laporan akhir hasil pengawasan pemilihan umum...
Post on 29-Nov-2020
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN AKHIR HASIL PENGAWASAN
PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019
Disusun Oleh:
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM
PROVINSI SUMATERA BARAT
2019
Sekretariat: Jl. Pramuka No. 11 Padang Utara Kota Padang
Telepon: 0751 - 7055301 / 7055304 Fax. 0751 - 7055302
i | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
KATA PENGANTAR
Ucapan puji serta syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya
kepada-Nya lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami bersyukur,
sehingga laporan Akhir Pengawasan Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi
Sumatera Barat telah selesai hingga waktu yang ditentukan.
Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2019 yang telah berjalan dari tanggal 17
Agustus 2017, dimana Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dihadapkan dengan
sejumlah kompleksitas pengawasan tahapan Pemilu. Secara subtansial laporan
ini merupakan upaya bagi Bawaslu Provinsi Sumatera Barat untuk berperan
dalam mendorong transparansi, akuntabilitas dan kredibilitas lembaga-lembaga
negara dan pemerintahan. Namun secara internal Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat, laporan ini berguna dalam melakukan identifikasi dan pemetaan
permasalahan, serta membuat prediksi bagi kecenderungan umum (trend) atas
berbagai isu yang mungkin terjadi dalam Pemilu atau Pilkada berikutnya.
Atas nama Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, kami mengucapkan terimakasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah
membantu penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih
terdapat kekurangan, untuk itu segala kritik dan saran dari seluruh pembaca
sangatlah kami harapkan untuk penyempurnaan dalam penyusunan laporan
berikutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan juga sebagai
acuan kebijakan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat untuk peningkatan kinerja
pengawasan tahapan Pemilu dimasa yang akan datang.
Padang, 31 Juli 2019
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Koordinator Divisi Pengawasan Humas dan Hubal,
VIFNER, SH, MH
ii | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
ABSTRAK
Pemilihan Umum adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Tetapi dalam pelaksanaanya masih
menghadapi sejumlah permasalahan, antara lain Data Pemilih, Logistik, Sumber
Daya Manusia (SDM), Anggaran, Koordinasi antar lembaga, Pemahaman
masyarakat tentang peraturan dan regulasi kepemiluan, oleh karena itu perlu
adanya evaluasi sebagai langkah dalam upaya pengembangan khususnya terkait
Pengawasan di Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Barat di
Pemilihan Umum atau Pemilihan Kepala Daerah selanjutnya.
Laporan akhir ini dibuat berdasarkan hasil kegiatan pengawasan, Kegiatan
Sosialisasi, Koordinasi Antar Lembaga serta Rapat Koordinasi internal
bersamaBawaslu Kabupaten/Kota dan Bawaslu Republik Indonesia secara
berkala di setiap Tahapan Pemilihan Umum Tahun 2019
Hasil Laporan Akhir ini menunjukan bahwa Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
telah melakukan tugas, pokok dan fungsinya sebagai unsur terdepan untuk
mengawal dan mengawasi jalanya setiap tahapan Pemilihan Umum Tahun 2019.
selain
Bawaslu provinsi Sumatera Barat bukan hanya mengawasi setiap Tahapan
Pemiihan Umum tahun 2019 seperti Pemutakhiran Data Pemili, Verifikasi Partai
Politik, Pencalonan Anggota DPRD, Kampanye, Laporan Dana Kampanye,
Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi Suara disetiap masing-masing
tingkatan. Namun Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga melakukan Sosialisasi
dan Pengawasan terkait Netralitas ASN, Program Gerakan Anti Politik Uang serta
Anti Politik SARA.
Saran serta Rekomendasi dalam Laporan Akhir Pengawasan ini, agar pada
Pemilihan Umum Selajutnya, Pemerintah memperhatikan kendala dan
permaslahan yang terjadi di Pemilihan Umum tahun 2019 seperti Pemutakhiran
Data Pemilih yang penuh tantangan, Produksi serta penditribusian Logistik yang
masih banyak ditemukan permasalah di setiap daerah, Pemahaman Masyarakat
terkait Peraturan dan regulasi Kepemiluan, Anggaran untuk Melakukan
Pengawasan, Sistem Pengawasan Pemilu (SIWASLU) yang masih banyan
ditemukan kendala sampai pada Peraturan dan regulasi yang perlu dilakukan
evaluasi agar pelaksanaan pemilihan Umum selanjutnya dapat berjalan lebih
baik.
Kata Kunci: Pemilihan Umum Tahun 2019, Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi Sumatera Barat
iii | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar ............................................................................................................ i
Abstrak ....................................................................................................................... ii
Daftar isi ...................................................................................................................... iii
Daftar Tabel ................................................................................................................ v
Daftar Grafik ................................................................................................................ vi
Daftar Diagram ............................................................................................................ vii
Daftar Gambar ............................................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A Gambaran Umum .................................................................................. 1
B Tujuan laporan ...................................................................................... 1
C Landasan Hukum ................................................................................... 2
D Sitematika laporan .......................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU 2019 ....................... 3
A Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih ............... 3
B Pengawasan Tahapan Verifikasi Partai Politik............................ 19
C Pengawasan Tahapan Pencalonan Anggota DPD/DPRD Prov .......... 28
D pengawasan Tahapan kampanye ..................................................... 40
E pengawasan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian ................... 56
Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
F Pengawasan Tahapan Dana Kampanye ...................................... 70
iv | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
G Pengawasan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi ............. 80
Suara
H Pengawasan Netralitas ASN .............................................................. 107
I Pengawasan Politik Uang .............................................................. 112
J Pengawasan Politisasi SARA ......................................................... 117
BAB III PENUTUP ..... ...................................................................................... 123
A Kesimpulan........................................................................................ 123
B Rekomendasi ..................................................................................... 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………. ........................................................ 126
v | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kerawanan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih
dan Penyusunan Daftar Pemilih ................................................................... 3
Tabel 2. Kalender Pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih
dan Penyusunan Daftar Pemilih .................................................................... 5
Tabel 3. Kegiatan Pencegahan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Dan
Penyusunan Daftar Pemilih ........................................................................... 7
Tabel 4. Kegiatan pencegahan berupa koordinasi dengan stake holder
terkait pengawasan pemutakhiran data pemilih .................................. 8
Tabel 5. Rekapitulasi DPT Pemilihan Umum Tahun 2019 ........................................... 8
Tabel 6. Pergerakan perbandingan data dari Daftar Pemilih Sementara
sampai Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ke Dua (DPTHP-2) pada
Tabel 7. Jumlah Pemilih DPTHP 3................................................................................ 15
Tabel 8. Hasil Pengawasan Verifikasi faktual secara langsung ................................... 22
Tabel 9. Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Terhadap Hasil Putusan Bawaslu ........ 23
Tabel 10. Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Terhadap Hasil Putusan Bawaslu ...... 24
Tabel 11. Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Terhadap Putusan MK ....................... 25
Tabel 12. Kerawanan Tahapan Pencalonan ............................................................... 29
Tabel 13. Pengawasan penyerahan syarat dukungan calon Anggota DPD ................. 31
Tabel 14. Daftar Calon Tetap DPD Provinsi Sumatera Barat ............................... 34
Tabel 15. Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat ...................... 36
Tabel 16. Pengawasan Rekapitulasi hasil Verifikasi Dokumen
vi | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Bakal Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2019 .................................................................................................. 36
Tabel 17. Daftar Calon Tetap untuk Provinsi Sumatera Barat .................................... 37
Tabel 18. Kegiatan Kampanye Rapat Umum dan terbuka .......................................... 44
Tabel 19. Jumlah seluruh Alat Peraga Kampanye yang ditertibkan ............................ 51
Tabel 20. Bilik Suara .................................................................................................. 60
Tabel 21. Kotak suara .................................................................................................. 61
Tabel 22. Jumlah Surat Suara Seharusnya dan Jumlah Surat Suara Yang Datang ...... 63
Tabel 23. Jumlah Kekurangan Surat Suara .................................................................. 64
Tabel 24. Tinta ............................................................................................................. 65
Tabel 25. Segel ............................................................................................................ 66
Tabel 26. Rekapitulasi Pemenuhan Logistik Provinsi Sumatera Barat ............... 67
Tabel 27. Jadwal Waktu Penerimaan laporan LPPDK ........................................... 74
Tabel 28. Jadwal Waktu Penerimaan laporan LPPDK Partai Politik .................... 75
Tabel 29. Hasil Audit dari Kantor Akuntan Publik terhadap LPPDK .................... 76
Tabel 30. Dimensi, Subdimensi, dan Subsubdimensi
Penyelenggaraan yang Bebas dan Adil ........................................................ 82
Tabel 31. Indikator TPS Rawan Provinsi Sumatera Barat ............................................ 84
Tabel 32. Daftar TPS Rawan di Provinsi Sumatera Barat ............................................ 87
Tabel 33. Daftar TPS yang melaksanakan PSU di Provinsi
Sumatera Barat ............................................................................................ 92
Tabel 34. Jenis Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang disusun berdasarkan
jenis pemilihan di 15 Kabupaten seluruh Provinsi
Sumatera Barat ......................................................................................... 99
vii | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel 35. Dimensi dan Subdimensi Pelaksanaan Netralitas ASN ................................ 108
Tabel 36. Kerawanan dalam Dimensi dan Subdimensi pada
Buku “Indeks Kerawanan Pemilu tahun 2019” ........................................... 113
Tabel 37. Perencanaan Pengawasan terkait Praktik Politik uang ............................... 113
Tabel 38. Deklarasi Anti Politik Uang, Hoaks dan Politisasi Sara Pemilu Tahun 2019 114
Tabel 39. Temuan Praktik Politik uang ........................................................................ 116
Tabel 40. Kerawanan dalam Dimensi dan Subdimensi Politisasi Sara ........................ 118
viii | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Perbandingan Perbaikan Data DPS, DPT, DPTHP-1,
DPTHP-2, Penyempurnaan DPTHP-2 dan DPTHP-3 ..................................... 16
ix | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
DAFTAR DIAGRAM
Halaman
Diagram 1. Perencanaan Pengawasan Pencalonan Anggota DPD dan
DPRD Provinsi Sumatera Barat ................................................................. 30
Diagram 2. Jumlah Calon Anggota DPD Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan
Jenis Kelamin ............................................................................................. 35
Diagram 3. Perbandingan Jumlah Kursi dan Jumlah Daftar Calon Tetap
DPRD Provinsi Sumatera Barat ............................................................ 38
Diagram 4. TPS Rawan di Provinsi Sumatera Barat..................................................... 85
Diagram 5. Indikator TPS rawan di Provinsi Sumatera Barat ................................ 86
x | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Rangkaian Kegiatan Kampanye Terbuka Pasangan
Calon Presiden dan Wakil Presiden No Urut 02. ...................................... 49
Gambar 2. Pihak-pihak yang dilarang dalam kampanye sesuai
UU No 7 Tahun 2017 ................................................................................. 108
Gambar 3. Tugas dan Wewenang Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
dalam Hal Netralitas ASN, TNI dan Polri ................................................... 110
1 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
BAB I
PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Baratmelakukan
pengawasan terhadap penyelenggaraanpemilihan umum secara menyeluruh
yang diatur dalam Perbawaslu Nomor 21 Tahun 2018 tentang Pengawasan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
Berdasarkan PKPU No 10 Tahun 2019 tentang Perubahan keempat atas
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2017 tentang Tahapan,
Program,dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2019 terdapat
pengawasan tahapan yang dilakukan di tingkat Provinsi Sumatera Barat yakni
dimulai pada tahapan Pemutakhiran data pemilih hingga proses Rekapitulasi
penghitungan suara di tingkat Provinsi. Selain itu terdapat juga kegiatan
pengawasan non tahapan seperti Pengawasan Netralitas Aparatur Sipil Negara
(ASN), Pengawasan Politik Uang, serta Pengawasan Politisasi SARA.
Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dilakukan
dengan metode Koordinasi dan juga Pengawasan Langsung dan melekat
terhadap seluruh proses kegiatan kampanye baik ditingkat Provinsi maupun
ditingkat Kabupaten/ Kota melalui supervisi dan monitoring. Pada setiap
tahapan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat aktif dalam berkoordinasi dengan KPU
Provinsi Sumatera Barat terkait dengan pelaksanaan tahapan ini.
B. TUJUAN LAPORAN
Laporan Akhir Hasil Pengawasan dibuat untuk dapat memberikan gambaran
tentang pelaksanaan pengawasan seluruh tahapan pemilu yang telah
berlangsung sehingga bisa memperoleh informasi permasalahan dan solusi yang
dilakukan terhadap persoalan-persoalan yang telah dilalui dalam pengawasan
seluruh tahapan yang dilalui.
2 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Laporan ini adalah salah satu wujud tanggung jawab Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pengawasan.Pada
laporan ini memberikan gambaran umum proses pengawasan yang dilakukan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dalam Pengawasan Tahapan Pemilu dan juga
bentuk koordinasi yang telah dilakukan dengan KPU Provinsi Sumatera Barat,
partai politik, stakeholder serta pemerintahan Provinsi Sumatera Barat.
C. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum dalam Pengawasan Tahapan Pemilu Tahun 2019adalah:
a. Undang –undang Nomor 7 tahun 2018 tentang Pemilihan Umum
b. Peraturan Bawaslu.
c. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 10 tahun 2018 tentang
Perubahan Keempat atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7
Tahun 2017 tentang Tahapan, Program,dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Tahun 2019.
D. SISTEMATIKA LAPORAN
Laporan akhir pengawasan ini disusun dengan sistematika bab satu memuat
pendahuluan seperti abstrak, gambaran umum, landasan hukum serta tujuan
dari pembuatan laporan akhir pengawasan.
Bab dua merupakan isi laporan yang memuat gambaran hasil-hasil
pengawasan pertahapan secara detail, sedangkan bab ketiga merupakan
penutup laporan yang memuat kesimpulan beserta dengan rekomendasi.
3 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN UMUM
A. Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Dan Penyusunan Daftar Pemilih
1) Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan pemutakhiran data
pemilih dan daftar pemilih
a) Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan pemetaan kerawanan
yang mungkin terjadi pada tahapan pemutakhiran data Pemilih dan
penyusunan Daftar Pemilih ini. Adapun kerawanan pada tahapan ini
sebagai berikut:
Tabel. 1 Kerawanan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih
dan Penyusunan Daftar Pemilih
No KERAWANAN BENTUK KERAWANAN
1 Basis Data. a. Program perekaman data penduduk/ KTP-E oleh Pemerintah belum sepenuhnya selesai sehingga mempengaruhi kualitas data Pemilih.
b. Penyusunan basis yang data yang tidak akurat.
c. Data yang bermasalah (ketidakcocokan dan ketidaklengkapan elemen data).
2 Pemilih yang memenuhi syarat (MS) tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih
a. Warga yang telah memenuhi persyaratan sebagai Pemilih namun belum memiliki dokumen kependudukan KTP-E/ Suket.
b. Warga yang telah pensiun dari keanggotaan TNI/ POLRI.
c. Penduduk pindahan yang telah memenuhi syarat domisili dan memiliki KTP-E.
d. Pemilih yang berada di penjara lembaga pemasyarakatan & rumah sakit.
e. Pemilih yang tinggal di daerah perbatasan.
f. Pemilih yang bekerja/ studi diluar kota tetapi terdapat kemungkinan pulang untuk menggunakan hak pilihnya.
g. Pemilih di wilayah desa atau kampung tertentu tidak di daftar atau terdaftar karena hal-hal tertentu.
h. Pemilih yang memilki kecacatan tertentu (disabilitas).
i. Pemilih pemula.
3 Pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS) masih terdaftar dalam
a. Pemilih belum berumur 17 (tujuh belas) tahun/ Pemilih di bawah umur dan belum pernah kawin.
b. Pemilih yang terganggu jiwa/ ingatannya.
4 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No KERAWANAN BENTUK KERAWANAN
Daftar Pemilih. c. Pemillih yang telah meninggal dunia
d. Pemilih yang telah pindah domisili.
e. Pemilih yang tidak dikenal orang dan keberadaannya di daerah yang bersangkutan (fiktif).
f. Warga yang masih aktif menjadi anggota TNI/ POLRI.
g. Pemilih yang bukan penduduk setempat dan tidak memiliki KTP-E atau identitas kependudukan setempat.
h. Pemilih yang telah dicoret (TMS) tapi muncul kembali pada saat rekapitulasi dan penetapan Daftar Pemilih.
4 Proses Coklit a. Pantarlih melakukan coklit tidak mendatangi Pemilih secara langsung.
b. Pantarlih tidak melakukan coklit/ melimpahkan tugasnya kepada orang lain (joki).
c. Pantarlih dalam bertugas tidak memakai atribut dan melaksanakan coklit dengan cara sambilan sehingga pelaksanaan coklit tidak optimal dan terkesan dilalaikan.
d. Pantarlih melakukan coklit pada jam sibuk kerja, sehingga banyak Pemilih yang tidak dapat ditemui.
e. Pantarlih mencoklit tidak sesuia prosedur.
5 Pemilih terdaftar lebih dari sekali.
a. Pemilih ganda antar TPS/ Kelurahan/ Kecamatan.
6
Sidalih KPU
a. Sidalih tidak dapat diakses/ maintenance.
b. Data Pemilih tidak bisa di input ke dalam Sidalih sehingga mengakibatkan berbedanya data rekap manual tingkat Kelurahan dan Kecamatan dengan data rekap Sidalih tingkat Kota.
b) Perencanaan Pengawasan
Bawaslu Provinsi Sumatera barat sebelum melakukan kegiatan
pengawasan, terlebih dahulu membuat perencanaan pengawasan agar
terciptanya fokus pengawasan yang jelas dan terarah. Perencanaan
pengawasan ini dituangkan dalam kelender pengawasan yang memuat
waktu pelaksanaan pengawasan, apa yang menjadi fokus pengawasan
dan strategi yang digunakan dalam pengawasan.
Selain itu, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga melaksanakan
rapat koordinasi dengan Panwaslu Kabupaten/Kota terkait dengan
pengawasan pada masa tahapan pemutakhiran data pemilih
Adapun perencanaan pengawasan yang dibuat Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat sebagai berikut:
5 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 2 Kalender Pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih
dan Penyusunan Daftar Pemilih
NO Kegiatan Pengawasan Sub-Tahapan
Waktu pelaksanan
Strategi pengawasan Pelaksana
Pengawasan
1 Pemuktakhiran data pemilih (pencocokan dan penelitian)
17 April s.d 17 Mei 2018
- Melakukan Pengawasan Melekat di TPS sampling
- Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi
- Analisis/ pencermatan data.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Stakeholder
- Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan.
- Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
- Panwaslu Kabupaten/Kota
- Panwaslu Kecamatan
- Panwaslu kelurahan
2 Penetapan Daftar Pemilh Sementara (DPS)
18 s.d 20 Juni 2018
- Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat
- Analisis/ pencermatan data.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Stakeholder
- Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan.
- Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
- Panwaslu Kabupaten/Kota
3 Pengumuman DPS
18 Juni s.d 1 Juli 2018
- Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat
- Analisis/ pencermatan data.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Stakeholder
- Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan.
- Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
- Panwaslu Kabupaten/Kota
4 Perbaikan DPS 8 s.d 21 Juli 2018
- Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat
- Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
- Panwaslu
6 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
NO Kegiatan Pengawasan Sub-Tahapan
Waktu pelaksanan
Strategi pengawasan Pelaksana
Pengawasan
- Analisis/ pencermatan data.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Stakeholder
- Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan.
5 Penetapan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP)
22 Juli 2018 - Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat
- Analisis/ pencermatan data.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Stakeholder
- Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan.
- Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
- Panwaslu Kabupaten/Kota
-
6 Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT)
29 Agustus 2018
- Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat
- Analisis/ pencermatan data.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Stakeholder
- Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan.
- Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
- Bawaslu Kabupaten/Kota
7 Pengumuman DPT
29 Agustus 2018 s.d 17 April 2019
- Melakukan Koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat
- Analisis/ pencermatan data.
- Melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan Stakeholder
- Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan.
- Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
- Bawaslu Kabupaten/Kota
7 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
2) Kegiatan Pengawasan
a) Pencegahan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Pemilihan Umum, Bawaslu bertugas untuk melakukan pencegahan dan
penindakan. Adapun pncegahan yang dilakukan dalam tahapan
pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan Daftar Pemilih sebagai
berikut:
Tabel. 3 Kegiatan Pencegahan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Dan
Penyusunan Daftar Pemilih NO KEGIATAN PENGAWASAN PENCEGAHAN YANG DILAKUKAN
1 Pemutakhiran Data Pemilih a. Melakukan Supervisi dan Monitoring pengawasan dalam proses coklit.
b. Menginventarisir permasalahan yang terjadi selama proses coklit berdasarkan dua sisi yaitu dari sisi permasalahan yang dihadapi Pantarlih dalam pelaksanaan coklit dan dari sisi permasalahan kinerja Pantarlih.
c. Masukan dan tanggapan pada pleno DPT terkait Pemilih potensial non KTP-E.
d. Koordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat terkait penduduk yang belum rekam KTP-E.
e. Membentuk posko Bawaslu Jaga Hak Pilih.
f. Pengawasan melekat terhadap #GMHP (Gerakan Melindungi Hak Pilih).
g. Rekomendasi kepada KPU Provinsi Sumatera Barat terkait hasil pengawasan pencermatan DPTHP-1.
Selain itu, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga melaksanakan
kegiatan pencegahan berupa koordinasi dengan stake holder terkait
pengawasan pemutakhiran data pemilih ini. Adapun kegiatan tersebut
adalah:
8 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 4 Kegiatan Pencegahan Berupa Koordinasi Dengan Stake Holder Terkait
Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih
No Jenis kegiatan Pencegahan
Pihak terkait Tujuan
1 Rapat Koordinasi pengawasan pemutakhiran data pemilih
1. KPU Provinsi dan Kabupaten/kota se -Sumatera Barat
2. Disdukcapil Provinsi dan Kabupaten/kota se -Sumatera Barat
3. Bawaslu Kabupaten/Kota
Penyamaan persepsi antara Bawaslu, KPU dan Disdukcapil Kabupaten/Kota terkait dengan penyamaan persepsi persoalan penyempurnaan data pemilih
2 Koordinasi dengan KPU Provinsi berupa menyurati KPU Provinsi
KPU Provinsi Sumatera barat Permintaan data 31 juta data ganda guna analisis data di lapangan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota
3 Posko bersama Bawaslu Provini, KPU Provinsi dan Disdukcapil Provinsi Sumatera Barat
Untuk menerima pengaduan masyarakat terkait data pemilih dan menerima masukan masyarakat terhadap pemilih yang belum masuk dalam daftar pemilih.
b) Aktivitas Pengawasan
Berdasarkan hasil Pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dalam
Rapat Pleno terbuka KPU Provinsi Sumatera Barat maka dapat dirincikan
sebagai berikut: Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan
Umum Tahun 2019 berjumlah 3.477.311 (Tiga Juta Empat Ratus Tujuh
Puluh Tujuh Tiga Ratus Sebelas) Orang dengan rincian sebagai berikut :
Tabel. 5 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum
Tahun 2019
NO NAMA KAB/KO
DPS DPT
PERBAIKAN DPS KE DPT 20 JUNI 2018
29 AGUSTUS 2018
1 PESISIR SELATAN 382.757 330.275 BERKURANG -52.482
2 SOLOK 272.645 262.612 BERKURANG -10.033
3 SIJUNJUNG 153.359 148.324 BERKURANG -5.035
4 TANAH DATAR 266.329 257.520 BERKURANG -8.809
5 PADANG PARIAMAN 293.827 282.851 BERKURANG -10.976
6 AGAM 334.892 319.020 BERKURANG -15.872
9 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
NO NAMA KAB/KO
DPS DPT
PERBAIKAN DPS KE DPT 20 JUNI 2018
29 AGUSTUS 2018
7 LIMA PULUH KOTA 263.660 248.363 BERKURANG -15.297
8 PASAMAN 193.226 183.710 BERKURANG -9.516
9 KEP. MENTAWAI 56.332 55.155 BERKURANG -1.177
10 DHARMASRAYA 138.090 134.935 BERKURANG -3.155
11 SOLOK SELATAN 110.446 108.146 BERKURANG -2.300
12 PASAMAN BARAT 252.083 248.257 BERKURANG -3.826
13 KOTA PADANG 547.800 551.817 BERTAMBAH 4.017
14 KOTA SOLOK 42.739 42.862 BERTAMBAH 123
15 KOTA SAWAH LUNTO 45.508 45.660 BERTAMBAH 152
16 KOTA PADANG PANJANG
36.714 37.098 BERTAMBAH 384
17 KOTA BUKIT TINGGI 71.987 72.769 BERTAMBAH 782
18 KOTA PAYAKUMBUH 88.372 86.595 BERKURANG -1.777
19 KOTA PARIAMAN 60.629 61.342 BERKURANG 713
TOTAL 3.611.395 3.477.311 BERKURANG -134.084
(Sumber data: Berita Acara Rapat Pleno terbuka KPU Provinsi Sumatera Barat)
1) Dimana rincian Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan
Umum Tahun 2019 ini sebagaimana tercantum dalam formulir Model
A.3.2-KPU yang menjadi lampiran dari Berita Acara tersebut dan
merupakan bagian tak terspisahkan dari Berita Acara.
2) Dari perincian data tersebut terdapat perubahan data pemilih dari
Daftar Pemilih Sementara ke Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilihan
Umum Tahun 2019.
Adapun yang menjadi aktivitas Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dalam
pengawasan Daftar pemilih Tetap pada Pemilu Tahun 2019 sebagai
berikut :
• Bawaslu Provinsi melakukan pengawasan atas pelaksanaan
pemutakhiran data pemilih
• Bawaslu Provinsi melakukan analisis kegandaan di seluruh kabupaten
dan kota Provinsi Sumatera Barat. Dengan mendasarkan pada tiga
elemen informasi dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yaitu Nomor Induk
Kependudukan (NIK), Nama dan Tanggal Lahir (TTL)
10 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
• Bawaslu Provinsi menyampaikan hasil analisis kegandaan tersebut
bersama dengan hasil pengawasan terkait pemilih Tidak Memenuhi
Syarat (TMS) yang masih terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan
pemilih Memenuhi Syarat (MS) yang tidak terdaftar di DPT.
• Pelaksanaan pengawasan terhadap akurasi daftar pemilih yang harus
memuat paling sedikit NIK, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat.
• Bawaslu Provinsi menemukanpenggunaan SIDALIH masih mengalami
hambatan dan kendala selama digunakan dalam memastikan pemilih
terdaftar satu kali
C. Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) Pemilihan Umum Tahun
2019
Berdasarkan Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP)
Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan Jumlah Pemilih Sebanyak 3.464.152
dengan rincian pemilih laki-laki berjumlah 1.703.096 pemilih dan pemilih
perempuan berjumlah 1.761.056 pemilih tersebar di 19 kabupaten dan
kota, 179 Kecamatan, 1158 Desa/Kelurahan/Nagari, 16.530 Tempat
Pemungutan Suara (TPS) di Provinsi Sumatera Barat.
D. Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan ke-2 (DPTHP-2) Pemilihan Umum
Tahun 2019
Dalam hasil pengawasan Penetapan Pleno Rekapitulasi terdapat
pergerakan perbandingan data dari Daftar Pemilih Sementara sampai
Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ke Dua (DPTHP-2) pada Pemilihan
Umum Tahun 2019 sebagai berikut:
11 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel 6 Pergerakan Perbandingan Data Dari Daftar Pemilih Sementara Sampai Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ke Dua (DPTHP-
2) Pada Pemilihan Umum Tahun 2019
NO NAMA KAB/KO
DPS DPT
PERBAIKAN DPS KE DPT
DPTHP1
PERBAIKAN DPT KE DPTHP-1
DPTHP2
PERBAIKAN DPTHP-1 KE DPTHP-2
20 JUNI 2018
29 AGUSTUS
2018
14 SEPTEMBER 2018
14 NOPEMBER
2018
1 PESISIR SELATAN 382.757 330.275 BERKURANG -52.482 329.817 BERKURANG -458 330.959 BERTAMBAH 1.142
2 SOLOK 272.645 262.612 BERKURANG -10.033 262.152 BERKURANG -460 283.259 BERTAMBAH 21.107
3 SIJUNJUNG 153.359 148.324 BERKURANG -5.035 147.091 BERKURANG -1.233 153.027 BERTAMBAH 5.936
4 TANAH DATAR 266.329 257.520 BERKURANG -8.809 256.682 BERKURANG -838 264.412 BERTAMBAH 7.730
5 PADANG PARIAMAN
293.827 282.851 BERKURANG -10.976 280.107 BERKURANG -2.744 311.873 BERTAMBAH 31.766
6 AGAM 334.892 319.020 BERKURANG -15.872 318.786 BERKURANG -234 353.910 BERTAMBAH 35.124
7 LIMA PULUH KOTA 263.660 248.363 BERKURANG -15.297 248.091 BERKURANG -272 253.945 BERTAMBAH 5.854
8 PASAMAN 193.226 183.710 BERKURANG -9.516 183.985 BERTAMBAH 275 189.384 BERTAMBAH 5.399
9 KEP. MENTAWAI 56.332 55.155 BERKURANG -1.177 55.151 BERKURANG -4 56.206 BERTAMBAH 1.055
12 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
NO NAMA KAB/KO
DPS DPT
PERBAIKAN DPS KE DPT
DPTHP1
PERBAIKAN DPT KE DPTHP-1
DPTHP2 PERBAIKAN DPTHP-1 KE
DPTHP-2 20 JUNI
2018
29 AGUSTUS
2018
14 SEPTEMBER 2018
14 NOPEMBER
2018
10 DHARMASRAYA 138.090 134.935 BERKURANG -3.155 134.303 BERKURANG -632 141.625 BERTAMBAH 7.322
11 SOLOK SELATAN 110.446 108.146 BERKURANG -2.300 108.317 BERTAMBAH 171 114.057 BERTAMBAH 5.740
12 PASAMAN BARAT 252.083 248.257 BERKURANG -3.826 243.541 BERKURANG -4.716 249.826 BERTAMBAH 6.285
13 KOTA PADANG 547.800 551.817 BERTAMBAH 4.017 550.736 BERKURANG -1.081 583.195 BERTAMBAH 32.459
14 KOTA SOLOK 42.739 42.862 BERTAMBAH 123 42.586 BERKURANG -276 46.997 BERTAMBAH 4.411
15 KOTA SAWAH LUNTO
45.508 45.660 BERTAMBAH 152 45.614 BERKURANG -46 45.829 BERTAMBAH 215
16 KOTA PADANG PANJANG
36.714 37.098 BERTAMBAH 384 37.072 BERKURANG -26 38.863 BERTAMBAH 1.791
17 KOTA BUKIT TINGGI 71.987 72.769 BERTAMBAH 782 72.248 BERKURANG -521 75.512 BERTAMBAH 3.264
18 KOTA PAYAKUMBUH
88.372 86.595 BERKURANG -1.777 86.552 BERKURANG -43 87.288 BERTAMBAH 736
19 KOTA PARIAMAN 60.629 61.342 BERKURANG 713 61.321 BERKURANG -21 61.594 BERTAMBAH 273
TOTAL 3.611.395 3.477.311 BERKURANG -134.084 3.464.152 BERKURANG -13.159 3.641.761 BERTAMBAH 177.609
( Sumber data: Berita Acara Rapat Pleno terbuka KPU Provinsi Sumatera Bara
13 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Bawaslu menemukan proses pencocokan dan penelitian terbatas yang
dilaksanakan oleh KPU beserta jajarannya terhadap hasil analisis Dinas
Kepedudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) tidak sepenuhnya terlaksana
diseluruh Kabupaten/Kota. Bawaslu menemukan terdapat
Kabupaten/Kota yang belum menuntaskan pencocokan dan penelitian
tersebut disebabkan ketersediaan waktu yangterbatasdengan jumlah
data yang banyak.
E. Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan ke-3 (DPTHP-3)
Pemilihan Umum Tahun 2019
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Melakukan Pengawasan Pada Rapat
Pleno Terbuka penetapan DPTHP-3 dengan hasil sebagai berikut :
• Terdapat 3.718.237 pemilih dengan rincian pemilih laki – laki
berjumlah 1.836.987 dan pemilih perempuan berjumlah 1.881.250
pemilih, tersebar di 19 Kabupaten/Kota, 179 Kecamatan, 1.158
Desa/Kelurahan, dan 16.703 TPS.
• Telah ditetapkan menjadi DPT oleh Rapat Pleno KPU RI Tanggal 8 April
2019 sebanyak 234 pemilih yang terkonsentrasi di 1 TPS di Kabupaten
Sijunjung, sedangkan sisanya sebanyak 6.367 pemilih dikembalikan
menjadi DPK karena keterbatasan kemampuan KPU dalam
menyediakan kebutuhan logistik.
• Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) masuk dalam Pemilihan Umum Taun
2019 dengan jumlah pemilih sebanyak 24.156 pemilih dengan rincian
pemilih laki – laki berjumlah 12.764 pemilih dan pemilih perempuan
berjumlah 11.392 pemilih, tersebar di 19 Kabupaten/Kota, 179
Kecamatan, 965 Desa/Kelurahan, dan 6.860 TPS.
• Penetapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) yang keluar dalam
Pemilihan Umum Tahun 2019 dengan jumlah pemilih sebanyak 27.601
pemilih dengan rincian pemilih laki – laki berjumlah 14.098 pemilih
dan pemilih perempuan berjumlah 13.503 pemilih tersebar di 19
14 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Kabupaten/Kota, 179 Kecamatan, 1.111 Desa/Kelurahan, dan 10.120
TPS.
• Terdapat penambahan TPS berbasis DPTb sebanyak 15 TPS yang
tersebar di 19 Kabupaten/Kota, 12 Kecamatan, 13 Desa/Kelurahan
• Pemilih Penyandang Disabilitas sebanyak 9.378 yang terdiri dari :
- Tuna Daksa 2.207
- Tuna Netra 1.180
- Tuna Rungu/Wicara 1.889
- Tuna Grahita 2.024
- Disabilitas Lainnya 2.078
15 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel 7 Jumlah Pemilih DPTHP 3
NO NAMA KABUPATEN/ KOTA JUMLAH
KEC JUMLAH
PPS JUMLAH
TPS
Jumlah Pemilih DPTHP3
L P L+P
1 PESISIR SELATAN 15 182 1.479 167.874 167.874 331.260
2 SOLOK 14 74 1.315 139.896 142.006 281.902
3 SIJUNJUNG 8 61 717 77.853 78.742 156.595
4 TANAH DATAR 14 75 1.249 136.146 140.469 276.615
5 PADANG PARIAMAN 17 103 1.359 155.446 158.541 313.987
6 AGAM 16 82 1.623 180.307 184.722 365.029
7 LIMA PULUH KOTA 13 79 1.256 129.250 135.911 265.161
8 PASAMAN 12 37 915 98.979 100.857 199.836
9 KEP. MENTAWAI 10 43 337 32.772 30.331 63.103
10 DHARMASRAYA 11 52 667 72.338 71.569 143.907
11 SOLOK SELATAN 7 39 598 57.207 56.954 114.161
12 PASAMAN BARAT 11 19 1.206 123.846 126.877 250.723
13 KOTA PADANG 11 104 2.457 290.588 301.574 592.162
14 KOTA SOLOK 2 13 207 23.388 24.030 47.418
15 KOTA SAWAH LUNTO 4 37 201 22.564 23.214 45.778
16 KOTA PADANG PANJANG 2 16 177 19.043 19.768 38.781
17 KOTA BUKIT TINGGI 3 24 349 40.153 41.294 81.447
18 KOTA PAYAKUMBUH 5 47 341 43.594 45.255 88.849
19 KOTA PARIAMAN 4 71 265 30.231 31.292 61.523
TOTAL 179 1.158 16.718 1.836.987 1.881.250 3.718.237
( Sumber data: Berita Acara Rapat Pleno terbuka KPU Provinsi Sumatera Barat)
16 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
AdapunPerbandingan Perbaikan Data DPS, DPT, DPTHP-1, DPTHP-2,
Penyempurnaan DPTHP-2 dan DPTHP-3 sebagai berikut :
Grafik 1 Perbandingan Perbaikan Data DPS, DPT, DPTHP-1, DPTHP-2, Penyempurnaan
DPTHP-2 dan DPTHP-3
( Sumber data: Berita Acara Rapat Pleno terbuka KPU Provinsi Sumatera Barat)
3. Hasil-Hasil Pengawasan Dalam Tahapan Dan Subtahapan Pemutakhiran Data
Pemilih Dan Daftar Pemilih
a) Temuan
Pada tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Dan Penyusunan Daftar Pemilih
pada Pemilihan Umum Tahun 2019, tidak ada proses penanganan
pelanggaran yang dilakukan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat baik laporan
ataupun temuan terkait tahapan ini.
b) Rekomendasi
Karena tidak adanya temuan pelanggaran yang diproses oleh Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat, maka tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat. Namun ketika Rapat Pleno, Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat memberikan rekomendasi lisan secara langsung,
dan KPU Provinsi Sumatera barat langsung menanggapi dan koreksi pada
saat tersebut.
17 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
c) Tindaklanjut Rekomendasi
Pada tahapan ini, Bawaslu Provinsi tidak ada menyampaikan rekomendasi,
sehingga tidak ada bentuk tindaklanjut yang dilakukan instansi terkait
18 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
4. Dinamika Dan Permasalahan
Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Dan Penyusunan Daftar Pemilih pada
Pemilihan Umum Tahun 2019 dimulai dari Pemuktakhiran data pemilih
(pencocokan dan penelitian) hingga Penetapan Peneyempurnaan Daftar
Pemilih Tetap Hasil Perbaikan Ketiga (DPTHP-3). Tahapan ini merupakan
tahapan yang paling lama waktunya. Pada tahapan ini permasalahan yang
timbul diantaranya kurangnya pengawas dalam proses Pemuktakhiran data
pemilih (pencocokan dan penelitian) atau Coklit. Coklit dilakukan oleh
Pantarlih, dimana Pantarlih berjumlah 1 (satu) orang untuk setiap TPS.
Sedangkan untuk jajaran pengawas hanya berjumlah satu orang untuk setiap
kelurahan. Sehingga tidak semua Kerja Pantarlih dalam melakukan Coklit
dapat diawasi.
Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 11 Tahun 2018
tentang Penyusunan Daftar Pemilih di Dalam Negeri dalam penyelenggaraan
Pemilihan Umum bahwa Pantarlih mencocokan Daftar Pemilih pada formulir
Model A-KPU dengan KTP-el atau Surat Keterangan, namun dalam aplikasi di
lapangan, Pantarlih melakukan pencocokan data dengan menggunakan Kartu
Keluarga (KK).
Dari hasil pengawasan Bawaslu masih banyak ditemukan pemilih Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) yang masuk dalam DPT, pemilih Memenuhi Syarat
(MS) yang belu masuk dalam DPT serta juga ditemukan data bermasalah.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Agar kedepan jumlah SDM untuk melakukan pengawasan terhadap proses
Pemuktakhiran data pemilih (pencocokan dan penelitian) atau Coklit,
jumlahnya seimbang dengan jumlah Pantarlih yang ada agarproses
pengawasan berjalan secara efektif.
19 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
B. PENGAWASAN TAHAPAN VERIFIKASI PARTAI POLITIK
1. Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan Pengawasan pada tahapan Verifikasi Partai Politik ini
merujuk pada landasan hukum Pasal 180 ayat (1), (2) dan ayat (3) Undang-
Undang 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum.
a) Kerawanan Kerawanan dan IKP
Kerawanan kerawanan dan IKP dalam tahapan Verifikasi partai politik
yang menjadi fokus pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dan
dikategorikan dalam kerawanan adalah:
a. Dokumen palsu
b. Alamat yang tidak sesuai dengan data dalam SIPOL
c. Pengurus yang tidak memiliki identitas diri dan KTA
d. Identitas dan KTA dalam SIPOL tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
e. Kemapuan Tim verifikasi dalam menguasai syarat sah keabsahan
dokumen
f. Dualisme kepemimpinan partai Politik
g. Pemenuhan keterwakilan perempuan berdasarkan kebutuhan
verifikasi partai politik diluar jadwal;
h. Verifikasi faktual keberadaan kantor partai politik calon peserta
pemilu ditingkat Provinsi;
i. Pemenuhan susunan kepengurusan berdasarkan verifikasi partai
politik;
b) Perencanaan pengawasan
Perencanaan pengawasan disusun sebagai acuan bagi Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat dalam melakukan pengawasan seluruh sub-tahapan pada
tahapan verifikasi partai politik di tingkat Provinsi serta berpedoman
kepada kelender pengawasan terlampir, yang mengacu kepada peraturan
KPU tentang Jadwal program dan tahapan penyelenggaraan Pemilu 2019.
Dalam melakukan pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga
menuangkan hasil pengawasan ke dalam formulir model A dan alat kerja
20 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
verifikasi faktual dan Dalam penyusunan perencanaan pengawasan ini
memuat terhadap fokus, strategi dan kegiatan pengawasan.
Fokus Pengawasan
Fokus pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat dalam pelaksanaan pengawasan tahapan pendafataran dan
verifikasi peserta pemilu difokuskan pada :
a) Kebenaran dan ketepatan pada proses;
b) Keterbukaan dan transparansi pada proses;
c) Ketepatan waktu proses;
d) Ketidakberpihakan terhadap partai politik manapun; dan
e) Kepatuhan untuk tidak melakukan perbuatan yang dikategorikan
sebagai pelanggaran pemilu.
Strategi Pengawasan
Adapun strategi pengawasan yang dilakukan terhadap pengawasan
tahapan tersebut menggunakan strategi pencegahan dan penindakan.
Strategi pencegahan melakukan tindakan, langkah, dan upaya optimal
mencegah secara dini terhadap potensi pelanggaran dan atau indikasi
awal pelanggaran serta pengawasan secara langsung, sedangkan strategi
penindakan yakni melakukan tindakan penanganan secara tepat terhadap
temuan dan atau laporan dugaan pelanggaran pemilu.
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Upaya-upaya pencegahan pelanggaran dalam tahapan pendaftaran dan
verifikasi administrasi partai politik calon peserta pemilu yang dilakukan
oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, antara lain adalah:
1) Melakukan koordinasi baik secara informal maupun formal dengan
KPU dalam rangka pelaksanaan pengawasan tahapan pendaftaran
dan verifikasi peserta pemilu;
21 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
2) Melakukan pengawasan secara langsung dan melekat selama
verifikasi faktual di kantor Partai Politik bersama dengan KPU Provinsi
Sumatera Barat; dan
3) Melakukan sosialisasi bagi masyarakat yang menitikberatkan pada
pemahaman terhadap pengawasan pemilu dalam upaya melibatkan
partisipasi masyarakat dalam pengawasan penelitian adminstrasi dan
verifikasi faktual partai politik calon peserta pemilu.
b. Aktivitas Pengawasan
Pada tahapan Verifikasi Partai Politik, Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan verifikasi faktual
yang dilaksanakan oleh KPU Provinsi Sumatera Barat atas kesesuaian
antara kelengkapan persyaratan administrasi dengan faktual dilapangan.
Setelah KPU Provinsi Sumatera Barat menerima salinan dokuemn dari
KPU RI, KPU Provinsi Sumatera Barat melaksanakan verifikasi
kebenaran/ faktual terhadap:
1) Jumlah dan susunan pengurus partai politik tingkat Provinsi;
2) Pemenuhan 30% ( tiga puluh persen) keterwakilan perempuan
dalam susunan kepengurusan partai politik tingkat Provinsi; dan
3) Domisili kantor tetap dan dokumen pendukungnya seperti, surat
sewa, surat pinjam pakai atau sertifikat hak milik.
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melaksanakan pengawasan
verifikasi faktual dengan pengawasan langsung dan melekat. Bawaslu
Provinsi membagi tim pengawasan sebanyak tim yang dibuat oleh KPU
Provinsi.Pelaksanaan Verifikasi Faktual partai politik peserta pemilu
Tahun 2019 di Provinsi Sumatera Barat yang dijelaskan dalam tabel
berikut :
22 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel 8 Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual terhadap partai baru
Nama Partai Alamat
Ketua, Sekretaris
dan Bendahara
Dokumen Kantor
Model F4 Parpol
SK Domisili SK
Kepengurusan laki-laki perempuan Jumlah %
PSI
Jl. KH. Ahmad Dahlan No.
29 Alai Parak Kopi Padang
Sumatera Barat
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 1 2 3 66,66%
Perindo
Jl.Batang Agam,
Kelurahan Rimbo
Kaluang, Kecamatan
Padang Barat
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 3 2 5 40%
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
23 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 9 Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Terhadap Hasil Putusan Bawaslu
Nama Partai Alamat
Ketua, Sekretaris
dan Bendahara
Dokumen Kantor
Model F4 Parpol
SK Domisili SK
Kepengurusan laki-laki perempuan Jumlah %
Partai Garuda
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 29 Alai Parak Kopi Padang Sumatera Bara
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 5 4 9 44 %
Partai Berkarya
Jl.Banjarmasin No.K/1 RT 001 RW 008
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 5 2 7 28%
(sumber data : hasil pengawasan lansung)
24 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 10 Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Terhadap Hasil Putusan Bawaslu
Nama Partai
Alamat
Ketua, Sekretaris
dan Bendahara
Dokumen Kantor
Model F4 Parpol
SK Domisili SK
Kepengurusan laki-laki perempuan Jumlah %
PBB Jl. Ampang Timur No.53 A RT02/RW 03
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 2 1 3 33 %
PKPI
Jl.S.Parman No.236 kel.Ulak Karang Utara Kec.Padang Utara Kota Padang
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 3 0 3 0%
(sumber data : hasil pengawasan langsung)
25 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 11 Hasil Pengawasan Verifikasi Faktual Terhadap Putusan MK
Nama Partai Alamat
Ketua, Sekretaris
dan Bendahara
Dokumen Kantor
Model F4 Parpol
SK Domisili SK
Kepengurusan laki-laki perempuan Jumlah %
PDIP Jl.Veteran Dalam No.50 D
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 8 6 14 42%
GOLKAR Jl.Rasuna Said No.79
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 30 4 34 11%
PAN Jl.Sumatera No.8 Ulak Karang Kec.Padang Utara Kota Padang
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 3 5 8 62%
HANURA Jl.Garuda GG Merpati No.2
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 3 0 3 0%
GERINDRA Jl.Bagindo Azis Chan No.34 RT 02/RW 03 Sawahan Padang
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 42 19 61 31%
NASDEM Jl.Jhoni Anwar No.13 Ulak Karang Utara Padang
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 15 7 22 31%
PKS Jl.Adinegoro Dalam No.47 RT 002/RW
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 12 7 19 36%
26 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Nama Partai Alamat
Ketua, Sekretaris
dan Bendahara
Dokumen Kantor
Model F4 Parpol
SK Domisili SK
Kepengurusan laki-laki perempuan Jumlah %
003
PBB Jl. Ampang Timur No.53 A RT02/RW 03
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 2 1 3 33 %
PKPI Jl.S.Parman No.236 kel.Ulak Karang Utara Kec.Padang Utara Kota Padang
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 3 0 3 0%
PKB Jl.Belanti Raya No.3 RT 002/RW 004
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 3 0 3 0%
PPP Jl.Raden Saleh NO.45 RT 02/RW 03
Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai 2 1 3 33%
(sumber data : hasil pengawasan langsung)
27 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
seluruh Partai Politik yang dilakukan verifikasi Faktual oleh KPU
Provinsi Sumatera Barat baik terhadap parta baru, pasca putusan
Bawaslu maupun pasca putusan Mahkamah Konstitusi, semua partai
tersebut sudah memenuhi persyaratan dan ketika rapat pleno KPU
Provinsi Sumatera Barat yang dihadiri oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat hasil verifikasi ini juga telah disampaikan kepada
partai politik yang bersangkutan ketika rapat pleno tersebut.
3. HASIL – HASIL PENGAWASAN
a. Temuan
Pada tahapan Verifikasi Partai Politik pada Pemilihan Umum Tahun
2019, tidak ada proses penanganan pelanggaran yang dilakukan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat baik laporan ataupun temuan terkait
tahapan ini.
b. Rekomendasi
Karena tidak adanya temuan pelanggaran yang diproses oleh Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat, maka tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat.
c. Tindaklanjut Rekomendasi
Pada tahapan ini, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat tidak ada
menyampaikan rekomendasi, sehingga tidak ada bentuk tindaklanjut
yang dilakukan instansi terkait
4. Dinamika dan Permasalahan
Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
terhadap Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu untuk Pemilu 2019
tingkat Provinsi Sumatera Barat, terdapat beberapa kendala dalam
pengawasan yang perlu dijadikan perhatian bersama guna peningkatan
efektifitas pengawasan pemilu. Beberapa hal tersebut diantaranya:
28 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
a. alat kerja pengawasan yang disusun oleh Bawaslu Republik Indonesia
terhadap tahapan Pendaftaran dan Verifikasi Peserta Pemilu diturunkan
kepada Bawaslu Provinsi Sumatera Barat pada saat tahapan sedang
berjalan dan pada saat akhir tahapan tersebut.
b. Masih kurangnya pemahaman dari KPU Provinsi terhadap tugas dan
fungsi Bawaslu dalam pelaksanaan Pengawasan.
5. Evaluasi pelaksanaan Pengawasan
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam pengawasan, maka perlu
dilakukan evaluasi terhadap:
a. Percepatan penurunan alat kerja oleh Bawaslu Republik Indonesia
melalui Bawaslu Provinsi. Hal ini diharapakan dapat memaksimalkan
kinerja Bawaslu dalam pengawasan Pendaftaran dan Verifikasi Peserta
Pemilu untuk Pemilu 2019
b. Penerapan sanksi bagi partai politik yang tidak mengindahkan
ketepatan dan efektifitas waktu yang diatur oleh KPU. Penerapan
tersebut diharapakan dapat meningkatkan kepatuhan peserta pemilu
terhadap regulasi yang ada
C. PENGAWASAN TAHAPAN PENCALONAN CALON DPD/DPRD PROVINSI
1. Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD Provinsi
Merujuk pada landasan hukum berikut Pasal 251-266 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, Peraturan Badan
Pengawas Pemilihan Umum Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilihan Umum Anggota DPD dan
Peraturan Badan Pengawas Pemilihan UmumNomor 23 Tahun
2018Tentang Pengawasan Pencalonan Peserta Pemilihan UmumAnggota
Dewan Perwakilan Rakyat,Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi, DanAnggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
29 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
a) Kerawanan - Kerawanan dan IKP
Dalam memetakan kerawanan dalam tahapan Pencalonan Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat berkoordinasi KPU Provinsi Sumatera Barat.
Dari hasil koordinasi dan pemetaan terhadap kondisi yang ada pada
saat pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Provinsi
Sumatera Barat sebelumnya, serta kondisi masyarakat saat ini, maka
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat menyimpulkan kerawanan-
kerawanan dalam tahapan pencalonan adalah sebagai berikut :
Tabel. 12 Kerawanan Tahapan Pencalonan
NO KERAWAN BENTUK KERAWANAN
1 Pengajuan daftar calon
- jumlah bakal calon paling banyak 100% (seratus persen) dari jumlah kursi yang ditetapkan pada setiap Daerah Pemilihan (DAPIL)
- daftar bakal calon memuat keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) di setiap Daerah Pemilihan (DAPIL)
- kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen persyaratan pengajuan bakal calon jadwal pendaftaran bakal calon Peserta Pemilu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam PKPU
- surat pencalonan dan daftar bakal calon Anggota DPRD Provinsi dan DPD disahkan dan ditandatangani asli/basah oleh Pimpinan Partai Politik Tingkat Provinsi atau nama lainnya dan dibubuhi cap basah;
- ketidakbenaran atau ketidakabsahan dokumen persyaratan pengajuan bakal calon yang diduga palsu atau tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b) Perencanaan Pengawasan
Adapun fokus pengawasan yang direncanakan oleh Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat memastikan KPU Provinsi Sumatera Barat
dapat melaksanan tahapan secara teknis sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh KPU RI dimana Bawaslu provinsi Sumatera Barat
memastikan peserta pemilihan mengikuti prosedur dan aturan yang
ada. Sementara itu Fokus pengawasan yang dilakukan terhadap
30 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
pemilih, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan pengawasan
faktual terhadap pemilih yang memberikan dukungan ke pasangan
calon perseorangan. Kemudian Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
membuat strategi pengawasan untuk melaksanakan kegiatan
pengawasan.
Adapun Perencanaan Pengawasan Pencalonan Anggota DPD dan
DPRD Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah strategi Pengawasan
yang muncul digambarkan dalam Diagam berikut :
Diagram. 1 Perencanaan Pengawasan Pencalonan Anggota DPD dan DPRD Provinsi
Sumatera Barat
(sumber data : hasil perencanaan pengawasan)
Diagram tersebut menggambarkan bahwa Perencanaan
Pengawasan Pencalonan Anggota DPD dan DPRD Provinsi Sumatera
Barat di dominisasi dengan strategi Pengawasan Melekat, Analisa
Dokumen, Koordinasi dan Pengawasan Dokumen yang muncul disetiap
Kegiatan Pengawasan Sub-Tahapan dimana detailnya dapat dilihat
pada Tabel Perencanaan Pengawasan Pencalonan Anggota DPD dan
DPRD Provinsi SumateraBarat terlampir.
