lapsus invaginasi

Post on 24-Jul-2015

1.236 Views

Category:

Documents

12 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUSINVAGINASI

SMF BEDAH RSD dr. Soebandi

disusun oleh: Rizka Arifani, S.Ked

072011101050

1 DEFINISI

2

Adalah keadaan dimana suatu segmen usus masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya sehingga

menimbulkan gejala obstruksi usus

2. EPIDEMIOLOGI

3

Pada umur antara 3 bulan sampai 6 tahun

Insiden bervariasi dari 1-4 per 1.000 kelahiran hidup

laki-laki dan perempuan 4:1

merupakan penyebab 80-90% dari kasus obstruksi usus pada bayi dan anak

3. ETIOLOGI

Penyebab pasti dari invaginasi belum diketahui

Invaginasi dibedakan menjadi dua Idiopatik Kausal

Didapatkan hal-hal sebagai berikut: Adanya penebalan Plaque Peyer Adanya  perubahan  flora  usus  sehingga  timbul

 peristaltic  yang  meniggi.

4

4. KLASIFIKASI

5

5. PATOFISIOLOGI

6

Gangguan motilitas usus

Disritmik peristaltik

intususepsi

Obstruksi Perforasi

Gangguan vaskular

edemaIskemia nekrosis

6. MANIFESTASI KLINIS

7

TRIAS invagin

asi

Crapping pain

Currant jelly stool

Sausage shaped

8

TANDA-TANDA KOMPLIKASIUmumnya terjadi setelah > 18-24 jam

Ileus obstruksi

Perut distendedMuntahBAB negatifFlatus negatifTanda dehidrasi

Peritonitis

Nyeri di seluruh lapangan perut Defans

muskular Demam tinggi Anak terlihat “toksik”

7. DIAGNOSIS

9

anamnesis

Pemeriksaan fisik

BOF dan LLD

Barium enema

USG

CT Scan

Pemeriksaan abdomen

Rectal Touche

Gold standard

10

USG potongan tranversal USG potongan horizontal

CT ScanCurrant jelly stool

8. DIAGNOSIS BANDING

Volvulus

Gastroenteritis

Divertikulum Meckel

Disentri amoeba

Enterokolitis

Prolapsus recti

Stenosis pillory

11

9. TATALAKSANA

12

Perbaikan KU

Reposisi

Puasa Resusitasi

cairan Dekompressi Antibiotika (dengan indikasi) Analgesik (dengan indikasi)

Reseksi

9. TATALAKSANA

13

Reposisi

Barium enema

Milking (surgical)

Reseksi Dilanjutkan dengan end to end anastomose

14

10. KOMPLIKASI

Jika invaginasi terlambat atau tidak diterapi, dapat menimbulkan nekrosis jaringan, perforasi usus,dan infeksi.

15

11. PROGNOSIS

ditentukan oleh cepatnya pertolongan yang diberikan

pertolongan <24 jam dari serangan pertama prognosis yang lebih baik.

Angka kematian setelah terapi berkisar 1-3%.

Dapat terjadi relaps invaginasi, yaitu 11% setelah reposisi barium dan 3% pada operasi tanpa reseksi usus.

16

LAPORAN KASUS Nama : An. M. April Anto Umur : 6 bulan Jenis Kelamin : laki-laki Berat Badan : 8,5 kg Alamat : Kemuningsari Lor 7/11,

Kec.Panti Kab. Jember Agama : Islam Suku : Jawa No RM : 36 76 29 Tgl MRS : 23 oktober 2011 Tgl KRS : 29 oktober 2011

17

Keluhan Utama: Perut membesar sejak 2 hari SMRS

Riwayat Penyakit SekarangPasien mengeluh perut mebesar sejak 2 hari

SMRS. Perut menjadi besar dan keras secara perlahan. 2 hari SMRS, BAB pasien berupa darah merah, tanpa ampas, dengan lendir. Pasien tidak mengejan saat BAB, dan tidak rewel saat BAB.

Sebelumnya, 10 hari SMRS, BAB cair dengan sedikit ampas tanpa darah dan tanpa lendir, 6-7 kali per hari @ sekitar setengah gelas aqua. Pasien demam. Pasien kemudian dipijatkan ke tukang pijat selama 5 hari berturut-turut. Pasien juga diberi makan pisang kerok.

5 hari SMRS, demam (-), BAB hanya 1 kali dalam 3 hari. Pasien kentut, sekitar 3-5 kali dalam sehari. Kentut dan BAB terakhir adalah 2 hari SMRS.

18

Pasien muntah sejak 2 hari SMRS. Muntah setiap kali diberi makanan. Muntah pertama berwarna hijau, yang kedua berwarna kuning, dan selanjutnya muntahan yang keluar sesuai dengan minuman yang dikonsumsi. Muntahan terkadang memancar keluar, didahului oleh mual. Pasien tidak langsung muntah setelah makan.

