makalah memori psikologi umum
Post on 26-Oct-2015
710 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
MemoriDisusun Oleh :
AlvinAlbert
GovindaDalla
Jesiska LisaMeilinaWindie
Falkutas Psikologi Universitas Prima IndonesiaMedan 2013
Daftar Isi
Lembaran Judul
Daftar Isi i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Permasalahan
1
1.3. Tujuan
1
BAB II PENJELASAN TENTANG MEMORI
2.1. Pengertian Memori 2
2.2. Tahap-Tahap Memori 2
2.2.1. Proses Encoding 2
2.2.2. Proses Penyimpanan (Stronge) 3
2.2.3. Proses Mengingat kembali 3
2.3. Bentuk-Bentuk Memori 4
2.3.1. Rekognisi 4
2.3.2. Recall 4
2.3.4. Reproduksi 4
2.3.5. Performace 4
2.4. Jenis-Jenis Memori 4
2.4.1. Memori Sensoris 4
2.4.2. Memori Jangka Pendek 5
2.4.3. Memori Kerja 6
2.4.4. Memori Jangka Panjang 6
BAB III JENIS-JENIS MEMORI
3.1. Memori Jangka Panjang Implisit (Memori Prosedural) 8
3.2. Memori Jangka Panjang Eksplisit (Memori Deklaritif) 8
3.2.1. Memori Semarik 8
3.2.2. Memori Episodik 8
BAB IV MENGINGAT
4.1. Pengertian Mengingat 9
4.2. Pengulangan (Rehearsal) 9
4.2.1. Maintence Rehearsal (Pengulangan Pemeliharaan) 9
4.2.2. Elaborative Rehersal (Pengulangan Elaboratif) 9
4.2.3. Deep Processing (Pemrosesan Mendalam) 9
4.3.4. Shallow Processing (Pemrosesan Mendangkal) 10
4.3. Mnemonic 10
4.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ingatan 10
4.4.1. Faktor Usia 11
4.4.2. Kondisi Fisik 11
4.4.3. Faktor Emosi 11
4.4.4. Minat Dan Motivasi 11
BAB V KELUPAAN
5.1. Sebab Terjadinya Kelupaan 12
5.1.1. Decay Theory (Atropi) 12
5.1.2. Teori Interferensi 12
5.1.3. Teori Retrieval Failure 12
5.1.4. Teori Motivated Forgetting 12
5.2. Lupa Karena Sebab-Sebab Fisiologis 13
BAB VI KESIMPULAN 14
BAB VII DAFTAR PUSTAKA 15
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia memiliki memori yang kapasitasnya sangat besar, sehingga tak
terhitung besarnya. Namun tidak semua manusia memanfaatkan kapasitas tersebut
secara optimal sehingga banyak ruang-ruang dalam memori yang tidak terisi
secara baik. Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam
kehidupan manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu
dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk
harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal
memori yang menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan memori yang
tidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari memori agar kita dapat
mewariskan memori ini sepanjang zaman.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam topik ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan memori?
2. Tahapan – tahapan dalam memori
3. Bentuk dan Jenis memori
1.3. Tujuan
1. Mengerti dan memahami definisi dan teori-teori mengenai memori.
2. Memgertahui fungsi-fungsi dari memori
3. Mengetahui penyebab-penyebab lupa.
4. Memahami metode-metode eksperimen
BAB II
PENJELASAN TENTANG MEMORI
2.1. Pengertian Memori
Memori atau disebut juga ingatan ialah suatu daya yang dapat menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi yang telah lampau. Pada umumnya para ahli memandang ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dan masa lampau. Menurut Schlessinger dan Groves ( 1976) memori adalah suatu sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme dapat merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya. Apa yang telah diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan, kemudian pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Setiap saat stimulasi mengenai indera kita, setiap saat itu pula stimulasi itu direkam secara sadar dan tidak sadar.Berapa kemampuan rata-rata memori manusia untuk menyimpan informasi ?John Griffith, ahli matematika, menyebutkan angka 1011(seratus triliun) bit. John Von Neumann, ahli teori informasi, menghitungnya sampai 2,8 x
1002(280 kuintriliun )bit. Asimov menerangkan bahwa otak manusia
selama hidupnya sanggup menyimpan sampai satu kuidriliun bit informasi.Agak sukar bagi kita yang awam untuk memeriksa angka mana yang paling tepat. Lagipula,itu semua tidak perlu. Kita sudah cukup mengetahui bahwa manusia memiliki memori yang sangat luar biasaMemori atau yang dapat disebut dengan ingatan memiliki kemampuan
untuk proses menerima dan memasukkan yang dinamakan dengan ( proses Learning),proses menyimpan (retention),dan proses menimbulkan kembali apa yang pernah dialami ( remembering).
