makalah khash

Post on 25-Jun-2015

210 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

1. Perbedaan Pendapat Akibat Keqath’ian Dialah Khash

Para ulama sepakat bahwa dialah lafadz khash adalah qathi’. Namun mereka berbeda pendapat dalam sifat Ke-qath’i-annya itu, apakah lafadz khash yang dipandang qath’I sudah jelas dengan sendirinya, sehingga tidak mempunyai kemungkinan penjelasan lain atau perubahan makna, ataukah sekalipun lafadz khash itu qath’I dialahnya tetapi kemungkinn mempunyai perubahan dan penjelasan lain.

Golongan hanafiyah mengambil pendapat pertama. Mereka menyatakan, “sesungguhnya lafadz khash sepanjang telah memiliki arti secara tersendiri berarti sudah jelas dengan ketentuan lafadz itu sendiri. Seandainya lafadz khash itu masih mempunyai kemungkinan perubahan dengan penjelasan yang lain, pasti keadaan penjelasannya itu menetapkan yang sudah tetap atau menolak yang sudah tertolak. Sedangkan keduanya ini tidak bisa diterima ( Al-Bazdawi, 1308 : 1,9).

Dari sikapnya ini dapat ditarik kesimpulan pokok, yaitu :

a. Mereka menetapkan bahwa lafadz khash itu tidak memerlukan penjelasan lain,s ehingga dalam mengambil hokum dari satu dialah khash, mereka tidak mengambil hadits – hadits yang berhubungan dengan penjelasan lafadz khash sebagai pembantu untuk penjelasannya. Karena menurut mereka, dilalalah khashas itu tidak memerlukan penjelasan lain. ( M. Abu Zaheah, tt.; Abu Hanifah; 261).

b. Karena menyatakan bahwa lafadz khas Al-Qur’an itu qath’I dilalahnya dan tidak memerlukan penjelasan ( bayan ) , maka setiap perubahan hokum dengan nash yang lain di pandang sebagai penghapusan hokum, bukan penjelasan. Oleh sebab itu , nasikh ( penghapus hokum ) harus sama kekuatan dilalahnya dengan nash yang dihapus dillahnya ( mansukh ).

Dengan demikian apabila, tidak sama kekuatan dilalahnya maka tidak bisa diterima . konsekuensinya lafadz khash yang qath’I itu tidak bisa dihapus (dinasakh) dengan hadis ahad.

Dari sikap ini terdapat dua kesimpulan yang berbeda dengan pendapat pertama, yaitu :

a. Nash Khash menerima penjelasan dan perubahan ( gol : 11)

b. Lafadz khash Al-Qur’an menurut pandangannya tetap menerima penjelasan dan perubahan. Maka ia dipandang sebahai lafadz mujmal. Oleh sebab itu, lafadz khash mungkin saja berubah melalui penjelasan ; sungguhpun penjelasan itu keuatan dialalhnya dari segi tsubut lebih rendah dari kekutan khash itu sendiri, seperti hadis ahad.

Perebedaan pendapat para ulama

2. Macam – Macam Lafadz Khash

top related