laporan keuangan tahun 2019 - lima puluh kota regency · bab iii ikhtisar pencapaian kinerja...
Post on 26-Oct-2020
5 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN KEUANGAN
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………........
I
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB …………………………………………………........ ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………....... Iii
LRA 13 ……………………………………………………………………………………………........ Iv
LRA 64 ……………………………………………………………………………………………........ V
NERACA …………………………………………………………………………………………........ Vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………...... 1
1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pangan ……….………………….............. 1
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan …….............. 2
1.3 Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan ………………………….......... 2
1.4 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan ….………............ 3
1.5 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan …............. 3
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD ………………………........
5
2.1 Ekonomi Makro .…………………………………………………………………........ 5
2.2 Kebijakan Keuangan …..………………………………………………………......... 5
2.3 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD …………………………......... 6
BAB III IKHTISAR PENCAPAIN KINERJA KEUANGAN ………………………....... 9
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan ………......... 9
3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian
Target Yang Telah Ditetapkan ……………………………………………..........
10
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 11
4.1 Entitas Akuntansi ………………………………………………………………........ 11
4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan
Laporan Keuangan …………………………………………………………….........
11
4.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan ……………………………………………………………………………........
12
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan
Ketentuan Yang Ada Dalam Standar Akuntansi Pemerintah ..........
4.4.1. Kebijakan Akuntansi Pendapatan LRA ...…………………...........
4.4.2. Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO ………………………...........
4.4.3. Kebijakan Akuntansi belanja .…………………………………….........
4.4.4. Kebijakan Akuntansi Beban ………….…………………………...........
15
15
16
16
17
BAB V PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN …………….......... 18
5.1 Laporan Realisasi Anggaran Belanja ......…………………………….......... 18
5.2 Neraca …………………………………………………………………………………....... 23
5.3 Laporan Operasional ..…………………………………………………………........ 27
5.4 Laporan Perubahan Ekuitas .………………………………………………......... 33
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON
KEUANGAN ………………………………………………………………………........
35
BAB VII PENUTUP ……………………………………………………………………………...... 36
LAMPIRAN
BAB I
5. Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
Sasaran program ini adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan
masyarakat. Hasil yang diharapkan dengan program ini adalah
meningkatnya kemandirian masyarakat dalam pengelolaan pangan,
terkoordinasinya pengelolaan ketahanan pangan, terlaksananya
pemantauan dan analisis data (survey) konsumsi pangan masyarakat di
tingkat rumah tangga dan terlaksananya pemantauan dan analisis harga
pangan pokok. Dalam program ini terdapat 8 (delapan) kegiatan, yaitu :
1. Penanganan Daerah Rawan Pangan
2. Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan
3. Pemantauan dan Analisis Akses Pangan Masyarakat
4. Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian
5. Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
6. Pengembangan Desa Mandiri Pangan
7. Pengembangan Lumbung Pangan Desa
8. Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Sasaran program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan tentang pangan bagi petani dan Pelaku agribisnis. Dalam
program ini terdapat 1 (satu) kegiatan, yaitu :
1. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani
Dari 22 (Dua Puluh dua) Kegiatan tersebut pada umumnya telah mencapai realisasi
kinerja yang berkisar lebih kurang 100%.
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.1.1. Belanja
Total realisasi belanja Dinas Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota
Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp. 4.088.750.224,-. Jumlah tersebut
mencapai 97,38% dari anggaran yang telah ditetapkan yaitu Rp.
4.198.660.137,-. dengan rincian sebagai berikut :
Uraian Anggaran Realisasi
Rp Rp %
Belanja 4.198.660.137 4.088.750.224 97,38
Belanja Operasi 4.119.310.137 4.009.400.224 97,33
Belanja Pegawai 1.750.639.101 1.732.120.236 98,94
Belanja Barang dan Jasa 1.555.621.036 1.473.643.588 94,73
Belanja Hibah 813.050.000 803.636.400 98,84
Belanja Bantuan Sosial - - 99,50
Belanja Modal 79.350.000 269.724.000 98,30
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 79.350.000 79.350.000 100,00
Jumlah
4.198.660.137
4.088.750.224
97,38
Pada Belanja Pegawai dari yang dianggarkan sebesar Rp.
1.750.639.101,-terealisasi sebesar Rp. 1.732.120.236,-atau sebesar 98,94 %.
Terdiri dari Belanja Pegawai pada Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Pegawai pada Belanja Langsung.
Pada belanja barang dan jasa dari anggaran yang direncanakan yaitu
sebesar Rp. 1.555.621.036,- terealisasi sebesar Rp. 1.473.643.288,-atau
sebesar 94,73%.
Pada belanja hibah dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp.
813.055.000,- terealisasi sebesar Rp.54.000.000,- atau sebesar 66,67%.
Sedangkan untuk belanja modal anggaran sebesarRp. 79.350.000,- terealisasi
sebesar Rp. 79.350.000,- atau sebesar 98,30 %.
3.2. Hambatan Dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang
Telah Ditetapkan
Pada Tahun 2019 Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk
pengembangan Pangan , yaitu pekerjaan pengadaan benih sayuran, bibit
buah dan ternak untuk kelompok optimalisasi pemanfaatan pekarangan bagi
kelompok pelaksana Kegiatan Optimalisasi pemanfaatan pekarangan. Dimana
terdapat 1 (satu) kelompok Tani (KWT) Usaha Sepakat Nagari Lubuak
Batingkok calon penerima hibah tersebut tidak memenuhi syarat karena tidak
mempunyai rumah bibit yang merupakan syarat utama kegiatan tersebut
mbangunan Warung Pangan Mandiri yang merupakan hibah kepada
kelompok masyarakat melalui kelompok tani sebanyak 3 unit yang
direncanakan yaitu di nagari Bukik Sikumpa Kecamatan Lareh Sago Halaban ,
nagari Tanjuang Bungo dan Nagari Kurai kecamatan Suliki, namun di nagari
Kurai tidak terlaksana karena lahan pembangunan Warung Pangan Mandiri
tersebut tidak tersedia oleh masyarakat.
