legislasi 1 kedokteran hewan ub sistem kesehatan hewan...

Post on 03-Mar-2019

246 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LEGISLASI 1 KEDOKTERAN HEWAN UB

SISTEM KESEHATAN HEWAN NASIONAL

DAN KEBIJAKAN BIBIT

DI EDIT DARI BERBAGAI SUMBERPRATIWI TS

6/11/2012 1BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

KESEHATAN HEWAN NASIONAL

Melindungi, mengamankan, dan/atau menjamin wilayah Republik Indonesia dari ancaman yang dapat mengganggu kesehatan atau kehidupan

manusia, hewan, beserta ekosistemnya

6/11/2012 2BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

KESEHATAN HEWAN NASIONAL

1. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan2. Pengelolaan obat hewan dan alat dan mesin kesehatan

hewan3. Penyelenggaraan Kesehatan Masyarakat Veteriner &

Kesejahteraan Hewan4. Pelayanan Kesehatan Hewan5. Pengaturan Tenaga Kesehatan Hewan6. Pelaksanaan medik reproduksi, medik konservasi,

forensik veteriner, Biomedik, kedokteran perbandingan

6/11/2012 3BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

JENIS JENIS PENYAKIT HEWAN MENULAR YANG MENDAPAT PRIORITAS PENGENDALIAN DAN ATAU PEMBERANTASANNYA (Peraturan Dirjen Nak No. 59/Kpts/PD610/05/2007)

Zoonosis• Rabies • Avian Influenza (AI) • Brucellosis• Anthrax• Salmonellosis

Non Zoonosis• Newscastle Diseases• Jembrana• Bovine Viral Diarrheae• Septicemia Epizootica• Classical Swine Fever/CSF• Infectious Bovine

Rhinotracheitis/IBR• Infectious Bursal Disease

PENYAKIT HEWAN PRIORITAS

6/11/2012 4BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

Kebijakan Pencegahan, Pengendalian Dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular

(Termasuk Zoonosis)

• Ditetapkan berdasarkan prioritas : “PenyakitHewan Menular Strategis”

• Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS)• Langsung menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat

• Menjadi tanggung jawab Pemerintah daerahtergantung jenis PHMS strategis yang mendapatkan prioritas daerah

• Pengendalian dan pemberantasan PHMS yang bersifat zoonosis mendapat prioritas karenadipandang sebagai bagian dari antisipasiperlindungan terhadap kesehatan masyarakat.

PE

RT

EM

UA

N A

PR

ES

IAS

I IDE

NT

IFIK

AS

I PE

NY

AK

IT Z

OO

NO

SIS

6/11/2012 5BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

BiosekuritiKesrawan

Pem. AM-PM, PenyembelihanHalal

KIE padapelakudankonsumen

Farm RPH PemasaranDistribusi

FUNGSI PENGAWASAN ZOONOSIS DAN KESRAWAN DALAM MEWUJUDKAN PRODUK

HEWAN ASUH

KIE

foodbornezoonoses

PRODUK HEWANASUH & BERDAYA

SAING

6/11/2012 6BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

KEBIJAKAN PERBIBITAN TERNAK

6/11/2012 7BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

KERANGKA PIKIR PEMBANGUNAN PERBIBITAN TERNAK

1. UU No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan

Hewan, mengamanatkan bahwa benih dan bibit ternak

menjadi tanggung jawab pemerintah dengan melibatkan

peran serta masyarakat dan swasta untuk menjamin

ketersediaan benih dan bibit secara berkesinambungan.

6/11/2012 8BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

1) Kawasan sumber bibit Peta wilayah

2) SDG ternak, pemanfataannya : pembudidyaan & pemuliaan

3) SDM :* opersional : wasbit; insemin ator, PKB, ATR, rekorder,

klp/RTU peternakan/(4,6 jt);

* pendukung kebijakan : Kombit; Komisi Penilai Penetapan/

Pelepasan Rumpu/Galur;KomisiPertimbangan Uzur; Ass. perbibitan;

* pelaku : pemerintah (UPT), swasta dan

masyarakat/Village

Breeding Centre (VBC) dan para penangkar.

Dukungan Perbibitan

6/11/2012 9BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

4) Regulasi : UU No 18/2009 ttg Peternakan dan

Kesehatan Hewan; RPP Perbibitan; PermentanPerbibitan

5) Teknologi : IB, TE, Multiple Ovulation of Embryo Transfer (MOET), IMF, splitting, cloning, sexing melindungi, melestarikan dan memanfaatkan

ternak asli dan local.

