ltm agama cl-1
Post on 24-Dec-2015
225 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LTM AGAMA CL-1
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
PENDAHULUAN
Karakteristik tiap ajaran berbeda-beda satu sama lain. Islam pun mempunyai
karakteristik sendiri, berbeda dengan agama lain di dunia.
Tidak mudah membahas karakteristik ajaran islam karena lingkup permasalahan
yang luas. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai karakteristik ajaran islam
yang berhubungan dengan bidang-bidang yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya dalam bidamg ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial, ekonomi, pekerjaan,
kesehatan, politik, dan disiplin ilmu. Karakteristik tersebut dapat kita lihat dalam
sumber ajaran Al-Qur’an dan hadits. Kedua sumber ini member karakteristik tersendiri
dalam bidang-bidang tersebut yang berguna bagi manusia sepanjang masa.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Karakteristik Ajaran Islam
Istilah “karakteristik ajaran Islam” terdiri dari dua kata : karakteristik dan ajaran
islam. Kata karakteristik dalam kamus besar bahasa Indonesia, diartikan sebagai sesuatu
yag mempunyai karakter atau sifatnya khas. Dan kata Islam menurut bahasa berasal dari
bahasa arab, yaitu dari kata salima yang mengandung yang mengandung arti selamat,
sentosa, dan damai. Salima diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri
masuk kedalam kedamaian. Ensiklopedi Islam Indonesia mendefinisikan bahwa Islam
adalah agama tauhid yang ditegakkan oleh nabi Muhammad SAW, selama 23 tahun di
Mekah dan Madinah yang inti sari Islam berserah diri atau taat sepenuh hati pada
kehendak Allah SWT, demi tercapainya kepribadian yang bersih, hubungan yang
harmonis, dan damai sesama manusia serta sejahtera dunia dan akhirat.
Ajaran Islam mengandung berbagai arti pula, yaitu sebagai berikut:
1) Menurut dan menyerahkan
Orang yang memeluk Islam adalah orang yang menyerahkan diri kepada Allah
SWT, dan menurut segala yang telah ditentukan–Nya
2) Sejahtera, tidak tercela, tidak cacat, selamat, teteram dan bahagia.
Ini berarti setiap muslim adalah orang sejahtera, tentram, selamat dan bahagia, baik
di dunia maupun di akhirat dengan tuntunan ajaran Rabbul’ Alamin1[1]. Ajaran yang
bersumber dari Allah SWT, bukan dari manusia sedangkan nabi Muhammad SAW,
tidak membuat agama ini tetapi beliau hanya menyampaikannya. Allah berfirman dalam
surat An-Najm 3-4
�و� ح�ى� � وح�ي� ي �ال ��ن� ه�و� إ �له�و� ى, ا �ط�ق� ع�ن� ا �ن و�ما يArtinya: “Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan.”2[2]
3) Mengaku, menyerahkan dan menyelamatkan
Ini berarti bahwa orang yang memeluk Islam itu adalah orang yang mengaku
dengan sadar adanya Allah SWT, kemudian ia menyerahkan diri pada kekuasaan-Nya
dengan menurut segala titah dan firman–Nya sehingga ia selamat di dunia dan akherat.
4) Damai dan sejahtera
Artinya bahwa islam adalah agama yang membawa kepada kedamaian dan
perdamaian. Orang yang memeluk islam adalah orang yang menganut ajaran
perdamaian dalam segala tingkah laku dan perbuatan.3[3] Islam mengajarkan
persamaan, persaudaraan sesama muslim. Islam anti terhadap yang bersifat perbedaan
daerah dan tingkat sosial. Allah SWT berfirman:
�م� �ق�ا ك �ت له� ا �د� ال ن �م� ع� �ر� م�ا ك �ك �ن� ا ا
Artinya; “Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia pada sisi Allah diantara kamu adalah
yang paling taqwa diantaramu.”4[4]
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik ajaran Islam
adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh setiap umat muslim dengan berpedoman
1
2
3
4
kepada Al-qur’an dan hadits dalam berbagai ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial,
ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi yang memiliki ciri-ciri khas tersebut.
