lampiran 01 surat izin penelitianrepo.undiksha.ac.id/7366/9/1612061013-lampiran.pdfmelaksanakan...
Post on 24-Aug-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
Lampiran 01 Surat Izin Penelitian
2
3
Lampiran 02 Dokumen RPP
4
5
6
7
8
Lampiran 03 Dokumen Silabus
9
10
11
12
13
14
Lampiran 04 Rubrik Penilaian Pengetahuan
15
16
Lampiran 05 Jurnal Penilaian Sikap
17
Lampiran 06 Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara
18
19
Lampiran 07 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis
20
21
22
23
Lampiran 08 Rubrik Penilaian Keterampilan Membaca
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBACA
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Singaraja
Komp. Keahlian : Usaha Perjalanan Wisata dan Perhotelan
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Jenis tes : Tes objektif (pilihan ganda, mengisi rumpang dan
menjodohkan kata)
Skor akhir diperoleh dengan cara:
Siswa diminta untuk membaca teks pada tes. Soal yang diberikan berkaitan
dengan teks. Masing-masing soal diberikan 1 poin untuk setiap jawaban benar
siswa.
Jenis tes : Membaca nyaring dan tes lisan
KRITERIA PENILAIAN
Skor Ketepatan pengucapan Jawaban atas pertanyaan lisan
Kesesuaian dengan pertanyaan Tata bahasa
4 Teks dibaca dengan nada
dan pengucapan yang
benar
Siswa mampu menjawab
pertanyaan secara lisan sesuai isi
teks yang dibaca
Siswa mampu menjawab pertanyaan
secara lisan dengan tata bahasa yang
benar
3 Teks dibaca dengan nada
dan pengucapan yang
benar dengan sedikit
kesalahan
Siswa mampu menjawab
pertanyaan secara lisan dengan
sedikit kesalahan
Siswa mampu menjawab pertanyaan
secara lisan dengan sedikit kesalahan tata
bahasa
2 Teks dibaca dengan nada
dan pengucapan yang
kurang sesuai, dengan
cukup banyak kesalahan
baca
Siswa belum mampu menjawab
pertanyaan secara lisan, perlu
bimbingan dalam menjawab
Siswa belum mampu menjawab
pertanyaan secara lisan, perlu bimbingan
dalam menjawab
1 Teks dibaca dengan nada
dan pengucapan yang
kurang sesuai dengan
banyak kesalahan baca
Siswa belum mampu menjawab
pertanyaan secara lisan, perlu
bimbingan dan penjelasan lebih
lanjut tentang isi teks
Siswa belum mampu menjawab
pertanyaan secara lisan, perlu bimbingan
dan penjelasan lebih lanjut tentang tata
bahasa
Skor akhir diperoleh dengan cara:
NO Kriteria penilaian Skor
1 Ketepatan pengucapan 1-4
2 Jawaban tes lisan terkait kesesuaian denga nisi teks 1-4
3 Tata bahasa 1-4
Total skor = (skor maksimal + 5) x 5 Nilai maksimal = 100
24
Lampiran 09 Rubrik Penilaian Keterampilan Mendengar
25
26
Lampiran 10 Program Remidial
27
28
29
30
Lampiran 11 Program Pengayaan
31
32
33
34
35
Lampiran 12 Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DI KELAS X SMK NEGERI
1 SINGARAJA
Identitas
Nama guru :
Tema/Subtema/Pemb :
Kelas :
No
Item/Butir Ceklist
Tanggapan
Ya Tidak
1. Memberikan penghargaan berupa pujian, tepuk tangan,
dan lain-lain terhadap aktivitas siswa selama proses
pembelajaran daring berlangsung.
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes tulis.
3. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes lisan.
4. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan penugasan.
5. Melaksanakan penilaian sikap dengan observasi.
6. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian diri.
7. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian antar
peserta didik.
36
Catatan :
8. Melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal.
9. Melaksanakan penilaian sikap dengan wawancara.
10. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian kinerja.
11. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian produk.
12. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
proyek.
13. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian portofolio.
14. Memberikan tindak lanjut berupa pengayaan, remedial,
atau tugas terhadap hasil belajar.
15. Tugas yang diberikan mencerminkan pengalaman atau
kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam kehidupan
seharinya.
16. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses
Pembelajaran daring berlangsung.
37
Lampiran 13 Lembar Hasil Observasi
LEMBAR HASIL OBSERVASI PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM
PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DI KELAS X SMK NEGERI 1 SINGARAJA
Identitas
Nama guru :
Putu Arry Krisdayanthi. S.Pd
Tema/Subtema/Pemb :
Pengenalan Huruf Jepang Kelas:
X B APH
38
No.
Item/Butir Ceklist
Observasi I
Tanggapan
Ya Tidak
1. Memberikan penghargaan berupa pujian, tepuk tangan,
dan lain-lain terhadap aktivitas siswa selama proses
pembelajaran daring berlangsung.
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes tulis.
3. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes lisan.
4. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan penugasan.
5. Melaksanakan penilaian sikap dengan observasi.
6. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian diri.
