kasus chf

Post on 29-Oct-2015

68 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

CHF(Congestive Heart Failure)Presentasi kasus LKMI:1. Dedy Tri W2. Farida Nur K3. Fika Khulma S4. Rizky Amalia5. …………..

Kasus:

Bapak Wiyono 63 th Tensi 140/80 Keluhan: Jalan sebentar menggeh-

menggehKesemutan menjalar di lengan kanan kiri

Pegal di sendiPusing

Pemeriksaan

Bunyi jantung : Normal EKG (pasien sdh membawa hsl

EKG) : cor hiperthrophy

Diagnosis

Hipertensi grade I CHF NYHA III

Terapi

R/ Furosemid tab No VII∫1-0-0-0

R/ Diltiazem tab No XIV∫2 dd tab 1

R/ ISDN tab No XIV∫2 dd tab 1

R/ Mecobalamin tab No VII∫1 dd tab 1

CHF(Congestive Heart

Failure)

CHF

Gagal jantung kongestif merupakan keadaan patofisiologik dimana jantung (jantung kiri&kanan) sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.

Anatomi jantung Normal

Jantung Normal VS CHF

Etiologi

Peningkatan beban awal: regurgitasi aorta dan cacat septum ventrikel

Peningkatan beban akhir: stenosis aorta dan hipertensi sistemik

Penurunan kontraktilitas miokardium: infark miokardium dan kardiomiopati

Gangguan pengisian dan ejeksi ventrikel: perikarditis dan tamponade cordis

PENCETUSHipertensi, infark, emboli paru, infeksi, aritmia, anemia, febris, stress emosional, kehamilan/persalinan, pemberian infus/tranfusi.

Faktor Resiko: Usia lanjut, diabetes Mellitus, merokok, Obesitas, kolesteroltinggi

Gejala klinis

Sesak nafas Bendungan vena jugularis Hepatomegali Splenomegali Asites Edema perifer

Klasifikasi New York Heart Association (NYHA) membuat

klasifikasi fungsional dalam 4 kelas :Kelas 1: Bila pasien dapat melakukan aktivitas

berat tanpa keluhanKelas 2: Bila pasien tidak dapat melakukan

aktivitas lebih berat dari aktivitas sehari hari tanpa keluhan

Kelas 3: Bila pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari hari tanpa keluhan.

Kelas 4: Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas apapun dan harus tirah baring.

PatofisiologiHT, iskemi, infark, septum defect, kardiomiopati

Penurunan kontraktilitas miokard

Penurunan curah jantung

Penurunan darah arteri efektif

Peningktan respon simpatik

Tek. Darah dpt dipertahankan

Meningkatkan pelepasan RAA

Meningkatkan sekresi aldosteron

Meningkatkan reabsorbsi Na+H2O di tubulus

Menurunkan GFR nefron

Vasokonstriksi ginjal

Menurunkan ekskresi Na+H2O dlm urin

Peningkatan Na+H2O total tubuh

Edema

Meningkatkan aliran vena

Diagnosis

Ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (EKG, foto thorax, ekokardigrafi-doppler)

Diagnosis

Kriteria FraminghamKriteria mayor : 1.Dispnea nocturnal paroksismal atau

ortopnea. 2.Peningkatan tekanan vena jugularis 3.Ronkhi basah tidak nyaring 4.Kardiomegali 5.Edema paru akut 6.Irama derap S3 7.Peningkatan tekanan vena >16 cm H20 8.Refluks hepatojugular.

Kriteria minor : 1.Edema pergelangan kaki 2.Batuk malam hari 3.Dispneu d’effort 4.Hepatomegali 5.Efusi pleura 6.Kapasitas vital berkurang menjadi

1/3 maksimum 7.Takikardi (>120x/menit)

CHF = 1 mayor + 2 minor

Anamnesis

1. Keluhan yg dirasakan: sesak nafas (adakah orthopnea, PND, jumlah bantal yg digunakan), edema perifer, ikterus, mual muntah

2. RPD: riwayat sesak nafas, angina, penyakit jantung, penyakit ginjal, pernafasan, riwayat kardiomiopati

3. Gaya hidup dan pemakaian obat-obatan4. Gampang lelah,penurunan berat

badan,cemas (anxious),

Px fisik

Inspeksi Keadaan umum: pasien tampak sakit

berat, sesak nafas, kesakitan, cemas, kulit dingin. Amati pula adanya edema perifer, asites, distensi vena leher

Dinding dada: simetris/tdk Ictus cordis: pd CHF bs tampak/tdk.

Jika tampak bergeser ke kaudolateral

Palpasi Palpasi Ictus cordis Palpasi ada tidaknya Thrill

Perkusi Batas jantung: pd CHF melebar krn

kardiomegali

Auskultasi BJ 1 BJ 2 BJ tambahan: pd CHF adanya gallop s3 Bising jantung

Px penunjang EKG : Hipertrofi atrial atau ventrikuler,

penyimpangan aksis, iskemia, infark. Disritmia mis : takhikardi, fibrilasi atrial.

