lereng pada area pertambangan

Post on 20-Sep-2015

220 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mekanika batuan

TRANSCRIPT

Pembukaan kawasan pertambangan pada daerah dengan morfologi curam/terjal perlu ditunjang oleh beberapa kegiatan geologi teknik/hidrogeologi seperti pemeliharaan stabilitas lereng (slope stability) dan penirisan (dewatering), untuk menghindari terjadinya longsor/runtuhan akibat dibukanya jalan (road cuts) dan sistem penambangan yang diterapkan. Dalam suatu operasi pertambangan, perlu dipertimbangkan faktor dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh pengambilan tanah penutup, batuan dan mineral-mineral ekonomis. Sebaiknya fasilitas penunjang pertambangan ditempatkan pada daerah-daerah yang cukup jauh dari bahaya longsor, amblesan dan kerusakan lainnya. Suatu operasi pertambangan juga perlu dilengkapi dengan unit pengelolaan sisa bahan tambang (air asam tambang dan tailing) yang cukup berbahaya bagi lingkungan di sekitar pertambangan. Selain itu, fasilitas penunjang pertambangan semaksimal mungkin dijauhkan dari jalur-jalur yang dilalui sesar. Penataan lingkungan pertambangan dengan memanfaatkan air permukaan (sungai, danau, laut) harus direncanakan sebaik mungkin dan tidak mengganggu air permukaan yang sering dipergunakan oleh penduduk setempat untuk mandi, mencuci, minum, dan lain sebagainya. Selain itu, skala penambangan yang cukup besar menyebabkan airtanah terpotong, sehingga penirisan tambang perlu dilakukan secermat mungkin melalui perhitungan yang matang dan akurat. Penirisan pada tambang terbuka dapat dilakukan dengan cara pemompaan, sedangkan pada tambang bawah permukaan dengan cara membuat saluran air (water intersection) pada rekahan-rekahan, kontak sesar, zona RQD yang buruk, kontak litologi dan perlapisan batuan, baik dengan pemboran horisontal maupun vertikal untuk kemudian dialirkan melalui saluran-saluran bawah tanah (drift).

top related