malaria 121
Post on 19-Feb-2018
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 1/37
BAB I
PENDAHULUAN
Malaria perupakan penyakit infeksi parasitik yang terpenting di dunia,
dengan prakiraan satu miliar orang berada dalam risiko tertular penyakit ini. 1
Malaria merupakan penyakit akut dan kronik yang disebabkan oleh protozoa
(genus Plasmodium), yang ditandai oleh demam paroksismal yang diawali dengan
kedinginan dan menggigil kemudian berkeringat, disertai lemah lesu, anemia, dan
hepatosplenomegali.2
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sporozoa dari genus
Plasmodium, yang penularannya melalui gigitan nyamuk betina Anopheles. Pada
manusia terdapat spesies yaitu plasmodium vivax, plasmodium falciparum,
plasmodium malariae dan plasmodium ovale. !aur hidup keempat spesies
malaria pada manusia umumnya sama. Proses ini terdiri dari fase seksual eksogen
(sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam
badan hospes. "ase aseksual mempunyai 2 daur yaitu skizogoni eritrosit dan
skizogoni eksoeritrosit. Plasmodium vivax menyebabkan penyakit malaria #i#a$
(malaria tertiana). Pada infeksi plasmodium #i#a$ daur eksoeritrosit berlangsung
terus sampai bertahun%tahun melengkapi per&alanan penyakit yang dapat
berlangsung lama (bila tidak diobati) disertai banyak relaps.
'etiap tahunnya 2, &uta penderita meninggal dunia, sebagian besar adalah
anak%anak yang berumur di bawah tahun. !i daerah malaria dengan endemitas
tinggi, sebagian besar anak mengalami lebih dari satu episode klinik dengan
berbagai tingkat keparahan yang berbeda%beda sebelum mengalami kekebalan
parsial ( partial immunity) terhadap infeksi parasit ini. 'ebagian keil diantaranya
(sekitar *,+) akan mengalami malaria yang berat dengan kompikasi yang
menyebabkan *,1 diantara mereka meninggal dunia.1
1
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 2/37
BAB II
LAPORAN KASUS
I. KASUS
1. Identitas pasien
-ama An./0
enis kelamin aki%laki
3gl. ahir 2+ Mei 2** (4 tahun 11 bulan)
Alamat Pangka&e5ne, 3akalar
-o. 0M 2***6
0uang 0awat Perawatan Anak Ar%0ahim kamar 1
M0' 16 April 2*1
3gl. Pemeriksaan Mei 2*1
!okter yang memeriksa dr. 7ati Aisyah Arifin, 'pA
!okter muda 8ardiyanti, '.9ed
2. Anamnesis (heteroanamnesis
9eluhan :tama !
!emam
Anamnesis 3erpimpin !
!emam dialami se&ak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, demam
dirasakan hilang timbul, nyeri kepala ada, pusing ada, menggigil ada
biasanya pada pagi hari yang diawali oleh perasaan dingin. Menggigil
dialami sekitar kurang lebih +* menit.
• Anamnesis 'istematis
Perdarahan hidung tidak ada, perdarahan gusi tidak ada. ;atuk tidak
ada. 'esak tidak ada. Mual ada, muntah tidak ada. -afsu makan
menurun ada. -yeri otot ada. Nyeri perut ada. 0iwayat pengobatan
dengan minum antipiretik, membaik selama 1 hari, kemudian demam
lagi. ;A9 lanar, warna kuning. ;A; susah ;A; selama + hari.• 0iwayat Penyakit !ahulu
Pasien tidak pernah ke daerah endemis malaria.
• 0iwayat Penyakit 9eluarga
3idak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama, namun ada
tetangga yang menderita penyakit yang sama yaitu orang yang berasal
dari /rian sedang menderita malaria.
• 0iwayat pemeliharaan antenatal !
2
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 3/37
Periksa kehamilan di bidan sebanyak kali, penyakit kehamilan
disangkal, obat%obatan yang diminum berupa #itamin, tablet tambah
darah, dan mendapat imunisasi 33 2 kali.
• 0iwayat persalinan
No Kehami"an dan Persa"inan #$" "ahir
aki%laki lahir dari seorang ibu <1P1A* +2 tahun,
umur kehamilan 4 bulan, lahir spontan, langsung
menangis, biru%biru (%), ditolong bidan, berat lahir
+** gram. Pan&ang badan lahir = m
2+>*>2**
0iwayat pemeliharaan post natal
Pemeliharaan postnatal di posyandu, keadaan anak sehat.
0iwayat Penyakit 7ang Pernah !iderita
Morbili (%) !iare (%)
Pertusis (%) 9e&ang (%)
?arisela (%) 9eaingan (%)
!ifteri (%) !isentri basiler (%)
Malaria (%) !isentri amuba (%)
3etanus (%) !emam tifoid (%)
@perasi (%) "raktur (%)
Pneumonia (%) 3uberkulosis (%)
;ronkitis (%) Alergi obat>makanan (%)
3; (%) 8epatitis (%)
;atuk (B) Pilek (B)
3
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 4/37
• 0iwayat imunisasi
;< 1 kali, umur 1 bulan, skar positif.
Polio kali, umur *,2,,C bulan.
8epatitis + kali, umur 2,,C bulan.
!ipteri + kali, umur 2,,C bulan
Pertusis + kali, umur 2,,C bulan
3etanus + kali, umur 2,,C bulan
ampak 1 kali, umur 4 bulan
9esan #aksinasi dasar lengkap.
• 0iwayat pertumbuhan dan perkembangan anak
Pertumbuhan
;erat badan lahir +** gram, pan&ang badan lahir = m, lingkar
kepala waktu lahir tidak diketahui.
;erat badan sekarang 2 kg ;erat ;adan ukup
Perkembangan
Perkembangan pasien sesuai dengan perkembangan anak normal
%. Pemeri&saan 'isis
'tatus present
'akit 'edang><izi ukup>9omposmentis
3anda #ital ;;2 kg
- 12* $>mnt, kuat angkat
P 2 $>mnt 3ipe 3horaoabdominal
' +4,6*, per a$illa
9epala ;entuk mesoephal. normoephal
Dkspresi -ormal
4
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 5/37
'imetris muka kiri E kanan
!eformitas (%)
0ambut lurus sukar di abutMata Dksoptalmus>Dndoptalmus (%)
<erakan -ormal
3ekanan bola mata 3idak dilakukan
9elopak mata 8iperemis (%), ptosis (%), edema (%)
9on&ungti#a Anemis (B>B)
'lera /kterus (%)
9ornea ernih
Pupil /sokor, F 2, mm> 2, mm
0efleks ahaya langsung B>B
3elinga 3ophi (%)
Pendengaran -ormal -yeri tekan di prosessus mastoideus (%)
8idung Perdarahan (%)
'ekret (%)
Mulut ;ibir 9ering (B)
3onsil 31> 31, 8iperemis (%)
"aring 8iperemis (%)
idah 9otor (%)
<igi geligi aries (%)
<usi Perdarahan (%)
eher 9<; 3idak ada pembesaran
9el. <ondok 3idak ada pembesaran
!?' 0%2 m82@
Pembuluh darah (%)
9aku kuduk (%)
3umor (%)
!ada /nspeksi 'imetris kiri E kanan
;entuk -ormohest
Pembuluh darah (%)
;uah dada 'imetris kiri E kanan
'ela iga 'imetris kiri E kanan, kesan melebar (%)
ain%lain (%)Paru Palpasi "remitus raba (B) , nyeri tekan (%)
Perkusi Paru kiri E Paru kanan 'onor
Auskultasi
;unyi pernapasan ?esikuler
;unyi tambahan 0h %>% Gh %>%
antung /nspeksi /tus ordis tidak tampak
Palpasi /tus ordis tidak teraba, thrill (%)
Perkusi Pekak, batas &antung kesan normal
Auskultasi
; />// Murni, regular
;unyi tambahan ;ising (%)
5
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 6/37
Perut /nspeksi !atar, ikut gerak napas
Palpasi M3 (%), -3 (%)
8ati 3idak ada pembesaranimpa 3idak teraba
<in&al 3idak teraba
Perkusi 3impani (B)
Auskultasi Peristaltik (B), kesan normal
Alat kelamin 3idak ada kelainan
Anus dan retum 3idak ada kelainan
Punggung
% Palpasi 3idak dilakukan
% -yeri ketok 3idak dilakukan% Auskultasi 3idak dilakukan
% <erakan -ormal
Dkstremitas
Ddema %>%
Petekie (%)
!ingin (%)
. Pemeri&saan La)oratori*m
2+,+,2+1- 2-,+,2+1- 2,+,2+1- 2/,+,2+1-G; 1,4 $ 1*+ >Hl
8; 6,1gram /dl
P3 =C $ 1*+ >Hl
Kesan !
