lirik lagu rhoma irama lengkap a-to-z (260an lagu)
Post on 06-Aug-2015
570 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ada Udang di Balik Batu
Ada udang di balik batuItu mengharap sesuatu
Memberi uang ada maunyaMenolong orang ada maunyaMenanam budi ada maunyaBermurah hati ada maunya
Ada udang di balik batuItu mengharap sesuatu
Kalau memang kau mau menolongTuluskan hatimuPercuma saja engkau menolongKalau ada maumu
Kalau memang kau mau menolongTuluskan hatimuPercuma saja engkau menolongKalau ada maumu
Aduhai
Pria:Indahnya, indahnya aduhai
Wanita:
Manisnya, manisnya aduhai
Duet:Saat-saat memadu cintaSaat-saat yang paling indahKata-kata bak mutiaraKata-kata dalam bercinta
Wanita:Mesranya, mesranya aduhai
Pria:Rasanya, rasanya aduhai
Wanita:La-la
Pria:Hm-hm
Wanita:La-la-la
Pria:Hm-hm
Wanita:La-la-la-la-la-la-la-la-la
Pria:La-la-la-la-la-la
Wanita:Menyanyi, bersama menyanyiMencurahkan rasa cinta dalam hati
Pria:Bersemi, semoga bersemiTumbuhlah dan mekarlah cinta sejati
Wanita:Indahnya, indahnya aduhai
Pria:Manisnya, manisnya aduhai
Duet:Saat-saat memadu cintaSaat-saat yang paling indahKata-kata bak mutiaraKata-kata dalam bercinta
Pria:Mesranya, mesranya aduhai
Wanita:Rasanya, rasanya aduhai
Pria:La-la
Wanita:Hm-hm
Pria:La-la-la
Wanita:Hm-hm
Pria:La-la-la-la-la-la-la-la
Wanita:La-la-la-la-la-la
Pria:Sang bunga tersenyum merekahGembira menyambut tiba musim cinta
Wanita:Semuanya nampak ceriaSeakan turut merasa bahagia
Air Mata dan Mata Air
Panas sungguh menyengatBagai membakar bumi iniResah berjuta insanDi dalam menanti turunnya hujan
Jerit lapar menggemaRatap dan tangis serta doaTiada putus terucapDari segelintir orang beriman
Air mata pun mengalirMata air yang mengeringTandus-gersang bumi iniTiada air setetes
Air mata pun mengalirMata air yang mengeringTandus-gersang bumi iniTiada air setetes
Tuhan, dosa apa kiranya
Hingga Kau murkai semuaAdzab pedih-Mu yang menggoncangkan hati
Tuhan, hanya pada-Mu kamiMemohon pertolonganLimpahkanlah semua rasa kasih sayang-Mu
Tuhan, kabulkanlah doa kamiBiarkan kemarau berlalu pergi
Ajojing
Duet:Ajojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojingAjojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojing
Wanita:Jangan turutkan hati yang sedih
Pria:Mari gembira, jangan bersedih
Duet:Ajojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojingAjojing yo hayo, ajojing kita bersama ajojing
Pria:Kalau kita selalu gembiraHati kita pun jadi legaJikalau hati kita legaMaka semangat ‘tuk bekerja
Duet:Mari ajojing sampai berkeringatKalau berkeringat badan jadi sehatYo mari ajojing dengan bersemangatKalau bersemangat suasana hangat
Anak yang Malang
Sungguh tega... orang tua...Sampai hati... membunuh anaknya
Anaknya
(Sungguh malang nasibmu kawanSungguh malang nasibmu kawan)
Kisah seorang anak yang malangDisiksa orang tuanyaTersiksa-siksa, disiksa diaSampai menemui ajalnya
Entah apa sebabnyaHingga dia disiksaMungkin karena ulahnyaYang selalu ingin dimanjaSungguh tiada perikemanusiaanSampai hati berbuat kejam
Kisah terjadi di zaman iniAyah kejam karena ibu tiri
Sungguh kasihan anak yang malangTiada pernah dapat kasih sayangSelama hidupnya sampai matiHanya siksa yang didapati
Tuhan, adakah maafBagi ayah ibu berdosa
Anaknya Lima
Pria:Mau kemana adik yang manisJalan sendiri tiada berkawanDi tengah rintiknya hujan gerimisBadan basah kuyup aduh kasihan
Wanita:Aku hendak pergi ke rumah PamanYang tiada jauh dari kampungkuTiada kusangka hari ‘kan hujanHingga basah kuyup seluruh tubuh
Pria:Apakah adik mau abang tolong?Mari bersama kita berpayung
Wanita:Aku sangatlah terima kasihAsalkan abang senang di hati
Pria:Omong punya omong abang bertanyaAdik sudahkah ada yang punya
Wanita:Sayang-sayang abang janganlah marahAdik sudahlah punya anak lima
Asam Garam
Wanita:Garam di laut asam di gunungDalam periuk juga bertemuTak usah ragu tak usah bingung
Cinta suciku hanya untukmu
Pria:Walaupun jauh kekasih jauhJikalau jodoh pasti bertemuAku tak ragu juga tak bingungKarena ‘ku tahu isi hatimu
Pria:Bahagia tercapai cita-cita
Wanita:Itulah yang kita harapkan
Pria:Bagaimana kalau kita berpisah
Wanita:Apa yang ‘kan kita lakukan
Wanita:Semoga hal itu
Pria:Tak akan terjadi
Wanita:Andaikan kita harus berpisahAku tak lagi mau bercinta‘Kan kujalani hidup di duniaWalau sebagai perawan tua
Pria:Sungguh cintamu suci muliaAku percaya engkau setia‘Pabila memang harus berpisah‘Ku rela jadi jejaka tua
Duet:Garam di laut asam di gunungDalam periuk juga bertemuTak usah ragu tak usah bingungCinta suciku hanya untukmu
Bangkitlah
Muliakan jangan kau hinakanKaummu yang lemah iniWalaupun luka di hatimuDan dendam membara di jiwa
Tinggalkanlah lembah hitamYang penuh noda dan dosa
Bangkitlah jangan kau hinakanKaummu yang lemah iniJangan kau turuti nafsumuSyetan pun memburu dirimu
Kau cari di dunia iniEmas berlian dan hartaMelupakan segalanyaMengundang nafsu celaka
Kau dendam karena cintaMembalas membabi buta
Kepada semua priaYang juga sama gilanya
Banyak Jalan Menuju Roma
Banyak jalan menuju romaBanyak jalan menuju roma
Bila engkau gagal mencapai cita-citaCoba lagi dan coba lagiJanganlah dirimu mengenal putus asaCoba lagi dan coba lagi
Banyak jalan menuju romaBanyak jalan menuju roma
Bila engkau gagal di dalam satu caraCari lagi cara lainnyaApabila dirimu tidak mengenal lelahSatu masa tercapai jua
Tuhan tidak akan merubah nasibmuKalau engkau tidak mau merubahnyaBukankah pepatah telah mengatakanAda kemauan pasti ada jalanSiapa mau jaya harus rajin bekerjaSiapa mau jaya janganlah putus asa
Banyak jalan menuju roma
Bebas
Bebas aku bebas dari belengguBebas sekarang bebasTuntas sudah tuntas beban jiwakuTuntas sekarang tuntas
Kuhirup kembali udara merdekaTanpa dinding pemisahBagai burung-burung terbang leluasaTanpa sangkar celaka
Bebas aku bebas dari belengguBebas sekarang bebasTuntas sudah tuntas beban jiwakuTuntas sekarang tuntas
Wahai lembah ngarai yang permai‘Ku rindu berjumpaDesir angin gemercik air‘Ku rindu suaraWahai alam yang luas lepasKembali ‘ku datangMenyatu dalam kebebasanMenghamba pada TuhanBerakhirlah semua beban penderitaan
Wahai kasih belahan jiwa‘Ku rindu berjumpaSetelah bertahun lamanyaTakdir memisah kitaTiada hari seindah kiniPenuh madu cintaYang lama terpendam di jiwaBetapa tercurahBerakhirlah semua beban penderitaan
Bebas
Bencana
Masih perlukah air mataUntuk menangisi duniaYang selalu dilanda bencanaMacam-macam malapetaka
Gempa bumi banjir badai topanYang selalu membawa korbanDan juga ganasnya peperanganYang menghantui kehidupan
Seakan-akan di duniaTiada lagi keamananSeakan-akan di duniaTiada lagi ketenteraman
Apakah ini akibat kesombongan manusiaKarena sudah merasa menundukkan semestaAgama cuma di lisan tak lagi diamalkanKeimanan pada Tuhan cuma berupa slogan
Bimbang
Ani, cinta yang pertamaTiada mudah kulupakanRicca, berhati muliaCintanya aku dambakan
Mereka teman yang setiaSama mengharapkan dirikuTak mungkin kalau keduanyaKarena hati cuma satu
Tiada dapat kubedakanSatu di antara duaKalau harus ‘ku memilihSungguh aku tak kuasa
Haruskah aku menghancurkanLuhurnya nilai sebuah persahabatanHaruskah aku memisahkanDua insan yang ikhlas di dalam bertemanDaripada mereka harus terpecahLebih baik aku mengalah
Bimbang, hati jadi bimbangTiada dapat memutuskanGoncang, jiwa jadi goncangLenyaplah kebahagiaan
‘Pabila satu yang kupilihPasti yang lain menderita‘Pabila tiada yang kupilihPasti mereka tak ‘kan rela
Tuhan, pada-Mu oh TuhanSemua ini kuserahkanApa yang harus kutempuhEngkau Maha Membetulkan
Bismillah
Kalau mau belajar (baca bismillah)Sesudah belajar (alhamdulillah)Kalau mau bekerja (baca bismillah)Sesudah bekerja (alhamdulillah)
Mulailah setiap pekerjaan dengan membaca(Bismillah)Sudahilah setiap pekerjaan dengan membaca(Alhamdulillah)
Kalau mau makan (baca bismillah)Sesudah makan (alhamdulillah)
Kalau mau tidur (baca bismillah)Dan bangun tidur (alhamdulillah)
Pinter...
Tanpa membaca nama AllahMakan minum tiada berkah(Ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya)Tanpa membaca nama AllahPekerjaan tiada berkah(Ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya-ya)
Bagi orang pandai bersyukurNikmat Allah ‘kan ditambahkanTapi bagi orang yang kufurAdzab Allah sangat pedih(Hi... serem)
Makanya
Bisnis
Dengarlah kawan-kawan aku punya ceritaKisah hidup manusia yang mencapai dewasaDari hari ke minggu hingga datangnya bulanHampir semua manusia mempunyai acaraAda yang rutin kerja ada yang rileks saja
Ada yang perginya setiap hariKalau ditanya dia bilang bisnisAda yang perginya sekali-kaliKutanya lalu dia bilang bisnis
Tapi ternyata kepergian ituTiada tentu arah dan tujuanDia hanya pergunakan bisnisnyaTiada serasi dengan ucapan
Darilah itu wahai manusiaMengucap kata Anda harus hati-hatiWalaupun itu hanyalah “bisnis”Tapi kata itu mengandung banyak arti
Itulah kawan-kawan aku punya ceritaKisah hidup manusia yang mencapai dewasaDari hari ke minggu hingga datangnya bulanHampir semua manusia mempunyai acaraAda yang rutin kerja ada yang rileks saja
Boleh Saja
He, boleh saja, boleh saja kau cintai duniaTapi ingat satu saat kau ‘kan meninggalkannyaSekarang atau lusa, tua ataupun mudaYang pasti kau akan mati juga
He, berbuatlah, berbuatlah apa yang engkau sukaTapi ingat semua itu ‘kan ada balasannyaBaik ataupun jahat, lurus ataupun sesatSemua kembali padamu juga
Kemewahan dunia iniMemang sangat menyenangkan hatiTapi kesenangan duniaPenuh dengan tipuan belakaDari itu waspadalahJangan sampai terpedaya olehnya
Buah Duri Neraka
Telah kutanam benih anggur yang merahJuga benih delimaTetapi yang tumbuh buah duri nerakaHarus kutelan pahit terasaMenusuk pedih sampai ke hatiOh, pedih
Betapa kejam permainan duniaYang penuh tipu dayaTernyata sang cinta tak selamanya indah
Derita kulalui hari demi hariSementara kau berpesta penuh cintaBesarnya pengorbanan tiada kau hargaiBak menepis lalat yang hinggap di pipi
Tak selamanya indah, tak selamanya indah
Bunga Surga
Wanita:Cintaku kepadamu tak akan pernah layuBagaikan bunga surga yang segar selamanya
Pria:Cintaku kepadamu ‘kan selalu bergeloraBagai ombak samudera yang tidak pernah reda
Wanita:Semoga yang kita ucapkanAbadi dalam kenyataan
Pria:Nanti pun kita membuktikanSemua yang kita ucapkan
Duet:Cintaku kepadamu tak akan pernah layuBagaikan bunga surga yang segar selamanya
Wanita:Walau seribu datang menggangguCintaku tetap padamuWalau sejuta datang menggodaCintaku tak ‘kan tergoyah
Pria:Tak akan mampu satu rintanganMenghalangi kitaTak akan mampu satu fitnahanMemecahkan kita
Camelia
Camelia… Camelia...Camelia… Camelia...Riangmu riangku
Susahmu juga kesusahanku
Camelia… Camelia...Camelia… Camelia...Hidupmu hidupkuMatimu juga kematianku
Sungguh tak ‘kan kubiarkanYang berani menjamakmu‘Kan kupertaruhkan jiwa ragaku‘Ku tak rela orang lainBila menyentuh tubuhmuKarena engkaulah suka dukaku
Cinta Kembar
Dedy/Herry:Aduh, aduh, aduh, jadi pusingTambah pusing
Rhoma:Kenapa
Dedy/Herry:Ah, ah, ah, jadi bingungTambah bingung
Rhoma:Kenapa
Dedy:Kekasihku hai serupa sama manisnya
Herry:Kekasihku hai manjanya sama cantiknya
Rhoma:Gara-gara cinta
Dedy/Herry:Cinta, cinta kembar
Rhoma:Gara-gara cinta
Dedy/Herry:Cinta, cinta kembar
Rhoma:Hm, gara-gara cinta
Rhoma:Jangan sampai kalian salah mataTerkicuh karena kembarnyaHati-hatilah di kala bercintaSalah alamat ‘kan celaka
Dedy/Herry:Kiranya dua bersaudaraRhoma:Cintanya gadis kembar dua
Dedy/Herry:Sya-la-la-la, sya-la-la...Aku bahagia
Rhoma:Ya-ya-ya-ya
Dedy/Herry:Aku bahagia
Rhoma:Ya-ya-ya-ya
Dedy/Herry:Aku bahagia
Dedy/Herry:Cinta, cinta kembar
Rhoma:Gara-gara cinta
Dedy/Herry:Cinta, cinta, cinta kembar
Rhoma:Gara-gara cinta
Dedy/Herry:Cinta, cinta kembar
Rhoma:Gara-gara cinta
Dedy/Herry:Cinta, cinta kembar
Rhoma:Gara-gara cinta
Dedy/Herry:Cinta, cinta kembar
Cinta Segitiga
Tersebutlah kisah dua anak manusiaMereka begitu saling menyintai dan begitu bahagiaTetapi, sungguh mereka tidak tahuApa warna cinta di ujung kisah
Kabut hitam membayangi merekaYang mencekam begitu menyeramkanBiduk cinta tak mencapai tujuanKandas karam di tengah perjalananO..., kasihanO..., kasihan
Orang yang ketiga memecah merekaMembakar rencana sekejam nerakaCinta segitiga membawa deritaAkhir pertemuan membawa kematianA... a...
Begitulah sebuah kisah cintaSatu hati untuk dua saudaraTak seorang pun di antara merekaBahagia dalam khayalan cintaO..., kasihanO..., kasihan
Citra Cinta
Dihiasi alam manusiawiDengan cinta sebagai rahmat-Nya
Agar dapat hidup berkasih-sayangLaki-laki dan perempuanAgar dapat mengembangkan keturunanDemi penerus perjuangan
Begitulah Tuhan meletakkanNilai cinta dalam kesucian
Jadi janganlah kau menyalahgunakanSebagai pemuas nafsu syetanDan juga janganlah cinta kau jadikanAlat pembuat kerusakan
Bila datang rasa cintaHati-hati dan waspadaJaga, pelihara, serta kuasailah
Sehingga sampai waktunyaHalal bagimu berduaBila biduk cinta tiba di titik nikah
Banyak sudah tunas-tunas mudaBerguguran sebelum berkembang
Korban dari nafsu birahi durjanaYang mengatasnamakan cintaJanganlah kau menodai citra cintaYang memang suci dan mulia
Syukurilah anugerah cintaPelihara nilai citra cinta
Dasi dan Gincu
Wanita:Bukan bahu berbintang bukan leher berdasiYang kudambakan pria yang punya hati
Pria:Bukan alis berukir bukan bibir bergincuYang kudambakan gadis yang punya malu
Duet:Cinta karena dasi si-si akan segera basiCinta karena gincu cu-cu akan segera layu
Wanita:Jabatan perlu, tampan pun perluBahkan emas permataTetapi cinta di atas segalanya
Pria:Berhias perlu, cantik pun perluUntuk gairah cintaAkhlak mulia hiasan yang utama
Duet:Tak guna harta benda da-daKalau jadi nerakaTak guna wajah indah da-daKalau jadi bencana
Dawai Asmara
Wanita:Dawai asmara bergetar syahdu
Pria:Mengalunkan senandung rindu
Wanita:Belaian mesra membuai jiwa
Pria:Tak terlukiskan bahagia
Wanita:Hanyut dalam gelora cinta
Pria:Hanyut di dalam suka cita
Wanita:Tenggelam dalam madu cinta
Pria:Tenggelam di dalam bahagia
Duet:Dawai asmara bergetar syahduMengalunkan senandung rinduBelaian mesra membuai jiwaTak terlukiskan bahagia
Pria:Syair para pujangga mengabadikan cintaHati para dewasa pasti tersentuh cinta
Wanita:Terkadang lembut dan manjaCinta membuat terlenaAda kala bergeloraBak debur ombak samudera
Wanita:Pesona cinta menggapai sukma
Pria:Menjanjikan sejuta indah
Wanita:Terbit selera tergugah jiwa
Pria:‘Tuk menyemaikan benih cinta
Wanita:Semoga putik ‘kan berbunga
Pria:Semoga panggil ‘kan berjawab
Wanita:‘Ku ingin hidup dengan cinta
Pria:‘Ku ingin selalu bersamanya
Duet:Pesona cinta menggapai sukmaMenjanjikan sejuta indahTerbit selera tergugah jiwa‘Tuk menyemaikan benih cinta
Derita
Cukup lama cinta kita bina, cukup lamaCukup sudah perjuangan kita, cukup sudah
Untuk membina mahligai indahRumah tangga yang bahagiaTapi kini apa yang terjadiKau bersanding dengan orang lain
Tak kusangka engkau tak setia, tak kusangkaTak kuduga begini akhirnya, tak kuduga
Kau ciptakan pesta meriah di sela tangiskuKau dirikan bangunan cinta di atas lukakuKau campakkan diriku ini ke lembah derita
Kau lenyapkan harapan hidupku, kau lenyapkanKau hancurkan seluruh hidupku, kau hancurkan
Kuharapkan doamu untukku
Agar hatiku tabah selaluMenjalani deritaku iniSampai akhir hayatku nanti
Kuterima kepahitan ini, kuterima‘Kan kubawa luka hati ini, ‘kan kubawa
Derita di Balik Tawa
Betapa harus ‘ku tersenyumSementara hati menangisBetapa harus ‘ku tertawaSementara hatiku luka
Betapa harus aku tersenyumSementara hati menangisBetapa harus aku tertawaSementara hatiku luka
Harus kuhadapi kenyataan hidup iniHarus kuatasi kepahitan iniDan kusadari tiada seorang juaYang dapat meringankan beban derita diriku ini
Betapa harus aku menyanyiSementara hatiku sedihBetapa harus aku menghiburSementara hatiku hancur
Aku mengerti ini sanksi seorang penyanyiApa pun yang terjadi, apa pun yang terjadiApa pun yang terjadi, aku harus menyanyi
Aku mengerti ini sanksi seorang penyanyiApa pun yang terjadi, apa pun yang terjadiApa pun yang terjadi, aku harus menyanyi
Walau hatiku ini penuh terhunjam duriTiada yang peduliWalau hatiku ini koyak tercabik-cabikTiada yang peduliWalau hatiku ini sakit meradang perihTiada yang peduliWalau hatiku ini memekik dan menjeritTiada yang peduli
Deritamu Deritaku
Wanita:Ke manakah ‘kan kucari
Panjangnya jalan kutelusuriPanjangnya malam aku laluiKe mana perginya permata hatiKucari-cari dan tiada kutemuiDi mana dia berada kiniKe mana dia harus kucari, oh
Wahai angin yang laluSampaikanlah lagukuCeritakan kepadanya‘Ku sangat menantikannya
Wahai para kelanaKatakanlah padanyaJangan biarkan dirikuTersiksa menanggung rindu
Pria:Hatimu dan hatiku telah lama terpaduHatimu dan hatiku telah lama terpadu‘Ku mendengar ratapanmu
Pria:Derita dirimu deritakuKerinduanmu kerinduankuYang lama membeban menghimpit kalbuKini mencairlah rindu yang membeku
Duet:Berlalu sudah badai deritaMekarlah sudah bunga asmara, oh
Do Mi Sol
Duet:Do mi sol, mari menyanyiDo mi sol, mari menyanyiMari nyanyi bersama menyanyi tentang cintaMari nyanyi bersama menyanyi tentang cinta
Pria:‘Ku cinta padamu
Wanita:‘Ku cinta padamu
Pria:‘Ku sayang padamu
Wanita:‘Ku sayang padamu
Duet:Mencurahkan isi hati melalui laguBercinta sambil menyanyi duhai lebih syahduMencurahkan isi hati melalui laguBercinta sambil menyanyi duhai lebih syahdu
La-la-la la-la-la-la-la la-la-la-la la-la-laLa-la-la la-la-la-la-la la-la-la-la la-la-la
Duet:La-la-la la-la-la-la-la la-la-la-la la-la-la
Dunia
Dunia, oh, penuh misteri
Dunia, oh misteriPenuh tantangan, penuh cobaan, penuh misteriDunia, oh misteriPenuh tantangan, penuh cobaan, penuh misteriDunia, oh misteri
Ada suka ada duka silih-bergantiAda tangis ada tawa silih-bergantiAda miskin ada kaya ada pembedaBegitulah hidup di duniaPenuh tantangan, penuh cobaan, penuh misteriDunia, oh misteri
Segalanya serba semu fatamorganaSegalanya serba fana pasti binasaSegalanya tiada lama ada akhirnyaBegitulah hidup di duniaFatamorgana, pasti binasa, oh sangat fanaDunia, oh misteri
Ada suka ada duka silih-bergantiAda tangis ada tawa silih-bergantiAda miskin ada kaya ada pembedaBegitulah hidup di duniaPenuh tantangan, penuh cobaan, penuh misteriDunia, penuh misteri
Engkau
Sebagai ibu dari seorang anakKau wanita yang penuh kasih sayingSebagai istri dari seorang suamiKau wanita yang penuh bijaksana
Bagaimana aku tak berbahagiaBeristrikan wanita muliaBagaimana aku tak merasa banggaBeristrikan wanita jelita
Sungguh sukar dicari bandingnya
Seandainya kelak engkau tiadaKurasa tak mungkin ada gantinyaKalau memang kita harus berpisahSelamanya aku akan mendua
Euphoria
Euphoria, euphoria, euphoria kebebasan
Tentu gembira (gembira) ya gembiraKalau menggapai cita-citaTentu berkesan (berkesan) ya berkesanKalau mereguk kebebasan
(Ya-o-ya-o-la-la, ya-o ya-o-la-la)Tapi jangan sampai lupa daratan(Ya-o-ya-o-la-la, ya-o ya-o-la-la)Dan juga jangan sampai kebablasan
Kini kita tiba pada era kebebasanAwas jangan salah mengartikan kebebasanBukan bebas lepas melakukan pelanggaranKebebasan bagi manusia bukanlah tanpa batasanSebagai makhluk berbudaya kita terikat aturanIndahkanlah norma-norma agama (Ha, ha, ha...)
Patuhilah rambu-rambu berbangsa (Ha, ha, ha...)Hindarkanlah segala kemungkaran (Ha, ha, ha...)Hentikanlah tindakan kekerasan (Ha, ha, ha...)
Euphoria, euphoria, euphoria, euphoria
Gali Lobang Tutup Lobang
Gali-gali-gali-gali-gali lobangGali-gali-gali-gali-gali lobang
Lobang digali menggali lobangUntuk menutup lobangTertutup sudah lobang yang lamaLobang baru terbuka
Gali lobang tutup lobangPinjam uang bayar hutangGali lobang tutup lobangPinjam uang bayar hutang
Gali-gali-gali-gali-gali lobangGali-gali-gali-gali-gali lobangGali-gali-gali-gali-gali
Walau makan sederhana(Makan nasi sambal lalap)Walau baju sederhana(Asal menutup aurat)Walau makan sederhanaWalau baju sederhanaWalau serba sederhanaAsal sehat jiwa ragaDan juga hutang tak punya...Itulah orang yang kaya (hi-hu...)
Walau gajinya pas-pasan(Enggak lebih enggak kurang)Walau hidupnya pas-pasan(Asal cukup kebutuhan)Walaupun gajinya pas-pasanWalau hidupnya pas-pasanWalaupun serba pas-pasanHidup ‘kan merasa terangAsal tak dikejar hutang...Enak tidur enak makan (hi-hu...)Gali lobang tutup lobangMenggali buat menutupGali lobang tutup lobangSana rata sini lobangGali lobang tutup lobangTetap saja ada lobangGali lobang tutup lobangLobangnya tak pernah hilang
Gali lobang tutup lobangPinjam uang bayar hutangGali lobang tutup lobangSana lunas sini hutangGali lobang tutup lobangTetap saja ada hutangGali lobang tutup lobangHutangnya tak pernah hilang
Gali lobang tutup lobang...Pinjam uang bayar hutang...