13.413.613.8
1414.214.414.614.8
1515.2
PengawasanMelekat
AnalisaDokumen
Koordinasi PengawasanDokumen
MenyampaikanHimbauan
Perencanaan Pengawasan Pencalonan Anggota DPD dan DPRD Provinsi
Sumatera Barat
31 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
2. KEGIATAN PENGAWASAN
a. Pencegahan
Dalam melakukan pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
melakukan pengawasan melekat pada setiap Sub-Tahapan , untuk
memastikan setiap sub-tahapan terlaksana sesuai dengan regulasi yang
ada. Bawaslu Provinsi Sumatera Barat juga melakukan pencegahan
berupa pencermatan terhadap dokumen-dokumen pencalonan dan
melakukan verifikasi faktual terhadap dokumen yang dirasa perlu
difaktualkan dan menyurati instansi terkait.
b. Aktivitas Pengawasan
1) Pengawasan Pencalonan DPD Provinsi Sumatera Barat
Pengawasan Pencalonan Anggota DPD Provinsi Sumatera Barat
dilaksanakan pada tanggal 22-26 April 2018, yakni pengawasan
penyerahan syarat dukungan calon Anggota DPD.
Pengawasan dalam hal penyerahan dukungan dipaparkan sebagai
berikut:
Tabel 13 Pengawasan penyerahan syarat dukungan calon Anggota DPD
No Nama Bakal Calon
DPD
Jenis
Kelamin
Jumlah Dukungan
Pemilih Yang
Diserahkan
Jumlah Dukungan
Setelah Perbaikan
1 Zul Evi Astar L 4758 2297
2 Muslim M Yatim L 2945 2140
3 Ibrani L 2311 2348
4 Helmy Panuh L 3361 2962
5 Nurkhalis L 2576 2235
6 Irdam Imran L 2864 2340
7 Zainal Akil L 2874 2440
8 Julia F Agusta P 2321 2710
9 Leonardy Harmainy L 3428 2157
10 Alkudri L 5442 2368
32 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Nama Bakal Calon
DPD
Jenis
Kelamin
Jumlah Dukungan
Pemilih Yang
Diserahkan
Jumlah Dukungan
Setelah Perbaikan
11 Mulyadi Afmar L 3220 2346
12 Icu Zukafril L 2222 2069
13 Afrizal L 2591 3006
14 Alirman Sori L 2382 2170
15 Ramal saleh L 2719 2120
16 Komi Chaniago L 3178 2763
17 Attila Majidi L 3403 2363
18 Yushardi Malay L 2090 1919
19 Desra Ediwan
Anantanur L 3433 2242
20 Emma Yohana P 2842 2578
21 Chairul Umaya L 2612 2243
22 Salman L 2481 1914
23 Asnawi Bahar L 2635 2205
24 Tukiman L 2552 2855
25 Rani Hatyasih P 2711
26 Yuherman L 2942 2383
27 Fauzi Bahar L
28 Sonny Jendriza Idroes L 908
(sumber data : hasil pengawasan langsung di KPU Provinsi Sumatera Barat)
Terdapat satu bakal calon yang dukungannya kurang dari 2000
dukungan dan dua bakal calon yang ditolak oleh KPU Provinsi
Sumatera Barat karena terlambat datang ke KPU Provinsi untuk
menyerahkan syarat dukungan dan tidak menyerahkan perbaikan
syarat dukungan. serta terdapat dua orang Calon tidak memenuhi
syarat dukungan minimal, sehingga Calon Anggota DPD Provinsi
Sumatera Barat berjumlah 23 Orang yang dapat dilihat pada Tabel
33 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Hasil Pengawasan Pencalonan DPD Provinsi Sumatera Barat
terlampir.
34 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Berdasarkan hasil penelitian administrasi dan verifikasi faktual
perbaikan syarat dukungan Bakal Calon Anggota DPD Provinsi
Sumatera Barat, Daftar Calon Tetap DPD Provinsi Sumatera Barat
berjumlah 23 Orang yakni:
Tabel. 14 Daftar Calon Tetap DPD Provinsi Sumatera Barat
No Nama Bakal Calon DPD Jenis Kelamin
1 Zul Evi Astar L
2 Muslim M Yatim L
3 Ibrani L
4 Helmy Panuh L
5 Nurkhalis L
6 Irdam Imran L
7 Zainal Akil L
8 Julia F Agusta P
9 Leonardy Harmainy L
10 Alkudri L
11 Mulyadi Afmar L
12 Icu Zukafril L
13 Afrizal L
14 Alirman Sori L
15 Ramal saleh L
16 Komi Chaniago L
17 Attila Majidi L
18 Desra Ediwan Anantanur L
19 Emma Yohana P
20 Chairul Umaya L
21 Asnawi Bahar L
22 Tukiman L
23 Yuherman L
(sumber data : hasil pengawasan langsung di KPU Provinsi Sumatera Barat)
35 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Diagram 2 Jumlah Calon Anggota DPD Provinsi Sumatera Barat Berdasarkan Jenis Kelamin
(
Sumber data: Surat Keputusan KPU Provinsi Sumatera Barat)
2) Pengawasan Pencalonan Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat
Pengawasan pengajuan Bakal Calon Angota DPRD Provinsi oleh
Partai Politik dilakukan secara langsung oleh Bawaslu Provinsi.
Berdasarkan hasil pengawasan Bawaslu Sumatera Barat, Seluruh
partai Politik peserta pemilu Tahun 2019, mengajukan Bakal Calon
Anggota DPRD Provinsi, Namun untuk partai garuda 3 Daerah
pemilihan dicoret oleh KPU Sumatera Barat karena tidak memenuhi
30 % Keterwakilan perempuan dan penyusunan keterwakilan
perempuan.
Hasil pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, jumlah Bakal
Calon yang diajukan oleh Partai Politik untuk DPRD Provinsi
Sumatera Barat hingga ditetapkan menjadi Daftar Calon Tetap
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat adalah:
2
21
Jumlah Calon Anggota DPD Provinsi Sumatera BaratBerdasarkan Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
36 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 15 Daftar Calon Tetap Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat
No Nama Partai
Politik Jumlah Bakal Calon
yang diajukan
Jumlah Calon yang ditetapkan dalam
daftar Calon Sementara
1 PKB 63 61
2 Gerindra 65 56
3 PDI Perjuangan 65 64
4 Golkar 65 65
5 Nasdem 65 63
6 Garuda 15 15
7 Berkarya 65 38
8 PKS 65 65
9 Perindo 65 65
10 PPP 65 65
11 PSI 65 35
12 PAN 65 64
13 Hanura 65 65
14 Demokrat 65 65
15 PBB 61 61
16 PKPI 62 27
( Sumber data: Surat Keputusan KPU Provinsi Sumatera Barat)
Tabel. 16 Pengawasan Rekapitulasi hasil Verifikasi Dokumen Bakal Calon Anggota DPRD
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019
NO URUT
PARTAI
NAMA PARTAI
JUMLAH BAKAL CALON PERBAIKAN
JUMLAH TMS
KET
LK PR LK +PR DOKUMEN
SYARAT GUGUR DAPIL
1 PKB 40 23 63 2
2 GERINDRA 41 24 65 2 7 Dapil 3 Gugur
3 PDI PERJUANGAN 40 25 65 1
4 GOLKAR 40 25 65
5 NASDEM 41 24 65 2
6 GARUDA 9 6 15
7 BERKARYA 41 24 65 13 14 Dapil 4,5,6 Gugur
8 PKS 41 24 65
9 PERINDO 40 25 65
37 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
NO URUT
PARTAI
NAMA PARTAI
JUMLAH BAKAL CALON PERBAIKAN
JUMLAH TMS KET
LK PR LK +PR DOKUMEN
SYARAT GUGUR DAPIL
10 PPP 41 24 65
11 PSI 40 25 65 16 13 Dapil 4,6 Gugur
12 PAN 40 25 65 1
13 HANURA 40 25 65
14 DEMOKRAT 40 25 65
19 PBB 38 23 61
20 PKPI 37 25 62 35
JUMLAH 609 372 981 72 34 106
( Sumber data : hasil Pengawasan langsung di KPU Provinsi Sumatera Barat)
Terhadap Partai Politik yang terdapat Bakal Calon legislatifnya
tidak ditetapkan oleh KPU Provinsi Sumatera Barat Dalam Daftar
Calon Sementara Bakal Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera
Barat tahun 2019, Partai Politik tersebut mengajukan penyelesaian
sengketa ke Bawaslu Provinsi Sumatera Barat.
Dalam proses penyelesaian sengketa yang diselesaikan oleh
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, maka Daftar Calon Tetap untuk
Provinsi Sumatera Barat adalah:
Tabel. 17
Daftar Calon Tetap untuk Provinsi Sumatera Barat
No Nama Partai
Politik
Jumlah Bakal Calon
yang diajukan
Jumlah Calon yang ditetapkan dalam
daftar Calon Sementara
Jumlah Calon yang ditetapkan dalam daftar
Calon Tetap
1 PKB 63 61 63
2 Gerindra 65 56 65
3 PDI Perjuangan 65 64 65
4 Golkar 65 65 65
5 Nasdem 65 63 64
6 Garuda 15 15 26
7 Berkarya 65 38 53
8 PKS 65 65 65
9 Perindo 65 65 65
10 PPP 65 65 65
38 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Nama Partai
Politik
Jumlah Bakal Calon
yang diajukan
Jumlah Calon yang ditetapkan dalam
daftar Calon Sementara
Jumlah Calon yang ditetapkan dalam daftar
Calon Tetap
11 PSI 65 35 57
12 PAN 65 64 65
13 Hanura 65 65 65
14 Demokrat 65 65 65
15 PBB 61 61 61
16 PKPI 62 27 27
( Sumber data: Surat Keputusan KPU Provinsi Sumatera Barat)
Diagram.3 Perbandingan Jumlah Kursi dan Jumlah Daftar Calon Tetap DPRD Provinsi
Sumatera Barat
(Sumber data: Surat Keputusan KPU Provinsi Sumatera Barat)
3. HASIL – HASIL PENGAWASAN
a. Temuan
Pada tahapan pencalonan Anggota DPD dan DPRD Provinsi Sumatera
Barat pada Pemilhan Umum Tahun 2019, berdasarkan hasil
pengawasan tidak ada temuan dugaan pelanggaran yang diproses oleh
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat.
b. Rekomendasi
0
10
20
30
40
50
60
70
Perbandingan Jumlah Kursi dan Jumlah Daftar Calon Tetap DPRD Provinsi Sumatera Barat
Jumlah Kursi Jumah Caleg
39 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Karena tidak adanya temuan pelanggaran yang diproses oleh bawaslu
Provinsi Sumatera Barat, maka tidak ada rekomendasi yang
dikeluarkan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat.
c. Tindaklanjut Rekomendasi
Pada tahapan ini, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat tidak ada
menyampaikan rekomendasi, sehingga tidak ada bentuk tindaklanjut
yang dilakukan instansi terkait.
4. Dinamika Dan Permasalahan
Dalam melakukan pengawasan Pengawasan Pencalonan DPD dan
DPRD Provinsi untuk Pemilu Tahun 2019 tingkat Provinsi, Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat dihadapkan dengan beberapa kendala atau
permasalahan. Permasalahan ini perlu dijadikan perhatian bersama guna
peningkatan efektifitas pengawasan pemilu. Beberapa kendala yang
dihadapi Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dalam melakukan pengawasan
diantaranya:
a. Alat kerja pengawasan yang disusun oleh Bawaslu Republik Indonesia
terhadap tahapan Pencalonan DPRD Provinsi untuk Pemilu Tahun
2019 tingkat Provinsi yang diturunkan kepada Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat pada saat tahapan sedang berjalan dan pada saat akhir
tahapan tersebut.
b. Ketepatan dan efektifitas waktu yang diatur oleh KPU, Partai politik
selalu memanfaatkan batas akhir dalam pengajuan Syarat Calon
Anggota DPD dan DPRD Provinsi Sumatera Barat. Sehingga berimbas
pada pola pendaftaran secara teknis yang diatur oleh KPU dan pola
pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu.
40 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
5. EVALUASI PELAKSANAAN PENGAWASAN
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dalam pengawasan
Pengajuan Syarat Calon Anggota DPD dan DPRD Provinsi Sumatera Barat
untuk Pemilu Tahun 2019 , maka perlu dilakukan evaluasi terhadap:
a. Percepatan penurunan alat kerja oleh Bawaslu Republik Indonesia .
Hal ini diharapakan dapat memaksimalkan kinerja Bawaslu dalam
pengawasan Pengajuan Syarat Calon Anggota DPRD Provinsi
Sumatera Barat untuk Pemilu Tahun 2019
b. Koordinasi yang lebih intens dengan KPU Provinsi sehingga
memudahkan proses pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu
Provinsi.
c. Penerapan sangsi bagi partai politik yang tidak mengindahkan
ketepatan dan efektifitas waktu yang diatur oleh KPU. Penerapan
tersebut diharapakan dapat meningkatkan kepatuhan peserta pemilu
terhadap regulasi yang ada.
D. PELAKSANAAN TAHAPAN KAMPANYE
Pelaksanaan Pengawasan tahapan Kampanye Pemilihan Umum
2019Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Kampanye merujuk pada Peraturan
Badan Pengawas Pemilihan UmumRepublik IndonesiaNomor 33 Tahun
2018TentangPerubahan Atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan
UmumNomor 28 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Kampanye
PemilihanUmum.
Pelaksanaan Kampanye pada Pemilu 2019 dilaksanakan pada 23
September 2018 sampai 13 April 2019. Dimana terdapat kampanye terbuka
dan rapat umum yang dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2019 sampai 13
April 2019.
Selain Kegiatan Kampanye Terbuka dan Rapat Umum, Bawaslu Povinsi
Sumatera Barat juga Mengawasi Kegiatan kampanye yang menggunakan
41 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Media Alat Peraga Kampanye seperti, Baliho, Spanduk, Flyer dan Kampanye
Melalui Media massa, Media Elektronik dan Media Sosial.
a) Kerawanan-Kerawanan dan Indeks Kerawanan Pemilu Pada Tahapan
Kampanye Pemilihan Umum 2019
Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) terkait pelaksanaan tahapan Kampanye
pada Pemilihan Umum Tahun 2019, dimana hasil pemetaan yang
dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat terhadap 19
Kabupaten/Kota, didapatkan terdapat 2 kategori atau indikator terkait
pelaksanaan tahapan kampanye, diantaranya :
1. Terdapat praktik pemberian uang atau barang pada masa kampanye di
TPS
2. Terdapat praktik menghina/menghasut di antara pemilih terkait isu
agama, suku, ras, dan golongan di sekitar TPS.
3. Netralitas ASN
.
b) Perencanaan Pengawasan Kampanye Pemilihan Umum 2019
Perencanaan Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumater Barat, dilakukan dengan berkoordinasi dengan Bawaslu
Kabupaten/Kota. Dimana Bawaslu Provinsi sumatera Barat membuat
perencanaan terkait Kampanye Pasangan Calon 01 dan Pasangan Calon
02, Perencanaan Pengawasan terhadap Calon Anggota DPD RI dan
Perencanaan Pengawasan Terhadap Alat Peraga Kampanye (APK).
FOKUS DAN STRATEGI PENGAWASAN
Adapun Fokus yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
terkait Proses pengawasan Kampanye Pasangan Calon Presiden 01 dan 02
yang dilaksanakan di Kota Padang, dilakukan dengan berkoordinasi
dengan Bawaslu Kota Padang dengan membuat 8 (delapan) titik rawan di
sekitar wilayah tempat Kampanye pasangan 01 dan 02. Adapun persiapan
42 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
perencanaan dalam tahapan Kampanye pasangan calon 01 dan 02,
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan Rapat internal terkait teknis
pengawasan agar tercipta persamaan persepsi antara tim yang satu
dengan tim yang lainya.
Selanjutnya Terkait Perencanaan Pengawasan dalam hal Pendaftaran
Kampanye Melalui Media elektronk seperti TV, Radio dan Media Sosial,
Bawaslu provinsi Sumatera Barat Berkoordinasi dengan KPU untuk
Menentukan strategi dimana dengan Menentukan jadwal Penerimaan
Draft atas Video atau Audio dari masing-masing Liaison Officer / LO Calon
Anggota DPD RI.
2. Kegiatan Pencegahan dan Aktivitas Pengawasan dalam tahapan
Kampanye Pemilihan Umum 2019
a. Pencegahan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Melakukan Kegiatan Pencegahan
Dalam tahapan Kampanye, diantaranya sebagai berikut :
• Mengadakan Kegiatan Seperti Rapar Kerja Teknis bersama KPU
Provinsi Sumatra Barat
• Mengirimkan Surat Kepada Peserta Pemilihan Umum dan KPU
• Sosialisasi pada saat Car Free Day
• Sosialisasi melalui Media Sosial Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
dan Website resmi Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
https://sumbar.bawaslu.go.id
b. Aktivitas Pengawasan Tahapan kampanye
Aktivitas Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat mencakup Pengawasan Terhadap Pasangan Calon
Presiden No Urut 01 dan 02, Calon Anggota DPD RI terkait Pendaftaran
Kampanye Melalu Media Elektronik dan Media Sosial serta
Pengawasan terhadap Alat Perga Kampanye (APK).
43 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
1. Pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan ketika tahapan
berlangsung
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Melakukan Pengawasan pada
saat Kampanye Terbuka dan Rapat Umum, Pendaftaran Kampanye
Media elektronik dan Media Sosial Calon Anggota DPD RI dan
Kampanye Menggunakan Alat Peraga Kampanye.
a. Kampanye Terbuka atau Rapat Umum
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Melakukan Konsolidasi dan
Rekapitlasi jadwal dan Kegiatan yang dilakukan Oleh Bawaslu
Kabupaten/Kota terkait pengawasan yang dilakukan selama
Kampanye Rapat Umum dan terbuka dilaksanakan Mulai tanggal
24 Maret 2019 – 13 April 2019. Dimana Terdapat 14 Kegiatan
yang dilakukan oleh Peserta Pemilu di Sumatera Barat selama
Pemilu tahun 2019, adapun Kegiatan Kampanye Rapat Umum
dan terbuka tersebut kami rangkum dalam Tabel dibawah ini :
44 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 18 Kegiatan Kampanye Rapat Umum dan terbuka
No Kab/Kota Peserta Pemilu (Partai/ DPD/
Capres)
Tanggal Pelaksanaan
Dugaan pelanggaran/ informasi awal
Catatan Khusus
1. Kabupaten Tanah Datar
Partai Bulan Bintang
27 Maret 2019 Berjalan lancar dan aman, waktu pelaksanaannya sesuai dengan waktu yang tertera di STTP
Tidak ada catatan khusus
2. Kabupaten Pasaman
Tim Kampanye Daerah Paslon Capres 01 (Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin)
31Maret 2019 Berjalan lancar dan aman, Waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu yang tertera di STTP
Tidak ada Catatan Khusus
3. Kota Padang Capres 02 (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno)
Selasa 02 April 2019
1. Adanya ditemukannya anak-anak yang menggunakan bahan kampanye berupa baju yang bergambar Pasangan Calon Presiden 02. (Indikasi Pelanggaran Pasal 280 Ayat (2) Huruf (k) Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)
2. Ditemukannya spanduk salah satu Calon DPD atas nama Nurkhalis yang dibentangkan oleh peserta Kampanye ketika kampanye sedang berlangsung. (Indikasi Pelanggaran Pasal 280 Ayat (1) Huruf (I) Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)
3. Ditemukannya kendaraan yang berlogokan SMK 1 Payakumbuh yang digunakan untuk menganggkut relawan-relawan yang berasal dari Payakambuh (indikasi Pelanggaran Pasal 280 Ayat (1)
1. Bahwa terkait temuan Poin (1), Kami telah melakukan pencegahan dengan tindak lanjut dengan meminta orang tua yang membawa anaknya untuk tidak menggunakan atribut kampanye (Baju, topi, dsb)
2. Bahwa kemudian kami melakukan himbauan melalui pengeras suara pusat informasi Danau Cimpago Kota Padang, menghimbau bahwasanya tidak boleh menggunakan anak-anak dalam berkampanye (Eksploitasi anak)
3. Bahwa terkait Temuan poin 2, kami melakukan komunikasi dengan orang tersebut bahwasanya hal tersebut dilarang dalam kegiatan kampanye
4. Bahwa tindak lanjut atas himbauan yang diberikan, orang tersebut langsung melipat/menutup Alat Peraga Kampanye tersebut.
5. Bahwa temuan Poin (3),
45 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Kab/Kota Peserta Pemilu (Partai/ DPD/
Capres)
Tanggal Pelaksanaan
Dugaan pelanggaran/ informasi awal
Catatan Khusus
Huruf (h) Undang Undang No, 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)
4. Ditemukannya Kendaraan Toyota Hilux berwarna Hitam berplat merah dengan Nomor Polisi BA 8930 P parkir di sekitar lokasi kampanye. Disinyalir berasal dari Kota Solok. (indikasi Pelanggaran Pasal 280 Ayat (1) Huruf (h) Undang Undang No, 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)
kami koordinasikan dengan Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kota Payakumbuh untuk melakukan penelusuran asal muasal digunakan kendaraan yang berlogokan SMK 1 Payakumbuh
6. Terkait dengan temuan (4), dikarenakan kami tidak mengetahui siapa yang membawa mobil tersebut sehingga kami berkoordinasi dengan Bawaslu Kota Solok
4. Kabupaten Pasaman
Garuda 7 April 2019 Berjalan lancar dan aman, Waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu yang tertera di STTP
Tidak ada Catatan Khusus
5. Kabupaten Pasaman Barat
PAN 07 APRIL 2019 Nihil Ada Beberapa Peserta Kampanye Yang Tidak Memiliki Hak Pilih (Dibawah Umur) Memakai Bahan Kampanye (Baju) partai pan, namun setelah dikoordinasikan kepada pihak panitia oleh pengawas pemilu bahwa hal tersebut dilarang dan tidak boleh panita kampanye langsung menindaklanjuti usulan tersebut dan panitia kampanye mengatakan bahan kampanye tersebut diberikan oleh ibu-ibu bukan tim atau peserta kampanye pan. Bagi anak-anak yang memakai bahan kampanye (baju) pan langsung saat itu juga diganti/ditukar pakainnya dengan pakaian biasa.
6. Kabupaten Pasaman Barat
Hanura 08-Apr-19 Nihil Ada Ditemukan Peserta Kampanye Yang Tidak Memiliki Hak Pilih (Dibawah
46 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Kab/Kota Peserta Pemilu (Partai/ DPD/
Capres)
Tanggal Pelaksanaan
Dugaan pelanggaran/ informasi awal
Catatan Khusus
Umur/Anak-Anak) Memakai Bahan Kampanye (Baju) Partai Hanura, Namun Setelah Dikoordinasikan Kepada Pihak Panitia Oleh Pengawas Pemilu Bahwa Hal Tersebut Dilarang Dan Tidak Boleh Panita Kampanye Langsung Menindaklanjuti Usulan Tersebut Dan Menginstruksikan Untuk Melepas Baju (Bahan Kampanye) Tersebut Kemudian Diganti/Ditukar Pakainnya Dengan Pakaian Biasa.
7. Kota Padang Capres 01 (Jokowi dan Ma’ruf Amin)
Selasa 9 April 2019
Adanya ditemukan anak-anakyang menggunakan bahan kampanye berupa baju yang bergambar Pasangan Calon Presiden 01 dan membawa bendera Partai Politik. (Indikasi Pelanggaran Pasal 280 Ayat (2) Huruf (k) Undang-Undang No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum)
Bahwa terkait temuan tersebut, Kami melakukan pencegahan dengan tindak lanjut meminta orang tua yang membawa anaknya untuk tidak menggunakan atribut kampanye ( Baju, topi, dsb) dan membawa bendera partai politik. Dalam hal ini meminta orang tua tersebut untuk melepaskan baju yang dipakai oleh anak tersebut.
8. Kabupaten Pasaman Barat
GOLKAR 9 April 2019 NIHIL Ditemukan anak-anak (tidak memiliki hak pilih) yang memakai atribut kampanye seperti baju dan memegang bendera partai, atas hal ini kami menginstruksikan kepada panitia kampanye untuk memberitahukan kepada anak-anak tersebut untuk melepas atribut kampanye berupa baju dan menggantinya dengan pakaian biasa, serta agar para orang tua tidak melibatkan anak-anak dalam kegiatan kampanye tersebut.
47 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Kab/Kota Peserta Pemilu (Partai/ DPD/
Capres)
Tanggal Pelaksanaan
Dugaan pelanggaran/ informasi awal
Catatan Khusus
9. Kabupaten Pasaman Barat
PAN 10 APRIL 2019 NIHIL Ditemukan seseorang yang diduga anggota badan permusyawaratan nagari yang ikut berjoget di acara kampanye rapat umum Partai Amanat Nasional dalam sesi hiburan sambil mengacungkan jari (Nomor urut salah satu caleg PAN). Namun seseorang yang diduga anggota badan permusyawaratan nagari tersebut tidak ada menyampaikan secara lisan mengenai ajakan untuk memilih salah satu caleg
10. Kabupaten Lima puluh kota
Demokrat 11 April 2019 Berjalan dengan lancar dan tidak ada dugaan pelanggaran
Tidak ada catatan khusus
11. Kabupaten Lima uluh kota
Partai Golkar Jum’at 12 April 2019
Tidak ada Dugaan pelanggaran
Peserta Pemilu Koperatif, Setelah Kampanye Rapat Umum Selesai Lansung Membersihkan Alat Peraga kampanye yang di pasang di dalam lapangan dan yang terpasang di pantas dan Sekitarnya
12. Kota Pariaman
PARTAI NASDEM 13 April 2019 Nihil Kampanye Rapat Umum dimulai pukul 10.00 WIB sampai 17.30 WIB
13. Kabupaten Solok
GOLKAR 13 April 2019 Nihil Kampanye dimulai jam 10.12 Wib, Orasi oleh Caleg dilakukan jam 16.00 Wib, acara di tutup jam 17.00 Wib.
14. Kabupaten Tanah Datar
PKB 13 April 2019 Jadwal kampanye di STTP jam 13.00 s/d 16.00 WIB. Sebelum kampanye dimulai ada anak-anak yang memegang bendera partai PKB, dan setelah berkoordinasi dengan panitia pelaksana kampanye agar anak-anak tidak diikut sertakan dalam kampanye dan diharapkan anak-anak di keluarkan dalam simpatisan partai. Kampanye berlanjut sampai
48 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Kab/Kota Peserta Pemilu (Partai/ DPD/
Capres)
Tanggal Pelaksanaan
Dugaan pelanggaran/ informasi awal
Catatan Khusus
lewat dari jam 16.00 WIB, dan setelah berkoordinasi dengan jajaran Polsek Lima kaum selanjutnya menyampaikan kepanitia tentang waktu kampanye telah habis juga menyampaikan untuk membuka segala APK dan Atribut partai yang terpasang.
(Sumber data: Hasil Pengawasan Langsung)
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan tahapan
Kampanye rapat umum dan terbuka dilaksanakan di 14 Kabupaten/Kota Se-Sumatera Barat yang dilaksanakan oleh 2 Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden no urut 01 dan 02 dan 8 Partai Politik yaitu PBB, Garuda, PAN, Hanura, Golkar, Demokrat, Nasdem dan PKB.