Dana yang di anggarkan untuk Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri
Pangan sebesar Rp. 341.587.900,- yang terdiri dari Belanja Pegawai sebesar
Rp. 1.140.000,-, Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 262.047.900,- dan
Belanja Modal sebesar Rp.78.400.000,-. Dari anggaran tersebut terealisasi
hanya sebesar Rp.310.937.113,- atau sebesar 91,03%.
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi meliputi dasar pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas :
aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan , belanja dan pembiayaan serta penyajian
laporan keuangan. Dalam menyusun Laporan Keuangan Tahun 2018, mengacu kepada
Peraturan Bupati Lima Puluh Kota Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah dan Keamanan Umum tentang Penyajian Laporan Keuangan
Instansi Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
Tentang Standar Akuntansi Pemrintahan.
Setelah disusunnya Kebijakan Akuntansi tersebut maka Laporan Keuangan yang
disusun telah ada landasan h ukum yang lebih detil dan sempurna demi perbaikan
laporan yang disajikan
4.1 Entitas Akuntansi.
Berdasarkan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Perubahan kedua
atas Permendagri nomor 13 Tahun 2006, Pengelolaan Keuangan SKPD untuk
Tahun Anggaran 2016 telah diserahkan pada masing-masing SKPD. Sesuai
dengan fungsi tersebut Dinas Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai
salah satu SKPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota
berperan sebagai entitas Akuntansi berkewajiban menyampaikan laporan
keuangan Dinas Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota kepada Bupati Lima
Puluh Kota melalui Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, maka basis akuntansi yang digunakan dalam
Penyusunan Laporan Keuangan adalah basis akuntansi akrual.
• Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan
Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2018 adalah basis kas
untuk pengakuan pendapatan-LRA, Belanja dalam realisasi Anggaran.
Pendapatan LRA meliputi semua penerimaan di Kas Daerah yang
menambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang menjadi hak
Pemerintah Daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah
Daerah. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Kas Daerah.
Akuntansi Pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto.
Belanja meliputi semua pengeluaran melalui Kas Daerah yang
mengurangi Ekuitas dalam periode Tahun Anggaran, yang tidak akan
diperoleh pembayaran kembali oleh Pemerintah Daerah. Belanja diakui
pada saat terjadi pengeluaran kas dari kas Daerah. Khusus pengeluaran
melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh pihak
yang memiliki fungsi perbendaharaan.
• Penyajian Aset, kewajiban dan ekuitas pada neraca berdasarkan basis
akrual.
Aset merupakan sumberdaya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki
oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dimana manfaat
ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan
uang, termasuk sumberdaya non keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Sedangkan ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah
yang merupakan selisih antara aktiva dan hutang.
Mutasi pos-pos aset, kewajiban dan ekuitas di Neraca diakui dan dicatat
pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan Pemerintah Daerah tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
• Basis Akrual juga digunakan dalam Penyusunan Laporan Operasional
dan Laporan Perubahan Ekuitas.
4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Adapun basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Dinas Pangan Kab. Lima Puluh Kota adalah sebagai berikut :
4.3.1. Pengukuran/ Penilaian Aset
a. Kas
Dicatat dan disajikan sebesar nilai nominalnya.
b. Piutang
Dicatat dan disajikan sebesar nilai nominal/nilai rupiah piutang
yang belum dilunasi
c. Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam bentuk surat berharga :
• Apabila terdapat nilai biaya perolehannya, maka dicatat
sebesar biaya perolehan yang didalammya mencakup harga
investasi, komisi, jasa bank, dan biaya lainnya.
• Apabila tidak terdapat biaya perolehannya, maka dicatat
sebesar nilai wajar atau harga pasarnya.
Investasi dalam bentuk non saham dicatat sebesar nilai
nominalnya, misalnya deposito berjangka waktu 6 bulan.
d. Persediaan disajikan sebesar :
Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya
perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biaya
pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan. Potongan
harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan
e. Investasi Jangka Panjang
Secara umum, investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya
perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk
memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut (at
cost).
Pencatatan dan pelaporan untuk investasi berupa Penyertaan
Modal pada Perusahaan Daerah maupun lembaga keuangan
dipengaruhi oleh besaran persentase kepemilikan (saham) dari
total ekuitas dan hak kendali atas perusahaan dan lembaga
keuangan tersebut. Jika persentase kepemilikan melebihi 20% dan
Pemerintah Kabupaten memiliki kendali signifikan atas manajemen
perusahaan maka digunakan metode ekuitas dan jika tidak maka
digunakan metode cost.