Gembala
Gembala duhai gembala, tempatmu jauh di desaGembala duhai gembala, temanmu hewan belakaNamun engkau tak pernah merasa susahWalau jauh dari keramaian kota
Suling bambu sebagai pengisi waktuApabila gembala melepas lelahSuling bambu aduhai merdu merayu‘Kan menggugah hati yang mendengarkannya
Gitar Tua
Hanya gitar tua ini yang aku berikan
Sebagai kenang-kenangan untukmu sayangKau anggaplah benda ini pengganti dirikuSebagai ganti diriku
‘Pabila kau rindu padakuPetiklah dan menyanyilahSemoga akan terobatiRasa rindumu padakuWalaupun sudah berpisah hati kita bersatu
Memang gitar tua ini menjadi kenanganJuga gitar tua ini yang menjadi saksiSaksi cintamu padaku, cintaku padamuYang tak akan pernah layu
Habis Gelap Terbitlah Terang
Selama hidup di dalam duniaTak ‘kan sunyi dari ujianLenyap yang satu datang yang lainnyaBegitulah tiada putusnya
Bermacam bentuknya ujian TuhanYang dibebankan pada insanSemata-mata ‘tuk menguji imanPembeda yang taqwa dan durhaka
Apabila kau menemui musibahJangan lalu putus asaBunuh diri itu bukan satu caraMengatasi masalahBahkan suatu dosa
Apabila kau menemui musibahSabar serta tawakkallahSupaya kau memperoleh kemenanganDalam ampunan TuhanPenuh kebahagiaan
Tak selamanya langit itu kelamSatu saat ‘kan cerah jugaHiduplah dengan sejuta harapanHabis gelap akan terbit terang
Hampir Saja
Wanita:Semakin malam semakin dinginSemakin mesra kita berdua
Pria:Angin yang berhembus di malam iniMenambah cepatnya debaran hatiku
Wanita:Sekarang cuma kita berdua
Duet:Tak seorang pun melihat kita, ho... ho...
Wanita:Jangan lakukan itu, kuasai dirimuTakutlah akan dosa, jangan turuti nafsumu
Pria:Kau sadarkan diriku dari godaan syetanHampir saja, hampir saja
Wanita:Peliharalah cinta nan suciJanganlah sampai kita nodai
Pria:Maafkanlah sayang kekhilafanku‘Ku bersumpah tak ‘kan mengulangi lagi
Wanita:Semakin malam semakin dingin
Duet:Semakin mesra kita berdua, ho... ho...
Hatimu Hatiku
Wanita:Kacamatamu memandangikuKacamataku memandangimu
Pria:Hangat pancaran sinar tatapanmuMembangkitkan rasa gelora cintaku
Duet:Semakin dalam kau memandangkuSemakin cepat debar hatiku, ho...
Wanita:Tanpa sepatah kataTanpa sapa dan tanyaDirimu juga dirikuTenggelam di alam syahdu
Matamu dan matakuHatimu dan hatikuSeakan berkata-kataMengungkapkan rasa cinta
Pria:Lidah terasa kelu tak mampu ‘tuk merayuLidah terasa kelu tak mampu ‘tuk merayu
Terbelenggu pesonamu
Wanita:Pertama kali ‘ku memandangmuPertama kali ‘ku mengenalmu
Pria:Ternyata cinta juga bisa tumbuhWalau baru pertama kali bertemu
Duet:Semakin dalam kau memandangkuSemakin cepat debar hatiku, ho...
Hayo
Hayo, hayo, hayo semuaHayo, hayo, hayo gembiraHayo, hayo, hayo semuaHayo, hayo, hayo gembira
La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-laLa-la-la-la-la-la, hayo gembira
Hayo, hayo, hayo semuaHayo, hayo, hayo gembira
Carilah dunia sekuat tenagaTetapi jangan sampai terlalu jugaBila Anda mencari duniaSeumur hidupmu tak ada puasnya
Luangkanlah waktumu untuk gembiraJanganlah terlalu sibuk dengan kerjaCoba lihat orang serakahDia sadar tahu-tahu sudah tua, o-ho
Indonesia
Hijau merimbuni daratannyaBiru lautan di sekelilingnyaItulah negeri IndonesiaNegeri yang subur serta kaya raya
Seluruh harta kekayaan negaraHanyalah untuk kemakmuran rakyatnyaNamun hatiku selalu bertanya-tanyaMengapa kehidupan tidak merata
Yang kaya makin kayaYang miskin makin miskinYang kaya makin kayaYang miskin makin miskin
Negara bukan milik golonganDan juga bukan milik peroranganDari itu jangan seenaknyaMemperkaya diri membabi buta
Selama korupsi semakin menjadi-jadiJangan diharapkan adanya pemerataan
Hapuskan korupsi di segala birokrasiDemi terciptanya kemakmuran yang merataBukankah cita-cita bangsaMencapai negeri makmur sentosa
Masih banyak orang hidup dalam kemiskinanSementara ada yang hidupnya berlebihan
Jangan dibiarkan adanya jurang pemisahYang makin menengah antara miskin dan kayaBukankah cita-cita bangsaMencapai negeri makmur sentosa
Jaga Diri
Jaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jagaJaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jagaJaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jagaJaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jaga
Jangan sampai salah jalanDalam liku kehidupanJangan sampai jadi korbanDalam kancah pergaulan
Jaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jagaJaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jagaJaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jagaJaga-jaga diri, jaga-jaga diri, jaga dirimu, jaga
Banyak hal yang menyilaukanDalam rimba kemungkaranBanyak hal yang menggiurkanDalam jurang kehinaan
Kalau tak hati-hati‘Kan tertarik setengah matiKalau tidak waspada‘Kan tergoda setengah gila
Pikirlah sebelum melangkahMenyesal itu lagu lama
Kaya Hati
Pria:Bagaimana, Sayang, hidup bersamakuDalam rumah tangga apa pun tak punya
Wanita:Aku bahagia walau hidup susahAsalkan dirimu selalu setia
Duet:Biarlah miskin harta asalkan kaya hati
Pria:‘Ku berjanji, Sayang, bila aku kayaKau ‘kan kubelikan emas dan permata
Wanita:Walau hidup kaya kurasa tak gunaKalau suamiku tak pernah di rumah
Duet:Apa gunanya harta ‘pabila makan hati
Pria:Memang tiada mudah jadi ‘rang kayaBila salah melangkah bisa celaka
Wanita:Kebanyakan yang kaya lupa daratanAnak serta isterinya oh dilupakan
Duet:Miskin jangan terlalu kaya janganBaiknya hidup sederhana saja
Ke Monas
Wanita:Ke mana, ke mana, kita pergi ke manaMencari hiburan di malam Minggu ini
Pria:Mencari, mencari hiburan malam iniJangan jauh-jauh, kita ke Monas saja
Wanita:Ada apakah kiranya di MonasHingga kau mengajakku pergi ke sana
Pria:Apakah engkau benar belum tahuAda air mancur yang pandai berjoget
Wanita:Ha? Bisa joget?
Pria:Apa kau tak percaya?
Wanita:Jogetnya seperti manusia?
Pria:Ya seperti manusia
Wanita:Musiknya ada nggak?
Pria:Musiknya tentu ada
Wanita:Aih, lucu dong ya?
Pria:Memang lucu sekali
Duet:Mencari, mencari hiburan malam iniJangan jauh-jauh kita ke monas sajaMarilah, marilah pergi sekarang sajaKita menyaksikan air mancur di sana
Kekasih
Paling disayang tentu sang kekasihPaling dimanja tentu sang kekasihWalau dicubit, tapi cubitnya sayangWalau digigit, tapi gigitnya sayangDisayang-sayang itu sang kekasihDimanja-manja itu sang kekasih
Punya uang untuk sang kekasihPunya barang untuk sang kekasihLupa kawan ingat sang kekasihLupa makan ingat sang kekasihLapar jadi kenyang kalau sudah jumpa kekasihSusah jadi senang kalau sudah jumpa kekasih
Kemarau
Setahun sudah tak turun hujanBumi kering menangis retakTiada daun walau sepucukTiada air walau setetes
Bagaikan musafir yang hausDi tengah Gurun Sahara
Panas terik sang matahariBagai akan membakar bumiBegitulah bumi yang keringMenanti hujan menyirami
Insan dan hewan turut bersedihPohon layu kering dan matiKering dilanda musim kemarauYang seakan tak mau berhentiOh Tuhan berikan rahmat-MuAgar kemarau berlalu
Kerinduan
Wanita:Betapa hati rindu pada dirimu, duhai kekasihkuSegeralah kembali pada diriku, duhai kekasihku
Pria:Aku juga rindu lincah manja sikapmuAku sudah rindu kasih sayang darimu
Duet:Semoga kita dapat bertemu lagi seperti dahuluSupaya kita dapat bercinta lagi seperti dahulu
Wanita:Gelisah, hati gelisah, sejak kepergianmuTak sabar, hati tak sabar, menanti kedatanganmu
Pria:Tenangkanlah hatimu, jangan gelisahAku tahu kau menantiSabarkanlah hatimu, sabarlah sayangAku segera kembali
Keruntuhan Cinta
Kasih ‘ku teringat selaluBetapa manisnya senyummuTakdir mesra kasih memanjaPadaku kau pasrahkan cintaEngkau rela hidup bersama
Walaupun di dalam deritaAlangkah beruntung dirikuMendapat balasan cintamu
Namun apa yang hendak dikataMalang tiada dapat dihindariKasih tercinta telah kembaliMemenuhi panggilan Ilahi
Tinggallah puing-puing kenanganRuntuhan dari cinta yang indahBerserak menimbun hati iniMenambah nyeri rasa yang pedih
Engkaulah bintang yang tak lelah terangCahayamu tiada lagi
Sirnalah segala harapankuBak biduk dihempas badai laluKaramnya cinta dalam hatiBukan karena patah berkasihNamun takdir tak menghendakiHidup bertiarakan kasihTinggallah puing-puing kenanganRuntuhan dari cinta yang indah
Kuraca
Kuraca kuracaOh oh kuracaKuraca kuracaOh oh kuraca
Mari gembira bersamaDengan irama kuracaLa-la la-la la-la hura-huraMari menari bersamaDengan irama kuracaLa-la la-la la-la hura-hura
Kuraca kuraca
Oh oh kuracaKuraca kuracaOh oh kuraca
Kuraca bukannya ca-ca-caKuraca juga bukan sampahKuraca itu joget gembira
Kuraca bukannya ca-ca-caKuraca juga bukan sampahKuraca itu joget gembira
Kuraca kuracaKuraca kuracaKuraca kuracaKuraca kuracaYa-ya-ya
Kutunggu
Kutunggu, kutunggu, kau kutungguKunanti, kunanti, kau kunantiOh manisku, sayangkuOh manisku, sayangku
Telah lama, telah lama, ‘ku menungguTelah lama, telah lama, ‘ku menantiBelum juga kau datangBelum juga kau datang
Kejam, kejam, betapa kejamMembuat aku lama menantiJanji, janji, mengapa janjiKalau tiada engkau tepati
Kurasa engkau pun tahu betapa jemu menanti
Lagi-lagi Cinta
Bila manusia dilanda cintaMata yang belalak seakan butaWalau banyak celanya kasih nampak sempurnaWalau jelek orangnya kasih nampak menyala
Bila manusia dilanda cintaHati pun mengembang bagai pahlawanSiapa pun saingan berani berhadapanJangankan cuma harta jiwa pun dikorbankan
Jangan salahkan cinta ‘pabila menderitaBukan cinta yang buta tapi jiwa terlenaKalau jiwa terlena akal pun tak berfatwa
Cinta tanpa akal berakibat fatalMain api memang berbahayaHamil tanpa nikah anak tanpa ayahLagi-lagi alasan cinta
Berhati-hatilah dalam bercintaTanamkanlah niat suci muliaAturan permainan cobalah dijalankanBisik dan rayu syetan janganlah didengarkan
Berhati-hatilah dalam bercintaTanamkanlah niat suci mulia
Lagu buat Kawan
Jangan suka mencelaApalagi menghina, wahai kawanKesalahan berbicara bisa membawa celaka
Jangan menyebar fitnahDi antara sesama, wahai kawanJujurlah dalam bicara, janganlah suka berdusta
Berdosa... (o ya, ya)Berdosa...
Bersihkanlah hati jangan saling membenciAtau berprasangka yang tak pastiSaling menghormati itu lebih terpujiTanamkanlah rasa cinta-kasih
Perangilah rasa iri dan serakahYang menimbulkan kehancuran semataMilikilah budi-pekerti muliaCapailah damai sejahtera...
Lain Kepala Lain Hati
Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannyaLain orang lain kepala, lain pula hatinyaAda yang berbudi ada pendengkiAda yang peramah ada pemarahLain lubuk lain airnya, lain pula ikannyaLain orang lain kepala, lain pula hatinya
Tanya dirimu, termasuk orang yang manakahWow-wow-wow-wowSupaya tahu siapakah Anda sebenarnyaBila ternyata Anda termasuk yang celakaWow-wow-wow-wowPerbaikilah kelakuan Anda secepatnya
Kalau sudah ada kemudi mudah mengarahkannyaKalau sudah mengenal diri mudah ‘tuk merubahnyaBila kau pendusta coba jujurlahBila kau pendosa coba sadarlahLain lubuk lain airnya, lain pula ikannyaLain orang lain kepala, lain pula hatinya
Langit Pun Berduka
Sudah kau tanamkan mawar di hatikuTetapi mengapa kau tancapkan durinya jugaSudah kau nyatakan setia padakuMengapa kau ingkari juga
Membuat hatiku kecewa
Ke mana kubawa sepi jiwa iniKe mana kubawa hati pedih karena cintaMusnahlah harapan ‘tuk menggapai citaHujan turun tercurah sudahKiranya langit pun berduka
Memang cintamu bagai embun pagiSirna apabila disinar mentariBasah pipiku berlinang selaluSungguh kau tega putuskan cintaHujan pun turun tercurah sudahKiranya langit pun turut berduka
Kiranya langit pun berdukaKiranya langit pun berduka
Lelaki
Sudah biasa bagi setiap lelakiLihat wanita aduhai senang sekaliBoleh saja memandang asal tak terlalu lamaKalau terlalu lama itu bisa berbahayaBoleh saja memandang asal tak memperhatikanKalau memperhatikan bisa kemasukan syetan
Yang lebih parah kalau seorang lelakiLihat wanita itu sudah jadi hobiBoleh saja memandang janganlah seperti hewanKalau lihat wanita seakan mau menerkamJangan lihat wanita seperti melihat mangsaPandangilah wanita, oh dengan rasa kasihan
‘Pabila Anda berjalan tundukkan kepalaJagalah mata, jagalah, jangan jelalatanBila melihat wanita segera palingkanKarena wanita adalah suatu godaan
Lidah
Lidah itu sangat tajamTajamnya lebih dari pedangBicaralah macam-macamAsal jangan ngomongin orang
Karena dari omonganBisa menimbulkan salah pahamKarena dari omonganBisa menimbulkan keributan
Lidah senjata utamaBagi keselamatan AndaPandai-pandailah menjagaLidahmu kala berbicara
Kalau bicara baik seperlunyaJangan bicara kalau sia-siaKalau bicara baik seadanyaJangan bicara kalau berdusta
Mama
Mama!
Mama kau puspita belahan jiwaMama kau jelita hiasan sukmaMama...Putihnya hatimu seputih saljuLestari cintamuPahitnya derita pedihnya jiwaKau telan semua demi dirikuKesetiaanmu tiada duaDan pengabdianmu memelas rasaMama...
Sebagai isteriku kau juga sebagai temankuBahkan kau pengganti ibukuSeluruh hidupmu kau baktikan demi cintamuDan kau relakan deritamu
Mama... Mama... sungguh hatiku terharuMama... Mama... bertambah jua cintaku
Masa Depan
Sedari kecil sehingga dewasaKeras berpikir memeras tenagaPagi hari sekolah karena harus belajarMalam hari di rumah masih harus belajarJuga biaya banyak dikorbankanDemi membangun hidup masa depan
Kalau yang dimaksudkan membangun masa depanCuma rumah dan sedan oh sangat menyedihkanKarena semua pasti ditinggalkan
Masa depan sejati akhirat yang hakikiTak percuma tenaga tak percuma biayaBila hasilnya bahagia abadi
Capailah dengan yang Tuhan berikanNegeri akhirat rumah masa depanNamun jangan kau lupa nasibmu di duniaWalaupun sementara tapi nikmati jugaDunia hanya tempat persinggahanLadang akhirat dan bukan tujuan
Masya Allah
Masya Allah...
Sempurna Tuhan menciptakanDirimu yang tiada celahKurasa engkaulah orangnyaYang tercantik di jagad rayaMustahil lelaki tak tergila-gilaMustahil lelaki tak memuja-muja
Sempurna Tuhan menciptakanDirimu yang tiada celah
Memandang bibirmu yang selalu basahSama seperti memandang mangga mudaMemandang matamu yang sayu merayuSama seperti memandang safir biruYaboi Masya AllahYaboi yaboi Masya Allah
Selama jantungku berdenyutApa maumu ‘kan kuturutSebelum darahku membeku‘Ku rela jadi sahayamuMustahil dirimu dapat kulupakanMustahil cintaku dapat terpadamkan
Selama jantungku berdenyutApa maumu kan kuturut
Melodi Cinta
Melodi, melodi, melodi cinta, melodinya cintaMelodi, melodi, melodi cinta, selamanya indahBila si dia berpolah, ‘ku tak pernah marahBila si dia yang marah, itu hanya manja, sayang
Supaya disayang-sayang, inginnya disayang
Melodi, melodi, melodi cinta, melodinya cintaMelodi, melodi, melodi cinta, selamanya indah
‘Pabila dalam liku bercintaTerdapat tempat dukaItu bunga bahagiaDerita dalam lembaran cintaWalau sakit terasaItu garamnya cinta
Yang menambah-nambah kasih-sayangYang menambah-nambah keindahanYang menambah-nambah kerinduanYang menambah-nambah kemesraan
Melodi, melodi, melodi cintaMelodi, melodi, melodi cintaMelodi, melodi, melodi cintaMelodi, melodi, melodi cintaMelodi, melodi, melodi cintaMelodi, melodi, melodi cinta
Menggapai Matahari
Wanita:Tiada hujan tanpa berawanTiada bulan tanpa berbintang
Pria:Tiada juang tanpa rintanganTiada menang tanpa tantangan
Wanita:Tiada kumbang tanpa penyengatTiada bunga tanpa kelopak
Pria:
Tiada senang tanpa keringatTiada jaya tanpa bekerja
Wanita:Dalam musibah pasti ‘kan ada hikmah
Pria:Habis gelap pasti ‘kan terbit terang
Wanita:Sabar, tawakkal, serta berjuang
Pria:Tanpa menyerah dan putus asa
Wanita:Di dalam menggapai matahari
Pria:Menggapai segala cita-cita
Wanita:Doaku, Sayang, selalu menyertaimu
Pria:Semoga Tuhan berkenan mengabulkan
Wanita:Agar diberikan kemudahan
Pria:Kemudahan serta kelapangan
Wanita:Di dalam menggapai matahari
Pria:Menggapai segala cita-cita
Misteri Cinta
Semua indah dan hidup jadi gairahGelora jiwa yang jatuh cintaRasa bahagia manis madu puspa cintaTerpadu dalam sejuta rasa
Untuk kebahagiaan cinta ‘kan minta pengorbananItu penderitaan nilai sebuah pengabdian
Siksa derita dan seribu bahagiaTerpendam dalam misteri cintaBanyak manusia yang terbuai dan dilandaTanpa tahu hakikinya cinta
(Misteri Cinta)
Cinta tak terbeli dengan hartaJuga dengan permataBahkan tak tunduk pada penguasaCinta tak terbendung oleh lukaJuga oleh bencanaBahkan tak tertahan oleh senjata
(Kalau dijaga-jaga) cinta makin membara(Kalau diancam-ancam) cinta makin dalam(Kalau dipaksa-paksa) cinta akan meronta(Kalau dicegah-cegah) cinta akan menerjang segala
Nostalgia
Cerita lama tentang asmaraDua manusia menjalin cintaAwal bahagia berujung dukaTerhempas, terdampar bahteranyaHancurlah, sirnalah cita-cita
Setelah lama masa berpisahTiada terduga kini berjumpaBertemu muka bertatap mataBerdebar, bergetar tali jiwaTerkenang, terbayang nostalgia
Sejuta rasa merasuk jiwaBerkecamuk dalam dadaKelu dan kaku serasa lidahTak mampu untuk berkataNamun sinar mata tiada mungkin berdustaSeakan-akan membuka semua rahasia
Berdebar, bergetar tali jiwaTerkenang, terbayang nostalgiaBerdebar, bergetar tali jiwaTerkenang, terbayang nos-tal-gi-a...
Pantun Pinuntun
Walau indah fatamorganaTapi ternyata hanya bayanganTapi ternyata hanya bayanganWalaupun indah hidup di duniaWalaupun indah hidup di duniaTapi ternyata, tapi ternyataTapi ternyata hanya cobaanTapi ternyata, tapi ternyataTapi ternyata hanya cobaan
Boleh cinta dan boleh sayangAsalkan jangan terlalu dalamAsalkan jangan terlalu dalamHarta dan jiwa boleh melayangHarta dan jiwa boleh melayangAsalkan jangan, asalkan janganAsalkan jangan iman dan IslamAsalkan jangan, asalkan janganAsalkan jangan iman dan Islam
Orang pasti ‘kan dipercayaAsalkan saja selalu jujurAsalkan saja selalu jujurHidup yang miskin terasa kayaHidup yang miskin terasa kayaAsalkan saja, asalkan sajaAsalkan saja pandai bersyukurAsalkan saja, asalkan sajaAsalkan saja pandai bersyukur
Patah Hati
Terlalu besar cintaku padanyaTerlalu sayang hatiku padanyaIni membuatku patah hati
Kala dia meninggalkan pergiSeluruh cinta tercurah padanyaSeluruh sayang tertumpah padanya
Sungguh aku tak bisa mengertiTeganya dia mengkhianatiBaru kini aku mengalamiBetapa sakitnya patah hatiDerita tiada terperih
Tiada mungkin akan terobatiLuka karena patah hati iniKecuali dia mau kembaliUntuk hidup bersamaku lagi
Tak ‘kan bersemi benih cinta lagiWalaupun datang seribu pengganti
Pemarah
Jadi orang jangan pemarahSalah sedikit naik darahKalau kita jadi pemarahTeman jauh rejeki susah
Lebih baik jadi peramahSalah sedikit maafkanlahKalau kita jadi peramahTeman banyak rejeki mudah
Banyak ruginya jadi pemarah
Musuh berada dimana-manaO-ya-ya... O-ya-ya...
Banyak untungnya jadi peramahTeman berada dimana-manaO-ya-ya... O-ya-ya...
Pengabdian
Hidup laksana satu jalanBerlembah ngarai dan likuanPenuh onak duri merintangHidup memang penuh tantanganTetapi inilah suratanBerlaku bagi tiap insanHidup adalah pengabdianPengabdian kepada Tuhan, kepada Tuhan
Dalam rumah tangga ada pengabdianSesama keluargaDi dalam negara ada pengabdianSesama warganyaDalam pergaulan ada pengabdianDi antara temanDalam beragama ada pengabdianHamba pada Tuhan
Sesama manusia ada kewajibanMemberi dan menerima
Begitu dengan alam kita berkaitan Pasti saling membutuhkanDi dalam pengabdian ada pengorbananItu sanksi kehidupanAgar tak sia-sia semua pengorbananLakukanlah pengabdianmu semata-mata lilla...h
Piano
Pria:Piano, mari main piano
Wanita:Piano, mari main piano
Duet:Menyanyi diiringi dengan pianoMenari diiringi dengan piano
Piano, mari main pianoPiano, mari main piano
Wanita:Pak GuruNot ini apa namanya
Pria:Yang mana?
Pria:Re-la-la-fa-la-la-re
Wanita:Pak Guru, yang ini apa namanya
Pria:Yang mana lagi?
Pria:Mi-do-do-sol-do-do-mi
Wanita:Pak Guru, kini aku sudah tahuSekarang beri pelajaran baru
Pria:Memang kau muridku yang nomor satuYang kusayangi selama hidupku
Wanita:Pak GuruNot ini apa namanya
Pria:Yang mana?
Pria:Re-la-la-fa-la-la-re
Wanita:Pak Guru, kalau yang ini apa namanya
Pria:Yang mana lagi?
