manajemen bandwidth dengan metode peer connection queue ... · pcq menggunakan queue tree...
Post on 16-Sep-2019
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Manajemen Bandwidth Dengan Metode Peer Connection
Queue (PCQ) Menggunakan Queue Tree
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
Program Studi Teknik Informatika
DISUSUN OLEH:
VIRGILIUS BELARMINO TOGOHODOH
115314019
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
Bandwidth Management with Peer Connection Queue
(PCQ) Method Using Queue Tree
A THESIS
Presented as Partial Fullfilment of Requirements
To Obtain Sarjana Komputer Degree
In Informatics Engineering Study Program
By:
VIRGILIUS BELARMINO TOGOHODOH
115314019
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Di Sepanjang Hidupku
Tiada kasih yang lebih indah selain kasih-Mu Bapa
Tiada Tuhan yang paling mulia selain diri-Mu Bapa
Sungguh indah kasih setia-Mu di sepanjang hidupku
Oh Yesusku..
Sungguh besar Pengorbanan-Mu bagi kami umat-Mu
Yesus Tuhan Allahku
Ya Bapa ku berterimakasih atas hidupku
Puji dan syukur bagi-Mu
Di sepanjang hidupku
Walau dunia mempermalukan-Mu
Kau tetap Tuhan Allahku
Kau tebus umat-Mu
Dengan kuasa darah-Mu
Ya Bapa ku berterimakasih atas hidupku
Puji dan syukur bagi-Mu
Di sepanjang hidupku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan Quality of Service yang baik
bagi seluruh pengguna internet dalam suatu jaringan dengan cara memanajemen
bandwidth dengan metode Peer Connection Queue (PCQ) menggunakan Queue
Tree. Latar belakang penelitian ini adalah karena sering terjadi pembagian
bandwidth yang tidak merata pada setiap user dalam suatu jaringan yang
mengakibatkan satu user dapat mengakses internet dengan lebih cepat dan user lain
mengakses internet dengan lebih lambat dibanding user lainnya. Dengan
menerapkan metode Peer Connection Queue (PCQ) menggunakan Queue Tree,
maka setiap user yang mengakses internet akan mendapatkan alokasi bandwidth
yang merata.
Pengujian menggunakan Mikrotik RouterBoard dengan beberapa komputer
yang disambungkan via wired dan beberapa perangkat yang disambungkan melalui
jaringan wireless.
Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen bandwidth dengan metode
PCQ menggunakan Queue Tree memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan
tanpa menggunakan PCQ sebab dengan menggunakan PCQ semua user yang
tergabung dalam satu jaringan mendapatkan alokasi bandwidth yang sama rata
antara satu dan yang lain sehingga pengguna merasa adil. Yang mana artinya
Quality of Service yang diberikan oleh penyedia jaringan sudah sangat baik.
Kata Kunci: Bandwidth, Queue Tree, Quality of Service, QoS, Peer Connection
Queue, PCQ, Mikrotik, Delay, Jitter, Throughput.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACK
The aim of the research is to give a good quality service for all of internet
users in the certain network with the use of Queue Tree in PCQ (Peer Connection
Queue) as a bandwith management method. The background of the research is
based on the common problem when the bandwidth distribution to one internet user
were not same to the other users, therefore that certain user were able to access the
internet faster when the others cannot. With the use of Queue Tree in PCQ (Peer
Connection Queue) as a bandwith management method, any users will be able to
access the internet and getting the bandwidth allocation as same as the others.
The research simulation is using RouterBoard microtic sistem with several
computers were connected by wired and several devices were connected with the
wireless network.
The result of the research showed that the use of Queue Tree in PCQ (Peer
Connection Queue) as a bandwith management method give a better result in
distributing the bandwidth allocation. With the use of Queue Tree in PCQ (Peer
Connection Queue) as a bandwith management method, any users that is grouped
in the same network will be able to access the internet and getting the bandwidth
allocation as same as others. Therefore the network provider is able to give a good
quality service for all of internet users in the certain network.
Key Words: Bandwidth, Queue Tree, Quality of Service, QoS, Peer Connection
Queue, PCQ, Mikrotik, Delay, Jitter, Throughput.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Berkat, Rahmat
serta Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“Manajemen Bandwidth Dengan Metode Peer Connection Queue (PCQ)
Menggunakan Queue Tree”. Tugas akhir ini merupakan mata kuliah wajib dan
sebagai syarat akademik untuk memperoleh gelar sarjana komputer Program Studi
Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa selama proses penelitian dan penyusunan laporan
tugas akhir ini, banyak pihak yang telah membantu, sehingga pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberkati, menyertai, serta menolong
dan memberi kekuatan selama proses pembuatan tugas akhir ini.
2. Orang Tua yang telah membesarkan, mendidik, menyayangi serta
mendukung kehidupan saya.
3. Victor Oktomaella Labanthiengan dan Valentina Mohomah sebagai Abang
dan Adik yang selalu menyayangi dan mendukung selama ini.
4. Bapak Sudi Mungkasi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
5. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiarti selaku ketua Program Studi Teknik
Informatika.
6. Bapak Henricus Agung Hernawan, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing
tugas akhir ini.
7. Bapak Bambang Soelistijanto, Ph.D. dan Puspaningtyas Sanjoyo Adi, S.T.,
M.T. selaku dosen penguji.
8. Seluruh Dosen Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan
memberi ilmu pengetahuan selama masa perkuliahan.
9. Seluruh Staf Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam proses
administrasi selama masa perkuliahan.