7. Melaksanakan penilaian
peserta didik.
sikap dengan penilaian antar
8. Melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal.
9. Melaksanakan penilaian sikap dengan wawancara.
10. Melaksanakan penilaian
penilaian kinerja.
keterampilan siswa dengan
11. Melaksanakan penilaian
peniaian produk.
keterampilan siswa dengan
39
Catatan :
1. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian diri tidak dilaksanakan?
Alasannya: karena waktu yang tersedia tidak memadai, jadi pada saat
itu hanya dilakukan observasi.
2. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian antar peserta didik tidak
dilaksanakan? Alasannya: karena waktu yang tersedia tidak memadai,
pada saat itu hanya dilakukan observasi.
12. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
proyek
13. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian portofolio.
14. Memberikan tindak lanjut berupa pengayaan, remedial,
atau tugas terhadap hasil belajar.
15. Tugas yang diberikan mencerminkan pengalaman atau
kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam kehidupan
seharinya.
16. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses
pembelajaran daring berlangsung.
40
3. Mengapa penilaian keterampilan siswa dengan penilaian produk dan
penilaian proyek tidak dilaksanakan?
Alasannya : Karena saat pembelajaran daring untuk memberikan
tugas produk atau tugas proyek kepada siswa untuk pengerjaanya
kurang efektif untuk dilaksanakan.
4. Mengapa penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio tidak
dilaksanakan?
Alasannya: Karena pembelajaran dengan sistem daring, maka untuk
penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio cukup susah
untuk dilaksanakan. Selain itu, penilaian portofolio mencakup hal
yang luas seperti rangkuman tugas siswa, prestasi peserta didik, hasil
karya peserta didik dan bisa berupa laporan. Sehingga, hal tersebut
cukup susah untuk dilaksanakan mengingat waktu yang terbatas dan
kondisi seperti saat ini.
5. Mengapa memberikan tindak lanjut berupa pengayaan, remedial,
atau tugas terhadap hasil belajar tidak dilaksanakan?
Alasannya: karena pengayaan dan remedial yang diberikan oleh guru
dilakukan setelah tes tulis.
41
LEMBAR HASIL OBSERVASI
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA JEPANG DI KELAS X SMK NEGERI 1 SINGARAJA
Identitas
Nama guru : Putu Arry Krisdayanthi. S.Pd
Tema/Subtema/Pemb :
Jiko shoukai (perkenalan
diri)
Kelas: X A APH
No.
Item/Butir
Ceklist
Observasi
II
Tanggapa
n
Ya Tidak
1. Memberikan penghargaan berupa pujian, terhadap
aktivitas siswa pada saat pembelajaran secara daring.
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes tulis.
3. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes lisan.
4. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan penugasan.
5. Melaksanakan penilaian sikap dengan observasi.
6. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian diri.
7. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian antar
42
peserta didik.
8. Melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal.
9. Melaksanakan penilaian sikap dengan wawancara.
10. Melaksanakan penilaian
penilaian kinerja.
Keterampilan siswa dengan
11. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa
dengan
dengan penilaian produk.
12. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa
dengan
dengan proyek.
13. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa
dengan penilaian portofolio.
14. Memberikan tindak lanjut berupa pengayaan, remedial,
atau tugas terhadap hasil belajar.
15. Tugas yang diberikan mencerminkan pengalaman atau
kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam kehidupan
seharinya.
16. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses
pembelajaran secara daring berlangsung.
43
Catatan :
Berikut ini merupakan hasil observasi selanjutnya yang tidak dapat
terlaksana selama pembelajaran daring sehingga ada beberapa hal
dapat disampaikan sebagai berikut.
1. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian diri tidak dilaksanakan
Alasannya: karena proses pembelajaran dilaksanakan secara daring
serta waktu yang tersedia tidak memadai, jadi pada saat itu hanya
dilaksanakan observasi dan mengamati melalui kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media WA.
1 Mengapa penilaian sikap dengan penilaian antar peserta didik tidak
dilaksanakan? Alasannya: Karena proses pembelajaran dilaksanakan
secara daring serta waktu yang tersedia tidak memadai, pada saat itu hanya
dilaksanakan observasi atau pengamatan melalui media WA.
2 Mengapa penilaian sikap dengan wawancara tidak dilaksanakan?
Alasannya:Karena, proses pembelajaran yang dilaksanakan secara daring
sehingga penilaian sikapnya dapat dilihat melalui observasi atau pengamatan
selama proses pembelajaran daring saja.
3 Mengapa penilaian keterampilan siswa dengan penilaian produk dan
penilaian proyek tidak dilaksanakan? Alasannya : Karena saat
pembelajaran daring untuk memberikan tugas produk atau tugas proyek
kepada siswa untuk pengerjaanya kurang efektif untuk dilaksanakan.