Pria:Mi-do-do-sol-do-do-mi
Wanita:Pak Guru, kini aku sudah tahuSekarang beri pelajaran baru
Pria:Memang kau muridku yang nomor satuYang kusayangi selama hidupku
Primadona Desa
Hai bunga primadona desa, kau indah merekahIzinkan ‘ku memetikmu untuk kutanamkanDalam jambangan hati di taman sanubariSebagai tumpang sari semerbak mewangiHai bunga primadona desa, kau indah merekah
Alam sekitar menjadi saksiJadi saksi akan keindahanmuKicau burung-burungMemuji penciptaanmu
Aneka bunga merasa iriIri hati akan keindahanmuKarena kumbang-kumbangBersaing mempersuntingmu
Donna-donna-don primadona desaDonna-donna-don primadona desaDonna-donna-don primadona desaDonna-donna-don primadona desa
Puing-puing
Pria:Puing-puing kenangan masa lalu
Mimpi-mimpi indah hanyalah semuLupakan itu semua yang lalu biar berlaluBiarkan itu semua terkubur bersama waktuDan anggaplah semua tak pernah terjadiDan marilah membina hidup baru lagi
Puing-puing kenangan masa laluMimpi-mimpi indah hanyalah semuLupakan itu semua yang lalu biar berlaluBiarkan itu semua terkubur bersama waktu
Pria:Kemilau sarwah harta bukan itu harapanGemilang ketenaran bukan itu tujuanNamun yang kudamba kedamaianHanya yang kudamba ketenteraman
Wanita:Siapa pun dirimu senantiasa cintakuSiapa pun dirimu senantiasa sayangku
Pria:Relung-relung hati yang dulu sunyiHari-hari kita yang dulu sepiCinta yang nyaris memudar kini bersemi kembaliBak bunga merekah mekar gairah merasuk hati‘Kan kutempuh sisa hari dari hidupkuBersamamu dan selalu mendampingimuRelung-relung hati yang dulu sunyiHari-hari kita yang dulu sepi
Duet:Cinta yang nyaris memudar kini bersemi kembaliBak bunga merekah mekar gairah merasuk hatiCinta yang nyaris memudar kini bersemi kembaliBak bunga merekah mekar gairah merasuk hatiCinta yang nyaris memudar kini bersemi kembaliBak bunga merekah mekar gairah merasuk hati
Raib
Bunga desa yang kupuja raib entah ke manaTercabut dari jambangan kala badai menyerangKalau masih bersemi di manakah rimbanyaKalaupun sudah mati di mana pusaranya
Taman tiada indah lagi tanpa kau bunga desaHati tak ceria lagi tanpa kau bunga desa
Bunga-bunga di taman
Terkulai turut bersedihKarena sang primadona telah pergiKumbang-kumbang kelanaSiapa yang menemukannyaAkan kutukar dengan bunga seribu
Rambate Rata Hayo
Pria:Ringan sama dijinjing, berat sama dipikulBegitu harusnya kita bekerja
Wanita:Dengan bekerja sama, yang susah jadi mudahBegitu harusnya kita bekerja
Duet:Rambate rata hayo, rambate rata hayoMari kita bersatu kalau memang mau majuRambate rata hayo, rambate rata hayoSingsingkan lengan baju demi tujuan yang satu
Duet:Hidup di dunia tidaklah sendirianKita pasti membutuhkan teman
Untuk saling mengisi, untuk saling memberi
Janganlah merasa diri paling utamaDi antara sesama manusiaKarena tanpa mereka kau bukan apa-apa
Rantai-rantai Derita
Rona, rona semerah jinggaMembekas di langit senja membaraMata, mata yang selalu basahTak mampu menahan gejolak jiwa
Bangkit merontaLaksana gelombang garangIngin melepaskan semua belengguRantai-rantai derita
Rona, rona semerah jinggaMembekas di langit senja membara
Nasib si miskin berkawan dengan deritaBegitu erat seakan tak mungkin berpisahMaut baginya terkatung hijau dan megahSedangkan hidup mendera tak mengenal iba
Ilahi jua tempat pertolonganManusia hanya berkata kasihan
Rona, rona semerah jinggaMengungkap derita insan yang papaMata, mata yang selalu basahTercermin hausnya akan bahagia
Hidup sengsara penuh dengan kemiskinanDuka yang menimpa tiada hentinyaSepanjang jalan duniaSepanjang jalan duniaSepanjang jalan duniaSepanjang jalan dunia
Romantika
Yang menangis dan yang tertawaYang bersedih dan yang gembiraSelalu mewarnai hidup manusiaBaik ia miskin ataupun kaya
Yang jelata dan yang ternamaYang tak punya dan yang beradaPasti merasakan suka dan dukaItu romantika hidup di dunia
Jangan lupa daratanApabila dalam kegembiraanDan jangan putus asaApabila di dalam kesedihan
Sedih dan gembira tak ‘kan selamanyaSemua ‘kan sirna, ganti, dan berubahTidak peduli siapa pun dia
Tak berarti yang kayaSelalu hidup dalam kegembiraanTak berarti yang papaSelalu hidup di dalam kesedihan
Di sana letaknya keadilan TuhanSedih dan gembira sama diberikanKeduanya itu sebagai ujian
Romantika hidup di dunia
Rujuk
Pria:Maksud hatiku datang kemariUntuk mengajakmu rujuk kembali
Wanita:Pikirkan dulu maksud hatimu‘Ku tak mau nanti bercerai lagi
Pria:Ternyata tak kuasa ‘ku berpisah darimuBaru kini terasa aku membutuhkanmu
Wanita:Juga itu sayang yang aku rasakan
Pria:Maafkan sayang kesalahankuYang dahulu telah menceraikanmu
Wanita:Semua itu telah berlaluKini mulailah hidup yang baru
Sampai Pagi
Wanita:Mari menyanyi
Pria:Nyanyi yang merdu
Wanita:Mari menari
Pria:Nari yang seru
Wanita:Bergaya
Pria:Rapi-rapi
Wanita:Menyanyi
Pria:Jali-jali
Duet:Menari sampai besok pagi
Duet:Sekali-sekali sih boleh dongDaripada-daripada bengongMikirin utang numpuk segudangLebih baik kita senang-senang
Satu Antara Dua
Wanita:Aku sudah bosan melihat tingkahmuSelalu pulang malam hai bau minuman
Pria:Jangan turut campur ini urusanku‘Ku sekedar minum tak mabuk-mabukan
Wanita:
Mabuk atau tidak itu sama saja
Pria:Ih, lain dong
Wanita:Ah, jangan ngomong
Wanita:Baik kau pilih saja satu antara duaAku isterimu atau minuman
Pria:Bila itu maumu tentu akan kupilihYang paling kusayang pasti minuman
Wanita:Ha?
Pria:Eh, isteri, salah ngomong
Wanita:Jikalau begitu berjanjilah kiniMulai saat ini tak ‘kan minum lagi
Pria:Baik nyonya besar aku ‘kan berjanjiMulai saat ini tak ‘kan minum lagi
Duet:Memanglah minuman tiada gunanya
Sawan Kam Hina
Wanita:Sawan kam hina, pawan kare sorJiarare jum ese, jesebanma nache mor
Pria:Sawan kam hina, pawan kare sorJiarare jum ese, jeseban ma nache mor
Wanita:Rama gajab dhae, ye purwayya
Pria:Neyya sambhalo kise koe hoke wayya
Wanita:Rama gajab dhae, ye purwayya
Pria:Neyya sambhalo kise koe hoke wayya
Wanita:Hai, purwayya ke age chalena koi jorJiarare jum ese, jesebanma nache mor
Pria:Ho...
Duet:Sawan kam hina, pawan kare sorJiarare jum ese, jeseban ma nache mor
Pria:Mojewa kare kya jane ham koi sara
Wanita:Jana kahahe puche nadiyaki dhara
Pria:Mojewa kare kya jane ham koi sara
Wanita:Jana kahahe puche nadiyaki dhara
Pria:Merzihe tum hari le jao kise orJiarare jum ese, jesebanma nache mor
Wanita:Ho...
Pria:Jinke balam beri gaehe bidesewaAe he leke unke pyarkasandesewaJinke balam beri gaehe bidesewaAe he leke unke pyarkasandesewa
Wanita:
Sari mat wori gathae gan gorJiarare jum ese, jesebanma nache mor
Duet:Sawan kam hina, pawan kare sorJiarare jum ese, jeseban ma nache morJiarare jum ese, jeseban ma nache morJiarare jum ese, jeseban ma nache mor
Sayang
Yang, ini aku, kekasihmu yang dahuluYang, ini aku, janganlah engkau raguYang, tentu kamu masih ingat suarakuYang, tentu kamu tak lupa kepadakuYang, sayang
Bukankah telah kita rencanakanHari pesta perkawinanTentunya telah engkau persiapkan‘Tuk menyambut aku datang
Hatiku tak sabar lagi ingin segera berjumpaBetapa bahagia nanti saat bersanding berdua
Yang, ini aku, kekasihmu yang dahuluYang, ini aku, janganlah engkau raguYang, tunggu aku ‘tuk segera menjelangmuYang, tunggu aku betapa hati rinduYang, sayang
Stop
Sa-da-pak sa-da-pak sa-da-pak sa-daSa-da-pak sa-da-pak sa-da-pak sa-daSa-da-pak sa-da-pak sa-da-pak sa-daSa-da-pak sa-da-pak sa-da-pak sa-da
Stop perdebatan, stop pertengkaranStop permusuhan, stop pertikaian
Mari kita (mari kita) saling asih (saling asih)Mari kita (mari kita) saling asuh (saling asuh)Mari kita saling asih, mari kita saling asuhHargai pendapat orang bila terdapat beda pandanganSejauh tidak ada yang dirugikan
Stop perdebatan, stop pertengkaranStop permusuhan, stop pertikaian
Trang-tang-tang-tang dung-dung-dung dang-dang-dang-dangDang-dang dung-dung dang-dang dang-dangDang-dung-dang dang-dang-dung-dung-dangDung-drang-tang-tang
Aduhai sayang waktu yang berhargaHabis terbuang dibakar angkaraTujukan pandang arah masa depanMasih banyak yang harus dikerjakan
Agama, bangsa, dan negara menagih bagimu, kawanMari kita berlomba-lomba ‘tuk berbuat kebajikanKeimanan dan kesadaran jadikanlah sebagai landasan
Stop perdebatan, stop pertengkaranStop permusuhan, stop pertikaian
Jangan kita (jangan kita) saling benciJangan kita (jangan kita) saling dengkiJangan kita saling benci, jangan kita saling dengkiGauli setiap insan sebagai kau ingin diperlakukanTebarkan dan budayakan kasih sayang
Stop perdebatan, stop pertengkaranStop
Tabir Kepalsuan
Ternyata hatimu butaButa karena tabir kepalsuan
Kucoba untuk tidak putus asaMembuka mata hatimuKucoba menguakkan tabirPenghalang cintamu dan cintaku
‘Ku tahu kau terjerat dan terbenamDalam kepalsuan‘Ku tak dapat lagi membedakanSiapa dan yang mana
Wahai angin pengembaraTerbangkan tirai penghalang di hatinyaAgar merasakan getarannya jiwaWahai burung duta suaraDendangkan lagu untuknya tentang cintaAgar hirau akan hatiku yang lara
Apakah belum juga kau mengertiAtau memang tiada cinta lagi
Telah kupaparkan segalanya padamuSiapa dirikuKini kuserahkan kepadamu untukMenentukan sikapmu‘Kan kuterima itu walaupun hatiPedih dan meranaKarena ‘ku tahu tak seorang pun bisaMemaksakan cinta
Oh, oh, oh, oh
Tak Terduga
Pria:Tak pernah kukhayalkan berjumpa denganmuSekarang kurasakan hangatnya cintamu
Wanita:Tak pernah kuimpikan hidup bahagiaSekarang kurasakan indahnya dunia
Pria:Rupanya diriku beruntung sekaliSeorang bidadari datang menghampiri
Wanita:Sama-sama tak mendugaBahwa kita ‘kan berjumpa
Duet:Lama-lama jatuh cintaKarena selalu berdua
Pria:Semua yang terjadi takdir-Nya IlahiJikalau memang jodoh tak perlu dicari
Wanita:Semenjak bersamamu tenteram hatikuBagiku hanya kamu tumpuan hidupku
Tiada Berdaya
Sudah kehendak takdir kita berduaBerjumpa dan bercinta, berpisah pulaAyah-ibumu, sayang, telah memilihPada jodoh yang lain, ‘ku tak berdaya‘Ku tak berdaya
Maafkan aku, kasih, bukan aku tak sudiMenerima cintamu setulus hatiAsal engkau bahagia, rela ‘ku melepasmuTurutilah kehendak orang tuamu
Selamat berpisah, sayang, kuiring doaSemoga kau bahagia sepanjang masaSudah kehendak takdir kita berduaBerjumpa dan bercinta, berpisah pula
‘Ku tak berdaya
Tiada Lagi
Tiada lagi duka di hatikuSejak kau kembali padaku
Hatiku kini bahagia selaluHidup bersamamu kasihkuTetaplah kini kau di sisikuJangan lagi kau tinggal diriku
Tiada lagi duka di hatikuSejak kau kembali padaku
Kala engkau pergi ku merasa sunyiTiada kasih sayang yang aku rasakanItu berlalu sudahEngkau kembali sudah
Janganlah lagi kau tinggal dirikuSetelah kurasa bahagia
Semoga kita tak berpisah lagiKuharap untuk selamanyaTetaplah kini kau di sisikuJangan lagi kau tinggal diriku
La-la-la-la-la…La-la-la-la-la-la…Hmmm-hmmm…
Wahai Pesona
Pria:Wahai pesona
Wanita:Wahai kekasih
Pria:‘Ku memanggilmu melalui laguNada cinta merayu
Wanita:Oh wahai pesona, wahai kekasihAku mendengar panggilan cintamuDalam lagu merayu
Duet:Oh wahai pesona
Pria:Namamu selalu dalam ingatanku, dalam ingatanWajahmu selalu di cermin matakuTiada hari berlalu tanpa cintamu, tanpa cintamu
Wanita:O... begitu pula bayang wajahmuSelalu saja menggoda
Wanita:‘Ku memanggilmu melalui laguNada cinta merayu
Duet:
Oh wahai pesona
Wanita:Ho... ho... ho...
Namamu selalu dalam ingatanku, dalam ingatanWajahmu selalu di cermin mataku
Pria:Tiada hari berlalu tanpa cintamu, tanpa cintamu
Wanita:Oh begitu pula bayang wajahmuSelalu saja menggoda
Wanita:‘Ku memanggilmu melalui laguNada cinta merayu
Duet:Oh wahai pesona, wahai kekasih‘Ku memanggilmu melalui laguNada cinta merayuOh wahai pesona
Zulfikar
(Zulfikar) a-ya-ya-ya-ya(Zulfikar) ya…(Zulfikar) oi-oi-oi-oi-oi(Zulfikar) o…i
Zulfikar orang memanggilkuZulfikar itulah namakuSebagai penyanyi kutempuh hidup iniMenghibur hati yang sedang sedihMenghibur hati yang sedih
Zulfikar orang memanggilkuZulfikar itulah namaku
(Zulfikar, Zulfikar, Zulfikar, Zulfikar)Zulfikar orang memanggilkuZulfikar itulah namakuKerjaku sebagai penyanyi‘Tuk menghibur hati yang sedih (he)
Tugasku membuat orang cemberut jadi tertawa(Ha-ha-ha-ha-ha-ha…)Dan juga membuat orang merana jadi bahagia(Hi-hu…y)Tugasku membuat orang pemurung jadi periang(Ha-ha-ha-ha-ha-ha…)Dan juga membuat orang yang tua merasa muda(Hi-hu…y)
Marilah bergembira lupakan kesedihanMenyanyi bersamaku berdendang dalam lagu
(Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-ZulfikarZul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)Zulfikar orang memanggilku (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)Zulfikar itulah namaku (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)Zulfikar orang memanggilku (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)Zulfikar itulah namaku (Zul-Zul-Zulfikar, Zul-Zul-Zulfikar)
Cinta Pertama
Kisah cinta yang pertama kaliOh membawa kenangan bagikuSerta kepahitan di dalam jiwakuYang tiada dapat kulupakan
La-la-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la-la
Karena dia senantiasa yang kupujaSemenjak dahulu sampai pada saat iniCukup kiranya berkesan cerita hidupkuWalaupun ia tiada lagi bersamaku
Dendam
Apabila ada orang menghinaJangan engkau balas pula menghinaKarena itu tiada bergunaCuma akan membawa bencana
Juga pada orang yang menyakitiJangan engkau balas pun menyakiti
Serahkan saja kepada DiaYang Maha Besar lagi Perkasa
Murka Tuhan lebih besar daripada murkamuJuga pembalasan Tuhan pasti akan lebih pedihDari itu lenyapkan dendamJangan engkau turuti syetan
Gala Gala
Kiniku telah kembaliKembali padamu kasihSetelah lama kutinggal pergi..
Lama sudah ku menantiMenanti memadu kasihPenuh rasanya rindu dihati..
Oh tiada terkira rindu segala gala galanya..Oh tiada terkira rindu segala gala gala gala galanya..
Oh tiada terkira rindu segala gala galanya..Oh tiada terkira rindu segala gala gala gala gala gala galanya..
Kurindu gayamu ketika bercandaTawa lepas renyah ceriaKurindu gayamu ketika bermanjaMeluluhkan segenap jiwa
Kurindu bagaimana engkau memujiKetika ku merajuKurindu bagaimana kau mengasihiKetika ku bersedih
Generasi Muda
Wahai kawan generasi mudaMengapa engkau asyik terlena?
Menghisap ganja dan sejenisnyaItu semua merusak jiwa
Sehingga banyak pula istilahYang dipakai generasi muda
STUNNING katanyaFLYING katanyaApabila sudah mabuk ganja
Bukankah engkau harapan bangsaDan penerus generasi tuaBukankah engkau wahai pemudaTulang punggungnya negara kita
Mari lupakanMari lenyapkanSeluruh jenis narkotika
Gulali
Aa... Oo...
Taman alam jiwa penuh bungaRasa suka cita menggeloraSaat tersentuh cinta dilanda asmaraManis penuh pesona gulali dunia
Taman alam jiwa penuh bungaRasa suka cita menggeloraSaat tersentuh cinta dilanda asmaraManis penuh pesona gulali dunia
Gul-gulali dunia, manisnya merasuk ke dalam jiwaMeronai rasa berselera sukma bergairahGembira, bahagiaSemua nampak indah, aduhai manisnyaDuh manis gula gulali duniaManis tiada tara
Gul-gulali dunia, manisnya merasuk ke dalam jiwaMeronai rasa berselera sukma bergairahGembira, bahagiaSemua nampak indah, aduhai manisnyaSemua nampak indah, aduhai manisnyaDuh manis gula gulali duniaManis tiada tara
Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm...Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm...
Jana Jana
Hey..hey..hey..hey….Ha..ha..ha..ha..ha….
Tere bina sooney thhe dinSooney sooney sare palchinSooni badi thi ye meri duniya
Tu jo lauteke aya haiKhushi ka sama laya haiLikhenge milenne ki kahaniyan
Yaar kabi dobara yun doorJana jana ja na na…Pyar bhulake sara yun doorJana jana jana jana jana na
Yaar kabi dobara yun doorJana jana ja na na…Pyar bhulake sara yun doorJana jana jana jana jana jana na
Tera wo badli se chaand ke jaiseChhatte pe sajke nikalna
Teri deedarrre sey ho ke rosyanWo meri shaamme ka dhalna
Raaton mein wo tere nam ki sham maTan hayee mein jalnaTeri khayalon mein lamha lamhaWo mera pighal na
Tere bina sooney thhe dinSooney sooney sare palchinSooni badi thi ye meri duniya
Tu jo lauteke aya haiKhushi ka sama laya haiLikhenge milenne ki kahaniyan
Yaar kabi dobara yun doorJana jana ja na na…Pyar bhulake sara yun doorJana jana jana jana jana na
Yaar kabi dobara yun door
Jana jana ja na na…Pyar bhulake sara yun doorJana jana jana jana jana jana na
Ye faasley ab tere mereDarmeyan na rahengeTere hi dar pe zingagi haiTeri hi hoke rehege
Pearli hui maayoo siyanthiJage naye ar maa a..a…Bangke raho youhi umrer saariIs dil ke mey hay ..ma
Tere bina sooney thhe dinSooney sooney sare palchinSooni badi thi ye meri duniya
Tu jo lauteke aya haiKhushi ka sama laya haiLikhenge milenne ki kahaniyan
Yaar kabi dobara yun doorJana jana ja na na…Pyar bhulake sara yun doorJana jana jana jana jana na
Yaar kabi dobara yun doorJana jana ja na na…Pyar bhulake sara yun doorJana jana jana jana jana jana na
Nafsu Serakah
Di mana-mana di belahan muka bumi iniTerdengar suara genderang perang silih bergantiDi mana-mana di belahan muka bumi iniTeramat banyaknya bergelimpangan manusia mati
Itu karena nafsu serakahManusia yang ingin berkuasaDengan segala kelicikannyaBerlakulah halal segala cara
Apakah sekarangBerlaku lagi hukum rimbaGolongan yang kuatMenindas golongan yang lemahSegelintir orang
Yang haus akan kekuasaanMembuat duniaPenuh dengan penderitaan
Hentikanlah penindasanHentikanlah kedzolimanKapan kiranya akan tegak keadilan
A..h
Di mana-manaHampir di seluruh punggung duniaTerdengar suara keluhan manusia yang gelisahDi mana-manaHampir di seluruh punggung duniaBanyak manusia jadi mangsa dari sesamanya
Itu karena sang manusiaSudah lupa kepada penciptanyaAgama hanya pelengkap belakaManusia telah bertuhan dunia
Nilai Sehat
Kekasih tak menggiurkanPermata tak menakjubkanJabatan tak membanggakanLingkungan tak menggairahkan
‘Pabila penyakit bersarang di badanDunia tak lagi menjadi ukuran
Yang manis pahit di lidahYang indah buruk di mataYang kaya miskin di dadaYang gagah lemah di rasa
‘Pabila penyakit bersarang di badanDunia tak lagi menjadi ukuran
Sebagai ujianSakit pasti datang pada tiap insanDzikirkanlah nama-NyaSabar tawakkallah mohon kesembuhan
Semoga musibah membawa hikmahMenghapuskan dosa
Bahagia, paling bahagia
Yang sehat walau tak punyaBerharga, paling berhargaYang sehat dia terkaya
Peribahasa hidup dengan nasi dan garamGairah selera penuh kelezatan
Jagalah sehatmu kawanSyukuri nikmat-Nya TuhanGunakan sehatmu kawanJuanglah di jalan Tuhan
Betapa tingginya nilai kesehatanItulah hartamu yang tak terbandingkan
Sama Saja
Perempuan di jaman sekarangAda uang wahai abang sayangTapi bila waktu tanggung bulanKantung kempes hai abang ditendang
Yang cantik yang manis semua sama saja
Wahai kawanku kaum lelakiCoba dengar nasehatku iniApabila mau mencari istriHendaklah anda berhati-hati
Jangan memilih karena cantik wajahnya
Syahdu
Ha... ha...
Bila kamu di dekatku hati rasa syahduSatu hari tak bertemu hati rasa rinduKu yakin ini semua perasaan cintaTetapi hatiku malu untuk menyatakannya
Bila kamu di dekatku hati rasa syahduSatu hari tak bertemu hati rasa rindu
Bila cintaku terbalas oh bahagia sekaliTapi bila tak terbalas ku tak sakit hatiKarena aku menyadari siapa aku iniTak sepadan tak setinggi Tak patut kaucintai
Cukup bahagia hatikuBila bertemu denganmuCukup bahagia hatikuDapat memandang wajahmu
Tak Kan Lagi
Tak ‘kan lagi aku menyintaiTak ‘kan lagi aku menyintaiDirimu kasih, dirimu kasihSetelah engkau mengkhianatiTak ‘kan lagi aku menyintaiDirimu kasih, dirimu kasihSetelah engkau mengkhianati
Tak ‘kan lagi aku menyintaiTak ‘kan lagi
Dan sekarang semua telah berubahSejak engkau terlena dalam pelukannyaTak kusangka, sungguh tak kusangkaKau mudah melupakan semua ucapanBahagialah bersamanya
Aku rela hidup menderitaDemi tak menodai kebahagiaanmu‘Kan kutempuh sisa hidup iniTanpa cinta lagi sampai ‘ku matiWalau penuh air mata
‘Kan kutempuh sisa hidup ini‘Kan kutempuh sisa hidup iniTanpa cinta lagi sampai ku matiWalau penuh air mata
Tak ‘kan lagi aku menyintaiDirimu kasih, dirimu kasihSetelah engkau mengkhianatiTak ‘kan lagi aku menyintaiTak ‘kan lagi aku menyintai
Tersesat
Manusia, banyak manusia tersesatBanyak yang tersesatTak tahu apakah tujuan hidupnyaDi dalam dunia
Sesungguhnya mereka itu buta
Tak melihat kebesaran TuhannyaSehingga maksiat dikira surgaSenanglah mereka melakukannya
Cukup banyak sudah Nabi-NyaYang diturunkan ke duniaUntuk menyampaikan risalahPada seluruh manusia
Belum sampaikah ke telingaKabar tentang negeri yang bakaNegeri tempat tujuan kitaKe surga atau neraka
Manusia, banyak manusia tersesatBanyak yang tersesatTak tahu apakah tujuan hidupnyaDi dalam dunia
Mereka hanyalah berlomba-lombaDalam segala urusan duniaBegitulah mereka selamanyaSampai menuju ke liang kuburnya
Bersatulah
Wahai, ketahuilahSesungguhnya Muslim bersaudaraWahai, berpeganglahPada tali Allahu ta’ala
Hayo (hayo) bersatu-paduHayo (hayo) dan seiramaHayo (hayo) seiman sejalanBerpedoman pada Qur’anMari galang persatuan(Berpedoman pada Qur’anMari galang persatuan)
Hayo (hayo) bersatu-padu
Hayo (hayo) dan seiramaHayo (hayo) rapatkan barisanAgar semua musuh IslamTak ‘kan punya kesempatan(Agar semua musuh IslamTak ‘kan punya kesempatan)
Janganlah kalian suka berpecah-belahLaksana buih di atas lautanSelalu diombang-ambingkan
Jiwa dan raga juga hartaJiwa dan raga juga hartaKita relakan demi agamaDan demi tegaknya kebenaran
Kita semua tak ‘kan relaKita semua tak ‘kan rela‘Pabila ada yang coba-cobaMengganggu dan merusak aqidah
Allah (Allah), hanya pada-NyaAllah (Allah), kita menyembahAllah (Allah), tunduk dan bertaqwa
Bila datang kebenaranPasti hancur kebatilan(Bila datang kebenaranPasti hancur kebatilan)
Hayo (hayo) bersatu-paduHayo (hayo) dan seiramaHayo (hayo) seiman sejalanBerpedoman pada Qur’anMari galang persatuan(Berpedoman pada Qur’anMari galang persatuan)
Generasi Muda II
Hayo generasi muda putra-putri bangsaSingkirkanlah selimutmu, bangun dan bangkitlahBersihkanlah pakaianmu, pandanglah ke muka
Tegaknya agama ada di pundakmuMasa depan bangsa ada di tanganmuTonggak-tonggak tua bergugurlah selalu
(Coba renungkan itu) coba renungkan(Coba renungkan itu) coba renungkan(Coba renungkan itu) coba renungkan(Coba renungkan itu) coba renungkan
(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kemaksiatan(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kemungkaran(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kejahatan(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kenakalan(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kemalasan(Dan tinggalkanlah) segala bentuk kebodohan(Dan tinggalkanlah) segala bentuk yang hanya merugikan
Hayo generasi muda putra-putri bangsaSingkirkanlah selimutmu, bangun dan bangkitlahBersihkanlah pakaianmu, pandanglah ke mukaEngkaulah harapan
Wahai generasi muda insan beragamaTunjukkanlah bahwa Anda berakhlak muliaSinarilah wajah bangsa dengan keimanan
Siapa pun Anda mari amalkanlah
Jangan cuma kata mari nyatakanlahAgar citra bangsa harum dan mulia
(Mari kita amalkan) mari amalkan(Mari kita amalkan) mari amalkan(Mari kita amalkan) mari amalkan(Mari kita amalkan) mari amalkan
(Jadi pejabat) jadilah pejabat yang taqwa(Jadi karyawan) jadilah karyawan yang taqwa(Jadi pelajar) jadilah pelajar yang taqwa(Jadi seniman) jadilah seniman yang taqwa(Jadi pedagang) jadilah pedagang yang taqwa(Jadi petani) jadilah petani yang taqwa(Jadi apa pun) jadilah apa pun yang selalu bertaqwa
Wahai generasi muda insan beragamaTunjukkanlah bahwa Anda berakhlak muliaSinarilah wajah bangsa dengan keimananEngkaulah harapan
Kabar dan Dosa
Kabar-kabar tentang adzab yang mengerikanOrang-orang yang menutup mata hati dan inderanyaBerpaling dari seruan kebenaran ajaran TuhanKehancuran, malapetaka baginya
Kabar-kabar tentang nikmat kemuliaanOrang-orang yang menaklukkan nafsunya dengan taqwaMelaksanakan seruan kebenaran ajaran TuhanKedamaian, kebahagiaan baginya
Mengejar keuntungan, menjual kehormatanMengejar ketenaran, menjerumuskan teman
Berdusta itu dosa, menghina juga dosaMenipu itu dosa, mengganggu juga dosaBerjudi itu dosa, mencuri juga dosaMemfitnah itu dosaBerzina juga dosa, dosa, dosa
Kabar duka dan gembiraSering sudah disampaikanCobalah menganalisaMemetik suri tauladan
Sudahkah Anda yakin percayaSurga dan neraka itu adaSyetan durjana musuh yang nyataIman yang lemah jadi mangsanya
Kekuasaan sewenang-wenangPasti datang kebinasaanKemunafikan, kedurhakaanPasti datang kutukan Tuhan
Kabar-kabar tentang kejayaan yang tumbangSedu-sedan penyesalan mohon ampun sia-siaAdzab yang pedih berlaku karena ingkar pada TuhanUtamakan kesadaran agama
Segala keonaran segera diamankanBetapa kerusakan korban bergelimpangan
Berdusta itu dosa, menghina juga dosaMenipu itu dosa, mengganggu juga dosaBerjudi itu dosa, mencuri juga dosa
Memfitnah itu dosaBerzina juga dosa, dosa, dosaDosa...