Foto thorax: kardiomegali, efusi pleura

Px penunjang

Ekokardigrafi-doppler : Dapat menunjukkan dimensi pembesaran jantung (hipertrofi/kardiomegali), kebocoran sekat-sekat jantung, kondisi otot jantung yang melemah, adanya tumor

Analisis gas darah: alkalosis respiratorik dan hipoksemi arteri

Penatalaksanaan

1. Mengurangi beban jantung Pembatasan cairan dan garam Diuretik Nitrat ( nitrogliserin, ISDN) Vasodilator lain: ACE inhibitor,

hidralazin2. Memperkuat kontraktilitas miokard Digitalis(digoksin)3. Mengurangi kelebihan cairan dan

garam Diuretik: Hct, furosemid

Prinsip Pengobatan dan Interaksi obat

ACE InhibitorContoh: captopril, benazepril,enalapril.Mekanisme kerja: : menurunkan angiotensin II

dan aldosteron, Penghambatan ACE mengurangi volume dan tekanan pengisian ventrikel kiri, dan meningkatkan curah jantung. Obat ini berfungsi sbg vasodilator pd CHF

Waspada: Penggunaan ACE inhibitor harus diwaspadai terjadinya hiperkalemia, karena itu pemakaiannya dengan diuretik hemat K+ atau pemberian K+harus dengan hati-hati.ACEinhibitor juga kontraindikasikan pada pasien yang mengalami gangguan fungsi renal

Prinsip Pengobatan dan Interaksi obat

Antagonis AldosteronContoh: Spironolakton, triamteren, amirolid.Mekanisme Kerja: menghambat sekresi aldosteron

yg meningkat pd p-enderita CHF dan mempunyai efek penting pada retensi potassium

Waspada: Obat-obat ini sangat kurang efektif bila digunakan sendiri tanpa kombinasi dengan obat lain untuk penatalaksaanaan gagal jantung.

Spironolakton dapat berinteraksi dengan aspirin, suplemen kalium, kolestiramin, digoksin dan propoksifen.

Spironolakton kontraindikasi pada pasien insufisiensi ginjal akut, anuria, hiperkalemia, hipermagnesia dan gagal ginjal berat

Prinsip Pengobatan dan Interaksi obat

Beta BlockerContoh: Bisoprolol, Karvedilol, MetoprololMeanisme Kerja: menghambat

adrenoseptor – beta di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas dan hati. mengurangi kejadian iskemia miokard, mengurangi stimulasi sel-sel automatik jantung dan efek antiaritmia lainnya,

Waspada: untupengobatan gagal jantung, yang direkomendasikan biasanya beta blocker lepas lambat

Prinsip Pengobatan dan Interaksi obat

DiuretikContoh: Bumetamid, furosemid,dan torsemidMekanisme kerja: Diberikan untuk memacu

eksresi natrium dan air mlalui ginjal. Diuretik menghilangkan retensi natrium pada CHF dengan menghambat reabsorbsi natrium atau klorida pada sisi spesifik ditubulus ginjal.

Waspada: Sebagai terapi awal sebaiknya digunakan kombinasi dengan ACEI. Penggunaan hrs hati – hati karena efek samping hiponatremia dan hipokalemia

Prinsip Pengobatan dan Interaksi obat

VasodilatorContoh: hidralazin(arteriodilator), nitrat orhanik –ISDN

(venadilator)Mekanisme kerja: Vasodilator berguna untuk

mengatasi preload dan afterload yang berlebihan. -. Preload adalah volume darah yang mengisi ventrikel

selama diastole.- Afterload adalah tekanan yang harus di atasi jantung

ketika memompa darah ke sistem arterialWaspada: penggunaan Vasodilator untuk jangka

panjang kurang baik.biasanya Hidralazin dikombinasikan dgn ISDNuntukmengganti pengganti obat ACE inhibitor sebab obat golongan ACE inhibitor di kontraindikasikan pada pasien yang mengalami gangguan fungsi renal

Prinsip Pengobatan dan Interaksi obat

DigitalisContoh:DigoksinMekanisme kerja: meningkatkan kekuatan kontraksi

otot jantung dan memperlambat frekuensi jantung sehingga dapat terjadi: peningkatan curah jantung, penurunan tekanan vena dan volume darah dan peningkatan diuresis dan mengurangi edema

Waspada: Digoksin dapat ditambahkan pada pasien dengan gejala berat yang belum bereaksi selama terapi diuretik, ACEI, atau β-bloker. Digoksin diberikan secara rutin pada pasien gagal jantung dan fibrilasi atrial. Efek samping yang ditimbulkan adalah aritmia, gangguan pencernaan dan gangguan saraf

Terapi Obat CHF menurut NYHA:

Rekomendasi terapi Berdasarkan Stage

EDUKASI

1. DietPada umumnya diet natrium, tapi bs juga disesuaikan dgn penyakit pasien.contoh: jikaadaDMdan hiperkolesterol harus Diet gula dan kolesterol juga

2. Tidak merokok3. Melakukan aktivitas fisik

Olahraga yang teratur (berjalan/bersepeda) dgn intensitas yg nyaman bagi pasien

4. Istirahat5. Hindari bepergian ketempat-tempat dataran

tinggi,tempat sangatpanas,atau lembab

TERIMA KASIH

top related