kemampuan sisw a menari piring 12 menggunakan …digilib.unila.ac.id/54591/3/skripsi tanpa bab...
Post on 27-Feb-2020
22 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEMAMPUAN SISWA MENARI PIRING 12 MENGGUNAKANASPEK WIRAGA, WIRAMA, WIRASA
DI EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG
(Skripsi)
Oleh
RISMA INTAN KARTIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARIJURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SSENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
ABSTRAK
KEMAMPUAN SISWA MENARI PIRING 12 MENGGUNAKANASPEK WIRAGA, WIRAMA, WIRASA
DI EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG
Oleh
Risma Intan Kartika
Penelitian ini mengkaji tentang proses kemampuan siswa dalam tari piring 12dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara mendeskripsikanproses pembelajaran tari dikegiatan ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kotaagung.Penelitian ini menggunakan teori behavioristik. Teknik penggumpulan datamenggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, lembar pengamatan dan tespraktik. Analisis data dengan melakukan redukasi data, penyajian data, danmenarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan prosespembelajaran belum berjalan maksimal, dikarenakan dalam komponenpelaksanaan pembelajaran tidak dilakukan perencanaan pembelajaran secaraterstruktur sesuai dengan standar proses pelaksanaan pembelajaran. Untuk melihatbagaimana hasil dari kemampuan siswa belajar tari piring 12, guru menggunakanlembar pengamatan siswa disetiap pertemuan dan melakukan tes praktik dipertigakali pertemuan dengan aspek yang dinilai wiraga, wirama, wirasa. Berdasarkanhasil penilitian yang dilakukan selama delapan kali pertemuan denganmenggunakan media audio visual dapat dikatakan berhasil, dikarenakan siswadapat dikatakan mampu menari dengan baik.
Kata kunci: Ekstrakurikuler, Proses, Tari piring 12
ABSTRACT
STUDENT ABILITY TO PERFORM PIRING12 DANCEUSE WIRAGA, WIRAMA, WIRASA ASPECT
ON EXTRACURRICULAR SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG
By
Risma Intan Kartika
This research examined the process of students’ ability in piring 12 dance byusing qualitative descriptive method in a way of describing the learning processof the dance in extracurricular at SMA N 2 Kotaagung. This research usedbehavioristic theory. The data were collected by using observation, interview,documentation, observation sheets and practice tests. The data were analyzed bydata reduction, data representation and conclusion. The result of this researchshowed that the learning process had hot administered optimally since one of thecomponents of learning implementation that was learning planning was notcommitted structurally in accordance with the provisions or the standard of theimplementation of the learning process. In order to find out now the students’ability in learning the dance was, the teacher used observation sheets in everymeeting and conducted practice tests every 3 meetings in which the aspects thatwere judged were wiraga, wirama, wirasa. According to the result that wasconducted during 8 meetings using audio visual media, it can be said it wassuccess since the students were be able to dance well
Keywords: Extracurricular, Piring 12 dance, Process
KEMAMPUAN SISWA MENARI PIRING 12 MENGGUNAKAN ASPEKWIRAGA, WIRAMA, WIRASA DI EKSTRAKURIKULER SMA NEGERI 2
KOTAAGUNG
Oleh
RISMA INTAN KARTIKA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Seni TariJurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Risma Intan Kartika dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 30 September
1994, anak ketiga dari lima bersaudara, pasangan Bapak Endang Memed dan Ibu
Ena Sundari. Yang bertempat tinggalkan sekarang di Jl. Pantai Laut RT.08 RW.04
Kel. Pasar Madang Kec. Kotaagung Kab. Tanggamus Lampung.
Pendidikan yang ditempuh jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri 3 Kuripan
Kotaagung pada tahun 2001-2007, kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah
Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Kotaagung Timur pada tahun 2007-2010,
kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Kotaagung
pada tahun 2010-2013. Pada tahun 2013, diterima sebagai Mahasiswa Pendidikan
Seni Drama Tari dan Musik Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS) Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Penerimaan
Seleksi Nilai Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.(Q.S. Asy-Syarh: 6)
Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allah ta’ala akan
mempermudahkan urusannya di dunia dan akhirat.” HR Muslim
“ Keberhasilan bukan untuk diramalkan, namun untuk dibangun “
-Mario Teguh-
i
PERSEMBAHAN
Ayah Terhebat Bapak Endang Memed dan Ibu tercinta Ena Sundari, terima kasih
atas kesabaran, kasih sayang dan dukungan serta doa yang senantiasa diberikan
untuk keberhasilanku.
kakak dan adikku yang senantiasa selalu memberikan motivasi agar tetap
semangat dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah
Almamater tercinta yang kubanggakan,
Universitas Lampung.
ii
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam karena atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikan skripsi yang berjudul “Kemampuan
Dalam Menari Tari Piring 12 Menggunakan Media Audio Visual di SMA Negeri
2 Kotaagung ”. Shalawat teriring salam selalu terlimpahkan kepada Rasulullah
SAW yang menjadi suri tauladan umat manusia. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik
secaralangsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak. Oleh karena itu
melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat Bapak Hasyimkan, S.,Sn.,M.A. selaku Pembimbing I, Ibu
Susi Wendhaningsih, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II dan Bapak Riyan
Hidayatullah, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pembahas atas arahan dan bimbingannya
yang sangat bermanfaat untuk terselesaikannya skripsi ini. Tidak ada yang dapat
diberikan kepada beliau, kecuali doa yang tulus dan ikhlas. Semoga ilmu yang
telah diberikan akan menjadi amal ibadah dan selalu dianugerahkan limpahan
rahmat, hidayah, dan kesehatan lahir dan batin oleh Allah SWT.
iii
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas kepada:
1. Bapak Agung kurniawan S.Sn., M.Sn., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Seni Tari.
2. Bapak Hasyimkan S.Sn., M.Sn., selaku dosen Pembimbing I atas ksabaran
dalam memberikan bimbingan, saran dan arahan.
3. Ibu Susi Wendhaningsih S.Pd., M.Pd., selaku dosen Pembimbing II dan
Pembimbing Akademik (PA) atas ksabaran dalam memberikan bimbingan,
saran dan motivasi pada skripsi ini.
4. Bapak Riyan Hidayatullah, S.Pd., M.Pd., selaku dosen Pembahas atas saran
dan kritik pada skripsi ini.
5. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni.
6. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Pendidikan Seni Tari FKIP Universitas
Lampung yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.
8. Staff dan Karyawan Program Studi Pendidikan Seni Tari FKIP Universitas
Lampung terimakasih atas bantuaannya.
9. Ibu Ratna Uli S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Kotaagung yag
telah memberikan izin melakukan penelitian ini.
10. Ibu Eka Mayasari S.Pd, selaku guru mata pelajaran Seni Budaya SMA
Negeri 2 Kotaagung yang memberi bimbingan.
11. Kedua orang tuaku, yang selalu memberikan dukungan dan menjadi
penyemangat untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
iv
12. Kakak dan adik, YinYin Septiani, Buyung Takdir Ridho, Nurul Hidayati,
Beautyzahratu Nisa yang selalu memberikan semangat.
