kholifatu sa'diyah membangun kapal teknik blok
Post on 04-Feb-2018
235 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
1/74
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BLOK 04
PADA KAPAL ALUMINIUM CREW BOAT40 M
Kholifatu Sadiyah
NRP. 6211030009
Dosen Pembimbing
Tri Tiyasmihadi, ST., MT.
NIP. 196206181988031001
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
2/74
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BLOK 04
PADA KAPAL ALUMINIUM CREW BOAT40 M
Kholifatu Sadiyah
NRP. 6211030009
Dosen Pembimbing
Tri Tiyasmihadi, ST., MT.NIP. 196206181988031001
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
3/74
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
4/74
ABSTRAK
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BLOK 04
PADA KAPAL ALUMINIUM CREW BOAT40 M
Oleh
Kholifatu Sadiyah
NRP : 6211030009
Teknologi yang berkaitan dengan proses pembangunan kapal akan terus
dikembangkan, dengan titik perhatian pada pengembangan metode yang
digunakan untuk dapat menghasilkan proses pembangunan kapal lebih efisien dan
produktif.
Menurut Storch (1995) dan Watson (2002) secara umum tahap
pembangunan kapal sangat bervariasi, bergantung keinginan pemesan, namun
secara umum tahapan ini meliputi : pengembangan keinginan pemesan, desain
konsep atau prarancangan, desain kontrak, penawaran/penandatanganan kontrak,
perencanaan dan desain detail, fabrikasi dan perakitan.
Produktifitas sebuah pembangunan kapal sangat bergantung pada
kemampuan dalam penanganan serta pengawasan setiap tahapan secara baik.
Salah satu tahapan pembangunan kapal adalah pengkonstruksian material menjadi
ril sebuah kapal. Seiring penemuan teknologi las (welding technology)
menggantikan teknologi keling (riveting technology), maka teknologi perakitan
kapalpun mengalami evolusi teknologi. Teknologi untuk merakit kapal
mengalami perkembangan mulai dari sistem komponen atau metode
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
5/74
ABSTRACT
SHIP BUILDING PLANNING ON BLOCK 04 OF
ALUMINIUM VESSEL CREW BOAT 40 M
By :
Kholi fatu Sadiyah
NRP : 6211030009
Technology related to ship building process will continue to be developed,
with the focal point on the development of methods used to generate the ship
building process more efficient and productive.
According Storc (1995) and Watson (2002) generally ship building phase
varies, depending on the customer desires, but in general this stage include: the
development of customer desires,concept designor pre-design, contract design,
bidding/contract signing, planning and detailed design, fabrication and assembly.
The productivity of a ship building relies heavily on the ability in handling
and monitoring each stage as well. One of the stages of development of the
material of construction of the ship is becoming a real ship. As technological
inventions weldingtechnology replaces riveting technology, then the assembly
technology of the ship to witness technology evolves. Technology to assemble the
ship had been developed ranging from system components or traditional
methods/systems to conventional block or modern methods.
Studying the development of ship production technology to provide a
thorough understanding of the advantages and disadvantages of the method and
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
6/74
KATA PENGANTAR
Puji syukur selalu dipanjatkan kehadirat Tuhan YME, atas segala berkah,
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan baik, lancar, sehat dan selamat.
Laporan Tugas Akhir ini berjudul: PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BLOK 04 PADA KAPAL ALUMINIUM CREW BOAT40 M, disusun sebagai
syarat bagi penulis untuk mendapatkan gelar AhliMadya di Jurusan Teknik
Bangunan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang penulis
banggakan.
Penulis menyadari bahwa dalam Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan maupun kesalahan yang perlu dibenahi. Maka dari itu, penulis dengan
senang hati menerima saran dan kritik dari segenap pembaca demi pembenahan
dan penyempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Semoga tulisan ini berguna bagi
kita semua khususnya dalam dunia ilmu pengetahuan, perusahaan, serta pembaca
pada umumnya.
Surabaya, 02 Juli2014
Penulis
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
7/74
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama pengerjaan Tugas Akhir ini tentunya penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang telah
memberikan motivasi, membantu, membimbing pelaksanaan dan penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini, khususnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
2. Ayah, Ibu dan keluarga besarku, yang telah memberikan doa restu yang tiada
henti serta dukungan moril maupun materiil selama penulis menempuh studi
di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
3. Bapak Ir. H. M. Mahfud, M.MT., FRINA., selaku Direktur Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
4. Bapak Aang Wahidin, ST., MT., dan Bapak M. Ari, ST., MT., selaku ketua
dan sekretaris Jurusan Teknik Bangunan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri
Surabaya.
5. Bapak Tri Tiyasmihadi, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan masukan, kritik dan saran selama pengerjaan Tugas
Akhir ini.
6. Ibu Ir. Irma Rustini A., MT., selaku Dosen Wali Program Studi Teknik
Bangunan Kapal semester VI yang selalu memberi semangat dan motivasi.
7. Teman-teman SB 2011 yang Serba Bisa dan Selalu Bersemangat.
8. Saudara-saudaraku Nikkapala People yang selalu menghibur, membantu dan
memberikan semangat selama kuliah.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
8/74
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
9/74
2.3.1.3 SistemBlock................. ..................................... 14
2.3.2 Proses Pembuatan Kapal Berdasarkan Tempat................ 15
2.3.2.1 Fabrocation................. ...................................... 15
2.3.2.2 Erection ................. ........................................... 15
2.4 Tahap-tahap Pembuatan Kapal...................................................... 15
2.5 Produksi ........................................................................................ 16
2.5.1 Persiapan Produksi................ ........................................... 16
2.5.2 Mould Loft................ ........................................................ 18
2.5.3 Fabrikasi................. .......................................................... 18
2.5.4 Assembly................. .......................................................... 19
2.5.4.1 Perakitan Komponen (Part Assembly) ............. 20
2.5.4.2 Perakitan Sub-blok (Sub-block Assembly) ........ 20
2.5.4.3 Semi-block and Block Assembly dan Grand-
block Joining......................................................... 21
2.5.5 Erection .................. ............................. 22
2.6 Sistem Konstruksi.................................................... ..................... 22
2.6.1 Sistem Konstruksi Melintang................ ........................... 22
2.6.2 Komponen Sistem Konstruksi Melintang................. ........ 23
2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Konstruksi Melintang..... 25
2.6.4 Sistem Konstruksi Membujur............................................ 25
2.6.5 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Konstruksi Membujur..... 26
2.6.6 Komponen Sistem Konstruksi Membujur................. ........ 26
2.6.7 Sistem Konstruksi Campuran................ ............................ 27
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 29
3.1 Pengumpulan Data................................................................... ..... 29
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
10/74
3.7 Jadwal Pelaksanaan Penelitian..................................................... . 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... .... 32
4.1 Penentuan Blok Kapal Aluminium Crew Boat(CB) Suberko
02................................................................................................... 32
4.2 Fasilitas Yang Terdapat di Galangan............................................ 33
4.2.1 Fasilitas............................................................................. 33
4.2.2 Peralatan Permesinan dan Perlengkapan ...... ................... 33
4.2.3 Peralatan Las dan Potong ....... ......................................... 34
4.3 Proses Penggambaran Model Kapal CB. Suberko 02 untuk Blok
04................................................................................................... 34
