makalah ekspor impor
Post on 26-Nov-2015
1.380 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan luar negeri merupakan salah satu aspek penting dalam
perkonomian setiap negara. Dewasa ini tidak ada satu negara pun di dunia yang
tidak melakukan hubungan dagang dengan pihak luar negeri. Perekonomian setiap
negara praktis sudah terbuka bagi dan terjalin dengan dunia internasional.
Perekonomian tertutup hanya ada dalam tertutup hanya ada dalam teori. Begitu
juga dengan Indonesia. Perdagangan luar negeri menjadi semakin penting, bukan
saja dalam kaitan dengan haluan pembangunan yang berorientasi ke luar, yakni
membidik masyarakat di negara- negara lain sebagai pasar hasil-hasil produksi
dalam negeri, tapi juga pengadaan barang-barang modal untuk memacu industry
dalam negeri.
Mengenali kecenderungan serta kinerja ekspor dan impor dapat diketahui
keunggulan dan kelemahan ekspor negara yang bersangkutan, perilaku konsumsi
masyarakat, serta kerentanan sektor industri negara itu akan kesinambungan pasok
bahan baku atau barang modal dari luar negeri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ekspor impor beserta syarat-syaratnya ?
2. Bagaimana perkembangan ekspor impor Indonesia sampai saat ini ?
3. Apa saja manfaat ekspor dan impor ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami apa yang dimaksud dengan ekspor impor beserta syarat-
syaratnya
2. Mengetahui keadaan ekspor impor Indonesia sampai saat ini
3. Memahami manfaat dari kegiatan ekspor dan impor
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan salah satu faktor penentu dalam menentukan
roda perekonomian di negara kita. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai
negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat
dalam perdagangan internasional.
Pengertian ekspor secara umum adalah Kegiatan menjual barang atau jasa
ke negara lain.
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia ekspor diartikan sebagai proses
transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara legal,
umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah
tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secara besar umumnya
membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun
penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional, lawannya
adalah impor.
Sedangkan pengertian ekspor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan
mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri
dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah
pabean), barang bekas atau baru.
B. Persyaratan Ekspor
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi eksportir ketika akan mengekspor,
antara lain:
Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor
Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi (Kanwil
Deperindag), atau ;
Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga Pemerintah
Surat pengakuan sebagai eksportir atau importir terdaftar (Approved Exporter/
Importer) dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan khususnya untuk mata
dagangan yang diatur tata niaganya dan mata dagangan yang diawasi
2
ekspor dan impornya
Tanda Pengenal Perusahaan Eksportir Tertentu (TPPET) yang dikeluarkan
Departemen Keuangan kepada perusahan eksportir/ importir yang mendapat
fasilitas pembiayaan dari Bank Indonesia dan kemudahan kepabeanan dari Dirjen
Bea dan Cukai.
Dokumen Ekspor
Dokumen-dokumen yang harus dipenuhi ketika mengekspor barang
diantaranya adalah:
Dokumen Utama :
PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas
barang yang akan diekspor berdasarkan dokumen pelengkap Pabean sesuai prinsip
self asessment.
• B/L (Bill of Lading) untuk angkutan laut adalah jenis dokumen yang digunakan
untuk mengakui penerimaan kiriman barang.
• Invoice Merupakan dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang
harus dibayar oleh customer.
• Packing List Merupakan dokumen packing atau kemasan yang menunjukkan
jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor atau impor. Juga merupakan
penjelasan dari uraian barang yang disebut di dalam commercial invoice.
Dokumen Pelengkap :
• SKA (Surat Keterangan Asal) / COO (Certificateof Origin) Merupakan
sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa barang
atau komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah atau negara pengekspor.
• SM (Sertifikat Mutu) Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa produk
yang dihasilkan oleh produsen atau produk yang diekspor bermutu.
• LPS- E (Laporan Pemeriksaan Surveyor - Ekspor)
C. Impor
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor
umumnya adalah tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke
dalam negeri. Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan
dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting
dari perdagangan internasional, lawannya adalah ekspor(Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas)
Pengertian impor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan memasukkan
barang ke dalam daerah pabean. Semua barang yang dimaksudkan adalah semua
atau seluruh barang dalam bentuk dan jenis apa saja yang masuk ke dalam daerah
pabean.
Indonesia mengimpor 3 jenis barang yaitu barang konsumsi, barang
modal, dan barang baku/penolong.