13. Sahabat-sahabat seperjuanganku, Angkatan 2013 Program Studi Pendidikan
Seni Tari, Universitas Lampung atas kebersamaannya menuntut ilmu dan
menggapai impian.
14. Rekan-rekan KKN
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, 2018
Penulis,
Risma Intan Kartika
v
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL............................................................................................... viiDAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ............................................................................ 11.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 61.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 61.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 71.5 Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pendidikan Nonformal................................................................ 92.2 Tujuan Pendidikan Nonformal ................................................... 102.3 Pembelajaran .............................................................................. 102.4 Program Ekstrakurikuler............................................................. 122.5 Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler................................................ 132.6 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................... 142.7 Ruang Lingkup Ekstrakurikuler ................................................. 142.8 Media ......................................................................................... 14
2.8.1 Media Pembelajaran .......................................................... 152.8.2 Media AudioVisual ........................................................... 16
2.9 Seni Tari ..................................................................................... 172.9.1 Wiraga .............................................................................. 182.9.2 Wirama ............................................................................. 182.9.3 Wirasa ............................................................................... 18
2.10 Tari Piring 12............................................................................. 182.11 Ragam Gerak ............................................................................. 202.12 Musik Pengiring Tari Piring 12 ................................................ 23
2.12.1 Gambus ........................................................................... 232.12.2 Terbangan ....................................................................... 242.12.3 Tamborin ........................................................................ 25
2.13Kostum dan Asesoris ................................................................. 25
vi
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 293.2 Sumber Data .............................................................................. 303.3 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30
3.3.1 Observasi ........................................................................... 303.3.2 Wawancara ...................................................................... 313.3.3 Dokumentasi .................................................................... 31
3.4 Teknik Analisis Data .................................................................. 353.4.1 Redukasi Data ......................................................... 353.4.2 Penyajian Data ........................................................ 363.4.3 Penarikan Kesimpulan ............................................ 36
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................ 37
4.1.1 Sejarah Sekolah ............................................................. 374.1.2 Visi dan Misi Sekolah ................................................... 394.1.3 Sarana dan Prasana SMA .............................................. 40
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................... 404.3 Laporan Hasil Penelitian Pendahuluan ...................................... 404.4 Pertemuan Pertama ..................................................................... 41
4.4.1 Deskripsi Pertemuan Pertama ............................................ 414.4.2 Pembahasan Pelaksanaan Pertemuan Pertama .................. 42
4.5 Pembahasan Pertemuan Kedua ................................................... 444.6 Pembahasan Pertemuan Ketiga ................................................. 494.7 Pembahasan Pertemuan Keempat ............................................... 534.8 Pertemuan Kelima ..................................................................... 564.9 Pembahasan Pertemuan Keenam ................................................ 614.10 Pembahasan Pertemuan Ketujuh ............................................. 664.11 Pembahasan Pertemuan Kedelapan .......................................... 724.12 Temuan ..................................................................................... 75
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan ..................................................................................... 775.2 Saran ........................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Ragam Gerak Tari Piring 12 ..................................................... 20Tabel 2. Lembar Pengamatan Siswa ....................................................... 32Tabel 3 Daftar Nama Siswi Pada Pertemuan Pertama ........................... 43Tabel 4 Daftar nama Siswi Tari Pada Pertemuan Kedua ....................... 44Tabel 5 Pengamatan Siswa pada Pertemuan Kedua Aspek Wiraga ..... 46Tabel 6 Hasil Pertemuan Kedua dengan Aspek Wiraga ........................ 48Tabel 7 Daftar Nama Siswa Pada Pertemuan Ketiga ............................. 49Tabel 8 Indikator Hasil Belajar Siswi Pada Pertemuan Ketiga ............. 51Tabel 9 Hasil Penilaian Wiraga Pertemuan Keempat Aspek Wirama .... 54Tabel 10 Pengamatan Siswa pada Pertemuan Keempat Aspek Wirama 55Tabel 11 Daftar Nama Siswi pada Pertemuan Keempat ......................... 55Tabel 12 Daftar Nama Siswi pada Pertemuan Kelima.............................. 58Tabel 13 Pengamatan Aspek Wiraga, Wirama, Wirasa .......................... 58Tabel 14 Hasil Belajar Ragam Gerak Pertemuan Kelima ....................... 59Tabel 15 Daftar Nama Siswi Yang Mengikuti Ekstrakurikuler................ 61Tabel 16 Lembar pengamatan Kemampuan ........................................... 62Tabel 17 Hasil Belajar Pertemuan Keenam ............................................. 64Tabel 18 Daftar nama siswi yang mengikuti ekstrakurikuler seni tari ..... 67Tabel 19 Hasil Belajar Pertemuan Ketujuh aspek wiraga ....................... 67Tabel 20 Hasil Belajar Pertemuan Ketujuh aspek wirama ...................... 68Tabel 21 Hasil Belajar Pertemuan Ketujuh aspek wirasa ........................ 69Tabel 22 Hasil Belajar Pertemuan Ketujuh .............................................. 70Tabel 23 Hasil Tes Praktik Pada Pertemuan Kedelapan (Evaluasi) ........ 73
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Gitar Gambus ........................................................................ 24Gambar 2 Terbangan .............................................................................. 24Gambar 3 Tamborin ................................................................................ 25Gambar 4 Siger ....................................................................................... 25Gambar 5 Kain kuning ............................................................................ 26Gambar 6 Kain putih ............................................................................... 26Gambar 7 Kain Jung Sahat ..................................................................... 26Gambar 8 Gelang kanno .......................................................................... 27Gambar 9 Kalung papan jajar .................................................................. 27Gambar 10 Melati ..................................................................................... 27Gambar 11 Sanggul ................................................................................... 28Gambar 12 SMA Negeri 2 Kotaagung ...................................................... 37Gambar 13 Guru Sedang memberikan pertanyaan kepada siswi ............. 41Gambar 14 Siswi melakukan pemanasan .................................................. 44Gambar 15 Siswi melakukan gerak lagapuyu............................................ 46Gambar 16 Siswi melakukan sebatang masuk .......................................... 50Gambar 17 Siswi melakukan sebatang keluar .......................................... 53Gambar 18 Siswa sedang melakukan gerak ngahilok .............................. 54Gambar 19 Siswi Melakukan Gerakan Nokkoh ........................................ 56Gambar 20 Siswi Melakukan Gerakan Nokkoh ........................................ 56
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pendidikan merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan adalah salah satu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahaan
dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan
masyarakat. (Hamalik, 2015:3). Sebagai proses pembentukan kepribadian,
pendidikan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis terarah kepada
terbentuknya kepribadian peserta didik. Dengan demikian peran seorang guru
dibutuhkan untuk membangun suasana belajar mengajar dikelas ataupun diluar
kelas, ini dikarenakan guru sebagai fasilitator yang berperan penting dalam
pembentukan kepribadian peserta didik selama didalam lingkup sekolah.