Secara sederhana karakteristik ajaran islam dapat diartikan menjadi suatu ciri yang
khas atau khusus yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan dan kehidupan mnusia
dalam berbagai bidang agama, muamalah (kemanusian), yang didalamnya termasuk
ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan
disiplin ilmu.
2. Pembahasan Karakteristik
Konsepsi islam dalam berbagai bidang yang menjadi karakteristiknya itu dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a. Dalam Bidang Agama
Menurut Nurcholis Madjid, bahwa dalam bidang agama, Islam mengakui adanya
pluralisme. Menurutnya, Pluralisme adalah sebuah aturan Tuhan (sunnah Allah) yang
tidak akan berubah, sehingga juga tidak mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam
adalah agama yang kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali
berdasarkan paganisme dan syirik, untuk hidup dan mengajarkan agama masing-masing
dengan penuh kesungguhan. Karena itu agama tidak boleh dipaksakan. Bahkan Al-
qur’an juga mengisyaratkan bahwa para penganut berbagai agama, asalkan percaya
kepada Tuhan dan hari kemudian serta berbuat baik semuanya akan selamat.
Karakteristik ajaran islam dalam bidang agama juga mengakui adanya
universalisme, mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan dan hari akhir, nyuruh berbuat
baik, dan mengajak pada keselamatan.
Dengan demikian, karakteristik ajaran islam dalam visi keagamaanya bersifat
toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling menghargai karena dalam pluralitas
agama tersebut terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian pada Tuhan.
b. Dalam Bidang Ibadah .
Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti khusus. Yakni apa
yang telah di tetapkan oleh Allah akan perincian-perincianya, tingkat dan cara-caranya
tertentu. Ketentuan ibadah demikian itu termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana
akal manisia tidak perlu campur tangan, melainkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya.
Kedudukan manusia dalam hal ini adalah mematuhi, mentaati, melaksanakan, dan
menjalankannya, dengan penuh ketundukan pada Tuhan, sebagai bukti pengabdian dan
terimakasih-Nya.
Dengan demikian, visi Islam tentang ibadah adalah merupakan sifat, jiwa, dan
misi ajaran islam itu sendiri yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia sebagai
makhluk yang diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.
c. Dalam bidang Akidah
Karakteristik Islam yang dapat di ketahui dalam bidang akidah ini adalah bahwa
akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. yang diakui dan
diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah SWT. Dalam
prosesnya keyakinan tersebut harus langsung tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah SWT sebagai
Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat
dan perbuatan dengan amal soleh. Dan selanjutnya harus berpengaruh kedalam segala
aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai aktvitas tersebut bernilai ibadah.
Dengan demikian akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan
pada tahap yang selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku serta
berbuat yang pada akhirnya menimbulkan amal saleh.
d. Dalam Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersika terbuka dan
akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar, tetapi bersamaan dengan islam
yang selektif, yaitu tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan,
melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.5[5]
Karakteristik ajaran Islam adalah ilmu pengetahuan dijelaskan oleh Allah SWT:
(QS. Al’alaq. 1-5)
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.”
5
Kata iqra pada ayat tersebut menurut A. Baiquni, berarti membaca dalam arti
biasa, menelaah, mengobservasi, membandingkan, mengukur, mendeskripsikan,
menganalisis dan menyimpulkan secara induktif.
Kebudayaan adalah penjelmaan (manifestasi) akal dan rasa manusia. Ini berarti
bahwa manusialah yang menciptakan kebudayaan. Kebudayaan Islam, berarti
menyaring kebudayaan yang tidak melenceng dari Islam. Kebudayaan Islam
mengandung tiga unsur yang sangat prinsip sebagai berikut :
1) Kebudayaan Islam adalah ciptaan orang Islam
2) Kebudayaan Islam adalah didasarkan kepada ajaran Islam
3) Kebudayaan Islam merupakan pencerminan dari ajaran Islam.6[6]
Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan
mengantarkan umat manusia hidup bahagia meningkatkan mutu dan
peranan dalam kehidupan manusia untuk meraih berbagai
kesempatan dan peluang.