10. Trifosa Ester Seftiyani, sahabat yang luar biasa yang selalu mendukung,
membantu dan mendoakan dalam segala perkara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS ....................................................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................................... vii
ABSTRACK ..................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ................................................................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 2
1.5 Manfaat penelitian .............................................................................................. 3
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 5
2.1 Jaringan Komputer .............................................................................................. 5
2.1.1 Syarat Sebuah Jaringan Komputer .............................................................. 5
2.1.2 Local Area Network (LAN) ........................................................................ 6
2.1.3 Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network) ................................ 6
2.2 Internet ................................................................................................................ 7
2.3 IP Address ........................................................................................................... 7
2.3.1 IP Public ...................................................................................................... 9
2.3.2 IP Private ..................................................................................................... 9
2.4 Network Address dan Broadcast Address ......................................................... 10
2.5 DHCP ............................................................................................................... 11
2.5.1 DHCP Client ............................................................................................. 12
2.5.2 DHCP Server ............................................................................................ 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2.6 Router ............................................................................................................... 12
2.7 Mikrotik ............................................................................................................. 13
2.7.1 Pengertian Mikrotik ................................................................................... 13
2.7.2 Jenis –jenis Mikrotik ................................................................................. 14
2.8 Bandwidth ......................................................................................................... 14
2.9 Manajemen Bandwidth ..................................................................................... 15
2.10 Quality of Service (QoS) ................................................................................... 15
2.10.1 Delay ......................................................................................................... 15
2.10.2 Jitter .......................................................................................................... 16
2.10.3 Througput .................................................................................................. 17
2.11 Queue Tree ........................................................................................................ 17
2.12 Peer Connection Queue (PCQ) ......................................................................... 18
2.13 Winbox .............................................................................................................. 22
2.13.1 Pengertian WinBox .................................................................................... 22
2.13.2 Menu WinBox ........................................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 25
3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 25
3.2 Peralatan Penelitian ........................................................................................... 25
3.2.1 Perangkat Keras ........................................................................................ 25
3.2.2 Perangkat Lunak ....................................................................................... 26
3.3 Perancangan Sistem .......................................................................................... 26
3.4 Skenario Simulasi ............................................................................................. 26
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ............................................................. 27
4.1 Login Winbox .................................................................................................... 27
4.2 Seting DHCP Client .......................................................................................... 33
4.3 Seting DHCP Server ......................................................................................... 35
4.4 Seting DHCP Server Untuk Wireles ................................................................. 36
4.5 Seting NAT ....................................................................................................... 37
4.6 Sharing Koneksi Via Wireless .......................................................................... 39
4.7 Seting Queue Tree dan PCQ ............................................................................. 42
4.8 Seting Limit Alokasi Bandwidth di Jaringan Wireless ...................................... 48
4.9 Pengujian Menggunakan Wireshark ................................................................. 56
4.9.1 Delay ......................................................................................................... 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
4.9.2 Jitter .......................................................................................................... 61
4.9.3 Throughput ................................................................................................ 63
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 66
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 66
5.2 Saran ................................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini internet merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan
dari kehidupan sehari-hari. Segala informasi yang diperlukan bisa
didapatkan melalui internet. Banyak tempat yang bisa dikunjungi untuk
sekedar mengakses internet, misalkan sekolah, kafe, kampus, mall dan
tempat umum lainnya. Namun tidak jarang kita jumpai bahwa kecepatan
setiap user dalam satu jaringan tidaklah sama, karena itu perlu dilakukan
manajemen bandwidth (pengelolaan jaringan).
Manajemen Bandwidth (pengelolaan jaringan) sangat penting
untuk mengendalikan pemakaian bandwidth yang akan digunakan oleh
user. Jika tidak dikendalikan, maka akan terjadi pemakaian bandwidth
yang berlebihan oleh satu atau beberapa user. Pemakaian yang
berlebihan tersebut akan menyebabkan user yang lain mendapatkan
alokasi bandwith yang kecil atau dalam kata lain akan mengalami
loading yang lama dalam mengakses internet. Pada akhirnya, jaringan
tidak dapat memberikan service (layanan) secara maksimal kepada
seluruh user. Keadaan ini akan bertambah parah jika ternyata jaringan
memiliki alokasi bandwidth internet yang terbatas.
Router mikrotik memiliki fitur queue yang dapat melakukan
pengaturan alokasi bandwidth bagi setiap user. Dengan melakukan
manajemen bandwidth, maka telah dilakukan usaha perbaikan terhadap
Quality of Service (kualitas jaringan). Quality of Servive (QoS) akan
memberikan jaminan alokasi bandwidth minimum pada setiap user di
dalam jaringan, sehingga setiap user tidak perlu khawatir akan tidak
kebagian bandwidth.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan
dibahas oleh penulis pada penelitian ini adalah :
a. Bagaimana mengimplementasikan metode PCQ menggunakan
Queue Tree untuk mengoptimalkan bandwidth.
b. Bagaimana hasil dari pengujian parameter QoS (Quality of Service)
sebelum dan sesudah penerapan metode PCQ (Peer Connection
Queue) menggunakan Queue Tree.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari bahasan yang lebih luas mengenai Manajemen
bandwidth dengan metode Peer Connection Queue (PCQ), maka
masalah dibatasi sebagai berikut:
a. Mengimplementasikan manajemen bandwidth dengan metode PCQ
(Peer Connection Queue) menggunakan Queue Tree
b. Menggunakan MikrotikRouter
c. Menguji Quality of Service sebelum dan setelah menerapkan Simple
Queue dan PCQ (Peer Connection Queue)
d. Jaringan yang dipakai menggunakan jaringan LAN (Lokal area
network) dan jaringan Wireless
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
a. Mengimplementasikan manajemen bandwidth dengan metode PCQ
(Peer Connection Queue) menggunakan Queue Tree sehingga
penggunaan bandwidth dalam satu jaringan dapat merata/stabil.
b. Memberikan Quality of Service yang baik dalam satu jaringan
internet
1.5 Manfaat penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
memberikan solusi untuk menangani masalah pembagian bandwidth
pada setiap user dalam satu jaringan sehingga dapat memberikan Quality
of Service yang memuaskan untuk setiap user.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasan
proyek Tugas akhir ini, penulis menyusun sistematika penulisan sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi hal-hal yang menjadi latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi pembahasan tentang teori yang diperlukan dalam
melakukan penelitian tugas akhir ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas metode penelitian yang akan digunakan dalam
perancangan sistem.
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini membahas tentang perancangan serta implementasi dengan
pengujian terhadap jaringan yang dibuat berdasarkan metode yang
digunakan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran hasil penelitian.
Kesimpulan memuat pernyataan singkat mengenai hasil penelitian dan
saran memuat ulasan mengenai pendapat peneliti tentang kemungkinan
pengembangan dan pemanfaatan hasil penelitian lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Menurut Forouzan di dalam bukunya yang berjudul Computer
Network A Top Down Approach, disebutkan bahwa jaringan komputer
adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling
berkomunikasi satu sama lain (a network is a interconnection of a set of
devices capable of communication). Perangkat yang dimaksud pada
definisi ini adalah mencakup semua jenis perangkat komputer (komputer
desktop, komputer jinjing, smartphone, PC tablet) dan perangkat
penghubung (router, switch, modem, hub).
Jadi dapat dibayangkan bahwa jika kita menyebutkan jaringan
komputer (Computer Network), akan terdapat minimal dua buah
komputer atau perangkat yang saling terhubung satu sama lain. Di dalam
sebuah jaringan komputer yang lebih luas, akan terdapat beragam
perangkat komputer dan perangkat terhubung lainnya yang saling
terhubung. Terjadi proses komunikasi dan transfer paket data di
dalamnya.