Barang Konsumsi adalah barang-barang yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari,seperti makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan
daging.
Bahan Baku/ Bahan Penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk
kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti
kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin,
suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat.
Persyaratan Impor
Sebelum seseorang atau suatu badan usaha melakukan impor,syarat-syarat
yang harus dipenuhi adalah:
Mengajukan dan mengisi formulir dengan melampirkan :
- Copy Akte Pendirian Perusahaan yang te-legalisir.
- SIUP
- Domisili Perusahaan
- NPWP
- Neraca Awal
- Referensi bank yang bersangkutan
4
Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar negeri, atau penunjukan agen
(yang terdaftar di Deperindag)
Tanda Daftar Perusahaan
Setelah data diperiksa dengan benar dan lengkap, Kanwil Deperindag
menerbitkan API (Angka Pengenal Impor).
Dokumen-Dokumen Impor
RKSP (Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut)
PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas barang yang akan diimpor
berdasarkan dokumen pelengkap Pabean sesuai prinsip self asessment.
Manifest
Merupakan dokumen yang berisi daftar cargo. Dokumen ini berisi tentang
jenis barang, merek barang, dan jumlah barang.
Invoice
Merupakan dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang
harus dibayar oleh customer.
COO (Certificat of Origin)
Merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat
tersebut bahwa barang atau komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah /
negara pengekspor.
D/O {Delivery Order)
Merupakan dokumen yang berfungsi sebagai surat perintah penyerahan
barang kepada pembawa surat tersebut, yang ditujukan kepada bagian yang
menyimpan barang ( Bagian gudang ) milik perusahaan atau bagian gudang
perusahaan lain yang memiliki konsensus dengan perusahaan yang menerbitkan
Delivery Order.
5
D. Manfaat Kegiatan Ekspor Impor
Manfaat Kegiatan Ekspor
Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini
beberapa manfaat kegiatan ekspor:
Memperluas Pasar
Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk
Indonesia ke luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk
Indonesia yang mulai dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan
terhadap pakaian batik buatan Indonesia semakin meningkat, pendapatan para
produsen batik semakin besar. Dengan demikian, kegiatan produksi batik di
Indonesia akan semakin berkembang.
Menambah Devisa Negara
Perdagangan antarnegara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual
barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan
devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa
merupakan salah satu sumber penerimaan negara.
Memperluas Lapangan Kerja
Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam
negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan
sehingga lapangan kerja semakin luas.
E. Manfaat Kegiatan Impor
Berikut ini adalah manfaat kegiatan impor:
- Memperoleh Barang dan Jasa yang Tidak Bisa Dihasilkan
Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya
manusia yang berbeda-beda. Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa
menghasilkan gandum dan Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit.
Perdagangan antarnegara mampu mengatasi persoalan tersebut. Perdagangan
antarnegara memungkinkan Indonesia untuk memperoleh gandum dan Amerika
memperoleh minyak kelapa sawit.
6
Perdagangan antarnegara akan bisa mendatangkan barang-barang yang
belum dapat dihasilkan di dalam negeri. Misalnya Indonesia belum mampu
memproduksi mesin-mesin berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan
perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan Korea Selatan dalam pengadaan
alat-alat tersebut.
- Memperoleh Teknologi Modern
Proses produksi dapat dipermudah dengan adanya teknologi modern.
Misalnya, penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini
mempermudah proses penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah
mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa menggandakan dokumen dengan lebih cepat
dan jelas.
Tingkat teknologi di negara kita umumnya masih sederhana.
Pengembangan teknologi masih lambat karena rendahnya kualitas sumber daya
manusia. Untuk mendukung kegiatan produksi, kita dapat mengimpor teknologi
dari luar negeri.
Dalam perdagangan biasanya terjadi pertukaran informasi. Dari saling
bertukar informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan
pemanfaatan teknologi modern.
- Memperoleh Bahan Baku
Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk
memproduksi mobil dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember,
mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan plastik. Tidak semua bahan baku produksi
tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada yang diproduksi di dalam
negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih menyukai bahan baku
yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha harus
menjaga pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan
baku dari luar negeri.
7
F. Pengertian Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi
internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk
dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu,
biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan
masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem
akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan
dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap
transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit.
