kasus bayangan

Post on 11-Dec-2015

254 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kasus ilustrasi

TRANSCRIPT

Pembimbing : Prof. W. H. Sibuea, Sp. PD

Oleh : Princesa Sofia Sitanggang

09-080

KASUS

Seorang pria, 34 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 2 minggu. Demam dirasakan sampai menggigil. Pasien mengeluh bengkak pada sendi. Bengkak mulai timbul hari ke-2 demam. Awalnya bengkak dirasakan pada sendi lutut kanan, mata kaki kiri, ketika sore, bengkak pada siku kiri, maleolus kanan, bahu kanan, siku kanan, sampai akhirnya bengkak terjadi pada semua sendi besar.

KASUS II (..2)

Selain demam dan sendi bengkak, pasien juga mengeluhkan radang pada tenggorokan.

Pemeriksaan penunjang : Leukositosis 12.000LED 110 mm/jam

Masalah yang dihadapi pasien, rencana pemeriksaan yang harus dilakukan, dan rencana pencegahan?

Keluhan Utama

DEMAM SEJAK 2 MINGGU

SMRS

Anamnesis

Pasien pria, 34 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 2 minggu. Demam dirasakan sampai menggigil. Pasien juga mengeluh adanya bengkak pada sendi. Bengkak timbul pada hari ke-2 demam. Awalnya bengkak dirasakan pada sendi lutut kanan, mata kaki kiri, ketika sore, bengkak pada siku kiri, maleolus kanan, bahu kanan, siku kanan, sampai akhirnya bengkak terjadi pada semua sendi besar. Selain demam dan sendi bengkak, pasien juga mengeluhkan radang pada tenggorokan.

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : Composmentis Tanda Vital

- Nadi : 80x/ menit, reguler - Pernapasan : 20x/ menit, reguler- Suhu : 38 0C- TD : 130 /80 mmHg

Kepala : normocephalia Mata : anemis (-/-), ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+),

ukuran pupil (3mm/3mm) Hidung : Cavum nasi lapang/lapang, Deviasi septum (-),

Sekret (-/-), konka tidak hipertrofi kanan = kiri, septum di tengah Telinga : Normotia, Sekret (-/-) Mulut:

Mukosa bibir kering (-), sianosis (-), lidah tremor (-), faring hiperemis (-), tonsil T1-T1, oral higiene cukup Leher : Tidak terlihat pembesaran KGB

Thorax Jantung : BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-) Paru : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen Inspeksi : bentuk datar Auskultasi : BU (+) 5 x/ menit, normal Perkusi : timpani Palpasi : supel, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri epigastrium (-)

Ekstremitas

- Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (+/+), sianosis (-/-)

- Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (+/+) sianosis (-/-)

Pemeriksaan Laboratorium

Leukosit 12.000/μLLED 110 mm/jam

Masalah yang dihadapi pasien : Demam Bengkak pada sendi besar Radang tenggorokan Leukositosis LED meningkat

Radang Tenggorokan

•Infeksi Streptococcus β-Hemolyticus grup A•Infeksi berulang, bakteri masuk (masa inkubasi 1-5 hari)

•Streptococcus-β hemolitikus grup A memiliki protein M (faktor virulensi kuat dan menghambat fagositosis bakteri dan kapsul asam hialuronad)

•Melepaskan endotoksin di faring dan tonsil

•Tonsilofaringitis

Demam

•Infeksi Streptokokus Beta-Hemolitikus grup A

•Infeksi Sistemik (melepaskan endotoksin di darah)

•Fagositosis sel radang

•Merangsang IL-1

•Merangsang Hipotalamus

• Mengeluarkan prostaglandin sebagai set point tubuh

•Demam

Bengkak pada Sendi BesarBacteria enter the joint from

the bloodstrea

m

Bacteria escape from synovial

capillaries, within hours provoke neutrophilic

infiltration of the synovium

Neutrophils and bacteria

enter the joint space

Degradation of cartilage begins within 48 h as a

result of increased

intraarticular pressure, release of proteases and cytokines from

chondrocytes and synovial

macrophages, and invasion of the cartilage by

bacteria and inflammatory

cells.

Hematogene

ous

InfectionBacterial factors that appear important in the pathogenesis of infective arthritis include various surface-associated adhesins in S. aureus that permit adherence to cartilage and endotoxins that promote chondrocyte-mediated breakdown of cartilage.

LEUKOSITOSIS

Menunjukkan proses radang akut Pada peradangan, bakteri terlihat pada stadium

awal permeabilitas kapiler yang bertambah yang disebabkan oleh bahan yang berasal dari jaringan yang rusak -> cairan dan protein merembes keluar dari kapiler -> cairan akan mengencerkan bahan-bahan toksik dari kuman, immunoprotein dari darah akan melumpuhkan kuman dan fibrin akan membentuk benang halus yang menjadi jembatan bagi leukosit sampai ke tempat peradangan -> leukosit akan melekat pada dinding pembuluh darah dan dengan cara diapedesis melalui lubang kecil di antara sel.

LED MENINGKAT

Menunjukkan proses inflamasi/peradangan akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan)

Laju Endap Darah : kecepatan dimana sel darah mengendap dalam tube tes

Laju Endap Darah Meningkat

fibrinogen dilepaska

n oleh hati

dalam respon

terhadap stimulasi interleuki

n-1

merangsang sel-sel hati untuk

meningkatkan

fibrinogen

LED meningkat dalam

darah

kadar fibrinogen dalam darah meningkat, fibrinogen

membentuk suatu lapisan

tipis di sekeliling eritrosit

sehingga eritrosit akan kehilangan

muatan listrik negatif dan akan

membentuk deretan-deretan

uang logam

Diagnosis

Dilihat dari gejalanya demam, radang tenggorokan, dan bengkak pada sendi yang berpindah-pindah, serta leukositosis dan LED meningkat ini merupakan gejala dari demam rheuma, yang merupakan sequelae infeksi Streptococcus Beta-Hemolitikus grup A

Streptococcus Beta-Hemolyticus grup A

Kriteria Jones(2 mayor atau 1 mayor + 2 minor)

Mayor

Karditis

PoliartritisMigratori

KhoreaSydenham

Nodul Subkutaneus

Eritema Marginatum

Rencana Pemeriksaan

Pemeriksaan C-reactive Protein (Pada demam rheuma, meningkat)

Titer ASO (antistreptolisin O) (Pada demam rheuma, hasil menunjukkan diatas 166)

Swab tenggorok (terdapat S. pyogenes) EKG (interval P-R memanjang)

Rencana Pengobatan

Tirah Baring Skin test Penicillin 3 x 500 mg (dalam 10 hari) bila

alergi penisilin berikan eritromisin Profilaksis : IM Benzatin Penisilin G per

bulan

Pencegahan

Bila radang tenggorok, lakukan pengobatan hingga tuntas

Melakukan pencegahan penyebaran kuman, dengan cara :

Mncegah pengotoran oleh debu Ventilasi baik Saringan udara Sinar ultraviolet

top related