2.1.1 Syarat Sebuah Jaringan Komputer
Berdasarkan definisi mengenai jaringan komputer, maka
untuk dapat disebut sebagai sebuah jaringan komputer, terdapat
empat buah syarat yang harus dipenuhi. Keempat syarat tersebut
yaitu:
Minimal terdapat dua buah perangkat/komputer yang
terhubung. Hubungan ini dapat menggunakan sarana kabel
(wired) maupun nirkabel (wireless).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Terdapat pengguna di dalamnya yang berinteraksi dengan
pengguna lainnya maupun terhadap layanan dan penyedia
layanan.
Terdapat data yang dipertukarkan di dalamnya. Selain data
juga terdapat konten (teks, multimedia) maupun informasi
(hasil pengolahan data).
Terdapat pemakaian secara bersama-sama (sharing)
terhadap perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software).
2.1.2 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah sebuah jaringan yang
dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area
lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah gedung, atau
tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah. Biasanya jarak antar
node tidak lebih jauh dari sekitar 200 meter.
2.1.3 Jaringan Komputer Tanpa Kabel (Wireless Network)
Jaringan komputer tanpa kabel (Wireless Network)
merupakan jaringan komputer yang tidak menggunakan kabel
jaringan (UTP Coaxial, maupun Fiber Optic), namun
memanfaatkan sinyal elektromagnetis. Saat ini sangat banyak
yang menggunakan jaringan wireless. Misalkan saja layanan
internet dari operator (provider), Public Hot Spot dan Free Wifi
di sejumlah tempat umum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2.2 Internet
Internet kependekan dari interconnected-networking merupakan
jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer
yang menghubungkan orang-orang dan komputer-komputer di seluruh
dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain.
Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari
seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi (mulai dari teks, gambar,
audio, video, dan lainnya) untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama.
Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protokol standar yaitu
Transmision Control Protocol dan Internet Protocol yang lebih dikenal
sebagai TCP/IP.
2.3 IP Address
IP address adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host
yang terkoneksi ke jaringan berbasis TCP/IP. IP address bisa
dianalogikan seperti sebuah alamat rumah. Ketika sebuah datagram
dikirim, informasi alamat inilah yang menjadi acuan datagram agar bisa
sampai ke device yang dituju. IP Address terbagi dalam 2 versi, IPv4 dan
IPv6. Sebuah IP address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32 binary bits.
Dari 32 binary bits tersebut terbagi lagi menjadi 4 octet (1 octet = 8 bits).
Nilai tiap octet diatara 0 sampai 255 dalam format desimal, atau
00000000 - 11111111 dalam formal binary. Setiap octet dikonversi
menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik (dot). Sehingga format
akhir IP address biasanya berupa angka desimal yang dipisahkan dengan
tanda titik, contohnya 172.16.254.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Jika pada sebuah octet semua angka biner bernilai satu, maka
nilai desimal dalam octet tersebut adalah 255. Cara konversi dari biner
ke desimal, adalah dengan memperhatikan nilai bits. Jika dilihat dari
posisi bits, bits paling kanan memiliki nilai 2 0. Dan nilai pangkat
ditambahkan untuk angka biner sebelah kirinya menjadi 2 1. Terus
dilanjutkan sampai bits paling kiri.
Kita coba jabarkan IP address 172.16.254.1. Seperti yang telah
kita pelajari sebelumnya bahwa satu IP address terbentuk dari 32 bits,
maka detailnya akan menjadi seperti dibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Jika Anda benar - benar ingin memahami konsep IP address,
disarankan untuk memiliki pengetahuan dasar mengenai angka biner dan
desimal, baik operasi perhitungan maupun konversi dari biner ke desimal
atau sebaliknya.
2.3.1 IP Public
IP Public merupakan IP Address yang dapat diakses di
jaringan internet. IP Public juga dikenal sebagai globally
routable unicast IP address. Ketika sebuah perangkat memiliki
IP Public dan terkoneksi ke jaringan internet, maka perangkat
tadi bisa diakses dari manapun melalui jaringan internet juga.
Akan tetapi kita tidak bisa memasang sembarang IP Public di
sebuah device. Ada aturan mengenai alokasi IP Public. Kita
bisa mendapatkan Public IP Address dari pinjaman ISP.
2.3.2 IP Private
Pada arsitektur IP address, Private IP Address adalah
IP Address yang diperuntukkan untuk jaringan lokal. IP Private
tidak boleh ada di jaringan internet dan tidak dapat diakses di
jaringan internet. Pada implementasi di jaringan real, biasanya
jaringan lokal menggunakan IP Private, kemudian
ditambahkan sebuah router yang menjembatani jaringan lokal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang menggunakan IP Private dengan jaringan publik yang
menggunakan IP Public.
2.4 Network Address dan Broadcast Address
Dalam sebuah alokasi IP address, ada 3 jenis IP.
Host address, IP address yang dapat dipasang ke sebuah
perangkat jaringan seperti komputer atau router agar dapat saling
interkoneksi. Host IP ini sifatnya unik, dalam artian dalam sebuah
network tidak boleh ada host IP yang sama.
Network address, IP address yang mereprentasikan alamat
sebuah network. Semua host dalam satu network memiliki
network address yang sama. Network address merupakan IP
pertama dalam sebuah subnet IP
Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk
mengirim data ke semua host yang masih berada dalam satu
network. Broadcast address adalah IP terakhir dalam sebuah
subnet IP.
Network address dan broadcast address tidak dapat dipasang dalam
sebuah perangkat. Contoh, kita memiliki IP address 192.168.0.1 dengan
subnet mask 255.255.255.0 maka untuk mendapatkan nilai network
address dan broadcast address, kita bisa membuat perhitungan seperti
berikut :
IP address 192.168.0.1 11000000.10101000.00000000 .00000001
Untuk mendapatkan nilai network address, ubah semua bit dalam
alokasi host-id menjadi bernilai 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Susunan bit awal 11000000.10101000.00000000 .00000001
Susunan bit network address 11000000.10101000.00000000
.00000000
Dotted-decimal network address 192 168 0 0
Untuk mendapatkan nilai ubah semua bit dalam alokasi host-id
menjadi bernilai 1.
Susunan bit awal 11000000.10101000.00000000.00000001
Susunan bit broadcast address
11000000.10101000.00000000.11111111
Dotted-decimal broadcast address 192 168 0 255
Jadi untuk ip address 192.168.0.1 dengan subnet mask
255.255.255.0, memiliki network address 192.168.0.0 dan broadcast
address 192.168.0.255.
