laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ( l a k i p...
Post on 10-Apr-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORANAKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH( L A K I P )
TAHUN 2014
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
i
KATA PENGANTAR
Sesanti Angayubagya kami haturkan kehadapan IdaSang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena ataskerta waranugaraha-NYA Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian Daerah(BKD) Provinsi Bali Tahun 2014 ini dapat diselesaikan. LAKIPini merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas danfungsi BKD Provinsi Bali atas penggunaan anggaran yangdiperolehanya.
Pelaporan kinerja BKD Provinsi Bali ini bertujuan untuk memberikaninformasi kinerja yang terukur kepada Gubernur Bali atas kinerja yang telah danseharusnya diraih. Selain itu, laporan ini diharapkan dapat menjadi bahanevaluasi bagi BKD Provinsi Bali untuk melakukan upaya perbaikanberkesinambungan demi meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.
Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna dalam menyajikanprinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga memerlukan perbaikan lebihlanjut di masa-masa yang akan datang. Akan tetapi, terlepas dari kekurangantersebut, kami berharap bahwa laporan ini dapat memberikan informasi yangrelevan tentang program dan kegiatan pembangunan sumber daya manusia dilingkungan Pemprov. Bali serta hasil-hasil yang telah dicapai. Sebagai akhir kata,kami sampaikan apresiasi kepada semua pihak, khususnya Sub Bagian Keuangandan Penyusunan Program yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiranuntuk menyelesaikan laporan ini.
Denpasar, Februari 2015KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
ii
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................... 1
C. Dasar Hukum ............................................................................................. 2
D. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi ...................................................... 2
E. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali............... . 3
F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 5
BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................. 6
A. Rencana Strategis...................................................................................... 6
A.1. Visi...................................................................................................... 6
A.2. Misi ........................................................................ ........................... .. 7
A.3. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja ............................................... 8
B. Indikator Kinerja Utama ............................................................................. 9
C. Rencana Kinerja Tahunan.......................................................................... 10
D. Penetapan Kinerja...................................................................................... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA................................................................ 13
A. Capaian Kinerja Organisasi........................................................................ 13
A.1. Capaian Kinerja Tahun 2014 dan Perbandingan dengan Kinerja
Masa Lalu............................................................................................ 13
A.2. Evaluasi Kinerja.................................................................................... 24
A.3. Perbandingan dengan target akhir periode Renstra 2013-2018......... 26
B. Realisasi Anggaran .................................................................................... 31
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 34
iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tahun 2014 merupakan tahun pertama dalam Rencana Strategis Badan KepegawaianDaerah Provinsi Bali Periode 2013-2018. Oleh karena itu, pelaksanaan program dan kegiatandalam tahun 2014 harus menunjukkan kesinambungan dengan Rencana Strategis Periode2008-2013 sekaligus menunjukkan perubahan arah dalam Rencana Strategis lima tahun kedepan yang lebih berorientasi pada pencapaian hasil alih-alih pada penyerapan anggaransemata.
Berangkat dari hal tersebut, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menyusunLaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 2014 yang merupakan amanatPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini merupakan perwujudan komitmen untukmenyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, dalam arti bahwa setiap hal yangdilakukan dan setiap rupiah uang rakyat yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkankepada pemberi mandat serta masyarakat secara luas. LAKIP ini diharapkan menjadi potretjujur tentang sejauh mana BKD Provinsi Bali telah mencapai sasaran strategis yang telahdigariskan.
Secara umum Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah meraih capaian kinerjayang cukup baik. Dari empat sasaran strategis yang diukur dengan 11 (sebelas) indikatorkinerja utama (IKU), BKD Provinsi Bali meraih capaian sebagai berikut:
Sasaran strategis Peningkatan Kompetensi Pegawai diukur dengan dua indikator kinerja,yaitu: Persentase PNS yang memperoleh pendidikan/pelatihan/ kursus/job trainingdengan capaian 114,66% dan Persentase PNS Pemprov Bali yang berkualifikasi S2 danS3 dengan capaian kinerja 101,18%.
Sasaran strategis Peningkatan Disiplin Pegawai yang diukur dengan satu indikator yaituPersentase penurunan kasus-kasus pelanggaran disiplin dengan capaian 59,94%(Khusus untuk indikator ini capaian kurang dari 100% bermakna positif dalam artipersentase kasus pelanggaran disiplin lebih kecil dari batas atas yang ditetapkan).
Sasaran strategis Peningkatan kualitas perencanaan formasi CPNS diukur dengan duaindikator: Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yang ditetapkan sebagai usulanFormasi CPNS Pemprov Bali dan Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkandengan capaian kinerja berturut-turut sebesar 79,21% dan 99%.
Sasaran strategis Terciptanya Manajemen Aparatur Sipil Negara yang Berkualitasdiukur dengan indikator sebagai berikut: Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu dengan capaian 95,91%; Persentase formasi jabatan strukturalyang terisi dengan capaian 96,17%; Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologisebagai bahan pertimbangan Pembinaan karier PNS dengan capaian 100%;Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem InformasiManajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data dengan capaian 99,37; Rasio penetapan PNS yang mendapatkanpenghargaan terhadap usulan dengan capaian 99%; dan Persentase pengangkatanpejabat Fungsional dengan capaian 173,82%.
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI,
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPEMBINA UTAMA MADYANIP. 19581231 198103 1 210
iv
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali 2013-2018. ....................................................................... . 10Tabel 2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Tahun 2014................................................................................................. 11
Tabel 3 Penetapan Kinerja (TAPKIN) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
tahun 2014....................................................................................................... 12
Tabel 4 Target dan Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Tahun 2014...................................................................................................... 13
Tabel 5 Perbandingan kinerja antara tahun 2013 dan 2014........................................ 23
Tabel 6 Perbandingan antara capaian kinerja tahun 2014 dengan target di akhir
periode Renstra 2013-2018 ............................................................................ 27
Tabel 7 Statistik Realisasi Anggaran Tahun 2010 – 2014............................................ 31
Tabel 8 Rincian anggaran dan realisasi belanja per kelompok belanja....................... 32
Tabel 9 Realisasi fisik dan keuangan per program tahun 2014.................................... 32
v
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi BKD Provinsali Bali Sesuai dengan Peraturan
Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan
Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali Latar Belakang................ 4
Gambar 2 Pelaksanaan Seleksi CPNS dengan Sistem CAT............................... 17
Gambar 3 Pembinaan Administrasi Pensiun PNS…............................................ 17
Gambar 3 Penyerahan SK CPNS ….................................................................... 25
1
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
BAB IP E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah mengamanatkan agar semua Entitas Akuntabilitas Kinerja,
baik di lingkungan kementerian/lembaga maupun pada Pemerintah Daerah,
untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud
pertanggungjawaban entitas tersebut dalam mencapai misi dan tujuan
organisasi. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang
dirancang untuk tujuan penetapan, pengukuran, pengumpulan data,
pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi
pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi
pemerintah. Sesuai dengan Perpres Nomor 29 tahun 2014 tersebut di atas,
Penyelenggaraan SAKIP mencakup perencanaan strategis, perjanjian kinerja,
pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, serta reviu dan
evaluasi kinerja.
Sebagai salah satu Entitas Akuntabilitas Kinerja SKPD di lingkungan Pemerintah
Provinsi Bali, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali juga menyelenggarakan
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penyelenggaraan
SAKIP tersebut dipertanggungjawabkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP).
B. Maksud dan Tujuan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, realisasi pencapaian target kinerja,
perbandingan capaian dengan target yang direncanakan dalam Rencana
2
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Strategis, serta penjelasan yang memadai atas capaian kinerja. Informasi yang
dituangkan dalam LAKIP diharapkan dapat menggambarkan apakah sebuah
organisasi sudah berada di jalan yang benar (on the right track) dalam mencapai
visi, misi, tujuan, serta sasarannya. Informasi dalam Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dimanfaatkan untuk bahan evaluasi
akuntabilitas kinerja, penyempurnaan dokumen perencanaan kinerja periode
yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang
akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan.
C. Dasar Hukum
Dasar hukum LAKIP Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali adalah :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah
b. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
c. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
d. Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 4 Tahun 2011 tentang susunan
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah;
e. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013 –
2018;
f. Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas
Pokok Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.
g. Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali 2013 – 2018
D. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi
Badan Kepegawaian Daerah dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor
159 tahun 2000 tentang Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah. Badan
Kepegawaian Daerah memiliki tugas pokok membantu Kepala Daerah sebagai
3
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan manajemen
Pegawai Negeri Sipil Daerah.
Terkait tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah tersebut, Gubernur Bali telah
menerbitkan beberapa Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah serta Peraturan Gubernur tentang Uraian Tugas Pokok dan
Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, dimana yang terbaru adalah
Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah serta Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2011 tentang
Rincian Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2011, Badan Kepegawaian
Daerah mempunyai fungsi :
Perumusan kebijaksanaan teknis dan pelayanan penunjang di bidang
kepegawaian.
Pengelolaan dan fasilitasi kewenangan di bidang kepegawaian.
Pembinaan pelaksanaan tugas bidang kepegawaian.
Pelaksanaan urusan tata usaha.
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
Daerah. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dibantu oleh satu
orang Sekretaris dan empat kepala bidang, yaitu: Kepala Bidang Data Dan
Kedudukan Hukum Pegawai, Kepala Bidang Pengembangan Pegawai, Kepala
Bidang Mutasi Pegawai, dan Kepala Bidang Formasi Dan Kesejahteraan
Pegawai.
E. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan
Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, susunan organisasi Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali terdiri dari 1 orang pejabat Eselon II a
(Kepala Badan), lima orang pejabat Eselon IIla yaitu Sekretaris dan para kepala
bidang, dan 11 orang pejabat Eselon IVa yaitu para Kepala Sub Bagian dan
Kepala Sub Bidang, serta kelompok jabatan fungsional (lihat Gambar 1).
4
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Berdasarkan data per 31 Desember 2014, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali memiliki pegawai sejumlah 92 (sembilan puluh dua) orang PNS, yang terdiri
atas 1 (satu) orang Kepala Badan, 45 (empat puluh lima) orang staf Sekretariat,
14 (empat belas) orang staf Bidang Data dan Kedudukan Hukum Pegawai, 12
(dua belas) orang staf Bidang Formasi, Pengadaan, dan Kesejahteraan
Pegawai, 11 (sebelas) orang staf Bidang Pengembangan Pegawai, dan 9
(sembilan) orang Bidang Mutasi Pegawai. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali juga didukung oleh 1 orang tenaga honorer daerah. Dilihat dari golongan,
pegawai Badan Kepegawaian Daerah provinsi Bali terdiri dari 8 (delapan) orang
golongan IV, 64 (enam puluh empat) orang golongan III, 19 (sembilan belas)
orang golongan II, dan 1 orang golongan I.
