makalah botani kel. 3

Post on 11-Nov-2015

91 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Makalah Botani

TRANSCRIPT

MAKALAH BOTANIKELAS JBATANG

DISUSUN OLEH :ZULFIDAH (G11113331)NURSYAMSI M (G11113507)RIRIN MARTYASRINI (G11113315)AULIA NURUL HIKMAH (G21113025)MUHAMMAD NASRUL (G11113342)MUSTAKIM NUR (G11113310)

PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014DAFTAR ISI Halaman Sampul...............................................................................................Kata Pengantar .....................................Daftar Isi...........................................................................................................BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .......1.2 Tujuan .....BAB IIPEMBAHASAN2.1 Definisi Batang........ 2.2 Fungsi Batang..........................................................................................2.3 Pertumbuhan Batang2.3.1 Pertumbuhan Primer...................................................................... 2.3.2 Pertumbuhan Sekunder..................................................................2.4 Jenis dan Bentuk Batang2.4.1 Jenis Batang...................................................................................2.4.2 Bentuk Batang................................................................................2.5 Struktur Jaringan Batang2.5.1 Struktur Jaringan Dalam Batang....................................................2.5.2 Struktur Jaringan Luar Batang.......................................................2.5.3 Struktur Dalam dan Luar Batang Tumbuhan Dikotil....................2.5.4 Struktur Dalam dan Luar Batang Tumbuhan Monokotil...............2.6 Modifikasi Batang...................................................................................BAB IIIPENUTUP3.1 Kesimpulan...............................................................................................3.2 Saran.........................................................................................................DAFTAR PUSTAKA...

iii iii 1 1 2 2 3 4 59 9 10 11 13 14

17 1718

Kata PengantarSegala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Botani.Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan Bapak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang hal-hal yang berkaitan dengan batang tumbuhan. Makalah ini di susun oleh penyusun baik itu yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada Bapak yang membimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.Penulis,

ii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBatang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat penting, terutama bagi tumbuhan yang tumbuh di darat atau sering disebut dengan tumbuhan darat. Batang menunjang tumbuh tubuh tumbuhan untuk tetap berdiri tegak dan melakukan aktivitasnya sebagai mana mestinya karena proses pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah satunya melalui batang. Selain itu, batang juga berperan menunjang tubuh tumbuhan agar tetap dapat berdiri tegak dan tidak mengganggu organ-organ lain untuk melakukan aktivitasnya.Pada tahap berikutnya, batang akan mengalami modifikasi untuk menyesuaikan diri dnegan lingkungan di mana tumbuhan itu tumbuh. Modifikasi tersebut adalah salah satu proses batang untuk beradaptasi. Adaptasi pada batang termasuk kedalam adaptasi morfologi karena melibatkan struktur tubuh batang itu sendiri.Selain untuk penunjang tubuh tumbuhan, batang juga menjadi tempat tumbuhnya daun dan bahkan bunga dan buah. Karena itu fungsi batang pada tumbuhan sangatlah penting dan kita perlu membahasnya lebih jauh lagi untuk mengetahui fungsi-fungsi batang serta jaringan-jaringan penyusunnya.1.2 TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :1. Untuk memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah.2. Untuk mengetahui fungsi batang bagi tumbuhan.3. Mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada batang.4. Untuk mempelajari struktur jaringan pada batang tumbuhan. 5. Mengetahui lebih dalam tentang jenis-jenis batang yang ada pada setiap tumbuhan.6. Untuk mengetahui modifikasi batang.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Definisi BatangBatang (caulis) merupakan salah satu dariorgandasartumbuhan berpembuluh. Batang adalah sumbu tumbuhan, tempat semuaorganlain bertumpu dan tumbuh.Batang merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Pada umumnya bentuk batang adalah bulat/ silinder atau bentuk lain dan selalu aktinomorf (berbentuk simetri). Batang tumbuh ke atas menuju cahaya matahari (fototrop/helio-trop). Selain itu, batang pada umumnya mengalami pertumbuhan yang tak terbatas.2.2 Fungsi BatangFungsi batang adalah sebagai berikut:1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu daun, bunga dan buah.2. Berlaku sebagai jalur translokasi air dan garam-garam mineral ke daun dan titik-titik tumbuh, dan bahan organik dari tempat pembentukannya di daun ke semua bagian dari tubuh.3. Batang dapat terspesialisasi serta termodifikasi bentuknya sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.4. Sebagai alat perkembangbiakan.5. Memperkuat tubuh tanaman, dilakukan dengan dua cara:a. Pada batang yang masih muda, sel-selnya diperkuat oleh selulosa dan turgor.b. Pada batang yang sudah tua, kekuatanya ditunjang oleh sel-sel yang mengandung lignin.6. Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi. Dan menempatkan bagian-bagian di dalam ruang sedemikian rupa, sehingga dari segi kepentingan tunbuhan bagian-bagian tadi mendapat terdapat pada posisi paling menguntungkan

