lap kemiringan lereng

Upload: lhila-rosita-sari

Post on 06-Jul-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    1/92

    JAN

    4

    Laporan Kemiringan Lereng

    I.  PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    Topografi merupakan bentuk permukan bumi dipandang dari kemiringan lereng dan beda

    tinggi dari permukaan laut. Permukaan tanah dengan beda tinggi dan kemiringan yang sangat

     besar, maka disebut topografinya bergunung, sedangkan untuk beda tinggi dan kemiringan

    yang lebih rendah secara berurutan disebut berbukit, bergelombang, dan berombak. Ilmu

    yang membahas tentang topgrafi ini disebut geomorfologi. Dua unsur topografi yang banyak

    dibahas dan besar pengaruhnya terhadap erosi adalah panjang lereng (length,) dan kemiringan

    lereng ( slope).

    Bentuk lereng tergantung pada proses erosi, gerakan tanah, dan pelapukan. edangkan,

    kemiringan lereng terjadi akibat perubahan permukaan bumi di berbagai tempat yang

    disebabakan oleh daya!daya eksogen dan gaya!gaya endogen. "al inilah yang

    mengakibatkan perbedaan letak ketinggian titik!titik diatas permukaan bumi.

    #emiringan lereng terjadi akibat perubahan permukaan bumi di berbagai tempat yang

    disebabakan oleh daya!daya eksogen dan gaya!gaya endogen yang terjadi sehingga

    mengakibatkan perbedaan letak ketinggian titik!titik diatas permukaan bumi. #emiringanlereng mempengaruhi erosi melalui runoff . $akin curam lereng makin besar laju dan jumlah

    aliran permukaan dan semakin besar erosi yang terjadi. elain itu partikel tanah yang

    terpercik akibat tumbukan butir hujan makin banyak (%rsyad, &'''). Tentunya, derajat

    kemiringan lereng dan panjang lereng merupakan sifat tofografi yang dapat mempengaruhi

     besarnya erosi tanah. emakin curam dan semakin panjang

    lereng maka makin besar pula aliran permukaan dan bahaya erosi semakin tinggi.

    http://kyoyusenta.blogspot.com/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    2/92

    leh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sudut kemiringan lereng agar dapat

    mengantisipasi kemungkinan erosi yang terjadi, sehingga tidak berdampak pada pengelolaan

    lahan pertanian yang kita usahakan.

    1.2  Tujuan Praktikum

    Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah

    . $engetahui cara dan alat untuk mengukur kemiringan lereng.

    &. $engukur sudut lereng dengan berbagai alat pada berbagai kemiringan.

    *. $embandingkan hasil pengukuran sudut lereng dengan berbagai alat.

    ------------------------------------

    II.  TINJAUAN PUSTAKA

    #emiringan lereng terjadi akibat perubahan permukaan bumi di berbagai tempat yang

    disebabakan oleh daya!daya eksogen dan gaya!gaya endogen yang terjadi sehingga

    mengakibatkan perbedaan letak ketinggian titik!titik diatas permukaan bumi. #emiringanlereng mempengaruhi erosi melalui runoff . $akin curam lereng makin besar laju dan jumlah

    aliran permukaan dan semakin besar erosi yang terjadi. elain itu partikel tanah yang

    terpercik akibat tumbukan butir hujan makin banyak (%rsyad, &''').

    #emiringan lereng mempengaruhi erosi melalui runoff. #emiringan lereng (slope)

    merupakan suatu unsur topografi dan faktor erosi. #emiringan lereng terjadi akibat

     perubahan permukaan bumi diberbagai tempat yang disebabkan oleh gaya!gaya eksogen dan

    endogen yang terjadi sehingga mengakibatkan perbedaan letak ketinggian titik!titik di atas

     permukaan bumi (#artasapoetra, +-).

    #emiringan lereng menunjukan besarnya sudut lereng dalam persen atau derajat. Dua titik

    yang berjarak horiontal '' meter yang mempunyai selisih tinggi ' meter membentuk

    lereng ' /. #ecuraman lereng ''/ sama dengan kecuraman 01 derajat. elain dari

    memperbesar jumlah aliran permukaan, semakin curamnya lereng juga memperbesar energi

    angkut air. 2ika kemiringan lereng semakin besar, maka jumlah butir!butir tanah yang

    terpercik ke ba3ah oleh tumbukan butir hujan akan semakin banyak. "al ini disebabkan

    gaya berat yang semakin besar sejalan dengan semakin miringnya permukaan tanah dari

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    3/92

     bidang horiontal, sehingga lapisan tanah atas yang tererosi akan semakin

     banyak. 2ika lereng permukaan tanah menjadi dua kali

    lebih curam, maka banyaknya erosi per satuan luas menjadi &,'!&,1 kali lebih banyak

    (%rsyad, &''').

    4ereng mempengaruhi erosi dalam hubungannya dengan kecuraman dan panjang

    lereng. 4ahan dengan kemiringan lereng yang curam (*'!01/) memiliki pengaruh gaya

     berat ( gravity) yang lebih besar dibandingkan lahan dengan kemiringan lereng agak curam

    (1!*'/) dan landai (!1/). "al ini disebabkan gaya berat semakin besar sejalan dengan

    semakin miringnya permukaan tanah dari bidang horiontal. 5aya berat ini merupakan

     persyaratan mutlak terjadinya proses pengikisan (detachment ), pengangkutan

    (transportation), dan pengendapan ( sedimentation) (6iradisastra, +++).

    #ondisi lereng yang semakin curam mengakibatkan pengaruh gaya berat dalam

    memindahkan bahan!bahan yang terlepas meninggalkan lereng semakin besar pula. 2ika

     proses tersebut terjadi pada kemiringan lereng lebih dari /, maka aliran permukaan akan

    semakin meningkat dalam jumlah dan kecepatan seiring dengan semakin curamnya

    lereng. Berdasarkan hal tersebut, diduga penurunan sifat fisik tanah akan lebih besar terjadi

     pada lereng *'!01/. "al ini disebabkan pada daerah yang berlereng curam (*'!01/) terjadi

    erosi terus menerus sehingga tanah!tanahnya bersolum dangkal, kandungan bahan organik

    rendah, tingkat kepadatan tanah yang tinggi, serta porositas tanah yang rendah dibandingkan

    dengan tanah!tanah di daerah datar yang air tanahnya dalam. Perbedaan lereng juga

    menyebabkan perbedaan banyaknya air tersedia bagi tumbuh!tumbuhan sehingga

    mempengaruhi pertumbuhan 7egetasi di tempat tersebut ("ardjo3igeno, ++*).

    "ubungan antara lereng dengan sifat!sifat tanah tidak selalu sama disemua tempat, hal ini

    disebabkan karena faktor!faktor pembentuk tanah yang berbeda di setiap tempat. #eadaan

    topografi dipengaruhi oleh iklim terutama oleh curah hujan dan temperatur (alim, ++).

    $engetahui besar kemiringan lereng adalah penting untuk perencanaan dan pelaksanaan

     berbgai kebutuhan pembangunan, terutama dalam bidang konser7asi tanah dan air antara lain

    sebagai suatu faktor yang mengendalikanerosi dan menentukan kelas kemampuan

    lahan. Besar kemiringan lereng yang dinyatakan dalam satuan derajat (') atau (/). 8ntuk

    menetukan besar kemiringan lereng dapat diukur melalui beberapa metode atau alat antara

    lain dengan metode alat tipe % (ondol!ondol), abney le7el, dan clinometer (aleh, &'').

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    4/92

    III.  ET!D!L!"I

    #.1  Ba$an %an Alat

    Bahan!bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah air, kertas catatan, patok kayu, dan

     patok bambu (panjang m).

    %lat yang digunakan dalam praktikum ini adalah meteran, alat ukur tipe %, selang air, spidol,

    kalkulator, dan alat tulis.

    #.2  Pr&'e%ur Kerja

    . Pengukuran kemiringan lereng dengan selang air 

    .  elang air yang panjang diisi dengan air secukupnya.

    &.  Ditentukan bidang tanah yang akan diukur kemiringan lerengnya.

    *.  elang air dibentangkan pada bidang yang akan diukur kemiringannya, sehingga tampak

    seperti membentuk huruf 8.

    0.  Diukur ketinggian permukaan air dikedua ujung selang, dengan ketinggian air yang lebih

    rendah sebagai "' dan ketinggian air yang lebih tinggi sebagai ".

    1.  Diukur jarak antar ujung selang, sebagai nilai 9.

     

    -.  Dihitung / kemiringan lahan dengan rumus:

    #eterangan :

    ; < kemiringan lereng (/)

    H1 

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    5/92

    = < selisih "' dan " (cm)

    9 < jarak antara "' dan " (cm)

    &. Pengukuran kemiringan lereng dengan alat tipe %

    .  Disiapkan alat!alat yang dibutuhkan, yaitu alat tipe % dan patok!patok kayu.&.  Tegakkan alat tipe % di lokasi yang kira!kira memiliki kemiringan lereng yang sama.

    *.  Pada tengah alat, dipasang tabung kecil berisi air.

     

    0.  #emiringan yang sama dapat dilihat dari gelembung udara yang ada di tengah tabung air

    tersebut.

    1.  Beri patok pada titik!titik yang memiliki kontur yang sama.

    -.  Patok tersebut dapat membantu menentukan peta kontur lahan yang diamati.

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    I(.  HASIL PEN"AATAN DAN PEBAHASAN

    ).1  Ha'il Pengamatan

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:

    H* +,m H1 +,m +,m / +,mKemiringan

    Lereng +0

    &&,1 0 &>' &1,1 +,0

    ).2  Pema$a'an

    $engetahui besar kemiringan lereng adalah penting untuk perencanaan dan pelaksanaan

     berbagai kebutuhan pembangunan, terutama dalam bidang konser7asi tanah dan air antara

    lain sebagai sebagai suatu faktor yang mengendalikan erosi dan menentukan kelas

    kemampuan lahan.

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    6/92

    Dalam peta topografi dan peta!peta serbaguna, penyajian relief dari permukaan bumi sangat

     penting karena dapat memberikan gambaran yang lebih tepat tentang permukaan bumi

    tersebut. 8ntuk peta!peta teknis (seperti peta untuk perencanaan pekerjaan teknik sipil),

    keakuratan dalam penyajian data relief tersebut sangat penting karena peta tersebut dapat

    diperkirakan 7olume secara seluruh pekerjaan fisik. ?elief permukaan bumi dapat

    digambarkan pada peta dengan berbagai bentuk@simbol seperti kontur, 3arna ketinggian, dan

     bayangan gunung. #ontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik!titik yang

    mempunyai ketinggian yang sama. #ontur ini dapat memberikan informasi relief, baik

    secara relatif maupun absolut.

    Informasi relief ini diperlihatkan dengan menggambarkan garis!garis kontur secara

    renggang. Informasi relief secara absolut diperlihatkan dengan cara menuliskan nilai kontur

    yang merupakan ketinggian garis tersebut diatas suatu bidang acuan tertentu. Bidang acuan

    yang umum digunakan adalah bidang permukaan laut rata!rata. 8ntuk dapat menggambarkan

     bentuk relief permukaan bumi secara akurat, dapat ditempuh dengan menggambarkan garis

    kontur secara rapat sehingga relief yang kecil pun dapat digambarkan dengan baik. 8ntuk

    itu, inter7al kontur harus dibuat sekecil mungkin (Pur3ohardjo, +-).

    8ntuk mengetahui atau menentukan besar kemiringan data diukur dengan melalui beberapa

    metode atu alat antara lain dengan alat tipe % (ondol!ondol), abney le7el dan

    clinometers. elain itu, dapat digunakan alat yang sangat sederhana, yaitu selang yang diisiair. Pada praktikum ini, digunakan alat tipe % untuk mengetahui garis kontur, dan selang air

    untuk mengukur kemiringan lereng.

    %lat tipe % atau yang sering disebut dengan ondol!ondol merupakan suatu alat sederhana

     pengukuran kemiringan lereng. %lat ini terbuat dari dua potong bambu atau kayu yang diikat

    longgar pada dua ujungnya sehingga mudah digerakkan. Di bagian tengah alat dipasang

    suatu kayu penyangga melintang sehingga bentuknya persis seperti huruf %. %lat ini

    dilengkapi dengan beberapa tambahan seperti benag gandulan atau tabung 3aterpas sehingga

    dapat digunakan untuk mengukur kemiringan suatu tempat.