Adapun temuan dan dugaan Pelanggaran yang terjadi selama pelaksanaan Kampanye rapat umum dan terbuka diantaranya masih ditemukanya keterlibatan anak-anak dibawah umur yang datang di acara kampanye terbuka baik Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden No urut 01 dan No urut 02. Masih ditemukanya spanduk yang yang berisi foto calon anggota DPD pada kegiatan kampanye terbuka Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden serta masih ditemukanya Kepala daerah yang hadir pada kegiatan Kampanye Terbuka tanpa adanya surat Cuti yang berpotensi menjadikan pelanggaran Netralitas ASN.
49 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Gambar. 1 Rangkaian Kegiatan Kampanye Terbuka Pasangan Calon Presiden dan Wakil
Presiden No Urut 02.
(Sumber data: Daftar Rundown Kegiatan Masing-masing Pasangan Calon)
1) Pengawasan Paasangan Calon Presiden dan Calon Wakil
Presiden No Urut 01
Guna mengefektifkan pengawasan dalam kegiatan rapat
umum, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat membentuk 09 tim
pengawasan yang terdiri dari 09 Staf Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat serta didampingi Bawaslu Kota Padang
beserta jajaran, Panwaslu Kecamatan beserta jajaran dan
Pengawas Kelurahan yang berada di lokasi kegiatan rapat
umum.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh :
- (Wakil Menteri ESDM)
- Ketua DPW partai golkar sumatera barat
- 11 kepala Daerah Tingat II Sumatera Barat
- Juru Kampanye
- Grup band
b) Pendaftaran Desain Iklan kampanye di Media Elektronik Calon
Anggota DPD RI
50 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Sesuai dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 28
tahun 2018 Tentang kampanye Pemilihan Umum, KPU wajib
Memfasilitasi Iklan Kampane bagi Peserta Pemilu, diantaranya
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Partai politik dan Calon
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Adapun Jadwal Iklan Yang difasilitasi oleh KPU untuk Peserta
Pemilu dilaukan selama 21 Hari Menjelang Masa tenang, Yaitu
Tanggal 24 Maret 2019 – 13 April 2019. Dimana Desain Iklan
Kampanye tersebut diserahkan kepada KPU Daerah untuk
dilakukan Penilaian dan pemeriksaan apakah sudah sesuai
dengan Peraturan yang berlaku.
Proses pengumpulan desain yang diserahkan oleh Calon
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Pemilu tahun 2019 tersebut
kepada KPU Provinsi Sumatera Barat, yang diserahkan oleh
Liaison Officer (LO) Masing-masing Peserta Pemilu dengan
menyerahkan Draft Video Iklan TV, Audio Iklan Radio, Desain
Iklan Koran dan Desain Untuk Iklan Koran.
Selanjutnya setelah seluruh desain tersebut diserahkan ke
KPU Provinsi Sumatera Barat, Draft Desain tersebut diperiksa dan
dinilai oleh Pimpinan KPU Provinsi Sumatera Barat dan
Perwakilan dari Bawaslu Provinsi Sumatera Barat. Proses
pemeriksaan desain Iklan kampanye Calon Anggota DPD RI dari
Provinsi Sumatera Barat tersebut Diperiksa secara berurut mulai
dari No Urut awal sampai terkahir. Tidak ditemukanya
Pelanggaran yang terdapat pada desain Iklan Kampanye yang
telah diserahkan kepada KPU Provinsi Sumatera Barat.
c) Alat Peraga Kampanye (APK)
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Melakukan Pengawasan
terhadap Alat Peraga Kampanye (APK) dengan cara turun
51 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
langsung dengan cara pengawsan melekat, maupun Melakukan
supervisi dengan cara membuat Alat Kerja Pengawasan (AKP)
Bagi Bawaslu Kabupaten / Kota. Pengawasan ini dimulai sejak
awal tahap kampanye dimulai.
Pengawasan melekat yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat terkait Penertiban Alat Peraga Kampanye
dilakukan dengan berkoordinasi dengan Bawaslu
Kabupaten/Kota, Dinas Pehubungan, Kepolisian, Satpol PP dan
Pihak Terkait lainya dikarenakan tidak sesuai dengan Peratura
yang berlaku. Selain Penertiban APK yang dilakukan pada masa
kampanye, Bawaslu provinsi Sumatera Barat juga Melakukan
Penertiban APK pada masa tenang dengan berkoordinasi dengan
Bawaslu Kabuaten Kotta setelah Apel patroli. Adapun Jumlah
seluruh Alat Peraga Kampanye yang sudah ditertibkan Oleh
Bawaslu Kabupaten/Kota Se-Sumatera Barat yaitu sebagai
berikut :
Tabel. 19 Jumlah seluruh Alat Peraga Kampanye yang ditertibkan
No Nama Kab/Kota
Rincian Alat Peraga Kampanye
Jumlah Spanduk Baliho Banner
Umbul-Umbul
Poster Sticker Billboard Bendera
1 Kab 50 Kota 694 538 0 244 2911 0 95 0 4482
2 Kab.Agam 1151 534 0 92 863 287 9 209 3145
3 Kab.Dharmasraya 148 59 209 2 235 5 102 0 760
4 Kab.Mentawai 92 19 0 0 0 11 0 56 178
5 Kab.Pasaman 769 176 0 128 1613 2 0 0 2688
6 Kab.Solok 492 348 0 0 1162 0 0 0 2002
7 Kota Pariaman 13 2 3 1 1290 119 0 0 1428
8 Kota Solok 102 182 0 5 305 155 8 2 759
9 Kota Padang 3292 2295 0 72 440 0 0 0 6099
10 Kab.Padang Pariaman
2182 252 0 0 0 0 0 0 2434
11 Kab.Pasbar 1095 769 0 22 2316 662 2 73 4939
12 Kota Payakumbuh 94 51 2 21 217 0 0 4 389
13 Kab.Pes.Selatan 590 918 0 0 1697 139 2 2 3348
52 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Nama Kab/Kota
Rincian Alat Peraga Kampanye
Jumlah Spanduk Baliho Banner
Umbul-Umbul
Poster Sticker Billboard Bendera
14 Kota Sawahlunto 107 45 0 5 302 8 0 43 510
15 Kab.Sijunjung 1190 967 0 0 1385 97 0 0 3639
16 Kab.Sol.Selatan 299 464 0 0 519 0 0 0 1282
17 Kab.Tanah Datar 2914 1350 513 294 1401 1377 101 0 7950
18 Kota Bukittinggi 126 44 1 0 13 0 0 0 184
19 Kota.Padang Panjang 53 95 8 7 136 291 0 0 590
Total 15403 9108 736 893 16805 3153 319 389 46806
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa penertiban Alat Peraga
Kampanye (APK) yang telah ditertibkan oleh Bawaslu beserta jajaran
dan dibantu oleh Satpol PP berjumalah 46.806 APK. Dimana paling
banyak pelanggaran APK terjadi di kabupaten Tanah Datar sebanyak
7.950 Alat peraga. Dari Keseluruhan APK yang ditertibkan di Provinsi
Sumatera Barat, APK yang ditertibkan didominasi dalam bentuk Poster,
Spanduk dan Baliho.
Atas hal tersebut perlu adanya evaluasi dalam hal pelaksanaan
kampanye menggunakan APK khususnya terkait fasilitasi APK yang
dilakukan oleh KPU. Selain itu harus dijelaskan secara jelas dalam
regulasi terkait anggaran pelaksanaan Penertiban APK, Apakah
anggaran tersebut berada pada lembaga Bawaslu atau Lembaga lainya
dikarenakan saat ini masih menjadi permasalahan dan polemik terkait
anggaran tersebut.
3. Hasil-Hasil Pengawasan Tahapan Dan Subtahapan Kampanye
a) Hasil Pengawasan dan Temuan
Hasil Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat menghasilkan beberapa temuan yang telah di
tuangkan dala bentuk Form A Hasil Pengawasan dan beberap temuan
tersebut ada yang langsung ditindaklanjuti dalam bentuk pencegahan
maupun diteruskan dalam bentuk Penindakan Pelanggaran.
53 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Terdapat Beberapa Temuan Terkait Pengawasan pada Kampanye
terbuka dan Rapat Umum Pasangan Calon Presiden No Urut 02,
diantaranya yaitu :
1) Ditemukan adanya kendaraan yang memiliki logo SMK Negeri yang
digunakan untuk menganggkut relawan-relawan.
2) Ditemukan adanya Kendaraan Roda Empatdengan Plat Kendaraan
berwarna merah dimana mobil tersebut parkir di sekitar lokasi
kampanye.
3) Ditemukan adanya anak-anak yang belum memiliki hak pilih
namun mengikuti dan hadir dalam kegiatan Kampanye dengan
menggunakan atribut baju yang bergambar Calon Presiden dan
Calon Wakil Presiden No urut 02.
4) Ditemukanya Mobil Pick Up Terbuka yang mengangkut Simpatisan
Pendukung Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden
dengan Logo Partai Nasional Demokrat dimana Partai tersebut
bukan masuk dalam Koalisi Pendukung Calon Presiden dan Calon
Wakil Presiden No urut 02.
Selain itu Terdapat beberapa Temuan Terkait Pengawasan pada
Kegiatan Kampanye terbuka dan Rapat Umum Pasangan Calon
Presiden No Urut 01, diantaranya yaitu :
a. Ditemukan adanya anak-anak yang belum memiliki hak pilih
namun mengikuti dan hadir dalam kegiatan Kampanye dengan
menggunakan atribut baju yang bergambar Calon Presiden dan
Calon Wakil Presiden.
b. Ditemukan adanya Dugaan Pelanggaran Kepala Daerah yang hadir
tanpa cuti di Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil
Presiden
b) Tindak lanjut Hasil Temuan
54 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Dari Hasil Temuan tersebut, Ditindaklanjuti dan diteruskan ke Divisi
Penindakan Pelanggaran dan diteruskan untuk dilakukan Penyidikan
oleh pihak Kepolisian.
4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan Dan Subtahapan Kampanye
Tahapan Kamanye merupakan Tahapan yang dinilai sangat strategis
baik Bagi Peserta Pemilu, Penyelenggara Pemilu maupun Masyarakat
yang sudah memiliki hak pilih, Dimana dalam tahapan kampanye ini
terjadi banyak dinamika dalam segala bidang seperti faktor politik, sosial,
Budaya, Agama, Kesukuan, ekonomi dan lain sebagainya.
Dengan diterapkanya Pemilu serentak antara Pemilihan Presiden dan
wakil presiden serta Pemilihan Calon Legislatif menjadikan dinamika
Kepemiluan khususnya di Provinsi Sumatera barat menjadi lebih
kompleks dan penuh tantangan, Khususnya Bagi Badan Pengawas Pemilu
di tingkat Provinsi yang bertanggung jawab melakukan supervisi dan
monitoring bagi 19 Kabupaten/Kota agar jalanya tahapan kampanye ini
berjalan sesuai dengan ketentuanserta regulasi yang telah ditetapkan.
Implementasi serta penerapan Pemilu 2019 Serentak antara
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan calon Legislatif,
Memilik tantangan serta permasalahan yang berbeda pula dengan Pemilu
sebelumnya. Dimana Fokus masyarakat terbagi dua antara Kedua Jenis
Pemilihan tersebut. Tahapan Kampanye yang sangat strategis dan
menjadi alat untuk Peserta Pemilu menyampaikan Visi, Misi serta gagasan
memili tantangan sendiri. Kondisi yang ditemukan dilapangan Dimana
Masyarakat sangat fokus pada kampanye-kampanye Calon Presiden dan
Calon Wakil Presiden. Padahal disisi lain ada Faktor dan Hal yang sama
pentingnya untuk kita mengetahui siapa saja calon Legislatif yang akan
dipilih oleh masyarakat.
Selain itu permasalahan lainya adalah dimana masih banyak
masyarakat yang apatis dan tidak memanfaatkan tahapan kampanye
sebagai bentuk mencari informasi tekait Visi, Misi serta gagasan dari
55 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
masing-masing calon peserta Pemilu. Selain itu masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui peraturan dan regulasi tentang kampanye, oleh
karena itu harus da peningkatan sosialisasi terkait kepemiluan khususnya
Badan Pengawas Pemilu dengan brkoordinasi dengan Komisi Pemilihan
Umum (KPU) agar pengetahuan dan tingkat partispasi masyarakat terus
meningkat.
Peran masyarakat bagi keberhasilan Pemilu juga sangat penting,
khususnya pada tahapan kamanye berlangung. Dimana banyaknya
peserta pemilu serta tim sukses dari masingmasing calon yang masih
menggunakan cara yang melanggar aturan seperti Money Politic,
Mengangkat isu SARA, Mobilisasi ASN dan lain Sebagainya. Oleh karena
itu pengawasan partisipatif menjadi hal penting bagi Keberhasilan
Kepemiluan di Indonesia saat ini.
Kemajuan teknologi juga menjadi salah satu faktor yang sangat
menentukan bagi dinamika kampanye yang terjadi di Indonesia, khusunya
bagi Bawaslu Povinsi Sumatera Barat Yang memiliki tugas dan tanggung
jawab mengawasi serta mengawal jalanya tahapan kampanye ini. Hal ini
jelas menjadi tantanga sendiri bagi Bawaslu Khsusnya di Provinsi
Sumatera Barat dikarenakan sangat masifnya peserta Pemilu yang
menggunakan Media Sosial sebagai Platform untuk menyampaikan visi
misi serta gagasanya. Namun sangat disayangkan banyak peserta Pemilu
yang memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk mengujar kebencian,
Informasi Hoax, serta Mengangkat isu-isu SARA. Jelas kejadian ini menjadi
tantangan sendiri bagi Bawaslu yang tidak bisa berjalan sendiri daalam
mengawasi kampanye yang dilakukan melalui media sosial. Haru
terciptnya sinergisitas antar lembaga seperti KPU, Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Kepolisian serta Masyarakat itu sendiri agar
dapat mengawasi agar Hal-hal yang tidak sesuai aturan tersebut dapat
dimitigasi dan diminimalisir.
56 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Dinamika dan masalah lainya terkait Tahapan Kampanye di Sumatera
Barat yaitu banyaknya Alat Peraga Kampanye (APK) yang dipasang tidak
sesuai aturan dan terjadi secara masif. Hal ini jelas menjadi tantangan
Bagi Bawaslu Provinsi Sumatera Barat untuk menertibkan APK yang
jumlahnya sangat banyak dan keterbatasan jumlah Sumber daya Manusia
(SDM) yang menjadi kendala dalam melakukan penertiban APK.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Dengan terdapatnya kendala serta masalah yang terjadi pada tahapan
Kampanye di Pemilu 2019 ini, jelas menjadi evaluasi serta pembelajaran
bagi lembaga Bawaslu Provinsi Sumatera Barat pada khususnya. Dimana
harus ada perbaikan baik dalam hal regulasi mauppun teknis dalam
pengawasan tahapan kampanye yang sangat strategis sekaligus dinamis.
Peran serta Masyarakat dalam hal pengawasan (Pengawasan
Partisipatif) jelas menjadi hal utama yang harus diperbaiki serta di
tingkatkan. Koordinasi antar lembaga baik Pemerintah, Swasta dan
masyarakat menjadi modal penting kedepan untuk meningkatan kualitas
Kampanye pada Pemilihan Umum atau Pemilihan Kepala daerah
Kedepan.
Pendidikan Politik baik untuk lembaga Formal dan Informal menjadi
sektor utama, hal ini penting dikarenakan agar terciptanya partiisiatif dan
pemahaman masyarakat akan pentingnya aktif terlibat dalam
kepemiluan. Peningkatan kualitas SDM pun menjadi hal penting.
Khususnya di Lembaga Bawaslu itu sendiri.
E. PELAKSANAAN TAHAPAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN
PERLENGKAPAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan
dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara.
57 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pengadaan dan pendistribusian
Perlengkapan Pemungutan dan penghitungan Suara merujuk pada
landasan hukum yaitu Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2018 Tentang Pengawasan
Perencanaan, Pengadaan, Dan Pendistribusian Perlengkapan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
a) Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Kerawanan – Kerawanan dan Indeks Kerawanan Pemilu 2019
Potensi kerawanan dalam tahapan pengadaan pendistribusian
perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara antara lain :
1. Jenis dan jumlah kebutuhan logistik yang tidak mencukupi;
2. Spesifikasi jenis logistik yang tidak sesuai dengan ketentuan
perundangan;
3. Waktu sampai logistik di lokasi TPS terlambat;
4. Kondisi cuaca yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan
logistik;
5. Tempat/gudang penyimpanan logistik yang harus aman dari segala
bentuk gangguan;
b) Perencanaan Pengawasan
Fokus Pengawasan
Adapun Fokus Pengawasan dalam Perencanaan Pengawasaan
pada Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara diantaranya :
- Keterpenuhan Kebutuhan Logistik di masing-masing
Kabupaten/Kota
- Mengidentifikasi kerawanan Pemenuhan Logistik berdasakan
Indeks Kerawanan Pemilu Tahun 2019 yang telah ditetapkan
- Melakukan konsolidasi data terkait Kekurangan serta
kelebihan logistik di masing-masing Kabupaten/Kota
58 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
- Melakukan Koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota
terkait pendistribusin Logistik
Strategi Pengawasan
Adapun Strategi Pengawasan dalam Perencanaan Pengawasaan
pada Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara diantaranya :
1) Membentuk Tim dari Bawaslu provinsi Sumatera Barat untuk
melakukan Supervisi dan Monitoring ke Kabuaten/Kota untuk
melihat kondisi logistik digudang KPU dengan didampingi Oleh
masing-masing Bawaslu Kabupaten/Kota.
2) Membuat Alat Kerja Pengawasan sebagai bentuk untuk
memastikan apakah proses pemenuhan dan penditribusian logistik
telah dilakukan sesuai dengan regulasi dan peraturan yang
berlaku.
3) Berkoordinasi dengan KPU Provinsi Sumatera Barat terkait
pemenuhan dan penditibusian Logistik di Sumatera Barat
4) Merekomendasikan kepada KPU untuk membuat skala prioritas
Daerah Kabupaten/Kota mana saja yang harus dipenuhi terlebih
dahulu atas kebutuhan logistiknya.
Perencanaan Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat dalam tahapan Pengadaan dan Pendistribusian
Logistik yaitu fokus pada ketersediaan logistik seperti Surat Suara,
Kotak Suara, Tinta, Sampul dan lain sebagainya dengan melakukan
perencanaan berupa Alat Kerja Pengawasan dan membentuk tim
untuk melakukan supervisi ke seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi
Sumatera Barat.
Supervisi yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
fokus pada kekurangan logistik yang terdapat di 19 Kabupaten/Kota
59 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
dikarenakan adaya keterlambatan distribusi Logistik dan kerusakan
logistik. Hal ini menjadi concern bagi Bawaslu Kabupaten/Kota untuk
memenuhi kebutuhan Logistik.
2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan
dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara
a) Pencegahan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat membuat Alat Kerja
Pengawasan (AKP) terkait Kekurangan Logistik yang terjadi di 19
Kabupaten/Kota. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah
kekurangan logistik dari masing-masing Kabupaten/Kota agar
dapat segera dilakukan koordinasi dengan KPU Daerah untuk
ditindaklanjuti pemenuhan kebutuhan Logistik tersebut.
Adapun Hasil Alat Kerja pengawasan (AKP) Rekapitulsi
Keterpenuhan Logistik Pemilu Tahun 2019 yang dilakukan oleh
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai berikut :
