manajemen bencana
Post on 03-Jul-2015
404 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MANAJEMEN
BENCANAKelompok IX
Definisi BencanaMenurut Departemen Kesehatan
Republic Indonesia (2001), definisi bencana adalah peristiwa atau kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi,kerugian kehidupan manusia ,serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.
definisi bencana (disaster) menurut WHO (2002) setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan ,gangguan ekologis ,hilangnya nyawa manusia , atau memburuknya derajat kesehatan atau pelayanan kesehatan pada skala tetentu yang memerlukan respon dari luar masyarakat atau wilayah yang terkena.
Klarifikasi/ jenis bencanaUsep salahuddin (2005) mengelompokkan bencana
menjadi 2 jenis yatu sebagai berikut :Bencna alam (natural disaster), yaitu kejadian-
kejadian alami seperti banjir,genangan ,gempa bumi,gunung meletus ,badai,kekeringan,wabah,serangan serangga dan lainnya.
Bencana ulah manusia (man made disaster),yaitu kejadian-kejadian karena perbuatanmanusia seperti tabrakan pesawat udara atau kendaraan ,kebakaran,sabotase,ledakan,gangguan listrik,gangguan komunikasi ,gangguan transportasi dan lainnya.
Berdasarkan cakupan wilayahnya,bencana terdiri atas berikut ini :
Bencana local,bencana ini biasanya memberikan dampak pada wilayah sekitarnya yang berdekatan. Bencana terjadi pada sebuah gedung atau bangunan-bangunan disekitarnya. Biasanya karena akibat factor manusia seperti tabrakan,ledakan ,terorisme ,kebocoran bahan kimia dan lainnya.
Bencana regional ,jenis bencana ini memberikan dampak atau pengaruh pada area geogrfis yang cukup luas dan biasanya disebabkan oleh factor alam seperti badai,banjir,letusan genung,tornado dan lainnya.
FASE – FASE BENCANA
Fase pre-impactFase impactFase post-impact
Tahapan proses manajemen bencana
1. Mitigasi2. kesiapsiagaan (preparedness)3. tanggapan (response)4. pemulihan (recovery).
1. Mitigasi- Mitigasi structural
(bendungan, tanggul sungai dll
- Mitigasi non Struktural (peraturan, tata ruang, pelatihan)
2. kesiapsiagaan (preparedness)
adalah pelatihan terhadap petugas medis dalam memberikan pertolongan pertama, pembangunan dan pelatihan sistem peringatan akan terjadinya bencana yang dikombinasikan dengan tempat tinggal darurat dan rencana evakuasi, penyediaan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat, dan lain sebagainya
3. Tanggapan (response) melibatkan mobilisasi tenaga
emergency yang dibutuhkan untuk memberikan pertolongan pertama, seperti tenaga medis, polisi, dan tenaga sukarelawan
4. pemulihan (recovery). usaha membangun kembali
daerah yang terkena bencana agar pulih kembali
Prinsip-prinsip Manajemen Bencana
1. Koordinasi dan Komunikasi
2. Pendekatan komperhensif
3. Kontrol
1. Koordinasi dan Komunikasi Komunikasi berperan sebagai penghubung semua fase penanganan kegawatdaruratan, yaitu :
Komunikasi pra rumah sakit, intra rumah sakit, antar rumah sakit
Komunikasi lintas sektor
Cont…JARING KOMUNIKASI Alat Komunikasi
Komunikasi Informasi TELP Emg (one way comm
Komunikasi Koordinasi Telp , Fax, Radio, Telex
Komunikasi administrasi Logistik Telp , Fax, Radio, Telex
Komunikasi Pengendalian Operasi
Radio komunikasi (two way comm, terbatas)
PERMASALAHAN KOMUNIKASI DI INDONESIAFasilitas komunikasi yang ada belum
memadai dan belum merata (pulau terpencil tanpa fasilitas telepon, telepon satelit mahal)
Fasilitas komunikasi umum tidak terjamin dari terjadinya bebas gangguan (kerusakan telepon/ gangguan teknis)
Toleransi minimal untuk pelayanan kasus emergensi bila terjadi hambatan komunikasi
2. Pendekatan komperhensif Pencegahan a. Primer : Promosi kesehatan, melakukan
pelatihan menghadapi bencanab. Sekunder : kerjasama kelompok di
pengungsian, pemberian pendidikan kesehatan cara mencegah dan pertolongan pertama terhadap penyakit .