4 Mengapa penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio tidak
dilaksanakan? Alasannya: Karena pembelajaran dengan sistem daring, maka
untuk penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio cukup susah untuk
dilaksanakan. Selain itu, penilaian portofolio mencakup hal yang luas seperti
rangkuman tugas siswa, prestasi peserta didik, hasil karya peserta didik dan
44
bisa berupa laporan. Sehingga, hal tersebut cukup susah untuk
dilaksanakan mengingat waktu yang terbatas dan kondisi seperti saat ini.
Oleh karena itu untuk penilaian portofolio saat pembelajaran daring ini
belum dapat dilaksanakan.
45
LEMBAR HASIL OBSERVASI
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA JEPANG DI KELAS X SMK NEGERI 1 SINGARAJA
Identitas
Nama guru : Putu Arry Krisdayanthi. S.Pd
Tema/Subtema/Pemb : Ichinichi no katsudou
Kelas : X C APH
No.
Item/Butir Ceklist
Observasi
III
Tanggapan
Ya Tidak
1. Memberikan penghargaan berupa pujian, terhadap aktivitas
siswa pada saat pembelajaran secara daring.
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes tulis.
3. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes lisan.
4. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan penugasan.
5. Melaksanakan penilaian sikap dengan observasi.
6. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian diri.
7. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian antar
peserta didik.
8. Melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal.
46
9. Melaksanakan penilaian sikap dengan wawancara.
10. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian kinerja.
11. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian produk.
12. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
proyek.
13. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian portofolio.
14. Memberikan tindak lanjut berupa pengayaan, remedial, atau
tugas terhadap hasil belajar.
15. Tugas yang diberikan mencerminkan pengalaman atau
kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam kehidupan
seharinya.
16. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses
pembelajaran secara daring berlangsung.
Catatan :
1. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian diri tidak dilaksanakan?
Alasannya: Karena pada saat proses pembelajaran dilaksanakan
secara daring serta waktu yang tersedia tidak memadai, sehingga pada
saat itu hanya dilaksanakan observasi dan guru mengamati melalui
47
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media WA.
2. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian antar peserta didik tidak
dilaksanakan?
Alasannya: Karena proses pembelajaran dilaksanakan secara daring
serta waktu yang tersedia tidak memadai, pada saat itu hanya
dilaksanakan observasi atau pengamatan melalui media WA
3. Mengapa penilaian sikap dengan wawancara tidak dilaksanakan?
Alasannya:Karena, proses pembelajaran yang dilaksanakan secara
daring sehingga penilaian sikapnya dapat dilihat melalui observasi
atau pengamatan selama proses pembelajaran daring saja. Proses
pembelajaran yang dilaksanakan secara daring dan menggunakan
media WA.
4. Mengapa penilaian keterampilan siswa dengan penilaian produk dan
penilaian proyek tidak dilaksanakan?
Alasannya : Karena saat pembelajaran daring untuk memberikan
tugas produk atau tugas proyek kepada siswa untuk pengerjaanya
kurang efektif untuk dilaksanakan.
5. Mengapa penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio tidak
dilaksanakan? Alasannya: Karena pembelajaran dengan sistem daring,
maka untuk penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio cukup
susah untuk dilaksanakan. Selain itu, penilaian portofolio mencakup
hal yang luas seperti rangkuman tugas siswa, prestasi peserta didik,
hasil karya peserta didik dan bisa berupa laporan. Sehingga, hal
tersebut cukup susah untuk dilaksanakan mengingat waktu yang
48
terbatas dan kondisi seperti saat ini. Oleh karena itu untuk penilaian
portofolio saat pembelajaran daring ini belum dapat dilaksanakan.
49
LEMBAR HASIL OBSERVASI
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA JEPANG DI KELAS X SMK NEGERI 1 SINGARAJA
Identitas
Nama guru : Putu Arry Krisdayanthi. S.Pd
Tema/Subtema/Pemb : JIKAN (penyebutan waktu)
Kelas : X UPW A
No.
Item/Butir Ceklist
Observasi IV
Tanggapan
Ya Tidak
1. Memberikan penghargaan berupa pujian, terhadap aktivitas
siswa pada saat pembelajaran secara daring.
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes tulis.
3. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes lisan.
4. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan penugasan.
5. Melaksanakan penilaian sikap dengan observasi.
6. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian diri.
7. Melaksanakan
peserta didik.
penilaian sikap dengan penilaian antar
8. Melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal.
9. Melaksanakan penilaian sikap dengan wawancara.
50
10. Melaksanakan
penilaian
kinerja.
penilaian Keterampilan siswa dengan
11. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian produk.
12. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
proyek.
13. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian portofolio.
14. Memberikan tindak lanjut berupa pengayaan, remedial,
atau tugas terhadap hasil belajar.
15. Tugas yang diberikan mencerminkan pengalaman atau
kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam kehidupan
seharinya.
16. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses
pembelajaran secara daring berlangsung.
Catatan :
1. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian diri tidak dilaksanakan?
Alasannya: karena proses pembelajaran dilaksanakan secara daring
dengan menggunakan media WA, serta waktu yang tersedia tidak
memadai, jadi pada saat itu hanya dilaksanakan observasi dan
pengamatan saja.