2.3 Pertumbuhan Batang2.3.1 Pertumbuhan PrimerMeristem apikal dari suatu tunas adalah suatu massa sel yang berbentuk kubah yang membelah pada ujung tunas terminal. Daun uncul sebagai bakal daun pada sisi yang mengapit meristem apikal. Tunas aksiler akan berkembang dari kumpulan sel meristematik yang ditingalkan oleh meristem apikal pada pangkal empelur bakal dari daun. Sebagian besar pemanjangan tunas sesungguhnya terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung ruas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan oleh pembelahan sel dan pemanjangan sel di dalam ruas tersebut. Pada beberapapa tumbuhan, termasuk rumput-rumputan, ruas terus memanjang sepanjang panjang tunas tersebut selama periode yang lama. Hal ini dimungkinkan karena tumbuhan tersebut memiliki daerah meristematik, yang disebut meristem interkalari, pada pamgkal masing-masing ruas.Pada beberapa spesies tumbuhan, pembentukan tunas lateral tidak terjadi sebelum daun lebih tua. Bakal tunas dapat juga terjadi di tempat lain dan disebut tunas tambahan atau tunas adventif. Pembentukannya adalah dengan cara diferensiasi sel yang bersifat parenkim. Kebanyakan tunas tambahan dibentuk secara eksogen, artinya dari jaringan di dekat permukaan. Tunas aksiler bisa saja membentuk cabang dari sistem tunas pada suatu saat nanti. Cabang sistem tunas berasal dari tunas aksiler, yang berlokasi pada permukaan suatu tunas utama. Jaringan pembuluh dari suatu batang berada dekat dengan permukaan, dan cabang-cabang dapat berkembang dengan adanya sambungan ke jaringan pembuluh tanpa harus berasal dari bagian paling dalam di dalam tunas utama. Perkembangan buku dan ruas di dalam ujung tunas, yang dimiliki suatu konstruksi moduler suatu rentetan segmen, yang masing-masing terdiri dari sebuah batang, satu atau lebih daun dan suatu tunas aksiler yang berkait dengan masing-masing daun. Pada kenyataanya, meristem apikal dapat berubah dari satu fase perkembangan ke satu perkembangan yang lain selama sejarahnya. Salah satu peruabahan fase dalam pertumbuhan vegetatif (memnghasilakan daun) ini adalah dari keadaan juvenil ke keadaan dewasa (terlihat pada perubahan morfologi daun). Pada beberapa kasus ujung tunas mengalami suatu perubahan kedua, yaitu dari keadaan vegetatif dewasa ke keadaan reprodukti (pembentukan bunga).2.3.2 Pertumbuhan SekunderPenambahan tinggi yang dicapai oleh pertumbuhan di meristem apeks sering disertai penambahan tabal batang. Penebalan itu disebabkan oleh pertumbuhan sekunder akibat aktivitas kambium pembuluh yang menambah jumlah jaringan pembuluh. Pertumbuhan sekunder terutama terjadi pada suatu batang utama dan cabangnya serta kadang-kadang tampak pula pada daun, tertutama pada tangkai daun dan ibu tulang daun. Beberapa tunbuhan dikotil basah dan kebanyakan monokotil tidak memiliki pertumbuhan sekunder.Sebaian besar tumbuhan pembuluh mengalami pertumbuhan sekunder, yang meningkatkan diameter dan panjangnya. Tubuh sekunder tumbuhan terdiri dari jaringan yang dihasilkan selama pertumbuhan sekunder diameter. Dua meriatem lateral yang berfungsi dari pertumbuhan sekunder yaitu: kambium pembuluh yang menghasilkan xilem sekunder (kayu) dan floem, serta kambium gabus, yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang mengantikan epidermis pada batang dan akar. Pertumbuhan sekunder terjadi pada semua gimnosperma. Pada angiosperma, pertumbuhan pada sekunder berlangsung pada sebagin besar spesies dikotil tetapi jarang spesies monokotil.Kambium pembuluh adalah satu suatu silinder yang tersusun dari sel-sel meristematik yang membentuk jaringan pembuluh sekunder. Akumulasijaringan