Gambar 1 Struktur Organisasi BKD Provinsali Bali Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali
Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali
SUB BAGKEPEGAWAIAN
SUB BAGKEUANGAN &PENYUSUNAN
PROGRAM
SUB BAGUMUM
BADAN KEPEGAWAIANDAERAH
PROVINSI BALI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
SEKRETARIAT
BIDANGMUTASI PEGAWAI
SUB BIDANGMUTASI I
SUB BIDANGMUTASI II
SUB BIDJABATAN
STRUKTURAL
SUB BIDANGJABATAN
FUNGSIONAL
BIDANGPENGEMBANGAN
PEGAWAI
BIDANG DATA DANKEDUDUKAN HUKUM
PEGAWAI
SUB BIDANGDATA
KEPEGAWAIAN
SUB BIDANGKEDUDUKAN
HUKUM PEGAWAISUB BIDANG
KESEJAHTERAANPEGAWAI
BIDANG FORMASI,PENGADAAN DANKESEJAHTERAAN
PEGAWAI
SUB BIDANGFORMASI DANPENGADAAN
PEGAWAI
ArsiparisAnalis Kepegawaian
Perawat
5
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
F. Sistematika Penulisan
LAKIP Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, yang memuat tentang latar belakang, dasar hukum,
maksud dan tujuan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, susunan
organisasi BKD, serta sistematika penulisan.
Bab II Perencanaan Kinerja, yang menyajikan rencana strategis, indikator
kinerja utama, rencana kinerja tahunan, dan penetapan kinerja.
Bab III Akuntabilitas Kinerja, yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu
capaian kinerja organisasi serta realisasi anggaran.
Bab IV Penutup
6
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
BAB IIPERENCANAAN KINERJA
Pada tahun 2013, Rakyat Bali telah melaksanakan pemilihan kepala daerah dan
sebagai hasil dari proses tersebut telah terpilih gubernur dan wakil gubernur yang
akan memimpin Pemerintah Provinsi Bali pada periode 2013 -2018. Pemerintah
Provinsi Bali di bawah kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur terpilih pada
periode 2013-2018 memiliki visi mewujudkan Bali yang maju, aman, damai, dan
sejahtera (BALI MANDARA) jilid II.
Sebagai bagian dari aparatur Pemerintah Daerah Provinsi Bali, Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Provinsi Bali harus memberikan kontribusi sesuai dengan tugas dan
fungsinya di bidang kepegawaian bagi terwujudnya visi dan misi Pemerintah Provinsi
Bali tersebut. Rencana-rencana pembangunan jangka menengah Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali guna mewujudkan visi dan misi organisasi serta
mendukung tercapainya visi dan misi Pemerintah Provinsi Bali tersebut dituangkan
ke dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
periode 2013-2018.
Sasaran kinerja strategis yang hendak dicapai dalam periode 2013-2018 diuraikan
ke dalam rencana kinerja tahunan (RKT) dan diharapkan bahwa di akhir tahun 2018
semua sasaran tersebut akan dapat dicapai. Tahun 2014 adalah tahun pertama
dalam Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Periode 2013-
2018 dan diharapkan mampu meletakkan pondasi yang baik untuk pelaksanaan
program dan kegiatan pada tahun 2015 hingga 2018.
A. RENCANA STRATEGISA.1. VisiBertitik tolak dari visi Pemerintah Provinsi Bali Periode 2013-2018, maka visi
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dirumuskan sebagai berikut:
”MENJADI PENGELOLA MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARAYANG PROFESIONAL”
7
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Rumusan visi tersebut di atas menyiratkan bahwa Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali lebih fokus pada aspek lembaga sehingga mampu menjadi
lembaga penyelenggara manajemen aparatur sipil negara (ASN) yang
profesional. Rumusan ini juga sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
A.2 MisiUntuk mewujudkan visi tersebut maka Badan Kepegawaian Daerah menetapkan
rumusan misi, yang merupakan hal-hal pokok yang harus dilakukan untuk
mewujudkan visi yang ingin diraih, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas perencanaan kepegawaian
2. Menciptakan SDM aparatur yang memiliki kompetensi tinggi
3. Menerapkan sistem merit dalam manajemen kepegawaian.
Rumusan misi tersebut menyiratkan bahwa terdapat tiga hal pokok yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu 2013-2018 agar dapat menjadi penyelenggara
manajemen sipil negara yang berkualitas. Pertama, memperbaiki kualitas
perencanaan kepegawaian. Hal ini berangkat dari kesadaran bahwa
perencanaan yang baik merupakan bagian esensial dari sebuah manajemen
yang baik. Kedua, menciptakan aparatur sipil negara yang memiliki kompetensi.
Misi ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa kinerja serta kualitas sebuah
organisasi sangat ditentukan oleh kompetensi SDM organisasi tersebut,
sehingga upaya untuk menciptakan SDM yang berkompetensi harus menjadi
agenda prioritas. Ketiga, menerapkan sistem merit dalam manajemen
kepegawaian. Sistem merit pada hakikatnya adalah kebijakan dan manajemen
ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adildan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama,
asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan.
Penerapan sistem merit ini diharapkan dapat mewujudkan keadilan dalam
manajemen ASN dan menghindarkan terjadinya praktek-praktek yang berbau
KKN.
8
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
A.3 Tujuan, Sasaran dan indikator kinerja
Untuk lebih memperjelas tentang apa yang ingin dicapai Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali dalam lima tahun ke depan, rumusan visi dan misi
diuraikan ke dalam tujuan dan sasaran strategis jangka menengah. Tujuan
adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani
isu strategis daerah yang dihadapi, sedangkan sasaran adalah hasil yang
diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik,
mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun ke depan.
Tujuan-tujuan jangka menengah Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi dan disiplin pegawai
2. Mewujudkan manajemen aparatur sipil negara yang berkualitas.
Masing-masing tujuan tersebut diuraikan ke dalam sasaran-sasaran strategis
dan setiap sasaran strategis diukur dengan indikator kinerja seperti di bawah ini:
Tujuan 1: Meningkatkan kompetensi dan disiplin pegawaiTujuan ini diuraikan ke dalam dua sasaran strategis:
a. Peningkatan kompetensi pegawai.
b. Peningkatan disiplin pegawai
Untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai sasaran strategis tersebut,
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali merumuskan indikator kinerja untuk
masing-masing sasaran strategis. Sasaran strategis peningkatan kompetensi
pegawai diukur dengan dua indikator kinerja, yaitu: persentase PNS yang
memperoleh pendidikan/pelatihan/kursus/job training; dan persentase PNS
Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3, sedangkan sasaran strategis
peningkatan disiplin pegawai diukur dengan indikator kinerja persentase
penurunan kasus-kasus pelanggaran disiplin.
9
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Tujuan 2: Mewujudkan manajemen aparatur sipil negara yang berkualitasSebagai instansi yang bertanggung jawab dalam bidang kepegawaian (aparatur
sipil negara), Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali memiliki tujuan
mewujudkan manajemen aparatur sipil negara yang berkualitas, mulai dari
perencanaan, pengembangan karir, hingga pensiun. Tujuan ini diuraikan ke
dalam dua sasaran strategis, yaitu:
a. Peningkatan kualitas perencanaan formasi CPNS, dan
b. Terciptanya manajemen Aparatur Sipil Negara yang berkualitas.
Peningkatan kualitas perencanaan formasi CPNS bersifat strategis karena
merupakan hulu dari semua pengelolaan kepegawaian. Sasaran strategis ini
diukur dengan dua indikator kinerja, yaitu Persentase usulan formasi CPNS dari
SKPD yang ditetapkan sebagai usulan formasi CPNS Pemprov. Bali dan
Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan
Sementara itu, sasaran strategis kedua yaitu terciptanya manajemen aparatur
sipil negara yang berkualitas dipilih karena pertimbangan bahwa sumber daya
manusia aparatur sipil negara yang berkualitas hanya akan terwujud jika Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali sebagai institusi yang bertanggung jawab
dalam bidang aparatur sipil negara mampu menciptakan manajemen aparatur
sipil negara yang berkualitas. Ada sejumlah indikator yang dipilih sebagai tolok
ukur terciptanya manajemen aparatur sipil negara yang berkualitas, yaitu: (1)
Persentase SK kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu; (2) Persentase
formasi jabatan struktural yang terisi; (3) Persentase PNS yang mengikuti Test
psikologi sebagai bahan pertimbangan pembinaan karir PNS; Persentase data
kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak adanya
perubahan data; Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan
terhadap usulan; dan Persentase pengangkatan pejabat fungsional.
B. Indikator Kinerja UtamaIndikator kinerja utama (IKU) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
merupakan tolok ukur pencapaian tugas-tugas pokok (core business) BKD
Provinsi Bali. Sasaran strategis serta Indikator kinerja utama BKD Provinsi Bali
disajikan pada tabel di bawah ini.