Pansitopenia
Apusan darah tepi
Dritrosit normositik,
normokrom, benda%
benda inklusi (%),
normobla (%)
eukosit ¨ah
kurang, PM- I
limfosit, morfologi
G; ,2
0; +.C
8; 1*,*
83 24,
Plt 11+ $ 1*+
>Hl
!!0
(Malaria)
0apid B
Malaria #i#a$
6
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 7/37
normal, sel muda (%),
#auolisasi (B)
3rombosit ¨ah
kurang, morfologi
normal
Kesimp*"an!
)isitopenia s*sp.
Ka*sa in0e&si
(ir*s
'aran konfirmasi
dengan ge&ala klinik,
#auolisasi (B)
-. Res*me
'eorang laki%laki berusia 4 thn masuk rumah sakit dengan keluhan
demam yang dialami se&ak 1 minggu 'M0', demam hilang timbul, nyeri
kepala ada, menggigil ada biasanya dirasakan pada pagi hari, diawali oleh
perasaan dingin. Menggigil dialami sekitar kurang lebih +* menit.
Perdarahan hidung tidak ada, perdarahan gusi tidak ada. Mual ada, muntah
tidak ada, 0iwayat muntah tidak ada. Anoreksia ada. 0iwayat penyakit ya,
namg sama dalam keluarga tidak ada, namun ada tetangga yang berasal dari
/rian sedang mederita malaria. !ari pemeriksaan fisik ditemukan anemis
pada kon&ungti#a. !ari pemeriksaan laboratorium G; 1,4, 8b 6,C, Plt
=C $ 1*+>Hl, !!0 malaria positif berupa malaria #i#a$.
3. Assesment
% Malaria #i#a$ > Malaria tertiana benigna
% Anemia normositik normokrom
. P"annin$
• Pengobatan
0> /?"! 0inger aktat 12 tpm
0> Paraetamol ** mg J tab>C &am>oral
0> !ihydroartemisinin piperaKuine (!8P) 1 J tab>2 &am>oral selama +
hari
7
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 8/37
0> Primakuin J tab>2 &am>oral selama 1 hari
• 0enana Pemeriksaan
9ontrol !arah 0utin9ontrol !!0
4. Pro$nosis
Ad funtionem !ubia et bonam
Ad sanationem !ubia et ;onam
Ad #itam !ubia et ;onam
BAB III
#IN5AUAN PUS#AKA
I. DE'INISI
Malaria merupakan suatu penyakit akut maupun kronik, yang disebabkan
oleh protozoa genus Plasmodium dengan manifestasi klinis berupa demam,
anemia dan pembesaran limpa. 'edangkan menurut ahli lain malaria
merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebakan oleh
infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual di åan hati dan eritrosit, dengan ge&ala
demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.+
II. E#IOLO6IDtiologi dari malaria ialah parasit malaria yang termasuk genus
plasmodium dan pada manusia ditemukan spesies Plasmodium vivax
meyebabkan malaria tertiana benigna , Plasmodium falciparum meyebabkan
malaria tertiana maligna , Plasmodium malariae meyebabkan malaria
kuartana , dan Plasmodium ovale.1,
7ARA IN'EKSI DAN PENULARAN
Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Gaktu antara nyamuk
mengisap darah yang mengandung gametosit sampai mengandung sporozoit
8
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 9/37
dalam kelen&ar liurnya, disebut masa tunas ekstrinsik. 'porozoit dalam bentuk
infektif. /nfeksi dapat ter&adi dengan 2 ara, yaitu 1) seara alami melalui
#ektor, bila sporozoit dimasukkan dalam badan manusia, dengan tusukan
nyamuk dan 2) seara induksi, bila stadium aseksual dalam eritrosit seara
tidak senga&a masuk dalam badan manusia melalui darah, misalnya melalui
transfusi, suntikan (&arum suntik yang berulang kali digunakan) atau
kongenital>trasplasental (bayi baru lahir mendapat infeksi dari ibu yang
menderita malaria melalui darah plasenta).1,
SIKLUS HIDUP
:ntuk memahami penularan malaria, harus dipela&ari siklus hidup
parasit malaria baik selama Plasmodium berada di dalam tubuh manusia
maupun pada waktu berada di dalam tubuh nyamuk Anopheles. 1 !aur hidup
keempat spesies Plasmodium pada manusia umumnya sama. Proses tersebut
terdiri atas fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles
dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes #ertebra.
<ambar 1 'iklus hidup plasmodium.
9
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 10/37
III.EPIDE8IOLO6I
9eadaan malaria di dunia saat ini, diperkirakan terdapat +**%** &uta
kasus malaria klinis>tahun dengan 1,%2,6 &uta kematian. 'ebanyak 4*
kematian ter&adi pada anak%anak dengan rasio 1 dari anak balita di Afrika
meninggal karena malaria.
!i Asia 3enggara, negara yang termasuk wilayah endemi malaria adalah
;angladesh, ;hutan, /ndia, /ndonesia, Maldi#es, Myanmar, -epal, 'rilanka,
3hailand. !i /ndonesia penyakit malaria ditemukan tersebar di seluruh
kepulauan, terutama di kawasan timur /ndonesia. Menurut data yang
berkembang hampir separuh dari populasi /ndonesia bertempat tinggal didaerah endemik malaria dan diperkirakan ada +* &uta kasus malaria setiap
tahunnya.
<ambar 2 Penyebaran malaria di dunia
I9. PA#O6ENESIS<e&ala malaria timbul saat peahnya eritrosit yang mengandung parasit.