51
2. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian antar peserta didik tidak
dilaksanakan?
Alasannya: Karena proses pembelajaran dilaksanakan secara daring
dengan menggunakan media WA serta waktu yang tersedia tidak
memadai, pada saat itu hanya dilaksanakan observasi atau
pengamatan.
3. Mengapa penilaian sikap dengan wawancara tidak dilaksanakan?
Alasannya:Karena, proses pembelajaran yang dilaksanakan secara
daring sehingga penilaian sikapnya dapat dilihat melalui observasi
atau pengamatan selama proses pembelajaran daring saja.
4. Mengapa penilaian keterampilan siswa dengan penilaian produk
dan penilaian proyek tidak dilaksanakan?
Alasannya : Karena saat pembelajaran daring untuk memberikan
tugas produk atau tugas proyek kepada siswa untuk pengerjaanya
kurang efektif untuk dilaksanakan.
5. Mengapa penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio
tidak dilaksanakan?
Alasannya: Karena pembelajaran dengan sistem daring, maka untuk
penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio cukup susah
untuk dilaksanakan. Selain itu, penilaian portofolio mencakup hal
yang luas seperti rangkuman tugas siswa, prestasi peserta didik, hasil
karya peserta didik dan bisa berupa laporan. Sehingga, hal tersebut
cukup susah untuk dilaksanakan mengingat waktu yang terbatas dan
52
kondisi seperti saat ini. Oleh karena itu untuk penilaian portofolio
saat pembelajaran daring ini belum dapat dilaksanakan.
53
LEMBAR HASIL OBSERVASI
PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA JEPANG DI KELAS X SMK NEGERI 1 SINGARAJA
Identitas
Nama guru : Putu Arry Krisdayanthi. S.Pd
Tema/Subtema/Pemb : Kazoku
Kelas : X UPW B
No.
Item/Butir Ceklist
Obser
vasi
V
Tangg
apan
Ya Tidak
1. Memberikan penghargaan berupa pujian, terhadap aktivitas
siswa pada saat pembelajaran secara daring.
2. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes tulis.
3. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan tes lisan.
4. Melaksanakan penilaian pengetahuan dengan penugasan.
5. Melaksanakan penilaian sikap dengan observasi.
6. Melaksanakan penilaian sikap dengan penilaian diri.
54
7. Melaksanakan
peserta didik.
Penilaian sikap dengan penilaian antar
8. Melaksanakan penilaian sikap dengan jurnal.
9. Melaksanakan penilaian sikap dengan wawancara.
10. Melaksanakan
penilaian
kinerja
penilaian keterampilan siswa dengan
11. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian produk.
12. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
proyek.
13. Melaksanakan penilaian keterampilan siswa dengan
penilaian portofolio.
14. Memberikan tindak lanjut berupa pengayaan, remedial, atau
tugas terhadap hasil belajar.
15. Tugas yang diberikan mencerminkan pengalaman atau kegiatan
yang dilakukan peserta didik dalam kehidupan seharinya.
16. Mengadakan penilaian selama dan sesudah proses
pembelajaran secara daring berlangsung.
Catatan :
1. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian diri tidak dilaksanakan?
Alasannya: karena proses pembelajaran dilaksanakan secara daring
dengan menggunakan media WA, serta waktu yang tersedia tidak
55
memadai, jadi pada saat itu hanya dilaksanakan observasi dan
pengamatan.
2. Mengapa penilaian sikap dengan penilaian antar peserta didik tidak
dilaksanakan?
Alasannya: Karena proses pembelajaran dilaksanakan secara daring
dengan menggunakan media WA serta waktu yang tersedia tidak
memadai, pada saat itu hanya dilaksanakan observasi atau
pengamatan .
3. Mengapa penilaian sikap dengan wawancara tidak dilaksanakan?
Alasannya:Karena, proses pembelajaran yang dilaksanakan secara
daring sehingga penilaian sikapnya dapat dilihat melalui observasi
atau pengamatan.
4. Mengapa penilaian keterampilan siswa dengan penilaian produk dan
penilaian proyek tidak dilaksanakan?
Alasannya : Karena saat pembelajaran daring untuk memberikan
tugas produk atau tugas proyek kepada siswa untuk pengerjaanya
kurang efektif untuk dilaksanakan.
5. Mengapa penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio tidak
dilaksanakan?
Alasannya: Karena pembelajaran dengan sistem daring, maka
untuk penilaian keterampilan dengan penilaian portofolio cukup
susah untuk dilaksanakan. Selain itu, penilaian portofolio
mencakup hal yang luas seperti rangkuman tugas siswa, prestasi
peserta didik, hasil karya peserta didik dan bisa berupa laporan.
