laporan pisces
Post on 06-Aug-2015
581 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ikan merupakan hewan vertebrata akualitas dan bernafas dengan insang
(beberapa jenis ikan bernafas melalui alat tambah berupa modifikasi gelembung
renang/gelembung udara). Mempunyai otak yang terbagai menjadi region-regio. Otak
itu dibungkus dalam cranium (tulang kepala) yang berupa kartilago (tulang rawan)
atau tulang menulang. Ada sepasang mata. Kecuali ikan-ikan siklostomata, mulut
ikan ini disokong oleh rahan (agnatha= ikan tak berahan). Telinga terdiri dari telinga
dalama, serupa salurang-salurang semisirkular, sebagai organ keseimbangan
(equilibrium). Jantang berkembang biak. Sirkulasi menyangkut alirang seluruh darah
dari jantung melalui insang lalu keseluruh bagian tubuh lain. Tipe ginjal adalah
pronefros dan mesonefros. 1
Pisces terbagai dalam dua kelas, kelas Chondrichtyes dan kelas Osteichyhyes.
Pada chondrichtyes ikan dengan mulut ventral, disokon oleh rahan. Skeleton dari
tulang rawan. Kulit tertutup dengan sisik-sisik plakoid (yang berasal dari kombinasi
mosederem dan ektoderem). Ada dua pasang sirip, dan sirip kaudal kebanyakan
heteroserkal (lobus dorsal lebih besar). 2
1 Mukayat Djarubito, Zoologi Dasar, Erlangga, Jakarta, 1984, h. 181.
2 Ibid h. 181.
B. Tujuan
Adapun tujuan para parktikum ini yaitu mahasiswa dapat membedakan
bagian-bagian morfologi dan bagian anatomi dari Class Chondrichtyes (ikan
bertulang rawan).
C. Manfaat
Adapun manfaat pada prktikum ini yaitu mahasiswa dapat mengetahuii
bagian-bagian morfologi dan anatomi pada Class Chondrichyes atau ikan bertulang
rawan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di
air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling
beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara
taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas
Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas
Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan
bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut
iwak (jv, bjn), jukut (vkt). Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang
berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-
kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti
ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai
ikan.3
Ikan itu vertebrata akuatitas dan bernapas dengan insang (beberapa jenis ikan
bernapas mellaui alat tambahan berupa modifikasi gelembuang renang/ gelembung
udara). Mempunyai otak yang terbagi menjadi region-regio. Otak itu di bungkus
dalam cranium (tulang kepala) yang berupa kartilago (tulang rawan) atau tulang
menulang. Ada sepasang mata kecuali ikan-ikan siklostomata, mulut ikan itu di
3 Wikipedia, Ikan, http://wikipedia.org, 16 Juni 2011.
sokong oleh rahang (agnatha = ikan tak berahang). Telinga hanya terdiri dari telinga
dalam, berupa saluran-saluran semisirkular, sebagai organ keseimbangan
(aquilibrium). Jantung berkembang baik. Sirkulasi mengangkut aliran seluruh darah
dari jantung melalui insang lalu ke seluruh bagian tubuh lainnya. 4
Ketika ikan bertulang rawan pertama kembali ke laut, mereka telah
mengamati lingkungan hipoonik (air tawar) dengan lingkungan hipertonik (air laut).
Mereka tidak lagi menghadapi masalah pengeluaran air yang berlebihan, tetepi harus
mengembangkan cara menghemat air tubuh melawan efek dehidronasi air laut.
Seperti anda ketahui, mereka melakukan dengan mengunbah limbah nitrogen menjadi
urea dan membiarkan konsentrasi urea tersebut meningkat dalam darah sampai darah
itu isotonic terhadap air laut. Sekarang hal ini memerlukan kosentrasi 2,5% yang jauh
melalpaui komsetrasi pada vertebrata lain (0,02%).5
Ciri-ciri ikan yang penting untuk diketahui yakni rumus sirip, yaitu suatu rumus
yang menggambarkan bentuk dan jumlah jari-jari serta bentuk dari siripnya sendiri,
perbandingan ukuran tubuh antara panjag, lebar dan tinggi dari bagian-bagian tertentu
atau anatar bagian-bagian itu sendiri dan inea lateralis, pada linea lateralis bentuk
garis rusuk (linea lateralis) dan jumlah sisik yang membentuk linea lateralis tersebut,
dan jumlah sisik pada garis pertengahan sisik atau garis sisik dan sisk yang berbentuk
