiri harus menyelenggarakan administrasi barang milik negara yang diurus dan
dikuasai secara rinci, lengkap, teratur menurut ketentuan yang berlaku.
a) Jika perlatan terpelihara baik umumnya akan awet yang berarti tidak perlu
mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.
b) Pemeliharaan yang baik mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya
perbaikan dapat ditekan seminimal mungkin.
c) Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan lebih terkontrol sehingga menghindari
kehilangan.
d) Dengan adanya pemeliharaan yang baik akan sedap dilihat dan dipandang.
e) Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.
Page 17
Manajemen sarana dan prasarana 2013
F. Penataan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1.Penataan sarana dan prasarana pendidikan
Sebelum diadakan penataan dan pengaturan kebutuhan, diperlukan perencanaan,
pengadaan, dan penyimpanan dan penempatan barang.Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada penempatan diantaranya adalah:
a. Mudah dijangkau
b.Jauh dari keramaian
c.Jauh dari tempat berbahaya
d.Lingkungan yang aman dan kondusif
Penataan sarana dan prasarana pendidikan dapat dibagi menjadi:
a. Penataan barang bergerak
Barang bergerak adalah barang yang dapat dipindahkan dari penempatan sebelumnya,
misalnya kursi, meja, dan lain-lain.
b. Penataan barang tidak bergerak
Barang tidak bergerak adalah barang yang tidak dapat dipindahkan, seperti tanah,
gedung, halaman, lapangan, dan lain-lain. Dalam hal ini sebelum dibangun, terlebih
dahulu dilakukan perencanaan yang matang agar tidak terjadi perbaikan yang
menimbulkan pemborosan.
c. Penataan barang habis pakai
Barang habis pakai adalah barang yang tidak tahan lama, cepat susut, dan habis
setelah digunakan atau dipakai, contoh kertas, karbon, kapur, spidol, dan lain-lain.
d. Penataan barang barang tidak habis pakai
Yaitu dengan cara mengatur barang yang ada dengan memberikan nomor dan kode
pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang berlaku. Hal ini dilakukan agar petugas
dan pemakai lebih mudah memakai dan mengawasi pemakaiannya.
2.Pengaturan penggunaan sarana dan prasarana pendidikan
Setelah kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi dan tertata sesuai
dengan pemakaiannya maka perlu diadakan pengaturan bagi pengguna sarana dan
prasarana tersebut yaitu dengan cara:
Page 18
Manajemen sarana dan prasarana 2013
a. Alat pelajaran diangkut ke kelas yang membutuhkan dan saat dikembalikan jumlah
harus sama.
b. Alat pelajaran disimpan di suatu tempat, bila siswa ingin menggunakan, siswa
mengajak guru yang mengajar untuk membawa barang tersebut.
Untuk menjamin kelancaran pengaturan sarana dan prasarana pendidikan maka sangat
penting dipenuhi beberapa hal:
a. Sekolah mempunyai guru yang betul-betul konsern terhadapkeberadaan barang
yang ada di sekolahnya demi kemajuan pendidikan.
b. Pihak sekolah benar-benar taat asas dan disiplin dalam melaksanakan ketentuan
manajemen sarana dan prasarana, hal ini diharapkan dapat menekan sekecil mungkin
kesalahan.
c. Kepala sekolah hendaknya selalu mengecek keberadaan barang inventaris dan
memberikan tanggung jawab penuh pengawasan keberadaan barang yang berada
dalam ruangan tersebut pada guru yang bersangkutan.
d. Kepala sekolah hendaknya memberikan pembagian tugas selain pengurus barang,
hendaknya ada petugas khusus yang bertanggung jawab atas ruangan-ruangan
khusus.
e. Untuk mengatasi apabila tidak ada gudang,maka kepala sekolah dapat menugaskan
kepada penjaga sekolah untuk membuatkan ruang sementara yang dapat digunakan
untuk menyimpan barang-barang.
5. Pengawasan dan Pengendalian Sarana Dan Prasarana Pendidikan
1. Pengertian pengawasan
Pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinan ingin mengetahui apakah hasil
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana,
perintah, tujuan atau kebijaksanaan yang telah ditentukan. Pengawasan bukan
hanyamencari kesalahan saja, tetapi juga mencari hal-hal yang sudahbaik untuk
dikembangkan lebih lanjut.