Sedangkan investasi non permanen lainnya dalam hal ini Dana
Bergulir, disajikan dengan menggambarkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (Net Realizable Value)
f. Tanah
Tanah diakui pertama kali sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan mencakup harga pembelian atau biaya pembebasan
tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak
seperti biaya pengurusan sertifikat, biaya pematangan,
pengukuran, penimbunan dan biaya lainnya yang dikeluarkan
sampai tanah tersebut siap pakai, antara lain biaya apraisal dan
honor tim / panitia pengadaan.
g. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Biaya
perolehan gedung dan bangunan meliputi seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai
siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian atau
biaya konstruksi, termasuk biaya pengurusan IMB, notaris dan
pajak. Apabila penilaian gedung dan bangunan dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai
aset tetap di dasarkan pada nilai wajar / taksiran pada saat
perolehan.
h. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin dinilai dengan biaya perolehan atau nilai
wajar pada saat aset tetap tersebut diperoleh. Biaya perolehan
peralatan dan mesin menggambarkan jumlah pengeluaran yang
telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut
sampai siap pakai. Biaya ini antara lain meliputi harga pembelian,
biaya pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, untuk
memperoleh dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin
tersebut siap digunakan.
i. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan
jalan, irigasi, dan jaringan meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siap pakai.
Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi dan biaya-
biaya lain yang dikeluarkan sampai jalan, irigasi dan jaringan
tersebut siap pakai.
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang
Ada dalam Standar Akuntansi Pemerintah
4.4.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,
dan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintah.
Pendapatan LRA menggunakan basis kas sehingga pendapatan LRA
diakui pada saat :
1. Diterima direkening Kas Umum Daerah ; atau
2. Diterima oleh SKPD ; atau
3. Diterima entitas lain diluar Pemerintah Daerah atas nama BUD
Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
4.4.2 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
dan tidak perlu dibayar kembali.
Pendapatan LO diakui pada saat :
1. Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan
earned; atau
2. Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi baik sudah diterima pembayaran secara tunai (realized).
Pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran)
4.4.3 Kebijakan Akuntansi Belanja
Belanja merupakan semua pengeluaran Bendahara Umum Daerah
yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh Pemerintah.
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran Bendahara Umum
Daerah untuk seluruh transaksi di SKPD dan PPKD setelah dilakukan
pengesahan definitive oleh fungsi BUD untuk masing-masing
transaksi yang terjadi di SKPD dan PPKD. Pengeluaran melalui
bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh
pengguna anggaran setelah diverifikasi oleh PPK-SKPD.
Belanja diukur berdasarkan jumlah pengeluaran kas yang keluar dari
Rekening Kas Umum Daerah dan atau Rekening Bendahara
Pengeluaran berdasarkan azas bruto.
4.4.4 Kebijakan Akuntansi Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsiaset atau timbulnya kewajiban.
Sedangkan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai
nilai kekayaan bersi.
Beban diakui pada saat :
• Timbulnya kewajiban
Saat timbulnya adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak
lain ke Pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum
daerah, contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrik
seperti yang tertulis diatas
• Terjadinya konsumsi aset
Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada
pihak lain yang tidak di dahului timbulnya kewajiban dan/atau
konsumsi aset non kas dalam kegiatan operasional Pemerintah.
• Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi
pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan
aset bersangkutan / berlalunya waktu, contohnya adalah
penyusutan atau amortisasi
Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode
pelaporan, yaitu besaran timbulnya kewajiban, besaran terjadinya
konsumsi aset dan besaran terjadinya penurunan manfaat ekonomi
atau potensial jasa.
BAB V
PENJELASAN POS-POS PELAPORAN KEUANGAN
5.1 Laporan Realisasi AnggaranBelanja
No Perkiraan Tahun 2019 Tahun 2018
5 Belanja 4.088.750.224 3.524.825.485
5.1 Belanja Operasi 4.009.400.224 3.255.101.485
5.1.1 Belanja Pegawai 1.732.120.236 1.433.842.588
Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Pegawai dalam Tahun Anggaran 2019
dan Tahun 2018. Jumlah realisasi dan anggaran belanja pegawai terinci atas :
Gaji dan Tunjangan 1.284.485.332 1.149.512.690
Tambahan Penghasilan PNS 424.631.904 266.632.898
Uang Lembur PNS 9.418.000 9.336.000
Uang Lembur Non PNS 13.585.000 8.362.000
Jumlah 1.732.120.236 1.433.842.588
5.1.2 Belanja Barang dan Jasa 1.473.643.588 1.549.344.847
Jumlah tersebut merupakan realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Dinas Pangan
Tahun 2019 dan 2018, dimana realisasi belanja barang dan jasa tahun 2019
mencapai 94,73 % dari anggaran yang ditetapkan.
