li dan anmal c

Post on 20-Feb-2018

220 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    1/10

    Nama : Triantami Wijayenti

    NIM : 0411181419019

    Kelas : Alpha 2014

    LEARNIN I!!"E

    1# $isi%l%&i A'limatisasi (a)a (en)a'ian

    Aklimatisasi merupakan suatu upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi dari suatu

    organisme terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasukinya. Hal ini didasarkan

    pada kemampuan organisme untuk dapat mengatur morfologi, perilaku, dan jalur

    metabolisme biokimia di dalam tubuhnya untuk menyesuaikannya dengan lingkungan.

    Beberapa kondisi yang pada umumnya disesuaikan adalah suhu lingkungan, derajat

    keasaman (pH), dan kadar oksigen. Proses penyesuaian ini berlangsung dalam waktu

    yang cukup berariasi tergantung dari jauhnya perbedaan kondisi antara lingkungan baru

    yang akan dihadapi, dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.

    Proses aklimatisasi dapat diterapkan pada banyak hal, seperti pada pendakian gunung.

    Hal ini biasanya dilakukan apabila seseorang ingin melakukan pendakian pada gunungyang memiliki puncak yang cukup tinggi, hingga ribuan meter di atas permukaan laut,

    seperti !unung "erest. Beberapa hal utama yang harus disesuaikan antara lain adalah

    suhu dan kadar oksigen di udara karena pada dataran tinggi suhu lingkungan bisa jauh

    lebih rendah, demikian pula dengan kadar oksigennya yang menyebabkan tubuh harus

    memproduksi lebih banyak sel darah merah atau eritrosit.

    Pengetahuan terapan hukum#hukum fisika yang berhubungan sistem pernapasan pada

    kondisi ketinggian tertentu (penyelaman, penerbangan dan puncak gunung) adalah sangat

    penting. Hal tersebut disebabkan perubahan sifat atmosfer pada ketinggian tertentu dapat

    merugikan faal tubuh khususnya dan kesehatan pada umumnya ($anusastro, %&&').

    Hukum gas berguna untuk menjelaskan gangguan fisiologi pada penerbangan atau

    penyelaman (Anonim %&&'a $anusastro, %&&').

    1* +,',m -i.,si as

    Hukum difusi gas ini penting untuk menjelaskan pernapasan, baik pernapasan luar

    maupun dalam. Hukum ini mengatakan bahwa gas akan berdifusi dari tempat

    yang bertekanan parsialnya tinggi ke tempat yang tekanan parsialnya rendah.

    elanjutnya kecepatan berdifusi ditentukan oleh besarnya selisih tekanan parsial

    tersebut dan tebalnya dinding pemisah.

    2* +,',m /%yle

    Hukum ini penting untuk menjelaskan masalah penyakit dekompresi. Hukum

    Boyle ini mengatakan bahwa apabila olume suatu gas tersebut berbanding

    terbalik dengan tekanannya.P.* +

    P + pressure atau tekanan + constant atau tetap * + olume atau isi

    * +,',m -alt%n

    Hukum ini penting untuk menghitung tekanan parsial gas delam suatu campuran

    gas, misalnya menghitung tekanan parsial oksigen dalam udara pernapasan pada

    beberapa ketinggian guna menjelaskan hipoksia. Hukum ini mengatakan bahwa

    tekanan total suatu campuran gas sama dengan jumlah tekanan parsial gas#gas

    penysusn campuran tersebut.

    Pt + P- p% .... Pn

    Pt + tekanan total campuran gas

    P-, P% dan seterusnya adalah tekanan parsial masing#masing gas

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    2/10

    4* +,',m +enry Hukum ini penting untuk menjelaskan penyakit dekompresi,

    seperti bends, chokes, dan sebagainya yang dasarnya adalah penguapan gas yang

    larut. Hukum ini mengatakan bahwa jumlah gas yang larut dalam suatu cairan

    tertentu berbanding lurus dengan tekanan parsial gas tersebut pada permukaan cair

    tersebut. A- / P% + A% / P%

    A + jumlah gas yang larut P + takanan parsial gas pada pemukaan cairan* +,',m harles Hukum ini penting untuk menjelaskan tentang turunnya tekanan