    Pengukuran dengan alat tipe!% lebih mudah digunakan tapi jauh lebih rumit dalam

     pengelolaan datanya, karena yang didapatkan dari pengukuran hanya berupa jarak dari satu

    titik ke titik lainnya. 8ntuk mendapatkan nilai derajat dan persentasenya masih harus

    dimasukkan kedalam persamaan. Dengan alat tipe % ini, dapat diketahui garis!garis dalam

     peta kontur.

    Pada pengukuran kemiringan dengan selang air, diperoleh nilai "' sebesar &&,1 cm,

    " sebesar 0 cm, dan 9 sebesar &>' cm. Data tersebut digunakan untuk menghitung nilai =

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    7/92

    dan kemiringan lereng. etelah dilakukan perhintungan, diperoleh nilai = sebesar &1,1 cm

    dan kemiringan lereng sebesar +,0 /.

    Pengukuran dengan selang lebih dapat memberikan hasil kemiringan yang pasti dan mudah

    untuk dihitung. %latnya pun sangat sederhana, namun kurang efektif untuk mengukur

    kemiringan dalam skala lahan yang luas.

    4ereng mempengaruhi erosi dalam hubungannya dengan kecuraman dan panjang

    lereng. 4ahan dengan kemiringan lereng yang curam (*'!01/) memiliki pengaruh gaya

     berat ( gravity) yang lebih besar dibandingkan lahan dengan kemiringan lereng agak curam

    (1!*'/) dan landai (!1/). "al ini disebabkan gaya berat semakin besar sejalan dengan

    semakin miringnya permukaan tanah dari bidang horiontal. 5aya berat ini merupakan

     persyaratan mutlak terjadinya proses pengikisan (detachment ), pengangkutan(transportation), dan pengendapan ( sedimentation) (6iradisastra, +++).

    Berdasarkan penghitungan, diketahui bah3a persen kemiringan lereng yang diukur adalah

    sebesar +,0/. Persentase ini menunjukkan bah3a lokasi tersebut masih tergolong landai,

    sehingga erosi yang terjadi termasuk masih rendah juga.

    !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    (.  KESIPULAN

    Berdasarkan pambahasan pada bab sebelumnya, dapat dimabil kesimpulan sebagai berikut:

    . 8ntuk mengetahui atau menentukan besar kemiringan data diukur dengan melalui

     beberapa metode atu alat antara lain dengan alat tipe % (ondol!ondol), abney le7el dan

    clinometers.

    &. Pengukuran dengan alat tipe!% lebih mudah digunakan tapi jauh lebih rumit dalam

     pengelolaan datanya, karena yang didapatkan dari pengukuran hanya berupa jarak dari satu

    titik ke titik lainnya.

    *. Pengukuran dengan selang lebih dapat memberikan hasil kemiringan yang pasti dan

    mudah untuk dihitung. %latnya pun sangat sederhana, namun kurang efektif untuk mengukur

    kemiringan dalam skala lahan yang luas.

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    8/92

    0. Persen kemiringan lereng yang diukur adalah sebesar +,0/. Persentase ini

    menunjukkan bah3a lokasi tersebut masih tergolong landai, sehingga erosi yang terjadi

    termasuk masih rendah juga.

      !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

    DATA3 PUSTAKA

    Arsyad, S. 2000.Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.

    Hardjowigeno, S. 1993.Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika Pressindo. Jakarta.

    Kartasapoetra, A. Gunarsih. 1986.Klimatologi: Pengaruh Iklim TerhadapTanah dan

    Tanaman. Bumi Aksara. Jakarta.

    Purwohardjo, U.U. 1986.Ilmu Ukur Tanah Seri C-Pengukuran Topografi. Jurusan Teknik

    Geodesi ITB. Bandung.

    Saleh, Busri (2010) Perbaikan struktur tanah pada lahan sangat curam dengan

    menggunakan teknik hidrosiding lumut daun dan bahan pembenah tanah. JIPI 12 (1).

     pp. 1-6.

    Salim, E.H. 1998.Pengelolaan Tanah. Karya Tulis. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian

    Universitas Padjadjaran.Bandung.

    Wiradisastra. 1999.Geomorfologi dan Analisis Lanskap. Laboratorium Penginderaan Jauh

    dan Kartografi Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    9/92

    Diposkan 4th January 2015 olehHabiba Nurul Istiqomah

    Label:Laporan Kemiringan Lereng

     

    Lihat komentar

    Sharing Center

     

    • Klasik

    https://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Laporan%20Kemiringan%20Lerenghttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/http://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=classichttps://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Laporan%20Kemiringan%20Lerenghttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/http://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=classic

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    10/92

     

    • Kartu Lipat

     

    • Majalah

     

    • Mozaik

     

    • Bilah Sisi

     

    Cuplikan

    • Kronologis

    .

    MAR

    23

    Go to Pare

    Kampung Inggris sekarang sudah terkenal di seluruh penjuru tanah air, terutama untuk

    orang-orang yang ingin mengasah skill berbahasa Inggris. Kampung Inggris ini terletak

    di desa Tulung Rejo, kecamatan Pare, kabupaten Kediri, Jawa Timur. Ada mitos yang

    baru aku tahu kebenarannya setelah aku sampai di sini, yaitu alasan desa ini disebut

    Kampung Inggris, sebenarnya bukan karena penduduknya bicara bahasa Inggris dalam

    kehidupan sehari-hari melainkan karena menjamurnya lembaga kursus bahasa Inggris.

    Ada lebih dari seratus lembaga yang siap membantu siapa saja, dari kalangan mana

    saja, berapa pun umurnya untuk belajar bahasa Inggris. Ada banyak program yang

    ditawarkan tentunya mulai dari grammar, pronunciation, speaking, writing, listening,

    reading, TOEFL ITP, TOEFL IBT, IELTS, sampai job interview.

    Perjalananku sampai di Kampung Inggris bermula dari kegalauan berat yang aku alami

    setelah wisuda. Saat semua orang sibuk mencari pekerjaan, aku hanya diam meratapi

    diri yang entah mengapa belum berminat memasukkan lowongan. Hm, jadi teringat

    ucapan sendiri sebelum skripsi berhasil terselesaikan. Aku pernah bilang, “Aku mau ke

    Pare setelah wisuda, mau ada temennya atau gak, aku pingin ke Pare.” Nyatanya,

    setelah selebrasi wisuda berakhir, aku tetap saja bingung jadi ke Pare atau tidak, cari

    teman ke sana ke mari yang mau menemaniku ke Pare. Seperti termakan omongan

    sendiri, tidak ada yangreal mau ikut denganku. Akhirnya, dengan berbagai

    http://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=flipcardhttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=magazinehttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=mosaichttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=sidebarhttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=snapshothttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=timeslidehttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/go-to-pare.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/go-to-pare.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/go-to-pare.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=flipcardhttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=magazinehttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=mosaichttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=sidebarhttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=snapshothttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/2015/01/laporan-kemiringan-lereng.html?view=timeslidehttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/go-to-pare.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/go-to-pare.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/go-to-pare.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    11/92

    pertimbangan aku memutuskan pergi sendiri. Aku googling sebanyak-banyaknya info

    tentang Pare mulai dari cara menuju ke sana sampai ratusan lembaga kursus dan

    berbagai macam program pendidikan yang ditawarkan. Dari sini aku tahu kalau program

    pendidikan di Pare buka dalam 2 periode belajar, yaitu tanggal 10 dan 25 setiap

    bulannya. Tetapi ada beberapa program yang hanya buka di satu periode saja. Olehkarena itu, kesabaran dan kejelian sangat dibutuhkan dalam menentukan lembaga dan

    program yang akan diambil.

    Sebenarnya ketika googling, aku menemukan agen yang siap membantu untuk

    mendaftar hingga mengantarkan sampai di Pare. Tapi aku memilih untuk bergerak

    sendiri dan menghubungi secara langsung lembaga yang aku inginkan. Aku bandingkan

    seluruh lembaga dan program yang ditawarkan satu per satu. Selain itu aku juga

    mengkomparasi berbagai transportasi publik yang bisa aku gunakan untuk sampai di

    Pare, mulai dari pesawat, bus antarkota, hingga kereta api. Alhasil, 7 Desember 2015pukul 21.00 WIB aku berangkat sendiri dari terminal Rajabasa, Bandar Lampung. Aku

    memutuskan untuk pergi denganngeteng, yaitu berpergian ala backpacker dengan

    gonta-ganti kendaraan umum. Cara ini aku anggap cara yang paling tepat untuk

    menekan budget pengeluaran seorang jobless. Ini adalah rincian dana yang aku

    habiskan untuk transportasi Bandar Lampung-Pare.

    ?ajabasa!Bakauheni ?p *'.'''Bus %A

    Bakauheni!$erak ?p 0.1''#apal erry

    $erak!tasiun Palmerah ?p .'''#ereta %pi Patas $erak  tasiun Palmerah!tasiun Pasar

    enen

    ?p &.'''Aommuter 4ine

    tasiun Pasar enen!tasiun #ediri ?p +>.1''#ereta %pi Brantas

    tasiun #ediri!Pare ?p 1'.'''Tra7el

    T&tal 34 2*2.***

    Karena aku adalah orang Indonesia asli yang harus makan nasi 3 kali sehari,

    pengeluaran makan ku di jalan tentu tak terbendung. Berikut ini rinciannya.

    ?oti ?p 0.1''Terminal ?ajabasa

    Bento (makan siang) ?p &'.'''tasiun Pasar enen

    %ir mineral ?p *.'''tasiun Pasar enen

     Casi ?ames ?p &'.'''#ereta %pi Brantas

    T&tal 34 56.5**

    Sekedar informasi, buat temen-temen dari Sumatera yang juga mau ke Pare atau ke

    Pulau Jawa dengan sistemngeteng pakai kereta api, aku informasikan bahwa kereta

    murah (Patas Merak) berangkat dari stasiun Merak pukul 06.15 WIB dan 14.30 WIB jadi

    pastikan keberangkatan dari daerah asal tepat waktunya supaya tidak tertinggal kereta

    atau menunggu kereta terlalu lama. Untuk kereta Brantas, lebih baik pesan online

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    12/92

    terlebih dahulu di website resmi kereta api satu minggu sebelum keberangkatan karena

    biasanya 3 hari sebelum tanggal 10 atau 25 kereta Kediri ramai penumpang. Maklum

    saja, Brantas ini kereta yang paling murah, cocok untuk kantong mahasiswa atau

    para jobless. Sebenarnya ada kereta langsung dari Merak ke Kediri, kereta api Krakatau

    (Rp 235.000 kalau tidak salah, informasi yang tepat ada di website kereta api).

    Setelah sampai di stasiun Kediri, sebenarnya ada berbagai pilihan transportasi menuju

    Pare. Penting untuk kamu tahu dimana lembaga yang akan kamu datangi karena segala

    transportasi akan mengantar kamu langsung ke lembaga. Jangan lupa catat alamat

    lengkap lembaga itu karena takutnya Pak Supir tidak tahu lokasi lembaga, maklumlah

    ada ratusan institusi kursus di Pare.

    Pertama, travel. Ini seperti yang aku gunakan saat pertama kali menginjakkan kaki di

    Kediri. Harganya Rp 40.000-Rp 50.000. Karena musim ramai penumpang, maklum sajakalau waktu itu aku kena Rp 50.000. Saat keluar dari stasiun Kediri, kamu pasti akan

    disambut puluhan supir travel. Kerugian naik travel yaitu, kamu harus nunggu travelnya

    penuh untuk berangkat melaju ke Pare. Kalau datangnya rombongan sih langsung

    berangkat tapi kalau kamu seorang soloist harus sabar menunggu yang lain.

    Kedua, ojek, harga Rp 40.000-Rp 50.000. Keuntungannya, setelah sampai di stasiun

    kamu langsung diantar ke lembaga tidak perlu menunggu penumpang lain. Kerugiannya,

    ya bayangin sendiri deh naik motor selama 1 jam itu gimana rasanya.

