lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Post on 14-Jun-2015
134 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RTRW KABUPATEN MUSI BANYUASIN
No
Isu Lingkungan
Strategis
Subtansi
RTRW
Pengaruh
Positif/Negatif
Alternatif Mitigasi
Rekomendasi
1 Kabupaten Musi Banyuasin memiliki luasan kawasan hutan sebesar 719.976 ha (kurang lebih 50 % total wilayah administrasi) dengan luasan kawasan hutan lindung mencapai 490.098,37 Ha. Meski tidak diperoleh data secata kuantitas, dari berbagai sumber diperoleh informasi bahwa lebih dari 50 % kawasan hutan mengalami degradasi dan deforestasi. Salah satu indikasi adalah terjadinya banjir besar tahun 2010 yang melanda 52 desa di 7 kecamatan akibat meluapnya sungai Musi.
Pengendalian terhadap kawasan lindung
Negatif :
Perambahan kawasan
hutan dan kegiatan
perladangan oleh kegiatan
masyarakat di dalam
kawasan Hutan akan
mengganggu upaya-upaya
perlindungan terhadap
kekayaan keanekaragaman
hayati.
Dregradasi dan deforestasi
juga akan berdampak bagi
ketersediaan air bersih dan
terjadinya bahaya longsor
dan banjir.
Ketentuan pelarangan kegiatan
perladangan di dalam kawasan
Hutan Lindung dan Hutan
Produksi
RTRW Kabupaten Musi Banyuasin harus memasukkan alternatif mitigasi terkait dalam aturan pengendalian terhadap kawasan lindung khususnya yang meliputi kawasan Hutan Lindung
2 Potensi ketersediaan dan kesesuaian lahan untuk pengembangan sektor pertanian dan
Pemanfaatan dan pengendalian kawasan budidaya
Positif :
Optimalisasi penggunaan lahan-lahan yang berpontensi untuk
Masyarakat setempat sebanyak
mungkin dilibatkan dalam
pengelolaan perkebunan swasta
Pengendalian pemanfaatan ruang di areal-areal yang memiliki potensi pengembangan sektor pertanian dan sektor perkebunan yang ada di
perkebunan. Komoditi perkebunan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah karet dan kelapa sawit baik perkebunan rakyat maupun perkebunan besar swasta Nasional..
pengembangan pertanian dan perkebunan Terbuka banyak lapangan kerja baru dalam proses produksi, industri pengolahan dan pemasaran hasil produk serta kegiatan pendukung lainnya Negatif :
Potensi dihasilkannya limbah gas berupa asap akibat kegiatan pembakaran lahan saat dilakukan land clearing Potensi dihasilkannya limbah padat, cair dan gas akibat kegiatan produksi seperti residu pestisida dan limbah industry pengolahan hasil perkebunan
dalam skala besar
Sebelum kegiatan pengelolaan
perkebunan dilakukan wajib
dilakukan studi kelayakan dan
studi amdal yang hasilnya
disetujui oleh tim evaluasi dari
lembaga yang berwenang.
Ketentuan pelarangan kegiatan
pengelolaan perkebunan yang
menimbulkan kerusakan
lingkungan seperti land clearing
dengan cara dilakukan
pembakaran.
Kabupaten Musi Banyuasin
3
Potensi Pertambangan batubara, minyak dan gas bumi dan galian golongan C
Pemanfaatan dan pengendalian kawasan budidaya
Positif :
Menjadi salah satu penggerak utama perekonomian yang memberikan dampak pengganda signifikan terhadap kegiatan ikutan. Terbuka banyak lapangan kerja baru dalam proses penambangan/kegiatan produksi serta kegiatan pendukung lainnya
Apabila ternyata di kawasan
lindung terdapat indikasi
adanya potensi pertambangan
berupa batubara, minyak dan
gas dan galian golongan C serta
deposit mineral lainnya yang
bila diusahakan dinilai amat
berharga bagi Negara, maka
kegiatan budidaya di kawasan
lindung tersebut dapat diizinkan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengendalian pemanfaatan ruang di areal-areal yang memiliki potensi pertambangan batubara, minyak dan gas dan galian golongan C yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin
Negatif :
Potensi dihasilkannya limbah padat, cair , gas serta perubahan bentang alam selain juga mengundang bahaya erosi dan longsor pada areal-areal tertentu.
Pengelolaan kegiatan budidaya
dilakukan dengan tetap
memelihara fungsi lindung
kawasan yang bersangkutan.
Apabila penambangan bahan
galian dilakukan, penambang
bahan galian tersebut wajib
melaksanakan upaya
perlindungan terhadap
lingkungan hidup dan
melaksanakan rehabilitasi
daerah bekas
penambangannya, sehingga
kawasan lindung dapat
berfungsi kembali.
Sebelum kegiatan
pertambangan dilakukan wajib
dilakukan studi kelayakan dan
studi amdal yang hasilnya
disetujui oleh tim evaluasi dari
lembaga yang berwenang.
Ketentuan pelarangan kegiatan
penambangan terbuka di dalam
kawasan lindung
Ketentuan pelarangan kegiatan
penambangan yang
menimbulkan kerusakan
lingkungan.
Ketentuan pelarangan lokasi
penggalian pada lereng curam
lebih besar dari 40% dan
kemantapan lerengnya kurang
stabil, untuk menghindari
bahaya erosi dan longsor.
top related