2. Tujuan pengawasan
Agar hasil pekerjaan diperoleh secara berdaya guna yaituhasil yang sesuai dan tepat
dengan pengeluaran yang seminimalmungkin dan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
Page 19
Manajemen sarana dan prasarana 2013
3. Jenis pengawasan
a. Pengawasan dari dalam
Yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasanyang dibentuk di dalam
organisasi tersebut.
b. Pengawasan dari luar
Yaitu pengawasan yang dilakukan oleh aparat/unit pengawasandari luar organisasi
tersebut.
c. Pengawasan preventif
Yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itudilakukan.
d. Pengawasan represif
Yaitu pngawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaanpekerjaan.
4. Metode pengawasan
Metode pengawasan adalah suatu cara melakukanpengawasan untuk menjaga agar
pelaksanaannya dapat dilakukansecara efektif dan efisien sesuai dengan rencana yang
telahditetapkan sehingga dapat mengakibatkan produktivitas kerjatinggi. Metode-
metode tersebut terdiri dari:
a. Pengawasan langsung, yaitu pengawasan yang dilakukansecara langsung pada
tempat pelaksanaan pekerjaan baikdengan sistem inspektif, verifikatif, maupun dengan
sisteminvestigative sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturanperundangan yang
berlaku.
b. Pengawasan tidak langsung, yaitu pengawasan yang secaraformal dilakukan oleh
aparat pengawasan yang bertindak atasnama pimpinan organisasinya.
c. Pengawasan informal, yaitu pengawasan yang tidak melaluisaluran formal atau
prosedur yang telah ditentukan.
d. Pengawasan administratif, yaitu pengawasan yang meliputibidang keuangan,
kepegawaian, dan material.
e. Pengawasan teknis, yaitu pengawasan terhadap hal-hal yangbersifat fisik.
Page 20
Manajemen sarana dan prasarana 2013
5. Sasaran pengawasan
a. Unit satuan kerja
b. Bidang yang meliputi :
1) Bidang organisasi
2) Bidang kepegawaian
3) Bidang keuangan
4) Bidang proyek pembangunan
5) Bidang pendidikan dasar dan menengah
6) Bidang pendidikan tinggi
7) Bidang pendidikan luar sekolah
8) Bidang kebudayaan
6. Prinsip pengawasan
Prinsip pengawasan adalah landasan atau acuan dalammelakukan kegiatan
pengawasan agar pengawasan tersebut dapatterarah sesuai dengan yang diharapkan.
Pelaksanaan pengawasanmenggunakan prinsip-prinsip pengawasan diantaranya
mencakup:
a. Pengawasan berpedoman pada kebijakan yang berlaku
Untuk dapat mengetahui dan menilai ada tidaknya kesalahan-kesalahan dan
penyimpangan, pengawasan harus berpangkaltolak dari keputusan pimpinan yang
tercantum dalam tujuan,sasaran, pedoman, dan yang telah ditetapkan.
b. Pengawasan bukan tujuan utama
Pengawasan hendaknya tidak dijadikan tujuan utama, tetapisarana untuk menjamin dan
meningkatkan efisiensi danefektivitas pencapaian tujuan organisasi.
c. Prinsip organisasi
Fungsi pengawasan adalah untuk memudahkan jalannyaorganisasi oleh karena itu
pengawasan ada pada setiappimpinan atau satuan kerja dan atasan menurut fungsi
masing-masing.
d. Prinsip penyesuaian kebutuhan
Pengawasan hendaknya disesuaikan dengan sifat dankebutuhan organisasi.
Page 21
Manajemen sarana dan prasarana 2013
e. Prinsip penemuan fakta
Pengawasan hendaknya didasarkan pada penemuan faktatentang pelaksanaan
tugas/pekerjaan dan berbagai faktor yangmempengaruhinya.
f. Prinsip pencegahan
Kegiatan pengawasan hendaknya mampu melihat jauh kedepan sehingga secara dini
dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya penyimpangan atau penyelewengan dan
terjadinyakesalahan-kesalahan berkembang dan terulang.
g. Prinsip pengendalian
Kegiatan pengawasan harus mampu memberikan bimbinganteknik operasional, teknik
administrasi dan bantuan pemecahanmasalah untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
h. Prinsip perbaikan dan pengembangan
Kegiatan pengawasan berusaha mencari dan menemukan apayang salah dan sifat
kesalahan dan menemukan penyebabkesalahan, serta cara bagaimana memperbaiki
untuk tercapainya hasil yang lebih baik dan dikembangkan sesuaidengan tujuan yang
telah ditetapkan.
