laporan anfistuma digestive
Post on 13-Feb-2015
57 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM DIGESTIVE
KELOMPOK 3
Anggie Hamdani (1210702004)
Cucu Karlina (1210702011)
Ervina Rizky Agia (1210702022)
Hanna Hanifa (1210702028)
Tanggal Praktikum: 1 Oktober 2012
Tanggal Pengumpulan: 8 Oktober 2012
BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012
Praktikum 3
Sistem Digestive
I. Pendahuluan
a. Tujuan
Mengetahui organ-organ pencernaan
Menguji kadar kolesterol dan glukosa darah
Menguji protein bahan makanan
b. Dasar Teori
Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang berhubungan dengan
proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari
makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, esofagus,
lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus.
Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat lidah,
kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa.
Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan
mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah
tiga pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah
setiap hari. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana netral. Enzim
ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Gigi manusia berfungsi sebagai alat
pencernaan mekanis.
Dari mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis
pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut
dengan lambung. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag
dari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua
pertiga otot polos. Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran
pencernaan yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau
bagian atas rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyimpan
makanan, mengaduk makanan.
Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui
kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju fundus dan
pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di tengah. Pilorus berdekatan
dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding
lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon
gastrin.
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat
fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus,
yaitu usus halus (insentium) dan usus besar (kolon). Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m.
Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden),
melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang
disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus (Irianto,
2004).
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh
(organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di
dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol Total yang terukur dalam tes
kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik (HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi
juga meliputi trigliserida. Bila kadar kolesterol total dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya
kadar kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga dalam kadar ini. Bila kadar kolesterol total
dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka kita harus mulai waspada. Jika sudah di
atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya (Heartorg, 2012).
Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua
mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida
atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu
atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk
asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α
amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu
(Sudarmaji, 1989).
Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana
kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes
atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria diagnosis untuk
gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam
petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya
yang dikeluarkan pada tahun 1999, yaitu:
Gula darah puasa:
Normal: < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL .
Diabetes: ≥ 7,0 mmol/L atau ≥ 126 mg/dL.
Gula darah 2 jam setelah makan:
Normal: < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL.
Diabetes: ≥11,1 mmol/L atau ≥ 200 mg/dL (Susatyo, 2010).
II. Metode
a. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Torso/model tubuh 1 buah Saliva
Pipet tetes 1 buah Larutan Biuret
Plat tetes 1 buah Bahan makanan
Lumpang porselin 1 buah Kapas
Alu porselin 1 buah Alkohol 70%
Alat test digital kolesterol dan glukosa 1 buah
Kit 1 buah
Blood lancet 1 buah
Timbangan badan 1 buah
b. Cara Kerja
Pengamatan Organ-Organ Pencernaan
1 Torso/model manusia diamati
2Digambar organ pencernaan mulai dari mulut sampai anus
3 Digambar susunan gigi dari setiap anggota
Test Kolesterol dan Glukosa
Uji Protein
III. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Gambar Sistem Digestive
1 Ujung jari tangan dibersihkan dengan alkohol 70%
2 Darah diambil dengan blood lancet
3Darah yang keluar diteteskan pada kit test glukosa dan kolesterol
4 Angka yang muncul pada alat test digital diamati
5 Angka yang muncul dicatat
1Semua bahan makanan dilumatkan sedikit dengan menggunakan lumpang alu
2Bahan Makanan yang telah dilumatkan disimpan pada plat tetes
3 Larutan biuret diteteskan pada makanan
4 Diamati perubahan yang terjadi
Gambar 1. Torso/Model Tubuh Manusia
Gigi
Esofagus
Hati
Lambung
Kolon
Usus Halus
Table 1. Hasil Pengamatan Kadar Glukosa dan Kolesterol
Nama
Jenis
KelaminUmur
(Tahun)
Berat
Badan
(Kg)
Glukosa
(mg/dL)
Kolesterol
(HDL+LDL)Keterangan
Hariza Perempuan 20 40 102 189 Normal
Dewi Perempuan 19 47 119 199 Normal
Dea Perempuan 19 41 106 147 Normal
Dini Perempuan 21 48 106 165 Normal
Andi Laki-laki 21 53 189 103
Kadar Glukosa =
Tinggi, Kadar
Kolesterol =
Normal
Anggi Laki-laki 21 49 99 217
Kadar Glukosa =
Normal, Kadar
Kolesterol =
Tinggi