<e&ala yang paling menolok adalah demam yang diduga disebabkan oleh
pirogen endogen, yaitu 3-" dan interleukin%1. Akibat demam ter&adi
#asodilatasi perifer yang disebabkan oleh bahan #asoaktif yang diproduksi
oleh parasit. Pembesaran limpa disebabkan oleh ter&adinya peningkatan
¨ah eritrosit yang terinfeksi parasit dan sisa eritrosit akibat hemolisis. uga
ter&adi penurunan ¨ah trombosit dan leukosit neutrofil. 3er&adinya kongesti
pada organ lain meningkatkan resiko ter&adinya ruptur limpa.C
10
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 11/37
Anemia terutama disebabkan oleh peahnya eritrosit dan difagositosis
oleh sistem retikuloendotelial. 8ebatnya hemolisis tergantung dari &enis
Plasmodium dan status imunitas pe&amu. Anemia &uga disebabkan oleh
hemolisis autoimun, sekuestrasi oleh limpa pada eritrosit yang terinfeksi
maupun yang normal, dan gangguan eritropoiesis. Pada hemolisis berat dapat
ter&adi hemoglobinuria dan hemoglobinemia. 8iperkalemia dan
hiperbilirubinemia &uga sering ditemukan.C
9elainan patologik pembuluh darah kapiler pada malaria tropika,
disebabkan karena sel darah merah yang terinfeksi men&adi kaku dan lengket,
sehingga per&alanannya dalam kapiler terganggu dan mudah melekat pada
endotel kapiler karena adanya penon&olan membran eritrosit. 'etelah ter&adi
penumpukan sel dan bahan peahan sel, maka aliran kapiler terhambat dan
timbul hipoksi åan, ter&adi gangguan pada integritas kapiler dan dapat
ter&adi perembesan airan bahkan perdarahan ke åan sekitarnya.
0angkaian kelainan patologis ini dapat menimbulkan manifestasi klinis
sebagai malaria serebral, edema paru, gagal gin&al dan malabsorpsi usus.C
/munitas humoral dan seluler tehadap malaria didapat se&alan dengan
infeksi ulangan. -amun imunitas ini tidak mutlak dapat mengurangi
gambaran klinis infeksi ataupun dapat menyebabkan asimptomatik dalam
periode pan&ang. Pada indi#idu dengan malaria dapat di&umpai
hipergamaglobulinemia poliklonal, yang merupakan suatu antibodi spesifik
yang diproduksi untuk melengkapib eberapa akti#itas opsonin terhadap
eritrosit yang terinfeksi,t etapi proteksi ini tidak lengkap dan hanya bersifat
sementara bilamana tanpa disertai infeksi ulangan. 3endensi malaria untuk
menginduksi imunosupresi, dapat diterangkan sebagian oleh tidak adekuatnya
respon ini. Antigen yang heterogen terhadap Plasmodium mungkin &uga
merupakan salah satu faktor. Monosit> makrofag merupakanpartisipan
selular yang terpenting dalam fagositosis eritrosit yang terinfeksi.C, 6
11
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 12/37
<ambar + Patogenesis malaria
9. 8ANI'ES#ASI KLINIS
Malaria sebagai penyebab infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium
mempunyai ge&ala utama yaitu demam. !emam yang ter&adi diduga
berhubungan dengan proses skizogoni (peahnya merozoit atau skizon),
pengaruh <P/ (glycosyl phosphatidylinositol) atau terbentuknya sitokin atau
toksin lainnya. Pada beberapa penderita, demam tidak ter&adi (misalnya pada
daerah hiperendemik) banyak orang dengan parasitemia tanpa ge&ala.
<ambaran karakteristik dari malaria ialah demam periodik, anemia dan
splenomegali.+, C
Manifestasi umum malaria adalah sebagai berikut
1. Masa inkubasi
Masa inkubasi biasanya berlangsung =%+6 hari tergantung dari
spesies parasit (terpendek untuk P. falciparum dan terpan&ang untuk P.
malariae), beratnya infeksi dan pada pengobatan sebelumnya atau pada
dera&at resistensi hospes. 'elain itu &uga ara infeksi yang mungkin
12
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 13/37
disebabkan gigitan nyamuk atau seara induksi (misalnya transfusi darah
yang mengandung stadium aseksual).+, C
2. 9eluhan%keluhan prodromal
9eluhan%keluhan prodromal dapat ter&adi sebelum ter&adinya
demam, berupa malaise, lesu, sakit kepala, sakit tulang belakang, nyeri
pada tulang dan otot, anoreksia, perut tidak enak, diare ringan dan kadang%
kadang merasa dingin di punggung. 9eluhan prodromal sering ter&adi pada
P. vivax dan P. ovale, sedangkan P. falciparum dan P. malariae keluhan
prodromal tidak &elas.C
+. <e&ala%ge&ala umum
<e&ala%ge&ala klasik umum yaitu ter&adinya trias malaria (malaria
proxym) seara berurutan +, C
Periode dingin
!imulai dengan menggigil, kulit dingin, dan kering, penderita sering
membungkus dirinya dengan selimut atau sarung pada saat menggigil,
sering seluruh badan gemetar, puat sampai sianosis seperti orang
kedinginan. Periode ini berlangsung antara 1 menit sampai 1 &am diikuti
dengan meningkatnya temperatur.
Periode panas
Ga&ah penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi epat dan
panas tubuh tetap tinggi, dapat sampai *o atau lebih, penderita
membuka selimutnya, respirasi meningkat, nyeri kepala, nyeri
retroorbital, muntah%muntah dan dapat ter&adi syok. Periode ini
berlangsung lebih lama dari fase dingin dapat sampai 2 &am atau lebih,
diikuti dengan keadaan berkeringat.
Periode berkeringat
Penderita berkeringat mulai dari temporal, diikuti seluruh tubuh,
penderita merasa apek dan sering tertidur. ;ila penderita bangun akan
merasa sehat dan dapat melakukan peker&aan biasa.
13
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 14/37
<ambar 3ipe%tipe demam.
Anemia merupakan ge&ala yang sering ditemui pada infeksi malaria, dan
lebih sering ditemukan pada daerah endemik. 9elainan pada limpa akan ter&adi
setelah + hari dari serangan akut dimana limpa akan membengkak, nyeri dan
hiperemis.+
;eberapa keadaan klinik dalam per&alanan infeksi malaria ialah +
• 'erangan primer
7aitu keadaan mulai dari akhir masa inkubasi dan mulai ter&adi serangan
peroksismal yang terdiri dari dingin>menggigil, panas dan berkeringat.
'erangan paroksismal ini dapat pendek atau pan&ang tergantung dari
perpan&angan parasit dan keadaan imunitas penderita.
• Periode laten
7aitu periode tanpa ge&ala dan tanpa parasitemia selama ter&adinya infeksi
malaria. ;iasanya ter&adi diantara dua keadaan paroksismal.
• Recrudescense
14
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 15/37
;erulangnya ge&ala klinik dan parasitemia dalam masa = minggu sesudah
berakhirnya serangan primer. Recrudescense dapat ter&adi berupa
berulangnya ge&ala klinik sesudah periode laten dari serangan primer.
• Recurrent
7aitu berulangnya ge&ala klinik atau parasitemia setelah 2 minggu
berakhirnya serangan primer.
• Relapse atau rechut
;erulangnya ge&ala klinik atau parasitemia yang lebih lama diantara
serangan periodik dari infeksi primer yaitu setelah periode yang lama dari
masa laten (sampai tahun), biasanya ter&adi karena infeksi tidak sembuh.
