makalah pancasila and citizenship kelompok 4
Post on 26-Jun-2015
348 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MAKALAH PANCASILA AND CITIZENSHIP
PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI
SEGALA SUMBER HUKUM
Disusun Oleh :
1. A’ab Abdullah Fawzi ( 10411734040014 )2. Cepi Kurniawan ( 10411734040017 )3. Euis Suminar ( 10411734040108 )4. Irawati ( 10411734040005 )5. Udy Purwanto ( 10411734040016 )6. Tuti Parnida ( 10411734040062 )
FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai
Sumber dari Segala Sumber Hukum” ini dengan baik. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pancasila and Citizenship”.
Dalam penyusunan tugas makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
namun berkat dorongan dan bimbingan dosen dan rekan-rekan, semua hambatan tersebut
dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Hj. Yeyet Solihat, SH. MKN. selaku dosen Mata Kuliah “Pancasila and
Citizenship” atas bimbingannya
2. Rekan-rekan Mahasiswa yang telah memberikan dorongan dan motivasinya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami berharap dengan adanya penyusunan makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila sebagai Sumber
dari Segala Sumber Hukum di Indonesia.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penyusunan makalah-makalah yang akan datang. Selamat Membaca !
Karawang, November 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................... ii
Daftar isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG........................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................... 2
C. TUJUAN............................................................................................................. 2
D. MANFAAT.......................................................................................................... 3
E. RUANG LINGKUP PERMASALAHAN............................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN.................................................................................................... 4
B. PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM.............. 5
C. NILAI-NILAI DALAM PANCASILA..................................................................... 7
D. PEMAHAMAN MASYARAKAT.......................................................................... 8
E. KEDUDUKAN PANCASILA................................................................................ 11
F. SUMBER-SUMBER HUKUM DI INDONESIA.................................................... 12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN.................................................................................................... 14
B. SARAN............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 15
LAMPIRAN................................................................................................................ 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, ras, adat, agama dan suku,
Indonesia juga memiliki hukum, undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya yang
bertujuan untuk mengatur perilaku masyarakat didalam hubungannya antar anggota
masyarakat yang lain, sehingga diharapkan mampu menjamin sebuah kepastian hukum.
Dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 (jo. Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978).
Dijalaskan mengenai sumber tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan peraturan
perundangan Republik Indonesia, didalam lampirannya menyatakan sebagai berikut : Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum (H. Subandi Al Marsudi, SH., MH, 2003 : 10-11).
Sehingga dengan hal tersebut hendaknya pancasila benar-benar mampu melaksanakan apa
yang diamanatkan oleh rakyat Indonesia artinya setiap peraturan perundang-undangan di
Indonesia harus mengacu kepadanya dan tidak menyimpang dari ketentuan serta asas-asas
yang terkandung didalamnya. Segala cita-cita luhur bangsa Indonesia tersirat dalam naskah
pancasila. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pancasila dapat dijadikan alas dalam
melaksanakan cita-cita yang luhur tersebut dari pengertian pancasila yang merupakan cermin
kepribadian bangsa yang mengandung arti pandangan hidup, dasar negara, tujuan dan
kesadaran bangsa juga terkandung didalamnya. Dari hal tersebut maka bangsa Indonesia
memiliki cita-cita luhur yang terkandung didalam pancasila, akan tetapi untuk dapat
mewujudkan berbagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia sesuai dengan apa yang
diamanatkan rakyat yang tercantum dalam pancasila tidak akan dapat terwujud tanpa adanya
upaya memaknai kembali nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila sehingga pancasila
akan tetap mampu menjadi sumber hukum bangsa Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka penyusun mengemukakan
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
1. Apa pengertian Pancasila dan sumber hukum?
2. Apa yang dimaksud Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum?
3. Apa saja yang menjadi nilai-nilai dalam Pancasila?
4. Bagaimana pemahaman masyarakat Indonesia terhadap Pancasila sebagai
sumber dari segala sumber hukum?
5. Bagaimana Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?
6. Apa saja sumber-sumber hukum yang ada di Indonesia?
C. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila and Citizenship.
2. Untuk menambah pengetahuan tentang Pancasila sebagai Sumber dari Segala
Sumber Hukum di Indonesia.
D. MANFAAT
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
1. Menambah pengetahuan tentang Pancasila
2. Menambah pengetahuan tentang Dasar Negara Indonesia
3. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
4. Mengetahui sumber-sumber hukum di Indonesia
E. RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
Penyusunan makalah ini dibatasi pada pembahasan tentang Pancasila dan sumber-
sumber hukum yang mengacu kepadanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Istilah pancasila berasal dari bahasa sangsekerta . Pancasila = panca (lima), syila/syiila
(dasar/aturan tingkah laku). Pancasila secara etimologi dapat diartikan sebagai lima dasar
aturan tingkah laku.