    Ketiga, angkot. Ini adalah transportasi paling murah sepanjang aku hidup di Pare,

    harganya Rp 15.000-Rp 25.000 (katanya ada yang pernah bayar Rp 10.000 tapi aku

    belum pernah). Kisaran harga ini tergantung jumlah penumpang dalam angkot, semakin

    ramai semakin murah (based on my experiences). Jangan bayangkan angkot di Pare

    seperti angkot di Bandar Lampung atau di Bogor yang setiap detik lewat. Kamu pun

    tidak akan menemukan angkot ketika sampai di stasiun, karena stasiun bukan jalur

    angkot. Untuk menuju sumber angkot kamu bisa naik becak ke kantor pos atau

    pertigaan Bayangkari dengan biaya Rp 20.000 katanya (aku pribadi belum pernah

    mencobanya) atau jalan menuju hotel Grand Surya, biasanya ada angkot yang lewattetapi lewatnya bisa setengah sampai 1 jam sekali. Ini dia kelemahan angkot, lama

    menunggu. Untuk menuju hotel Grand Surya kamu cukup ikuti petunjuk di Google Map

    atau tanya orang sekitar situ. Angkot di Pare bentuknya seperti mobil Elf dan kadang

    ada tulisan P di kaca mobil tapi tidak semuanya begitu jadi agak sulit mengenali angkot

    Pare ketika baru pertama kali berlabuh di Pare. Solusinya, kamu harus punya nomor

    kontak Babang Angkot supaya bisa janjian (0857 8463 5257 / 0813 5015 4660 / 0856

    4874 9118). Penyebutan kontak nomor ini tidak ada unsur promosi sama sekali karena

    aku pun tidak dibayar untuk ini. Hanya saja, rasanya ini perlu untuk membantu rekan-

    rekan yang ingin ke Pare mengingat pengalaman dulu minimnya info soal hargaangkutan umum yang pasti menuju Pare.

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    13/92

    5ambar . %ngkot menuju Pare (ada huruf P di bagian depan badan angkot)

    Banyak yang bertanya habis biaya berapa di Pare, pertanyaan ini sulit dijawab karena

    menurutku kebutuhan dan prioritas hidup orang berbeda-beda. Secara umum,

    menurutku ada empat biaya yang harus disiapkan kalau mau belajar di Pare.

    1.  Biaya kursus. Hal ini tergantung lembaga dan program yang diambil. Pastikan lembaga

    dan program sesuai kebutuhan dan kantong kamu sehingga tidak ada istilahwasting-

    money di sini. Kamu bisasearching di google dari berbagai sumber (website resmi

    maupun blog), bandingkan dengan teliti lembaga satu dengan lembaga lainnya,

    kelebihan dan kekurangannya. Mungkin ini menghabiskan banyak waktu, tapi itu lebih

    baik dibanding kamu menyesal karena salah memilih lembaga dan program. Tentukan

    pula pilihan tempat tinggal, camp atau kost. Keuntungan camp, biaya kursus biasanya

    termasuk biaya camp (tanyakan pada lembaga masing-masing, beda lembaga beda

    peraturan) dan fasilitas english area (cocok untuk belajar speaking). Kerugiannya, satu

    kamar diisi banyak orang. Untuk seseorang yang biasa belajar dalam suasana sunyi, ini

    akan jadi masalah besar. Keuntungan kost, relatif lebih sepi. Kerugian, harus

    mengeluarkan biaya tambahan untuk tempat tinggal di luar biaya kursus. Kisaran harga

    kost yang aku tahu Rp 150.000-Rp 300.000 per bulan. Pasti ada yang lebih dari itu,

    semakin mahal fasilitas semakin bagus dan dekat dengan pusat peradaban. Tetapi rata-

    rata harga kost standar Rp 250.000 per bulan. Punya teman yang sebelumnya pernah

    ke Pare juga akan menjadi suatu keuntungan, manfaatkan informasi sebanyak-

    banyaknya dari mereka. Jangan sampai kamu Zonk.

    2.  Biaya makan. Aku seorang pemakan nasi 3 kali sehari dan peminum air mineral yang

    cukup banyak jadi aku bisa menghabiskan Rp 30.000 per hari untuk uang makan dan

    1,5 L air mineral (Rp 3.000). Selain itu, di akhir pekan aku hobi makan di Alun-Alun dan

    minum sari kedelai (Rp 3.000), belum lagi terkadang aku makan ice cream, pisang

    bakar, ketan susu, pentol, sushi, dan jajanan lainnya. Jadi sulit mengungkapkan biaya

    pasti pengeluaran untuk makan selama di Pare. Hal ini bergantung pada kebiasaan

    makan individu masing-masing.

    https://2.bp.blogspot.com/-t-uqOY8v7yw/VvJT_wtspeI/AAAAAAAABtY/9sfcllNGGUM4d8N_PEBOGFBWpa0Qfz39A/s1600/IMG20160125095736%2Bcopy.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    14/92

    3.  Biaya hidup. Kendaraan wajib mengelilingi Pare untuk sekedar cari makan adalah

    sepeda. Harga sewanya Rp 50.000-Rp 75.000 per bulan untuk sepeda mini. Sepeda

    dengan gigi harganya kisaran Rp 80.000-Rp 120.000 per bulan. Semakin mahal,

    kualitas sepeda semakin bagus. Selain itu, kamu juga perlu mencuci pakaian di Pare.

    Kalau mau laundry harganya Rp 3.000- Rp 5.000 per kg. Kalau aku sih, mencuci sendiridi sela-sela kesibukan belajar, kalau ada niat pasti ada waktu.

    4.  Refreshing. Mungkin bagi orang lain ini tambahan tapi bagiku ini wajib. Belajar full

    selama satu minggu akan indah bila diimbangi dengan refreshing. Otak ini butuh

    penyegaran dan refreshing termasuk salah satu kebutuhan batin. Minimnya keuangan

    membuat aku sedikit mengerem keinginan untukexplore Kediri dan Jawa Timur. Jadi

    selama di Pare aku hanya main ke candi Surowono (bisa ditempuh dengan bersepeda

    dari Pare, biaya masuknya pun seikhlasnya), goa Surowono (seikhlasnya), Simpang

    Lima Gumul (free), nonton film di Bioskop Golden Theater Kediri (2 kali, @ Rp 35.000),

    Kawah Ijen dan TN Baluran (Rp 180.000), Museum Angkut (Rp 60.000), semua belumtermasuk makan.

    5ambar &. Aandi uro3ono

    https://2.bp.blogspot.com/-oZxWsd09cmI/VvJYHgXv9wI/AAAAAAAABtk/tcvitkefEL4-gaYsudEdIPu60zNZ-4siw/s1600/IMG_9546.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    15/92

    5ambar *. Pintu masuk goa uro3ono

    5ambar 0. impang 4ima 5umul

    5ambar 1. Taman Casional Baluran

    https://2.bp.blogspot.com/-lJC6YXhqp4Y/VvJY9s14L_I/AAAAAAAABt0/n21kBzpoeawXFXxE2vhATEqCLWtPhtInA/s1600/PANO_20160109_141330.jpghttps://1.bp.blogspot.com/-sAw-eD5aAr0/VvJY2hlDBmI/AAAAAAAABtw/W8PhKmJJ9yQ6m-2CF2kx3LvXj4WwiULAw/s1600/IMG_9480.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-XBdwzCBl-Xg/VvJYqgfirJI/AAAAAAAABts/UMSa61hk6iAJWMNz6ZvjGBk0lH7BEFKmQ/s1600/IMG_9552.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    16/92

    5ambar -. Pantai Bama (termasuk dalam ka3asan TC Baluran)

    5ambar >. #a3ah Ijen

    5ambar . $useum %ngkut

    https://2.bp.blogspot.com/-53legkA_2XM/VvJfTQX-3EI/AAAAAAAABuc/ulW-qTseOPMXR4zwBbb2PSDl6JfFIsfng/s1600/IMG20160209123736.jpghttps://1.bp.blogspot.com/-vezXxTJ9z5g/VvJbhcldJwI/AAAAAAAABuQ/82rEv1DnqRwYseQIIO8oSziTJFQjX9org/s1600/IMG20160110051740.jpghttps://4.bp.blogspot.com/-cX6V5b8LtiA/VvJZ7b4BvjI/AAAAAAAABuE/lD9pp6JtguwPEAUPzZ6bCildAyZWFEtUw/s1600/IMG_9739.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    17/92

    Begitulah kira-kira biaya yang aku habiskan selama di Pare. Hal ini tidak bisa dijadikan

    patokan tapi mungkin bisa sekedar menjadi bayangan kehidupan di Pare, terutama

    untuk kamu yang ingin belajar di Pare tetapi budgetnya minim. Mungkin dari informasi ini

    kamu mulai bisa mengira-ngira apa yang perlu dihemat ketika sampai di Pare.

    Diposkan 23rd March olehHabiba Nurul Istiqomah

    Label:Go to Pare

     

    Lihat komentar

    &.

    MAR

    22

    Ayo Buat SKCK Tanpa Calo!

    Syarat pembuatan SKCK Lampung Timur

    1.  Surat pengantar dari kelurahan, kecamatan, koramil, dan Polsek sesuai domisili

    dan photocopy nya 2 rangkap

    2.  Photocopy Kartu Keluarga (KK) legalisir 2 rangkap3.  Photocopy KTP legalisir 2 rangkap

    4.  Pas photo 4x6 dan 3x4 masing-masing 4 lembar

    5.  Map 2 rangkap

    Di tulisan ini akan aku ceritakan pengalamanku membuat SKCK pertama kali. Awalnya

    banyak pihak yang bilang, lebih baiknembak aja daripada buat sendiri, udah capek,buatnya seharian, habis banyak uang lagi. Setelah tanya teman yang sudah buat

    https://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Go%20to%20Parehttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/ayo-buat-skck-tanpa-calo.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/ayo-buat-skck-tanpa-calo.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/ayo-buat-skck-tanpa-calo.htmlhttps://3.bp.blogspot.com/-0SR9UDH7fgA/VvCc3HTYs4I/AAAAAAAABs8/hiro42Fw2RQZnDqf25rwn5bEhSHjb7Efg/s1600/IMG20160223101159.jpghttps://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Go%20to%20Parehttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/ayo-buat-skck-tanpa-calo.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/ayo-buat-skck-tanpa-calo.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/ayo-buat-skck-tanpa-calo.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    18/92

    dengan sistemtembak, tenyata dia membayar Rp 150.000.(Ow iya, buat yang gak tau

    istilah tembak, tembak merupakan istilah yang lazim digunakan untuk menyebut sistem

     pembuatan surat-surat dengan cara praktis, kasarnya sih mengurangi persyaratan

     pembuatan dengan menyogok petugas kepolisian. Temanku yang membuat SKCK

    dengan tembak hanya menyiapkan photocopy KK, KTP, dan pas photo).Beberapa orangberpendapat bahwa meminta surat pengantar itu merepotkan. Alasannya, karena harus

    membayar minimal Rp 20.000 ke setiap petugas. Benarkah begitu? Rasa penasaran

    membawaku untuk mencobanya sendiri.

    1.  Pembuatan surat pengantar dari kelurahan, kecamatan, koramil, dan Polsek sesuai

    domisili

    Pada tahapan ini, orang tua ku memberitahu untuk menyiapkan lima amplop yang

    masing-masing diisi uang Rp 20.000 dan memintaku bertanya pada petugasnya “Berapabiaya administrasinya?” (sepertinya ini sudah budaya di kampungku, sopannya begitu

    katanya). Setelah berdebat panjang akhirnya aku pun menurut.

    Pertama aku pergi ke kelurahan menemui sekretaris desa. Di sini aku diminta

    menunjukkan KTP lalu sekretaris desa akan mengisi biodataku pada surat pengantar.

    Setelah proses selesai aku pun bertanya seperti pesan orang tuaku, “Berapa biaya

    administrasinya?”. Sekretaris desa menjawab, bawa aja (sebenarnya sekretaris desa ini

    adalah ayah temanku sekaligus teman ibuku, makanya demi sesuatu yang katanya

    sopan santun aku menanyakan hal itu).

    Selanjutnya aku datang ke kantor Kecamatan, pegawai kecamatannya ramah. Hanyamenunggu sebentar, suratku sudah ditandatangani. Awalnya aku berniat untuk tidak

    bertanya perihal administrasi, tapi Bapak yang datang bersamaan denganku tiba-tiba

    sudah menanyakannya lebih dahulu dan menyerahkan uang Rp 20.000 ke petugas. Aku

    tertegun, timbul gejolak tidak ingin memberi tapi rasanya aneh. Akhirnya, aku keluarkan

    amplop yang sudah aku siapkan dari rumah tadi. (Amplop ini aku isi uang Rp 10.000

    berhubung di dompetku hanya ada 2 lembar pecahan Rp 10.000, satu lembar pecahan

    Rp 5.000, satu lembar pecahan Rp 50.000 dan satu lembar pecahan Rp 100.000).