Kiamat
Gunung-gunung yang kukuh terpancangHari itu akan diterbangkanGedung-gedung yang tinggi menjulangHari itu akan ditumbangkan
Hari itu hari kiamatHari yang menghancurkan jagatHari itu hari kiamatHari yang menghancurkan umat
Lautan yang selalu bergelombangHari itu akan ditumpahkanLangit yang penuh dengan bintangHari itu akan dihempaskan
Hari itu hari kiamatHari yang menghancurkan jagat
Hari itu hari kiamatHari yang menghancurkan umat
Hari itu tiada lagi perlindunganHari itu tiada lagi pertolonganSemua orang ketakutanJeritan tangis memilukanRasa kengerian mencekamMaut menyelubungi alam
Hari itu tak berguna lagi hartaHari itu tak berharga lagi nyawaSemua makhluk dimusnahkanSeluruh alam dihancurkanDarah ‘kan menjadi lautanKepingan bangkai berserakan
Terangnya cahaya matahariHari itu akan dipadamkanSemuanya isi perut bumiHari itu akan dimuntahkan
Hari itu hari kiamatHari yang menghancurkan jagatHari itu hari kiamatHari yang menghancurkan umat
Menunggu
Wanita:Sekian lama aku menungguUntuk kedatanganmuBukankah engkau telah berjanjiKita jumpa di siniDatanglah, kedatanganmu kutungguTelah lama, telah lama ‘ku menunggu
Derita hidup yang kualamiDuhai pahit sekaliPada siapa aku berbagiKalau bukan padamuDatanglah, kedatanganmu kutungguTelah lama, telah lama ‘ku menunggu
Wanita:Selain dirimu kasihTiada yang lain lagiTempat menyandarkan diriMencurahkan isi hati
Lama sekali aku menantiKedatanganmu kekasihBetapa hati tidak ‘kan sedih‘Pabila aku sendiri
Sekian lama aku menungguUntuk kedatanganmuBukankah engkau telah berjanjiKita jumpa di siniDatanglah
Pria:Kini ‘ku datang padamuSenyumlah, sambutlah kedatanganku
‘Ku tahu engkau lama menungguUntuk kedatangankuMemang sengaja ‘ku menggodamuIngin tahu hatimuSenyumlah, sambutlah kedatangankuCurahkan segala isi hatimu
Modern
Modernisasi yang kini melanda duniaMenjadi masalahTernyata masih banyak yang salah menafsirkannyaDi dalam berkiprah
Modern dicerna sebagai kebebasanBebas lepas tanpa adanya batasan
Kumpul kebo bukan modernTapi suatu kemesumanMabuk-mabuk bukan modernTapi suatu kemungkaran
Karena takut dikatakan ketinggalan zamanE, ikut-ikutanSaringlah dulu apa yang datangnya dari BaratJangan asal telanAmbil isi dan campakkanlah kulitnyaAmbil yang baik dan campakkan buruknya
Berkemajuan dan juga berpendidikanDi dalam segala bidang ini modernKemanusiaan tinggi nilai peradabanDi segala pergaulan ini modern
Mari membangun-ngun negara-raDengan landasan-san agama
Modernisasi yang kini melanda duniaMenjadi masalah
Ternyata masih banyak yang salah menafsirkannyaDi dalam berkiprah
Modern dicerna sebagai kesombonganTidak percaya lagi kepada Tuhan
Tak sembahyang bukan modernTapi suatu keingkaranUrakan bukanlah modernBahkan nyaris seperti hewan
Memakai jilbab rapi sopan dan beradabDan ini perintah Tuhan dipersoalkanPakaian mini yang membangkitkan birahiDan mengundang kejahatan tak keberatanBila aurat-rat terbuka-kaPemerkosaan-an melanda
Terserah Kita
Kalau mau melacur, (he), e harus pakai uangKalau mau berjudi, e harus pakai uang(Hu-ha-huhahu)Mau mabuk-mabukan, (he), e harus pakai uangMau haram-haraman, e harus pakai uang
Ternyata jalan ke neraka mahal harganyaWalaupun mahal anehnya banyak yang suka
Melaksanakan zakat (he), hanya bagi yang mampuMelaksanakan haji hanya bagi yang mampu(Hu-ha-huhahu)Mengerjakan sembahyang (he), tidak usah membayarMengerjakan puasa tidak usah membayar
Ternyata jalan yang ke surga murah harganyaWalaupun murah anehnya banyak yang ogah
Kalau nanti ada yang masuk ke surgaItu karena dia memang berusahaKalau nanti ada yang masuk nerakaBukan karena Tuhan tak sayang hamba-NyaSemua terserah kita
Kalau suka melacur, (he), penyakit akibatnyaKalau suka tak jujur, tak akan dipercaya(Hu-ha-huhahu)Kalau suka mencuri, (he), penjara akibatnyaKalau suka berjudi, tak akan bisa kaya
Ternyata jalan ke neraka teramat susahWalaupun susah anehnya banyak yang maksa
Kalau suka sembahyang, (he), hidup ‘kan jadi tenangKalau suka puasa, sehat jiwa dan raga(Hu-ha-huhahu)Kalau suka sedekah (he), harta akan berlimpahKalau suka peramah teman akan bertambah
Ternyata jalan yang ke surga teramat indahWalaupun indah anehnya banyak yang ogah
Lain Kepala Lain Hati
Lain lubuk lain airnya, lain pula ikannyaLain orang lain kepala, lain pula hatinyaAda yang berbudi ada pendengkiAda yang pemarah ada peramahLain lubuk lain airnya, lain pula ikannyaLain orang lain kepala, lain pula hatinya
Tanya dirimu, termasuk orang yang manakahYa-ya-ya-yaSupaya tahu siapakah Anda sebenarnyaBila ternyata Anda termasuk yang celakaYa-ya-ya-yaPerbaikilah kelakuan Anda secepatnya
Kalau sudah ada kemudi mudah mengarahkannyaKalau sudah mengenal diri mudah ‘tuk merubahnyaBila kau pendusta coba jujurlahBila kau pendosa coba sadarlahLain lubuk lain airnya, lain pula ikannyaLain orang lain kepala, lain pula hatinya
Puja
Wahai pesona, bagimu puja
‘Ku memujamu melalui lagu nada indahUntukmu oh wahai pesonaSenandung fitrah‘Ku memujamu melalui lagu nada indahUntukmu oh wahai pesona
Namamu selalu dalam ingatankuDalam ingatanWalau wajahmu tak mungkin kukhayalkanTiada hari berlalu tanpa kasihmuTanpa sayangmu (o...)Begitu pula cinta sucimu selalu saja menyerta
‘Ku memujamu melalui lagu nada indahUntukmu oh wahai pesona
(Ho... ho... ho...)
Hidup mati kupersembahkan untukmuHanya untukmuTiada yang kucinta selain darimuApa pun kurelakan demi kasihmuDemi sayangmu (o...)Tak siapa pun dapat mencegah cintaku kepadamu
Mardatilla
Sering ‘ku terjaga tiap malamSering ‘ku terjaga tiap malamSelalu terbayang, selalu terkenangSetiap malamSering ‘ku terjaga tiap malamSering ‘ku terjaga tiap malam
Pikiranku terbang di antara bintangPikiranku terbang di antara bintangJauh menerawang ke alam khayalanMungkinkah ‘ku jumpa dia yang kucintaOh Mardatilla
Tak sesuatu pun yang aku dambakanTak sesuatu pun yang aku dambakanDan tak seorang pun yang aku rindukanMelebihi dia, melebihi diaOh Mardatilla
Lebaran
Tibalah sudah pesta lebaranHari raya Idul FitriJiwa yang baru, pakaian baruCermin kebahagiaan
Sanak-saudara, handai dan taulanSaling bersilaturrahmiPeluk dan cium, tangis dan tawaSaling bermaaf-maafan
(Minal ‘aidin wal faizin, maafkan lahir dan batinMinal ‘aidin wal faizin, halal bihalal ya’llah amin)
Dosa-dosa (yang disengaja)Hari ini (mohon ikhlaskan)Dosa-dosa (yang tak sengaja)Di hari ini (mohon hapuskan)
Di hari raya, miskin dan kayaSemua sama gembiraZakat fitrah dan zakat hartaYang mempersatukan kita
Pandai-pandailah mengambil hikmahHari raya yang muliaTingkatkan iman, amal, dan taqwaSerta perkuat ukhuwah
(Minal ‘aidin wal faizin, maafkan lahir dan batinMinal ‘aidin wal faizin, halal bihalal ya’llah amin)
Dosa-dosa (yang disengaja)Hari ini (mohon ikhlaskan)Dosa-dosa (yang tak sengaja)Di hari ini (mohon hapuskan)
Makan-minumlah sepuas hatiNamun jangan berlebihanBergembiralah, berbahagialahNamun tetap dalam iman
Bikin meriah, bikin gembiraDi hari raya lebaranKepada Allah panjatkan syukurJangan buka pintu syetan
(Minal ‘aidin wal faizin, maafkan lahir dan batinMinal ‘aidin wal faizin, halal bihalal ya’llah amin)
Dosa-dosa (yang disengaja)Hari ini (mohon ikhlaskan)Dosa-dosa (yang tak sengaja)Di hari ini (mohon hapuskan)
Dua dan Tiga
Pria:Aku tahu kau sudah janda
Wanita:Aku pun tahu kau sudah duda
Pria:Aku tahu anakmu tiga
Wanita:Aku pun tahu anakmu dua
Wanita:Eh, anaknya nakal-nakal nggak?
Pria:Oh, nggak, cuma itu suka naik-naik, begitu
Wanita:Ha, bahaya dong
Pria:Bagaimana kalau kita bersatuDemi anakmu demi anakkuBagaimana kalau kita bersatuDemi dirimu demi diriku
Wanita:Anakmu dua dan anakku tigaKini semua hai menjadi lima
Pria:Aku mau engkau pun mau
Wanita:Apa lagi yang kita tunggu
Duet:Mulai kini semua anakmu‘Kan kuanggap bagai anakku
Wanita:Eh, anaknya sudah besar-besar belum?
Pria:Oh, belum, ya lebih kecil dari saya sedikit
Wanita:Ha, gawat dong
Dewa Amor
Amor, Dewa AmorKau sungguh ternama dalam dunia cintaKarena engkaulah dewanya asmara
Amor, Dewa AmorNamamu abadi dalam setiap hatiHati yang pernah merasa jatuh cintaAmor, Dewa Amor
Dewa Amor bersenjatakan panahDibidikkan pada hati remajaBarang siapa terkena panahnyaBerarti ia sedang jatuh cintaDewa Amor dewa asmara
Ia bertahta di singgasana cinta
Awet Muda
Apabila Anda mau awet mudaSesungguhnya mudah sekali obatnyaUsahakan selalu gembiraWalau sesen pun uang tak punyaKalau perlu banyak-banyaklah tertawaTetapi jangan seperti orang gila
Bagi yang sudah tumbuh uban di kepalaWalau sudah tua coba berjiwa mudaJuga bagi orang yang tak bergigi lagiPasang gigi palsu kembali muda lagi
Kalau mau mendengar nasihat sayaPasti Anda akan melihat hasilnyaSepuluh tahun ‘kan lebih mudaDari usia Anda semulaApabila Anda mau awet mudaCoba lakukan saya punya bicara
Cane
Cane... Cane...Perawan Betawi, cantiknye alamiKaye ratu mimpi
Cane... Cane...Emang di kampungnye diele kembangnyeHe banyak perjake tergile-gile
Cane... Cane...
Kalau dandan nggak perne lepas kudunganKalau jalan matenye nggak jelalatan
Cantik parasnye, Cane kagak ketulunganBudi basenye, Cane penuh kesopanan
Persaingan
Perkembangan jumlah manusiaSemakin memadati duniaMaka tanah dan papan dan bidang pekerjaanKini merupakan tantanganMacam-macam profesi muncul di sana-siniAkhirnya timbul persaingan
Persaingan di segala bidangSemakin maju semakin tajamDi dalam perdagangan juga antar senimanBahkan sampai soal jabatanIstilahnya jor-joran ataupun perang iklanKalau perlu sikut-sikutanYa-ya-ya...
Di alam pembangunan bekerjalahIlmu pengetahuan tingkatkanlahSiapa berpangku tangan bermalasanPasti akan tergilas roda zaman
Apa pun pekerjaan syukuri dan juga ditekuniKarena banyak orang siap menggantiDi zaman macam ini jangan punya rasa tinggi hatiSegudang orang pandai banyak antri
Persaingan di segala bidangSebaiknya memang harus adaKarena persaingan akan jadi perangsangUntuk mencapai kemajuanKarena persaingan mutu pun ditingkatkanKalau tidak akan tenggelam
Marilah bersaing dan berlombaMeningkatkan ilmu dan prestasiPersaingan yang sehat ‘kan membawa manfaatCara keji jangan lakukanSaling tegur dan bina bukan saling menindihDan bukan saling menjatuhkanYa-ya-ya...
Persetan
Dulu aku memuja cintaSebelum ku tahu cinta yang palsuSebelum merana karena cintaKini aku membencinyaSetelah ku tahu cinta yang palsuSetelah merana karena cinta
Cinta membuat susah pikiranJuga mengurangi nafsu makanAkhirnya bisa menguruskan badanApalagi kalau patah hatiSedang menyinta ditinggal pergiAkhirnya bisa mati bunuh diri
Lebih baik hidup sendiriWalau tanpa cinta aku bahagiaMulai saat ini persetan dengan cinta
Aku benci
Remaja
Aaa... ooo... haa...O... o...
Indah masa remaja sungguh indahIndah masa remaja sungguh indahHidup penuh gairah dan ceriaRemajaMemang masa remaja paling indah
Memang masa remaja paling indahMasa yang penuh canda dan gembiraIndah masa remaja
Gelora jiwa muda penuh pesonaKhayalan dan cita-cita selalu berbungaGelora jiwa muda penuh pesonaKhayalan dan cita-cita selalu berbunga
Indah masa remajaRemajaIndah masa remaja sungguh indahHidup penuh gairah dan ceriaMemang masa remaja paling indahMasa yang penuh canda dan gembiraIndah masa remaja
Ho... ho... ho...Tetapi masa remaja penuh bahaya‘Pabila salah melangkah fatal akibatnyaTetapi masa remaja penuh bahaya‘Pabila salah melangkah fatal akibatnya
Remaja tunas muda harus dijagaJangan sampai dia patah sebelum berbungaRemaja tunas muda harus dijagaJangan sampai dia patah sebelum berbunga
Indah masa remaja sungguh indahIndah masa remaja sungguh indahHidup penuh gairah dan ceriaMemang masa remaja paling indahMemang masa remaja paling indahMasa yang penuh canda dan gembira
Renungkan
Pernahkah sekali saja kau pikir kejadianmuAtau pernahkah kau tahu ke manakah kembalimuDari setitik yang hina kini kau berjaya
Pernahkah sekali lagi kau berpikir tentang diriYang selalu terbawa nafsu serta tinggi hati
Tak diciptakan jin dan manusiaSelain mengabdi pada-NyaTapi mengapa urusan duniaYang kau sanjung kau puja-pujaPerintah Tuhan tak kau hiraukanAjakan syetan kau turutkanSadar dan ingatlah akan kematianBawa dan bawalah amal kebajikan
Renungkanlah hai manusia tugasmu sebagai hambaJalankan segala titah, jauhkan segala dosaAgar jiwamu selalu tenang dan sentausa
Sebujur Bangkai
Badan pun tak berharga sesaat ditinggal nyawaAnak isteri tercinta tak sudi lagi bersama
Secepatnya jasad dipendamSecepatnya jasad dipendamKarena tak lagi dibutuhkanDiri yang semula dipujaKini bangkai tak berguna
Dari kamar yang indah kasur empuk tilam putihKini harus berpindah terkubur dalam perut bumi
Kalau selama ini diri berhiaskanEmas intan permata bermandi cahayaTetapi kali ini di dalam kuburanGelap pekat mencekam tanpa seorang teman
Terputuslah pergaulanTerbujurlah sendirianDiri terbungkus kain kafan
Wajah dan tubuh indah yang dulu dipuja-pujaKini tiada lagi orang sudi menyentuhnya
Jadi santapan cacing tanahJadi santapan cacing tanahSampai yang tersisa kerangkaBegitulah suratan badanKe bumi dikembalikan
Kebanyakan manusia terlena sehingga lupaBahwa maut ‘kan datang menjelang
Sifana
Coba mencoba lagi, kau mencobaGoda menggoda lagi, oh, kau menggodaTak pernah putus asa, oh SifanaCoba mencoba lagi, kau mencobaGoda menggoda lagi, oh, kau menggoda
Perhiasan, kemewahan, semua kau sajikanKesenangan, keindahan, semua kau janjikanBetapa memukau betapa menawanBetapa memukau betapa menawanSegala rayuan kau upayakanBahkan kau janjikan keabadian
Coba mencoba lagi, kau mencobaGoda menggoda lagi, oh, kau menggoda
Sejak lama tak terhingga pemujamu yang datangBanyak sudah tua muda korbanmu berjatuhanDari zaman ke zaman sepanjang zamanDari zaman ke zaman sepanjang zamanSemakin tua semakin gayaSemakin banyak yang tergila-gila
Coba mencoba lagi, kau mencobaGoda menggoda lagi, oh, kau menggodaTak pernah putus asa, oh SifanaCoba mencoba lagi, kau mencobaGoda menggoda lagi, oh, kau menggoda
Tak pernah putus asa, oh Sifana
Sumbangan
Menyumbang sebenarnya menyumbangMemberi dengan keikhlasanMenyumbang sebenarnya menyumbangMemberi demi ridla Tuhan
Kalau memang benar kau mau menyumbangKenapa perhitungkan angkaKalau memang benar kau mau menyumbangKenapa mengharapkan menang
Dermawan sebenarnya dermawanOrang yang punya ketulusanDermawan sebenarnya dermawanTidak mengharap keuntungan
Memberi seribu mengharap sejutaItu kan ingin cepat kayaMemberi ribuan mengharap miliaranSudah jelas bukan dermawan
Janganlah kau menipu dirimu sendiriDalam menggunakan uangTanyakanlah hatimu di saat memasangMau judi atau nyumbang
Semua orang tahu tentang perbedaanSumbangan dan perjudianTetapi dengan sengaja membutakan mataSerta menutup telinga
Kalau kemungkaran sudah diacuhkanIni pertanda kehancuranMaka pembangunan ‘kan jadi bumerangKalau runtuh keimanan
Dermawan hayo para dermawanMenyumbang demi pembangunan
Menyumbang hayo kita menyumbangAgar merata kemakmuran
Namun hukum Tuhan jangan disamarkanYang haram jangan dihalalkanKarena pembangunan tanpa ridla TuhanTak ‘kan membawa keberkahan
Bukankah sudah jelas?Mana yang haramDan mana yang halal
‘Ku Sayang Padamu
Senyumnya duhai manis sekaliMembuat pria setengah matiMatanya duhai tajam sekaliMenusuk jauh ke lubuk hatiAku cinta padamu, padamuAku sayang padamu, padamu
‘Ku tahu banyak pria merayuMengharap cinta kasih darimuTetapi, tak berubah cintamuPadaku, pria yang tidak mampuAku cinta padamu, padamuAku sayang padamu, padamu
Murninya rasa cintamu membuat aku terharuTulusnya rasa cintamu membuat ‘ku selalu rinduCintaku pada dirimu aduhai tak akan layuCintaku pada dirimu aduhai tak akan bekuWalau sampai tua nantiCintaku tak ‘kan terbagi
Hari Berbangkit
Hari berbangkit, hari yang pasti ‘kan datang, kawanDi hari itu semua amal diperlihatkanHari berbangkit, hari yang teramat mendebarkanDi hari itu pahala dan dosa diperhitungkanCelaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinyaCelaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Di hari itu hiruk-pikuk memecah telingaSemua manusia gundah-resah dengan urusannyaDi hari itu sang ibu lari dari anaknyaTak seorang pun yang dapat menolong sesamanyaCelaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinyaCelaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Cukup sudah Tuhan memperingatkan
Tentang hari peradilanTak ‘kan luput sedebu perbuatanSemua diperhitungkan
Mengapakah tidak kau persiapkanBekal hari yang mencekamTiap nafas hanya kau pergunakanCuma untuk keduniaan
Selagi masih ada kesempatanTaubatlah dan berimanBila nyawa sudah di kerongkonganTertolak penyesalan
Di hari itu tak berharga harta dan jabatanDan tak berlaku segala macam bentuk tebusanDi hari itu banyak wajah yang tertunduk hinaKecut dan getar karena diri berlumuran dosaCelaka, celaka, bagi siapa yang suka mengingkarinyaCelaka, celaka, bagi siapa yang suka berbuat dosa
Seni
Wahai kawan, kita adalah bangsa yang berketuhananTentu tak pantas kalau kita bersikap seperti syetanDan kita adalah bangsa yang berkemanusiaanTentunya tak pantas kalau kita bersikap seperti hewan
Kau dendangkan kesesatan (kau dendangkan kesesatan)Kau dewakan nafsu syetan (kau dewakan nafsu syetan)Tiada lagi halal-haram (tiada lagi halal haram)Tiada lagi kesopanan (tiada lagi kesopanan)
Kau lupakan agama, kau hancurkan budayaKau tebarkan bencana, kau hapuskan susila
Ayo kita kembali ke jalan Tuhan (yo, ayo)Ayo kita tunjukkan kepribadian (yo, ayo)Ayo kita tegakkan sendi agama (yo, ayo)Ayo kita tegakkan budaya bangsa (yo, ayo)Mari menyanyi dan bergembiralahTapi tetap dalam kesopanan dan iman
Setuju kalau kita menyanyi bersama-sama?(Setuju)Oke, dan tetap dalam iman dan kesopanan, setuju?(Setuju)
Baik, yuk kita nyanyi bersama-samaHaa... (haa...) hoo... (hoo...) Haa haa haaa... (haa haa haaa...)Aa (aa) oo (oo) ao (ao) ao (ao)Ye (ye) ye (ye) aaa...
Seni adalah bahasa (seni adalah bahasa)Pemersatu antar bangsa (pemersatu antar bangsa)Seni indah dan mulia (seni indah dan mulia)Suci murni tiada dosa (suci murni tiada dosa)
Tetapi manusia telah menodainyaSeni pun diperkosa demi hawa nafsunya
Ayo gunakan seni demi agama (yo, ayo)Ayo gunakan seni demi negara (yo, ayo)Ayo gunakan seni ‘tuk kebaikan (yo, ayo)Ayo gunakan seni ‘tuk keindahan (yo, ayo)Mari menyanyi dan bergembiralahTapi tetap dalam kesopanan dan iman
Bagaimana, masih mau menyanyi lagi?(Mau)Oke, masih bisa tertib dan sopan?(Bisa)Oke, ayo kembali kita menyanyiSudah siap semuanya?(Sudah)Da da da (da da da) da do do (da do do)Da do (da do) na na na (na na na) Na na na (na na na) na da (na da)Haa... (haa...) Aa (aa) oo (oo) ao (ao) ao (ao)Ye (ye) ye (ye) aaa...