Sekolah merupakan lembaga yang berperan penting dalam pengembangan
kemampuan siswa baik kemampuan akademik maupun non akademik, karena
sekolah memberikan peluang bagi peserta didik untuk dapat menuangkan bakat
atau kemampuan yang dimiliki oleh mereka. Seni budaya di sekolah pada
umumnya diarahkan untuk menumbuhkan kepekaan rasa estetik dan artistik
sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri peserta didik
secara menyeluruh. Sikap ini hanya mungkin dapat tumbuh jika dilakukan
2
serangkaian proses kegiatan pada siswa yang terlibat dalam segala aktifitas seni
dalam kelas atau luar kelas seperti kegiatan ekstrakurikuler. Kemampuan siswa
dalam ekstrakurikuler dapat mencakup kemampuan mereka dalam
mengembangkan bakat dan kemampuan lainnya, seperti yang kita ketahui
kemampuan merupakan kesanggupan, kecakapan kita dalam menguasai atau
melakukan segala sesuatu yang sedang kita kerjakan atau yang sedang ingin kita
capai hasilnya.
Peserta didik merupakan mereka yang ingin berusaha mengembangkan apa yang
ada didirinya. Baik potesi diri dalam bidang Akademik ataupun potensi non
Akademik melalui proses belajar atau pembelajaran pada jalur pendidikan baik
dalam pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Belajar atau
pembelajaran bertujuan agar menumbuhkan rasa percaya diri, rasa ingin tau yang
ada pada peserta didik agar mampu menumbuhkan bakat atau kemampuan-
kemampuan yang ada pada diri mereka yang pada awalnya mereka tidak
mengetahuinya.
Tari merupakan ungkapan dari ekspresi jiwa seseorang yang dituangkan dalam
bentuk gerakan tubuh namun didalamnya terdapat unsur keindahan. Seni tari
adalah suatu keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk
gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Hawkins dalam Mustika (2012: 21)
menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi
dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang
simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta.
3
Tari piring 12 yang merupakan tarian masyarakat Lampung yang beradat saibatin.
Tari Piring 12 berarti penari menarikan tarian ini bersamaan dengan piring yang
telah disiapkan sejajar sebanyak sepuluh piring, ditambah dua piring kecil yang
akan digunakan penari. ( Wawancara dengan Bpk. Hasan, 2017). Tari piring 12
diperkirakan dahulunya dibawakan seorang ratu untuk menyambut hulubalang
yang baru pulang dari medan perang. ( Wawancara dengan Bpk.Nazori 2017)
Tari piring 12 termasuk dalam sebuah pertunjukan tari yang tentu tidak akan
terlepas dari musik pengiring tari. Sebagian besar daerah maupun provinsi di
Indonesia memiliki musik khas tradisional, begitu juga di daerah Lampung,
masyarakat Lampung terdiri dari 2 sub etnis yaitu Lampung pepadun dan
Lampung Saibatin. Instrumen musik gitar gambus dan rebana biasanya digunakan
untuk mengiringi tari piring 12. Ritme atau pola pada irama tari Piring 12 tenang.
Memasuki era Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat
dirasakan kebutuhan dan kepentingnya TIK dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan. Teknologi informasi
berkembang sejalan dengan perkembangan zaman, komunikasi dan teknologi
yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran.
Media audio visual merupakan jenis media yang selain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film,
slide, suara, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran tari menggunakan media
audio visual sangatlah membantu ini dikarenakan pembelajaran tari selalu
berhubungan langsung dengan musik (audio) dan contoh gerak (visual). Karena
pada mulanya media pembelajaran adalah alat bantu untuk memberikan
4
pengalaman lebih kongkret, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya
ingat peserta didik dalam belajar. (Aqib, 2014:49)
Namun menggunakan media audio visual memerlukan beberapa alat atau
perlengkapan yang dapat menunjung keberhasilan belajar mengajar seperti berupa
laptop, LCD, dan Speaker. Penggunaan media belajar ini merupakan media yang
sangat baik bagi peserta didik dikarenakan peserta didik akan lebih memahami
pembelajaran yang dapat mereka lihat melalui video serta membantu guru dalam
menyampaikan materi baik tentang gerak maupun ketepatan iringan selain
menggunakan metode demonstrasi yang sering kali dipergunakan oleh guru.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan di luar struktur program
dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas
wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler
dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati
oleh sekelompok peserta didik, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam
keterampilan dan kepramukaan diselenggarakan di sekolah diluar jam pelajaran
biasa. (Suryosubroto, 2009: 286).
SMA Negeri 2 Kota Agung merupakan salah satu SMA yang berada di Kabupaten
Tanggamus di Jl. Soekarno Hatta Kompleks Islamik Center Kotaagung,
Tanggamus. SMA Negeri 2 Kotaagung merupakan sekolah yang memberikan
berbagai kegiatan bagi siswa-siswi diluar jam belajar intrakurikuler. Kegiatan ini
merupakan kegiatan Ekstrakurikuler yang terdiri dari berbagai bidang diantaranya
olah raga, pramuka, rohis, dan salah satunya kesenian. Seni tari di SMA Negeri 2
5
Kotaagung merupakan ekstrakurikuler yang cukup antusias diminati siswa karena
Pendidikan seni memiliki sifat multilingual, multi dimensional dan multi kultural.
Multilingual berarti seni bertujuan mengembangkan kemampuan diri dalam
mengekspresikan melalui bahasa rupa, bunyi, gerak dan perpaduannya.
Multidimensional berarti kemampuan siswa dalam menyeimbangkan fungsi otak
kanan dan kiri dengan memadukan unsur logika, etika dan estetika. Multikultural
berarti seni bertujuan menumbuh kembangkan kesadaran dan kemampuan
berapresiasi terhadap keragaman budaya lokal dan global sebagai pembentukan
sikap menghargai, toleransi, demokratis, beradap dan hidup rukun dalam
masyarakat dan budaya yang majemuk (Standar Isi Permendiknas No 22 tahun
2006). Termasuk pendidikan seni tari yang ada di sekolah.
Dari hasil observasi awal dan diskusi yang dilakukan pada tanggal 3-maret-2017
dengan guru pembimbing ekstrakurikuler yaitu Ibu Eka Mayasari, S.Pd bahwa
pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Kotaagung ekstrakurikuler
kesenian memiliki permasalahan, dimana para peserta didik atau siswa kurang
mampu menerapkan gerak tarian secara bersamaan dengan musik pengiring tari
dikarenakan guru hanya menggunakan metode demonstrasi namun tidak
menggunakan alat bantu media audio visual sebagai pembantu dalam
pembelajaran yang dilakukan, hal ini dikarenkan kurangnya fasilitas yang tidak
memadai. Guru pembimbing menggunakan metode demontrasi, namun metode
tersebut dirasa tidak cukup untuk membantu siswa dalam mempelajari tari.
