alfonsiakaritaslisa1894.files.wordpress.com · web viewlaporan praktikum pisces sesuai dengan waktu...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM PISCES
OLEH:
NAMA : ALFONSIA KARITAS LISA
KELAS : IV. B
NIM : 14311070
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PEMBANGUNAN INDONESIA (STKIP-PI)
MAKASSAR
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan, “ Laporan Praktikum Pisces “ sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak luput dari kekurangan yang ada, namun
berkat bantuan dari teman-teman sekalian laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan yang disajikan sedikit banyak bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan mahasiswa
lain pada umumnya.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun
dari semua pihak yang membaca. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Makassar, 19 Mei 2016
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Tujuan.......................................................................................................................4
C. Waktu dan Tempat...................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................5
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM..............................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................9
A. Hasil Pengamatan...................................................................................................9
a. Ikan Bandeng....................................................................................................9
b. Ikan Mujair........................................................................................................10
B. Pembahasan............................................................................................................11
a. Ikan Bandeng……………................................................................................11
b. Ikan Mujair........................................................................................................13
BAB V PENUTUP................................................................................................................16
A. Kesimpulan........................................................................................................16
B. Saran...................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelas Pisces merupakan hewan berdarah dingin , bernafas dengan insang, tubuh
ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip. Hidup di air tawar dan air asin (laut).
Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes)
danikan yang bertulang rawan (Chondrichetyes). Kalau dilihat dari jumlah spesiesnya
yangdikatakan terbanyak dari vertebrata. Penyebaran ikan boleh dikatakan hampir diseluruh
permukaan bumi ditemukan di air tawar maupun air asin. (Hayati, 2011).
Pada sistematika atau taksonomi ada 3 pekerjaan yang biasa dilakukan, yaitu
identifikasi, klasifikasi, dan pengamatan evolusi. Identifikasi merupakan pengenalan
dandeskripsi yang teliti dan tepat terhadap suatu jenis/spesies yang selanjutnya diberi nama
ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli diseluruh dunia. Klasifikasi adalah suatu kegiatan
pembentukan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan cara memberi keseragaman
ciri/sifat di dalam keanekaragaman ciri yang ada pada makhluk hidup tersebut. (Riki, 2010).
Untuk mendukung pengetahuan tentang klasifikasi dan taksonomi diperlukan adanya
identifikasi dari berbagai parameter morfologi dari bentuk tubuh ikan. Dengan melihat
morfologi ikan kita dapat mengelompokkan ikan/hewan air. Sistem atau cara pengelompokan
ini dikenal dengan istilah sistematika atau taksonomi. (Riki 2010).
B. Tujuan
Adapun tujuan diadakan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi morfologi dan
anatomi dari Pisces.
C. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu, 19 Mei 2016
Waktu : 12.30 –Selesai
Tempat : Ruangan Laboratorium STKIP-PI MAKASSAR
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di air. Suhu
tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm).
Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip
dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang
memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru. Ikan
apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian yaitu bentuk
tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip,sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya.
Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput),
badan (truncus), dan ekor (caudal). (Aninomous, 2012). Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di
seluruh dunia.
Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan
kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang
(kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan
(kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan
bertulang keras (kelas Osteichthyes). (Anonimous, 2012).Vertebrata yang pertama
kalinya ditemukan sebagai fosil adalah ikan tak berahang, yakni Ostrakodermi
Beberapa terdapat di dalam batu-batuan Ordovisium meskipun pada zaman silur
mereka terdapat dalam jumlah yang lebih banyak. Hewan ini adalah ikan pipih yang
relative berukuran kecil dengan ukuran sekitar 15 sampai 30 cm. dengan ukurannya
tersebut,diperkirakan hidup dengan mengisap zat-zatorganik dari dasar sungai tempat
mereka hidup. Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan insang antenna, dengan
tiap insang ditunjang oleh satu lengkung tulang. Air masuk melalui mulut, melalui
insang dan keluar melalui serangkaian kantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak
terdapat sirip pada ikan tersebut,dan berenang dengan gerakan undulasi (Kusnadi, 2005).
Selama akhir masa Silur dan awal masa Devon, vertebrata dengan rahang,anggota
super kelas Gnathostomata (mulut berahang) menggantikan sebagian besar hewan
Agnatha.