A. 8ani0estasi &"inis 8a"aria #ertiana , 8.ia:, 8.Beni$na
Masa inkubasi malaria #i#a$ yaitu 12%16 hari. Pada hari pertama
panas iregular, kadang%kadang remiten atau intermiten, pada saat tersebut
perasaan dingin atau menggigil &arang ter&adi. Panas dapat menapai
punak hingga *,L. Pada akhir minggu tipe panas men&adi intermiten dan
periodik setiap = &am dengan ge&ala klasik trias malaria. 'erangan
paroksismal biasanya pada sore hari dan berlangsung %= &am. 9epadatan
parasit menapai maksimal dalam waktu 6%1 hari. Pada minggu kedua
limpa mulai teraba. Parasitemia mulai menurun setelah 1 hari. Pada
malaria #i#a$ manifestasi klinis dapat berlangsung berat tapi kurang
membahayakan, limpa dapat membesar sampai dera&at atau (ukuran
hakett). 9omplikasi malaria #i#a$ seperti malaria serebral, hipoglikemia,
asidosis metabolik dan gangguan pernapasan seperti pada malaria P.
falciparum, tidak ter&adi. Mortalitas malaria #i#a$ rendah tetapi morbiditastinggi karena sering ter&adinya relaps. 0elaps sering ter&adi karena keluarnya
bentuk hipnozoit yang tertinggal di hati pada status imun tubuh menurun.
Pada penderita yang semi%immune perlangsungan malaria #i#a$ tidak
spesifik dan ringan sa&a, parasitemia hanya rendah, serangan demam hanya
pendek, dan penyembuhan lebih epat. 0esistensi terhadap kloroKuin pada
malaria #i#aks &uga dilaporkan di Papua dan daerah lainnya.+
B. 8ani0estasi &"inis 8a"aria 8a"ariae , 8. ;*artana
15
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 16/37
Masa inkubasi 1=%* hari, manifestasi klinik sama seperti pada
malaria #i#a$ hanya berlangsung lebih ringan, anemia &arang ter&adi,
splenomegali sering di&umpai walaupun pembesaran ringan. 'erangan
peroksismal ter&adi tiap +% hari, biasanya pada waktu sore dan parasitemia
sangat rendah I 1 . 9omplikasi &arang ter&adi, sindroma nefrotik
dilaporkan pada infeksi plasmodium malariae pada anak%anak di Afrika.
!iuga komplikasi gin&al disebabkan oleh karena deposit kompleks immun
pada glomerulus gin&al. 8al ini terbukti dengan adanyapeningkatan /g M
bersama peningkatan titer antibodinya. Pada pemeriksaan dapat di&umpai
edema, asites, proteinuria yang banyak, hipoproteinaemia, tanpa uremia dan
hipertensi, 9eadaan ini prognosisnya &elek.+
7. 8ani0estasi &"inis 8a"aria Oa"e
Merupakan bentuk yang paling ringan dari semua &enis malaria, masa
inkubasi 11%1C hari, serangan paroksismal +% hari ter&adi malam hari dan
&arang lebih dari 1* kali walaupun tanpa terapi. Apabila ter&adi infeksi
ampuran dengan plasmodium lain, maka plasmodium o#ale tidak akan
tampak didalam darah tetapi plasmodium yang lain yang akan ditemukan.
<e&ala klinis hampir sama dengan malaria #i#a$, lebih ringan punak
plasma lebih rendah dan perlangsungan lebih pendek, dan dapat sembuh
spontan tanpa pengobatan. 'erangan menggigil &arang ter&adi dan
spenomegali &arang dapat diraba.+
D. 8ani0estasi &"inis 8a"aria #ropi&a , 8. 'a"sipar*m
Malaria tropika merupakan bentuk yang paling berat, ditandai dengan
panas yang irreguler, anemia splenomegali, parasitemia sering di&umpai, dan
sering ter&adi komplikasi. Masa inkubasi 4%1 hari. Malaria tropika
mempunyai perlangsungan yang epat,dan parasitemia yang tinggi dan
menyerang semua bentuk eritrosit. <e&ala prodormal yang sering di&umpai
yaitu sakit kepala, nyeri belakang atau tungkai, lesu, perasaan dingin, mual,
muntah dan diare. Panas biasanya irreguler dan tidak periodik sering ter&adi
16
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 17/37
hiperpireksia dengan temperatur diatas *L. ge&ala lain berupa kon#ulsi,
pneumonia aspirasi dan banyak keringat walaupun temperatur normal.
Apabila infeksi memberat nadi epat, neusia, muntah, diare men&adi berat
dan diikuti dengan kelainan paru (batuk). 'plenomegali di&umpailebih
sering dari pada hepatomegali dan nyeri pada perabaan, hati membesar
dapat disertai timbulnya ikterus. 9elainan urin dapat berupa albuminuria,
hialin dan kristal yang granuler. Anemia dengan leukopeni dan monositosis.+
9I.DIA6NOSIS
1 Dia$nosis &"ini&
0iwayat bertempat tinggal di daerah endemik malaria merupakan dasar
yang penting untuk mengarahkan diagnosis. ;egitu &uga halnya dengan
penderita yang pernah melakukan per&alanan ke daerah endemik malaria.1
2 Dia$nosis parasito"o$is
!iagnosis pasti infeksi malaria dilakukan dengan menemukan parasit
dalam darah yang diperiksa dengan mikroskop.Pemeriksaan hapusan
darah atau tetes tebal darah tepi dapat menemukan &enis plasmodium
penyebab malaria yang khas morfologinya. iri khas morfologi
plasmodium pada hapusan darah adalah sebagai berikut 1
1. Plasmodium falciparum gametosit berbentuk pisang
2. Plasmodium vivax trofozoit berbentuk amuboid dengan sel darah
merah yang terinfeksi membesar ukurannya
+. Plasmodium ovale sel darah merah yang terinfeksi bentuknya tidak
teratur dan bergerigi
. Plasmodium malariae trozoit dewasa berbentuk pita (band-form)
% Dia$nosis "a)oratori*m
3rombositopenia sering di&umpai pada malaria falsiparum maupun malaria
#i#a$. Pada malaria yang berat dapat menimbulkan kelainan biokimia
darah dan gangguan keseimbangan airan tubuh dan elektrolit, serta
ter&adinya hipoglikemia.1
9II. PE8ERIKSAAN PENUN5AN6
1 Pemeri&saan mi&ros&op <aha=a
'ediaan darah dengan pulasan <iemsa merupakan dasar untuk
pemeriksaan dengan mikroskop dan sampai sekarang masih digunakan
17
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 18/37
sebagai baku emas untuk diagnosis rutin. 'ediaan darah malaria dapat
digunakan untuk identifikasi spesies maupun menghitung ¨ah
parasit.
<ambar ;andingan P.falciparum, P.malariae, P.vivax dan P.ovale
pada sediaan darah tepi paparan tipis.=
1,2,+,dan stadium trofozoit
stadium skizon
C dan 6 stadium gametosit
18
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 19/37
;agan 1 Perbandingan sel darah merah yang terinfeksi plasmodium.=
2 #e&ni& mi&ros&op "ain
a) 3eknik quantitative buffy coat (;)
b) 3eknik 9awamoto
% 8etode "ain tanpa men$$*na&an mis&ros&op
19
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 20/37
Metode ini mendeteksi protein atau asam nukleat yang berasal dari
parasit.
) Rapid antigen detection test (0!3), dasarnya adalah
immunochromatography pada kertas nitrocellulose. !engan ara ini
berbagai protein yang spesifik dapat dideteksi dalam darah dari
u&ung &ari penderita.
d) 3eknik P0 yang dapat mendeteksi dan mengidentifikasi infeksi
ringan dengan sangat tepat dan dapat diperaya.