Karena setiap metode yang digunakan memiliki kelebihan dan kekurangan,
kekurangan metode demontrasi ialah dimana metode ini memerlukan peralatan,
bahan-bahan, dan tempat yang memadai. (Majid, 2015:199)
6
Maka dari itu guru melihat perkembangan siswa yang kurang aktif dalam proses
pembelajaran, dikarenakan siswa hanya menirukan gerak tari namun tidak bisa
melakukan tarian sesuai dengan musik pengiringnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru mencoba menggunakan metode
demontrasi yang ditambahkan dengan bantuan media audio visual, ini semua
dilakukan karena guru berharap siswa dapat mempelajari tarian baik gerak melalui
demontrasi dan memahami ketukan musik pengiring melalui media audio visual.
Guru tari memiliki latar belakang pendidikan seni, dimana guru memiliki
kemampuan dalam bidang tari, namun kondisi ini dikarenakan keterbatasan dalam
fasititas yang tersedia dari pihak sekolah. Berdasarkan latar belakang diatas
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan siswa
menari Piring 12 menggunakan aspek wiraga, wirama, wirasa di ekstrakurikuler
SMA Negeri 2 Kotaagung”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di rumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah.
1. Bagaimana aspek wiraga, wirama, wirasa dalam melihat kemampuan siswa
menari piring 12 di ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kotaagung?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
Mendeskripsikan kemampuan Siswa Menari piring 12 Menggunakan Aspek
Wiraga,Wirama, Wirasa di Ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kota Agung?
7
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis untuk setiap yang
melihat atau membacanya yang akan dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, adalah dapat memberikan sumbangsih pemikiran upaya dalam
mengadakan perbaikan dalam proses peningkatan mutusiswa.
2. Bagi guru untuk bahan pertimbangan dalam menemukan cara atau metode
yang tepat yang harus digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan
minat dan semangat siswa pada proses pembelajaran tersebut.
3. Membantu siswa untuk mengetahui dan memahami mengenai tari piring 12,
serta bisa menjadi motivasi mereka untuk terus belajar dan mendapat prestasi
dalam pembelajaran seni tari khususnya.
4. Bagi masyarakat memperoleh pengetahuan tentang tari piring 12 setelah
membaca hasil penelitian ini.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah melihat kemampun siswa dalam
menari piring 12 menggunakan aspek wiraga, wirama, wirasa di
ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Kotaagung.
2. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru seni budaya dan seluruh peserta
didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kesenian di sekolah SMA
Negeri 2 Kotaagung.
8
3. Tempat Penelitian
Selama penelitian ini berlangsung lokasi bertempatkan di sekolah SMA
Negeri 2 Kotaagung, Kab. Tanggamus.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada saat ajaran genap berlangsung pada tahun ajaran
2017/2018
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendidikan Nonformal
Pada hakikatnya pembelajaran dan pendidikan dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja. Namun pendidikan yang dilakukan didalam lembaga sekolah memiliki
peraturan dan kebijakan tersendiri yang berbeda dengan pendidikan diluar lembaga
sekolah. Berbicara tentang pendidikan sudah tentu tak lepas dengan semua upaya
yang harus dilakukan untuk mengembangkan kualitas manusia baik dalam
pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan non formal adalah usaha yang
terorganisasi di luar sistem persekolahan, melalui hubungan sosial untuk
membimbing individu, kelompok dan masyarakat agar memiliki sikap dan cita-cita
guna meningkatkan taraf hidup dibidang material, sosial, dan mental dalam rangka
usaha mewujudkan kesejahteraan sosial. Sama seperti yang dikemukakan Le Belle
dalam Marzuki (2012:90) bahwa pendidikan nonformal (PNF) merupakan contoh
upaya untuk menciptakan perubahan sosial seseorang pada tingkat lokal.
Sedangkan yang dimaksud pendidikan sosial dalam hal ini adalah segala kegiatan
pendidikan termasuk didalamnya. Pendidikan olahraga dan rekreasi yang
diselenggarakan di luar sekolah bagi pemuda dan orang dewasa, tidak termasuk
kegiatan-kegiatan pendidikan yang diselenggarakan dengan menggunakan
kurikulum sekolah. (Kamil, 2014:14)
10
2.2 Tujuan Pendidikan Nonformal
Tujuan belajar dijalur pendidikan non formal yang ditujukan untuk kegiatan
pendidikan kelanjutan setelah terpenuhinya pendidikan tingkat dasar, serta
pendidikan perluasan dan pendidikan nilai-nilai hidup dikarenakan dalam
pendidikan nonformal ada dua yang lebih ditekankan dalam upaya untuk mencapai
tujuan, yaitu penekanan pada perubahan tingkah laku dan penekanan pada
perubahan sosial. Perubahan tingkah laku ditunjukan kepada individu-individu atau
anggota masyarakat, yaitu dengan adanya intervensi pemberian pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap. Semua ini diarahkan agar menumbuhkembangkan
kepribadian peserta didik atau seseorang yang berjiwa mandiri dan
bertanggungjawab pada dirinya. ( Marzuki, 2012:90)
2.3 Pembelajaran
Pembelajaran yang berasal dari kata belajar mempunyai arti mengumpulkan
sejumlah pengetahuan yang diperoleh dari seseorang yang dianggap lebih
mengerti dan mengetahui akan sebuah bahan atau materi. (Garge dalam Susanto,
2014: 1) mengatakan, bahwa belajar merupakan unsur proses, suatu kegiatan dan
bukan suatu hasil atau kegiatan, belajar dapat diidentifikasikan sebagai suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman
yang terjadi. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-
unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran
diantaranya terdiri dari siswa, guru, tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium.
Material, meliputi buku-buku, papan tulis, fotografi, slide, film, audio dan video
11
tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruaang kelas, perlengkapan audio
visual, komputer. (Hamalik, 2015 : 57)
Dalam penelitian yang berlangsung ini menggunakan teori behavioristik atau
konsep media audio visual, di mana peralatan audio visual tidak harus
digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari pengindraan
pandang dan dengar, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta
memberikan pengalaman kongkret kepada para peserta didik.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses
pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik (Susanto, 2014:19). Pembelajaran yang dilakukan oleh guru sangat
berpengaruh dalam pembentukan kepribadian peserta didik dan kemampuan
peserta didik, ini dapat dilihat dari pendekatan yang dilakukan oleh guru.
Pembelajaran itu sangat dibutuhkan oleh subjek belajar atau pesera didik karena
akan dilakukan terus-menerus selama peserta didik mengalami proses belajar.
Untuk mengemban sistem pembelajaran pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam undang-undang nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional (1989: 52) dijelaskan bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah (1) meningkatkan pengetahuan siswa untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk
menggembangkan diri peserta didik agar sejalur dengan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni (2) meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota
12
masyarakat dalam mengadakan hubungan sosial atau hubungan timbal balik
dengan linkungan sosial budaya dan sekitarnya.
