lansiaa jadi.docx

Post on 26-Oct-2015

11 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

SEMANGAY

TRANSCRIPT

Dari hasil survey diperoleh data :

KESEHATAN LANSIA1. Penyakit yang diderita lansiaNo. Jenis Penyakit Jumlah

Prosentassi

1. TBC 1 10%

2. Hipertensi 3 30%

3. Kencing manis 0 0

4. Gangguan jiwa 0 0

5. Katarak 0 0

6. Rematik 1 10%

7. Pikun 1 10%

8. Stroke 0 0

9. Tidak 4 40%

Jumlah 10 100%

2. Upaya yang dilakukan keluarga ketika lansia sakitNo. Upaya yang dilakukan Jumlah Prosentasi

1. Dibawa ke pelayanan kes 6 60%

2. Dibawa ke tenaga non kes 0 0

3. Diobati sendiri 4 40%

4. Tidak periksa 0 0

Jumlah 10 100%

3. Lansia melakukan olahragaNo. Melakukan olahraga Jumlah Prosentasi

1. Ya teratur 1 10%

2. Tidak teratur 4 40%

3. Tidak pernah 5 50%

Jumlah 10 100%

4. Pola makanNo. Pola makan Jumlah Prosentasi

1. Teratur 4 40%

2. Tidak teratur 6 60%

Jumlah 10 100%

5. Berat badan lansiaNo. Berat badan Jumlah Prosentasi

1. Normal 6 60%

2. Kurang 2 20%

3. Lebih 2 20%

Jumlah 10 100%

6. Kategori dalam pemenuhan kebutuhan lansiaNo. Kategori Jumlah Prosentasi

1. Tergantung pada orang lain 3 30%

2. Dibantu 0 0

3. Mandiri 7 70%

Jumlah 10 100%

7. Kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan lansiaNo. Kebiasaan buruk lansia Jumlah Prosentasi

1. Merokok 2 20%

2. Minum kopi 1 10%

3. Minum alkohol 0 0

4. Lain-lain 7 70%

Jumlah 10 100%

8. Keadaan lingkungan lansiaNo. Keadaan lingkungan lansia Jumlah Prosentasi

1. Lantai licin 3 30%

2. Rumah gelap 0 0

3. Selokan terbuka 2 20%

4. Tidak membahayakan 5 50%

5. Lain-lain 0 0

Jumlah 10 100%

9. Lansia mengikuti kegiatan

sosialNo. Lansia mengikuti keg.lansia Jumlah Prosentasi

1. Ya 3 30%

2. Tidak 7 70%

Jumlah 10 100%

10. Lansia mengikuti Posyandu LansiaNo.

Lansia mengikuti posy.lansia Jumlah Prosentasi

1. Ya 0 0

2. Tidak 10 100%

Jumlah 10 100%

11. Lansia mempunyai KMSNo. Lansia mempunyai KMS Jumlah Prosentasi

1. Ya 0 0

2. Tidak 10 100%

Jumlah 10 100%

Sehingga dapat ditegakkan masalah kesehatan yang ada di RW tersebut dan berhubungan dengan lansia adalah :

1. Dalam masalah kesehatan ada lansia yang menderita TBC (1), hipertensi (3),pikun (1).2. Yang dilakukan keluarga ketika lansia sakit adalah 60% dibawa ke pelayanan kesehatan dan

sisanya ditangani sendiri oleh keluarga tersebut.3. Kegiatan olahraga khusus lansia membuktikan bahwa 50% lansia tidak pernah olahraga dan 40%

tidak teratur ,dan 10% teratur.4. Pola makan lansia 60% tidak teratur.5. Berdasarkan berat badan 20% kurang,dan 20% lebih. 6. Dalam pemenuhan kebutuhan lansia 30% tergantung pada orang lain.7. Kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan lansia antara lain: 20% merokok, 10% minum

kopi, dan sisanya mengalami gangguan kesehatan lainnya.8. Keadaan lingkungan lansia : 50% membuktikan membahayakan ,seperti : lantai licin dan selokan

terbuka.9. 70% lansia tidak mengikuti kegiatan sosial.10. 100% ataui secara keseluruhan dari lansia tidak mengikuti posyandu dan tidak memiliki KMS.