5
Kelas ikan yang masih hidup (Chondrichtyes dan Osteichtyes) pertama kali
muncul pada masa ini, bersama-sama dengan suatu kelompok yang diberinama
Plakoderma (Placoderm) atau berkulit lempeng yang tidak memiliki keturunanyang
hidup. Vertebrata berahang juga memiliki dua pasang anggota badan yang
berpasangan, sementara hewan agnatha tidak memiliki anggota badan atau
hanyamemiliki sepasang. (Dharma, 2009).
Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang
berfungsisebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan atas
tipe rounded,truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik
dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan
letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum tubuh
ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform, depressiform, anguiliform,
sagititiform dan globiform. (Riki, 2010). Berdasarkan habitat hidupnya, ikan
dibedakan dua macam yaitu ikan air tawar danikan air asin (laut). Ikan air tawar
adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti
sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal lingkungan
ini berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah
tingkat salinitasnya. Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi
fisiologis yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh.
41%dari seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi
yang cepat yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk
ditinggali. (Riki, 2010). Identifikasi adalah pekerjaan mencari dan mengenal ciri-ciri
taksonomi individu yang beraneka ragam dan memasukannya dalam suatu takson.
Identifikasi penting artinya ditinjau dari segi ilmiah, sebab seluruh pekerjaan
berikutnya sangat tergantung dari hasil identifikasi yang benar dari suatu spesies yang
sedang diteliti. Dalam melakukan identifikasi ikan, buku kunci identifikasi ikan
mutlak diperlukan. Agar mudah dalam menggunakan buku kunci identifikasi, terlebih
dahulu harus memahami istilah-istilah yang biasa digunakan dalam identifikasi.
Identifikasi ikan didasarkan atas morfometrik dan meristik yang dilakukan sesuai
dengan petunjuk identifikasi. (Hayati, 2011)
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Baki
2. Alat bedah
3. Ikan bandeng
4. Ikan mas/ikan mujair
Kegiatan 1: Mengamati morfologi ikan bandeng dan ikan mujair
Tujuan: Untuk mengidentifikasi morfologi ikan bandeng dan ikan mujair
Prosedur Kerja:
1. Meletakkan ikan bandeng dan ikan mujair di atas baki
2. Mengamati bentuk luar bagian tubuh ikan bandeng yang terdiri atas:
a. Caput (Kepala) : Mengamati letak mulut (rima oris), cekung
hidung, mata dan operculum
b. Truncus (Badan) : Mengamati dan menghitung letak sirip
punggung (pinnae dorsalis), sirip dada (pinnae pektoralis), sirip
perut (pinnae abdominalis), sirip analis. Mengamati letak anus dan
porus genital. Kemudian mengamati sisik, mencabut sisik dan
mengidentifikasi tipe sisiknya. Mengamati letak gurat sisik.
c. Cauda (Ekor) : Mengamati letak sirip ekor (pinnae caudalis) dan
mengidentifikasi tipe ekornya.
3. Menggambar hasil pengamatan dan mendokumentasikan dengan
menggunakan kamera
4. Menyusun Klasifikasi
5. Mengamati morfologi ikan mujair dan membandingkan dengan morfologi
ikan bandeng.
Kegiatan 2: Mengamati anatomi ikan bandeng
Tujuan : Untuk mengamati organ system pencernaan, system peredaran darah,
sistem pernapasan, dan system reproduksi ikan bandeng.
7
Prosedur kerja:
1. Melakukan pembedahan terhadap ikan bandeng dengan menggunakan
alat bedah
2. Menbuat torehan disebelah belakang anus kearah punggung dengan
pisau hingga menyentuh tulang belakang
3. Membedah ikan dari arah ekor ke arah depan dekat operculum
menggunakan pisau
4. Mengamati letak dan bentuk dari organ system pencernaan ikan
bandeng, mengamati bagian dalam mulut (rima oris) sambil
memperhatikan rahang memiliki gigi atau tidak, esophagus merupakan
saluran yang pendek, lambung (ventriculus) melengkung seperti huruf
U, usus (intestinum) dan anus.
