kti lengkap
Post on 20-Feb-2016
51 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KARYA TULIS ILMIAH
STUDI KASUS
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMITENTANG
KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)DI DESA BATU PUTEK,
KABUPATEN LOMBOK TIMUR2015
DisusunOleh :
NAMA : MUHAMMAD NASRINIM : 713902S.12.035
PROGRAM STUDI D III FARMASIFAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM2015
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tilis Ilmiah ini berjudul :“Gambaran Pengetahuan dan Sikap Suami Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) di Desa Batu Putik Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur tahun 2015” telah mendapat persetujuan pada :
Hari/Tanggal;
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I DosenPembimbng II
(Candra Dwipayana H.M.Sc.,Apt) (Nirtanty Harwaningtyas M.Farm.,Apt)NIDN. NIDN.
Mengetahui,Ketua program Studi d3 Farmasi
Fakultas Ilmu kesehatanUniversitas Muhammadiyah Mataram
(Wirawan Adikusuma M.Sc.,Apt)NIDN. 0028058901
ii
LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG KELUARGA
SADAR GIZI (KADARZI)DI DESA BATU PUTEK, KECAMATN KERUAK
KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2015
OLEH :MUHAMMAD NASRI
713902S.12.035
Telah dipertahankan di depan tim penhuji pada :Hari/Tanggal :
1. Nurul Qiyam, M.Farm.Klin., Apt (……………………)
2. Nirtanty Harwaningtyas M.Farm.,Apt (……………………)
3. Candra Dwipayana H.M.Sc.,Apt ( …………………..)
Mengetahui,Ketua program Studi d3 Farmasi
Fakultas Ilmu kesehatanUniversitas Muhammadiyah Mataram
(Wirawan Adikusuma M.Sc.,Apt)NIDN. 0028058901
iii
MOTTO
“ Hidup adlalah perjuangan dan dunia tidak akan mengalah padamu, berjuanglah dengan segala kemampuan yang anda miliki hasil akhir ketentuan Allah”
“Hidup akan terasa sangat luar biasa apabila kita menjadi insan yang berguna bagi orang lain”
“Berbuat dan beramallah sebaik yang kau bisa seolah-olah esok engkau sudah tidak bernafas lagi”
“ demi masa sesungguhnya manusia itu dlam kerugian kecuali orang-orang yang beramal solaeh dan sabar”(Qs, al-asr1-3).
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan milyaran rahmatnya dan nikmat serta kesempatan dalam menuntut ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Suami Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) di Desa Batu Putik Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur tahun 2015”.
Kupersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini Kepada :
Terimakasih ya Allah atas rahmat dan nikmatmu yang tak terhingga sehingga hamba mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat waktu
Terimakasih kepada Nabi Muhammad SAW, yang selalu menjadi panutan serta inspirasiku dalam segala keadaan.
Kepada kedua orang tuaku terimakasih tak terkira aku ucapkan padamu yang tidak pernah sedikitpun berkurang kasih dan saynagnmu kepadaku sejak aku didalam kandungan hngga saat ini, yang tidak pernah meninggalkanku dalam segala keadaan tyerburuk sekalipu, perjuangan serta dukunganmulah aku bisa bertahan sampai saat ini. Bagiku kalian adalah malaikat nyataku di dunia ini tidak ada seorangpun yang bisa mengalahkan rasa sayangku utkmu I love you ibu I love you ayah,…
Kakaku zaenab Spd, adikku Anisa Maulida, ponakanku Imam abdie Laksamana Dian permana yang selalu menjadi pnyemangatku
Kakak Drs. Idan Murtini, dan keluarga yang selalu meberiku bantuan materi selama menuntut ilmu
Kepada ibu/bapak anggkatku seklian bosku bapak Zaenal Abidin dan ibu I gusti Ayu Trisnawati yang selalu membantuku dan kebaikannya seperti ibu dan ayah kandungku sendiri.
Terimakasih kepada pembimbing satuku ibu NirtantyHarwaningtyas M.Farm.,Apt yang selalu dengan sabar dan selalu senyum padaku dalam membimbingku menyusun Karya tulis Ilmiah ini
Terimakasi kepada pembimbing II duaku bapak Candra Dwipayana H.M.Sc.,Apt yang selalu memberikan bimbingan sterta terbaiknya untukku, dan tidak pernah menyerah untuk mengajarkan ilmu yang beliau miliki
vi
vii
Terimakasih kepada dosen pengujuiku ibu Nurul Qiyam M.farm.,Apt yang selau senyum walapun kadang jawabnku ada yang kurang tepat
Kepada dosen-dosenku di Fakultas ilmu Kesehatan D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram Ibu Sri Septina, ibu Nurul Furqoni, ibu yuli, ibu vita, ibu sri, ibu rahma, bapak tiqo, bapak wirawan, bapak rofik, bapak iva, bapak safwan dan semua Tata usaha yang berada di fakultas ilmu kesehatan UMM Mataram. Yang telah meberikan semua ilmu yang sangat-sangat berm,anfaat dan tidak ternilai harganya.
Teman-teman kelas dan seperjuanganku yang telah mau menerimaku sebagi bagian dari mereka semua. Sangat senang rasanya bise berteman dengan kalian semua, kenang-kenangan bersama kalian tidak akan mungkin bisa terhapus dalam memori indah hidupku. I love you So Much teman-teman,…
Bibi-bibiku pamanku, sepupu-sepupuku kakek nenekku yang selalu emndukung dan memberikan doa padaku
Teman-teman seperjuanganku selama dimataram denda arindi, aziz, suhardi, yupi, Abdillah, dan semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
To my chepyred “ DR4306LG” yang selalu menemaniku dalam segala keadaan suka dan duka kita selalu lalui bersama jatuh bangun kita selalu bersama kemanapun selalu bersama kau sahabat terbaikku. Jasamu takkan tergantikkan.
Kepada semua responden yang telah bersedia untuk manjadi bagian dalam Karya Tulis Ilmiah ini
Kepada Seluruh jajaran Bapeda Lombok Timur, dan semua jajaran pegawai Desa Batu Putik yang telah bersedia memberikan izin serta kesempatan padaku untuk melakukan penelitian.
To all my friend di bbm, facebook, tweeter thank you so much kalian semua adalah teman curhat yang baik disaat waktu luang.
My guitar, my sound, my mp3 player and my phone si black metal yang selalu bernyayni disaat aku lembur mengetik Karya Tulis Ilmiah ini.
Teman-teman kerjaku yang telah menerimaku sebagai bagian dari kalian sehingga aku bisa meringankan beban kedua orang tuaku.
viii
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T karena atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Proposal Studi sebagai salah satu syarat akademis untuk mencapai gelar ahli
madya farmasi.
Judul Studi Kasus yang penulis kemukakan disini adalah “Gambaran
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang Keluarg Sadar Gizi (KADARZI)
Di Desa Batu Putek, Kabupaten Lombok Timur’
Proposal Studi Kasus ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi
mahasiswa yang lainnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Studi Kasus ini tidak akan
terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Nirtanti Harwaningtyas M.Farm., Apt selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Mataram.
2. Baiq Sri Septina Haryakin, S.Si., Apt selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram.
3. Wirawan Adikusuma M.Sc. Apt selaku Ketua Prodi D3 Farmasi Universitas
Muhammadiyah Mataram.
4. Nirtanti Harwiningtias M.Farm., Aptselaku pembimbing utama yang telah
memberikan bimbingan dan masukan.
5. Candra Dwipayana H.M.Sc., selaku pembimbing pendamping yang telah
memberikan bimbingan dan masukan.