Dari masalah diatas dapat ditegakkan diagnose ,antara lain :

1. Kurang pengetahuan lansia dan keluarga berhubungan dengan lingkungan sosial yang kurang mendukung.Intervensi yang dapat ditegakkan(berdasarkan prioritas) :1. Membentuk posyandu lansia

- Menyiapkan kader-kader posyandu lansia ( memberi pelatihan pada calon kader seperti pengukuran tekanan darah dan kegiatan yang berhubungan dengan lansia.)

- Melaksanakan musyawarah bersama kader posyandu lansia dan perangkat desa untuk merealisasikan kegiatan posyandu lansia.

- Berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk bekerjasama dalam pelaksanaan posyandu tersebut.

- Menyiapkan susunan acara posyandu tersebut.- Menyiapkan materi promosi kesehatan yang berhubungan dengan masalah pada lansia

di desa tersebut seperti : penkes TBC ,Hipertensi,pikun dan menghindari kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan.

- Memberikan pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan lansia seperti nutrisi, lingkungan lansia .

2. Mengadakan kegiatan senam lansia rutin (selatin ) setiap 1 minggu 1kali.- Bekerjasama dengan perangkat desa untuk merealisasikan kegiatan dan melatih warga

setempat untuk menjadi instruktur senam secara bergantian.3. Mengadakn kegiatan arisan lansia / pengajian lansia yang berguna menambah kegiatan

sosial lansia.- Bekerjasama dengan perangkat desa dan takmir masjid setempat.

No Masalah pada lansia Diagnosa1. Sehingga dapat ditegakkan masalah

kesehatan yang ada di RW tersebut dan berhubungan dengan lansia adalah :

1. Dalam masalah kesehatan ada lansia yang menderita TBC (10%), hipertensi (30%),pikun (10%).

2. Yang dilakukan keluarga ketika lansia sakit adalah 60% dibawa ke pelayanan kesehatan dan sisanya ditangani sendiri oleh keluarga tersebut.

3. Kegiatan olahraga khusus lansia membuktikan bahwa 50% lansia tidak pernah olahraga dan 40% tidak teratur ,dan 10% teratur.

Resiko terjadinya masalah kesehatan pada lansia ( TBC, hipertensi , pikun ) di RW 1 , desa Seger Waras, Kecamatan Suka Sehat, Kabupaten Seger Abadi berhubungan dengan Kurang pengetahuan lansia dan keluarga tentang masalah kesehatan lansia dan lingkungan sosial yang kurang mendukung.

4. Pola makan lansia 60% tidak teratur.

5. Berdasarkan berat badan 20% kurang,dan 20% lebih.

6. Dalam pemenuhan kebutuhan lansia 30% tergantung pada orang lain.

7. Kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan lansia antara lain: 20% merokok, 10% minum kopi, dan sisanya mengalami gangguan kesehatan lainnya.

8. Keadaan lingkungan lansia : 50% membuktikan membahayakan ,seperti : lantai licin dan selokan terbuka.

9. 70% lansia tidak mengikuti kegiatan sosial.

10. 100% ataui secara keseluruhan dari lansia tidak mengikuti posyandu dan tidak memiliki KMS.

IntervensiIntervensi yang dapat ditegakkan(berdasarkan prioritas) :4. Membentuk posyandu lansia

- Menyiapkan kader-kader posyandu lansia ( memberi pelatihan pada calon kader seperti pengukuran tekanan darah dan kegiatan yang berhubungan dengan lansia.)

- Melaksanakan musyawarah bersama kader posyandu lansia dan perangkat desa untuk merealisasikan kegiatan posyandu lansia.