9III. DIA6NOSIS BANDIN6
!emam merupakan salah satu ge&ala malaria yang menon&ol, yang &ugadi&umpai pada semua penyakit infeksi seperti infeksi #irus pada sistem
respiratorius, influenza, bruselosis, demam tifoid, demam dengue, dan infeksi
bakterial lainnya seperti pneumonia, infeksi saluran kening, tuberkulosis.
Pada daerah hiper%endemik sering di&umpai penderita dengan imunitas yang
tinggi sehingga penderita dengan infeksi malaria tetapi tidak menun&ukkan
ge&ala klinis malaria.+
Pada malaria berat diagnosis banding tergantung manifestasi malaria
beratnya. Pada malaria dengan ikterus, diagnosa banding ialah demam tifoid
dengan hepatitis, kolisistitis, abses hati dan leptospirosis. 8epatitis pada saat
timbul ikterus biasanya tidak di&umpai demam lagi. Pada malaria serebral
harus dibedakan dengan infeksi pada otak lainnya seperti meningitis,
ensefalitis, tifoid ensefalopati, tripanososmiasis. Penurunan kesadaran dan
koma dapat ter&adi pada gangguan metabolik (diabetes, uremi), gangguan
serebro#askuler (stroke), eklamsi, epilepsi, dan tumor otak.+
I>.KO8PLIKASI
8ampir semua kematian akibat malaria disebabkan oleh P. falciparum.
pada infeksi P. falciparum dapat meimbulkan malaria berat dengan
komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat yang menurut
G8@ didefinisikan sebagai infeksi P. falciparum stadium aseksual dengan
satu atau lebih komplikasi sebagai berikut+
1. Malaria serebral, dera&at kesadaran berdasarkan <' kurang dari 11.
20
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 21/37
2. Anemia berat (8bI gr atau hematokrit I1) pada keadaan hitung
parasit N1*.***>Hl.
+. <agal gin&al akut (urin kurang dari **ml>2&am pada orang dewasa
atau I12 ml>kg;; pada anak%anak setelah dilakukan rehidrasi, diserta
kelainan kreatinin N+mg.
. Ddema paru.
. 8ipoglikemia gula darah I* mg.
C. <agal sirkulasi>syok tekanan sistolik I6* mm8g diserta keringat
dingin atau perbedaan temperature kulit%mukosa N1o.
6. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran erna dan atau disertai
kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intra#askuler.
=. 9e&ang berulang lebih dari 2 kali>2&am setelah pendinginan pada
hipertermis.
4. Asidemia (PhI6,2) atau asidosis (plasma bikarbonat I1mmol>).
1*. Makroskopik hemaglobinuri oleh karena infeksi malaria akut bukan
karena obat antimalaria pada kekurangan <lukosa C Phospat
!ehidrogenase.
11. !iagnosa post-mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada
pembuluh kapiler åan otak.
>. PENA#ALAKSANAAN
'eara global G8@ telah menetapkan dipakainya pengobatan malaria
dengan memakai obat A3 ( Artemisinin base ombination !herapy).
<olongan artemisinin (A03) seperti artemisinin, artemeter, arthe%ether,
artesunat, asam artelinik, maupun dehidroartemisinin telah dipilih sebagai
obat utama karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang resisten dengan
pengobatan. 'elain itu artemisinin &uga membunuh semua plasmodium dalam
semua stadium termasuk stadium gametosit. uga efektif terhadap semua
spesies, P. falciparum, P.vivax maupun lainnya. aporan kegagalan terhadap
A03 belum dilaporkan hingga saat ini.+
21
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 22/37
Pengobatan A3 ( Artemisinin base ombination !herapy)+
Penggunaan golongan artemisinin seara monoterapi akan mengakibatkan
ter&adinya rekrudensi. 9arenanya G8@ memberikan petun&uk penggunaan
artemisinin dengan mengkombinasikan dengan obat malaria yang lain.
9ombinasi obat ini dapat berupa kombinasi dosis tetap ( fixed dose) atau
kombinasi tidak tetap (non- fixed dose). 9ombinasi dosis tetap lebih
memudahkan pemberian pengobatan, ontohnya ialah Oo%Arterm yaitu
kombinasi artemeter (2* mg) B lumefantrine (12* mg). dosis o%artem
adalah tablet 2 $ 1 sehari selama + hari. 9ombinasi tetap yang lain ialah
dehidroartemisinin (* mg) B piperaKuine (+2* mg) yaitu OArtekin. !osis
artekin untuk dewasa dosis awal 2 tablet, = &am kemudian 2 tablet, 2
&am dan +2 &am, masing%masing 2 tablet.
9ombinasi A3 yang tidak tetap misalnya
% Artesunat B meflokuin
% Artesunat B amodiakin
% Artesunat B klorokiun
% Artesunat B sulfadoksin%pirimetamin
% Artesunat B pironaridin
% Artesunat B hlorproguanin%dapson (!A>apdap plus)% !ehidroartemisinin B piperaKuineB trimetoprim (Arteom)
% Arteom B primakuin
% !ehidroartemisin B naptokuin
!ari kombinasi diatas yang tersedia di /ndonesia saat ini ialah kombinasi
artesunat B amodiakuin dengan nama dagang O ArtesdiaKuine atau
Artesumoon. !osis untuk orang dewasa yaitu artesunat (* mg>tablet) 2**
mg pada hari /%///. :ntukl amodiakuin (2** mg> tablet) diminum selama +
hari. !osis amodiakuin adalah 2%+* mg >9g;; selama hari.
Pengobatan Malaria !engan obat%obat -on%A3% 9lorokuin !ifosfat>'ulfat
2* mg garam (2* mg basa), dosis 2 mg basa>kg ;; untuk + hari
terbagi 1* mg>kg;; hari / dan //, mg>kg;; pada hari ke ///. Pada orang
dewasa biasa dipakai dosis tablet hari / dan // dan 2 tablet hari ke ///.
!ipakai untuk P. faliparum dan P. #i#a$.
% 'ulfadoksin%Pirimetamin ('P)
** mg sulfadoksin B 2 mg pirimetamin, dosis orang dewasa + tablet
dosis tunggal (1 kali). Atau dosis anak memakai takaran pirimetamin 1,2
22
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 23/37
mg> kg ;;. @bat ini hanya dipakai untuk P. "aliparum dan tidak efektif
untuk P. #i#a$. ;ila ter&adi kegagalan dengan obat klorokuin dapat
menggunakan 'P.
% 9ina 'ulfat
!osis yang dian&urkan ialah + $ 1* mg> kg ;; selama 6 hari, dapat dipakai
untuk P. "aliparum maupun P.#i#a$. kina dipakai sebagai obat adangan
untuk mengatasi resistensi terhadap klorokuin dan 'P. Pemakaian oabat ini
untuk waktu yang lama (6 hari) menyebabkan kegagalan untuk memakai
sampai selesai.
% Primakuin
1 tablet 1 mg dipakai sebagai obat pelengkap>pengobatan radial terhadap
P."aliparum maupun P. #i#a$. Pada P. "aliparum dosisnya mg (+
tablet) dosis tunggal untuk membunuh gamet. 'edangkan untuk P. #i#a$
dosisnya 1 mg> hari selama 1 hari yaitu untuk membunuh gamet dan
hipnozoid (anti relaps).