2.5 DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan
service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP
Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya,
DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang
dikirimkan oleh DHCP Client.
Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan
informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server
serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client
bisa support).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP
Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita
berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP
statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan
memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.
2.5.1 DHCP Client
Untuk dapat memperoleh alokasi IP Address dari ISP,
yang nantinya dapat digunakan untuk terkoneksi ke internet, kita
bisa menggunakan fitur DHCP Client. Untuk pengaktifkan
DHCP Client, definisikan parameter interface dengan interface
yang terhubung ke DHCP Server, atau dalam kasus ini adalah
interface yang terhubung ke ISP.
2.5.2 DHCP Server
DHCP Server akan sangat tepat diterapkan jika pada
jaringan memiliki user yang sifatnya dinamis. Dengan jumlah
dan personil yang tidak tetap dan selalu berubah. Jika pada kasus
ini sifat user seperti itu dapat kita temui pada tamu yang
berkunjung.
2.6 Router
Router merupakan suatu perangkat yang menghubungkan dua
buah jaringan atau lebih yang memiliki alamat jaringan yang berbeda.
Router menentukan akan diarahkan ke titik jaringan yang mana paket
yang ditujukan ke suatu alamat tujuan. Router biasanya berfungsi sebagai
gateway, yaitu jalan keluar utama dari suatu jaringan untuk menuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
jaringan lainnya baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN, sehingga host-
host yang ada pada sebuah jaringan lokal bisa berkomunikasi dengan
host-host yang ada pada satu jaringan atau pada jaringan lain melalui
internet. Selain itu router juga berfungsi sebagai alat menghubungkan
antara media jaringan yang berbeda, meningkatkan performance jaringan
LAN dengan memanfaatkan sifat dasar router yang mampu memisahkan
broadcast domain dengan collisiondomain, di samping meningkatkan
keamanan jaringan dengan memanfaatkan failitas accsess-list. Router
memiliki kemampuan melewatkan paket data dari satu jaringan ke
jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya,
dengan memeriksa Header IP yang ada pada paket data. Disinilah peran
dari sebuah router dibutuhkan. Router-router yang saling terhubung
dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing
terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari
sistem ke sistem lain melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.
2.7 Mikrotik
2.7.1 Pengertian Mikrotik
MikroTik adalah sebuah merek dari sebuah perangkat
jaringan. Pada awalnya mikrotik hanyalah sebuah perangkat
lunak atau software yang di-install pada komputer yang akan
digunakan untuk mengontrol jaringan, tetapi dalam
perkembangannya, saat ini Mikrotik telah menjadi sebuah device
atau perangkat jaringan yang handal dan harga yang terjangkau,
serta banyak digunakan pada level perusahan penyedia jasa
internet (ISP)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.7.2 Jenis –jenis Mikrotik
Mikrotik terdiri atas dua jenis yaitu Mikrotik RouterOS dan
Mikrotik RouterBoard:
Mikrotik RouterOS
Mikrtoik RouterOS merupakan sistem operasi yang
diperuntukan sebagai router network. Mikrotik RouterOS
sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang
dapat membuat komputer biasa menjadi sebuah router
network yang handal.
MikrotikRouterBoard
MikrotikRouterBoard adalah perangkat keras
(hardware) buatan mikrotik yang menjalankan sistem
RouterOS. MikroTik. Routerboard seperti sebuah PC mini
yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam
prosesor, ram, rom, dan memori flash.
2.8 Bandwidth
Bandwidth didefinisikan sebagai lebar pita jaringan komputer
yang menentukan kecepatan akses jaringan komputer. Satuan yang
dipakai untuk bandwidth adalah Bits PerSecon data sering disingkat
Bps.Seperti diketahui bahwa bit atau binary digital adalah basis angka
yang terdiri dari 0 dan 1. Satuan ini menggambarkan berapa banyak bit
(angka 0 dan 1) yang dapat mengalir dari satu tempat ketempat yang
lainnya dalam setiap detiknya melalui suatu media. Bandwidth yang
besar akan memberikan QoS yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.9 Manajemen Bandwidth
Bandwidth Management System (BMS) adalah sebuah metode
yang diterapkan untuk mengatur besarnya bandwidth yang akan
digunakan oleh masing-masing user di sebuah jaringan sehingga
penggunaan bandwidth akan terdistribusi secara merata. Ada beberapa
metode yang dapat diterapkan untuk mengimplementasikan bandwidth
management ini diantaranya melalui proxy server, QoS atau traffic
shapping, atau pembatasan bandwidth atau limiter.
2.10 Quality of Service (QoS)
Quality of Service (QoS) merupakan mekanisme jaringan yang
memungkingkan aplikasi-aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai
dengan yang diterapkan. Tujuan dari QoS adalah untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan
infrastruktur yang sama. Performansi mengacu ke tingkat kecepatan dan
keandalan penyampaian berbagai jenis beban data di dalam suatu
komunikasi. Berikut ini merupakan beberapa parameter QoS yang akan
digunakan dalam mengukur performasi jaringan, yaitu :
2.10.1 Delay
Delay didefinisikan sebagai lamanya waktu yang
diperlukan oleh paket data untuk sampai ke tujuan. Delay dapat
dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu
proses yang lama. Misalkan suatu paket dikirim pada detik ke 1,
2, dan 3, serta sampai di tujuan pada detik ke 20, 21, dan 22,
maka semua paket ini memiliki delay yang sama yaitu 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tidak semua paket data di dalam layanan multimedia
jaringan komputer yang dapat mentolerir adanya Delay. File
gambar digital dan dokumen digital dapat mentolerir Delay
dengan lebih baik jika dibandingkan dengan file audio digital
dan video digital. Hal ini berdampak kepada kepuasan
konsumen dan nilai dari QoS itu sendiri apabila di dalam
melakukan streaming audio maupun video memiliki Delay yang
besar di dalamnya.
2.10.2 Jitter
Jitter merupakan variasi dari Delay, dimana terdapat
perbedaan delay pada paket – paket yang dikirimkan pada aliran
paket data yang sama. Misalkan diketahui paket dikirim pada
detik ke 1, 2, dan 3, serta sampai di tujuan pada detik ke 20, 29,
dan 34, maka terdapat Delay yang berbeda. Inilah yang disebut
dengan Jitter.
Di dalam jaringan komputer, tidak semua file digital
dapat mentolerir adanya Jitter. File – file berupa dokumen
digital dan gambar digital dapat mentolerir adanya Jitter.