Hubungan
Pertemuan dengan dirimu di malam ituOh sangat berkesanPandanganmu sangat tajamMenembus hatiku, oh menembus hatiku
Pertemuan dengan dirimu di malam ituOh sangat berkesan
Aku tersenyum engkau tersipuHubungan pun mulailahKuulur tangan kau sambut tanganBersalaman terjadilahAku menyapa engkau berkataPercakapan terjalinlahKata basa-basi sebagai pembukaDan selanjutnya tawa melimpah tanda
Pertemuan dengan dirimu di malam ituOh sangat berkesanPandanganmu sangat tajamMenembus hatiku, oh menembus hatikuMenembus hatiku
Siapa yang Punya
Pria:Yang manis siapa yang punya
Wanita:Yang punya yang bertanya
Yang tampan siapa yang punya
Pria:Yang punya yang bertanya
Duet:Kamu milikku aku milikmuKamu kasihku aku kasihmu
Pria:Semoga tak pernah berpisah
Wanita:Berdua selamanya
Duet:Semoga tak pernah berpisahBerdua selamanya
Pria:Betapa bahagianya hatiBila selalu sehati
Wanita:Sudah pasti kita selalu sehatiSampai di akhir nanti
Pria:Betapa aku ‘kan menderitaBila kau tak setia
Wanita:‘Ku tak yakin dan juga tidak mungkinAku dengan yang lain
Wanita:Yang tampan siapa yang punya
Pria:Yang punya yang bertanya
Yang manis siapa yang punya
Wanita:Yang punya yang bertanya
Duet:Kamu milikku aku milikmuKamu kasihku aku kasihmu
Wanita:Semoga tak pernah berpisah
Pria:Berdua selamanya
Duet:Semoga tak pernah berpisahBerdua selamanya
Joget
Joget, mari jogetJoget, mari jogetJoget, mari jogetJoget, mari joget
La-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-laMari kita bersama-sama berjoget
Eh
Joget tidak dilarang, tak dilarangAsalkan jarang-jarangTak perlu sering-sering, tidak perlu
Karena joget tak penting
Berjoget boleh saja, boleh sajaAsal sopan caranyaGembira boleh saja, boleh sajaAsal tahu batasnya
Mari kita joget, mari kita jogetMari kita joget, mari kita jogetMari kita joget, mari kita jogetMari kita joget, mari kita joget
Kampungan
Pria:Ha!
Wanita:Aku manusia bukan burung piara
Pria:Hai, hai
Wanita:Aku punya nama menyapa seenaknya
Pria:Aku belum tahu siapa namamuJadi bagaimana aku menyapamu
Wanita:Tak perlu kau tahu siapakah namaku
Pria:Cakep sih cakepCuma, sadis lho
Pria:Aduhai nona manisSungguh mati ya, ManisBila kau marah, ManisMalah bertambah manis
Wanita:Wahai pemuda tampanMerayu di jalananSungguh tak tahu sopanDasar laki kampungan
Pria:Suit!
Wanita:Rupanya sengaja engkau ‘kan menggangguku
Pria:Hai, hai
Wanita:Nanti kuadukan pada orang tuaku
Pria:Tolong beri tahu siapa namamuAgar aku dapat memanggil namamu
Wanita:Tak perlu kau tahu siapakah namaku
Pria:Aduhai nona manisSungguh mati ya, ManisBila kau marah, ManisMalah bertambah manis
Wanita:Wahai pemuda tampanMerayu di jalananSungguh tak tahu sopanDasar laki kampungan
Menangis
Aha-ha-ha, ‘ku menangis hatiku menangisAha-ha-ha, ‘ku sedih duhai hatiku sedihMemikirkan nasibku kiniYang tak punya kekasih lagi
Aha-ha-ha, ‘ku menangis hatiku menangisAha-ha-ha, ‘ku sedih duhai hatiku sedih
Sejak ‘ku hidup menyendiriTiada gairah hidup lagiKubiarkan badan kurus keringDilanda rindu setiap hariAduhai, aduhai
Nasibku
Mengapa nasibku selalu beginiSelama hidupku selalu bersedihSungguh aku tak mengertiSungguh aku jadi sedihDi mana-mana menderita
Mengapa nasibku selalu beginiSelama hidupku selalu bersedih
Kalau hidupku hanya untuk membawa deritaMengapa dulu aku dilahirkan ke duniaKalau diriku hanya menjadi buah hinaanMengapa dulu ayah dan ibuku membesarkan
Ke mana lagi ‘ku berjalanMembawa derita di badanApakah untuk selamanyaHidupku jadi pengelana
Pantun Cinta
Pria:Banyak bunga di taman cuma satu kupetikBanyak anak perawan cuma adik yang cantik
Wanita:Banyak buah semangka dibawa dalam sampanBanyak anak jejaka cuma abang yang tampan
Pria:Berjuta bintang di langitSatu yang bercahayaBerjuta gadis yang cantikAdiklah yang kucinta
Wanita:Pandai abang merayu, hatiku rasa malu
Pria:Rumah atapnya tinggi terbuat dari bambuCuma adik kupilih dan yang selalu kurindu
Wanita:Gunung puncaknya tinggi tertutup oleh saljuMemang abang kupilih dan yang selalu kurindu
Suara Gendang
Duet:Dang-dung-da-da-gen-tang
Wanita:Suara gendang menggebu-gebu
Duet:Tang-ting-ta-ta-ken-tang
Pria:Suara musik merayu-rayu
Duet:Dang-dung da-da-gen-tang
Wanita:Suara gendang menggebu-gebu
Duet:Na-ni-na-na-ni-na
Pria:Mengalunkan lagu merdu
Duet:Aduh, aduh, aduh kaki rasanya ingin melangkahMenari-nari menurut iramaAduh, aduh, aduh hati malu untuk bergembiraTapi tak sadar kepala bergoyang
Baju Satu Kering di Badan
Apakah yang engkau harapkanDariku orang yang tak punyaBagiku patutlah kiasanBaju satu kering di badanBaju satu kering di badan
Masihkah engkau mengharapkanCintaku orang yang tak punya
Hanya sekerat hati yang penuh kasih sayangCuma itu milikku yang dapat kuberikanCinta yang terbalut dengan kemiskinan
Kalau sekedar cinta dan rasa kasih sayangItu yang kau terima sebagai yang kau dambakanApakah mungkin dapat membahagiakan
Bercinta juga perlu uangBercinta juga perlu makanBagiku patutlah kiasan
Baju satu kering di badanBaju satu kering di badan
Lupakanlah aku, lupakanCarilah orang yang berpunya
Kasih dan Sayang
Wanita:Kau kecup bibirku dengan rasa mesraKau peluk diriku dengan kasih sayang
Pria:Aku tak ingin dirimu disentuh orangAku tak ingin dirimu diambil orang
Wanita:Kau kecup bibirku dengan rasa mesraKau peluk diriku dengan kasih sayang
Wanita:Haa…
Pria:Hmm..
Pria:Bila kita berpisah tak ‘kan ku bercinta
Wanita:Bila dikau tiada sunyi kurasa
Pria:Bila kita berpisah tak ‘kan ku bercinta
Wanita:
Bila dikau tiada sunyi kurasa
Duet:Kau kecup bibirku dengan rasa mesraKau peluk diriku dengan kasih sayang
Terajana
Pernah aku melihat musik di Taman RiaIramanya Melayu duhai sedap sekali Iramanya Melayu duhai sedap sekali
Sulingnya suling bambuGendangnya kulit lembuDangdut suara gendang rasa ingin berdendangDangdut suara gendang rasa ingin berdendang
Terajana… TerajanaItu lagunya… lagu India
Hai merdunya… hai merdunyaMerdu suara… oh penyanyinyaSerasi dengan… indah gayanya
Karena asyiknya akuHingga tak kusadariPinggul bergoyang-goyang rasa ingin berdendangPinggul bergoyang-goyang rasa ingin berdendang
Di tepi pantai
Di tepi pantai cinta bersemiOmbak putih menari menjadi saksiO, di tepi pantai
Pasir yang putih warna cintakuGemuruh ombak detak jantungkuHembusan angin bisik jiwaku
O, hati terpadu sudah di dalam cinta
O, di tepi pantai cinta bersemiOmbak putih menari menjadi saksiO, di tepi pantai
Anak Kera
Seekor anak keraYang nakal tetapi sangat jenaka
Pergi ke tepi pantaiTujuannya untuk bermain-mainIa pergi sendirian tanpa setahu induknya
Setelah puas bermain ia pun ingin pulangTapi malang nasibnya ia tak tahu ke manaMenangislah akhirnya menyesali dirinya
Untuk ketika ituLalu di sana seorang nelayanAnak kera jenakaKemudian dibawanya bersamaDibawa ke dalam hutan tempat asalnya semula
Anak Pertama
Kini aku gembira yang kutunggu ‘lah tibaAnakku lahir sudah hai anakku yang pertama
Sungguh cantik rupanya mirip wajah ibunyaBetapa bahagia hai dengan kehadirannya
Kau kujadikan raja di dalam rumah tanggaKucurahkan semua hanya untukmu sayangOh buah hati, wahai permataBesarlah kau segera, anakku yang pertama
Riang tiada terkira, hapus segala dukaBila ‘ku memandangnya, hai anakku yang pertama
Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hmOh, anakku yang pertamaHm, hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm
Anjing dan Sampah
Kau palingkan muka bila ‘ku memandangKau percikkan ludah bila ‘ku menyapaBegitu tega kau patahkan hatikuBegitu tega kau hinakan diriku‘Ku tahu diriku tiada berhargaTetapi janganlah kau percikkan ludah
Anjing lebih mulia dalam pandanganmuHingga kau anggap aku sampah yang berbauKalau engkau tak sudi jangan begitu caramuSungguh penghinaanmu menyakiti hatiku
Cantiknya wajahmu memang tak terkataIndahnya tubuhmu memang tiada taraTapi betapa rendah benar budimuTapi betapa buruk benar akhlakmuJikalau begitu budi pekertimuTiada berarti hai kecantikanmu
Jakarta
Jakarta, ibukota IndonesiaJakarta, kota kebanggaan kitaJakarta, hai kota metropolitanJakarta, penuh dengan keramaian
Gedungnya tinggi-tinggi, mencakar langitKotanya sangat indah, duhai selangit
Jakarta, ibukota IndonesiaJakarta, kota kebanggaan kita
Apa yang Anda mau ada di sanaDari garam sampai mobil paling mewahSegala macam hiburan tersediaDari yang kelas kambing sampai utama
Jakarta... Jakarta... Jakarta...Selalu melayani selera Anda
Harta
Sesungguhnya semua harta di duniaSerta semua kekayaan yang berlimpahBukanlah pedoman kebahagiaanDan bukan pula sebagai pembeda
Terkadang harta membuat orang lupaMerasa tinggi hati dan berkuasaTak disadari harta yang digenggamnyaItu semua amanat yang kuasaMaka berhati-hatilah dengan harta
Betapa rugi orang yang mendewakanHarta dijadikan pelita hidupnyaTak pernah dipikirkan akan kuasa TuhanDalam sekejap semua dihapuskan
Lebih rugi lagi orang yang merasaHarta sebagai pembeda harkat manusiaSi miskin di pandang rendah di matanyaRasa hormat hanya sesama kayaDari itu hati-hati dengan harta
Firman Tuhan
Sesungguhnya...Perilaku kehidupan manusia penuh dengan kerugianKecuali...Orang-orang yang beriman dan selalu mengerjakan kebajikan
Menunjukkan jalan kebenaranBernasihat penuh kesabaranKukuh teguh dengan keyakinanAgama terpatri dalam iman
Tipu daya dunia ini gemerlapan dengan fantasiWalau bukan hukum rimba yang lemah tak berdaya
Sementara rumah mewah gedung megah menghias kotaFakir miskin anak yatim tunawisma jadi sampahnyaSementara cerdik pandai cendekiawan pencipta rudalGelandangan pengangguran luntang-lantung merusak mental
Sesungguhnya...Perilaku kehidupan manusia penuh dengan kerugianKecuali...Orang-orang yang beriman dan selalu mengerjakan kebajikan
Mana pikiran yang masih sehatHidup yang rugi tak selama dunia akhiratMana budaya kita yang asliKepribadian yang hakiki jangan dicemariMana agama dan keyakinanFirman Tuhan janganlah sampai disalahgunakan
Orang yang rugiYang tak pernah melakukan kebajikanOrang yang rugiYang tak pernah menegakkan kebenaranOrang yang rugiYang tak pernah menunjukkan kesabaranOrang yang rugiYang tak pernah meluruskan keadilanPunya agama punya aturanPara sarjana para ilmuwanLebih sempurna dengan firman TuhanFirman Tuhan harus dimuliakan
Firman Tuhan jangan dipermainkanFirman Tuhan jadikanlah pedomanFirman Tuhan sumber keselamatanRenungkan, resapkan, amalkanPasti peroleh kedamaian
Sesungguhnya...Perilaku kehidupan manusia penuh dengan kerugianKecuali...Orang-orang yang beriman dan selalu mengerjakan kebajikan
Ke Binaria
Pria:Ke manakah sayang tujuan kita pergiBergembira malam iniBergembira malam ini
Wanita:Terserah padamu ke mana engkau mauBilang dulu sama IbuBilang dulu sama Ibu
Pria:Bagaimana kalau kita ke BinariaBanyak pengunjungnya melantai di sana
Wanita:Dengan hati rela ‘ku pergi bersamaTapi jangan lupa kembali segera
Duet:Marilah bersama kita ke BinariaBergembira malam iniBergembira malam ini
Mirasantika
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka(Ya-ya-ya)Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila(Ya-ya-ya)
Sebelum aku tahu kau dapat merusakkan jiwaku (o-o, o-o)Sebelum aku tahu kau dapat menghancurkan hidupku
Sekarang tak-tak-tak-tak‘Ku tak mau tak mau tak-tak-tak-tak-tak‘Ku tak mau tak mau tak (‘ku tak mau tak)Sekarang tak-tak-tak-tak‘Ku tak sudi tak sudi tak-tak-tak-tak-tak‘Ku tak sudi tak sudi tak (‘ku tak sudi tak)
Dulu aku suka padamu dulu aku memang suka(Ya-ya-ya)
Dulu aku gila padamu dulu aku memang gila
Minuman keras (miras), apa pun namamuTak akan kureguk lagiDan tak akan kuminum lagiWalau setetes (setetes)Dan narkotika (tika), apa pun jenismuTak akan kukenal lagiDan tak akan kusentuh lagiWalau secuil (secuil)
Gara-gara kamu orang bisa menjadi gilaGara-gara kamu orang bisa putus sekolahGara-gara kamu orang bisa menjadi edanGara-gara kamu orang kehilangan masa depan
Mirasantika? (no way...)
Mari-mari
Duet:Mari-mari, bergembiraMari-mari, bergembira
Wanita:Mari-mari-mari-mari-mari-mari-mariKita sama-sama menyanyi gembira-ria
Pria:Mari-mari-mari-mari-mari-mari-mariKita hilangkan semua rasa duka-lara
Duet:Jangan engkau melamun seorang diriMengkhayal yang tiada berartiLebih baik kita gembira menyanyiUntuk melupakan hati yang sedih
Ayo-ayo, tepuk tanganAyo-ayo, tepuk tangan
Wanita:Ayo-ayo-ayo-ayo-ayo-ayo-ayoTepuk tangan tanda hati merasa gembira
Pria:Ayo-ayo-ayo-ayo-ayo-ayo-ayoTertawa karena rasa sedih hilang sudah
Duet:Hidup jangan terlalu banyak pikiranAgar rambut tak cepat berubanKalau hidup ini terlalu seriusAkibatnya badan menjadi kurus
Wanita:Mari-mari-mari-mari-mari-mari-mariKita sama-sama menyanyi gembira-ria
Pria:Mari-mari-mari-mari-mari-mari-mariKita hilangkan semua rasa duka-lara
Jangan engkau melamun seorang diriMengkhayal yang tiada berartiLebih baik kita gembira menyanyiUntuk melupakan hati yang sedih
Duet:Mari-mari, bergembiraMari-mari, bergembira
Duka Dalam Cinta
Sedang kuturut, sedang kusayangLalu ia diambil orang, ho-oTidak kusangka, tidak kudugaAkhirnya begini jadinya
Setelah kucinta ia tinggalkan akuSehingga hidupku kini meranaSetelah kucinta ia tinggalkan akuSehingga hidupku kini merana
Kalau ‘ku tahu bercinta sakitTidak kumulai dari semula
Setelah kucinta ia tinggalkan akuSehingga hidupku kini meranaSetelah kucinta ia tinggalkan akuSehingga hidupku kini merana
Sedekah
Kebiasaan bersedekah sikap yang muliaBagi yang berharta dengan hartaAtau dengan bahasa, senyum juga sedekah
Bersedekah berbagi rasaKepedulian terhadap sesamaSebagai perekat si miskin dan kayaJalinan mesra antarmanusia
Tak ‘kan susah karena sedekahBahkan hartanya ‘kan bertambah-tambahSerta manfaat dan penuh berkahDan dijauhkan dari bencana
Harta benda yang kita simpanItu semua ‘kan kita tinggalkanHarta yang kekal yang kita infaqkanSebagai bekal hari kemudian
Atau dengan bahasa, senyum juga sedekahAtau dengan bahasa, senyum juga sedekah
Tercapai
Pria:Eh, bagaimana, SayangApakah kau merasa bahagia hari ini?
Wanita:Ya, aku bahagia sekali
Pria:He-he
Wanita:Eh
Pria:Seribu satu rintangan
Wanita:Telah kita lalui
Pria:Untuk mencapai
Wanita:Cita bersama
Pria:Demi membina
Wanita:Hidup bahagia
Duet:Seribu satu rintangan telah kita lalui
Pria:Kini tercapailah tujuan kitaHidup bahagia berumah tanggaMasa kerinduan berlalu sudahMasa yang indah kini menjelma
Wanita:Rupanya Tuhan telah mengabulkanAkhirnya kita dipersatukan
Cape
Aha, aha, aha, aha capeAha, aha, aha, aha lelahAha, aha, aha, aha capeAha, aha, aha, aha lelah
Sungguh kami sudah tidak tahan lagi tidak tahan lagiSeluruh tubuh sudah letih sekali letih sekali
Aha, aha, aha, aha capeAha, aha, aha, aha lelahAha, aha, aha, aha capeAha, aha, aha, aha lelah
Sungguh kami sudah tidak tahan lagi tidak tahan lagiSeluruh tubuh sudah letih sekali letih sekali
Tolonglah izinkan kamiUntuk beristirahat menyanyiKami tidak mampu lagiKalau terus-menerus menyanyi
Tolonglah izinkan kamiUntuk beristirahat menyanyi
Kami tidak mampu lagiKalau terus-menerus menyanyi
Cape, cape, cape, sudah capeCape, cape, cape, sudah capeCape, cape, cape, sudah capeCape, cape, cape, sudah cape
Terus Berpacu
Walau gelombang menghalangBiarpun taufan dan badaiMenghalang dalam hidupku‘Kan kuhadapi semuaWalau gelombang menghalang‘Kan kuhadapi semua
Apa artinya semua selagi jiwa membaraApa artinya semua selagi jiwa membaraSelagi harapan ada serta imanku sempurna
Aku ‘kan terus berpacuBerlari tak ‘kan berhentiSebelum aku mencapaiTujuan dan cita-citaWalau gelombang menghalang‘Kan kuhadapi semua
Pemburu
Apa kau sudah tahu akan kegemarankuWahai kawanBila engkau belum tahu wow wow wowKukatakan aku gemar berburu
Sehingga banyak orangYang memanggil namaku si pemburuBegitulah julukanku wow wow wowSi pemburuPemburu yang perkasa
Hutan rimba kujelajahiHanya untuk mencari mangsaSasaranku selalu tepatMengenai buruankuBila banyak mangsa kudapatAku pulang dengan gembira
Pada suatu hari pernah pula terjadiWahai kawanTiada mangsa kudapati wow wow wowAku pulang dengan hati kecewa
Kisah di Bulan Juni
Malam purnama menjelang di bulan JuniMalam purnama menjelang di bulan JuniOh, sungguh nikmatnya dan berbahagia
Karena di malam itu aku berduaKarena di malam itu aku berduaOh, mencurahkan rasa kasih bersama
Malam purnama menjelang di bulan Juni
Di situ kisah kumulai bersamanyaYang telah lama kudambakan berduaUntuk saling menyatakan rasa cintaAgar tiada terpendam di jiwaOh, aku gembira dia pun bahagiaAku gembira dia pun bahagia
Oh kini aku dan dia hidup bersamaOh kini aku dan dia hidup bersamaOh, jadi suami dan isteri setia
Semoga berbahagia untuk selamanya
Keroncong Melayu
Ini keroncong MelayuBukan keroncong yang asliLagunya pun asal jadiCuma ‘tuk menghibur diri
Ini keroncong MelayuKeroncong yang tak karuanLagunya pun pakai gendang‘Tuk membuat hati senang
Kalau merdu tak usah dipujiTak merdu jangan dicaciKalau senang silakan berdendangTak senang jangan dibuang, aduh sayang
Bosan
Aku sudah bosan melihat wajahmuAku sudah bosan melihat tingkahmu‘Pabila engkau datang hanya untuk merayuSerta bermain cinta cuma di saat ituSetelah puas kau segera berlaluUntuk mencari lagi mangsa yang baru
Kurasa kalau mungkin laki-laki seduniaAkan engkau jadikan pacarmu semuanyaPergilah engkau dari sisikuJangan kembali lagi padakuAh sungguh kau wanita terlalu
Murni Sejati
Hanya kasih dan sayangNan murni demi kemanusiaanPasti abadi dalam jiwaTak ‘kan sirna selamanya
Banyak orang mengira cintanya tak berubahBanyak orang yang mengiraBanyak orang yang bermimpi cintanya ‘kan abadiBanyak orang yang bermimpi
Padahal cinta manusia ‘kan ada batasnyaPasti ‘kan ada batasnyaTapi kasih dan sayang itulah yang abadiKasih yang murni sejati
Rayu cinta memang menggilaPada awal kisah asmaraSejuta kata sejuta rasaMenghiasi permulaan cintaSegalanya dalam dunia terasa indahSeakan hidup tak pernah ada masalah
Ho-ho..., begitu cinta membutakanDan membuat orang lari dari kenyataanTapi kasih dan sayang itulah yang abadiKasih yang murni sejati
Kadar cinta bisa berubahSejalan dengan perjalanan masaBahkan cinta bisa bergantiBerganti dengan perasaan benciKarena berbagai janji tak ditepatiKarena dikhianati dan disakiti
Ho-ho..., begitulah pekanya cintaTerhadap segala perilaku manusiaTapi kasih dan sayang itulah yang abadiKasih yang murni sejatiKasih yang murni sejatiKasih yang murni sejati
Musim Cinta
Musim semi tiba taman penuh bungaAlam tersenyum ria marak musim cinta
Musim semi tiba taman penuh bungaAlam tersenyum ria marak musim cintaMusim semi tiba
Harum bunga mengusik tali jiwaRasa cinta bergelora gairahHarum bunga mengusik tali jiwaRasa cinta bergelora gairah
Mekar bunga-bunga mekarlah cintaSungguh indahnya dan bahagia
Dua hati berbunga penuh cintaBersemilah ‘tuk selama-lamanyaDua hati berbunga penuh cintaBersemilah ‘tuk selama-lamanya
Indahnya bunga indahnya cintaDalam musim bunga musim bercinta
Yale Le
Yale, yale le, yale, yale leHatiku senang bahagia sekaliKasih yang marah sudah baik kembali
Yale, yale le, yale, yale le
Ketika ia marah hatiku susahHidup sehari-hari tak bergairahApa yang kulakukan hai serba salahSehingga hidupku selalu berduka
Yale yale le, yale yale leSekarang aku sudah bisa tertawaKekasih hati sudah hilang marahnya
Yale yale le, yale yale le
Rindu
Wanita:Oh angin lalu, sampaikan salamkuKepada dia yang sangat kurindu
Pria:Terharu mendengar berita darimu
Duet:Ingin rasanya segera bertemu
Wanita:Mengapa belum kembali
Pria:Sabarlah menanti
Wanita:Aku sangat rindu
Pria:Hatiku pun rindu
Wanita:Bilakah engkau datang
Pria:Tiada lama lagi
Wanita:Benarkah katamu
Pria:Janganlah kau ragu
Wanita:Tetap kunanti walaupun kau jauh
Wanita:Engkaulah sayang pelita jiwaku
Pria:Percayalah kasih cintaku untukmu
Duet:Ingin rasanya segera bertemu
Risalah Penyanyi
Akan kututurkan padamuSemua orang yang mendengar laguku
Ini cerita hidupku sebagai penyanyiAkan suka-duka kisahku ini
Banyak yang mengira ‘ku selalu gembiraTak pernah merasa pahitnya duka
Aku manusia seperti kau jugaYang tiada sunyi dari deritaKarena ‘ku punya hati dan air mata
Pernah kualami di dalam menyanyiWajahku berseri namun hati sedih
Senandung Rindu
Duet:La-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-laLa-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la
Wanita:Awan hitam telah berlaluTerbitlah kini cahaya harapan
Pria:Kabut duka telah sirnaNampaklah kini pantai bahagia
Duet:Dag kedig kedag dug hatiku dag-dig-dugBar debur kedebar hatiku tak sabarDag kedig kedag dug hatiku dag-dig-dugBar debur kedebar hatiku tak sabarLama sudah khayal cintaSanding berdua di biduk cinta
Pria:Besar gunung tak sebesar harapanku‘Tuk menyuntingmu bunga pujaanku
Wanita:Luas laut tak seluas nuraniku‘Tuk menyambutmu, kumbang impianku
Wanita:Satu hari bak sewinduMenanti tiba saat bermadu
Pria:Seribu kata tak ‘kan bisaMengungkap rindu untuk berpadu
Tahi Lalat
Tahi lalat yang melekat di pipimuMerupakan perhiasan di wajahmu
Sudah manis bertambah manisSudah ayu bertambah ayuTahi lalat yang melekat di pipimuMerupakan perhiasan di wajahmu
Memang banyak gadis yang memilikiTahi lalat yang melekat di pipiTapi itu belum tentu serasiDengan wajah orang itu sendiri
Bukan aku merayu, bukan aku memujiKalau engkau aduh manis sekali
Colak-colek
Pria:Wahai Nona, saya mau bertanyaTahukah di mana rumah Pak Lurah
Wanita:Colak-colek, jangan Bung colak-colekMemangnya kau kira aku pacarmu
Pria:Tak sengaja...