Untuk menjawab hasil pembelajaran siswa pada kegiatan Ekstrakurikuler seni tari
dengan menggunakan alat bantu media audio visual untuk melihat kemampuan
menari siswa dengan aspek wiraga, wirama, wirasa di SMA Negeri 2 Kotaagung
dalam memperagakan tari piring 12. Dengan media peserta didik dapat
memperoleh pengetahuan serta pemahaman yang lebih cepat dari pemebelajaran
demonstrasi yang telah digabungkan dengan media sebagai alat bantu dalam
belajar. Kemajuan teknologi menuntut para pendidik untuk mampu meningkatkan
cara pembelajaran yang lebih baik dan efisien.
Dalam penelitian ini menggunakan teori behavioristik, Baharudin dalam buku
yang berjudul “Teori Belajar dan Pembelajaran”. Teori behavioristik dalam
penelitian ini digunakan untuk melihat proses pembelajaran untuk melihat
kemampuan siswa menari tari piring 12 dengan aspek wiraga, wirama, wirasa
namun dengan alat bantu media dalam pembelajaran yang berlangsung pada
kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan selama 8 (delapan) kali pertemuan saat
penelitian, yang bertempatkan di SMA Negeri 2 Kotaagung.
2.4 Program Ekstrakurikulser
Pengembangan potensi yang ada pada peserta didik sebagaimana dimaksudkan
dalam tujuan pendidikan Nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan
kurikuler. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 81A Tahun 2013,
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di
13
luar jam belajar kurikulum strandar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan
dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan
kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di
luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum. Berdasarkan definisi tersebut,
maka kegiatan di sekolah atau pun di luar sekolah yang terkait dengan tugas
belajar suatu mata pelajaran bukanlah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olah
raga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang memiliki tujuan positif
untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri. Pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler merupakan bagian dari pengembangan institusi sekolah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar
struktur program sekolah dan dilakasanakan di luar jam pelajaran biasa agar
memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta
didik. (Suryosubroto, 2009:287)
2.5 Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan diluar struktur sekolah atau disebut
ekstrakurikuler sekolah menurut Peraturan Pemerintah Nomor 81A Tahun 2013
yaitu.
a. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotor peserta didik.
b. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam upaya pribadi
menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
14
c. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
2.6 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Jenis kegiatan ekstrakurikuler dapat dibagi menjadi dua, yaitu
a. Kegiatan ekstrakurikkuler yang bersifat atau berkelanjutan, yaitu jenis
kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan secara terus menerus selama satu
periode tertentu.
b. Kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat pseriodik atau sesaat, yaitu kegiatan
ekstrakurikuler yang dilaksanakan di waktu-waktu tertentu.
2.7 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan-kegiatan
yang dapat menunjang dan dapat mendukung segala kegiatan intrakurikuler yaitu
dengan bertujuan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan penalaran pada
peserta didik, dengan cara melihat keterampilan yang mereka miliki melalui hobi
dan minat yang dimiliki oleh mereka, serta pengembangan sikap yang ada pada
program kegiatan intrakurikuler.
2.8 Media
Media adalah alat bantu atau perantara yang digunakan sebagai mengantar
informasi antara sumber informasi dan penerima informasi. Seperti televisi, film,
foto rekaman audio, gambar dan sejenisnya yang dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang bisa dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,
perasaan, perhatiaan dan kemauaan pada peserta didik sehingga mereka dapat
15
terdorong dalam proses pembelajaran. Karena pada dasarnya pengertian media itu
sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu “medius” yang secara harfiah memiliki arti
“tengah”, ”perantara” atau “pengantar”. (Aqib, 2014: 50)
2.8.1 Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu pembelajaran yang berupa
fisik maupun nonfisik yang sengaja dipergunakan sebagai perantara antara guru
dan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Media pembelajaran
mengandung isi dan membawa pesan atau informasi kepada seseorang penerima
informasi yaitu peserta didik agar mereka memenuhi kebutuhan belajar dan
kemampuan peserta didik agar peserta didik dapat aktif berpartisipasi dalam
kegiatan belajar mengajar. ( Arsyad, 2005:4)
Pembelajaran yang menggunakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran
sangat diperlukan karena selama kegiatan belajar mengajar berlangsung melalui
media pembelajaran hal yang bersifat abstrak akan menjadi lebih kongkret. Media
pembelajaran memiliki beberapa fungsi dan peranan diantaranya.
a) Memotivasi minat dan tingkatan, direalisasikan dengan teknik drama atau
hiburan.
b) Menyajikan suatu informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi
disekelompok peserta didik.
c) Memberi instruksi, informasi yang didapat atau yang terdapat dalam media
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar harus melibatkan peserta
didik didalamnya.
16
2.8.2 Media Audio Visual
Media audio visual adalah salah satu jenis media pembelajaran yang didalamnya
selain mengandung unsur suara namun juga mengandung unsur gambar yang bisa
diliat, misalnya rekaman video, film, slide, suara, dan lain sebagainya.
(Rusman,Dkk : 2012)
a) Media audio visual ialah media yang dilengkapi dengan fungsi peralatan
suara dan gambar dalam satu unit disebut dengan media audio visual murni.
Contohnya; film gerak (movie) bersuara, televisi dan video tari.
b) Media audio visual yang tidak murni seperti slide, opaque, OHP dan
peralatan visual lainnya bila diberi suara dari kaset yang dimanfaatkan secara
bersamaan dalam suatu waktu atau satu proses kegiatan pembelajaran.
Media audio visual dapat dikatakan seperangkat alat yang melibatkan indera dan
organ tubuh seperti telinga (audio), mata (visual) dan tangan (kinetik) yang
memberikan informasi atau pesan yang mudah dimengerti berupa gambar dalam
bentuk video dan audio dalam bentuk musik. Video bersifat interaktif tutorial
membimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi
gerak. Siswa dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktik sesuai dengan
yang diajarkan dan ditayangkan dalam video. Guru juga harus menguasai program
video yang tersedia, adakalaanya saat program video diputar guru memperhatikan
peserta didik secara detail agar peserta didik benar-benar memperhatikan tayangan
video yang ditampilkan untuk dapat memahami aspek-aspek yang ada didalamnya
agar siswa tidak memandang program video sebagai media hiburan.
17
2.9 Seni Tari
Seni merupakan penciptaan wujud-wujud yang merupakan simbol dari perasaan
manusia. Seni merupakan gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola
kelakuan tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Tari
adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dengan bunyi musik, diatur
oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari. (Mustika,
2013:21).
Menurut Soedarsono dalam Mustika (2012: 15) Tari adalah ekspresi jiwa manusia
yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga
menjadi bentuk gerak yang simbolis, dan sebagai ungkapan si pencipta. Seni Tari
merupakan gerak tubuh manusia terangkai yang berirama sebagai ungkapan jiwa
atau ekspresi manusia yang didalam terdapat unsur keindahan gerak, ketepatan
irama, dan ekspresi. Dalam tari juga dikenal dengan sebutan wiraga (tubuh),
wirama (irama), wirasa (penghayatan). Ketiga unsur tersebut merupakan unsur
yang terdapat dalam setiap pembelajaran tari, yang mana ketiga unsur tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena satu sama lain
memiliki ikatan yang akan membentuk suatu harmoni.