6. Teman-teman Farmasi yang telah membantu dalam pelaksanaan dan
penyusunan Proposal Studi Kasus ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Proposal Studi
Kasus ini masih jauh dari kesempurnaan, meskipun penulis sudah berusaha
semaksimal mungkin di dalam menyajikannya.
Kekurangan-kekurangannya akanbanyak ditemukan disini, namun hal itu
bukan karena disengaja, tetapi memang merupakan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman penulis.
x
Maka untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan dan
mengajak semuanya dan bersama-sama saling memperbaiki dan melengkapinya.
Segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata penulis berharap semoga apa yang telah penulis kemukakan ini
akan berguna bagi penulis maupun bagi pembaca umumnya
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN........................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
DAFTAR ISTILAH........................................................................................ xiv
ABSTRAK....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup.................................................................................. 3
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................. 3
1.6 Keaslian Penelitian............................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6
2.1 Keluarga Sadar Gizi (KADERZI)....................................................... 6
2.1.1 Pengertian KADARZI................................................................. 6
2.2 Pengetahuan......................................................................................... 9
2.2.1 Pengertian Pengetahuan............................................................... 9
2.2.2 Tingkat Pengetahuan.................................................................... 10
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempegaruhi Pengetahuan......................... 11
2.3 Sikap.................................................................................................... 12
2.3.1 Pengertian Sikap.......................................................................... 12
2.3.2 Tingkat Sikap............................................................................... 12
xii
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap.................................. 13
2.4 Perilaku................................................................................................ 14
BAB III MEODE PENELITIAN.................................................................. 15
3.1 Pendekatan/Strategi Penelitian............................................................ 15
3.2 Tempat dan Waktu............................................................................... 15
3.2.1 Lokasi Penelitian......................................................................... 15
3.2.2 Waktu Penelitian.......................................................................... 15
3.2.3 Populasi dan Sampel.................................................................... 15
3.2.4 Obyek Penelitian.......................................................................... 15
3.3Metode Pengumpulan Data.................................................................. 16
3.3.1 Jenis Data..................................................................................... 16
3.4 Metode Anakisis Data......................................................................... 16
3.5 Etika Penelitian.................................................................................... 17
3.6 Kerangka Penelitian............................................................................. 17
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................... 18
4.1 Karakteristik Responden ...................................................................... 18
4.2 Distribusi kuisioner pengetahuan dan sikap kepada responden............ 19
4.3 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang KADARZI.......... 21
4.4 Hasil Penelitian Pengetahuan dan Sikap Responden Tentang
KADARZI............................................................................................. 23
4.5 Perbedaan hasil yang diperoleh dengan penelitian sebelumnya........... 24
4.6 Perbedaan Penelitian ini Dengan Penelitian Nurfaizah 2012............... 25
4.7 Keterbatasa Penelitian........................................................................... 26
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 27
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 27
5.2 Saran..................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Alur Penelitian................................................................................. 17
Gambar 2. Karakteristik Usia Responden........................................................ 18
Gambar 3. Karakteristik Pendidikan Responden.............................................. 19
Gambar 4. Karakteristik Pekerjaan Responden................................................ 19
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1Keaslian Penelitian............................................................................... 4
Tabel. 2 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Brdasarkan Usia......................... 21
Tabel. 3 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Berdasarkan Pendidikan............ 22
Tabel. 4 Gambaran Pengetahuan Dan SikapBerdasarkan Pekerjaan................ 23
Tabel. 5 Tabel Tingkat Pengetahuan Responden Secara Menyeluruh............. 23
Tabel. 6 Sikap Responden Secara Menyeluruh................................................ 24
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden.................................. 31
Lampiran 2.Pormulir Identitas Responden....................................................... 32
Lampiran 3.Formulir Pengetahuan Suami........................................................ 34
Lampiran 4.Formulir Sikap Suami................................................................... 35
Lampiran 5.Kisi-kisi Kuisioner Pengetahuan Dan Sikap Suami...................... 37
Lampiran 6.Kunci Jawaban Kuisioner............................................................. 38
xvi
DAFTAR ISTILAH
Case study research (studi kasus) Tabulating (tabel) Editing (mengedit) Scoring (pemberian skor)
xvii
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)DI DESA BATU PUTEK, KECAMATN KERUAK
KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2015
MUHAMMAD NASRI NIM : 713902.S.12.035
FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
ABSTRAK
Maslah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan dimulai sejak dalam kandungan (janin), anak, dewasa dan lanjut usia. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat.Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya.Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.Sikap adalahreaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.Metode penelitian yang diguanakan pada penelitian ini yaitu observasional dengan rancangan cross sectional dengan mencermati pengetahuan dan sikap suami tentang KADARZI. Sampel yang digunakan adlah suami yang memiliki anak usia 0-3 tahun sebanyak 30 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal1 juni-30 juni 201.Data diperoleh dengan penyebaran kuisioner pengetahuan dan kuisioner sikap.Hasil penelitian Gambaran Pengetahuan dan Sikap Suami Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) di Desa Batu Putik Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur tahun 2015”. Dari 30 responden 27 orang atau 90% pengetahuan baik, dan 3 (10%) responden memiliki pengetahuan rendah. Sedangkan sikap suami adalah dari 30 responden 25 (83,33%) meiliki sikap yang baik. Dan 5 (3,33%) memiliki sikap kurang baik terhadap KADARZI
Kata kunci : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Suami Tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) di Desa Batu Putik
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesehatan adalah hak azasi manusia dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia.serta memiliki kontribusi yang besar untuk
meningkatkan indeks pembangunan manusia. Maslah gizi terjadi disetiap
siklus krhidupan dimulai sejak dalam kandungan (janin), anak, dewasa dan
lanjut usia.
Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada
masa ini terjadi pertumbuhan dan perkrmbangan yang sangat pesat. Gangguan
gizi yang terjadi pada masa ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan
walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi. Ilmu farmasi dan
KADARZI memiliki hubungan yang cukup kuat hal ini dapat dilihat dari
beberapa kasus pada saat penanganan dan pencegahan terhadap masalah-
masalah yang berkaitan dengan KADARZI, seperti pemberian obat dan
vitamin.
(Anonim, 2007).
Dalam rangka menuju Indonesia Sehat Tahun 2010, upaya
peningkatan status gizi masyarakat sebagai bagian integral dari
PembangunanNasional semakin mendapat prioritas, karena faktor gizi turut
menentukan kualitas sumber daya manusia. Pada tahun 2010 departemen
kesehatan melakukan upaya yang cukup strategis sehingga tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya pada tahun 2010, maka didalam
dokumen Rencana Strategi Departemen Kesehatan 2006-2010, upaya
perbaikan gizi diarahkan pada pencapaian sasaran yaitu seluruh Keluarga
Sadar Gizi (KADARZI) (Anonim, 2009).
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu
mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya.Suatu
keluarga disebut KADARZI apabila telah berperilaku gizi yang baik yang
dapat dilihat dengan beberapa indikator yaitu : menimbang berat badan secara
1
2
teratur, makan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium , minum
suplemen gizi sesuai aturan dan memberikan ASI eksklusif kepada bayi dari
sejak lahir sampai umur enam bulan (Anonim, 2007).
Diperlukan setidaknya seseorang motivator di dalam anggota keluarga yang
memiliki pengetahuan dan sadar serta bersedia melakukan perubahan agar
berperilaku gizi yang baik dan benar. Sasarannya adalah ibu, ayah (suami),
anak atau anggota keluarga lain (Anonim, 2007).