Pancasila sebagai dasar aturan tingkah laku menjadi sumber dari segala sumber hukum
di Indonesia sesuai dengan TAP MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang tata urutan perundang-
undangan; TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urut peraturan
perundang-undangan; dan UU No. 23 / 2005 tentang pembentukan peraturan perundang-
undangan;
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah, dsb, yang
dipergunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman hidupnya pada masa tertentu. Menurut
Tjipto Rahardjo “Sumber yang melahirkan hukum digolongkan dari dua kategori, yaitu sumber-
sumber yang bersifat hukum dan yang bersifat sosial. Sumber yang bersifat hukum merupakan
sumber yang diakui oleh hukum sendiri sehingga secara langsung bisa melahirkan atau
menciptakan hukum.
Dalam ilmu pengetahuan hukum pengertian sumber hukum dapat diartikan sebagai
sumber pengenal (kenbron van het recht) dan diartikan sebagai sumber asal dan sumber nilai-
nilai yang menjadi penyebab timbulnya aturan hukum (welbron van het recht ). Maka
pengertian Pancasila sebagai sumber hukum bukanlah dalam pengertian sumber
hukum kenbron sumber tempat diketemukannya, tempat melihat dan mengetahui norma hukum
positif, akan tetapi dalam arti welbron sebagai asal-usul nilai, sumber nilai yang menjadi sumber
dari hukum positif. Jadi Pancasila merupakan sumber nilai dan nila-nilai yang terkandung di
dalamnya dibentuklah noma-norma hukum oleh negara. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus
1945, merupakan perwujudan formal yang mengandung pernyataan bahwa mulai saat itu
bangsa Indonesia membentuk negara RI sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila.
B. PANCASILA SEBAGAI SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM
Sumber dari tertib hukum suatu negara atau yang biasa dinyatakan sebagai sumber
dari segala sumber hukum adalah pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita hukum serta cita-
cita moral yang meliputi suasana kejiwaan dan watak dari rakyat dan negara yang
bersangkutan. Sumber dari tertib hukum RI adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita
hukum serta cita-cita mengenai kemerdekaan individu, kemerdekaan bangsa, perikemanusiaan,
keadialan sosial, perdamaian nasional, cita-cita politik mengenai sifat-sifat, bentuk dan tujuan
negara, serta cita-cita moral bangsa mengenai kehidupan kemasyarakatan dan keagamaan.
Pandangan hidup, kesadaran, dan cita-cita hukum serta cita-cita moral luhur yang meliput
suasana kejiwaan serta watak dari bangsa Indonesia itu pada tanggal 18 Agustus 1945 telah
dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat Indonesia menjadi Dasar Negara
Republik Indonesia yakni Pancasila.
Pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini sesuai dengan kedudukannya sebagai dasar
(filosofis) negara sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945, Alinea IV.
Menurut UUD 1945 Pasal 1 Ayat 3 dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara
hukum. Hal tersebut mengandung makna bahwa setiap sendi kehidupan masyarakat harus
berdasarkan hukum yang berlaku. Maka dapat diartikan hukum sangat dibutuhkan oleh suatu
negara Indonesia yaitu :
a) untuk menjamin kepentingan dan hak asasi rakyat dari kemungkinan penindasan atau
kesewenangan-wenangan penguasa/pemerintah.
b) memastikan tiap warga negara menjalankan hak dan kewajibannya.
c) menjamin pelaksanaan pembangunan nasional dan pencapaian tujuan nasional
d) membuat hubungan antar warga negara dan warga negara dengan pemerintahan
selaras, serasi, dan seimbang.
e) menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, teratur, adil, damai dan sejahtera.
Sebagai negara hukum Indonesia mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Mengakui dan melindungi hak asasi manusia
2. Memiliki lembaga peradilan yang bebas, tidak memihak, serta dalam melaksanakan
tugasnya tidak dipengaruhi oleh kekuasaan atau kekuatan manapun
3. Adanya peradilan, hukum, dan saksi hukum yang tidak memihak
4. Dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara, segala sesuatunya
berdasarkan hukum.
Tujuan dari adanya hukum adalah untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang tertib
dan teratur.