Dalam proses mengingat informasi, ada tiga tahapan yaitu memasukkan informasi ( encoding),penyimpanan (storage),dan mengingat ( retrieval stage).
2.2. Tahapan – Tahapan Memori
Adapun proses-proses memori, yaitu:
2.2.1. Proses Encoding
Proses Encoding adalah pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organism dan pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkit syaraf internal. Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme. Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori
Proses pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
1. Tidak sengajaHal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya dapat kita lihat pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil berguling-guling.
2. SengajaBila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam ingatannya. Contohnya kita sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.
2.2.2. Proses Penyimpanan ( Storage)
Fungsi kedua dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak tersebut biasa juga disebut dengan memory traces. Walaupun disimpan namun jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara memasukkan dan menimbulkan kembali.
Masalah intercal dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval:
1. Lama interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan retensinya menurun.
2. Isi interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan mengalami kelupaan.
2.2.3. Proses Mengingat Kembali (Retrieval Stage )Fungsi ketiga ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan
kembali hal-hal yang disimpan dalam ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan. Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat ini juga.
Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan dapat menggunakan cara:1. Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu
tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang tanpa kehadiran orang yang dimaksud.
2. Recognize, yaitu proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
3. Redintegrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses mengingat reintegrative terjadi bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron), maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah menontonnya berkali-kali.
2.3. Bentuk – Bentuk Memori
Kita tidak menyadari pekerjaan memori pada dua tahap yang pertama. Kita hanya mengetahui memori pada tahap yang ketiga yakni, pemanggilan kembali. Pemanggilan atau mengingat kembali dapat diketahui dengan beberapa cara, yakni:
2.3.1. Rekognisi
Rekognisi merupakan bentuk ingatan yang sangat sederhana yaitu mengingat kembali kesan yang pernah diterima indera, seperti mengingat wajah kawan,lukisan, dan sebagainya.
2.3.2. RecallRecall merupakan bentuk mengingat sesuatu yang lebih sukar, seperti mengingat-ingat rangkaian kejadian yang pernah terjadi di masa yang lalu.
2.3.3. ReproduksiReproduksi merupakan bentuk ingatan yang lebih sukar lagi yaitu mengingat dengan cukup tepat untuk memproduksi bahan yang pernah dipelajari, seperti kognisi sebuah nyanyian yang pernah dipelajari(recall) dengantujuan menyajikannya kembali.
2.3.4. PerformancePerformance merupakan bentuk mengingat yang keempat yaitu mengingat performance kebiasaan kebiasaan yang sangat romantis.
2.4. Jenis-Jenis MemoriMenurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998), memori disimpan dalam tiga sistem penyimpanan informasi, yaitu memori sensori (sensory memory), memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).
2.4.1. Memori Sensoris Memori sensoris adalah ingatan yang berkaitan dengan penyimpanan
informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera. Setiap pancaindera memiliki satu macam memori sensoris. Memori Sensoris adalah informasi sensoris yang masih tersisa sesaat setelah stimulus diambil.
Semua informasi yang baru diterima indera harus menjalani pemberhentian singkat di memori sensorik, gerbang masuk kedalam memori. Memori sensorik mencakup beberapa subsistem memori yang memeiliki jumlah yang sama dengan jumlah indera yang kita miliki. Kesan visual akan tetap berada dalam subsistem visual selama tidak lebih dari setengah detik, sedangkan kesan auditori akan berada dalam subsistem sedikit lebih lama dari subsistem visual, yakni kira-kira selama dua detik.
Memori sensorik berperan sebagai ember penampung, menahan informasi dengan tingkat akurasi yang tinggi, hingga kita memilih informasi yang ingin kita
perhatikan dari sekian banyak informasi yang menghujani indera kita. Memori sensorik memberi kita kesempatan untuk memutuskan apakah suatu informasi perlu diperhatikan atau tidak, karena tidak semua hal yang dideteksi oleh indera kita layak atau penting untuk kita perhatikan.