susunan dan tempat melekat sisik-sisik.6
4 Mukayat Djarubito, Zoologi Dasar, Erlangga, Jakarta, 1984, h. 181.
5 Kimball, Biologi Jilid 3, Erlangga, Jakarta, 1983, h. 927.
6 Tim Dosen,Zooogi vertebrata, Makassar, 2011, h.1
Bentuk tubuh ikan bermacam-macam, ada yang bebantuk torpedo, ada juga
yang berbentuk pipih bulat dorsa-ventralis. Yang berbentuk torpedo mempunyai dua
pina dorsalis, yang masing-masing sebelah posterioenya mempunyai duri, pada
ventral terdapat sepasang pina pectoralis. Pada pina pepelvicus terdapat suatau
tampahan yang berbentuk silendris yang disebut clasper yang berguna untuk
perkawinan (pada hewan jantang). Pada beberapa ikan hiu yang lain terdapat
semacam pina analis pada media-posterior ventralis. Pina caudalis adalah
heterocercal. Mulut melintang terletak disebelah anterior ventralis pada kepala. Di
seblah menyebelah diatas mulut terdapat mata, sedang di seblah muka mata terdapat
nostril (lubang hidung). Antara mulut dan pina pectoralis terdapat 6 buah celah
insang, satu celah insang paling muka mengalami modifikasi baik letak dan fungsinya
yang disebut spiracle.7
7 Drs. Maskoreri, Zoologi Hewan, Erlangga, Jakarta, 1991, h.41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan praktikum adalah sebagai berikut:
Hari/Tanggal : Rabu/15 Juni 2011
Pukul : 10.00-12.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, Samata-Gowa.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu papan bedah/papan seksi, alat
bedah, dan tissue.
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan hiu (Carcharias
menissorah) dan ikan pari (Trygon sephen).
C. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai bearikut:
1. Pengamatan morfologi
a. Meletakkan ikan yang telah mati diatas papan seksi
b. Mengamati bentuk morfologi, yang terdiri dari bagian kepal yang
meliputi mulut, celah insang, cekung hidung, mata dan spirakel. Dan
pada bagian badan meliputi sirip, sisik, gurat sisi, kulit pepidermis,
anus, dan clasper.
c. Mencatat hasil yang dilihat dan dan memberikan bagian masing-
masing.
2. Pengamtan anatomi
a. Mambuat torehan diseblah belakang anus kearah punggung dengan
scalpel hingga menentuh tulang belakang.
b. Menggunting anus kearah kepala hingga kecelah insang.
3. Mengamati dan mencatat sistem-sistem pada pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
a. Ikan Hiu (Squalus acanthias)
1. Pengamatan Morfologi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Keterangan:
1. Maxlia 9. Linea lateralis
2. Nares eksternal 10. Pinna dorsalis 2
3. Mata (Organu visus) 11. Pinna dorsalis 1
4. Insang (Gills)
5. Pinna pectoralis
6. Pinna caudalis
7. Pinna velvil
8. Pinna analis
2. Pengamatan Anatomi
1
2
3
4
5
Keterangan:
1. Testis 4. Spiral valve
2. Gelembung renang (Pneumatocyst) 5. Jantung (cor)
3. Hati (Hepar)
3. Pengamatan Sistem Organ
a. Sistem respirasi
Keterangan:
1. Insang (Gills)
b. Sistem sirkulasi
Keterangan:
1. Jantung (Cor)
c. Sistem pencernaan
Keterangan :
1. Hati (Hepar)
2. Ginjal (Ren)
3. Paru-paru (polmonaris)
4. Usus (intestinum)
5. Lambung (Ventriculus)
d. Sistem reproduksi
Keterangan:
1. Testis
b. Ikan pari (Trygon sephen)
1. Pengamatan Morfologi
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan:
1. Mata (Organu visus) 6. Second dorsal fin
2. Spiracle 7. Ekor (Caudal)
3. Pelvic fin 8. Anus (Kloaka)
4. Clas pers
5. Firsz Dorral fin
2. Pengamatan Anatomi
1
2
3
4
5
6
Keterangan:
1. Jantung (Cor) 4. Usus (Intestinum)
2. Hati (hepar) 5. Testis
3. Limpa (Lien) 6. Lambung (Ventriculus)
3. Pengamatan Sistem Organ
a. Sistem respirasi
Keterangan:
1. Insang (Gills)
b. Sistem sirkulasi
Keterangan :
1. Ginjal (Ren)
c. Sistem pencernaan
Keterangan:
4. Limpa (Lien)
5. Lambung (Ventriculus)
6. Usus (Intestinum)
d. Sistem reproduksi
Keterangan:
1. Testis
B. Pembahasan
a. ikan hiu (Squalus acanthias
1. Morfologi
ikan hiu (Squalus acanthias) memiliki bentuk tubuh memipih tegak,
memipih datar dan gilik, memiliki kepala, mulut, mata, dan linea lateralis,
memiliki sirip Pinna dorsalis (sirip punggung), Pinna pectoralis (sirip dada),
Pinna ventralis (sisip punggung) Pinna Caudalis (sirip ekor), dan Pinna analis
(sirip dubur).