Ayah atau suami sebagai Kepala Keluarga mempunyai peranan yang
sangat menentukan di dalam keluarga. Suami berkewajiban sebagai berikut,
memimpin dan membimbing keluarga, melindungi istri dan anak, memberikan
nafkah lahir dan batin,mengatasi keadaan dan mencari penyelesaian secara
bijaksana serta tidak bertindak sewenang-wenang,membantu tugas istri dalam
mengatur urusan rumah tangga (Nafisah, 2008).
Suami juga mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan makanan
keluarga, penyedia biaya kesehatan dan peningkatan status sosial ekonomi
keluarga (Devi, 2010).
Pengetahuan dan sikap menjadi hal penting sebagai dasar suami
bertanggung jawab secara sadar. disebutkan juga bahwa perilaku yang didasari
dengan pengetahuan dan sikap akan bersifat lebih Efektif daripada yang tidak
didasari oleh pengetahuan dan sikap Notoatmodjo (2003).
Tingkat pengetahuan seorang dengan orang lain tentunya berbeda beda
dan dapat mempengaruhi sikap seorang dalam menanggapi pentingnya gizi
khususnya di Desa Batu Putik, yang mayoritas penduduknya berpendidikan
masih kurang ideal yaitu rata rata lulusan SD dan hanya sebagian kecil yang
berhasil lulus dari tingkat yang lebih tinggi. sehingga penulis mengangkat
tema tentang “Gambaran pengetahuan sikap suami tentang Keluarga Sadar
Gizi (KADARZI)” Sehingga tercapai tingkat kesehatan masyarakat yang
merata dan setinggi-tingginya.
3
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan dan sikap suami tentang
Keluarga Sadar Gizi di Desa Batu Putik, Kecamatan Keruak Kabupaten
Lombok Timur
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui perbedaan sikap berdasarkan pengetahuan suami
tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) di Desa Batu Putik, kecamatan
Keruak Kabupaten Nusa Tenggara Barat
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengetahuan suami tentang KADARZI.
2. Mengetahui sikap suami tentang KADARZI.
3. Mengetahui perbedaan sikap berdasarkan pengetahuan suami tentang
KADARZI.
1.4 Ruang Lingkup
Lingkup penelitian ini adalah bidang gizi dengan cakupan penelitian
gizi masyarakat.
1.5 Manfaat Penelitian
a. Bagi masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya
KADARZI.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk
melanjutkan penelitian dengan tema yang sama agar lebih mendetail.
Manfaat untuk diri sendiri yaitu dapat menjadi reprensi dalam memahami
pentingnya KADARZI
c. Bagi Institusi
Menambah refrensi bagi mahasiswa kesehatan dan peneliti
selanjutnya demi meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.
4
d. Bagi Puskesmas
Bagi pengelola program KADARZI di wilayah Puskesmas keruak
dapat memberikan data sebagai masukan untuk evaluasi dan
melanggengkan program gizi pada kegiatan KADARZI.
1.6 KeaslianPenelitian
No Peneliti,
Tahun
Judul Metode Hasil
1.samOctaviani I.A dan A. 20Setiawati A. 2012
Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Buruh Pabrik Tentang KADARZI Dengan Status Gizi Anak Balita Dikelurahan Pabrik Sari, Ungaran.
Observasional dengan desai crosssectional
Sebanyak 15,4% balita termasuk kategori kurus. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku KADARZI(r= 0,226, p=0,116). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang KADARZIdengan status gizi anak balita (r=0,092, p=0,577). Terdapat hubungan antara perilaku KADARZI dengan status gizi anak balita (r=0,444, p=0,005)
2. Setianingsih D2007
Hubungan Tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang KADARZI Dengan Status KADARZI Pada Keluarga Anak Usia 5 Sampai 9 Bulan Di Puskesmas Moyu Kabupaten Sleman:
Observasional dengan desai crosssectional
Terdapat 34% responden dengan pengetahuan yang rendah dan 43% responden mempunyai sikap negatif terhadapKADARZI, dan 60% belum KADARZI. ada hubungan linier positif antara pengetahuan dengan status KADARZI (r = 0,390 ; p < 0,05) dan ada hubungan linier positif antara sikap dengan status KADARZI (r = 0,300 ; p < 0,05). Hubungan tersebut bermakna dengan kategori rendah.
3. Nurfauziah
2012.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar
Observasional dengan desai
sebanyak 10 orang (18,2%) berpengetahuan tinggi. 13 orang brpendidikan menengah, (23,6%) dan responden yang
5
Gizi (KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie
crosssectional
berpendidikan rendah sebanyak 20 orang (36,4%). Responden yang berumur dewasa awal sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 22 orang (40,0%), responden yang berumur dewasa menengah sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang (16,4%). Responden dengan sosial ekonomi tinggi memiliki pengetahuan tinggi yaitu sebanyak 9 orang (16,4%) dan responden dengan sosial ekonomi rendah memiliki pengetahuan rendahyan (32,7%).
Penelitian yang dilakukan oleh Octaviani I.A dan Setiawati A.
menggunakanibu buruh pabrik dan anak usia 12-36 bulan sebagai sampel,
sedangkan pada penelitian ini obyek yang digunakan adalah suami dan anak
usia 0-3 tahun sebagai sampel. Sehingga terdapat perbedaan antara penelitian
sebelumnya dengan penelitian ini.
Obyek penelitian yang digunakan oleh Setianingsih D. sebelumnya
menggunakan ibu dan anak usia 5-59 bulan sebagai sampel sedangkan pada
penelitian ini obyek yang digunakan adalah suami dan anak usia 0-3 tahun
sebagai sampel.
Obyek penelitian pada penelitian sebelumnya menggunakan ibu
sebagai sampel sedangkan pada penelitian ini obyek yang digunakan adalah
suami.sehingga terdapat perbedaan antara penelitian sebelumnya dengan
penelitianini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
2.1.1 Pengertian KADARZI
Keluarga merupakan sumber bantuan yang terpenting bagi
anggota keluarganya atau bagi individu yang dapat mempengaruhi
gaya hidup atau mengubah gaya hidup anggotanya menjadi
berorientasi pada kesehatan. Survey Gallop pada tahun 1985
memastikan bahwa saat berhubungan dengan masalah kesehatan,
kebanyakan individu mendapatkan bantuan yang lebih banyak dari
keluarga mereka daripada sumber lainnya, bahkan dokter yang
menangani mereka sekalipun (Setyowati dan Muwarni, 2008).
Aspek yang perlu dicermati adalah aspek pengetahuan dan
keterampilan keluarga, kepercayaan, nilai dan norma yang berlaku.
Sehingga sasaran 80% keluarga menerapkan perilaku KADARZI dapat
tercapai (Anonim, 2007).
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang
mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap
anggotanya. Suatu keluarga disebut KADARZI apabila telah
berperilaku gizi yang baik yang dapat diukur minimal dengan 6 (enam)
indikator yang disesuaikan dengan karakteristik keluarga. Sehingga
KADARZI dapat diukur minimal dengan 6 (enam) indikator yaitu :
a. Menimbang berat badan secara teratur
Penimbangan adalah pengukuran antropometri yang umum
digunakan dan merupakan kunci yang memberikan petunjuk nyata
dari perkembangan tubuh yang baik maupun yang buruk. Berat
badan merupakan ukuran yang paling baik mengenai pola
konsumsi kalori protein dan merupakan suatu pencerminan dari
kondisi yang berlaku. Penilaian terhadap hasil penimbangan untuk
menentukan keadaan gizi harus disertai dengan pengukuran
6
7
antropometri lain (panjang ukuran tubuh, perbandingan lemak,
otot, dan tulang) dan pemeriksaan klinis (oedema, pembengkakan
limpa dan lain-lain) (Roedjito, 1998).
b. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir
sampai umur 6 bulan (Asi eksklusif)
ASI Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu (ASI) sedini
mungkin setelah persallinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak dibei
makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6
bulan (Purwanti, 2004).