Informasi yang tidak cepat dipindahkan ke dalam memori jangka pendek akan menghilang selamanya, seperti pesan yang ditulis dengan tinta yang tidak terlihat.
2.4.2. Memori Jangka Pendek
Ingatan atau memori jangka pendek atau sering disebut dengan short-term
memory atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori
sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama
informasi tersebut masih dibutuhkan. Ingatan jangka pendek adalah tempat kita
menyimpan ingatan yang baru saja kita pikirkan. Ingatan yang masuk dalam
memori sensoris diteruskan kepada ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek
berlangsung sedikit lebih lama dari memori sensoris, selama anda menaruh
perhatian pada sesuatu, anda dapat mengingatnya dalam ingatan jangka pendek.
Dari ingatan jangka pendek ini, ada sebagian materi yang hilang, sebagian
lagi diteruskan ke dalam ingatan jangka panjang. Jika kita mengingat kembali
akan suatu informasi, informasi dari ingatan jangka panjang tadi akan
dikembalikan ke ingatan jangka pendek. Misal, pada nomor telepon yang telah
anda ulang terus sampai anda bisa menuliskannya, dan nomor tersebut akan tetap
tersimpan dalam memori anda selama anda aktif memikirkannya. Jika anda
berhenti memberikan perhatian pada itu, maka akan terhapus dalam waktu 10-20
detik. Dalam rangka untuk mengingat sesuatu berikutnya, otak mentransfernya ke
memori jangka panjang. Proses mengingat nomor telepon, pada kenyataannya,
suatu cara untuk memindahkan nomor dari memori jangka pendek ke memori
jangka panjang.
Menurut model pemrosesan informasi, kita dapat mengingat sebuah
informasi dengan cara mengelompokkan potongan-potongan kecil informasi
menjadi unit-unit yang lebih besar, atau bongkahan memori (chunk). Sebuah
bongkahan memori dapat berupa kata, frasa, kalimat atau bahkan kesan visual.
Hal ini bergantung pada pengalaman sebelumnya. Bagi sebagian besar masyarakat
Amerika, singkatan FBI merupakan satu bongkahan memori, bukan tiga
bongkahan memori, dan tahun 1942 ( tahun Columbus mendarat di Amerika) juga
merupakan satu bongkahan memori. Sebaliknya, 9214 merupakan empat
bongkahan memori dan singkatan IBF merupakan tiga bongkahan memori,
kecuali nomor rumah anda adalah 9214 atau IBF merupakan insial nama anda.
2.4.3. Memori Kerja
Banyak teoritis kontemporer berpendapat bahwa memori jangka pendek
ini sebenarnya jauh lebih aktif. Dalam pandangan ini, memori jangka pendek
menyerupai sistem pemrosesan informasi yang mengatur materi baru yang
didapatkan dari memori sensori ataupun materi lama yang telah ditarik dari
memori jangka panjang.
Memori kerja dipandang memiliki proses eksekutif pusat yang
mengoordinasi tiga sistem penyimpanan dan pengulangan yang berbeda, yaitu :
1. Penyimpanan Visual
Penyimpanan visual berspesialisasi dalam informasi visual dan
spasial.
2. Penyimpanan Verbal
Penyimpanan verbal menyimpan dan memanipulasi materi terkait
dengan ucapan, kata-kata, dan angka.
3. Episodik Buffer
Episodik Buffer menyimpan informasi yang menunjukkan episode-
episode kejadian.
Memori kerja membuat kita dapat menyimpan informasi dalam kondisi
aktif secara singkat sehingga kita dapat melakukan sesuatu dengan informasi
tersebut. Misalnya, kita menyimpan hasil dari perhitungan sementara bersiap
untuk beralih ke tahap berikutnya.
(Saya menggunakan memori kerja saya ketika menentukan besarnya tip 20% di
sebuah restoran dengan terlebih dahulu menghitung 10% dari total tagihan dan
kemudian mengalikan hasilnya dengan 2.)