    oksigen atau berkurangnya persediaan oksigen bila isi tetap, maka tekanan gas

    tersebut berbanding lurus denan suhu absolutnya. 0adi apabila seseorang

    membawa oksigen dalam botol pada penerbangan tinggi, suhunya akan lebih

    rendah, maka tekanan gas tersebut akan menurun pula atau dengan kata lain

    persediaan oksigen akan berkurang. Bila isi tetap 1

    P- 1 P% + 2- 1 2%

    P- + 2ekanan semula

    P% + tekanan yang baru

    2- + takanan absolut mula#mula

    2% + uhu absolut kemudianemakin tinggi kemampuan manusia untuk mencapai ketinggian pada penerbangan,

    pendakian gunung dan pesawat luar angkasa, semakin penting kita memahami efek

    ketinggian tempat dan rendahnya tekanan udara, terhadap tubuh manusia.

    E.e' Te'anan 3'si&en yan& Ren)ah Terha)ap T,,h

    2ekanan barometer di berbagai ketinggian diketahui bahwa pada ketinggian

    permukaan laut tekanan barometer adalah 34& mmHg pada ketinggian -&.&&& kaki

    hanya 5%6 mmHg dan pada 5&.&&& kaki, '3 mmHg. Penurunan tekanan barometer ini

    merupakan penyebab dasar semua persoalan hipoksia pada fisiologi tempat tinggi,

    karena sering terjadinya penurunan tekanan barometer akan terjadi juga penurunan

    tekanan oksigen (P7%) secara proporsional, sehingga tekanan oksigen akan selalu tetap

    dari waktu ke waktu, yaitu sedikitnya %- persen dari tekanan barometer total pada

    ketinggian permuaan laut, P7% bernilai sekitar -58 mmHg tetapi pada ketinggian 5&.&&&

    kaki P7% hanya -' mmHg.

    7% dan H%7 menurunkan 7% Aleolar. $i tempat tinggi pu karbon dioksida terus

    menerus diekskresi dari darah paru ke aleoli. $emikian pula dengan air yang menguap

    ke dalam udara inspirasi dari permukaan alat pernapasan. 9edua gas ini akan

    menegncerkan 7% di dalam aleoli, sehingga menurunkan kadar 7%. 2ekanan uap air di

    dalam aleoli tetap pada :3 mmHg selama suhu tubuh normal, tidak bergantung pada

    ketinggian.

    ;ain halnya dengan karbon dioksida selama berada ditempat yang sanagt tinggi,P7% aleolar turun dari :& mmHg (nilai di permukaan laut) ke nilai yang lebih rendah.

    Pada seseorang yang teraklimatisasi yang entilasinya meningkat lima kali lipat,

    terjadi penurunan P7% sekitar 3 mmHg akibat peningkatan pernapasan.

    9edua tekanan ini dapat memengaruhi oksigen dengan contoh tekanan barometer

    turun dari nilai normal di permukaan laut 34& mmHg menjadi %56 mmHg yang

    merupakan nilai yang biasa terukur di puncak gunung eerest pada ketinggian %8.&%'

    kaki. :3 mmHg dari nilai ii tetunya uap air dan sisanya adalah gas lain. Pada seseorang

    yang teraklimatisasi, 3 mmHg di dalam tubuhnya berupa karbon dioksida dan sisanya

    hany -88 mmHg. 0ika oksigen tidak digunakan oleh tubuh maka seperlimanya

    merupakan oksigen dan sisanya nitrogen atau P7% dalam aleoli menjadi :& mmHg.

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    3/10

    aturasi Hemoglobin oleh oksigen di berbagai ketinggian. $imana kira#kira pada

    ketinggian -&.&&& kaki walaupun yang dihirup adalah udara biasa, saturasi oksigen arteri

    setidaknya masih tetap setinggi 8& persen. 0ika semakin tinggi maka saturasi oksigen

    arteri akan urun secara progresif.

    "fek menghirup 7% murni terhadap P7% Aleolar di berbagai ketinggian. 0ika

    seseorang menghisap oksigen murni sebagai pengganti udara biasa, maka sebagian besarruangan di aleoli yang sebelumnya terisi nirogen menjadi oksigen. Pada ketinggian

    6&.&&& kaki seorang penerbang dapat mempunyai P7% sebesar -68 mmHg bukan -'

    mmHg seperti kita menghirup udara biasa.