i. Prinsip komunikasi
Kegiatan pengawasan berfungsi sebagai sarana hubunganantara pusat dan daerah,
antara pimpinan dengan bawahansehingga tercapai pendekatan secara pribadi untuk
memupukhubungan kerja yang lebih baik.
j. Prinsip pemahaman
Kegiatan pengawasan hendaknya dipahami oleh semua pihakbaik oleh pemerintah,
lembaga pendidikan maupun masyarakat.
k. Prinsip objektivitas
Kegiatan pengawasan harus berdasarkan kepribadian yangdilandasi unsur jujur, nurani,
bijaksana, dan tanggung jawabsehingga menimbulkan kepercayaan dan rasa hormat.
l. Prinsip koordinasi
Kegiatan pengawasan harus dapat melaksanakan pengaturankerjasama yang baik
sehingga dapat mewujudkan kegiatanyang terpadu dan selaras.
m. Prinsip protektif
Kegiatan pengawasan harus berusaha menghindarkantimbulnya kerugian pada pihak
yang ternyata tidak bersalah.
Page 22
Manajemen sarana dan prasarana 2013
n. Prinsip efektif dan efisien
Kegiatan pengawasan harus berusaha menghindarkan secaratepat sasaran dan sesuai
dengan tujuan pengawasan bukanjustru menghambat efisiensi pelaksanaan tetapi
untuk hemattenaga, waktu dan biaya sehingga hasil pengawasan dapattepat guna dan
berhasil guna.
7. Prosedur pengawasan
a. Observasi
Digunakan untuk mengadakan penilaian atau evaluasi baikterhadap pimpinan atau
bawahannya. Digunakan untuk auditdan review terhadap apa yang telah dilakukan.
b. Pemberian contoh
Apa yang dikerjakan oleh pimpinan seharusnya juga dikerjakanpula oleh bawahannya
dan sebaliknya pimpinan akan seganmenindak terhadap bawahannya kalau ia sendiri
tidak dapatmengerjakannya.
c. Pencatatan pelaporan
Suatu alat pembuktian, dapat berupa catatan atau laporan.
d. Pembatasan wewenang
Untuk menjaga agar seseorang tidak melakukan hal yangmelebihi wewenangnya serta
untuk menghindari penyimpangan.
e. Menentukan peraturan perintah prosedur
1) Peraturan pada umumnya melarang bentuk tingkah lakuyang khusus atau jika
diizinkan akan dapat menggangguusaha-usaha serta membahayakan organisasi.
2) Prosedur mengatur kegiatan yang harus dilakukan yangmerupakan suatu rangkaian
kegiatan melalui anggota-anggota suatu organisasi untuk melayani dan
menerimadalam suatu situasi tertentu.
f. Sensor
Tindakan pengamanan agar kesalahan-kesalahan yang akantimbul segera dapat
dicegah atau diperbaiki dan tindakanpembetulan sebelum terlambat.
g. Anggaran
Alat dari pimpinan agar dilaksanakan. Suatu petunjuk untukmengembangkan dan
memajukan organisasi, penilai suksesnyasuatu rencana.
8. Syarat umum pengawasan
Page 23
Manajemen sarana dan prasarana 2013
a. Menentukan standar pengawasan yang baik dan tepatdilaksanakan.
b. Menghindarkan danya tekanan, paksaan yang menyebabkanpenyimpangan dari
tujuan pengawasan itu sendiri.
c. Melaksanakan koreksi rencana yang dapat digunakan untukmengadakan perbaikan
serta penyempurnaan rencana yangakan datang.
9. Pimpinan dalam proses pengawasan
Peranan pimpinan dalam proses pengawasan merupakanbagian yang fundamental. Hal
tersebut bukan berarti mendominasibawahannya, tetapi dalam arti memberikan
bimbingan danpengawasan terhadap usaha-usaha dari bawahannya untukmencapai
hasil yang telah ditetapkan dalam rencana maupunpelaksanaan pengawasan dilakukan
oleh setiap unit organisasi,baik di pusat maupun daerah agar terciptanya kesatuan
bahasadan tindakan, guna menghindarkan adanya tumpang tindih danjarak pemisah,
inspektur jenderal mengkoordinasikan kegiatanpengawasan intern baik administratif
maupun teknis operasional disemua unit Depdiknas.
10. Organisai pengawasan
a.Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan
1) Mempersiapkan perumusan kebijaksanaan pengawasankeuangan dan pengawasan
pembangunan.
