katarak degenerativa

Post on 01-Oct-2015

259 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ppt katarak

TRANSCRIPT

KATARAK DEGENERATIVA

KATARAK DEGENERATIVADibagi menjadi primer dan komplikataUntuk semua macam katarak menurut konsistensinya dibagi menjadi 3 macam :Katarak cair (fluid) : umur kurang 1 tahunKatarak lunak (soft) : umur 1-35 tahunKatarak keras (hard) : umur lebih dari 35 tahunUntuk katarak primer menurut umur ada 3 golongan:Katarak juvenil : umur kurang dari 20 tahunKatarak presenilis : umur sampai 50 tahunKatarak senilis : umur lebih dari 50 tahun

Katarak primer dibagi menjadi 4 stadium :Stadium insipienStadium imaturStadium maturStadium hipermatur (katarak morgagni)STADIUM INSIPIENStadium yang paling dini, yang belum menimbulkan gangguan visus. Kekeruhan terutama pada bagian perifer berupa defek bercak-bercak seperti baji (jari-jari roda), terutama mengenai korteks anterior sedang aksis masih relatif jernih. Gambaran inilah yang disebut spokes of a wheel yang nyata bila pupil dilebarkan. Pada stadium lanjut, gambaran baji dapat dilihat pula pada pupil yang normal.STADIUM IMATURKekeruhan belum mengenai seluruh lapisan lensa. Kekeruhan itu terutama terdapat di bagian posterior dan bagian belakang nukleus lensa. Jika tidak ada kekeruhan, sinar dapat masuk ke dalam mata tanpa ada yg dipantulkan. Oleh karena kekeruhan di bagian posterior lensa, maka sinar oblik yang mengenai bagian yang keruh ini akan dipantulkan lagi pemeriksaan fisik pada pupil ada daerah yg terang sebagai refleks pemantulan cahaya pada daerah lensa yg keruh dan daerah yg gelap akibat bayangan iris pada bagian lensa yg keruh shadow test.STADIUM MATURPada stadium ini lensa telah menjadi keruh seluruhnya semua sinar yang melalui pupil dipantulkan kembali di permukaan anterior lensa. Tidak ada bayangan iris. Shadow test (). Di pupil tampak lensa yang seperti mutiara. Shadow test membedakan stadium matur dan imatur,dengan syarat harus diperiksa lebih lanjut dengan midriatika, oleh karena pada katarak polaris anterior juga terdapat shadow test (), karena kekeruhan di bawah pupil. Dengan midriasis, akan tampak kekeruhan di pupil saja.CONTKadang-kadang walau masih stadium imatur (shadow test +1), dengan koreksi visus tetap buruk (menghitung jari/ 1/300 atau 1 tak terhingga hanya ada persepsi cahaya) walau lensa belum keruh seluruhnya stadium vera matur.STADIUM HIPERMATURKorteks lensa yang konsistensinya seperti bubur telah mencair nukleus lensa turun oleh karena daya beratnya ke bawah. Melalui pupil, pada daerah yang keruh nukleus ini terbayang sebagai setengah lingkaran di bagian bawah dengan warna yang lain daripada bagian diatasnya yaitu kecoklatan. Pada stadium ini juga terjadi kerusakan kapsul lensa menjadi lebih permeabel isi korteks yang cair kelur dan lensa menjadi kempis, yang di bawahnya terdapat nukleus lensa katarak morgagni.CONTPada pemeriksaan didapatkan iris tremulans COA menjadi dalam sekali dan iris yg membentuk sudut COA tergantung bebas tidak menempel pada lensa pergerakan bola mata iris bergetar.Pada perjalanan dari stadium 1 ke 4 dapat timbul suatu keadaan yg disebut intumesensi, yaitu penyerapan cairan COA oleh lensa lensa cembung dan iris terdorong ke depan, COA menjadi dangkal. Hal ini tidak selalu terjadi, bila terjadi umumnya di stadium II.CONTDiagnosa katarak menjadi sempurna bila disebutkan :Klasifikasinya menurut umurKeadaan stadiumnyaAda tidaknya intumesensiContoh : katarak senilis imatur dengan intumesensi/tanpa intumesensi.