60 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 20 Bilik Suara
NO BAWASLU KAB/KOTA
JUMLAH
KETERANGAN TPS
Kel/ Desa
Bilik Suara Seharusnya
Bilik Suara Yang
Datang
Kekurangan Bilik Suara
Kelebihan Bilik Suara
Bilik Suara Rusak
1 Solok Selatan 598 39 2.392 1.784 608 - -
2 Kabupaten 50 Kota 1.256 79 5.024 1.269 3.755 - 29
3 Padang Pariaman 1.359 103 5.436 2.012 24 - -
4 Pasaman Barat 1.206 19 4.824 2.215 2.609 - -
5 Kabupaten Solok 1.315 74 5.260 5.256 4 - -
6 Sawahlunto 201 37 804 177 47 - -
7 Agam 1.623 82 6.484 6.038 446 - -
8 Sijunjung 717 61 2.864 704 - - 47
9 Tanah Datar .249 75 2.498 2.283 215 - -
10 Pesisir Selatan 1.479 182 5.976 5.912 4 - -
11 Kota Bukittinggi 349 24 197 197 - - -
12 Kota Solok 207 13 828 824 4 - -
13 Kota Padang 2.457 114 8.293 7.777 518 - 2 Kerusakan sobek.
14 Kota Payakumbuh 341 47 1.364 457 - - -
15 Padang Panjang 177 16 708 539 22 - 5
16 Kota Pariaman 265 71 1.060 176 5 - 1 KPU Kota Pariaman memakai bilik suara lama (alumunium) sebanyak 880 bilik suara
17 Kabupaten Pasaman 915 37 3.360 894 - - -
18 Kepulauan Mentawai 337 43 745 665 142 - -
19 Dharmasraya 667 52 2.668 559 4 - - bilik aluminium yang masih ada
61 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
NO BAWASLU KAB/KOTA
JUMLAH
KETERANGAN TPS
Kel/ Desa
Bilik Suara Seharusnya
Bilik Suara Yang
Datang
Kekurangan Bilik Suara
Kelebihan Bilik Suara
Bilik Suara Rusak
2105
Jumlah 16.718 1.168 60.785 39.738 8.407 - 84
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
Tabel. 21 Kotak Suara
NO BAWASLU KAB/KOTA
JUMLAH
KETERANGAN TPS
Kel/ Desa
Kotak Suara Seharusnya
Kotak Suara yang
Datang
Kekurangan Kotak Suara
Kelebihan Kotak Suara
Kotak Suara Rusak
1 Solok Selatan 598 39 3.072 2.847 225 - 17
2 Kabupaten 50 Kota 1.256 79 6.423 6.423 77 - 76
3 Padang Pariaman 1.359 103 6.983 6.952 31 - 15
4 Pasaman Barat 1.206 19 6.152 6.151 1 - 221
5 Kabupaten Solok 1.315 74 6.575 7.149 - 574 25
6 Sawahlunto 201 37 1.044 1.044 9 - 6
7 Agam 1.623 82 8.286 8.161 243 - 118
8 Sijunjung 717 61 3.668 3.668 - - 40
9 Tanah Datar 1.249 75 6.245 6.399 - 154 45
10 Pesisir Selatan 1.479 182 7.565 7.560 5 - 48
11 Kota Bukittinggi 349 24 1.778 1.778 - - -
12 Kota Solok 207 13 1 1 10 - - -
62 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
NO BAWASLU KAB/KOTA
JUMLAH
KETERANGAN
TPS Kel/ Desa
Kotak Suara Seharusnya
Kotak Suara yang
Datang
Kekurangan Kotak Suara
Kelebihan Kotak Suara
Kotak Suara Rusak
13 Kota Padang 2.457 114 12.433 11.761 697 - 25
14 Kota Payakumbuh 341 47 1.760 1.760 7 - 17
15 Padang Panjang 177 16 912 892 20 - 19
16 Kota Pariaman 265 71 1.374 1.369 29 - 24
17 Kabupaten Pasaman 915 37 4.711 4.697 59 - 59
18 Kepulauan Mentawai 337 43 1.800 1.695 107 728 2
19 Dharmasraya 667 52 3.456 3.443 13 - 13
Jumlah 16.718 1.168 84.238 83.750 1.533 1.456 770
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
63 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 22 Jumlah Surat Suara Seharusnya dan Jumlah Surat Suara yang Datang
NO BAWASLU KAB/KOTA
JUMLAH TPS
JUMLAH KEL /DESA
JUMLAH SURAT SUARA SEHARUSNYA JUMLAH SURAT SUARA YANG DATANG
PASLON PRESIDEN
DPR RI DPD RI DPRD PROV DPRD
Kab/Kota PASLON
PRESIDEN DPR RI DPD RI DPRD PROV
DPRD Kab/ Kota
1 Solok Selatan 598 39 116.727 116.727 116.727 116.727 116.727 115.083 116.638 115.699 116.831 119.417
2 Kabupaten Lima Puluh Kota
1.256 79 270 270 270 270 240 270 270 270 270 240
3 Padang Pariaman 1.359 103 320.876 320.876 320.876 320.876 320.831 320.267 320.267 320.267 320.267 320.269
4 Pasaman Barat 1.206 19 256.303 256.303 256.303 256.303 256.303 255.738 255.738 255.738 255.738 .740
5 Kabupaten Solok 1.315 74 288.177 288.177 288.177 288.177 288.177 287.541 287.541 287.541 287.541 227.542
6 Sawahlunto 201 37 46.694 46.694 46.694 46.694 49.695 46.694 46.694 46.694 46.694 49.695
7 Agam 1.623 82 373.016 373.016 373.016 373.016 373.016 372.330 372.330 372.330 372.330 372.331
8 Sijunjung 717 61 159.825 159.825 159.825 159.825 159.825 159 159 159 159 159
9 Tanah Datar 1.249 75 282.201 282.201 282.201 282.201 282.201 282.148 282.148 282.148 282.148 282.149
10 Pesisir Selatan 1.479 182 341.431 341.431 341.431 341.431 341.431 337.886 337.886 337.886 337.886 337.887
11 Kota Bukittinggi 349 24 83.076 83.076 83.076 83.076 86.078 83.076 83.076 83.076 83.076 86.078
12 Kota Solok 207 13 48 48 48 48 48.462 48 48 48 48 48.367
13 Kota Padang 2.457 114 605.174 605.174 605.174 605.174 605.174 604.006 604.006 604.006 604.006 604.007
14 Kota Payakumbuh 341 47 90.805 90.805 90.805 90.805 90.805 90.626 90.626 90.626 90.626 90.628
15 Padang Panjang 177 16 39.641 39.641 39.641 39.641 39.641 39.557 39.557 39.557 39.557 39.557
16 Kota Pariaman 265 71 62.992 62.992 62.992 62.992 62.992 62.754 62.754 62.754 62.754 62.755
17 Kabupaten Pasaman
915 37 204.745 204.745 204.745 204.745 204.765 203.833 203.833 203.833 203.833 203.836
18 Kepulauan Mentawai
337 43 322.166 322.166 322.166 322.166 322.166 324.830 324.830 324.830 324.830 324.830
19 Dharmasraya 667 52 146.800 146.800 146.800 146.800 146.800 144.933 146.693 146.331 147.115 146.197
Total 16.718 1.168 3.740.968 3.740.968 3.740.968 3.740.968 3.795.329 3.571.780 3.575.095 3.573.794 3.575.710 3.571.685
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
64 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 23 Jumlah Kekurangan Surat Suara, Jumlah Kelebihan Surat Suara dan Jumlah Surat Suara Rusak
NO BAWASLU KAB/KOTA JUMLAH
TPS JUMLAH
KEL/ DESA
JUMLAH KEKURANGAN SURAT SUARA JUMLAH KELEBIHAN SURAT SUARA JUMLAH SURAT SUARA RUSAK
PASLON PRESIDEN
DPR RI DPD RI DPRD PROV
DPRD Kab/Kota
PASLON PRESIDE
N DPR RI DPD RI
DPRD PROV
DPRD Kab/Kota
PASLON PRESIDEN
DPR RI DPD RI DPRD PROV
DPRD Kab/Kota
1 SOLOK SELATAN 598 39 1.644 89 1.028 - - - - - 104 2.690 2.609 8.395 9.811 3.697 8.225
2 KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
1.256 79 1.230 835 2.997 1.695 8.379 - - - - - 675 736 328 400 276
3 PADANG PARIAMAN 1.359 103 604 604 604 604 622 - - - - - 1.443 616 1.571 717 416
4 PASAMAN BARAT 1.206 19 565 565 565 565 563 - - - - - 808 776 4.730 534 732
5 KABUPATEN SOLOK 1.315 74 636 636 636 636 635 - - - - - 912 758 244 21 180
6 SAWAHLUNTO 201 37 303 331 1.529 199 614 - - - - - 303 331 1.529 199 614
7 AGAM 1.623 82 17.900 32.504 19.027 42.806 171.410 - - - - - 15.901 32.826 17.220 41.728 172.640
8 SIJUNJUNG 717 61 330 3.113 510 2.384 3.544 - - - - - 1.991 3.762 3.972 46 208
9 TANAH DATAR 1.249 75 - - - - - 53 53 53 53 52 427 4.083 965 387 1.751
10 PESISIR SELATAN 1.479 182 3.399 5.476 9.264 6.408 5.313 - - - - - 889 1.349 4.399 862 910
11 KOTA BUKITTINGGI 349 24 - - 117 876 3.668 519 1.040 - - - 1.134 8.606 1.788 1.434 6.145
12 KOTA SOLOK 207 13 203 282 1 203 140 - - - - 101 108 187 1 108 12
13 KOTA PADANG 2.457 114 2.324 4.121 3.723 1.384 11.793 1.259 2.857 1.633 620 6.958
14 KOTA PAYAKUMBUH 341 47 6.023 22.081 1.611 1.276 1.354 - - - - - 5.844 21.902 1.432 1.097 1.215
15 PADANG PANJANG 177 16 728 3.325 3.037 1.850 2.607 - - - - - 728 3.325 3.037 1.850 2.607
16 KOTA PARIAMAN 265 71 1.260 164 3.531 930 674 - - - - 1.255 230 3.524 309 319
17 KABUPATEN PASAMAN
915 37 534 8.166 13.372 2.965 1.302 - - - - 898 668 4.932 4.716 5.541 397
18 KEPULAUAN MENTAWAI
337 43 1.896 1.896 1.896 1.896 1.896 - - - - - 602 602 602 602 602
19 DHARMASRAYA 667 52 1.867 107 469 - 635 - - - 315 32 1.439 328 584 184 194
Total 16.718 1.168 41.446 84.295 63.917 66.677 215.149 572 1.093 53 472 3.773 38.995 96.601 62.086 60.336 204.401
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
65 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 24 Tinta
No Kab Kota Jenis Logistik Total Kebutuhan
Logistik
Logistik Hasil Sortir Yang Sudah
Diterima Total Kekurangan Logistik
Yang Sudah Diterima
Kekurangan Kondisi Baik Kondisi Rusak
1 Kab 50 Kota TINTA 2.512 2.512 0 2.512 0 0
2 Kab.Agam TINTA 3248 3186 3248 6
3 Kab.Dharmasraya TINTA 1332 1349 -17 1.315 17 0
4 Kab.Mentawai TINTA 674 674 0 674 - 0
5 Kab.Pasaman TINTA 1.830 1830 0 1.830 0 0
6 Kab.Solok TINTA 2630 2226 6 2624 6 12
7 Kota Pariaman TINTA 528 528 0 528 0 0
8 Kota Solok TINTA 24.359 24.359 - 24.359 - -
9 Kota Padang TINTA 4.918 4.918 0 4.918 0 0
10 Kab.Padang Pariaman TINTA 2.718 2718 0 2.718 0 0
11 Kab.Pasbar TINTA 2.412 2412 0 2.412 0 0
12 Kota Payakumbuh TINTA 682 682 0 682 0 0
13 Kab.Pes.Selatan TINTA 2.956 2.956 - 2.956 - -
14 Kota Sawahlunto TINTA 398 398 0 398 - 0
15 Kab.Sijunjung TINTA 1.432 1432 2 1.432 - -
16 Kab.Sol.Selatan TINTA 1.202 1202 - 1.202 - -
17 Kab.Tanah Datar TINTA 1.429 2898 0 1.429 0 0
18 Kota Bukittinggi TINTA 698 0 0 692 6 0
19 Kota.Padang Panjang TINTA 354 354 0 354 0 0
Jumlah 54.980 55.285 8 56.283 12 18
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
66 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 25 Segel
NO Kab Kota JENIS
LOGISTIK
TOTAL KEBUTUHAN
LOGISTIK
LOGISTIK HASIL SORTIR YANG SUDAH DITERIMA
TOTAL KEKURANGAN
LOGISTIK YANG SUDAH DITERIMA
KEKURANGAN KONDISI
BAIK KONDISI RUSAK
1 Kab 50 Kota SEGEL 131.162 131.162 0 131.162 0
2 Kab.Agam SEGEL 197320 188333 185856 11464
3 Kab.Dharmasraya SEGEL 79404 79287 117 78543 121 623
4 Kab.Mentawai SEGEL 33163 33163 0 Baik - 0
5 Kab.Pasaman SEGEL 112865 112865 0 112865 0 0
6 Kab.Solok SEGEL 115720 137131 - 137131 0 0
7 Kota Pariaman SEGEL 26.292 26.292 0 26.292 0 0
8 Kota Solok SEGEL 412 412 - 412 - -
9 Kota Padang SEGEL 284,295 284,295 0 0 0 0
10 Kab.Padang Pariaman SEGEL 141473 141473 0 141473 0 0
11 Kab.Pasbar SEGEL 142.236 142.236 0 142.236 0 0
12 Kota Payakumbuh SEGEL 35674 35674 0 35674 0 0
13 Kab.Pes.Selatan SEGEL 155524 155524 - 155524 - -
14 Kota Sawahlunto SEGEL 21556 23913 0 23913 - 0
15 Kab.Sijunjung SEGEL 84430 84930 - 84930 203 -
16 Kab.Sol.Selatan SEGEL 62464 62464 - 62464 - -
17 Kab.Tanah Datar SEGEL 6245 130475 0 130475 0 0
18 Kota Bukittinggi SEGEL 36994 0 0 0 0 0
19 Kota.Padang Panjang SEGEL 18287 18287 0 18287 0 0
20 JUMLAH 2.746.720 1.424.618 1.388.694 1.388.897 11.667 11.464
(Sumber data: Alat Kerja Pengawas)
67 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 26
Rekapitulasi Pemenuhan Logistik Provinsi Sumatera Barat
No Provinsi Jumlah
TPS Jumlah
DPTHP-3 Jenis Logistik
Total Kebutuhan
Logistik
Logistik Hasil Sortir Yang Sudah
Diterima (Jumlah) Total
Kekurangan Logistik Yang Sudah
Diterima
Yang Belum
Diterima
Kondisi Baik
Kondisi Tdk
Layak/ Rusak
3 SUMBAR 16.703 3.718.237
SS PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
4.008.232 3.990.970 24.897 3.990.970 24.007 24.897
SS DPD 4.001.115 3.997.291 34.762 3.997.291 43.602 34.762
SS DPR RI 4.002.115 4.002.683 23.621 4.002.683 44.310 23.621
SS DPRD PROVINSI
4.002.115 3.993.684 25.325 3.993.684 28.687 25.325
SS DPRD KAB/KOTA
3.970.228 3.956.001 35.970 3.956.001 52.375 35.970
KOTAK SUARA 84.238 84.758 194 84.758 653 194
BILIK SUARA 60.729 40.583 10.434 40.583 43 10.434
SEGEL 2.746.720 1.424.618 1.388.694 1.388.897 11.667 11.464
TINTA 54.980 55.285 8 56.283 12 18
JUMLAH 22.930.473 21.545.875 1.543.905 21.511.152 205.356 166.685
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
68 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa masih
ditemukanya beberapa kekurangan dan kendala terkait pemenuhan
kebutuhan logistik pada Pemilihan Umum Tahun 2019 dimana masih
ditemukanya kekurangan logistik dibeberapa TPS yang mengakibatkan
tidak tepenuhinya hak pilih masyarakat. Hal ini diakibatkan proses
rekonsiliasi dan pengadaan Logistik pemilu tahun 2019 tidak berjalan
secara optimal. Perlu adanya evaluasi baik dari sisi penyelenggara yaitu
KPU dan peningkatan Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu.
Kekurangan Logistik tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor,
dintaranya keterlambatan vendor dalam penyelesaian pengadaan
logistik Pemilihan Umum Tahun 2019, proses pengiriman logistik yang
dinilai masih belum secure atau aman dari potensi-potensi eksternal
seperti Hujan, penyimpanan di gudang logistik yang mengalami
kebanjiran dan faktor eksternal lainya.
Dari sisi pengawasan perlu adanya peningkatan dalam melakukan
pengawasan melekat, baik pengawasan yang dilakukan di gudang
logistik KPU dan Pengawasan yang diakukan oleh vendor yang
memproduksi logistik Pemilihan umum.
b. Aktivitas Pengawasan
Aktivitas Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat terkait Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian
Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara dengan
melakukan supervisi ke 19 Kabupaten/Kota dengan didampingi
oleh masing-masing Bawaslu Kabupaten/Kota. Dimana proses
supervisi yang dilakukan dengan langsung mengunjungi Gudang
penyimpanan logistik di masing-masing Kabupaten/Kota Se
Provinsi Sumatera Barat.
Banyak Ditemukan Logistik khususnya Surat Suara yang
mengalami kerusakan akibat proses distribusi pengiriman dari
pusat ke Daerah. Hal Lain yang ditemukan pada saat kunjungan ke
69 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Gudang Logistik yaitu banyak kekurangan dan kelebihan ke lima
jenis surat suara. Harusnya secara kelengkapan, surat suara
tersebut lengkap secara proporsional sesuai dengan jenis
pemilihanya.
A. Hasil-Hasil Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara
a. Temuan
Dari Hasil Pengawasan berupa Supervisi dan Monitoring terkait
Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara yang dilakukan di 19
Kabupaten/Kota seluruh Sumatera Barat, tidak ada temuan yang
signifikan, namun ada beberapa catatan yang didapatkan,
diantaranya masih terdapat Surat suara yang masih belum lengkap
di kelima jenis pemilihan, masih terdapat Surat Suara yang rusak,
robek, basah dan sebagainya yang tidak bisa digunakan kembali.
Hal tersebut dikarenakan pada saat proses pengiriman dan
distribusi mengalami kehujanan dan terkena air yang merembas,
sehingga hal tersebut mengakibatkan surat suara menjadi rusak
dan basah.
b. Rekomendasi
Rekomendasi yang disampaikan oleh Bawaslu Provinsi Kepada
KPUD masing-masing Kabupaten/Kota hanya bersifat lisan. Dimna
Bawaaslu Provinsi Sumatera Barat merekomendasikan agark KPUD
Daerah melakukan Rekapitulasi terkait kebutuhan Logistik di TPS
Se Sumatera Barat. Atas hal tersebut, KPUD harus berkoordinasi
dengan KPU Pusat. Hal tersebut di respond positif oleh KPUD
kabupaten/Kota dimana akan ditindaklanjuti dengan mengirimkan
70 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
kembali kekurangan jumlah logistik dari pusat ke Daerah sebelum
Hari penyelenggaraan Pemilihan Umum Berlangsung, yaitu tanggal
17 April 2019.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Atas rekomendasi yang diberikan oleh Bawaslu, KPUD
berkoordinasi dengan KPU Pusat dan Vendor percetakan surat
suara, Kotak Suara, Sampul, Tinta dan lain sebagainya pada
tanggal 16 April 2019, hal tersebut untuk memenuhi kekurangan
logistik yang ada di Sumatera Barat dan tiba di Bandara
Internasional Minangkabau sekitar Pukul 16:30 WIB.
B. Dinamika dan Permasalahan dalam Tahapan dan Subtahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara
Dinamika yang terjadi pada Tahapan ini, Banyak terjadi
kekurangan dan kesalahan pengiriman dari Vendor Percetakan atau
Vendor Pemenang Tender Pemenuhan Kebutuhan Logistik pemilu
tahun 2019 di Sumatera Barat. Hal ini menjadi Pelajaran dan evaluasi
khususnya Bagi KPU sebagai Penyelenggara dan Lembaga yang
melakukan pengadaan Logistik. Mulai dari proses percetakan,
pengiriman, Terima Barang sampai Proses sortir Logistik harus
dilakukan perbaikan dalam sistemnya.
Dinamika dan Permasalahan ini menjadikan Bawaslu memiliki
tanggung jawab serta kewenangan yang besar dalam mengawasi
serta mencegah kekurangan, Kerusakan dan tertukarnya logistik.
Sehingga akan mengahambat proses Pemilu dimana akan
menghalangi dan Menjadikan Masyarakat yang sudah memeiliki Hak
Pilih tidak dapat memenuhi Hak Pilihnya.
71 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
C. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Atas Permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, Bawaslu
harus melakukan evaluasi untuk membuat sistem pengawasan
terhadap pemenuhan logistik untuk Pemilu atau Pemilukada
selanjutnya. Dimana Regulasi, Anggaran, Sumber Daya Manusia
(SDM) dan sistem pengawasan yang perlu ada inovasi dan
Improvement menjadi hal penting untuk mendukung pemenuhan
logistik yang lebih baik di Pemilu dan Pemilukada selanjutnya.
F. PELAKSANAAN TAHAPAN DANA KAMPANYE
Pelaksanaan Pengawasan pada saat tahapan Dana Kampanye, Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat melakukan pengawasan terhadap Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat Melakukan Pengawasan melekat terkait
dengan penyampaian laporan Dana Kampanye peserta pemilu tahun 2019
oleh Partai dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ke Komisi Pemilihan Umum
Provinsi Sumatera Barat terhadap syarat terpenuhi laporan pemberkasan
Dokumen Peserta Pemilu terhitung semenjak 15 hari setelah hari
pemungutan suara dilakukan.
1. Pelaksanaan Pengawasan tahapan dan subtahapan dana kampanye;
Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Laporan Dana Kampanye
merujuk pada landasan hukum berikut :
- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan UmumRepublik
IndonesiaNomor 29.Tahun 2018TentangPengawasan Dana
Kampanye Pemilihan Umum
- Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 34 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor
24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum.
a. Kerawanan-Kerawanan
72 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Kerawanan dalam hal Dana Kampanye ini, Bawaslu provinsi Sumatera
Barat melakukan analisa dengan hasil sebagai berikut :
1) Partai Politik dan Calon Anggota DPD RI terlambat melaukan
Laporan ke KPU Provinsi Sumatea Barat
2) Sumber Dana Kampanye bukan hanya diperoleh dari rekening Partai
Politik atau Calon Anggota DPD
3) Tingginya Biaya Kampanye sehingga berpotensi Meningkatnya biaya
kampanye yang berdampak Sumber dan kampanye melebihi batas
yang telah ditentukan.
b. Perencanaan Pengawasan
Adapun yang menjadi Fokus Pengawasan terkait Dana Kampanye di
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yaitu :
1) Pembukaan Rekening Dana Kampanye Pemilu 2019
2) Penyerahan Laporan Awal Dana Kampanye Pemilu 2019
3) Penyerahan Laporan Peneriamaan Sumbangan Dana Kampanye
Pemilu 2019
4) Penyerahan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye
Pemilu 2019
5) Penyerahan Laporan Dana Kampanye Kepada Kantor Akuntan
Publik (KAP)
Strategi Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat terkait Laporan Dana Kampanye yaitu dengan berkoordinasi
bersama KPU Provinsi Sumatera Barat dengan mengajukan permintaan
data Dana Kampanye masing-masing Partai politik dan Calon Anggota
DPD RI untuk dilakukan kajian lebih awal oleh Bawaslu provinsi
Sumatera Barat. Selain itu Bawaslu provinsi Juga membentuk tim untuk
melakukan pengawasan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye termasuk melakukan pengawasan terhadap 2 Kantor
73 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Akuntan Publik yang melakukan Pemeriksaan atau audit kepada masing-
masing Partai Politik dan Calon Anggota DPD RI.
2. Kegiatan Pengawasan tahapan dan subtahapan dana kampanye
a. Pencegahan
Yang menjadi perhatian khusus dalam hal pencegahan untuk memitigasi
segala potensi risiko pelanggaran-pelanggaran yang terjadi pada
tahapan Laporan Akhir Dana Kampanye Pemilu tahun 2019, Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat melakukan beberapa pencegahan berupa :
1) koordinasi dengan KPU Provinsi secara lisan agar KPU Provinsi
sudah menginformasikan terkait kegiatan, teknis dan jadwal
Pelaporan Dana Kampanye kepada KPU Provinsi Sumatera Barat.
Hal ini bertujuan agar Partai Politk dan Calon Anggota DPD RI dapat
menyiapkan segala data dan bahan terkait Laporan Penerimaan dan
Pengeluaran Dana Kampanye.
2) Menyurati Pimpinan Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2019
Tingkat Provinsi Sumatera Barat perihal Himbauan Penyampaian
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran dana Kampanye (LPPDK)
Peserta Pemilu Tahun 2019 ke Calon Anggota Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) pemilu Tahun 2019 Provinsi Sumatera Barat.
b. Aktiivitas Pengawasan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan fungsi Pengawasan
dimana pada pelaporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye
(LPPDK) Peserta Pemilu, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat menghadiri
undangan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye
(LPPDK) Partai Politik dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi
Sumatera Barat
Dalam penghitungan Pengeluaran dan Penerimaan Dana Kampanye
(LPPDK) yang akan dilaporkan ke KPU Sumbar dan Kantor Akuntan
74 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Publik (KAP) dimana akan dilakukan proses pengauditan terhadapap
Partai Politik dan Perseorangan anggota Legislatif yang mencakup
Laporan Seluruh Sumbangan Terhitung dari uang, barang, dan/atau jasa
yang dikonversikan dengan nilai uang, termasuk utang dan diskon
pembelian barang atau jasa yang melebihi batas kewajaran transaksi
jual beli secara umum yang dilaporkan didalam Laporan Awal Dana
Kampanye (LADK). Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye
(LPSDK), dan/ atau Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana
Kampanye (LPPDK)yang melebih jumlah yang telah ditentukan terhitung
2,5 milyar untuk sumbangan pihak lain perseorangan dan 2.5 milyar
untuk penyumbang kelompok dan/atau badan usaha non pemerintah
dan semua peserta pemilu wajib dan harus menyerahkan Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) dimana terdapat
dari semua partai politik yang menyerahkan tepat dengan waktu yang
ditentukan sementara dari Dewan Perwakilan
Daerah (DPD) terdapat keterlambatan dari tiga calon seperti yang
tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel. 27 Jadwal Waktu Penerimaan Laporan LPPDK DPD
No Dewan Perwakilan
Daerah (DPD)
KPU Menyediakan
Helpdesk
KPU Menerima LPPDK lebih
dari pukul 18.00
Waktu/hari/Tgl/Bln/th
1 No Urut 29 IYA TIDAK
pukul 14.10 WIB, Jumat 26 April 2019
2 No urut 34 IYA TIDAK
pukul 15.50 WIB, Sabtu 27 April 2019
3 No Urut 42 IYA TIDAK
pukul 11.55 WIB, Senin 29 April 2019
4 No Urut 25 IYA TIDAK
pukul 09.46 WIB, Selasa 30 April 2019
5 No Urut 38 IYA TIDAK
pukul 10.50 WIB, Rabu1 Mei 2019
6 No Urut 39 IYA TIDAK
pukul 11.35 WIB, Rabu1 Mei 2019
7 No Urut 41 IYA TIDAK pukul 11.40 WIB,
75 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Dewan Perwakilan
Daerah (DPD)
KPU Menyediakan
Helpdesk
KPU Menerima LPPDK lebih
dari pukul 18.00
Waktu/hari/Tgl/Bln/th
Rabu1 Mei 2019
8 No Urut 33 IYA TIDAK
pukul 12.20 WIB, Rabu1 Mei 2019
9 No Urut 37 IYA TIDAK
pukul 12.30 WIB, Rabu1 Mei 2019
10 No Urut 32 IYA TIDAK
pukul 13.00 WIB, Rabu1 Mei 2019
11 No Urut 27 IYA TIDAK
pukul 14.37 WIB, Rabu1 Mei 2019
12 No Urut 36 IYA TIDAK
pukul 15.00 WIB, Rabu1 Mei 2019
13 No Urut 35 IYA TIDAK
pukul 15.00 WIB, Rabu1 Mei 2019
14 No Urut 28 IYA TIDAK
pukul 15.45 WIB, Rabu1 Mei 2019
15 No Urut 26 IYA TIDAK
pukul 16.23 WIB, Rabu1 Mei 2019
16 No Urut 43 IYA TIDAK
pukul 17.10 WIB, Rabu1 Mei 2019
17 No Urut 22 IYA TIDAK
pukul 17.28 WIB, Rabu1 Mei 2019
18 No Urut 24 IYA TIDAK
pukul 17.53 WIB, Rabu1 Mei 2019
19 No Urut 40 IYA TIDAK
pukul 17.55 WIB, Rabu1 Mei 2019
20 No Urut 23 IYA YA
pukul 14.02 WIB, Kamis 2 Mei 2019
21 No Urut 31 IYA YA
pukul 16.25 WIB, Kamis 2 Mei 2019
(Sumber data: Hasil Pengawasan Langsung)
Tabel. 28
Jadwal Waktu Penerimaan Laporan LPPDK Partai Politik
No Provinsi Nama Partai Politik
KPU Menyediakan
Helpdesk
KPU Menerima LPPDK lebih dari
pukul 18.00
Waktu/hari/ Tgl/Bln/th
(Iya/Tidak) (Iya/Tidak)
1
Sumatera Barat
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
IYA TIDAK pukul 14.10 WIB, Jumat 26 April 2019
2 PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
IYA TIDAK pukul 15.45 WIB, Senin 29 April 2019
3 PARTAI PKPI SUMBAR IYA TIDAK pukul 16.40 WIB, Selasa 30 April 2019
76 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Provinsi Nama Partai Politik
KPU Menyediakan
Helpdesk
KPU Menerima LPPDK lebih dari
pukul 18.00
Waktu/hari/ Tgl/Bln/th
(Iya/Tidak) (Iya/Tidak)
4 PARTAI NASDEM SUMBAR
IYA TIDAK pukul 09.24 WIB, Rabu1 Mei 2019
5 DPW PARTAI BERKARYA IYA TIDAK pukul 12.00 WIB, Rabu1 Mei 2019
6 PARTAI PERINDO IYA TIDAK pukul 14.04 WIB, Rabu1 Mei 2019
7 PARTAI DEMOKRAT IYA TIDAK pukul 14.12 WIB, Rabu1 Mei 2019
8 PARTAI GOLKAR IYA TIDAK pukul 17.00 WIB, Rabu1 Mei 2019
9 PARTAI GARUDA IYA TIDAK pukul 11.10 WIB, Kamis 2 Mei 2019
10 PARTAI PSI SUMBAR IYA TIDAK pukul 11.39 WIB, Kamis 2 Mei 2019
11 PARTAI PPP SUMBAR
IYA TIDAK pukul 10.15 WIB, Kamis 2 Mei 2019
12 PARTAI HANURA IYA TIDAK pukul 14.18 WIB, Kamis 2 Mei 2019
13 PARTAI PKB SUMBAR IYA TIDAK pukul 17.31 WIB, Kamis 2 Mei 2019
14 PARTAI GERINDRA IYA TIDAK pukul 17.49 WIB, Kamis 2 Mei 2019
15 PARTAI PBB IYA TIDAK pukul 17.55 WIB, Kamis 2 Mei 2019
16 PARTAI PAN IYA TIDAK pukul 17.59 WIB, 02 Mei 19
3. Hasil-Hasil pengawasan tahapan dan Subtahapan dana kampanye
Adapun Hasil Pengamatan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat terhadap hasil audit yang dilakukan oleh masing-masing
Kantor Akuntan Publik (AKP) dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel. 29 Hasil Audit dari Kantor Akuntan Publik terhadap LPPDK
77 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Nama Partai
Politik Nama Kantor Akuntan
Publik Hasil Audit
1 Partai Berkarya Jojo Sunarjo dan Rekan Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan di atas, Asersi Partai Berkarya Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Kampanye.
2 Partai Keadilan Sejahtera
Rama Wendra Menurut opini kami, Asersi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan dana kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah mematuhi kriteria yang berlaku sebagaimana yang diatur dalam Peraturan KPU Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum dan Peraturan KPU Nomor 34 Tahun 2018 atas perubahan kedua PKPU Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum.
3 Partai Persatuan Indonesia
Dra. Yati Ruhiyati Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 Tentang dana Kampanye Pemilihan Umum, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2018 Tentang perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum, Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 Tentang perubahan kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2018 Tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum.
4 Partai Persatuan Pembangunan
Dr.Wagimin Sendjaja.,Ak.,CA.,CPA
Menurut opini kami, Asersi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Pimpinan Tingkat Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah mematuhi kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dala PKPU No.24 Tahun 2018 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PKPU No.34 Tahun 2018 serta PKPU No.17 Tahun 2017 sebagaiaman telah diubah beberapa kali terakhir dengan PKPU No.10 Tahun 2019.
5 Partai Amanat Nasional
Agus, Maya dan rekan Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi
78 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Nama Partai
Politik Nama Kantor Akuntan
Publik Hasil Audit
Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yag berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Kampanye.
6 Partai Hati Nurani Rakyat
Armanda dan Enita Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan PKPU Nomor 24 tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum, PKPU No.29 Tahun 2018 atas perubahan pertama PKPU No.24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum dan PKPU NO.34 Tahun 2018 atas perubahan kedua PKPU No.24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum
7 Partai Solidaritas Indonesia
Drs. Gafar Salim dan Rekan
Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas,Asersi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan Dana Kampanye.
8 Partai Demokrat
Drs. La Midjan dan Rekan
Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi Partai Demokrat Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Kampanye.
9 Partai Garuda Gunawan dan Rekan Menurut opini kami, Asersi atas Laporan Dana Kampanye Partai Garuda Dewan Pimpinan Tingkat Daerah Provinsi Sumatera Barat dalam laporan dana kampanye tersebut diatas, dalam semua hal material, telah mematuhi kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan perunang – undangan terkait pelaporan Dana Kampanye yang dijelaskan dalam paragraf Cakupan
10 Partai PDI Perjuangan
Drs. Tarmizi Taher Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi DPD Partai PDI Perjuangan (PDI-P) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut di atas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 24 tahun 2018 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PKPU Nomor 34 Tahun 2018.