2.4.4. Memori Jangka Panjang
Ingatan atau memori jangka panjang (long term memory) adalah suatu proses
memori atau ingatan yang bersifat permanen, artinya informasi yang disimpan
sanggup bertahan dalam waktu yang sangat panjang. Kapasitas yang dimiliki
ingatan jangka panjang ini tidak terbatas. Memori jangka panjang adalah
gundangnya informasi yang dimiliki oleh manusia. Ingatan jangka panjang berisi
informasi dalam kondisi psikologis masa lampau, yaitu semua informasi yang
telah disimpan, tetapi saat ini tidak sedang dipikirkan.
Informasi yang disimpan dalam ingatan jangka panjang diduga dapat bertahan
dalam waktu yang panjang bahkan selamanya. Kehilangan ingatan pada ingatan
jangka panjang ini hanya dimungkinkan apabila seseorang mengalami kerusakan
fungsional dari sistem ingatannya.
Proses masuknya informasi ke dalam ingatan jangka panjang tetap melalui
tahap memori sensoris. Pada tahap ini informasi dari luar yang diterima oleh
indera diubah menjadi impuls-impuls neural sesuai dengan masing-masing fungsi
indera, kemudian impuls-impuls neural yang mengandung informasi ini
diteruskan ke ingatan jangka pendek. Setelah informasi masuk ke dalam ingatan
jangka pendek, di seleksi sedemikian rupa mana yang dianggap penting dan tidak,
kemudian diteruskan ke ingatan jangka panjang.
Sebelum masuk ke ingatan jangka panjang, informasi yang telah disaring pada
ingatan jangka pendek, perlu dilakukan proses semantic atau imagery
coding. Dalam proses ini arti dari informasi dianalisis lebih jauh lagi. Misalnya
saat kita mendengar seseorang yang mengatakan, “Atun dihina oleh Nana sampai
sakit hati”, maka kita tidak hanya mengerti arti masing-masing kata dalam kalimat
tersebut, tetapi kita juga berusaha mengerti apa yang terjadi sebenarnya dari
keseluruhan kalimat tersebut. Sebaliknya bila kita mendengar kata-kata lain yang
unsurnya sama, seperti “Nana dihina Atun sampai sakit hati”, maka kita tahu
bahwa yang terjadi sekarang berbeda dari yang pertama. Dalam kedua kalimat
tersebut kalau kita mengingat arti dari kata-kata dalam keseluruhan kalimat itu,
maka kita sedang melakukan semantic coding; tetapi kalau kita membayangkan
reaksi dari Atun atau Budi dalam peristiwa itu, maka kita melakukan imagery
coding.
Jadi, ingatan jangka panjang akan melakukan penyaringan informasi berdasarkan
arti dari informasi tersebut, makna, keadaan emosi, gambaran akibat dan
sebagainya, oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara
permanen. Tujuan sebuah informasi dimasukkan ke dalam memori jangka panjang adalah
untuk Anda ingat selamanya. Hebatnya, ingatan yang telah tersimpan dalam ingatan jangka panjang bisa anda munculkan kembali saat Anda menginginkannya. Kemampuan mengenang atau menarik ingatan kembali ini
disebut recall memory. Ketika seseorang yang anda sayangi pergi dari sisi anda, mungkin anda akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang tersimpan dalam memori jangka panjang Anda. Anda dapat mengingat dengan sangat detil bahkan tanpa Anda sadari bahwa Anda telah menyimpan informasi tersebut. Anda mungkin mengenang tempat di mana Anda menghabiskan waktu dengan orang tersebut dengan mengingat pemandangan, bau dan bahkan perasaan dengan akurasi yang mengejutkan.
Dalam upaya memanggil kembali ingatan dari memori jangka panjang dibedakan menjadi dua, yaitu memori jangka panjang eksplisit (Memori deklaratif) dan memori jangka panjang implisit (prosedural).
BAB 3
JENIS-JENIS MEMORI
3.1. Memori Jangka Panjang Implisit (Memori Prosedural) Merupakan memori mengenai cara melakukan sesuatu, seperti
mengetahui cara menyisir rambut, menggunakan pensil, memecahkan teka-teki, menjahit baju hangat, atau berenang. Banyak peneliti menyatakan bahwa memori prosedural merupakan memori implisit, karena begitu suatu kemampuan atau kebiasaan dikuasai oleh seseorang, kemampuan atau kebiasaan tersebut tidak lagi memerlukan pemrosesan secara sadar.