Misalkan saat anda melakukan proses unggah (upload) dan
unduh (download) suatu file digital, anda maupun server dapat
mentolerir adanya delay dan jitter dalam bentuk akses yang lebih
lambat. Namun file multimedia berupa audio dan video, terutama
pada layanan streaming online, tidak mentoleransi adanya jitter.
Misalkan disaat anda mengakses suatu video streaming di
Youtube (www.youtube.com) atau layanan TV streaming (TV
online) dan radio streaming (radio online), adanya jitter antara
audio dan video yang disajikan akan sangat mengganggu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sehingga menurunkan QoS (Quality of Service) dari layanan
multimedia tersebut.
2.10.3 Througput
Througput didefiniskan sebagai kecepatan (rate) transfer
data yang efektif yang diukur dalam bps. Throughtput
merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang
diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh
durasi interval waktu tersebut.
Througput didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan
secara aktual di dalam pengiriman paket data pada jaringan
komputer oleh suatu perangkat (baik perangkat keras komputer
maupun perangkat lunak komputer ataupun keduanya), dilihat
dari berapa banyak paket data (dalam bit) yang berhasil
dikirimkan dalam kurun waktu satu detik. Nilai dari Througput
diukur dengan satuan bps (bit per second).
2.11 Queue Tree
Merupakan fitur bandwidth management di Mikrotik yang sangat
fleksibel dan cukup kompleks. Pendefinisian target yang akan dilimit
pada Queue Tree tidak dilakukan langsung saat penambahan rule Queue
namun dilakukan dengan melakukan marking paket data menggunakan
Firewall Mangle.
Inilah yang menjadikan penerapan Queue Tree menjadi lebih
kompleks. Langkah ini menjadi tantangan tersendiri, sebab jika salah
pembuatan Mangle bisa berakibat Queue Tree tidak berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Namun disisi lain penggunaan Mangle Packet-Mark ini juga
menguntungkan, sebab akan lebih fleksible dalam menentukan traffic
apa yang akan dilimit, bisa berdasar IP Address, Protocol, Port dan
sebagainya. Setiap service pada jaringan dapat diberikan kecepatan yang
berbeda. Penerapan Queue Tree dapat memberikan limit kecepatan yang
berbeda antara traffic game online dan browsing.
2.12 Peer Connection Queue (PCQ)
PCQ didesain untuk kondisi client yang sangat banyak dan sangat
merepotkan jika harus membuat banyak rule. Dengan menggunakan
PCQ walaupun jumlah komputer client sejumlah puluhan atau bahkan
ratusan, hanya diperlukan satu atau dua konfigurasi queue. PCQ bisa
membatasi bandwidth client secara merata.
Cara kerja PCQ adalah dengan menambahkan sub-queue,
berdasar classifier tertentu. Berikut gambaran cara kerja PCQ dengan
parameter PCQ-Rate = 0.
Secara garis besar algoritma dari PCQ akan membagi setiap
koneksi kedalam beberapa 'Sub-Stream'. Untuk membedakan antara satu
'sub-stream' dengan yang lain, PCQ menyesuaikan dengan parameter
'PCQ-Classifier' yang dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Ada beberapa opsi dari 'PCQ-Classifier' yang dapat kita setting
antara lain:
Dst-Address
Dst-Port
Src-Address
Src-Port
Dengan PCQ-Classifier nanti juga akan didapatkan seberapa
banyak 'sub-stream' yang dibentuk berdasarkan parameter PCQ Address
Mask. Pada parameter ini bisa kita tentukan nilai dari prefix atau subnet-
mask yang akan digunakan (baik untuk IPv4 atau IPv6). Ada 4 parameter
dari PCQ Address Mask, yaitu Dst-Address-Mask, Src-Address-Mask,
Dst-Address6-Mask, Src-Address6-Mask.
Secara default nilai dari Dst/Src Address Mask (IPv4) adalah /32,
sedangkan Dst/Src Address6 Mask (IPv6) adalah /128. Dengan kata lain
bahwa PCQ Classifier akan melihat per Single IP Address dari Dst/Src
Address sebuah paket untuk membuat 'Sub-Stream'-nya.
Misal, apabila ada 100 client yang upload maka PCQ akan
membentuk 100 Sub-Stream. Hal ini karena PCQ Classifier melihat ada
Src-Address dari 100 client yang berbeda.
Namun hal diatas akan berbeda jika kita menggunakan nilai
prefix yang lebih kecil dari /32. Misal, jika kita mengubah menjadi /30,
maka PCQ Classifier akan melihat per 4 IP Address berdasarkan
subnetting dari prefix /30. Sehingga nanti misal ada 100 client yang
upload maka akan terbentuk kurang lebih 26 Sub-Stream.
Dengan menggunakan PCQ Address Mask = 30, mungkin ketika
ada client baru yang terkoneksi misal dengan IP Address 192.168.88.101,
maka client tersebut akan masuk kedalam Sub Stream ke 26. Namun, jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menggunakan IP Address 192.168.88.104 maka akan dibuatkan lagi satu
Sub-Stream baru yaitu Sub Stream 27.
Penggunaan nilai PCQ Address Mask lebih kecil dari /32 tidak
cocok jika diimplementasikan langsung ke end-user, terutama kaitannya
dengan pembagian bandwidth yang didapat pada setiap sub-stream.
Sebagai contoh untuk pengaturan 'Dst./Src. Address Mask' dengan nilai
/30 diatas. Setiap sub stream akan terdapat 4 IP Address yang akan
masuk dalam antrian FIFO.
Misal, ketika setiap sub-stream mendapatkan alokasi bandwidth
1Mbps jika menggunakan /32 maka 1 IP Address akan mendapatkan full-
bandwidth. Namun jika menggunakan /30 maka maksimal ada 4 IP
Address yang akan sharing-bandwidth 1Mbps tersebut. Dan Sharing-
Bandwidth disini tidak bisa dikontrol/dibagi rata secara otomatis
sehingga jika digunakan langsung di sisi end-user akan terjadi monopoli
bandwidth di satu sub-stream.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.13 Winbox
2.13.1 Pengertian WinBox
Winbox adalah sebuah software jaringan yang berfungsi
sebagai konektivitas dan konfigurasi MikroTik dengan
menggunakan MAC address atau protocol IP. Dengan winbox
user akan lebih mudah dalam melakukan konfigurasi MikroTik
RouterOS karena user dapat mengkonfigurasi mikrotik langsung
dari komputer client dan dengan mode GUI sehingga lebih
memudahkan user dalam proses penyetingan jaringan di
mikrotik.
2.13.2 Menu WinBox
Interface :
Interface, merupakan penjembatan untuk
menghubungkan mikrotik dengan Winbox menggunakan
protocol berbasis Media Acces Control.