Dukungan Perbibitan

6/11/2012 10BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

1) Penetapan Kebijakan Perbibitan Ternak

2) Penetapan Pedoman Perbibitan;

3) Pengaturan pemasukan dan pengeluaran

bibit/benih ternak.

4) Produksi bibit murni dan unggul

5) Penetapan pedoman, pengaturan dan

pengelolaan plasma nutfah peternakan

6) Produksi semen beku dan embryo

ternak bibit unggul

7) Penetapan pedoman pengawasan dan

produksi bibit/ benih ternak.

KEWENANGAN

PERBIBITAN

(PP. 38/2007)

6/11/2012 11BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

UU No. 18 Tahun 2009 ttg Peternakan danKesehatan Hewan.

Permentan No. 35 /2006 ttg Pedoman Pelestariandan PemanfaatanSumberdaya GenetikTernak.

Permentan No. 36 / 2006 ttg SistemPerbibitan TernakNasional.

Landasan :

Kebijakan PerbibitanNasional

TUJUAN

1. MENINGKATKAN MUTU GENETIK (EFISIENSI

REPRODUKSI DAN PRODUKSI DENGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN)

2. TERSEDIANYA BIBIT DLM JML YANG CUKUP

SECARA BERKELANJUTAN, MEMENUHI

PERSYARATAN TEKNIS DAN EKONOMIS (TDK

LAGI TERGANTUNG DARI LUAR)

3. PENGEMBANGAN SISTEM PERBIBITAN

4. PENGEMBANGAN USAHA-USAHA PERBIBITAN

5. PENGEMBANGAN KAWASAN / WILAYAH

PERBIBITAN

6/11/2012 12BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

1.Perbaikan Mutu bibit(Program breeding yang jelas; penerapanGBP/bioteknologi reproduksi; pemurniandan sertifikasi);

2. Peningkatan Penyediaan Bibit(penyediaan/penjaringan semen/bibit sapi, optimalisasi UPT/VBC; PengembanganUsaha Dan Investasi Perbibitan melaluiKUPS dan CSR);

Strategi

Perbibitan

6/11/2012 13BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

3. Optimalisasi Kelembagaan dan SDM Perbibitan melalui peningkatan :perandan fungsi para pelaku usaha perbibitan; sarana dan prasarana perbibitan; penerapanprinsip-prinsip perbibitan; kualitas SDM Perbibitan.

4. Kebijakan/Regulasi Perbibitan(Pewilayahan Sumber Bibit; PenetapanRumpun/Galur; Pengawasan mutubenih/bibit ternak);

Strategi

Perbibitan

6/11/2012 14BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

TRBP : adalah ruminansia besar yang melahirkan

<5 kali atau berumur di <8 tahun danruminansia

kecil yang melahirkan <5 kali atauberumur

<4 th 6 bulan Pengendalian adalah serangkaian

kegiatan untuk mengelola dan menatapenggunaan TRBP melalui identifikasistatus reproduksi, penyeleksian, penjaringan dan pembibitan.

6/11/2012 15BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

LANGKAH OPERASIONAL

1. Pengembangan dan penguatan kelompok sumberbibit dlm rangka tersedianya calon bibit ternak ygbermutu dan terciptanya kantong-kantong bibitternak atau VBC.

2. Penjaringan dan seleksi bibit ternak untuk UPT danVBC.

3. Optimalisasi BPTU dan UPTD seluruh Indonesia .

4. Lomba dan kontes ternak.

6/11/2012 16BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

LANGKAH OPERASIONAL

4. Optimalisasi penerapan IB, INKA dan TE.

5. Distribusi penggunaan pejantan/semen diwilayah sumber bibit.

6. Insentif dan Penyelamatan Betina produktif

7. Penerapan sistem mutu ternak.

6/11/2012 17BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

LANGKAH OPERASIONAL

5. Pengelolaan SDG ternak.

6. Penerapan teknologi perbibitan terpadu.

7. Koordinasi dengan instansi terkait, komisi bibitdan pakar

8. Pemanfaatan skim kredit perbibitan.

6/11/2012 18BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

SELAMAT MENEMPUH UAS6/11/2012 19BIBIT DAN ZOONOSIS KH-UB

top related