konsep data (2)

Post on 07-Jul-2015

225 Views

Category:

Health & Medicine

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

OUR TEAM3

PEMBAGIAN

DATA1

PEMBAGIAN DATA

BENTUK

KUALITATIF DATA YANG BERBENTUK BUKAN ANGKA

KUANTITATIF DATA YANG BERBENTUK ANGKA

Nominal Ordinal Interval Rasio

PEMBAGIAN DATA BERDASARKAN SKALA PENGUKURAN

Data Nominal

• Data nominal adalah data dimana angka hanya merupakan lambang

• pada variabel Jenis Kelamin :

• 1 untuk Laki-laki2 untuk Perempuanket : orang yang mempunyai angka satu tidak lebih kecil dari pada orang yang memilih angka 2

Data Ordinal

• Data Ordinal adalah data dimana angka selain sebagai lambang, juga menunjukkan urutan

• pada variabel Tingkat Pendidikan :

• 1.SD2.SMP3.SMU4.PTket : orang yang mempunyai angka 1 mempunyai tingkat pendidikan yang lebih rendah dari pada orang yang mempunyai angka 2

Data Interval

• Data interval adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya, tetapi tidak mutlak

• pada variabel Nilaiket : orang yang mempunyai nilai 80 adalah dua kali lebih baik dari orang yang mempunyai nilai 40, tapi orang yang mempunyai nilai 0 belum tentu kosong

Data Rasio

• Data Rasio adalah data dimana angka adalah angka yang sebenarnya dan mutlak

• pada variabel jumlah : data yang dihasilkan adalah rasio

JENIS

INTERNAL

data yg diambil dr

dalam tempat di lakukannya

penelitian

Data penjualan perusahaan

sendiri

EKSTERNAL

Data yg diambil dr luar tempat di

lakukannya penelitian

Data penjualan perusahaan lain

untk jenis produk yg sama

dg produk perusahaan kita

Sumber

a. Primer

Data yang diperoleh

langsung dr sumbernya.

Data hasil kuisioner.

b. sekunderData yg di peroleh dr hasil pengumpulan

orang lain.

Data yg diambil dari BPS

Waktu Pengumpulan

Data Cross Section (Acak)

Data acak adalah data yang di

ambil pada satu waktu tertentu

Contoh : Jumlah

produksi

Data Berkala

Data yg diambil pada interval

waktu tertentu

Contoh : Jumlah produksi perhari

selama bulan Januari 2008

OBJEKTIVITAS 2

OBJEKTIVITAS DATA

Objektivitas data adalah kesesuaian data dengan fakta yang ada di lapangan.Ada beberapa faktor yang menyebabkan

hasil penelitian menjadi tidak objektif. Faktor-faktor tersebut meliputi:

(1) Faktor-faktor internal (2) Faktor-faktor eksternal.

• Faktor internal antara lain meliputi:1. Kemampuan peneliti di dalam memahami dan atau menggali data yang ada2. Kemampuan meneliti di dalam menggali subjektivisme, yaitu kemampuan untuk tidak mempengaruhi keadaan sasaran3. Kemampuan peneliti di dalam menangkap apakah data atau informasi yang diperoleh itu betul-betul data atau informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, atau merupakan data atau informasi yang bersifat subjektif dari sasaran peneliti4. Kemampuan peneliti di dalam memilih sampel yang representatif, yaitu sampel yang dapat mewakili keseluruhan5. Kemampuan peneliti di dalam memberikan pemahaman mengnenai konsep, atau fenomena maupun variabel yang digunakan dalam penelitian

• Faktor-faktor eksternal, antara lain meliputi:1. Kemampuan sasaran penelitian di dalam mengelabuhi peneliti2. Kemampuan sasaran penelitian di dalam menyajikan data dan informasi yang dibutuhkan peneliti3. Kemampuan sasaran penelitian di dalam menanggalkan subjektivitismenya di saat memberikan data dan informasi4. Kemampiun sasaran penelitian di dalam menangkal pengaruh-pengaruh luar yang membuat data dan informasi yang disajikan menjadi tidak sesuai lagi dengan kenyataan yang ada5. Kemampuan sasaran penelitian di dalam memahami konsep, indikator, variabel maupun fenomena yang digunakan oleh peneliti

PENGERTIAN

MACAM MACAM

VARIABEL

3

PENGERTIAN VARIABEL PENELITIAN

Variabel : atribut, obyek yang mempunyai variasi antara yang satu dengan yang lain Contoh: prestasi belajar siswa, tinggi badan, berat badan, sikap, motivasi, disiplin, berat, ukuran, bentuk. Variabel mengandung variasi. Data yang satu berbeda dengan data yang lain. (Hatch dan Farhady, 1981) Variabel : constructs (sifat) yang dipelajari, yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). (Kerlinger, 1973) Variabel: kualitas yang diselidiki peneliti untuk membuat penarikan kesimpulan Kidder, 1981). Kesimpulan: Variabel penelitian adalah atribut/sifat/nilai dari orang/obyek/kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