56
Sehingga, hal tersebut cukup susah untuk dilaksanakan mengingat
waktu yang terbatas dan kondisi seperti saat ini. Oleh karena itu
untuk penilaian portofolio saat pembelajaran daring ini belum
dapat dilaksanakan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa, penilaian
autentik dalam pembelajaran bahasa Jepang yang terdiri dari 3
penilaian yakni pengetahuan, sikap dan keterampilan pada masing-
masing penilaian terdapat teknik penilaian. Seperti penilaian
pengetahuan dengan teknik tes lisan serta penugasan. Kemudian,
penilaian sikap yaitu menggunakan jurnal penilaian sikap sebagai
acuan dalam menilai sikap siswa selama proses pembelajaran
daring berlangsung. Serta penilaian keterampilan dengan teknik
penilaian kinerja.
57
Lampiran 14
Hasil Wawancara
Nama guru pengajar bahasa Jepang di SMK Negeri 1 Singaraja : Putu Arry
Krisdayanthi. S.Pd
Hari/tanggal : Jumat, 20 November 2020
Waktu : 08.00-09.15 Wita
No Pertanyaan Tanggapan
1. Apakah benar penilaian
yang ibu terapkan di
SMK Negeri singaraja
yaitu penilaian autentik
khususnya dalam
pembelajaran bahasa
Jepang?
Ya benar, penilaian yang saya terapkan yaitu
penilaian autentik.
2. Apakah benar
penilaian autentik
dalam pembelajaran
bahasa Jepang di
SMK Negeri 1
Singaraja berbasis
kurikulum 2013?
Ya benar, penilaian autentik dalam
pembelajaran bahasa Jepang berbasis
kurikulum 2013.
58
3. Semenjak kapan
penilaian autentik
dalam pembelajaran
bahasa Jepang
dilaksanakan?
Kalau di SMK Negeri 1 Singaraja,
itu dulu pernah ada pelajaran
bahasa Jepang,sebelum kurikulum
2013. Kemudian sempat hilang
selama tiga tahunan. Lalu pada
tahun 2017 mulai lagi ada pelajaran
bahasa Jepang dan menggunakan
penilaian autentik sesuai dengan
kurikulum 2013.
4. Teknik penilaian
autentik apa saja yang
sering ibu gunakan
dalam pembelajaran
bahasa Jepang?
Kalau penilaian pengetahuannya
yaitu tes pemahaman. Biasanya
tugas dan penilaian harian.
Misalnya penilaian tugas serta
penilaian harian. Kalau untuk
penilaian sikapnya teknik yang
digunakan itu adalah observasi atau
pengamatan. Kemudian kalau
untuk penilaian keterampilan terdiri
dari penilaian kinerja.
5. Bagaimana cara ibu membuat
instrumen dalam penilaian autentik?
Ya harus disesuaikan. Misalkan
mengajarkan tentang kaiwa.
Percakapan antara dua orang. Jadi
cara membuat instrumennya itu
harus disesuaikan dan untuk
59
instrumen penilaian autentik itu
tentu ada. Seperti dalam hal ini kan
menggunakan rubrik penilaian.
Misalnya, apakah ungkapannya
sudah benar atau hatsuonnya sudah
benar. Kemudian Kosakatanya juga
diperhatikan, apakah sudah benar
atau belum. Selain itu, kalimatnya
juga apakah sudah benar atau
belum. Kemudian bagaimana
interaksi mereka berdua, apakah
bagus atau tidak. Jadi itu pengajaran
mengenai kaiwa. Sesuai dengan
rubrik penilaiannya. Berbeda juga
dengan sakubun. Kalau sakubun
yang dinilai itu adalah ketepatan
kalimatnya. Kosa katanya benar
atau tidak. Kemudian pola
kalimatnya juga dinilai benar atau
tidak. Dan cara happyounya atau
cara menyampaikan isi dari sakubun
seperti apa itu juga dinilai.
6. Instrumen apa saja
yang ibu gunakan
Instrumen penilaiannya yaitu ada rubrik penilaian
dan catatan anekdot.
60
dalam penilaian
autentik?
7. Bagaimana
penguasaan ibu
mengenai kurikulum
2013, terutama
mengenai sistem
penilaiannya?
Kalau kurikulum 2013 itu memang
kelihatannya ribet ya, karena
banyak intrumen penilaiannya.
Tetapi, dijaman sekarang
kurikulum 2013 itu sudah bagus.
Cara penilaiannya ya memang
harus seperti itu. Jadi siswa itu
memang harus bisa praktik juga,
tidak hanya mengerti teori saja tapi
praktik juga harus bisa. Sehingga
kedua itu harus seimbang. Karena
saya di SMK Negeri 1 Singaraja
mengajar perhotelan pariwisata,
jadi anak itu dituntut harus bisa
ngomong atau bicara bahasa
Jepang. Jadi, siswa dituntut untuk
lebih aktif juga. Sehingga
kebanyakan penilaiannya itu adalah
diketerampilan. Keterampilannya
itu seperti kaiwa dan membuat
sakubun tentang idola misalnya.
Kemudian perkacapan di lobby
61
hotel, itu juga dinilai bagaimana
percakapannya sudah baik atau
belum.
8. Terkait dengan
penilaian autentik di
SMK Negeri 1
Singaraja ada berapa
jumlah kompetensi
keahlian di kelas X?