    "fek akut hipoksia pada orang yang belum teraklimatisasi saat menghirup udara biasa

    mulai dari ketinggian -%.&&& kaki ialah mengantuk, malas, kelelahan mental dan otot,

    kadang sakit kepala, mual dan euforia. emua efek ini berkembang progresif menjadi

    tahap kedutan (twitching) atau kejang di atas ketinggian -'.&&& kaki dan akhirnya, di

    atas %6.&&& kaki berakhir dengan koma pada orang yang belum teraklimatisasi yang

    segera diikuti dengan kematian.

    alah satu efek utama dari hipoksia ialah menurunnya kecakapan mental, yang akan

    menurunkan kemampuan dalam mengambil keputusan, mengingat dan melakukangerakan motorik terampil. ebagai contoh jika seseorang penerbang yang belum

    teraklimatisasi pada ketinggian -5.&&& kaki selama - jam, kemampan mental biasanya

    menurun menjadi 5& persen dari normal dan setelah -' jam turun menjadi %& persen.

    A'limatisasi terha)ap (32 ren)ah

    eseorang yang tinggal di tempat tinggi selama beberapa hari, minggu atau tahun

    menjadi semakin teraklimatisasi terhadap P7% yang rendah, sehingga efek buruk

    terhadap tubuh semakin berkurang dan memungkinkan orang tersebut bekerja lebih berat

    tanpa mengalami efek hipoksia atau naik ke tempat yang lebih tinggi.

    Prinsip#prinsip utama yang terjadi pada aklimatisasi adalah 1

    -) Peningkatan *entilasi Paru = Peran 9emoreseptor Arteri

    Perjalanan P7% rendah secara mendadak akan merangsang kemoreseptor arteri

    sehingga kemoreseptor tersebut akan meningkatkan entilasi aleolar menjad

    maksimal sekitar -,45 kali di atas normal. 0adi kompensasi terjadi segera dalam

    hitungan detik ketika naik ke tempat tinggi, dan dengan ini saja orang dapat naik

    beberapa ribu kaki lebih tinggi dibanding melakukannya tanpa peningkatan

    entilisasi. Bila orang tersebut tinggal di tempat yang sangat tinggi salama

    beberapa hari maka kemoreseptor akan meningkatkan entilasi hingga lima kali

    dari normal.

    9enaikan entiisasi yang mendadak saat kita naik ke tempat yang tinggia akan

    menghilangkan sebagian besar karbon dioksida sihinggal P7% turun dan

    meningkatkan pH cairan tubuh. emua perubahan ini akan menghambat pusatpernapasan batang otak dan dengan demikian melawan efek P7% yang rendah

    untuk merangsang pernapasan menggunakan kemoreseptor pernapasan perifer di

    badan karotid dan aortik.

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    4/10

    >ekanisme penting penurunan berkala konsentrasi karbohidrat merupakan

    kompensasi ginjal terhadap alkalosis respiratorik. !injal memberikan respon

    terhadap penurunan P7% dengan cara menurunkan sekresi ion hidrogen dan

    meningkatkan ekskresi bikarbonat. 9ompensasi metabolik untuk alkalosis

    respiratorik ini secara bertahap menurunkan konsentrasi bikarbonat dalam cairan

    plasma dan serebrospinal dan menurunkan pH ke arah normal serta membuangefek inhibisi pernapasan akibat kosentrasi hidrgen yang rendah. 0adi, pusat

    pernapasan jauh lebih responsif terhadap stimulus kemoreseptor perifer akibat dari

    hipoksia setelah ginjal melakukan kompensasi terhadap alkalosis.

    %) Peningkatan 0umlah el $arah >erah dan 9onsentrasi Hemoglobin selama

    Aklimatisasi

    Hipoksia merupakan rangsangan utama yang menyebabkan produksi sel darah

    merah meningkat.biasanya, ketika orang tetap terpajan oleh kadar oksigen rendah

    selama berminggu#minggu, hematokrit dapat meningkat perlahan#lahan dari

    normal yang berkisar ::5 menjadi rata#rata 4& dan ini sesuai dengan

    peningkatan kadar hemoglobin dari nilai normaol -5 g?dl menjadi %& g?dl.

    elain itu olume darah sering kali bertambah meningkat %& persen, danpenigkatan ini dikali dengan peningkatan konsentrasi hemoglobin tubuh menjadi

    5& persen atau lebih.