    Next destination adalah Koramil. Tindakan yang sama aku lakukan seperti di Kecamatantadi, aku beri si Bapak uang Rp 10.000 dalam amplop. Padahal sebenarnya si Bapak

    menjelaskan biaya administrasi ini tidak bersifat memaksa, tapi karena sudah terlanjur

    membahasnya ya aku keluarkan amplop itu dari tasku. Namun setelahnya aku

    menyesal. Bukankah seharusnya aku tidak ikut budaya busuk ini. Kenapa bujukan untuk

    memberi upah petugas lebih besar dibanding keberanian untuk memutus rantai biaya

    administrasi ilegal. Aku pun tidak mengerti. Setelah ini aku berjanji memberanikan diri

    untuk tidak menyumbang biaya ilegal. Aku rasa ini adalah benih-benih korupsi dari

    urusan birokrasi, semakin banyak ditebar akan semakin banyak yang tumbuh. Meski

    awalnya terlihat seperti gulma liar, lama-kelamaan akan terpelihara dan sulit diberantas.

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    19/92

    Tahap akhir dari pengurusan surat ini adalah tanda tangan Polsek setempat. Aku pun

    mendatangi kantor kepolisian untuk minta tanda tangan, setelah urusan selesai aku

    langsung pulang tanpa membahas uang administrasi. Hasilnya, oke oke saja. Tidak ada

    petugas yang memanggilku meminta biaya tanda tangan. Seharusnya inilah yang aku

    lakukan sejak awal mengurus surat pengantar. Memang sulit mengubahmindset oranglain untuk berhenti dari segala bentuk korupsi, tapi hal kecil yang bisa aku lakukan

    sebagai generasi muda dari negara ini adalah mulai memperbaiki diri sendiri.

    Menghilangkan budaya “memberi uang terima kasih” yang sudah mengakar di

    masyarakat itu tidak mudah tapi dengan menerapkan pada diri sendiri setidaknya sudah

    berkurang 1 orang penganut budaya itu.

    2.  Photocopy KK dan KTP legalisir @ 2 rangkap

    Informasi tentang persyaratan pembuatan SKCK selain surat pengantar aku ketahui saat

    meminta tanda tangan di Polsek. Langsung saja setelah itu aku pergi ke kantor Catatan

    Sipil (Capil) untuk meminta legalisir photocopy KK dan KTP. Tidak butuh waktu lama

    untuk tahapan ini, hanya menunggu sekitar 5-10 menit, aku sudah mendapatkan

    kembali dokumen-dokumen yang sudah dilegalisir. Tidak ada batasan jumlah lembaran

    dalam legalisir ini. Hanya saja setelah petugas memanggilku untuk menyerahkan

    dokumen yang sudah dilegalisir, dia berkata “seikhlasnya”. Awalnya aku tidak yakin

    dengan yang aku dengar hingga aku bertanya ulang ada apa. Si petugas menjawab,

    “biaya administrasi seikhlasnya”. Baru kali ini aku temui petugas yang meminta terang-

    terangan. Hanya tinggal uang Rp 5.000 yang tersisa di dompetku, langsung saja aku

    berikan kepadanya. Aku tidak tahu ada atau tidak undang-undang catatan sipil yang

    https://3.bp.blogspot.com/-lpwC8sd8OyM/VvCdfdb3nQI/AAAAAAAABtE/yeJJP5B6vW0LMQ8Nk5ESyfK5PS8L2dYlg/s1600/IMG20160222141634.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    20/92

    mengatur biaya legalisir ini seikhlasnya, jadi aku tidak bisa menentukan ini pungutan liar

    atau bukan. Mungkin lain kali aku harus langsung tanyakan landasan hukumnya.

    Di rumah aku menceritakan apa yang aku temui hari ini mulai dari pengurusan surat

    pengantar sampai legalisir di kantor Catatan Sipil. Tau apa komen Ibuku? Ibuku tertawa

    dan bilang aku “pelit”. Aneh, pikirku. Ketika sesuatu yang benar jarang dilakukan, yangbenar malah dipandang salah. Padahal aku masih memberi uang (dengan nominal yang

    terlalu rendah katanya), apalagi aku tidak memberi sedikit pun, apa kata dunia....

    3.  Pembuatan SKCK di Polres Lampung Timur

    Keesokan paginya aku pergi ke Polres Lampung Timur. Bodohnya, aku tidak membawa

    map sama sekali. Sampai sana aku harus mencari si Penjual map terlebih dahulu (butuh

    2 map). Tahap pertama adalah perekaman sidik jari. Semua dokumen persyaratan

    dimasukkan ke dalam map. Setelah menunggu sekitar 15-30 menit, petugas akanmemanggil untuk mengisi form A3 terkait identitas dasar dan melakukan perekaman 10

    sidik jari. Setelah selesai beberapa dokumen dikembalikan untuk pembuatan lembar

    SKCK. Pada proses ini, dikenai biaya administrasi sebesar Rp 20.000.

    Tahap kedua adalah pembuatan lembar SKCK di bagian Sat Intelkam. Dokumen yang

    dikembalikan dalam perekaman sidik jari tadi diserahkan ke petugas di loket. Setelah itu

    petugas akan memberi form yang harus diisi, seputar data pribadi mulai dari identitas

    dasar diri, orang tua, dan pendidikan hingga tindakan kejahatan yang pernah dilakukan.

    Setelah selesai diisi, form diserahkan kembali ke petugas loket. Butuh waktu sekitar 30menit, petugas pun memanggil, SKCK selesai dibuat. (Lamanya waktu tunggu

    tergantung ramai tidaknya orang yang sedang membuat SKCK). Setelah

    aku photocopy beberapa rangkap, aku kembali ke loket untuk meminta legalisir. Urusan

    terkait SKCK pun berakhir. SKCK ini hanya berlaku 6 bulan. Biaya administrasi untuk

    proses ini sebesar Rp 10.000. Kalau untuk pungutan yang ini aku yakin resmi karena

    sudah diatur dalam undang-undang.

    Berdasarkan pengalaman ini, ada beberapa hal yang ingin aku sebarkan ke pembaca:

    Pertama, Pembuatan SKCK itu mudah dan tidak memakan banyak waktu. Jadisebaiknya hindari calo atau sistem tembak ya.

    Kedua, uang yang aku habiskan tidak sampai Rp 150.000 (sistem tembak), hanya Rp

    55.000 dan sebenarnya hanya Rp 30.000 jika aku tidak mengikuti budaya uang terima

    kasih.

    Ketiga, taatlah birokrasi dan mulai hindari segala bentuk korupsi dari diri sendiri untuk

    generasi Indonesia yang lebih baik.

    Diposkan 22nd March oleh Habiba Nurul Istiqomah

    Label: SKCK

    https://plus.google.com/112213506707508793779https://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/SKCKhttp://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/SKCKhttps://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/SKCK

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    21/92

     

    Lihat komentar

    *.MAR

    22

    Backpacker Lampung-Yogyakarta

    Part 3

    Pukul 23.58 WIB kereta sampai di stasiun Pasar Senen. Kereta menuju Merak baru ada

    pukul 07.30 WIB. Itu artinya dini hari ini kami harus menginap di stasiun Pasar

    Senen. Malam itu aku belum sholat Magrib dan Isya. Memang sudah niatku dari awal

    untuk menggabungkan keduanya saat kami sampai di stasiun Pasar Senen. Segera

    saja kami menuju masjid. Aku sangat terkejut saat ku temukan teras masjid penuh

    dengan air. Bisa ditebak, ini sengaja ulah pengurus masjid agar tidak ada yang tiduran

    di teras masjid. Terlihat tulisan besar di setiap sisi dinding masjid “Dilarang tiduran,

    makan, dan minum di masjid”. Baiklah, aku 100% setuju dengan hal itu. Tetapi

    ketidakwajaran aku peroleh saat aku hendak mengambil air wudhu. Terdapat beberapapria sholat tepat di depan tempat wudhu wanita. Setelah aku telisik lebih jauh ternyata

    hal itu disebabkan oleh pintu masjid yang sengaja dikunci. Pukul 00.00 WIB, teras

    masjid penuh dengan air, tempat wudhu wanita tertutup para pria yang sedang sholat,

    dan tidak ada space untuk tempat sholat wanita(Saat aku ke stasiun Pasar Senen untuk

    trip selanjutnya, di jam yang sama sudah tidak aku temukan genangan air di teras

    masjid walaupun masjid memang masih terkunci). Aku mencoba mencari alternatif

    tempat wudhu lain, aku pergi ke WC umum samping masjid. Tambah kesal rasanya saat

    tahu WC umum pun dikunci dengan alasan menyebalkan yang tertempel di depan pintu

    WC.

    http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta_22.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta_22.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta_22.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta_22.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta_22.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta_22.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    22/92

    https://4.bp.blogspot.com/-DmK4ZZFsI9M/Vu_aeyDXDFI/AAAAAAAABsk/eVmszHUYDrsKGwJhu2goPHjfmGSRbe5IQ/s1600/DSCN6086.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-lfaPvnZNc_w/Vu_ZeuYKwaI/AAAAAAAABsM/IcQDSFYhKO86YT1J58Jqk2OUGvouC7MfA/s1600/DSCN6079.JPGhttps://3.bp.blogspot.com/-5DiiUdtnUC4/Vu_ZwWNkOpI/AAAAAAAABsU/WpZGVNjQs6MoVCFpjRXI2xGt_xl3pmFMg/s1600/DSCN6078.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    23/92

    Aku tidak mengerti dengan kebijakan pihak pengelola stasiun Pasar Senenini. Bagaimana mungkin fasilitas publik dikunci seperti itu. Terutama masjid, aku rasa

    pengelola tahu bahwa ketentuan sholat yang benar dalam masjid adalah memisahkan

    shaf pria dan wanita. Jika hanya disediakan karpet dengan panjang 1 meter untuk

    sholat tepat di depan tempat wudhu wanita, bagaimana kami para wanita bisa

    sholat. Aku mengerti penguncian pintu masjid dimaksudkan agar tidak ada penumpang

    kereta yang tiduran di dalam masjid tapi aku tidak sepakat dengan cara yang

    digunakan. Bukankah masjid adalah tempat sholat yang seharusnya terbuka 24 jam

    bagi siapapun yang ingin menyembahNya. Secara pribadi, aku pun tidak ada niat untuk

    menginap di stasiun. Aku rasa siapapun penumpang kereta api tidak ingin melakukanhal itu. Kebijakan konyol ini jelas perlu ditinjau ulang atau jadwal tiba kereta api mungkin

    yang harus disesuaikan dengan stasiun. Selama aku berpergian baru kali ini aku

    merasa sangat kesal pada pengelola masjid. Penguncian pintu masjid sama halnya

    menghalangi orang lain untuk beribadah, bukankah itu dosa. Lagipula jika ditinjau

    ulang, nabi Muhammad pun pernah membiarkan seseorang tidur di dalam masjid

    asalkan tidak mengganggu fungsi utama masjid sebagai tempat sholat.

    “Boleh tidur di masjid bagi orang yang membutuhkan, yang tidak memiliki tempat tinggal,

    namun bersifat kadang-kadang (sementara). Adapun menjadikan masjid sebagai tempat

    tinggal, tidur malam dan siang di sana, maka hukumnya dilarang. (Mukhtashar al-Fatawaal-Mishriyah, 1/56).”

     

    Segera setelah loketCommuter Line buka, kami beranjak pergi dari stasiun Pasar

    Senen yang menyebalkan menuju stasiun Kebayoran. Kereta Patas Merak jurusan

    Angke-Merak sampai di Kebayoran tepat pukul 07.30 WIB. Ramainya kereta

    menyebabkan kami harus berdiri sekitar 2 jam perjalanan. Terkadang karena lelah, aku

    duduk di lantai kereta. Tidur ayam di stasiun Pasar Senen menyebabkan mataku

    mengantuk sangat berat. Bahkan sesekali aku tertidur di kereta ekonomi itu. Mungkin

    hal itu yang menyebabkan Bapak tua iba padaku dan hendak menyerahkan kursinyauntukku. Tapi tidak, aku masih muda dibanding Bapak itu, kalau hanya seperti ini aku

    https://1.bp.blogspot.com/-1uuhqyEUjcQ/Vu_aOUhdaBI/AAAAAAAABsc/meSjoVl0SYk4Rq1R4sW47lyyyMmpucJ2Q/s1600/DSCN6088.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    24/92

    masih kuat. Berada dalam kereta ini mungkin sama seperti berada dalam oven, sangat

    panas. AC mati dan tidak ada jendela yang terbuka menyebabkan seluruh penumpang

    berebut oksigen, termasuk kami. Barulah sampai stasiun Rangkas Bitung kami

    kebagian tempat duduk.