4.4 Pemilihan Metode Pengerjaan ... .................................................. 37
4.4.1 Pembangunan Kapal Menggunakan Metode
Konvensional............... ..................................................... 38
4.4.2 Pembangunan Kapal Menggunakan Metode IHOP.......... 41
4.5 Analisa Hasil Dari Metode Yang Digunakan............ ................... 43
4.5.1 Hasil Analisa Pada Kapal CB. Suberko 01....................... 43
4.5.2 Hasil Analisa Pada Blok 04 Kapal CB. Suberko 01......... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 45
5.1 Kesimpulan................................................................................... 45
5.2 Saran ............................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ .......... 47
LAMPIRAN..................................................................................................... 48
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
11/74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahapan perkembangan teknologi produksi ............................ 4
Gambar 2.2 Peletakan lunas dengan pendekatan sistem.............................. 6
Gambar 2.3 Perakitan wrang dengan pendekatan sistem............................. 6
Gambar 2.4 Perakitan struktur dasar ganda dengan pendekatan sistem ...... 6
Gambar 2.5 Perakitan struktur dasar ganda telah selesai............................. 7Gambar 2.6 Perakitan gading-gading dengan pendekatan sistem................ 7
Gambar 2.7 Penegakan sekat dengan pendekatan sistem ............................ 7
Gambar 2.8 Penggunaan perancah pada perakitan kapal dengan pendekatan
sistem ....................................................................................... 7
Gambar 2.9 Pembuatan kapal menggunakan teknologi keeling ................. 8
Gambar 2.10 Pembuatan kapal menggunakan teknologi las ......................... 9
Gambar 2.11 Pembuatan kapal menggunakan sistem seksi........................... 9
Gambar 2.12 Fabrikasi komponen outfitting ................................................. 10
Gambar 2.13 Pembuatan kapal mengaplikasikan integrasi antara pekerjaan
lambung, instalasi dan pengecatan........................................... 11
Gambar 2.14 SeksiBulkhead . 13
Gambar 2.15 Blok-blok seksi dalam pembangunan kapal............................. 14
Gambar 2.16 Proses kerja pembangunan kapal 14
Gambar 2.17 Proses pembuatan Kapal .......................................................... 16
Gambar 2.18 Part fabrication yang tidak dapat dibagi lagi .......................... 19
Gambar 2.19 Part assembly yang berada di luar aliran kerja utama ............. 20
Gambar 2.20 Sub-block assembly berdasarkan tingkat kesulitan .................. 21
Gambar 2.21 Sistem konstruksi melintang.................................................... 23
G b 2 22 Si k k i j Si l B /d l 25
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
12/74
Gambar 4.5 Bentuk blok belakang pada kapal CB. Suberko 01 ................. 37
Gambar 4.6 Grafikproject progress of production (plan & actual) ........... 38
Gambar 4.7 Grafikmanhourselamaproduction (plan & actual) ............... 40
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
13/74
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Fasilitas PT. Orela Shipyard .................................................... 33
Tabel 4.2 Peralatan permesinan dan perlengkapan.................................. 33
Tabel 4.3 Peralatan las dan potong........................................................... 34
Tabel 4.4 Project progresskapal CB.Suberko 01..................................... 39
Tabel 4.5 Plan dan actual manhourselamaproduction .......................... 40Tabel 4.6 Hasil identifikasi kapal CB.Suberko 02 .................................. 41
Tabel 4.7 Uraian perhitungan jumlah manhour....................................... 42
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
14/74
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
15/74
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Tupper (2004), kapal masih tetap sebagai sarana penting
dalam bidang ekonomi di beberapa negara dan menjadi alat angkut hampir
95 % total perdagangan dunia. Walaupun industri pesawat terbang telah
melayani penyeberangan samudera secara rutin, namun kapal masih tetap
mengangkut orang-orang dalam jumlah besar untuk berekreasi/berlibur
dan dibutuhkan juga untuk mengeksplotasi kekayaan laut yang berlimpah.
Sebagai sarana transportasi paling tua, kapal secara konstan mengalami
evolusi baik dari sisi perubahan fungsi maupun perlengkapan/peralatan
yang dipasang di atas kapal. Hal ini didorong oleh perubahan pola
perdagangan dunia sebagai akibat dari tekanan-tekanan sosial,
perkembangan teknologi khususnya material, teknik-teknik perakitan dan
sistem pengendalian terakhir karena tekanan ekonomi.
Aluminium dan paduan aluminium termasuk logam ringan yang
mempunyai kekuatan tinggi, tahan terhadap karat dan merupakan
konduktor listrik yang cukup baik. Kelebihan-kelebihan itulah yang
menyebabkan aluminium dipilih sebagai salah satu material pokok
produksi perkapalan di dunia, khususnya untuk kapal-kapal berukuran
kecil. Dan akhir-akhir ini permintaan akan kapal aluminium cenderung
meningkat. Peningkatan jumlah permintaan inilah yang mendorong
industrigalangan kapal untuk memproduksinya.
Pemahaman secara mendalam mengenai teknologi produksi kapal
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
16/74
Hal tersebut di ataslah yang melandasi penulis untuk melakukan
kajian tentang Perencanaan Pembangunan Blok 04 Pada Kapal
Aluminium Crew Boat 40 m. Dalam hal ini kaitannya dengan metode
pembangunan yang digunakan dalam lingkungan galangan PT. Orela
Shipyard, diharapkan penulis mampu memberikan metode-metode yang
membantu selama proses pembangunannya yang lebih efisien, baik dari
tingkat waktu maupun kualitas hasil produksi.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari tugas akhir ini adalah :
1. Bagaimana efisiensi produksi kapal aluminium untukblock04 dengan
menggunakan metode yang telah ditentukan pihak galangan?
2. Bagaimana cara mendapatkan hasil produksi kapal aluminium untuk
block04 yang berkualitas dengan waktu yang lebih efektif?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1. Membantu untuk mengetahui efisiensi pekerjaan selama proses
produksi kapal, baik dalam hal jumlah pekerja maupun lama waktu
pengerjaan dengan metode yang digunakan dan fasilitas yang tersedia
2. Mendapatkan metode yang lebih tepat dan efisien dalam proses
pembangunan kapal
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah :
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
17/74
1.5 Batasan Penelitian
Yang menjadi batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :
1. Kapal aluminium yang digunakan adalah CB. SUBERKO 0240 m di
PT. Orela Shipyard
2. Proses pembangunan kapal yang diambil adalah bagian Block04
berdasarkan gambar General Arrangement, yaitu After (Transom-
Frame 0-8)
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
18/74
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
19/74
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perkembangan Teknologi Produksi Kapal
Sebelum teknologi las ditemukan, tiap kapal dibangun dengan
cara/urutan yang sama yaitu setelah lunas diletakkan, gading-gading
diletakkan baru kemudian memasang pelat setahap demi setahap, layaknya
pembangunan kapal kayu.
Menurut Eyres (2007), berkat teknologi las bagian-bagian seperti
gading-gading dapat langsung disatukan dengan pelat kulit, lunas dapat
dilas dengan bagian geladak dan sekat sekaligus membentuk panel, sub-
blok atau bahkan blok. Teknologi las juga membuat banyak pekerjaan
perakitan dapat dilakukan dengan baik tingkat akurasi, efisiensi dan
keamanan yang tinggi di landasan peluncuran maupun di bengkel-bengkel
kerja. Blok yang telah dikerjakan dengan menggunakan teknologi las
dapat ditegakkan (erected) dengan blok yang lain membentuk sebuah
kapal. Proses ini dikenal dengan istilah berorientasi zone (zone oriented).
Menurut Chirillo (1983), perkembangan teknologi produksi kapal
menjadi empat tahapan, berdasarkan teknologi yang digunakan dalam
proses pengerjaan lambung dan outfitting. Evolusi perkembangan
teknologi produksi kapal, seperti terlihat pada gambar 2.1.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
20/74
2.1.1 Conventional Hull Construction and Outfitting
Tahapan pertama ini, diberi nama tahapan
sistem/tradisional karena pekerjaan dipusatkan pada masing-
masing sistem fungsional yang ada di kapal. Kapal direncanakan
dan dibangun sebagai suatu sistem. Pekerjaan dimulai dengan
peletakan lunas, kemudian gading-gadingnya dipasang dikulitnya.