10
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Tabel 1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Badan Kepegawaian DaerahProvinsi Bali 2013-2018
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Utama Formula Perhitungan
1 Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yangmemperoleh pendidikan/pelatihan/ kursus/job training
(Jumlah PNS yang memperolehpendidikan/pelatihan/kursus/job training :jumlah seluruh pegawai) x 100%
Persentase PNS Pemprov. Baliyang berkualifikasi S2 dan S3
(Jumlah PNS yang berkualifikasi pendidikanS2 dan S3 : Jumlah seluruh PNS) x 100%
2. Peningkatandisiplin pegawai
Persentase penurunan kasus-kasus Pelanggaran Disiplin
(Jumlah kasus pelanggaran disiplin : jumlahpegawai) x 100%
3. Peningkatankualitasperencanaanformasi CPNS
Persentase usulan FormasiCPNS dari SKPD yangditetapkan sebagai usulanFormasi CPNS Pemprov. Bali
(Jumlah formasi yang ditetapkan olehpejabat pembina kepegawaian provinsi :jumlah formasi yang diusulkan oleh SKPD dilingkungan Pemprov. Bali) x 100%
Persentase usulan formasiCPNS yang ditetapkan
(Jumlah formasi yang disetujui pusat :jumlah formasi yang diusulkan Pemprov.Bali ke pusat) x 100%
4. TerciptanyaManajemenAparatur SipilNegara yangBerkualitas
Persentase SK Kepegawaianyang diselesaikan tepat waktu
(Jumlah SK yang diselesaikan tepat waktu:Jumlah seluruh SK yang diterbitkan) x 100%
Persentase formasi jabatanstruktural yang terisi
(Jumlah jabatan struktural yang terisi :jumlah seluruh formasi jabatan struktural) x100%
Persentase PNS yang mengikutiTest Psikologi sebagai bahanpertimbangan Pembinaan karierPNS
(Jumlah PNS yang mengikuti test psikologi:Jumlah seluruh PNS) x 100%
Persentase data kepegawaianyang telah dimutakhirkan dalamSistem Informasi ManajemenKepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulansejak adanya perubahan data
(Jumlah data kepegawaian yangdimutakhirkan dalam jangka waktuselambat-lambatnya 1 bulan sejakperubahan data : Jumlah seluruh datapegawai) x 100%
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaanterhadap usulan
(Jumlah PNS yang ditetapkan memperolehsatya lancana karya satya : jumlah seluruhPNS yang diusulkan untuk mendapatkansatya lancana karya satya) x 100%
Persentase pengangkatanpejabat Fungsional
(Jumlah pejabat fungsional yang diangkat :jumlah seluruh pegawai) x 100%
C. RENCANA KINERJA TAHUNANUntuk mencapai sasaran strategis pada periode 2013-2018, setiap tahun dalam
periode tersebut Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menyusun Rencana
Kinerja Tahunan yang bersifat sinambung dari tahun ke tahun dan diharapkan
pada akhir periode Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah mencapai
11
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
sasaran strategis yang ingin dicapai. Rencana Kinerja Badan Kepegawaian
Daerah pada tahun 2014 disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali tahun 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target (%)
1 Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yang memperolehpendidikan/pelatihan/ kursus/job training
1,1
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
12,3
2. Peningkatandisiplin pegawai
Persentase penurunan kasus-kasusPelanggaran Disiplin
0,08
3. Peningkatankualitasperencanaanformasi CPNS
Persentase usulan Formasi CPNS dariSKPD yang ditetapkan sebagai usulanFormasi CPNS Pemprov. Bali
40
Persentase usulan formasi CPNS yangditetapkan
50
4. TerciptanyaManajemenAparatur SipilNegara yangBerkualitas
Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
80
Persentase formasi jabatan struktural yangterisi
100
Persentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
1,58
Persentase data kepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam Sistem InformasiManajemen Kepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulan sejakadanya perubahan data
80,5
Rasio penetapan PNS yang mendapatkanpenghargaan terhadap usulan
99
Persentase pengangkatan pejabatFungsional
0,39
D. PENETAPAN KINERJA
Setelah penetapan Dokumen pelaksanaan anggaran (DPA 2014) maka dibuat
Penetapan Kinerja tahun 2014 (Sesuai Peraturan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 disebut
Perjanjian Kinerja), yang pada hakikatnya merupakan kontrak kinerja antara
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali dengan Gubernur Bali sebagai
12
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
pemberi mandat. Penetapan Kinerja BKD Provinsi Bali pada tahun 2013
disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3 Penetapan Kinerja (TAPKIN) Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
tahun 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target (%)
1 Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yang memperolehpendidikan/pelatihan/ kursus/job training
1,1
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
12,3
2. Peningkatandisiplin pegawai
Persentase penurunan kasus-kasusPelanggaran Disiplin
0,08
3. Peningkatankualitasperencanaanformasi CPNS
Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPDyang ditetapkan sebagai usulan FormasiCPNS Pemprov. Bali
40
Persentase usulan formasi CPNS yangditetapkan
50
4. TerciptanyaManajemenAparatur SipilNegara yangBerkualitas
Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
80
Persentase formasi jabatan struktural yangterisi
100
Persentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
1,58
Persentase data kepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam Sistem InformasiManajemen Kepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data
80,5
Rasio penetapan PNS yang mendapatkanpenghargaan terhadap usulan
99
Persentase pengangkatan pejabat Fungsional 0,39
Penetapan kinerja tersebut di atas diimplementasikan dalam sejumlah program,
yaitu:
a. Program Peningkatan disiplin aparatur
b. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
d. Program Kesejahteraan aparatur pemerintah
13
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja OrganisasiA.1. Capaian Kinerja Tahun 2014 dan Perbandingan dengan Kinerja MasaLaluPengukuran kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data-data kinerja dari
sejumlah program dan kegiatan yang dilaksanakan pada Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali kemudian melakukan kalkulasi sesuai dengan formula
untuk masing-masing indikator kinerja. Hasil-hasil pengukuran kinerja Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali tahun 2014 disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4 Target dan Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun
2014
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Utama Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
1 2 3 4 5 6=5/4
1 Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yangmemperoleh pendidikan/pelatihan/ kursus/job training
1,1 1,26 114,66
Persentase PNS Pemprov.Bali yang berkualifikasi S2dan S3
12,34 12,49 101,18
2. Peningkatandisiplinpegawai
Persentase penurunankasus-kasus PelanggaranDisiplin
0,08 0,05 59,94 *)
3. Peningkatankualitasperencanaanformasi CPNS
Persentase usulan FormasiCPNS dari SKPD yangditetapkan sebagai usulanFormasi CPNS Pemprov.Bali
40 31,68 79,21
Persentase usulan formasiCPNS yang ditetapkan
50 49,50 99,00
4. TerciptanyaManajemenAparatur SipilNegara yangBerkualitas
Persentase SKKepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
80 76,73 95,91
Persentase formasi jabatanstruktural yang terisi
100 96,17 96,17
14
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Tabel 4 Target dan Capaian Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun
2014 (lanjutan)
No SasaranStrategis
Indikator Kinerja Utama Target(%)
Realisasi(%)
Capaian(%)
TerciptanyaManajemenAparaturSipilNegarayangBerkualitas
Persentase PNS yang mengikutiTest Psikologi sebagai bahanpertimbangan Pembinaan karierPNS
1,58 1,58 100
Persentase data kepegawaian yangtelah dimutakhirkan dalam SistemInformasi Manajemen Kepegawaiandalam waktu selambat-lambatnyasatu bulan sejak adanya perubahandata
80,5 79,99 99,37
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaanterhadap usulan
99 99 100
Persentase pengangkatan pejabatFungsional
0,39 0,68 173,82
*) nilai capaian < 100% bermakna positif
Sasaran strategis 1: Peningkatan kompetensi pegawai.
Meskipun kompetensi merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen
sumber daya manusia, tetapi tidak ada satu indikator tunggal yang dapat
sepenuhnya merepresentasikan kompetensi. Dalam rencana strategis Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali, peningkatan kompetensi diukur dengan dua
indikator, yaitu:
(1) Persentase PNS yang memperoleh pendidikan/pelatihan/ kursus/job training
Indikator ini dihitung dengan membagi jumlah PNS Pemerintah Provinsi Bali
yang memperoleh pendidikan/pelatihan/kursus/job training selama satu
tahun dengan jumlah seluruh PNS di lingkungan Pemprov. Bali pada akhir
tahun anggaran. Secara spesifik, pendidikan/pelatihan/kursus/job training
yang dimasukkan dalam perhitungan ini adalah yang dananya bersumber
dari DPA Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali. Target yang ingin
dicapai pada tahun 2014 adalah sebesar 1,1%, sedangkan realisasinya
mencapai 1,26%, atau mencapai 115% dari target. Pada tahun 2014, jumlah
PNS yang memperoleh diklat dengan menggunakan anggaran dari BKD
Provinsi Bali adalah sebanyak 80 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan
15
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
dengan capaian tahun sebelumnya sebanyak 63 orang, atau 0,97% dari
jumlah pegawai Provinsi Bali pada 31 Desember 2013 yang mencapai 6491
orang.
Dalam pelaksanaannya, upaya mencapai sasaran ini diimplementasikan
dalam program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, khususnya
pada Kegiatan Menyelenggarakan Diklat/Kursus/Job Training bagi PNS di
lingkungan Pemprov. Bali.
(2) Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3
Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 dipilih
sebagai indikator peningkatan kompetensi pegawai karena pertimbangan
bahwa akumulasi pengetahuan yang diperoleh dalam jenjang pendidikan
formal S2 dan S3 akan membuat kompetensi PNS dalam menjalankan
tugas-tugasnya makin meningkat. Sesuai dengan Rencana Strategis Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali periode 2013-2014, persentase PNS
Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 hingga akhir tahun 2014
ditargetkan sebanyak 12,34%. Berdasarkan data pada Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) per 31 Desember 2014 terdapat 792
orang PNS yang memiliki kualifikasi S2 dan S3, atau mencapai 12,49% dari
jumlah total pegawai Pemprov. Bali yang mencapai 6343 orang. Pada 31
Desember 2013, jumlah PNS yang berkualifikasi S2 dan S3 adalah
sebanyak 761 orang, sehingga dari 31 Desember 2013 hingga 31
Desember 2014 jumlah PNS yang bergelar S2 dan S3 bertambah sebanyak
31 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah PNS Pemprov. Bali pada
tanggal 31 Desember 2013 yang mencapai 6491 orang, maka persentase
PNS yang bergelar S2 dan S3 pada tahun 2013 adalah sebesar 11,72%.
Sasaran strategis 2: Peningkatan disiplin pegawai
Disiplin PNS merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam manajemen
aparatur sipil negara. Karena pentingnya hal ini maka Pemerintah menetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang disiplin PNS. Melalui
peraturan tersebut diharapkan agar disiplin PNS akan terus meningkat dari
tahun ke tahun. Indikator yang dianggap mewakili peningkatan disiplin pegawai
adalah persentase penurunan kasus-kasus pelanggaran disiplin. Indikator
16
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
ini dihitung dengan membandingkan jumlah kasus pelanggaran disiplin dengan
jumlah seluruh PNS Pemprov. Bali. Selama tahun anggaran 2014 terdapat 3
kasus pelanggaran disiplin yang diproses atau 0,05% dari jumlah pegawai
Pemprov. Bali, sedangkan target yang ingin dicapai adalah maksimal sebesar
0,08%. Artinya, jumlah kasus pelanggaran disiplin telah berada di bawah
ambang batas atas yang ditetapkan. Sebagai perbandingan, selama tahun 2013
terdapat 3 kasus pelanggaran disiplin yang diproses, atau mencapai 0,05% dari
jumlah pegawai Pemprov. Bali per 31 Desember 2013.
Sasaran strategis 3: Peningkatan kualitas perencanaan formasi CPNS
Perencanaan formasi CPNS merupakan salah satu proses penting dalam
manajemen aparatur sipil negara karena merupakan hulu dari semua proses-
proses manajemen aparatur sipil negara. Oleh karena itu maka Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menetapkan peningkatan kualitas
perencanaan formasi CPNS sebagai salah satu sasaran strategis. Ada indikator
yang dijadikan sebagai proksi dari peningkatan kualitas perencanaan formasi
CPNS, yaitu:
(1) Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yang ditetapkan sebagaiusulan Formasi CPNS Pemprov. Bali
Penyusunan formasi CPNS Pemprov. Bali dilakukan secara bottom up,
berdasarkan kebutuhan masing-masing SPKD di lingkungan Pemprov. Bali.