C. NILAI-NILAI DALAM PANCASILA
Diterimanya pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional membawa
konsekuensi logis bahwa nilai-nilai pancasila dijadikan landasan pokok, landasan fundamental
bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yang pada hakikatnya berisi
lima nilai dasar yang fundamental. Nilai-nilai dasar dari pancasila tersebut adalah nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, nilai Persatuan
Indonesia, nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan /
perwakilan, dan nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Dengan pernyataan secara
singkat bahwa nilai dasar Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan,
nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
a. Nilai Ketuhanan
Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta. Dengan nilai ini
menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang religius bukan bangsa yang
atheis. Nilai ketuhanan juga memilik arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta
tidak berlaku diskriminatif antar umat beragama.
b. Nilai Kemanusiaan
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan
hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
c. Nilai Persatuan
Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa indonesia.
d. Nilai Kerakyatan
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan.
e. Nilai Keadilan
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna sebagai
dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia Yang Adil dan
Makmur secara lahiriah atau batiniah.
D. PEMAHAMAN MASYARAKAT
Pancasila disepakati sebagai sumber dari segala sumber hukum, tentunya akan
menciptakan sebuah asumsi bahwa pancasila merupakan sumber hukum yang sempurna yang
mampu menjangkau berbagai aspek. hal tersebut mengartikan bahwa kualitas akan produk
hukum kita ditentukan oleh seberapa jauh bangsa Indonesia mampu memaknai atau
memahami sumber dasarnya itu sendiri. Akan tetapi yang menjadi permasalahan saat ini
adalah semakin lama pemahaman terhadap nilai-nilai pancasila sebagai sumber hukum justru
semakin memudar, oleh karena itu sepertinya kita perlu mempelajari kembali akan nilai yang
terkandung didalam pancasila. Pengaruh masuknya budaya-budaya asing di tengah-tengah
kehidupan masyarakat yang selalu dikuti tanpa adanya penyaringan kaidah merupakan salah
satu penyebab semakin terkikisnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Adapun pendapat
yang menyatakan “ untuk meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap nilai-nilai pancasila
pertama kali perlu dibangun adanya “rasa memiliki” terhadap nilai-nilai pancasila. ( sumaryati,
2005 : 115 ). Pemahaman akan nilai atau makna yang terkandung didalam tiap sila- sila
pancasila mestinya harus dimulai sejak dini mulai dari pendidikan yang paling bawah hingga
pada tingkat pendidikan tinggi dengan tidak mendiskriminasi kajian ilmu tersebut, artinya
selama ini kajian yang menyangkut pemahaman akan pancasila masih ditempatkan pada posisi
dibawah, satu contoh misalnya pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, dari
jenjang pendidikan dasar hingga jenjang pendidikan tinggi sepertinya tidak terlalu diutamakan
dan kurang mendapat perhatian baik dari kalangan pelajar maupun pengajar sehingga tidak
jarang para generasi muda yang mengabaikan dan tidak memahami akan makna yang
terkandung didalam pancasila itu sendiri. Kekuasaan legislatif ( legislative power ) sebagai
kekuasaan pembentuk undang-undang sepertinya belum sepenuhnya menjamin akan mampu
membentuk sebuah peraturan perundang-undangan yang sempurna akan tetapi justru
sebaliknya yang terjadi saat ini, undang-undang yang di bentuk seolah-olah merupakan produk
kepentingan semata sehingga hanya berlaku relevan dalam jangka waktu tertentu saja atau
relatif singkat sehingga kembali lagi harus melakukan perubahan terhadap undang-undang
tersebut. Di dalam pembentukan undang-undang maupun peraturan yang lain tentunya tidak
dapat dipisahkan dari aspek sosiologis, yuridis, serta aspek historis, masing-masing hal
tersebut merupakan hal mendasar yang harus dijadikan landasan dan diperhatikan dalam
pembentukan maupun perumusan sebuah peraturan hukum. Khususnya dari aspek historis
perlu diperhatikan sumber hukum yang paling dasar yaitu pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum, lahirnya suatu produk hukum yang tidak mendasarkan hal tersebut tentunya
akan menimbulkan berbagai persoalan di dalam penerapanya. hal itu dikarenakan dasar hukum
tersebut menyangkut falsafah dan pandangan hidup bangsa.
Rumusan di dalam UUD 1945 : Setiap sila dari pancasila juga di siratkan di dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alenia ke 4 yang berbunyi ;
“kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara indonesia yang
melindungi segenapbangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk melaksanakan
ketertiban dunia dan keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan indonesia itu
dalam suatu undang-undang dasar negara republik indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar kepada ; ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadialn sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia“. (UUD 1945 dan amandemennya). Pada hakekatnya dibentuknya sebuah
undang-undang maupun peraturan lainya bertujuan untuk mengatur perilaku masyarakat
didalam hubunganya antar anggota masyarakat yang lain, sehingga diharapkan mampu
menjamin sebuah kepastian hukum. Menurut Dr. Wirjono Prodjodikoro. SH yang dikutip dari R.