Bila badan kapal hampir selesai dirakit, pekerjaan outfitting
dimulai. Pekerjaan outfitting direncanakan dan dikerjakan sistem
demisistem, seperti pemasangan ventilasi, sistem perpipaan,
perlistrikan dan permesinan.
Methode ini merupakan teknologi paling konvensional
dimana tingkat produktivitas masih sangat rendah, karena semua
lingkup pekerjaan dilakukan secara berurutan dan saling
ketergantungan satu sama lain, sehingga memerlukan waktu yang
lama. Selain itu, mutu hasil pekerjaan sangat rendah, karena
hampir seluruh pekerjaan dilakukan secara manual di dok (building
berth), serta tempat kerja yang kurang mendukung dari segi
keamanan, kenyamanan, kemudahan/posisi kerja.
Metode pekerjaan sistem demi sistem seperti ini merupakan
halangan untuk mencapai produktifitas yang tinggi. Karena
mengatur dan mengawasi pekerjaan pembuatan kapal dengan
ratusan pekerja akan sangat sukar dilakukan. Dan kegagalan
seorang pekerja menyelesaikan suatu pekerjaan yang diperlukan
oleh pekerja lain sering mengakibatkan overtime untuk pekerja
tetrsebut dan idleness bagi pekerja yang lain. Semua keadaan di
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
21/74
Gambar 2.2 Peletakan lunas dengan pendekatan sistem
Gambar 2.3 Perakitan wrang dengan pendekatan sistem
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
22/74
Gambar 2.5 Perakitan struktur dasar ganda telah selesai
Gambar 2.6 Perakitan gading-gading dengan pendekatan sistem
Gambar 2.7 Penegakan sekat dengan pendekatan sistem
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
23/74
2.1.2 Hull Block Construction Method and Pre Outfitting
Pada metode ini, dimulai dengan adanya perkembangan
teknologi pengelasan pada pembangunan kapal, yakni dengan
melakukan proses pembuatan seksi-seksi atau blok-blok
menggunakan las, seperti seksi geladak dan kulit dan lain-lain yang
kemudian seksi/blok akan disambung satu sama lain menjadi
badan kapal. Selain itu juga beberapa pekerjaan outfitting sudah
mulai dilakukan pada blok atau badan kapal yang sudah jadi.
Perubahan ini dikenal denganpre-outfitting.
Dengan methoda ini, mengalami peningkatan mutu dan
hasil kerja yang baik, karena volume pekerjaan pada dok menjadi
berkurang, sedang pekerjaan pengelasan banyak dilakukan
dibengkel dengan kondisi lingkungan kerja yang lebih nyaman dan
aman, serta telah mulai dilakukan pengelasan dengan mesin las
semi/otomatis dengan posisi down hand. Blok-blok/seksi-seksi
dapat diputar balik untuk menghindarkan pekerjaan posisi
pengelasan overhead.
Pada gambar 2.9 memperlihatkan pembuatan kapal
menggunakan teknologi keling dan pada gambar 2.10
memperlihatkan pembutan kapal menggunakan teknologi las serta
pada gambar 2.11 memperlihatkan pembuatan kapal menggunakan
pendekatan sistem seksi.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
24/74
Gambar 2.10Pembuatan kapal menggunakan teknologi las
Gambar 2.11 Pembuatan kapal menggunakan sistem seksi
2.1.3 Process Lane ConstructionandZone Outfitting or Full Outfitting
Block System (FOBS)
Tahapan berikutnya diberi namazone/area/stage. Evolusi
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
25/74
Process lane dari segi praktis adalah suatu seri workstation
(bengkel) yang dilengkapi dengan fasilitas produksi (mesin,
peralatan dan tenaga kerja dengan keahlian tertentu) untuk
membuat satu kelompok produk yang mempunyai kesamaan dalam
proses produksinya.
Zone outfitting adalah teknologi kedua yang membedakan
tahapan ini dengan metode tradisional, yang berarti membagi
pekerjaan menjadi region/zone. Dalam metode ini, pekerjaan
outfitting dibagi menjadi tiga stage atau tahap, yaitu on-unit, on-
blockdan on-board(Lamb.T, 1985) dan (Storch, dkk, 1995).
Gambar 2.12 Fabrikasi komponen outfitting
2.1.4 Integrated Hull Construction, Outfitting and Painting (IHOP)
Tahapan keempat ini ditandai dengan suatu kondisi dimana
pekerjaan pembuatan badan kapal, outfitting dan pengecatan sudah
dii t ik K d i i di k t k b k
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
26/74
Teknologi IHOP mensyaratkan build strategy yang matang
dan kemampuan planing and scheduling yang sangat tinggi
berdasarkan kondisi potensi sumberdaya galangan yang ada.
Tahapan ini sistem Accuracy Control semakin penting dan
semakin menuntut kesempurnaan design engineering dan standar-
standar kerjanya. Maka dari itu kegiatan produksi dapat
berlangsung secara konsisten dan sempurna, dengan tingkat
kesalahan dan penyimpangan yang sangat kecil.
Gambar 2.13 Pembuatan kapal mengaplikasikan integrasi antara
pekerjaan lambung, instalasi dan pengecatan
2.2 Macam-Macam Pekerjaan Outfitting
2.2.1 Outfitting On-Unit
Adalah perakitan produk-produk antara yang terdiri dari
komponen/peralatan baik yang dibeli maupun dibuat galangan
sendiri, menjadi satu unit. Dalam pekerjaan perakitan ini tidak
termasuk pengecatan akhir. Unit disini terdiri dari dari material
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
27/74
Tahapan ini sebaiknya menjadi prioritas utama karena
proses perakitannya dibengkel-bengkel produksi yang mempunyai
suasana kerja yang relatif lebih baik bila dibandingkan dengan
kedua tahapan yang lain (on-blokdan on-board). Kondisi ini akan
memberi kesempatan untuk peningkatan produktivitas, selain itu
tahapan ini tidak tergantung pada kemajuan pekerjaan konstruksi
(hull construction) sehingga dapat dilakukan bersamaan.
2.2.2 Outfitting On-Block
Adalah instalasi komponen-komponen outfitting atau unit-
unit outfitting pada suatu konstruksi rakitan (assembly structural)
sebelum dirakit menjadi blok atau pada blok-blok besar (grand
block). Tahapan ini adalah prioritas berikut setelah O/F on Unit.
Dalam tahapan ini termasuk pekerjaan pengecatan, kecuali
pengecatan akhir dan pengecatan yang tidak boleh dilakukan
karena masih ada peroses pengelasan yang harus dilakukan.
Pelaksanaan tahapan ini memerlukan koordinasi yang baik
antara fungsi-fungsi perencana konstruksi, outfitting dan
pengecatan. Demikian juga pengaturan pekerjaannya harus
melibatkan ketiga kelompok yaitu : konstruksi, outfitting dan
pengecatan.
Pemasangan unit-unit pada produk antara yang berupa blokatau blok besar akan meningkatkan produktivitas, karena waktu
dalam tahapan ini akan dipersingkat.
Pekerjaan ini biasa dikerjakan pada suatu tempat yang
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
28/74
2.2.3 Outfitting On-Board
Adalah tahapan yangmeliputi perakitan unit-unit pada
konstruksi kapal dan perakitan blok-blok lengkap (outfitting block)
menjadi kapal, pengecatan akhir, pengujian dan percobaan
peralatan. Selain itu adalah pemasangan komponen-komponen
outfitting yang belum dipasang pada tahapan on-unitatau on-block
pada badan kapal yang sudah selesai.
2.3 Proses Pembuatan Kapal
Pada umumnya metode atau cara dalam proses pembuatan kapal
terdiri dari dua cara yaitu cara pertama berdasarkan sistem dan cara kedua
berdasarkan tempat.
