klassifikasi adas
Post on 28-Nov-2015
59 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Potensi Tanaman Adas sebagai Bahan Obat Tradisional
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Apiales
Family : Apiaceae (Umbelliferae)
Genus : Foeniculum
Species : Foeniculum vulgare Mill
Tanaman Adas (Foeniculum vulgare Mill.) adalah tanaman herba
tahunan dari familii Umbelliferae dan genus Foeniculum. Indonesia
dikenal dua jenis Adas yang termasuk ke dalam famili Umbelliferae,
yaitu Adas (F. vulgare Mill.) dan Adas Sowa (Anetum
graveolens Linn.). Kedua jenis ini telah banyak dibudidayakan di
Indonesia, terutama Adas (F. vulgare Mill.) Sedangkan A.
graveolens Linn lebih banyak dibudidayakan di daerah dataran
rendah dan daunnya dimakan sebagai lalapan. Selain sebagai
bumbu masak, tanaman Adas mempunyai banyak kegunaan mulai
dari akar, daun, batang dan bijinya. Daun Adas digunakan sebagai
diuretik (pelancar air seni) dan memacu pengeluaran keringat.
Akarnya berkhasiat sebagai obat batuk, pencuci perut dan sakit
perut sehabis melahirkan. Tanaman muda digunakan juga sebagai
obat gangguan saluran pernapasan dan dari ekstrak buah Adas
dapat digunakan untuk mengobati mulas.
Deskripsi Tanaman Adas
Turnbuhan ini dapat hidup dari dataran rendah sampai ketinggian
1.800 m di atas permukaan laut, namun akan tumbuh lebih baik
pada dataran tinggi. Terna berumur panjang, tinggi 50 cm – 2 m,
tumbuh merumpun. Satu rumpun biasanya terdiri dari 3 – 5 batang.
Batang hijau kebiru- biruan, beralur, beruas, berlubang, bila
memar baunya wangi. Letak daun berseling, majemuk menyirip
ganda dua dengan sirip-sirip yang sempit, bentuk jarum, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata, berseludang warna putih, seludang
berselaput dengan bagian atasnya berbentuk topi. Perbungaan
tersusun sebagai bunga payung majemuk dengan 6 – 40 gagang
bunga, panjang ibu gagang bunga 5 – 1 0 mm, panjang gagang
bunga 2 – 5 mm, mahkota berwarna kuning, keluar dari ujung
batang. Buah lonjong, berusuk, panjang 6 – 10 mm, lebar 3 – 4 mm,
masih muda hijau setelah tua cokelat agak hijau atau cokelat agak
kuning sampai sepenuhnya cokelat. Buah masak mempunyai bau
khas aromatik, bila dicicipi rasanya relatif seperti kamfer. Adas
menghasilkan minyak Adas, yang merupakan basil sulingan serbuk
buah Adas yang masak dan kering. Ada dua macam minyak Adas,
manis dan pahit. Keduanya, digunakan dalam industri obat-obatan.
Pada waktu muda biji Adas bewarna hijau kemudian kuning
kehijauan, dan kuning kecokelatan pada saat panen sangat
menentukan kandungan minyak atsiri. Adas juga dipakai untuk
bumbu, atau digunakan sebagai bahan yang memperbaiki rasa
(corrigentia saporis) dan mengharumkan ramuan obat. Biasanya
Adas digunakan bersama-sama dengan kulit batang pulosari.
Daunnya bisa dimakan sebagai sayuran. Perbanyakan dengan biji
atau dengan memisahkan anak tanaman.
Kandungan bahan aktif
Kandungan atsiri adas bervariasi antara 0,6 – 6%. Buah yang
terletak di tengah-tengah payung umumnya mengandung minyak
atsiri yang lebih tinggi dan baunya lebih tajam dibandingkan
dengan buah yang terletak di bagian lain. Iklim dan waktu panen
sangat menentukan kandungan minyak atsiri.