Pasien rewel sejak sekitar seminggu SMRS. Pasien sering menangis tiba-tiba dan tangisan tidak berhenti setelah diberi susu. Semakin lama pasien semakin sering menagis, dan sejak 2 hari SMRS tangisan lemah dan terus menerus. Pasien masih mau minum.

19

Riwayat Penyakit Dahulu Sejak lahir tidak pernah muntah kehijauan.Sejak lahir tidak pernah BAB darahDiare (+) 2 kali, saat usia 4 bulan dan saat 10 hari SMRSBatuk pilek 3 kali, saat usia 2, 4, dan 5 bulan.

  Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.Tidak ada keuarga yang cacat sejak lahir.

  Riwayat Pengobatan

10 hari SMRS pasien diberi obat oleh tukang pijat, obat berupa puyer yang jika dilarutkan berwarna putih, dikonsumsi 3 kali sehari.

 

20

Riwayat KehamilanPasien merupakan anak dari kehamilan pertama, dari ibu berusia 20 tahun dan tidak ada riwayat keguguran sebelumnya. Selama hamil, ibu rutin memeriksakan kehamilannya ke bidan. Selama hamil ibu tidak pernah sakit dan tidak pernah minum jamu.

Riwayat kelahiranBayi lahir spontan di rumah ditolong oleh dukun, pada usia kehamilan sekitar 9 bulan. BAB hijau keluar beberapa jam setelah lahir. Disusul dengan BAK. Tali pusat dirawat oleh dukun, bayi tidak kuning, dan tidak mendapat imunisasi. Bayi juga tidak disuntik vitamin K di kaki kirinya. 21

Riwayat Makanan

Umur 0-1 bulan : ASI

Umur 1 bulan – 3 bulan : ASI, bubur SUN diencerkan

Umur 3 bulan – 5 bulan : ASI, bubur SUN, air sari jeruk

Umur 5 bulan – 6 bulan : ASI, nasi lumat at dan pisang 1-2x

sehari.

Pertumbuhan

Anak ditimbang tiap 3 bulan sekali di posyandu, berat badan pasien selalu naik tiap bulannya.

22

PEMERIKSAAN FISIK(Dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2011) Keadaan Umum: lemah Kesadaran : Composmentis Vital sign:

HR 124 x/menit RR 36 x/menit t 36,8˚C Status generalis:

Kepala:

Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, airmata(-)

Hidung: tidak ada sekret/ bau/ perdarahan

Telinga: tidak ada sekret/bau/perdarahan

Mulut : bibir tidak sianosis, tidak ada pigmentasi, mukosa tidak pucat, mulut kering.

Leher:

KGB : tidak ada pembesaran

Tiroid : tidak ada pembesaran

23

Thoraks: Cor:

I: ictus cordis tidak tampak

P: ictus codis teraba di ICS IV MCLS

P: batas jantung ICS IV PSL dekstra sampai ICS V

MCL sinistra

A: S1S2 tunggal, ekstrasistol (-), gallop (-), murmur (-) Pulmo:

I: Simetris, tidak ada retraksi

P: Fremitus raba normal

P: Sonor

A: Vesikuler +/+, Ronkhi:-/- Wheezing : -/-

24

Abdomen:

I: Distended, darm contour (-), darm steivung (-)

A: Bising usus (-), methalic sound (-)

P: hipertimpani

P: distended, H/L tidak ada nyeri tekan, turgor kulit 2 detik Ekstremitas:

Akral hangat + + Oedem - -

+ + - - Rectal Touche:

TSA dalam batas normal Pseudoporsio negative Mukosa licin Massa negative Ampula recti kolaps Feses positif bercampur darah Saat jari dilepas, feses muncrat keluar bercampur darah,

lendir, dan gelembung udara (currant jelly stool)25

Foto BOF 23 okt 2011: Hearing bone appearance

26

FOTO LLD 23 okt 2011: tanda air step ladder (+)

27

28

ASSESMENT Diagnosis primer : suspek invaginasi dd volvulus Diagnosis komplikasi : Ileus obstruktif

Dehidrasi ringan-sedang  PLANNING

a. Pro laparotomi eksplorasi

b. Rehidrasi (Rencana B)

Infus RL 600cc dalam 3 jam. Cek ulang derajad dehidrasi setelah 3 jam. Sesuaikan lagi rencana rehidasinya.

Maintenance D10 1/8 NS 800 cc / 24 jam

c. Dekompresi

Pasang NGT, evaluasi residu lambung

Pasang DC, evaluasi produksi urine dan balance cairan

Pasang RT

d. Tranfusi

PRC 150 cc / 24 jam

f. Puasa

29

30

FOLLOW UP

31

32

33

34

35

36

THANK

YOU

top related