Pada tahap selanjutnya, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
melakukan evaluasi terhadap usulan formasi dari seluruh SKPD. Formasi-
formasi yang lulus evaluasi kemudian ditetapkan sebagai usulan formasi
CPNS Pemprov. Bali. Secara keseluruhan, usulan formasi CPNS dari
SKPD-SKPD di lingkungan Pemprov. Bali berjumlah 950 orang, dan dari
jumlah ini sebanyak 301 formasi ditetapkan sebagai usulan formasi CPNS
Pemprov. Bali. Dengan kata lain, realisasi persentase usulan formasi
CPNS dari SKPD yang ditetapkan sebagai usulan formasi CPNS Pemprov.
Bali adalah sebesar 31,68% sedangkan target yang ingin dicapai adalah
sebesar 40%. Dengan membandingkan antara realisasi dan target tersebut
di atas diperoleh capaian sebesar 79,21%. Indikator ini merupakan indikator
kinerja baru yang data historisnya pada tahun 2013 tidak tersedia.
17
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
(2) Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan
Indikator ini dihitung dengan membagi jumlah alokasi formasi CPNS
Pemprov. Bali yang ditetapkan Pemerintah Pusat (Kementerian PAN dan
Reformasi Birokrasi) dengan jumlah usulan formasi CPNS yang diajukan
Pemerintah Provinsi Bali ke Kementerian PAN & RB. Pada tahun 2014,
Pemerintah Provinsi Bali mengajukan usulan formasi CPNS sebanyak 301
formasi, dan berdasarkan evaluasi Kementerian PAN & RB, jumlah formasi
yang disetujui sebanyak 149 formasi. Persentase usulan formasi CPNS
Pemprov. Bali yang ditetapkan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi
adalah sebesar 49,50, sedangkan target yang ditetapkan dalam Rencana
Strategis BKD Provinsi Bali periode 2013-2018 untuk tahun 2014 adalah
sebesar 50%. Capaian kinerja yang diraih adalah sebesar 99% (49,5%
dibagi 50%). Data historis indikator ini pada tahun 2013 tidak tersedia
karena indikator ini baru digunakan pada tahun 2014.
Gambar 2 Pelaksanaan Seleksi CPNS dengan Sistem CAT
18
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Sasaran strategis 4: Terciptanya Manajemen Aparatur Sipil Negara yangBerkualitas
Ada sejumlah indikator yang dipilih sebagai tolok ukur terciptanya manajemen
aparatur sipil negara yang berkualitas, yaitu:
(1) Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu
Agar manajemen aparatur sipil negara yang berkualitas dapat tercipta,
proses-proses administrasi termasuk penerbitan surat-surat keputusan
kepegawaian harus diselesaikan secara tepat waktu. Oleh karena itu, BKD
Provinsi Bali menetapkan persentase SK kepegawaian yang diselesaikan
tepat waktu sebagai indikator terciptanya manajemen aparatur sipil negara
yang berkualitas. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan semua SK
yang diselesaikan tepat waktu kemudian membaginya dengan total seluruh
SK yang diterbitkan oleh BKD Provinsi Bali selama tahun 2014. Target
persentase SK yang diselesaikan tepat waktu pada tahun 2014 adalah
sebesar 80%, sedangkan realisasinya adalah sebesar 76,73%, sehingga
capaian realisasinya adalah sebesar 95,91% (diperoleh dengan membagi
realisasi dengan target).
Jika ditelusuri lebih jauh, secara keseluruhan pada tahun 2014 BKD Provinsi
Bali menargetkan penerbitan 3301 SK dan yang diselesaikan tepat waktu
sebanyak 2513. SK-SK ini dapat dipilah sebagai berikut:
- SK pengangkatan CPNS dan PNS sebanyak 63 SK, yang terdiri dari
SK PNS sebanyak 20 SK dan semuanya diselesaikan tepat waktu
sedangkan penerbitan SK CPNS sebanyak 43 SK tidak tepat waktu.
Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian penggunaan sistem
aplikasi pelayanan kepegawaian yang dilakukan secara terpusat dan
online.
- SK Kenaikan pangkat dan mutasi sebanyak 3000 SK, yang dapat
diselesaikan tepat waktu sebanyak 2255. Hal ini disebabkan karena
sulitnya memprediksi jumlah perpindahan PNS antar Provinsi dan
Kabupaten/Kota serta jumlah usul kenaikan pangkat PNS dari
Kabupaten/Kota yang diusulkan ke Provinsi Bali untuk Golongan IV/a
ke atas.
19
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
- SK jabatan struktural sebanyak 12 SK yang terdiri dari SK
pengangkatan dalam jabatan struktural sebanyak 5 SK dan SK
pemberhentian dalam jabatan struktural sebanyak 7 SK, dimana
semuanya dapat diselesaikan tepat waktu.
- SK Pensiun PNS sebanyak 226 SK dan semuanya dapat diselesaikan
sebelum waktunya.
Indikator kinerja ini belum digunakan sebagai indikator kinerja sasaran
strategis pada tahun 2013 sehingga data historis pada tahun tersebut belum
tersedia.
Gambar 3 Pembinaan Administrasi Pensiun PNS
(2) Persentase formasi jabatan struktural yang terisi
Agar organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali
dapat berfungsi dan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat dan
stake holder lain, maka struktur organisasi yang sudah disusun harus diisi
dengan SDM yang berkompeten. Oleh karena itu, sebagai SKPD yang
bertanggung jawab dalam bidang kepegawaian, BKD Provinsi Bali
mengemban tugas untuk memastikan agar setiap formasi jabatan struktural
di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali diisi dengan orang yang paling tepat.
20
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Pada tahun 2014, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali menetapkan
target 100% formasi jabatan struktural telah terisi dengan kandidat yang
berdasarkan kriteria-kriteria objektif paling layak menduduki jabatan
tersebut. Dengan kata lain diharapkan tidak ada jabatan yang kosong,
karena kekosongan jabatan tersebut akan mempengaruhi kinerja
organisasi. Upaya mengisi jabatan struktural ini diimplementasikan oleh
BKD Provinsi Bali dalam Kegiatan Pelaksanaan Ujian Dinas dan Mutasi
Jabatan Struktural di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dalam struktur
organisasi Pemerintah Provinsi Bali terdapat 965 formasi jabatan struktural
dan hingga akhir tahun 2014 formasi yang terisi sebanyak 928 formasi atau
dengan realisasi 96,17%. Jumlah formasi jabatan serta persentase formasi
yang terisi berdasarkan eselon adalah sebagai berikut:
- Jabatan struktural Eselon I terdiri dari satu formasi dan telah terisi
(100%)
- Jabatan struktural Eselon II(a) terdiri dari 37 formasi dan terisi
sebanyak 34 formasi (91,89%); Jabatan struktural Eselon II (b)
sebanyak 11 formasi dan terisi semuanya (100 %)
- Jabatan struktural Eselon III (a) terdiri dari 244 formasi dan hingga 31
Desember 2014 yang terisi sebanyak 240 formasi (98,36%); formasi
jabatan struktural Eselon III (b) terdiri dari 12 formasi dan telah terisi
seluruhnya (100%)
- Jabatan struktural Eselon IV (a) terdiri dari 660 formasi dan 630 di
antaranya telah terisi (95,45%).
Sebagai perbandingan, pada akhir tahun 2013 formasi jabatan struktural
yang tersedia di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali adalah sebanyak 965
formasi dan yang terisi sebanyak 801 formasi, sehingga persentase jabatan
struktural yang terisi adalah sebesar 83,01%. Dapat dikatakan bahwa
persentase jabatan struktural yang terisi pada tahun 2014 meningkat
dibandingkan dengan persentase jabatan struktural yang terisi pada tahun
2013.
21
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
(3) Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahanpertimbangan Pembinaan karier PNS
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pejabat struktural di
lingkungan Pemerintah Provinsi Bali adalah dengan melaksanakan tes
psikologi bagi calon-calon pejabat struktural eselon IV. Dengan
melaksanakan tes ini diharapkan agar para pejabat struktural eselon IV
yang lulus tes psikologi dan kemudian menduduki jabatan memiliki
karakteristik psikologis yang sesuai untuk jabatan dan tanggung jawab yang
akan diembannya. Selama tahun 2014 sejumlah 100 orang calon pejabat
struktural Eselon IV telah mengikuti tes psikologi tersebut. Dibanding jumlah
pegawai yang mencapai 6343 orang, peserta tes psikologi mencapai 1,58%
dari keseluruhan pegawai Pemprov. Bali. Realisasi ini sama dengan target
yang ditetapkan untuk tahun 2014. Sebagai perbandingan, pada tahun
2013 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali juga melaksanakan tes
psikologi terhadap 100 orang calon pejabat struktural eselon IV. Jika
dibandingkan dengan jumlah pegawai pada 31 Desember 2013, persentase
PNS yang mengikuti tes psikologi untuk menduduki jabatan struktural
eselon IV adalah sebesar 1,54 %.
(4) Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam SistemInformasi Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnyasatu bulan sejak adanya perubahan
Dasar pemikiran untuk menjadikan indikator ini sebagai tolok ukur
terciptanya manajemen aparatur sipil negara yang berkualitas adalah bahwa
data kepegawaian yang lengkap, benar, dan mutakhir merupakan prasyarat
untuk membuat keputusan-keputusan manajemen aparatur sipil negara
yang baik. Target pemutakhiran data kepegawaian denga dalam waktu
selambat-lambatnya satu bulan sejak adanya perubahan data pada tahun
2014 yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali adalah
sebesar 80,5%. Dalam realisasinya, data kepegawaian yang telah
dimutakhirkan dalam kurun waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak
perubahan data adalah sebanyak 5074 orang dari total pegawai sebanyak
6343, atau mencapai 79,99%. Dibandingkan dengan target pemutakhiran
sebesar 80,5%, realisasi yang diraih mewakili capaian sebesar 99,37%.
22
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Indikator ini merupakan indikator baru yang belum pernah diukur pada tahun
sebelumnya, sehingga tidak ada data historis sebagai pembanding.
Diharapkan di masa depan, persentase pemutakhiran data akan semakin
tinggi. Upaya untuk merealisasikan target pemutakhiran data kepegawaian
ditempuh dengan melaksanakan Kegiatan Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah.