Rincian belanja barang dan jasa terinci sebagai berikut :
Tahun 2019 Tahun 2018
Belanja ATK 16.932.500 13.867.500
Belanjaalat listrik dan elektronik (lampu pijar,
battery kering, kabel listrik)
4.988.300 3.656.000
Belanja Perangko Materai dan Benda Pos
lainnya
3.000.000 2.400.000
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas sarana
mobilitas (yang digunakan langsung untuk
kegiatan)
34.002.910 30.312.282
Belanja peralatan/perlengkapan kantor pakai
habis
12.112.000 8.454.000
Tahun 2019 Tahun 2018
Belanjaalat tulis/seminar KIT peserta 5.760.000 20.895.000
Belanja Spanduk, bendera, marawa, umbul-
umbul, lambang Negara
17.800.000 14.100.000
Belanja Penghargaan
(Trophy,plakat,tabanas,alat elektronik)
- 5.400.000
Belanja Bahan / Bibit Tanaman - 98.978.000
Belanja Persediaan Makanan Pokok 88.086.100 66.794.000
Belanja Bahan Percontohan - -
Belanja Bahan Percobaan 10.547.500 21.350.000
Belanja Bahan Dokumentasi 2.181.500 1.177.500
Belanja Bahan / material Pameran 8.382.000 6.900.000
Belanja Telepon 2.517.070 4.435.727
Belanja Listrik 8.307.992 4.500.000
Belanja Surat Kabar/Majalah 5.950.000 6.462.500
Belanja kawat/Faximili/Internet 5.519.300 5.430.392
Belanja Jasa Informasi/promosi/ peliputan
media massa/cetak/ elektronik
- 14.760.000
Belanja Jasa Pengganti transportasi 51.950.000 51.230.000
Belanja Jasa Laboratorium 9.000.000 9.000.000
Belanja Jasa Pegawai Harian Lepas 188.220.000 179.160.000
Belanja Jasa Tenaga Ahli / Instruktur / Buruh /
Mekanik / Mandor
600.000 8.050.000
Belanja Jasa Sevice 5.958.450 10.109.196
Belanja Pengganti Suku Cadang 11.688.800 19.704.724
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan pelumas
(utk perawatan)
63.861.248 63.447.585
Belanja Jasa KIR 80.000 60.000
Belanja Pajak Kendaraan Bermotor 4.502.300 4.446.000
Belanja Cetak 39.630.000 50.812.000
Belanja Pengandaan 20.279.600 23.218.600
Belanja Penjilidan 7.230.000 5.412.000
Belanja Publikasi 20.000.000 -
Tahun 2019 Tahun 2018
Belanja Sewa Mobilitas Darat 9.000.000 -
Belanja sewa gedung/kantor/tempat 1.500.000 700.000
Belanja sewa ruang rapat/pertemuan 1.650.000 3.000.000
Belanja sewa meja kursi 3.450.000 2.370.000
Belanja sewa tenda 7.900.000 8.090.000
Belanja sewa sound system 1.350.000 4.800.000
Belanja Makan dan Minum Rapat 13.052.500 7.680.000
Belanja Makan Minum Tamu 5.982.500 5.217.500
Belanja Makan Minum Peserta / Pelatihan 82.060.500 95.070.000
Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 16.000.000 -
Belanja pakaian peserta - 27.000.000
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 111.445.000 85.330.000
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 303.887.638 250.954.841
Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - 33.749.500
Belanja Pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan kantor
10.000.000 8.980.000
Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan 3.157.880 21.150.000
Belanja Kursus-kursus singkat/ pelatihan 34.580.000 34.580.000
Belanja Sosialisasi 92.860.000 42.000.000
Belanja Bimbingan teknis 28.160.000 25.600.000
Honorarium moderator - 50.000
Honorarium Tim Pengadaan Barang dan Jasa 6.600.000 5.350.000
Honorarium Panitia Pemeriksa Barang 5.800.000 3.825.000
Honorarium Pengguna Anggaran dan Kuasa
Pengguna Anggaran
13.800.000 13.300.000
Honorarium PPK-SKPD dan Pembantu PPK 10.800.000 10.550.000
Honorarium Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
dan Pembantu PPTK
46.500.000 58.975.000
Honorarium Bendahara, Pembantu Bendahara 10.500.000 10.250.000
Honor tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber - 32.650.000
Honor Petugas Kebersihan 39.000.000 -
Honorarium Pegawai Honorer//tidak tetap - 900.000
Tahun 2019 Tahun 2018
Honorarium MC/Pembawa Acara - 100.000
Honorarium Pembaca Doa/Pembaca Al Quran - 10.550.000
Honorarium Pemimpin Lagu - 100.000
Honorarium Juri/Penilai/Pembina - 2.350.000
JUMLAH
1.473.643.588 1.549.344.847
5.1.5 Belanja Hibah
Belanja hibah yang diserahkan kepada kelompok masyarakat pada tahun 2019 ini
sebesar Rp. 803.636.000 yang berupa :
1. Belanja Pembelian Benih/bibit sayur, buah dan ternak sebesar Rp.
109.294.000
2. Belanja Gabah, Pengisian Warung Pangan Mandiri sebesar Rp. 114.996.600
3. Pembangunan Lumbung Pangan Desa sebesar Rp. 579.345.800
Tahun 2019 Tahun 2018
Belanja hibah kepada kelompok masyarakat 803.636.000 54.000.000
5.1.6 Belanja Bantuan Sosial
Tahun 2019 Tahun 2018
Belanja Bantuan Sosial Barang yang
diserahkan Langsung kepada Masyarakat
- 217.914.050
JUMLAH
1.473.643.588 1.549.344.847
5.2 Belanja Modal
Dana Belanja Modal berasal dari DAU dan DPA Dinas Pangan Tahun 2019,
terealisasi sebesar Rp. 79.350.000 dari total anggaran sebesar Rp. 79.350.000 atau
100,00% dari dana yang di anggarkan.
Tahun 2019 Tahun 2018
5.2.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 79.350.000 269.724.000
Merupakan realisasi belanja modal peralatan dan mesin Tahun 2019 dan 2018.
Untuk Tahun 2019 realisasi belanja modal peralatan dan mesin mencapai 100,00 %
dari jumlah yang di anggarkan sebesar Rp. 79.350.000.