Bridge :
Bridge, Untuk mengkombinasikan beberapa network ke
dalam satu bridge, bridge interface harus di buat
(kemudian setiap interface harus di tentukan ports nya).
Ports, submenu ini digunakan untuk memerintah
interface dalam bridge interface tertentu.
NAT, Network Address Translation juga merupakan
tools yang termasuk digunakan untuk pembatasan access
secara langsung dan melindungi traffic yang akan keluar
dari router.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Internet Protocol (IP) :
Address, Menu ini adalah bagian utama yang digunakan
untuk membuat router bekerja. MikroTik saat ini hanya
mendukung ipv4 dengan subnet mask. MikroTik dapat
menggunakan alamat Ip secara static ataupun dynamic.
DHCP Client, Menu ini berfungsi untuk mengaktifkan
DHCP client (Dynamic Host Configuration Protocol)
pada perangkat dengan OS MikroTik.
DHCP Server, Menu ini berfungsi untuk membuat atau
mengaktifkan DHCP Server dan selain untuk
mengaktifkan DHCP Server pada menu ini kita juga bisa
melihat IP yang telah didapatkan oleh client secara
otomatis beserta network yang ada
Firewall, Menu Firewall ini berisi konfigurasi packet
filter dan fitur mengatur fungsi keamanan untuk
mengatur arus data dari dan ke router.
Queues :
Simple Queues, Menu ini berfungsi untuk membatasi
penggunaan bandwidthclient pada jaringan skala kecil
dan menengah.
Interface Queues, Menu ini berfungsi untuk megecek
user yang terkoneksi pada jaringan.
Queues Tree, Menu ini berfungsi untuk membatasi
penggunaan bandwidthclient dengan menggunakan
magle (penanda paket).
Queues Type, Menu ini berfungsi untuk menentukan
jenis queues yang akan digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
New Terminal, Menu ini berfungsi sebagai console pada OS
MikroTik dalam arti text mode sama halnya dengan Linux
OS yang berbasis server mode text.
Exit, Menu ini berfungsi untuk menutup windows interface
pada OS MikroTik yang diakses melalui aplikasi winbox.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan
studi pustaka dan penelitian sejenis. Dalam tahapan ini penulis
mempelajari teori – teori yang terkait dengan topik penelitian yang dapat
mendukung pemecahan masalah. Pencarian referensi dilakukan dengan
membaca buku maupun mencari jurnal di internet dari hasil yang sudah
pernah dikerjakan sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian yang
akan dikerjakan. Pustaka – pustaka yang dijadikan acuan dapat dilihat
pada halaman daftar pustaka.
3.2 Peralatan Penelitian
Peralatan yang digunakan dalam penelitian digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu perangkat keras (Hardware) dan perangkat
lunak (Software).
3.2.1 Perangkat Keras
Perangkat Spesifikasi
Mikrotik RB951G-2HnD CPU: AR9344 600MHz
Main Storage/NAND: 64MB
RAM: 128MB
RouterOS License: Level4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3.2.2 Perangkat Lunak
Software Keterangan
Windows 10 Sistem operasi utama PC yang
digunakan
Mikrotik RouterOS Level4
Winbox Tools Remote Access
3.3 Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan ini penulis akan membuat rancangan
topologi yang akan dibangun agar dapat mengimplementasikan
manajemen bandwidth dengan metode PCQ menggunakan Queue Tree.
3.4 Skenario Simulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
4.1 Login Winbox
Pertama yang harus dilakukan adalah membuka aplikasi Winbox
pada PC yang akan digunakan untuk menyeting Router Mikrotik. Klik
pada bagian MAC Address, dan klik Connect.
Setelah melakukan proses login, maka jendela awal Winbox akan
terbuka. Langkah pertama adalah melakukan konfigurasi bridge.
Pembuatan interface Bridge dilakukan melalui menu Bridge -> tombol
add.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Setelah membuat interface BridgeWired, langkah selanjutnya
adalah memasukan interface ether2, ether3, ether4, dan ether5 ke dalam
Interface tersebut. Langkah – langkahnya dilakukan melalui menu
Bridge -> tab Ports -> tombol add, dan pilih ether yang akan kita
bridging.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Setelah membuat interface BridgeWired selanjutnya buat interface
dengan nama BridgeWlan. Untuk membuat Interface BridgeWlan,
masuk menu Bridge -> tombol add, dan beri nama BridgeWlan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Buat satu Bridge Port yang akan dibridge pada interface
BridgeWlan. Masuk menu Bridge -> tab Ports -> tombol add, dan
lakukan konfigurasi seperti gambar di bawah ini.
Sekarang dapat dilihat port dengan interface ether2, ether3, ether4,
ether5 telah terbridge pada BridgeWired dan interface wlan1 telah
terbridge pada interface BridgeWlan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Selanjutnya Seting IP untuk BridgeWired dan BridgeWlan. Masuk
menu IP -> Addresses -> tombol add. Masukan Address:
192.168.10.1/24, Interface: BridgeWired, kemudian klik apply dan OK.
Sekarang seting IP untuk Bridge Wlan. Masuk menu Bridge ->
tombol add, lalu masukan Address: 192.168.20.1/24, interface:
BridgeWlan dan klik Apply kemudian klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Hasilnya seperti ini
4.2 Seting DHCP Client
Sekarang untuk mendapatkan IP address, Gateway, dan DNS
Server dari router ISP secara otomatis, langkah yang harus dilakukan
adalah membuat DHCP Client. Masuk pada menu IP -> DHCP Client ->
tombol add (Interface tetap di ether1, karena ether 1 merupakan ether
yang terhubung ke jaringan internet) dan klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Hasilnya seperti gambar di berikut ini, dimana telah didapatkan IP
Address 172.23.26.12 secara otomatis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4.3 Seting DHCP Server
Buat dua DHCP Server, 1 untuk jaringan wired (BridgeWired) dan
1 lagi untuk jaringan wireless (BridgeWlan). Masuk Menu IP -> DHCP
Server. Klik Tab DHCP Setup, Ganti DHCP Server Interface dengan
BridgeWired, Klik Next sampai proses selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4.4 Seting DHCP Server Untuk Wireles
Masuk menu IP -> DHCP Server -> klik DHCP Setup dan ganti
DHCP Server Interface dengan BridgeWlan. Klik Next sampai selesai.
Hasilnya seperti dibawah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4.5 Seting NAT
Masuk menu IP ->Firewall -> tab NAT -> klik add lalu ganti Out.
Interface: ether1, klik OK.