    6) Peningkatan 9apasitas $ifusi etelah Aklimatisasi

    9apasitas difusi normal unuk oksigen ketika melalui membran paru lira#kira

    %- ml?mmHg?menit dan kapasitas difusi ini dapat meningkat tiga kali lipat selama

    olahraga. Hal ini juga terjadi pada daerah yang tinggi.

    ebagian peningkatan ini disebabkan oleh peningkantan olume darah kapiler

    paru, yang menyebabkan terjadinya pelebran kapiler dan peningkatan luas daerah

    permukaan tempat oksigen berdifusi ke dalam darah. ebagian lagi disebabkan

    oleh peningkatan olume udara paru yang menyebabkan antarmuka ( interface)

    kapiler aleolus lebih meluas lagi. Bagian terakhir yang menyokong ialah

    peningkatan tekanan darah arteri paru, tenaga ini akan mendorong darah untuk

    melalui lebih banyak kapiler aleolus daripada dalam keadaan normal = terutama

    bagian atas paru yang pada keadaan biasa perfusinya buruk.

    :) Perubahan istem irkulasi perifer elama Aklimatisasi = Peningkatan 9apilaritas

    0aringan

    etelah mencapai tempat yang tinggi curah jantung sering kali meningkat

    menjadi 6& prsen tapi kemudian turun kembali menjadi normal dalam hitungan

    minggu seiring terjadinya peningkatan hematokrit darah, jadi jumlah oksigen

    yang diangkut ke jaringan tubuh perifer tetap normal.

    Adaptasi irkulasi lain ialah peningkatan jumlah pertumbuhan kapiler sirkulasisitemik di jaringan non#paru yang disebut sebagai peningkatan kapilaritas

    jaringan atau angiogenesis. Hal ini terjadi terutama pada binatang yang lahir dn

    dibiakkan di tempat yang tinggi dan kurang nyata efeknya pada binatang yang

    baru berada di tempat yang tinggi setelah umurnya cukup tua.

    Peningkatan kapilaritas akan terlihat sangat nyata pada jaringan#jaringan

    aktif yang terpajan hipoksia kronis. ebagai contoh, kepadatan kapiler dalam otot

    entrikel kanan meningkat secara bermakna akibat hipoksia dan beban kerja yang

    berat, yang disebabkan oleh hipertensi pulmonal pada ketinggian.

    5) Aklimatisasi el

    Pada binatang yang tiggal pada ketinggian -6.&&-3.&&& kaki sistem

    mitokondria sel dan en@im oksidatif sel lebih banyak draipada binatang yangmenguni daerah setinggi permukaan laut. 7leh kara itu, sel#sel jaringan orang

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    5/10

    yang teraklimatisasi oleh ketinggian uga dapat menggunakan oksigen lebih efektif

    dibandingkan sesamanya yang tinggal ditempat setinggi permukaan laut.

    A'limatisasi alami pa)a pen),),' asli yan& hi),p )i tempat tin&&i

    Pada semua aspek aklimatisasi penduduk asli tempat tinggi lebih superior

    dibandingkan dengan penduudk dari tempat rendah dengan aklimatisasi terbaik,

    walaupun penduduk dari tempat rendah itu telah hidup di tempt tinggi selama -& tahunatau lebih. Proses aklimatisasi penduduk tersebut sudah dimulai sejak bayi. kuran

    dadanya terutama sangat membesar sedangkan ukuran tubuhnya agak mengecil.,

    sehingga rasio kapasitas entilisasi terhadap masa tubuh menjadi lebih tinggi. elain itu

    jantngnya yang sejak lahir hingga dewasa memompa curah jantung dalam jumlah ekstra

    ternyata lebih besar daripada yang berasal dari tempat rendah.

    Pengankutan oksigen juga lebih mudah pada penduduk asli. P7% oksigen aarteri pda

    penduduk asli hanya :& mmHg tapi karena jumlah hemoglobinnya lebih banyak,

    makajumlah oksigen dalam darah arteri penduduk asli lebih banyak dibandingkan

    dengan penduduk dari tempat rendah. elain itu P7% ena penduduk asli lebih rendah.