c. Tersier: rehabilitasi bangunan fisik dan kondisi fisik dan mental masyarakat dengan kerjasama kelompok dan kerjasama lintas sektoral
3. Kontrol Pemerintah telah
menetapkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana yang memuat ketentuan umum, landasan, asas, dan tujuan, tanggung jawab dan wewenang (pemerintah dan pemerintah daerah) dalam penanggulangan bencana.
PENANGANAN BENCANAPre BencanaPendataan, early warning system, dengan melakukan
pengkajian terhadap potensi terjadinya masalah, solusi, kebutuhan, sumber daya yang ada, membangun partisipasi
Menjaring sukarelawan bencanaMelatih sukarelawan bencanaKoordinasi tentang penyelamatan masyarakat dan
kerjasama berbagai pihak (BMG, TNI/POLRI/SAR, departemen/pemerintah daerah, kalangan professional, LSM, media, ulama dan tokoh masyarakat)
Informasi dan demonstrasi pada masyarakat bila terjadi bencana (kemana menyelamatkan diri, dll), penyuluhan dan simulasi persiapan menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat
Promosi kesehatan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana
SAAT TANGGAP DARURAT
Bertindak cepatPemetaan (lokasi korban pengungsi, identifikasi jenis korban,
identifikasi pengungsi, identifikasi trauma psikis, identifikasi kebutuhan seperti kesehatan, makanan, air, listrik, shelter darurat, pendidikan darurat)
Koordinasikan dan fasilitasi seluruh bantuan baik dari pemerintah ataupun swasta
Aktifkan partisipasi masyarakat dan system pertolongan serta peringatan dini
Menginformasikan kejadian bencana misalnya pada forum desa dan petugas kesehatan
Memberitahukan pada warga (kentongan, dll)Membantu melakukan PPGD bersama petugas kesehatan lainnyaMelakukan evakuasi dan transportasi dengan benarMemberi bantuan perlengkapan / logistic (dapur umum, tenda,
posko, dll)Distribusi bahan kebutuhan pokok, bantuan kesehatanPencatatan dan pelaporan (data korban, data logistic)Pengaktifan system perlindungan dan keamanan terpadu
PASCA BENCANA Pengamatan terhadap dampak
bencana (fisik, social, dan psikologis korban)
Membantu memulihkan kondisi emosi korban, tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama dengan unsur lintas sector menangani masalah kesehatan masyarakat pasca gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan menuju keadaan sehat dan aman
Rehabilitasi (Sediakan shelter semi permanen untuk kelompok rentan,evaluasi trauma psikis, monitoring dan evaluasi).
Rekonstruksi (Evaluasi impact dan resived, perencanaan pembangunan infrastruktur monitoring dan evaluasi)
Pemberdayaan : pembangunan integrative partisipatif melibatkan pemerintah dan LSM integrative).
Dampak dari bencana bagi kesehatan
Dampakbencana bagi kesehatan penduduk dapat dibagi menjadidua yaitu:
1. dampak langsung (misalnya luka/cedera dan trauma psikologis) dan
2. dampak tidak langsung (misalnya meningkatnya tingkat penyakit infeksi, kekurangan
gizi dan komplikasi penyakit menahun).
Dampak tidak langsung dari bencana terhadap kesehatan penduduk terkena bencana biasanya terkait dengan faktor-faktor seperti tidak memadainya jumlah dan kualitas air bersih, tidak berfungsinya sanitasi,lingkungan yang kotor dan tercemar, terputusnya pasokan makanan, terganggunya pelayanan kesehatan dan jumlah pengungsi yang terlalu padat di satu lokasi pengungsian.
TERIMA KASIH
THANK YOU
감사합니다
Vielen Dank
ありがとうございます
شكرا
top related