(5) Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadapusulan
Dalam melaksanakan reward and punishment, Pemerintah Provinsi Bali
memberikan penghargaan bagi PNS yang memenuhi persyaratan untuk
mendapatkannya. Salah satu penghargaan tersebut adalah anugrah Satya
Lancana Karya Satya. Pada tahun 2014 Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali menargetkan 99% dari seluruh PNS yang diusulkan
memperoleh Satya Lancana Karya Satya (SLKS) ditetapkan oleh
Pemerintah pusat sebagai penerima anugrah tersebut. Pada realisasinya,
pada tahun 2014 Pemerintah pusat menetapkan 486 PNS Pemprov. Bali
sebagai penerima anugrah SLKS, sementara jumlah yang diusulkan adalah
sebanyak 493 orang, sehingga rasio antara jumlah PNS Pemprov. Bali yang
memperoleh anugrah Satya Lancana Karya Satya dengan jumlah yang
diusulkan adalah 99%. Jika realisasi ini dibandingkan dengan target maka
diperoleh tingkat capaian seratus persen.
(6) Persentase pengangkatan pejabat Fungsional
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, salah satu jabatan penting dalam aparatur sipil negara (ASN)
adalah jabatan fungsional. Akan tetapi minat untuk meniti karir melalui
jabatan fungsional masih rendah sehingga Pemerintah Provinsi Bali harus
berupaya keras untuk meningkatkan jumlah PNS yang memilih jalur jabatan
fungsional sebagai pilihan karir mereka. Pada tahun 2014 BKD Provinsi
Bali menargetkan pengangkatan pejabat fungsional sebesar 0,39% dari
jumlah pegawai. Salah satu upaya yang dilakukan untuk merealisasikan
target ini adalah dengan melaksanakan sosialisasi jabatan fungsional yang
diwadahi dalam Kegiatan Pendataan dan Pengembangan Karir Jabatan
23
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Fungsional. Selama tahun 2014, Pemerintah Provinsi Bali telah mengangkat
43 orang pejabat fungsional, atau 0,68% dari seluruh pegawai Pemprov.
Bali. Sebagai perbandingan, pada tahun 2013 Pemerintah Provinsi Bali
mengangkat 175 orang pejabat fungsional atau 2,7% dari total pegawai
pada 31 Desember 2013 yang mencapai 6.491 orang. Pengangkatan
pejabat fungsional di masa yang akan datang diharapkan akan makin
meningkat dan hal ini antara lain didukung dengan kebijakan untuk
mengangkat PNS dalam jabatan fungsional sesuai dengan formasi CPNS
pada saat penerimaan CPNS.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa dibandingkan dengan capaian kinerja
2013 secara umum capaian kinerja yang diraih pada tahun 2014 relatif baik dan
mengalami peningkatan. Tabel 5 menyajikan perbandingan realisasi kinerja
antara tahun 2014 dan 2013.
Tabel 5 Perbandingan kinerja antara tahun 2013 dan 2014
Sasaran IndikatorCapaian (%)2013 2014
Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yang memperoleh pendidikan/pelatihan/kursus/job training
0,92 1,26
Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2dan S3
11,72 12,49
Peningkatandisiplinpegawai
Persentase penurunan kasus-kasus pelanggaran disiplin 0,05 0,05
Peningkatankualitasperencanaanformasi CPNS
Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yangditetapkan sebagai usulan Formasi CPNS Pemprov. Bali
N.A 31,68
Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan N.A 49,50
TerciptanyaManajemenAparatur SipilNegara yangBerkualitas
Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepatwaktu
N.A 76,73
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi 83,01 96,17
Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagaibahan pertimbangan Pembinaan karier PNS
1,54 1,58
Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkandalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalamwaktu selambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data
N.A 79,99
Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaanterhadap usulan
N.A 99
Persentase pengangkatan pejabat Fungsional 2,7 0,68N.A Data historis tidak tersedia
24
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
A.2. Evaluasi Kinerja
Salah satu fungsi laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah
sebagai bahan untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan evaluasi terhadap capaian kinerja
yang telah diraih serta penelusuran terhadap informasi/fakta yang relevan di
balik angka-angka capaian yang disajikan dalam laporan akuntabilitas.
Dengan memperhatikan kolom capaian kinerja dalam Tabel 4 dapat dilihat
bahwa secara umum pada tahun anggaran 2014 Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali telah mencapai atau melampaui target kinerja yang ditetapkan. Hal
ini ditunjukkan dengan tingkat capaian (perbandingan antara realisasi dengan
target) 100 (seratus) persen atau lebih. Cara pemaknaan ini berlaku untuk
semua indikator, kecuali untuk indikator persentase penurunan kasus-kasus
pelanggaran disiplin yang harus dimaknai sebaliknya. Untuk indikator ini,
pencapaian kurang dari seratus persen bermakna positif, dalam arti persentase
pelanggaran disiplin lebih kecil dari batas maksimal yang ditetapkan.
Akan tetapi terdapat juga capaian sejumlah indikator yang belum mencapai
seratus persen, yaitu:
1) Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yang ditetapkan sebagai
usulan Formasi CPNS Pemprov. Bali.
Target untuk indikator ini adalah sebesar 40% namun baru tercapai
sebesar 31,68%, sehingga tingkat capaian yang diraih mencapai 79,
21%. Hal ini disebabkan karena dalam penyusunan kebutuhan
formasi CPNS belum sepenuhnya didasarkan pada analisis jabatan
dan analisis beban kerja sehingga usulan formasi CPNS dari SKPD
belum sepenuhnya mencerminkan kesesuaian antara jumlah tenaga
yang tersedia, formasi jabatan, kualifikasi pendidikan dan jumlah
formasi yang dibutuhkan dalam unit kerjanya.
2) Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan.
Target kinerja untuk indikator persentase usulan formasi CPNS yang
ditetapkan adalah sebesar 50% dan pada tahun 2014 terealisasi
sebesar 49,50%, sehingga tingkat capaian kinerja mencapai 99%. Hal
25
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
ini disebabkan karena usulan formasi CPNS yang diusulkan telah
disesuaikan dengan kebutuhan formasi CPNS di SKPD dan usulan
yang ditetapkan berdasarkan keputusan Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi.
3) Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu
Target untuk indikator kinerja ini pada tahun 2014 adalah sebesar 80%
sedangkan realisasinya adalah sebesar 76,73%. Jika ditelusuri lebih
jauh, BKD Provinsi Bali pada tahun 2014 menerbitkan beberapa jenis
SK. SK-SK yang seluruhnya diselesaikan tepat waktu adalah SK
jabatan struktural (12 SK), SK pensiun (226 SK), serta SK
Pengangkatan PNS (20 SK). Selain SK-SK tersebut, SK lain hanya
sebagian dapat diselesaikan tepat waktu:
- SK pengangkatan CPNS sebanyak 43 SK tidak tepat waktu. Hal
ini disebabkan karena adanya penyesuaian penggunaan sistem
aplikasi pelayanan kepegawaian yang dilakukan secara terpusat
dan online.
- SK Kenaikan pangkat dan mutasi sebanyak 3000 SK, yang dapat
diselesaikan tepat waktu sebanyak 2255. Hal ini disebabkan
karena sulitnya memprediksi jumlah perpindahan PNS antar
provinsi dan Kabupaten/Kota serta jumlah usul kenaikan pangkat
PNS dari Kabupaten/Kota yang diusulkan ke Provinsi untuk
Golongan IV/a ke atas.
Gambar 4 Penyerahan SK CPNS
26
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
4) Persentase formasi jabatan struktural yang terisi
Target yang ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
adalah mengisi seratus persen formasi jabatan struktural yang tersedia
akan tetapi realisasi yang dicapai pada tahun 2014 baru mencapai
96,17%. Perbedaan antara target dengan realisasi kinerja ini
disebabkan karena adanya beberapa jabatan struktural yang tidak terisi
pada akhir tahun 2014, yang terdiri dari 3 jabatan struktural eselon
II(a), 4 jabatan struktural eselon III(a), dan 30 jabatan struktural eselon
IV(a). Jabatan yang kosong ini disebabkan karena adanya pejabat
yang pensiun, meninggal dunia, mengundurkan diri atau diberhentikan
dari jabatan struktural.
5) Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya
satu bulan sejak adanya perubahan data.
Pada tahun 2014 target pemutakhiran data kepegawaian dalam kurun
waktu selambat-lambatnya 1 bulan sejak terjadinya perubahan data
adalah sebesar 80,5% sedangkan realisasinya 79,99%, sehingga
capaiannya mencapai 99,37%. Hal ini disebabkan karena proses entry
data pada sistem informasi manajemen kepegawaian daerah
(SIMPEG) dilaksanakan setelah proses SK/data selesai dan bukan
berdasarkan tanggal penetapan.
A.3. Perbandingan dengan target akhir periode Renstra 2013-2018Dalam konteks pembangunan jangka menengah daerah yang
berkesinambungan, capaian kinerja Badan Kegawaian Daerah tahun 2014 harus
dipandang sebagai bagian dari perencanaan kinerja jangka menengah periode
2013-2018. Perspektif ini akan memberikan informasi tentang seberapa jauh
kinerja yang telah dicapai pada tahun 2014 dibandingkan dengan target di akhir
tahun 2018. Tabel 6 menunjukkan perbandingan antara capaian kinerja tahun
2014 dengan target kinerja di akhir periode Renstra 2013-2018
27
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Tabel 6 Perbandingan antara capaian kinerja tahun 2014 dengan target di akhir periode
Renstra 2013-2018
No. SasaranStrategis
Indikator Kinerja Target AkhirRenstra
2013-2018
Capaian2014
1. Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yang memperolehpendidikan/ pelatihan/ kursus/jobtraining
6,9 1,26
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
19,0 12,49
2. Peningkatandisiplinpegawai
Persentase penurunan kasus-kasusPelanggaran Disiplin
0,05 0,05
3. Peningkatankualitasperencanaanformasi CPNS
Persentase usulan Formasi CPNS dariSKPD yang ditetapkan sebagai usulanFormasi CPNS Pemprov. Bali
80 31,68
Persentase usulan formasi CPNS yangditetapkan
90 49,50
4. TerciptanyaManajemenAparatur SipilNegara yangBerkualitas
Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
90 76,73
Persentase formasi jabatan strukturalyang terisi
100 96,17
Persentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
14,20 1,58
Persentase data kepegawaian yangtelah dimutakhirkan dalam SistemInformasi Manajemen Kepegawaiandalam waktu selambat-lambatnya satubulan sejak adanya perubahan data
90 79,99
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaan terhadapusulan
99 99
Persentase pengangkatan pejabatFungsional
5,73 0,68
Dari Tabel 6 tersebut di atas, terdapat sejumlah catatan yang perlu diperhatikan.