Di dalam ASI, hidrat arang berbentuk laktosa yang
memiliki kadar lebih tinggi, yaitu 20% sampai 30% lebih banyak
dari kadar hidrat arang yang ada di dalam susu sapi sehingga ASI
terasa lebih manis dan segar. Laktosa akan menghasilkan
galaktosa. Proses metabolisme, laktosa menimbulkan suasana
asam. Suasana asam ini akan menjadi media yang baik untuk
pembiakan bakteri bifidobakteria (bakteri yang menguntungkan) di
mukosa usus bayi yang disebut faktor bifidus dan akan mematikan
bakteri yang jahat (Purwanti, 2004).
c. Makan beraneka ragam
Salah satu dari indikator KADARZI adalah makan
beraneka ragam makanan, penganekaragaman makanan ditingkat
keluarga adalah penganekaragaman macam masakan yang akan
dibuat dari satu jenis bahan pangan dapat diartikan juga sebagai
menganekaragamkan pola menu dan makanan kebiasaan. Berbagai
survey yang dilakukan di berbagai daerah menunjukkan pola menu
dan kebiasaan makan yang masih sederhana dari sebagian besar
keluarga terutama di daerah pedesaan, ataupun pada keluarga yang
penghasilan relatif rendah. Keluarga tersebut sering hanya makan
dua kali sehari tanpa ada makanan lain dalam bentuk selingan
(Moehji, 2002).
8
d. Menggunakan garam beryodium
Gangguan akibbat kekurangan iodium (GAKI) di Indonesia
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
memiliki dampak sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan
kualitas sumberdaya manusia (Anonim, 2007).
Sumber utama iodium adalah makanan yang berasal dari
laut yaitu garam, ikan, udang, dan kerang serta ganggang laut
merupakan sumber iodium yang baik. Di daerah pantai, air dan
tanah mengandung banyak iodium sehingga tanaman yang tumbuh
di daerah pantai mengandung cukup banyak iodium. Semakin jauh
tanah dai pantai semakin sedikit pula kandungan iodiumnya
(Almatsier, 2003).
e. Mengkonsumsi suplemen gizi
Konsumsi suplemen gizi yang dianjurkan oleh Departemen
Kesehatan RI yaitu kapsul vitamin A dosis tinggi (kapsul biru
untuk bayi usia 6-11 bulan, kapsul merah untuk balita usia 12-59
bulan), tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil, serta kapsul
Vitamin A merah dosis tinggi pada ibu nifas. Pada bayi dan balita
kapsul Vitamin A berguna untuk kesehatan mata, terutama pada
proses penglihatan dimana Vitamin A berperan dalam membantu
proses adaptasi dari tempat yang terang ke tempat yang gelap
(Anonim, 2007).
Target pemerintah untuk pemberian Vitamin A dosis tinggi
pada bayi dan balita pada tahun 2010, 90 % bayi dan balita telah
mendapat Vitamin A dosis tinggi sesuai umur sebanyak 2 tablet
pertahun. Pada ibu nifas kapsulVitamin A diberikan kepada ibu
agar bayi yang disusui tercukupi asupan vitamin A-nya mengingat
bayi usia di bawah 6 bulan belum mendapat kapsul Vitamin A
(Anonim, 2009).
9
f. Sarapan Pagi
Sarapan pagi mempunyai peranan penting dalam
pemenuhan kebutuhan gizi seseorang dan keluarga. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa sarapan pagi berhubungan erat
dengan tingkat kebugaran, konsentrasi belajar anak sekolah,
sehingga adanya kebiasaan makan pagi keluarga dapat merupakan
indikator kesadaran gizi keluarga yang cukup baik dan mudah
diukur (Purnomo, 2000).
Dua manfat apabila melakukan kebiasaan sarapan pagi.
Pertama, sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap
digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar
darah yang terjamin normal, maka konsentrasi kerja bisa lebih baik
sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas.
Kedua, pada dasarnya sarapan pagi akan memberikan kontribusi
penting akan beberapa zat gizi yang dibutuhkan seperti protein,
lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat
untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuhKhomsan, (2000).
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang
mengadakan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.Penginderaan
terhadap objek terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003).
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan.
10
2.2.2 Tingkat pengetahuan
Menurut (Notoatmojo, 2003). Pengetahuan memiliki enam tingkatan.
a) Tahu
Tahu Adalah sesuatu kemampuan dalam mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Yang termasuk dalam
tingkatan pengetahuan ini adalah mengingat kembali terhadap suatu
hal spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
diterima.
b) Memahami
Merupakan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah memahami objek tertentu
harus mampu menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan terhadap objek yang dipelajari.
c) Aplikasi
Aplikasi adalah suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi-situasi dan kondisi yang sebenarnya.
Mengaplikasikan dapat diartikan dengan menggunakan hukum-
hukum, rumus-rumus, metode, atau prinsip dalam konteks atau
situasi yang lain.
d) Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu saran
lain.
e) Sintesis
Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan
yang baru, dengan kata lain mensintesa adalah kemampuan untuk
menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan, terhadap suatu
rumusan yang telah ada.
11
f) Evaluasi
Mengevaluasiberkaitan dengankemampuan untuk melakukan
Penilaian terhadap suatu objek. Penilaian-penilaian ini didasarkan
pada suatu kriteria yang dilakukan sendiri atau kriteria-kriteria yang
sudah ada. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan
wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang
ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Faktor Internal
1. Pendidikan
Pendidikan berartibimbingan yang diberikan seseorang terhadap
perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang
menentukan manusia untuk berbuat dan mangisi kehidupan
untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan
(Notoatmodjo,2003).
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk
juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam
memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan
(Nurssalam, 2003).
2. Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nurusalam (2003),
pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan terutama
untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan
keluarga.Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih
banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan,
berulang dan banyak tantangan
3. Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003),
usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai berulang tahun.
12
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih
dewasa dipercayai dari orang yang belum tinggi kedewasaannya
(Huclok,1998).
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan
Menurut Ann.Mariner yang dikutip dari (Nursalam,
2003).lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada
disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapatmempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
2. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi (Nursalam,
2003).
2.3 Sikap
2.3.1 Pengertian Sikap
Sikap adalahreaksi atau respon seseorang yang masih tertutup
terhadap suatu stimulus atau objek (Soekidjo Notoatmodjo,1997).
2.3.2 Tingkatan Sikap
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni (Soekidjo
Notoatmodjo, 1996).
1. Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
2. Merespon (responding)
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap
karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau
mengerjakan tugas yang diberikan.
13
3. Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah
suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang
paling tinggi (Notoatmodjo, 2003).
2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Menurut (Notoatmojo, 2007). Faktor–faktor yang
mempengaruhi sikap keluarga terhadap obyek sikap antara lain :
1. Pengalaman pribadi
Dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi
yang melibatkan faktor emosional.
2. Orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah
dengansikap orang orang yang dianggapnya penting.
Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk
berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang
yang dianggap penting tersebut.
3. PengaruhKebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap
kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap
anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak
pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.
4. Media massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya factual disampaikan
14
secara obyektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisannya,
akibatnya berpengaruh terhadapsikap konsumennya.
5. Lembaga Pendidian dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga agama sangat menentukan
system kepercayaan tidaklah mengherankan jika pada gilirannya
konsep tersebut memepengaruhi sikap.
6. Faktor emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari emosional yang berfungsi sebagai semacam penyaluran
frustasi atau penglihatan bentuk.