2. Anatomi
Ikan hiu (Squalus acanthias) pada ikan hiu terdapat gelembung renang
yang berfungsi sebagai ruang beresonansi untuk memproduksi atau menerima
suara. Selain itu gelembung renang juga berfungsi sebagai organ respiratori
khusus untuk jenis physostome, pada spiral valve terdapat pada bagian perut
disamping pinna analis (sirip dubur), hati berada didekat ginjal, pada liver
berada disamping lambung dan usus. Dan testis merupakan alat untuk
reproduksi.
3. Sistem Organ
a. Sistem respirasi
Pada ikan hiu (Squalus acanthias) celah ingsan yang terakhir
mengadung semibranch (setenga insang) pada dinding anterior. Celah-
celah insang lainnya baik baik diding anterior maupun posterior
mempunyai setengah insang. Jadi pada tiap sisi faring ada 9 buah setengah
insang. Disamping itu ada sisia-sisa insang (insang vestigial) yang disebut
psedeudobranch pada tiap spirakulum. Pseudobranch adalah sepasang
celah insang pertama dari 6 pasang. Celah insang pada waktu embrio. Air
masuk melalui mulut, melewati faring, lalu keluar melewati celah-celah
insang.
b. Sistem sirkulasi
Pada ikan hiu (Squalus acanthias), jantung hanya mempunyai satu
anterium dorsal (aurikel) yang menerimah darah dari sinus venonus,
dan satu ventrikel ventrikrl yang memompa darak ke konus arterior. .
Dari konus itu darah selanjutnya menuju aorta ventral yang bercabag
menjadi lima buah, terus masuk kedalam insang. Dalam insang
terdapat kapiler-kapiler yang bersatu dan darah masuk kedalam
seluruh tubuh.
c. Sistem pencernaan
Pada ikan hiu rahang tertutup dengan gigi (berasal homolog dengan
sisik). Faring terbuka lateral ke dalam 5 pasang celah insang. Esopagus, di
sebelah posterior faring, terus barsatu dengan bagian kardil lambung, terus
kebagian filorik lambung, lalu berkelok kedepang membentuk huruf U.
terus keduodenium, lalu usus yang berkatup siral, akhirnya ketektum
kekloakakloaka itu merupakan lubang keluar sistem pencernaan, sistem
ekresi, dan sistem reproduksi. Ada hati dan Pankreas denga salurang
empedu dan saluran pangkreas yang terbuka dalam duodenium. Ada
kandunga empedu terletak dalam hati, dan ada kelenjer rektal.
d. Sistem reproduksi
Ikan hiu jantang mempunyai alat kopolasi yang disebut klasper atau
penjepit. Dan pada betina dua ovarium didekat ujung anterior kavum
abdominal. Telur yang masak melepaskan diri, menempus selaput
ovarium dan masuk kedlam selom. Telur itu lalu ditarik masuk ke dalam
ostium yang berbentuk corong, terus masuk oviduk atau ada dua. Ujung
posterior oviduk itu masing-masing membesar menjadi uterus. Dalam
uterus emrio berkembang sampai menjadi ikan hiu yang dapat berenag.
Hiu jantang mempunyai dua testes. Spermatozoa mencapai saluran wolff
memalui vasdeverens yang banyak jumlahnya. Saluran wolff itu berfunsi
sebagai ves severen.
4. Klsifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Class : Chondrichythyes
Ordo : Selachi
Family : Carcharidae
Genus : Carcharias
Spesies : Carcharias menissorah
b. Ikan pari (Trygon sephen)
1. Morfologi
Pada bagian dorsal terdapat mata, spiracle, dan pada jantang terdapat
prfvic fin dan claspers untuk mengikat megikat betina dalam tahap
reproduksi, dan pada bagian vertal terdapat mulut, insang yang digunakan
untuk paernafasan, dan pada bagaian bawah terdapat anus untu sistem
pencernaan.
2. Anatomi
Pada ikan pari tedapat jantung, hati, limpa, lambung yang berfungsi
sebagai tempat penyimpanan makana dan teatis yang berfungsi sebagai
alat reproduksi.
3. Sistem organ
a. Sistem respirasi
Pada ikan pari terdapat dua pasang insang yang mengadung
banyak filament insang dengan kapiler-kapiler keci. Darah
mendapatkan udara dalam filament-filamen insang.
b. Sistem sirkulasi
Pada ikan pari jantung terletak dalam ember brankial, dan
terbungkus oleh kantong pericardial yang berhubungan dengan
selemon. Ada sebuah aurikel dan sebuah venrikel. Darah dari jantung
dipompa ke aorta ventral, lalu didistribusi ke insang. Darah dari insang
dikumpulkan dalam aorta dorsal, lalau dialirkan ke bagian anterior dan
posterior tubuh. System vena mengembalikan darah melalui hati ke
jantung. Tidak ada sistem pota renal. Ada pembuluh-pembuluh
limpah.
c. Sistem pencernaan
Ikan pari memulai makannya dari mulut terus kefaring,
esophagus dan ke usus. Pada usus mempunyai katup siral (tiflosol),
menuju ke anus.
d. Sistem reproduksi
Pada laeva pari terdapat gonad hermafrodit, tetapi setelah
menjadi dewasa kelenjar kelamin jantang atau betina. Ketika dewasa
sebagai hewan diesius telur atau spermatozoa dikeluarkan dari gonad
lansung ke kavum abdominal terus ke porus genital, dan ke sinus
urogenital lalu keluar di alam bebasFertilisasi eksternal.
4. Klasifikasi :
Kingdom : animalia
Filum : Chordata
Class : Chondrichyhyes
Ordo : myliobatiformes
Familia : Dasyatidae
Genus : Trigon
Spesies : Trygon sephen
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan para parktikum ini yakni morfologi ikan pari, pada
bagian ventearl terdapat kepala, mata, spiral, peivic fin, clasper yang berfungsi
sebagai reproduksi den mengikat betina, firsz dorral fin yang terdapat pada bagian
ekor, second dorsal, dan ekor. Pada bagian dorsal terdapat terdapat insang yang
berfungsi untuk pernafasan dan anus, dan pada bagian anatomi ikan pari terdapt
jantung yang berfunsi sebagai pemompa darah, hati, testis yang berfunsi sebagai alat
reproduksi, lambung sebagai tempat penyimpanan makan dan limpah. Sedangkan
morfologi pada ikan hiu terdapat neres aksternal yang bereada dekat mulut (Maxlia)
dan terdapat mata, pada bagian tubuh terdapat dua pinna dorsalis (sirip punggung),
pada bagian ekor pinna caudalis, terdapat pinna analis (sirip dubur), pinna velvil,
pinna pectoralis (sirip dada), dan linea lateralis. Dan pada bagian anatomi terdapat
liver, jantung (Cor), testis, lambung dan clasper. spiral valve, dan gelembung renang.
B. Saran
Adapun saran pada praktikum ini yakni dalam melaksanakan praktikun
sebaiknya praktikan lebih teliti pada saat melaksanakan percobaan yang sedang
diamati.
DAFTAR PUSTAKA
Djarubito mukayat, Zoologi Dasar, Erlangga: Jakarta, 1984
Kimball, Biologi Jilid 3, Erlangga: Jakarta, 1983
Maskoreri, Zoologi Hewan, Erlangga: Jakarta, 1991
Tim Dosen ,Zooogi vertebrata, Makassar, 2011
Wikipedia, Ikan, http://wikipedia.org, 16 Juni 2011
top related