Soeroso. SH dalam bukunya “Pengantar Ilmu Hukum“ mengemukakan bahwa tujuan hukum
adalah mengadakan keselamatan, kebahagiaan, dan tata tertib dalam masyarakat. (R.
Soeroso. SH, 2002 : 56). Dari teori tersebut maka konsep yang terkandung di dalam
pembukaan UUD 1945 alenia ke 4 dalam kalimat “...membentuk pemerintahan yang
melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia...” maka dapat
terpenuhi, hanya saja dalam penerapanya masih banyak mengalami berbagi hambatan dan
persoalan. Rumusan yang terkandung didalam alenia ke 4 pembukaan UUD 1945 tersebut
sangat komplek, artinya rumusan tersebut sudahlah sangat cukup dijadikan landasan untuk
membentuk suatu sistem yang mampu menjangkau berbagai aspek yang terdapat di dalam
negara Indonesia. Dari hal tersebut maka konsep Pancasila yang tersirat didalam pembukaan
UUD 1945 merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia, yang terdiri dari :
1. membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia
2. memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
3. melaksanakan ketertiban dunia.
4. negara Indonesia mempunyai falsafah dasar pancasila yaitu ; ketuhanan yang
maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan
yang dipimpn oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan,
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
E. KEDUDUKAN PANCASILA
Pancasila sebagai dasar negara memberikan arti bahwa segala sesuatu yang
berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia harus berdasarkan
Pancasila. Juga berarti bahwa semua peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia
harus bersumber pada Pancasila. Atau dengan kata lain, Pancasila adalah sumber dari segala
sumber hukum. Oleh karena itu semua tindakan kekuasaan atau kekuatan dalam masyarakat
harus berdasarkan peraturan hukum. Dan hukum pulalah yang berlaku sebagai norma didalam
negara. Sehingga negara Indonesia harus dibangun menjadi sebuah negara hukum. Sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum maka Pancasila
tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian dijabarkan lebih
lanjut dalam pokok-pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945, serta hukum
positif lainnya. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagai berikut :
a. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum (sumber tertib hukum) Indonesia.
b. Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam
Pembukaan UUD 1945 dijabarkan dalam empat pokok pikiran.
c. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara baik hukum dasar tertulis
maupun tidak tertulis.
d. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain. Penyelenggara negara termasuk para
penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-cita moral
rakyat yang luhur.
e. Pancasila merupakan sumber semangat bagi UUD 1945, Penelenggara Negara,
Pelaksana Pemerintah termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional.
F. SUMBER-SUMBER HUKUM DI INDONESIA
Pembentukan berbagi sistem yang dianut bangsa Indonesia tertuang dalam sebuah
konstitusi yang disebut Undang-Undang Dasar 1945, dan juga termuat dalam peraturan yang
lain, akan tetapi pembentukan daripada sistem tersebut juga harus mendasarkan pada sumber
yang paling mendasar yang didalamnya termuat berbagai tujuan, cita – cita, serta cermin
kepribadian bangsa, sehingga diharapkan setiap sistem, kebijakan, maupun peraturan yang
disusun tidak bertentangan dengan beberapa hal tersebut tadi.
Di dalam TAP MPR RI No. 3/MPR/2000, beberapa sumber hukum tertulis ditentukan sebagai
berikut
1. Pancasila
2. Pembukaan UUD 1945
3. Batang tubuh UUD 1945 dan amandemenya
4. Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat
5. Undang-undang
6. Peraturan perundang-undangan
7. Peraturan pemerintah
8. Keputusan presiden
9. Peraturan daerah
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber hukum adalah dijadikannya nilai nilai dasar
menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Operasionalisasi dari nilai dasar
pancasila itu adalah dijadikannya pancasila sebagai norma dasar bagi penyusunan norma
hukum di Indonesia. Negara Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan
sistem hukum. Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai
norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar) atau
staatfundamentalnorm (norma fundamental negara) dalam jenjang norma hukum di Indonesia.
B. SARAN
Untuk mewujudkan Pancasila agar tetap menjadi sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia, maka kita sebagai Bangsa Indonesia harus melaksanakan tanggung jawab
mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Sumaryati. 2005. Jurnal Ilmu Hukum Novelty. Yogyakarta. Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia dan Amandemennya. Surakarta : Pustaka Mandiri.
Sonearth, Kohyar. “ Falsafah Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Indonesia “
http://lasonearth.wordpress.com ( diakses tanggal 9 November 2010 )
Soeroso. R. 2002. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta : Sinar Grafika
http://www.google.com
LAMPIRAN
top related