2.3.1 Proses Pembuatan Kapal Berdasarkan Sistem
2.3.1.1 Sistem Seksi
Sistem seksi adalah sistem pembuatan kapal dimana
bagian-bagian konstruksi dari tubuh kapal dibuat seksi
perseksi (perbagian).
contoh: seksi bulkhead(sekat kedap air)
Gambar 2.14SeksiBulkhead
Keuntungan Dan Kerugian Sistem Seksi:
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
29/74
b. Kerugian
1) Kekuatan pada kapal, tergantung pada perencanaan
pembagian badan kapal menjadi beberapa seksi dan
juga teknik penyambungan antara dua buah seksi.
2) Pengerjaan lebih sulit karena dalam proses
penggabungan antara seksi memerlukan ketepatan
ukuran yang prima.
2.3.1.2 Sistem BlokSeksi
Sistem blok seksi adalah sistem pembuatan kapal
dimana bagian-bagian konstruksi dari kapal dalam fabrikasi
dibuat gabungan seksi-seksi sehingga membentuk block
seksi, contohbagian dari seksi-seksi geladak, seksi lambung
dan bulkheaddibuat menjadi satu blockseksi.
2.3.1.3 SistemBlock
Sistem block adalah sistem pembuatan kapal dimana
badan kapal terbagi beberapa block,dimana tiap-tiap block
sudah siap pakai (lengkap dengan sistem perpipaannya).
Gambar 2.15 Blok-Blok Seksi Dalam Pembangunan Kapal
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
30/74
2.3.2 Proses Pembuatan Kapal Berdasarkan Tempat
2.3.2.1 Fabrication
adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang
dikerjakan diluar tempat peluncuran dimana badan kapal
dimasukkan dalam air.
2.3.2.2Erection
adalah semua pekerjaan pembuatan kapal yang
dikerjakan di tempat dimana kapal akan diluncurkan.
Dalam hal ini pembuatan baik berupa seksi, block seksi,
dan block semuanya dilakukan/dikerjakan di tempat
tersebut.
2.4 Tahap-Tahap Pembuatan Kapal
Dalam pembangunan kapal selalu mengikuti tahapan sebagai berikut :
1. Tahap Pembuatan Awal
2. Tahap Perakitan Awal
3. Tahap Perakitan
4. Tahap Pembangunan
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
31/74
Gambar 2.17 Proses Pembuatan Kapal
2.5 Produksi
2.5.1 Persiapan Produksi
Tahap persiapan produksi merupakan tahap awal yang
harus dilakukan sebelum melakukan proses produksi. Tujuan dari
tahap ini adalah untuk mengatur keadaan-keadaan sehingga pada
waktu yang ditentukan pekerjaan pembangunan kapal dapat
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
32/74
3. Material yang perlu dipersiapkan dengan mempertimbangkan :
keadaan atau stock gudang, pemakaian material untuk
pekerjaan, pemesanan/pembelian material dari luar (jumlah dan
waktu pembelian).
4. Fasilitas dan sarana produksi yang meliputi : kemampuan
bengkel produksi, kapasitas mesin-mesin, alat-alat angkat yang
tersedia (jumlah, kapasitas, macam dan tempat), keadaan
building berth.
Dalam hal ini, untuk pertama kalinya spesifikasi kapal yang
ditentukan sesuai dengan pesanan, yang meliputi :
1. Rancangan Dasar
a. Rencana garis (Lines plan)
b. Rencana umum (General arrangement)
c. Penampang melintang dan konstruksi profil (Midship
section)
d. Bukaan kulit (Shell expansion)
2. Rancangan Rincia. Konstruksi block termasuk sambungan-sambungannya.
b. Gambar perintah kerja.
c. Gambar detail untuk pekerjaan out fitting, seperti :
konstruksi manhole, tangga akomodasi, pondasi windlass,
bollard, towing bracket, pondasi chain stopper, dsb.d. Gambar detail untukerection yaitu keel laying position.
e. Gambar detail peluncuran , seperti : situation building,
standing & sliding way, plat pengikat peluncuran, dsb.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
33/74
2.5.2 Mould Loft
Pada tahap ini yang dilakukan adalah pembuatan gambar
produksi ke ukuran yang sebenarnya. Namun karena
perkembangan zaman, penggambaran ini bisa diganti dengan
gambar produksi yang dibuat dengan menggunakan software
dengan skala yang diperlukan.
2.5.3 Fabrikasi
Pekerjaan yang dilakukan dalam proses fabrikasi adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi Material
2. Marking
3. Cutting
4. Forming
Part Fabrication adalah tingkat pertama manufaktur.Tahap
ini memproduksi komponen-komponen atau zona-zona untuk
perakitan badan kapal menjadi bagian-bagian yang tidak bisadibagi lagi. Paket-paket pekerjaan dikelompokkan dalam zone,
problem area dan stage.
Perbedaan dasar problem area tergantung bahan baku,
bahan jadi, proses fabrikasi dan fasilitas yang digunakan seperti :
1. Parallel parts from plate (pelat datar beraturan)2. Non Parallel parts from plate (pelat datar tidak beraturan)
3. Internal parts from plate (komponen internal dari pelat)
4. Part from rolled shape (komponen dari bentukan roll)
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
34/74
Gambar 2.18 Part fabrication yang tidak dapat dibagi lagi
2.5.4 Assembly
Pekerjaan yang dilakukan oleh bagian assembly adalah
sebagai berikut:
1. Penggabungan beberapa wrang.
2. Penggabungan seksi menjadi sebuah blok.
3. Penggabungan dua block(grand assembly)
Langkah-langkah dalam proses assembly adalah sebagai
berikut :
1. Fitting assembly
2. Persiapan pengelasan
3. Welding check
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
35/74
2.5.4.1 Perakitan Komponen (Part Assembly)
Perakitan komponen (Part Assembly) adalah tingkat
manufaktur kedua yang khusus atau di luar aliran kerja
utama (main work flow). Tipikal paket-paket pekerjaan inin
digroupkan atau dikelompokkan ke dalam problem area
sebagai berikut :
1. Built-up part (komponen asli, seperti profile T, profile
L atau bentuk-bentuk yang tidak di rol)
2. Sub-block parts (seperti komponen yang harus
disatukan dengan las, secara konsisten misalnya
pemasangan bracketdenganface plate atau pelat datar.
Gambar 2.19 Part assembly yang berada di luar aliran kerja
utama
2.5.4.2 Perakitan Sub-Blok (Sub-Block Assembly)
Sub-block Assemblyadalah tingkat manufaktur
ketiga. Zona secara umum adalah menyatukan komponen
dengan las, meliputi memfabrikasi sejumlah komponen-
komponen dan atau merakit komponen-komponen, ini
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
36/74
Gambar 2.20 Sub-block Assembly berdasarkan tingkat
kesulitan
2.5.4.3 Semi-Block And Block Assembly Dan Grand-Block Joining
Blok adalah merupakan kunci zona untuk perakitanbadan kapal yang terindikasi. Blok direncanakan dalam tiga
level perakitan, yaitu :
1. Semi-block assembly (perakitan semi blok)
2. Block assembly (perakitan blok)
3. Grand-block joining (penggabungan blok)
Hanya perakitan blok yang menjadi aliran utama
pekerjaan, level lain dianjurkan digunakan sebagai
alternatif perencanaan. Semi block dirakit sebagai zona
terpisah dari zona kunci (blok), semi block kemudian
dirakit ke dalam blok menjadi blok induk sehingga proses
ini kembali masuk ke dalam aliran utama pekerjaan.