Table 2. Hasil Pengamatan Test Protein Dengan Larutan Biuret
No Bahan Makanan Warna Sebelum Warna Sesudah Keterangan
1 Telur Putih Ungu Mengandung protein
2 Tahu Kuning Ungu Mengandung protein
3 Nuget Kuning Ungu Mengandung protein
4 Mie Kuning Biru Tidak mengandung protein
5 Bayam Hijau Hijau Tidak mengandung protein
6 Jelly drink Hijau Kuning Tidak mengandung protein
7 Nasi Putih Biru Tidak mengandung protein
Gambar 2. Pengukuran Kadar Kolesterol
Pad
Gambar 3. Test Protein
Gambar Susunan Gigi
Nama: Hanna Hanifa
Umur: 20 Tahun
Rumus Gigi: 3212-3212
(Atas), 3212-3212
(Bawah)
Nama: Cucu Karlina
Umur: 21 Tahun
Rumus Gigi: 3212-3212
(Atas), 3212-3212
(Bawah)
Nama: Ervina R.A
Umur: 20 Tahun
Rumus Gigi: 3212-3212
(Atas), 3212-3212
(Bawah)
b. Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu mengamati torso/model tubuh manusia khususnya pada system
digestive (pencernaan). Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang
berhubungan dengan proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan
makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas rongga
mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus.
Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat lidah,
kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa.
Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan
mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga
pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah setiap
hari. Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar ludah/saliva yaitu: Glandula Parotis
menghasilkan saliva atau ludah. Glandula Sublingualis menghasilkan air dan lendir. Glandula
Submandibularis menghasilkan air dan lender. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang
bekerja pada suasana netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.
Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi bayi pertama kali muncul sesudah
berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sebagai berikut: 8 gigi seri (insisivus), untuk
memotong makanan, 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan, 8 gigi geraham untuk
mengunyak makanan. Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap
Gambar 4. Susunan Gigi Hanna Gambar 5. Susunan Gigi Cucu Gambar 6. Susuna Gigi Ervina
yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar),
dan 12 gigi geraham belakang (molar) (Irianto, 2004).
Pada hasil pengamatan rumus gigi menunjukan bahwa semua praktikan telah mencapai
dewasa, maka rumus giginya adalah 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian atas, dan 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk
bagian bawah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan rumus gigi menurut Irianto (2004) berikut ini, jika
disimbolkan: gigi seri= I (Insisor), geraham depan= P (Premolar), gigi taring= C (Caninus),
geraham belakang= M (Molar). Maka rumus gigi:
Anak kecil (gigi susu) M P C I I C P M Manusi Dewasa M P C I I C P M
0 2 1 2 2 1 2 0 3 2 1 2 2 1 2 3
0 2 1 2 2 1 2 0 3 2 1 2 2 1 2 3
Dari mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis
pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan
lambung. Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara. Pada
saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan
masuk ke dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis
tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke
dalam mulut. Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam
kerongkongan. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag dari
akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga
otot polos.
Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran pencernaan
yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga
perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyimpan makanan, mengaduk
makanan. Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui
kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju fundus dan
pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di tengah. Pilorus berdekatan
dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding
lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.
Lendir lambung (mukosa) berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung.
Getah lambung, di dalamnya terdapat bahan-bahan sebagai berikut: Asam Klorida (HCl),
merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman,
membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.
Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya
dimiliki oleh mamalia berusia muda. Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang
terakumulasi di dalam lambung. Hormon gastrin merupakan hormon yang merangsang lambung
untuk menyekresi getah lambung.
Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat
fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus,
yaitu usus halus (insentium) dan usus besar (kolon). Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Pada
dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.
Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu: Duodenum (usus 12 jari), agian depan usus halus dengan
panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara saluran empedu serta pankreas. Jejenum
(usus kosong), bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m. Ileum (usus penyerapan),
bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.
Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden),
melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut
rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum
terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston. Antara
usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk
mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks
(umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat
buangan dari usus halus. Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam
organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.
Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati
merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah
mengasilkan empedu (bilus), tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen,
menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak, tempat penyimpanan darah, tempat pembentukan
fibrinogen dan heparin, mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D
(ergosterol), detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alcohol, tempat
penghancuran sel darah merah. Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus.
Empedu bersifat basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung
serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga
mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.
Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim.
Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung
berbagai zat, yaitu Natrium Bikarbonat (NaHCO3) bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi
usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8. Amilase pankreas (disakarase) yaitu enzim yang
berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase
pankreas antara lain: Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa. Sukrase,
berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Laktase, berfungsi memecah laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa. Lipase pankreas (steapsin) yaitu enzim yang menghidrolisis lemak
menjadi campuran asam lemak dan monogliserida. Protease (peptidase) yaitu enzim pemecah
protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, dan
karboksipeptidase. Nuklease yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN)
menjadi komponen nukleotida (Irianto, 2004).
Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ
hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam
tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita
makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang
dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu
agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut
Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carrier) kolesterol dalam darah.
Kolesterol Total yang terukur dalam tes kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik
(HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi juga meliputi trigliserida. Bila kadar kolesterol total
dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya kadar kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga
dalam kadar ini. Bila kadar kolesterol total dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka
kita harus mulai waspada. Jika sudah di atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya. Meskipun total
kolesterol masih rendah, kita masih harus juga memperhatikan perbandingan kadar kolesterol HDL
(High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein).
LDL (Low Density Lipoprotein) adalah pengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel. Bila
kolesterol LDL dalam darah berlebihan, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan
bisa menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Itulah sebabnya LDL disebut juga sebagai
kolesterol jahat. Semakin rendah kadar LDL, semakin rendah pula risiko terkena serangan jantung
dan stroke.
Panduan Kadar LDL
< 100 mg/dL : optimal
100 – 129 mg/dL : mendekati optimal
130 – 159 mg/dL : batas normal tinggi
160 – 189 mg/dL : tinggi
190 mg/dL atau lebih : sangat tinggi
Sebaiknya kadar LDL tetap dijaga pada ambang batas optimal atau kurang dari 100 mg/dL. Jika
kadar LDL dalam darah sudah lebih tinggi dari 160 mg/dL, berarti sudah dalam tahap bahaya dan
harus segera dilakukan perbaikan untuk menurunkan nilainya.
HDL (High Density Lipoprotein) disebut juga kolesterol baik karena fungsinya mengangkut
kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke hati. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik. Kadar
kolesterol HDL dalam darah kurang dari 40 mg/dL (laki-laki) dan kurang dari 50 mg/dL
(perempuan) termasuk kategori kadar HDL rendah, yang menyebabkan terjadinya peningkatan
risiko terkena sakit jantung. Sedangkan bila kolesterol HDL berada diatas 60 mg/dL, termasuk
kategori tinggi dan dapat memberi proteksi pada penyakit jantung. Karena itu, sebaiknya
pertahankan kadar HDL berada pada 40 – 50 mg/dL bagi laki-laki dan 50 – 60 mg/dL bagi
perempuan.
Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila
seseorang makan dengan jumlah kalori melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan kalori
tersebut akan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak. Trigliserida dalam kadar
normal sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kadar trigliserida yang tinggi ditambah dengan
kadar kolesterol HDL rendah dan LDL tinggi adalah faktor yang akan mendorong terjadinya
aterosklerosis yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung dan stroke.
Panduan kadar trigliserida
< 150 mg/dL : termasuk normal
150 – 199 mg/dL : batas normal tinggi
200 – 499 mg/dL : tinggi
500 mg/dL atau lebih : sangat tinggi (Heartorg, 2012).
Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar
glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau
menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria diagnosis untuk gangguan
kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun
2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada
tahun 1999, yaitu:
Gula darah puasa:
Normal: < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL .
Diabetes: ≥ 7,0 mmol/L atau ≥ 126 mg/dL.
Gula darah 2 jam setelah makan:
Normal: < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL.
Diabetes: ≥11,1 mmol/L atau ≥ 200 mg/dL (Susatyo, 2010).