Klik Tab Action dan ganti Action: masquerade, klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Hasilnya seperti gambar berikut
Cek koneksi internet dengan cara ketik: ping 8.8.8.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Buka Command Prompt dan lakukan Ping 8.8.8.8
4.6 Sharing Koneksi Via Wireless
Masuk Menu Wireless, klik pada interface Wlan1, klik tanda
centang untuk mengkatifkan atau enable interface wlan1 tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Klik 2 kali pada interface wlan1, klik tab Wireless dan ganti
Mode dengan ap bridge, ganti Band: 2GHz-B/G/N, SSID: Mikrotik,
kemudian klik OK.
Klik Tab Security Profiles -> tombol add, ganti Name: Password.
Masukan Password yang sama pada kotak WPA Pre-Shared Key dan
WPA2 Pre-Shared Key (8 digit, bisa angka maupun huruf). Di sini
menggunakan 12345678, kemudian Klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kembali ke Tab Interfaces, klik dua kali pada interface wlan1.
Ganti Security Profile dengan profile password yang telah kita buat
sebelumnya dan klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
4.7 Seting Queue Tree dan PCQ
Buka Menu IP -> Firewall -> tab Mangle -> tombol add dan ganti
Chain: Forward, Src. Address: 192.168.10.0/24 dan Out Interface:
ether1
Masuk Tab Action, ganti Action: mark connection, ganti New
Connection Mark: KoneksiLokalWired
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Buat 1 lagi. Klik tombol add -> tab General. Ganti Chain: forward,
Connection Mark: KoneksiLokalWired.
Masuk tab Action, ganti Action: mark packet, New Packet Mark:
KoneksiLokalWired. Klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Masuk menu Queues -> tab Queue Types -> tombol add (di sini
pisahkan upload dan downloadnya). Ganti Type Name: Upload, Kind:
pcq, Classifier : Src Address, klik OK.
Klik tombol add, ganti Type Name: Download , Kind: pcq,
Classifier: Dst. Address, klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Hasilnya
Sekarang tes kecepatan internet yang didapat dari ISP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Klik Tab Queue Tree, ganti Name: Upload, Parent: ether1 lalu klik
OK
Klik tombol add dan ganti Name: queue1, Parent: Upload, Packet
Marks: KoneksiLokalWired, Queue Type: Upload, Max Limit: 512k lalu
klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Buat Download nya , ganti Name: Upload, Parent: BridgeWired
lalu klik OK.
Klik tombol add, ganti Name: queue2, Parent: Download, Packet
Marks: KoneksiLokalWired, Queue Type: Download, Max Limit: 1M
lalu klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Sekarang kita buka browser, cek kecepatan internetnya. Gambar di
bawah menunjukan bahwa telah berhasil melimit alokasi bandwidth di
jaringan wired.
4.8 Seting Limit Alokasi Bandwidth di Jaringan Wireless
Masuk menu IP –> Firewall -> Tab Mangle -> tombol add. ganti
Chain: Forward, Src. Address: 192.168.20.0/24, Out Interface: ether1
lalu klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Masuk tab Action, ganti Action: mark connection, New Connection
Mark: KoneksiLokalWlan lalu klik OK.
Masih di Tab Mangle, klik tombol add dan ganti Chain: forward,
Connection Mark: KoneksiLokalWlan. Pilih Tab Action, ganti Action:
mark packet, New Packet Mark: KoneksiLokalWlan lalu klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Hasilnya
Sambungkan perangkat menggunakan wifi mikrotik lalu cek
kecepatan internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Masuk Menu Queues -> tab Queue Tree -> tombol add, ganti
Name: UploadWlan, Parent: ether1 kemudian klik OK.
Klik tombol add, ganti Name: queue3, Parent: UploadWlan,
Packet Marks: KoneksiLokalWlan, Queue Type: Upload, Max Limit:
512k lalu klik OK.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Klik tanda + lalu ganti Name: DownloadWlan, Parent:
BridgeWlan, lalu klik OK
Klik tombol add, ganti Name: queue4, Parent: DownloadWlan,
Packet Marks: KoneksiLokalWlan, Queue Type: Download, Max Limit:
1M lalu klik OK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Sekarang cek lagi kecepatan internet pada user di jaringan wireless
Selamat kamu telah berhasil melimit alokasi bandwidth di jaringan
wireless.
Tes apakah fungsi pcq berjalan dengan lancar. Hubungkan dua user
di jaringan wireless
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Terlihat 1 user dijaringan wireless dengan kecepatan 1MB,
Sekarang coba dengan 2 user.
Terlihat bahwa bandwidth dapat terbagi rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Terlihat user dapat menggunakan bandwidth penuh pada jaringan
wired
Terlihat bandwidth dapat terbagi rata kepada 2 user di jaringan
wired.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4.9 Pengujian Menggunakan Wireshark
Hasil capture data oleh Wireshark sebelum menggunakan Queue
Tree
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar Hasil capture data menggunakan Wireshark tanpa Queue Tree
dan PCQ
Summary pada Wireshark tanpa Queue Tree dan PCQ
Hasil capture data oleh Wireshark setelah menggunakan Queue Tree
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar Hasil capture data menggunakan Wireshark menggunakan
Queue Tree dan PCQ
Summary pada Wireshark menggunakan Queue Tree dan PCQ
Data yang diperoleh dari Wireshark
Paket ke- Tanpa Queue Tree dan PCQ
(dalam second)
Dengan Queue Tree dan PCQ
(dalam second)
1 1.375233 1.178492
2 1.537823 1.419270
3 1.578931 1.436903
4 1.730933 1.570238
5 1.752012 1.592501
Jumlah 7.974932 7.197404
Total
variasi 376.779 414,009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4.9.1 Delay
Pengujian Delay tanpa menggunakan Queue Tree dan PCQ.
Rata-rata delay = Total delay/Total paket yang diterima
= 7.974932/14451
= 0.00055186 s = 0,55186 ms
Total delay didapat dengan cara menjumlahkan keseluruhan
delay yang ada antara paket satu dengan paket lainnya.
Tabel menunjukan hasil perhitungan rata-rata delay sebelum
menggunakan Queue Tree dan PCQ
Parameter Nilai
Total paket yang
diterima 14451 packet
Total delay 7.974932 s
Rata-rata delay 0,55186 ms
Pengujian Delay dengan menggunakan Queue Tree dan PCQ.