3.2. Memori Jangka Panjang Eksplisit (Memori Deklaratif)Memori deklaratif adalah memori tentang informasi faktual : nama,
wajah, tanggal, dan fakta, seperti mengetahui bahwa Jakarta adalah ibu kota Indonesia. Memori deklaratif terdiri dari dua jenis, yakni :
3.2.1. Memori SemantikMemori untuk pengetahuan umum dan fakta-fakta tentang dunia, serta memori untuk aturan logika yang digunakan untuk menjelaskan fakta lain. Karena memori semantik ini, kita dapat menjelaskan kucing sebagai mamalia mungil yang berbulu, berwajah lucu, lazimnya menghabiskan waktunya dengan tidur, makan, berkeliaran. Kita dapat menjelaskan hal-hal itu dengan runtut sekalipun sedang tidak ada kucing disekitar kita, dan kita juga tidak mengetahui kapan dan bagaimana kita pertama kali mempelajari iformasi tersebut.
3.2.2. Memori EpisodikSebaliknya, memori episodik merupakan representasi internal dari sebuah peristiwa yang kita alami secara langsung. Saat kita mengingat suatu peristiwa kala kucing kita mengejutkan kita di tengah malam dengan melompat ke ranjang kita.
BAB IV
MENGINGAT
4.1. Pengertian Mengingat
Agar kita dapat mengingat suatu informasi dengan baik, kita harus melakukan
proses penyandian dengan tepat. Pada beberapa jenis informasi tertentu, proses
penyandian yang akurat berjalan secara otomatis, tanpa memerlukan usaha.
Misalnya, pikirkanlah bangku favorit anda bila mengikuti kuliah. Kapankah anda
terakhir duduk ditempat itu? Anda mungkin dapat menjawab pertanyaan tersebut
dengan mudah tanpa harus melakukan usaha keras dalam melakukan proses
penyandian. Namun, berbagai jenis informasi lainnya menuntut kita melakukan
usaha penyandian yang lebih keras, seperti memahami instruksi merakit lemari,
atau menjabarkan argumentasi setuju atau tidak setuju terhadap kenaikan harga
BBM. Agar anda dapat mengingat informasi-informasi seperti itu, anda harus
memilih poin-poin utama, memberikan label pada konsep-konsep, dan/atau
mengasosiasokan informasi-informasi tersebut dengan pengalaman pribadi atau
dengan informasi lainnya yang telah anda pahami.
4.2. Pengulangan (Rehearsal)
Pengulangan merupakan salah satu teknik penting agar kita mampu menyimpan
informasi dalam memori jangka pendek dan mengingat kembali informasi yang
telah disimpan dalam memori jangka panjang, dengan cara mempelajari kembali
atau mempraktekkan material yang sedang kita pelajari.
Ada beberapa strategi pengulangan yang efektif, yaitu
4.2.1. Maintenance Rehearsal (pengulangan pemeliharaan)
Yakni metode pengulangan yang melibatkan penghafalan harafiah secara
berulang-ulang. Jenis pengulangan ini berguna untuk menyimpan suatu
informasi di memori jangka pendek, namun tidak menjamin informasi
pasti akan dipindahkan ke memori jangka panjang.
4.2.2. Elaborative Rehearsal (pengulangan elaboratif)
Disebut juga elaboration of encoding (elaborasi penyandian). Elaborasi
melibatkan pengasosiasian informasi-informasi baru dengan materi yang
telah terlebih dahulu tersimpan, atau dengan fakta-fakta baru lainnya.
4.2.3. Deep Processing (pemrosesan mendalam)
Deep processing adalah strategi untuk memperpanjang ingatan yang kita
miliki mengenai seusatu; strategi ini terkait dengan pemrosesan makna.
Apabila kita hanya memproses elemen fisik atau indrawi dari suatu
stimulus, seperti bagaimana bunyi dan ejaan kata hypothalamus,
pemrosesan yang terjadi akan dangkal. Proses akan lebih mendalam
apabila kita lebih menganalisis lebih mendalam arti dari suatu hal yang
ingin kita ingat (contohnya, dengan menyandikan fungsi-fungsi dan
kegunaan hypothalamus).