PENTINGNYA VARIABEL UNTUK MENENTUKAN HIPOTESIS

• Hipotesis ( dugaan sementara ) harus dinyatakan secara jelas dengan istilah yg benar dan secara operasional. Hipotesis harus diuji secara empiris, dengan aturan harus mendefinisikan secara operasional semua variabel dalam hipotesis dan diketahui secara pasti variabel independen dan variabel dependen.

B. Macam-macam Variabel1. Variabel Kuantitatif.

a. Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:1) Kehadiran : hadir, tidak hadir2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.b. Variabel kontinum1) Variabel Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.2) Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.3) Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.

• 2. Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

• 3. Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

• 4. Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.

• 5. Variabel Moderator.Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubunganantara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagaivariabel independen kedua. Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

• 6. Variabel Intervening (Antara).Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

• 7. Variabel Kontrol.Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

MACAM MACAM4

JENIS SKALA VARIABEL

Skala variabel merupakan kesepakatan yang di gunakan sebagaiacuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang adadalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalampengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

• Macam-macam skala variabel tersebut antara lain:

1. Skala Nominal

Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikanobyek, individual atau kelompok. Sebagai contoh pengklasifikasijenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalammengidentifikasi hal-hal diatas digunakan angka-angka sebagaisymbol. Contohnya : jenis kelamin rsponden, laki-laki = 1, dan wanita= 2

• 2. Skala Ordinal

• Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlahrelatif karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh obyek atauindvidu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skalanominal ditambah dengan sarana peringkat relative tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristikyang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangannyaatau kelebihannya.

• Skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukanrangking terhadap kategori. Contoh : kita ingin mengukur preferensiresponden terhadap empat merek produk air mineral.

• Merek Air Mineral RankingAquana 1Aquaria 2Aquasan 3Aquasi 4

3. Skala IntervalSkala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimilikioleh skala nominal dan skala ordinal dengan ditambahkarakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaankarakteristik antara satu individu atau obyek dengan lainnya.

4. Skala RatioSkala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal, dan interval dengankelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol) empiris absolut. Nilaiabsolut nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatukarakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanyadalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyektertentu dengan lainnya.

5. Skala Pengukuran SikapAda empat jenis skala pengukuran sikap menurut Daniel J Mueller (1992), yaitu:

a. Skala LikertSkala Likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan resepsiseseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social. Dalampenelitian, fenomena social ini telah di tetapkan secara spesifik olehpeneliti, yang selanjutnya di sebut sebagai variable penelitian.

Contoh :.Preferensi Preferensi Preferensi1.Sangat Setuju 1.Setuju 1. SangatPositif2.Setuju 2.Sering 2. Positif3.Ragu-ragu 3.Kadang-kadang 3. Netral4.Tidak Setuju 4.Hampir tdk pernah 4. Negatif5.Sangat Tdk Setuju 5.Tidak Pernah 5. SangatNegatif

b. Skala Thurstone

Skala Thurstone merupakan skala sikap yang pertama dikembangkan dalam pengukuran sikap. Skala ini mempunyai tiga teknik penskalaan sikap, yaitu :

· metode perbandingan pasangan

· metode interval pemunculan sama, dan

· metode interval berurutan.

Ketiga metode ini menggunakan bahan pertimbangan jalur dugaan yang menganggap kepositifanrelatif pernyataan sikap terhadap suatu obyek.

c. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan di dapat jawaban yang tegas, yaitu yaatau tidak, benar atau salah, pernah atau tidak, positif atau negative dan lain - lain. Data yang di peroleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau padaskala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju atau tidak setuju”. Penelitian menggunakan sakal Guttman di lakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan.

Contoh :

1. Apakah anda setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga jual?

a. Setuju b. Tidak Setuju

d. Semantic DeferensialSkala pengukuran yang berbentuk Semantic defferensial di kembangkan oleh Osgood. Skala ini juga di gunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan gandamaupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangatpositifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang di peroleh adalah data interval, dan biasanya skala ini di gunakan untuk mengukur sikap/karakteristiktertentu yang di punyai oleh seseorang.

e. Skala ratingDalam skala rating data yang diperoleh adalah data kuantitatif kemudian penelitibaru mentranformasikan data kuantitatif tersebut menjadi data kualitatif.

Contoh:Kenyaman ruang tunggu RSU Kartini:5 4 3 2 1Kebersihan ruang parkir RSU Kartini :5 4 3 2 1

top related