    Pukul 12.05 WIB, kereta yang kami tumpangi sampai di stasiun Merak. Rasa lapar danhaus mulai mendera tubuhku. Saat aku buka dompetku, hanya aku temukan uang Rp

    20.000. Setidaknya cukup untuk bayar kapal pikirku. Uang untuk membayar bus ke

    Rajabasa bisa diambil nanti di ATM pelabuhan Bakauheni rencanaku. Rencana hanya

    tinggal rencana saat aku tahu temanku tidak memegang uang. Total yang harus kami

    bayar untuk menyebrang berdua adalah Rp 29.000, jelas uangku tidak cukup. Kami pun

    merogoh seluruh tas, kantong, hingga ke selipan dompet. Recehan hingga uang kusut

    ikut kami kumpulkan. Uang yang terkumpul hanya Rp 27.000. Bingung, kami mengadu

    pada penjaga tiket yang sedari tadi sudah mendesak kami untuk segera masuk. Kami

    minta untuk diizinkan lewat guna mengambil uang di ATM, tapi sang penjaga tidakmengizinkannya. Dengan wajah memelas kami pun bercerita hanya ini uang yang kami

    punya sekarang sambil menunjukkan segenggam uang receh di tanganku. Setelah

    berdiskusi sebentar dengan temannya, akhirnya kami diizinkan masuk. Ini pengalaman

    pertama bagiku naik kapal tanpa membayar lunas uang tiket. Terima kasih Tuhan

    setidaknya kami masih dipertemukan dengan orang-orang baik.

    Harapanku untuk naik kapal saat hari masih terang akhirnya terkabul. Laut biru yang

    dihiasi pulau-pulau kecil berwarna hijau tampak begitu tentram. Satu hal yang membuat

    kami sedikit risih saat di kapal. Ada serombongan orang dengan pakaian necis bak

    orang berpendidikan (mungkin anak kuliahan) tapi dengan mudahnya membuangsampah ke laut. Padahal jarak tempat sampah hanya 1 meter dari tempatnya

    duduk. Owh, sungguh itu hal buruk yang tidak sepatutnya dilakukan oleh orang yang

    katanya mengenyam bangku pendidikan tinggi.

    Pukul 15.35 WIB kapal mulai bersandar di pelabuhan Bakauheni. Kami dengan

    santainya berjalan menuju mesin ATM, berharap ada pundi-pundi uang di sana. Malang

    bukan kepalang, mesin ATM tidak dapat digunakan. Panik mulai menyerang kami,

    bagaimana cara kami menuju Bandar Lampung tanpa uang sepeser pun. Setelah

    berpikir panjang, akhirnya aku memberanikan diri naik bus AC ke terminal Rajabasa

    sedangkan temanku naik travel tujuan Pringsewu. Ini saatnya memasang mukamemelas, bayangan akan diturunkan di tengah jalan terus menghantui. Kemudian, saat

    kernet bus menagih ongkos, aku jelaskan bahwa aku tidak memegang uang sepeser

    pun saat ini dan ongkos bus akan aku bayar saat sampai di terminal. Kernet bus setuju.

    Aku hubungi semua teman yang bisa mengantarkan uang Rp 30.000 (ongkos bus) ke

    terminal. Beruntung, banyak temanku yang tanggap. Bus sampai di terminal sekitar

    pukul 19.00 WIB. Turun dari bus, aku segera meminta sang Kernet untuk menunggu.

    Aku pasti bayar, ucap ku dengan tegas. Aku memandang sekeliling mencari keberadaan

    temanku. Tepat setelah temanku datang, kernet bus beserta busnya tiba-tiba pergi. Aku

    bingung dan dengan segera temanku mengajak untuk mengejar bus itu. Sayangnya,kami kehilangan jejak. Inilah penutup perjalananku ke Yogya, pulang ke Bandar

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    25/92

    Lampung dengan gratis.

    Selesai

    Diposkan 22nd March olehHabiba Nurul IstiqomahLabel:Lampung-Yogyakarta Part 3

     

    Lihat komentar

    0.

    MAR

    21

    Backpacker Lampung-Yogyakarta

    Part 2

    Pukul 06.00 WIB, “Welcome to Yogya”, akhirnya aku bisa mengucapkan itu dengan

    temanku.

    Tidak disangka tindakan nekat kami benar-benar membawa kami ke kota Pelajar yang

    pekat dengan budaya keraton itu. Matahari pagi Lempuyangan menyambut kami

    dengan cahayanya yang lembut. Setelah membersihkan diri kami berjalan menuju

    Malioboro yang katanya banyak penginapan murah di sekitar sana. Menurut informasi

    dari blog, jarak stasiun Lempuyangan ke Malioboro hanya 500 m, masih lumayan dekat

    dijangkau dengan berjalan kaki. Karena itulah kami menolak seluruh tawaran untuk

    https://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Lampung-Yogyakarta%20Part%203http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogya.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogya.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogya.htmlhttps://1.bp.blogspot.com/-jniuhtfxmd8/Vu_HzkeoWQI/AAAAAAAABoQ/SH4j5S91vY4fpJXdbW_f3uPYBVa5HhVMg/s1600/DSCN5584.JPGhttps://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Lampung-Yogyakarta%20Part%203http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogya.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogya.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogya.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    26/92

    mengantar kami ke Malioboro. Hanya berbekal GPS smartphone, kami berjalan

    mengikuti alur yang ditunjukkan GPS sambil menikmati udara pagi Yogyakarta.

    “Welcome to Malioboro”. Pagi itu Malioboro belum menunjukkan aktivitasnya. Banyak

    toko dan gerobak yang masih tertutup dengan terpal. Menurut temanku, penginapanmurah ada di gang kedua dari Mall Malioboro, penginapan Harum namanya. Kami pun

    menuju ke sana bertanya harga. Ada 3 jenis harga yang ditawarkan, Rp 40.000, Rp

    50.000, dan Rp 75.000 per kamar per hari. Awalnya pemilik kamar bersikap sangat

    ramah dan hangat tapi setelah kami bilang ingin lihat penginapan yang lain dulu, kami

    langsung dicuekin dan ditinggal masuk ke dalam. Owh, teganya.

    Hampir seluruh penginapan di gang itu, dan gang sebelahnya kami masuki untuk survei

    harga. Kisaran harganya Rp 75.000-Rp 100.000 bahkan lebih dari Rp 100.000 untuk

    yang sedikit berkelas. Setelah makan pecel di depan Mall Malioboro kami pun

    memutuskan untuk kembali ke penginapan Harum dan mengambil kamar harga Rp

    40.000 untuk 4 hari. Ternyata kami hanya diminta membayar Rp 35.000 per hari. Agak

    heran sih kenapa begitu, tapi rasanya tidak penting untuk dipermasalahkan, syukurlah

    dapat yang lebih murah.

    https://1.bp.blogspot.com/-qox05YJ11Pw/Vu_IBfrsfSI/AAAAAAAABoc/VueDUQpYG4cv5waY0eTyGwOlcqvUCXNsw/s1600/DSCN5976.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-d7A0eiLXDHk/Vu_Ipii6mrI/AAAAAAAABog/VI21e66hsX8FjO95h0aW2z_LUWA7YcvZw/s1600/IMG20151114121131.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    27/92

    https://4.bp.blogspot.com/-Kt1k63nzG4c/Vu_ILH_XNoI/AAAAAAAABok/jUlS3EF2lCYGiGw_0s5d4aVAQJ59vdw2g/s1600/IMG20151114120837.jpghttps://3.bp.blogspot.com/-xXq8LSbyWsA/Vu_IWhOx0mI/AAAAAAAABos/bhYUOF71UvQxfl67OPHbl0pgUv1MN8axQ/s1600/IMG20151114120850.jpghttps://4.bp.blogspot.com/-jUB39HENIw0/Vu_IegWW9kI/AAAAAAAABoY/I4htwHRDnK0j2xfnLFaVEIDx2yumHu5Iw/s1600/IMG20151114120854.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    28/92

    Hari itu juga penjelajahan kami di Yogyakarta akan segera dimulai. Setelah mandi dan

    istirahat sejenak, pukul 14.05 WIB kami mulai berjalan-jalan. Berikut ini daftar tempat-

    tempat yang kami kunjungi selama 4 hari di Yogyakarta. Semua tempat ini kami kunjungi

    berbekal informasi dari blog dan GPS smartphone.

    Hari pertama, Benteng Vredeburg (Rp 2.000) dan De Mata Trick Eye Museum-De Statue

    Musem (Rp 75.000)

    https://2.bp.blogspot.com/-60lXzGnSWFU/Vu_OP1uQ58I/AAAAAAAABps/8cPTqlpODyUsBxk5_eYcFGAA7W0dzn-YQ/s1600/IMG20151118055154.jpghttps://3.bp.blogspot.com/-SJt8tWCZgkM/Vu_KSPaiulI/AAAAAAAABow/ja0ujB0D0Sc2uHh84bh1nFBIkl89DpQqw/s1600/IMG20151114120623.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    29/92

    https://3.bp.blogspot.com/-bCHfXzh53Aw/Vu_LoDsm44I/AAAAAAAABo8/UzgVP1DWRl83chGva5jtzH9WYhXVLNupg/s1600/DSCN5610.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-C2c5rhWq-oY/Vu_LvNLmPkI/AAAAAAAABpA/8zXSjjFNaHcP9_aLUp4yL5SbxlBMZiK1A/s1600/DSCN5608.JPGhttps://2.bp.blogspot.com/-uQQFY_t3iEw/Vu_LmbzY-FI/AAAAAAAABo4/SllamRT73bgCnKh7e5AyvdmyzVirG30Ag/s1600/DSCN5587.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    30/92

    https://1.bp.blogspot.com/-oiO5AWXNNJc/Vu_PrtxBRiI/AAAAAAAABqE/CW6RSM0N9o03-hOnHKz4wljLaOdIjac5Q/s1600/DSCN5644.JPGhttps://4.bp.blogspot.com/-Ny_SVLxvRYI/Vu_Pn_Zbx0I/AAAAAAAABqA/O8x7FptXhooQC_8R8wNsc55eB3PMxyTUQ/s1600/DSCN5638.JPGhttps://4.bp.blogspot.com/-A2NxojfDNqg/Vu_OZT_bfcI/AAAAAAAABpw/idsap2KzXSkL0gG1c6doeuWU7s891V-mA/s1600/IMG20151118055226.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    31/92

    Hari kedua, Candi Borobudur (Rp 30.000) dan Universitas Gadjah Mada (UGM)

    https://4.bp.blogspot.com/-cMtfSHKsh0s/Vu_QMq4ksoI/AAAAAAAABqQ/HqbXxk7sYjwLXpSwCy3Oi3OC5Bll_XKvQ/s1600/DSCN5771.JPGhttps://2.bp.blogspot.com/-Kdzegy1AzcU/Vu_QVmYUd7I/AAAAAAAABqY/4W3r5By1lck06ZQHiiFp7w835jb-T-GMQ/s1600/DSCN5689.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-Tma7z-UYtEk/Vu_P3sntzyI/AAAAAAAABqI/wn8gkc9A6_IuAZRaGhNej_Pxiyb2WLq9A/s1600/DSCN5656.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    32/92

    Hari ketiga, Goa Pindul (Rp 35.000)

    https://2.bp.blogspot.com/-QHWOGxW87KY/Vu_Tlifeg-I/AAAAAAAABrI/LneUs8DMhAYKu9-6-3HNUhdxY6vALs0xw/s1600/DSCN5939.JPGhttps://3.bp.blogspot.com/-HDLrAuBh-_k/Vu_SDSNMysI/AAAAAAAABq0/v_Ep1z5kRY0IZo1TVlCRCsm3_8FjwqctA/s1600/DSCN5916.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-30Q0sprOsm4/Vu_RIDpsxkI/AAAAAAAABqk/VwNFEia9BQ0dYzwFOXFezaNuq1hbGNfdg/s1600/DSCN5881.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    33/92