Di kelas X terdapat dua kompetensi
keahlian, seperti kompetensi
keahlian UPW (Usaha Perjalanan
Wisata) dan APH (Akomodasi
Perhotelan) yang dimasing-masing
kompetensi keahlian tersebut dibagi
lagi kelasnya. Kalau dikompetensi
keahlian UPW dibagi menjadi dua
kelas, sedangkan kompetensi
keahlian APH dibagi menjadi tiga
kelas. Selain itu kosa kata juga
diperhatikan. Misalnya saja
kompetensi keahlian UPW kosa
kata yang digunakan itu ya sesuai
ketika siswa berada di tempat
wisata tersebut. Kemudian kalau
kompetensi keahlian APH kosa
katanya juga tidak jauh- jauh dari
perhotelan.
62
9. Bagaimana cara ibu
melaksanakan
penilaian autentik
pada pembelajaran
bahasa Jepang?
Dengan cara observasi dan menggunakan rubrik
penilaian. Masing-masing penilaian seperti
penilaian pengetahuan, sikap dan penilaian
keterampilan sudah ada rubrik penilaiannya.
10 Dalam penerapannya apakah ada hal
khusus yang ibu lakukan seperti
memberi penghargaan atau apresiasi?
Tentu saja ada. Apresiasi dan
penghargaan diberikan dalam
bentuk verbal, berupa pujian
terhadap respon siswa, serta
tambahan poin nilai bila
diperlukan.
11. Kemudian selain
memberikan
apresisasi, bagaimana
ibu menilai aspek
pengetahuan dengan
tes tulis dan lisan?
Pada tes tulis dan lisan tentu saja ada rubrik
peniliaian pemgetahuan juga.
12. Mengapa penilaian
pengetahuan dengan
tes lisan perlu
dilaksanakan?
Untuk mengetahui pemahaman
siswa terhadap materi yang telah
diberikan. Serta mengetahui apakah
tujuan pembelajaran sudah tercapi
atau belum.
63
13. Selanjutnya apakah
ibu memberikan tugas
sebagai tambahan
penilaian?
Iya, jika waktunya memungkinkan.
Pemberian tugas diberikan dengan sistem daring
juga. Untuk tugas bisa dikirimkan melalui media
WatshApp.
14. Kemudian bagaimana cara
melakukan
penilaian sikap?
Dengan melakukan observasi
serta membuat catatan kecil
tentang sikap siswa selama
pembelajaran.
15. Apakah penilaian sikap dengan
penilaian diri terhadap siswa perlu
dilaksanakan?
Sebenarnya perlu untuk
dilaksanakan.karena kedua
hal tersebut sangat
penting, maka dari itu
diperlukanlah penilaian
sikap serta penilaian diri
terhadap siswa. Namun
mengingat waktu yang
kurang memadai seperti
saat ini proses
pembelajaran dengan
sistem daring sehingga
penilaian sikap dengan
penilaian diri terhadap
64
siswa belum dapat
dilaksanakan.
16. Apakah perlu
dilaksanakan
penilaian sikap
dengan penilaian antar
peserta didik?
Sebenarnya perlu, namun
melihat kondisi seperti saat ini
yang kurang memungkinkan
untuk melakukan penilaian
tersebut.
17. Apakah penilaian
sikap juga
dilaksanakan dengan
wawancara?
Ya jika diperlukan, serta melihat kondisi seperti
saat ini dan waktu pembelajaran dilakukan dengan
sistem daring juga terbatas, maka cukup susah
untuk melaksanakan penilaian sikap dengan
wawancara.
18. Kemudian bagaimana
cara melakukan
penilaian
keterampilan siswa
dengan penilaian
kinerja?
Untuk penilaian kinerja atau tugas sudah ada rubrik
penilaiannya. Sehingga pada saat memeriksa tugas,
langsung sesuaikan dengan rubrik penilaiannya.
19. Kemudian apakah
memberikan tindak
lanjut berupa
pengayaan, remedial,
atau tugas terhadap
Ya, perlu dilaksanakan. Jika siswa belum mencapai
nilai diatas KKM maka siswa tersebut diberikan
remedial. Serta jika sudah memenuhi nilai diatas
KKM maka akan dilaksanakan pengayaan.
65
hasil belajar perlu
dilaksanakan?
20. Mengapa perlu
dilaksanakan
penilaian selama dan
sesudah proses
pembelajaran
berlangsung?
Sebagai bahan refleksi, untuk
memperbaiki proses belajar mengajar
selanjutnya.
21. Apakah ada kendala
yang dialami dalam
melaksanakan
penilaian autentik
pada pembelajaran
bahasa Jepang?