Transaksi yang dicatat sebagai kredit adalah arus masuk valuta. arus
masuk valuta adalah transaksi-transaksi yang mendatangkan valuta asing, yang
merupakan suatu peningkatan daya beli eksternal atau sumber dana. Sedangkan
transaksi yang dicatat sebagai debit adalah arus keluar valuta. Arus keluar valuta
adalah transaksi-transaksi pengeluaran yang membutuhkan valuta asing, yang
merupakan suatu penurunan daya beli eksternal atau penggunaan dana.
Tiap-tiap credit entry (bertanda positif) harus diseimbangkan (balanced)
dengan debit entry (bertanda negatif) yang sama. Kedua entries tersebut
dikombinasikan untuk menghasilkan laporan sumber-sumber dan penggunaan
modal nasional (dari mana kita memperoleh danadana/ daya beli, dan bagaimana
kita mengunakannya). Jadi, total kredit dan debit dari neraca pembayaran suatu
negara akan sama secara agregat; namun, dari komponen-komponen neraca
pembayaran, mungkin terdapat surplus dan defisit. Tabel 1.1. berikut
merangkum definisi diatas.
Satu-satunya kesulitan riil dalam memahami bagaimana tiap transaksi
mempengaruhi neraca pembayaran terletak pada interpretasi dari aset finansial
dan hutang kepada pihak luar negeri. Contoh berikut membantu pemahaman
tersebut diatas.
8
Contoh 1.1 : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas,
pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak
luar negeri (Inggris).
Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit
entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam
kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang
didenominasi) dalam sterlingmerupakan suatu aset.
Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman
jangka pendek kepada negara lain.
G. Komponen Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dapat dipecah ke dalam beberapa kategori yaitu;
transaksi berjalan (current account), neraca modal (capital account), dan
cadangan devisa negara (official reserves account)
1. Transaksi berjalan (current account).
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran
jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang
meliputi :
a. ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa
yang diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa
diperlakukan kembali sebagai debit
b. net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa
karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal.
c. net transfer (transfer unilateral)
meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar
pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan
barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaknsi berjalan merangkum aliran dana
9
antara satu Negara tertentu dengan seluruh negara lain sebagai akibat dari
pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas aset finansial, atau
transfer unilateral (misalnya bantuan bantuan antar pemerintah dan antar pihak
swasta). Transaksi berjalan merupakan ukuran posisi perdagangan intenasional
yang luas. Defisit transaksi berjalan menjelaskan arus dana yang keluar suatu
negara lebih besar dari dana-dana yang diterimanya.
Komponen transaksi berjalan meliputi neraca perdagangan dan neraca barang dan
jasa.
Transaksi berjalan umumnya digunakan untuk menilai neraca perdagangan.
Neraca Perdagangan secara sederhana merupakan selisih/perbedaan antara ekspor
dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit
neraca perdagangan.
Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus.
Sedangkan Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran
bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di
luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan
pariwisata dan transaksitransaksi ekonomi lainnya.
2. Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-
perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti
saham, obligasi dan real estate) suatu negara, Yang meliputi : a. Arus modal
masuk tercatat sebagai kredit karena suatu Negara menjual aset berharga
kepada pihak asing untuk memperoleh uang tunai.
a. Arus modal keluar tercatat sebagai debit karena suatu Negara membeli asset
berharga dari pihak asing (luar negeri).
b. Transaksi-transaksi neraca modal diklasifikasi sebagai investasi portfolio,
langsung atau jangka pendek.
10
Untuk dapat membeli aset luar negeri diperlukan valuta asing, dengan
demikian arus modal neto menggambarkan demand terhadap valuta asing.
Nilai valuta asing ditentukan oleh demand valas untuk membeli barang-
barang dan jasa dan demand terhadap valas untuk membeli aset. Neraca
Modal adalah ukuran investasi jangka pendek dan jangka panjang suatu
negara, termasuk investasi langsung luar negeri dan investasi dalam
sekuritas.
3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki
oleh otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau
defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan meraca modal suatu
negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari
cadangan aset dan cadangan hutang. Cadangan devisa terdiri dari :
a) Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang
dapat diperdagangkan.
b) Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit
c) Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit
Ukuran-ukuran Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran dapat disusun dengan mengkombinasi pos-pos neraca
pembayaran
berikut :
1. Basic balance focus pada transaksi-transaksi yang dianggap penting bagi
kesehatan ekonomis valuta. Basic balance menyeimbangkan neraca berjalan
dan arus modal jangka panjang, namun tidak mengikutsertakan arus modal
jangka pendek, seperti deposito deposito bank yang sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor temporer; kebijakan moneter jangka pendek, perubahan-
11
perubahan dalam suku bunga dan antisipasi-antisipasi fluktuasi valuta. Basic
balance menekankan trend jangka waktu yang lebih panjang pada neraca
pembayaran.