pembuluh sekunder ini selama bertahun-tahun, bertanggung jawab atas sebagin besar pertambahan diameter tumbuhan berkayu. Kambium pembuluh menghasilkan xilem sekunder ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar. Sejalan dengan waktu, diameter pohon bertambah besar seiring dengan bertambah meningkatnya diameter silinder kambium pembuluh, yang membentuk lapisan jaringan sekunder secara suksesif.Dalam tumbuhan dikotil semusim yang kecil dan sebagin besar tumbuhan monokotil, semua sel dalam tubuh tumbuhan dihasilkan oleh meristem-meristem ujung, dan karen itu tumbuhan tersebut menyelesaikan seluruh daur hidupnya dengan pertumbuhan primer. Tetapi dalam sebagin besar dikotil, terutama tumbuhan berkayu menahun yang dari tahun ke tahun terus tumbuh, tubuh primer tumbuhan ditambah denagan pembentukan jaringan sekunder yang menambah ketebalan sumbu tumbuhan.Pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder terjadi secara bersama pada bagian batang yang berbeda-beda. Pada saat meristem apikal memanjangkan batang dengan cara memnghasilakan jaringan primer, termasuk xilem dan floem primer dalam bentuk berkas pembuluh, pertumbuhan sekunder mulai semakin jauh di bawah tunas. Pertambahan jaringan pembuluh sekunder mengubah bentuk bagian yang lebih tua pada suatu batang.Setelah meristem apikal memanjangkan suatu tunas, tubuh primer tumbuhan tunas muda membuat perubahan dari pertumbuhan primer ke pertunbuhna sekunder dengan membentuk kambium pembuluh dari sel-sel parenkima yang mampu merubah sel-sel itu menjadi meristematik kembali. Meristem ini terbentuk dalam suatu lapisan antara xilem primer dan floem primer dari masing-masing berkas pembuluh dan dalam lempemgan jaringan dasar di antara berkas. Pita-pita meristematik di dalam berkas dan lempengan pembuluh menyatu membentuk kambium pembuluh sebagai suatu silinder kontinu yang tersusun dari sel-sel yang membelahdi sekitar xilem primer dan empelur batang. Lempengan jaringan xilem dan floem, yang sebagian besar terdiri dari paremkim, berfungsi sebagai sarana sistem transpor radial air dan nutrien di dalam suatu batang berkayu, serta untuk menyimpan pati dan cadangan makanan lainnya. Sementara pertumbuhan sekunder barjalan terus-menerus selama bertahun-tahun, lapisan demi lapisan xilem sekunder akan terakumulasi membentuk kayu. Kayu sebagian besar terdiri dari trakeid, unusur pembuluh (pada angiosperma), dan serat. Sel-sel ini, mati pada kematangan fungsional dan memiliki dinding tebal berlignin yang memberi kekerasan dan kekutan pada kayu.2.4 Jenis dan Bentuk Batang2.4.1 Jenis Batang1. Apabila kita memperhatikan macam-macam jenis tumbuhan, maka dapat dibedakan menjadi:a. Tumbuhan yang tidak berbatang (Plata acaulis)Yaitu tumbuhan yang tidak berbatang, tetapi sesungguhnya tumbuhan yang tidak berbatang tidak ada, hanya daunnya tersusun sangat rapat satu sama lain, sehingga tumbuhan itu seolah-olah tidak berbatang.Contoh: Lobak (Raphanus sativusL.), Sawi (Brassica junceaL.)b. Tumbuhan yang berbatangYaitu tumbuhan yang jelas-jelas kelihatan batangnya seperti kita menjumpai pada umumnya tumbuhan.Tumbuhan berbatang dibedakan sebagai berikut: Batang basah (herbaceous)Yaitu batang lunak dan berair.Contoh: Pacar air (Impatien balsaminaL.), Bayam duri (Amacanthus spinosusL.), Krokot (Portulaca oleraceaL.) Batang berkayuYaitu batang yang biasanya keras dan kuat karena sebagian besar jaringannya terdiri atas kayu, dibedakanmenjadi: Semak-semak (frutices)Yaitu tumbuhan yang tidak begitu besar, batangbya berkayu, bercabang-cabang di dekat permukaan tanah atau kadang kala di dalam tanah.Contoh: