kesimpulan - ditjen cipta karyaciptakarya.pu.go.id/bangkim/sppip/files/kesimpulan 2014_edit...
Post on 06-Mar-2019
227 Views
Preview:
TRANSCRIPT
kesimpulan 2
KESIMPULAN
Berdasarkan penyelenggaraan sosialisasi putaran 2 di Kota Semarang ini,
terutamanya pada sesi desk, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
kota/kabupaten telah menunjukkan kesiapan dari sisi administrasi
dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan RP2KP/SPPIP.
Hal ini dapat dilihat dari:
(1) Pembentukan Tim Teknis Provinsi dan Pokjanis Kota/Kabupaten;
(2) Kontrak tim tenaga ahli pendamping;
(3) Ketersediaan rencana kerja;
(4) Ketersediaan dokumen teknis pendukung;
(5) Ketersediaan peta dasar.
kesimpulan 3
KESIMPULAN
• Peran Satker Randal dalam tim teknis provinsi masih perlu
ditingkatkan
Satker Randal memiliki peran strategis dalam tim teknis provinsi
Unsur Randal harus berperan aktif dalam tiap proses penyusunan
• Status tim pendamping masih ada yang belum terkontrak perlu
segera diselesaikan agar tidak menghambat proses penyusunan
• SK Pokjanis perlu dipercepat untuk memberikan legitimasi dan
kepastian bagi pemangku kepentingan di kab/kota dalam proses
penyusunan
• Komponen Tim Pokjanis perlu melibatkan unsur-unsur
pembangunan perkotaan di luar bidang cipta karya.
kesimpulan 4
KESIMPULAN
• Jadwal dan Rencana Kerja perlu disepakati bersama antara
Pokjanis, Tim Tenaga Ahli, dan Tim Teknis Provinsi
• Kota/Kab yang telah memiliki atau akan menyusun dokumen rencana
seperti RDTR dan RP3KP, dapat menyusun dokumen RP2KP pada
tahun anggaran yang sama proses penyusunan RP2KP/SPPIP
akan mempertimbangkan dan mensinkronisasikan kebijakan dan
strategi yang terdapat di dalam dokumen-dokumen tersebut.
kesimpulan 5
KESIMPULAN
• RP2KP/SPPIP merupakan instrumen pembangunan yang
mengintegrasikan antara pilar pembangunan sektoral dengan pilar
pembangunan spasial;
• RP2KP/SPPIP merupakan strategi (bukan rencana) untuk
mewujudkan dan mengintegrasikan rencana yang terdapat dalam
dokumen kebijakan lainnya.
• RP2KP/SPPIP ini menjadi dokumen induk dan acuan utama dalam
penyusunan program-program investasi bidang cipta karya yang
terdapat dalam RPIJM.
• RP2KP/SPPIP menjadi bagian dalam RP3KP mengisi RP3KP
untuk lingkup kawasan permukiman perkotaan
kesimpulan 6
KESIMPULAN
• Delineasi kawasan permukiman perkotaan
RP2KP/SPPIP Kota keseluruhan kawasan permukiman di
wilayah administrasi kota yang ditetapkan dalam RTRW kota yang
bersangkutan
RP2KP/SPPIP Kab kawasan yang didefinisikan sebagai kawasan
permukiman perkotaan oleh RTRW kabupaten yang
bersangkutan.
• Peta skalatis menjadi syarat utama dalam proses penyusunan
Sumber peta dapat menggunakan BIG atau Pusdatin (sumber data
lain dengan standar BIG)
SPPIP Kabupaten tidak perlu mengadakan untuk keseluruhan
wilayah fokus pada kawasan permukiman perkotaan
kesimpulan 7
KESIMPULAN
• Kawasan permukiman prioritas tidak selalu harus merupakan
kawasan kumuh kawasan permukiman yang disepakati oleh
pemangku kepentingan di kabupaten/kota sebagai kawasan yang
memiliki nilai strategis dan diprioritaskan pembangunannya dalam
rangka mendorong pertumbuhan kawasan ke arah yang direncanakan
dan/atau menanggulangi masalah yang mendesak.
• Dokumen RTRW menjadi dokumen acuan yang utama RTRW yang
sudah mendapat persetujuan substansi dapat diacu, meskipun
belum diperdakan
• Dokumen pendukung yang utama (RPJP, RPJM, RPIJM) sebagian
besar sudah tersedia, meskipun masih terdapat yang belum legal.
kesimpulan 8
KESIMPULAN
• Proses penyusunan RP2KP/SPPIP merupakan tanggung jawab dari
Pemerintah Kota/Kabupaten (dalam hal ini Pokjanis), sehingga
kewenangan tiap tahapan penyusunan hingga keberlanjutan
implementasi dari RP2KP/SPPIP merupakan bagian dari skenario
pembangunan perkotaan.
kesimpulan 9
TINDAK LANJUT
• Kab/kota yang belum memiliki SK Pokjanis atau belum sesuai mempercepat
proses penyusunan sebelum pelaksanaan Konsolidasi Tingkat Provinsi (KTP);
• Provinsi yang belum memiliki SK Tim Teknis Provinsi mempercepat proses
penyusunan sebelum pelaksanaan Konsolidasi Tingkat Provinsi (KTP);
• Jadwal dan Rencana Kerja perlu dipertajam dan disepakati bersama antara
Pokjanis, Tim Tenaga Ahli, dan Tim Teknis Provinsi
• Kota/kabupaten yang belum memiliki peta dengan tingkat ketelitian yang sesuai
perlu untuk segera diadakan koordinasi dengan Badan Informasi
Geospasial (BIG)
diunggah dalam SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PENYUSUNAN
RP2KP/SPPIP
top related