5. Mengamati letak kelenjar pencernaan: hati (hepar) yang berwarna
merah coklat terdiri atas dual obi, kantung empedu berwarna hijau tua
di sebelah bawah kanan hati.
6. Organ sistem peredaran darah, mengamati letak dan bentuk jantung
dan warna darah
7. Organ sistem respirasi, mengamati letak insang dan bagian-bagian
lainnya, yaitu lengkung insang, rigi-rigi insang dan lembaran insang
8. Mengamati organ sistem reproduksi ikan jantan (testis) dan ikan betina
(ovarium dan oviduk)
9. Menggambar hasil pengamatan dan membuat dokumentasi
10. Mendeskripsikan dan menyusun klasifikasi.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Ikan Bandeng (Chanos chanus)
a. Morfologi Ikan bandeng (Chanos chanus)
Keterangan:
1) Sirip Ekor
2) Sirip Anal
3) Sirip Perut
4) Sirip Dada
5) Sirip Dorsal
6) Mata
7) Hidung
8) Mulut
9) Lidah
10) Overculum
11) Anus
12) Lubang Genital
9
b. Anatomi Ikan Bandeng (Chanos chanus)
Keterangan:
1) Mulut
2) Kerongkongan
3) Lambung
4) Hati
5) Kantong Empedu
6) Usus Halus
7) Usus Besar
8) Anus
2. Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
a. Morfologi Ikan Mujair
Keterangan:
1) Sirip Ekor
10
2) Sisik
3) Sirip Dorsal
4) Sirip Ventral
5) Overculum
6) Sirip Samping
7) Mata
8) Hidung
9) Rahang Bawah
10) Lidah
11) Rahang Atas
12) Anus
13) Sirip Anal
B. Pembahasan
a. Ikan Bandeng (Chanos chanus)
Deskripssi:
Ikan bandeng memiliki nama lain yaitu Milkfish. Ikan ini memiliki
tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang
dengan cepat. Warna tubuhnya putih keperak-perakan. Mulut tidak bergerigi
sehingga menyukai makanan yang ganggang biru yang tumbuh di dasar
perairan.
a). Morfologi
a.Caput (kepala), berukuran kecil dengan moncong yang runcing dan bagian
yang terdapat pada kepala terdiri dari:
1) Organon visus (mata), berjumlah sepasang, berada dibagian lateral kanan
dan kiri dari caput, berbentuk bulat besar, dan cembung.
2) Rima oris (celah mulut), terdiri atas maxilla (rahang atas), mandibula
(rahang bawah), lingua (lidah) yang kaku, dan tak dijumpai adanya gigi. Mulut
bertipe superior.
3) Nostril (lubang hidung), berjumlah sepasang, terletak di sebelah atas
maxilla,
4) Operculum (tutup insang), berjumlah sepasang, besar dan terlihat jelas.
b. Truncus (badan), berukuran panjang dan bersifat streamline, terdiria dari:
1) Squama (sisik), menutupi seluruh badan dengan sisik tipe sikloid.
11
2) Linea lateralis (gurat sisi), memanjang di sisi badan dari batas operkulum
hingga caudal.
3) Pinnae (sirip), terdiri atas sepasang pinna pectoralis (sirip dada),
sepasang pinna ventralis (sirip perut), sebuah pinna dorsalis (sirip
punggung), sebuah pinna analisis (sirip dubur), dan pinna caudalis (sirip
ekor). Ekornya tipe homocercal.
4) Lubang urogenital, terletak di bagian anal sebagai lubang pengeluaran dari
sistem ekskresi dan genital.
5) Anus, terletak dibagian anal sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan.
b). Anatomi
1) Sistem respirasi, menggunakan branchia (insang) yang terdiri dari:
a) Holobrancia, terdiri dari sepasang hemibranchia (lembaran insang),
berwarna merah, bentuknya seperti sisir, tersusun atas lamela-lamela, dan
mengandung banyak pembuluh darah.
b) Archus branchialis (lengkung insang), tempat melekatnya hemibranchia.
Gill rakers (raker mulut), bentuknya seperti sisir yang mengarah ke dalam
sebagai pencegah masuknya makanan ke insang.