79 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Nama Partai
Politik Nama Kantor Akuntan
Publik Hasil Audit
11 Partai Kebangkitan Bangsa
Bustaman, Ezeddin dan Putranto
Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Provinsi Sumatera Barat dalam laporan Dana Kampanye tersebut di atas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 34 Tahun 2018.
12 Partai Bulan Bintang
Annas Cahyadi Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi Partai Bulan Bintang (PBB) Provinsi Sumatera Barat dalam laporan Dana Kampanye tersebut di atas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 34 Tahun 2018.tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum.
13 Partai Gerakan Indonesia Raya
Darwin S. Meliala Menurut opini kami, Asersi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah mematuhi kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Kampanye
14 Partai Nasional Demokrat
Drs.Syahrun Batubara, AK
Menurut opini kami, Asersi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah mematuhi kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Kampanye.
15 Partai Golongan Karya
Rudy Hedianton S. Menurut opini kami, kecuali untuk ketidakpatuhan yang dijelaskan diatas, Asersi Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Sumatera Barat dalam laporan Dana Kampanye tersebut di atas, dalam semua hal yang material, telah sesuai dengan kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 24 Tahun 2018 tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 34 Tahun 2018.tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018
80 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Nama Partai
Politik Nama Kantor Akuntan
Publik Hasil Audit
tentang Dana Kampanye Pemilihan Umum.
16 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Drs. Rinaldi Munaf Menurut opini kami, Asersi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Provinsi Sumatera Barat dalam Laporan Dana Kampanye tersebut diatas, dalam semua hal yang material, telah mematuhi kriteria yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana Kampanye.
(Sumber data: Hasil Audit Kantor Akuntan Publik)
a. Temuan
Tidak terdapat temuan dalam pelaksanaan pengawasan tahapan Dana
Kampanye
b. Rekomendasi
Tidak terdapat Rekomendasi terkait pengawasan tahapan Dana
Kampanye
c. Tindaklanjut Rekomendasi
Tidak terdapat tindak Lanjut Rekomendasi pada Tahapan Dana
Kampanye
4. Dinamika dan permasalahan
Dinamika dan permasalahan yang terjadi pada saat tahapan pengawasan
laporan penerimaan dan pengeluaran Dana Kampanye adalah bagaimana
secara administrasi memang sudah sesuai dan minim ditemukanya
persoalan. Namun ada hal yang lebih substantif dimana menurut analisa
yang dilakukan bahwa Dana yang digunakan untuk keperluan Pemilihan
Umum Tahun 2019, baik Partai Politik maupun Calon Anggota DPD, peserta
Pemilu tersebut dapat saja menggunakan Dana pribadi untuk kepentingan
Pemilu, Namun disatu sisi, Bawaslu Sebagai Pengawas ppemilihan umum,
tidak dapat mengakses sampai sejauh itu. Hanya rekening partai politik dan
rekening Calon Anggota DPD saja yang dilaporkan Ke KPU dan dilakukan
Audit oleh Kantor Akuntan Publik.
81 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
5. Evaluasi
Atas dinamika yang terjadi pada pelaksanaan pengawasan Laporan
Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye, sebaiknya kedepan Bawaslu
lebih diperkkuat kembali secara kelembagaan khususnya dalam hal
kemudahan akses melakukan proses audit, pemeriksaan dan penyadapan
agar seluruh historical transaction yang dilakukan baik melalui dana dari
Partai Politik maupun elit di partai dapat dilakukan pengawasan. Jika hal ini
dapat diimplementasi, jelas akan menjadikan Bawaslu menjadi lembaga
yang lebih kuat dalam melakukan pengawasan, pencegahan dan
penindakan pelanggaran.
G. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan Rekapitulasi
Suara
Pemungutan Suara menjadi aspek yang paling penting dari beberapa
tahapan Peilihan Umum Tahun 2019, hal ini dikarenakan Tahapan
Pemungutan Suara adalah waktu dimana Masyarakat Seluruh Indonesia yang
sudah memiliki hak pilih, menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS
yang sudah ditentukan.
Tahapan-Tahapan sebelumnya seperti Pemutakhiran Data Pemilih,
Pencalonan Peserta Pemilu, Produksi dan Pendistribusian Logistik dan Lainya
tersebut, Substansinya adalah untuk mendukung Pelaksanaan Pada Tahapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara berjalan dengan baik. Pada tahapan
inilah dimana nilai-nilai demokrasi benar-benar dilaksanakan. Kesalahan
sedikit pun akan berdampak pada hilangnya Hak Suara Masyarakat, Seperti
Kekurangan Logistik, Ketidakpahaman KPPS dan Pengawas di TPS terkait
Peraturan dan regulasi yang ada.
Selain hal tersebut, Proses Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi
Suara menjadi concern Bagi Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dalam
melakukan Pengawasan. Hal ini dikarenakan, pada tahap ini, rentan terjadi
kecurangan dimana penyelenggara dan Peserta Pemilu dapat melakukan
82 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
kecurangan, oleh karena itu disini Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecamatan,
Panwaslu Nagari/Desa/Kelurahan dan Pengawas TPS yang memiiki posisi
stratergis untuk mengawal dan mengawasi agar pelaksanaan Pemungutan,
Penghitungan dan Rekapitulasi suara berjalan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
1. Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan pengawasan Tahapan Pemungutan, Penghitungan dan
Rekapitulasi Suara merujuk pada landasan hukum berikut :
- Pasal 410 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan
Umum.
- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Badan
Pengawas Pemilihan Umum Nomor 1 Tahun 2019 Tentang
Pengawasan Pemungutan Dan Penghitungan Suara Dalam Pemilihan
Umum
- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2019
Tentang Pengawasan Rekapitulasi hasil Penghitungan Perolehan Suara
dan penetapan Hasil Pemilihan Umum.
- Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14 Tahun 2019 Tentang
Perubahan Kelima Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7
Tahun 2017 Tentang Tahapan Program, dan Jadwal Penyelenggaraan
Pemilihan Umum Tahun 2019
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Adapun Kerawanan-kerawanan dan Indeks Keraanan Pemilu (IKP)
Tahun 2019 yang dikutip daru Buku Indeks Kerawanan Pemilu Tahun
2019 terkait Tahapan Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi
Suara adalah sebagai Berikut:
Tabel. 30
83 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Dimensi, Subdimensi, dan Subsubdimensi Penyelenggaraan yang Bebas dan Adil
Dimensi Subdimensi Subsubdimensi (+) Subsubdimensi (-)
Penyelenggara an Pemilu Yang Bebas dan Adil
Pelaksanaan Pemungutan Suara
Ketersediaan logistik (lokasi/ waktu/jumlah/ ketepatan)
Distribusi logistik pemungutan suara terlambat
Distribusi logistik pemungutan suara tertukar/hilang/tidak sesuai
Ketersediaan akses
ketidaktersediaan layanan dan akses bagi pemilih disabel
Ketidaktersediaan akses pemilihan untuk Napi
Ketidaktersediaan akses pemilihan untuk Orang sakit/ renta
Proses Pemungutan Suara
Pelaksanaan pemunggutan tidak tepat waktu
Penghitungan Suara
Proses penghitungan tidak terbuka
Proses penghitungan tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan
Rekapitulasi Suara
Rekapitulasi Suara tidak tepat waktu
Rekapitulasi Suara tidak akurat
Penetapan Hasil
Penetapan Hasil tidak tepat waktu
Penetapan Hasil tidak akurat
Penolakan Hasil
(Sumber data: Buku IKP Tahun 2019)
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat memetakan potensi kerawanan
dokorelasikan dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019, yang
terbagi dalam4 dimensi, yaitu: dimensi konteks sosial politik, dimensi
penyelenggaraan yang bebas dan adil, dimensi kontestasi dan
dimensi partisipasi. Untuk sub dimensi pemungutan suara, Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat berada pada tingkat kerawanan sedang yaitu
50,53.
84 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Adapun TPS Rawan yang telah diidentifikasi oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat terhadap 19 kabupaten/Kota sesuai dengan
Indikator yang telah ditetapkan oleh Bawaslu RI diantaranya Sesuai
Tabel dan Diagram dibawah ini :
85 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 31 Indikator TPS Rawan Provinsi Sumatera Barat
NO Bawaslu Kab/Kota
Penggunaan Hak Pilih/Hilangnya Hak Pilih Kampanye Netralitas Pemungutan Suara
Jumlah
Jumlah TPS Rawan
Jumlah TPS
Terdapat Pemilih DPTB
Dalam TPS
Terdapat Pemilih
DPK Dalam TPS
TPS Dekat Rumah
Sakit
TPS Dekat Perguruan
Tinggi
TPS Dekat Lembaga
Pendidikan (Pesantren /Asrama)
Terdapat Praktik
Pemberian Uang Atau
Barang Pada Masa
Kampanye Di TPS
Terdapat Praktik Menghina/
Menghasut Di Antara Pemilih
Terkait Isu Agama, Suku, Ras, Dan
Golongan Di Sekitar TPS.
Petugas KPPS Berkampany
e Untuk Peserta Pemilu
TPS Berada Di Dekat Posko/
Rumah Tim Kampanye
Peserta Pemilu
Terdapat Logistik/
Perlengkapan Pemungutan
Suara Mengalami Kerusakan
Untuk Di TPS
Rawan Tidak
1 SOLOK SELATAN 374 198 15 7 266 5 - 3 54 - 922 148 450 598
2 KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
310 250 6 2 102 21 11 - 103 - 805 593 663 1256
3 PADANG PARIAMAN 489 51 27 3 32 9 - 1 39 - 651 91 1268 1359
4 PASAMAN BARAT 461 59 26 11 242 4 1 6 227 2 1.039 747 459 1206
5 KABUPATEN SOLOK 295 232 8 - 71 1 - 1 44 - 652 561 754 1315
6 SAWAHLUNTO 107 66 10 - - - - - 20 - 203 134 67 201
7 AGAM 865 219 10 7 108 6 - 4 93 - 1.312 1054 569 1623
8 SIJUNJUNG 147 51 20 6 108 - - 1 76 5 414 317 400 717
9 TANAH DATAR 558 53 2 6 32 5 8 12 66 3 745 639 610 1249
10 PESISIR SELATAN 294 367 14 6 44 - 1 1 63 - 790 619 860 1479
11 KOTA BUKITTINGGI 137 100 18 38 134 - - 1 45 - 473 146 203 349
12 KOTA SOLOK 118 32 7 5 82 12 - - 10 - 266 161 46 207
13 KOTA PADANG 1.120 297 53 8 5 1 - - - - 1.484 1484 973 2457
14 KOTA PAYAKUMBUH 132 - 7 7 14 - 1 - 79 - 240 213 128 341
15 PADANG PANJANG 2 1 - 2 2 1 - - 1 - 9 2 175 177
16 KOTA PARIAMAN 167 91 10 5 19 - - - 13 - 305 52 213 265
17 KABUPATEN PASAMAN 331 247 8 - 22 36 12 37 16 46 755 530 385 915
18 KEPULAUAN MENTAWAI 91 3 - - - - - - - - 94 94 243 337
19 DHARMASRAYA 268 169 4 1 32 23 1 11 48 3 560 401 266 667
TOTAL PROVINSI SUMATERA BARAT
6.266 2.486 245 114 1.315 124 35 78 997 59 11.719 7986 8732 16718
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
86 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Diagram. 4 TPS rawan di Provinsi Sumatera Barat
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
TPS RAWAN TPS TIDAK RAWAN JUMLAH TPS
SOLOK SELATAN
KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
PADANG PARIAMAN
PASAMAN BARAT
KABUPATEN SOLOK
SAWAHLUNTO
AGAM
SIJUNJUNG
TANAH DATAR
PESISIR SELATAN
KOTA BUKITTINGGI
KOTA SOLOK
KOTA PADANG
KOTA PAYAKUMBUH
PADANG PANJANG
KOTA PARIAMAN
KABUPATEN PASAMAN
KEPULAUAN MENTAWAI
DHARMASRAYA
87 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
INDIKATOR TPS RAWAN PROVINSI SUMATERA BARAT
Terdapat Pemilih DPTb dalam TPS
Terdapat Pemilih DPK dalam TPS
TPS dekat rumah sakit
TPS dekat perguruan tinggi
TPS dekat lembaga pendidikan (pesantren/asrama)
Terdapat praktik pemberian uang atau barang padamasa kampanye di TPS
Terdapat praktik menghina/menghasut di antarapemilih terkait isu agama, suku, ras, dan golongan disekitar TPS.Petugas KPPS berkampanye untuk peserta Pemilu
TPS berada di dekat posko/rumah tim kampanyepeserta Pemilu
Diagram. 5 Indikator TPS Rawan di Provinsi Sumatera Barat
88 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 32 Daftar TPS Rawan di Provinsi Sumatera Barat
NO
BAWASLU KAB/KOTA
JUMLAH TPS RAWAN JUMLAH TPS
RAWAN TIDAK
1 Solok Selatan 148 450 598
2 Kabupaten Lima Puluh Kota 593 663 1256
3 Padang Pariaman 91 1268 1359
4 Pasaman Barat 747 459 1206
5 Kabupaten Solok 561 754 1315
6 Sawahlunto 134 67 201
7 Agam 1054 569 1623
8 Sijunjung 317 400 717
9 Tanah Datar 639 610 1249
10 Pesisir Selatan 619 860 1479
11 Kota Bukittinggi 146 203 349
12 Kota Solok 161 46 207
13 Kota Padang 1484 973 2457
14 Kota Payakumbuh 213 128 341
15 Padang Panjang 2 175 177
16 Kota Pariaman 52 213 265
17 Kabupaten Pasaman 530 385 915
18 Kepulauan Mentawai 94 243 337
19 Dharmasraya 401 266 667
7986 8732 16718
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
89 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Dari Tabel dan Diagram diatas terkait indikator TPS rawan yang telah
ditentukan oleh Bawaslu Republik Indonesia, Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat melakukan konsolidasi bersama Bawaslu Kabupaten dan Kota di
Sumatera Barat untuk melakukan pemetaan dari 10 indikator TPS rawan
yang telah ditentukan. Proses pemetaan dilakukan dengan dilakukanya
Survey oleh Bawaslu Kabupaten dan Kota dibantu oleh jajaran Panwas
Kecamatan dan Panwas Nagari.
Dari 10 indikator TPS Rawan tersebut, 3 Indikator teratas yang diperoleh
dan paling banyak muncul yaitu terkait Pemilih DPTb dalam TPS, Pemilih DPK
dalam TPS dan TPS yang berdekatan dengan lembaga Pendidikan atau
Pesantren.
Proses penentuan TPS yang bersangkutan disebut rawan atau tidak
dilakukan dengan metode 1 atau lebih dari 10 indikator yang muncul
dikategorikan sebagai TPS Rawan. Hal ini dilakukan agar Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat dapat melakukan pencegahan dan pengawasan secara
kompehensif terhadap TPS yang diikategorikan rawan walaupun hanya 1
indikator yang muncul.
Dari hasil pemetaan tersebut, Bawaslu Provini Sumatera Barat melakukan
koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwas Kecamatan, Panwas
Nagari dan Pengawas TPS untuk melakukan pencegahan seperti Sosialiasi,
Koordinasi dengan stakeholder terkait dan Pengawasan secara melekat.
b. Perencaan Pengawasan
Dalam hal perencanaan pengawasan yang dilakukan Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat sebelum melakukan Pengawasan, supervisi dan Monitoring
dalam pelaksanaan tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara, Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat membentuk Tim untuk mengunjungi 19 (Sembilan
Belas) Kabupaten Kota se-Sumatera Barat. Sebelum Tim Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat melakukan kunjungan ke 19 Kabupaten Kota, Tim Bawaslu
Povinsi Sumatera Barat melaksanakan Rapat atau Briefing untuk
90 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
mempersiapkan strategi dan rencana dalam melakukan pengawasan. Rapat
dipimpin langsung oleh Ketua Bawaslu provinsi Sumatera Barat dan Kepala
Sekretariat Bawaslu Provinsi Sumatera Barat. Tim dibagi menjadi 10, Dimana
Masing-masing tim tersebut mengunjungi 1 sampai 2 Kabupaten/Kota.
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat pun membuat Alat Kerja Pengawasan
(AKP) dan Checklist terkait hal-hal apa saja yang perlu dilakukan pengawasan
dan menjadi concern bagi Bawaslu Provinsi Sumatera Barat agar pelaksanaan
Pemungutan dan penghitungan Suara berjalan sesuai dengan peraturan
yang ada.
Dalam hal persiapan Rekapitulasi di tingkat Kecamatan dan
Kabupaten/Kota, Bawaslu provinsi Sumatera Barat juga membentuuk tim
untuk melaksanakan Supervisi dan Monitoring. Sebelum pelaksanaan
Suupervisi dan Monitoring tersebut, Bawaslu provinsi melakukan Rapat atau
Briefing terkait strategi dan hal-hal penting yang menjadi concern dengan
seluruh jajaran tim yang akan melakukan supervisi dan monitoring.
Pada saat perencanaan persiapan Supervisi dan Monitoring Rekapitulasi
di Tingkat Kabupaten, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan
persiapan yang sama pada saat prencanaan untuk menentukan strategi
teknis dan supervisi dengan berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota.
Dan yang berbeda dengan perencanaan sebelumnya yaitu pada tahap
Rekapitulasi ditingkat Provinsi dimana Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang
langsung melaksanakan pengawasan Rapat Pleqo terbuka Rekapitulasi di
tingkat Provinsi dengan tetap menghadirkan Bawaslu kabupaten Kota dalam
hal koordinasi untuk mengawasi seluruh Pembacaan Hasil Perolehan Suara
yang akan dituangkan dalam formulir Model DC.1 KPU.
Proses Perencanaan Pengawasan ditingkt Provinsi ini berbeda dengan
Perencanaan saat akan melakukan supervisi dan monitoring Rekapitulasi
ditingkat Kecamatan dan Kabupaten/Kota. Hal ini dikarenakan sebelum
melakukan pengawasan, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat mengadakan
91 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Rapat Koordinasi untuk merangkum seluruh daftar inventarisir masalah
(DIM) yag terdapat di masing-masing Kabupaten/Kota.
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Dalam hal pencegahan, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melakukan
kegiatan Sosialisasi terkait tahapan Pemungutan, Penghitungan dan
rekapitulasi Suara Baik dilakukan kepada internal Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat, Maupun kepada Tokoh Masyarakat, Organisasi Keagamaan, Pemilih
Pemula, Organisasi Kemahasiswaan dan lain sebagainya agar terciptanya
pengawasan partisipatif.
Selain hal tersebut, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, melakukan Sosialisasi
terkait pentingnya partisipasi masyarakat dalam hal ikut serta menggunakan
hak pilih serta ikut berpartisipasi melakuan pengawasan pada masa tenang
dan hari pelaksanaan Pemilihan Umum (Pengawasan Partisipastif) dengan
mengadakan Patroli pada masa tenang dengan didampingi oleh pihak
kepolisian. Sosialisasi ini dilakukan dengan mengunjungi tempat keramaian
seperti lapau, kedai kopi, tempat berkumpul dan lain sebagainya. Hal ini
bertujuan agar meningkatkan partisipasi masyarakat untuk ikut serta
mengawal serta mengawasi jalanya Pemilihan Umum tahun 2019 berjalan
secara aman dan sesuai peraturan yang berlaku.
b. Aktivitas Pengawasan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat melalukan Pengawasan langsung dengan
metode sampling di TPS seluruh Provinsi Sumatera Barat. Pada saat
mengujungi TPS, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat didampingi oleh Bawaslu
Kabupaten/Kota dan Panwaslu Kecamatan.
Pada hari pemungutan dan penghitungan suara, Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat datang di tempat TPS sebelum pelaksanaan pencoblosan
dimulai. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh pihak penyelenggara
92 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
seperti KPPS, PTPS, keamanan serta Perlengkapan dan peralatan logistik
Pemlihan Umum sudah lengkap, jumlahnya sesuai dan dapat digunakan.
Pada saat pengawasan Hari Pemungutan dan Penghitungan suara ini,
setiap tim yang sudah ditentukan masing-masing Kabupaten/Kota, membawa
Alat Kerja Pengawasan yang sudah dibuat sebelumnya. Masing-masing tim
tersebut berkoordinasi dengan Panwaslu Kecamatan dan Bawaslu
Kabupaten/Kota untuk mengunjungi TPS yang dimungkinkan memiliki
kerawanan yang tinggi. Hal ini bertujuan agar Bawaslu Provinsi Sumatra Barat
dapat melakukan pengawasan melekat pada TPS-TPS rawan. Kebanyakan dari
TPS-TPS rawan tersebut diakibatkan karena kondisi geografis, dimana TPS
terletak pada daerah perbatasan dimana masyarakat berdekatan dengan
daerah lain yang biasanya diakomodir dan dimobilisasi oleh pihak-pihak
tertentu. Selain itu Faktor Sosial ekonomi menjadi penyebab praktik Politik
Uang terjadi pada hari pencoblosan dengan beragam cara yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti Mobilisasi masyarakat
untuk datang ke TPS dengan difasilitasi kendaraan gratis, Pemberian Uang,
Pemberian Sembako, dan Pemberian Barang lainya untuk mempengaruhi
Keputusan dalam melakukan Pemilihan.
Setelah itu pada saat waktu Pencoblosan telah selesai, Petugas KPPS
melakukan Pemungutan dan Penghitungan Suara dengan Dihadiri oleh
Petugas Pengawas TPS, Saksi Peserta Pemilu, Kepolisian dan masyaraat yang
hadir. Proses Penghitungan Suara umumnya berjalan sesuai dengan Peraturan
yang sudah ditetapkan, Hal ini tidak terlepas dari peran Pengawas TPS, Saksi
Peserta Pemilu, kepolisian dan masyakarat yang langsung mengawal dan
mengawasi jalanya proses penghitungan Suara yang dilakukan secara
berurutan mulai dari jenis pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI,
DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Selanjutnya, Dikarenakan adanya Dinamika dan Permasalahan selama
masa Pemungutan dan Penghitungan suara pada hari Pencoblosan,
93 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
mengakibatkan terjadi 101 Pemilihan Suara Ulang (PSU) di 15 Kabupaten Kota
di provinsi Sumatera Barat yang penyebabnya di dominasi karena Pemilih
yang tidak terdaftar dalam DPT dan DPTb serta Pemilih yang memiliki KTP
bukan Domisili daerah tersebut namun dimasukan dalam Daftar Pemilih
Khusus yang diberikan hak pilih untuk melakukan pencoblosan.