    Hal ini menunjukkan pengangkutan oksigen sangatlah efektif pada penduduk tinggi yang

    telah teraklimatisasi secara alami.(en,r,nan 'apasitas 'erja )i tempat tin&&i )an e.e' p%siti. a'limatisasi

    elain depresi mental yang disebabkan oleh hipoksia, kapasitas kerja otot sangat

    menurun bukan hanya otot rangka namun juga otot jantung.

    ecara umum, dapat dikatakan bahwa kapasitas kerja turun sebanding dengan ambilan

    oksigen maksimal yang dapat dicapai oleh tubuh.

    Penduduk asli yang teraklimatisasi secara alami dapat bekerja di tempat yang tinggi

    hampir sama dengan orang yang tinggl setinggi permukaan laut, namun penduduk yang

    tinggal di tempat rendah yang teraklimatisasi dengan baik hampir tidak pernah mencapai

    hasil sebaik penduduk asli dalam bekerja.

    M%,ntain !i5'ness A',t )an E)ema (ar, A',t pa)a Ketin&ian Tempat

    ejumlah kecil orang yang naik secara cepat ke tempat tinggi menjadi sakit secara

    akut dan dapat meninggal jika tidak diberikan oksigen atau dipindahkan ke tempat yang

    lebih rendah. >unculnya sakit berawal sejak beberapa jam sampai % hari setelah naik.

    Ada dua hal yang akan terjadi 1

    -) "dema serebri akut

    Hal ini terjadi karena pembuluh darah di otak mengalami asodilatasi lokalakibat

    hipoksia. $ilatasi arteriole#arteriole akan meningkatkan aliran darah menuju kapiler,

    yang pada gilirannya menyebabkan pembesaran cairan ke jaringan otak. "dema

    serebri kemudian dapat menimbulkan disorientasi berat dan efek#efek lain yang

    berhubngan dengan disfungsi otak.

    %) "dema paru akutPenyebab terjadinya hal ini belum diketahui, namun satu penjelasannya adalah

    sebagai berikut 1 hipoksia dapat menyebabkan arteriole#arteriole paru mengalami

    konstriksi kuat, namun kontriksi tersebut lebih kuat terjadi di beberapa bagian di

    paru#paru dibandingkan di bagian yang lain. Hal tersebut mengakibatkan semakin

    banyak aliran darah pulomonal dipaksa masuk ke pembuluh darah pulmonal yang

    belum berkontriksi, yang jumlahnya semakin sedikit. 9esimpulan postulat tersebut

    adalah tekanan kapiler di daerah paru tersebut akan menjadi sangat tinggi sehingga

    timbul edema lokal. Perluasan proses tersebut secara progresif ke daerah paru lain

    mengakibatkan penyebaran edema paru dan disfungsi paru berat yang mematikan.

    Pemberian oksigen untuk bernapas pada orang tersebut biasanya membalikkan proses

    tersebut dalam hitungan jam.

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    6/10

    M%,ntain !i5'ness Kr%nis

    9adang orang yang berdiam terlalu lama di tempat tinggi dapat menderita

    mountain sickness kronis, dengan gejala#gejala sebgai berikut 1 (-) sel darah merah dan

    hematokrit meningkat tinggi sekali, (%) tekanan arteri pulmonalis meningkat, bahkanmelebihi peningkatan normal yang terjadi aklimitasi, (6) jantung sisi kanan sangat membesar,

    (:) tekanan arteri perifer menurun, (5) terjadi gagal jantung kongestif dan (4) kematian sering

    terjadi kecuali pasien dipindahkan ke tempat yang lebih rendah.

    Penyebab peristiwa#peristiwa tersebut mungkin karena tiga hal yaitu 1 Pertama, massa

    sel darah menjadi terlalu besar sehingga iskositas darah meningkat beberapa kali lipat

    peningkatan iskositas darh ini akan menurunkan aliran darah jaringan sehingga

    pengangkutan oksigen juga berkurang. 9edua, arteriol paru mengalami asokontriksi akaibat

    hipoksia paru. Hal ini terjadi akibat mekanisme konstriksi sebagai reaksi terhadap hipoksia,

    yang secara normal terjadi dengan tujuan mengalihkan aliran darah dari aleoli rendah

    oksigen ke aleoli tinggi oksigen, seperti yang telah dijelaskan di Bab 6'. 2etapi, karena