2) Sistem sirkulasi, terdiri dari:
a) Cor (jantung), terletak pada rongga perikardial dalam kepala, ditutupi
selaput perikardium, beruang dua yang terdiri atas sebuah atrium (serambi)
dan sebuah ventrikel (bilik), dan sinus venosus.
b) Pembuluh darah berupa arteri, vena, dan kapiler.
3) Sistem pencernaan, terdiri dari:
a) Esofagus (kerongkongan), saluran silindris pendek menuju ventrikulus.
b) Ventriculus (lambung), saluran yang melebar dan berbentuk seperti 'J'.
c) Pyloriccaeae (usus buntu), tonjolan halus diantara pertemuan ventriculus
dan intestinum.
d) Intestinum (usus), saluran panjang berkelok-kelok dan
diikat mesentrium(penggantungnya).
e) Glandula digestiva (kelenjar pencernaan), terdiri atas hepar (hati) yang
besar dan berwarna merah coklat, vesica fellea (empedu) kantung bulat
berwarna hijau tua di sebelah bawah hepar, dan pankreas.
4) Sistem saraf, berupa encephalon (otak) berwarna putih sebagai sistem saraf
pusat.
12
5) Sistem urogenital, terdiri dari:
a. Sistem ekskresi berupa mesonefros (ginjal) yang memanjang dan melekat
pada dinding rongga perut bagian dorsal dan berwarna merah tua, ureter
berupa saluran yang keluar dari ginjal.
b. Sistem genitalia, berdasarkan sampel berkelamin jantan, berupa sepasang
testis yang menghasilkan sperma dan ductus deferens sebagai saluran
sperma.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Malacopterygli
Famili : Chanidae
Genus : Chanos
Species : Chanos chanus
2. Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus)
Deskripsi:
a. Morfologi
Tubuh dari ikan mujair adalah berbentuk simetri dua
(bilateralsimetris), dimana tubuh ikan tersusun atas tiga bagian, yaitu
kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (caudal) serta memilki garis
lateralis (gurat sisi). Pada ujung depan dari kepala terdapat mulut, yang
berbentuk terminal yakni mulut terletak di ujung hidung dan mulut dapat
di sembulkan, diatas mulut terdapat cekung hidung, pada sebelah-
menyebelah kepala terdapat mata, antara bagian kepala dan badan
terdapat tutup insang. Bentuk sirip ekor adalah tegak, posisi sirip perut
terhadap sirip dada adalah sub abdominal yakni sirip perut agak dekat
dengan sirip dada. Tipe sirip punggung adalah tunggal, mempunyai sirip
perut dan sirip dada, linear lateralis tampak jelas, dan mempunyai
operkulum atau penutup insang dan preoperculum di bagian kiri dan kanan
yang masing-masing terdiri dari 4 keping yaitu 1 keping tutup insang dekat
mata, 1 keping tutup insang atas, 1 keping tutup insang bawah dan 1
keping tulang tambahan tutup insang yang terdiri dari 3 buah tulang
tambahan. Selain itu, ikan mujair memiliki ciri-ciri khas yaitu dagu bagian
13
bawahnya berwarna kekuning-kuningan, dan akan lebih terlihat jelas lagi
bila ikan tersebut berjenis kelamin jantan dan sudah dewasa. Garis lateralis
(gurat sisi ditengah tubuh) terputus dan dilanjutkan dengan garis terletak
lebih bawah sebagai alat pendeteksi keadaan lingkungan dan
osmoregulasi. Kulit ikan berlendir terlindungi oleh sisik. Sisik pada ikan
mujair adalah tipe sisik ctenoid yang berwarna abu tua di sebelah atas
dekat sirip punggung dan abu muda disebelah bawah dekat sirip dada.