Rata-rata delay = Total delay/Total paket yang diterima
= 7.197404/24649
= 0.000292 s = 0,292 ms
Total delay didapatkan dengan menjumlahkan keseluruhan delay yang
ada antara paket satu dengan paket lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel menunjukan hasil perhitungan rata-rata delay setelah
menggunakan Queue Tree dan PCQ
Parameter Nilai
Total paket yang
diterima 24649 packet
Total delay 7.197404 s
Rata-rata delay 0,292 ms
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa nilai delay
antara manajemen bandwidth sebelum dan setelah
menggunakan metode Queue Tree dan PCQ adalah berbeda
dimana delay pada manajemen bandwidth tanpa metode Queue
Tree dan PCQ lebih besar daripada setelah menggunakan
metode Queue Tree dan PCQ.
Diagram perbandingan delay tanpa menggunakan metode
Queue Tree dan PCQ dengan yang menggunakan metode Queue
Tree dan PCQ
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
Tanpa konfigurasi dengan konfigurasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4.9.2 Jitter
Pengujian Jitter tanpa menggunakan metode Queue Tree dan
PCQ.
Jitter = total variasi delay/(total packet yang diterima – 1)
= 376,779 / (14451 – 1)
= 376,779 / 14450
= 0.026074671 s = 26,074671 ms
Total variasi delay didapat dengan cara menjumlahkan
keseluruhan selisih delay antara paket satu dengan yang lainnya.
Tabel menunjukan hasil perhitungan rata-rata jitter sebelum
menggunakan Queue Tree dan PCQ
Parameter Nilai
Total paket yang
diterima 14451 packet
Total variasi delay 376,779 s
Jitter 26,074671 ms
Pengujian Jitter dengan menggunakan metode Queue Tree dan
PCQ.
Jitter = total variasi delay/(total packet yang diterima – 1)
= 414,009 / (24649 – 1)
= 414,009 / 24648
= 0.01679686 s = 16,79686 ms
Total variasi delay didapat dengan cara menjumlahkan
keseluruhan selisih delay antara paket satu dengan yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel menunjukan hasil perhitungan rata-rata jitter setelah
menggunakan Queue Tree dan PCQ
Parameter Nilai
Total paket yang
diterima 24649 packet
Total variasi delay 414,009 s
Jitter 16,79686 ms
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan bahwa nilai jitter
antara manajemen bandwidth sebelum dan setelah
menggunakan metode Queue Tree dan PCQ adalah berbeda
dimana jitter pada manajemen bandwidth tanpa metode Queue
Tree dan PCQ lebih besar daripada setelah menggunakan
metode Queue Tree dan PCQ.
Diagram perbandingan jitter tanpa menggunakan metode Queue
Tree dan PCQ dengan yang menggunakan metode Queue Tree
dan PCQ
0
5
10
15
20
25
30
Tanpa konfigurasi dengan konfigurasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
4.9.3 Throughput
Throughput adalah kecepatan transfer data efektif yang diukur
dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan
paket yang sukses yang diamati pada destination selama interval
waktu tertentu dibagi oleh interval waktu tersebut.
Pengujian Throughput tanpa menggunakan metode Queue Tree
dan PCQ
Throughput = paket data yang diterima/lama pengamatan
= 14451 / 72,688
= 198.809 bytes/s
= 0.19414903 kbps
Tabel menunjukan hasil perhitungan Throughput sebelum
menggunakan Queue Tree dan PCQ
Parameter Nilai
Total paket yang
diterima 14451 packet
Lama Pengamatan 72,688 s
Throughput 0.19414903 kbps
Pengujian Throughput dengan menggunakan metode Queue
Tree dan PCQ
Throughput = paket data yang diterima / lama pengamatan
= 24649 / 213,290
= 115.566 bytes/s
= 0.112857 kbps
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel menunjukan hasil perhitungan Throughput sebelum
menggunakan Queue Tree dan PCQ
Parameter Nilai
Total paket yang
diterima 24649 packet
Lama Pengamatan 213,290 s
Throughput 0.112857 kbps
Dari pengujian yang dilakukan didapatkan Throughput yang
dihasilkan menurun namun tidak terlalu jauh berbeda karena
pembatasan bandwidth bagi setiap user yang menyebabkan
kecepatan transfer data menjadi menurun.
Diagram perbandingan Throughput tanpa menggunakan metode
Queue Tree dan PCQ dengan yang menggunakan metode Queue
Tree dan PCQ
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
Tanpa konfigurasi dengan konfigurasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel Pengujian Parameter QoS pada sistem yang dibangun
Pengujian parameter QoS Rata-rata
Delay (ms) Jitter (ms)
Throughput
(kbps)
tanpa menggunakan metode
PCQ dan Queue Tree 0,55186 26,074671 0.19414903
dengan menggunakan metode
PCQ dan Queue Tree 0,292 16,79686 0.112857
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai delay, jitter dan
Throughput dengan menggunakan metode Queue Tree dan PCQ lebih kecil
dibandingkan tanpa menggunakan metode Queue Tree dan PCQ. Hal ini
disebabkan karena pengalokasian bandwidth untuk semua user.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan tahap-tahap
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Queue Tree dapat membatasi bandwidth yang akan dialokasikan
pada setiap jaringan.
b. PCQ dapat bekerja dengan baik, setiap user bisa mendapatkan
alokasi bandwidth secara merata.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mengajukan beberapa
saran untuk pengembangan lebih lanjut dari penelitian yang telah
dilakukan antara lain :
a. Semoga penelitian ini dapat lebih dikembangkan bagi mahasiswa
Fakultas Sains dan Teknologi dan dapat menjadi pedoman bagi
mahasiswa yang mengampu tugas akhir mengenai mikrotik.
b. Dapat menjadi acuan atau pedoman bagi sekolah, instasi ataupun
khalayak umum yang ingin menerapkan manajemen bandwidth
dalam meningkatkan Quality of Service.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Pagala, Muhammad Syarif. 2017. OPTIMALISASI MANAJEMEN
BANDWIDTH JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE
QUEUE TREE DAN PCQ (PEER CONNECTION QUEUE). Kendari :
Universitas Halu Oleo.
Pratama, I Putu Agus Eka. 2015. HANDBOOK JARINGAN KOMPUTER
TEORI DAN PRAKTIK BERBASISKAN OPEN SOURCE. Bandung :
Informatika.
Sofian, Iwan. 2017. JARINGAN KOMPUTER BERBASIS MIKROTIK.
Bandung : Informatika.
Towidjojo, Rendra. 2016. MIKROTIK KUNGFU KITAB 1. Palu: Jasakom.
Towidjojo, Rendra. 2016. MIKROTIK KUNGFU KITAB 2. Palu: Jasakom.
Towidjojo, Rendra. 2016. MIKROTIK KUNGFU KITAB 3. Palu: Jasakom.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
top related