Secara singkat unsur tari adalah sebagai berikut:
18
2.9.1 Wiraga
Berasal dari kata raga atau tubuh, yaitu gerak kaki sampai kepala, merupakan
media pokok gerak tari. Gerak tari dirangkai sesuai dengan bentuk yang tepat
misalnya seberapa jauh badan merendah, kaki diangkat atau ditekuk, dan
seterusnya.
2.9.2 Wirama
Irama atau ritme (tempo) atau suatu pola untuk mencapai gerakan yang harmonis.
Seberapa lamanya rangkaian gerak ditarikan serta ketepatan perpindahan antara
gerak agar selaras dengan jatuhnya irama atau dengan hitungan. Irama ini
biasanya dari alat musik yang mengiringi suatu tarian.
2.9.3 Wirasa
Tingkatan penghayatan dan penjiwaan dalam tarian, perasaan yang diekspresikan
lewat raut wajah dan gerak. Keseluruhan gerak tersebut menjelaskan jiwa dan
emosi tarian, seperti sedih, gembira, tegas, dan marah.
2.10 Tari Piring 12
Sebagai cabang seni, seni tari berperan penting dalam kehidupan masyarakat,
karena melalui tari manusia dapat mengekspresikan jiwanya. Tari adalah ekspresi
jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak yang indah yang
menggutamakan media tubuh untuk bergerak. Gerak merupakan alat bantu yang
paling tua di dalam kehidupan manusia untuk menggemukakan keinginan spontan
di dalam jiwa manusia pelaku tari. Tarian ini berasal dari Kota Agung
Tanggamus. Deskripsi Tari Piring 12 didapatkan dari hasil wawancara oleh Hafizi
19
Hasan, Rita Indwikawari, A. Murad Noer, Nabhan, M. Effendi. Menceritaka
tentang tari piring yang ada di Tanggamus. Piring 12 berarti penari menarikan
bersama piring yang yang sudah disiapkan dibawah berjajar sebanyak sepuluh
piring ditambah dua piring kecil yang akan dibawah penari.
Tari ini berkenaan dengan tari tradisional yang berkaitan dengan gawi adat orang
lampung yang beradat saibatin Tari piring 12 sudah dikenal sejak dulu, gerakan
yang terdapat didalam Tari Piring 12 bisa dikatakan sudah tidak asing dilihat di
Kota Agung (Wawancara Bpk.Naszori,2017)
Tari Piring 12 merupakan tari tunggal. Tari tunggal adalah tari dengan bentuk dan
struktur yang disusun secara khusus untuk ditarikan oleh satu orang penari. Tari
piring 12 merupakan tari pergaulan masyarakat Lampung pesisir yang beradat
Saibatin, tari piring 12 menggambarkan tata cara dan kewajiban serta hak yang
harus dipenuhi masyarakat Lampung Pesisir, yaitu kebiasaaan mereka melakukan
Sebambangan/Kawin jujuk (yaitu bujang melarikan gadis untuk dipersunting).
Tari piring 12 di dalam kehidupan masyarakat Lampung Saibatin pada awalnya
digunakan oleh mereka sebagai penyambutan untuk para hulubalang atau para
prajurid yang baru datang dari medan perang, ketika sesampainya mereka dari
medan perang sang ratu menarikan tari piring 12 sebagai tanda penghormatan
terhadap mereka para hulubalang yang telah kembali dari peperangan. Hingga
sekarang tari Piring 12 Lampung ini masih dipakai oleh masyarakat untuk
melakukan penyambutan tamu-tamu agung atau para tetua adat yang dianggap
penting. (Wawancara Bpk.Naszori, 4-Maret-2017)
20
2.11 Ragam Gerak Tari Piring 12
Dalam tari Piring 12 Lampung memiliki enam ragam gerak tari didalamnya yang
mana gerakannya tentu sudah dipatenkan dalam arti sudah tidak bisa dikreasikan
lagi atau sudah tidak bisa dirubah lagi ragam geraknya. Disetiap ragam gerak
yang terdapat didalam tari piring 12 Lampung memilik makna, arti atau simbol
tersendiri didalamnya. Adapun nama-nama ragam gerak tari yang terdapat dalam
tari Piring 12 Lampung yaitu sebagai berikut (Wawancara Bpk.Naszori, 4-Maret-
2017).
Tabel 1. Ragam Gerak Tari Piring 12
NO
Nama Ragam
Gerak
Gambar Gerak
1
Ngakakhelap
Ngakhakelap yang berarti memanggil, maksud dari
gerak ini apabila kita ingin menyampaikan sesuatu
jangan melalui prantara
Hitungan 1: kedua tangan disilang menghadap depan
dantelapak tangan meghadap ksamping kiri dan kanan.
Hitungan 2: kedua telapak tangan dipisahkan atau
dibuka kearah yang berhadapan.
21
2
Sebatang Masuk
Sebatang masuk, yang diartikan sebagai sungai batang
hari, maksud dari gerak ini adalah walau datang dar
segala arah tapi tetap satu muara. Pada gerakan ini
posisi tangan berada sejajar di depan dan telapak
tangan menghadap keatas sambil memegang piring.
Hitungan 1-2: kedua tangan berada disamping
pinggang sambil membawa piring dan memutar
membentuk angka delapan.
Hitungan 3-4: kedua tangan kembali ke posisi awal
sebatang masuk.
3
Sebatang Keluar
Sebatang keluar, yang diartikan sebagai sungai batang
hari, maksud dari gerak ini adalah walau datang dar
segala arah tapi tetap satu muara. Pada gerakan ini
posisi tangan berada sejajar di depan dan telapak
tangan menghadap keatas sambil memegang piring.
Hitungan 1-2: kedua tangan memutar membuat
setengah lingkaran dimulai dari atas menuju
22
kesamping pinggang.
Hitungan 3-4: kedua tangan digerakan kembali
keposisi awal.
4
Ngahilok
Ngahilok, yang berarti berjalan biasa. Pada gerakan ini
posisi tangan berada sejajar di depan dan telapak
tangan menghadap keatas sambil memegang piring.
Hitungan 1-2: tangan kiri berada ditempat, tangan
kanan memutar kedalam dari samping pinggang.
Hitungan 3-4: tangan kanan berada di bawah tangan
kiri kemudian tangan kanan kembali ketempat semula.
Hal ini dilakukan secara bergantian.
23
5
Lagapuyu
Laga Puyu, yaitu sebuah burung kecil, walaupun
mereka berkelahi tapi tidak akan merusak sesuatu yang
di sekitarnya.
Hitungan 1-2 pergelangan tangan kanan diputar
didepan tangan kiri dan kemudian kembali keposisi
awal.