- Belanja Modal Pengadaan Alat Angkutan Darat Bermotor
Tahun 2019 Tahun 2018
- Belanja Modal Pengadaan
Kendaraan Bermotor berpenumpang
- -
- Belanja modal pengadaan
kendaraan bermotor roda dua
- 33.980.000
- Belanja Modal Pengadaan Alat Kantor
Tahun 2019 Tahun 2018
-
Belanja Modal Pengadaan Alat
Pendingin Ruangan/AC/Kipas Angin
- 15.950.000
- Belanja Modal Pengadaan Komputer
Tahun 2019 Tahun 2018
- Belanja Modal Pengadaan Komputer
unit / Jaringan
15.000.000 39.900.000
- Belanja modal pengadaan peralatan
mini komputer
- 925.000
- Belanja Pengadaan Komputer /
Notebook
15.000.000 -
- Belanja Modal Pengadaan Printer /
Ploter
- 5.875.000
- Belanja Modal Pengadaan Meja dan Kursi Kerja /Rapat Pejabat
Tahun 2019 Tahun 2018
- Belanja modal pengadaan lemari
dan arsip pejabat
11.850.000 11.850.000
- Belanja Modal Pengadaan Meja
Kerja Pejabat
15.350.000 -
- Belanja Modal Pengadaan Kursi
Kerja Pejabat
10.000.000 -
- Belanja Modal Pengadaan Alat Studio
Tahun 2019 Tahun 2018
- Belanja Modal Pengadaan Proyektor 9.000.000 -
Belanja Modal Pengadaan Alat Komunikasi
Tahun 2019 Tahun 2018
- Belanja Modal Pengadaan Billboard /
Baliho / White Board
30.000.000 153.319.000
- Belanja Modal Pengadaan Peralatan Pemancar
Tahun 2019 Tahun 2018
- Belanja modal pengadaan
switcher/menara antena
- 7.925.000
Total Belanja Modal Peralatan dan
Mesin
79.350.000 269.724.000
5.2.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5.2.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan - -
Tidak terdapat belanja modal pada Belanja Modal Gedung dan Bangunan
5.2 NERACA
5.2.1 ASET
Tahun 2019 Tahun 2018
1 ASET
1.1 ASET LANCAR
1 Kas di Bendahara Pengeluaran - -
2 Persediaan 1.065.500 2.456.500
Jumlah tersebut merupakan saldo Persediaan Per 31 Desember 2019 dan 2018
yang berupa Alat Tulis Kantor dan Peralatan / Perlengkapan Kantor Pakai Habis
Yang terdiri dari :
1. Pena Ballinear Carinex 202.500 6.500
2. Map Biasa 22.800 18.000
Tahun 2019 Tahun 2018
3. Spidol white board snowman 32.000 -
4. Buku Tulis Sinar Dunia - 7.500
5. Map Snelhecter 60.000 -
6. Map Goby - 98.000
7. Map Stop Map Folio - 56.000
8. Pena Standart 165.200 -
9. Tipe-Ex 16.000 14.000
10. Steples HD 10 15.000 -
11. Isi Steples HD 10 80.000 35.000
12. Trigonal Klip Kecil 20.000 -
13. Kertas HVS Folio 252.000 185.000
14. Kertas HVS Kwarto 200.000 35.000
Jumlah 1.065.500 455.000
Serta Belanja Cetak yang terdiri dari : -
1. Buku Disposisi - 142.500
2. Blanko Kwitansi - 1.634.000
3. Amplop Dinas - 225.000
Jumlah - 2.001.500
1.3 ASET TETAP
1 Tanah - -
2 Peralatan dan Mesin 1.787.397.954 1.708.047.954
Jumlah tersebut merupakan nilai peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai
oleh Dinas Panganper 31 Desember 2019 dan Tahun 2018. Terdapat penambahan
nilai asset Peralatan dan Mesin Tahun 2019 sebesar Rp. 79.350.000.- di peralatan
dan mesin ini seluruh Belanja Modal adalah Belanja Modal yang di Kapitalisir,
dengan rincian belanja peralatan dan mesin sebagai berikut :
Tahun 2019 Tahun 2018
1. Komputer PC - 39.900.000
2. Epson L360 - 2.875.000
3. Epson L120 - 3.000.000
Tahun 2019 Tahun 2018
4. Hardisk Eksternal - 925.000
5. Meja Kerja Pejabat Eselon II 5.850.000 -
6. Kursi Kerja Pejabat Eselon III 4.000.000 -
7. Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 2.500.000 -
8. Meja Kerja Pejabat Eselon IV 3.900.000 -
9. Meja Kerja Pejabat Eselon III 5.600.000
10. Kursi Kerja Pejabat Eselon II 3.500.000
11. Lemari Arsip - 11.850.000
12. Pembuatan Baliho 30.000.000 153.319.000
13. AC (Air Conditioner) - 15.950.000
14. Pengadaan Infokus 9.000.000 -
15. Pengadaan Laptop 15.000.000 -
16. Sepeda Motor - 33.980.000
17. Jaringan SIPKD - 7.925.000
Jumlah 79.350.000 269.724.000
Dan tidak terdapat pengurangan dari belanja Peralatan dan Mesin yang di
kapitalisir
Tahun 2019 Tahun 2018
1. Meja Biasa - 4.625.000
2. Kipas Angin - 550.000
3. Kursi Putar - 2.000.000
4. Kursi Biasa - 1.850.000
5. Papan Visi da Misi - 1.000.000
6. Mesin Tik - 2.000.000
7. Mesin Tik - 1.250.000
8. Kursi Eselon - 1.500.000
Jumlah - 14.775.000
Total - 284.499.000
Penambahan Peralatan dan Mesin Tahun 2019 dan 2018 terdiri dari :
Tahun 2019 Tahun 2018
1. Penambahan Alat Studio dan Komunikasi 9.000.000 -
2. Penambahan Alat Kantor dan Rumah
Tangga 70.350.000 250.519.000
3. Penambahan Alat Angkutan Bermotor - 33.980.000
Jumlah 79.350.000 284.499.000
3. GEDUNG dan BANGUNAN 676.797.100 676.797.100
Jumlah tersebut merupakan nilai dari asset Gedung dan Bangunan yang ada dan di
kuasai oleh Dinas Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota pada Posisi 31 Desember
2019 dan 2018, pada Tahun 2019 tidak terdapat penambahan nilai Aset Gedung
dan Bangunan pada Dinas Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Mutasi Penambahan :
Tahun 2019 Tahun 2018
1. Rehap Gedung Kantor - 22.627.500
2. Rehap Pagar Gudang
Cadangan Pangan
- 10.832.000
Tahun 2019 Tahun 2018
JUMLAH MUTASI
PENAMBAHAN
- 33.459.500
Tahun 2019 Tahun 2018
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan 500.000 500.000
Jumlah tersebut merupakan nilai asset Jalan, irigasi dan Jaringan yang dimiliki dan
dikuasai oleh Dinas Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota pada Posisi per 31
Desember 2019.