2. Net liquidity balance (neraca likuiditas neto) atau neraca keseluruhan
meliputi basic balance ditambah arus modal jangka pendek tidak likuid pihak
swasta dan error and omission. Neraca Keseluruhan mengukur perubahan
pinjaman pihak swasta domestik atau pinjaman pihak swasta domestik ke luar
negeri yang dibutuhkan untuk mempertahankan pembayaran dalam
posisi equilibrium tanpa menyesuaikan cadangan devisa. Arus modal swasta
jangka pendek tidak likuid dan error and omission tercatat dalam neraca,
sementara aset dan hutang likuid tidak dicatat (dikeluarkan).
3. Neraca transaksi cadangan devisa menunjukkan penyesuaian cadangan devisa
yang akan dibuat untuk mencapai equilibrium neraca. Karena neraca
pembayaran harus diseimbangkan, tiap perbedaan yang tidak dapat ditelusuri
atas transaksi-transaksi tertentu dicatat dalam statistical discrepancy (selisih
yang belum dapat diperhitungkan).
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara
ke negara lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor
pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari
dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Sedangkan impor adalah
proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara
legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah
tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri.
Dalam kegiatan ekspor dan impor umumnya membutuhkan campur tangan
bea cukai. Dalam proses ekspor dan impor juga diperlaukan dokumen-dokumen
untuk melancarkan dan sebagai syarat untuk kegiataan ini. Dokumen-dokumen
ekspor antara lain: PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang), B/L (Bill of Lading)
untuk angkutan laut, Invoice, Packing List, SKA (Surat Keterangan Asal) / COO
(Certificateof Origin), SM (Sertifikat Mutu), LPS- E (Laporan Pemeriksaan
Surveyor - Ekspor). Sedangkan dokumen-dokumen impor antara lain: RKSP
(Rencana Kedatangan Sarana Pengangkut), PIB (Pemberitahuan Impor Barang),
Manifest, Invoice, COO (Certificat of Origin), D/0 {Delivery Order).
Tidak semua negara mampu untuk memenuhi kebutuhan negaranya
masing-masing. Oleh sebab itu kegiatan ekspor impor ini sangat bermanfaat bagi
tiap negara. Secara umum, manfaat dari kegiatan ekspor impor adalah untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkatkan pendapatan negara karena
adanya devisa, meningkatkan perekonomian rakyat, dan mendorong
berkembangnya kegiatan industri.
Dari keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekspor impor
merupakan hal yang sangat vital bagi setiap negara. Karena dengan kegiatan ini,
negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakatya yang tidak bisa
diproduksi di negaranya sendiri. Oleh sebab itu, tidak ada satu negarapun di dunia
ini yang tidak melakukan kegiatan ekspor ataupun impor.
13
DAFTAR PUSATAKA
Hutabarat, Roselyne. 1989. Transaksi Ekspor Impor. Jakarta: Erlangga.
Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga.
www.bps.go.id
www.deperindag.go.id
14
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Ekspor Impor” ini dengan lancar.
Penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu, dalam kesempatan yang diberikan Allah SWT ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
Ibu Gresvia selaku Dosen mata kuliah Perekonomian Indonesia.
Orang Tua para penulis.
Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari akan ketidaksempurnaan penulisan makalah ini, karena
“tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik untuk memperbaikinya. Penulis juga berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Pangkalan, Agustus 2013
Penulis
15i
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekspor
B. Persyaratan Ekspor
C. Impor
D. Manfaat Kegiatan Ekspor Impor
E. Manfaat Kegiatan Impor
F. Pengertian Neraca Pembayaran
G. Komponen Neraca Pembayaran
BAB III PNUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
i
ii
1
1
1
1
2
2
2
4
6
6
8
9
13
13
14
16
ii
MAKALAH
KEBIJAKAN DI BIDANG EKSPOR DAN INPOR
DAN
NERACA PEMABARAN
“Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi”
Disusun Oleh:
o Siti Hanipah
o Yosep Bustanil
o Sri Dianti
o Rudi Abdulah
Kelas XI IPS 3
SMA NEGERI 1 PANGKALAN
KARAWANG
2013
17
top related