Pria:Bagaimana, Nona, tahu atau tidak‘Pabila kau tahu tunjukkan segera
Wanita:Kalau Bung bertanya tak ada laranganTapi itu tangan jangan gerayangan
Pria:Kuharapkan Nona janganlah marahCuma dicolek kulitmu tak luka
Wanita:Memang benar dicolek tak ‘kan lukaTapi aku bukan barang murahan
Pria:
Maafkanlah...
Cincin Kawin
Pria:Setelah setahun ‘ku di negeri orangKini ‘ku kembali ‘tuk menemuimuTapi kecewa melihat cincin kawin di jarimu
Wanita:Selama setahun kau di negeri orangTak pernah kuterima oh surat darimuAku mengira dikau telah melupakan diriku
Pria:Dulu kau berjanji ‘kan menantikuTapi mengapakah tiada kau tepati
Wanita:Banyak ‘ku mendengar kau telah beristeriKukira engkaulah yang mengingkari
Pria:Rupanya kau terkena hasutan belaka
Wanita:Maafkanlah sayang semua salahkuTerlalu percaya pada orang lain
Duet:Kini hanyalah kepahitan hidup kita berdua
Besok
Wanita:Jangan dulu, Say, melamarku, Say‘Ku masih takut berumah tanggaAku belum mau kawin, aku belum mau kawinAku masih mau bebas, aku masih mau bebas
Pria:Jadi kapan, Say, kita kawin, SayMengapa takut berumah tanggaLama kita berpacaran, lama kita berpacaranAku sudah tidak tahan, aku sudah tidak tahan
Pria:‘Pabila kau tahu sedapnya kawinEngkau tak ‘kan mau lama berpacaran
Wanita:Bagaimanakah, Say, sedapnya kawinCoba ceritakan ‘ku ingin tahu
Pria:Lebih baik nanti engkau membuktikan
Wanita:Kalau ‘gitu, Say, aku mau, SayMari segera berumah tangga
Duet:Jangan lama-lama lagi, jangan lama-lama lagiBesok saja kita kawin, besok saja kita kawin
Marilah Sayang
Duhai Puspita, datanglah engkau kemariJangan biarkan aku selalu sendiri
Oh marilah, kemari, kemarilah, Sayang
Duhai Puspita, datanglah engkau kemariJangan biarkan aku selalu sendiriOh marilah, kemari, kemarilah, Sayang
Duhai Puspita, datanglah engkau kemari
Debaran hati rindu ‘ku inginkan bertemu‘Pabila jauh darimuDebaran hati rindu ‘ku inginkan bertemu‘Pabila jauh darimuApakah sampai hatimu meninggalkan aku
Dengarlah sayang suara hatiku iniJangan biarkan hati gelisah menantiOh marilah, kemari, kemarilah, SayangDuhai Puspita, datanglah engkau kemari
Surat Terakhir
Kutulis surat ini untuk kauOrang yang paling kucintai
Wahai jelitaku tabahkan hatimuKala membaca suratku iniDengan hati hancur kunyatakan juaBahwa cinta kita sampai disiniTabahkan hatimu
Bukan karena salahmu, bukan karena dosamu
Bukan pula karena kau tak setiaTapi ‘ku menyadari kelemahan diriYang tak mampu membuat kau bahagia
Bila air mata dapat kutuliskanTak ‘kan kupakai tinta untuk kau bacaDi surat terakhir
Jatuh Cinta
Pria:Kudengar kau sedang jatuh cinta
Wanita:Ya-ya-ya-ya-ya-ya
Pria:Tapi hatimu tak bahagia
Wanita:Ya-ya-ya-ya-ya-ya
Pria:Jangan kau merana dan putus asaKarena itu ujian cintaCerahkan wajahmu bentuk senyummuKini kau bersama kasihmu
Pria:Memang bercinta banyak likunya
Wanita:Ya-ya-ya-ya-ya-ya
Pria:Tabahlah dalam dukanya cinta
Wanita:Ya-ya-ya-ya-ya-ya
Pria:Bila dirimu rindu padakuItu pertanda kau cinta padaku
Wanita:Memang ‘ku cinta kepadamu
Pria:Bila dirimu cinta padakuLebih lagi cintaku kepadamu
Dari itu jangan kau bersedih hatiMasa bahagia akan tiba nanti
Emansipasi Wanita
Wanita sekarang dalam perjuanganMenyaingi pria di segala bidangDi rumah, di kantorBahkan sampai ke jalan pemerintahan
Memang peranan wanita perlu di dalam pembangunanTapi peranan wanita jangan sampai keterlaluanKalau peranan wanita melanggar batasan fungsinyaIni bencana
Wanita dan pria tak ‘kan pernah samaSecara kodrati berbeda fungsinyaJiwanya, badannyaTuhan telah mengatur pembidangannya
Wanita ditakdirkan yang melahirkanBukankah ini bukti kelemahanWanita adalah ibu manusiaJanganlah bersikap seperti ayah
Lelaki adalah pemimpin wanitaDalam tata kehidupan duniaBegitulah ketetapan Sang PenciptaLalu kenapa kau coba merubah
Kalau aturan Tuhan sudah dirubah-rubahPasti ‘kan kau dapatkan segala kepincangan
Karena kaum wanita memenuhi kantoranAkhirnya banyak pria menjadi pengangguran
Emansipasi wanita perlu di dalam pembangunanEmansipasi wanita jangan sampai keterlaluanEmansipasi wanita jangan melawan takdir TuhanIni bencana
Majulah wanita, giatlah bekerjaNamun jangan lupa tugasmu utamaApa pun dirimuNamun kau adalah ibu rumah tangga
Wanita laksana tiangnya negaraTanpa tiang coba Anda bayangkanKalau semua maju ke garis depanTentunya lemah di garis belakang
Kalau wanita juga sibuk bekerjaRumah tangga kehilangan ratunyaKalau wanita juga sibuk bekerjaAnak-anak kehilangan pembina
Bukan salah remaja kalau mereka binalBukan salah mereka kalau tidak bermoralBukan hanya makanan, bukan hanya pakaianYang lebih dibutuhkan cinta dan kasih sayang
Ayah Kawin Lagi
Sejak Ayah kawin lagi mengapa tiada beritaHingga bertahun lamanya ibuku menanggung siksaSungguh tiada kusangka hidup ‘kan menjadi dukaHilanglah rasa bahagia selama masa berpisah
Cemas rasanya menantiKalau Ayah tak kembali
Walau Ayah kawin lagiJanganlah lupakan IbuTidakkah Ayah merasaBetapa Ibu tersiksa
Aneh Tapi Nyata
Duet:
Cinta memang aneh, aneh tapi nyata
Wanita:Kadang-kadang menghembuskan angin surga
Pria:Kadang-kadang mengundang datang bencana
Wanita:Kadang-kadang membangun semangat jiwa
Pria:Kadang-kadang menghancurkan segalanya
Duet:Cinta memang aneh, aneh tapi nyata
Wanita:Kalau cinta melambai-lambaiJiwa rasa dibuai-buai
Pria:Kalau cinta mengalun-alunJiwa rasa diayun-ayun
Wanita:Tapi kalau cinta sudah mulai kejamTak dahsyat deru angin topan
Pria:Juga kalau cinta sudah mulai gilaTak ganas gelombang samudera
Suratmu
Kukecup dan kucium suratmu ini hai
Sejak kuterima balasan darimuKubaca, kubaca, kubaca lagiPenuh kata mesra di dalam suratmuKubaca, kubaca, kubaca lagi
Seakan engkau yang berkata kiniSeakan kau di hadapanku kini
Kukecup kucium suratmu iniSerasa dirimu dalam pelukan
‘Kan kusimpan suratmu pada dirikuKubawa, kubawa, ke mana juaBegini kiranya bila jatuh cintaBahagia, bahagia, wahai bahagia
Hmm... hmm...
Suratan
Wanita:Dengan hati pedih serta tubuh letihSegala derita kubawa berlariTanpa kumengerti apa salah diriMengapa derita selalu menghantui
Wanita:Apakah ini semua yang dikatakan suratanKetetapan dari TuhanYang tak dapat dielakkan‘Pabila ini semua hanya suatu cobaanKumohon pada-Mu TuhanBerikanlah kekuatanAgar mampu ‘ku menanggung bebanAgar jangan ‘ku tersesat jalan
Wanita:
Dengan hati pedih serta tubuh letihSegala derita kubawa berlari
Pria:Apa pun bentuk musibah yang terjadi di duniaTidak akan didatangkanTanpa suatu alasanTentang musibah yang datang mungkin hanyalah cobaanAtau mungkin peringatanSemoga bukan hukumanNamun apa pun juga alasanBersabarlah dan tingkatkan iman
Pria:Tetapkanlah langkah, lapangkanlah dadaMantapkanlah arah diatas aqidah
Menang Lomba Joget
Pria:Oh, Hadijah
Wanita:Apa sih?
Pria:Hai, hai lihatlahIni Abang bawa hadiah
Wanita:Hadiah apa
Pria:Ada deh
Wanita:Yang Abang bawaMarilah hai Abang segeraApa isinya
Wanita:Bang, buka sekarang, Bang
Pria:
Ya, tapi pelan-pelan
Wanita:Ehe... ehe...
Wanita:Dari mana Abang mendapat uangTiba-tiba datang bawa selendang
Pria:Turut lomba joget di taman riaLalu Abang menang juara pertamaHadiahnya uang aku beli selendangWanita:Kalau begitu baru ‘ku tahuBetapa gembira hatikuHai Abang sayang
Wanita:Ehe, Abang dehEhe... ehe
Bulan Madu
Pria:Ke mana kita berbulan maduSetelah seminggu kita kawin
Wanita:Ho..., ‘ku mau kita ke puncak sajaDi sana sedap hawanya dingin
Pria:Tepat benar pilihanmuKe puncak ‘ku sangat setuju
Wanita:Udara gunung yang dinginMembuat suasana syahdu
Wanita:Di sana kita ‘kan lebih mesraMemadu cinta pengantin baru
Pria:Ho..., mari ke puncak sekarang sajaDi sana kita berbulan madu
Bunga-Bunga Ganja
Sejuta bintang menari-nari di mataSelaksa angan ingin menjangkau nirwanaSukma kembara tak tentu arah ke manaHidup yang hampa tanpa tujuan nyataJiwa terlena (dibuai, dibuai) arus narkotikaTunas belia (terkulai, terkulai) layu tak bergunaPunah semua harapan bunda persada
Bunga-bunga ganja (hai bunga ganja)Awal dari bencanaJangan biarkan tumbuh merajalelaBunga-bunga ganja (hai bunga ganja)Sumber malapetakaMenutup citra tunas harapan bangsaHancurkan (hancurkan) seluruh jenis narkotikaMusnahkan (musnahkan) sebelum kasip semua
Adu Domba
Adu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkanAdu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkan
Demi keuntungan domba jadi korban(Diadu domba)
Demi kesenangan domba kesakitan(Diadu domba)
Adu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkanAdu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkan
Domdomba domba, babadom domba(Adu domba)Domdomba domba, babadom domba(Adu domba)Domdomba domba, babadom domba
Sayang-sayang seribu kaliDomba-domba tak menyadariKasihan aduhai kasihanDomba-domba pun bermusuhanHentikanlah hentikan itu kedzalimanJanganlah dan janganlah kau mengadu domba
Adu domba adu domba mengadu dombaSungguh suatu dosaAdu domba adu domba mengadu dombaPerbuatan tercela
Demi keuntungan domba jadi korban(Diadu domba)Demi kesenangan domba kesakitan(Diadu domba)
Adu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkanAdu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkan
Domdomba domba, babadom domba(Adu domba)Domdomba domba, babadom domba(Adu domba)Domdomba domba, babadom domba
Jadilah seorang gembalaDi antara kawanan dombaBinalah dan peliharalahKerukunan antara dombaBila ada orang suka memecah belahMaka dia dikatakan pengadu domba
Adu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkanAdu domba adu domba mengadu dombaDomba dipertaruhkan
Demi keuntungan domba jadi korban(Diadu domba)Demi kesenangan domba kesakitan(Diadu domba)
Adu domba adu domba mengadu dombaSungguh suatu dosaAdu domba adu domba mengadu dombaPerbuatan tercela
Adu domba
Pelangi
Di sore secerah iniEngkau menampakkan diri‘Ku cinta akan warnamuMerah hijau kuning ungu
Pelangi aku bertanyaBenarkah orang berkataEngkau sebagai pertandaBidadari sedang mandi
Kalau memang demikianCoba tunjukkan padakuDi manakah geranganMandinya sang bidadari
‘Pabila engkau tunjukkanMandinya sang bidadariPasti ‘ku ‘kan ke sanaWalau di mana pun jua
Pemilu
Mari kita ramaikan, mari kita sukseskanPemilihan umum(Pemilu, pemilu-pemilu-pemilu)Dengan kebersamaan mari melaksanakanPemilihan umum(Pemilu, pemilu-pemilu-pemilu)
Pemilu itu bebas dan rahasiaUmum pula sifatnya bagi yang dewasaBebas artinya tidak boleh dipaksaDan itu rahasia bagi kita semua
Mari kita amalkan aturan permainanJangan sampai menyimpang berbuat kecurangan
Tegakkan keadilan dalam pelaksanaan Pemilihan umum(Pemilu, pemilu-pemilu-pemilu)Tunjukkan kejujuran dalam pelaksanaanPemilihan umum(Pemilu, pemilu-pemilu-pemilu)
Di antara tiga tanda gambarPilih satu yang paling Anda suka(Pilih satu yang Anda suka)Apabila ada yang memaksaItulah pengkhianat Pancasila(pengkhianat Pancasila)
Jangan takut dan jangan gentarKedaulatan di tangan Anda
Jangan takut dan jangan gentarHak pilihmu dilindungi negara
Buatmu Afghanistan
Mengalir darah yang suci membasahi bumiBerserak korban manusia, insan tak berdosaYang membela nasib bangsanya dan mengagungkan TuhannyaTerpuji perjuanganmu, syahidlah matimu
Teruskan perjuanganmu, wahai saudarakuJanganlah kau gentar hati, Tuhan bersamamuAku akan turut berdoa demi cita-cita yang mulia
Tanamkan dalam hatimu percaya selaluAkan pertolongan Tuhan yang pasti ‘kan datangDengan iman di dalam dada berjuang dan berjuanglahMereka yang kau perangi musuhmu yang nyata
Aku Saudaramu
(Apa? Abang? Ha-ha-ha, ha-ha-ha.He, kau tahuAku tidak punya saudara semacam kau, mengerti?Pergi, pergi, pergi...)
Kini engkau lupa pada adikmu sendiriHingga sampai hatimu membiarkanku pergi
Akulah saudaramu seayah dan seibuMengapakah kau kini tiada mengenal lagiAdik kandung sendiri
Sungguh jauh berbeda sejak Abang berhartaDalam sekejap saja lupa akan saudaraAku datang kemari bukan untuk memintaHanya sekedar rindu ingin jumpa denganmuNamun yang kudapatkan hanyalah penghinaanSungguh kejam dan tega
Lima
Pesan Nabi kepada semua umatnyaJaga lima sebelum datangnya limaPertama jaga muda sebelum tuamuKedua jaga kaya sebelum miskinmuKetiga jaga sempat sebelum sempitmuJaga sehat sebelum sakitmu
Jaga hidup sebelum matimu
Selagi kau sehat bekerja yang giatUsia yang muda jangan kau sia-siaSelagi kau kaya jangan foya-foyaGunakanlah harta di dalam bertaqwaAgar dirimu tidak merugiDalam hidup yang singkat iniAgar kau tidak menyesal nantiDi saat menghadap Ilahi
Dari itu marilah kawan semuaJaga lima sebelum datangnya limaPertama jaga muda sebelum tuamuKedua jaga kaya sebelum miskinmuKetiga jaga sempat sebelum sempitmuJaga sehat sebelum sakitmuJaga hidup sebelum matimu
Haji
A'udzubillahi minasy syaithanir rajimBismillahirrahmanirrahim
Alhajju asyhurun ma'lumatFaman faradla fihinnal hajjaFala rafatsa wala fusuqa wala jidala fil hajjWama taf'alu min khairin ya'lamhullahWatazawwadu, fainna khairiz zadit taqwaWattaquni ya ulil albab
Haji adalah pada bulan-bulan yang telah ditetapkanBarangsiapa yang berniat untuk melaksanakan ibadah hajiMaka janganlah berkata-kata kotorDan jangan berbuat keji
Serta jangan bertengkarPerbuatan baik apa pun yang kamu lakukanNiscaya Allah mengetahuinyaDan berbekallahSesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwaBertaqwalah kepada Allah, hai orang-orang yang berakal
Labbaikallahumma labbaik (labbaikallahumma labbaik)Labbaika la syarika laka labbaik (labbaika la syarika laka labbaik)Innal hamda (innal hamda) wanni'mata (wanni'mata)Laka wal mulk (laka wal mulk) la syarika lak (la syarika lak)
(Kami datang, kami datang)Memenuhi panggilanmu, Yallah(Kami datang, kami datang)Demi mencari ridla-Mu, Yallah
Berhaji melebur dosaDan menempa iman dan taqwaBerjuang fi sabilillahPara haji benteng agama
(Kami datang, kami datang)Memenuhi panggilanmu, Ya’llah(Kami datang, kami datang)Demi mencari ridla-Mu, Ya’llah
(Haji, haji, haji, mari kita laksanakan ibadah hajiHaji, haji, haji, mari kita laksanakan ibadah hajiHaji, haji, haji, mari kita laksanakan ibadah haji)
Berbagai macam bangsa di duniaBersatu membaur di depan ka’bahBerbagai macam bahasa menggemaMohon ampunan seraya berdoa
Haji menyatukan duniaHaji menyambung ukhuwah
(Labbaikallahumma labbaikLabbaika la syarika laka labbaikInnal hamda wanni'mataLaka wal mulk la syarika lak)
1001 Macam
Seribu satu macam itu bidang pekerjaanDari jadi pengamen sampai jadi seorang presidenSeribu satu macam cara orang mencari makanDari menjual koran sampai menjual kehormatan
Ada cara yang halal, ada cara yang haramSilakan mau pilih cara manaNamun semua cara ada tanggung jawabnyaDi hadapan Tuhan dan manusia
Seribu satu macam itu bidang pekerjaanDari jadi pengamen sampai jadi seorang presidenSeribu satu macam cara orang mencari makanDari menjual koran sampai menjual kehormatan
Banyak orang berkataDalam mencari nafkahCari yang haram saja sudah susahApalagi yang halal
(Jangan didengarJangan didengar itu sangat tidak benarHu, jangan didengar itu sangat tidak benar)
Banyak orang berkataYang jujur pasti hancurKarena zaman ini sudah edanJujur tidak makan
(Zaman yang edanZaman yang edan kita jangan jadi syetan
Hu, zaman yang edan kita jangan jadi syetan)
Siapa meninggalkan yang haramKarena takut kepada TuhanPasti baginya ‘kan digantikanRizki yang halal dan digandakanInsya Allah
Seribu satu macam
135 Juta
Seratus tiga puluh lima jutaPenduduk IndonesiaTerdiri dari banyak suku-bangsaItulah Indonesia
Ada Sunda, ada JawaAceh, Padang, BatakDan banyak lagi yang lainnya
Seratus tiga puluh lima jutaPenduduk IndonesiaTerdiri dari banyak suku-bangsaItulah Indonesia
Janganlah saling menghinaSatu suku-bangsa dengan lainnyaKarena kita satu bangsaDan satu bahasa Indonesia
Bhinneka Tunggal IkaLambang negara kita IndonesiaWalaupun bermacam-macam aliranTetapi satu tujuan
Seratus tiga puluh lima jutaPenduduk IndonesiaTerdiri dari banyak suku-bangsaItulah Indonesia
Betawinya, MakassarnyaBugis, Ambon, DayakDan banyak lagi yang lainnya
Seratus tiga puluh lima jutaPenduduk IndonesiaTerdiri dari banyak suku-bangsaItulah Indonesia
Air Mata Darah
Sudah sering kali kau mengkhianatiTapi engkau aku maafkan selaluTapi kali ini kau sungguh terlaluTak mungkin lagi kumaafkan salahmu
Simpan saja air matamuTak guna engkau menangisHatiku tak akan mencairDengan sedu-sedanmu itu
Walaupun tangismu darahHatiku tak akan ibaAku sudah bosanMelihat permainan sandiwaramu
Sudah sering kali kau mengkhianatiTak mungkin lagi kumaafkan salahmu
Ampunilah
Kutadahkan kedua tanganku ke langit tinggiMohon ampun pada-Mu Tuhan Pengasih PenyayangHapuskanlah dosaDosa yang kusengaja atau yang tak kusengaja
Terimalah pintaku dan ampunilah semua
Aku menangis meratap pada-Mu, oh TuhanSungguh aku menyesali segala dosa
Tenangkanlah jiwaku menghadapi panggilan-Mu‘Ku merasa gelisah karena penuh dengan nodaHapuskanlah dosaDosa yang kusengaja atau yang tak kusengajaTerimalah pintaku dan ampunilah semua
Ani
Ani, AniSungguh aku tahu kau cinta padakuAni, AniEngkau juga tahu ‘ku cinta padamuTetapi untuk sementara biarlah berpisah‘Ku pergi karena terpaksa demi cita-citaAni, AniTabahkan hatimu, aku juga rindu
Ini semua aku lakukan demi cintaCintaku kepadamu, Ani, cinta yang suciNanti bila sudah tercapai cita-cita
Baru aku akan kembali padamu, AniSabarlah sayang, tunggu ‘ku pulangSabarlah sayang, tunggu ‘ku pulang
Apa Kabar
Hai apa kabar kamu semuanyaHai sudah lama kita tak jumpaHai kabar baik kami semuanyaHai bagaimana kamu semuaBaik bukan
Semoga kamu gembira jumpa dengan kamiSeperti kami gembira jumpa dengan kamuKami menyanyikan lagu, lagu untuk kamuAgar hatimu gembira, segembira kamiKami dan kamu, kami dan kamu
Api dan Lautan
Dalam tubuh ini ada lautanTempat berlayar si biduk cintaDalam tubuh ini pun ada apiTempat bersarang angkara murka
Lautan ini ‘kan bergeloraBila manusia dilanda cintaApi ini pun akan berkobarBila manusia khilaf dan marahHai begitulah sifat manusia
Lautan dan api di tubuh iniHarus selalu kita kuasai
Baca
Mengapa bencana... kerap melanda...Sudahkah kita membaca?
Mengapa bencana kerap melandaBerbagai musibah jadi beritaKorban harta benda tak terhitungkanBahkan korban jiwa tak terperikanPertanda apakah ini semua
Apakah musibah sekedar cobaanApa peringatan ataukah hukumanYa Azza Wa Jalla, Ya Azza Wa JallaTunjukkanlah pertanda agar kami bacaBukakan mata jiwa
Seandai bencana cuma cobaanMantapkanlah iman dan kesabaranKalau peringatan atau hukumanMohon pengampunan dan kesadaranSungguh kami insan yang aniaya
Begadang
Begadang jangan begadang, kalau tiada artinyaBegadang boleh saja, kalau ada perlunya
Begadang jangan begadang, kalau tiada artinyaBegadang boleh saja, kalau ada perlunya
Kalau terlalu banyak begadangMuka pucat karena darah berkurangKalau sering kena angin malamSegala penyakit akan mudah datangDarilah itu sayangi badanJangan begadang setiap malam
Begadang II
Apa artinya malam MingguBagi orang yang tidak mampuMau ke pesta tak beruangAkhirnya nongkrong di pinggir jalan
Begadang marilah kita begadangBegadang sambil berdendangWalaupun kita tidak punya uangKita juga bisa senang
Apa artinya malam MingguBagi orang yang tidak mampuMau ke pesta tak beruangAkhirnya nongkrong di pinggir jalan
Bagi mereka yang punya uangBerdansa-dansi di night clubBagi kita yang tak punya uangCukup berjoget di sini
Bagi mereka yang punya uangMakan-makan di restoranBagi kita yang tak punya uangMakannya di warung kopi
Beku
Sejak dikau pergi hidupku sendiriSejak dikau lari hatiku teriris
Tiada cinta lagi sudi kuterimaHatiku membeku bagai karang batu
Mengapa semua iniMenimpa ‘ku punya diriCuma bisa pinta, cuma bisa doaTuhan punya kuasaUh pedih, uhu, uhu, uhu, uhu
Berdendang
Wanita:Dang, mari berdendang, kita berdendang(Gembira-ria, gembira-ria)Dang, mari berdendang, kita berdendang(Gembira-ria, gembira-ria)Lenyapkan rasa gelisahLapangkan hati yang duka
Duet:Lenyapkan resah-gelisahLapangkan hati yang duka
Wanita:Dang, mari berdendang, kita berdendang(Gembira-ria, gembira-ria)Dang, mari berdendang, kita berdendang(Gembira-ria, gembira-ria)Lenyapkan rasa gelisahLapangkan hati yang duka
Duet:Lenyapkan rasa gelisahLapangkan hati yang duka
Wanita:Bersedih (bersedih)Bersedih janganlah kita bersedihGembira (gembira)Gembira selalu sepanjang masa
Bersedih (bersedih)Bersedih janganlah kita bersedihGembira (gembira)Gembira selalu sepanjang masa
Duet:La-la-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la-laLa-la-la-la-la-la-la-laLa-la-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la-laLa-la-la-la-la-la-la-la
(Ya...)