Penggabungan blok (kombinasi beberapa blok
menjadi blok besar disisi dekat landasan pembangunan)
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
37/74
2.5.5 Erection
Penegakan blok (erection) adalah level terakhir dari
pembangunan kapal yang menggunakan pendekatan zona. Problem
area pada level ini adalah:
1. Haluan atau bagian depan badan kapal (fore hull)
2. Ruang muatan (cargo hold)
3. Ruangan mesin (engine room)
4. Buritan tau bagian belakang badan kapal (aft hull)
5. Bangunan atas
Tahap ini merupakan penyambungan seksi/blok kapal yang
telah selesai dikerjakan pada tahap assembly sehingga terbentuk
badan kapal. Jenis pekerjaan yang dilakukan adalah :1. Loading
2. Adjusting
3. Fitting
4. Welding
5. FinishingPada tahap erection ini juga dilakukan pekerjaan outfitting
mulai dari outfitting pada seksi blok dasar sampai membentuk
badan kapal. Dan dilanjutkan dengan proses pengujian dan
percobaan kapal.
2.6 Sistem Konstruksi
2.6.1 Sistem Konstruksi Melintang (Transverse Framing System)
Fungsi utama komponen konstruksi melintang adalah untuk
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
38/74
3. Penumpu tengah (center girder)
4. Penumpu tengah geladak (deck center girder)
5. Senta (stringer)
6. Lunas dalam tengah (center keelson)
G b 2 21 Si K k i M li
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
39/74
b. Pada wrang terbuka (open floor) terdapat gading alas
(bottom frame) dan gading balik (reversed frame).
c. Berfungsi untuk mengatasi tekanan hidrostatik, gelombang,
impact, dll.
3. Balok geladak (Deck beams)
Komponen melintang yang merupakan bagian dari struktur
geladak.4. Pelat kulit (shell plating)
a. Pelat kulit yang menutup badan kapal di sisi bawah,
samping dan atas.
b. Memiliki fungsi untuk memberikan kekuatan melintang dan
membujur badan kapal.c. Memberi perlindungan terhadap tekanan hidrostatik
maupun impact.
Beban konstruksi geladak disalurkan dari struktur
melintang dari balok-balok geladak (deck beams) ke lambung
kapal dan sekat membujur kapal (longitudinal bulkheads).Sedangkan beban pada konstruksi lambung diteruskan ke geladak
dan dasar kapal melalui gading- gading melintang (transverse
frames).
Pada konstruksi melintang juga diperkuat dengan struktur
membujur yang fungsinya:1. Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok
melintang utama.
2. Pembagian gaya yang terpusatkan pada beberapa balok
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
40/74
2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Konstruksi Melintang
1. Kelebihan sistem konstruksi melintang
a. Menghasilkan konstruksi yang sederhana.
b. Mudah dalam pembangunan.
c. Dengan adanya gading-gading (web frames), memberikan
kekuatan melintang kapal yang baik.
2. Kekurangan sistem konstruksi melintang
a. Modulus penampang melintang akibat tidak adanya balok
melintang yang tidak terpotong.
b. Kestabilan pelat kulit lebih kecil.
c. Diperuntukkan pada kapal-kapal berukuran pendek yangmana kekuatan membujur kapal tidak terlalu besar.
2.6.4 Sistem Konstruksi Membujur (Longitudinal Framing System)
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
41/74
Tipikal panjang gelombang di samudera adalah 300 ft.
Kapal yang memiliki panjang lebih dari 300 ft (90 m), cenderung
memiliki komponen konstruksi membujur lebih banyak
dibandingkan dengan komponen melintang.
Longitudinal framing system : Jarak antar pembujur
(longitudinals) lebih rapat dan jarak antar gading (frames)/
pelintang (transverses) lebih lebar.
Beban yang diterima konstruksi membujur diteruskan pada
hubungan-hubungan konstruksi melintang (transverse bulkheads)
melalui balok-balok membujur. Balok-balok melintang tetap
diperlukan namun fungsi utama bukan sebagai penahan balok-
balok membujur.
2.6.5 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Konstruksi Membujur
1. Kebaikan sistem konstruksi membujur
a. Dengan adanya balok-balok pembujur yang menerus, akan
memperbesar modulus penampang melintang.
b. Balok-balok pembujur pada pelat dasar memberikan
kekakuan pada konstruksi tersebut.
2. Kekurangan sistem konstruksi membujur
a. Kesulitan dalam pembangunan
2.6.6 Komponen Sistem Konstruksi Membujur
Starting from the keel to the deck
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
42/74
3. Senta (stringer)
a. Penumpu (girder) yang membujur dan dipasang pada sisi
kapal
b. Memberikan kekuatan membujur kapal
4. Penumpu geladak(deck girder)
a. Komponen kekuatan membujur yang dipasang pada
geladak.
2.6.7 Sistem Konstruksi Campuran (Mixed Framing Systems)
Bagian Sisi
Konstruksi
BagianDasarDan
Konstruksi
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
43/74
Untuk panjang kapal 90120 (m), kombinasi antara
konstruksi melintang dan membujur, konstruksi dasar dan geladak
membujur, konstruksi lambung melintang. Tipikal kombinasi
Longitudinals/pembujur dan stringer/senta dengan frame yang
lebih pendek, Webframe/gading sarang/besar di setiap 4 jarak
gading.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
44/74
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
45/74
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dimaksud disini adalah mengumpulkan
data kapal aluminium Crew Boat (CB) SUBERKO 02 40 m. Data
diperoleh dari kapal yang sudah dibuat dengan standar BV (BureauVeritas). Selain itu juga diambil data kapal lain yang akan digunakan
untuk bahan perbandingan.
Data yang dibutuhkan adalah :
- General Arrangement beserta pembagian blok untuk kapal CB.
SUBERKO 02 40 m- Konstruksi kapal CB. SUBERKO 02 40 m
- Data kapal pembanding yaitu kapal CB. SUBERKO 01
3.2 Pengolahan Data dan Analisa
Data yang diperoleh, selanjutnya dianalisa berdasarkan jenis kapal,ukuran utama kapal serta regulasi yang dipakai untuk memperoleh
perbandingan yang maksimum.
3.3 Perencanaan Pembangunan Blok 04 Berdasarkan Sistem Galangan
Perencanaan yang dimaksud dalam hal ini adalah perencanaan
sistem pembangunan yang dilakukan oleh pihak galangan PT. Orela
Shipyard. Dimana pengerjaannya menggunakan sistem block, tanpa
melengkapi sistem-sistem dalam blok itu sendiri. Hal ini didapat dari hasil
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
46/74
bertujuan sebagai perbandingan dalam menganalisa hasil pengerjaan
pembangunan blok 04 pada kedua kapal aluminium tersebut.
3.5 Analisa Jumlah Pekerja dan Lama Waktu Pengerjaan
Setelah kedua perencanaan dilakukan, maka hasil perencanaan
tersebut dianalisa masing-masing berdasarkan jumlah man hour man
power, sehingga menghasilkan data sebagai bahan perbandingan darisistem atau metode yang digunakan.
3.6 Analisa Hasil Pembangunan Blok 04
Dalam hal ini, hasil dari kedua perencanaan dianalisa sehingga
dapat diketahui tingkat efisiensi dan pengaruh produktifitas pembangunankapal dalam suatu industri perkapalan.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
47/74
Mulai
Pengumpulan
Data
Pengolahan Datadan Analisa
Kesimpulan dan Saran
Studi Literatur :
1. Teori Proses
Pembangunan
Kapal
2. MetodeMetode
Pembangunan
Kapal
Studi Lapangan :
1. Mendapatkan
Data Kapal
Aluminium Crew
Boat 40 m dan
Pembagian Block
Menggunakan Metode
Konvensional
Menggunakan Metode
IHOP
Analisa Jumlah Pekerja dan
Lama Waktu Pengerjaan
Analisa Jumlah Pekerja dan
Lama Waktu Pengerjaan
Analisa Analisa
Analisa Hasil
Pembangunan Blok 04
Ya Ya
TidakTidak
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
48/74
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
49/74
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Blok Kapal Aluminium Crew Boat (CB) Suberko 02
Dalam melakukan penentuan blok kapal dibutuhkan General
Arrangement dari kapal tersebut. Sehingga dapat diketahui komponen-
komponen yang termasuk didalamnya. Kapal CB. Suberko 02 yang akandibangun mempunyai Principal Particulars sebagai berikut :
1. LOA : 40.00 m
2. LPP : 34.65 m
3. Beam mld. : 7.60 m
4.Depth
: 3.00 m5. Draft : 1.85 m
6. Speed (Trial) : abt. 26.0 knots
7. Speed (Full Load) : abt. 22.0 knots
8. Main Engine Power : 3 x 1400 HP
9. Offshore Personel Seating : 151 seats
10. Crews : 12 persons
11. Clear Deck : 13.4 x 6.0 m (=80 SQ.M)
12. Gross Tonnage : abt. 240 GT
Dari data-data diatas, maka diperoleh gambar General
Arrangement beserta pembagian blok dari kapal tersebut. Guna
mempermudah proses pembangunan, kapal ini dibagi menjadi 6 blok. Dan
dalam tugas akhir ini difokuskan pada perencanaan pembangunan blok 04.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
50/74
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
51/74
4.2.3 Peralatan Las Dan Potong, Mesin-Mesin dan Pembangkit
Peralatan las dan potong yang terdapat di dalam workshop adalahsebagai berikut.