    Hari keempat, Alun-Alun Utara, Keraton Ngayogyakarta (Rp 5.000), Masjid Gede, Pasar

    Beringharjo

    https://2.bp.blogspot.com/-Rs1n_t9I-xE/Vu_UVYb7F5I/AAAAAAAABrU/1JqI4gq9BJMtMCDDR3xp3gOsNijq54J4A/s1600/DSCN5975.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-DH9zQ1UCFO8/Vu_UD2LbxqI/AAAAAAAABrM/ARlM3TEJBc8nyv9YDi92khG0OVrjfPMBA/s1600/DSCN5969.JPGhttps://4.bp.blogspot.com/-DeGma7_J1VY/Vu_Th8FR9cI/AAAAAAAABrE/HVolrBUF5ZswX7OnFeZHE6qCnmuOmLUgg/s1600/DSCN5941.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    34/92

    https://4.bp.blogspot.com/-BN1PiJnfGtI/Vu_WZYM8ZII/AAAAAAAABrw/Gad6cfYOe04At03pHn3goENMJV2Z_4L6w/s1600/DSCN6019.JPGhttps://3.bp.blogspot.com/-7_bnDpE0eVU/Vu_V0LgN8wI/AAAAAAAABrk/0XbfJ4srWr44vHgFD6xYcqeogd1fQtY_Q/s1600/DSCN6007.JPGhttps://3.bp.blogspot.com/-CxqSAu8TjgY/Vu_V55qkCdI/AAAAAAAABro/vPnnHXazyr4DoxtNHnGhdfUtR7mqygvNw/s1600/DSCN5987.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    35/92

    Hal yang mengingatkanku tentang kerja atau S2 hadir saat kami ke UGM. Kami

    bertemu sekelik temanku yang baru saja menuntaskan S2 di UGM. Ia terlihat sangat

    berkelas dan berpendidikan, mulai dari tutur kata hingga penampilan. Yah, aku rasa

    peribahasa padi semakin berisi semakin merunduk itu benar adanya. Ia banyak cerita

    tentang beasiswa dan pengalamannya S2, dimana lingkungan itu sangat berpengaruh

    pada pembentukan pola pikir dan tindakan. Ia sekarang bekerja sebagai seorang

    pengajar. Satu hal yang membuatku sedikit berpikir yaitu ketika ia ditanya ingin S3 atau

    tidak. Jawabannya, pasti ada keinginan S3 tapi nanti dulu sekarang cari pekerjaan yangpasti dulu jadi nanti setelah kembali tahu akan kembali kemana. “Cari perkerjaan yang

    pasti”, masalah sama yang dihadapi lulusan S1. Ini kembali mengusik pikiranku,

    bukankah lebih bijak kerja dulu. Setelah itu kalau memang ingin S2, ya S2.

    Aku memang berharap akan ada yang aku dapat dari perjalananku ke Yogya ini. Tetapi

    aku rasa cerita dua orang dengan pilihan dan pengalaman hidup berbeda ini semakin

    membuatku bingung. Sebenarnya kemana Tuhan menuntunku. Pilihan mana yang

    paling bijak. Saat di kereta menuju Jakarta, aku yakin lanjut S2 pilihan yang baik tetapi

    pertemuan di UGM mengubah hal itu. Apapun pilihanku nanti, aku yakin Tuhan akanmenuntunku kembali. Lupakan sejenak tentang itu.

    https://4.bp.blogspot.com/-VixW037Rg_M/Vu_W_eArwLI/AAAAAAAABr8/VacIus4USJIlcosuIje3hiartqVPqmOAA/s1600/DSCN6076.JPGhttps://4.bp.blogspot.com/-BQkhGCDXkN8/Vu_WnG5XHxI/AAAAAAAABr4/azbD3aJ52QwRsECZzb9BJg-1hIxBT_KHg/s1600/DSCN6069.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    36/92

    Ada kejadian unik yang membuat bulu kuduk kami berdiri, jantung kami berdebar hingga

    rasanya lebih baik tidur di emperan toko daripada di penginapan. Pagi yang cerah di

    hari ketiga kami di Yogya berubah kelabu saat pria penghuni kamar samping kami

    menunjukkan “p***s”nya kepadaku. Ia berdiri di depan pintu kamarnya yang hanyaberjarak kira-kira 1,5 m dari tempatku berdiri. Malam harinya ia melakukan hal sama

    pada temanku. Ingin rasanya angkat kaki detik itu juga. Tapi di saat seperti ini logika

    harus lebih digunakan. Sehari lagi kami di Yogya, tidak logis rasanya kami membiarkan

    pria itu merusak liburan kami. Kami pun mengadukannya pada pemilik penginapan

    tetapi tidak digubris. Ternyata pria bertato itu sudah langganan di sana. Pemilik

    penginapan tidak percaya dengan kami.“ Autagonistophilia”, nama kelainan yang

    diderita olehnya. Menurut artikel yang aku baca, penderita akan mendapatkan

    kepuasan apabila si korban ketakutan dengan ulahnya. Informasi ini yang membuatku

    bersikap senormal mungkin dengannya, lebih tepatnya menganggap dia tidak ada. Akupikir itu cara teraman berhadapan dengannya karena pada dasarnya penderita kelainan

    ini tidak memiliki keberanian untuk mengganggu secara fisik.

    Hari kelima kami di Yogya, kereta yang kami pesan berangkat pukul 14.30 WIB dari

    stasiun Lempuyangan. Pagi harinya kami menyempatkan diri untuk berbelanja di Pasar

    Beringharjo. Tawar menawar dilakukan dengan ketat hingga rasanya seluruh pasar

    Beringharjo sudah kami jelajahi. Selesai makan siang, kami angkat kaki dari

    penginapan. Aku kira akan terjadi perpisahan yang sedikit mengharukan dengan

    pemilik penginapan. Ternyata aku salah besar. Maksud kami untuk pamitan secarasantun ditanggapi sangat dingin, bahkan cenderung seperti diusir.

    “Mbah, kami pamit ya.” Ucapku sehalus mungkin.

    “Udah sana, sana pergi.” Ucap sang Pemilik sambil mengayuhkan tangannya ke arahku

    (seperti mengusir).

    “Mau salaman dulu gitu Mbah maksudnya.” Ucapku.

    “Mbah, Mbah, Mbahmu kere opo.”

    “............” Aku mendadakspeechless. Temanku puas menertawakanku. “Mbahmu kere

    opo” menjadi trending topik kami hari itu. “Enak aja, mbahku lebih kaya kali dari

    situ. Gak perlu pusing cari uang, semua dari anak-anaknya.” Gumamku dalam hati.Pemilik penginapan itu seakan memiliki dua wajah. Wajah ramah saat kami bilang akan

    menginap dan wajah sangar saat waktu menginap habis. Hm, manusia.

    Tas ransel berat dengan segepok oleh-oleh ditambah sengatan matahari siang itu

    membuat kami tidak sanggup harus berjalan kaki ke stasiun Lempuyangan. Setelah

    nego dengan tukang becak tidak ditemukan harga yang pas, kami pun memutuskan naik

    Trans Yogya (Rp 3.600), lebih hemat juga pikirku.

    Pikiran hemat yang berbuah keborosan terjadi siang itu. Kami start dari Malioboro pukul12.45 WIB dan sampai pukul 13.55 WIB belum juga sampai di Lempuyangan. Tidak aku

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    37/92

    sangka trayek Trans Yogya ini sangat jauh, untuk menuju stasiun Lempuyangan saja

    perjalanannya panjang sekali. Bahkan kami harus transit sekali lagi untuk sampai di

    stasiun. Setelah tanya dengan petugas halte, petugas meyarankan kami naik becak

    saja ke stasiun, karena cukup lama kalau menunggu Trans sedangkan jam sudah

    menujukkan pukul 14.05 WIB. Setengah jam lagi kereta berangkat. Kami pun naikbecak dari halte ke stasiun Lempuyangan (Rp 15.000). Seandainya naik becak dari

    Malioboro pasti kami sudah sampai dan itu tidak kami lakukan hanya karena

    perhitungan medit yang kami lakukan tadi.

    Saking terburu-burunya, aku sampai terjatuh di depan mesin CTM. Kaki sakit dan rasa

    malu menumpuk dalam hatiku. Tapi hal baik dalam setiap kejadian itu selalu ada,

    untunglah kami tidak ketinggalan kereta. Kereta berangkat tepat pukul 14.30 WIB.

    Bersambung ke Part 3

    Diposkan 21st March olehHabiba Nurul Istiqomah

    Label:Lampung-Yogyakarta Part 2

     

    Lihat komentar

    1.

    MAR

    21

    Backpacker Lampung-Yogyakarta

    Part 1

    “Mau kemana setelah selesai?” Hal itu pasti jadi pertanyaan paling meyebalkan bagi

    mahasiswa yang sedang menunggu wisuda, termasuk aku. Aku sendiri masih bingungmau kemana dan hanya tertawa setiap kali pertanyaan itu muncul. Pastilah ada 2

    pilihan, kerja atau lanjut S2. Sebagai anak sulung dari dua bersaudara, aku ingin kerja,

    setidaknya berterima kasih kepada orang tua dengan cara menyekolahkan adik. Sudah

     janjiku sejak awal (pada diri sendiri sih), untuk menyekolahkan adik kemana pun dia

    mau, tanpa memikirkan biaya seperti aku dulu. Aku tidak ingin rencana manisnya

    kandas hanya karena keterbatasan uang. Lanjut S2, itu keinginan pribadi sebagai

    bentuk sikap egoisku mungkin. Banyak orang bilang lanjut S2 adalah pelarian karena

    bingung akan kemana setelah S1. Sebenarnya aku tidak sependapat dengan hal itu. S2

    bagiku mutlak keinginan bukan pelarian. Walaupun aku juga belum tahu akan kemanasetelah S2. Masalah yang muncul jika ingin S2 tentu biaya. Solusinya sudah ada,

    https://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Lampung-Yogyakarta%20Part%202http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta.htmlhttps://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Lampung-Yogyakarta%20Part%202http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/03/backpacker-lampung-yogyakarta.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    38/92

    beasiswa. S1 pun aku tuntaskan dengan bantuan beasiswa Bidikmisi (terima kasih

    Bidikmisi), apalagi S2. Masalah yang muncul setelah itu pastinya TOEFL. Skor TOEFL

    yang rendah bahkan memalukan itu perlu upgrade tingkat dewa.

    Aku pernah baca sebuah buku (lupa judul dan penulisnya), katanya otak kita akanberpikir jernih dan mengeluarkan ide-ide cemerlang ketika berada dalam kondisi

    rileks. Dari sinilah aku putuskan untukrefreshing.Refresing ke luar Lampung dan

    backpacker menjadi pilihan utama. Lagipula backpacker memang menjadi salah satu

    hal yang ingin aku dicoba sebelum resmi keluar dari Universitas Lampung. Aku harap

    aku menemukan sesuatu yang bisa menuntunku pada keputusan yang benar dan bijak

    antara kerja dan lanjut S2.

    Yogyakarta menjadi daerah tujuan karena menurut informasi dari beberapa blog,

    Yogyakarta itu surganya backpacker dan tempat yang cocok untuk backpackerpemula. Awalnya rencana backpacker ini akan dijalani 3 orang, tetapi karena satu orang

    sudah menjadi karyawan salah satu perusahaan Kopi liburan pun sulit

    didapatkan. Meskipun kini hanya berdua, backpacker harus tetap dilaksanakan, besar

    harapanku untuk itu. Setelah melalui pemikiran panjang akhirnya keberangkatan

    diputuskan tanggal 06 November 2015. Perjalanan akan dilakukan dengan

    mengeteng. Hal ini mengingat kemampuan finansial kami yang masih rendah. Budget

    kami untuk perjalanan seminggu ke Yogya adalah Rp 700.000, terbilang sangat nekat.

    Tiket kereta api Pasar Senen-Lempuyangan kami pesan secara online untuk tanggal 07November 2015. Karena ini pertama kalinya aku memesan tiket kereta api online, aku

    tidak tahu kalau pembayaran harus dilakukan hari itu juga. Malas ke ATM hari itu

    membuat kami kehiilangan reservasi tiket dan harus reservasi ulang. Sayangnya tiket

    tanggal 07 November 2015 untuk tiket termurah sudah habis. Tiket kereta api termurah

    (Kereta Progo Rp 75.000) yang bisa dibooking tersedia di hari senin 09 November

    2015. Sudah diputuskan, kami berangkat minggu 08 November 2015 pukul 21.00 WIB

    dari terminal Rajabasa menuju pelabuhan Bakauheni dengan bus AC (Rp 30.000).