Tabel 1. Kadar minyak atsiri, anethol, fenchone dan estragol
Jenis/tempat asal
Kadar minyak(g/100 ml)
Anethol (%)
Fenchone (%)
Estragol (%)
Adas (F. vulgare) Cipanas, Jawa Barat 3,83 43,3 33,3 15,3
Adas (F. vulgare) Lembang , Jawa Barat 3,23 28,3 28,9 16,9
Adas jamu (F. vulgare) Jawa Tengah 4,39 44,5 16,9 22,7
Adas (F. dulce) dari pedagang 2,23 73,0 2,0 0,96
Anis (Star anis) dari pedagang 13,97 82,8 - 0,96
Minyak atsiri yang paling utama dari varietas dulce mengandung
anethol (50 – 80%), limonene (5%), fenchone (5%), estragol
(methyl-chavicol), safrol, alpha-pinene (0,5%), camphene, beta-
pinene, beta-myrcene dan p-cymen. Sebalik-nya varietas vulgare
tidak dibudi-dayakan, kadang-kadang mengandung lebih banyak
minyak atsiri, tetapi karena dicirikan oleh fenchone yang pahit (12
– 22%) sehingga harganya lebih murah dari varietas dulce.
Kegunaan untuk obat dan industri lainnya
Sebagai tanaman obat adas dapat digunakan sebagai
antispasmodik, karminatif, diuretik (pelancar air seni), ekspektoran
(pengencer dahak), laxative, stimulant (perangsang), dan obat sakit
perut. Dari sedikit akar yang direbus sebagai sayuran bisa
digunakan untuk obat batuk (pelancar dahak). Adas juga digunakan
sebagai obat untuk merangsang air susu ibu (pelancar ASI),
sebagai obat kolik dan digunakan untuk memperbaiki rasa obat
lainnya. Minyak esensial dan oleoresin Adas dapat digunakan untuk
aroma sabun, kream, parfum dan minuman beralkohol. Obat-obatan
herbal Cina juga menggunakan Adas sebagai obat grastroenteritis,
hernia, gangguan pencernaan, gangguan abdomen,
menghancurkan lendir dan merangsang produksi susu. Minyak
esensial adas dilaporkan bisa menstimulasi perbaikan liver pada
tikus putih dan juga sebagai antibakteri.
Untuk kesehatan wanita selain meningkatkan produksi ASI, Adas
juga dapat memperlancar haid, dan meningkatkan hormon
estrogen sehingga adas juga dapat memperlambat menopause.
Adas juga dapat digunakan sebagai terapi tradisional kanker
prostat, dengan dosis 1 – 2 sendok teh Adas yang telah dihancurkan
kemudian direndam dalam secangkir air panas selama 10 menit,
dan di-minum sebanyak 3 cangkir tiap hari.
CARA PEMAKAIAN :
Buah Adas sebanyak 3 – 9 g direbus, minum atau buah adas
digiling halus, lalu diseduh dengan air mendidih untuk diminum
sewaktu hangat. Daun dimakan sebagai sayuran atau direbus, lalu
diminum. Pemakaian luar, buah kering digiling halus lalu
digunakan untuk pemakaian lokal pada sariawan, sakit gigi, sakit
telinga dan luka. Minyak Adas juga dapat digunakan untuk
menggosok tubuh anak yang masuk angin.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah : buah masak
mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat,
masuk meridian hati, ginjal, limpa, dan lambung. Daun : berbau
aromatik Minyak dari buah : minyak Adas (fennel oil).
KANDUNGAN KIMIA : Adas mengandung minyak asiri (Oleum
Foeniculi) 1 – 6%, mengandung 50 – 60% anetol, lebih kurang 20%
fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol,
anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak. Kandungan
anetol yang menyebabkan Adas mengeluarkan aroma yang khas
dan berkhasiat karminatif. Akar mengandung bergapten. Akar dan
biji mengandung stigmasterin (serposterin). Efek Farmakologis dan
Hasil Penelitian : 1. Komponen aktifnya, anisaldehida,
meningkatkan khasiat streptomycin untuk pengobatan TBC pada
tikus percobaan. 2. Meningkatkan peristaltik saluran cerna dan
merangsang pengeluaran kentut (flatus). 3. Menghilangkan dingin
dan dahak. 4. Minyak Adas yang mengandung anetol, fenkon,
chavicol, dan anisaldehid berkhasiat menyejukkan saluran cerna
dan bekerja menyerupai perangsang nafsu makan.
DAFTAR PUSTAKA
Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1, dr Setiawan Dalimartha,
Trubus Agriwidya, Anggota Ikapi, Jakarta, 1999.
Balittro.2009.http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?
option=com_content&view=article&id=81:adas-tanaman-yang-
berpotensi-dikembangkan-sebagai-bahan-obat-
alami&catid=19:artikel. Diakses tanggal 25 Oktober 2013
top related