    semua aleoli sekarang berada dalam keadaan rendah oksigen, semua arteriol mengalamikonstriksi, tekanan arteri pulmnalis meningkat hebat, sehingga terjadilah payah jantung

    kanan. 9etiga, spasme arteriol aleolus mengalihkan banyak aliran darah ke pembuluh paru

    nonaaleolar, menyebabkan banyak aliran darah paru memintas ke pembuluh darah yang

    oksigennya rendah, dan hal ini akan mempersulit keadaan. 9ebanyakan dari pasien dapat

    pulih kembali dalam beberapa hari atau minggu setelah pasien itu dipindahkan ke tempat

    yang lebih rendah.

    (entin&nya A'limatisasi "nt,' (en)a'ian ,n,n&

    -. $ianjurkan untuk menambahketinggiansecara bertahap

    %. >engkonsumsi banyak cairan, minum sebanyak mungkin

    6. Hindari minumanberalkohol, merokokdan konsumsi obat tidur

    :. Hindari aktifitas yang berlebihan yang menguras banyak tenaga

    5. 0angan melakukan trekkingsendirian

    4. 2idak mendaki lebih tinggi saat sudah terkena gejala penyakit ketinggian walaupun

    tarafnya masih ringan

    3. egera turun saat merasakan gejala ketinggian yang semakin parah

    '. 0angan meninggalkan seorang sendirian saat orang tersebut menunjukan gejala

    terkena penyakit ketinggian

    8. >engenakan baju hangatyang cukup saat melakukan trekkingdi ketinggian

    -&. 0angan bebaniporteranda dengan beban berlebih, ingat kondisi yang tidak fit bisa

    menghambat.

    RE!(IRA!I (A-A TEM(AT TINI

    2ekanan barometer di berbagai ketinggian tempat berbeda. Pada ketinggian

    permukaan laut tekanan barometer 34& mmHg, sedangkan pada ketinggian -&.&&& kaki

    di atas permukaan laut hanya 5%6 mmHg, dan pada 5&.&&& kaki adalah '3 mmHg.

    Penurunan tekanan barometer merupakan dasar penyebab semua persoalan hipoksia pada

    fisiologi manusia di tempat tinggi. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa seiring dengan

    penurunan tekanan barometer akan terjadi juga penurunan tekanan oksigen parsial yang

    sebanding, sehingga tekanan oksigen selalu tetap sedikit lebih rendah %%-

    dibanding tekanan barometer total. 0adi pada ketinggian permukaan laut total tekanan

    atmosfer 34& mmHg, ketika di atas -%.&&& kaki tekanan barometernya hanya :'6mmHg

    $alam hal ini terjadi penurunan total tekanan atmosfer, yang berarti lebih sedikit :&

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    7/10

    molekul per pernapasan pada saat berada di tempat tinggi dibandingkan dengan

    permukaan laut (Anonim, %&&'c).

    Apabila seseorang berada di tempat yang tinggi selama beberapa hari, minggu, atau

    tahun, menjadi semakin teraklimatisasi terhadap tekanan parsial oksigen yang rendah,

    sehingga efek buruknya terhadap tubuh makin lama semakin berkurang.Proses

    aklimatisasi umumnya antara satu sampai tiga hari (Anonim, %&&'c). Prinsip#prinsiputama yang terjadi pada aklimatisasi ialah peningkatan entilasi paru yang cukup besar,

    sel darah merah bertambah banyak, kapasitas difusi paru meningkat, askularisasi

    jaringan meningkat, dan kemampuan sel dalam menggunakan oksigen meningkat,

    sekalipun tekanan parsial oksigennya rendah (!uyton, -88:).