2) Menyelenggarakan pengawasan pembangunan.
b.Inspektorat Jenderal
Pengawasan terhadap setiap unsur atau instansi di lingkungandepartemen yang
dipandang perlu meliputi bidang administrasiumum, administrasi keuangan, hasil-hasil
fisik dari pelaksanaanproyek-proyek pembangunan, dan lain-lain.
c.Inspektorat Wilayah Provinsi
Adalah perangkat pengawasan umum yang langsung berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada gubernur kepala daerahtingkat I dalam kedudukannya selaku kepala
wilayah provinsi.
Page 24
Manajemen sarana dan prasarana 2013
d.Pengawasan oleh Kekuasaan Kehakiman
Pengawasan tersebut akan selalu berbentuk pengawasan yangbersifat represif,
maksudnya pengawasan tersebut dilakukan setelah ada perbuatan konkret dari aparat
pemerintah yangdianggap merugikan pihak lawan berbuat.
e. Tindak Lanjut
Hasil temuan pengawasan harus diikuti dengan tindak lanjutsebagai bahan
pertimbangan dalam langkah-langkah yangdipandang perlu, baik untuk penyempurnaan
dan penerbitan.
6. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan pemindahan barang dantanggung jawab dari instansi
satu ke instansi lain. Dalampenyerahan barang, jangan sampai lupa mengisi
suratpengantar, faktur, tanda terima penyerahan barang.
7. Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus untukmengusahakan agar barang
tetap dalam keadaan baik dansiap pakai. Maka barang-barang tersebut perlu
dirawatsecara baik dan terus menerus untuk menghindarkanadanya unsur-unsur
pengganggu/perusaknya. Dengandemikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar
barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula disebutpemeliharaan atau
perawatan.
a. Macam-macam pemeliharaan :
1) Pemeliharaan darurat adalah pemeliharaan yang tidak terencana karena
mengabaikan pemeliharaan pencegahan.
2) Pemeliharaan korektif dimana dilakukan sesuai dengan usia barang.
3) Pemeliharaan pencegahan/terencana.
4) Perawatan yang dilakukan secara berkala atau terus menerus.
5) Penggantian ringan yang dilakukan karena adanya kerusakan kecil.
Page 25
Manajemen sarana dan prasarana 2013
b. Proses pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan khusus terhadap barang inventaris yang sedang dalam
pemakaian tanpa mengubah atau mengurangi bentuk kontruksi asli. Pemeliharaan
dibagi menjadi:
a) Berdasarkan kurun waktu
1) Pemeliharaan harian
Pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari. Dilaksanakan oleh pegawai yang
menggunakan barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang itu.
2) Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu
sesuai petunjuk penggunaan.
b) Umur penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek :
1) Usia barang secara fisik
Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu
dalam penggunaannya.
2) Usia barang secara administratif
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaanya secara
fisik telah 0%, sebab kalau terjadi hal yang demikian jelas telah mengganggu
kelancaran kegiatan dalam organisasi, oleh karena itu biasanya barang dalam kondisi
yang kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan karena
hanya akan mempersempit ruangan saja dan biaya perawatannya juga akan lebih
besar.
3) Pemeliharaan dalam aspek hukum
Ditujukan untuk memperjelas kepemlikian barang sehingga tidak dapat diganggu oleh
pihak lain. Pemeliharaan ini dapat berbentuk:
a) Pengurusan sertifikat kepemilikan tanah
b) Surat izin mendirikan dan penggunaan bangunan
c) Pengurusan STNK dan BPKB pada kendaraan bermotor dan surat-surat lainnya
a. Pemeliharaan dari segi penggunaan
Barang yang digunakan harus sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mengurangi
kerusakan pada barang tersebut. Penggunaan barang umumnya dibedakan menjadi
Page 26
Manajemen sarana dan prasarana 2013
dua hal, yaitu memperlakukan dan menjalankan. Istilah-istilah ini dalam kegiatan sehari-
hari kadang kala dicampuradukkan pengertiannya karena dalam kenyataannya alat-alat
yang tidak pernah dijalankan tetapi digunakan seperti penggaris, papan tulis, pensil,
dan lain-lain.
b. Perawatan berkala
1) Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok, dan komponen bangunan
lainnya yang terlihat kusam.
2) Perbaikan mebeulair serta pengecatan ulang.
3) Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara.
4) Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran.
5) Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas.
6) Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air
tergenang.
c. Perbaikan darurat
1) Dilakukan terhadapa kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan
berbahaya/merugikan apabila tidak diantisipasi secepatnya.
2) Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai sehingga kerusakan tidak
bertambah parah, kegiatan belajar mengajar tidak terganggu
3) Dilaksanakan secara swakelola
4) Harus segera dilaksanakan perbaikan permanen.
d. Perawatan preventif
Perawatan preventif adalah peawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan
pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan
sebelunya. Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana
dan prasarana tidak bekerja dengan normal dan membantu agar sarana dan prasarana
dapat aktif bekerja sesuai dengan fungsinya. Pekerjaan yang tergolong perawatan
adalah melihat, mengecek, menyetel, mengkalibrasi, meminyaki, penggantian suku
cadang, dan sebagainya. Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan
yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan
biaya perbaikan, membantu ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan,
Page 27
Manajemen sarana dan prasarana 2013
terjalin keselamatan SDM yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut.
e. Pelaksanaan program perawatan preventif
1) Memberikan arahan kepada tim pelaksana perawatan preventif dan adakan kaji
ulang terhadap program yang telah dilaksanakan secara teratur.
2) Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana untuk
mengevaluasi aktivitas pelaksanaan berdasarkan jadwal yang telah direncanakan.
8. Rehabilitasi
Baik barang bergerak maupun tidak bergerak yangdipergunakan memang tidak ada
yang abadi atau luput darikerusakan, meskipun telah kita lakukan pemeliharaansecara
baik. Kerusakan tersebut terjadi sebagai akibatkerusakan suku cadangnya karena
gesekan, benturan, dansebagainya.
Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barangdari kerusakan dengan
tambal sulam atau penggantian sukucadangnya agar barang-barang tersebut dapat
digunakanlagi sehingga mempunyai daya pakai yang lebih lama.
9. Penghapusan
Bila biaya rehabilitasi lebih besar sedang daya pakai terlalusingkat, maka barang
tersebut lebih baik dikeluarkan daridaftar inventaris (dihapus) dan harus berdasarkan
UU yangberlaku.
Proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan / menghilangkan barang-barang
milik negara dari daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku disebut penghapusan.
Penghapusan sebagai salah satu fungsi administrasi saranapendidikan mempunyai arti:
1. Mencegah kerugian atau pemborosan dari biaya perbaikan
2. Meringankan beban kerja dan tanggung jawab pelaksanaan inventaris
3. Membebaskan satuan organisasi dalam pengurusan barang yang tidak produktif lagi.
4. Membebaskan ruangan atau perkarangan kantor dari penumpukan barang yang
tidak di pergunakan.
Page 28
Manajemen sarana dan prasarana 2013
Sedangkan jenis-jenis penghapusan yaitu
1. Menghapus dengan menjual barang-barang melalui Kantor Lelang Negara
2. Mengembalikan ke negara untuk digantikan yang lebih baru.
3. Pemusnahan
Pemusnahan berarti meniadakan barang-barang yang dianggap sudah tidak layak
untuk digunakan dengan cara misalnya
G. TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH DAN GURU DALAM PENGAWASAN
Kepala sekolah bertanggung jawab terhadap pengawasan dan pengendalian
sarana dan prasarana pendidikan, adapun salahsatu tujuannya adalah untuk
menghindari adanya penyelewengan.Tanggung jawab kepala sekolah untuk melakukan
pengawasan dan koreksi terhadap kondisi sarana dan prasarana termasuk ruangan
sekolah dan terus menerus ruang lainnya dan halaman serta perlengkapannya harus
dilaksanakan terus menerus danteratur.
Dalam melaksanakan tugas tersebut perlu diadakanpertemuan dengan penjaga
kebersihan sekolah mengenaimasalah-masalah dan kekurangan-kekurangan yang
harus diatasi.Pengawasan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga hal-halyang
sekecil-kecilnya pun tidak lepas dari tanggung jawabnya.Salah satu tujuan yang akan
dicapai dalam pengawasan adalah menciptakan kondisi lingkungan yang sehat dan
membudayakan bersih kepada murid-murid.
Page 29
Manajemen sarana dan prasarana 2013
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut kelompok kami , Sarana dan prasarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun
yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar,
teratur, efektif, dan efisien.
Page 30
Manajemen sarana dan prasarana 2013
B. Daftar pustaka
Page 31
top related