Penggunaan obat kombinasi -on%A3 1
Apabila pola resistensi masih rendah dan belum ter&adi multiresistensi, dan
belum tersedianya obat golongan artemisinin, dapat menggunakan obat
standar yang dikombinasikan.
ontoh kombinasi ini adalah sebagai berikut
a. kombinasi klorokuin B sulfadoksin%pirimetamin,
b. kombinasi 'P B kina
. kombinasi klorokuin B dosisiklin>tetrasiklin
d. kombinasi 'P B dosisiklin>tetrasiklin
e. kombinasi 9ina B dosisiklin>tetrasiklin
f. kombinasi kina B klindamisin.
Pemakaian obat%obat ini &uga harus dilakukan monitoring respon
pengobatan sebab perkembangan resistensi terhadap obat malaria
berlangsung epat dan meluas.
Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan
membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun
tu&uan pengobatan radikal untuk mendapat kesembuhan klinis dan parasitologik
serta memutuskan rantai penularan.4
'emua obat anti malaria tidak boleh diberikan dalam keadaan perut
23
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 24/37
kosong karena bersifat iritasi lambung. @leh sebab itu penderita harus makan
terlebih dahulu setiap akan minum obat anti malaria.4
I. 8a"aria 'a"sipar*m
ini pertama pengobatan malaria falsiparum adalah seperti yang tertera
dibawah ini4
ini pertama pengobatan malaria faliparum adalah Artemisinin
ombination 3herapy (A3), Pada saat ini pada program pengendalian
malaria mempunyai 2 sediaan yaitu
1. Artesunate % AmodiaKuin
2. !ihydroartemisinin % PiperaKuin (saat ini khusus digunakan untuk
Papua dan wilayah tertentu)
A. Lini Pertama
9emasan artesunate % amodiaKuin yang ada pada program pengendalian
malaria.
a. 9emasan Artesunat B Amodiakuin terdiri dari 2 blister yaitu blister
amodiakuin terdiri dari 12 tablet " 2**mg E 1+ mg amodiakuin basa ,
dan blister artesunat terdiri dari 12 tablet Q * mg. @bat kombinasi
diberikan peroral selama tiga hari dengan dosis tunggal sebagai berikut
• Amodiakuin basa E 1* mg>kgbb
• Artesunat E mg> kgbb
b. 9emasan Artesunat B Amodiakuin terdiri dari + blister (setiap hari 1
blister untuk dosis dewasa), setiap blester terdiri dari
• tablet artesunate Q * mg
• tablet amodiaKuin Q 1* mg
Primakuin yang beredar di /ndonesia dalam bentuk tablet berwarna oklat
keoklatan yang mengandung 2 mg garam yang setara 1 mg basa.
Primakuin diberikan per%oral dengan dosis tunggal *,6 mg basa> kgbb
yang diberikan pada hari pertama. Primakuin tidak boleh diberikan
24
Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 25/37
kepada
• /bu hamil
• ;ayi I 1 tahun
• Penderita defisiensi <C%P!
Apabila pemberian dosis obat tidak memungkinkan berdasarkan berat
badan penderita, pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan
umur seperti tertera pada tabel . !osis maksimal penderita dewasa yang
dapat diberikan untuk artesunat dan amodiakuin masing%masing tablet,
dan primakuin + tablet.
3abel 1. Pengobatan lini pertama malaria falsiparum menurut kelompok umur
dengan Artesunat R AmodiaKuin
Amodiakuin basa E 1* mg>kgbb dan Artesunat E mg>kgbb.
Primakuin E *,6 mg>kgbb
7atatan ! Se)ai&n=a o)at di)eri&an ses*ai den$an )erat )adan? &arena
@i&a tida& ses*ai den$an )erat )adan a&an menim)*"&an antara "ain !
E0e& sampin$ =an$ "e)ih )erat &arena dosis =an$ tida& tepat ()er"e)ih
misa"n=a m*ntah? m*a"? sa&it &epa"a.
25
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 26/37
Atau
ini pertama lainnya
Dihydroartemisinin + Piperaquin + Primakuin
(saat ini khusus digunakan untuk daerah Papua)
#a)e" 2. Pengobatan lini pertama malaria falsiparum menurut kelompok umur
dengan !ihydroartemisinin B PiperaKuin(!8P)
!osis obat !ihydroartemisinin E 2% mg >kg;;
PiperaKuin E 1C % +2 mg > kg;;
Primakuin E *,6 mg>kg;;
7atatan ! Se)ai&n=a dosis pem)erian DHA PP; )erdasar&an )erat
)adan? @i&a tida& memp*n=ai tim)an$an pem)erian o)at
dapat )erdasar&an &e"ompo& *m*r.
dapat di)eri&an pada i)* hami" trimester 2 C %
Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan, &ika pengobatan lini pertama
tidak efektif dimana ditemukan ge&ala klinis tidak memburuk tetapi parasit
aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi).
1.2. Lini Ked*a
Kina tablet
3ablet kina yang beredar di /ndonesia adalah tablet yang mengandung 2** mg
kina fosfat atau sulfat. 9ina diberikan per%oral, + kali sehari dengan dosis
1*mg>kgbb>kali selama 6 hari.
Doksisiklin
!oksisiklin yang beredar di /ndonesia adalah kapsul atau tablet yang
26
Kina Do&sisi&iin ata* #etrasi&"in Prima&*in
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 27/37
mengandung * mg dan 1** mg !oksisikiin 8/. !oksisikiin diberikan 2 kali
per%hari selama 6 hari, dengan dosis orang dewasa adalah mg>9gbb>hari,
sedangkan untuk anak usia = %1 tahun adalah 2 mg>kgbb>hari. !oksisikiin
tida# diberi#an pada ibu hamil dan ana# usia $ % tahun. ;ila tidak ada
do#sisi#iin, dapat digunakan tetrasi#lin
Tetrasiklin
3etrasiklin yang beredar di /ndonesia adalah kapsul yang mengandung 2* mg
atau ** mg tetrasiklin 8/. 3etrasiklin diberikan kali perhari selama 6 hari,
dengan dosis % mg>kg;;>kali. 'eperti halnya doksisikiin, tetrasiklin tida#
boleh diberikan pada ana# umur di ba&ah % tahun dan ibu hamil.
Primakuin
Pengobatan dengan primakuin diberikan seperti pada lini pertama. Apabila
pemberian dosis obat tidak memungkinkan berdasarkan berat badan penderita,
pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan umur.
3abel +. Pengobatan ini 9edua :ntuk Malaria "alsiparum (!oksisiklin)
3abel . Pengobatan ini 9edua :ntuk Malaria "alsiparum
27
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 28/37
II. Pen$o)atan ma"aria ia&s? ma"aria oa"e? ma"aria ma"ariae /
1. 8a"aria ia&s dan oa"e
Pe n$o )a tan m a" ar i a i a : d an o a "e sa at i ni
m en $$*na&an A7# (Artemisinin 7om)ination #herap= =ait*
artes*nate amodia*in ata* Dih=droartemisinin Pipera*in (DHP?
yang mana !8P saat ini digunakan di Papua.
!osis obat untuk malaria #i#a$ sama dengan malaria faliparum,
dimana perbedaannya adalah pemberian obat primakuin selama 1 hari
dengan dosis *,2 mg > kg ;;.
Pengobatan efektif apabila sampai dengan hari ke%2= setelah
pemberian obat, ditemukan keadaan sebagai berikut #linis sembuh (se'a#
hari #e-) dan tida# ditemu#an parasit stadium ase#sual se'a# hari #e-.