    Aklimatisasi meliputi beberapa perubahan struktur dan fungsi tubuh, seperti

    mekanisme kemoreseptor meningkat, tekanan arteri pulmonalis meningkat. elanjutnya

    tubuh memproduksi sel darah merah lebih banyak di dalam sumsum tulang untuk

    membawa oksigen, tubuh memproduksi lebih banyak en@im %,6#biphosphoglyserate

    yang memfasilitasi pelepasan oksigen dari hemoglobin ke jaringan tubuh. Proses

    aklimatisasi secara perlahan menyebakan dehidrasi, urinasi, meningkatkan konsumsi

    alkohol dan obat#obatan. $alam waktu yang lama dapat meingkatkan ukuran aleoli,menurunkan ketebalan membran aleoli, yang diikuti dengan perubahan pertukaran gas

    (Anonim, %&&'b).

    etelah mengalami aklimatisasi seseorang di tempat yang tinggi akan mengalami

    peningkatan kapasitas difusi oksigen. 9apasitas difusi normal oksigen ketika melalui

    membran paru kira#kira %- ml?mmHg?menit. 9apasitas difusi tersebut dapat meningkat

    sebanyak tiga kali lipat selama olahraga. ebagian dari peningkatan tersebut disebabkan

    oleh olume darah kapiler paru yang sangat meningkat. ebagian lagi disebabkan oleh

    peningkatan olume paru yang mengakibatkan meluasnya permukaan membran aleolus.

    2erakhir disebabkan peningkatan tekanan arteri paru. 2ekanan tersebut akan mendorong

    darah masuk lebih banyak ke kapiler aleolus (!uyton, -88:).

    eorang atlete untuk kompetisi pada tempat dengan lokasi ketinggian yang berariasi

    perlu melakukan proses aklimatisasi sebelum perlombaan. eorang pemanjat gunung

    pada ketinggian sedang akan mengalami penurunan tekanan atmosfer 3#'. 7rang

    tersebut akan mengalami penurunan pemasukan oksigen sehingga diduga dapat

    menurunkan kekuatan otot :#' tergantung durasi kompetisi. Hal tersebut tidak

    menguntungkan untuk mencapai finis, apabila hal tersebut terjadi tanpa melakukan

    aklimatisasi terlebih dahulu (Anonim, %&&'c). >eskipun seorang atlete yang melakukan

    persiapan (exercise) dan aklimatisasi dengan baik, tidak akan sama dengan penduduk asli

    di pegunungan Andes, yang memiliki kapasitas dada yang besar, aleoli dan pembuluh

    kapiler besar dan jumlah sel darah merah lebih banyak (Anonim, %&&'c).

    Aklimatisasi alami pada orang yang tinggal di tempat tinggi, seperti penduduk yangtinggal di pegunungan Andes dan Himalaya (ketinggian -6.&&-8.&&& kaki) mempunyai

    kemampuan yang sangat superior dalam hubungannya dengan sistem respirasi,

    dibandingkan dengan penduduk dari tempat rendah dengan kemampuan aklimatisasi

    yang terbaik tinggal di tempat tinggi. Proses aklimatisasi tersebut telah dimulai semenjak

    bayi. 2erutama ukuran dadanya sangat besar, sedangkan ukuran tubuhnya sedikit lebih

    kecil, sehingga rasio kapasitas entilasi terhadap massa tubuh menjadi besar. elain itu,

    jantungnya terutama jantung kanan jauh lebih besar daripada jantung orang yang tinggal

    di temapat rendah. 0antung kanan yang besar tersebut menghasilkan tekanan yang tinggi

    dalam arteri pulmonalis sehingga dapat mendorong darah melalui kapiler paru yang telah

    sangat melebar (!uyton, -88:).

    Pengangkutan oksigen oleh darah ke jaringan lebih mudah pada orang yang telahteraklimatisasi di tempat tinggi. 2ekanan parsial 7% pada orang#orang yang tinggal di

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    8/10

    tempat tinggi hanya :& mmHg, tetapi karena jumlah haemoglobinnya lebih banyak,

    maka jumlah oksigen dalam darah arteri menjadi lebih banyak dibanding oksigen dalam

    darah pada penduduk yang tinggal di tempat yang rendah. elanjutnya tekanan parsial

    7% ena pada penduduk di tempat tinggi -5 mmHg lebih rendah daripada tekanan parsial

    7% ena pada penduduk di tempat rendah, sekalipun tekanan parsial 7% nya rendah. Hal

    tersebut menunjukkan bahwa pengangkutan oksigen ke jaringan adalah lebih baik padapenduduk yang secara alami telah mengalami aklimatisasi (!uyton, -88:).

    umber 1

    Hernawati. Sistem Pernapasan Manusia pada Kondisi Latihan dan Perbedaan

    Ketinggian. 2ersedia di 1

    http1??file.upi.edu?$irektori?CP>DPA?0E.FP"aret %&-5 pukul -4.&& GDB.

