komunikasi terapeutik

Post on 13-Aug-2015

109 Views

Category:

Documents

9 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

BY: WORO RAHMANISHATI

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT – KLIEN

PENGERTIAN

• Komunikasi adalah penyampaian informasi verbal dan non verbal untuk mencapai kesamaan pengertian dari pengirim informasi kepada penerima,sehingga menimbulkan tingkah laku yg diinginkan oleh pengirim dan penerim informasi.

• teurapeutik merupakan kata sifat yg di hubungkan dengan seni dari penyembuhan(As hornby 1974)

KOMUNIKASI TEURAPEUTIK

KOMUNIKASI TEURAPEUTIK adalah komunikasi yg di rencanakan secara

sadar, tujuan dan kegiatannya difokuskan untuk penyembuhan klien

FUNGSI KOMUNIKASI TEURAPEUTIK

Fungsi komunikasi teurapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan

kerja sama antara perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien.

SIFAT HUBUNGAN TEURAPEUTIK

Tujuan hubungan perawat klien adalah (Stuart dan Sundeen,1995)1. kesadaran diri,penerimaan diri, dan

meningkatkan kehormatan diri2. identitas pribadi yg jelas dan

meningkatkan itegritas pribadi3. kemampuan untuk membentuk

suatu keintiman

PERBEDAAN KOMUNIKASI TEURAPEUTIK DAN KOMUNIKASI

SOSIALKOMUNIKASI TEURAPEUTIK KOMUNIKASI SOSIAL

1. Terjadi antara perawat dengan pasien atau anggota tim kesehatan lainnya

1. Terjadi setiap hari antar orang baik dalam pergaulan maupun lingkungan kerja

2. Komunikasi umumnya lebih akrab karena mempunyai tujuan

2. Komunikasi bersifat dangkal karena tidak mempunyai tujuan

3. Perawat secara aktif mendengar dan memberi respon kepada pasien

3. Lebih banyak dalam pekerjaan, aktivitas sosial dll

4. Berfokus kepada pasien yang membutuhkan bantuan

4. Pembicaraan tdk mempunyai fokus tertentu tetapi lebih mengarah kebersamaan dan rasa senang

ANALISA DIRI

Kualitas peronal yang dibutuhkan perawat dalam melakukan komunikasi teurapeutik meliputi:1.kesadaran diri2.klarifikasi nilai3.eksplorasi perasaan4.kemampuan menjadi model peran5.rasa tanggung jawab dan etik

GAMBARAN KESADARAN DIRI DITUNJUKAN OLEH JOHARI

WINDOW YANG TERDIRI DARI 4 KUADRAN

Kuadran IDiketahui diri dan orang lain

Kuadran IIHanya diketahui oleh orang

lain

Kuadran IIIHanya diketahui diri sendiri

Kuadran IVTidak diketahui diri dan orang lain

Ada tiga cara untuk meningkatkan kesadaran diri perawat, yaitu

1. mempelajari diri sendiri2. menerima umpan balik dari orang lain3. membuka diri

Sikap Perawat dalam Komunikasi

Egan (1975), di kutip oleh kozier mengidentifikasi lima sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik, yaitua. Berhadapan = “saya siap untuk membantu anda”b. Mempertahankan kontak mata = “menghargai klien dan

menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi ”c. Membungkuk ke arah klien = “siap untuk mendengar

sesuatu”d. Mempertahankan sikap terbuka =“tidak melipat kaki atau

tangan menunjukan keterbukaan u/ berkomunikasi”e. Tetap refleks =“tetap dalam mengontrol keseimbangan

antara ketegangan dan relaksasi dalam merespon klien ”

Teknik Komunikasi Terapeutik

1. Mendengar (listening)Merupakan dasar utama dalam komunikasi Beri kesempatan lebih banyak pada klien untuk bicara dan perawat menjadi pendengar yang aktif

2. Pertanyaan terbuka (broad opening)Contoh: apakah yang sedang anda pikirkan?

3. Mengulang (restarting)u/ menguatkan ungkapan klien dan memberi indikasi perawat memperhatikan klien

4. Klarifikasidilakukan bila perawat ragu, tidak jelas, tidak mendengar, atau

klien malu mengemukakan informasi, informasi yang di peroleh tidak lengkap atau mengemukakannya berpindah pindah

