konsep kelompok khusus dan kelompok resiko tinggi di komunitas

Post on 30-Dec-2015

198 Views

Category:

Documents

7 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Konsep Kelompok Khusus dan Kelompok Resiko Tinggi di Komunitas. Oleh : Yonrizal Nurdin. Sasaran perawatan komunitas. 1. Tingkat individu 2. Keluarga 3. Kelompok khusus 4. Komunitas. 1. Tingkat individu - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Oleh :Yonrizal Nurdin

Sasaran perawatan komunitas1. Tingkat individu2. Keluarga3. Kelompok khusus4. Komunitas

1. Tingkat individuIndividu adalah bagian dari anggota

keluarga. Apabila individu mempunyai masalah kes/kep, karena ketidak mampuan merawat diri sendiri oleh suatu sebabdapat mempengaruhi anggota keluarga lain (fisik, mental dan sosial).

2. KeluargaKeluarga merupakan unit terkecil di

masyarakat, terdiri atas KK, anggota klg, yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adobsi, saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota klg mempunyai masalah kes/kep berpengarus terhadap anggota keluarga lain/keluarga lain.

3. Kelompok khusus Adalah kumpulan individu yang

mempunyai kesamaan (jenis kelamin, umur, permasalahan), kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan terhadap masalah kes, termasuk :

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kes khusus sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan kelompok resti:seperti IH, bayi, balita, pra sekolah, usila, dll.

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta askep, seperti :

Penderita penyakit menular (TBC, AIDS, dll).

Penderita yang menderita penyakit tidak menular (DM,PJK, ggn mental, dll).

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit (WTS, penarkoba, dll).

d. Lembaga sosial, rehabilitasi (panti wredha, panti asuhan, penitipan balita, dll).

Masalah kes pada klp khususBermula dari perilaku individu, keluarga atau kelompok :

Kesling (buang sampah, BAB, SPAL, dll).Gizi (kurang pengetahuan, pengolahan salah,

kebiasaan makan, pantangan, dll).Personal hygiene kurang

Pengertian sakitsakit bila tak mampu lagi berbuat sesuatu (pilek, pusing, ggn ringan,belum sakit).

Pemanfaatan fasilitas yankes rendah (pemeriksaan kes, kehamilan, imunisasi, dll).

Budaya yang tak sesuai dengan perilaku sehatEx. Budaya makan, free sex, narkoba,

dll

Ruang lingkup yan kep komtas pada klp khusus dan resti

1. Promotif (peningkatan kesehatan )Penyuluhan kesehatanPeningkatan giziPemeliharaan kes individuPemeliharaan keslingOlahraga secara teraturRekreasiPendidikan seks dan resiko seks bebas

2. Upaya preventif (mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan) melalui :

Imunisasi (BAYI, BALITA, IH )Pemeriksaan kes berkalaSkreeningPemberian vit.A, YodiumPemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,

nifas dan menyusui

3. Upaya Kuratif (merawat & mengobati) kolaborasi, melalui kegiatan :

Home nursingKunjungan ke lokalisasi/ panti rehabilitasi

WTSPerawatan lanjutan dari RSPerawatan IH,IM,nifas dengan kondisi

patologisPerawatan buah dadaPerawatan tali pusat bayi baru lahir

4. Upaya rehabilitatif (pemulihan kes ) melalui kegiatan :

Latihan fisikFisioterapi

5. Resosialitatif

Upaya mengembalikan ind,klg,klp kedalam pergaulan masyarakatMis : kelompok yang diasingkan oleh

masyarakat (kusta,aids,wts dll)

Contoh: Taman bermain lantera bahtera bagi ODH

Tugas Perawat komunitas: Meyakinkan masyarakat agar dapat menerima kembali dg memberikan pengertian dan batasan yang jelas dan dimengerti

Bentuk kegiatan wat komtas pada kelompok khusus dan resti1. Askep langsung (dirumah,disekolah,panti

asuhan, perusahaan,posyandu, polindes)2. Pend kes merobah perilaku3. Konsultasi/pemecahan masalah4. Bimbingan dan pembinaan5. Melaksanakan rujukan6. Penemuan kasus

7. Penghubung antara masyarakat (klp khusus )dengan unit yankes

8. Melaksanakan askep komunitas melalui pengenalan masalah kesmasy, perencanaan kes, pelaksanaan dan penilaian hasil kegiatan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah keperawatan

9. Mengadakan koordinasi diberbagai kegiatan

10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral

11. Roll model panutan, ketauladanan12. Penelitian ikut serta mengembangkan

keperawatan komunitas sesuai dengan tingkat yan dan pendidikan yang dimiliki

top related