    Pukul 23.58 WIB kami sampai di pelabuhan Bakauheni. Agak surprise bagiku ketikasampai di loket tiket pelabuhan Bakauheni. Jauh berbeda dengan saat terakhir kali aku

    ke sini. Tempat pembelian tiket kini terasa lebih modern. Sayang sistemelectronic

    card belum berfungsi sebagaimana mestinya. Tiket berupaelectronic card (Rp 14.500)

    yang seharusnya ditap di mesin masuk hanya diberikan kepada petugas yang

    menunggu di sana.

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    39/92

     

    Hanya 30 menit dari kami masuk kapal, kapal pun berangkat. Kapal kami berlabuh di

    pelabuhan Merak pukul 03.20 WIB. Kami istirahat sejenak sambil menunggu waktusholat. Teras masjid sudah seperti tempat tidur umum, banyak orang terbaring nyenyak

    di sana. Menjelang adzan Subuh, aktivitas di pelabuhan semakin ramai. Pedagang

    mulai menjajakan makanan.

    https://1.bp.blogspot.com/-NsI5LXYutu0/Vu-_WSEr0hI/AAAAAAAABnI/wMF1vSZJ_cMXxs3BKpOONRR59hYtV3zhw/s1600/IMG20151109033618.jpghttps://3.bp.blogspot.com/-ow6F8po8x3U/Vu-_ULZpQEI/AAAAAAAABnE/pnA6E7fAc3g_SAGwrjiSBnLLoyBLhAQGQ/s1600/IMG20151109033559.jpghttps://1.bp.blogspot.com/-24VqaRwWmD8/Vu--RvoPBcI/AAAAAAAABm8/SCj96unGv6EDtLvFZ6cogj6Q_xrHN53Uw/s1600/IMG20151109000645.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    40/92

    Usai sholat Subuh, kami bergegas mencari stasiun Merak berbekal informasi beberapa

    orang yang kami temui di Mushola. Yang aku tahu kereta api berangkat pukul 05.30

    atau 06.00 WIB. Setiap menemukan jalan bercabang, kami selalu bertanya. Dalam

    kondisi seperti ini, Jangan Malu Bertanya! Malu bertanya, sesat di jalan. Tentu kami

    tidak mau tertinggal kereta hanya karena tersesat di pelabuhan. Untungnya keretaPatas Merak yang kami incar belum berangkat, loket tiketnya belum buka bahkan -_-

    Kereta Patas Merak berangkat pukul 05.58 WIB, sangat tepat waktu. Dengan harga tiket

    Rp 8.000, aku rasa kereta ini cukup nyaman, kereta ekonomi dengan AC. Kereta ini

    berhenti hampir di setiap stasiun yang dilewati. Setiap berhenti di sebuah stasiun,

    kereta ini menambahkan cukup banyak penumpang hingga dalam kereta penuhsesak. Lama kelamaan AC kereta tidak lagi terasa. Kami bertemu orang unik di kereta

    https://3.bp.blogspot.com/-WiVuca94FIg/Vu_AHrGR5XI/AAAAAAAABnQ/jR1m0Nax39ca_9USg5TbWPVseJzUjzt6w/s1600/IMG20151109060519.jpghttps://3.bp.blogspot.com/-tPutbjfCzPM/Vu_AK6XHTWI/AAAAAAAABnY/suRsEhNmy_Uv2lQ6BhXGInHZAeuTWFGcQ/s1600/IMG20151109060503.jpg

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    41/92

    ini. Pertama, orang yang juga satu kapal dengan kami, 2 orang laki-laki yang sangat

    ramah. Banyak bantuan yang mereka tawarkan tapi kami sepintar mungkin menolak

    dengan halus. Harus waspada tingkat dewa, pikirku. Bukan bermaksud curiga, tapi

    kami 2 perempuan yang melakukan perjalanan mandiri tentu akan berisiko terlalu

    percaya dengan orang asing. Tapi sampai akhir perpisahan kami dengan mereka,mereka tidak melakukan hal-hal aneh. Mereka benar orang baik sepertinya. Kedua,

    perempuan tomboy yang duduk di samping kiri ku saat di kereta. Setiap kali bertanya

    dengannya, dia akan menjawab dengan volume speaker tingkat tinggi. Aku rasa satu

    kereta dengar apa yang ia katakan. Tapi bodohnya, aku tidak mengerti apa yang dia

    katakan. Aku putuskan untuk meminimalisir pembicaraan dengannya. Ketiga,

    perempuan yang duduk di samping kanan ku. Perempuan yang usia terpaut jauh

    denganku ini (tapi masih tergolong muda) masuk dari stasiun yang aku lupa apa

    namanya. Ia berasal dari Gedung Tataan, Lampung juga, jadi nyambung deh

    ngobrolnya. Ia lulusan Sastra Inggris, Teknokrat dan kini bekerja sebagai wartawan diBali Post Agak surprise ketika berbicara dengannya, ia tiba-tiba membicarakan tentang

    teman satu kosannya yang sangat senang dapat meraih beasiswa BPI dari LPDP dan

    kegalauannya yang menyesal kenapa dulu tidak terpikir untuk S2. Sedangkan kini untuk

    S2 pertimbangannya semakin banyak. Dari caranya bicara, sangat terlihat ia sedang

    bimbang. Pesan yang tersirat dari dirinya menurut pendapat pribadiku adalah jika ingin

    S2 sekarang, S2 lah. Percakapan kami berakhir saat kereta sudah penuh sesak,

    hawanya sudah tidak nyaman lagi untuk mengobrol. Perempuan itu turun di stasiun

    yang sama dengan kami, stasiun Palmerah, Jakarta. Kami berpisah dengannya di sana

    tanpa sempat saling bertanya nama. Waktu masih menunjukkan pukul 10.35WIB. Kereta yang kami pesan menuju Yogyakarta berangkat pukul 22.30 WIB dari

    stasiun Pasar Senen. Masih ada banyak waktu untuk keliling Jakarta.

    Monas menjadi tujuan tempat singgah kami karena lokasinya yang dekat dengan

    stasiun. Untuk menuju stasiun Juanda tempat Monas berada kami harus

    naikCommuter Line tujuan Tanah Abang lalu lanjut ke stasiun Manggarai dan berhenti

    di stasiun Juanda. Ide bulus nan kotor pun muncul dari otak kami. Apa jadinya kalau

    kami ke Juanda tanpa membeli tiket. Ide kotor ini seakan diamini. Tidak lama setelah

    kami diskusi,Commuter Linetujuan Tanah Abang memasuki stasiun Palmerah. Kamilangsung saja masuk. Sebenarnya di otakku sudah terlintas ratusan masalah yang akan

    kami dapati dengan tindakan konyol itu. Mulai dari diturunkan di tengah jalan, tidak bisa

    keluar stasiun karena tidak punya e-ticket, sampai denda berkali kali lipat dari harga tiket

    karena mencoba berbuat curang. Tapi temanku punya ribuan solusi atas kekhawatiran

    itu. Memang tidak tahan berbuat jahat, kami pun melaporkan diri sendiri ke petugas di

    stasiun Manggarai. Dengan muka memelas, sok polos, dan berbagai alasan untuk

    berkilah tetapi petugas muda itu tetap tidak mau tahu. Ia memberi kami dua pilihan,

    kembali ke stasiun Palmerah dan beli e-ticket menuju stasiun Juanda atau denda Rp

    50.000 lalu melanjutkan perjalanan ke Stasiun Juanda. Panas dan lelah rasanya, kamimemilih kembali ke stasiun Palmerah. Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 14.35

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    42/92

    WIB. Belum makan siang dan tidak minum dari pagi tadi, kini aku menyerah. Tidak ada

    lagi jalan-jalan ke Monas. Setelah makan dan sholat Ashar, kami langsung ke stasiun

    Pasar Senen menunggu kereta ke Lempuyangan.

    PenantianCommuter Line yang cukup lama membuat kami sampai di stasiun Pasar

    Senen saat adzan Isya. Menikmati mie instan di tengah keramaian Pasar Senen

    memberi sensasi tersendiri. Sambil menunggu inilah kami mulai menghubungi teman-teman yang ada atau punya kenalan di Yogya. Walaupun tidak mendapatkan

    https://1.bp.blogspot.com/-vv82FcMUJu4/Vu_DSN1Rm_I/AAAAAAAABn0/73tEKvCiZb4y6L672WMATzeIuyGlCMlNw/s1600/100_3360.JPGhttps://3.bp.blogspot.com/-t3TZfMXIaVs/Vu_CIrtgdmI/AAAAAAAABno/KTk3mEGgXjw1-unwktDT74k6bDW6fnOaA/s1600/DSCN5582.JPGhttps://1.bp.blogspot.com/-wpMUdBNp-Fo/Vu_CB0GFU5I/AAAAAAAABnk/01GZdXke5Nocw63-10o2WnKo6liWiG9aA/s1600/DSCN5572.JPG

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    43/92

    penginapan gratis, dibantu cari penginapan murah saja sudah sangat terima

    kasih. Meskipun sudah ada 20 list penginapan yang aku catat dari internet, tetap saja

    rekomendasi teman akan jadi prioritas nomor satu.

    Pukul 21.30 WIB loket dibuka, antrian sudah mengular sangat panjang. Melihatnya saja

    aku lelah. Hal ini membuat kami mengurungkan niat ikut mengantri walau KTP danbukti pembayaran sudah kami cetak. Pukul 22.00 WIB antrian mulai berkurang, barulah

    kami ikut mengantri. Awalnya aku agak heran, aku perhatikan seluruh orang yang

    mengantri bersama kami membawa tiket yang sudah dicetak bukan print out bukti

    pembayaran seperti kami. Temanku meyakinkan bahwa ia biasa pesan online tiket

    pesawat dan hanya menunjukkansoftcopy saja bisa apalagi kami yang saat ini sudah

    membawa print out. Aku pun mengiyakan dan mengabaikan kekhawatiranku tadi. Saat

    kami sampai pada petugas tiket, petugas memarahi kami karena belum mencetak

    tiket. Kami berdua hanya bengong karena bingung. Akhirnya sang Petugas

    menjelaskan bahwa tiket harus dicetak di mesin CTM (Cetak Tiket Mandiri). Masih adawaktu 15 menit sebelum kereta berangkat dan kami keliling stasiun, tanya orang sana

    sini untuk mencari lokasi CTM. Ternyata CTM berada di sebelah selatan, samping

    mesin ATM. Jika saja tidak panik, pasti mudah menemukan lokasinya karena

    sebenarnya ada petunjuk jalan di sana. Kami sadari itu setelah selesai mencetak

    tiket. Tidak perlu waktu lama untuk cetak tiket, tinggal masukkan kodebooking, lalu

    enter dan tiket pun tercetak. Kami lari menuju antrian tadi. Hanya tinggal beberapa butir

    orang yang mengantri. Akhirnya kami masuk kereta api hanya kurang dari 5 menit

    sebelum kereta berangkat. Sesuai yang tertera di tiket, kereta berangkat pukul 22.30

    WIB. Terima kasih masih diberi kesempatan untuk ke Yogyakarta. Jika saja benar kamiketinggalan kereta, tidak terbayang rasanya kehilangan uang Rp 75.000 padahal

    menunggunya sudah seharian full melelahkan. 

    Bersambung ke Part 2

    Diposkan 21st March oleh Habiba Nurul Istiqomah

    Label:Lampung-Yogyakarta Part 1

     

    Lihat komentar

    -.