5. Refleksi ,berupa:a. refleksi isi, memvadilasi apa yang di dengar b. Refleksi perasaan, memberi respon pada perasaan klien terhadap

isi pembicaraan agar klien mengetahui dan menerima perasaannya:Gunanya untuk:

Mengetahui dan menerima ide dan perasaan Mengoreksi, memberi keterangan lebih jelas

Ruginya : Mengulang terlalu sering dan sama Dapat menimbulkan marah, iritasi dan frustasi

6. Memfokuskan Membantu klien bicara pada topik yang telah di pilih

dan yang penting dan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan, yaitu lebih spesifik, lebih jelas dan berfokus pada realitas 7. Membagi resepsi

Meminta pendapat klien tentang hal yang perawat rasakan dan pikirkan Contoh: Anda tertawa, tetapi saya rasa anda marah pada saya 8. Identifikasi “tema”

Latar belakang masalah yang di alami klien yang muncul selama percakapan. Gunanya u/ meningkatkan pengertian dan mengeksplorasi masalah yang penting

9. Diam (silence)Cara yang sukar, biasanya di lakukan setelah

mengajukan pertanyaan. Tujuannya memberikan kesempatan berpikir dan memotivasi klien untuk bicara.

10. “Informasi”Memberi informasi dan fakta untuk pendidikan

kesehatan

11. Saran Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah.

Tepat di pakai pada fase kerja dan tidak tepat pada fase awal hubungan

FASE-FASE HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT - KLIEN

• Dalam melakukan komunikasi terapeutik perawat mempunyai 4 tahap komunikasi, 4 tahap tersebut yaitu tahap :

1. Preinteraksi2. Orientasi atau perkenalan3. Kerja4. Terminasi

Tugas perawat dalam setipap tahap hubungan terapeutik

Tahap Tugas

Pre-interaksi - Mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan diri

- Menumpulkan data tentang klien jika mungkin

Orientasi - Membina hubungan salng percaya, - - mengidentifikasi masalah klien- Mengkaji perasaan, pikiran dan tindakan klien

Kerja - Mengeksplorasi stressor yang sesuai

Terminasi - Menyediakan realita perpisahan- Melihat kembali kemajuan terapi dan

pencapaian tujuan

PROSES KOMUNIKASI

• komunikasi merupakan proses dinamis yang dipengaruhi kondisi pisiologis dan psikologis.

• Komunikasi mempunyai identifikasi 6 komponen fungsional yaitu( potter dan perry,1993) :

1. Komunikator2. Komunikan3. Pesan4. Media5. Encoding6. deconding

MACAM KOMUNIKASI

Komunikasi ada 2 macam, yaitu komunikasi verbal dan non-verbal. • Komunikasi verbal dilakukan melalui

media kata-kata bicara atau tulisan.• Komunikasi non-verbal merupakan

komunikasi meliputi pancaindera dan mencakup segala hal yang tidak melibatkan kata yang ditulis atau diucapkan.

SIKAP PEAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik sehingga dapat memfasilitasi komunikasi yang terapeutik(Egan cit. Keliat, 1992)1. Berhadapan2. Mempertahankan kontak mata3. Membungkuk ke arah klien4. Mempertahankan sikap terbuka5. Tetap rilaks

TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

• Mendengarkan aktif (aktif listening)• Pertanyaan terbuka• Restating• reflecting/ refleksi• Klarifikasi/validasi• Focusing• Sharing persepsi• Diam• Identifikasi tema• humor

DIMENSI HUBUNGAN

• Menurut Stuart dan sudeen(1995) kehadiran secara psikologis atau mental dapat dibagi menjadi 2 dimensi yaitu dimensi resfonsif dan dimensi tibdakan.

• Dimensi respon yang harus dimiliki perawat terdiri dari 4 undur :

1. Kesejatian2. Empati3. Hormat/respek4. konkret

Lanjutan….

• Dimensi tindakan ini meliputi :1. Konfrotasi2. Kesegeraan3. Membuka diri4. Katarsis emosional5. Bermain peran

terimakasih

top related