Adapun Detail dari masing-masing TPS yang melakukan PSU dijelaskan
dalam tabel berikut
94 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Tabel. 33 Daftar TPS yang melaksanakan PSU di Provinsi Sumatera Barat
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan/ Distrik Kelurahan/ Desa No TPS
Jenis Pemilihan dan Pengguna Hak Pilih
DPT Total TPS
Total Per Kab/Kota
Jumlah TPS Sesuai SK KPU
1
Sumatera Barat
Bukittinggi Mandiangin Koto selayan
Pulai Anak aia 7
1. PPWP= 85 2. DPR RI= 81 3. DPD RI= 80 4. DPRD PROV= 80
270 1 1 1
2
Solok Selatan
Pauh Duo
Alam Pauh Duo 1 1. PPWP= 80 123 1
14 14
Luak Kapau Alam Pauh Duo 2 1. PPWP= 109 156 1 Luak Kapau Alam Pauh Duo 7 1. PPWP= 189 200 1
koto Parik Gadang Diateh
Pakan Rabaa 8
1. PPWP= 142 2. DPR RI= 135 3. DPD RI= 129 4. DPRD PROV= 138 5. DPRD KAB/KOTA= 141
291 1
Pakan Rabaa Timur 4
1. PPWP= 102 2. DPR RI= 100 3. DPD RI= 76 4. DPRD PROV= 90
258 1
Sangir Lubuk Gadang
13
1. PPWP= 99 2. DPR RI= 99 3. DPD RI= 99 4. DPRD PROV= 99
159 1
9
1. PPWP= 140 2. DPR RI= 140 3. DPD RI= 140 4. DPRD PROV= 140
247 1
27 1. PPWP= 84 2. DPR RI= 84 3. DPD RI= 84
284 1
12 1. PPWP= 104 2. DPR RI= 104
127 1
95 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan/ Distrik Kelurahan/ Desa No TPS
Jenis Pemilihan dan Pengguna Hak Pilih
DPT Total TPS
Total Per Kab/Kota
Jumlah TPS Sesuai SK KPU
3. DPD RI= 104 4. DPRD PROV= 104 5. DPRD KAB/KOTA= 104
Lubuk Gadang Selatan
32
1. PPWP= 88 2. DPR RI= 88 3. DPD RI= 88 4. DPRD PROV= 88
205 1
15
1. PPWP= 149 2. DPR RI= 149 3. DPD RI= 149 4. DPRD PROV= 149
219 1
Lubuk Gadang Utara 12 1. PPWP= 114 2. DPR RI= 114 3. DPD RI= 104
183 1
Sungai Pagu
Koto Baru 10
1. PPWP= 212 2. DPR RI= 199 3. DPD RI= 198 4. DPRD PROV= 199 5. DPRD KAB/KOTA= 211
265 1
Pasir Talang 13 1. PPWP= 96 135 1
3 Sijunjung kupitan Padang Sibusuk 14 1. PPWP=160 266 1
5 5
lubuk tarok lubuk nagari 10 1. PPWP=127 275 1 Tanjung Gadang Taratak Baru Utara 2 1. PPWP=123 246 1
Kamang Baru
Tanjuang Kaliang 4
1. PPWP=183 2. DPR RI=175 3. DPD RI=166 4. DPRD PROV=176 5. DPRD KAB/KOTA=183
229 1
Aie Amo 5
1. PPWP=214 2. DPR RI=200 3. DPD RI=182 4. DPRD PROV=199 5. DPRD KAB/KOTA=205
202 1
4 Pasaman Padang Gelugur Bahagia Padang Gelugur 11
1. PPWP= 125 2. DPR RI= 124
229 1 1 1
96 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan/ Distrik Kelurahan/ Desa No TPS
Jenis Pemilihan dan Pengguna Hak Pilih
DPT Total TPS
Total Per Kab/Kota
Jumlah TPS Sesuai SK KPU
5
Lima Puluh Kota
Harau Koto Tuo
9 PPWP=57 128 1
6 6
4 PPWP=105 DPD RI=105
185 1
Situjuah Limo Nagari Tungka 5
PPWP=190 DPR RI=176 DPD RI=154 DPRD Prov=172 DPRD Kab=182
275 1
Luak Sungai Kamuyang 14 PPWP=103 180 1
Gunuang Omeh Koto Tinggi 17
PPWP=189 DPR RI=187 DPD RI=182 DPRD Prov=187 DPRD Kab=189
277 1
Guguak Guguak VII Koto 41
PPWP=106 DPR RI=107 DPD RI=107 DPRD Prov=107
163 1
6
Padang
Nanggalo
Kurao Pagang
18 142 1
53 46
20 TIDAK PSU
1
26 217 1 29 275 1
Surau Gadang 42 258 1 43 166 1 Kampung Olo 7 169 1 Tabing Banda Gadang 3 177 1
Lubuk Kilangan
Padang Basi
3 175 1 5 289 1 14 178 1 19 273 1
Banda Buek
1 292 1
4 TIDAK PSU
1
8 252 1
97 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan/ Distrik Kelurahan/ Desa No TPS
Jenis Pemilihan dan Pengguna Hak Pilih
DPT Total TPS
Total Per Kab/Kota
Jumlah TPS Sesuai SK KPU
14 258 1 18 267 1 20 242 1 22 233 1 23 232 1 26 295 1 28 286 1 30 171 1 31 283 1 33 155 1
37 TIDAK PSU
1
Batu Gadang
3 201 1 8 297 1 10 290 1 13 288 1
14 TIDAK PSU
1
15 290 1 16 289 1 20 276 1 21 243 1
Tarantang 3 265 1
Indarung 16 218 1 26 172 1
Baringin 1 TIDAK PSU
1
Koto Lalang 3 261 1
Kuranji
Sungai Sapih 33 281 1 Gunung Sarik 36 298 1 Kuranji 37 272 1
Padang Timur Kubu Dalam Parak Karakah
17 270 1 38 168 1 4 276 1
98 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan/ Distrik Kelurahan/ Desa No TPS
Jenis Pemilihan dan Pengguna Hak Pilih
DPT Total TPS
Total Per Kab/Kota
Jumlah TPS Sesuai SK KPU
7 273 1
Parak Gadang Timur 8 203 1
Koto tangah Dadok Tunggul Hitam 18 273 1 Bungo Pasang 37 186 1
Lubuk begalung
Pagambiran ampalu nan XX 29 TIDAK PSU
1
Koto baru nan XX 19 TIDAK PSU
1
Parak laweh pulau aia nan XX
21 183 1
2
Agam
Tanjung Raya Tanjung Sani 12 1. PPWP= 160 202 1
10 10
Tanjung Mutiara TIKU UTARA 17 1. PPWP= 94 2. DPR RI= 94 3. DPD RI=91
132 1
Lubuk Basung
Lubuk basung 91 1. PPWP= 29 2. DPR RI= 29 3. DPD RI=26
75 1
Manggopoh 40
1. PPWP= 125 2. DPR RI= 122 3. DPD RI=105 4. DPRD PROV=124
213 1
Ampek Nagari
Bawan
20
1. PPWP= 166 2. DPR RI= 161 3. DPD RI=153 4. DPRD PROV=165
175 1
26 1. PPWP= 139 178 1
5
1. PPWP= 141 2. DPR RI= 134 3. DPD RI=132 4. DPRD PROV=138
174 1
Nagari Batu Kambiang 1 1. PPWP= 159 2. DPR RI= 158 3. DPD RI=147
207 1
Palembayan Salareh aia 22 1. PPWP= 101 202 1
Malalak Malalak Utara 2 1. PPWP= 94 178 1
99 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan/ Distrik Kelurahan/ Desa No TPS
Jenis Pemilihan dan Pengguna Hak Pilih
DPT Total TPS
Total Per Kab/Kota
Jumlah TPS Sesuai SK KPU
2. DPR RI= 86 3. DPD RI=90 4. DPRD PROV=83 5. DPRD KAB/KOTA=88
8 Payakumbuh Payakumbuh Utara Balai Tongah Koto 4 1. PPWP=174 273 1 1 1
9
Kepulauan Mentawai
Pagai Utara Saumanganya 6
1. PPWP 2. DPR RI 3. DPD RI 4. DPRD PROV 5. DPRD KAB/KOTA
79 1
2 2
Sipora selatan Mara 2
1. PPWP 2. DPR RI 3. DPD RI 4. DPRD PROV 5. DPRD KAB/KOTA
174 1
10 Sawahlunto Silungkang Muaro kalaban 11 1. PPWP= 97 237 1 1 1
11 Kota Solok Lubuk Sikarah Simpang Rumbio 15 1. PPWP =189 289 1 1 1
12 Padang Pariaman
Nan Sabaris Kurai Taji 22 1. PPWP =119 202 1 1 1
13 Tanah Datar Batipuh Tanjung Barulak 7 1. PPWP=153 298 1 1 1
14
Pasaman Barat
Pasaman
Lingkuang Aua
16 1. PPWP=109 248 1
9 9
31
1. PPWP=189 2. DPR RI=185 3. DPD RI= 175 4. DPRD PROV= 186 5. DPRD KAB/KOTA=
275 1
Aia Gadang 16
1. PPWP= 209 2. DPR RI= 199 3. DPD RI= 205 4. DPRD PROV= 206
290 1
Aua Kuniang 50 1. PPWP= 175 2. DPR RI= 168
255 1
Ranah Batahan Batahan
5 PPWP= 85 122 1 31 PPWP= 192 240 1
100 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
No Provinsi Kab/Kota Kecamatan/ Distrik Kelurahan/ Desa No TPS
Jenis Pemilihan dan Pengguna Hak Pilih
DPT Total TPS
Total Per Kab/Kota
Jumlah TPS Sesuai SK KPU
Lembah Melintang Ujung Gading
9 1. PPWP= 106 2. DPR RI= 106
181 1
75 1. PPWP= 160 259 1 130 1. PPWP= 85 134 1
15 Kab.Solok
X Koto Singkarak Saning Bakar 3 PPWP dan DPR RI 189 1 1 1 Lembang Jaya Koto Laweh 7 PPWP=130 263 1 1 1
JUMLAH 22579 108 108 101
(Sumber data: Alat Kerja Pengawasan)
101 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Dari tabel diatas diketahui bahwa Pemilihan Suara Ulang (PSU) di
Provinsi Sumatera Barat terjadi paling banyak di Kota Padang, yaitu 46
TPS yang tersebar di 6 Kecamatan dan 20 Kelurahan/Desa/Nagari.
Adapun jenis Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang disusun berdasarkan
jenis pemilihan di 15 Kabupaten seluruh Provinsi Sumatera Barat
dijelaskan dalam Tabel berikut:
Tabel. 34 Jenis Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang disusun berdasarkan jenis pemilihan di 15 Kabupaten seluruh Provinsi Sumatera Barat
NO Jenis Pemilihan Jumlah TPS
1 Presiden dan Wakil Presiden 32
2 Presiden dan wakil Presiden DPR RI
4
3 Presiden dan Wakil Presiden DPR RI DPD RI
13
4
Presiden dan Wakil Presiden DPR RI DPD RI DPRD Provinsi
16
5
Presiden dan Wakil presiden DPR RI DPD RI DPRD Provinsi DPRD Kabupaten/Kota
33
6 Presiden dan Wakil Presiden DPD RI
2
7
DPR RI DPD RI DPRD Provinsi DPRD Kabupaten/Kota
1
JUMLAH TOTAL TPS 101
Dari tabel diatas dapat dieketahui bahwa Pemilihan Suara Ulang
(PSU) pada Pemilu Tahun 2019 di provinsi Sumatera barat paling banyak
dilakukan pada ke 5 (lima) jenis Suara yaitu: 1. Presiden dan wakil
presiden; 2. DPR RI; 3. DPD RI; 4. DPRD Provinsi; 5. DPRD
102 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Kabupaten/Kota. Dan untuk jenis pemilihan PSU yang paling sedikit
dilakukan adalah 1. DPR RI; 2. DPD RI; 3. DPRD Provinsi dan 4. DPRD
Kabupaten/Kota.Hal tersebut dikarenakan, penyebab dari Pelaksanaan
Pemilihan Suara Ulang (PSU) didominasi karena banyaknya Pemilih DPK
yang memang tidak memiliki KTP Domisili TPS tempat pemilih tersebut
melakukan pencoblosan.
Pada tahap rekapitulasi Suara ditingkat Kecamatan. Proses
Rekapitulasi masing-masing kecamatan dilaksanakan dengan cara yang
berbeda, diketahui terdapat kecamatan yang melakukan rekapitulasi
dalam 1 panel, ada yang melakuan secara pararel dengan 2 Panel atau
lebih. Hal ini dilakukan bertujuan untuk efisiensi waktu dikarenakan
terbatasnya waktu yang disediakan oleh penyelenggara Pemilu tahun
2019.
Pada Tahap Rekapitulasi di tingkat Kecamatan, Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Kota untuk
mengunjungi beberapa kecamatan di seluruh Provinsi Sumatera Barat.
pada saat Bawaslu provinsi Sumatera Barat mengunjungi tempat
rekapitulasi di tingkat kecamatan, mayoritas atau kebanyakan tempat
rekapitulasi tersebut dilakukan di kantor Kecamatan masing-masing.
Penghitungan atau rekapitulasi Suara dilakukan sesuai dengan urutan
Nagari, desa atau kelurahan terlebih dahulu untuk direkap dan
menghasilkan form model DAA1 dan Rekapitulasi Suara ditingkat
Kecamatan yang menghasilkan Form model DA1.
Pada Saat rekapitulasi Suara ditingkat Kecamatan ini tidak terdapat
signfikan issue yang ditemukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat,
hanya beberapa Saksi Parpol yang mengajukan keberatan dikarenakan
terdapat selisih antara C1 sertifikat yang dimiliki oleh saksi Peserta
Pemilu dan Suara yang disampaikan oleh PPK pada Pleno Tingkat
Kecamatan. Namun hal ini telah selesai dengan membuka Kotak Suara
103 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
untuk mencocokan dengan C1 Plano. Adapun hasil berupa DAA1 an DA1
terlampir dalam Laporan Akhir Pengawasan ini.
Kegiatan Pengawasan rekapitulasi suara di Tingkat Kabupaten/Kota
sifatnya hanya melakukan supervisi dan monitoring. Dimana Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat berkoordinasi dengan masing-masing Bawaslu
kabupaten/Kota.
Pengawasan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di
Tingkat Provinsi Sumatera Barat dilakukan pada tanggal 8-12 Mei 2019
untuk 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
Rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara
pemilu 2019 diwarnai banyaknya interupsi dari saksi peserta pemilu dan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat. Saat membacakan hasil rekapitulasi
banyak data yang tidak sesuai dan tidak sinkron yang disampaikan oleh
KPU Kabupaten/Kota. Bawaslu Provinsi Sumatera Barat sempat
memberikan rekomendasi kepada KPU Provinsi Sumatera Barat untuk
menunda rekapitulasi yang dilakukan untuk Kabupaten/Kota yang
datanya bermasalah, hal tersebut dilakukan karena terdapat data
Pemilih, yang tidak sinkron dan disaat rapat pleno KPU Kabupaten/Kota
tidak bisa menjelaskan secara detail mengenai kesalahan data dan
daerah mana saja yang datanya diperbaiki tersebut. Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat juga merekomendasikan agar KPU Kabupaten/Kota
memperbaiki terlebih dahulu administrasinya serta melakukan
koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota agar mencocokan data
pada setiap tingkatan.
Dalam pelaksanaan Pengawasan Rekapitulasi Penghitungan Hasil
Perolehan Suara Pemilu Tahun 2019 Tingkat Provinsi Sumatera Barat,
terdapat perbedaan data dan data tidak sinkron yang disampaikan oleh
KPU Kabupaten/Kota. Rapat pleno sempat beberapa kali ditunda dan
KPU Kabupaten/Kota diberikan kesempatan untuk memperbaiki data
dan berkoordinasi dengan Bawaslu terlebih dahulu. Terhadap perbaikan
104 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
data yang dilakukan oleh KPU yang sebelumnya sudah melakukan
koordinasi dengan Bawaslu, direnvoi oleh KPU dan saksi peserta pemilu
serta disetujui. Perbaikan data yang dilakukan tersebut tidak
mempengaruhi perolehan hasil suara peserta pemilu. Kesalahan data
mayoritas terjadi karena kesalahan input yang dilakukan pada proses
rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkatan sebelumnya.
Dalam Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pemilu
Tahun 2019 Tingkat Provinsi Sumatera Barat, persoalan yang terjadi
pada saat Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara di tingkat
kabupaten/kota juga dibahas dikarenakan KPU Kabupaten/kota tidak
bisa menyelesaikan persoalan tersebut pada tahapan rekapitulasi
tingkat kabupaten/kota masing-masing. Hal tersebut dikarenakan KPU
tingkat bawah hanya mempersilahkan keberatan saksi parpol melalui
form berita acara keberatan dan tidak menyelesaikan sejak awal pada
tahapan rekapitulasi sebelumnya dan masalah-masalah tersebut harus
diselesaikan di tingkat rekapitulasi penghitungan perolehan suara
tingkat Provinsi.
3. Hasil-Hasil Pengawasan
a. Temuan
Dari Hasil Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat bersama dengan Bawaslu Kabupaten/Kota dan
Panwaslu Kecamatan, terdapat beberapa Kejadian Khusus yang telah
dirangkum oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat yang terjadi di 19
(Sembilan Belas) Kabupaten/Kota diantaranya :
1) Kotak Suara Tidak Tersegel
2) Prose Penghitungan Suara Tidak Menggunakan C1 Plano
3) Pemilihan Suara Ulang
4) tertukarnya C1 Plano antar Daerah Pemilihan (DAPIL)
105 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
5) Tidak Terdapat C1 Plano dikarenakan tidak adanyya Stock dari
KPU
6) Pelanggaran Administrasi seperti Petugas KPPS tidak
menginstruksikan pengisian Form Model C7 sehingga tidak
diketahui kecocokan antara jumlah suara yang sah dan jumlah
Pemilih yang hadir.
7) Pemilih salah memasukan Suat Suara ke Kotak Suara sesuai
dengan masing-masing jenis Pemilihan.
8) Saksi Peserta Pemilihan Umum datang Terlambat Ke TPS
9) Terdapat Pemilih Yang Beum memiliki hak pilih namun datang ke
TPS untuk melakukan pencoblosan.
10) Terdapat kelebihan Jumlah Surat Suara Lebih sebelum
Pelaksanaan Pemilihan Umum untuk selanjutnya dilakukan
Pemusnahan dengan cara dilakukan Pembakaran pada Surat
Suara yang berlebih.
11) Pemilih Daftar Pemilih Khusus (DPK) Kekurangan Surat Suara
12) Surat Suara Rusak / Basah dikarenakan terkena air / Minuman
13) C1 Plano tidak ada sehingga mengakibatkan keterlambatan pada
proses penghitungan Suara.
14) Pemilih melakukan 2 kali pemilihan
15) Diketahui terdapat Pembagian Jilbab beserta Kartu Nama 3 Caleg
DPRD Kab.Agam Dapil 3 Partai PKS
16) Terdapat 1 Buah Surat Suara Jenis PPWP sudah Tercoblos
17) Keributan antara pemilih dan petugas KPPS
18) Tertinggalnya Surat Suara di Kantor KPU pada saat Hari
Pelaksanaan Pemilihan Umum
19) Kehadiran Caleg di TPS yang Bukan Tempat DPT nya terdaftar
20) Terdapat Surat Suara DPRD Provinsi di Kotak Suara Presiden
21) Terdapat pemilih TPS 14 yang salah mencoblos di TPS 13 Kel
22) Praktik Politik Uang Kepada Pemilih Pemula
106 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
23) Terjadi peristiwa perkelahian Antara Ketua KPPS dan Pemilih
24) Surat Suara Presiden tidak ada dalam Kotak Suara dan Surat
Suara antar dapil tertukar
25) Surat Suara Rusak terkena Air Hujan
Pada tahap selanjutnya, yaitu Hasil Pengawasan melalui Supervisi
di tingkat kecamatan dan Kabupaten/Kota, Bawaslu provinsi
Sumatera Barat memiliki beberapa catatan serta kejadian khusus
yang telah dirangkum, diantaranya terdapat keberatan-keberatan
yang disampaikan oleh Saksi Peserta Pemilu dimana mayoritas
keberatan yang diajukan berupa selisihnya data pemilih dan selisih
data hasil penghitungan suara yang dibacakan oleh PPK di
rekapitulasi tingkat kecamatan, seta oleh KPU Kabupaten/Kota
untuk rekapitulasi di Tingkat Kabupaten/Kota.
Dari seluruh keberatan-keberatan yang disampaikan oleh Saksi
Peserta Pemilu Tahun 2019 ini, Hampir Seluruhnya telah selesai baik
ditingkat kecamatan maupun di tingkat Kabuapten/Kota. Hal ini
dilakukan dengan ada yang menghadirkan Ketua KPPS, Pengawas
TPS serta membuka Kotak Suara untuk mencocokan dengan C1
Plano yang disaksikan oleh seluruh elemen baik masyarakat, Saksi
Peserta Pemilu, penyelenggara Teknis Pemilu dan Pengawas
Pemilihan Umum di masing-masing tingkatan.
b. Penanganan Pelanggaran dan Tindak Lanjut Rekomendasi
Atas Hasil pengawasan berupa temuan yang telah dilakukan oleh
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, beberapa pelanggaran pidana
seperti praktik money politic, Menghalangi Pemilih tidak dapat
menggunakan hak pilihnya, Sudah diteruskan ke Divisi Penanganan
Pelangaran untuk selanjutnya dilakukan investigasi bersama ihak
Kepolisian.
107 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Selain hal itu, Terdapat beberapa rekomendasi yang dikeluarkan
oleh Bawaslu melalui Panwaslu kecamatan untuk dilaksanakananya
Pemilihan Suara Ulang (PSU) dikarenakan beberapa penyebab
sehingga harus dilakukan pemungutan suara ulang. Atas rekomendasi
tersebut, pihak PPK merespond baik atas hal tersebut, dimana pada
kahirnya terdapat 101 TPS yang menjalankan PSU di Sumatera Barat
dimana yang menjadi penyeabnya adalah terdapat Pemilih yang dari
luar domisili dapat melakukan pencoblosan walaupun belum memiliki
form Model A5.
4. Dinamika dan Permasalahan
Dinamika yang terjadi saat tahapan ini umumnya dikarenakan Proses
Pemilu serentak yang banyak menguras tenaga baik penyelenggara Pemilu
maupun masyarakat yang memiliki hak pilih, hal ini jelas menjadikan
masyarakat bingung untuk menentukan hak pilih dengan banyaknya surat
suara sesuai jenis pemilihanya. Dinamika dan persepsi yang terjadi di
masyarakat menghasilkan bahwa Pemilu Tahun 2019 tersebut seolah
hanya Pembahasan serta kontestasi Politik antara dua Kubu yaitu Pasangan
Calon Presiden dan Wakil Presiden No Urut 01 dan Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden No Urut 02. Padahal ada aspek penting untuk
menentukan jalanya roda pemerintahan kedepan untuk memilih lembaga
legislatif yaitu Calon Anggota Dewan baik di Pusat maupun di daerah.
Permasalahan yang terjadi pada saat tahapan Pemungutan,
Penghitungan dan rekapitulasi Suara umunya dikarenakan kurang siapnya
penyelenggara khususnya KPU untuk memenuhi kebutuhan Logistik untuk
mengakomodir seuruh hak pilih masyaraat yang sudah mempunyai hak
pilih. Selain itu kendala lainya adalah banyaknya jenis pemilihan
mengakibatkan proses penghitungan suara berjalan sampai malam bahkan
besok harinya. Hal ini jelas menguras tenaga seluruh pihak baik
108 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
penyelenggara teknis seperti KPU maupun Bawaslu sebagai Pengawas
pemilihan umum maupun masyarakat yang telah memiliki hak pilih.
Selain Permasalahan Logistik, Bawaslu sebagai Pengawas Pemilihan
Umum, dimana terdapat Pengawas TPS yang mengawal dan mengawasi
jalanya Proses Pemungutan dn Penghitungan Suara, masih ditemukanya
ketidakpahaman Pengawas TPS terkait Peraturan serta tata cara Pemilihan
Umum. Hal ini harus menjadi concern kita semua, karena hal ini penting,
sebagai pengawas TPS harus memahami seluruh regulasi, aturan tata cara
dan Hal-hal lain terkait kepemiluan agar Pengawas TPS dapat bekerja
sesuai dengan marwah dan cita-cita demokrasi.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Pada Tahapan Pemungutan, Penghitungan dan Rekaptulasi Suara ditiap
tingkatan ini perlu adanya perbaikan di tiap tahapanya, seperti kurangnya
pemahaman dari Anggota KPPS, Pengawas TPS, Sumber Daya Manusia
Secara keseluruhan khusunya Di Lembaga Badan Pengawas Pemilihan
Umum agar menghasilkan Pemilihan Umum yang berkeadilan,
Berintegritas dan Berkualitas yang dampaknya akan dirasakan langsung
oleh masyarakat luas.
Selain itu, Proses berlangsungnya Tahapan mulai dari pencoblosan,
Pemungutan dan Penghitungan suara perlu dikaji lebih mendalam agar
Jangka Waktu mulai dari TPS dibuka sampai dengan Kotak Suara dikirim ke
Kecamatan tidak memakan waktu yang sangat lama sehingga
menghabiskan banyak energi bagi penyelenggara Pemilu, Saksi Peserta
Pemilu dan Pengawas TPS.
Masalah Daftar Pemilih jug menjadi hal yang banyak di keluhkan oleh
masyarakat, Banyak ditemukanya Masyarakat yang mempunyai hak pilih
namun belum terdaftar dalam DPT. Khusus untuk DPTb agar lebh
dipermudah proses pendaftaran atau mutasi/ pindah memilih. Di era
Digitaisasi atau Online, Masyarakat harusnya lebih dipermudah melakukan
109 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
pindah memilih melalui platform atau media online agar partisipasi
masyarakat untuk memilih dapat terus meningkat dari pemilu ke pemilu
selanjutnya.
Kurangnya koordinasi KPU Kabupaten/Kota dengan Bawaslu membuat
proses rekapitulasi menjadi lebih lama karena banyaknya koreksi atau
perubahan data yang disampaikan dalam proses rekapitulasi tingkat
Kabupaten/Kota ataupun rekapitulasi tingkat provinsi Sumatera Barat.
Adapun penyelenggara Pemilu dibawah tidak maksimal sehingga
permasalahan ditingkat bawah dilimpahkan ke tingkat provinsi. Seharusnya
penyelenggara pemilu mengetahui legalitas hukum dan prosedur dengan
baik pada rapat pleno rekapitulasi suara secara bertahap, sehingga apabila
ada permasalahan yang belum diselesaikan untuk ditingkatan dibawah
tidak dibawa ke tingkat provinsi.
H. PELAKSANAAN NON TAHAPAN PENGAWASAN ASN
Salah satu poin penting yang diatur dalam UU Pemilihan Umum yang patut
di cermati adalah terkait dengan netralitas Aparatur Sipil Negara atau ASN.
Dalam UU Pemilu Tahun 2017, pengaturan tentang netralitas ASN diatur
dalam Pasal 280 ayat (2) dan ayat (3) di mana ASN dilarang ikut serta dalam
pelaksanaan dan kegiatan kampanye Pemilu.
Sebagai abdi negara yang ditugaskan untuk melayani masyarakat secara
profesional, maka netralitas ASN dalam perhelatan Pemilu Serentak 2019 ini
menjadi penting untuk diperhatikan dan semestinya menjadi pusat perhatian
pemerintah serta masyarakat.
1. Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan Pengawasan terkait Netralitas ASN merujuk pada landasan
hukum Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik
IndonesiaNomor 6 Tahun 2018Tentang Pengawasan Netralitas Pegawai
110 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
AparaturSipil Negara, Anggota Tentara Nasional Indonesia,Dan Anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Tabel. 35 Dimensi dan Subdimensi Pelaksanaan Netralitas ASN
Dimensi Subdimensi Subsubdimensi (+) Subsubdimensi (-)
Konteks Sosial Politik
Otoritas Penyelenggara
Pemilu
Netralitas penyelenggara Pemilu
Keberpihakan Penyelenggara
Kasus Hukum penyelenggara
(Sumber data: Buku IKP Tahun 2019)
Potensi kerawanan netralitas ASN dalam Pemilu 2019 dikorelasikan
dengan Indeks Kerawanan Pemilu 2019 pada sub dimensi pengawasan
Pemilu untuk Provinsi Sumatera Barat berada pada tingkat kerawanan
sedang dengan indeks 46,10, sebagai berikut :
1. ASN terlibat dalam politik praktis;
2. ASN terlibat dalam kampanye Pemilu 2019;
Adapun Pihak-pihak yang dilarang dalam kampanye sesuai UU No 7 Tahun
2017 diantaranya :
(Sumber data: UU No 7 Tahun 2017)
111 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
b. Perencanaan Pengawasan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat sangat concern atas Netralitas ASN
dalam Pemilihan umum Tahun 2019, hal ini penting dikarenakan asas
netralitas dari Aparatur Sipil Negara termasuk Kepolisian dan TNI akan
berdampak pada pelaksanaan tahapan Pemilihan Umum tahun 2019 yang
jujur dan berkeadilan. Dalam hal ini Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
melakukan suatu perencanaan terkait implementasi netralitas ASN.
Bawaslu provinsi Sumatera Barat berkoordinasi dengan beberapa
stakeholder terkait seperti Kepolisian, TNI, Pemerintah daerah Provinsi dan
Pemerintah daerah Kabupaten/Kota untuk mengadakan acara Rapat
koordinasi terkait netralitas ASN.
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Kegiatan Rapat Koordinasi yang diinisiasi oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat ini, sebagai salah satu bentuk pencegahan yang
dilakukan terkait netraitas ASN. Bawaslu provinsi Sumatera Barat
melibatkan beberapa stakeholder terkait seperti Kepolisian, TNI,
Pemerintah Daerah baik Provinsi Sumatera Barat maupun
kabupaten/Kota seluruh Sumatera Barat. Selain kegiatan tersebut,
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat berkoordinasi dengan Bawaslu
Kabupaten kota untuk memetakan daerah mana saja yang rawan akan
tindakan ketidaknetralan ASN khususnya Kepala Daerah yang dinilai
berpihak ke salah satu calon.
b. Aktivitas Pengawasan
Kegiatan Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat terkait netralitas ASN yaitu berupa tindakan
pencegahan dengan mengadakan kegiatan raat koordinasi dengan
Beberapa Stakeholder terkait. Kegiatan tersebut bertujuan untuk
112 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
meningkatkan kepemahaman terkait pentingnya netralitas ASN
termasuk di jajaran TNI dan Polri agar Pemilu Tahun 2019 tersebut
berjalan secara jujur adil dan berintegritas.
Stigma negatif dari masyarakat terkait Netralitas ASN menjadikan
Bawaslu sebagai lembaga utama yang mengawasi jalanya pemilu
khususnya pada tahapan kampanye, menjadikan tantangan sendiri.
Banyaknya jumlah ASN di Provinsi Sumatera Barat, menjadikan
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat tidak dapat bergerak sendiri dalam
mengawasi ASN, harus ada keterlibatan baik masyarakat, Pemerintah
TNI dan Pori untuk mengawal agar para ASN tersebut dapat bersikap
Netral. Selain Kegiatan acara Rapat Koodinasi, Bawaslu provinsi
Sumatera Barat juga berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota,
Panwaslu Kecamatan pada masa Tahapan kampanye. Karena pada
momentum ini banyak Kepala daerah serta Aparatur Pemerintah yang
ikut berkontribusi mengkampanyekan salah satu pasangan calon.