Bujangan
Katanya enak menjadi bujanganKe mana-mana tak ada yang larangHidup terasa ringan tanpa bebanUang belanja tak jadi pikiranO, bujangan ... bujanganBujangan ... bujangan
Enaknya kalau jadi bujanganHidup bebas bagai burung terbangKantong kosong tidak jadi persoalan
Tapi susahnya menjadi bujanganKalau malam tidurnya sendirianHanya bantal guling sebagai temanMata melotot pikiran melayangO, bujangan ... bujanganBujangan ... bujangan
Susahnya kalau jadi bujanganHidup tidak akan bisa tenangUrusi segala macam sendirian
Ho..., boleh saja hidup membujang‘Pabila hidup belum mapanAsalkan jangan suka jajan
Ho..., tidak boleh hidup membujangKalau untuk bebas berkencanDengan gonta-ganti pasangan
Kalau memang semuanya sudah mungkinTentu lebih baik kawinKarena bahayanya hidup sendirianBerat menahan godaan
Bulan Bintang
Bulan di manakah kiniJangan kau sembunyi tampakkanlah diriBintang sepi menyendiriBerselimut sunyi selalu mencari
Malam semakin kelamTanpa kau sang rembulanBintang sedih bermuramTanpa kau sang rembulan
Bulan di manakah kiniJangan kau sembunyi tampakkanlah diri
Naluriku berkata bulan masih adaDan menanti bintang dengan penuh damba‘Ku yakin bulan juga gelisah meranaDan menanggung rindu dalam penantianBulan, bintang pun merindukanmu
Buta
Terangnya dunia tak dapat dipandanginyaIndahnya dunia tak dapat dinikmatinyaTerang bagi orang gelap bagi diaIndah bagi orang suram bagi dia
Tanpa penglihatan dilalui hidup iniTongkat yang di tangan menjadi teman abadiBegitu derita nasib orang butaHidup di dunia di dalam gulita
Suara, cuma dengan suaraDia mengenal orang sekelilingnyaMeraba, cuma meraba-rabaDia menyelusuri jalan hidupnya
Buta Tuli
Tak buta dua mata, namun tiada melihatTiada tuli telinga, namun tiada mendengarYang buta, yang buta, yang buta mata hatinyaYang tuli, yang tuli, yang tuli kesombongannya
Sehingga tiada melihat tanda kebesaran TuhanSehingga tiada mendengar peringatan dari Tuhan, oh
Adanya diri ini bukti adanya TuhanAdanya alam ini bukti adanya TuhanYang buta, yang buta, yang buta mata hatinyaYang tuli, yang tuli, yang tuli kesombongannya
Kebanyakan penghuni nerakaDari bangsa jin dan manusiaKarena mereka tak menggunakanSegala indera yang diberikan
Punya akal tapi tak berpikirPunya hati tapi tak merasaPunya mata tapi tak melihatPunya kuping tapi tak mendengar
Sebagai manusia yang punya pemikiranKalau tak kenal Tuhan maka seperti hewan
Cuma Kamu
Wanita:Cuma kamu sayangku di dunia iniCuma kamu cintaku di dunia ini
Pria:Tanpa kamu hampa kurasa dunia iniTanpa kamu sunyi kurasa dunia ini
Duet:Cuma kamu sayangku di dunia iniCuma kamu cintaku di dunia ini
Pria:Tiada kalimat dapat melukiskanBetapa cintaku kepada dirimuTiada ibarat sebagai umpamaBetapa sayangku kepada dirimu
Wanita:Itu dapat kurasa dari belai tanganmuItu dapat kurasa dari pandang matamu
Darah Muda
Darah muda darahnya para remajaYang selalu merasa gagahTak pernah mau mengalahMasa muda masa yang berapi-apiYang maunya menang sendiriWalau salah tak perduliDarah muda
Biasanya para remajaBerpikirnya sekali sajaTanpa menghiraukan akibatnyaWahai kawan para remajaBerpikirlah dalam melangkahAgar tidak menyesal akhirnya
Darah muda darahnya para remajaYang selalu merasa gagahTak pernah mau mengalahDarah muda
Gelandangan
Kering sudah rasanya air matakuTerlalu banyak sudah yang tertumpahMenangis meratapi buruk nasibkuNasib buruk seorang tunawisma
Langit sebagai atap rumahkuDan bumi sebagai lantainyaHidupku menyusuri jalanSisa orang yang aku makan
Jembatan menjadi tempat perlindunganDari terik matahari dan hujanBegitulah nasib yang aku alamiEntah sampai kapan hidup begini
Hm-hm-hm-hm-hm-hm-hm hm-hm-hm
Ghibah
Mengapa kau suka membukakan aib sesamaKe sana ke mari kau cerita keburukannyaSemut yang di seberang lautan jelas kelihatanTapi gajah di pelupuk mata tiada kelihatanAh keterlaluan
Janganlah kau sibuk mencari kelemahan orangPeriksa dirimu masih adakah kekuranganSemut yang di seberang lautan jelas kelihatanTapi gajah di pelupuk mata tiada kelihatanAh keterlaluan
Bila engkau tahu ruginya menggunjing orangPasti kau tak mau untuk melakukan ituMaukah kau tanggung dosa dari orang lainSedangkan pahalamu kauberikan kepadanyaJangan Anda berbuat ghibah
Siapa yang suka membuka aib temannyaBerarti dirinya lebih hina dan tercelaSiapa yang suka menggunjingkan sesamanyaBerarti dia suka makan bangkai saudaranyaJangan Anda berbuat ghibah
Hak Asasi
Hormati hak asasi manusiaKarena itu fitrah manusiaKita semua bebas memilihJalan hidup yang disukaiTuhan pun tidak memaksakanApa yang hamba-Nya lakukan
Terapkan demokrasi PancasilaSebagai landasan negara kitaJanganlah suka memperkosaKebebasan warga negaraKarena itu bertentanganDengan perikemanusiaan
Kebebasan beragama (itu hak asasi)Kebebasan berbicara (itu hak asasi)Kita bebas untuk melalukan segala-galanyaAsal saja tidak bertentangan dengan Pancasila
Kebebasan berusaha (itu hak asasi)Kebebasan ‘tuk berkarya (itu hak asasi)Kita bebas untuk melalukan segala-galanyaAsal saja tidak bertentangan dengan Pancasila
Haram
Pa-pa-pa yeah...
Kenapa, e, kenapa minuman itu haram
Karena, e, karena merusakkan pikiran
Kenapa, e, kenapa berzina juga haram
Karena, e, karena itu cara binatang
Kenapa semua yang asyik-asyik itu diharamkanKenapa semua yang enak-enak itu yang dilarangNa-na-na-na-na-na-na-na-naItulah perangkap syetanUmpannya ialah bermacam-macam kesenangan
Pa-pa-pa yeah...
Biasanya, e, sudah biasasetiap yang akan merugikanSepintas lalu menguntungkanBiasanya, e, sudah biasaSetiap yang akan menyesatkanSepintas lalu menyenangkanBegitu caranya syetan menggoda kitaDihiasinya dosa-dosa dengan bunga dunia
Kenapa, e, kenapa berjudi itu haram
Karena, e, karena merusak keuangan
Kenapa, e, kenapa mencuri juga haram
Karena, e, karena itu merugikan binatang
Kenapa semua yang asyik-asyik itu diharamkanKenapa semua yang enak-enak itu yang dilarangNa-na-na-na-na-na-na-na-naItulah perangkap syetanUmpannya ialah bermacam-macam kesenangan
Pa-pa-pa yeah...
Harga Diri
Boleh saja kita miskinKalau itu demi kehormatanBoleh saja kita laparKalau itu demi keimanan
Demi kehormatan boleh miskinDemi kehormatanDemi keimanan boleh laparDemi keimanan
Jangan sampai dijual berapa pun harga diri ini
Jangan sampai ditukar dengan apa pun keimanan ini
Demi kehormatan boleh miskinDemi kehormatanDemi keimanan boleh laparDemi keimanan
Lebih baik jalan kaki tapi punya harga diriDaripada bersedan tanpa kehormatanLebih baik gubuk tua tapi jadi hamba TuhanDaripada di gedung tanpa keimanan
Hanya dengan kehormatanDiri jadi berhargaHanya dengan keimananHidup jadi bahagia
Ha... ha...
Ibukota
Setahun sekali belum tentuDengan tetangga bisa bertemuDi ibukota, di ibukota, di ibukota
Pagar rumahnya pun tinggi-tinggiHidupnya pun sudah nafsi-nafsiDi ibukota, di ibukota, di ibukota
Berbagai macam kesibukanMeliputi warganyaHingga sedikit kesempatanUntuk berbagi rasa
Menipis sudah tali jiwaYang mengikat warganyaBerkurang sudah tenggang rasaDi antara sesama
Rasa perseorangan sikap warga ibukota
Rasa kebersamaan sudah memprihatinkan
Hidup selalu terburu-buruSeakan-akan dikejar waktuDi ibukota, di ibukota, di ibukota
Mereka bersaing dan berlombaSaling membanggakan harta bendaDi ibukota, di ibukota, di ibukota
Di ibukota, di ibukota, di ibukotaDi ibukota...
Ingkar
Tuntutlah olehmu akan ilmu duniaCapailah olehmu kejayaan duniaTetapi satu hal janganlah engkau lupaTuntutlah olehmu akan ilmu agama
Supaya dirimu jadi bahagiaDi alam dunia dan di alam baka
Biasa manusia mudah menjadi ingkar‘Pabila dirinya sudah merasa pintarKatanya agama itu dongeng belakaKepada Tuhannya dia tidak percaya
Tunggu saja nanti apabila kau matiSungguh adzab Tuhan sangat menggilakan
Ha-ha-ha...
Ilmumu bagai setetes air di lautanKalau dibandingkan dengan kepandaian TuhanCoba kaubuka lebar-lebar matamu ituDan lihatlah betapa kebesaran Tuhanmu
Tidakkah kaulihat bagaimana langit ditinggikanGunung ditegakkan, dan bumi dihamparkan
Tidakkah kaulihat bagaimana air diturunkanPohon ditumbuhkan, dan alam ditundukkan
Insya Allah
Kini ‘ku berjanji padamu semuaBahwa suatu saat kita jumpa pulaInsya Allah aku datang lagiInsya Allah kita jumpa lagi
Janjiku padamu akan kutepatiAsal saja ada izin Tuhan nantiInsya Allah aku datang lagiInsya Allah kita jumpa lagi
Kita sebagai manusiaTiada daya dan upayaManusia cuma berencanaTuhanlah yang menentukannya
Dari itu kalau berjanjiJangan gunakan kata pastiSebaiknya Anda katakan‘Pabila Tuhan mengizinkan
Isteri Salehah
Setiap keindahan perhiasan duniaHanya isteri salehah perhiasan terindah
Setiap keindahan yang tampak oleh mataItulah perhiasan, perhiasan dunia
Namun yang paling indah di antara semuaHanya isteri salehah, isteri yang salehah
Setiap keindahan perhiasan duniaHanya isteri salehah perhiasan terindah
Hanya isteri yang berimanBisa dijadikan temanDalam tiap kesusahanSelalu jadi hiburan
Hanya isteri yang salehahYang punya cinta sejatiYang akan tetap setiaDari hidup sampai matiBahkan sampai hidup lagi
Jangan Mengkhayal
Jangan, jangan engkau mengkhayalMengkhayal itu tiada guna
Bila, bila banyak mengkhayalBisa membuat badan binasa
Kalau mengkhayal menjadi kayaBisa mencuri hai orang punya‘Pabila sial buntung di badanTak mustahil ‘kan tertangkap basah
Bila, bila banyak mengkhayalBisa seperti hai orang gilaTahu-tahu engkau tertawaMengkhayal senang padahal susah
Daripada tidak punya kerjaLebih baik kita bergembiraMari menyanyi berdendang-riangAgar khayal tak datang menjelma
Yea...ha!
La-la-la-la-la-la-la-la-la-la
Judi
Judi (judi), menjanjikan kemenanganJudi (judi), menjanjikan kekayaanBohong (bohong), kalaupun kau menangItu awal dari kekalahanBohong (bohong), kalaupun kau kayaItu awal dari kemiskinan
Judi (judi), meracuni kehidupanJudi (judi), meracuni keimananPasti (pasti), karena perjudian
Orang malas dibuai harapanPasti (pasti), karena perjudianPerdukunan ramai menyesatkan
Yang beriman bisa jadi murtad, apalagi yang awamYang menang bisa menjadi jahat, apalagi yang kalahYang kaya bisa jadi melarat, apalagi yang miskinYang senang bisa jadi sengsara, apalagi yang susahUang judi najis tiada berkah
Uang yang pas-pasan karuan buat makan (o, o)Itu cara sehat ‘tuk bisa bertahanUang yang pas-pasan karuan ditabungkan (o, o)Itu cara sehat ‘tuk jadi hartawan
Apa pun nama dan bentuk judiSemuanya perbuatan kejiApa pun nama dan bentuk judiJangan dilakukan dan jauhi
Judi
Kata Pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbungaHai begitulah kata para pujanggaHidup tanpa cinta bagai taman tak berbungaHai begitulah kata para pujanggaAduhai begitulah para pujanggaTaman suram tanpa bunga
Ada yang dicinta giat bekerjaEntah apa entah siapaKarena cinta jiwa gairahTanpa cinta hidup pun hampa
Ternyata amat utama adanya cintaHai begitulah kata para pujanggaAduhai begitulah para pujanggaTapi jangan cinta buta
Soal cinta soal kita
Cinta kebutuhan manusiaSiapa saja memerlukannyaKarena cinta punya daya
Ternyata amat utama adanya cintaHai begitulah kata para pujanggaHidup tanpa cinta bagai taman tak berbungaHai begitulah kata para pujanggaAduhai begitulah para pujangga
Yee... ha! Yeh!
Kawula Muda
Hai kawula muda, kau punya gairahHai kawula muda, kau punya tenagaGunakanlah masa muda untuk bekerjaSebelum menjadi tua dan tak berdaya
Hai kawula muda, kau punya semangatHai kawula muda, kau punya keringatKobarkan api juang mencegah maksiatJangan kau selalu jadi sasaran nasehat
Kalau masa muda selalu hura-huraMasa depan suram tak akan bahagiaKalau masa muda selalu foya-foyaMasa depan susah tak ‘kan bisa jaya
Kawula-kawula, kawula mudaKawula-kawula, kawula mudaKawula-kawula, kawula mudaKawula-kawula, kawula muda sadarlah
Hai kawula muda, kau punya tantanganHai kawula muda, kau punya harapanDari itu janganlah kau berpangku tanganSingsingkan lengan baju raih kemenangan
Hai kawula muda, kau punya potensi
Hai kawula muda, kau punya kreasiManfaatkanlah sebelum menyesal nantiMasa muda tak ‘kan pernah terulang lagi
Kawula muda
Kegagalan Cinta
Cukup sekali aku merasaKegagalan cintaTakkan terulang kedua kaliDi dalam hidupkuHo.. Ho.. Ya nasib ya nasibMengapa beginiBaru pertama bercintaSudah menderita
Cukup sekali aku merasaKegagalan cintaTakkan terulang kedua kaliDi dalam hidupku
Kau yang mulai kau yang mengakhiriKau yang berjanji kau yang mengingkariKau yang mulai kau yang mengakhiriKau yang berjanji kau yang mengingkari
Kalau tau begini akhirnyaTak mau dulu ku bermain cinta
Kehilangan
Kalau sudah tiada baru terasaBahwa kehadirannya sungguh berhargaSungguh berat aku rasa kehilangan diaSungguh berat aku rasa hidup tanpa diaKalau sudah tiada baru terasaBahwa kehadirannya sungguh berharga
‘Ku tahu rumus dunia semua harus berpisahTetapi kumohon tangguhkan, tangguhkanlahBukan aku mengingkari apa yang harus terjadiTetapi kumohon kuatkan, kuatkanlah
Kehilangan Tongkat
Cukup satu kali kehilangan tongkatCukup satu kali
Jangan dua kali bersalah yang samaJangan dua kali
Orang yang baik bukan yang tidak pernahMelakukan kesalahanTapi yang menyadari kesalahannyaDan memperbaikinya
Cukup satu kali kehilangan tongkatCukup satu kaliJangan dua kali bersalah yang samaJangan dua kali
Tak seorang pun dalam duniaYang tak pernah berdosaKarena sudah kodrat manusiaTempatnya salah dan lupa
Tak seorang pun dalam duniaYang tak pernah berdosaKarena sudah kodrat manusiaTempatnya salah dan lupa
(Tapi kalau selalu salah) itu sih bukan lupa(Tapi kalau selalu lupa) itu mah disengaja
Kelana
Dalam aku berkelanaTiada yang tahu ke mana ‘ku pergiTiada yang tahu apa yang kucariGunung tinggi ‘kan kudakiLautan kuseberangiAku tak perduli
Tak akan berhenti aku berkelanaSebelum kudapat apa yang kucariWalaupun adanya di ujung dunia
Aku ‘kan ke sana ‘tuk mendapatkannya
Kematian
Suatu saat pasti ‘kan datangSaat-saat paling menakutkanSang malaikat pencabut nyawa‘Kan merenggut ruhmu dari badan
Tak seorang pun yang akan dapatMenolongmu dari kematianJuga hartamu tak akan mampuMenebusmu dari kematian
Ada dua cara kematianTergantung amal dan perbuatanAda yang bagai rambut dicabut dari tepungIni mati bagi yang taqwa
Namun bagi orang yang durjanaMati ‘kan merupakan derita
Sakitnya bagai sutra dicabut dari duriIni adzab Tuhan yang nyata
Keramat
Hai manusia, hormati ibumuYang melahirkan dan membesarkanmu
Darah dagingmu dari air susunyaJiwa ragamu dari kasih-sayangnyaDialah manusia satu-satunyaYang menyayangimu tanpa ada batasnya
Doa ibumu dikabulkan TuhanDan kutukannya jadi kenyataanRidla Ilahi karena ridlanyaMurka Ilahi karena murkanya
Bila kau sayang pada kekasihLebih sayanglah pada ibumuBila kau patuh pada rajamuLebih patuhlah pada ibumu
Bukannya gunung tempat kau memintaBukan lautan tempat kau memuja
Bukan pula dukun tempat kau menghibaBukan kuburan tempat memohon doaTiada keramat yang ampuh di duniaSelain dari doa ibumu jua
Kerudung Putih
Seraut wajah cantik yang kausembunyikanDi balik kerudung putih
Di balik kerudung wajahmu bersembunyiKau cantik alami anugerah IlahiTapi bukan karena itu aku cinta padamuJuga bukan karena itu aku sayang padamu
Kau hiasi diri dengan budi pekertiKau hambakan diri ke hadirat IlahiItulah yang menyebabkan aku cinta padamuItulah yang menyebabkan aku sayang padamu
Di balik kerudung wajahmu tersembunyiKau cantik alami anugerah Ilahi
Tiada lelaki yang membantahKecantikan wajahmu, kelembutan sikapmuKeindahan senyummuTapi yang menyilaukan mataSinar keimananmu yang selalu kau pancarkanDalam setiap langkahGadis seperti kamu yang aku dambakan
Kesesatan
Ingatlah hai para remajaJanganlah kau asyik terlenaSadarkan dirimu dari segala dosaYang akan menyesatkan jiwa
Itu semua perilaku syetanYang selalu akan merugikanTuhan telah berfirman tempatnya sang syetanDi dalam neraka jahanam
Di-di-di-di-di-di-di-di-diDi-di-di-di-di-di-diAdakah dalam hatimu takut pada TuhanAdakah dalam hatimu penuh dengan syetan
Sekilas memang menyenangkanAlam ini bagaikan surgaSepintas memang mengasyikkanDunia ini bagai impianItu semuanya bujuk rayu syetanSeperti minuman, juga perempuanSupaya manusia berdosa
Begitulah syetan menggodaKepada semua manusiaMaka waspadalah sesungguhnya syetanMusuh manusia yang nyata
Kesombongan
Der-ta der-ta-taDer-ta der-ta-ta
He, jangan mentang-mentang punyaMemandang orang tidak dengan sebelah mataHe, jangan mentang-mentang kuasaMenyuruh orang tolak pinggang setinggi dada
Itu kesombongan (itu kesombongan)Itu keangkuhan (itu keangkuhan)Bukan pakaianmu tapi pakaian TuhanYang berhak disembah oleh segenap alam
He, silakan punya dan kuasaTapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Bukankah engkau dilahirkan telanjangTanpa sehelai benangKemudian berkat rahmat-Nya TuhanKau bisa jadi orang
Tak malukah, tak sadarkahKaukira dirimu siapa
He, tidakkah kauperhatikanDari apakah dulu dirimu dijadikanHe, dari tetes air hinaKau diciptakan lalu engkau disempurnakan
Itu kesombongan (itu kesombongan)Itu keangkuhan (itu keangkuhan)Tak pantas kausandang sebagai seorang insanYang tiada daya tanpa kehendak Tuhan
He, silakan punya dan kuasaTapi janganlah angkuh sombong pada sesama
Laa ilaha illallah
Bismillahir rahmanir rahimQul huwallahu ahad, allahush shamadLam yalid walam yuladWalam yakun lahu kufuwan ahad
Katakan, Tuhan itu satuTuhan tempat menyembah dan tempat memintaKatakan, Tuhan itu satuTuhan tidak beranak dan tak diperanakkanLa ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
Mengapa kau tuhankan manusiaMengapa kau menuhankan bendaJanganlah kau menduakan DiaJanganlah kau menyekutukan-NyaAlam dan isinya semua ciptaan-NyaTiada satu pun yang menyerupai-Nya
La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)La ilaha illallah (tiada Tuhan selain Allah)
Lapar
Dari batukah hatimu hai para hartawanSampai hatimu membiarkan yang kelaparan
Oh, mungkin belum pernah kau merasakanPedihnya laparOh, pasang telingamu coba dengarkanRintih yang lapar
Lapar, lapar, lapar, lapar
Oh, ulurkan tanganmu berilah ia orang yang lapar
Itu harta yang kau milikiTidak akan kau bawa matiItu harta yang kau milikiHanyalah titipan Ilahi
Mengapa begitu kikir hatimu ‘tuk memberi orangTakut miskinkah dirimu bila sedekah pada orang
Oh, sisihkan rezekimu untuk dimakanOrang yang laparOh, tidakkah kaudengar jerit rintihanOrang yang lapar
Lapar, lapar, lapar, lapar
Ulurkan tanganmu berilah ia orang yang lapar
Lari Pagi
He, lari pagi (lari pagi) tua muda semuaLari pagi (lari pagi) dan sangat digemariLari pagi (lari pagi) memang baik sekaliLari pagi (lari pagi) untuk bina jasmani
Satu dua, kiri kanan, senam pagi, menyegarkanAyo lari, lari lagi, lari pagi, menyehatkan
He, lari pagi (lari pagi) tua muda semuaLari pagi (lari pagi) dan sangat digemariLari pagi (lari pagi) memang baik sekaliLari pagi (lari pagi) untuk bina jasmani
Lari pagi memang perluTapi jangan lupa subuhAh-ah-ah-ah sembahyang duluJangan demi kesehatanLalu Tuhan kau lupakanAh-ah-ah-ah keterlaluan
Binalah kesehatanmu demi duniamuUtamakanlah shalatmu demi akhiratmu
He, lari pagi (lari pagi) jalan menjadi ramaiLari pagi (lari pagi) sedangkan masjid sepiLari pagi (lari pagi) kalau cara beginiLari pagi (lari pagi) sungguh sangat merugi
Dengar itu, adzan subuh, shalat dulu, baru lari
Ayo lari, lari lagi, lari pagi, bina tubuh
He, lari pagi (lari pagi) tua muda semuaLari pagi (lari pagi) dan sangat digemariLari pagi (lari pagi) memang baik sekaliLari pagi (lari pagi) untuk bina jasmani
Satu dua, kiri kanan, senam pagi, menyegarkanAyo lari, lari lagi, lari pagi, menyehatkanAh
Malam Terakhir
Malam ini malam terakhir bagi kitaUntuk mencurahkan rasa rindu di dadaEsok aku akan pergi lama kembaliKuharapkan agar engkau sabar menanti
Esok aku akan pergi lama kembaliKuharapkan agar engkau sabar menantiAku akan sabar menanti kembaliSelamat jalan dan sampai jumpa lagi
Esok kita akan berpisahTentu hari-hari kan jadi sunyiEsok kita akan berpisahTentu hati akan rindu sekaliSemakin lama kita berpisahSemakin mesra saat berjumpa
Malam ini malam terakhir bagi kitaUntuk mencurahkan rasa rindu di dadaKita akan berjumpa di saat bahagiaDi saat malam pesta perkawinan kita
Mengapa... Mengapa hatiku berdebar-debarSeakan-akan ku raguUntuk merelakan kepergianmu kasih
Mengapa... Mengapa hatiku berkata-kataSeakan-akan berbisikBahwa kita tidak akan berjumpa lagi
Kepergianku hanya untuk kembaliKita berpisah untuk berjumpa lagiKecuali bila Tuhan menghendakiTentu saja kita harus rela hatiKarena kehendak-Nya itu yang terjadi
Malang
Malam, malam sunyi ini‘Ku duduk termenung seorang diriMalang, malang aku iniHidupku oh sesunyi malam ini
Tak pernah kurasakan lembut belai wanitaTak pernah kurasakan kecup bibir wanitaTak pernah aku dibuai cintaTak pernah aku berkasih mesra
Mungkin, mungkin aku iniOrang yang tak patut ‘tuk dicintaiMalang, oh malang
Malapetaka
Tiap malapetaka di dalam duniaSemua itu karena ulah manusia
Mengapa banjir melanda membawa bencanaMengapa topan melanda membawa bencanaTanyakan dirimuSiapa yang mendatangkan banjir yang melandaSiapa yang mendatangkan topan yang melandaItulah Tuhanmu
Bila ada kedhaliman atas suatu bangsaMurka Tuhan pasti datang sebagai pembalasanBanyak sudah bangsa-bangsa yang dihancurkan TuhanSebaiknya itu semua dijadikan pedoman
Tiap malapetaka di dalam duniaSemua itu karena ulah manusiaMengapa hama melanda merusak tanamanMengapa gempa melanda dan membawa korbanTanyakan dirimuSiapa yang mendatangkan hama yang melandaSiapa yang menciptakan gempa yang melandaItulah Tuhanmu
Mandul
Wanita:Sepuluh tahun sudah kita berumah tanggaTapi belum juga mendapatkan putra
Pria:Jangan kau sedih jangan berdukaMohon pada-Nya dalam berdoa
Wanita:Sebagai seorang isteri ‘ku merasa sedih
‘Ku takut dirimu kecewa padaku
Pria:Cintaku padamu tak akan pudarWalau seumur hidupmu dalam kemandulanCintaku padamu tak akan pudarWalau seumur hidupmu dalam kemandulan
Wanita:Kurasa tiada sempurna kebahagiaan kitaTanpa adanya seorang putra belahan jiwa
Masa Berpacaran
Memang masa berpacaranMasa yang paling bahagiaBaru saja berpandanganAduhai, aduhai sangat mesra
Kalau sedang berpacaranBerpandangan sudah mesraApalagi bersentuhanTerasa, terasa sampai dada
Mau makan teringat kepadanyaMau tidur teringat kepadanyaMau apa pun teringat padanyaMemang sangat indah berpacaran
Kalau sehari saja tak berjumpaRasanya sudah setahun lamanya
Begitulah kalau sedang pacaranSelamanya ingin berduaan
Musik
Aku mau bicara soal musikTentu saja bagi penggemar musik
Di mana-mana di atas duniaBanyak orang bermain musikBermacam-macam itu jenis musikDari yang pop sampai klasik
Musik yang kami perdengarkanMusik yang berirama MelayuSiapa suka mari dengarkanYang tak suka [boleh berlalu | heh, minggir!]