Pengobatan tidak efektif apabila dalam 2= hari setelah pemberian obat
a. <e&ala klinis memburuk dan parasit aseksual positif, atau
b. <e&ala klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang(persisten) atau timbul kembali sebelum hari ke 1 (kemungkinan
resisten).
. <e&ala klinis membaik tetapi parasit aseksual timbul kembali antara hari
ke 1 sampai hari ke 2= (kemungkinan resisten, relaps atau infeksi
baru).
28
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 29/37
2. Pen$o)atan "ini &ed*a ma"aria ia&s
Kina tablet
3ablet kina yang beredar di /ndonesia adalah tablet yang mengandung 2**
mg kina fosfat atau sulfat. 9ina diberikan per%oral, + kali sehari dengan
dosis 1*mg>kg;;>kali selama 6 hari.
!osis kina adalah +* mg>kg;;>hari. Pemberian kina pada anak usia
dibawah 1 tahun harus dihitung berdasarkan berat badan.
Primakuin
!osis Primakuin adalah *.2 mg>kg;; per hari yang diberikan selama 1
hari. 'eperti pengobatan malaria pada umumnya, primakuin tidak boleh
diberikan kepada /bu hamil, bayi I 1 tahun, dan penderita defisiensi <C%
P!. 9ombinasi ini digunakan untuk pengobatan malaria #i#a$ yang resisten
terhadap pengobatan A3.
3abel . Pengobatan lini kedua malaria #i#aks>malaria o#ale
29
Kina Prima&*in
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 30/37
%. Pen$o)atan ma"aria ia&s =an$ re"aps
Pengobatan kasus malaria #i#aks relaps (kambuh) sama dengan
regimen sebelumnya hanya dosis primakuin ditingkatkan, primakuin
diberikan selama 1 hari dengan dosis *, mg>kgbb>hari.
9husus untuk penderita defisiensi enzim <CP! yang dapat
diketahui melalui anamnesis ada keluhan atau riwayat warna urin oklat
kehitaman setelah minum obat (golongan sulfa, primakuin, kina,
klorokuin dan lain%lain), maka pengobatan diberikan seara mingguan.
3abel C. Pengobatan malaria #i#aks penderita defisiensi <CP!
III. Pen$o)atan ma"aria ma"ariae
Pengobatan malaria malariae ukup diberikan A3 1 kali per%hari selama +
hari, dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya.
Tindakan Umum dan Supprti!e
• "e#a$kan %alan na&a$ untuk meng'indari adanya a$(k$ia)
#ila perlu #erikan k$igen
• *er#aiki keadaan umum. "eri +airan
• ,nitr tanda !ital -ke$adaran) perna&a$an) T) $u'u
• akukan pemerik$aan dara' te#al ulang untuk kn(rma$i
diagn$i$
*eng#atan $imptmatik
• "erikan antipiretik pada penderita demam untuk men+ega'
'ipertermia
• "erikan antikn!ul$an pada penderita ke%ang
ndika$i pulang
• eadaan umum #aik
30
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 31/37
• eadaan klini$ mem#aik
• Tidak ada tanda kmplika$i.
>I.PEN7E6AHAN DAN PEN6ENDALIAN
Mereka yang berisiko harus tidur di bawah tempat tidur berkelambu,
menutupi kulit yang terpa&an antara waktu sen&a dan fa&ar saat nyamuk aktif,
dan menggunakan losion antinyamuk. Profilaksis harus digunakan mengikuti
saran terbaru dari para ahli, tetapiperlu diingat bahwa pasien yang
mengonsumsi profilaksis dapat tetap terkena malaria.1*
;eberapa #aksin yang sedang dikembangkan ditu&ukan terutama untuk
melawan sporozoa. ?aksin yang melawan stadium sel darah merah dan
gametosit, ditambah obat kombinasi, mungkin akan diperlukan.1*
>II. PE8BERAN#ASAN
3u&uan pemberantasan adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian, sehingga tidak lagi merupakan masalah kesehatam masyarakat.
Pemberantasan dilakukan dengan mematahkan mata rantai daur hidup parasit,
yaitu dengan memusnahkan parasitnya dalam badan manusia dengan
pengobatan atau memusnahkan nyamuk #ektornya dengan berbagai ara.
'ebaiknya pemberantasan dilakukan dengan kedua ara seara serentak, yaitu
mengobati pengandung parasit dan meghilangkan tempat perindukan #ektor
atau membunuh #ektor dengan berbagai insektisida.
!alam pemberantasan malaria dapat dibedakan pemberantasan (control )
dan pembasmian (eradication), !i /ndonesia pada taraf sekarang dilakukan
pemberantsan sa&a. Program pemberantasan malaria yang saat ini dilakukan
meliputi
a) !iagnosis awal dan pengobatan yang tepat
b) Program kelambu dengan insektisida
) Penyemprotan
d) Pengawasan deteksi aktif dan pasif
e) 'ur#ei demam dan pengawasan migran
f) !eteksi dan kontrol epidemik
g) ar#aiding
h) Peningkatan kemampuan (capacity building )
31
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 32/37
>III. PRO6NOSIS
Prognosis malaria #i#aks biasanya baik, tidak menyebabkan kematian.
;ila tidak diberi pengobatan, serangan pertama dapat berlangsung 2 bulan atau
lebih. 0ata%rata infeksi malaria #i#aks tanpa pengobatan berlangsung + tahun,
tetapi pada beberapa kasus dapat berlangsung lebih lama, terutama karena
relapsnya.
Prognosis malaria malariae tanpa pengobatan umumnya rekurens dan
dapat berlangsung sangat lama. Prognosis malaria o#ale umumnya baik,
penyakitnya ringan dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.
Prognosis penderita malaria falsiparum umumnya buruk, akan &auh lebih
baik bila penderita sudah ditangani dalam = &am se&ak masuk ke stadium
malariaberat. Mortalitas malaria berat masih ukup tinggi, yaitu 2*%* dan hal
ini tergantung umur penderita, status imun, asal infeksi, fasilitas kesehatan serta
keepatan menegakkan diagnosis dan pengobatan.
BAB I9
PE8BAHASAN
!iagnosis pasien ini ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan laboratorium.
;erdasarkan anamnesis, penderita mengalami demam dirasakan se&ak 1
minggu sebelum masuk 0'. !emam bersifat hilang timbul, hilang dengan obat
penurun demam kemudian demam naik lagi. !emam diawali dengan menggigil.
Penderita berkeringat banyak saat panas turun. 8al ini sesuai dengan trias malaria
32
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 33/37
seara berurutan yaitu periode dingin mulai menggigil, diikuti dengan
meningkatnya temperatur, diikuti dengan periode panas panas badan tetap tinggi
beberapa &am, diikuti dengan keadaan berkeringat, kemudian periode ber#eringat
penderita berkeringat banyak dan temperatur turun, dan penderita merasa sehat.
3rias malaria lebih sering ter&adi pada infeksi plasmodium ?i#a$, pada
plasmodium faliparum menggigil dapat berlangsung berat ataupun tidak ada.
Periode tidak panas berlangsung +C &am pada plasmodium #i#a$ dan o#ale, 12
&am plasmodium faliparum, C* &am pada plasmodium malariae.