Table 4.3 Peralatan Las dan Potong
No. Nama Peralatan Spesifikasi Jumlah
1 Mesin LasMerek : TIME, ESAB,
CNR, NICE, JASIC
28 unit
2 Kawat Las
Alloy 5356 1.2 dan
Nikko Steel NSN-316
3.2 x350 mm
-
3 CNC Plasma Cutting Powermax 1650 1 unit
4 Genset 80 kVA, 150 kVA dan250 kVA
3 unit
5 Air Compressor Krisbow BY100LI-4 2 unit
6 Blander STAR (M & L) 60 unit
7Stang Blender
Pemanas
- -
8 CircleMakita 180 mm
5800 NB-
9 Jigsaw Makita & Metabo 7 unit
10 Dan lain-lain - -
4.3 Proses Penggambaran Model Kapal CB. Suberko 02 untuk Blok 04
Dari gambar General Arrangement di atas, maka dapat
dilanjutkan dengan menggambar model dari kapal tersebut, khususnya
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
52/74
Gambar 4.1 Bentuk lambung blok 04 pada kapal CB. Suberko 02
Setelah mendapatkan model 3D blok 04 dengan menggunakan
Catia, maka dapat dihasilkan pula gambar potongan dari blok tersebut.
Sehingga dapat diketahui bentuk komponen yang terdapat didalamnya,seperti yang terlihat pada gambar pandangan atas sebagai berikut :
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
53/74
Tampilan gambar-gambar tersebut dibuka dengan menggunakan
media GLC Player, yaitu media yang dapat menampilkan model yangdigambar menggunakan software catia, sehingga lebih ringan dalam
pembukaan filenya. Begitu juga dengan gambar di bawah ini yang
merupakan hasil potongan memanjang pada blok 04 kapal CB. Suberko
02, sehingga terlihat bentuk konstruksi yang terdapat di dalamnya, seperti
yang terdapat pada gambar berikut :
Gambar 4.3 Hasil potongan memanjang blok 04 kapal CB. Suberko 02
Sebagai perbandingan, berikut merupakan tampilan dari kapal
CB.Suberko 01 yang telah diproduksi, sehingga gambar yang ditampilkan
adalah gambar kapal jadi secara keseluruhan. Hasil gambar dari kapal CB.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
54/74
Gambar 4.4 Bentuk kapal CB. Suberko 01 secara keseluruhan
Dan jika dipotong berdasarkan pembagian blok yang sama dengan
kapal CB. Suberko 02, sehingga tampak gambar khusus blok belakang dari
kapal CB. Suberko 01, maka bentuk blok tersebut dapat terlihat seperti
gambar berikut :
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
55/74
4.4 Pemilihan Metode Pengerjaan
Dalam pembangunan sebuah kapal, terdapat berbagai cara ataumetode yang dipilih oleh suatu industri perkapalan. Dengan tujuan agar
metode tersebut nantinya mampu memberikan keuntungan bagi industri itu
sendiri. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia,
seperti pekerja, material, peralatan dan fasilitas-fasilitas lainnya yang
menunjang keberhasilan pembangunan tersebut. Oleh sebab itu, pemilihan
metode pengerjaan ini sangat diperhatikan guna meningkatkan efisiensi
pekerjaan dan produktifitas suatu industri kapal.
4.4.1 Pembangunan Kapal Menggunakan Metode Konvensional
Metode tradisional atau lebih sering dikenal dengan kata
conventional, merupakan metode yang dilakukan dengan sangat
sederhana. Pengerjaan yang secara berurutan dan adanya saling
keterkaitan antara pekerjaan satu dengan yang lain dalam metode
ini akan memakan waktu yang cukup lama untuk penyelesaiannya.
Pemilihan metode konvensional ini, diterapkan dalam
proses pembangunan kapal CB. Suberko 01. Dan menghasilkan
data sebagai berikut.
90.0%
100.0%
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
56/74
Grafik di atas menggambarkan suatu progress pengerjaan
dalam pembangunan kapal CB.Suberko 01. Seperti yang terlihatdalam grafik bahwa garis biru menunjukkan progress yang
direncanakan, sedangkan garis merah menunjukkan aktualisasi
pengerjaan yang dilakukan. Terjadi selisih yang cukup besar antara
yang direncanakan dengan yang dilakukan.
Dari grafik tersebut,project progress kapal CB. Suberko 01
antaraplan dan actual dapat dipersentasikan seperti tabel di bawah
ini.
Tabel 4.4 Project Progress kapal CB. Suberko 01
Progress Plan Actual
CB. Suberko-01 99.6% 84.9%
Breakdown
Engineering 97.7% 88.5%
Logistic 100.0% 90.5%
Production 100.0% 81.2%
Test & Trial 0.0% 0.0%
Certificate 0.0% 0.0%
Keterangan :
Time Line (Plan) : 16 Jan 201201 April 2013 (63 weeks)
Time Prolongation : 08 April 201313 May 2013 (6 weeks)
(Plan)
Delivery : 2 weeks
(Count Down)
Selain progress dalam pengerjaan, terdapat pula data yang
menggambarkan manhourselamaproduction. Sama halnya seperti
d t did t b d k l d l
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
57/74
Gambar 4.7 Grafikmanhourselamaproduction(Plan & Actual)
*Keterangan : : Plan :Actual
Dari grafik tersebut, terlihat jelas bahwa ada penambahan
waktu dalam proses pengerjaan kapal CB. Suberko 01. Jika di
persentasikan, maka kebutuhan manhour akan terbilang seperti
tabel di bawah ini.Tabel 4.5Plan danActualManhourselama Production
Production Manhour Plan Actual
CB. Suberko-01 100.0% 106.1%
Keterangan :
Total Manhour Production (Plan) : 36.021 MH
Total Manhour Production (Actual) : 38.229 MH
Dari data-data di atas, dapat diketahui bahwa dalam
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
110.0%
17-Jan10-Mar2-May24-Jun16-Aug8-Oct 30-Nov22-Jan16-Mar8-May
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
58/74
4.4.2 Pembangunan Kapal Menggunakan Metode IHOP
Integrated Hull Construction, Outfitting and Painting
(IHOP) merupakan metode modern yang mampu menjamin tingkat
produktifitas yang tinggi bagi suatu industri perkapalan. Hal ini
dikarenakan metode ini adalah perkembangan dari metode-metode
sebelumnya. Dimana segala sesuatunya telah terintegrasikan pada
masing-masing blok/stage, bahkan sangat mementingkan sistem
accuracy control dalam setiap pengerjaan. Sehingga mampu
meningkatkan tingkat konsistensi ketepatan dalam proses produksi.