Hitungan 3-4 kemudian diikuti dengan menggerakan
pergelangan tangan kiri dengan memutar keluar dan
kembali keposisi semula
(Sumber: Risma Intan Kartika : 2017)
2.12 Musik Pengiring Tari Piring 12
2.12.1 Gambus
Seni musik Lampung pesisir lebih dikenal dengan nama musik gambus, seni
musik mendominasi kesenian Lampung saibatin terutama di daerah untuk acara
seremonian dan upacara adat. Gambus merupakan salah satu alat musik yang
dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik ini memiliki fungsi sebagai pengiring
suatu tarian. Seni musik gambus dimainkan dalam bentuk orkes. Instrument
pokok yang dimainkan diantaranya adalah terbangan maracas, banggo dan
instrument sekunder lainnya. Gambus dimainkan dominan yang mengatur irama
dan syair lagu.
24
Gambar 1. Gitar Gambus
(Sumber: Risma intan,2017)
2.12.2 Terbangan
Terbangan adalah salah satu alat musik yang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai
berbentuk lingkaran dari kayu yang dibubut, terbangan merupakan salah satu
bagian dari musik gambus biasanya terdiri dari dua buah, yang satu lebih besar
dari yang lain. Keberadaan musik ini di daerah Lampung berhubungan erat
dengan pengaruh kebudayaan islam.
Gambar 2. Terbangan
(Sumber: Risma Intan,2017)
25
2.12.3 Tamborin
Tamborin adalah salah satu alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara
ditabuh dan digoyangkan. Tamborin menghasilkan suara gemerincing yang dapat
dipadukan dengan suara tabuhan dari bagian membrannya. Tamborin biasanya
dimainkan dengan cara dipegang dengan secara vertikal dan digoyangkan dengan
salah satu tangan disertai tabuhan pada mebran dengan menggunakan tangan yang
lainnya.
Gambar 3. Tamborin
(Sumber: Risma Intan, 2017)
2.13 Kostum dan Asesoris
Adapun nama ragam gerak tari piring 12 sebagai berikut (Naszori,2017).
Gambar 4. Siger
(Sumber: Risma Intan, 2017)
26
Gambar 5. Kain kuning
(Sumber: Risma Intan, 2017)
Gambar 6. Kain putih
(Sumber: Risma Intan, 2017)
Gambar 7. Kain Jung Sahat
(Sumber: Risma Intan, 2017)
27
Gambar 8. Gelang kanno
(Sumber: Risma Intan, 2017)
Gambar 9. Kalung papan jajar
(Sumber: Risma Intan, 2017)
;
Gambar 10. Melati (Sumber: Risma Intan, 2017)
BAB IIIMETODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan
penelitian yang berguna sebagai panduan untuk membangun strategi yang akan
dilakukan dalam penelitian. Penelitian ini mengggunakan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk
menggambarkan dan menjelaskan masalah yang diteliti secara sistematis dan apa
adanya. Karena desain penelitian yang dikembangkan selalu merupakan
kemungkinan yang terbuka akan bebagai perubahan yang diperlukan dan lentur
terhadap kondisi yang ada di lapangan pengamatannya (Margono, 2014: 35).
Deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana
proses dan hasil pembelajaran Tari Piring 12. Analisi data dalam penelitian ini
bersifat kualitatif dikarenakan dilakukan secara bersamaan dalam proses
pengumpulan data. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara, dokumentasi, teks praktik dan non test. Jenis
penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk mengetahui penggunaan media
audio visual dalam melihat kemampuan siswa menari piring 12 di SMA Negeri 2
Kotaagung.
30
3.2 Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data didapat dan diperoleh (Arikunto,
2010:172). Sumber data dalam penelitian ini adalah guru seni budaya yang
mengajar aktif disekolah, buku-buku yang digunakan sebagai referensi dalam
penelitian ini, pelatih tari, narasumber yang berjumlah 5 orang yang mengetahui
sejarah tari Piring 12 diantaranya, Bapak Hafizi Hasan, Ibu Rita Indwikawari,
Bapak Murad, Bapak Nabhan, Bapak M. Effendi dan siswa yang mengikuti
ekstrakurikul kesenian dengan berjumlah 15 orang.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data yang disajikan diperoleh melalui metode pengumpulan data yang akan
diteliti, untuk keberhasilan akan dilakukan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara, dokumentasi, dan analisis data.
3.3.1 Observasi
Observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam
suatu penelitian, observasi yang dilakukan ini adalah observasi partisipan yang
dilakukan ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Kotaagung untuk memperoleh data
dalam pembelajaran seni budaya khususnya seni tari dengan menggunakan media
audio visual serta pengamatan dalam proses pembelajaran. Observasi ini
dilakukan langsung dilokasi SMA Negeri 2 Kotaagung dengan info yang didapat.
(1). Keadaan sekolah secara langsung. (2). Ruang kesenian daan kegiatan siswa
yang berlangsung. (3). Metode yang digunakan guru dengan sistem yang ada
disekolah.
31
3.3.2 Wawancarra
Wawancarra digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalan yang harus diteliti,
dan juga apabila penelitian ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam (Sugiyono, 2015:194) dalam penelitian ini wawancara dilakukan
dengan siswa dan guru untuk memperoleh data secara langsung dengan
wawancara tidak terstruktur atau tatap langsung yang berfungsi untuk
memperoleh informasi tentang bagaimana aktivitas belajar peserta didik dalam
proses tari di ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Kotaagung. Wawancara yang
dilakukan oleh guru berupa pertanyaan (1). Metode apa yang digunakan saat
pembelajaran tari. (2). Tarian apa saja yang telah diajarkan selama ibu berada
disekolah SMA Negeri 2 Kotaagung. (3). Apakah selama mengajar ibu
menggunakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran. (4). Berapakah
jumlah peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler kesenian.
Sedangkan wawancara yang dilakukan oleh peserta didik antara lain. (1). Sudah
berapa tarian yang kalian pelajari selama kalian sekolah di SMA Negeri 2
Kotaagung. (2). Pada hari apa saja ekstrakurikuler dilaksanakan. (3). Berapa
jumlah anak yang mengikuti ekstrakurikuler kesenian.
3.3.3 Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi berupa,teknik pengambilan
gambar dengan menggunakan foto, karena foto menghasilkan data deskriptif yang
cukup berharga dan sering digunakan dalam penelitian kualitatif, serta merupakan
sumber data stabil dan akurat. Pengambilan dokumentasi atau gambar yang
dilakukan oleh penelitian adalah dengan cara menggunakan kamera, dengan hasil
32
foto-foto proses latihan agar dapat memperkuat sebuah pendapat dari informan
atau sumber informasi.
Tabel 2. Lembar Pengamatan Siswa
No Indikator Sub Indikator Deskriptor Skor TK
1 1 Wiraga Hafalan Gerak
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar
5 BaikSekali
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar namunmengalami1-2kesalahan
4 Baik
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar namunmengalami3-kesalahan
3 Sedang
1 Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar namunmengalami-5kesalahan
2 Cukup
Siswa tidakmampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar.
1 Kurang
2 Teknik geraktari piring 12-Ngakhakelap-Sebatangmasuk-Sebatangkeluar
Siswamampu menggerakkandengan hafalandan susunan yangbenar sesuaidengan gerakan kakidan tangan.