5.2.2 Kewajiban dan Ekuitas Dana
NO Perkiraan Tahun 2019 Tahun 2018
II KEWAJIBAN
2.1 Kewajiban Jangka Pendek - -
III EKUITAS 1.044.064.889,13 1.169.696.522,33
Jumlah tersebut merupakan selisih antara jumlah asset dengan jumlah kewajiban
oleh Dinas Pangan Kabuapten Lima Puluh Kota pada posisi per 31 Desember
2019sebesar Rp. 1.044.064.889,13 dan 31 Desember 2018 sebesar Rp.
1.169.696.522,33
5.3 LAPORAN OPERASIONAL
NO Perkiraan Tahun 2019 Tahun 2018
5.3 Laporan Operasional 4.220.381.857,20 3.431.938.787,98
Jumlah tersebut merupakan jumlah beban operasi dari kegiatan operasional dalam Tahun
Anggaran 2019 dan 2018. Jumlah beban tersebut terinci sebagai berikut :
BEBAN OPERASI
BEBAN PEGAWAI 1.732.120.236 1.433.842.588
Beban Pegawai tersebut dapat dirinci
sebagai berikut :
Beban Gaji dan Tunjangan-LO 1.284.485.332 1.149.512.690
Gaji Pokok PNS / Uang Representasi-LO 795.482.700 734.432.100
Tunjangan Keluarga-LO 79.977.872 76.865.274
Tunjangan Jabatan-LO 104.205.000 86.305.000
Tunjangan Fungsional Umum-LO 13.260.000 13.815.000
Tunjangan Beras-LO 49.462.860 49.535.280
Tunjangan PPH / Tunjangan khusus-LO 3.049.735 676.956
Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja dan
Jaminan Kematian
7.636.608 -
Gaji Ketiga Belas 115.237.374 95.353.622
Tunjangan Hari Raya 116.173.183 92.529.458
Tahun 2019 Tahun 2018
Beban Tambahan Penghasilan
PNS-LO
424.631.904 266.632.898
Tambahan Penghasilan berdasarkan
beban kerja-LO
424.631.904 266.632.898
Uang Lembur 23.003.000 17.697.000
Uang Lembur PNS-LO 9.418.000 9.336.000
Uang Lembur Non PNS-LO 13.585.000 8.361.000
BEBAN BARANG DAN JASA 1.475.034.588 1.515.796.147
Jumlah tersebut merupakan beban barang dan jasa dalam Tahun Anggaran 2019 dan
Tahun 2018. Jumlah realisasi beban barang dan jasa tersebut dapat dirinci sebagai berikut
BEBAN PERSEDIAAN 205.183.810 292.941.082
Jumlah ini merupakan realisasi beban persediaan dalam Tahun Anggaran 2019, dengan
rincian sebagai berikut :
Beban Bahan Pakai Habis 98.919.082 98.919.082
Beban Alat Tulis Kantor-LO 18.323.500 12.524.300
Beban Alat Listrik dan Elektronik (Lampu
pijar, battery kering, kabel listrik)-LO
4.988.300
3.656.000
Beban Perangko, Materai dan Benda Pos
lainnya-LO
3.000.000 2.400.000
Beban Bahan Bakar Minyak / Gas-LO 34.002.910 30.312.282
Beban Perlengkapan dan Peralatan Kantor
Pakai Habis
12.112.000 8.454.000
Beban Penghargaan - 5.400.000
Beban Bahan Dokumentasi (Film, vcd/dvd,
cuci cetak, frame)-LO
2.181.500 1.177.500
Beban Belanja Alat Tulis / Seminar KIT
peserta-LO
5.760.000 20.895.000
Beban Belanja Spanduk, bendera,
marawa, umbul-umbul, lambing Negara-
LO
17.800.000 14.100.000
Tahun 2019 Tahun 2018
Beban Persediaan Bahan / Material-
LO
107.015.600 194.022.000
Beban Bahan / Bibit Tanaman - 98.978.000
Beban Bahan Material Pameran-LO 8.382.000 6.900.000
Beban Bahan Percontohan-LO - 1.000.000
Beban Bahan Percobaan-LO 10.547.500 12.040.000
Beban Bahan Makanan Ternak - 21.350.000
Beban Persediaan Makanan Pokok 88.086.100 66.794.000
BEBAN JASA 844.518.140 876.046.224
Beban Jasa Kantor 83.244.362 81.058.619
Beban Jasa Telepon-LO 2.517.070 4.435.727
Beban Jasa Listrik-LO 8.307.992 4.500.000
Beban Jasa Surat Kabar / Majalah-LO 5.950.000 6.462.500
Belanja Jasa Kawat/Faximili/Internet-LO 5.519.300 5.430.392
Belanja Jasa Pengganti Transportasi-LO 51.950.000 51.230.000
Belanja Jasa Akomodasi dan Konsumsi-LO - -
Beban Jasa Laboratorium-LO 9.000.000 9.000.000
Beban Perawatan Kendaraan
Bermotor
86.090.798 97.767.505
Beban Jasa Service-LO 5.958.450 10.109.196
Beban Belanja Penggantian Suku Cadang-
LO
11.688.800 19.704.724
Beban Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas
dan Pelumas-LO
63.861.248 63.447.585
Beban Belanja Jasa KIR-LO 80.000 60.000
Beban Belanja Pajak Kendaraan Bermotor-
LO
4.502.300 4.446.000
Beban Cetak dan Penggandaan 87.139.600 53.103.200
Beban Belanja Cetak-LO 39.630.000 24.472.600