PENYEBAB KATARAK SENILISProses pada nukleus Oleh karena serabut-serabut yang terbentuk lebih dahulu selalu terdorong ke arah tengah, maka serabut-serabut lensa bagian tengah menjadi lebih padat (nukleus) mengalami dehidrasi penimbunan ion calsium dan sklerosis. Pada nukleus ini kemudian terjadi penimbunan pigmen. Pada keadaan ini lensa menjadi lebih hipermetrop.2. PROSES PADA KORTEKSTimbulnya celah-celah diantara serabut-serabut lensa, yang berisi air dan penimbunan calsium lensa menjadi lebih tebal, lebih cembung dan membengkak, menjadi lebih miop.Pada perjalanan katarak dapat terjadi penyulit. Yang tersering adalah glukoma, yang terjadi karena proses :Fakotopik berdasarkan kedudukan lensa, oleh karena intumesensi, iris terdorong ke depan sudut COA dangkal aliran COA tidak lancar sedangkan produksi terus berlanjut TIO tinggi glukomaFakolitikLensa yang keruh, jika kapsulnya menjadi rusak, substansi lensa yang keluar akan direabsorpsi oleh serbukan fagosit atau makrofag yang banyak di COA. Serbukan ini sedemikian banyaknya sehingga dapat menyumbat sudut COA dan menyebabkan glukoma.Penyumbaran dapat terjadi pula oleh karena substansi lensa sendiri yang menumpuk di sudut COA terutama bagian kapsul lensa dan menyebabkan exfolation glukoma.Fakotoksik substansi lenda di COA merupakan zat yang toksis bagi mata (protein asing) terjadi reaksi alergi dan timbul uveitis. Uveitis ini dapat menyebabkan glukoma.KATARAK TRAUMATIKPaling sering disebabkan trauma benda asing pada lensa atau trauma tumpul pada bola mata. Peluru senapan angin dan petasan penyebab paling sering.Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan kadang-kadang vitreus masuk ke dalam struktur lensa.

KATARAK KOMPLIKATAKatarak dapat terbentu akibat efek langsung penyakit intraokular yg mempengaruhi fisiologi lensa (uveitis rekuren yg parah). Katarak biasanya berawal di daerah subkapsular posterior dan akhirnya mengenai seluruh struktur lensa.Penyakit-penyakit intraokular yang sering berkaitan dengan pembentukan katarak adalah uveitis kronik dan rekuren, glucoma, retinitis pigmentosa, dan ablasio retina. Katarak ini biasanya unilateral. Prognosis visual tidak sebaik katarak terkaot usia biasa.KATARAK AKIBAT PENYAKIT SISTEMIKKatarak bilateral dapat terjadi karena berbagai gangguan sistemik berikut ini : diabetes melitus, hipokalsemia (oleh sebab apapun), distrofi miotonik, dermatitis atopik, galaktosemia, dan sindrom Lowe, Werner, serta Down.KATARAK TERINDUKSI OBATKortikosteroid yang diberikan dalam waktu yang lama, baik secara sistemik maupun dalam bentuk obat tetes, dapat menyebabkan kekeruhan lensa. Obat-obat lain yang diduga menyebabkan katarak antara lain : phenotiazine, amiodarone, dan obat tetes miotik kuat seperti phospholine iodide.KATARAK IKUTAN (MEMBRAN SEKUNDER)Katarak ikutan merupakan kekeruhan kapsul posterior yang terjadi setelah ekstraksi katarak ekstrakapsular. Epitel lensa subkapsular yang tersisa mungkin menginduksi regenerasi serat-serat lensa, memberikan gambaran telur ikan pada kapsul posterior. Lapisen epitel yang berproliferasi tersebut dapat membentuk banyak lapisan yang menimbulkan kekeruhan yang jelas. Sel-sel ini juga mungkin mengalami diferensiasi miofibroblastik. Kontraksi serat-serat tersebut menimbulkan banyak kerutan kecil di kapsul posterior yang menimbulkan distorsi penglihatan. Semua faktor ini dapat menyebabkan penurunan ketajaman penglihatan setelah ekstraksi katarak ekstrakapsuler.BEDAH KATARAKEkstraksi katarak ekstrakapsular : meninggalkan bagian posterior kapsul lensa. Penanaman lensa intraokular merupakan bagian dari prosedur ini.Fakoemulsifikasi : teknik ekstraksi katarak ekstrakapsular yang paling sering digunakan. Teknik ini menggunakan vibrator ultrasonik untuk menghancurkan nukleus yang keras sehingga substansi nukleus dan korteks dapat diaspirasi melalui suatu insisi berukuran sekitar 3 mm.CONTEkstraksi lensa melalui pars plana selama prosedur vitrektomi posterior disebut lansektomi pars plana atau fakofragmentasi. Metode pengangkatan katarak ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pengangkatan vitreus yang opak atau berparut.Ekstraksi katarak intrakapsular : suatu tindakan mengangkat seluruh lensa berikut kapsulnya, jarang dilaksanakan pada saat ini.

top related