Sidaguri (Sida rhombifoliaL.) Pohon-pohon (arbores)Yaitu tumbuhan tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah.Contoh: Kenanga (Canangium odoratumBaill.), Kantil (Michelia albaL.), Mangga (Mangifera indicaL.) Batang rumput (calmus)Yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas yang nyata dan seringkali berongga.Contoh:Padi (Oryza sativaL.), Emprit-empritan (Eragrostis amabilisO.K), Rumput belulang (Eleusine indicaGaertn.) Batang mendong (calamus)Yaitu seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang.Contoh:, Mendong (Fimbristylis globusaKunth.), Wlingi (Scirpus grossusL.), Udelan (Kyllinga monocephalaRottb.), Teki (Cyperus rotundusL.2. Berdasarkan arah tumbuhnya, batang dibedakan menjadi:a. Tegak lurus (erectus)Jika arahnya lurus ke atas.Contoh: Pepaya (Carica papayaL.), Kelapa (Cocos nuciferaL.)b. Menggantung (pendulus, dependens)Yaitu terdapat pada tumbuhan yang hidup di lereng-lereng gunung atau di tepi jurang atau tumbuhan yang hidup di atas pohon sebagai epifit.Contoh:, Tanaman hias dari mexico (Zebrina pendulaSchnitzl.), Anggrek merpati (Dendrobium crumenatumSwartz.)c. Berbaring (humifusus)Yaitu jika batang terletak pada permukaan tanah dengan ujung yang sedikit membengkok ke atas.Contoh: Semangka (Ciitrullus vulgarisSchrad.)d. Menjalar atau merayap (repens)Yaitu jika batang berbaring, tetapi dari buku-bukunya keluar akar.Contoh: Ubi jalar (Ipomea batatasPoir.)e. Serong ke atas atau condong (ascendens)Yaitu pangkal batang seperti hendak berbaring, tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas.Contoh: Kacang tanah (Arachis hypogaeaL.)f. Mengangguk (nutans)Yaitu batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi lalu membengkok kembali ke bawah.Contoh:Bunga matahari (Heliantis annuusL.)g. Memanjat (scendens)Yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjangnya.Contoh: Akar pelekat, pada sirih (Piper betleL.) Akar pembelit, pada panili (Vanila planifoliaAndr.) Cabang pembelit, pada anggur (Vitis viniferaL.) Daun pembelit, pada kembang sungsang (Gloriosa superbaL.) Tangkai pembelit, pada kari (Pisum sativumL.) Duri, pada mawar (Rosa) dan Bougenvil (Bougainvellea spectabilisWillk.)h. Membelit (volubilis)Yaitu jika batang naik ke atas dengan menggunakan penunjang seperti memanjang akan tetapi tidak menggunakan alat-alat khusus melainkan batangnya sendiri dengan meilit penunjangnya.3. Menurut arah penunjangnya dibedakan menjadi:a. Membelit ke kiriContoh:Kembang telang (Clitoria ternateaL.)b. Membelit ke kananContoh:Gadung (Dioscorea hispidaDennst.)4. Menurut Percabangan BatangBatang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada pula yang tidak bercabang. Tumbuhan yang tidak bercabang contohnya adalah pada umumnya yang termasuk berbiji tunggal.Contoh dari tumbuhan ini adalah Kelapa (Cocos nuciferaL.), Rontal (Borassus flabelliferL.), Jagung (Zea maysL.)Berdasarkan percabangannya, batang dibedakan menjadi:1. GeragihYaitu cabang-cabang kecil yang tumbuh merayap dan dari buku-bukunya ke atas dan ke bawah tumbuh akar.Contoh: Daun kaki kuda (Centella asiaticaUrb.), Arbe (Fragraria vescaL.), Merayap di atas tanah, Teki (Cyperus rotundusL.), Kentang (Solanum tuberosumL.)2. Tunas air atau wiwilan (virga singularis)Yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dan beruas panjang dan seringkali dari kuncup tidur atau kuncup-kuncup liar.Contoh: Kopi (Coffea ArabicaL.), Coklat (Theobroma cacaoL.)3. Sirung panjangYaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang yang demikian ini tidak menghasilkan bunga, oleh karena itu sering disebut cabang yang mandul atau steril.