4.2.4. Shallow Processing (pemrosesan mendangkal)
Shallow processing terkadang memiliki kegunaan khusus. Saat kita
sedang menghafal sebuah puisi, misalnya, kita seharusnya memperhatikan
(dan melakukan penyandian secara elaboratif) pengucapan kata dan pola
ritme puisi tersebut, tidak semata-mata memperhatikann makna puisi
tersebut.
4.3. MnemonicsSelain menggunakan elaborative rehearsal dan deep processing, orang-
orang yang ingin meningkatkan kemampuan memori mereka terkadang
mengguanakan metode mnemonics, suatu strategi dan trik formal untuk
melakukan penyandian, penyimpanan dan pemanggilan kembali suatu informasi.
Mnemonics ada yang menggunakan bentuk rima, semacam rumus, dan
menggunakan kesan visual dan asosiasi kata. Mnemomonics yang terbaik adalah
mnemonics yang memaksa anda menyandikan materi secara aktif dan terus-
menerus.
4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan
Telah disebutkan sebelumnya bahwa diduga memori yang telah masuk ke
dalam memori jangka panjang akan bertahan lama bahkan selamanya, dan
manusia memiliki kemampuan untuk mengenang atau memanggil kembali
memori tersebut saat dibutuhkan. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah
dialami itu akan masuk dan tinggal seluruhnya dalam memori.
Ada faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya kerja memori,
antara lain :
4.4.1. Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.
4.4.2. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan.
4.4.3. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.
4.4.4. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. Konsentrasi energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.
BAB VKELUPAAN
5.1. Sebab terjadinya kelupaanKelupaan terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang
ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan. Hal itu dikarenakan interval merupakan titik pijak dari teori-teori tentang kelupaan.
Ada lima teori lupa, yaitu:
5.1.1. Decay Theory (Atropi) Teori ini beranggapan bahwa memori menjadi semakin aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam memori akan meninggalkan jejak-jejak (memory trace) yang bila dalam jangka waktu lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran, akan rusak atau menghilang.
5.1.2. Teori Interferensi,
Teori ini menitikberatkan pada isi interval. Teori ini beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bisa jadi bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat yang lama, tetapi juga terjadi sebaliknya.Bila informasi yang baru kita terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori kita, maka terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan, bila informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan yang sama, maka terjadi proses interferensi proaktif.
5.1.3. Teori Retrieval Failure,Teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan untuk mengingat kembali lebih disebabkan tidak adanya petunjuk yang memadai. Dengan demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat), maka informasi tersebut tentu dapat ditelusuri dan diingat kembali.
5.1.4. Teori Motivated Forgetting, Menurut teori ini, seseorang akan cenderung berusaha melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak menyenangkan ini akan cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Jadi, teori ini beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan masih selalu ada.
5.2. Lupa Karena Sebab-Sebab Fisiologis,Para peneliti sepakat bahwa setiap penyimpanan informasi akan disertai
berbagai perubahan fisik di otak. Perubahan fisik ini disebut engram. Gangguan pada engram ini akan mengakibatkan lupa yang mengakibatkan amnesia. Bila yang dilupakan adalah berbagai informasi yang telah disimpan beberapa waktu yang lalu, yang bersangkutan disebut menderia amnesia retrograd. Bila yang dilupakan adalah informasi yang baru saja diterimanya, maka orang tersebut menderita amnesia
anterograd.
BAB VI
KESIMPULAN
Dari uraian tentang memori atau ingatan diatas, kita dapat menarik
kesimpulan bahwa memori adalah suatu daya ingat yang sangat penting bagi
manusia dan keadaannya sangat perlu untuk dikembangkan untuk proses berfikir
manusia. Memori bukan hanya tempat penyimpanan informasi, tapi memori
bekerja dengan beberapa komponen yang lain seperti sensor inderawi dalam
upaya pemerolehan informasi, pengolahan informasi serta penyimpanan baik yang
dilakukan secara sistematis (umumnya secara sadar), maupun secara spontan.
Teori-teori memori menjelaskan cara kerja memori dari proses encoding, storage,
hingga retrival. Dari cara kerja memori tersebut kemudian dipaparkan jenis-jenis
memori yaitu memori sensorik, memori jangka pendek, dan memori jangka
panjang.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Wade, Carol dan Carol Tavris. 2007. Psikologi. Jakarta : Penerbit Erlangga
Feldman, Robert. S. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta : Penerbit Salemba
Humanika
top related