'akit kepala ada, bersifat hilang timbul, timbul bersamaan dengan
timbulnya panas, sakit perut (B), nafsu makan menurun (B), dan nyeri sendi (B).
;erdasarkan kepustakaan keluhan sakit kepala, perut tidak enak, muntah, diare
ringan, kelesuan, nyeri sendi dan tulang, merasa dingin di punggung, dan
anoreksia merupakan keluhan prodormal yang dapat ter&adi pada pasien malaria.
9eluhan prodormal sering ter&adi pada plasmodium #i#a$ dan o#ale, sedang pada
plasmodium faliparum dan malariae keluhan prodormal tidak &elas bahkan ge&ala
dapat mendadak.
!ari pemeriksaan fisik didapati suhu badan penderita +4,6L (febris) dan
anemia.
Anemia pada pasien ini disebabkan oleh hemolisis dan diseritropoeisis.
@leh karena skizogoni menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan ter&adi
anemia. ;eratnya anemia yang tidak sebanding dengan parasitemia menun&ukkan
adanya kelainan eritrosit selain yang mengandung parasit. !iduga terdapat toksin
malaria yang menyebabkan gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit peah
saat melalui limpa dan keluarlah parasit. "aktor lain yang menyebabkan ter&adinya
anemia karena terbentuknya antibodi terhadap eritrosit. ;erdasarkan klasifikasi
dera&at anemia menurut G8@, pada pasien ini mengalami anemia ringan dengan
8b 6,1 gr>dl.
!iagnosis pasti malaria dilakukan dengan menemukan parasit dalam darah
yaitu pemeriksaan morfologi darah tepi melalui apusan darah tepi tebal maupun
33
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 34/37
tipis dengan pewarna <iemsa. Pada pasien ini mikroskopik darah tepi didapati
adanya plasmodium vivax.
:ntuk terapi malaria pada kasus ini penderita diberikan
!ihydroartemisindan piperaKuin yang merupakan pengobatan A3 (Artemisinin
base ombination 3herapy). <olongan artemisinin (A03) telah dipilih sebagai
obat utama karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang resisten dengan
pengobatan. 'elain itu artemisinin &uga beker&a membunuh plasmodium dalam
semua stadium termasuk gametosit. uga efektif terhadap semua spesies
plasmodium. Penggunaan artemisinin seara monoterapi akan mengakibatkan
ter&adinya rekrudensi. @leh karena itu G8@ memberikan petun&uk penggunaan
artemisinin dikombinasikan dengan obat antimalaria yang lainnya.
Pada pasien ini selain diberikan !ihydroartemisindan piperaKuin &uga
diberikan obat malaria non%A3 yaitu primakuin selama 1 hari. Primakuin
dipakai sebagai obat pelengkap atau pengobatan radikal terhadap plasmodium
faliparum atau faliparum #i#a$. Pada plasmodium #i#a$ dosisnya 1 mg> hari
selama 1 hari itu untuk membunuh gamet dan hipnozoit (anti relaps).
Parasetamol ** mg dibagi J tablet hanya diberikan &ika pasien demam.
!iagnosis banding pada pasien ini dapat disingkirkan karena pola demam
typoid adalah remiten dan pada /'9 demamnya tidak &elas sedangkan pada pasien
ini didapati demam yang intermiten dan periodik. :ntuk ge&ala klinis demam
typoid lainnya seperti lidah kotor, gangguan penernaan seperti diare, serta
penurunan kesadaran tidak ditemukan pada pasien ini. <e&ala /'9 seperti nyeri
pinggang, nyeri pada saat berkemih &uga tidak ditemukan pada pasien ini.
Prognosis untuk malaria yang disebabkan oleh P.vivax pada umumnya
baik, tidak menyebabkan kematian, walaupun tidak diobati infeksi rata%rata dapat
berlangsung sampai + bulan atau lebih lama oleh karena mempunyai sifat relaps.
34
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 35/37
BAB 9
KESI8PULAN
Malaria adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
dalam darah.
Pada kasus ini pasien didiagnosa dengan malaria #i#a$. !iagnosis
ditegakkan berdasarkan anamnesis yaitu didapatinya ge&ala trias malaria,
mual, sakit kepala, pusing, nyeri otot, dan nyeri perut. pada pemeriksaan
fisik didapati suhu tubuh febris, anemia, dan pada pemeriksaan
laboratorium yaitu pemeriksaan !!0 malaria rapid (B) berupa malaria
#i#a$.
35
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 36/37
Pada pasien ini diberikan A3 berupa !ihydroartemisin piperaKuine
(!8P) (1 J tablet) per hari selama + hari, &uga diberikan obat malarianon%A3 yaitu primakuin (J tablet>hari) selama 1 hari yaitu untuk
membunuh gamet dan hipnozoit (anti%relaps) serta paraetamol &ika pasien
demam.
Prognosis pasien ini adalah dubia ad bonam
!A"3A0 P:'3A9A
1. 'oedarto. Malaria. /n Pengobatan Penyakit Parasit Amubiasis, Malaria,
aing 3ambang, "ilariasis S Penyakit Parasit lainnya. akarta ?
'agung 'etoT 2**4. p. 4%1=, 1*%121.
2. Arfianti , 'oegi&anto '. Malaria. /n 'oegi&anto ', editor. 9umpulanMakalah Penyakit 3ropis dan /nfeksi di /ndonesia. 'urabaya Airlangga
:ni#ersity PressT 2**. p. 1%1.
+. 8ari&anto P. Malaria. /n ;uku A&ar /lmu Penyakit !alam. th ed. akarta
"akultas 9edokteran :ni#ersitas /ndonesiaT 2**C.
. 'utanto /, Pribadi G. Parasit Malaria. /n 'utanto /, /smid /', '&arifuddin
P9, 'ungkar ', editors. ;uku A&ar Parasitologi 9edokteran. th ed. akarta
36
7/23/2019 Malaria 121
http://slidepdf.com/reader/full/malaria-121 37/37
;adan Penerbit "akultas 9edokteran :ni#ersitas /ndonesiaT 2*11. p. 1=4%
2+C.
. Astuti 8, Pribadi G. Dpidemiologi Malaria. /n 'utanto /, /smid /',
'&arifuddin P9, 'ungkar ', editors. ;uku A&ar Parasitologi 9edokteran. th
ed. akarta ;alai Penerbit "akutas 9edokteran :ni#ersitas /ndonesiaT
2*11. p. 2+6%21.
C. 8ari&anto P-, -ugroho A, <unawan A. Malaria !ari Molekuler ke
9linis. akarta Penerbit ;uku 9edokteran D<T 2**4.
6. Mansyor A. Malaria. /n 9apita 'elekta 9edokteran. +rd ed. akarta
"akultas 9edokteran :/T 2**1.
=. Prasetyo 08. Plasmodium. /n Prasetyo 08, editor. Atlas ;erwarna
Protozoologi 9edokteran. 'urabaya Airlangga :ni#ersity PressT 2**. p.
1C%21*.
4. !irektorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan ingkungan
!epkes 0/. Pedoman Penatalaksanaan 9asus Malaria !i /ndonesia,
<ebrak Malaria ;akti 8usadaT 2**=.
1*. <illespie '8, ;amford 9;. Malaria, leishmaniasis, dan tripanosomiasis.
/n Astikawati 0, 'afitri A, editors. At a <lane Mikrobiologi Medis dan
/nfeksi. +rd ed. akarta DrlanggaT 2**4. p. =C%=6.
top related