4. Sirung pendekYaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang selain mendukung biasanya mendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan (bunga dan buah) disebut pula cabang yang subur atau disebut cabang yang fertile.2.4.2 Bentuk BatangBerdasarkan bentuknya, batang dibedakan menjadi:1. Batang bulat (teres)Contoh: Kelapa (Cocos nuciferaL.), Pinang (Areca catechuL.), Bambu kuning (Bambusa vulgarisL.), Aren (Arenga pinataMerr.), Gebang (Corypha elataRoxb.)2. Batang bersegi (angularis)Dibedakan menjadi:a. Segi tiga (triangularis)Contoh: Teki (Cyperus rotundusL.)b. Segi empat (quadrangularis)Contoh: Iler (Coleus scutellarioidesBenth,), Markisa (Passiflora quaransgularisL. )3. Batang pipihBatang pipih ini biasanya lalu melebar berwarna hijau menyerupai daun dan mengambil alih fungsi daun.Contoh:a. Filokladia ( Phyllocladium)Yaitu batang amat pipih mempunyai pertumbuhan terbatas.Contoh: Jakang (Muahlenbeckia platycladaMeissn.)b. Kladodia (Cladodium)Yaitu jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan.Contoh: Kaktus (Opuntia vulgarisMill.)2.5 Struktur Jaringan Batang 2.5.1 Struktur Jaringan Dalam BatangSecara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Adapun struktur jaringan penyusun batang (dari luar ke dalam) beserta ciri-cirinya dijelaskan dalam uraian berikut.1) EpidermisBatang TumbuhanTersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer.Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.2) KorteksBatang TumbuhanTersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antarsel.Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung ).3) Stele (silinder pusat) batang Tumbuhan Lapisan terluar disebut perisikel. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.2.5.2 Struktur Jaringan Luar Batang Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.1) Batang tumbuhan herbaBatang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