- Berkoordinasi dengan puskesmas setempat untuk bekerjasama dalam pelaksanaan posyandu tersebut.

- Menyiapkan susunan acara posyandu tersebut.- Menyiapkan materi promosi kesehatan yang berhubungan dengan masalah

pada lansia di desa tersebut seperti : penkes TBC ,Hipertensi,pikun dan menghindari kebiasaan buruk yang mengganggu kesehatan.

- Memberikan pengetahuan tentang pemenuhan kebutuhan lansia seperti nutrisi, lingkungan lansia .

5. Mengadakan kegiatan senam lansia rutin (selatin ) setiap 1 minggu 1kali.- Bekerjasama dengan perangkat desa untuk merealisasikan kegiatan dan

melatih warga setempat untuk menjadi instruktur senam secara

bergantian.6. Mengadakn kegiatan arisan lansia / pengajian lansia yang berguna menambah

kegiatan sosial lansia.- Bekerjasama dengan perangkat desa dan takmir masjid setempat.

Diagnosa

Tujuan Intervensi Kriteria evaluasi

Jangka panjang

Jangka pendek

kriteria standard

Resiko terjadinya masalah kesehatan pada lansia ( TBC, hipertensi , pikun ) di RW 1 , desa Seger Waras, Kecamatan Suka Sehat, Kabupaten Seger Abadi berhubungan dengan Kurang pengetahuan lansia dan keluarga tentan

Setelah dilakukan pertemuan atau musyawarah masyarakat dalam waktu dua Minggu ,masalah kesehatan lansia dapat dihindari.

Setelah dilakukan pertemuan atau musyawarah masyarakat dalam waktu dua Minggu ,masyarakat mampu menyediakan sarana, media dan penyaluran untuk kesehatan lansia dengan kriteria hasil :

1. Masyarakat mampu me

1. Bentuk Posyandu Lansia

2. Latih masyarakat menjadi kader Posyandu lansia

3. Adakan Senam Lansia Rutin (Selatin)

4. Adakan pengajian atau arisa rutin lansia.

5. Beri penyuluhan tentang kesehatan Lansia dan penyakit-penyakit yang terjadi pada lansia

6. Beri penyuluhan keluarga lansia tentang kebiasaan buruk dalam lansia yang harus dihindari,dan lingkungan baik untuk lansia.

Verbal dan nonverbal

1. Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi warga yang sudah berusia lanjut.( http://boonemeemy.blogspot.com/2012/01/posyandu-lansia.html)

2. Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Syafrudin dan Hamidah, 2009:177).

3. Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan

g masalah kesehatan lansia dan lingkungan sosial yang kurang mendukung.

mbentuk komunitas posyandu lansia.

2. Masyarakat mampu membentuk kader

baik dan benar. Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah menderita. (Puslitbang Depkes RI, 2003:6).

4. Kegiatan sosial lansia (bahasa Inggris:social movement) adalah aktivitas sosial lansia berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbentuk organisasi, berjumlah besar atau individu yang secara spesifik berfokus pada suatu isu-isu sosial atau politik dengan melaksanakan, menolak, atau mengkampanyekan sebuah perubahan sosial. (http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembicaraan:Gerakan_sosial&action=edit&redlink=1)

kesehatan posyandu lansia .

3. Lansia mampu berinteraksi dengan lingkung

5. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Dengan kata lain pendekatan melalui aspek pendidikan termasuk kegiatan penyuluhan kesehatan, yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang merugikan kesehatan kea rah perilaku hidup sehat.

(https://sites.google.com/site/kahirulfatihin/evaluai-dalam-penyuluhan-kesehatan)

an sosialnya minimal seminggu 1 kali.

4. Keluarga lansia mampu mengerti keb

utuhan-kebutuhan yang dibutuhkan lansia.

5. Pengetahuan keluarga dan

lansia tentang masalah kesehatan lansia bertambah .

top related