2.4 Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk
hidup) yang bersangkutan. Jadi yang dimaksud perilaku manusia pada
hakikatnya adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan sangat luas anatara lain, berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Proses
pembentukan dan atau perubahan, perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang berasal dari dalam dan dari luar individu itu sendiri.
Faktor-faktor tersebut antara lain : susunan saraf pusat, motivasi,
emosi, proses belajar, lingkungan dan sebagainya. Susunan saraf pusat sangat
memegang peranan penting dalam perilaku manusia, karena merupakan
sebuah bentuk perpindahan dari rangsangan yang masuk menjadi perbuatan
dan tindakan.
Robert Kwick dalam Notoatmodjo, menyatakan bahwa perilaku
adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan
bahkan dapat dipelajari. Perilaku tidak sama dengan sikap. Sikap adalah
hanya suatu kecenderungan untuk mengadakan tindakan terhadap suatu
objek, dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk
menyenangi atau tidak menyenangi objek tersebut (Notoatmodjo, 2007).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan/Strategi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan mencermati pengetahuan
suami dan mengamati sikap suami tentang KADARZI dengan rancangan
penelitian cross sectional.yaitu variabel bebas tentang pengetahuan suami
serta variabel terikatnya sikap suami tentang KADARZI yang dikumpulkan
dalam waktu yang bersamaan.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di lakukan di Desa Batu Putik kecamatan Keruak,
Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
3.3.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulanMaret-April 2015.
3.3.3 Poplasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah semua Kepala Keluarga yang
memiliki Anak Usia 0-3 Tahun di Desa Batu Putik, Adapun sampel dari
penelitian ini adalah 10% dari Kepala Keluarga yang meiliki Anak Usia
0-3 Tahun di Wilayah Desa Batu Putik.
3.3.4 Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah semua Kepala Keluarga (suami)
yang memiliki anak usia 0-3 Tahun dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi :
a. Keluarga yang memiliki Kepala Keluarga (suami).
b. Keluarga yang memiliki anak usia 0-3 tahun.
c. Bersedia menjadi responden penelitian.
2. Kriteria Eksklusi :
a. Kepala Keluarga (Suami) dalam keadaan sakit.
b. Kepala Keluarga (Suami) yang tidak tinggal dengan anak.
c. Kepala Keluarga (Suami) yang tidak bisa membaca dan menulis.
15
16
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
4.1 Data Primer
a. Data tingkat pengetahuan suami tentang KADARZI yang
diperoleh dengan cara menilai tingkat pengetahuan suami tentang
KADARZI menggunakan kuisioner pengetahuan suami.
b. Data sikap suami tentang KADARZI yang diperoleh dengan cara
menilai sikap suami tentang KADARZI menggunakan kuisioner
sikap suami.
4.2 Data Sekunder
a. Gambaran lokasi Desa Batu Putik kecamatan keruak Kabupaten
Lombok Timur .
b. Data keluarga yang mempunyai bayi (0-3 Tahun) di Desa Batu
Putik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur diperoleh
dari Kepala Dese Setempat.
3.4 Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan cara :
1) Editing
Tahapan ini merupakan kegiatan pengecekan hasil semua form
(kesediaan mengisi quisioner pengetahuan dan sikap suami) apakah
pertanyaan dan pernytaan sudah terisi semua, tulisan cukup terbaca dan
cara pengisian formnya sudah benar.
2) Scoring
Pemberian skor tingkat pengetahuan suami, jika setiap jawaban
benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Cara penilaian
dilakukan dengan menjumlahkan skor seluruh subyek penelitian
kemudian dirata-ratakan persubyek penelitian kemudian di rata-ratakan
perobyek penelitian. Responden dikatakan berpengetahuan kurang
apabila jawaban benar < 60%,
Pemberian skorsikap suami. setiap pernyataan akan diberikan
skor sesuai jenis pernyataan. Jumlah skor sikap suami ≥ 60% dari tital
17
skor termasuk parameter mendukung dan jika < 60% dari total skor
termasuk parameter kurang mendukung.
3) Tabulating
Jawaban-jawaban responden pada kuisioner tingkat pengetahuan
dan sikap yang sama dikelompokkan dengan teliti, disusun dalam bentuk
tabel.
3.5 Etika Penelitian
Syarat-syarat etika penelitian sebelum melakukan penelitian adalah :
1) Memberikan penjelasan kepada rsponden secara langsung mengenai
maksud dan tujuan penelitian.
2) Responden yang menyatakan sanggup menjadi subyek penelitian
kemudian diminta mengisi pernyataan kesediaan menjadi responden.
3) Menjaga kerahasiaan identitas responden dan data yang digunakan untuk
keperluan penelitian.
4) Memberikan ucapan terima kasih kepada responden.
3.6 Kerangka Penelitian
Gambar 1. Alur Penelitian
Puskesmas
Lurah Desa Bt.Putik
Data jumlah Kepala Keluarga yang mempunyai anak usia 0-3 tahun
Pengolahan data primer
Kesimpulan
BAB IV
HASILDAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Karakteristik Responden.
Karakteristik menurut bahasa artinya ciri-ciri, Sedangkan secara
umum adalah sebuah fitur pembeda antara seorang dengan sesuatu. Tujuan
dilakukannya penggolongan karakteristik responden pada penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap responden dengan
responden lain terhadap KADARZI.
Penelitian ini dilakukandi Desa Batu Putik Kecamatan Keruak
Kabupaten Lombok Timur Bulan Juni Tahun 2015 dengan karakteristik
reponden sebagai berikut:
1. Usia responden (Suami) yang mempunyai anak usia 0-3 tahun.
Pada penelitian ini dilakukan penggolongan karakteristik usia
responden (suami), yang memiliki anak usia 0-3 tahun. yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap terhadap KADARZI,
berdasarkan usia yang dimiliki. Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 10
(33%) usia 20-30. Dan 20 (33%) responden yang berusia 30-40 tahun.
Gambar 2. Karakteristik Usia Responden
2. Pendidikan Terakhir Responden
Penggolongan terhadap karakteristik jenjang pendidikan yang
dimiliki oleh responden, bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap responden terhadap KADARZI.Berdasarkan
jenjang pendidikan yang dimiliki.apakah ada perngaruh antara tingkat
pendidikan dengan sikap dan pengetahuan responden. Pada penelitian ini
18
responden usia 20-30 tahun
responden usia 30-40 tahun
19
didapatkan hasil sebagai berikut: Lulus SD 15(50%), Lulus SMP
10(33%) dan SLTA 5(16%).
tamat SD
SMP
SLTA
Gambar 3. Karakteristik Pendidikan Terakhir Responden
3. Pekerjaan responden
Dilakukan penggolongan karakteristik pekerjaan responden
dengan tujuan unrtuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap
responden terhadap KADARZI, berdasarkan pekerjaan responden.hasil
yang didapatkan adalah.15 (50%) bekerja sebagai petani, 5 (20%),
sebagai buruh dan 10(30%) sebagai lain-lain.
petani
buruh
lain-lain
Gambar 4. Karakteristik Pekerjaan Responden
4.2 Distribusi kuisioner pengetahuan dan sikap kepada responden
Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan
mencermati sikap dan pengetahuan suami terhadap KADARZI dengan cara
memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada responden. Suami yang telah
bersedia menjadi responden kemudian diberikan penjelasan tentang maksud
dari pertanyaan-pertanyaan yang terdapat didalam lembar kuisioner
pengetahuan dan sikap suami tentang KADARZI,
Dilanjutkan dengan penjelasan tentang tata-cara pengisian lembar
jawaban pada lembar kuisioner pengetahuan dan sikap,pertamapenulis
melakukan klasifikasi karakteristik dari setiap responden,antara lain
20
karakteristik pendidikan, usia responden dan pekerjaan responden.