Kulit tersebut memiliki tekstur halus dan tipis seperti selaput berwarna
abu-abu tua yang menyerupai warna sisiknya. Ikan mujair memiliki lubang
hidung eksternal yang salurannya tidak menembus rahang atas. Memiliki
rahang yang terdiri dari tulang rahang atas dan rahang bawah yang
bertulang sejati. Terdapat gigi yang keras di bagian ujung mulutnya. Sirip
punggung berjari keras dan tajam berjumlah 29 jari, sirip ekor berjari
lemah berjumlah 17 jari, sirip dada berpasangan yang berlobus pada
pangkal, berjari lemah berjumlah 11 jari, sirip perut berpasangan tanpa
lobus dn berjari lemah berjumlah 6 jari dan sirip anal bertulang keras
berjumlah 12 jari, setiap sirip memiliki fungsi masing-masing.
b. Anatomi
Pada bagian dalam ikan Mujair terdapa cor (jantung), letaknya
ventro caudal insang, agak kekanan. Gonade atau kelenjar kelamin, pada
yang jantan berwarna putih kompak, sedang pada yang betina seperti
agar-agar, jernih sehingga pada saat berisi telur akan tampak jelas.
Intestinum (usus) dan ventrikulus (lambung) termasuk dalam tractus
digestivus, terdapat pula hepar (hati) yang berwarna merah dimana didekat
hati terdapat vesica fellea (kantung empedu) berwarna kehijauan. Lien
(limpa) berwarna merah tua, terdapat disebelah ventral lobus dorsalis
hepatitis. Alat ini termasuk system reticulo endhothelial. Sedangkan ren
(mesonephros ginjal), berwarna merah tua terletak di sebelah ventral
columna vertebralis. Memiliki insang yang terdiri dari daun insang dan
lengkung insang yang terdiri dari 2 buah filamen insang yang sama tinggi,
sisir insang, septum yang lebih pendek dari filamennya, 2 buah pembuluh
eferen, dan lengkung insang. Ikan Mujair tidak memiliki gelembung
renang
14
Alat pernapasan pada ikan mujair adalah insang. Pada ikan mujair
insangnya terdiri atas beberapa lembar, masing-masing lembar insang
terdiri dari tiga bagian yaitu tulang lengkung insang (archus branchialis),
filamen insang dan tapis insang (gill rakers).
Sistem pencernaan merupakan proses penyederhanaan makanan
melalui mekanisme fisik dan kimiawi sehingga makanan menjadi bahan
yang mudah
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis mossambicus
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ikan bandeng (Chanos chanus) mempunyai bentuk tubuh langsing
dengan sirip ekornya bercabang sehingga mampu berenang dengan cepat.
Warna tubuhnya putih keperak-perakan. Mulut tidak bergerigi sehingga
menyukai makanan yang ganggang biru yang tumbuh di dasar perairan.
Memiliki tipe sisik cyloid dan tipe ekornya Homocercal. Ikan mujair
(Oreochromis mosambicus) mempunyai bentuk tubuh compres dimana
bentuknya bilateral simetris, bentuk mulut dapat di simbulkan, tidak memiliki
sungut, dan posisi mulut Terminal. Memiliki ciri khusus yaitu sirip lemah,
sirip keras, kemudian posisi mulut terminal, dapat disembulkan, bentuk sirip
ekor yang tegak, memiliki linear lateralis, serta memiliki tipe sisik sisir
(ctenoid) dan tipe ekornya Diphycercal
B. Saran
Butuh ketelitian tinggi dalam mengamati morfologi maupun anatomi dari
Pisces. Dan sebaiknya berhati-hati dalam melakukan pembedahan, supaya tidak
terjadi kesalahan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Ikan. (online), http://id.wikipedia.org, diakses pada hari Ahad
tanggal 27 Juli 2013).
Anonim. 2013. Osteichthyes. (online), (http://edubio.blogspot.com, diakses
pada hari Rabu tanggal 30 Juli 2013).
Asadi, dkk. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FKIP
Unsulbar : Majene.
Campbell, Neil. A, 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Sinar Wijaya : Surabaya.
Djuanda, T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I.
Amico,Bandung.
Kimbal, J.W, 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Riki. 2010. Laporan Pisces. (online), (http://rykibio046.blogspot.com, diases pada
hari Ahad tanggal 27 Juli 2013).
R. Soewarsono, dkk. 1992. Diktat Praktikum Zoology Comparativa. Jurusan
Biologi Unhas : Makassar.
Sukiya, 2001. Biologi Vertebrata. Yokyakarta: Fakultas MIPA Universitas Negeri
Yokyakarta.
17
LAMPIRAN
a. Morfologi Ikan Bandeng
b. Morfologi Ikan Mujair
18
c. Anatomi Ikan Bandeng
19