Tentu, sebenarnya ada kendala
yang dialami. Misalkan, karena
bahasa Jepang ini adalah bahasa
yang baru bagi mereka. Jadi,
kendala yang paling utama itu
adalah hatsuonnya. Siswa masih
susah untuk menyebutkan hatsuon
dari bahasa Jepang yang baik dan
benar. Yang mana huruf vokal
panjang, yang mana vokal pendek
itu mereka agak susah. Misalnya
saja, membaca tulisan gakko tapi
siswa membaca gakkou. Kemudian
yang lainnya seperti membaca
benkyoshimasu namun siswa
membacanya dengan vokal panjang
66
yaitu benkyoushimasu. Kemudian,
kalau penugasan dimanapun siswa
itu pasti saja ada yang kurang rajin,
ada yang hanya tinggal mencontek
dan lain sebagainya. Karena bahasa
Jepang ini adalah bahasa yang baru
jadi agak susah bagi mereka untuk
mempelajarinya. Selain itu, di
sekolah tidak ada buku terkait
bahasa Jepang. Jadi, sensei di
sekolah harus lebih banyak
memberikan materi secara lisan dan
menjelaskan dengan baik kepada
siswa.
22. Bagaimana solusi
untuk mengatasi
kendala yang dialami
dalam melaksanakan
penilaian autentik
pada pembelajaran
bahasa Jepang ?
Caranya dengan sering-sering
melatih hatsuon mereka atau siswa.
Misalnya saja, di power point itu
ada gambar meja. Kemudian
senseinya terlebih dahulu yang
menyebutkan dalam bahasa Jepang
“tsukue” setelah itu siswa
mengikuti apa yang diucapkan
senseinya. Kemudian siswa yang
67
membaca sendiri, begitu seterusnya.
Jadi harus sering-sering melatih
hatsuon mereka dengan latihan
kaiwa atau percakapan. Sehingga
saya sering bilang kepada siswa,
setiap bertemu dengan sensei
minimal mengucapkan salam dalam
bahasa Jepang seperti “ohayou
gozaimasu” dan salam lainnya.
Dengan begitu maka diharapkan
siswa untuk bisa berbicara bahasa
Jepang. Kebetulan juga cara saya
untuk menumbuhkan minat mereka
itu ada salah satu caranya yaitu di
sekolah SMK Negeri 1 singaraja ini
ada program NP (Nihongo Partner).
Jadi ada orang jepang yang
membantu belajar di sekolah ini.
Namun tidak selalu ada pada saat
proses penilaian dan hanya
membantu serta menemani siswa
belajar saja. Sehingga dengan
adanya program NP tersebut bisa
menumbuhkan motivasi siswa
68
untuk belajar bahasa Jepang. Jadi,
motivasi untuk belajar siswa itu ada.
23. Selama Ini apakah ada
acuan untuk
melakukan peniliaian
autentik?
Ya ada.
24. Jika ada apa itu? Jika
tidak ada apa yang ibu
gunakan selama ini?
Panduan penilaian SMK, panduan penilaian yang
terdapat di buku ajar.
25. Melihat kondisi
seperti sekarang ini
yaitu adanya pandemi
C0VID-19, apakah
sekolah menerapkan
sistem pembelajaran
secara daring?
Iya, sekolah menerapkan sistem pembelajaran
secara daring.
26. Terkait dengan
pembelajaran secara
daring yang
diterapkan oleh pihak
sekolah SMK Negeri
1 Singaraja, media
Dalam pembelajaran daring seperti
saat ini media pembelajaran yang
digunakan yaitu media WA
(Watshapp), lalu untuk absen dan
membuat soal latihan maupun ulangan
saya menggunakan Google form.
69
pembelajaran jenis
apa saja yang ibu
gunakan dalam
mengajar bahasa
Jepang secara daring?
27. Kenapa memilih
media WA
(Watshapp) untuk
mengajar secara
daring?
Alasan memilih media WA untuk
mengajar yaitu: pertama, karena sudah
kesepakatan bersama yang disepakati
oleh pihak sekolah mengenai media
daring yang digunakan dalam
pembelajaran. Alasan yang kedua,
menggunakan media WA lebih mudah
dipahami maupun diakses oleh para
siswa. Sehingga dalam proses belajar
mengajar mereka lebih antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Ketiga, jika
menggunakan media WA, lebih
menghemat pengeluaran biaya kuota,
mengingat ekonomi setiap orang tua
siswa berbeda-beda. Karena
menggunakan media apapun untuk
belajar itu tidak masalah yang
terepenting siswa juga mau belajar dan
mengikuti pembelajaran dengan baik.
70
28. Dengan menggunakan
media WA
(Watshapp) untuk
mengajar, bagaimana
cara ibu untuk
mengontrol kelas
ketika melaksanakan
pembelajaran
secaradaring?
Cara mengontrol kelas ketika
melaksanakan pembelajaran secara
daring dengan menggunakan media
WA yaitu, yang pertama sebelum
memulai pembelajaran diawal saya
memberikan absen kepada siswa.
Kemudian melihat berapa siswa yang
merespon. Jadi disini respon siswa
juga sangat penting ya. Absen yang
digunakan yaitu Google form.
Pemberian absen dilakukan sampai
akhir jam pembelajaran. Jika sampai
akhir pembelajaran siswa tidak ada
kabar, misalnya saja dari salah satu
siswa yang tidak hadir dan tidak
memberikan keterangan apapun maka
keterangannya menjadi alpa(tanpa
keterangan). Kedua, melihat siapa saja
yang ikut dalam berpartisipasi pada
saat pembelajaran berlangsung. Ketiga,
bagi siswa yang jarang berpartisipasi
saya tunjuk untuk menjawab
pertanyaan yang saya ajukan.