Pertama, Ada dua indikator yang capaiannya sudah menyamai target di akhir
periode Renstra 2013-2018. Indikator pertama adalah persentase penurunan kasus-
kasus pelanggaran disiplin, dimana target akhir periode Renstra maupun capaian
2014 mencapai 0,05%. Capaian kinerja ini harus dijaga agar tidak terjadi kenaikan
jumlah kasus pelanggaran disiplin PNS di tahun-tahun mendatang yang
28
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
mengakibatkan kinerja mengalami penurunan (dalam arti terjadinya peningkatan
persentase pelanggaran disiplin PNS). Indikator berikutnya adalah Rasio
penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadap usulan. Target hingga
akhir periode Renstra 2013-2018 untuk indikator ini maupun tingkat capaian pada
tahun 2014 adalah sebesar 99%. Oleh karena itu harus dipertahankan atau bahkan
ditingkatkan lagi di masa depan. Untuk itu, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Bali harus tetap selektif dalam menyaring usulan-usulan penerima penghargaan
satya lancana karya satya dari SKPD-SKPD dengan secara konsisten berpedoman
pada pemenuhan persyaratan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Kedua, ada tiga indikator yang capaian di akhir 2013-2018 merupakan akumulasi
capaian dari tahun 2014, 2015,2016, 2017, dan 2018, dalam arti target akhir periode
merupakan penjumlahan target masing-masing tahun pada periode tersebut.
Ketiga indikator tersebut adalah: Persentase PNS yang memperoleh pendidikan/
pelatihan/ kursus/job training; Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi
sebagai bahan pertimbangan Pembinaan karier PNS; dan Persentase pengangkatan
pejabat Fungsional. Akumulasi target hingga akhir tahun 2018 untuk persentase
PNS yang memperoleh pendidikan pelatihan/ kursus/job training adalah sebesar
6,9% dan capaian pada tahun 2014 adalah sebesar 1,26%, sehingga terdapat
selisih sebesar 5,59% yang harus dicapai secara bertahap selama empat tahun. Ini
bermakna bahwa BKD Provinsi Bali harus meningkatkan upaya maupun anggaran
pendidikan dan pelatihan pegawai. Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi
sebagai bahan pertimbangan Pembinaan karier PNS selama periode 2013-2018
ditargetkan sebesar 14,20% dan yang telah dicapai pada tahun anggaran 2014
adalah sebesar 1,58%, sehingga terdapat selisih sebesar 12,62% yang harus
dicapai selama empat tahun. Artinya, setiap tahun persentase PNS yang mengikuti
test psikologi adalah sebesar 3,16% dari jumlah pegawai atau sekitar 200 orang.
Untuk mencapai ini, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali harus memastikan
bahwa PNS-PNS yang sudah memenuhi persyaratan mengikuti tes psikologi ini,
kemudian secara objektif memilih kandidat dengan hasil tes terbaik untuk menduduki
jabatan struktural yang kosong. Untuk indikator persentase pengangkatan pejabat
fungsional, target kumulatif hingga 2018 adalah sebesar 5,73% dari jumlah pegawai,
sedangkan capaian selama 2014 adalah sebesar 0,68%, sehingga terdapat selisih
sebesar 5,05% dari jumlah pegawai. Selisih antara target hingga tahun 2018 dengan
29
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
capaian pada tahun 2014 ini harus dikejar pada tahun 2015 – 2018 melalui
sosialisasi tentang jabatan fungsional, konsistensi dalam pengangkatan CPNS
dalam jabatan fungsional sesuai dengan formasi yang dilamar dalam penerimaan
CPNS serta upaya-upaya lain yang dapat menjadi insentif bagi PNS untuk meniti
karir melalui jalur fungsional, seperti misalnya usulan tunjangan kinerja yang
mendekati jabatan struktural yang setara.
Ketiga, indikator-indikator kinerja yang lain pada hakekatnya merupakan arah atau
tren perbaikan kualitas hasil dari tahun ke tahun. Indikator-indikator tersebut
meliputi:
(1) Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yang ditetapkan sebagai usulan
Formasi CPNS Pemprov. Bali. Target di akhir periode Renstra 2013-2018
adalah 80%, target 2014 adalah 40% sedangkan capaian 2014 adalah
sebesar 31,68%. Ini berarti bahwa Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
harus melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas usulan formasi dari
SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali melalui pelatihan atau
pendampingan. Melalui upaya ini diharapkan bahwa usulan formasi dari
SKPD akan makin selektif sehingga persentase usulan formasi dari SKPD
yang ditetapkan sebagai usulan formasi Pemprov. Bali akan makin
meningkat.
(2) Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan, yang merupakan
perbandingan antara alokasi formasi CPNS yang ditetapkan oleh
Kementerian PAN dan RB untuk Pemprov. Bali dengan usulan formasi CPNS
Pemprov. Bali. Target yang dituju pada akhir tahun 2018 adalah sebesar
90% sedangkan target dan capaian tahun 2014 secara berurutan adalah
sebesar 50% dan 49,5%. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun capaian
tahun 2014 sudah mendekati target pada tahun tersebut, akan tetapi Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali masih harus terus memperbaiki
selektivitas dan kualitas usulan formasi CPNS-nya ke pusat dengan
mempertimbangkan ketersediaan SDM saat ini, kebutuhan organisasi di masa
depan, serta kemampuan keuangan daerah. Dengan demikian diharapkan
bahwa dari tahun ke tahun persentase usulan formasi CPNS Pemprov. Bali
30
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
yang disetujui Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi akan terus
meningkat.
(3) Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu. Sesuai dengan
rencana strategisnya, BKD Provinsi Bali menetapkan target SK Kepegawaian
yang diselesaikan tepat waktu sebesar 90% sedangkan capaian tahun 2014
adalah sebesar 76,73%. Selama empat tahun tersisa Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali harus meningkatkan kecepatan pelayanan kepegawaian,
khususnya penyelesaian SK-SK, dengan secara konsisten mempedomani
Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, serta semua standard
operating procedure (SOP) dalam pelayanan kepegawaian.
(4) Persentase formasi jabatan struktural yang terisi. Badan Kepegawaian
menetapkan target capaian sebesar 100% setiap tahun dalam periode
Renstra 2013-2018, dalam arti mengisi seluruh formasi jabatan struktural
yang tersedia agar proses-proses kerja dalam organisasi dapat berlangsung
dengan lancar. Pada tahun 2014 capaian yang diraih adalah sebesar
96,17%. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2014 masih ada jabatan yang
tidak terisi. Di masa yang akan datang, kekosongan jabatan struktural harus
ditekan dengan secepatnya melakukan inventarisasi jabatan yang kosong,
melakukan seleksi terhadap kandidat-kandidat potensial untuk mengisi
jabatan tersebut berdasarkan kriteria-kriteria objektif (salah satunya dengan
melihat peringkat hasil tes psikologi), serta mengusulkan kepada pejabat
pembina kepegawaian daerah untuk menerbitkan surat keputusan
pengangkatan pegawai dalam jabatan struktural.
(5) Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu
bulan sejak adanya perubahan data. Semakin akurat dan semakin cepat
pemutakhiran data kepegawaian maka semakin berkualitas informasi yang
tersedia untuk pengambilan keputusan kepegawaian. BKD Provinsi Bali
menargetkan persentase data kepegawaian yang dimutakhirkan dalam waktu
selambat-lambatnya satu bulan sejak terjadinya perubahan data pada tahun
2014 sebesar 80,5% dan terus meningkat secara gradual dan di akhir tahun
2018 target yang diharapkan adalah sebesar 90%. Capaian yang diraih pada
31
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
tahun 2014 adalah sebesar 79,99%. Jadi dalam waktu empat tahun tersisa,
BKD Provinsi Bali harus meningkatkan kecepatan pemutakhiran data melalui
sejumlah upaya, antara lain: analisis terhadap SOP dan proses pemutakhiran
data dari SKPD hingga entry dan validasi data di server BKD Provinsi Bali
untuk menemukan adanya bottle neck dalam proses tersebut serta
melakukan upaya-upaya untuk memperbaikinya.
B. Realisasi AnggaranPada tahun anggaran 2014, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
memperoleh alokasi anggaran belanja daerah pada DPA perubahan sebesar
Rp. 32.920.194.722,13. Jumlah ini berkurang sebesar Rp. 9.169.867.013,87 dari
anggaran belanja pada DPA induk tahun 2014 yang mencapai Rp.
42.090.061.736,-. Dibandingkan dengan anggaran belanja yang diperoleh pada
tahun 2013, Anggaran belanja pada tahun 2014 mengalami peningkatan
sebesar Rp. 8.297.869.800. Statistik anggaran selama beberapa tahun terakhir
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 7 Statistik Realisasi Anggaran Tahun 2010 - 2014
Tahun Anggaran Realisasi % Realisasi
2010 24.721.396.850,00 20.875.836.186 84,44%
2011 27.545.808.605,00 25,173,962,355 91,39%
2012 23.255.965.077,00 20.640.664.897 88,75%
2013 24.622.324.922,00 19.809.394.423 80,45%
2014 32.920.194.722,13 26.712.694.000 81,14%
Jika dilihat menurut kelompok belanja, anggaran belanja yang dikelola oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali terdiri atas kelompok belanja tidak
langsung sebesar Rp. 13.765.866.922,13,- dan kelompok belanja langsung
sebesar Rp. 19.154.327.800,- Besar anggaran belanja total, anggaran per
kelompok belanja, serta realisasinya pada tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 8
di bawah ini.
32
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Tabel 8 Rincian anggaran dan realisasi belanja per kelompok belanja
Kelompok Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi
Belanja Tidak Langsung
(BTL)
13.765.866.922,13 9.463.524.977 68,75
Belanja Langsung (BL) 19.154.327.800,00 17.249.169.023 90,05
Total Belanja 32.920.194.722,13 26.712.694.000 81,14
Belanja Tidak Langsung pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
sepenuhnya berupa belanja pegawai yang digunakan untuk pembayaran gaji dan
tunjangan pegawai, sedangkan Belanja Langsung digunakan untuk mendanai
program-program yang terdiri dari satu atau lebih kegiatan. Menurut jenisnya,
belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang/jasa, serta belanja
modal. Alokasi anggaran belanja langsung dan realisasinya menurut program
disajikan pada Tabel di bawah ini.
Tabel 9 Realisasi fisik dan keuangan per program tahun 2014
Dari tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2014, Badan Kepegawaian Daerah
Provinsi Bali mencapai realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 90,05%. Ini
berarti bahwa Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah dapat merealisasikan
No. Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp)% Realisasi
Fisik Keuangan1 Pelayanan Administrasi
Perkantoran1.681.715.396 1.464.395.441 100 87,08
2 Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur
1.482.567.204 1.448.191.050 100 97,68
3 Program peningkatan disiplinaparatur pemerintah
2.851.042.100 2.126.870.400 100 74,60
4 Peningkatan KapasitasSumber Daya Aparatur
1.091.929.500 948.791.523 100 86,89
5 Peningkatan Tenaga Kerja 7.859.439.000 7.762.587.000 100 98.77
6 Pembinaan danPengembangan Aparatur
3.943.129.700 3.291.726.309 100 83,48
7 Kesejahteraan AparaturPemerintah
244.504.900 206.607.300 100 84,50
Total 19.154.327.800 17.249.169.023 100 90,05
33
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
seluruh belanja dengan menggunakan hanya 90,05% alokasi anggaran. Jika
realisasi keuangan dibagi dengan realisasi fisik maka akan diperoleh angka 0,90,
yang bermakna bahwa untuk setiap 1 unit belanja, BKD hanya menghabiskan 0,90
unit anggaran yang dialokasikan untuk merealisasikan unit belanja tersebut,
sehingga dapat dikatakan bahwa secara umum BKD telah membelanjakan anggaran
secara efisien.