    FEB

    13

    https://plus.google.com/112213506707508793779https://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Lampung-Yogyakarta%20Part%201http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttps://plus.google.com/112213506707508793779http://kyoyusenta.blogspot.co.id/search/label/Lampung-Yogyakarta%20Part%201http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    44/92

    MENINGKATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUKSI

    TANAMAN SAWI DENGAN BUDIDAYA TEKNOLOGI

    AEROPONIK

    ENIN"KATKAN KUANTITAS DAN KUALITAS P3!DUKSI TANAAN SA7I

    DEN"AN BUDIDA/A TEKN!L!"I AE3!P!NIK ($akalah $ata #uliah Budidaya Cir Tanah)

    leh

    #elompok '

    %kbar adhilah 0&'1

    "abiba Curul Istiomah 0&'+1

    4ita %ndryyani 0&&

    $alida ?ahma3ati 0&&1

    kta7iolentina 0&0+

    http://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.htmlhttp://kyoyusenta.blogspot.com/2016/02/meningkatkan-kuantitas-dan-kualitas.html

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    45/92

    JU3USAN A"3!TEKN!L!"IAKULTAS PE3TANIAN

    UNI(E3SITAS LAPUN"

    2*1)

      888888888888888888888888888888888888888888888888888888888

    I.  PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang

    "idroponik adalah suatu istilah yang digunakan untuk bercocok tanam tanpa menggunakan

    tanah sebagai media tumbuhnya. Tanaman dapat ditanam dalam pot atau 3adah lainnya

    dengan menggunakan air dan atau bahan ! bahan porous lainnya, seperti kerikil, pecahan

    genting, pasir, pecahan batu ambang, dan lain sebagainya sebagai media tanamnya. Eat

    makanan atau unsur!unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman disuplai

    langsung ke dalam air yang digunakan berupa larutan campuran pupuk. Aampuran pupuk ini

    dapat diperoleh dari hasil ramuan sendiri garam!garam mineral dengan formulasi yang telah

    ditentukan atau menggunakan pupuk buatan yang sudah siap pakai.

    Bertanam secara hidroponik telah dimulai ribuan tahun yang lalu. $enurut cerita, ada taman

    gantung di Babilon dan taman terapung di Aina yang bisa disebut sebagai contoh "idroponik.

    4ebih lanjut diceritakanpula, di $esir, India dan Aina, manusia purba sudah kerap

    menggunakan larutan pupuk organik untuk memupuk semangka, mentimun dan sayuran

    lainnya dalam bedengan pasir di tepi sungai. Aara bertanam seperti ini kemudian

    disebut river bed cuultivation. #etika ahli patologis tanaman menggunakan nutrien khusus

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    46/92

    untuk media tanam muncullah istilah nutri culture. etelah itu, bermunculan istilah water

    culture, solution culture dan gravel bed culture untuk menyebutkan hasil percobaan mereka

    yang menanam sesuatu tanpa menggunakan tanah sebagai medianya. Terakhir pada tahun

    +*- istilah hidroponik lahir, istilah ini diberikan untuk hasil dari Dr. 6. 5ericke, seorang

    agronomis dari 8ni7ersitas Aalifornia, 8%, berupa tanaman tomat setinggi * meter yang

     penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral hasil uji cobanya. ejak itu, hidroponik

    yang berarti hydros adalah air dan ponics untuk menyebut pengerjaan atau bercocok tanam,

    dinobatkan untuk menyebut segala akti7itas bercocok tanam tanpa menggunakan tanah

    sebagai tempat tumbuhnya. 5ericke ini menjadi sensasi saat itu, foto dan ri3ayat kerjanya

    menjadi headline surat kabar, bahkan ia sempat dinobatkan menjadi orang berjasa abad &'.

    ejak itu, hidroponik tidak lagi sebatas skala laboratorium, tetapi dengan teknik yang

    sederhana dapat diterapkan oleh siapa saja termasuk ibu rumah tangga. 2epang yang kalah

    dari sekutu dan tanahnya tandus akibat bom atom, pada tahun +1' secara gencar

    menerapkan hidroponik. #emudian negara lain seperti irak, Bahrain dan negara!negara

     penghasil minyak yang tanahnya berupa gurun pasir dan tandus pun ikut menerapkan

    hidroponik (4ingga, &''0).

    %eroponik merupakan salah satu cara budidaya tanaman hidroponik. $enurut 4eo (&''+),

    cara ini belum sefamiliar cara!cara hidroponik lainnya (seperti cara tetes dan Nutrient Film

    Technique). #alau dilihat dari kata!kata penyusunnya, yaitu terdiri

    dari Aero dan Phonic. Aero berarti udara, phonic artinya cara budidaya, arti secara harafiah

    cara bercocok tanam di udara, atau bercocok tanam dengan sistem pengkabutan, dimana akar

    tanamannya menggantung di udara tanpa media (misalkan tanah), dan kebutuhan nutrisinya

    dipenuhi dengan cara spraying ke akarnya.

    Teknik hidroponik banyak dilakukan dalam skala kecil sebagai hobi di kalangan masyarakat

    Indonesia. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial

    harus diperhatikan, karena tidak semua hasil pertanian bernilai ekonomis. 2enis tanaman yang

    mempunyai nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan di hidroponik yaitu, paprika, tomat,

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    47/92

    timun jepang, melon, selada dan sa3i. alah satu jenis sayur yang mudah dibudidayakan

    adalah tanaman sa3i. ayuran berdaun hijau ini termasuk tanaman yang tahan terhadap air

    hujan, dan dapat dipanen sepanjang tahun tidak tergantung dengan musim. $asa panenpun

     juga terbilang cukup pendek, setelah 0' hari ditanam sa3i sudah dapat dipanen.isamping

    kemudahan dalam proses budidaya, sayur sa3i juga banyak dijadikan sebagai peluang bisnis

    karena peminatnya yang cukup banyak. Permintaan pasarnya juga cukup stabil, sehingga

    resiko kerugian petani sangat kecil.

    Penambahan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan peningkatan luasan lahan

     pertanian menuntut adanya solusi khusus untuk peningkatan produksi pertanian dengan lahan

    sempit, termasuk produksi sa3i. elain itu, kini konsumen semakin cerdas dalam pemilihan

    sayuran sa3i untuk konsumsi. Terdapat * aspek yang harus dipenuhi petani untuk dapat

    memenuhi permintaan konsumen, yaitu kualitas, kontinuitas dan produktifitas (4eo,

    &''+). Penanaman dengan budidaya hidroponik adalah salah satu solusinya. "idroponik

    lebih unggul dibanding budidaya kon7ensional karena hanya membutuhkan luasan lahan

    yang sempit, tidak membutuhkan rotasi tanaman, tanaman dapat ditanam sepanjang tahun,

    dapat mengaktualisasi potensi genetik tanaman, dan hemat tenaga kerja.

    1.2  Tujuan

    Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

    .  $engetahui jenis!jenis hidroponik.

    &.  $engetahui teknik budidaya sa3i dengan budidaya aeroponik.

    *.  $engetahui perbandingan antara teknik budidaya aeroponik dan kon7ensional tanaman sa3i.

      FFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFFF

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    48/92

    II. BUDIDA/A TEKN!L!"I HID3!P!NIK 

    2.1  a,am Hi%r&4&nik %an Si'tem Pemerian Hara

    ecara umum hidroponik diartikan sebagai teknik budidaya yang tidak menggunakan tanah

    sebagai media tanamnya. ecara khusus, hidroponik merupakan teknik budidaya

    menggunakan air sebagai media tanamnya. Beberapa teknik hidroponik, yaitu hidroponik

    substrat, rakit apung, CT, ebb and flow, dan aeroponik. Penjelasan mengenai masing!

    masing sistem diuraikan di ba3ah ini.

    2.1.1  istem !idroponi" ubstrat 

    istem hidroponik substrat merupakan metode budidaya tanaman dimana akar tanaman

    tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan

    tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup.

    Teknik yang digunakan dalam budidaya hidroponik substrat antara lain :

    .  $emilih substrat yang sesuai dengan tanaman yang akan dibudidayakan. $isalnya: arang

    sekam, pasir, pecahan batu bata

    &.  Bila menggunakan lebih dari satu macam substrat, maka harus dilakukan perbandingan yang

    sesuai. $isalnya sustrat pasir dan arang sekam dengan perbandingan :

    *.  $emasukkan substrat pada pot@polybag

    0.  $enanam bibit tanaman yang disediakan pada pot@polybag

    1.  $erendam pot@polybag tersebut dalam 3adah yang berisi nutrisi sedalam G 1 cm

    istem hidroponik substrat ini memiliki keunggulan dan kelemahan dibanding system

    lainnya. #eunggulannya yaitu tanaman dapat berdiri lebih tegak, kebutuhan nutrisi mudah

    untuk dipantau, dan biaya operasional tidak terlalu besar. edangkan kekurangan sistem ini

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    49/92

    antara lain populasi tanaman tidak terlalu banyak, terlalu banyak menggunakan 3adah, dan

    mudah ditumbuhi lumut.

    5ambar . Aontoh penanaman sa3i dengan sistem hidroponik subtrat

    2.1.2   #a"it Apung $F!%

    ?akit apung atau Floating !ydroponic ystem (") adalah salah satu sistem budidaya

    secara hidroponik tanaman (sayuran, terutama) dengan cara menanam tanaman pada lubang

    styrofoam yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam bak penampung atau

    kolam sehingga akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi. Pada sistem ini larutan tidak

    disirkulasikan, namun dibiarkan tergenang dan ditempatkan dalam suatu 3adah tertentu

    untuk menampung larutan tersebut, sehingga sangat cocok digunakan di daerah yang belum

    dialiri listrik.

    Budidaya tanaman dengan sistem ini dilakukan dengan menyiapkan bibit tanaman berumur

    sekitar & minggu kemudian melubangi sterofoam sesuai jarak tanam. Tanaman yang sudah

    siap ditanam pada lubang sterofoam dengan dibalut spon terlebih dahulu agar tidak lepas dari

    lubang. terofoam tersebut diletakkan pada bak apung yang telah diberi larutan nutrisi

    Bak apung dapat berbentuk permanen atau plastik. 4ebar dan panjang sterofoam disesuaikan

    dengan bak sampai seluruh permukaan nutrisi sebisa mungkin tertutup oleh sterofoam. "al

    ini untuk menanggulangi tumbuhnya lumut di dalam nutrisi tersebut. 2arak tanam juga

    disesuaikan dengan lebar dan panjang sterofoam dan populasi tanaman yang diinginkan.

    #eunggulan dari budidaya hidroponik rakit apung yaitu dapat memanfaatkan lahan sempit,

    merupakan sistem hidroponik yang paling mudah dan sederhana, tidak memerlukan keahlian

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    50/92

    mendalam, dan lebih hemat listrik. edangkan kekurangan budidaya dengan sistem ini adalah

    memungkinkan tanaman kekurangan oksigen, cepat terjadi peningkatan suhu, memerlukan

     pemantauan p" dan kepekatan lebih rutin, dan pertumbuhan akar sering terganggu.

    5ambar &. Ilustrasi sederhana penanaman dengan Floating !ydroponic ystem

    2.1.& NFT $Nutrient Film Technique%

    "idroponik sistem CT merupakan salah satu sistem hidroponik dengan mempergunakan air

    sebagai medianya, yaitu air yang sudah mengandung larutan nutrien atau pupuk dialirkan

    selama &0 jam atau dengan menentukan jangka 3aktu tertentu. %kar tanaman terendam

    sebagian dalam air tersebut sedalam lebih kurang * mm (mirip film). Dengan teknik ini reaksi

    tanaman terhadap perubahan formula pupuk dapat segera terlihat. %ir yang mengandung

     pupuk dialirkan dengan bantuan pompa listrik, jadi listrik harus tersuplai selama &0 jam.

    istem ini dilakukan dengan teknik sebagai berikut.

    . $enyiapkan bibit tanaman berumur sekitar & minggu

    &. $enyiapkan rangkaian alat CT

    *. $emberi substrat (kerikil, pecahan batu bata, kertas) di dalam talang

    0. $enyalakan pompa air pemompa larutan nutrisi

    0. $elubangi sterofoam sesuai jarak tanam

    1. $enempatkan tanaman pada lubang sterofoam dengan dibalut spon terlebih

    dahulu agar tidak lepas dari lubang

    -. $eletakkan sterofoam pada talang rangakaian CT tersebut

    Pembuatan skema CT membutuhkan peralatan yang terdiri dari pipa pralon, besi penyangga, pompa air, dan talang. Besi penyangga dibentuk seperti rak dengan kemiringan

  • 8/17/2019 Lap Kemiringan Lereng

    51/92

    1/. #emudian talang ditempatkan pada besi penyangga tersebut. Pada ujung talang yang

     berada di ba3ah diberi lubang keluarnya nutrisi. Pralon disambungakan dengan pompa

    hingga ujung talang yang berada di atas. Pipa pralon yang di atas berfungsi sebagai pemasok

    nut