Selanjutnya pendistribusian kuisioner secara langsung kepada responden.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara menyeluruh gambaran
pengetahuan dari masing-masing responden.lembar kuisioner kemudian
diambil kembali setelah diisi oleh responden, responden diberikan waktu satu
hari untuk mengisi semua kolom yang ada pada lembar jawaban dari
pertanyaan pertanyaan yang terdapat di dalam kuisioner tersebut.
Dilanjutkan dengan evaluasi hasil dari setiap lembar jawaban yang
telah diisi oleh responden.
Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa mayoritas dari
responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik. hal ini terjadi karena
beberapa faktor diantaranya, responden mendapat penjelasan yang cukup
banyak terlebih dahulu dari peneliti tentang maksud dari setiap pertanyaan
yang terdapat pada lembar kuisioner sehingga responden dapat dengan mudah
memahami maksud dari setiap pertanyaan pada kuisioner.
Hal ini yang diyakini oleh penulis sebagai faktor utama dari hasil
positif yang diperoleh oleh mayoritas responden.Selain itu perkrmbangan
tekhnologi dan informasi turut mempengaruhi tingkat pengetahuan dari setiap
individu sehingga pembelajaran dapat dilakukan melaui media
elektronik,media cetak dan lain-lain.hal ini sangat sesuai dengan teori yang
dipaparkan oleh Notootmojo sebagai berikut.
Menurut Notoadmojo (2007).Pengetahuan merupakan hasil dari tahu
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek
tertentu, Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra
penglihatan ,pendengaran dan penciuman, rasa dan raba.
Menurut Sujanto (2006). Sikap merupakan arah dari energy psikis
umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap
dunianya. Setiap orang mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya
namun dalam mengadakan orientasi setiap orang memiliki cara yang berbeda-
beda .arah orientasi manusia terhadap dunianya ini dapat keluar atupun
kedalam.
21
Menurut Sunarya, 20040. Sikap merupakan kesiapan merespon yang
sifatnya positif atau negatif terhadap suatu objek atu situasi secara konsisten.
Dimana sikap positif adalah kecendrunbgan tindakan mendekati ,menyenangi,
mengharapklan obyek tertentu, karena sikap merupakan organisai pendapat,
keyakinan seorang mengenai objek atau situasi, yang disertai dengan
perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut untk membuat
respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.
4.3 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Suami Tentang KADARZI
Tabel. 2 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Brdasarkan Usia
No Usia Nilai sikap Nilai pengetahuan Jumlah Persentase 1 20-30 80,1 73,1 10 66%2 30-40 83,1 71,5 20 33%Total
100%
Tabel diatas menunjukkangambara pengetahuan dan sikap responden
terhadap KADARZI dengan usia antara responden 20-30 berjumlah 10(33%),
di desa Batu Putik dengan nilai sikap dan pengetahuan yaitu rata-rata 80,1
dan rata-rata 73,1 untuk nilai pengetahuan, sedangkan responden dengan usia
30-40 tahun sebanyak 20(66%)ndengan nilai rata-rata 83 untuk nilai sikap
dan rata-rata 71,5 untuk nilai pengetahuan.
Terdapat perbedaan hasil yang antara responden dengan usia 20-30
dengan usia 30-40. Yaitu pada nilai sikap yaitu rata-rata 80,1 untuk responden
usia 20-30 dan rata-rata 83,1 untuk responden usia 30-40. Sedangkan untuk
nilai pengetahuan yaitu responden usia 20-30 dengan nilai rata-rata 73,1 dan
rata-rata 71,5 untuk responden dengan usia 30-40 tahun.
Hal ini dijelaskan oleh para ahli yang menyatakan bahwa perbedaan
umur dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan. Namun fakta mengatakan
tidak ada perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan antara responden
yang berusia 20-30 dengan responden dengan usia 30-40 tahu.
22
Menurut Hurlock (2004), umur mempengaruhi tingkat pengetahuan
seorang, semakin bertambah umur seorang semakin bertambah pengetahuan
dan pengalaman yang diperolehnya.
Tabel. 3 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Nilai sikap
Nilai pengetahuan Jumlah Persentase
1 SD 80 59 15 50%2 SMP 81 73 10 33%3 SLTA 80 81 5 16%
Total
30 30 100%
Tabel diatas adalah gambaran pengetahuan dan sikap responden
berdasarkan tingkat pendidikana responden di desa Batu Putik.
Hasil yang diperoleh adalah tamat SD15(50%) dengan nilai sikap rata-
rata 80 dan nilai pengetahuan rata-rata 59 responden dengan pendidikan SMP
10(33%) dengan nilai sikap rata-rata 81 dan nilai pengetahuan rata-rata 73
Dan untuk responden dengan pendidikan SLTA adalah 5(16%) dengan nilai
sikap rata-rata 80 dan nilai pengetahuan rata-rata 81.
Pada kategori ini nilai tertinggi sikap terhadap KADARZI diperoleh
oleh kelompok responden dengan jenjang pendidikan SMP dengan nilai rata-
rata 81 disusul oleh responden dengan jenjang pendidikan SLTA dengan nilai
rata-rata 80 dan terakhir yaitu responden dengan jenjang pendidikan SD
dengan nilai sikap rata-rata 80.
Sedangkan untuk nilai pengetahuan tertinggi diperoleh oleh kelompok
responden dengan jenjang pendidikan SLTA dengan nilai rata-rata 81, disusul
oleh responden dengan jenjang pendidikan SMP dengan nilai pengetahun
rata-rata 73 dan terakhir adalah responden dengan nilai pengetahuan terendah
adalah responden dengan jenjang pendidikan SD dengan nilai rata-rata 59
Tabel. 4 Gambaran Pengetahuan Dan SikapBerdasarkan Pekerjaan
NO Pekerjaan Nilai sikap
Nilai pengetahuan Jumlah Persentase
1 Petani 81 65 15 50%
23
2 Buruh 83 69 5 20%3 Lain-lain 79,2 79 10 30%Total 30 100%
Tabel diatas adalah gambaran pengetahuan dan sikap suami tentang
KADARZIdi desa Batu Putik. Berdasarkan jenis pekerjaan responden adalah
sebagai berikut: petani 15(50%) dengan nilai pengetahuan rata-rata 65 dan
nilai sikap rata-rata 81, Buruh 5(20%) dengan nilai pengetahuan rata-rata 69
dan nilai sikap rata-rata 83. Lain-lain 10(30%) dengan nilai sikap yaitu rata-
rata 79,2 dan nilai pengetahuan rata-rata 79.
Nilai tertinggi pada tingkat sikap di peroleh oleh kelompok responden
sebagai berikut: buruh dengan nilai rata-rata 83 disusul oleh kelompok
responden dengan pekerjaan sebagai petani dengan nilai rata-rata 81 dan
terakhir kelompok lain-lain dengan nilai rata-rata 72.
Sedangan pada gambaran pengetahuan, nilai teringgi diperoleh oleh
responden dengan kategori kelompok lain-lain dengan nilai rata-rata 79
disusul oleh kategori buruh dengan nilai rata-rata 69 dan terakhir adalah
kategori petani dengan nilai rata-rata 65.
Menurut teori Thomas yang dikutip Nursalam (2003), pekerjaan
bukanlah sumber kesenangan, tetapi merupakan car mencari nafkah yang
membosankan, berulang dan banyak tantangan sedangkan pekrjaan pada
umumnya menrupakan kegiatan yang menyita waktu.
4.4 Tabel Hasil Penelitian Pengetahuan dan Sikap Responden Tentang
KADARZI.