Tahun 2019 Tahun 2018
Beban Belanja Penggandaan-LO 20.279.600 23.218.600
Beban Jilid / Cetak Non Cover-LO 7.230.000 5.412.000
Beban Publikasi 20.000.000 -
Beban Sewa Rumah / Gedung /
Gudang / Parkir
3.150.000 3.700.000
Beban Belanja Sewa
Gedung/Kantor/Tempat-LO
1.500.000 700.000
Beban Belanja Sewa Ruang
Rapat/Pertemuan-LO
1.650.0000 3.000.0000
Beban Sewa Sarana Mobilitas 9.000.000 -
Beban Sewa Sarana Mobilitas Darat-LO 9.000.000 -
Beban Sewa Perlengkapan dan
Peralatan Kantor
12.700.000 15.260.000
Belanja Sewa Meja dan Kursi-LO 3.450.000 2.370.000
Beban Belanja Sewa Tenda-LO 7.900.000 8.090.000
Beban Belanja sewa sound system-LO 1.350.000 4.800.000
Beban Makanan dan Minuman 101.095.500 15.260.000
Belanja Makan dan Minum Rapat-LO 13.052.500 7.680.000
Belanja Makan dan Minum Tamu-LO 5.982.500 5.217.500
Belanja Makan dan Minum Peserta /
Pelatihan-LO
82.060.500 95.070.000
Beban Pakaian Dinas dan Atributnya 16.000.000 -
Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) – LO 16.000.000 -
Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari
Tertentu
- 27.000.000
Tahun 2019 Tahun 2018
Beban Belanja Pakaian Peserta-LO - 27.000.000
Honorarium Non PNS 191.977.880 218.720.000
Beban Jasa Tenaga ahli / Instruktur /
Buruh / Mekanik / Mandor-LO
- -
Beban Jasa Pegawai Harian Lepas-LO - 900.000
Beban Honorarium moderator-LO - 50.000
Beban Honorarium MC / Pembawa Acara-
LO
- 100.000
Beban Honorarium Pembaca Doa /
Pembaca Al Qur'an-LO
- 150.000
Beban Honorarium Pemimpin Lagu-LO - 100.000
Beban Honorarium Juri / Penilai /
Pembina-LO
- 2.350.000
Beban jasa Pegawai Harian Lepas-LO 188.220.000 179.160.000
Beban Belanja Jasa Konsultansi
Perencanaan-LO
3.157.880 21.150.000
Beban Honorarium
Buruh/Tukang/Mekanik/Mandor-LO
600.000 -
Beban Jasa Informasi / Promosi /
Peliputan Media Massa / Cetak /
Elektronik-LO
- 14.760.000
Honorarium PNS 254.120.000 204.430.000
Beban Honorarium Panitia Pelaksana
Kegiatan-LO
- -
Beban Honorarium Tim Pengadaan Barang
dan Jasa-LO
6.600.000 5.350.000
Beban Honorarium Tenaga
Ahli/Instruktur/Narasumber-LO
39.100.000
-
Beban Honorarium Pengguna Anggaran
dan Kuasa Pengguna Anggaran-LO
13.800.000 13.300.000
Tahun 2019 Tahun 2018
Honorarium Pejabat Penatausahaan
Keuangan SKPD (PPK-SKPD) dan
Pembantu PPK-LO
10.800.000 10.550.000
Beban Honorarium Pejabiat Pelaksana
Kegiatan (PPTK) dan Pembantu PPTK-LO
46.500.000 58.975.000
Beban Honorarium Bendahara, Pembantu
Bendahara, dan Bendahara Pembantu-LO
10.500.000 10.550.000
Beban Honorarium Panitia Pemeriksa
Barang dan Jasa-LO
5.800.000 3.825.000
Beban Kursus-kursus singkat / Pelatihan-
LO
- 34.580.000
Beban Belanja Sosialisasi-LO 92.860.000 42.000.000
Beban Belanja bimbingan teknis-LO 28.160.000 25.600.000
BEBAN PEMELIHARAAN 10.000.000 8.990.000
Beban Belanja Pemeliharaan
Gedung/Ruang/Dinding-LO
- -
Beban Belanja Pemeliharaan Peralatan
dan Perlengkapan Kantor-LO
10.000.000 8.990.000
Beban Belanja Pemeliharaan Jaringan /
Instalasi-LO
- -
BEBAN PERJALANAN DINAS 415.332.638 289.881.940
Beban Belanja Perjalanan Dinas Dalam
daerah-LO
111.445.000 58.755.000
Beban Belanja Perjalanan Dinas Luar
Daerah-LO
303.887.638 229.367.700
BEBAN PENYUSUTAN 209.590.633.20 182.886.618,89
BEBAN HIBAH 803.636.400 -
Beban Belanja Hibah Barang yang
diserahkan Kepada Masyarakat-LO
803.636.400 -
Tahun 2019 Tahun 2018
BEBAN BANTUAN SOSIAL 217.914.050
Beban Belanja Bantuan Sosial Barang
yang diserahkan Kepada Masyarakat-LO
217.914.050
JUMLAH BEBAN 4.220.381.857,20 3.431.938.787,98
5.4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas dapat diuraikan sebagai berikut :
Tahun 2019 Tahun 2018
Ekuitas Awal 1.169.696.522,33 1.091.034.825,31
Ekuitas awal merupakan nilai kekayaan bersih milik Dinas Pangan Kabupaten
LimaPuluh Kota per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 1.169.696.522,33 Yang terdiri
dari :