Tabel 9 di atas juga menunjukkan bahwa pada tahun anggaran 2014, Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Bali mengembalikan alokasi anggaran yang
diperolehnya ke kas daerah sebesar Rp. 1.905.158.777. Sisa anggaran ini antara
lain bersumber dari efisiensi dalam belanja barang/jasa serta adanya penyesuaian
volume.
34
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
BAB IVPENUTUP
Secara umum pada tahun 2014 Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali telah
meraih capaian kinerja yang cukup baik dibandingkan dengan target yang ditetapkan
dalam Penetapan (Perjanjian) Kinerja Tahun 2014 serta Rencana Strategis Daerah
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Periode 2013-2018. Akan tetapi masih
terdapat sejumlah permasalahan serta capaian yang belum sesuai target, yaitu:
1) Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yang ditetapkan sebagai usulan
Formasi CPNS Pemprov. Bali baru mencapai 31,68% sedangkan target yang
ditetapkan adalah sebesar 40%, sehingga tingkat capaiannya sebesar
79,21%.
2) Persentase usulan formasi CPNS Pemprov. Bali yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
sebesar 49,50% sedangkan target kinerja sesuai dengan penetapan kinerja
pada tahun 2014 adalah sebesar 50% (tingkat capaian kinerja 99%).
3) Target persentase formasi jabatan struktural yang terisi adalah 100%, dalam
arti semua formasi jabatan struktural terisi, tetapi hingga 31 Desember 2014
yang terisi sebanyak 96,17%. Selisih antara target dengan realisasi kinerja ini
disebabkan karena adanya beberapa jabatan struktural yang tidak terisi pada
akhir tahun 2014, yang terdiri dari 3 jabatan struktural eselon II(a), 4 jabatan
struktural eselon III(a), dan 30 jabatan struktural eselon IV(a).
4) Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu
bulan sejak adanya perubahan data pada tahun 2014 adalah sebesar
79,99%, hampir menyamai namun masih di bawah target yaitu sebesar
80,5%.
5) Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu baru mencapai
76,73%, masih di bawah target sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena
adanya sebagian proses penerbitan SK kepegawaian yang capaian
penerbitan SK tepat waktu masih di bawah target.
35
L A K I P - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali Tahun 2014
Upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Bali di tahun-tahun yang akan datang, antara lain:
1. Memperbaiki kualitas usulan formasi CPNS dari SKPD maupun usulan
formasi CPNS Pemprov. Bali dengan memperhatikan kondisi pegawai saat
ini, kebutuhan organisasi di masa depan, serta ketersediaan anggaran.
Penyusunan formasi CPNS harus sangat selektif mulai dari SKPD-SKPD
hingga proses evaluasi dan penetapan usulan formasi CPNS Provinsi.
2. Mengevaluasi dan memperbaiki SOP pelayanan kepegawaian dan
menjadikannya pedoman dalam melaksanakan pelayanan sehingga
pelayanan kepegawaian dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan tepat
waktu.
3. Mempercepat pemutakhiran data kepegawaian dengan melibatkan Sub
Bagian Kepegawaian di SKPD-SKPD di lingkungan Pemprov. Bali, sehingga
nantinya akan dapat dihasilkan data kepegawaian yang akurat dan mutakhir
sebagai dasar pengambilan keputusan kepegawaian yang lebih objektif.
Terlepas dari hasil yang telah dicapai, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) BKD Provinsi Bali tahun 2014 ini diharapkan dapat menjadi
potret tentang capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali tahun 2014
dan sebagai cermin bagi seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan BKD Provinsi
Bali dalam merencanakan dan melaksanakan program dan kegiatan di tahun-tahun
mendatang sehingga akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi secara
keseluruhan.
KEPALA BADAN KEPEGAWAIANDAERAH PROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPEMBINA UTAMA MADYANIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN I
1. Meningkatkan kualitas perencanaan kepegawaian2. Menciptakan SDM aparatur yang memiliki kompetensi tinggi3. Menerapkan sistem merit dalam manajemen kepegawaian.
1.2.3.
4.
5.6.7.8.9.10111213
Perbaikan sarana dan prasarana
Implementasi SOP pelayanan kepegawaianPelaksanaan survei kepuasan pegawai terhadap pelayanan yang diberikan BKD Provinsi Bali secara berkala minimum sekali setahun.
Pembangunan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian terintegrasi
Menjadi Pengelola Manajemen Aparatur Sipil Negara yang Profesional
Rencana StrategisBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Periode 2013 - 2018
Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur melalui pengiriman diklat dan bimbingan teknisMeningkatkan kapasitas sumber daya aparatur melalui pengiriman PNS dalam tugas belajar dan ijin belajar
Pemutakhiran data kepegawaian secara berkala bekerja sama dengan SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Visi
Misi
Kebijakan
Penyusunan formasi CPNS berdasarkan analisis beban kerja, prediksi pegawai yang pensiun dan mutasi, serta rencana penataan organisasi dimasa depan.Pengangkatan calon pejabat struktural Eselon IV dilakukan dengan mempertimbangkan hasil tes psikologi (Prioritas diberikan pada pegawai yangmemperoleh hasil tes lebih baik).Mutasi pejabat struktural dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan organisasi dan pengembangan karir pegawai.Pemberian penghargaan bagi PNS yang berkinerja baikPelaksanaan pembinaan disiplin PNS serta sosialisasi peraturan-peraturan tentang kepegawaian (aparatur sipil negara)Menumbuhkan minat pegawai untuk meniti karir pada jalur fungsional melalui sosialisasi, diklat fungsional, serta peningkatan tunjangan.
2014 2015 2016 2017 2018
1 Persentase PNS yang memenuhi kompetensipada bidang tugasnya
% 50 58,32 70,03 83,39 98,40
Persentase PNS Pemprov. Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
% 12,3 13,7 15,1 16,8 19,0
Persentase usulan formasi yang ditetapkan % 50 60 70 80 90
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi % 100 100 100 100 100
Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologisebagai bahan pertimbangan Pembinaan karierPNS
% 1,58 3,16 3,16 3,16 3,16
Rasio penetapan PNS yang mendapatkanpenghargaan terhadap usulan
% 99 99 99 99 99
Persentase pengangkatan pejabat Fungsional % 0,39 0,63 0,78 2,83 1,1
Persentase pegawai yang dijatuhi hukumandisiplin
% 0,08 0,06 0,05 0,03 0,02
Persentase kepuasan pegawai terhadapkualitas layanan BKD Provinsi Bali
% - 50 60 70 80
Persentase data kepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam Sistem InformasiManagemen Kepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data
% 80,5 82,5 85 87,5 90
Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikantepat waktu
% 80 82 85 87 90
Terlaksananya sistem meritdalam manajemen ASN dilingkungan Pemprov. Bali
Rencana Strategis
No Tujuan SatuanTarget Per Tahun
Mewujudkan manajemen aparatur sipil yangberdasarkan sistem merit
2
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepegawaian Meningkatnya kualitas pelayanankepegawaian
3
Sasaran Strategis
Peningkatan kompetensi pegawai
Indikator Kinerja
Meningkatkan kompetensi pegawai
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN II
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7Formulasi Penghitungan : (Jumlah PNS yang memenuhikompetensi pada bidang tugasnya: jumlah seluruhpegawai) x 100%
BidangPengembangan
Pegawai
Alasan: Peningkatan kompetensi pegawai harusdilakukan secara berkelanjutan melalui diklat/kursus/jobtraining
Formulasi Penghitungan : (Jumlah PNS yangberkualifikasi pendidikan S2 dan S3 : Jumlah seluruhPNS) x 100%
BidangPengembangan
Pegawai
Alasan: Dengan makin kompleksnya permasalahanyang dihadapi, Pemerintah Provinsi Bali membutuhkanlebih banyak pegawai yang memiliki jenjang pendidikanpasca sarjana (S2 dan S3)
(Jumlah formasi yang disetujui pusat : jumlah formasiyang diusulkan Pemprov. Bali ke pusat) x 100%
Alasan: Dengan semakin tingginya kualitas usulanformasi yang diajukan Pemprov. Bali berdasarkanusulan formasi dari SKPD-SKPD di lingkunganPemerintah Provinsi Bali diharapkan bahwa persentaseusulan yang ditetapkan juga makin tinggi sehinggamampu memenuhi kebutuhan pegawai di lingkunganPemprov. Bali.
(Jumlah jabatan struktural yang terisi : jumlah seluruhformasi jabatan struktural) x 100%
Peningkatankompetensipegawai
Persentase PNS yangmemenuhi kompetensi padabidang tugasnya
Indikator Kinerja UtamaBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Periode 2013 - 2018
1 Data PNS yangmemperolehdiklat/kursus/job trainingdan pejabat strukturalserta fungsional yangsudah memiliki sertifikatdiklat sesuai denganjabatannya dari BidangPengembangan dan Datajumlah pegawai dariSIMPEG BKDSistem InformasiManajemen Kepegawaian(SIMPEG) BKD ProvinsiBali
Dokumen penetapanFormasi oleh pemerintahpusat dan dokumen usulanformasi Pemprov. Bali kepusat
Data Formasi Jabatanberdasarkan PeraturanDaerah tentang strukturorganisasi dan tatalaksana serta data jabatanyang terisi dari BidangPengembangan Pegawaidan dari SIMPEG BKD
Persentase usulan formasiyang ditetapkan
Persentase PNS Pemprov.Bali yang berkualifikasi S2dan S3
Bidang Formasi,Pengadaan dankesejahteraan
Pegawai
Persentase formasi jabatanstruktural yang terisi
BidangPengembangan
Pegawai
Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
2
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7Alasan: Agar proses kerja di seluruh SKPD dilingkungan Pemprov. Bali dapat berlangsung denganbaik maka seluruh formasi jabatan harus diisi denganpegawai yang memenuhi persyaratan untuk mendudukijabatan tersebut.
(Jumlah PNS yang mengikuti test psikologi: Jumlahseluruh PNS) x 100%
Alasan: Untuk dapat melaksanakan tugasnya denganbaik, seorang calon pejabat struktural harus memenuhisejumlah persyaratan psikologis yang dapat diukurdengan melakukan test psikologi.
