makalah ausubel.rtf

PEMBELAJARAN MENURUT DAVID AUSUBELTeori-teori yang ada selama ini masih banyak menekankan pada belajar asosiatif atau belajar menghafal. Belajar yang demikian tidaklah bermakna bagi siswa, belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. inti teori ausubel adalah belajar bermakna (ausubel;1968). Bagi ausubel belajar bermakna merupakan suatu proses mengaitkan suatu informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. (Ratna Willis Dahar: 1996).Selama belajar bermakna berlangsung informasi beru terkait pada konsep-konsep dalamm struktur kognitif yang sudah ada. Untuk menekankan pada fenomena pengaitan ini ausubel mengemukakan istilah subsume. Subsume ini memegang peran dalam proses perolehan informasi baru . sebsumer berfungsi sebagai interaktif. Memperlancar gerakan informasi yang diterima dengan yang sudah ada.Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran dapat menimbulkan belajar bermaknajika memenuhi prasayasat, yaitu:Materi yang akan dipelajari melaksanakan belajar bermakna secara potensial Anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna.

Kebermaknaan materi pelajaran secara potensial tergantung dari materi itu memiliki kebermaknaan logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif siswa.Factor-faktor yang mempengaruhi belajar bermakna, yaitu :Struktur kognitifStbiltasKejelasan pengetahuan suatu bidang studi/materi tertentu dan dalam waktu tertentu.

Menurut ausubel dan novak (1977) ada tiga kebaikan atau kelebihan dari belajar bermakna , yaitu :Informasi yang diterima (dipelajari) secara bermakna lebih lama dapat diingat.Informasi yang terasusumsi berakibat meningkatkan differensiasi dari subsume-subsumer, jadi memudahkan proses belajar belajar berikutnya untuk pelajaran yang mirip.Informasi yang terlupakan sesudah tersubsumsi obliteratif meninggalkan efek residual pada subsume sehingga mempermudah belajar hal-hal yang mirip walaupun telah terjadi lupa

Kebermaknaan potensial bergatung pada