Pada hasil pengamatan kadar glukossa dan kolesterol menunjukan bahwa, semua praktikan
perempuan (tidak dalam keadaan puasa) mempunyai kadar glukosa yang normal (berdasarkan
ketetapan WHO) yaitu kurang dari 140 mgdL. Dan kadar kolesterol juga normal yaitu kurang dari
200 mg/dL. Sedangkan Andi mempunyai kadar glukosa yang tinggi yaitu yaitu lebih dari 140
mg/dL, dan kadar kolesterolnya normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Dan Anggi (dalam keadaan
puasa) memiliki kadar glukosa normal yaitu dibawah 110 mg/dL dan kadae kolesterol yang tinggi
yaitu diatas 200 mg/dL.
Perbedaan kadar kolesterol pada setiap praktikan yang di uji adalah kebanyakan karena
makanan. Tapi selain makanan ada penyebab lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol yaitu:
Berat badan, berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek
buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL
(kolesterol baik). Kurang gerak, tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat
dianjurkan untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat)
dan menurunkan HDL (kolesterol baik). Makanan sehari-hari, kolesterol umumnya berasal dari
lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti
santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga
banyak mengandung kolesterol. Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan
kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak
berlebih. Jenis kelamin dan umur, setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya
cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50
tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya
cenderung tinggi seperti pada pria. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme
dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Sejarah keluarga, jika salah satu anggota keluarga punya
masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa
terjadi. Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya
kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.
Pada hasil pengamatan uji protein pada bahan makanan yaitu telur, tahu, nugget, bayam, mie
dan jelly drink, menunjukan bahwa telur, tahu, dan nugget mengandung protein. Karena setelah
bahan makanan tersebut ditetesi biuret, warna makanan tersbut berubah menjadi berwarna ungu.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Sudarmaji (1989), bahwa ion Cu2+ dari preaksi biuret dalam
suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein
membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Sedangkan nasi, mie dan jelly drink
tidak mengandung protein. Karena setelah bahan makanan tersebut ditetesi biuret, warna makanan
tersbut tidak berubah menjadi berwarna ungu.
IV. Kesimpulan
Pada hasil pengamatan saluran pencernaan terdiri atas: rongga mulut, esofagus, lambung,
usus halus, usus besar (kolon) rektum dan anus. Pada hasil pengamatan rumus gigi menunjukan
bahwa semua praktikan telah mencapai dewasa, maka rumus giginya adalah 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk
bagian atas, dan 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian bawah.
Pada hasil pengamatan kadar glukossa dan kolesterol menunjukan bahwa, semua praktikan
perempuan (tidak dalam keadaan puasa) mempunyai kadar glukosa yang normal (berdasarkan
ketetapan WHO) yaitu kurang dari 140 mgdL. Dan kadar kolesterol juga normal yaitu kurang dari
200 mg/dL. Sedangkan Andi mempunyai kadar glukosa yang tinggi yaitu yaitu lebih dari 140
mg/dL, dan kadar kolesterolnya normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Dan Anggi (dalam keadaan
puasa) memiliki kadar glukosa normal yaitu dibawah 110 mg/dL dan kadae kolesterol yang tinggi
yaitu diatas 200 mg/dL. Pada hasil pengamatan uji protein pada bahan makanan yaitu telur, tahu,
nugget, bayam, mie dan jelly drink, menunjukan bahwa telur, tahu, dan nugget mengandung
protein. Sedangkan nasi, mie dan jelly drink tidak mengandung protein.
Daftar Pustaka
Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta. Yrama Widya.
Heartorg. 2012. What Your Cholesterol Levels Mean. http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/
Cholesterol/AboutCholesterol/What-Your-Cholesterol-Levels-Mean_UCM_305562_
Article.jsp [Minggu, 7 Oktober 2012]
Sudarmaji, S., dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Susatyo, J.P. 2010. Memahami Pengukuran Kadar Gula Darah.
http://www.forkom-jerman.org/index.php?
option=com_content&view=article&id=100:memahami-pengukuran-kadar-gula-darah
&catid=38:konsultasi-kesehatan&Itemid=86 [Minggu, 7 Oktober 2012]
top related