Bagi pemusik yang anti-MelayuBoleh benci jangan menggangguBiarkan kami mendendangkan laguLagu kami lagu Melayu
Lain kepala lain pulaKesenangannya pada musikDari itu mainlah musikAsalkan jangan saling mengusik
Memang dengan adanya musikdunia ramai jadi berisik
tapi kalau tak ada musik dunia sepi kurang asik
Mutiara Hidupku
Indahnya bulan tak seindah wajahmuHitamnya arang tak sehitam rambutmuEngkaulah sayang mutiara hidupkuEngkaulah sayang permatanya hatikuBesarnya gunung tak sebesar cintaku padamu
Kau tempat berhibur dalam kesedihanKau tempat berteduh dalam keletihanKau tempat berhibur dalam kesedihanKau tempat berteduh dalam keletihanBegitu berartinya dirimu bagiku
Manisnya madu tak semanis senyummuHalusnya sutra tak sehalus kulitmuEngkaulah sayang mutiara hidupkuEngkaulah sayang permatanya hatikuDalam lautan tak sedalam cintaku padamu
Narapidana
Kehidupan dalam duniaTerkadang penuh aniayaKeadilan oleh manusiaTerkadang tiada sempurnaYang benar dipenjara yang salah tertawaSungguh mata dunia memang tak sempurnaOh, begitulah dunia
Aku yakin ini semua ujianDari-Mu, oh TuhanBaru kini aku rasakanKehidupan narapidanaNamun aku pohonkan, tabahkanlah hatiDalam ‘ku menjalani kehidupan iniOh, narapidana
Kini aku menjalani hukumanCuma karena fitnahanTernyata fitnah itu lebih kejamDaripada pembunuhan
Narkoba
Wahai para generasi muda (a-ha a-ha)Tahukah siapa musuh kita (a-ha a-ha)Narkotika, psikotropikaDan obat-obat yang berbahaya
Bermacam-macam jenis narkoba (a-ha a-ha)Yang berupa serbuk, pil, dan ganja (a-ha a-ha)Ketahuilah, waspadailahJangan sampai kau menggunakannya
Terlalu banyak yang jadi korbanDan banyak yang menghuni kuburanKalau hal ini kita biarkanSatu generasi akan hilang
Mari hindarkan, mari hentikanPenyalahgunaan narkoba
Nyanyian Setan
Bila tersirat di hatimu ingin berjudiItu nyanyian syetanBila tersirat di hatimu ingin berzinaItu nyanyian syetan
Waspada... waspada...Itu perangkap syetan belakaAgar kau... agar kau...
Masuk ke dalam lembah yang hina
Bila tersirat di hatimu ingin mencuriItu nyanyian syetanBila tersirat di hatimu mabuk-mabukanItu nyanyian syetan
Lupakah kau hai bangsa manusiaKerjanya syetan di dalam duniaDia ‘kan menyeretmu ke nerakaDengan segala daya upayanya
Syetan merayu dengan kesenanganContohnya minuman dan perzinaanNamun di balik semua kesenanganPasti datang padamu kehancuran
Bila tersirat di hatimu ingin berjudiItu nyanyian syetanBila tersirat di hatimu ingin berzinaItu nyanyian syetan
Waspada... waspada...Itu perangkap syetan belakaAgar kau... agar kau...Masuk ke dalam lembah yang hina
Bila tersirat di hatimu ingin mencuriItu nyanyian syetanBila tersirat di hatimu mabuk-mabukanItu nyanyian syetan
Pedih
Apakah aku bersalah bila ‘ku cinta seniApakah aku berdosa bila aku menyanyiKalau tiada salah, kalau tiada dosaMengapa ‘ku dicegah
Apakah aku bersalah bila ‘ku cinta seniApakah aku berdosa bila aku menyanyi
Rumah yang seindah istanaKurasakan bagai nerakaSeisi rumahku membenciDiriku yang mengabdi seni
Betapa hati pedih sekaliBetapa pedih sekali
Pembaharuan
Di zaman pembaharuan banyak penyusupanTegarkan hatimu, tegarkan sikapmuTerhadap pengaruh asing yang bisa melandaKepribadian kitaDan yang tiada sejalan dengan budaya bangsa
Di zaman pembaharuan banyak perubahanTegarkan hatimu, tegarkan sikapmuTerhadap nilai-nilai yang tiada sejalanDengan ruh ketuhananDan yang bisa menghancurkan akhlaq dan keimanan
Pantas untuk bangsa lain belum tentu IndonesiaBaik buat bangsa lain belum tentu IndonesiaBenar kata bangsa lain belum tentu IndonesiaSelaraskanlah dengan Pancasila
Pantas untuk orang lain belum tentu untuk kitaBaik buat orang lain belum tentu buat kitaBenar kata orang lain belum tentu kata kitaSelaraskanlah dengan Pancasila
Penasaran
Kalau belum bisa aku mendapatkanOh gadis manis yang menjadi rebutanSungguh mati aku jadi penasaranSampai mati pun akan kuperjuangkan
Memang dia yang paling manisDi antara gadis yang manisAku pun tak merasa heranKalau dia jadi rebutan
Sungguh mati aku jadi penasaranSampai mati pun akan kuperjuangkan
Semua orang gila padanyaSemua orang berlomba-lombaUntuk mendapat kasih-sayangnyaBermacam-macam cara pun dilakukanTidak ubahnya seperti perlombaan
Kalau aku belum bisa mendapatkanOh gadis manis yang menjadi rebutanSungguh mati aku jadi penasaranSampai mati pun akan kuperjuangkan
Pengangguran
Telah lama kualamiHidup tiada pegangan pengangguran, ya AllahTiap hari susah makanAnak isteri bertangisan jadi korban, ya Allah
Tiada yang mau menolong pada diriku iniTiada yang mau perduli akan nasibku iniBahkan mereka mencemoohkan penuh kebencianAku pun selalu disisihkan dari pergaulan
Tiap hari susah makanAnak isteri bertangisan jadi korban, ya AllahYa Tuhan Rabbul IzzatiTanamkan dalam jiwaku kesabaran, ya Allah
Pengorbanan
Perjuangan tak ‘kan terelakkanDalam menempuh kehidupanPengorbanan pasti dibutuhkanDalam setiap perjuangan
Berjuang demi kebenaranBerjuang demi keadilanBerjuang demi cita-citaBahkan berjuang demi cinta
Pengorbanan demi pergaulanSering kali kita temukanDemi teman tak putus bertemanTerkadang perlu pengorbanan
Direlakan penderitaan sendiriDemi kebahagiaan seorang temanDikorbankan kepentingannya pribadiDemi tak merusak persahabatanCintanya seorang kekasih bertirai birahiTapi cinta teman sejati berhiaskan budi
Dengan cinta, maka manusiaSanggup menghadapi tantanganTanpa cinta, maka manusiaTidak akan mampu berkorban
Berkorban demi pengabdianBerkorban demi perjuanganBerkorban demi cita-citaBahkan berkorban demi cinta
Pengorbanan dengan keikhlasanSungguh suatu kemuliaanPengorbanan harus diniatkanDalam mencapai ridlo Tuhan
Perbedaan
Memang sudah diatur dalam hidup itu semua berbedaAda yang miskin ada yang sedang dan ada juga orang kayaAgar satu sama lain bisa saling memerlukanAgar roda kehidupan bisa berputar, berjalan(Berputar, berjalan)
Tentu begitu juga dalam hal jabatan ada tingkatnyaAda yang rendah ada menengah dan ada yang tinggi
pangkatnyaAgar satu sama lain biasa saling memerlukanAgar roda kehidupan bisa berputar, berjalan(Berputar, berjalan)
Miskin atau kaya, tinggi atau rendahSemuanya sama di hadapan TuhanTiap perbedaan di antara insanJustru menunjukkan keadilan Tuhan
Kalau semuanya konglomerat (ye)Pasti tak akan ada pembangunan (‘tul, ‘tul)Karena kalau semuanya kaya (ye)Lalu siapa yang mau bekerja (‘tul)Kalau semuanya orang pangkat (ye)Pasti tak ada pemerintahan (‘tul, ‘tul)Karena kalau semua atasan (ye)Lalu siapa yang jadi bawahan
Kekayaan serta jabatanTidaklah merupakan ukuranHanya taqwa dan keimananNilai manusia di depan Tuhan
Perjuangan dan Do’a
Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepianSakit-sakit dahulu, susah-susah dahuluBaru kemudian bersenang-senang
Pahit rasanya empedu manis rasanya gulaSakit-sakit dahulu, susah-susah dahuluBaru kemudian berbahagia
Berjuang (berjuang)Berjuang sekuat tenagaTetapi jangan lupaPerjuangan harus pula disertai doa
Rintangan (rintangan)Rintangan sudah pasti ada
Hadapilah semua dengan tabahJuga dengan kebesaran jiwa
Pertemuan
Wanita:Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataanPertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan
Pria:Sakit karena perpisahan kini telah terobatiKebahagiaan yang hilang kini kembali lagi
Duet:Pertemuan yang kuimpikan kini jadi kenyataanPertemuan yang kudambakan ternyata bukan khayalan
Wanita:Rindu yang selama ini sudah menggunung
Pria:Mencair diterpa cinta dalam senandung
Wanita:Cinta yang selama ini masih terpendam
Pria:Tercurah sudah penuh dengan kemesraan
Wanita:Tak ingin lagi berpisah
Pria:Cukup sekali berpisah
Wanita:Tak ingin lagi merana
Pria:Cukup sekali merana
Pesta Pasti Berakhir
Berumah megah bermobil mewahItu tujuan banyak manusiaUang berlimpah pakaian indahItu tujuan banyak manusia
Makanan dan minuman yang serba lezatSantapan yang selalu dicariRekreasi yang mahal serta memikatHiburan yang selalu dinikmati
Makan-minumlah senang-senanglahDalam pesta kehidupan duniaTapi ingatlah gunakan pikirBahwa pesta pasti ‘kan berakhir
Dunia hanyalah persinggahanDari sebuah perjalanan panjangDunia bukanlah tujuanNamun hanya ladang tempat bertanam
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhirPesta pasti berakhir, pesta pasti berakhirHmm... hmm...
Pesta pasti berakhir, pesta pasti berakhirPesta pasti berakhir, pesta pasti berakhirPesta pasti berakhir, pesta pasti berakhirPesta pasti berakhir, pesta pasti berakhirHmm... hmm...
Purnama
He, malam bulan purnama, bermandikan cahayaHe, malam bulan purnama, bermandikan cahayaDi ombak yang tenang sinarnya rembulanBak berlian bertaburanHe, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Dunia yang kelam menjadi terangHati pun gembira
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Bagi yang bercinta, malam purnamabertambah bahagia
He, malam bulan purnama, bermandikan cahaya
Maka syukurilah terangnya bulansebagai nikmat Tuhan
He, malam bulan purnama, bermandikan cahayaDi ombak yang tenang sinarnya rembulanBak berlian bertaburanHe, malam bulan purnama, bermandikan cahayaHa... ha...He, malam bulan purnama, bermandikan cahayaHe, malam bulan purnama, bermandikan cahayaLa... la-la-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la-laLa-la-la-la-la-la-la, la-la-la-la-la-la-la
Qur’an dan Koran
Dari masa ke masaManusia (manusia) berkembang peradabannyaHingga di mana-manaManusia (manusia) merubah wajah dunia
Gedung-gedung tinggi mencakar langit (yeah-yeah)Nyaris menghiasi segala negeriBahkan teknologi di masa kini (yeah-yeah)Sudah mencapai kawasan samawi
Tapi sayang disayangManusia (manusia) lupa diri tinggi hatiLebih dan melebihiTingginya (tingginya) pencakar langitnya tadi
Sejalan dengan roda pembangunanManusia makin penuh kesibukanSehingga yang wajib pun terabaikanSujud lima waktu menyembah TuhanKarena dimabuk oleh kemajuanSampai komputer dijadikan Tuhan (yang bener aje)
Kalau bicara tentang dunia (dunia)Aduhai pandai sekaliTapi kalau bicara agama (agama)Mereka jadi alergi
Membaca koran jadi kebutuhan (yeah-yeah)Sedang Alqur’an cuma perhiasanBahasa Inggris sangat digalakkan (yeah-yeah)Bahasa Arab katanya kampungan (nggak salah tuh?)
Buat apa berjaya di dunia (di dunia)Kalau akhirat celakaMarilah kita capai bahagia (bahagia)Di alam fana dan baka
Rana Duka
Merana memang merana, kalau putus cinta
Merana memang merana, kalau putus cintaBerduka tentu berduka, kalau gagal citaTetapi jangan sampai jadi putus asaDan jangan sampai jadi gelap mataMerana boleh merana, serananya saja
Berduka boleh berduka, sedukanya saja
Jangankan cuma tersayangNyawa pun bisa melayangJangankan cuma tercintaRaga pun pasti berpisahJangankan cuma sukaanSemesta pun ditinggalkanSemuanya di dunia berpisah
Makanya kalau menyinta, jangan sepenuhnyaMakanya kalau bahagia, jangan sampai lupaSehingga kalau tiba saatnya berpisahTak terlalu kecewa tak terlalu parahMerana boleh merana, serananya sajaBerduka boleh berduka, sedukanya saja
Reformasi
Deru perubahan menggema menggeloraSebagai tuntutan dan juga kebutuhanKini perubahan jadi kesepakatanDi segala bidang dan sendi kehidupan
Marilah kita benahi pangkuan Ibu PertiwiDari segala kotoran sampah pembangunanMarilah kita mulai membersihkan jiwa iniDari ketidakjujuran, ye, dan kemunafikan
Kini semua kita bersatu dalam kata perubahan(Era perubahan)Merubah kemapanan menuju perbaikan bagi bangsa(Adil sejahtera)Janganlah perubahan menjadi kemunduran salah kaprah
(Jadi salah kaprah)Cegahlah kerusuhan yang akan merugikan kita semua(Jangan tambah susah)
(A-a-o ya-o ya-o) jaga kesabaran(A-a-o ya-o ya-o) tingkatkan keimanan(A-a-o ya-o ya-o) jaga persatuan(A-a-o ya-o ya-o) hindarkan perpecahan
Ooo... ooo...Ooo... ooo...
Ooo... ooo...Ooo... ooo...Ooo... ooo...Ooo... ooo...
Roda Kehidupan
Sedih hati sedih, pedih sangat pedihCobaan tumpang-tindih silih bergantiLuka hati luka, dalam sangat dalamAir mata jangan tertumpahkanApa pun derita, apa pun sengsaraKucoba tersenyum dan tersenyum lagi
Roda kehidupan dunia berputarMewarnai nasib manusiaSuka dan terkadang dukaDalam kehidupan duniaTiada insan yang bebas dari cobaan
Baik bagi si miskin ataupun yang kayaBaik bagi jelata atau yang berjayaLain orang lain ujianItulah keadilan Tuhan
Rupiah
Tiada orang yang tak sukaPada yang bernama rupiahSemua orang mencarinyaDi mana rupiah berada
Walaupun harus nyawa sebagai taruhannyaBanyak orang yang rela cuma karena rupiah
Memang sungguh luar biasaitu pengaruhnya rupiah
Sering karena rupiahJadi pertumpahan darahSering karena rupiahSaudara jadi pecah
Memang karena rupiahOrang menjadi megahKalau tidak ada rupiahOrang menjadi susah
Hidup memang perlu rupiahTetapi bukan segalanyaSilakan mencari rupiahAsal jangan halalkan cara
Buat apa berlimpah kalau jadi bencanaSedikit pun jadilah asal membawa berkah
Dari itu jangan serakahDi dalam mencari rupiah
Sahabat
Mencari teman memang mudah‘Pabila untuk teman sukaMencari teman tidak mudah‘Pabila untuk teman duka
Banyak teman di meja makanTeman waktu kita jayaTetapi di pintu penjaraDi sana teman tiada
Mencari teman memang mudah‘Pabila untuk teman sukaMencari teman tidak mudah‘Pabila untuk teman duka
Sesungguhnya nilai teman yang saling setia lebih dari saudaraItu hanya mungkin bila di antara kita seiman seagamaSeumpama tubuh ada yang terlukaSakitlah semuanya
Itulah teman dalam taqwaSatu irama selamanyaItulah teman yang setiaDari dunia sampai surga
Bila teman untuk duniaItu hanya sementaraTapi teman dunia-akhiratItu barulah sahabat
Itulah teman dalam taqwaSatu irama selamanyaItulah teman yang setiaDari dunia sampai surga
Pa-pa-pa-pa-pa
Santai
Pria: U Duet: SantaiPria: U Duet: SantaiPria: U Duet: SantaiPria: U
Duet:Syaraf tegang karena berpikir sehari-hariOtot kejang karena bekerja sehari-hariSantai... santai...Yuk kita santai agar syaraf tidak tegangYuk kita santai agar otot tidak kejangYuk kita santai agar syaraf tidak tegangYuk kita santai agar otot tidak kejang
Duet:Satu hari di dalam satu mingguCoba gunakan untuk bersantaiMacam-macam persoalan yang adaCoba hari itu dilupakanSantai... santai...Yok kita santai
Stress
Stress... (stress...)Kerap melanda manusiaTak peduli miskin ataupun kayaBanyak orang yang stress
Stress... (stress...)Seakan tengah mewabah
Tak peduli tua ataupun mudaBanyak orang yang stress
Pertumbuhan penduduk semakin padatDan persaingan hidup semakin ketatDan kemajuan jaman semakin pesatAkhirnya kebutuhan makin meningkat
Bukan hanya persoalan penghidupanBukan hanya persoalan keuangan
Terlalu sibuk kerja bisa bikin stressNganggur terlalu lama juga bisa stressKekasih main gila, bisa, bisa stressKenakalan remaja juga bikin stress
Lapangkan dada benahi masalahKepada Tuhan panjatkanlah doaTawakkal dan sabarlah
Stress... (stress...)Obatnya iman dan taqwaSerta mensyukuri apa adanyaPasti tak akan stress
Syetan Pasti Kalah
Kebaikan perlu selalu diserukanKarena manusia perlu disadarkanKemungkaran harus selalu dihindarkanPengaruh syetan harus dihancurkan
Sepanjang sejarah manusiaKemungkaran tak pernah sirnaKerana syetan tak ‘kan binasaSebelum kiamat dunia
Namun jangan pernah kau menyerahPada pengaruh si durjanaKarena dia musuh yang nyataYang berbisik di dalam dada
Apabila kau mau memeranginyaSyetan pasti kalah
Kalau kemungkaran tetap dibiarkanTunggu saja saat tiba kehancuranBermacam bencana telah diturunkanHendaknya ini jadi peringatan
Tak Dapat Tidur
Pria:Malam ini ‘ku tak dapat tidurWajahmu menggoda selaluAku ingin memandang wajahmuAgar reda rasa rinduku
Wanita:Aku pun begitu tak lelap tidurkuSebelum memandang wajahmu
Duet:Malam ini ‘ku tak dapat tidurWajahmu menggoda selaluAku ingin memandang wajahmuAgar reda rasa rinduku
Pria:Wahai sayang, tampakkan wajahmuJangan kau goda dirikuWahai sayang, jangan kau maluTiada orang lain tahu
Wanita:
Aku malu pada sang rembulan‘Ku takut dia mengadu
Tak Tega
Tak tahan ‘ku melihat diaYang dicekam penderitaanIsteriku sukar melahirkanTangisnya sungguh memilukan
Dia mengaduh kesakitanDengan jeritan yang tertahan-tahanDia mengeluh putus asaTak tahan lagi menahan sakitnyaTak tega, tak tega
Ya Tuhan apakah dosanyaSehingga engkau mengadzabnyaJadikan aku penggantinyaJanganlah dia yang Kau siksa
Teman
Tak seorang pun menemanikuTak seorang pun mendekatikuSetelah aku miskin tak berharta lagiTetapi dulu teman-temankuSetiap saat datang padaku
Memang bila orang sedang jayaSiapa pun menyanjungnyaTapi bila dia jatuh susahLenyap semua temannyaItulah dunia yang dipandang hanyalah benda
Sukar dicari teman sejatiYang merasakan derita diriMungkin dalam seribu tak terdapat satuHidupku kini pedih sekaliKarena tiada berteman lagi
Terkesima
Pria:Hm... ooo...
Berdebar hati berdebar deras darahku mengalirBergetar tubuh bergetar menahan gejolak hatiSungguh aku malu, malu, malu, maluMengutarakan hasratkuSungguh aku ragu, ragu, ragu, raguMengatakannya padamuBerdebar hati berdebar deras darahku mengalirBergetar tubuh bergetar menahan gejolak hati
Pria:Sudah kurangkai kata‘Tuk menyampaikan rasaTapi di hadapanmu sungguh malu yang tak menentu
Jangankan ‘tuk merayu apalagi mencumbuBahkan memandang matamu ternyata aku tak mampuTerkesima diriku memandang pesonamuGugup kelu dan kaku memandang wibawamu
Wanita:Berdebar hati berdebar deras darahku mengalirBergetar tubuh bergetar menahan gejolak hatiSungguh aku malu, malu, malu, maluMengutarakan hasratkuSungguh aku ragu, ragu, ragu, raguMengatakannya padamu
Duet:Berdebar hati berdebar deras darahku mengalirBergetar tubuh bergetar menahan gejolak hati
Terpaksa
Sungguh terpaksa aku menyanyiMengharapkan Tuan bermurah hatiCoba dengarkan aku menyanyiMembawa suara jeritan hati
Sungguh terpaksa aku menyanyiMengharapkan Tuan bermurah hatiCoba dengarkan aku menyanyi
Membawa suara jeritan hati
Sungguh aku malu tiada terkiraMenadahkan tangan meminta-mintaKarena terpaksa ini kulakukanYang kupinta hanya sekedar makanMelalui lagu kuketuk hatimu
Tung Keripit
Tung keripit ahai tulang bawangKalau bibir tergigit sakit bukan kepalangTung keripit ahai tulang bawangKalau pacar yang gigit sakit tak mau bilang
Walaupun sakit tapi tidak dirasaItu karena adanya rasa cintaCinta bisa menghilangkan rasa sakitDan juga bisa menimbulkan penyakit
Viva Dangdut
(Dut-ta-tang, dang-dut-ta-tangDang dut-ta-tang, dang dut-ta-tangDang-dang-dang tang-tang-tangDang-dang-dang tang-tang-tangDang-dut dang-tang-tang-tangDang-dut dang-tang-tang-tang)
Dangdut suara gendangDitabuh-ditabuh berulang-ulangDangdut suara gendangSekarang ramai menjadi sebutan
Ini musik MelayuBerasal dari Deli lalu kena pengaruhDari Barat dan Hindi
(Dang-dut dang-tang-tang-tangDang-dut dang-tang-tang-tang)
Dangdut suara gendangSiapa mendengar pasti bergoyangDangdut suara gendangDi mana-mana digemari orang
Di gunung, di dusun, sampai di kota-kotaIrama Melayu bergema berkumandangDi Jepang, Eropa bahkan di Amerika
Irama Melayu orang mulai tahu
Dangdut musik Melayu, ini budaya bangsaDari ramu dan padu berbagai cita rasa
Indonesia berdangdut (Indonesia berdangdut)Indonesia bergoyang (Indonesia bergoyang)Dunia pun berdangdut (Dunia pun berdangdut)Dunia kita goyang
(Dang-dut dang-tang-tang-tangDang-dut dang-tang-tang-tang)
Yatim Piatu
Yatim piatu, malang nasibmuSemoga Tuhan selaluMelimpahkan rahmat-Nya padamu(Amin, Allahumma Amin)Yatim piatu, besarkan hatimuDi dalam mengarungiHidup yang penuh tantangan ini(Amin, Allahumma Amin)
(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)
Wahai para hartawanCoba ulurkan tangan‘Tuk membantu mereka dalam kehidupan
(La-la-la, la-la-la, la-la-la-la-la-la)
Sungguh engkau manusiaMendustakan agamaApabila mereka engkau sia-sia
(Amin, Allahumma Amin)
top related