    !uyton A.. and 0.". Hall. %&&3. Buku Ajar isioliogi Kedokteran !disi ". 0akarta 1

    "!.

    http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311997022-HERNAWATI/FILE_14.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311997022-HERNAWATI/FILE_14.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311997022-HERNAWATI/FILE_14.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311997022-HERNAWATI/FILE_14.pdf
  • 7/24/2019 li dan anmal c

    9/10

    B. Analisis >asalah

    a) 8-&Bagaimana mekanisme penyesuaian fisiologis tubuh pada pendakian

    ebagai feedback negatif peningkatan ketinggian, tekanan barometer menurun.

    Penurunan tekanan barometer ini juga menyebabkan penurunan tekanan partial oksigen. (%-

    dari tekanan barometer) sehingga terjadi h#pobaric h#poxia. $#pobaric h#poxia ini

    merupakan penyebab utama dari A> dan HA".

    ebagai kompensasi terhadap ketinggian, tubuh akan melakukan aklimatisasi. 9etika

    terjadi hipoksia, molekul up%regulationdari hipoksia inducible factor%& akan tersebar, dan

    dimulailah respon aklimatisasi. Proses ini meliputi eleasi dari proses entilasi sehingga

    menimbulkan saturasi oksigen di arteri (a7%), diuresis ringan dan kontraksi olume plasma

    dapat menimbulkan peningkatan kuantitas oksigen yang diikat oleh hemoglobin, eleasi

    aliran dan transportasi darah, dan eleasi dari sirkulasi hemoglobin.

    7ptimal aklimatisasi biasanya berlangsung selama beberapa hari, minggu, bahkan bulan.A> dan HA" terjadi biasanya diantara fase paparan hipoksia sampai optimalisasi

    aklimatisasi.

    Eespon tubuh saat terjadi hipoksia adalah dengan meningkatkan entilasi. >ekanisme

    kompensasi ini dirangsang oleh stimulasi carotid bod#yang mengalami hipoksemia (P7%arteri

    rendah), dan peningkatan central respirator# dri'e. Eespon ini merupakan respon cepat yang

    hanya berlangsung dalam hitungan menit saat paparan ketinggian. elain itu, respons

    sirkulatori meningkatkan transportasi oksigen dan diregulasi oleh peningkatan aktiitas

    simpatis.

  • 7/24/2019 li dan anmal c

    10/10

    9eseimbangan antara asodilatasi hipoksia dan asokonstriksi induksi#hipokapnia

    menentukan cerebral blood flo( (BC). Pada penderita hipoksia terjadi peningkatan BC,

    heterogenitas distribusi BC pada otaknya, dan gangguan autoregulasi otak (proses dimana

    perfusi cerebral dipertahankan karena ariasi tekanan darah). 9onsentrasi hematocrit dan

    hemoglobin dalam darah akan mengalami peningkatan setelah -% sampai %: jam paparan

    hipoksia seiring dengan turunnya olume plasma darah. etelah aklimatisasi beberapa

    minggu, olume plasma darah akan kembali normal. dan HA" dapat terjadi.b) 8-&>engapa aklimatisasi yang tidak adekuat dapat menyebabkan A>

    ebagai feedback negatif peningkatan ketinggian, tekanan barometer menurun. Penurunan

    tekanan barometer ini juga menyebabkan penurunan tekanan partial oksigen. (%- dari tekanan

    barometer) sehingga terjadi h#pobaric h#poxia. $#pobaric h#poxia ini merupakan penyebab

    utama dari A> dan HA". Eespon tubuh saat terjadi hipoksia adalah dengan meningkatkan

    entilasi. >ekanisme kompensasi ini dirangsang oleh stimulasi carotid bod# yang mengalami

    hipoksemia (P7%arteri rendah), dan peningkatan central respirator# dri'e. Eespon ini merupakan

    respon cepat yang hanya berlangsung dalam hitungan menit saat paparan ketinggian. elain itu,

    respons sirkulatori meningkatkan transportasi oksigen dan diregulasi oleh peningkatan aktiitas

    simpatis. 9etika proses aklimatisasi mengalami kegagalan atau mengalami hipoksia berat, A>

    dan HA" dapat terjadi.

top related