2) Batang tumbuhan kayuBatang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis menjadi hilang.2.5.3 Struktur Dalam dan Luar Batang Tumbuhan DikotilPada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dariluar ke dalam:a. EpidermisTerdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidakmempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untukmelindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yangmengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermisdigantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk darikambium gabus.b. KorteksKorteks batang disebut juga kulit pertama, terdiridari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisanepidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makinke dalam tersusun atas jaringan parenkim.c. EndodermisEndodermis batang disebut juga kulit dalam,tersusun atas selapis sel, merupakan lapisanpemisah antara korteks dengan stele. Endodermistumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung,tetapi tidak ter-dapat pada endodermis tumbuhanGymnospermae.d. Stele/ Silinder PusatMerupakan lapisan terdalam dari batang. Lapisterluar dari stele disebut perisikel atau perikambium.lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateralyang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian,xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler,pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkimyang terdapat di antara berkas pembuluh angkut jugaberubah menjadi kambium, yang disebut kambiumintervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhansekunder yang mengakibatkan bertambah besarnyadiameter batang.Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnyamenahun, pertumbuhan menebal sekunder tidakberlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saatair dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musimkering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhanmenebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiaplapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satutahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakanLingkaran Tahun.Struktur Jaringan Batang Tumbuhan Dikotil: Seperti halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan floem. Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula pada akar dan batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan tumbuh, baik secara sekunder maupun primer. Pertumbuhan sekunder batang terjadi pada jaringan epidermis. Sedangkan pertumbuhan primer terjadi pada tunas terminal (ujung batang) tepatnya pada meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada batang juga sama dengan jaringan epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di dalamnya. Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang mengakibatkan jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus. Bagian ini disebutlenti sel.Fungsi lenti sel adalah sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan (transpirasi).Lapisan penyusun batang selanjutnya adalah jaringan dasar. Di dalam jaringan ini terdapat korteks. Korteks pada batang meliputi dua macam jaringan, yakni jaringan korteks luar dan korteks dalam. Sel kolenkim dan sel parenkim adalah penyusun korteks luar. Korteks dalam hanya disusun dari sel-sel parenkim saja. Korteks dalam (endodermis) dimiliki oleh semua tumbuhan. Namun sebaliknya, tidak semua tumbuhan memiliki korteks luar. Ada satu ciri khas yang dimiliki tumbuhan biji terbuka terkait lapisan korteks. Pada korteksnya terdapat seludang pati (sarung tepung) yaitu lapisan yang berisi pati.Setelah korteks, tubuh tumbuhan tersusun oleh jaringan pembuluh. Di dalam jaringan pembuluh terdapat stele atau silinder pusat. Pada tumbuhan dikotil, stele terletak di sebelah dalam korteks atau sebelah dalam endodermis. Sementara, lapisan terluarnya disebut perisikel atau perikambium. Di sebelah dalam korteks terdapat empulur dan berkas pengangkut. Pada berkas pengangkutan ini terdapat xilem dan floem. Sementara, di tengah stele terdapat empulur. Empulur juga ada di antara xilem dan floem. Bentuknya seperti jari-jari, disebut jari empulur. Selain itu, di antara xilem dan floem juga terdapat kambium. Oleh karena itu, berkas pengangkutannya disebut berkas kolateral terbuka. Kambium memiliki dua bagian, yakni kambium vaskuler dan kambium intravaskuler. Bagian kambium yang berada di antara xilem dan floem berasal dari prokambium disebut kambium vaskuler. Sedangkan kambium di luar xilem dan floem yang berasal dari sel-sel parenkim disebut kambium intravaskuler. 2.5.4 Struktur Dalam dan Luar Batang Tumbuhan MonokotilSeperti halnya tumbuhan dikotil, struktur batang tumbuhan monokotil tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pengangkut atau berkas pembuluh. Pada tumbuhan monokotil juga terdapat meristem perifer. Meristem perifer merupakan bagian meristem yang berkembang menjadi batang berisi xilem dan floem. Lapisan epidermis batang tumbuhan dikotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan tumbuhan dikotil. Pada lapisan epidermisnya terdapat stomata dan buku-buku. Di bawah epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun dari sel-sel sklerenkim. Korteks tumbuhan monokotil, korteks merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi mengeraskan bagian luar batang.Setelah korteks, lapisan berikutnya ialah stele. Tumbuhan monokotil memiliki batas korteks dan stele yang tidak jelas. Di dalam stelenya terdapat berkas pengangkutan. Berkas pengangkutan tersebut tersebar pada empulur dan letaknya berdekatan dengan kulit batang. Sarung sklerenkim mengelilingi seluruh berkas pengangkut. Tipe berkas pengangkutannya dinamakan kolateral tertutup, sebab di antara xilem dan floemnya tidak ditemui kambium. Akibatnya, tumbuhan monokotil tidak bisa tumbuh secara sekunder. Alias tubuhnya tidak membesar dan hanya memanjang. 2.6Modifikasi BatangBentuk-bentuk batang termodifikasi,antara lain:1. Rimpang(rhizoma) Merupakan batang yang tumbuh horizontal di bawah tanah dengan buku dan ruas-ruas yang pendek dengan daun-daun yang berbentuk sisik-sisik Dapat digunakan sebagai perbanyakan vegetatif dan penyimpan cadangan makanan Contoh:padaZingiberaceae,Poaceae,Cannaceae2. Umbi batang(tuber) Merupakan batang yang berada di bawah permukaan tanah yang juga menebal,namun tidak berdaun sisik Permukaan seringkali tampak licin Buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas Seringkali dinamakan umbi telanjang(tuber nudus) Contoh:kentang(Solanum tuberosum)3. Umbi lapis(bulbus) Merupakan modifikasi dari batang beserta daun Bagian yang merupakan modifikasi dari batang adalah subangatau cakram dengan titik tumbuh di ujungnya Pada subang terdapat daun dengan pelepah yang membentuk lapisan berdaging Berdasarkan sifat-sifat fisiknya,umbi lapis dibedakan menjadi dua macam,yaitu: Umbi berlapis,yaitu bila daunnya menyerupai bagian yang lebar,dan yang lebih luar menyelubungi bagian yang lebih dalam,misalnya umbi bawang merah (Allium cepaL) Umbi bersisik,yaitu bila modifikasi daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang dapat menyelubungi seluruh umbi,melainkan tersusun seperti genting,misalnya pada (Lilium candidumL)4. Subang(comus) Merupakan batang yang pendek yang tebal dan membengkak yang berada di dalam tanah Ruas dan buku masih dapat terlihat Daun berupa sisik yang kering menutupi subang Sebagian besar jaringan dalam subang parenkim merupakan penutup yang melindungi subang terhadap luka dan kekeringan Di ujung distal subang terdapat tunas terminal yang akan membentuk daun-daun dan bunga Pada buku-buku terdapat tunas ketiak Pada bagian bawah subang di bentuk sistem akar serabut Beberapa di antara akar dalam sistem tersebut merupakan akar kontraktil Contoh:Gladiolus dandavensis5. Stolon Merupakan cabang yang ramping lagi panjang,tumbuh ke samping di atas tanah,kemudian pada ujung stolon di bentuk tumbuhan baru Berfungsi juga untuk reproduksi secara vegetatif Contoh:pada teki (Cyperus rotundus)6. Filokladodia dan kladodia Batang yang mengambil alih fungsi daunnya,karena daunnya mengalami reduksi yang lanjut atau berubah menjadi duri Contoh kladodia :Muehlenbeckia platyclada Contoh filokladodia:Opuntia vulgaris7. Sulur batang atau sulur cabang Tumbuh dari ketiak daun Biasanya disangga sisa-sisa daun atau bunga Contoh:tanaman air mata pengantin (Antigonom leptopus)8. Kait Merupakan bentuk antara duri dan sulur,keras seperti duri,tetapi berpilin-pilin seperti sulur pendek Contohnya: pada tanaman gambir9. Duri batang atau duri cabang Berasal dari modifikasi cabang Terletak di ketiak daun dan seringkali menyangga daun-daun atau bunga-bunga yang rudi meter. Contoh:Bougenville