Tabel. 5 Tabel Tingkat Pengetahuan Responden Secara Menyeluruh
Pengetahuan Nilai rata-rata Frekuensi PersentaseBaik 81,6 30 100%
Kurang baik 0 0 %Total 30 100%
Sumber: kuisioner tingkat pengetahuan
Brdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 30 responden, secara
menyeluruh mempunyai pengetahuan baik terhadap KADARZI, hal ini dapat
dilihat dari nilai yang diperoleh yaitu rata-rata 81,6 Dari hasil ini dapat
24
dikatakan bahwa secara menyeluruh responden memiliki pengetahuan baik,
dikatakan baik karena nilai yang diperoleh lebih besar dari 60.
Tabel. 6 Sikap Responden Secara Menyeluruh
Sikap Nilai Frekuensi PersentaseMendukung 78,1 30 100%Kurang baik 0%Total 30 100%
Sumber: kuisioner sikap
Berdasarkan tabel diatas dari 30 responden secara menyeluruh suami
yang memiliki sikap mendukung sebanyak 30(100%), Dari table nomor 2,
dapat dilihat bahwa dari 30 responden semuanya meiliki sikap yang baik
terhadap KADARZI. Yaitu sebanyak 30 atau 100% responden dengan nilai
rata rata lebih dari 60 yaitu 78,1.
4.5 Perbedaan hasil yang diperoleh dengan penelitian sebelumnya
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Setianingsih D. 2007sebelumya adalah.
1. Peneliti sebelumnya menggunakan istri dan anak balita usia 5-9 bulan
sebagai obyek sedangkan penelitian ini menggunakan suami sebagai dan
anak usia 0-3 tahun sebagai obyek.
2. Peneliti sebelumnya fokus pada hubungan antara tingkat pengetahuan dan
sikap obyek terhadap KADARZI, sedangkan pada penelitian ini hanya
melakukan observasi tingkat pengetahuan dan sikap obyek terhadap
KADARZI.
3. Hasil penelitian sebleumnya terdapat 34% responden dengan pengetahuan
yang rendah dan 43% responden mempunyai sikap negative terhadap
KADARZI, dan 60% belum KADARZI, da nada hubungan linier positif
antara sikap dengan status KADARZI hubungan tersebut bermakna
dengan kategori rendah.
4. sedangkan pada penelitian ini hasil yang didapat adalah:
a. Dari 30 responden, yaitu sebanyak 25 orang (75%) berpengetahuan
baik terhadap KADARZI. 5 (25) belum KADARZI
25
b. Dari 30 responden seluruhnya bersikap baik terhadap KADARZI
4.6 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Nurfaizah 2012.
1. Peneliti sebelumnya menggunakan istri sebagai obyek sedangkan
penelitian ini menggunakan suami sebagai dan anak usia 0-3 tahun sebagai
obyek.
2. Peneliti sebelumnya hanya membahas tentang gambaran pengetahuan
obyek tentang KADARZI. sedangkan pada penelitian ini hanya melakukan
observasi tingkat pengetahuan dan sikap obyek terhadap KADARZI.
Namun sama-sama mengevaluasi tingkat pengetahuan obyek tentang
KADARZI.
3. Hasil penelitian sebelumnya. Sebanyak 10 orang (18,2%) berpengetahuan
tinggi. 13 orang brpendidikan menengah,(23,6) dan responden yang
berpendidikan rendah sebanyak 20 orang (36,4%). Reponden yang
berumur dewasa awal sebagian besar berpengetahuan kurang yaitu
sebanyak 22 orang (40,0%), responden yang berumur dewasa menengah
sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 9 orang (16,4%)
responden dengan ekonomi tinggi memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 9
orang (16,4%) dan responden dengan social ekonomi rendah memiliki
pengetahuan rendah (32,7%).
4. Sedangkan pada penelitian ini hasil yang didapat adalah:
1). dari 30 responden, yaitu sebanyak 25(75%) berpengetahuan baik
terhadap KADARZI. Dan 5(25%) belum KADARZI
2). Dari 30 responden seluruhnya bersikap baik terhadap KADARZI
4.7 Keterbatasan Penelitian
26
1. penelitian ini dilakukan bertepatan dengan musim tanam tembakau,
sehingga responden sulit untuk ditemui, karena mayoritas responden
adalah petani tembaku.
2. Variabel penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap, sehingga hasil
penelitian terbatas dengan pengetahuan dan sikap suami saja.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Gambaran pengetahuan suami tentang KADARZI di Desa Batu Putik
Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015 secara
menyeluruh dalam kategori baik adalah 30(100%)
2. Gambaran sikap suami tentang KADARZI di Desa Batu Putik
Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015 secara
menyeluruh dalam kategori mendukung yaitu 30(100%)
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian gambaran tingkat pengetahuan dan sikap
suami tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)di Desa Batu Putik
Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015. Maka saran yang
penulis dapat sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi suami di Desa Batu Putik
Diharapkan kepada suami untuk terus meningkatkan pengetahuan dan
sikap tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) sehingga dapat
meningkatkan nilai kesehatan bagi anak-anak di desa Batu Putik.
2. Bagi Desa Batu Putik
Diharapkan kepada Desa Batu Putik untuk memberikan atau
memfasilitasi warga Desa Batu Putik dalam rangka mendapatkan
informasi tentang Keluarga Sadar Gizi, sehingga terwujud kehidupan
masyarakat sadar Gizi secara menyeluruh.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi dan menambah
wawasan tentang Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) bagi mahasiswa
prodi DIII farmasi Universitas Muhammadiyah Mataram
27
28
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan agar peneliti lain untuk mengadakan penelitian tentang
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dengan mengembangkan variabel.
29
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Anonim. 2000. Pedoman Kampanye Keluarga Mandiri Sadar Gizi
(KADARZI). Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat.
Anonim. 2007. Keputusan Menteri Kesehatan Reppublik Indonesia. Nomor.
747/Menkes/SK/VI/2007. Tentang Pedoman Operasional Keluarga
Sadar Gizi di Desa Siaga. Jakarta : Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Anonim. 2007. Pedoman Strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).
Jakarta : Direktorat Bina Gizi Masyarakat.
Anonim. 2009. Panduan Manajemen Suplementasi Vitamin A. Jakarta :
Direktorat Gizi Masyarakat.
Asupan Serat dan Pola Defekasi Anak Sekolah Dasar JGP, Volume 9, Nomor
1, Maret 2014 13 Associated with Impaired Quality of Life: A Case-
Controlled Study. Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition,
41, 56—60.
Nurfauziah.2012. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI) Di Desa Puuk Kecamatan Delima Kabupaten Pidie.
Moehji, S. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta : PT Bharatara Niaga Media.
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmojo, S. 2007. Kesehatan dan penerapan Metodologi Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Octaviani I.A dan Margawati A. 2012.Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu
Buruh Pabrik Tentang KADARZI Dengan Status Gizi Anak Balita
Dikelurahan Pabrik Sari, Ungaran.
Roedjito, D. 1989. Kajian Penelitian Gizi. Jakarta : PT Mediyatama Sarana
Perkasa.
Setyowati dan Muwarni. 2008. Asuhan Keperawatan Keluarga. Jogjakarta :
Mitra Cendekia.
30
Setianingsih D. 2007. Hubungan Tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang
KADARZI Dengan Status KADARZI Pada Keluarga Anak Usia 5
Sampai 9 Bulan Di Puskesmas Moyu Kabupaten Sleman: Yogyakrta.
Sri, P.H. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
WNPG Widyakarya Pangan dan Gizi X. 2012. Pemantapan Ketahanan Pangan
Perbaikan Gizi Berbasis Kemandirian dan Kearifan Lokal. Jakarta:
20−21 November 2012.