Adapun Tugas dan Wewenang Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
dalam Hal Netralitas ASN, TNI dan Polri digambarkan dalam Gambar
dibawah ini :
(Sumber data: Materi Rakornas Bawaslu RI)
113 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
3. Hasil Hasil Pengawasan
a. Temuan
Ditemukan adanya Dugaan Pelanggaran Kepala Daerah yang hadir
tanpa cuti di Kampanye Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil
Presiden No Urut 01 Bapak Ir. H. Joko Widodo – Prof. DR. (H.C) Ma’ruf
Amin. Terdapat 6 (enam) Kepala daerah yang diduga melakukan
pelanggaran menghadiri Kampanye Pasangan Calon Presiden dan
Calon Wakil Presiden No Urut 01 Bapak Ir. H. Joko Widodo – Prof. DR.
(H.C) Ma’ruf Amin diantaranya :
1) Kortanius Sabeleake – Bupati Kepulauan Mentawai
2) Yusuf Lubis – Bupati Pasaman
3) Zuldafri Darma – Wakil Bupati Tanah Datar
b. Tindak Lanjut dan Rekomendasi
Dari Hasil Temuan tersebut, Ditindaklanjuti dan diteruskan ke
Penindakan Pelanggaran dan diteruskan untuk dilakukan Penyidikan
oleh pihak Kepolisian.
4. Dinamika dan Permasalahan
Netralitas ASN selama atau dalam masa pelaksanaan Pemilihan Umum
tahun 2019 menjadi persoalan penting dan harus dijaga. Hal ini
dimaksudkan agar pelayanan tetap berjalan secara obyektif, tidak berpihak
kepada salah satu kalangan/kelompok atau partai politik tertentu yang
terlibat dalam Pemilu Tahun 2019.
Netralitas ASN juga akan mencegah penyalahgunaan kewenangan,
misalnya saja pada masa kampanye dalam bentuk atau forum apapun
menggunakan anggaran serta fasilitas milik negara lainnya seperti: rumah
dinas, mobil dinas, gedung-gedung pemerintah bagi kalangan tertentu yang
sedang "bertarung" dalam Pemilihan Umum Tahun 2019.
114 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Hal yang paling rawan dan hampir tidak kasat mata adalah kemungkinan
berlangsungnya "politik transaksional" antara aktor politik praktis sebagai
kandidat Calon Legislatif dengan para birokrat (ASN) di daerah. Walaupun
dalam ketentuannya disebutkan netral, bukan tidak mungkin dengan
harapan atau iming-iming jabatan eselon (bilamana nanti terpilih) perlu
diwaspadai/mendapat perhatian semua pihak. Pengawasan terhadap
masalah yang satu ini haruslah jeli mengingat kecenderungan permainan
politik praktis yang terjadi selama ini demikian adanya.
5. Evaluasi
Dalam rangka menjaga netralitas ASN ini maka tidak ada salahnya
imbauan atas dasar aturan formal menjadi penting ditujukan kepada
gubernur, bupati/walikota di Sumatera Barat untuk diteruskan kepada
bawahannya agar semua jajaran ASN (secara individu maupun
institusional) tetap menjaga sikap netralnya dalam Pemilu dan Pilkada
selanjutnya.
I. PELAKSANAAN NON TAHAPAN PENGAWASAN POLITIK UANG
1. Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan Pengawasan Politik uang merujuk pada landasan hukum
berikut:
- Pasal 278 dan Pasal 523 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang
Pemilihan Umum.
- Peraturan Badan Pengawas Pemilihan UmumRepublik IndonesiaNomor
33 Tahun 2018TentangPerubahan Atas Peraturan Badan Pengawas
Pemilihan UmumNomor 28 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Kampanye
PemilihanUmum.
115 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Adapun Kerawanan yang dikutip dari Buku “Indeks Kerawanan Pemilu
tahun 2019” memiliki dimensi dan subdimensi sebagai berikut :
Tabel. 36 Kerawanan dalam Dimensi dan Subdimensi pada Buku “Indeks Kerawanan
Pemilu Tahun 2019”
Dimensi Subdimensi Subsubdimensi (+) Subsubdimensi (-)
Konteks Sosial Politik Relasi kuasa di tingkat lokal (aktor politi lokal)
Budaya politik partisipatif
Mobilisasi dengan politik uang
Penyelenggara an Pemilu Yang Bebas dan Adil
Kampanye Pelaksanaan kampanye
Praktik politik uang
(Sumber data: Buku IKP Tahun 2019)
b. Perencanaan Pengawasan
Bawaslu provinsi Sumatera Barat melakukan Perencanaan
Pengawasan terkait Praktik Politik uang berupa :
Tabel. 37 Perencanaan Pengawasan terkait Praktik Politik uang
Focus Pengawasan Strategi Pengawasan Kegiatan Pengawasan
- Partai Politik dan
Peserta Pemilu 2019
- Masa tenang Pemilu
tahun 2019
- Pengawasan
Langsung
Deklarasi Anti Politik Uang,
Hoaks Dan Politisasi Sara
Pemilihan Umum Tahun 2019
(Sumber data: Perencanaan Bawaslu Provinsi Sumatera Barat)
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Pada tahap pencegahan terkait praktik politik uang, Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat meakukan beberapa kegiatan Sosialisasi. Hal
ini penting sebagai bentuk tanggun jawab Badan pengawas Pemilu
116 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
untuk meningkatkan kesadaran atas bahayanya dampak dari praktik
politik uang bagi masyarakat.
Pada dasarnya, Bawaslu provinsi Sumatera Barat selalu
menyampaikan dampak negatif dari praktik politik uang disetiap
kegiatan yang dilakukan baik bersama internal Bawaslu maupun
bersama Kelompok atau orgnisai masyarakat seperti Kelompok Agama,
Organisasi Kemahasiswaan, Tokoh Masyarakat, Pemilih Pemula dan
lain sebagainya.
Adapun kegiatan yang diadakan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat terkait Anti Politik Uang yaitu :
“Deklarasi Anti Politik Uang, Hoaks Dan Politisasi Sara Pemilihan
Umum Tahun 2019” yang diselenggarakan di Hotel Basko Kota
Padang Pada tanggal 29 September 2019. Dengan daftar peserta
yang hadir sebagai berikut :
Tabel. 38 Deklarasi Anti Politik Uang, Hoaks Dan Politisasi Sara Pemilihan Umum Tahun
2019
NO DAFTAR PESERTA YANG HADIR
1 Ketua Dan Sekretaris Partai Politik (32 Orang)
2 Calon Anggota DPD Provinsi Sumatera Barat (23 orang)
3 KPU Provinsi Sumatera Barat (1 Orang)
4 Kesbangpol (1 Orang)
5 KPID (1 Orang)
6 KI (1 Orang)
7 PRAMUKA 1 ORANG
8 Muhammadiah = 1 orang
9 KNPI = 1 orang
10 PMII = 1 orang
11 Nahdatul Ulama = 1 orang
12 HMI = 1 orang
13 PEMUDA ANSOR = 1 orang
14 MUI = 1 orang
15 LKAAM = 1 orang
16 Bundo Kanduang = 1 orang
17 Koalisi Perempuan Indonesia = 1 orang
117 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
NO DAFTAR PESERTA YANG HADIR
18 GMNI = 1 orang
19 Pemuda Pancasila = 1 orang
20 IMM = 1 orang
(Sumber data: Kegiatan Deklarasi Anti Politik Uang, Hoaks Dan Politisasi Sara Pemilihan Umum Tahun 2019 )
b. Aktivitas Pengawasan
Dalam rangka menghadapi masa tenang Pemilihan Legislatif (Pileg)
dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) serentak tanggal
17 April 2019, Badan Pengawas Pemilihan Umum melakukan Apel
Patroli Anti Politik uang sebagai kegiatan persiapan Patroli masa
tenang yang rentan akan tindakan praktik politik uang.
Adapun pihak lain yang terllibat dalam pelaksanaan Patroli Anti
politik Uang diantaranya Pihak kepolisian, TNI, Satpol PP, Kepala
Daerah, Sekda Kabupaten/Kota dan pihak terkait lainya yang memiliki
visi dan misi sama untuk mencegah praktik politik uang semakin
meningkat di daerah-daerah seluruh Sumatera Barat.
Adapun yang menjadi fokus pengawasan Bawaslu provinsi
Sumatera Barat yaitu Penertiban Alat peraga Kampanye, Identifikasi
kebutuhan dan ketercukupan logistik di masing-masing
Kabupaten/Kota dan melakukan Patroli keliling pada malam hari
sebagai kegiatan sosialisasi serta pengawasan ke tempat-tempat
rawan praktik politik uang.
Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD
Kab./Kota, Presiden dan Wakil Presiden; Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat membentuk tim pengawasan anti politik uang. Tugastim adalah :
1) Melakukan publikasi hasil pemetaan TPS rawan di wilayah
Provinsi Sumatera Barat
2) Melakukan sosialisasi tentang patroli pengawasan anti politik
uang Pemilu 2019 di Provinsi Sumtera Barat;
118 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
3) Melakukan monitoring keliling diseluruh wilayah Provinsi
Sumatera Barat;
4) Melakukan publikasi kegiatan patroli pengawasan anti politik
uang Pemilu 2019 di Provinsi Sumatera Barat;
5) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan patroli pengawasan
anti politik uang Pemilu 2019 di Provinsi Sumatera Barat;
3. Hasil-hasil Pengawasan
a. Temuan
Terkait temuan praktik politik uang, Bawaslu provinsi Sumatera Barat
Melakukan kegiatan Patroli Anti politik Uang bersama Bawaslu
Kabupaten/Kota serta jajaran Panwaslu Kecamatan yang dilakukan
pada masa tenang.
Adapun hasil Temuan tersebut diantaranya :
Tabel. 39
Temuan Praktik Politik Uang
No Tempat Kejadian Keterangan
1 Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam
Diduga telah terjadi pembagian jilbab beserta 3 buah kartu nama di Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang yang dilakukan oleh Salah Satu Caleg DPRD Kab. Agam Dapil 3 dari PKS. Kejadian diketahui oleh PTPS. Disampaikan kepada Panwascam melalui Panwaslu Nagari. Telah Diperoleh barang bukti berupa 2 helai jilbab beserta kartu nama salah satu caleg DPRD Kab. Agam dari partai PKS.
2 Jl.Ak.Gani, Gurun Bagan, Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok.
Bawaslu Kota Solok melakukan patroli pengawasan anti politik uang, kemudian diketahui terdapat masyarakat yang menghubungi ketua Bawaslu Kota solok, bahwa ada caleg yang membagi bagikan uang kepada pemilih pemula. Kemudian ketua Bawaslu Kota Solok langsung menuju rumah masyarakat tersebut, dan langsung meminta keterangan dari pemilih pemula yang menerima uang tersebut.
- Penerima uang mengakui bahwa uang tersebut diterima dari orang lain yang bernama RHH Sebesar 350.000, Penerima uang dan RHH keduanya berteman. RHH mengatakan/membujuk kepada Penerima Uang agar nanti memilih caleg DPRD kota Solok Dapil 1 Kota Solok Lubuk Sikarah salah satu Caleg Partai PPP
- Kejadian ini terjadi di Jl. Ak. Gani, gurun bagan,
119 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
Kelurahan VI suku, Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok. Uang tersebut diberikan di rumah RHH. Tetapi uang tersebut belum digunakan.
Penerima Uang menceritakan kejadian tersebut kepada kakak sepupu nya. Dan kakak seupunyanya tersebut merekomendasikan untuk melaporkan kepada Bawaslu
3 Kabupaten Dharmasraya
Informasi awal dari Babinsa, kemusian PKD dan panwascam melakukan investigasi terhadap kejadian tersebut, marman menerima uang dirumahnya pada hari kamis sore, ia didatangi oleh E (Inisial), kemudian E memberikan uang sebesar 1 juta, ia mengatakan "ini ada titipan uang dari si A (Inisial) mintak coblos partai gerindra”. Lalu M (Inisial) menemui H (Inisial) pada hari jumat dan memberikan uang sebanyak 450.000 untuk A, 200.000 diambil M selebihnya untuk istri M.
(Sumber data: Hasil Pengawasan Langsung)
Selanjutnya atas hasil temuan dugaan praktik Politik Uang tersebut
d tindaklanjuti oleh masing-masing Bawaslu kabupaten/Kota dimana
tempat praktik tersebut terjadi
b. Rekomendasi
Rekomendasi yang diberikan oleh Bawaslu Provins hanya berifat
lisan kepada Bawaslu Kabupaten/Kota untu dapat menindaklanjuti
kejadian tersebut, Dimana Bawaslu Kabupaten/Kota yaang memiliki
wewenang untuk menindaklanjuti atas kejadian dugaan praktik politik
uang tersebut.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Seluruh tindak lanjut Kejadian dugaan praktik politik uang tersebut
dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten/Kota masing-masing.
J. PELAKSANAAN NON TAHAPAN PENGAWASAN POLITISASI SARA
1. Pelaksanaan Pengawasan
Pelaksanaan Pengawasan Politisasi SARA merujuk pada landasan hukum
Pasal 280 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
120 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Tabel. 40 Kerawanan dalam Dimensi dan Subdimensi Politisasi SARA
Dimensi Subdimensi Subsubdimensi (+) Subsubdimensi (-)
Penyelenggara an Pemilu Yang Bebas dan Adil
Kampanye Substansi materi kampanye dalam berbagai media (massa/elektronik/ sosial)
Materi kampanye bersifat SARA
Materi kampanye mengandung ujaran kebencian
Materui Kampanye mengandung HOAKS
(Sumber data: Buku IKP Tahun 2019)
Dari tabel diatas menggambarkan bahwa Politisasi SARA banyak
ditemukan pada saat tahapan Kampanye, khususnya melalui Media Massa,
Elektronik dan Media Sosial. Adapun potensi kerawanan dalam
pengawasan politisasi SARA antara lain :
1. Penyebaran video, gambar dan konten-konten yang mengandung
unsur SARA;
2. Penggunaan media sosial yang mengupload konten-konten yang
mengandung unsur SARA;
3. Isu SARA rawan digunakan atau dimanfaatkan peserta Pemilu 2019
untuk menaikan elektabilitas diri sendiri melalu media keagamaan.
Media Sosial yang menjadi alat utama bagi para peserta Pemilu dan Tim
Suksesnya, menjadi alat yang mudah untuk diakses oleh masyarakat luas,
banyak ditemukan konten-konten negatif khususnya terkait politisasi SARA.
Hal ini jelas menjadi rentan di kalangan anak-anak yang menggunakan
media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya.
Oleh karena itu hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat untuk Mencegah terjadinya Politisasi Sara pada
saat masa kampanye.
121 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
b. Perencanaan Pengawasan
Perencanaan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat
terkait Pencegahan dan pengawasan Politisasi SARA, umumnya
bersamaan dengan dilakukanya kegiatan Sosialisasi dan Rapat
koordinasi pada tahapan Kampanye, karena pada tahapan inilah
momentum terbaik bagi peserta pemilu unuk mengutarakan dan
menyampaikan Politisasi yang bersifat SARA untuk mempengaruhi
masyarakat agar dapat memilih ke salah satu Pasangan Calon.
Adapun bentuk perencanaan yang telah dilakukan Bawaslu Provinsi
Sumatera Barat seperti proses koordinasi dengan membuat
perencanaan kegiatan Sosialisasi dan Rapat Koordinasi tahaan
kampanye yang salah satu unsur aspek didalamnya memuat
bagaimana pecegahan dan pengawasan tentang Politisasi SARA.
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Politisasi Sara merupakan salah satu aspek yang dijadikan Peserta
Pemilu untuk memenangkan kontestasi politik. upaya pencegahan pun
perlu diperhatikan untuk meminimalisir terjadinya politisasi SARA. Masa
kampanye yang begitu panjang menjadikan Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat fokus untuk melakukan pencegahan terkait isu-isu SARA yang
digunakan peserta Pemilu. Kegiatan Sosialisai dan Rapat Koordinasi
terkait dampak yang ditimbulkan dari politisasi SARA dilakukan oleh
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat dengn berkoordinasi baik dengan Partai
Politik, KPU Provinsi Sumatera Barat, KPID dan stakeholder lainya.
b. Aktivitas Pengawasan
Kegiatan Pengawasan terkait Pengawasan Politisasi SARA yang
dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Sumatera Barat umumnya hanya bersifat
sosialisasi dan rapat koordinasi. Adapun kegiatan mengirimkan surat
122 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
kepada Partai Politik berkaitan dengan Kampanye dimana pada tahapan
kampanye ini ada ditemukan regulasi-regulasi yang mengatur tentang
Politisasi SARA.
Adapun beberapa kegiatan terkait Pengawasan Kampanye dimana
didalamnya dibahas juga aspek Politisasi SARA yaitu :
1) Deklarasi Anti Politik Uang, Hoaks Dan Politisasi Sara Pemilihan
Umum Tahun 2019
2) Rapat Koordinasi Penguatan Pegawasan Netralitas ASN, TNI dan
POLRI dalam Pemilihan Umum Tahun 2019
3) Sosialisasi Pengawasan Pemilu Tahun 2019 dalam Rangka
Membangun Sinergisitas Bersama Kelompok Masyarakat Sipil
dan Organisasi Pemantau Pemilu
3. Hasil-Hasil Pengawasan
a. Temuan
Tidak ditemukan atau diketahui terkait temuan Politisasi Sara
dikarenakan fokus dan strategi pengawasan Bawaslu Provinsi Sumatera
Barat terkait Politisasi SARA hanya bersifat Pencegahan dan Sosialisasi
b. Penanganan Pelanggaran
Tidak terdapat proses penanganan pelanggaran yang dilakukan oleh
Bawaslu Provinsi Sumatera Barat terkait Politisasi SARA.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi
Tidak terdapat tindak lanjut Rekomendasi tekait Politisasi SARA di
Bawaslu Provinsi Sumater Barat.
4. Dinamika dan Permasalahan
Masifnya Praktik Politisasi sara khususnya yang dilakukan melalui media
sosial seperti Youtube, Instagram, Whatsapp dan lainya. Menjadi
123 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
tantangan sekaligus kendala Bagi Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, hal ini
dikarenakan terbatasnya jumlah SDM Pengawas yang dimiliki saat ini, serta
saat ini Bawaslu belum memiliki suatu sistem yang dapat mengakomodir
proses pengawasan baik yang dilakukan di medi sosial maupun secara
langsung.
Selain itu, Dinamika Isu SARA ini menjadi tantangan dan kendala
tersendiri bagi Bawaslu Sumatera Barat dikarenakan regulasi yang belum
menjelaskan secara eksplisit terkait proses pengawasan dan penanganan
pelanggaran khususnya terkait isu-isu SARA yang saat ini terjadi secara
masif.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Elit politik dan publik seharusnya menyadari bahwa Pemilihan Umum
sebagai bagian dari mekanisme politik demokrasi adalah kesempatan
politik untuk memilih pemimpin terbaik sebagai pemegang kedaulatan
rakyat. Dalam konteks ini, politik elektoral ini harus dijalankan secara
edukatif dan konstruktif untuk mencapai tujuan politik yang luhur. Nalar
politik kritis dan rasional harus dikedepankan dalam menyeleksi dan
memilih calon pemimpinnya. Di titik ini, politik yang konstruktif yang
mengedepankan seleksi calon pemimpin dari sisi integritasnya, serta
gagasan dan agenda yang diusungnya harus didorong.
Kedapan harus ada bentuk koordinasi yang lebih jelas antar semua pihak
yang terlibat dalam mengawal jalanya Pemilihan Umum yang lebih baik.
Kegiatan Sosialisasi terkait bahayanya Politisasi SARA harus ditingkatkan
dan dilaksanakan ke seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan Risk
Awareness atas dampak yang terjadi jika Politisasi SARA ini terus berjalan
dari Pemilu ke Pemilu selanjutnya.
Peran berbagai stakeholder sangat penting, Mulai dari KPU sebagai
penyelenggara Pemilihan Umum, Bawaslu Sebagai lembaga pertama yang
mengawasi jalanya pelaksanaan pemilihan Umum harus melakukan
124 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
evaluasi terkait Pencegahan dan Pengawasan Politisasi SARA. Lembaga
Legislatif sebagai Pembuat undang-undang dan peraturan pun harus lebih
peka terhadap masalah-masalah yang terjadi pada Pemilihan Umum tahun
2019. KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu harus terus
meningkatkan kordinasi dengan berbagai pihak seperti Kepolisian, TNI, dan
Aparatur Sipil Negara dimana masyarakat sangat mengharapkan
terciptanya Pemilihan Umum yang jujur dan berkeadilan.
Peran Kementerian Komunikasi dan informatika pun dinilai memiliki
peranan penting dalam melakukan filter dan screening terhadap konten-
konten yang mengangkat keujaran kebencian serta Isu-isu SARA. Komisi
Penyiaran pun harus lebih concern untuk memposisikan lembaganya untuk
benar-benar menindak tegas apabila ada peserta Pemilu yang melakuan
kegiatan kampanye dengan isu-isu SARA.
125 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hasil pengawasan terhadap tahapan Pemuktahiran Data dan Daftar
Pemilih masih ditemukan Pemilih yang telah memenuhi syarat untuk
mendapatkan hak pilihnya namun belum masuk dalam daftar pemilih.
Selain itu masih banyak ditemukan masyarakat yang belum mengetahui
syarat dan jadwal terkait pindah memilih bagi masyarakat yag berada di
luar domisili.
2. Bentuk pengawasan melalui Alat Kerja Pengawasan (AKP) yang berasal
dari Bawaslu Republik Indonesia, diturunkan pada saat tahapan sedang
berlangsung. Sehingga proses analisa dan evaluasi atas Alat Kerja
Pengawasan tidak berjalan secara efektif.
3. Tidak efektifnya proses pengawasan pada tahapan Pendaftaran
Pencalonan dan Laporan Dana Kampanye dikarenakan Peserta Pemilu
yang mayoritas datang mendaftar dan melaporkan di hari terakhir jadwal
yag telah ditetapkan oleh KPU Provinsi Sumatera Barat. sehingga proses
pengawasan menjadi tidak efektif dikarenakan terlalu banyaknya objek
yang diwasi tidak sebanding dengan jumlah SDM pengawasan yang hadir.
4. Koordinasi antara KPU Provinsi sebagai penyelenggara dan Bawaslu
Provinsi Sumatera Barat sebagai Lembaga yang mengawasi agar tahapan-
tahapan tersebut berjalan sesuai regulasi dan peraturan yang berlaku
masih belum maksimal sehingga dampaknya masih ditemukan beberapa
kendala serta permasalahan disetiap tahapan pada Pemilu Tahun 2019.
5. Masih ditemukanya regulasi terkait Pemilihan Umum dengan regulasi
turunan lainya yang tidak selaras dan masih terdapat regulasi yang belum
jelas mengatur tentang sanksi atas pelanggaran dala pelaksanaan
pemilihan Umum tahun 2019.
126 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
B. REKOMENDASI
1. Perlu terdapat regulasi yang lebih jelas yang mengatur tentang
pemutakhiran data pemilih. Selain itu harus ada Peningkatan kualitas
SDM khususnya untuk petugas Panitia Pendaftaran pemilih (PNTARLIH),
Peningkatan Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) yang handal dalam
proses pemutakhiran data pemilih agar dapat menghasilkan data pemilih
yang valid dan dapat mengakomodir seluruh Hak pilih masyarakat yang
sudah memiliki hak Pilih.
2. Agar untuk Pemilihan Umum atau Pemilihan Kepada Daerah kedepan,
Alat Kerja Pengawasan yang telah dibuat oleh Bawaslu Republik Indonesia
dapat diturunkan sebelum pelaksanaan berlangsung, hal ini penting agar
Bawaslu Provinsi dan Bawaslu kabupaten/Kota dapat melakukan analisa
di awal serta melakukan evaluasi atas hasil Alat kerja Pengawasan (AKP).
3. Agar kedepan KPU dapat membuat aturan yang tegas terkait
penjadwalan dan waktu baik pada saat tahapan Pencalonan maupun
Laporan Dana Kampanye agar Peserta Pemilu tersebut dapat datang
sesuai dengn jadwal dan waktu yang telah ditentukan. Hal ini agar
Peserta Pemilu yang hadir tidak datang pada saat waktu yang bersamaan
sehingga akan mempermudah Bawaslu dalam melakukan pengawasan.
4. Agar pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah selanjutnya,
KPU dan Bawaslu sebagai Penyelenggara Pemilihan Umum dapat lebih
meningkatkan koordinasi khususnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan
tahapan Pemilihan umum. Hal ini akan membantu penyelenggaraan
dapat berjalan sesuai dengan regulasi dan peraturan yang ada. Bentuk
Koordinasi tersebut dapat dilakukan dengan cara kegiatan Rapat
Koordinasi, Sosialisasi maupun Koordinasi secara langsung.
Agar Pada pemilihan Umum dan Pemilihan kepala daerah selanjutnya,
Peraturan serta regulasi beserta peraturan turunanya dapat berjalan secara
selaras sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi Penyelenggara Pemilu
khususnya Bawaslu. Selain itu, harus ada peraturan dan regulasi yang jelas
127 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
terkait sanksi dan dapat diimplementasikan terhadap semua pelanggaran tanpa
melihat status sosial dan ekonomi.
128 | B A W A S L U P R O V I N S I S U M A T E R A B A R A T
DAFTAR LAMPIRAN
• Tahapan Pengawasan Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih
https://drive.google.com/open?id=11i816LH0ZBwqNNxz9OmJb4K_vN34yB01
• Tahapan Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Calon DPD/DPRD
Provinsi/DPRD Kabupaten/Kota
https://drive.google.com/open?id=14HXh0qgNagDO13NJxo2Jqvji8NvG-WX4
• Tahapan Kampanye
https://drive.google.com/open?id=15Xzynhanbv6gHidIeI1QSih-ILqhZXYh
• Tahapan Pelaksanaan Tahapan Dana kampanye
https://drive.google.com/open?id=1geg1gW1hv63MYk3xWQgP1PalwbC4q4uM
• Tahapan Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan, dan
Rekapitulasi Suara
https://drive.google.com/open?id=1WgZtjKkCeHiIeO1VTxxLVklnbuTpPHId
• Tahapan Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan ASN
https://drive.google.com/open?id=1J_dTrJ-PiOzFJTkwrwxPJ02HVuyfvjxR
• Dokumentasi (Foto) Tahapan Pengawasan
https://drive.google.com/open?id=1-3GRQt3EmGy2vsvreRDd1Qz8D7fMcUEz
• Dokumentasi Kegiatan Pengawasan
https://drive.google.com/open?id=1VPm9vEg7ytvZDS4jfhpQSAgKNFJIG6Fv
• Pencegahan
https://drive.google.com/open?id=1YwYFtwJSsl4bF1h_ZjPIANZ78x4DEb0p
top related