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang didapat dari materi-materi yang telah dipaparkan di atas adalah sebagai berikut:1. Batang adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena fungsinya sebagai penyokong tubuh tumbuhan, sebagai tempat cadangan makanan, sebagai alat transpormtasi air dan makanan bagi tumbuhan dan untuk memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya.2. Modifikasi pada batang terjadi sebagai salah satu adaptasi tumbuhan terhadap lingkungannya. Contoh adaptasi batang tumbhan yakni umbi batang, umbi lapis, rhizoma atau rimpang,combusdan lain sebagainya.

3.2 SaranBerdasarkan kesimpulan diatas, adapun saran yang dapat penulis sampaikan yaitu pembaca hendaknya lebih mempelajari dan memahami struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, khususnya hal-hal yang dianggap mudah namun kenyataannya sangat sulit untuk di pahami seperti batang, sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca serta penulis tentang jaringan tumbuhan khususnya pada batang.

DAFTAR PUSTAKAhttp://dhe22.blogspot.com/2012/12/makalah-biologi-batang.htmlhttp://dinanofirna.blogspot.com/2012/11/makalah-struktur-batang_5248.htmlhttp://hepuralto21.blogspot.com/2011/10/makalah-batang.htmlhttp://makalah-batang-padatumbuhan.blogspot.com/http://mentari-dunia.blogspot.com/2013/01/makalah-tentang-morfologi batang.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batang

18

top related