WHO World Health Organization. 2007. Growth reference 5−19 years. [Diacu
2013 Agustus 27]. Tersedia dari:
http://www.who.int/growthref/who2007bmi for age/en/index.html.
31
Lampiran 1
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/Hp :
Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang
berjudul “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Suami Tentang Keluarga Sadar Gizi
(KADARZI) di Desa Batu Putik, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur,
Nusa Tenggara Barat.” Yang dilakukan oleh Muhammad Nasri dari Universitas
Muhammadiyah Mataram Jurusan Farmasi.
Saya tidak mempunyai ikatan apapun dengan peneliti. Apabila saya
mengundurkan diri dari penelitian ini, saya akan memberitahu sebelumnya.
Keikutsertaan saya dalam penelitian ini tidak dibebani konsekuensi apapun.
Demikian pernyataan ini sya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Saya memahami keikutsertaan ini akan member manfaat dan terjaga
kerahasiaannya.
Keruak, 2015
Peneliti Responden
(Muhammad Nasri) (…………………………)
32
Lampiran 2
FORM IDENTITAS RESPONDEN
No. Sampel :
Tanggal :
IDENTITAS SUAMI
Nama :
Alamat :
Umur : tahun
IDENTITAS ANAK
Nama :
TTL :
Jenis Kelamin :
Umur :
PEKERJAAN SUAMI : PENDIDIKAN TERAKHIR
SUAMI :
1. Buruh 1. Tidak tamat SD
2. Pedagang 2. Tamat SD
3. Petani 3. Tamat SMP
4. PNS 4. Tamat SMA
5. Wiraswasta 5. Perguruan tinggi
6. Lain-lain
33
PEKERJAAN ISTRI : PENDIDIKAN TERAKHIR
ISTRI :
1. Buruh 1. Tidak tamat SD
2. Pedagang 2. Tamat SD
3. Petani 3. Tamat SMP
4. PNS 4. Tamat SMA
5. Wiraswasta 5. Perguruan tinggi
6. Lain-lain
34
Lampiran 3
FORM PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KADARZI
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kolom Benar (B) atau Salah (S) yang telah disediakan.
Nama :
Alamat :
Telp/Hp :
No PERNYATAAN B S
1 KMS (Kartu Menuju Sehat) berguna untuk memantau pertumbuhan dan kesehatan anak.
2. Tanda anak yang sehat adalah bertambah umur juga bertambah berat badannya.
3. Garis yang berwarna merah pada KMS membuktikan bahwa status gizi anak baik.
4. Berikan ASI (Air Susu Ibu) saja kepada bayi 0-6 bulan.
5. Bayi berumur 4 bulan boleh diberikan makanan pendamping ASI seperti bubur, pisang ambon, dll.
6. ASI yang pertama kali keluar setelah melahirkan disebut susu jolong / kolostrum.
7. Makanan beraneka ragam adalah makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur/buah berganti-ganti
8. Nasi, lauk, susu dan krupuk merupakan contoh makanan seimbang.
9. Garam beriodium berguna untuk mencegah penyakit gondok.10.
Kekurangan iodium dapat berpengaruh kepada kecerdasan anak.
11.
Tempat menyimpan garam beriodium pada plastik yang terbuka.
12.
Vitamin A berfungsi untuk mencegah sariawan.
13.
Ibu nifas tidak perlu mendapatkan kapsul A
14.
Sarapan pagi dapat memelihara ketahanan fisik saat beraktivitas di pagi hari
15.
Sarapan pagi baik untuk anak dan keluarga
Ket:
35
kurang baik = < 60 % Baik = > 80%
Cukup baik = 60-80 %
Lampiran 4
FORM SIKAPSUAMI TENTANGKADARZI
Keterangan
SM : Sangat Mendukung
M : Mendukung
RG : Ragu-ragu
STM : Sangat Tidak Mendukung
Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban pernyataan dengan memberikan tanda (√) kolom SM, M, RG, STM (lihat keterangan).
Nama :
Alamat :
Telp/Hp :
No PERNYATAAN SM M RG STM
1. Dengan KMS dapat memantau pertumbuhan bayi setiap bulannya.
2.Menurut pendapat saya, anak yang sehat adalah anak yang berat badannya naik terus sehingga dia gendut dan gemuk sekali.
3. Menurut saya, bayi yang berumur kurang dari 6 bulan hanya di beri ASI saja
4. ASI yang pertama keluar tidak perlu diberikan kepada bayi.
5. Menurut saya, nasi, lauk, susu, dan krupuk merupakan contoh makanan seimbang.
6. Menurut saya lauk hewani dan buah tidak harus ada untuk hidangan dalam keluarga.
7. Menurut saya, garam beriodium dapat disimpan dalam tempat terbuka.
8. Menurut saya, garam yang dionsumsi keluarga tidak harus garam beriodium.
9. Menurut saya, garam beriodium dapat mengakibatkan penyakit gondok.
36
10. Menurut saya, vitamin A berfungsi untuk mencegah buta senja.
11. Menurut saya, ibu nifas perlu diberikan vitamin A.
12. Menurut saya, sarapan tidak harus dibiasakan setiap pagi.
13. Saya tidak suka sarapan pagi, karena sarapan dapat mengganggu dan merepotkan kerja saya.
14. Menurut saya, sarapan pagi cukup segelas teh manis atau kopi.
15. Dengan membiasakan sarapan pagi tubuh akan menjadi lebih sehat.
Keterangan :
Mendukung = > 60%
Kurang mendukung = < 60%
37
Lampiran 5
KISI-KISI KUISIONER PENGETAHUAN DAN SIKAP
Kisi-kisi Kuisioner Pengetahuan :
No Indikator KADARZI No. Soal Jumlah1. Menimbang berat badan secara
teratur.1, 2, 3 3
2. Memberikan ASI Eksklusif untuk bayi 0-6 bulan.
4, 5, 6 3
3. Makan beraneka ragam. 7, 8 24. Menggunakan garam beriodium. 9, 10, 11 35. Minum suplemen gizi. 12, 13 26. Sarapan pagi. 14, 15 2
TOTAL 15
Kisi-kisi Kuisioner Sikap :
No Indikator KADARZI No. Soal Jumlah1. Menimbang berat badan secara
teratur.1, 2 2
2. Memberikan ASI Eksklusif untuk bayi 0-6 bulan.
3, 4 2
3. Makan beraneka ragam. 5, 6 24. Menggunakan garam beriodium. 7, 8, 9 35. Minum suplemen gizi. 10, 11 26. Sarapan pagi. 12, 13, 14, 15 4
TOTAL 15
38
Lampiran 6
KUNCI JAWABAN KUEISIONER
1. Pengetahuan Soal 1 : BSoal 2 : BSoal 3 : SSoal 4 : BSoal 5 : SSoal 6 : BSoal 7 : BSoal 8 : SSoal 9 : BSoal 10 : BSoal 11 : SSoal 12 : SSoal 13 : SSoal 14 : BSoal 15 : BJumlah jawaban benar : 9Jumlah jawaban salah : 6Total : 15
2. Sikapa. Pernyataan positif (No. soal 1, 3, 10, 15)
SM : Sangat Mendukung dengan skor 4M : Mendukung dengan skor 3RG : Ragu-ragu dengan skor 2STM : Sangat Tidak Mendukung dengan skor 1
b. Pernyataan negatif (No. soal 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 13, 14)STM : Sangat Tidak Mendukung dengan skor 4RG : Ragu-ragu dengan skor 3M : Mendukung dengan skor 2SM : Sangat Mendukung dengan skor 1
39
top related