Keempat, saya melihat dari tugas.
71
Bagaimana siswa mengerjakan tugas
dengan tepat waktu dan siswa
mengerjakan tugas yang diberikan.
29 Bagaimana cara
mengevaluasi
kompetensi siswa
ketika melaksanakan
pembelajaran dengan
media WA
(Watshapp)?
Cara menilai kompetensi siswa dengan
media WA. Pertama, dengan melihat
cara menjawab pertanyaan siswa.
Kedua, ketika saya memberikan
pertanyaan kepada siswa, apakah
pertanyaan dengan jawaban yang
mereka jawab nyambung atau tidak.
30. Kemudian terkait
dengan penilaian
sikap, bagaimana cara
menilai sikap siswa
ketika melaksanakan
pembelajaran dengan
media
WA(Watshapp)?
Cara menilai sikap ketika
melaksanakan pembelajaran daring
dengan media WA. Pertama, cara
menilai sikap siswa dari cara siswa
menjawab. Apakah siswa menjawab
dengan bahasa yang sopan atau tidak.
Walau belajar melalui daring, namun
penilaian sikap tetap dinilai. Kedua,
kehadiran siswa dalam pembelajaran
juga dinilai. Ketiga, pada saat
mengukuti pembelajaran siswa tertib
atauntidak dalam belajar. Keempat,
apakah siswa mengumpulkan tugas
72
dengan tepat waktu, ini juga dinilai
untuk penilaian sikap.
31. Menurut ibu, apakah
pembelajaran secara
daring efektif untuk
dilaksanakan?
Menurut saya, pembelajaran secara
daring ini cukup efektif mengingat
pembelajaran tatap muka tidak bisa
dilakukan, selain itu pembelajaran
daring yang dilaksanakan di tengah
pandemi COVID-19 ini, kegiatan
pendidikan bisa dilaksanakan
kapanpun dan dimanapun. Selain
itu,bisa juga saling menjaga kesehatan
bersama serta pembelajaran daring
juga menyadarkan kita akan potensi
internet yang luar biasa bermanfaat
bagi bidang pendidikan.
32. Apakah ada kendala
yang ibu rasakan
ketika pelaksanaan
pembelajaran daring
berlangsung?
Ya , tentu ada
33. Jika ada, apa saja
kendalanya?
Krena ini merupakan pembelajaran
daring, ada juga kendala seperti
sebagian besar siswa masalah dengan
kuota, ada beberapa siswa yang tidak
73
memiliki hp, beberapa siswa
mengeluhkan sinyal yang kurang baik,
siswa yang tidak memiliki laptop untuk
pembelajaran myob dan lain-lain.
Selain itu, pada saat mengajar daring,
respon siswa ketika menjawab
pertanyaan ada yang cepat dan ada
juga yang lambat. Karena pada saat
guru sudah menjelaskan bagian materi
selanjutnya baru ada yang merespon
seperti itu.
74
Lampiran 15. Dokumentasi Penelitian
Observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran daring atau
online melalui media WhatsApp. Observasi dilakukan pada hari dan
waktu yang berbeda. Observasi melalui media WhatsApp mulai
dilakukan pada bulan oktober tahun 2020.
75
76
77
78
79
80
RIWAYAT HIDUP
Kadek Ayu Dina Apriliani lahir di Singaraja pada
tanggal 20 April 1998. Penulis lahir dari pasangan
suami istri Bapak Ketut Meres dan Ibu Gusti Ayu
Suryati Ariani. Penulis berkebangsaan Indonesia dan
beragama Hindu. Kini penulis beralamat di Dusun
Munduk, Desa Anturan, Kecamatan Buleleng,
Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di
SD Negeri 1 Anturan dan lulus pada tahun 2010. Kemudian penulis melanjutkan
di SMP Lab Undiksha Singaraja dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2016
penulis lulus dari SMA Negeri 2 Singaraja jurusan Ilmu Bahasa dan Budaya,
kemudian melanjutkan ke S1 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang di
Universitas Pendidikan Ganesha. Pada semester akhir tahun 2021 penulis telah
menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Penilaian Autentik Dalam
Pembelajaran Bahasa Jepang Di Kelas X SMK Negeri 1 Singaraja Berbasis
Kurikulum 2013”. Selanjutnya, mulai tahun 2021 sampai dengan penulisan
skripsi ini, penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Pendidikan
Bahasa Jepang di Universitas Pendidikan Ganesha.
81
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul
“Pelaksanaan Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Bahasa Jepang Di
Kelas X SMK Negeri 1 Singaraja Berbasis Kurikulum 2013” beserta seluruh
isisnya adalah benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan
dan pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim terhadap
keaslian karya saya ini.
Singaraja, 21 Januari 2021
Yang membuat pernyataan
Kadek Ayu Dina Apriliani
NIM. 1612061013
top related