5 Baiksekali
33
-Ngahilok-Nokkoh
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar namunmengalami1-2kesalahan
4 Baik
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar namunmengalami3-kesalahan
3 Sedang
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar namunmengalami5-6kesalahan
2 Cukup
Siswa tidakmampu menggerakkangerak dengan hafalandan susunanyang benar.
1 Kurang
1 2 Wirama KesesuainGerak denganmusik
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyg benar dan sesuaiiringan musik
5 Baik
sekali
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyg benar dan sesuaiiringan musik namunterdapat kesalahan1-2
4 Baik
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyg benar dan sesuaiiringan musik namunterdapat kesalahan3-
3 sedang
34
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyg benar dan sesuaiiringan musik namunterdapat kesalahan5-6
2 Cukup
Siswa tidak mampumenggerakan sesuaiiringan musik
1 Kurang
3 Wirasa Ekspresi saatmenari
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyang benar denganekspresi wajahtersenyum
5 BaikSekali
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyang benar denganekspresi wajahsenyum terpaksa
4 Baik
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyang benar denganekspresi wajahkurang senyum
3 Sedang
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyang benar denganekspresi wajahkurang senyum
2 Cukup
Siswamampu menggerakkangerak dengan hafalanyang benar denganekspresi wajahkurang senyum
1 Kurang
(Sumber: Modifikasi pelatih)
35
3.4 TeknikAnalisa Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain (Sugiyono, 2015:335). Analisis model Miles dan Huberman dalam
Sugiyono (2015:337) menyatakan bahwa ada tiga macam kegiatan analisa data
kualitatif, yaitu :
3.4.1 Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum data, memilih hal-hal yang dirasanya pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari pola dan temanya dari hasil
yang diteliti. Dalam penelitian deskrptif kualitatif yaitu melakukan observasi,
wawancara dan dokumentasi. Peneliti mengamati aktivitas guru dan siswa pada
setiap pertemuan berdasaran review kegiatan berupa foto, video serta catatan
lapangan yang didapat dari hasil observasi dan wawancara.
3.4.2 Penyajian Data
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dibentuk teks deskriptif, dan data yang
diperoleh dari proses pembelajaran tari piring 12 di SMA Negeri 2 Kotaagung
dijadikan tabel.
3.4.3 Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan awal dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
tidak ditentukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan
data. (Sugiyono, 2011:247)
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini, penggunakan media
audio visual dalam melihat kemampuan siswa menari piring 12 di
ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kota Agung”.didapatkan simpulan sebagai
berikut.
Proses pembelajaran yang dilakukan untuk melihat penggunaan media audio
visual sebagai media pembantu dalam pembelajaran dapat dikatakan berhasil. Ini
dapat dilihat dari siswa yang lebih cepat menangkap informasi dan pembelajaran
menggunakan media audio visual. Dilihat dari penggunaan visual yaitu tayangan
tari yang diberikan sebelum memberikan ragam gerak yang mampu menstimulus
mereka. Lalu penggunaan audio yang dihidupkan setelah diberikannya gerakan.
guru langsung menggabungkan audio berupa musik pengiring agar siswa mampu
sesuai iringan. Beberapa siswa yang mengikuti pembelajaran telah dapat
menarikan tari piring 12, baik dalam aspek wiraga maupun wirasa. Mereka juga
sudah mampu menarikan tari piring 12 dengan mengikut alunan musik yang
sesuai wirama, ini terlihat dari hasil praktik yang dilakukan oleh guru selama 3
kali pertemuan dengan cara berproses per 2-3 ragam gerak selama sekali
78
pertemuan. meskipun ada beberapa anak yang mengalami kesulitan dalam
melakukan ragam gerak tari piring 12, namun hal ini tidak mempengaruhi proses
belajar anak-anak yang lainnya. Sehingga waktu dalam proses yang dilakukan
untuk melihat penggunaan media audio visual dalam menari piring 12 di
ekstrakurikuler SMA Negeri 2 Kota Agung menjadi efektif dan sesuai target
yang ditentukan oleh guru.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitianyangtelah dilaksanakan dapat disarankan:
1. Kepada pihak sekolah disarankan untuk dapat meningkatkan sarana dan
prasana agar tujuan pembelajaran yang telah dirancang oleh guru dapat
tercapai dengan maksimal.
2. Kepada guru sebaiknya melakukan pendekatan demonstrasi untuk
memberikan stimulus secara langsung kepada siswa agar mengetahui
karakteristik dan tingkat kecerdasannya, agar tidak ada siswa dengan
kecerdasan yang rendah semakin tertinggal prestasinya dari siswa lain. Dan
penggunaan media audio visual sebagai pembantu dalam pembelajaran,
karena setiap metode atau pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan jadi
kita sebagai pendidik memerlukan media tambahan.
3. Pemilihan model pembelajaran dan juga metode yang digunakan untuk lebih
disesuaikan dengan materi pembelajaran dan juga keadaan siswa.
4. Pemakaian seragam praktik dalam pembelajaran tari memang harus
digunakan sehingga guru dan siswa lebih nyaman dan bebas dalam bergerak
untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
79
5. Penulis menyarankan kepada seluruh siswi yang mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di SMA Negeri 2 Kotaagung agar lebih meningkatkan
semangat, kesungguhan dan kerjasama yang baik dalam kegiatan
pembelajaran serta selalu latihan dengan memperhatikan ketiga untuk tari
yaitu wiraga, wirama, wirasa sehingga dapat menari dengan teknik yang
benar dan memperoleh hasil belajar yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafinfo Persada
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. 421 hlm
Aqib, Zainal. 2014. Model-Model, Media, dan Strategi PembelajaranKontekstual. Yogyakarta: Ar-Ruz Media
Hamalik, Oemar. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Kamil. M. 2014. Pendidikan Nonformal. Bandung: Alfabeta
Majid, Abdul. 2015. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Margono, S. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Marzuki, Saleh. 2012. Pendidikan Nonformal. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mustika, I Wayan. 2012. Teknik Dasar Gerak Tari Lampung. Bandar Lampung.Bandar Lampung: AURA.
Mustika, I Wayan. 2013. Tari Muli Sigeh. Bandar Lampung. Bandar Lampung:AURA.
Rusman, Kurniawan Den dan Riyan. 2011. Pembelajaran Berbasis TeknologInformasi dan Komunikasi. PT Rajagrafindo Persada, Bandung. 442 hlm
. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. 2015 Metode Penelitian Penidikan: Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PrenadamediaGroup
Tayibnapis, Farida Yusuf. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi.Jakarta: Rineka Cipta
Sumber lain internet:
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62Tahun 2014 Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar danPendidikan Menengah.
Peraturan Pemerintah Nomor 81A Tahun 2013 Kegiatan Ekstrakurikuler
Sumber lain wawancara:1. Hafizi hasan2. Rita Indwikawari3. Murad4. Nabhan5. M. Effendi
top related