e. Dalam Bidang Pendidikan
Islam memandang bahwa pendidikan adalah hak bagi setiap
orag (education for all), laki-laki dan perempayn, dan berlangsung
sepanjang hayat (long live education). Dalam bidang pendidikan
Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan, kurikulum,
guru, metode, sarana dan lain sebagainya.
f. Dalam Bidang Sosial
Karakteristik ajaran Islam di bidang sosial ini Islam menjunjung
tinggi tolong menolong, saling menasihati, tentang hak dan
kesabaran, kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang
rasa, dan kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam
pandangan Islam bukan ditentukan oleh nenek moyangnya,
kebangsaannya, warna kulit, bahasa, jenis kelamin dan lain
sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas dan ketinggian derajat
seseorang ditentukan oleh ketakwaannya yang ditunjukkan oleh
prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia.
6
g. Dalam Bidang Kehidupan Ekonomi
Islam memandang bahwa kehidupan yang harus dilakukan
manusia adalah hidup yang seimbang dan tidak terpisahkan antara
urusan dunia dan akhirat. Urusan dunia dikejar dalam rangka
mengejar kehidupan akhirat dan kehidupan akhirat dicapai dengan
dunia.
Pandangan Islam mengenai kehidupan demikian itu, secara
tidak langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik, yaitu
kehidupan yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan
agama. Agama harus terlibat dalam mengatur kehidupan dunia.
h. Dalam Bidang Kesehatan
Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip
pencegahan lebih diutamakan daripada penyembuhan. Dalam bahasa
Arab, prinsip ini berbunyi, al wiqayah khair min al-‘ilaj. Berkenaan
dengan konteks kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjuk
kitab suci dan sunnah Nabi SAW yang pada dasarnyamengarah pada
upaya pencegahan.
Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam
menekankan segi kebersihan lahir dan batin, seperti dalam firman
Allah SWT (QS. Al-Baqarah : 222) :
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
i. Dalam Bidang Politik
Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin.
Islam menghendaki suatu ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang
didasarkan pada tolok ukur kebenaran dari Tuhan. Jika pemimpin
tersebut berpegang teguh pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya, maka
wajib ditaati. Sebaliknya jika pemimpin tersebut bertentangan dengan
kehendak Allah dan RAsul-Nya, boleh dikritik atau diberi saran agar
kembali ke jalan yang benar dengan cara-cara yang persuasif. Dan
jika cara tersebut juga tidak dihiraukan oleh pimpinan tersebut, boleh
saja untuk tidak dipatuhi.
j. Dalam Bidang Pekerjaan
Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah
SWT. Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja
yang bermutu, terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT, dan
kerja yang bermanfaat bagi orang lain.
Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan,
tetapi pada kualitas manfaat kerja. Allah SWT berfirman:
Artinya: “ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.”(QS. Al-Mulk : 2).
k. Dalam Bidang Disiplin Ilmu
Isam juga tampil sebagai sebuah disiplin ilmu yaitu ilmu
keislaman. Menurut peraturan Agama Republik Indonesia tahun 1985,
bahwa yang termasuk disiplin ilmu keislaman adalah Al-Qur’an /
tafsir, hadits / ilmu hadits, ilmu kalam. Filsafat, tasawuf, hukum Islam
(fiqih), sejarah dan kebudayaan Islam, serta pendidikan Islam.7[7]
PENUTUP
Dari pembahasan materi ini dapat disimpulkan bahwa ajaran Islam memiliki
ciri-ciri yang secara keseluruhan amal ideal. Islam agama yang mengajarkan
perdamaian, toleransi, terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja sama yang bermutu,
demokratis, adil, seimbang antara urusan dunia dan akhirat, berharta. Memiliki
kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, kemasyaraatan, mengutamakan pencegahan
daripada penyembuhan dalam bidang kesehatan dengan cara memperhatikan kebersihan
badan, pakaian, makanan, tempat tinggal, lingkungan dan sebagainya. Islam juga tampil
sebagai sebuah disiplin ilmu keislaman dengan berbagai cabangnya.
7Terry Muhammad Octaryno
1306370770
Teknologi Bioproses
top related