Metode ini dipilih untuk diterapkan dalam pembangunan
kapal CB.Suberko 02.Kapal yang sejenis dengan kapal
CB.Suberko 01. Dalam hal ini difokuskan untuk pembangunan
pada blok 04, sesuai dengan pembagian blok pada General
Arrangementkapal CB. Suberko 02.
Dalam pengerjaan blok ini, sebelumnya telah diketahui
data-data seperti dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.6 Hasil Identifikasi Kapal CB. Suberko 02
No. Project L08
Nama Project CB. Suberko 02
Blok 04
Material Aluminium
Berat 7.766 kg
Rp/Hour Rp 12.500,-
Man Power 4 Orang
Time 30 hari
K
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
59/74
Ditanya : Persentase Waktu Blok 04 (%)
Jawab : % Blok 04 = x 100 %
= x 100 %
= 21, 43 %
Selanjutnya adalah perhitungan jumlah manhour dalam
pengerjaan blok 04 kapal CB. Suberko 02. Uraian dari jumlah
manhourtersebut dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 4.7 Uraian Perhitungan JumlahManhour
1 2 3 4 5 6
SENIN 8 8 8 8 8 8
SELASA 8 8 8 8 8 8RABU 8 8 8 8 8 8
KAMIS 8 8 8 8 8 8
JUM'AT 8 8 8 8 8 8
40 40 40 40 40 40 240
SENIN 8 8 8 8 8 8
SELASA 8 8 8 8 8 8
RABU 8 8 8 8 8 8
KAMIS 8 8 8 8 8 8
JUM'AT 8 8 8 8 8 8
40 40 40 40 40 40 240
SENIN 8 8 8 8 8 8
SELASA 8 8 8 8 8 8
RABU 8 8 8 8 8 8
KAMIS 8 8 8 8 8 8
JUM'AT 8 8 8 8 8 8
40 40 40 40 40 40 240
SENIN 8 8 8 8 8 8
SELASA 8 8 8 8 8 8
RABU 8 8 8 8 8 8
KAMIS 8 8 8 8 8 8
JUM'AT 8 8 8 8 8 8
TOTAL MAN
HOUR
3 AZIB ARZAQI
JUMLAH MAN HOURNO NAMA HARI
1 MUIN
2 MOCH. ARIFIN
4 M. SAIS SAHIM
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
60/74
Dari data di atas pula, dapat ditentukan rupiah yang keluar
untuk pembayaran tenaga kerja dilihat dari jam yang digunakan.
Perhitungan untuk pengeluaran rupiah adalah sebagai berikut :
Total rupiah yang keluar = total manhourx Rp/hour
= 960 x Rp 12,500
= Rp 12,000,000
Dengan demikian, masing-masing tenaga kerja yang
jumlahnya 4 orang akan mendapatkan upah sebesar Rp 3,000,000
untuk pengerjaan blok 04 tersebut.
4.5 Analisa Hasil Dari Metode Yang Digunakan
Dalam pembahasan sebelumnya telah dilakukan perhitungan-
perhitungan tentang waktu yang diperlukan pengerjaan pembangunan
kapal. Dari hasil tersebut, selanjutnya akan dilakukan analisa sehingga
memperoleh hasil perbandingan dalam pemilihan metode pembangunan
kapal yang lebih signifikan.
4.5.1 Hasil Analisa Pada Kapal CB. Suberko 01
Waktu yang dibutuhkan dalam proses pembangunan kapal
CB. Suberko 01 adalah :
Timeline : 63 minggu = 315 hari
Prolongation : 6 minggu = 30 hari
Delivery : 2 minggu = 10 hari
Jadi, total waktu yang dibutuhkan dalam pembangunan kapal
CB.Suberko 01 adalah 355 hari.
Dengan asumsi pembagian blok yang sama dengan kapal
4 5 2 H il A li P d Bl k 04 K l CB S b k 02
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
61/74
4.5.2 Hasil Analisa Pada Blok 04 Kapal CB. Suberko 02
Untuk pengerjaan blok 04 pada kapal CB. Suberko 02
membutuhkan waktu 30 hari, yang artinya 21 % dari waktu
keseluruhan.Dan jika dibandingan dengan metode yang digunakan
pada kapal CB. Suberko 01, pemilihan metode ini akan selesai
hampir 50 % lebih cepat, yakni sekitar 44 %. Hal tersebut dapat
dilihat dari waktu yang telah direncanakan untuk penyelesaian
kapal secara keseluruhan.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
62/74
BAB V
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
63/74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa pada masing-masing metode, jika
pengerjaan blok 04 pada kapal CB. Suberko 02 menggunakan metode
yang digunakan galangan seperti yang dilakukan pada kapal sebelumnya
yaitu kapal CB. Suberko 01, maka hasilnya adalah kurang efisien. Karena
metode tersebut dilakukan dalam satu sistem, dimana pekerjaan satu
dengan yang lain selalu berkaitan yang mengakibatkan memakan waktu
yang cukup lama dalam pengerjaannya. Hal tersebut bisa dilihat dari hasil
analisa sebagai berikut :
1. Pembangunan blok 04 lebih efisien dengan menggunakan metode blok
yang modern, yaitu Integrated Hull-Construction, Outfitting and
Painting (IHOP), dengan waktu penyelesaian selama 30 hari dan 960
MH
2. Penyelesaian dengan menggunakan metode IHOP 44 % lebih cepat
dari pada konvensional (berdasarkan waktu yang direncanakan).
140 hari / 315 hari = 44 %
Selain mendapatkan waktu yang lebih efektif, menggunakan
metode IHOP akan membantu meningkatkan produktifitas kapal dengan
hasil yang lebih efektif karena adanya sistem accuracy control di
dalamnya, sehingga mampu menghasilkan suatu kapal yang berkualitas
tanpa terjadi overtime dalam setiap pengerjaan.
2 Perlu memaksimalkan dalam pemanfaatan sumber daya yang terdapat
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
64/74
2. Perlu memaksimalkan dalam pemanfaatan sumber daya yang terdapat
di galangan, sehingga hasil produksi kapal pun dapat dimaksimalkan.
3. Perlu adanya standarisasi dalam setiap perhitungan terhadap segala
sesuatu yang terkait denganprogress suatuproject.
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
65/74
DAFTAR PUSTAKA
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
66/74
S
Chirillo, L. D., R. D. Chirillo., Y. Okayama, 1983,Integrated Hull Outfitting and
Painting, NSRP, Maritime Administration in cooperation with Todd
Facific ShipyardCorp, USA.
Eyres D. J., 2007, Ship Construction Sixth edition, Butterworth-Heinemann is an
imprint of Elviser, Linacre House, Jordan Hill, Oxford.
Lamb Thomas, 1986, Engineering for Ship Production (SP-9), SNAME, U. S.
Departement Of Transportation Maritime Administration, Washington,
D.C.
Storch, R. L., Hammon, C. P., and Bunch H-M., 1995, Ship Production Second
Revision, Cornell Maritime Press, Centreville.
Tupper, E. C., 2004, Introduction to Naval Architecture, Third Edition.
Butterworth & Heinemann, Oxford.
Watson D.G.M., 2001,Practical Ship Design.Elseiveir Science Ltd. London.
http://www.maritimeworld.web.id/2011/04/proses-pembuatan-kapal.html
http://navale-engineering.blogspot.com/2012/02/proses-pembangunan-kapalbangunan-baru.html
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
67/74
BLOCK 05
BLOCK 06
Bulwark 01
Bulwark 02
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
68/74
EM'CYFIREPUMP
ENGINEDRIVEN
MSB
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50DN
UP
CO2RM
STORE
UP
BAGGAGE
STORAGE
UP
MEDICAL ROOM
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
CREW(2P)
OWNER/ VIPGUEST (2P) JUNIORCREW(6P)CAPTAIN
CHIEF ENGINEER
DN
DNVIP 12 SEATS
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
VL
VL
JUNIORCREW(6P)
CREW(4 P)
GUEST (2P)
CHIEF ENGINEER
UP
CAPTAIN
LOUNGE
GALLEY
CONTR. ROOM
VL VL
BAGGAGESTORAGE
139 SEATS
TOILET
VL
VL
VL
CLEAR DECK 13.4 x 6.0 M (= 80.4 M2)
OWS
VL
VL
VL
BAGGAGESTORAGE
25168J
BUREAU VERITAS Section ....................