(Jumlah PNS yang ditetapkan memperoleh satyalancana karya satya : jumlah seluruh PNS yangdiusulkan untuk mendapatkan satya lancana karyasatya) x 100%
Pemberian penghargaan satya lancana karya satyadilakukan secara selektif dengan mempertimbangkansejumlah persyaratan tertentu dan diharapkan semuapegawai yang telah memenuhi persyaratan dapatdiusulkan dan ditetapkan untuk memperolehpenghargaan tersebut
(Jumlah pejabat fungsional yang diangkat : jumlahseluruh pegawai) x 100%
Alasan: Mengingat keterbatasan formasi jabatanstruktural yang tersedia maka diharapkan agar proporsiPNS yang berminat meniti karir melalui jalur fungsionalakan makin meningkat.
(Jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin :jumlah pegawai) x 100%
Alasan: Tingkat kedisiplinan pegawai antara lain dapatdilihat dari persentase pegawai yang dijatuhi hukumandisiplin dan diharapkan nilainya akan makin berkurang.
Data usulan penerimasatya lancana karya satyadi lingkungan Pemprov.Bali dan KeputusanPresiden tentang penerimasatya lancana karya satya
Daftar SK PengangkatanPejabat Fungsional dariBidang PengembanganPegawai dan Data jumlahpegawai dari SIMPEGBKD
Bidang Data danKedudukan
Hukum Pegawai
Data Formasi Jabatanberdasarkan PeraturanDaerah tentang strukturorganisasi dan tatalaksana serta data jabatanyang terisi dari BidangPengembangan Pegawaidan dari SIMPEG BKD
Data peserta test psikologidari Bidang MutasiPegawai dan data jumlahpegawai dari SIMPEGBKD
Data jumlah pegawai yangdijatuhi hukuman disiplinSub Bidang KedudukanHukum Pegawai dan DataJumlah Pegawai dariSIMPEG BKD Provinsi Bali
Persentase pengangkatanpejabat Fungsional
BidangPengembangan
Pegawai
Bidang Formasi,Pengadaan dankesejahteraan
Pegawai
Persentase formasi jabatanstruktural yang terisi
BidangPengembangan
Pegawai
Persentase PNS yangmengikuti Test Psikologisebagai bahanpertimbangan Pembinaankarier PNS
Persentase pegawai yangdijatuhi hukuman disiplin
Terlaksananyasistem meritdalammanajemenASN dilingkunganPemprov. Bali
2
Bidang Mutasipegawai
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaanterhadap usulan
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7(Jumlah pegawai yang menyatakan puas terhadappelayanan BKD Provinsi Bali: jumlah seluruh pegawaiyang mendapatkan pelayanan) x 100%
Alasan: Badan kepegawaian harus terus menerusmeningkatkan kualitas pelayanannya dan alat ukurobjektif bahwa pelayanan BKD sudah berkualitas adalahkepuasan penerima layanan, terutama pegawai dilingkungan Pemprov. Bali.
(Jumlah data kepegawaian yang dimutakhirkan dalamjangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan sejakperubahan data : Jumlah seluruh data pegawai) x 100%
Bidang Data danKedudukan
Hukum Pegawai
Alasan: Kualitas keputusan kepegawaian sangatbergantung pada tersedianya data kepegawaian yangakurat dan mutakhir. Dengan semakin mutakhir dansemakin akurat data kepegawaian yang tersediadiharapkan keputusan kepegawaian yang dihasilkandengan memanfaatkan data tersebut juga akan makinbaik.
Persentase SKKepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
(Jumlah SK yang diselesaikan tepat waktu: Jumlahseluruh SK yang diterbitkan) x 100%
Sekretariat danSemua Bidang diBKD Provinsi Bali
Persentase datakepegawaian yang telahdimutakhirkan dalam SistemInformasi ManagemenKepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satubulan sejak adanyaperubahan data
Sistem InformasiManajemen Kepegawaian(SIMPEG) BKD ProvinsiBali
Data SK-SK yangditerbitkan oleh BadanKepegawaian DaerahProvinsi Bali, antara lain:SK Kenaikan Pangkat, SKMutasi Staf, SKpengangkatan dalamjabatan struktural danfungsional, SK pensiun, dll.
Hasil kuesioner kepuasanpegawai terhadap kualitaslayanan BKD Provinsi Bali
Diukur dalam skalaLikert skala 1 -51 = sangat tidak puas2 =3 =4 =5 = sangat puas
Pegawai yangdianggap puas adalahyang memberi skor 4atau 5
Sekretariat danseluruh bidang di
BKD
Persentase kepuasanpegawai terhadap kualitaslayanan BKD Provinsi Bal
Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
3
NO. SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA FORMULASI/KETERANGAN/ALASAN PENANGGUNG
JAWAB SUMBER DATA KET.
1 2 3 4 5 6 7Alasan: Persentase SK Kepegawaian yang benar dandapat diselesaikan tepat waktu harus terus ditingkatkanuntuk mencapai tertib administrasi kepegawaian dankualitas layanan kepegawaian yang baik
Data SK-SK yangditerbitkan oleh BadanKepegawaian DaerahProvinsi Bali, antara lain:SK Kenaikan Pangkat, SKMutasi Staf, SKpengangkatan dalamjabatan struktural danfungsional, SK pensiun, dll.
Meningkatnyakualitaspelayanankepegawaian
3
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN III
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan TargetPersentase PNS yang memperoleh pendidikan/pelatihan/ kursus/job training % 1.2Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 % 13.7
2 Peningkatan disiplin pegawai Persentase penurunan kasus-kasus pelanggaran disiplin % 0.08Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yang ditetapkan sebagai usulan FormasiCPNS Pemprov. Bali
% 50
persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan % 50Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu % 80Persentase formasi jabatan struktural yang terisi % 100Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
% 3.16
Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalam Sistem InformasiManagemen Kepegawaian dalam waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak adanyaperubahan data
% 82.5
Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaan terhadap usulan % 99Persentase pengangkatan pejabat Fungsional % 0.63
4
Peningkatan kompetensipegawai
Peningkatan kualitasperencanaan formasi CPNS
Terciptanya ManajemenAparatur Sipil Negara yangBerkualitas
Rencana Kinerja TahunanBadan Kepegawaian Daerah Provinsi Bali
Periode tahun 2013 - 2018Tahun 2015
1
3
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
NIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN IV
SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALITahun Anggaran : 2014
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Anggaran1 2 4 5
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 2,851,042,100
Kegiatan Menyelenggarakan diklat/kursus/job training bagiPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 3,943,129,700Kegiatan Pemberian Bantuan Tugas BelajarProgram Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan Penyusunan Formasi CPNS
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan Penyusunan Formasi CPNSProgram Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat PNS
Kegiatan Pengadaan CPNS dari tenaga honorer dan pelamarumumKegiatan Penataan sistem administrasi pensiun PNSPelaksanaan ujian dinas dan mutasi pejabat struktural dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali
%
%
%
1.1
12
0.08
40
50
80
Peningkatan kualitasperencanaan formasi CPNS
Terciptanya ManajemenAparatur Sipil Negara yangBerkualitas
Persentase PNS yang memperolehpendidikan/pelatihan/ kursus/jobtraining
Persentase PNS Pemprov Bali yangberkualifikasi S2 dan S3
Persentase penurunan kasus-kasuspelanggaran disiplin
Persentase usulan Formasi CPNS dariSKPD yang ditetapkan sebagai usulanFormasi CPNS Pemprov BaliPersentase usulan formasi CPNS yangditetapkan
Persentase SK Kepegawaian yangdiselesaikan tepat waktu
FORMULIR PENETAPAN KINERJATINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
Target3
Peningkatan kompetensipegawai
Peningkatan disiplinpegawai
%
%
%
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program/Kegiatan Anggaran1 2 4 5
Target3
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Pelaksanaan ujian dinas dan mutasi pejabat struktural dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali
Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Penataan sistem administrasi kenaikan pangkat PNS
Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Pembangunan/pengembangan sistem informasikepegawaian daerah
Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
Kegiatan Pemberian penghargaan bagi PNS di lingkunganPemerintah Provinsi Bali
Program Pembinaan dan Pengembangan AparaturKegiatan Pendataan dan pengembangan karir jabatanfungsional
%
%
1.58
80.5
99
0.39
%
%
%Persentase data kepegawaian yangtelah dimutakhirkan dalam SistemInformasi Managemen Kepegawaiandalam waktu selambat-lambatnya satubulan sejak adanya perubahan data
Rasio penetapan PNS yangmendapatkan penghargaan terhadapusulan
Persentase pengangkatan pejabatFungsional
100
Terciptanya ManajemenAparatur Sipil Negara yangBerkualitas
Persentase formasi jabatan strukturalyang terisi
Persentase PNS yang mengikuti TestPsikologi sebagai bahan pertimbanganPembinaan karier PNS
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN V
PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN (PPS)TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)
SKPD : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALITAHUN : 2014
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7=6/5
1 Peningkatan kompetensipegawai
Persentase PNS yang memperoleh pendidikan/ pelatihan/kursus/job training
% 1,1 1,26 114,66
Persentase PNS Pemprov. Bali yang berkualifikasi S2 dan S3 % 12,34 12,49 101,18
2. Peningkatan disiplinpegawai
Persentase penurunan kasus-kasus Pelanggaran Disiplin % 0,08 0,05 59,94 *)
3. Peningkatan kualitasperencanaan formasi CPNS
Persentase usulan Formasi CPNS dari SKPD yang ditetapkansebagai usulan Formasi CPNS Pemprov. Bali
% 40 31,68 79,21
Persentase usulan formasi CPNS yang ditetapkan % 50 49,50 99,00
4. Terciptanya ManajemenAparatur Sipil Negara yangBerkualitas
Persentase SK Kepegawaian yang diselesaikan tepat waktu % 80 76,73 95,91
Persentase formasi jabatan struktural yang terisi % 100 96,17 96,17
Persentase PNS yang mengikuti Test Psikologi sebagai bahanpertimbangan Pembinaan karier PNS
% 1,58 1,58 100
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
1 2 3 4 5 6 7=6/5
4. Terciptanya ManajemenAparatur Sipil Negara yangBerkualitas
Persentase data kepegawaian yang telah dimutakhirkan dalamSistem Informasi Managemen Kepegawaian dalam waktuselambat-lambatnya satu bulan sejak adanya perubahan data
% 80,5 79,99 99,37
Rasio penetapan PNS yang mendapatkan penghargaanterhadap usulan
% 99 99 100
Persentase pengangkatan pejabat Fungsional % 0,39 0,68 173,82
*) Capaian di bawah 100% bermakna positif
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAHPROVINSI BALI
I KETUT ROCHINENG, SH, MHPembina Utama MadyaNIP. 19581231 198103 1 210
LAMPIRAN VI
top related