1 Jumlah Aset Lancar 2.456.500 2.367.300
2 Jumlah Aset Tetap 1.167.240.022,33 1.088.667.525,31
3 Jumlah asset Lainnya - -
4 Jumlah Kewajiban - -
5 Jumlah Ekuitas 1.169.696.522,33 1.091.034.825,31
Surplus / Defisit – LO (4.220.381.857,20) (3.431.938.787,98)
R/K PPKD 4.088.750.224 3.524.825.485
R/K PPKD merupakan Belanja Defisit ditambah dengan Kas pada Bendahara
Pengeluaran.
Dampak Komulatif Perubahan
Kebijakan /kesalahan
mendasar dengan rincian :
- (14.225.000)
- Koreksi Mutasi Kurang
Aset Tetap
- (14.775.000)
- Koreksi Aset Ekstrakom - 550.000
Ekuitas Akhir 1.038.064.889,13 1.169.696.522,33 -
Ekuitas akhir merupakan kekayaan Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Lima Puluh
Kota per 31 Desember 2019 sebesar Rp. 1.038.064.889,13,- Yang terdiri dari :
Tahun 2019 Tahun 2018
1 Jumlah Aset lancar 1.065.500 2.456.500
2 Jumlah Aset Tetap 1.036.999.389,13 1.167.240.022,33
3 Jumlah Aset Lainnya - -
4 Jumlah Kewajiban - -
5 Jumlah Ekuitas 1.038.064.889,13 1.169.696.522,33
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
A. Kedudukan
Dinas Pangan adalah unsur penunjang Pemerintah Daerah di bidang ketahanan
pangan, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab
kepada Bupati selaku kepala daerah melalui Sekretaris Daerah sesuai Peraturan
Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota nomor: 15 Tahun 2016 tentang susunan
dan pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota.
B. Struktur Organisasi
Didasarkan kepada Peraturan Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota nomor: 15
Tahun 2016 tentang Susunan dan Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten
Lima Puluh Kota, struktur organisasi Dinas Pangan terdiri dari ;
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris
c. Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan
d. Kepala Bidang Penganekaraagaman, Konsumsi dan Keamanan Pangan
e. Ka. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
f. Ka. Sub. Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan
g. Kepala Seksi Ketersediaan Pangan
h. Kepala Seksi Distribusi Pangan
i. Kepala Seksi Kerawanan Pangan
j. Kepala Seksi Penganekaragaman Pangan
k. Kepala Seksi Konsumsi Pangan
l. Kepala Seksi Keamanan Pangan
(Lampiran A )
BAB VII
PENUTUP
Sehubungan dengan Kebijakan Pemerintah Daerah terhadap pengelolaaan
Keuangan yang berpedoman Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
maka masing-masing SKPD diberi wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola
keuangan masing-masing.
Untuk Pertanggung jawaban atas Pengelolaan Keuangan tersebut maka pada akhir
Tahun Anggaran disusun Laporan Keuangan yang terdiri dari ; Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, Catatan Atas
Laporan Keuangan.
Sebagai salah satu SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota Dinas
Pangan Kabupaten Lima Puluh Kota diwajibkan untuk membuat Laporan Keuangan
dengan Realisasi Pengunaan Anggaran sebagai berikut :
❖ Total Realisasi Dinas Pangan dalam Tahun Anggaran 2019 tercatat sebesar Rp
4.088.750.224,-atau 97,38% dari jumlah yang dianggarkan yaitu sebesar Rp
4.198.660.137,- dengan rincian sebagai berikut :
❖
Uraian Anggaran Realisasi
Rp Rp %
Belanja 4.198.660.137 4.088.750.224 97,38
Belanja Operasi 4.119.310.137 4.009.400.224 97,33
Belanja Pegawai 1.750.639.101 1.732.120.236 98.94
Belanja Barang dan Jasa 1.555.621.036 1.473.643.588 94.73
Belanja Hibah 813.050.000 803.636.400 98,84
Belanja Bantuan Sosial - - -
Belanja Modal 79.350.000 79.350.000 100,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 79.350.000 79.350.000 100,00
Jumlah
3.890.835.020
3.524.825.485
90,59
❖ Dari rincian diatas terlihat bahwa pada dasarnya dalam pelaksanaan Program
dan Kegiatan tidak ada permasalahan yang berarti, kegiatan dapat terlaksana
dengan baik sesuai target indikator kerja yang direncanakan.
top related