VU avec observations
Singapore, 10-Nov-2013
[Electronicdocument]
The plan approval office
SEE TECH COMMENT SPO/13/03888-A/RK
Vessel shall comply with applicable statutory regulation.
Design draft is subject to free board assignment from BV.
Door sill height to be min 600mm.
Please clarify which doors are watertight among the doors fitted in Bulkheads at Fr 4, Fr 8, Fr 16,Fr 26 and Frame 35.
BLOCK 01
BLOCK 02BLOCK 03BLOCK 04
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
69/74
R-2
ALUMINIUM CREW BOAT 40 M
L08BILGE AND FIRE SYSTEM
B-10-003
NTS
ST.GEAR ROOMCONTROL ROOM ACCOMODATION
ACCOMODATIONV BRACKET ROOMGALLEY
BOWT
HRUSTER
ROOM
VOID
DESCRIPTION MATERIALSYMBOL REMARKSSTDQTYPART
VALVE
JIS 5K1
SIZE
V1
V2 DN40FOOT VALVE C/W ROSE BOX
9
PUMPS
PM1
PM2
BILGE PUMP, 6.5 m3/h , @1BAR
STAND BY BILGE HAND PUMP 1
ENGINE ROOM
9 JIS 5KSWING CHECK VALVE BRONZEDN40
BRONZE
9PM3 STAND BY BILGE PUMP, 6.5 m3/h , @1BAR
DESCRIPTION MATERIALSYMBOL REMARKSSTDQTYPART
VALVE
1 JIS 10KSTAIN.STEEL
SIZE
DN40V1
3 JIS 5KHOSE ANGLE VALVE BRONZEV2 DN40
1 JIS 10KCAST STEELV3 DN150
1 STAIN STEELBUTTERFLY VALVEV4 DN125 JIS 10K
BUTTERFLY VALVE
BUTTERFLY VALVE TYPE APPROVE
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
70/74
R-2
ALUMINIUM CREW BOAT 40 M
L08BILGE AND FIRE SYSTEM
B-10-003
NTS
0 5 10 15
1 STAIN.STEELBUTTERFLY VALVEV4 DN125 JIS 10K
2 JIS 10KBRONZEV5 DN80FIRE MONITOR
1 JIS 5KS1 DN50
1
PUMPS
EMERGENCY FIRE PUMP ENGINE DRIVEN
PM4 CAP. : 30M3 , PRESS : 4 BAR
1EXTERNAL FIRE FIGHTING PUMP
PM6 CAP. : 300M3 , PRESS : 10 BAR
1CONN.REDUCER SS 304R1 125X80
BUCKET STRAINER
1FIRE /GEN.SERVIS PUMP PRESS : 2.3 BAR
PM5
2 JIS 10KSTAIN.STEELDN50BUTTERFLY VALVEV6
10,65 M3/H
STAIN.STEEL
AB
D E
C
F
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
71/74
R-2
ALUMINIUM CREW BOAT 40 M
L08SOUNDING,FILLING,AIR VENT
B-10-004
NTS
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
VL
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
CO2RM
STORE
BAGGAGE
STORAGE
VL VL
BAGGAGESTORAGE
VLVL
BAGGAGESTORAGE
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
CREW (2P)
OWNER / VIP GUEST (2P) JUNIOR CREW (6P)CAPTAIN
CHIEF ENGINEER
AP1AP2,3
AP1
AP2
AP3
AP4
AP5
AP6
AP7
AP8
AP9
AP10AP11AP12
AP13
AP14
AP15
SP1
SP2
SP3
SP4
SP5
SP6
SP7
SP8
SP9
SP10
SP11
SP12
SP13
D1
D2
D4
F1
F2
F3
F4
F5
F6
D5
D3
D4
AP16
AP17
F1,2F3
AP5,6
SP4,5
SP2,3
SP1
AP6,7
D2,5AP11
AP10F5AP14,15
SP12,13
D3AP16,17
AP18
AP18
AP12,13
t
AB
C
F
AB
C
E
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
72/74
R-2
ALUMINIUM CREW BOAT 40 M
L06SOUNDING,FILLING,AIR VENT
B-10-004
NTS
C
t
"H1""H2"
25
760
MAIN DECK
D ED F
AB
D
C
E
F
DESCRIPTION MATERIAL
10
SYMBOL REMARKSSTDQTY
JIS 5KBALL VALVE DN50V1
PART
VALVE
4 JIS 5KQUICK CLOSING VALVE
SIZE
V2
V3
DN40 BRONZE
BRONZE
JIS 5KBALL VALVE BRONZEDN25 8
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
73/74
2 JIS 5KV4 SWING CHECK VALVE DN25 BRONZE
JIS 5KV5 BRONZEBRONZEDN15 2
V8 BRONZESELF CLOSING VALVE BRONZEDN15 4
F1 DUPLEX FUEL FILTER DN15
DN15
3
2F2 DUPLEX FUEL FILTER
JIS 5K
FUEL OIL SUPPLY SYSTEM
R-1
ALUMINIUM CREW BOAT 40 M
L08FUEL OIL SYSTEM
B-10-005
NTS
1PM1
1PM2
PUMP
1PM3
1PM4FUEL OIL TRANSFER SYSTEM
BALL VALVE
DN25 1F3 Y-STRAINER BRONZE JIS 5K
FUEL OIL EXTERNAL
& BALLAST SYSTEM
1000 FH
900 FH
from maker
30 MICRON
CYCLE INSIDE MACHINERY
EXHAUST GAS LINE
DN80
O/B O/B O/B
F3
V3
V9 V9
T
-
7/21/2019 Kholifatu Sa'Diyah MEMBANGUN KAPAL TEKNIK BLOK
74/74
R-1
ALUMINIUM CREW BOAT 40 M
L08COOLING SYSTEM
B-10-006
NTS
SEA WATER SUPLY FOR COOLING
DN80
DN40
DN80
DN40
DN80
DN80
DN20
DN20
DN20
DN100
DN100
DN40
T
F1
F1
F1
F2
T
T
T
O/B
F3
F3
F4
F4
DN40
V3
V3
V3
V9
T
F2
M/E(P) EXHAUST LINE
T
M/E(P) EXHAUST LINE
T
T
O/B
S/C
S/C
S/C
DESCRIPTION MATERIALSYMBOL REMARKSSTDQTY
V1
PART
VALVE
SIZE
V2
V3
JIS 5K
JIS 5K
Y1
Y2
DN80 3
JIS 10K
JIS 5K
RUBBERF1
DN40
DN80
2
3
RUBBERF2 DN40 2
BUCKET STRAINER STAIN.STEEL
FLEXIBLE HOSE
FLEXIBLE HOSE JIS 10K
TA 5HIGH TEMP. ALARM
JIS 5KSTAIN.STEELF3 DN200 3EXPANSION JOINT
F4 DN80 2EXPANSION JOINT JIS 5KSTAIN.STEEL
BUCKET STRAINER
3 JIS 5KDN20BALL VALVE BRONZE
V9 DN250 3 JIS 5KFLIP FLAP VALVE CAST STEEL FLAT TYPE
STAIN.STEEL
ENGINE MAKER
ENGINE MAKER
FROM MAKER
FROM MAKER
BV APPROVALCERTIFICATE
BV APPROVALCERTIFICATE
3DN80GATE VALVE CAST STEEL
2DN40GATE VALVE BRONZE JIS 5K
JIS 5K
S/C
S/C
top related