kehamilan etopik

Post on 14-Dec-2015

39 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

tugas obstetri

TRANSCRIPT

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Dian- Ricko- Fairuz

Pembimbing :Wiryawan Permadi, dr., SpOG (K)

Definisi

• KE: kehamilan di luar cavum uteri

• KET: KE abortus atau ruptur tuba

Insidensi

1 dari 66 kehamilan (CDC).

• Faktor tuba

• Faktor ovarium

• Faktor hormon eksogen

• Faktor lain IUD?

Etiologi dan Faktor Resiko

Faktor resiko Presentasi resiko (%)

Resiko tinggi Operasi perbaikan tuba Sterilisasi tuba Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya Paparan DES pada rahim Kelainan intrauterin Tuba patologis terdokumentasiResiko sedang Infertilitas Riwayat infeksi genital Patner seksual multipelResiko rendah Riwayat operasi pelvis atau abdomen Smoking Douching Hubungan seksual sebelum usia 18 tahun

21,09,38,35,64,2-453,8-21

2,5-212,5-3,72,1

0,93-3,82,3-2,51,1-3,11,6

Lokasi Implantasi

• Ampulla (95%)

• Isthmus (8%)

• Cornua (< 2%)

• Ovary (< 2%)

• Abdomen (< 2%)

• Cervix (< 2%)

Diagnosis

• Anamnesis– Terlambat haid– Biasanya terjadi pada kehamilan 6-8

minggu– Gejala subyektif kehamilan (mual

muntah)– Pada KET dapat disertai

• Nyeri perut yang disertai spotting• Gejala yang lebih jarang: nyeri yang menjalar

ke bahu, perdarahan per vaginam, pingsan

Pemeriksaan Fisik– Pada KET dapat ditemukan tanda-

tanda syok hipovolemik

– Nyeri abdomen: perut tegang, nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen, bisa ditemukan pekak samping pekak pindah pada perkusi

Diagnosis

Diagnosis

Pemeriksaan Ginekologis• Pemeriksaan spekulum

– Fluxus sedikit

• Pemeriksaan dalam– Uterus yang membesar

– Nyeri goyang serviks (+)

– Kanan kiri uterus: nyeri pada perabaan, dan dapat teraba massa tumor di daerah adnexa

– Cavum douglasii bisa menonjol karena berisi darah, nyeri tekan (+)

– kista ovarium pecah dan mengalami perdarahan

– torsi kista ovarium

– kista terinfeksi

– abortus iminens– apendisitis

Diagnosis Banding

Laboratorium– Hb menurun– Leukosit– Kadar β hCG < 66% – Progesteron < 5 ng/ml– Uji kehamilan (+)

Pemeriksaan Penunjang

USG• Uterus yang membesar• Tidak ada kantung kehamilan• Kavum uteri kosong dengan kadar -

hcG diatas 6000 mIu/ml• Kelainan adnexa berupa:

– Adanya kantung kehamilan– Bisa diteukan janin (jarang)– Massa kompleks– Cairan bebas sampai ke kavum douglasii

Pemeriksaan Penunjang

Kuldosentesis atau punksi Douglasii

• (+) darah tidak membeku berwarna merah tua dengan Ht > 15%

Pemeriksaan Penunjang

Laparoskopi diagnosis

• kuldosentesis meragukan

• diagnosis pasti

• U ketepatan tinggi

• R invasif

Pemeriksaan Penunjang

TERAPI• Konservatif: jika fertilitas masih diperlukan, diberikan

terapi medika mentosa dengan methotrexate (MTX) 50mg/m2 dosis tunggal dengan syarat:

• Status hemodinamik baik• Kehamilan kurang dari 8 minggu• Kantung kehamilan ektopik < 3 cm• Tidak tampak pulsasi janin• Kadar β hCG< 10.000 UI/ml• Tidak ada kontra indikasi pemberian methotrexate• Pasien dapat dipantau• Diberikan 50 mg MTX, dosis tunggal, i.m. Bila BB <50

kg, dosisnya 1 mg/KgBB

Operatif

Laparotomi

Salfingektomi dilakukan apabila tidak ada masalah fertilitas, ruptur tuba, perdarahan banyak, ada kelainan anatomi tuba

Salfingostomi dilakukan apabila fertilitas masih diperlukan

Reseksi kornu pada kehamilan kornu

Transfusi darah

• Bila Hb < 6 mg%. Kalau persediaan darah susah/tidak tersedia, dan terdapat indikasi untuk dilakukan transfusi, dapat dilakukan auto transfusi dengan syarat darah intra abdomen masih segar, tidak terinfeksi, atau terkontaminasi.

Terapi

Operatif

Laparotomi

• Salfingektomi tidak ada masalah fertilitas, ruptur tuba, perdarahan banyak, ada kelainan anatomi tuba

• Salfingostomi fertilitas masih perlu

• Reseksi kornu pada kehamilan kornu

KOMPLIKASI

• Komplikasi paling berat adalah > kematian ibu.

• Kematian > disebabkan oleh perdarahan masif pada kehamilan abdominal dan interstitial tuba.

• Komplikasi lainnya adalah > menurunnya kapasitas reproduksi ibu.

PROGNOSIS

• Kehamilan ektopik merupakan keadaan gawat darurat pada kasus obstetric

• Diagnosis dan tata laksananya harus dilakukan dengan cepat dan tepat

• 15% kasus akan berulang.

top related